BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen yang dilaksanakan di kelas VII C dan VII D SMP N 2 Kalasan pada semester II Tahun ajaran 2011/2012 dengan materi pemanasan global. Kelas VII C merupakan kelompok eksperimen dan kelas VII D merupakan kelompok kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, sedangkan pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan pendekatan cookbook. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam penelitian ini didesain sebagai kegiatan yang bertujuan pada peningkatan kemampuan kognitif C1 C3 dan pengembangan keterampilan proses sains. 1. Data Keterampilan Proses Sains Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Data keterampilan proses sains siswa diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat pada saat siswa melakukan proses pembelajaran pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Tabel 12 mendeskripsikan persentase jumlah siswa yang mampu melakukan aktivitas keterampilan proses sains pada setiap jenis keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pertemuan I - III. 86

2 Tabel 12. Persentase Siswa yang Mampu Melakukan Keterampilan Proses Sains saat Pertemuan I - III pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Jenis Keterampilan Pertemuan I II III EKS KTRL EKS KTRL EKS KTRL Mempresentasik an data hasil 1. diskusi atau 87,1% 38,7% 87,1% 35,5% 90,3% 38,7% percobaan di depan siswa lain 2. Menyusun hipotesis 90,3% 0% 96,8% 0% 3. Mengamati 90,3% 51,6% 96,8% 64,5% 4. Membuat tabel 90,3% 0% 93,5% 0% 5. Menyusun kesimpulan 93,5% 0% 96,8% 0% 6. Memberi perlakuan (pengukuran) 90,3% 54,8% 96,8% 67,7% = tidak dilakukan dalam pembelajaran Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 12 dapat terlihat bahwa pada pertemuan I - III persentase siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pada pertemuan I kelompok eksperimen aspek mempresentasikan data hasil percobaan dan diskusi di depan siswa lain (komunikasi), menyusun hipotesis, mengamati, membuat tabel pengamatan, menyusun kesimpulan, memberi perlakuan persentasenya masuk kategori hampir seluruh siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut 87

3 karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains tersebut berada di antara 76% - 99%. Pada kelompok kontrol aspek mengamati, memberi perlakuan persentasenya masuk kategori sebagain besar siswa melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains berada di antara 51% - 75%, sedangkan aspek mempresentasikan data hasil diskusi atau percobaan di depan siswa lain persentasenya masuk kategori hampir separuh siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains berada di antara 26% - 49%, untuk aspek menyusun hipotesis, menyusun kesimpulan, dan membuat tabel pengamatan persentasenya masuk kategori tidak ada siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains 0%. Pada pertemuan II kelompok eksperimen aspek mempersentasikan data hasil diskusi atau percobaan di depan kelas, menyusun hipotesis, mengamati, membuat tabel pengamatan, menyusun kesimpulan, memberi perlakuan persestasenya masuk kategori hampir seluruh siswa melakukan aktivitas keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase aspek keterampilan proses sains berada di antara 76% - 99%, untuk aspek mengajukan pertanyaan pada guru persentasenya masuk kategori hampir separuhnya siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek 88

4 tersebut karena persentase jumlah siswa yang melakukan aspek keterampilan proses sains tersebut berada di antara 26% - 49%. Pada kelompok kontrol aspek mengamati, memberi perlakuan persentasenya masuk kategori sebagain besar siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan aspek keterampilan proses sains tersebut berada di antara 51%- 75%, untuk aspek mempersentasikan hasil diskusi atau percobaan di depan kelas persentasenya masuk kategori hampir separuh siswa mampu melakukan aspek keterampilan proses sains tersebut karena persentase keterampilan proses sains berada di antara 26%-49%, sedangkan untuk aspek menyusun hipotesis, membuat kesimpulan, dan membuat tabel pengamatan tidak ada siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan aspek keterampilan proses sains tersebut 0%. Pada pertemua III aspek mempresentasikan data hasil diskusi atau percobaan di depan kelas presentasenya masuk dalam kategori hampir seluruh siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang mampu melakukan keterampilan proses sains berada di antara 76% - 99%. Pada kelompok kontrol aspek mempresentasikan data hasil diskusi atau percobaan di depan kelas masuk dalam kategori hampir separuh siswa mampu melakukan keterampilan proses sains aspek tersebut karena persentase jumlah siswa yang 89

