PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1
|
|
- Fanny Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1 Abstrak: Guru-guru bidang studi di dalam mengkomunikasikan materi ajarnya di kelas tidak bisa dipisahkan dengan persiapan mengajar yang dibuat sebelumnya. Persiapan mengajar sebelum proses pembelajaran di kelas, sering dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat harus berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun Adapun sistematika dari RPP yang akan dikomunikasikan pada proses pembelajaran di kelas oleh seorang guru bidang studi adalah: identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Kata kunci: RPP, bidang studi, dan pembelajaran. Pendahuluan Banyak guru di dalam proses pembelajarannya di kelas tidak menggunakan persiapan mengajar. Persiapan mengajar yang dimaksudkan adalah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP inilah yang digunakan oleh guru sebagai benchmark di dalam mengkomunikasikan materi ajarnya di kelas. Guru-guru yang tidak membuat RPP sebetulnya bisa saja mengajar di kelas, namun materi ajar yang dikomunikasikan cenderung tidak beralur. Sugiartha (2007) menyatakan seorang guru sebelum mengkomunikasikan materi ajarnya di kelas, wajib membuat RPP. RPP ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan materi apa yang harus dikomunikasikan, apa indikatornya, metode apa yang digunakan untuk mengkomunikasikan materi ajar, dan instrumen apa yang digunakan untuk mengukur pencapaian indikator pembelajaran. Namun demikian, masih banyak juga guruguru yang bersikap apriori dengan pembuatan RPP sebagai persiapan mengajar di kelas. RPP yang dibuat guru-guru secara umum masih merupakan RPP copy paste yang format RPP-nya belum memenuhi harapan. Penyebab guru-guru melakukan copy paste adalah: (1) banyak guru-guru di sekolah umumnya sudah mencapai batas dekat pensiun, (2) tuntutan kebutuhan keluarga yang makin meningkat yang menuntut penghasilan yang lebih tinggi, (3) kemauan guru membaca acuan, buku-buku, permen-permen, yang berkaitan dengan pembuatan perangkat pembelajaran, seperti RPP sangat rendah, dan (4) kemampuan 1 Wayan Ardana adalah pengawas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. 34
2 guru memahami isi RPP, isi indikator pencapaian kompetensi, dan isi penilaian belum memadai karena belum terbiasa untuk berkreativitas untuk bisa meningkatkan keilmuan. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka pengawas sekolah sesuai tugas dan fungsinya sebagai pengawas akademik dituntut untuk dapat memperbarui semua kelemahan yang ada. Oleh karena itu, artikel ini perlu dideseminasikan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam hal memperbaiki RPP yang salah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pencapaian nilai Ujian Nasional sesuai harapan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu persyaratan untuk disiapkan oleh guru sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Dalam Peraturan Menteri tersebut juga dijelaskan bahwa komponen-komponen RPP terdiri dari: 1) indikator mata pelajaran, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator pencapaian kompetensi, 5) tujuan pembelajaran, 6) materi ajar, 7) alokasi waktu, 8) metode pembelajaran, 9) kegiatan pembelajaran, 10) penilaian hasil belajar, dan 11) sumber belajar. Penjelasan dari isi masing-masing komponen RPP tersebut adalah: 1. Identitas mata pelajaran. Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/ program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan. 2. Standar kompetensi. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan kterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik datam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 35
3 5. Tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI. 9. Kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 36
