ABSTRAK STRIPSI. TANGGUNGUGAT PENGUSAHA BIOSKOP TERHADAP KERUGIAN YA}IG ilderita PENONTON AKIBAT TERJADINYA XECEIIKAAN DALAiI GEDU}IG BIOSKOP.

Transkripsi

1 TANGGUNGUGAT PENGUSAHA BIOSKOP TERHADAP KERUGIAN YA}IG ilderita PENONTON AKIBAT TERJADINYA XECEIIKAAN DALAiI GEDU}IG BIOSKOP ABSTRAK STRIPSI Oleh CHRISTIANA DEWI SOEGITO NRP. 28enn Nf Rtf 2A2l z m,ti2r FAKULTAS HT' KUM UNIVERSIHS SURABAYA SURABAYA 1994

2 Surabaya, Mahasi swa yang Apri I 1994 be rsangkut an Cri st i ana Def,i So gito Menget ahu i Dekan Pembi mb i ng DANIEL DJOKO TARLIMAN, S.H.,M.S. A,S.H.,M.S.

3 ABSTRAK SKRIPSI Dunia seni dan hiburan di Indonesra saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, karena seni dan hiburan mendapat perhatian dari pemerintah untuk terus di kembangkan terutama yang menyangkut budaya bangsa Indonesia, sehingga diharapkan akan tetap menjaga kelestarian dari seni dan budaya itu sencliri. Hal ini terbukti dengan banyaknya gedung-ge,cung kesenian yang pengelolaannya di lakukan baik oleh pihak pemerintahan maupun pihak swasta. Bahkan masing_rnasing kabupaten atau kotamadya mempunyai suatu I embaga untuk mengembangkan seni dan budaya, seperti halnya Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dj Jakarta dan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) di Su rabaya, Seni dan budaya yang dikembangkan di Indonesia selain dari dalam negeri juga berasal darj luar negeri selama seni dan budaya tersebut positif send i ri. memf,unya.i arti yang bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia itu Salah satu seni dan budaya yang masuk ke dalam negara Indonesia dan sampai saat ini tetap berkembang adalah seni film. Hal ini terbukti dengan banyaknya film asing yang beredar di Indonesia. mengembangkan film, Untuk menampung dan baik f i'lm nasional maupun f.i lm asing

4 yang diper'l ukan sarana yaitu Gedung bioskop tersebut bioskc,p. sebargai sarana pelaksana_ an pemutaran film, tentunya ada yang menge.lola sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan. baik dan lancar serta memberikan kenikmatan bagi para penonron, Namun harus diingat bahwa ter.l aksana dari penge_ 'I olaan gedung bioskop adalah manusia yang jelas tidak akan lepas dari kesalahan dan kelalaian, d.i mana karena kurang hati-hatinya terjadi suatu musibah yang datangnya tidak dapat diduga serta ditentukan yang dapat menimbul_ kan kerugian bagi para penonton. Dalam hal ini pihak korban dapat menuntut ganti rugi akibat kelalaian pengola biosk,op sehingga terjad.i suatu kebakaran yang jelas akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa. Sedangkan pihak yang menimbulkan kerugian, yaitu pengelola bioskop wrrjib memberi kan ganti rugi kepada para korban kebakaran yang menimpa gedung bioskop- Hal ini sudah merupakan ketentuan bahwa pihak yang menimbulkan kerugian wajib mengganti kerugian itu. Memang sudah sewajarnya seseorang h.lrus bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari perbuatannya, maka sesuai dengan ketentuan pasal Kitab Undang_ Undang Hukum perdata (selanjutnya disingkat KUH perdata) yang menentukan : "Tiap perbuatan mer.l anggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang la.i n, mewa j.i bakan orang

