B. Struktur Kulit Ikan
|
|
- Surya Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 B. Struktur Kulit Ikan 1. Struktur Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh hewan yang merupakan suatu kerangka luar dan tempat bulu hewan tumbuh atau tempat melekatnya sisik (Sunarto, 2001). Kulit tidak hanya berfungsi sebagai pelindung luar saja tetapi juga mempunyai fungsi fital seperti mempertahankan suhu tubuh, alat ekskresi cairan tubuh, dan sebagai pelindung dari kerusakan fisik (Anonim, 1996). Kulit mentah dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu golongan kulit mentah dari hewan besar disebut hide seperti kulit sapi, kulit kuda, kulit kerbau, kulit banteng, kulit harimau, dan kulit unta. Golongan kulit mentah dari hewan kecil disebut skin seperti kulit kambing, kulit domba, kulit reptil atau dari kulit ikan (Sharphouse, 1971). Kulit ikan umumnya terbagi atas beberapa bagian yang sesuai dengan letak atau bagian-bagian kulit dengan ketebalan yang berbeda (Purnomo, 1985). Kulit, menurut Gustavson (1956), tersusun atas beberapa komponen kimia yaitu protein, lemak, air dan mineral. Komposisi kulit pada umumnya terdiri atas 64% air, 33% protein, 2% lemak, dan 1% mineral. Kadar protein yang tinggi pada kulit mentah menyebabkan kulit mudah busuk dan rusak karena aktivitas mikroorganisme. Sifat kimia yang labil ini menyebabkan kulit tidak dapat dimanfaatkan menjadi produk siap pakai sehingga perlu diolah dengan perlakuan tertentu baik kimiawi maupun fisis agar menjadi kulit yang bersifat stabil (Anonim, 1991). Kulit mentah dengan kandungan air yang tinggi akan cepat membusuk oleh aktivitas bakteri dan jika dikeringkan akan keras serta kaku seperti tanduk dan tetap dapat membusuk jika dibasahi kembali (Sudarjo, 1984). Secara histologis, kulit ikan dapat dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis atau korium/cutis), dan hypodermis atau subkutis (Judoamidjojo, 1982) (Gambar 4-8a, 4-8b). Epidermis merupakan lapisan paling atas/luar, dengan ketebalan kira-kira 1-2% dari tebal kulit, sel-selnya tua atau mati dan keras. Lapisan ini akan hilang pada proses pengapuran dan pembuangan sisik (Purnomo, 1985). Lapisan epidermis disebut juga lapisan tanduk yang berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh luar (Gustavson, 1956). Lapisan dermis (corium) adalah bagian terpenting kulit yang terletak di bagian tengah yang besarnya kira-kira 85% dari tebal kulit. Lapisan subcutis adalah bagian paling bawah kulit. Menurut kulit dapat dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis (corium), dan hypodermis (subcutis). a. Epidermis Prodi Teknologi Hasil Perikanan Page 11 Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM
2 Epidermis adalah lapisan luar kulit. Strukturnya berbentuk selular dan terdiri dari lapisan-lapisan sel epithel yang dapat berkembangbiak dengan sendirinya. Lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah, jadi zat makanannya diperoleh dari pembuluh darah lipa yang terdapat di dermis (corium). b. Dermis (corium) Dermis (corium) adalah bagian pokok tenunan kulit yang akan diubah menjadi kulit samak. Dermis (corium) sebagian besar tersusun dari serat-serat tenunan pengikat. Tenunan kolagen merupakan penyusun utama dan konstituen pokok pembentuk kulit samak. Dermis (corium) dibagi dalam dua lapisan yaitu lapisan thermostat dan lapisan reticula. Lapisan thermostat adalah lapisan teratas dimana terdapat akar rambut, kelenjar-kelenjar dan urat daging. Lapisan ini hanya sebagian kecil dari seluruh kulit. Serat tenunan pengikat pada lapisan ini umumnya kecil dan halus. Lapisan reticula sebagian besar terdiri dari serat anyaman serat kolagen yang tersusun secara berkasberkas. Berkas-berkas serat ini lebih besar daripada berkas-berkas kolagen yang terdapat pada lapisan thermostat. c. Hypodermis (subcutis) Hypodermis atau tenunan subcutis menghubungkan dermis (corium) dengan bagian-bagian lain dari tubuh. Susunannya longgar dan terdapat tenunan lemak serta merupakan tempat tertimbunnya lemak. Para penyamak menamakan tenunan tersebut tenunan daging. Hypodermis atau tenunan subcutis sebelum disamak dibuang secara mekanik pada waktu proses fleshing. Menurut Djojowidagdo (1982), epidermis merupakan lapisan luar dan pada