4 10. Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacukepada standar penilaian. 11. Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Selanjutnya, dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus memperhatikan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi seperti dijelaskan dalam Permen No. 41 Tahun 2007 adalah: a. Eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan 5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. b. Elaborasi. Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna; 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; 5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan, baik 37
5 lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; 8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c. Konfirmasi Dalarn kegiatan konfirmasi, guru: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; b) membantu menyelesaikan masalah; c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Dalam penerapan penyusunan RPP pada guru-guru di sekolah menengah sering mengalami kendala. Kendala-kendala yang dimaksud adalah: 1. Umur guru-guru merupakan faktor kendala kemampuan guru berkreasi. Umur yang sudah uzur dengan tingkatan berkisar 58 tahun ke atas sulit untuk berkreasi mengingat mereka akan segera pensiun. Walaupun demikian, sebagai guru yang mesti memegang keilmuan pendidikan tidak semestinya melakukan perbuatan yang kurang terpuji. Keilmuan yang mesti dikuasai guru-guru adalah bagaimana membuat RPP yang baik dan benar sesuai tuntutan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang hal itu, yaitu Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Walaupun mereka sudah 38
6 ada pada tingkatan uzur, apa yang sudah terjadi dalam pembuatan RPP yang belum tepat sesuai aturan perlu juga mendapat ulasan-ulasan ilmiah sebagai upaya untuk memotivasi dan melihat kebenaran yang mesti dilakukan dalam menulis RPP. 2. Di samping faktor umur ada lagi faktor lain yang berpengaruh, yakni pembuatan RPP yang copy paste. Salah satunya adalah karena tuntutan ekonomi keluarga yang tinggi akibat tuntutan kebutuhan-kebutuhan yang makin meningkat. Faktor ini sewajarnya tidak merupakan faktor penghambat guru-guru membuat RPP yang baik dan benar. Baik artinya yang kualitasnya lebih baik dari sebelumnya, sedangkan benar artinya benar dalam bentuk format yang baku sesuai Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Tuntutan keadaan ekonomi keluarga yang sudah sedemikian rupa tidak patut digunakan sebagai alasan untuk tidak membuat RPP sesuai harapan pemerintah karena berakibat pada kemampuan siswa untuk menerima pelajaran tidak sesuai dengan harapan. 3. Hal lain yang mempengaruhi guru-guru belum membuat RPP sesuai harapan adalah kurangnya minat baca guru-guru. Kurangnya minat baca tersebut terlihat dari hasil pengawasan yang dilakukan penulis selaku pengawas di beberapa sekolah, di mana RPP yang dibuat belum memenuhi harapan peraturan yang ada terutama dalam format pembuatannya. Salah satu contoh RPP yang belum memenuhi format yang sesuai dapat dilihat seperti berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Pertemuan ke : Alokasi Waktu : Standar Kompetensi 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis dinamika dan kecendrungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Indikator Pencapaian Hasil Belajar No Indikator Pencapaian Hasil Belajar 1. Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen (pelapukan, pengikisan, pengendapan dan perombakan/denudasi) terhadap bentuk permukaan bumi (C3). 39
7 Membedakan jenis-jenis pelapukan (C2). Mengidentifikasi jenis-jenis pengikisan berdasarkan pelaku utama yang berbeda (C1). Mengklasifikasikan jenis-jenis pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya (C3). I. Tujuan Pembelajaran No Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, siswa diharapkan dapat: Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen (pelapukan, pengikisan, pengendapan dan perombakan/denudasi) terhadap bentuk permukaan bumi. Membedakan jenis-jenis pelapukan. Mengidentifikasi jenis-jenis pengikisan berdasarkan pelaku utama yang berbeda. Mengklasifikasikan jenis-jenis pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya. II. Materi Ajar Tenaga Eksogen 1. Pelapukan. 2. Pengikisan. 3. Pengendapan. 4. Perombakan (denudasi). III. Metode Pembelajaran - Ceramah bervariasi. - Diskusi dengan pendekatan CTL. - Penugasan. IV. Langkah Pembelajaran No. Pert. TP Kegiatan Pembelajaran Siswa Alokasi 1. 1 & 2 1, 2 & 3 Pendahuluan a. Apersepsi: Absensi siswa Tanya jawab tentang tenaga geologi b. Motivasi: Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan Inti 40
