PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN
|
|
- Hendri Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN Dalam kegiatan kontrak, dikenal istilah pre-contract dan post-contract. Pre-contract adalah kegiatan sebelum perjanjian kontrak ditandatangani. Bagi para commercial engineer, kegiatan pre-contract meliputi pekerjaan estimasi, menentukan jenis dan stategi kontrak, menyusun draft kontrak dan melakukan tender untuk mendapatkan penawaran terbaik. Sedangkan kegiatan post-contract adalah mengelola kontrak selama pelaksanaan kerja, yang umum dikenal sebagai administrasi kontrak. Administrasi kontrak bertujuan untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang terkait dalam kontrak memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian. Walaupun tampaknya sederhana (tinggal menerapkan apa yang telah disepakati) tapi dalam kenyataannya mengadministrasi kontrak tidak selalu mudah. Dalam beberapa kasus, perjanjian kontrak harus berakhir di arbitrasi atau di pengadilan karena terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan. Salah satu masalah utama dalam administrasi kontrak adalah menangani perubahan lingkup kerja / scope change. Dalam kontrak, umumnya sudah ada prosedur untuk menangani kompensasi terhadap pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Tapi sering terjadi perbedaan pendapat antara Client Kontraktor dalam mengenali suatu perubahan. Potensi masalah bisa timbul dari scope of work yang tidak terdefinisi dengan baik, bahasa kontrak yang ambiguous, perbedaan interpretasi kontrak, dsb. Perubahan Lingkup Kerja Perubahan lingkup kerja adalah hal yang umum terjadi dalam suatu proyek. Kontraktor terutama akan sangat memperhatikan perubahan ini. Perubahan lingkup kerja yang tidak teridentifikasi, akan mengakibatkan tambahan biaya yang tidak diimbangi dengan tambahan income bagi Kontraktor. Akibatnya terjadi budget overrun, target margin tidak tercapai atau bahkan proyek akan rugi. 1. Basic Element of Contract Price Dalam kontrak lump sum, Kontraktor mengajukan penawaran dimuka dengan harga yang fix berdasarkan pada 3 basic elements : - A specific and well defined scope of work ( scope ) - A clearly defined terms and conditions ( conditions ) - A fixed schedule of performance ( time ) Dengan kondisi ini, perubahan lingkup kerja setelah penandatanganan kontrak tidak tercover dalam penawaran tender. Selama pelaksanaan proyek, Client dan Kontraktor akan mengacu pada 3 basic elements di atas untuk menentukan ada tidaknya perubahan.
2 Perselisihan tentang perubahan lingkup kerja umumnya terjadi pada jenis kontrak lump sum ini. Kondisinya berbeda dengan kontrak unit rate atau reimbursable, dimana nilai kontrak tidak fix dan Kontraktor akan dibayar berdasar volume pekerjaan yang diselesaikan. Potensi konfliknya relatif lebih kecil. 2. Changes / Variations Changes didefinisikan sebagai perubahan yang masih berada di dalam lingkup kontrak kerja. 2.1 Formal changes Dalam formal changes, Client : - Memberi perintah kepada Kontraktor untuk melakukan perubahan - Menyadari bahwa ada perubahan terhadap original scope of works - Mengeluarkan Change Order sebagaimana diatur dalam prosedur kontrak a. Karena pertimbangan lingkungan, Client merubah route onshore pipelines berbeda dengan route yang tertera di gambar tender. Sebagai akibatnya terjadi perubahan panjang pipelines, jumlah road crossing bertambah, kondisi galian trench-nya berbeda, dsb. b. Client merevisi gambar konstruksi pondasi pipe support, yang sudah terpasang di lapangan. Akibatnya Kontraktor harus membongkar pondasi tersebut dan membuat pondasi baru sesuai gambar revisi terakhir. Istilah yang sering digunakan untuk kejadian seperti ini adalah abortive and reworks. 2.2 Constructive changes Dalam constructive changes, Client tidak bermaksud untuk membuat perubahan terhadap lingkup pekerjaan. Tetapi tindakan Client, atau karena Client tidak mengambil tindakan, telah mengakibatkan tambahan biaya / waktu bagi Kontraktor. a. Dalam proyek engineering, misalnya Client kerap tidak merespon engineering deliverables pada waktunya. Jika deliverables tersebut termasuk dalam critical path (jalur aktivitas terpanjang dari awal hingga akhir proyek), sebagai akibatnya akan terjadi schedule delay. Kontraktor harus bekerja lebih lama dari jadwal. b. Client memberi order kepada Kontraktor, dalam lump sum price, untuk site visit dan memeriksa kondisi beberapa jembatan di daerah konflik. Sesuai jadwal tim dari Kontraktor tiba di lokasi. Tapi pekerjaan tidak bisa segera dimulai karena work permit-nya belum keluar. Akibatnya tim Kontraktor harus menunggu dan
3 tinggal di lokasi lebih lama dari jadwal. Masalah ini bisa dihindari bila Client memberi tahu bahwa work permit belum siap. 2.3 Cardinal changes Cardinal changes adalah perubahan yang sangat besar, diluar skala kerja yang diantisipasi oleh Kontraktor pada saat tender dan secara fundamental merubah economics of the bid. Cardinal change tergolong pelanggaran terhadap kontrak. Misalnya ada investor yang bermaksud untuk membangun refinery di Tuban, Jawa Timur. Setelah tandatangan kontrak dengan kontraktor, investor berubah pikiran. Mereka ingin refinery dibangun di Jayapura, Papua. 3 Extra Works Extra works didefinisikan sebagai tambahan pekerjaan di luar lingkup kontrak. Karena bukan bagian dari perjanjian kontrak, Kontraktor tidak punya contractual obligation untuk menerima perintah extra works. Tapi umumnya Kontraktor bersedia mengerjakan extra work ini, pembayaran menggunakan unit rate yang ada dalam kontrak atau berdasar kesepakatan. a. Kontraktor mendapat pekerjaan perluasan fasilitas oilfield. Pada saat pelaksanaan kerja, Client meminta Kontraktor untuk supply gratings yang diperlukan di lokasi fasilitas lama. b. Kontraktor mengerjakan proyek power plant berdasar kontrak unit rate. Scopenya meliputi 2 unit turbine buildings, 2 unit boiler buildings, control building dan concrete chimney / stack. Menjelang pekerjaan berakhir, Client meminta Kontraktor untuk membangun amenity building / gedung administrasi dengan menggunakan unit rate yang ada dalam kontrak. Manajemen Kontraktor keberatan karena mereka sudah punya komitmen untuk mengerjakan proyek baru di lokasi lain dan tim proyek tersebut sudah di-plot untuk segera pindah. Kontraktor bersedia mengerjakan building tersebut jika dibuat perjanjian kontrak baru dengan unit rate yang berbeda. Penolakan ini bukan merupakan pelanggaran kontrak. 4 Prosedur Pengajuan Change Order Inisiatif pengajuan Change Order akan datang dari kedua pihak. Detail prosedurnya sebagaimana diatur dalam kontrak. 4.1 Initiated by Client
4 Perubahan yang datang dari Client biasanya berupa modifikasi design, perubahan spesifikasi, revisi gambar konstruksi, dst. Urutan prosedur yang umum untuk proyek konstruksi adalah sebagai berikut : - Client mengeluarkan Variation Enquiry / Change Request, yang berisi penjelasan tentang perubahan yang diperlukan. - Kontraktor menganalisa cost / time impact dari perubahan tersebut dan mengajukan Change Proposal. - Setelah me-review Change Proposal dari Kontraktor, Client akan memutuskan apakah perubahan tersebut dilaksanakan atau tidak. - Jika perubahan dilaksanakan, Client akan mengeluarkan Change Order sebagai suatu perintah formal. 4.2 Initiated by Contractor Kontraktor akan memberi notifikasi kepada Client bila mereka mengidentifikasi suatu perubahan terhadap lingkup kerja. Notifikasi dari Kontraktor biasanya meliputi : - Perintah lapangan dari Client, yang diluar lingkup kerja Kontraktor. - Dalam technical review terhadap material / equipment yang akan digunakan, Client memberi komentar yang berbeda dengan spesifikasi dalam kontrak. - Abortive works, revisi gambar diterima setelah pekerjaan terlaksana. - Constructive changes, dll. Client akan me-review dan memberikan jawaban apakah notifikasi perubahan ini diterima atau ditolak. Bila diterima, Kontraktor akan diminta untuk mengajukan Change Proposal. Proses selanjutnya sama dengan perubahan yang initiated by Client. Kadang terjadi, Client memberikan instruksi di lapangan secara lisan. Dalam hal ini, Kontraktor akan mengkonfirmasi ulang permintaan ini secara tertulis. Bukti perintah tertulis diperlukan sebagai dasar untuk mengajukan permintaan formal Change Order. Walaupun banyak kontrak mensyaratkan bahwa Change Proposal ( = nilai pekerjaan ) disepakati sebelum perubahan dikerjakan, dalam kenyataannya hal ini tidak selalu diikuti. Untuk menghindari delay, sering pekerjaan langsung dimulai sebelum commercial agreement dicapai. Pengalaman di salah satu proyek, fabrikasi dan instalasi 15 offshore platforms, Client secara bertahap mengeluarkan Change Request untuk semua jacket & deck. Lampiran dari Change Request tersebut adalah revisi gambar konstruksi untuk discipline structure, piping, mechanical, E/I yang jumlah totalnya mencapai lebih dari seribu gambar. Mempertimbangkan schedule pekerjaan, Kontraktor dengan persetujuan Client, langsung menerapkan revisi gambar konstruksi tersebut tanpa menunggu keluarnya Change Order. Sering terjadi bahwa untuk suatu jacket / deck, Change Proposal disetujui dan Change Order dikeluarkan beberapa hari sebelum load out.
5 5 Menghitung nilai dari Change Order Dalam kontrak umumnya terdapat lampiran mengenai unit rate pekerjaan, daywork rates dan reimbursable items, yang akan digunakan untuk menghitung nilai dari suatu perubahan lingkup kerja. Kontraktor akan menyusun Change Proposal menggunakan salah satu atau kombinasi dari ketiga metode perhitungan diatas. Bila suatu perubahan lingkup kerja tidak dapat dihitung dengan rate yang ada, karena secara substansial jenis kegiatannya berbeda, maka nilai perubahan akan ditentukan berdasar kesepakatan kedua pihak. 5.1 Unit rate Unit rate adalah harga satuan yang disepakati untuk pekerjaan tertentu. Detail kegiatan yang tercakup dalam suatu unit rate dijelaskan dalam preamble dari lampiran tersebut. Sebagai contoh : untuk pekerjaan sipil, ada unit rate untuk pekerjaan tanah, lean concrete, reinf. bar, formworks, metal inserts, concrete, grouting, dst. untuk pekerjaan steel structure, ada unit rate untuk fabrikasi, transport to site, steel erection, blasting, painting. untuk pekerjaan piping, ada unit rate untuk fabrikasi / install, welding, pasang valve, radiograph, hydrotest, painting, dst. untuk pekerjaan electrical / instrument, ada unit rate untuk pasang kabel, termination, pasang cable tray, conduits, junction box, pressure gauges, F&G detector, dst. Dari gambar revisi, Kontraktor akan melakukan quantity take off untuk mendapatkan quantity dari pekerjaan tambah / pekerjaan kurang. Quantity tersebut akan dikalikan dengan unit rate untuk mendapatkan nilai dari perubahan lingkup kerja. 5.2 Daywork rates Kadang ada pekerjaan dimana unit rate pekerjaan tidak bisa digunakan. Misalnya untuk membongkar pondasi pipe support ( dalam abortive works ) karena akan diganti dengan yang baru. Pekerjaan bongkar dihitung dengan dayworks, i.e berapa jam kerja untuk supervisor, foreman, labours, excavator, dst. Sedangkan biaya konstruksi pondasi baru dihitung menggunakan unit rate. Sebagai pendukung dari usulan variation yang menggunakan dayworks, umumnya Kontraktor akan melampirkan timesheets pekerjaan yang ditandatangani oleh Client. Daywork rates terdiri dari : manhour rates equipment rates
6 5.3 Cost plus fee Umumnya sistem cost plus fee digunakan bila Client membutuhkan tambahan supply material atau service dari pihak ketiga. 6 Claim Baik claim maupun changes / variations sama-sama merupakan permintaan kompensasi terhadap biaya dan/atau waktu. Claim didefinisikan usulan kompensasi biaya dan/atau waktu, dimana Kontraktor Client tidak bersepakat. A demand or a request for benefit ( money and/or time extension ) for which the Claimant believes he is entitled, but in respect of which agreement has not been reached between the parties Masalah yang berpotensi menjadi claim dalam pekerjaan konstruksi antara lain : constructive changes differing site conditions design changes, yang mengakibatkan perubahan metode kerja Kontraktor gambar kerja tidak cukup detail, sehingga mengakibatkan tambahan pekerjaan engineering bagi Kontraktor time related impact, seperti schedule delay, accelaration works, suspension works Notifikasi perubahan dari Kontraktor yang ditolak oleh Client juga bisa menjadi claim. Claim umumnya menyangkut perubahan yang intangible, sehingga penyelesaian masalahnya lebih sulit daripada variation. Claim harus dianalisa dengan seksama, agar didapat penyelesaian yang bisa diterima kedua pihak. Usulan claim yang tidak dapat diselesaikan akan menjadi dispute, dan dispute ini sering harus berakhir di arbitrasi atau pengadilan. Penutup Pada dasarnya, kontrak ditandatangani dengan niat baik dari kedua pihak untuk memenuhi kewajiban masing-masing sesuai kesepakatan. Untuk meminimalkan potensi konflik selama pekerjaan berlangsung, para pelaksana proyek dari Client dan Kontraktor disarankan untuk : memahami kontrak secara keseluruhan memperhatikan amendemen kontrak tidak mengartikan suatu klausul diluar konteks memenuhi kewajiban sesuai kontrak menyadari adanya kewajiban tersirat dalam kontrak / implied terms mengelola kontrak dengan fair and firm
7 Semoga bermanfaat. Abu Dhabi, July 2006 Kristiawan Quantity Surveyor Reference : - Jamal F. Al Bahar, EPC Contract Management - Mark Tiggeman, Claims Management LAMPIRAN : BASIC RULES OF CONTRACT INTERPRETATION 1. Contract provisions mean what they say, otherwise the contract is useless and the certainty required for doing bussines is non-existent. 2. The order of precedence clause in an agreement control many interpretation disputes. ( misal dalam tender ada konflik antara spesifikasi dan gambar tender, maka order of precedence ini akan memberikan petunjuk dokumen mana yang tingkatannya lebih tinggi dan harus diikuti ). 3. Specific provisions govern over general provisions. 4. Hand written provisions govern typed provisions. 5. Word are to be given their plain meaning, unless a technical term appears and is clearly defined. 6. The contract should be read as a whole because one provisions may explain the meaning of another. 7. Do not look beyond the four corners of the contract documents, unless the meaning of a clause is ambiguous. 8. Unwritten statement can not be relied upon to contradict what is in the written agreement. ( Sometimes however, such statement may help explain ambiguities ). 9. When there are two reasonable interpretations, the contract is construed against its drafter.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan
Lebih terperinciAKOMODASI RESIKO DALAM PROPOSAL TENDER
AKOMODASI RESIKO DALAM PROPOSAL TENDER Dalam pekerjaan sehari-hari, kita sering mendengar tentang tender. Perusahaan atau instansi yang membutuhkan jasa pihak lain, akan melakukan tender untuk mendapatkan
Lebih terperinciBID EVALUATION SYSTEM
BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender
Lebih terperinciBAB II STUDI LITERATUR
BAB II STUDI LITERATUR II.1. UMUM Pada dasarnya, kontrak ditandatangani dengan niat baik dari kedua pihak untuk memenuhi kewajiban masing-masing sesuai kesepakatan. Untuk meminimalkan potensi konflik selama
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGADAAN PROYEK
MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK DEFINISI PENGADAAN Pengadaan/procurement: mendapatkan barang atau jasa yang bersumber dari luar Termasuk kedalamnya adalah pembelian dan outsourcing MOTIFASI MELAKUKAN OUTSOURCE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian yang disajikan oleh Peter E. D. Love, David J. Edwards, Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure Projects:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan ( tender ). Proses ini menjadi sangat
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN TUNTUTAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG DAN JEMBATAN PASTEUR - CIKAPAYANG - SURAPATI AKIBAT LOAN SUSPENSION
ANALISIS PELAKSANAAN TUNTUTAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG DAN JEMBATAN PASTEUR - CIKAPAYANG - SURAPATI AKIBAT LOAN SUSPENSION ABSTRAK Analisis Pelaksanaan Tuntutan pada Proyek Pembangunan Jalan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Variation Order Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order atau
Lebih terperinciLampiran 1 Form Kuesioner Pakar I
Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I KUESIONER SURVEI ANALISA PENGGUNAAN KONTRAK LUMP SUM PADA PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK UNDEFINITIVE DESIGN DOSEN PEMBIMBING 1. Dr. Ir. Yusuf
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gambaran Umum Change Order Perubahan pekerjaan memang tidak dapat dihindari, karena hampir seluruh proyek konstruksi selalu terjadi perubahan, baik perubahan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciPertemuan Kedua PESERTA PROYEK KONSTRUKSI. 2.2 Persamaan dan Perbedaan sasaran masing-masing peserta. digunakan.
Pertemuan Kedua PESERTA PROYEK KONSTRUKSI Halaman 1 dari pertemuan kedua 2.1 Peserta Manajemen konstruksi memerlukan kerjasama yang erat dari ketiga pelaku pembangunan yaitu owner (pemberi tugas), konsultan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-jenis Kontrak Dalam suatu pekerjaan kita lazim mendengar istilah kontrak. Kontrak adalah kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat (Zaini et al, 2009).
Lebih terperinciKajian Mengenai Tanggungjawab Pemberi Tugas, Kontraktor, dan Konsultan Perencana Terhadap Akibat Terjadinya Defective Design
Kajian Mengenai Tanggungjawab Pemberi Tugas, Kontraktor, dan Konsultan Perencana Terhadap Akibat Terjadinya Defective Design Tesis Magister Oleh Nuke Widiastuti Christanti Adisubrata 25098072 Dr. In Harkunti
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dalam kegiatan kontrak, dikenal istilah pre contract dan post contract.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Kontrak Konstruksi 2.1.1. Kegiatan Penyusunan Kontrak Dalam kegiatan kontrak, dikenal istilah pre contract dan post contract. Pre contract adalah kegiatan sebelum perjanjian kontrak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Bangunan Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal
Lebih terperinciMEMILIH JENIS CONTRACT
MEMILIH JENIS NTRAT Walaupun tidak tepat benar, memilih jenis contract bisa dianalogikan dengan memilih sepatu. Ada banyak jenis sepatu tersedia di pasaran, tetapi sebelum memutuskan untuk membeli, kita
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL NOVEMBER MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management
SEMINAR NASIONAL 2014 6 NOVEMBER 2014 MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management PERMASALAHAN LUMP SUM KONTRAK DARI SISI PANDANG SEKTOR SWASTA/PENGUNA JASA KONSTRUKSI PEMBAHASAN PENYEBAB
Lebih terperinciProject Procurement Management. Fajar Pradana S.ST., M.Eng
Project Procurement Management Fajar Pradana S.ST., M.Eng Memahami pentingnya Manajemen Pengadaan dalam Proyek Teknologi Informasi Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Pengadaan Memahami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pembangkit listrik nasional adalah suatu kebutuhan yang mendesak karena telah di ambang krisis. Dari data
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Proyek English First The Plaza Gambar 4.1 English First The Plaza Sumber: Data Primer (2015) Nama Proyek Owner Project Management Konsultan Arsitek Konsultan Quantity
Lebih terperinciBAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. kenaikan hampir 26% dari estimation cost saat tender. Hal tersebut tentu saja
BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Data Dari pengumpulan dan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bisa terlihat dari grafik dibawah ini bahwa total harga mengalami kenaikan hampir 26% dari
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Patria Anugerah Sejati adalah sebuah perusahaan engineering dan konstruksi di bidang industri Minyak dan Gas Bumi yang didirikan pada tahun
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGADAAN DALAM PROYEK. Chapter 12
MANAJEMEN PENGADAAN DALAM PROYEK Chapter 12 DEFINISI Manajemen pengadaan adalah suatu proses yang menjamin tersedianya barang maupun jasa dari luar yang dibutuhkan oleh proyek. Manajemen pengadaan diperlukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam, yang lebih kepada pembangunan kilang-kilang, pabrik, dan perancangan
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Project activities are activities that take place within a limited period, with an allocation of certain recources to carry out task that have cleary defined objectives. This research was done
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan proyek di masa sekarang terus meningkat sejalan dengan permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari perkembangan permasalahan
Lebih terperinciKita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction.
Apa sih EPC Itu? Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu
Lebih terperinciREKAYASA BIAYA KONSTRUKSI
REKAYASA BIAYA KONSTRUKSI Dr. Ir. Budi Susetyo, MT Fakultas TEKNIK Program Studi S2 SIPIL MK 1 Bagian Isi 1. Estimasi biaya konstruksi 2. Estimasi biaya tahap konseptual dan detail 3. Biaya dan kontrak
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)
PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order
Lebih terperinciSOFTWARE QUALITY ASSURANCE
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SQA Component TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Review Dokumen spesifikasi kebutuhan dibuat untuk memastikan kebutuhan
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, 2
TANGGUNGJAWAB PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI MENURUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 07/PRT/M/2011 & MENURUT GENERAL CONDITION FIDIC RED BOOK Yefta Gavra Garland
Lebih terperinciBAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT
BAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT Project Procurement Management Project procurement management mencakup proses-proses yang diperlukan untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang dibutuhkan
Lebih terperinciSIMULASI ARUS KAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA STRADA KRANJI
SKRIPSI SIMULASI ARUS KAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA STRADA KRANJI FRANSISKUS XAVERIUS RONALDO NPM : 2014410083 PEMBIMBING: Ir. Theresita Herni S., M.T. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam industri konstruksi, dimana didalam dokumen kontrak dijelaskan mengenai hak-hak, kewajiban-kewajiban dan prosedur-prosedur, klaim dinyatakan sebagai permintaan kontraktor
Lebih terperinciUTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book
Manajemen Proyek Exercise UTS 2013 UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April 2013 2,5 jam Closed Book Petunjuk pengerjaan: Pengerjaan soal-soal ujian harus menggunakan pulpen (pengerjaan dengan pensil tidak
Lebih terperinciBAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan
Lebih terperinciBAB III KLAIM KONSTRUKSI
BAB III KLAIM KONSTRUKSI Peristiwa Penyebab Klaim Konstruksi Keunikan dan tingkat kompleksitas tinggi merupakan ciri yang membedakan industri konstruksi dengan industri lainnya. Substansi-substansi yang
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1992 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF THE SUDAN ON ECONOMIC AND
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tipe Bangunan Dalam menganalisis faktor penyebab terjadinya Cost Overrun pada proyek konstruksi yang ada di wilayah DKI dan DIY, maka perlu diadakan peninjauan kembali dan pengelompokan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya sebuah proyek, mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang tertentu dan sudah terjadwal, kapan pelaksanaan proyek harus dimulai, dan kapan harus
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3
PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan
Lebih terperinciANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO)
ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan
BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan
Lebih terperinciAPA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia
APA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia PENDAHULUAN Menurut saya, seorang Process Design Engineer haruslah dan dituntut untuk mengetahui scope pekerjaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Umum Industri konstruksi memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pembangunan suatu negara. Agar industri konstruksi memberikan nilai tambah bagi pembangunan maka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan
Lebih terperinci1. Project Management Awareness
1. Project Management Awareness Pelatihan ini diberikan kepada para Executive perusahaan dalam pemahaman siklus project dan proses mangement proyek, disini akan diberikan dasar-dasar tentang project management.
Lebih terperinciBAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek
Lebih terperinciKONTRAK KERJA KONSTRUKSI
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI A. DEFINISI KONTRAK KONSTRUKSI Adalah dokumen yang mempunyai kekuatan hukum yang memuat persetujuan bersama secara sukarela antara pihak kesatu dan pihak kedua. Pihak kesatu berjanji
Lebih terperinciPERJANJIAN PEMBENTUKAN KONSORSIUM Perjanjian Pembentukan Konsorsium ( PERJANJIAN AWAL ) ini ditandatangani pada hari ini [...] tanggal [...] bulan [...] tahun [...] (...-...-20...), antara: I. PT. [...],
Lebih terperinciDOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK
DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN Disusun sebagai Satu Syarat untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir pada Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Klaim Konstruksi Sebelum membahas tentang definisi klaim konstruksi, ada baiknya dibahas definisi klaim itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim berarti
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Proyek Jumlah proyek yang ditangani oleh divisi Project Engineering pada PT. Pertamina Balongan saat ini adalah 10 unit proyek skala besar dan
Lebih terperinciBAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI PT. TRI JAYA NASIONAL
PENYELESAIAN SENGKETA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI PT. TRI JAYA NASIONAL Oleh: A.A. Wira Permata Sari I Wayan Wiryawan A.A. Sagung Wiratni Darmadi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya suatu proyek mempunyai rencana dan jadual pelaksanaan proyek tersebut. Kapan proyek tesebut dimulai, dilaksanakan atau dikerjakan, kapan proyek tersebut selesai,
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Rekagraha Quantitama adalah salah satu Perusahaan swasta Nasional yang bergerak dibidang jasa Konsultan Biaya Bangunan atau yang dikenal
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK
MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration
Lebih terperinci4- PEKERJAAN PERSIAPAN
4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa
Lebih terperinciPENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBELIAN Hendri Sopryadi, M.T.I KELOMPOK PROSES DALAM MANAJEMEN LAHIRNYA MEMULAI PENGAWASAN PELAKSANAAN PERENCANAAN WAKTU PENUTUPAN KEBU- TUHAN & HARAP- AN STAKE-
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO KLAIM JASA KONSTRUKSI KASUS PROPINSI SULAWESI TENGAH Andi Asnudin * Abstract Claim will be happened due to compensation claim of stakeholders of management project. In
Lebih terperinciPT. DARMA BAKTI SULTRA SEJAHTERA CV.MALINO KARYA
ANTARA PT. DARMA BAKTI SULTRA SEJAHTERA Dengan CV.MALINO KARYA untuk : JOINT OPERATION PEMBANGUNAN BTS XL AREA SULAWESI Nomor : 01/JO/DBSS-MK/KDI/II/09 Pada hari ini, Senin tanggal dua puluh tiga bulan
Lebih terperinciPELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK
PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL
Lebih terperinciSKRIPSI TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA KONTRUKSI ANTARA KONTRAKTOR DENGAN KONSUMEN
SKRIPSI TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA KONTRUKSI ANTARA KONTRAKTOR DENGAN KONSUMEN I MADE ARY ANANDA PUTRA NIM. 0816051035 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i SKRIPSI
Lebih terperinciTESIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK SHOWBIZ DI INDONESIA
TESIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK SHOWBIZ DI INDONESIA OLEH : RADEN BONNY RIZKY NPM 201220252022 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2016 TESIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya tujuan dari mendirikan sebuah perusahaan kontraktor adalah memperoleh keuntungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Rework Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai mengolah lagi; mengerjakan ulang, dan akan seterusnya dipakai. Beberapa definisi rework
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciSOAL UJIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU
SOAL UJIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU Bidang Studi : Manajemen Proyek Konstruksi Hari/Tanggal : TBS Waktu : 09.00 11.00 Wita ( 120 Menit ) Sifat : Close Book Tempat : TBN Pertanyaan: 1. Manakah dari pernyataan
Lebih terperinciANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. Perkembangan tersebut meliputi berbagai sektor kehidupan, misalkan saja aspek sosial dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses
Lebih terperinci1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week
1 1 st Week Fungsi / Kegiatan MSDM : 1. Fungsi Penyediaan SDM : Perencanan kebutuhan karyawan Rekrutment calon karyawan Seleksi calon karyawan Orientasi / induksi karyawan baru Penempatan karyawan 2. Fungsi
Lebih terperinciSupply Chain Management Sebagai Bagian dari Project Management
Supply Chain Management Sebagai Bagian dari Project Management 1. Pendahuluan Berbagai konsep Supply Chain Management (SCM) telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Bab ini akan membahas tentang SCM sebagai
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya
Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya AFTA tahun 2003, negara-negara maju dan negara-negara
Lebih terperinci