5 yang sal ahnya menerbi t kan kerugi an i tu, menggant i kerugian tersebut", Peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian dapat saja terjadi karena perbuatan yang tidak disengaja, namun pihak yang menimbulkan kerugian tetap harus bertanggungjawab. Hal ini sesuai deng6n ketentuan pasal 1366 KUH Perdata yang menentukan: "setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuat annya, t et api j uga unt uk kerug i an yan g di sebabkan karena kel al ai an atau kurang hat i -hat i nya". Adapun besarnya ganti rugi yang dapat dimintakan oleh pihak yang dirugikan meliputi kerugian pokok yang diderita disertai dengan biaya yang te'l ah dikeluarkan oleh korban. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1246 KUH Perdata yang menentukan : Biaya, rugi dan bunga yang oleh si berpiutang boleh dituntut akan penggant iannya, terdiri lah pada umumnya atas ganti rugi yang telah dideritanya dan untung yang disedianya harus dapat dinikmati, dengan tak mengurangi pengecual i an serta perubahan-perubahan yahg akan disebut dibawah ini. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat di kemukakan suatu rumusan masalah yaitu : "Sampa.i sejauh manakah tanggung gugat pengusaha gedung bioskop terhadap kerugian yang diderita oleh penonton akibat terjadinya kebakaran yang menimpa gedung biosk,rp?". Atas dasar injlah saya menyusun skripsi ini

6 dengan judul "Tanggung cugat Akibat Terjadinya Kecelakaan Dalam cedung Bioskop". Dimana tujuan yang akan dicapai dalam penel it ian yaitu untuk memperoleh datadata yang dapat dipergunakan sebageri bahan penyusunan skripsi. Djsamping itu, penelitian tersebut djmaksudkan agar penyusunan skripsi ini dapat dipertanggung jawab- Kan. Metode pendekatan masalah yelng dipergunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan secara yuridis normat jf yaitu pendekatan masalah yang didas;arkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yarrg ada kaitannya dengan permasal ahan yang sedang di l.la j i, dal am hal ini Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (selanjutnya disingkat KUH Perdata). Sumber data yang dipergunakzrn dalam skripsi ini menggunakan data sekunder yang tercliri dari bahan hukum plimer dan bahan hukum sekunder. Aclapun yang dimaksud dengan bahan hukum primer ialah bahan hukum yang bersifat mengikat, yaitu KUH Perdata. S )dangkan bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berrsifat menjelaskan bahan hukum pr.i mer yang terdiri dari literatur, media cetak dan data-data yang ada hubungannya dengan skli psi ini. Prosedur pengumpulan data skrri psi ini diiakukan dengan studi kepustakaan yaitu dengan cara membaca dan

7 mempelajari serta mengadakan suatu wawancara. Pengolahan data dilakukan d,ngan menggunakan metode deduksi, yaitu metode yang trertolak dari peraturan perundang-undangan yang bersif elt umum dan kebenarannya sudah diketahui sebagai premi set mayor yang kemudian dikaitkan dengan permasalahan yang ada dalam skripsi ini sebagai premisa minor akan diperol )h suatu jawaban terhadap masalah yang dibahas. Sedangl'ian analisis datanya saya Iakukan dengan metode kualitatif yaitu metode yang berdasarkan atas pemikiran logis, rinci dan runtut dengan menelaah secara sistematis peraturan perundangundangan, Iiteratur-l jteratur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sehingga menghasi lkan uraian yang bersi fat diskridtif analistis. Penyusunan skripsi ini di lal<ukan dalam beberapa tahap atau fase sebagai berikut : - F^ca norqi anan - Fase pengumpul an data : 3 mi nggu : 1 bu] an - Fase pengol ahan data : 3 bulan Hasil pokok dari skripsi ini adalah bahwa perbuatan melanggar hukum menimbulkan kerugian bagi orang 'I ain, maka mewaj ibkan orang yang kiirena salahnya menimbulkan kerugian untuk menggantinya, baik kerugian itu dj sebabkan karena perbuatannya sendi ri, karena perbuatan orang-orang yang berada dibawah tanggung jawab atau

8 barang-barang pengawasan, Seperti fralnya gedung bioskop yang menjadi tanggung jawab pengelola gedung bioskop, apabi la terjadi ha'1 -hal yang menimtrulkan kerugian bagi penonton yaitu terjadinya kebakaran yang menimpa gedung bioskop, maka pengelola gedung bios;kop harus bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita Terhadap kerugian yang diderita penonton. oleh penonton bioskop, maka pengelola gedung bio:;kop akan memberi kan ganti rugi berupa biaya perawatan clan pengobatan korban yang menderita luka-luka karena tel.jatuh dan Iuka bakar. Pember.i an ganti rugi yang di lakukart oleh pengelola gedung bioskop berbentuk uang, karena memang pada dasarnya pemberian ganti rugi dalam bentuk uang memang paling tepat dan mudah. Hal ini merupakan salah satu bentuk pemberian ganti rugi, sebagaimana telah diuraikan bahwa bentuk ganti rugi karena perbuatan melanggar hukum meliouti : 1. Tuntutan ganti rugi dalam bentuk uang 2. Tuntutan ganti rugi dalam bentuk natura atau pengembal i an dal am bent uk semu la 3, Gugatan untuk melarang suatu perbuatan gugatan ancaman 4. Gugatan terhadap pernyataan untuk hukum, bahwa suat u perbuatan adalah onrechmatige. Dalam hal tidak mungkin pemberian ganti ruginya dalam bentuk semula, karena kerugiannya trerupa suatu cacat..-, pada tubuh penonton. Luka bakar yang diderita oleh I : penonton jelas akan menimbulkan bel<as pada tubuh dan ini

9 merupakan kerugian immateri el yang sulit untuk menentukan besarnya ganti rugi, sebab kerlrgian immateriel tersebut tidak dapat d'i nilai atau cliukur dengan uang. Hal ini oihak korban berhak menuntlrt : Biaya-biaya penyembuhan dan ganti rugi yang disebabkan oleh luka atau cacat tersebut baik kerugian mater'i e1 maupaun idi i I. TermasLlk biaya-biaya penyembuhan adalah biaya-biaya pengobatan, obat-obat, t ransport, rumah sak it, proses dan seterusnya, si ngkatnya semua pengel uaran, )'ang I ayak di per'l ukan unt uk sedapat mungk i n mengembal i kan keadaan j asman i - ah pada keadaan sebelum terjadinya peristiwa. Berdasarkan uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa pengelola gedung bioskop bertanggungjawab terhadap kerugian yang diderita oleh orang Iain sebagai akibat kelalaiannya, yaitu memberi kan gant. i rugi berupa biaya pengobatan dan perawatan terhadap pihak korban yang menderi t a sampai sembuh. Dalam hal ini bentuk gant i rugi yang d'i beri kan oleh pengelola gedung bioskop kepada korban yang menderita luka bakar dan luka-luka lainnya sebagai akibat terjadinya kebakaran t idak lain ha'l nya berupa uang, karena tidak mungkin pemberi an ganti rugi tersebut dalam bentuk semula, yaitu mengembal ikan luka bakar pada tubuh penonton yang membekas, sebab luka bakar merupakan luka yang sul it disembuhkan kembali. Jadi dalam hal ini menunjukkan adanya tanggung jawab dari pengelola gedung bioskop yang menimbulkan kerugian bagi penonton sebagai

10 akibat terjadinya kebakaran yang menimpa gedung bioskop kepada korban yang menderita Iuka-luka bakar, berupa biaya pengobatan dan perawatan bagi pihak korban. Disamping itu pengelola gedung bioskop juga member'i kan uang Iebih sebagai kompensasi atas cacat tetap yang dideritanya. Mengingat suatu peristiwa kebakaran itu datangnya tidak diduga seyogyanya pengelola bioskop mengasuransi kan setiap penonton yang memanfaat kan jasa pert unj ukannya tersebut.