8 1. Eksplorasi. Membaca referensi tentang pelapukan, pengikisan dan pengendapan. 2. Elaborasi. a. Secara kelompok, mengamati gambar/film rupa bumi sebagai akibat proses pelapukan, pengikisan dan pengendapan serta perombahakan (denudasi). b. Melalui kajian berbagai referensi, membedakan jenis-jenis pelapukan berdasarkan pelaku yang berbeda. 3. Konfirmasi. a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok. b. Bersama siswa merefleksi materi yang sudah dibahas. Penutup a. Rangkuman. Guru menyampaikan simpulan materi yang telah dibahas selama KBM. b. Penilaian proses. Penilaian proses dilaksanakan selama KBM berlangsung: Tanya jawab Penilaian sikap c. Penugasan Buatlah laporan hasil diskusi kelompok mengenai pelapukan, pengikisan dan pengendapan. V. Sumber/Alat/Bahan Belajar - Yusman Hestiyanto, Geografi 1 SMA Kelas X. - N. Daldjoeni, Pengantar Geografi. - Gambar/Chart Geosfer. 41
9 VI. Penilaian No Soal No TP Soal Jelaskan pengaruh tenaga eksogen (pelapukan, pengikisan, pengendapan dan perombahakan/denudasi) terhadap bentuk permukaan bumi! Jelaskan perbedaan jenis-jenis pelapukan! Sebutkan jenis-jenis pengikisan berdasarkan pelaku utama yang berbeda! Jelaskan jenis-jenis pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya! Sedangkan format RPP yang mesti dibuat sesuai aturan adalah: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan :... Kelas :... Semester :... Program/Program Keahlian :... Mata Pelajaran/Tema Pelajaran :... Jumlah Pertemuan : Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
10 Materi Pembelajaran dan seterusnya. 7. Alokasi Waktu:... x... menit =... menit 8. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : 2. Strategi Pembelajaran : 3. Model Pembelajaran: 4. Metode Ajar : Teknik : Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Alokasi Waktu... menit Kegiatan Inti A. Explorasi
11 B. Elaborasi menit
12 menit C. Konfirmasi
13 .... menit Penutup (Guru memberitahu pelajaran yang akan datang) Jumlah waktu keseluruhan yang digunakan... menit... menit 10. Penilaian Hasil Belajar 1. Latihan 1 Bentuk Tes: Soal-soal Latihan: Latihan 2 Bentuk Tes: Soal-soal Latihan:
14 Latihan 3 Bentuk Tes: Soal-soal Latihan: Dan seterusnya sesuai jumlah tujuan pembelajaran. 11. Sumber Belajar Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat berupa narasumber, buku, media non-buku, teknik dan lingkungan (Glosarium Permendiknas No. 41 Tahun 2007). 1. Buku: 1) 2) 3) 4) 2. Bahan: 3. Alat: 4. Sumber lain:...,... Mengetahui Kepala... Guru... ( ) NIP. ( ) NIP. RPP yang dijelaskan di atas harus disusun oleh setiap guru secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang 47
15 yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Masalah yang terakhir yang membuat guru belum mampu membuat RPP sesuai tuntutan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 yang bisa membuat siswa memperoleh nilai rendah dalam Ujian Nasional adalah pengetahuan tentang isi indikator pencapaian kompetensi, apa yang mesti dibuat dalam penilaian yang bisa memenuhi tuntutan Standar Ujian Nasional. Untuk itu, akan dijelaskan pada uraian berikut. Departemen Pendidikan Nasional kita telah memberikan batasan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kompetensi Dasar adalah kompetensi atau kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau yang harus ditampilkan atau dapat dilakukan oleh siswa (Depdiknas, 2005 Buku 4: 9). Selebihnya guru sendirilah yang harus berupaya