KESESUAIAN BUTIR SOAL BUATAN GURU DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 KATINGAN TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESESUAIAN BUTIR SOAL BUATAN GURU DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 KATINGAN TENGAH"

Transkripsi

1 KESESUAIAN BUTIR SOAL BUATAN GURU DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 KATINGAN TENGAH Oleh: Erlin Diana Noor 1), Jairi, 2), Eriawaty, 3) Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Palangka Raya ABSTRAK Dalam proses pembelajaran menggunakan tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran, tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta didik untuk bidang tertentu. Guru seharusnya dalam pembuatan butir soal harus sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran kompetensi dasar pada kurikulum yang berlaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi kelas X semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Subjek penelitiannya adalah Guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal sudah mampu mengukur kesesuaian butir soal dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian dengan ditemukan sebanyak 26 butir soal telah sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku, 3 butir soal tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 1 butir soal yang tidak disebutkan dalam rumusan tujuan pembelajaran. Dan dalam aspek kognitif terdapat penyebaran soal belum sesuai dengan proporsi penyebaran soal yang baik, karena jumlah persentase yang sesuai proporsi hanya sebaran soal penerapan (C3) yaitu dengan persentase 30%, sedangkan untuk sebaran soal pengetahuan (C1) melewati batas proporsi penyebaran soal yang baik yaitu dengan persentase 36,67% dan sebaran soal pemahaman (C2) dengan persentase 33,33% masih jauh dari proporsi kriteria penyebaran soal yang baik. Kata Kunci: Butir Soal, Tujuan pembelajaran PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman 98

2 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Komponen dalam pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Proses belajar mengajar termasuk penguasaan materi selalu akan berorientasi kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak, baru akan terjawab setelah diadakan evaluasi dengan persyaratan memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Tes sebagai alat ukur perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penyusunannya. Dalam proses pengukurannya sangat diperlukan tes dengan kualitas yang baik, sebab baik buruknya kualitas tes akan menentukan kualitas data yang dihasilkan. Dalam proses pembelajaran tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran, tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta didik untuk bidang tertentu. Kegunaan tes yang sangat penting sebagai alat bantu evaluasi hasil belajar siswa memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai alat pengukur terhadap peserta didik, sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebagai motivator dalam pembelajaran, dan tes dapat berfungsi dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Mata Pelajaran Ekonomi mencakup materi tentang perilaku ekonomi dan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh. Mata Pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memahami sejumlah konsep ekonomi, sehingga dapat mengkaitkan kejadian, peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari. Apabila pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), materi ekonomi disatukan dengan mata pelajaran lain yang serumpun dalam naungan mata pelajaran IPS, maka di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) materi ekonomi berdiri sendiri dalam satu mata pelajaran yang utuh yaitu mata pelajaran ekonomi. Dalam proses evaluasi pembelajaran ekonomi ini membutuhkan instrumen yang benar-benar dapat menunjukkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya agar mutu mata pelajaran Ekonomi semakin meningkat, serta tujuan dari mata pelajaran Ekonomi dapat tercapai. Sekolah yang diteliti adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Katingan Tengah. Penelitiannya yaitu berfokus pada butir soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Katingan Tengah berjumlah 2 orang guru, di kelas X terdapat 2 orang guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi masing-masing dari 4 ruang kelas. Untuk pembuatan soal Ulangan semester mata pelajaran ekonomi dibuat oleh TIM yaitu yang terdiri dari semua guru mata pelajaran ekonomi kelas X. Setiap guru yang mengajar memiliki dan membuat RPP masing-masing sebagai pegangan untuk mengajar, setiap RPP dari masingmasing guru itu memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda antar guru yang satu dan yang lain. Tujuan pembelajaran yang terdapat dalam RRP dan kurikulum menunjukkan bahwa dalam pembuatan butir soal lebih mengarah pada aspek kognitif. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Tes Pengertian Tes Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan 99