5 melakukan aspek keterampilan proses sains tersebut berada di antara 26% - 49%. Berdasarkan Tabel 12 dan uraian di atas maka dapat di ketahui bahwa pada kelompok eksperimen siswa yang melakukan aktivitas keterampilan proses sains lebih banyak daripada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing terbukti dapat melatih siswa untuk melakukan berbagai aktivitas keterampilan proses sains sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan proses sains, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Seberapa jauh efektivitas perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen terhadap keterampilan proses sains tidak dapat diketahui melalui ukuran efek atau effect size karena pada keterampilan proses sains tidak ada data awal sehingga peneliti hanya dapat mengetahui pendekatan inkuiri terbimbing efektif atau tidak terhadap keterampilan proses sains dengan membandingkan nilai persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan perhitungan menunjukan bahwa persentase jumlah siswa yang melakukan keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini 90

6 membuktikan bahwa pendekatan inkuiri lebih efektif terhadap keterampilan proses sains. Selain keterampilan proses sains, peneliti juga mengukur keterampilan umum atau keterampilan pendukung sebagai tambahan. Tabel 13 mendiskripsikan persentase jumlah siswa yang mampu melakukan aktivitas keterampilan umum atau pendukung pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pertemuan I III. Tabel 13. Persentase Siswa yang Mampu Melakukan Keterampilan Umum atau Pendukung saat Pertemuan I - III pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Pertemuan Jenis I II III Keterampilan EKS KTRL EKS KTRL EKS KTRL 1. Menyimak 90,3% 64,5% 93,5% 64,5% 100% 87,1% 2. Mengajukan pertanyaan 61,3% 19,4% 41,9% 16,1% 45,2% 16,1% kepada guru 3. Mengajukan pertanyaan kepada siswa lain saat diskusi 51,6% 19,4% 74,2% 19,4% 80,6% 22,6% Menjawab 4. pertanyaan dari 87,1% 32,2% 87,1% 22,6% 93,5% 22,65 guru 5. Menjawab pertanyaan teman lain 61,3% 22,6% 74,2% 25,8% 90,3% 19,4% Menyampaikan 6. pendapat saat 87,1% 51,6% 93,5% 48,4% 96,8% 77,4% diskusi 7. Mendengarkan pendapat teman 90,3% 67,7% 93,5% 67,7% 100% 77,4% lain saat diskusi 8. Bekerjasama saat melakukan percobaan atau diskusi 90,3% 64,5% 93,5% 64,5% 96,8% 77,4% 91

7 Berdasarkan Tabel 13 maka dapat diketahui pada kelompok eksperimen siswa yang melakukan keterampilan umum atau pendukung lebih banyak daripada kelompok kontrol, ini dapat terlihat dari persentase jumlah siswa yang melakukan keterampilan umum atau pendukung lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing selain dapat melatih siswa untuk melakukan keterampilan proses sains juga dapat melatih siswa untuk melakukan keterampilan umum atau pendukung dalam proses pembelajaran. 2. Hasil Kemampuan Awal Kognitif C1 C3 ( pretest), Hasil Belajar Kemampuan Kognitif C1 C3 ( posttest), dan Gain Standard Daisy Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Nilai pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukannya perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain standard daisy untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar aspek kognitif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rangkuman hasil kemampuan awal kognitif (pretest), hasil belajar kemampuan kognitif C1 C3 (posttest), dan gain standard daisy kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel

8 Tabel 14. Rangkuman Hasil Kemampuan Awal Kognitif C1 C3 (Pretest), Hasil Belajar Kemampuan Kognitif C1 C3 (Posttest), dan Gain Standard Daisy Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Statistik Pretest Kelompok Eksperimen Posttest Gain Standard Daisy Pretest Kelompok Kontrol Posttest Gain Standard Daisy Banyak Data Mean (rerata) 56,32 88,77 0,74 56,71 78,19 0,49 Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar aspek kognitif pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini dapat terlihat dari nilai gain standard daisy pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai gain standard daisy kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol (0,74 > 0,49 ). Adanya perbedaan peningkatan hasil belajar aspek kognitif dari kedua kelompok dimungkinkan karena perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pendekatan cookbook. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing yang diterapkan pada kelompok eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif C1 C3. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji-t berpasangan untuk mengetahui perbandingan skor 93

9 sebelum dan sesudah diterapkan perlakuan, apakah ada perubahan nyata yang terjadi. Data yang digunakan dalam uji-t berpasangan adalah nilai gain standard daisy antara dua perlakuan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan cookbook untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap kemampuan kognitif C1 C3. Rangkuman skor hasil uji-t berpasangan pada gain standard daisy pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Rangkuman Skor Hasil Uji-t Berpasangan pada gain standard daisy pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 Sebelum - Sesudah Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa gain standard daisy pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki harga t = 5,657 dengan tingkat signifikansi 2-tailed adalah 0,000. Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai probabilitas ( p) dari uji-t berpasangan adalah 0,000 jika dibandingkan dengan taraf signifikansi (a) = 0,05 maka p < 0,05, sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah 94

10 H 1 diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Melihat rata-rata gain standard daisy kelas eskperimen adalah 0,74 dan rata-rata gain standard daisy kelas kontrol adalah 0,49, maka kelas eksperimen dengan pembelajaran inkuiri terbimbing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar aspek kognitif C1 C3. Seberapa jauh efektivitas perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar aspek kognitif C1 C3 dapat diketahui melalui ukuran efek atau effect size. Menurut Cohen (Dali S. Naga.2011), besarnya effect size adalah selisih rerata yang dinyatakan dalam simpangan baku. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan besarnya effect size perlakuan yang diberikan adalah 0,79. Kriteria yang diusulkan oleh Cohan (Dali S. Naga. 2011) besar kecilnya ukuran efek adalah: 0 < d < 0,2 efek kecil 0,2 < d < 0,8 efek sedang d > 0,8 efek besar. Berdasarkan kriteria dari Cohan tersebut, maka pada penelitian ini sumbangan perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar aspek kognitif C1 C3 ukuran efeknya sedang yaitu 0,79 artinya efektivitas penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan kognitif C1 C3 sedang. 95

11 3. Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Pengamatan dilakukan oleh satu orang pengamat dengan mengisi lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada lembar pengamatan terdapat 13 aspek yang harus diisi oleh pengamat sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing selengkapnya dapat terlihat pada lampiran 7. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan semua aspek dilakukan oleh guru, hal ini menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Salah satu aspek dalam lembar pengamatan adalah guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat kegiatan percobaan, aspek tersebut menunjukan bahwa dalam kegiatan percobaan guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa ketika siswa mengalami kesulitan, hal ini menunjukan bahwa siswa terlibat aktif dalam percobaan sehingga siswa akan mempunyai kesempatan untuk melatih berbagai keterampilan proses sains. Berdasarkan lembar pengamatan keterampilan proses sains yang telah diisi oleh pengamat menunjukan jumlah siswa yang melakukan keterampilan proses sains pada 96

12 kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih banyak dibandingkan dengan kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan cookbook, hal ini wajar karena pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing siswa akan terlibat aktif sedangkan guru hanya sebagai fasilatator sehingga siswa akan mendapatkan kesempatan untuk melatih keterampilan proses sains. Selain itu, pada lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing terdapat aspek guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil percobaan dan menarik kesimpulan sementara dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil, aspek tersebut menunjukan bahwa guru memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk melatih keterampilan proses sains khususnya keterampilan komunikasi sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan proses sain khusunya keterampilan komunikasi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil pengamatan keterampilan proses sains terlihat bahwa pada kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing siswa yang melakukan keterampilan proses sains khususnya komunikasi lebih banyak bila dibandingkan dengan kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan cookbook. 97