penyamakan kulit biasanya lapisan ini harus dibuang sampai bersih. Pada epidermis ditemukan kelenjar-kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir. Dermis adalah jaringan pengikat yang fibrous tersusun oleh benang-benang kolagen, elastin, jaringan saraf, pembuluh darah, sel-sel zat warna, dan kadang-kadang sel-sel lemak (Hadiwiyoto, 1993). Lapisan dermis (corium) adalah bagian pokok tenunan kulit yang akan diubah menjadi kulit samak. Dermis (corium) memiliki tiga tipe tenunan pengikat, yaitu tenunan kolagen, elastin, dan retikuler. Dermis (corium) sebagian besar tersusun dari berkasberkas serabut kolagen yang saling membentuk anyaman. Tenunan kolagen merupakan penyusun utama pembentuk kulit samak dan menentukan rupa dari kulit (Judoamidjojo, 1981). Menurut Judoamidjojo (1982), lapisan subcutis adalah tenunan pengikat longgar yang menghubungkan dermis (corium) dengan bagian-bagian lain dari tubuh. Prodi Teknologi Hasil Perikanan Page 12 Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM
3 Gambar 4-8a. Penampang melintang kulit ikan (Junaidianto, 2009) Gambar 4-8b. Penampang jaringan kulit dengan lapisan-lapisan pembentuk Menurut Judoamidjojo (1981), lapisan korium atau cutis sebagian besar tersusun dari serat-serat tenunan pengikat. Terdapat tiga tipe tenunan pengikat: tenunan kolagen, elastin dan retikulin. Lapisan hipodermis atau subkutis adalah tenunan pengikat longgar yang menghubungkan korium dengan bagian-bagian lain dari tubuh. Hipodermis sebagian besar terdiri dari serat-serat kolagen dan elastin. 2. Protein Pembentuk Jaringan Kulit Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama sebagai unsur pembentuk struktur sel, seperti dalam rambut, wol, kolagen, jaringan penghubung (connective tissue), dan membran sel (Wirahadikusumah, 1977). Menurut Winarno (2002), protein dapat digolongkan menurut struktur molekulnya, yaitu protein fibrilar dan globuler. Prodi Teknologi Hasil Perikanan Page 13 Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM
4 Menurut Gustavson (1956b), selama proses penyamakan protein globular dan keratin akan hilang sehingga tinggal serabut kolagen yang sangat menentukan sifat-sifat fisik kulit tersamak. Kolagen terdiri dari serabut-serabut yang lebih kecil yang disebut fibril. Fibril ini sangat halus, melintang, dan terikat dibeberapa tempat membentuk serat. Dalam proses penyamakan kulit maka protein yang dibutuhkan dan berperan penting adalah serabut kolagen sedangkan protein yang lainnya dikikis pada proses pengapuran sehingga gugus amino dalam zat kulit (kolagen) bisa dengan mudah berikatan dengan zat penyamak. Menurut Gustavson (1956b), kolagen dinamakan sebagai protein pembuat kulit. Pada proses penyamakan kulit maka protein kolagen akan bereaksi dengan bahan penyamak sehingga membentuk suatu tenunan yang stabil (Purnomo, 1984). a. Protein fibrilar/skleroprotein Protein fibrilar/skleroprotein adalah protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Kegunaan protein ini terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh protein fibriler adalah kolagen. Menurut Hadiwiyoto (1993), kolagen adalah salah satu protein jaringan pengikat. Struktur kolagen menyerupai benang-benang jala. Kolagen tidak larut dalam air maupun dalam larutan garam. Kolagen dari jaringan otot termasuk dalam golongan skleroprotein (protein sederhana) yang mempunyai sifat tidak larut dalam air, pelarut netral, dan tahan terhadap hidrolisis enzim. Kolagen merupakan protein serat yang berperan pada struktur dan pengikatan (Deman, 1997). Kolagen adalah penyusun utama protein pada korium di dalam kulit yang berupa jaringan serat. Kolagen sampai pada batas suhu tertentu kolagen tidak dapat larut dalam pelarut organik, air, larutan asam atau basa dengan derajat keasaman tertentu. Pengaruh yang terlalu besar dari panas akan merubah kolagen menjadi gelatin. Reaksi perubahan ini merupakan karakteristik tunggal yang sangat penting dari protein, sehingga karakteristik ini perlu diwaspadai dalam pembuatan kulit (leather) atau pemberian tenaga pembengkakan (Yuwono, 1991). Highberger (1978) cit O Flaherty et al. (1978) menyatakan bahwa kolagen mempunyai sifat tidak tahan terhadap enzim kolagenase yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium hystoliticum, Pseudomonas aeruginosa, Micobacterium tuberculosis. Kolagen adalah zat padat terpenting dalam jaringan ikat, mengandung asam amino glisin dalam jumlah yang besar, yaitu sekitar sepertiga dari jumlah asam amino dalam kolagen, asam amino prolin dan hidroksiprolin sebesar 23%. Disamping itu juga mengandung asam amino glutamat, alanin, dan hidroksi lisin (Swatland, 1984). Ciri khusus kolagen adalah terdapatnya residu glisin pada setiap posisi ketiga bagian triple helix rantai alfa. Hal ini penting karena glisin merupakan satu-satunya asam Prodi Teknologi Hasil Perikanan Page 14 Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM
5 amino yang berukuran cukup kecil untuk tertampung dalam ruang terbatas yang tersedia di sepanjang inti sentral triple helix (Gambar 4-9). Struktur berulang ini digambarkan sebagai (Gly-X-Y), yang merupakan persyaratan mutlak pembentukan triple helix, dimana residu X dan Y dibentuk oleh berbagai jenis asam amino lainnya. Sekitar 100 dari posisi residu X ditempati oleh asam amino prolin dan sekitar 100 dari posisi residu Y ditempati asam amino hidroksi prolin (Ayufita, 2007). Gambar 4-9. Triple helix kolagen (Sumber: Anonim, 2005) b. Protein globular/sferoprotein Protein globuler/sferoprotein adalah protein yang berbentuk bola. Protein ini banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentarsi garam, pelarut asam, dan basa dibandingkan dengan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah yang diikuti dengan perubahan sifat fisik. Prodi Teknologi Hasil Perikanan Page 15 Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM
PENDAHULUAN. yaitu kerupuk berbahan baku pangan nabati (kerupuk singkong, kerupuk aci,
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerupuk adalah bahan cemilan bertekstur kering, memiliki rasa yang enak dan renyah sehingga dapat membangkitkan selera makan serta disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Komoditas kulit digolongkan menjadi dua golongan yaitu : (1) kulit yang berasal dari binatang besar (hide) seperti kulit sapi, kulit kerbau, kulit kuda, kulit banteng, kulit
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pengolahan menjadi produk lain yang bermanfaat, yaitu nonfood untuk kulit
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kulit Kulit merupakan hasil samping atau sisa pemotongan ternak yang mudah mengalami laju kerusakan. Kulit ternak masih dapat digunakan melalui beberapa pengolahan menjadi produk
Lebih terperinciTINJAUAN KEPUSTAKAAN. Sumber Daya Genetik Ternak dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh,
II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Domba Garut Asal usul domba Garut diyakini berasal dari Kabupaten Garut sebagai Sumber Daya Genetik Ternak dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh, Cikandang, dan Cikeris,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Peranakan Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki komposisi darah kambing
Lebih terperinciD. Teknik Penyamakan Kulit Ikan
D. Teknik Penyamakan Kulit Ikan 1. Teknik Pengawetan Kulit mentah adalah kulit yang didapat dari hewan dan sudah dilepas dari tubuhnya (Anonim, 1996a). Kulit segar yang baru lepas dari tubuh hewan mudah
Lebih terperinciPROTEIN. Rizqie Auliana
PROTEIN Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Sejarah Ditemukan pertama kali tahun 1838 oleh Jons Jakob Berzelius Diberi nama RNA dan DNA Berasal dari kata protos atau proteos: pertama atau utama Komponen
Lebih terperinciTEKNOLOGI KULIT I. KULIT MENTAH A.ASPEK UMUM B.SIFAT UMUM KULIT MENTAH C.SIFAT FISIK KULIT MENTAH D.SIFAT KIMIA KULIT MENTAH
TEKNOLOGI KULIT I. KULIT MENTAH A.ASPEK UMUM B.SIFAT UMUM KULIT MENTAH C.SIFAT FISIK KULIT MENTAH D.SIFAT KIMIA KULIT MENTAH II.PENGAWETAN KULIT A.PENGAWETAN DENGAN CARA PENJEMURAN B.PENGAWETAN DENGAN
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit
ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi
Lebih terperinciPengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin
4. PEMBAHASAN Dalam penelitian ini dilakukan proses ekstraksi gelatin dari bahan dasar berupa cakar ayam broiler. Kandungan protein dalam cakar ayam broiler dapat mencapai 22,98% (Purnomo, 1992 dalam Siregar
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Kulit Kelinci Pada umumnya kulit hewan atau ternak dibagi menjadi dua bagian yaitu hide dan skin. Seperti halnya yang di katakan oleh Ockerman dan Hansen (2000), kulit
Lebih terperinciAsal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan
PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, misalnya digunakan sebagai
Lebih terperinciPROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan
PROTEIN Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan 2-2015 Contents Definition Struktur Protein Asam amino Ikatan Peptida Klasifikasi protein Sifat fisikokimia Denaturasi protein Definition Protein adalah sumber asam-asam
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. daritubuhhewan, diperoleh setelah hewan tersebutmatidandikuliti. kerbaudandombasertakambingmemilikistruktur jaringan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.I Kulit Sapi Kulit adalah hasilsampingdaripemotonganternak,merupakanlapisanterluar daritubuhhewan, diperoleh setelah hewan tersebutmatidandikuliti. Kulitdari ternakbesardankecilbaiksapi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh binatang yang merupakan suatu kerangka luar, tempat bulu binatang itu tumbuh. Ensiklopedia Indonesia menjelaskan bahwa kulit adalah lapisan
Lebih terperinciGb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)
Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS
Lebih terperinciPENDAHULUAN. LatarBelakang. Menurut data Ditjennak (2012) pada tahun 2012 pemotongan tercatat
PENDAHULUAN LatarBelakang Menurut data Ditjennak (2012) pada tahun 2012 pemotongan tercatat sebanyak 2.298.864 sapi potong, 175.741 kerbau, 2.790.472 kambing dan 1.299.455 domba. Dari angka itu diperkirakan
Lebih terperinciBIOKIMIA KULIT B Y D R. K U S U M A W A T I S O E T R I S N O
BIOKIMIA KULIT B Y D R. K U S U M A W A T I S O E T R I S N O Pendahuluan Kulit merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia Kulit memiliki beberapa fungsi yaitu: Perlindungan Ekskresi dan absorbsi Sensasi
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH KULIT SPLIT INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT UNTUK GLUE DENGAN HIDROLISIS KOLAGEN
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SPLIT INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT UNTUK GLUE DENGAN HIDROLISIS KOLAGEN Sri Hastutiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2
1. Berikut ini merupakan kandungan keringat, kecuali?? SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 Air NaCl Urea Glukosa Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit mengeluarkan
Lebih terperinciGambar 1. Struktur kulit secara makroskopis (Suardana et al., 2008)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. KULIT Kulit adalah bagian terluar dari struktur manusia, hewan atau tumbuhan. Pada hewan atau manusia kulit adalah lapisan luar tubuh yang merupakan suatu kerangka luar, tempat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tulang adalah subtansi hidup yang dapat diperbaharui yang memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tulang Tulang adalah subtansi hidup yang dapat diperbaharui yang memiliki pembuluh darah, limpa dan syaraf. Tulang terdiri atas bagian tulang yang kompak atau padat dan bagian
Lebih terperinciMenjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri
Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
Lebih terperinciJajang Gumilar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2005, VOLUME 5 NOMOR 2, (70 74) Pengaruh Penggunaan Berbagai Tingkat Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) pada Proses Pikel terhadap Kualitas Kulit (The Effects of Sulfuric Acid (H 2 SO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan pangan hewani (daging, telur, dan susu) dari waktu ke waktu cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan pola hidup,
Lebih terperinciPakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan
Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Protein adalah senyawa organik besar, yang mengandung atom karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa diantaranya mengandung sulfur, fosfor, besi atau
Lebih terperinciBAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi penanganan pasca panen Penanganan pasca panen dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BERAT KULIT KAMBING GARAMAN DAN BERAT BLOTEN DENGAN LUAS KULIT PIKEL
1 HUBUNGAN ANTARA BERAT KULIT KAMBING GARAMAN DAN BERAT BLOTEN DENGAN LUAS KULIT PIKEL Abstract Jajang Gumilar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail: jgumilar@unpad.ac.id The aims of this
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1
. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal. Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... Berdasarkan pada gambar di atas yang dimaksud dengan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelatin merupakan salah satu jenis protein yang didapatkan melalui tulang atau kulit hewan dengan cara ekstraksi. Pada prinsipnya, gelatin diproduksi dari bahan yang
Lebih terperincireversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad
METODA PENGAWETAN KULIT BULU (FUR) KELINCI REX DENGAN CARA PENGGARAMAN KERING (DRY SALTING) ROSSUARTINI DAN R. DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak, PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Berbagai metoda pengawetan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya
Lebih terperinciEFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)
EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis) Oleh : MARSAID/ 1409.201.717 Pembimbing: Drs.Lukman Atmaja, M.Si.,Ph.D. LATAR BELAKANG PENELITIAN GELATIN Aplikasinya
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
BAB III PROSES PRODUKSI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT 3.1. Industri Penyamakan Kulit Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah berbagai macam kulit mentah, kulit setengah jadi (kulit pikel, kulit
Lebih terperinciKEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial
PROTEIN KEGUNAAN 1. Zat pembangun dan pengatur 2. Sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N 3. Sumber energi Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Selain mutu proteinnya tinggi, daging juga mengandung asam amino essensial yang lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut Sugiharto (1994) umumnya kandungan organik yang terdapat pada limbah cair tahu, adalah protein
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KULIT Kulit adalah bagian terluar dari struktur manusia, hewan atau tumbuhan. Pada hewan atau manusia, kulit adalah lapisan luar tubuh yang merupakan suatu kerangka luar, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing. Kambing adalah hewan yang ideal hidup di negara-negara tropis dan daerah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kambing Kambing adalah hewan yang ideal hidup di negara-negara tropis dan daerah di mana tanah penggembalaan yang memadai untuk domba atau sapi tidak tersedia (Thorstensen, 1993).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom
Lebih terperinciPAPER BIOKIMIA PANGAN
PAPER BIOKIMIA PANGAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia terkait erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Sapi Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, rumpun Anatini,
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Itik Itik merupakan salah satu unggas air yang lebih dikenal dibanding dengan jenis unggas air lainnya seperti angsa dan entog. Itik termasuk ke dalam kelas Aves,
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. pengisi. Bahan pengisi pada tulang terdiri dari protein dan garam-garam mineral.
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tulang sapi Tulang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat dan bahan pengisi. Bahan pengisi pada tulang terdiri dari protein dan garam-garam mineral. Garam-garam mineral
Lebih terperinciGambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)
TINJAUAN PUSTAKA Struktur dan Komposisi Telur Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru. Protein yang terdapat pada telur
Lebih terperinci11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR
Telur Titis Sari Kusuma 1 MACAM TELUR 2 1 TELUR Nilai gizi telur sangat lengkap, sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, >> tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam
Lebih terperinciBAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.
BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh nilai atau kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak, karbohidrat, mineral, serta
Lebih terperinciCARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG
CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:
Lebih terperincimerupakan komponen terbesar dari semua sel hidup. Protein dalam tubuh pembangun, dan zat pengatur dalam tubuh (Diana, 2009). Protein sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Protein merupakan zat yang sangat penting bagi setiap organisme serta merupakan komponen terbesar dari semua sel hidup. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai sumber
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 9 BAB X AIR Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita.
Lebih terperinciPROTEIN. Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010
PROTEIN Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010 PROTEIN merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena disamping sebagai bahan bakar tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Lebih terperinciI. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.
Menentukan Kadar Protein Dengan Metode Titrasi Formol I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. II. Tinjauan Pustaka Protein berasal dari bahasa
Lebih terperinciEKSTRAKSI GELATIN DARI KAKI AYAM BROILER MELALUI BERBAGAI LARUTAN ASAM DAN BASA DENGAN VARIASI LAMA PERENDAMAN
EKSTRAKSI GELATIN DARI KAKI AYAM BROILER MELALUI BERBAGAI LARUTAN ASAM DAN BASA DENGAN VARIASI LAMA PERENDAMAN Muhammad Rasyid Indrawan*, Risna Agustina, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Kulit adalah bagian terluar dari struktur manusia, hewan atau tumbuhan. Pada hewan atau manusia kulit adalah lapisan luar tubuh yang merupakan suatu kerangka luar, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. Pada awalnya, kelinci Rex dikembangkan sebagai kelinci hias. Namun, lamakelamaan
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Kulit Kelinci Berdasarkan sejarah, kelinci Rex pertama kali dikembangkan di Perancis. Dan pada tahun 1929, Amerika Serikat turut mengembangkan jenis kelinci ini. Pada awalnya,
Lebih terperinciKAJIANKEPUSTAKAAN. Klasifikasi kelinci menurut Sarwono (2001) adalah
9 II KAJIANKEPUSTAKAAN 2.1. Kelinci Klasifikasi kelinci menurut Sarwono (2001) adalah Kingdom Phylum Sub phylum Kelas Ordo Family Genus Species : Animal : Chordata : Vertebrata : Mammalia : Legomorpha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer di Indonesia. Buah naga mengandung antara lain vitamin C, betakaroten, kalsium,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Batasan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KADAR TOTAL PROTEIN
PEMERIKSAAN KADAR TOTAL PROTEIN Oleh: Nama : Nitami Sugiyati NIM : B1J014034 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Suci Indah Rahmadani LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOBIOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Kapang Rhizopus oligosporus Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker & Moore (1996) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Kelas Ordo
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Total Fenolat Senyawa fenolat merupakan metabolit sekunder yang banyak ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, termasuk pada rempah-rempah. Kandungan total fenolat dendeng sapi yang
Lebih terperinciPENYAMAKAN KULIT. Cara penyamakan melalui beberapa tahapan proses dan setiap tahapan harus berurutan tidak bisa di balak balik,
PENYAMAKAN KULIT Suatu kegiatan untuk mengubah kulit yang sifatnya labil menjadi kulit yang sifatnya stabil, yaitu dengan cara menghilangkan komponen-komponen yang ada didalam kulit yang tidak bermanfaat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,
I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciKarakteristik mutu daging
Karakteristik mutu daging Oleh: Elvira Syamsir (Tulisan asli dalam Kulinologi Indonesia edisi Maret 2011) Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik dan digunakan konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ariansah (2008), itik masih sangat populer dan banyak di manfaatkan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Itik Afkir Itik afkir merupakan ternak betina yang tidak produktif bertelur lagi. Menurut Ariansah (2008), itik masih sangat populer dan banyak di manfaatkan sebagai bahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dikelompokkan sebagai berikut:kingdomanimalia, FilumChordata, KelasAves,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler adalah jenis ayam dari luar negeri yang bersifat unggul sesuai dengan tujuan pemeliharaan karena telah mengalami perbaikan mutu genetik. Jenis ayam ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Pustaka II.1.a Tulang Gambar 2.1 Limbah Tulang Ayam Tulang merupakan salah satu tenunan pengikat. Tulang terdiri dari sel, seratserat dan bahan pengisi. Bahan pengisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas tersebut tubuh kita membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang selalu melakukan berbagai macam aktifitas setiap harinya. Untuk melakukan aktifitas tersebut tubuh kita membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh
Lebih terperinciDAGING. Theresia Puspita Titis Sari Kusuma. There - 1
DAGING Theresia Puspita Titis Sari Kusuma There - 1 Pengertian daging Daging adalah bagian tubuh yang berasal dari ternak sapi, babi atau domba yang dalam keadaan sehat dan cukup umur untuk dipotong, tetapi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian diperoleh hasil kadar ikan kembung yang diawetkan dengan garam dan khitosan ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil
Lebih terperinci2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :
1. PENGERTIAN RAMBUT Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Maksud Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Kerangka Pemikiran,
Lebih terperinciBIOMOLEKUL II PROTEIN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya
Lebih terperinciASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN
ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN Anna Rakhmawati,M.Si Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id Bahan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang penting
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena rasanya disukai dan harganya jauh lebih murah di banding harga daging lainnya. Daging
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris tidak hanya terfokus pada masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia sebagai negara agraris tidak hanya terfokus pada masalah pertanian, tapi mulai mengembangkan bidang bisnis pertanian dalam arti luas seperti peternakan.
Lebih terperinciALUR PROSES PENYAMAKAN
PENYAMAKAN KULIT Suatu kegiatan untuk mengubah kulit yang sifatnya labil menjadi kulit yang sifatnya stabil, yaitu dengan cara menghilangkan komponen-komponen yang ada didalam kulit yang tidak bermanfaat
Lebih terperinciLuka dan Proses Penyembuhannya
Luka dan Proses Penyembuhannya Anatomi Kulit Epidermis Dermis Subkutan 1 Epidermis Merupakan lapisan kulit terluar, tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh darah Berupa sel-sel berlapis gepeng yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh normal dan sehat, karena bahan
Lebih terperinciJaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo
Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar 20-60% bahan baku agroindustri biasanya akan menjadi limbah. Jika limbah tidak ditangani secara benar, akan mudah membusuk dan akhirnya mencemari lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap pangan asal hewan terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran masyarakat
Lebih terperinci>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT
>> PENDAHULUAN Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional adalah acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional dan dalam rangka pengawasan keamanan pangan
Lebih terperinciPenggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri
Penggolongan minyak Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri Definisi Lemak adalah campuran trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol yang berkaitan dengan tiga molekul asam lemak.
Lebih terperinciBIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT
BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT 1 2 . 3 . 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Biokimia Kuliah 2 POLISAKARIDA 17 POLISAKARIDA Sebagian besar karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Suatu polisakarida berbeda
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa
Lebih terperinciHIDROLISIS TULANG SAPI MENGGUNAKAN HCL UNTUK PEMBUATAN GELATIN
HIDROLISIS TULANG SAPI MENGGUNAKAN HCL UNTUK PEMBUATAN GELATIN Dyah Suci Perwitasari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi IndustriUPN Veteran Jatim Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 294
Lebih terperinciBAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dibahas pada bab ini meliputi sintesis kolagen dari tendon sapi (Bos sondaicus), pembuatan larutan kolagen, rendemen kolagen, karakterisasi sampel kontrol,
Lebih terperinciStruktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.
Struktur Anatmi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatmi Kulit. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar biasa disebut lapisan ari atau epidermis, di bawah lapisan ari adalah lapisan jangat
Lebih terperinciPENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN
PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN Tingkat-tingkat tingkat Organisasi Struktural Pada jaringan hewan, fungsi berkorelasi dengan struktur Sistem-sistem organ hewan saling bergantung satu sama lain Pengantar
Lebih terperinci