menyusun sampai lengkap yang disebut RPP. Guru harus melengkapi RPP-nya dengan indikator, tujuan, materi yang dibuat secara sistematis dan sistemik. Sistematis artinya berurut-urut, dan sistemik artinya terkait satu dengan lainnya. Selain itu harus ada strategi, metode, teknik pembelajaran, alur atau skenario pembelajaran atau kegiatan pembelajaran dan seterusnya. Inilah yang penulis sebut dengan dimensi keilmuan dari RPP tersebut. Dalam membuat indikator pencapaian kompetensi atau singkat saja dengan indikator, yang harus diperhatikan adalah kata-kata kerja operasional diberikan oleh Departemen Pendidikan Nasional kita pada ranah kognitif ada 6, yaitu: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) penerapan, 4) analisis, 5) sintesis dan 6) penilaian); ranah psikomotor ada 4, yaitu: 1) peniruan, 2) manipulasi, 3) ketetapan dan 4) artikulasi); ranah qfektif ada 5, yaitu: 1) menerima, 2) menanggapi, 3) menilai, 4) mengelola dan 5) menghayati). Untuk selengkapnya dapat dilihat pada label berikut ini. Tabel 1. Daftar Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif Pengetahuan (Cl) Pemahaman (C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Penilaian (C6) Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik Mengidentiflkasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuskan Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan Memberi label Mengkontrasikan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi Memberi indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan Mengkorelasikan Menanggulangi Menugaskan Menamai Menguraikan Membiasakan Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan Menandai Menjalin Mencegah Menguji Menciptakan Mempertahankan Membaca Membedakan Menentukan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci Menyadap Mendiskusikan Menggambarkan Menjelajah Mengoreksi Mengukur Menghafal Menggali Menggunakan Membagankan Merancang Merangkum Menim Mencontohkan Menilai Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan 48
16 Mencatat Menerangkan Melatih Menemukan Mendikte Memvalidasi Mengulang Mengemukakan Menggali Menelaah Meningkatkan Mengetes Mereproduksi Mempolakan Mengemukakan Memaksimalkan Memperjelas Mendukung Meninjau Memperluas Mengadaptasi Memerintahkan Memfasilitasi Memilih Memilih Menyimpulkan Menyelidiki Mengedit Membentuk Memproyeksikan Menyatakan Meramalkan Mengoperasikan Mengaitkan Merumuskan Mempelajari Merangkum Mempersoalkan Memilih Menggeneralisasi Mentabulasi Menjabarkan Mengkonsepkan Mengukur Menggabungkan Memberi kode Melaksanakan Melatih Memadukan Menelusuri Meramalkan Mentransfer Membatasi Menulis Memproduksi Mereparasi Memproses Mengaitkan Menampilkan Mensuimulasikan Menyiapkan Memecahkan Memproduksi Mel.akukan Merangkum Mentabulasi Merekonstruksi Menyusun Memproses meramalkan Tabel 2. Daftar Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Psikomotor (P1-P4) PENIRUAN (PI) MANIPULASI (P2) KETETAPAN (P3) ARTIKULASI (P4) Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk Melamar Memilah Mengirim Memadankan Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjelaskan Membangun Menempatkan Mencampur Menempel Mengubah Membuat Mengoperasikan Menskestsa Membersihkan Memanipulasi Mengemas Mendengarkan Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang Mengkonstruksi Mencampur Tabel 3. Daftar Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Afektif (A1-A5) Menerima (Al) Menanggapi (A2) Menilai (A3) Mengelola (A4) Menghayati (A5) Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah prilaku Mempertanyakan Mem bantu Meyakini Mengubah Berakhlak mulia Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi Memberi Mengkompromikan Meyakinkan Mengklasifikasikan Mendengarkan Menganut Menyenangi Memperjelas Mengkombinasikan Mengkualifikasi Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Melayani Meminati Mendukung Mengimani Membangun Menunjukkan Mendukung Mengundang Membentuk pendapat Membuktikan Menyetujui Menggabungkan Memadukan memecahkan Menampilkan Memperjelas Mengelola Melaporkan Mengusulkan Menegosiasi Memilih Menekankan Merembuk Mengatakan Menyumbang Memilah Menolak Kata-kata kerja operasional di atas adalah kata-kata kerja operasional yang dapat diukur. Ada 2 kata kerja yang tidak operasional, yaitu mengetahui dan memahami. Dalam menentukan kata kerja yang mana yang akan dipakai di indikator maka tuntutan yang ada pada kompetensi dasar mesti mendapat perhatian. Apabila pada kompetensi dasar sudah dituntut di C 4 (analisis), maka tidak wajar apabila guru membuat indikator 49
17 di bawah C 4. Apabila guru membuat indikator di bawah C 4, maka sama saja artinya bahwa guru tidak berupaya agar siswanya bisa lulus dalam menempuh Ujian Nasional. Bila soal-soal ujian akan diberikan soal yang setingkat dengan C 4 maka siswa akan menemui kesulitan dalam menjawab soal akibat rendahnya indikator pencapaian kompetensi yang dibuat guru. Apabila ini berlanjut pada pengajaran di kelas, sama saja artinya dengan guru mengajar di bawah indikator yang dituntut dan bisa saja dikatakan bahwa guru tidak memberi pembelajaran sesuai logika kompetensi dasar akibat minimnya waktu yang disediakan untuk pembelajaran tingkat tersebut, akibat waktu yang terlalu banyak diambil oleh tingkat-tingkat ranah yang lebih rendah. Untuk tingkat pembelajaran yang lebih rendah dari tuntutan kompetensi dasar, kalau guru bersikeras untuk mengajar seperti itu, mungkin saja bisa diberikan dalam beberapa menit saja dan tidak mengorbankan tuntutan kompetensi dasar. Selanjutnya guru semestinya mampu memberikan pembelajaran yang lebih tinggi dari tuntutan kompetensi dasar apabila mau meningkatkan kemampuan siswa untuk memperoleh nilai yang lebih tinggi dari Ujian Nasional. Simpulan dan Saran Berdasar uraian pembahasan yang sudah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa RPP merupakan hal yang amat penting disusun oleh guru dengan sistematis dan benar. Sistematis berarti berurutan dan benar berarti mengikuti aturan yang ada. Selanjutnya dalam membuat indikator pencapaian kompetensi, guru harus betul-betul memperhatikan tingkat tuntutan kompetensi dasar karena sudah jelas-jelas Depdiknas menulis bahwa kompetensi dasar adalah kompetensi minimal. Minimal berarti tidak perlu mengajar lebih rendah dari tuntutan minimal tersebut kecuali karena alasan-alasan yang diterima secara logika. Dalam membuat agar indikator bisa dibuat sesuai tuntutan kompetensi dasar maka guru-guru mesti memperhatikan kata-kata kerja operasional yang sudah diberikan oleh Depdiknas. Selain tuntutan tersebut, dalam melaksanakan pembelajaran guru diharapkan mampu mengemas pembelajarannya mengikuti tuntutan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Untuk dapat membuat pembelajaran sesuai alur tersebut, guru sudah semestinya memiliki ilmu yang mendalam dan bukan memiliki ilmu pada tingkat kulit-kulit saja. Satu hal yang sangat penting adalah sebagai seorang guru sudah sepatutnya mampu membuat penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar. Hal ini tentu tidak gampang untuk dilakukan mengingat dalam pembuatannya memerlukan konsentrasi dan pemikiran keilmuan yang memadai, di samping memerlukan waktu yang cukup untuk pembuatannya. 50
18 Berpijak atas simpulan yang sudah dikemukakan, dapat disarankan kepada guru bidang studi untuk mengoreksi diri sendiri, apakah persiapan mengajar yang dibuat sudah matang atau sudah sesuai harapan. Apabila guru tidak mau mengkoreksi dirinya sendiri sedangkan orang lain mulai melek dan mulai mau mengoreksi kebenaran pendidikan, maka apabila ada kesalahan-kesalahan yang diketahui oleh masyarakat, pasti gejolak akan timbul. Koreksi diri sendiri sangat penting dilakukan. Daftar Pustaka Depdiknas Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Depdiknas Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas Pengembangan Silabus. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Susanto, Dwi dan Zainuddin Djafar Perubahan Politik di Negara-Negara Timur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia. 51
Pengembangan Media Pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengembangkan media pembelajaran Indikator Mahasiswa mampu merancang media pembelajaran Mahasiswa mampu mengorganisasikan
Lebih terperinciTAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL KOMPETENSI DASAR Menganalis tujuan instruksional Kogintif Afektif Psikomotorik INDIKATOR 1. Mendiskripsikan ranahranah instruksional. 2. Mendiskripsikan taksonomi instruksional
Lebih terperinciTaksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia Taksonomi Bloom 1. Ranah Kognitif Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep
Lebih terperinciSILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
Lebih terperinciRPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
Lebih terperinciPenilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Oleh: Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd. FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Revisi Taksonomi Bloom (Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001) Taksonomi Bloom C1 (Pengetahuan)
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
Lebih terperinciTAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI
TAKSONOMI BLOOM-REVISI Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI Revisi Taksonomi Bloom (Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001) Taksonomi Bloom lama C1 (Pengetahuan) C2 (Pemahaman) C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) C5 (Sintesis)
Lebih terperinciPENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED
PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciTAXONOMY OF EDUCATIONAL
TAXONOMY OF EDUCATIONAL OBJECTIVES TAKSONOMI Metode pengklasifikasian tujuan pendidikan (Hasil belajar) Domain/Ranah Cognitive Affective Benjamin S. Bloom (1956) Psychomotor Cognitive Evaluasi Sintesis
Lebih terperinciTAKSONOMI PEMBELAJARAN
TAKSONOMI PEMBELAJARAN Afid Burhanuddin, M.Pd. (Materi dapat di download di http://rumahafid.blogspot.com) Sistem Pembelajaran PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI Analisis Kompetensi Taksonomi Pembelajaran
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK
Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)
Lebih terperinciCONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)
CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,
Lebih terperinciRPP. Pengertian RPP. Komponen RPP
RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
Lebih terperinciB. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan
Lebih terperinciACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS
ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS Mekanisme Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Analisis SI/SKL/ SK-KD Indikator Alokasi Waktu Penilaian Sumber/ Bahan Pengembangan Indikator Indikator
Lebih terperinciTaksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom
Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom HASIL BELAJAR Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Klasifikasi kemampuan hasil belajar (Benyamin Bloom): Ranah KOGNITIF
Lebih terperinciRPP. Pengertian RPP. Komponen RPP
RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Belajar Menurut Nana Sudjana (2005: 28), belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciSTANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi
Lebih terperinciFakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb
Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah
Lebih terperinciMata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi
Lebih terperinciPERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN
PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN DR. NURDIN, S.Sos, M.Si Kasubdit Wilayah I Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
Lebih terperinciPrinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciBIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...