13 4. Hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif C1 C3 siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pemanasan global. Hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif dapat diketahui dengan melihat skor keterampilan proses sains yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran dengan nilai posttest siswa. Skor keterampilan proses sains diperoleh dari penambahan skor semua indikator ketrampilan proses sain pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Tabel 16 merupakan perbandingan antara skor keterampilan proses sains dengan kemampuan kognitif C1 C3 siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 16. Perbandingan Skor Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Kognitif. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Ranking Keterampilan Proses Sains Kemampuan Kognitif C1 C3 Keterampilan Proses Sains Kemampuan Kognitif C1 C

14 Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa mayoritas siswa yang memiliki skor keterampilan proses tinggi maka nilai kemampua kognitif siswa tersebut akan tinggi pula, hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara keterampilan proses dengan kemampua kognitif C1 C3 siswa. Pengujian hipotesis pada ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif C1 C3 dilakukan dengan menggunakan data hasil skor posttest yang diperoleh setelah pembelajaran berlangsung dan data keterampilan proses sains selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 17 dan Tabel 18 merupakan hasil perhitungan uji korelasi Pearson pada kedua kelas. 99

15 Tabel 17. Data Uji Korealsi Pearson Kelas Eksperimen Correlations KeterampilanPro sessains KemampuanKog nitif KeterampilanProsesSains Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N KemampuanKognitif Pearson Correlation.847 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa nilai korelasi Pearson antara skor keterampilan proses sains dan nilai kemampuan kognitif C1 C3 sebesar 0,847 dan bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat dan searah, atau dengan kata lain kalau skor keterampilan proses sains bagus maka nilai kemampuan kognitif C1 C3 juga bagus. Tingkat signifikansi 2-tailed (= 0,000) < 0,05 maka H o ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan. 100

16 Tabel 18. Data Uji Korealsi Pearson Kelas Konrol Correlations KeterampilanPro sessains KemampuanKog nitif KeterampilanProsesSains Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N KemampuanKognitif Pearson Correlation.842 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa nilai korelasi Pearson antara skor keterampilan proses sains dan nilai kemampuan kognitif C1 C3 sebesar 0,842 dan bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat dan searah, atau dengan kata lain kalau skor keterampilan proses sains bagus maka nilai kemampuan kognitif C1 C3 juga bagus. Tingkat signifikansi 2-tailed (= 0,000) < 0,05 maka H o ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif C1 C3. Hubungan antara keterampilan proses sains dengan kemampuan kognitif bernilai positif artinya jika keterampilan proses sains siswa naik maka kemampuan kognitifnya akan naik pula. B. Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan untuk membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing lebih efektif bila dibandingkan pendekatan 101

17 pembelajaran cookbook terhadap keterampilan proses sains dan peningkatan kemampuan kognitif C1 C3 siswa SMP materi pemanasan global. Pada penelitian ini efektivitas yang dimaksud adalah ketepatgunaan pendekatan inkuiri terbimbing dalam rangka mencapai tujuan belajar, dimana tujuan belajar yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan kognitif C1 C3 siswa dan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas keterampilan proses sains. 1. Perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan cookbook. Keterampilan proses sains pada penelitian ini meliputi mengamati, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, menyusun hipotesis, inferensi (menyusun kesimpulan). Data keterampilan proses sains siswa diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan Tabel 12 dapat terlihat bahwa persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa ada perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing berhasil mendorong siswa untuk melakukan keterampilan proses sains. 102

18 Menurut Moh. Amin (1987: ), inkuiri dibentuk melalui proses penemuan, karena peserta didik harus menggunakan kemampuan menemukan dan lebih banyak lagi. Sebagai tambahan pada proses-proses penemuan, inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganilisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap objektif, jujur, rasa ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Pada pembelajaran secara inkuiri, individu didorong untuk belajar secara mandiri. Individu belajar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dan pendidik mendorong individu untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsipprinsip. Inkuiri terjadi apabila individu terlibat secara aktif dalam menggunakan mentalnya agar memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan untuk menemukan konsep atau prinsip. Proses-proses mental tersebut di atas melibatkan keterampilan proses yang lebih tinggi tingkatannya (perumusan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan eksprimen, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan). Sedangkan pada pembelajaran secara cookbook siswa aktif dalam pembelajaran tetapi keaktifan tersebut dibatasi oleh guru. Gurulah yang sangat berperan, siswa hanya seperti robot yang hanya mengikuti perintah guru. Keaktifan yang dibatasi tersebut menyebabkan siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk 103

19 mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki. Teori yang telah dijelaskan di atas sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan pada kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing jumlah presentase siswa yang melakukan aktivitas keterampilan proses sains lebih besar daripada kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan cookbook. Faktor lain yang mungkin menyebabkan adanya perbedaan persentase jumlah siswa yang melakukan keterampilan proses sains pada kedua kelompok yaitu pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung, kelompok eksperimen menggunakan LKS yang menuntut siswa untuk lebih aktif dalam melakukan percobaan dan diskusi. LKS yang digunakan pada kelas eksperimen adalah LKS inkuiri terbimbing. Pada LKS inkuiri terbimbing siswa dilatih untuk mlakukan berbagai keterampilan proses dimulai dari merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, mengamati, menyimpulkan. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan untuk merumuskan masalah sendiri sehingga siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pada kelompok kontrol LKS cookbook yang digunakan tidak menuntut siswa untuk aktif dalam percobaan melainkan dalam pembelajaran dengan menggunkan LKS cookbook gurulah yang lebih aktif sehingga siswa tidak ada kesempatan untuk mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki. 104

20 Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan cookbook. Pendekatan inkuiri terbimbing lebih efektif daripada pendekatan cookbook terhadap keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pemanasan global. 2. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif C1 C3 antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan cookbook. Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif C1 C3 siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukan dengan nilai gain standard daisy pada kelompok eskperimen yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok. Kelompok eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran cookbook. Hal ini menunjukan bahwa pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen berhasil meningkatkan kemampuan kognitif C1 C3 siswa. Untuk lebih memastikan perlu dilakukan uji-t berpasangan pada gain score. Hasil uji-t berpasangan data gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai probabilitas ( p) adalah 0,000 jika dibandingkan dengan taraf signifikansi (a) = 0,05 maka p < 0,05, sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah H 1 diterima. Artinya ada 105

21 perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing lebih dapat meningkatkan kemampuan kognitif C1 C3 siswa. Kefektifan pendekatan inkuiri terbimbing dihitung dengan menggunakan rumus effect size menurut Cohen. Berdasarkan perhitungan effect size diketahui bahwa nila d = 0,79 karena nilai d < 0,8, maka termasuk kategori efek sedang sehingga pendekatan inkuiri terbimbing mempunyai efek yang sedang dalam meningkatkan kemampuan kognitif C1 C3 siswa. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2000: 143), salah satu kelebihan pembelajaran inkuiri adalah penemuan yang diperoleh siswa dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing siswa dituntut untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. Terdapat empat jalur untuk memperoleh pengetahuan yaitu berpikir, mengindera, menggunakan perasaan, dan kepercayaan, apabila keempat jalur tersebut dapat dialami siswa maka pengetahuan yang diperoleh betul-betul dipahami dan diyakini kebenarannya. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing akan lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami keempat jalur tersebut, terutama pada jalur berpikir selama proses pembelajaran siswa akan dilibatkan secara aktif untuk ikut berpikir dalam memperoleh pengetahuannya sendiri sehingga siswa akan lebih aktif selama proses 106

22 pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan pengetahuan siswa yang mengikuti pembelajaran inkuiri terbimbing akan awet dan sulit untuk dilupakan, ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan cookbook. Menurut Piaget, pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya sehingga pengetahuan yang didapatkan siswa akan bermakna tidak hanya sebagai hafalan. Carin dan Sund (1971) menyatakan bahwa inkuiri berasaskan kepada masalah dan penyelesaian masalah di dalam aktivitas pengajaran dan pembelajaran. Melalui aktivitas tersebut pelajar akan terlibat di dalam pemprosesan mental untuk mendapatkan kepahaman yang bermakna, dan melibatkan diri secara aktif di dalam pembelajaran mereka. Pada pembelajaran dengan pendekatan cookbook proses belajar cenderung dilakukan terlalu mekanis, siswa hanya seperti robot yang melakukan perintah dari guru. Pendekatan cookbook tidak memberikan kesempatan siswa untuk dapat melalui empat jalur dalam memperoleh pengetahuan, terutama pada proses berpikir dalam menemukan pengetahuan sehingga pengetahuan yang didapatkan hanya sebagai hafalan saja dan akan lebih mudah untuk dilupakan. Keaktifan siswa pada 107

23 proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri sangat dibatasi berbeda dengan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang lebih menuntut siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Semakin tinggi keterlibatan aktif siswa, maka pengalaman belajar siswa semakin bermakna. Sebagaimana yang dinyatakan Sardiman (2005: 96) bahwa tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan cookbook. Kedua pendekatan tersebut memiliki keefektifan yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar aspek kognitif. Pendekatan inkuiri terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar aspek kognitif siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pemanasan global. 3. Hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif C1 C3 siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pemanasan global. Hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif dapat diketahui dengan melihat skor keterampilan proses sains yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran dengan nilai posttest siswa. Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa mayoritas siswa yang memiliki skor keterampilan proses tinggi maka nilai kemampua kognitif siswa tersebut akan tinggi pula, hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara keterampilan proses dengan kemampua kognitif C1 C3 siswa. Untuk lebih memastikannya perlu dilakukan uji korelasi Pearson. 108

24 Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa nilai korelasi Pearson antara skor keterampilan proses sains dan nilai kemampuan kognitif C1 C3 sebesar 0,847 dan bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa pada kelas eskperimen ada korelasi yang kuat dan searah, atau dengan kata lain jika skor keterampilan proses sains bagus maka nilai kemampuan kognitif C1 C3 juga bagus. Tingkat signifikansi 2-tailed (= 0,000) < 0,05 maka H o ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa nilai korelasi Pearson antara skor keterampilan proses sains dan nilai kemampuan kognitif C1 C3 sebesar 0,842 dan bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat dan searah, atau dengan kata lain kalau skor keterampilan proses sains bagus maka nilai kemampuan kognitif C1 C3 juga bagus. Tingkat signifikansi 2-tailed (= 0,000) < 0,05 maka H o ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif C1 C3. Keterampilan proses sains sangat penting dalam pembelajaran, siswa yang memiliki skor keterampilan proses sains yang tinggi berarti siswa tersebut lebih aktif dalam pembelajaran dibandingkan siswa yang memiliki skor keterampilan proses sains yang lebih rendah. Siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran akan menyerap lebih banyak materi pelajaran, mengingat dan memahami lebih lama. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan di atas bahwa semakin tinggi keterlibatan aktif 109

25 siswa, maka pengalaman belajar siswa semakin bermakna. Sebagaimana yang dinyatakan Sardiman (2005: 96) bahwa tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Pada kelompok eksperimen siswa memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol, hal tersebut sangatlah wajar karena skor keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. 110

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji 107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SUBYAK PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Mater Alma Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 58, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation.

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation. BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Korelasi Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehinggaa karakteristik atau sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah ini berada di Desa Bringin, Kecamatan Bringin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Dan Data Penelitian 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SCIENTIFIC DISCOVERY

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SCIENTIFIC DISCOVERY Pedagogy Volume 2 Nomor 2 ISSN 25023802 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SCIENTIFIC DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI DENGAN MENINJAU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kegiatan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Discovery, berupa data aktivitas belajar siswa serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Salatiga yang terletak di Jl Nakula Sadewa 1/3 Kembangarum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrument 4.1.1 Validitas instrument Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di 2 tempat, yaitu SD Negeri Giyono dan SD Negeri Gunung Gempol. Subyek penelitian mengambil siswa kelas 2 di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Yanustiana Nur Pratomo NIM

SKRIPSI. Oleh : Yanustiana Nur Pratomo NIM EFEKTIVITAS PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3 SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Kasus Penelitian Kuasi Eksperimen di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Kanisius Cungkup yang terletak di Jalan R. Patah Nomor 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang beralamatkan di Jalan Raya Randublatung Km 1,5 Mendenrejo Blora 58383. Unit

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84.

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84. LAMPIRAN 1 Besar Sampel Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84. Diasumsikan nilai = 0,6 n= 26 Dari rumus besar sampel di bawah

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan

BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan BAB IV Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan A. Analisis Tingkat Resiliensi Siswa di SMP N 15 Pekalongan Untuk mengetahui tingkat resiliensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kutowinangun 07, SDN Ledok 06 dan SDN Randuacir 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Pembelajaran Make a Match Proses berjalannya model pembelajaran Make a Match dalam penelitian ini diawali dengan guru menjelaskan sekilas materi tentang keliling dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data 5.1.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini diambil berdasarkan skor pengisian skala uji coba. Enam belas nilai responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari tahapan persiapan, observasi, eksperimen dan pelaporan. Pada tahapan persiapan langkah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen 79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Tindakan Data hasil pretes terhadap

Lebih terperinci

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari. Lampiran. Kuesioner Penelitian Penerimaan Kampung Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Alokasi Dana Kampung Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan

LAMPIRAN 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan LAMPIRAN Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan Paired Samples Statistics N Std. Deviation Std. Error Pair pretest... posttest... Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS.

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS. LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS. Paired Samples Statistics Pair 1 amplitude sebelum Amplitude sesudah Mean 4.6928 3.9756 N 18 18 Std. Deviation.71285.35010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 01 Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang yang beralamat I Jalan Diponegoro nomor 116

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Desi Dwi Retnani, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Eksperimen Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini menekankan pada masalah pembelajaran IPS siswa kelas 3

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 96. Product Moment Pearson untuk mengetahui pengaruh Rational Emotive

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 96. Product Moment Pearson untuk mengetahui pengaruh Rational Emotive BAB IV ANALISIS DATA Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami. Lexy J. Moleong menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 yang berada di

Lebih terperinci

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis.

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis. KAJIAN PERUBAHAN PENGETAHUAN PENYELIA MITRA TANI SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI BIMBINGAN TEKNIS PENUMBUHAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG Jamhari Hadipurwanta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP NILAI RELIGIUS DAN RASA INGIN TAHU SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP NILAI RELIGIUS DAN RASA INGIN TAHU SISWA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP NILAI RELIGIUS DAN RASA INGIN TAHU SISWA Oking Setia Priatna Zahrotul Fitriah PGMIFakultas Agama Islam UIKA Bogor os.priatna@yahoo.co.id ABSTRACT The aim

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam. 43 LAMPIRAN Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam No. Sebelum (detik) Sesudah (detik) No. Sebelum Sesudah (detik) (detik) No. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Eksperimen 1) Prosedur 1. Metode : Jigsaw learning 2. Alat : Materi konsep diri 2) Tempat Di dalam ruangan kelas X4 (sebagai kelompok kontrol) dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo yang berjumlah 42 siswa yang dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Mojotengah 1 dan SDN Mojotengah 2 Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis 112 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis Assertive Training dalam Meningkatkan Self Concept Anggota Karang Taruna Yodha Mandiri Menggunakan Pengujian Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif, data tersebut bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan Setelah data-data yang dibutuhkan telah terumpul. Untuk analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 4 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa Tlogopucang, kecamatan Kandangan, kabupaten Temanggung. SD N

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB IV Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggalan 05 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Jumlah

Lebih terperinci

KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik)

KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik) KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik) Anas Tamsuri, Rohmah Susanto Litbang AIPDiKI Jatim 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest)

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest) LAMPIRAN Lampiran 1 Nama Observer : Nama Siswa : Tanggal : Lembar observasi (pretest) Indikator Penjelasan Item ada tidak Skor Peserta Sudah berada di ekstrakurikuler lapangan pukul futsal datang dan 15.00

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 12 yang merupakan SD imbas di Gugus Yos Sudarso Kecamatan Sidorejo,

Lebih terperinci