3 penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran dengan cara memberikan tes kepada siswa. Menurut Sudijono (2008: 66), menyatakan bahwa : Secara harfiah, kata tes berasal dari bahasa Prancis kuno: testum dengan arti: piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan tes, ujian atau percobaan. Dalam bahasa Arab: Imtihan. Menurut Zainal Arifin (2011: 118), menyatakan bahwa : Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, peryataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Definisi lain diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2013: 46) yang menyebutkan bahwa : Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan seseorang. Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah merupakan cara yang digunakan dalam rangka untuk menilai dan mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik (individu atau kelompok) yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab maupun perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Apabila dikaitkan dengan evaluasi yang dilakukan di sekolah, khususnya di suatu kelas, maka tes mempunyai berfungsi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran Fungsi Tes Menurut Anas Sudijono (2012: 67) secara umum ada dua fungsi yang dimiliki oleh tes adalah: (a) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. (b) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat tercapai. Pada umumnya tes banyak digunakan oleh guru untuk melakukan evaluasi belajar. Dengan demikian fungsi tes sebagai instrumen evaluasi adalah untuk mengukur prestasi atau hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam belajar. Selain itu tes juga mempunyai fungsi untuk mengukur keberhasilan suatu program pengajaran Penggolongan Tes Tes hasil belajar merupakan salah satu evaluasi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran serta untuk mengukur keberhasilan atau kecapaian tujuan pembelajaran oleh guru. Bentuk tes hasil belajar akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil tes oleh peserta didik terbagi menjadi dua, yaitu: 100

4 Ditinjau Dari Segi Kegunaan Untuk Mengukur Kemampuan Siswa Tes Diagnostik Menurut Suharsimi (2013: 48), menyatakan bahwa Tes diagnostik adalah tes yang dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Sedangkan Anas Sudijono (2011: 70), menyatakan bahwa Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Pengertian lain yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2007, menyatakan bahwa Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindakan lanjut. Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu sehingga dapat diberikan tindakan lanjut Tes Formatif Anas Sudijono (2011: 71), menyatakan bahwa : Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik telah terbentuk (sesuai denga tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu Ngalim Purwanto (2009: 26), menyatakan bahwa : Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilakukan. Suharsimi Arikunto (2005: 36), menyatakan bahwa Tes formatif adalah tes yang dilakukan pada akhir setiap program untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tes formatif adalah tes yang digunakan untuk mengatahui sejauh mana siswa telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang biasanya dilakukan ditengah pembelajaran yaitu dilaksanakan setiap kali materi atau sub pokok bahasan berakhir Tes Sumatif Menurut Ngalim Purwanto (2009: 26), menyatakan bahwa : Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai di mana penguasaan atau pencapaian belajar bagi siswa terhadap bahan pelajara yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Anas Sudijono (2011: 72), menyatakan bahwa Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tujuan utama tes sumatif adalah menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat ditentukan kedudukan siswa di dalam kelompok, kemampuan siswa mengikuti dan melanjutkan pembelajaran, serta kemajuan siswa sebagai laporan terhadap orang tua dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya. 101

5 Bentuk Tes yang Digunakan Lembaga Pendidikan Dari Sistem Penskoran Tes Subjektif Suharsimi Arikunto (2009: 177), menyatakan bahwa Tes subjektif atau tes bentuk esai adalah sejenis tes kamajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes uraian (essay test) yang sering dikenal dengan istilah tes subjektif (subjective test), adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono (2011: 100) sebagai berikut: (a) Tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umunya cukup panjang. (b) Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee untuk meberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan sebagainya. (c) Jumlah butir soal umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai sepuluh butir. (d) Pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-kata Jelaskan..., Bagaimana..., atau kata-kata lain yang serupa dengan itu. Tes subjektif dapat disimpulkan sebagai tes yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dalam bentuk uraian. Siswa dapat merumuskan, mengorganisasikan dan menjawab jawabannya sesuai dengan perintah pada pertanyaan. Penilaian pada tes subjektif dipengaruhi oleh pemberi skor Tes Objektif Zainal Arifin (2013: 135), menyatakan bahwa : Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Sedangkan menurut Anas Sudjiono (2011: 106), menhyatakan bahwa : Tes objektif (objektive test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir items yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes objektif adalah jenis tes dengan butir soal yang dijawab dengan cara memilih salah satu pilihan jawaban yang benar. Tes objektif terdiri dari empat macam yaitu tes benar-salah, tes pilihan ganda, menjodohkan dan tes isian. Setiap jenis tes objektif memiliki karakteristiktik tersendiri. Tes objektif yang sering digunakan terutama untuk ulangan semester adalah tes pilihan ganda (multiple choice test). 2.2 Hakikat Pembelajaran Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat 102

6 seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Syaiful Sagala, 2011: 62) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61), dinyatakan bahwa : Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisikondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah suatu proses interaksi secara sadar atau disengaja oleh peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar agar memperoleh ilmu dan pengetahuan serta perubahan tingkah laku pada diri peserta didik yang belajar dengan adanya usaha Pengertian Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Menurut Robert F. Mager dalam Hamzah B. Uno (2008: 109) menyatakan bahwa Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Menurut H. Daryanto (2005: 58), menyatakan bahwa : Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Menurut B. Suryosubroto (1990: 23), menegaskan bahwa : Tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri. Jadi, berdasarkan definisi-definisi serta uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuan pembelajaran yang dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran. 2.3 Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikonomia yang terdiri dari dua suku kata yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti aturan. Sehingga oikonomia mengandung arti aturan rumah tangga. Oikonomia 103