BIODATA 1. Nama Lengkap :... 2. NIP :... 3. Jabatan :... 4. Pangkat/Golongan :... 5. Instansi :... 6. Tempat, Tanggal Lahir :... 7. Alamat Rumah :... 8. No Telpon Rumah :... 9. No HP Pribadi :... 10.Email
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar
Lebih terperinciLamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)
1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperincioleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK
PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP N Ayo Belajar 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/ 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
Lebih terperinciTaksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom
Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom HASIL BELAJAR Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Klasifikasi kemampuan hasil belajar (Benyamin Bloom): Ranah KOGNITIF
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan
Lebih terperinciREVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat
REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 REVIEW
Lebih terperinciPANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI
PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI Pengertian Kegiatan ekplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar tecipta suasana kondusif yang memungkinkan siswa dapat melakukan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen
Lebih terperinciPERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP NEGERI 2 BANJAR Kelas : VII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar kompetensi : 3. Mengapresiasi
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN Deni Hardianto A. Pendahuluan Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan yang lain. Diantaranya
Lebih terperinciBAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN
189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Lebih terperinciPengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Landasan RPP PP Tahun 2007 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
Lebih terperinciTAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd
TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4), USD Tahun 2012 DOMAIN/RANAH DALAM BELAJAR Benjamin Bloom (1956) menemukan ada tiga tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pilar utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Begitu pentingnya arti pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kualitas kehidupan sehingga
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi
Lebih terperinciPENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI
PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN P4L 2016 1 PENDAHULUAN Dinamika
Lebih terperinciA. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM
TAKSONOMI BLOOM A. Ranah Kognitif 1. Pengetahuan(C1), didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG Mata Pelajaran : BAHASA LAMPUNG Kelas / Semester : XI / I Alokasi waktu : 4 X 45 ( 2 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan model pembelajaran Peer Teaching dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli
Lebih terperinciDisampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.
Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD 2016 RINI NINGSIH, M.Pd. ADA APA DENGAN RPP? Apa yang dimaksud RPP Mengapa Membuat RPP? Bagaimana membuat RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi
Lebih terperinciPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang STANDAR Proses UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2011 Perencanaan Mengkaji dan memetakan
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)
TEKNIK PENYUSUNAN SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP) Dr. Marzuki marzukiwafi@yahoo.co.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13 May 2015 1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Adalah suatu rancangan acara kegiatan perkuliahan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : Aspek Mendengarkan 9. Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Satandar Kompetensi : 1 Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Belajar Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam. Pendapat tersebut lahir
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam. Pendapat tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Slameto
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research),
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah proses di sekolah.
Lebih terperinciBagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar
Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Berdasar Permendiknas No 41 Th 2007 Disampaiakan pada Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran dalam Rangka Pelaksanaan KTSP Di Pendopo Cahyana/Rumah
Lebih terperinciPengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Disampaikan Pada Workshop RPS Jurusan Manajemen FE Unsri Oleh : Azhar K Affandi 12 Desember 2014 9 PENJABARAN KKNI 8 7 6 DESKRIPSI GENERIK SETIAP LEVEL
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 2 (Genap) Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Dr. Syamsurizal PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF DI UNIVERSITAS JAMBI 14 sd 17 NOPEMBER 2011 Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber
Lebih terperinci2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan pendidik melalui sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PERMENDIKBUD No 103 tahun 2015 pasal 1).
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciPENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Suatu Penelitian terhadap Mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Almuslim) Rahmi Novalita Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : SDN Baanyuglugur. : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VI / I : 8 x 35 menit Pert. 6 (6 minggu) I. Standar
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Mahasiswa PPL selum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu melaksanakan beberapa persiapan yang dapat mendukung kegiatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 9. Memahami isi pidato / ceramah / khotbah Kompetensi Dasar : 9.1.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. ( memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal. Namun
BAB II KAJIAN TEORI A. Program Kesetaraan Kejar Paket C Pengertian untuk pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal. Namun
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas I Semester : V/II Alokasi Waktu : 9 x 35 menit Pert. 6 (3 minggu) - Pert. 7 8 ( minggu) I. Standar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN STANDAR PROSES. MULAI. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN STANDAR PROSES. ALUR PROSES /FLOWCHART PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MULAI Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Menetapkan rombongan belajar. Menetapkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP ASISI Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu :ALJABAR 3. Menggunakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televise / siaran radio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DEMMU KARO-KARO Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Email : demmu_karokaro@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika
BAB II LANDASAN TEORI A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu proses interaksi
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL di SMK PI AMBARRUKMO dilaksanakan terhitung dari 1 Juli sampai dengan 15 September 2014. Uraian tentang pelaksanaan program PPL tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinci