BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo terhadap PJK. Pengetahuan - jenis kelamin -tingkat pendidikan - umur 3.2. Definisi Operasional Penyakit jantung koroner Sikap - jenis kelamin -tingkat pendidikan - umur Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengindaran terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan pre-disposisi tindakan atau perilaku. Sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Pengetahuan dan sikap diukur dengan hasil jawaban kuesioner dengan skala nominal. Jenis kelamin merupakan petanda gender seseorang yaitu laki-laki dan perempuan diukur secara nominal. Tingkat pendidikan diambil dari tingkat pendidikan terakhir responden dan diukur secara nominal. Umur adalah usia responden yang mengikuti penelitian dikelompokkan menjadi tahun, 20-24

2 tahun, tahun, tahun, tahun, tahun dan >45 tahun. Skala umur responden diukur secara ordinal Responden yang mengikuti penelitian ini adalah orang tua di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan yang dapat diwakilkan kepala keluarga atau pasangannya yang ada ketika peneliti ke sana. 23 pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden mencakup pengetahuan dan sikap yaitu 13 pertanyaan mengenai pengetahuan dan 10 pertanyaan mengenai sikap. Pengetahuan yang diteliti sejauh mana pengetahuan masyarakat yang diwakili oleh kepala keluarga tentang apa yang dimaksudkan oleh PJK, faktor resiko PJK, umur yang rentan terhadap PJK, dan gejala PJK. Cara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Untuk skor pengetahuan mengenai PJK, diberi bobot 1 pada jawaban yang benar atau jawaban YA dan 0 pada jawaban yang salah dan menjawab TIDAK. Pada pertanyaan bagian pengetahuan nombor 1, 4 dan 6, skor diberikan pada berdasarkan jawaban A=0, B=1, dan C=2. Pada pertanyaan nombor 2, nilai bobot tertinggi adalah 6 jika semuanya dicontreng pada kotak tersebut. Pada pertanyaan nombor 6, skor juga berdasarkan jawaban : A=3, B=2, dan C=1. Pengetahuan responden dikatakan baik jika jumlah skor 17, sedang apabila jumlah skor 9-16 dan pengetahuan kurang apabila jumlah skor 8 Sikap yang dinilai yaitu tanggapan atau reaksi responden terhadap PJK. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Sikap juga dinilai menggunakan teknik scoring. Tiap jawaban YA diberikan bobot 1 dan jawaban TIDAK diberikan bobot 0. Sikap responden dikatakan baik jika jumlah skor 8, sedang apabila 4-7, dan kurang apabila 3 Semua variabel yaitu pengetahuan dan sikap diukur dengan menggunakan sistem skor. Penilaian dibagikan kepada tingkat baik, sedang, dan kurang. Pengukuran skor menggunakan skala berikut : a. Baik, apabila jawaban responden benar 75% dari nilai tertinggi b. Sedang, apabila jawaban responden benar antara 40-74% dari nilai tertinggi

3 c. Kurang, apabila jawaban responden benar kurang 40% dari nilai tertinggi

4 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan dan sikap masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo mengenai PJK. Penelitian ini menggunakan cross sectional study Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan pada Agustus - Oktober Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi : Seluruh masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan pada Mei-Oktober 2010 yang dapat diwakilkan kepada kepala keluarga/ pasangannya/ orang dewasa yang berjumlah 8251 keluarga. Subjek yang diteliti : Sebagian dari populasi kepala keluarga di kelurahan Tanjung Rejo, Medan yang dapat diwakilkan kepala keluarga/ pasangannya/ orang dewasa dalam keluarga Kriteria Inklusi : 1) Kepala keluarga /pasangannya/ orang dewasa dalam keluarga yang tinggal di Kelurahan Tanjung Rejo 2) Bersedia mengikut i penelitian. Kriteria Eksklusi : 1) Penduduk yang buta atau tuli