7 mempunyai arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan muncullah ilmu yang disebut ilmu ekonomi. Menurut Paul A. Samuelson (Sukwiaty, 2007: 101), mengemukakan bahwa : Ilmu ekonomi sebagai suatu study tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditas dan penyalurannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok dalam suatu masyarakat. Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya. 2.4 Kurikulum yang Dipakai Untuk Mata Pelajaran Ekonomi Mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Katingan Tengah untuk kelas X tahun Ajaran 2015/2016 sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu menggunakan KTSP. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. Menurut Sanjaya (2009: 135), menyatakan bahwa Tujuan pembelajaran dalam KTSP dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kemampuan yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran harus diproyeksikan guru dalam tujuan pembelajaran. Standar kompetensi dan Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh karena itu tugas guru dalam mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator hasil belajar. Pengelompokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran ekonomi kelas X semester genap untuk SMA/MA. 104

8 Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ekonomi Standar Kompetensi 1. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi 2. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN) Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan perbedaan antaraekonomi mikro dan ekonomi makro 1.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. 2.1 Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN 2.2 Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional 2.3 Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita indonesia dengan negara lain 2.4 Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi 3. Memahami konsumsi dan investasi 3.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan 3.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi 4. Memahami uang dan perbankan 4.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang 4.2 Membedakan peran bank umum dan bank sentral 4.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter (Sumber : Silabus Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah) METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan ini adalah pendekatan kualitatif. pendekatan ini dilakukan pada semua objek penelitian. Hal ini dimaksudkan agar proses pencarian data dapat berjalan dengan mudah dan sesuai rencana. Menurut pendapat Bogdan dan Taylor dalam Moleong (Moleong, 2007: 4), mengemukakan bahwa : Pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2011: 29) mendefinisikan bahwa Metode deskriftif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Subjek penelitian ini adalah orang atau informan yakni sumber-sumber informasi dan latar penelitian yang dianggap mengetahui tentang situasi dan kondisi tempat penelitian, diantaranya yaitu kepala sekolah SMA Negeri 1 Katingan Tengah dan guru mata pelajaran ekonomi kelas X. Total keseluruhannya ada 2 (dua) orang yang akan diteliti terdiri dari : 2 (dua) Guru Mata Pelajaran Ekonomi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. (1) Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data awal untuk latar belakang pembuatan proposal skripsi yaitu mengenai keadaan umum di lokasi penelitian dan guru-guru yang mengajar di lokasi penelitian. (2) Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui kesesuaian butir soal dengan tujuan pembelajaran. Teknik wawancara ini digunakan hanya pada saat awal melakukan penelitian. Wawancara ini peneiliti lakukan dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas X pada SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (3) Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Silabus, RPP, 105

9 kurikulum, dan data-data yang dianggap penting, serta gambaran umum sekolah tempat penelitian dan data-data yang berkenaan dengan sekolah SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Oktober, November dan Desember tahun 2016 pada saat sekolah selesai melaksanakan ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan yaitu menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, (2010: 337) yaitu aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktifitas dalam analisis data adalah (1) reduksi data, reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak apabila peneliti dapat menerapkan metode observasi, wawancara dan dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. (2) penyajian data, Penyajian data memungkinkan peneliti untuk melihat butir soal ulangan semester buatan guru mata Pelajaran Ekonomi pada SMA Negeri 1 di Katingan Tengah. Dan (3) penarikan kesimpulan,. Dari data yang terkumpul maka dapat ditarik kesimpulan pada masalah yang terjadi pada pembuatan butir soal ulangan semester buatan guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 di Katingan Tengah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini alat evaluasi yang digunakan untuk menganalisis adalah tes. Tes menurut Suharsimi (2005: 53) adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Analisis dilakukan terhadap butir soal ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Jumlah keseluruhan soal adalah 30 butir soal pilihan ganda. Analisis dilakukan untuk mengetahui kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi pada kurikulum yang berlaku. Tujuan mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah adalah sebagai berikut : Tabel 2. Tujuan Pembelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah No Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dari ekonomi mikro dan ekonomi makro 2. Siswa mampu mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro 3. Siswa mampu memberikan contoh tentang ekonomi Mendeskripsikan masalahmasalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN mikro dan ekonomi makro 1. Siswa mampu menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 2. Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 1. Siswa mampu mengetahui tentang pendapatan nasional 2. Siswa mampu menyebutkan konsep pendapatan nasional 3. Siswa mampu menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PNN, PI, DI 4. Siswa mampu menghitung pendapatan per kapita Menjelaskan manfaat 1. Siswa mampu menjelaskan manfaat perhitungan 106

10 perhitungan nasional pendapatan 5.3 Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan 6.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang Membedakan peran bank umum dan bank sentral pendapatan nasional 2. Siswa mampu menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan 3. Siswa mampu membedakan perhitungan pendapatan nasional pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan 1. Siswa mampu menyebutkan pengertian pendapatan perkapita 2. Siswa mampu menghitung pendapatan perkapita 3. Siswa mampu mendeskripsikan perbandingan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain 1. Siswa mampu mendeskripsikan indeks harga 2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam metode penghitungan angka indeks 3. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian indeks harga konsumen dan indeks harga produsen 4. Siswa mampu menghitung inflasi dengan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen 5. Siswa mampu mendeskripsikan definisi inflasi 6. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis inflasi menurut penyebabnya 7. Siswa mampu menunjukan pihak-pihak yang diuntungkan dirugikan akibat inflasi 1. Siswa mampu menghitung fungsi konsumsi secara matematis dalam analisis ekonomi 2. Siswa mampu menghitung fungsi tabungan secara matematis dalam analisis ekonomi 3. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan 4. Siswa mampu menggambarkan grafik fungsi konsumsi dan tabungan 1. Siswa mampu mendeskripsikan konsep investasi 2. Siswa mampu mendeskripsikan hubungan antara tingkat bunga dan investasi 3. Siswa mampu menghitung investasi 4. Siswa mampu menggambarkan kurva permintaan investasi 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian uang 2. Siswa mampu menguraikan syarat, fungsi dan jenis uang 3. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran uang 4. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang 5. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis standar moneter 6. Siswa mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan standar moneter 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian uang 2. Siswa mampu menguraikan fungsi bank 3. Siswa mampu mengidentifikasi cara memanfaatkan produk-produk perbankan 4. Siswa mampu mendeskripsikan konsep kredit 5. Siswa mampu menguraikan persyaratan yang harus 107

11 9 7.3 Mendeskrpsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter dimiliki calon penerima kredit 6. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan fungsi lembaga keuangan lainnya 1. Siswa mampu menjelaskan kebijakan moneter 2. Siswa mampu mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis RPP Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah) Data yang telah dikumpulkan dari hasil dokumentasi yang berkaitan dengan kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Katingan Tengah, peneliti menyajikan hasil penelitian berikut ini : Spesifikasi dan Distribusi Soal (Sebaran C1 C6) Untuk butir soal ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah diambil dari materi pokok berdasarkan silabus, yaitu: ekonomi mikro dan ekonomi makro, pendapatan nasional, fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, dan permintaan dan penawaran uang. Rumus untuk menentukan besarnya persentase yaitu sebagai berikut : Persentase (%) = jumlah soal yg didapat jumlah seluruh soal x 100% Tabel 3. Spesifikasi dan Distribusi Soal (Sebaran C1 C6) Standar No Kompetensi 1 Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi 2 Memahami PDB, PDRB, PNB, PN 3 Memahami konsumsi tabungan 4 Memahami uang perbankan dan dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro Mendeskripsikan masalah-masalah yg dihadapi pemerintah di bidang ekonomi Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan Mendeskripsikan kurva permintaan investasi Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang Taraf Kompetensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 f % 1,2 3,4 4 13,3 3% ,67 % ,67 % % 13, 15, , , ,33 % 19, 20, % 3 10% 3 10% Membedakan peran 27 26, ,3 108

12 bank umum dan bank sentral Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter F % 28 3% ,67 % , 33, % % % (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Butir Soal Ulangan Semester Genap) Keterangan : C1= Pengetahuan C3= Penerapan C5= Sintesis C2= Pemahaman C4= Analisis C6= Evaluasi Pemetaan Butir Soal Ulangan Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Terhadap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berikut ini pengklasifikasian pemetaan butir soal ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran ekonomi kelas X terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tabel 4. Pemetaan Butir Soal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Terhadap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1 1,2,3 dan Mendeskripsikan perbedaan antara 4. Memahami kebijakan ekonomi mikro dan ekonomi makro pemerintah dalam bidang 2 5 dan Mendeskripsikan masalah-masalah yang ekonomi dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 3 7 dan Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, 5. Memahami produk PN Memahami Produk 4 9, 10 dan Menjelaskan manfaat perhitungan Domestik Bruto (PDB), pendapatan nasional Produk Domestik Regional Membandingkan PDB dan pendapatan Bruto (PDRB), Pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain Nasional Bruto (PNB), 6 13, 14, 15, 16, Pendapatan Nasional (PN) 5.4 Mendeskripsikan indeks harga dan 17 dan 18 inflasi 7 19, 20 dan Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan 6. Memahami Konsumsi Dan fungsi tabungan 8 - Investasi 6.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi 9 22, 23 dan Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang 10 25, 26, 27 dan Memahami Uang Dan Perbankan 7.2 Membedakan peran bank umum dan bank sentral dan Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) 100 % 109

13 4.1.3 Kesesuaian Butir Soal Ulangan Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X dengan Tujuan Pembelajaran Ekonomi Dalam pembuatan soal untuk evaluasi belajar, harus berpedoman pada kurikulum yang berlaku, agar setiap butir soal yang dibuat benar-benar dapat mengukur tujuan yang hendak dicapai. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas baik atau buruknya soal. Berikut adalah hasil penelitian tentang kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Tabel 5. Butir Soal Buatan Guru yang dengan Tujuan Pembelajaran Ekonomi No Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran Butir Soal Ke- Keterangan Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian dari ekonomi mikro dan ekonomi makro 2. Siswa mampu mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro 1 dan Siswa mampu memberikan contoh tentang 4 ekonomi mikro dan ekonomi makro Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 1. Siswa mampu menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 2. Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN 1. Siswa mampu menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PNN, PI, DI 2. Siswa mampu menghitung pendapatan per kapita Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional 1. Siswa mampu menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional 2. Siswa mampu menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan 3. Siswa mampu membedakan perhitungan pendapatan nasional pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian indeks harga konsumen dan indeks harga produsen 2. Siswa mampu menghitung inflasi dengan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen 3. Siswa mampu mendeskripsikan definisi inflasi 4. Siswa mampu menunjukan pihak-pihak yang diuntungkan dirugikan akibat inflasi

14 6 6.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan 1. Siswa mampu menghitung fungsi konsumsi secara matematis dalam analisis ekonomi 2. Siswa mampu menghitung fungsi tabungan secara matematis dalam analisis ekonomi Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran uang 2. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang dan dan Membedakan peran bank umum dan bank sentral 1. Siswa mampu menguraikan fungsi bank 2. Siswa mampu mengidentifikasi cara memanfaatkan produk-produk perbankan 3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep kredit 4. Siswa mampu menguraikan persyaratan yang harus dimiliki calon penerima kredit Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter 1. Siswa mampu menjelaskan kebijakan moneter 30 (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Tujuan Pembelajaran) Tabel 6. Butir Soal Buatan Guru yang Tidak dengan Tujuan Pembelajaran Ekonomi No Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran Butir Soal Ke- Keterangan Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain 1 Siswa mampu mendeskripsikan PDB dan 12 Tidak sesuai pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi 1. Menyebutkan jenis-jenis inflasi menurut 15 Tidak sesuai penyebabnya 2. Siswa mampu menjelaskan sebab-sebab 16 Tidak sesuai timbulnya inflasi dan cara mengatasinya (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Tujuan Pembelajaran) 111

15 Tabel 7. Soal yang Tidak Disebutkan dalam Rumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Keterangan 1 29 Bentuk soal : Jika terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan mengakibatkan... A. Kesempatan kerja meningkat B. Ekonomi menjadi stabil C. Harga barang naik D. Neraca pembayaran surplus E. Perputaran uang dan barang terkendali Tidak sesuai (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Tujuan Pembelajaran) Berdasarkan hasil analisis kesesuaian butir soal ulangan kelas X dengan tujuan pembelajaran, menunjukkan bahwa terdapat 26 butir soal telah sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku, 3 butir soal tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 1 butir soal yang tidak disebutkan dalam rumusan tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, masih ditemukan beberapa kekurangan yaitu terdapat tujuan pembelajaran yang tidak terdapat dalam soal ulangan buatan guru. Tabel 8. Tujuan Pembelajaran yang Tidak Terdapat dalam Butir Soal Buatan Guru No Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran Keterangan Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB dan PN 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian pendapatan nasional 2. Siswa mampu menyebutkan konsep pendapatan nasional Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian pendapatan per kapita 2. Siswa mampu menghitung pendapatan per kapita Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi 1. Siswa mampu menjelaskan macam-macam metode penghitungan angka indeks 2. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis inflasi menurut penyebabnya 3. Siswa mampu mendeskripsikan teori inflasi 4. Siswa mampu mengumpulkan informasi terhadap pegawai negeri dan swasta untuk mengetahui dampak inflasi Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan tabungan 1. Siswa mampu mendeskripsikan fungsi konsumsi dan tabungan 2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan 3. Siswa mampu menggambarkan grafik fungsi konsumsi dan tabungan Mendeskripsikan kurva permintaan investasi 112

16 1. Siswa mampu menjelaskan konsep investasi 2. Siswa mampu mendeskripsikan hubungan antara tingkat bunga dan investasi 3. Siswa mampu menghitung investasi 4. Siswa mampu menggambarkan kurva permintaan investasi Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang 1. Siswa mampu mendekripsikan pengertian uang 2. Siswa mampu menguraikan syarat, fungsi dan jenis uang 3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep teori uang 4. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis standar moneter 5. Siswa mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan standar moneter Membedakan peran bank umum dan bank sentral 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian bank 2. Siswa mampu menguraikan konsep bank sentral, bank umum, BPR dan bank syariah 3. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan fungsi lembaga keuangan lainnya Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter 1. Siswa mampu mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter 2. Siswa mampu mendeskripsikan kebijakan dan instrument kebijakan moneter (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Pembuatan Butir Soal) 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Spesifikasi dan Distribusi Soal (Sebaran C1 C6) Menurut Arikunto (2005: 202) komposisis aspek yang diungkap dalam penyusunan tes bidang studi sosial sekolah menengah atas yaitu ingatan 20%, pemahaman 50% dan penerapan 30%. Pada umumnya, tes hasil belajar lebih berorientasi kepada pengetahuan, pemahaman dan penerapan, kemampuan pada level tinggi (analisis, sintesis dan evaluasi) merupakan pengembangan lebih lanjut. Berdasarkan tabel 3 terlihat sebaran soal yang paling banyak adalah pengetahuan (C1) sejumlah 11 butir soal dengan persentase 36,67%, selanjutnya pemahaman (C2) sejumlah 10 butir soal dengan persentase 33,33% dan penerapan (C3) sejumlah 9 butir soal dengan persentase 30%. Sedangkan untuk analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6) tidak termuat dalam butir soal ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Menurut Arikunto (2005: 202) bahwa komposisi aspek yang diungkap dalam penyusunan tes mata pelajaran ekonomi Sekolah Menengah Atas yaitu pengetahuan (C1) 20%, pemahaman (C2) 50% dan penerapan (C3) 30%. Menurut Arikunto (2005: 202) bahwa penyebaran soal belum sesuai dengan proporsi penyebaran soal yang baik, karena jumlah persentase yang sesuai proporsi hanya sebaran soal penerapan (C3) yaitu dengan persentase 30%, sedangkan untuk sebaran soal pengetahuan (C1) melewati batas proporsi penyebaran soal yang baik yaitu dengan persentase 36,67% dan sebaran 113

17 soal pemahaman (C2) dengan persentase 33,33% masih jauh dari proporsi kriteria penyebaran soal yang baik Pemetaan Butir Soal Ulangan Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Terhadap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berdasarkan tabel 4 tentang Pemetaan Butir Soal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Terhadap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat dilihat bahwa 30 butir soal ulangan semester genap tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah telah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum yang berlaku. Namun terdapat 1 kompetensi dasar tidak ditemukan dalam pembuatan butir soal ulangan yaitu kompetensi dasar 6.2 mendeskripsikan kurva permintaan investasi Kesesuaian Butir Soal Ulangan Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X dengan Tujuan Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan tabel 5, 6 dan 7 tentang hasil analisis kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah dapat dilihat bahwa 30 butir soal tes pilihan ganda, ditemukan 26 butir soal telah sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku, 3 butir soal tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 1 butir soal yang tidak disebutkan dalam rumusan tujuan pembelajaran. Dan ada beberapa tujuan pembelajaran yang tidak termuat kedalam soal ulangan. Berikut adalah pembahasan hasil penelitian terhadap kesesuaian butir soal buatan guru dengan tujuan pembelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Katingan Tengah Butir Soal yang dengan Tujuan Pmbelajaran (1) Butir Soal Nomor 1 Dan 2 Butir soal nomor 1 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Butir soal nomor 1 dan 2 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk menyebutkan pengertian ekonomi mikro dan ekonomi makro. Tabel 9. Bentuk Butir Soal Nomor 1 Dan Teori ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, misalnya kelangkaan faktor-faktor produksi adalah... A. Teori ekonomi terapan B. Teori ekonomi publik C. Teori ekonomi mikro D. Teori ekonomi makro E. Teori ekonomi moneter 2 2 Teori ekonomi yang membahas kondisi suatu perekonomian, misalnya masalah inflasi dan pengangguran adalah... A. Teori ekonomi terapan B. Teori ekonomi publik C. Teori ekonomi mikro D. Teori ekonomi makro A. Teori ekonomi moneter (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Butir Soal Ke 1 dan 2) 114

18 Dikaitkan dengan tujuan pembelajaran siswa mampu menyebutkan pengertian ekonomi mikro dan makro, butir soal nomor 1 dan 2 merupakan bentuk instrumen yang dapat dikatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi yang tercantum didalam RPP guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (2) Butir Soal Nomor 3 Butir soal nomor 3 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Butir soal nomor 3 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk menjelaskan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Tabel 10. Bentuk Butir Soal Nomor Dari segi kegunaan, perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro adalah... A. Ekonomi makro berguna untuk membahas perilaku perusahaan, sedangkan ekonomi mikro berguna untuk para manajer perusahaan B. Ekonomi makro berguna untuk membahas isu-isu penting dalam perekonomian, sedangkan ekonomi mikro berguna untuk memilih faktafakta yang relevan dalam persoalan ekonomi tertentu C. Ekonomi makro berguna bagi para manajer level bawah, sedangkan ekonomi mikro berguna bagi manajer level atas D. Ekonomi makro berguna dalam bahasan luas, sedangkan ekonomi mikro berguna dalam bahasan tertentu saja E. Ekonomi makro berguna bagi kebijakan pemerintah, sedangkan ekonomi mikro tidak (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Butir Soal Ke 3) Dikaitkan dengan tujuan pembelajaran siswa menjelaskan perbedaan antara perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro, butir soal nomor 3 merupakan bentuk instrumen yang dapat dikatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi yang tercantum didalam RPP guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (3) Butir Soal Nomor 4 Butir soal nomor 4 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Butir soal nomor 4 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk memberikan contoh tentang ekonomi mikro dan ekonomi makro. Tabel 11. Bentuk Butir Soal Nomor Dibawah ini adalah contoh di masyarakat tentang analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro. 1. Biaya produksi pembuatan sepeda 2. Pengangguran 3. Pertumbuhan ekonomi 4. Jumlah output yang memaksimalkan laba perusahaan Yang merupakan contoh analisis ekonomi makro adalah... A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3 (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Butir Soal Ke 4) 115

19 Dikaitkan dengan tujuan pembelajaran siswa mampu memberikan contoh tentang ekonomi mikro dan ekonomi makro, butir soal nomor 4 merupakan bentuk instrumen yang dapat dikatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi yang tercantum didalam RPP guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (4) Butir Soal Nomor 5 Butir soal nomor 5 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Butir soal nomor 5 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Tabel 12. Bentuk Butir Soal Nomor Masalah perekonomian yang merupakan masalah jangka panjang adalah... A. Pengangguran B. Ketidakseimbangan neraca pembayaran C. Inflasi D. Pertumbuhan ekonomi E. Perkembangan ekonomi (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Butir Soal Ke 5) Dikaitkan dengan tujuan pembelajaran mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi, butir soal nomor 5 merupakan bentuk instrumen yang dapat dikatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi yang tercantum didalam RPP guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (5) Butir Soal Nomor 6 Butir soal nomor 6 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Butir soal nomor 6 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk menjelaskan cara mengatasi masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Tabel 13. Bentuk Butir Soal Nomor Untuk mengatasi masalah pengangguran, kebijakan yang diambil pemerintah adalah... A. Meningkatkan investasi yang bersifatpadat modal B. Mekanisme di sektor industri C. Melakukan pembangunan proyek yang bersifat padat karya D. Melakukan pembangunan proyek yang bersifat padat modal E. Memerger perusahaan-perusahaan milik negara (Sumber : Diolah dari Hasil Analisis Penelitian Butir Soal Ke 6) Dikaitkan dengan tujuan pembelajaran siswa mampu menjelaskan cara mengatasi masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi, butir soal nomor 6 merupakan bentuk instrumen yang dapat dikatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi yang tercantum didalam RPP guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Katingan Tengah. (6) Butir Soal Nomor 7 Butir soal nomor 7 sesuai dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan mendeskripsikan konsep PDB, PDRB, PNB, PNN, PI, dan DI. Butir soal nomor 7 menyajikan bentuk soal yang menuntut siswa untuk menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PNN, PI, dan DI. 116

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Program : X Semester : 2 Standar : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam big ekonomi. Alokasi Waktu : 6 x 45 Dasar 4.1 Mendeskripsi kan perbedaan

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Kompetensi Dasar

SILABUS. Alokasi Kompetensi Dasar SILABUS Nama Sekolah : SMA Indonesia Maju Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : X (sepuluh) / 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP)

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP) Kurikulum Versi Sendiri Solusi Untuk Kekurangan Pada Standar Isi (SI) Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kelas X, XI, XII - KTSP 2006 Setelah menganalisis tentang Standar Isi (SI) yang terdapat dalam KBK dan KTSP.

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Pencapaian kompetesi Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. Mendeskripsikan jenisjenis. Mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi

SILABUS. Indikator Pencapaian kompetesi Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. Mendeskripsikan jenisjenis. Mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi SILABUS Nama Sekolah : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi. : 10 x 45 Kompetensi

Lebih terperinci

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MEDAN Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3, Kel. Pulo Brayan Kota,

Lebih terperinci

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS 15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya persaingan dunia yang semakin ketat mengharuskan perbaikan kualitas sistem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun. Perbaikan sistem pendidikan tak lepas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. (KD) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran, salah satu bagiannya berisi tentang Silabus dan Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan bangsa di semua bidang kehidupan, dan salah satu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sempit merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Sedangkan dalam arti luas, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan maju apabila pendidikannya berkualitas. Bangsa yang memiliki pendidikan yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu; 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam perkembangan untuk mewujudkan diri individu terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN

TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN A. Pengertian Tes Istilah tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes diterjemahkan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KTSP (Kurikulum Ekonomi SMA/MS versi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Angk. 2006)

ANALISIS KTSP (Kurikulum Ekonomi SMA/MS versi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Angk. 2006) ANALISIS KTSP (Kurikulum Ekonomi SMA/MS versi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Angk. 2006) KTSP merupakan kurikulum kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah

Lebih terperinci

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung 8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK TES fungsinya

BENTUK-BENTUK TES fungsinya Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan kemajuan belajar siswa maka tes terdiri atas: 1) tes seleksi (ujian saringan) 2) tes awal (pre-test) 3) tes akhir (post-test) 4)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 3.

BAB I PENDAHULUAN 3. BAB I PENDAHULUAN Menurut Linn & Gronlund (1990: 5) tes adalah an Instrument or systematic procedure for measuring a sample behaviour. Disatu sisi Djemari Mardapi (2004: 71) menambahkan bahwa tes merupakan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : EKONOMI Kurikulum : Irisan/KTSP Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah soal : 40 soal Bentuk Soal : Pilihan Ganda Tahun Ajaran : 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan kualitas pribadi bangsa. Pendidikan dapat mencakup seluruh

Lebih terperinci

Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes)

Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes) SEMINARNASIONALPENDIDIKAN (SNP)2016,ISSN:25034855 Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes) 1 Tegas Sudibyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk pribadi manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa: bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tercipta dari proses pendidikan yang baik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang menjadikan seseorang mengerti atas suatu hal yang mana sebelumnya seseorang tersebut belum mengerti. Pendidikan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi OISI Dipersembahkan oleh Prodi Akuntansi Politeknik Kediri

Kisi-Kisi OISI Dipersembahkan oleh Prodi Akuntansi Politeknik Kediri Kisi-Kisi OISI 2018 Dipersembahkan oleh Prodi Akuntansi Politeknik Kediri Kisi Kisi OISI 2018 1. Materi BaKul (Babak Kualifikasi) Kelas XI, Semester 2 Materi Akuntansi Memahami penyusunan siklus akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk manusia dengan tujuan tertentu dan merupakan upaya manusia secara sadar untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh Sri Wati Muhammad Surip, S.Pd., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Penguasaan Kompetensi Dasar (KD) oleh Siswa KD yang ada pada soal tes seleksi OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan, karena manusia yang berkualitas dapat dilihat dari tingkat pendidikannya seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegitan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran Satuan Pend Kompetensi : EKONOMI : SMA/MA/SMK/MAK : PAEDAGOGIK Kompetensi Inti Guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOPENTENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

KISI-KISI SOAL UJI KOPENTENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu KISI-KISI UJI KOPENTENSI GURU TAHUN 2011 MATERI POKOK : EKONOMI KOPERASI KOMPETENSI GURU : PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya pencerdasan, pendewasaan, kemahiran seseorang yang dilakukan perorangan, kelompok dan lembaga (Yamin, 2008). Menurut Syah (2007),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern menuntut setiap negara harus siap dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, salah satunya dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Oleh sebab itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Sumber daya manusia (SDM) dapat meningkat dengan adanya pendidikan. Pendidikan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan manusia agar mampu mandiri, menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna untuk ikut serta

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Setiap manusia memiliki hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di era globalisasi ini. Melalui pendidikan diharapkan manusia menjadi sumber daya yang berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan suatu industri jasa yang sangat dominan dan menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan perbankan sangat dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting dalam kehidupan, karena hanya melalui pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada pembangunan. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaran utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru Dalam perencanaan evaluasi hasil belajar seorang guru harus menyesesuaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini zaman semakin berkembang pesat, hal ini ditandai dengan adanya globalisasi. Globalisasi berarti tiap negara bebas untuk mengembangkan usaha di negara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan diharapkan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas, maka diperlukan suatu tujuan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Demikan halnya dengan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berfungsi untuk mengembangkan

Lebih terperinci