5 Sampel Dalam menentukan besarnya sampel, saya menggunakan metode pengambilan sampel secara accidental sampling dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus dibawah, dimana tingkat ketepatan relative adalah 10% (Notoadmodjo, 2007) n= N dimana : d= 0,1 (1+N (d²) N= 8251 = 8251 ( (0,1²) n 100 Keterangan: N= Besar populasi n= Besar sampel d= Tingkat kepercayaan /ketepatan yang diinginkan 4.4. Metode Pengumpulan Data Peneliti meminta izin kepada lurah Tanjung Rejo dan pihak terkait untuk melakukan penelitian di Kelurahan tersebut. Jumlah penduduk Tanjung Rejo diambil dari data kantor lurah Tanjung Rejo. Responden pada penelitian ini adalah orangtua atau orang dewasa di Kelurahan Tanjung Rejo. Responden diminta mengisi kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap, mengenai PJK. Untuk responden yang tidak bisa baca atau tidak memahami, peneliti membacakan pertanyaan dalam kuesioner yang kemudian dijawab secara lisan oleh responden. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari data kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pemerintah setempat Kelurahan Tanjung Rejo.

6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk kuesioner yang digunakan sebagai instrument pengumpulan data, telah dijalankan di lokasi yang berlainan dengan lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan-Sunggal, Sumatera Utara. Sampel terdiri daripada 10 orang yang mempunyai karekteristik yang sama dengan responden yaitu kepala keluarga atau orang dewasa. Tujuan dari uji validitas ini adalah untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan bahasa khususnya perkataan dan struktur ayat dalam kuesioner supaya dapat dipahami oleh reponden yang terlibat. Uji reliabilitas telah dilakukan untuk melihat indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Kuesioner yang digunakan seharusnya memiliki kemampuan untuk membrerikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan apabil a seluruh butir pertanyaan dinyatakan telah valid. Variabel Nomor pertanyaan Total Pearson Correlation Status Alpha Status Pengetahuan 1 0,766 Valid 0,755 Reliabel 2 0,740 Valid Reliabel 3 0,740 Valid Reliabel 4 0,888 Valid Reliabel 5 0,683 Valid Reliabel 6 0,740 Valid Reliabel 7 0,821 Valid Reliabel 8 0,740 Valid Reliabel 9 0,740 Valid Reliabel 10 0,766 Valid Reliabel 11 0,821 Valid Reliabel 12 0,766 Valid Reliabel 13 0,821 Valid Reliabel Sikap 1 0,998 Valid 0,996 Reliabel 2 0,998 Valid Reliabel 3 0,998 Valid Reliabel 4 0,998 Valid Reliabel 5 0,998 Valid Reliabel 6 0,839 Valid Reliabel 7 0,998 Valid Reliabel

7 8 0,998 Valid Reliabel 9 0,998 Valid Reliabel 10 0,998 Valid Reliabel 4.5. Metode Analisis Data Data dari setiap pewawancaraan akan diperiksa oleh peneliti di lapangan. Setiap ketidaklengkapan informasi diperbaiki sebelum meninggalkan lokasi penelitian. Data yang lengkap dari kuesioner tersebut dimasukkan ke dalam komputer. Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17,0 yang dianalisa secara statistik analitik dan disajikan bentuk tabel distribusi frekuensi.

8 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Kelurahan Tanjung Rejo berada dalam Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara. Kelurahan ini mempunyai luas permukaan sebesar 344 Ha. Terdapat 24 lingkungan dan 16 buah pos kamling dengan jumlah penduduk seramai orang, dimana jumlah laki-laki adalah dan perempuan adalah sebanyak Terdapat 25 orang penduduk di kelurahan ini mengalami cacat fisik yaitu tuna netral. Pendidikan tertinggi penduduk di kelurahan ini adalah S-3 yaitu sebanyak 74 orang, diikuti dengan S-2 sebanyak 361 orang, S-1 sebanyak 970 orang dan lainlainnya. Jumlah penduduk yang belum sekolah adalah sebanyak orang. Agama yang dianut oleh penduduk di kelurahan ini adalah Islam sebanyak orang. Kristen sebanyak orang, Katholik sebanyak orang, Hindu sebanyak orang dan Budha sebanyak 973 orang. Etnis terbanyak di kelurahan ini adalah dari suku jawa, diikuti dengan Batak, Aceh, Cina, India dan lain-lain. Mata pencarian pokok penduduk di sini paling banyak adalah sebagai pedagang yaitu sebanyak orang, diikuti dengan buruh/swasta sebanyak orang, tukang kayu sebanyak orang dan sebagainya. Jumlah tenaga dengan jumlah ibu rumah tangga sebanyak 675 orang dan penduduk yang masih sekolah sebanyak orang. Terdapat 4 buah TK, 11 buah SD/sederajat, 1 buah SLTP/sederajat, 1 buah SLTA/sederajat, dan 2 buah perguruan tinggi. Di kelurahan ini juga tersedia 13 buah mesjid, 4 buah langgar/surau/mushola, 7 buah gereja Kristen dan 2 buah gereja

9 katholik. Selain itu, terdapat juga prasarana olahraga seperti lapangan sepak bola sebanyak 2 buah, lapangan bulu tangkis 1 buah dan lapangan voli sebanyak 2 buah Deskripsi Karekteristik Responden Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin n % Laki-laki Perempuan Jumlah Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 55 orang (55%) berbanding laki-laki sebanyak 45 orang (45%). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Peringkat Umur Peringkat Umur (tahun) n % > Jumlah Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa responden yang paling banyak terdiri dari peringkat umur tahun yaitu sebanyak 26 orang (26%) diikuti peringkat umur tahun sebanyak 19 orang (19%), tahun sebanyak 15 orang (15%), tahun sebanyak 13 orang (13%), tahun juga 13 orang (13%) dan paling sedikit yaitu responden dari peringkat umur >45 tahun yaitu sebanyak 10 orang (10%).

10 Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan n % SD 6 6 SMP 9 9 SMA/ sederajat D1/ sederajat 9 9 S1/ sederajat 5 5 Jumlah Tabel 3 menunjukkan distribusi frekuensi karekteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui kelompok terbesar adalah SMA/ sederajat yaitu 71 orang (71%) dan kelompok paling sedikit adalah S1/ sederajat sebanyak 5 orang (5%) Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan tabel 4 di halaman 32, terlihat bahwa pengetahuan responden tinggi pada pertanyaan mengenai cara pemakanan dengan menghindari makanan berlemak yaitu sebesar 99 orang (99%), namun memiliki pengetahuan yang kurang mengenai cara yang tepat memastikan jantung sehat yaitu sebanyak 7 (7%). Berdasarkan pengetahuan responden tentang maksud PJK diketahui bahwa sebanyak 35 orang (35%) menjawab dengan benar dan 65 orang (65%) menjawab kurang tepat. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai sumber ketahui PJK, diketahui 27 orang (27%) menjawab melalui 1 sumber, 40 orang (40%) menjawab melalui 2 sumber, 24 orang (24%) menjawab melalui 3 sumber, 7 orang (7%) menjawab melalui 4 sumber, 1 orang (1%) melalui 5 sumber dan 1 orang (1%) menjawab melalui 6 sumber. Pertanyaan mengenai faktor merokok menyebabkan PJK, diketahui 99 orang (99%) menjawab benar dan 1 orang (1%) menjawab tidak benar.

11 Pertanyaan mengenai umur berisiko untuk mendapat PJK, didapatkan 79 orang (79%) menjawab dengan benar dan 21 orang (21%) menjawab dengan kurang tepat. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai cara pemakanan yang bisa terhindar dari risiko PJK, diketahui 100 orang (100%) menjawab benar. Pertanyaan mengenai cara memastikan jantung sehat, didapatkan 7 orang (7%) menjawab dengan benar, 88 orang (88%) menjawab dengan kurang tepat dan 5 orang (5%) menjawab dengan salah. Pertanyaan mengenai gejala yang sering pada PJK, didapatkan 83 orang (83%) menjawab dengan tepat, 15 orang (15%) menjawab dengan kurang tepat dan 2 orang (2%) menjawab dengan salah. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai apa itu penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus, didapatkan 94 orang (94%) menjawab ya dan 6 orang (6%) menjawab tidak. Pertanyaan mengenai risiko pasien DM untuk mendapat PJK, didapatkan 79 orang (79%) menjawab dengan benar dan 21 orang (21%) menjawab salah. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai olahraga dapat meningkatkan mutu kesehatan jantung, didapatkan 96 orang (96%) menjawab benar dan 4 orang (4%) menjawab tidak benar. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden tentang stress yang memicu kepada PJK, diketahui 99 orang (99%) menjawab dengan benar dan 1 orang (1%) menjawab dengan salah. Pertanyaan mengenai konsumsi garam boleh menyebabkan hipertensi, didapatkan 66 orang (66%) menjawab benar dan 34 orang (34%) menjawab salah. Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai orang yang obese lebih rentan mendapat PJK, diketahui 92 orang (92%) menjawab benar dan 8 orang (8%) menjawab salah.

12 Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Penyakit Jantung koroner Skor No Pertanyaan n % n % n % n % n % n % n % 1 Maksud PJK * * * * * * * * * * 2 Sumber tahu PJK * * Faktor merokok * * * * * * * * * * 4 Umur berisiko * * * * * * * * * * 5 Cara pemakanan * * * * * * * * * * 6 Jantung sehat * * * * * * * * 7 Gejala PJK * * * * * * * * 8 Diabetes Mellitus * * * * * * * * * * 9 Risiko DM * * * * * * * * * * 10 Olahraga * * * * * * * * * * 11 Faktor stress * * * * * * * * * * 12 Konsumsi garam * * * * * * * * * * 13 Faktor obese * * * * * * * * * * * skor tidak digunakan

13 Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan tabel 5, sebanyak 49 orang (49%) mempunyai pengetahuan yang baik dan 51 orang (51%) berpengetahuan sedang. Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Responden Secara Umum Tingkat Pengetahuan n % Baik Sedang Kurang 0 0 Jumlah Berdasarkan tabel 6 di bawah, daripada 45 orang responden laki-laki, sebanyak 24 orang (53.3%) berpengetahuan baik dan 21 orang (46.7) berpengetahuan sedang. Manakala daripada 55 orang responden perempuan, didapati 25 orang (45.5%) berpengetahuan baik dan 30 orang (54.5%) berpengetahuan sedang. Tabel 6. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin jenis kelamin Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Jumlah laki-laki n % perempuan n % Jumlah n % Berdasarkan tabel 7 di halaman 34, diketahui bahwa tingkat pengetahuan paling banyak dikategori baik terdapat pada kelompok umur tahun yaitu sebanyak 3 orang (75%) dan pengetahuan dikategori sedang adalah kelompok tahun yaitu sebanyak 18 orang (69.2%).

14 Tabel 7. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Peringkat Umur umur responden Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Jumlah n % n % n % n % n % n % >45 n % Jumlah n % Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Jumlah SD n % SMP n % SMA/ sederajat n % D1/ sederajat n % S1/ sederajat n % Jumlah n %

15 Berdasarkan tabel 8 di halaman 34, tingkat pengetahuan baik paling banyak adalah responden yang mempunyai tingkat pendidikan S1/ sederajat yaitu sebanyak 4 orang (80%). Tingkat pengetahuan sedang paling banyak adalah responden yang mempunyai tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 6 orang (66.7%) Sikap Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner Tabel 9. Distribusi Sikap Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner Jawaban responden No Pertanyaan Benar Salah n % n % 1 Merokok Diet seimbang Berolahraga Gaya hidup sehat Berobat Peran ketua keluarga Kampanye Jantung Sehat Obese Pemeriksaan berkala Kontrol DM Berdasarkan tabel 9 di atas, pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan memberikan sikap yang benar adalah sikap responden terhadap kapan perlu berobat ke dokter yaitu sebanyak 94 orang (94%). Pertanyaan yang paling sedikit dijawab dengan memberikan sikap benar adalah sikap perlu mengamalkan pola hidup sehat jika tidak obese yaitu sebanyak 61 orang (61%).

16 Tingkat Sikap Responden Tabel 10. Tingkat Sikap Responden Secara Umum Tingkat Sikap n % Baik Sedang Kurang 3 3 Jumlah Berdasarkan tabel 10, sebanyak 78 orang (78%) bersikap baik, 19 orang (19%) bersikap sedang dan 3 orang (3%) bersikap kurang. Tabel 11. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Sikap Baik Sedang Kurang Jumlah Jenis Laki-laki n Kelamin % Perempuan n % Jumlah n % Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa daripada 45 orang responden lakilaki, 32 orang (71.1%) bersikap baik, 12 orang (26.7%) bersikap sedang dan 1 orang (2.2%) bersikap kurang. Manakala daripada 55 orang responden perempuan, 46 orang (83.6%) bersikap baik, 7 orang (12.7%) bersikap sedang dan 2 orang (3.6%) bersikap kurang.

17 Berdasarkan tabel 12, didapati responden mempunyai sikap yang baik paling banyak adalah pada kelompok umur tahun sebanyak 4 orang (100%). Sikap responden sedang paling banyak pada kelompok umur >45 tahun yaitu sebanyak 3 orang (30%). Sikap responden kurang adalah pada kelompok umur tahun dan tahun Tabel 12. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Peringkat Umur Tingkat Sikap Baik Sedang Kurang Jumlah umur n responden % n % n % n % n % n % >45 n % Jumlah n % Berdasarkan tabel 13 di halaman 38, diketahui responden yang mempunyai tingkat pendidikan SMP paling banyak bersikap baik yaitu sebanyak 8 orang (88.9%). Responden yang mempunyai tingkat pendidikan SD paling banyak bersikap sedang dan responden yang mempunyai tingkat pendidikan SMA bersikap kurang yaitu sebanyak 3 orang (4.2%)

18 Tabel 13. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan tingkat pendidikan Tingkat Sikap Baik Sedang Kurang Jumlah SD n % SMP n % SMA/ n sederajat % D1/ sederajat n % S1/ sederajat n % Jumlah n % Tabel 14. Tingkat Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat Sikap Baik Sedang Kurang Jumlah Tingkat Baik n Pengetahuan % Sedang n % Jumlah n % Berdasarkan tabel 14, diketahui responden yang mempunyai tingkat sikap yang baik mempunyai tingkat pengetahun yang baik yaitu sebanyak 43 orang (87.8%). Tingkat sikap yang sedang paling banyak pada responden dengan tingkat pengetahun sedang yaitu sebanyak 14 orang (27.5%). Tingkat sikap kurang paling banyak adalah pada responden dengan tingkat pengetahuan sedang.

19 5.2. Pembahasan Pengetahuan Berdasarkan analisa tingkat pengetahuan responden, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo mempunyai pengetahuan yang sedang tentang Penyakit Jantung Koroner. Pada penelitian ini didapati bahwa daripada 100 orang responden terdapat 49 orang (49%) yang mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini mungkin karena responden kurang terpapar kepada informasi mengenai PJK. Menurut Meliono (2007), pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pendidikan, media dan keterpaparan informasi. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden mengikut kelompok jenis kelamin, didapati perempuan mempunyai pengetahuan yang baik berbanding lakilaki yang mempunyai pengetahuan yang sedang terhadap PJK. Hal ini mungkin karena laki-laki lebih peka terhadap PJK berbanding perempuan akibat dari epidemiologi yang menyatakan lelaki lebih rentan untuk mendapat PJK disebabkan faktor hormon. Menurut Anwar B.T. (2004), laki-laki mempunyai risiko PJK dua hingga tiga kali lebih besar daripada perempuan. Angka kematian pada laki-laki didapatkan lebih tinggi daripada perempuan akan tetapi setelah menopause hampir tidak didapatkan perbedaan dengan laki-laki. Dari tabel tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur, didapati, kelompok umur tahun mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan kelompok umur tahun mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang.. Menurut Purnama B (2008), pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.

20 Berdasarkan tabel pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan S1 berpengetahuan baik dan SMP bepengetahuan sedang Sikap Berdasarkan tabel sikap responden, didapati kebanyakan masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal mempunyai sikap yang baik tentang PJK. Menurut Azwar (2009), struktur sikap dibagi menjadi 3 komponen yang saling menunjang. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.kompenen affektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Komponen konatif menunjukkan bagaimana kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Tabel sikap responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan mempunyai sikap yang baik berbanding laki-laki. Penelitian Hardiman (2007) menyatakan transisi epidemiologi di negara berkembang cenderung mengamalkan gaya hidup kebarat-baratan. Peneliti berpendapat hal ini tidak berlaku di masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo. Berdasarkan tabel sikap responden mengikut kelompok umur, didapatkan kelompok umur tahun mempunyai sikap yang baik. Menurut Hadi dkk (2008), pertambahan usia seseorang akan berhubungan dengan perkembangan kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual dan perkembangan sosial. Pernyataan ini tidak mendukung penelitian ini. Terlihat jelas pertambahan usia belum tentu memberikan sikap yang baik dari masyarakat terhadap PJK. Tabel sikap responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan tingkat pendidikan terakhir SMP menggambarkan sikap yang baik. Hal ini mungkin karena, di tempat-tempat pendidikan telah diajarkan supaya bersikap baik. Menurut Azwar (2005), salah satu faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap

21 adalah lembaga pendidikan dan lembaga agama. Hal ini dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Tabel sikap responden berdasarkan tingkat pengetahuan menunjukkan responden yang mempunyai tingkat sikap yang baik adalah yang mempnyai tingkat pengetahuan yang baik. Menurut Azwar (2005), sikap dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti lingkungan, kebudayaan, adat istiadat ataupun pengalaman. Sehingga walaupun dengan pengetahuan yang sedang mahupun baik, responden masih dapat memiliki sikap yang baik.

22 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang PJK di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal masih ditingkat sedang. Daripada seluruh responden dari masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo, 51 orang (51%) berpengetahuan sedang dan selebihnya 49 orang (49%) mempunyai pengetahuan yang baik. 2. Daripada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo bersikap baik tentang PJK. Responden yang bersikap baik sebanyak 78 orang (78%), bersikap sedang 19 orang (19%) dan bersikap kurang sebanyak 3 orang (3%) Saran 1. Diharapkan penelitian lanjutan dilakukan untuk melihat korelasi antara pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap PJK di Kelurahan Tanjung Rejo ini. 2. Pihak Dinas Kesehatan, puskesmas dan kelurahan perlu meningkatkan penyuluhan mengenai pencegahan PJK. 3. Masyarakat perlu mempunyai inisiatif dan upaya sendiri seperti mengamalkan gaya hidup yang sehat sebagai langkah pencegahan PJK. 4. Diharapkan masyarakat mempelbagaikan sumber informasi mengenai PJK supaya tingkat pengetahuan menjadi lebih baik

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Prof.Dr. Aloei Saboe 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka. 1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan. Penulis melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas tentang jenis, rancangan, dan desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB 3 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

BAB 3 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep BAB 3 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 3.1. Kerangka Teori Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka teori dalam penelitian Tingkat Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka konsep : Berdasarkan tujuan penelitian diatas, kerangka konsep gambaran tingkat pengetahuan dan sikap terhadap osteoporosis dan asupan kalsium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Efikasi diri penderita TB Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden non sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Perilaku : - Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang di lakukan bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dukungan suami dalam melakukan skrining dini kanker

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 28 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah: Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dimulai. Kuisioner divalidasi dengan cara diuji coba pada 30 orang yang mana 20

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dimana akan menggali hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan menjalankan terapi diit pada penderita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel

Lebih terperinci

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas (BPS, BKKBN, DEPKES RI, 2007: 18-21). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2010 di SD Yogyakarta terhadap siswi usia 10-12 tahun diperoleh data dari 69 siswi yang belum menstruasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu agar bisa dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalahh melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian non-eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB II. METODE PENELITIAN

BAB II. METODE PENELITIAN BAB II. METODE PENELITIAN A. Kategori dan rancangan penelitian Berdasarkan tujuan dan fungsinya, penelitian ini diklasifikasikan dalam penelitian cross sectional dan dianalisis secara analitik. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik yang mana penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner, serta terdapat hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah analitik observasional (Setiawan dan Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini a. merupakan Jenis Penelitian penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pelayanan Kesehatan Peran PMO : - Pengetahuan - Sikap - Perilaku Kesembuhan Penderita TB Paru Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. Terdapat hubungan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan studi diskriptif korelasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmojo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

Lebih terperinci

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dan pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment). Meneliti pengaruh program pelatihan pencegahan diare pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci