KATA PENGANTAR BANDUNG, DESEMBER 2002 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR BANDUNG, DESEMBER 2002 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI"

Transkripsi

1 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA

2 KATA PENGANTAR Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi. Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi ajar yang dibutuhkan dan disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul. Modul-modul yang disusun untuk tingkat I di SMK Program Keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri berjumlah dua belas modul yang semuanya merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat sebagai laboran. Judul-judul modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang dilampirkan pada setiap modul. BANDUNG, DESEMBER 2002 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI i 2

3 DESKRIPSI Modul ikatan kimia ini adalah modul ke tujuh yang harus dikuasai di tingkat I, baik untuk Analisis Kimia maupun Kimia Industri. Modul ini membahas mengenai ikatan kimia dan struktur molekul yang meliputi ikatan kovalen, ikatan ion, ikatan hidrogen, ikatan VanderWalls dan ikatan logam. Pembahasan materi tersebut dibagi ke dalam empat kegiatan yaitu kegiatan belajar ke-1 membahas mengenai ikatan kimia dan struktur molekul, kegiatan belajar ke-2 mengenai ikatan kovalen dan ikatan oin, kegiatan belajar ke-3 mengenai ikatan kovalen dan VanderWalls, dan kegiatan belajar ke-4 membahas mengenai ikatan logam. Disamping pembahasan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan ikatan kimia, juga disajikan lembar kegiatan untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep tersebut. Waktu untuk mempelajari modul ini, dialokasikan sebanyak 80 jam. ii 3

4 PETA KEDUDUKAN MODUL iii 4

5 PRASYARAT Sebelum mempelajari modul ini, Anda harus sudah menguasai materi yang dibahas dalam modul struktur atom (modul 5) dan modul sistem periodik (modul 6). PERISTILAHAN/GLOSARY Ikatan kimia Ikatan Ion Ikatan kovalen Ikatan kovalen koordinasi Ikatan hidrogen Ikatan yang terjadi antara dua atom yang terdapat dalam dua molekul baik sebagai molekul gas maupun sebagai molekul senyawa atau antar atom dalam molekul berbeda Dibentuk dengan adanya transfer satu atau lebih elektron di kulit terluar dari satu atom menuju elektron di kulit terluar atom lain untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia. Dibentuk oleh pemakaian elektron bersama antara atom unsur yang sama atau atom unsur yang berbeda Ikatan kovalen yang pemakaian elektron bersama hanya berasal dari satu atom atau tidak terjadi kontribusi elektron diantara atom yang berikatan Gaya tarik antara atom hidrogen dari satu molekul dengan atom sangat elektro negatif iv 5

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar. Deskripsi. Peta Kedudukan Modul. Prasyarat. Daftar Isi. Peristilahan.. Petunjuk Penggunaan Modul.. 1 Tujuan a. Tujuan Akhir b. Tujuan Antara.. Kegiatan Belajar 1: Ikatan Kimia dan Struktur Molekul.. 2 Kegiatan Belajar 2: Ikatan Kovalen 7 Kegiatan Belajar 3 : Ikatan Hidrogen dan Van der Walls.. 20 Kegiatan Belajar 4 : Ikatan Logam.. 27 Lembar Evaluasi. 34 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi 42 Daftar Pustaka. 43 i ii iii iv v vi 1 v 6

7 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajarilah materi dalam modul ini hingga benar-benar paham dan mengerti 2. Jawablah latihan-latihan yang ada, kemudian cocokkan hasil latihan Anda dengan kunci jawaban 3. Ukurlah kemampuan Anda dengan mengerjakan evaluasi, bila jawaban Anda banyak yang salah (kurang 75%), bacalah lagi modul ini dan kerjakan lagi soal-soalnya 4. Bila mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan mintalah bimbingan guru Anda. 1

8 TUJUAN Tujuan Akhir Menerapkan konsep ikatan kimia untuk mengenail sifat bahan dan menggunakannya. Tujuan Antara Setelah mempelajari modul ini siswa dapat : 1. Menjelaskan teori oktet dan duplet dalam menntukan kestabilan konfigurasi elektron 2. Menjelaskan ikatan kimia berdasarkan pada kestabilan konfigurasi elektron unsur 3. Menjelaskan pembentukan ikatan ion berdasarkan pada serah terima elektron dari unsur yang berikatan 4. Menjelaskan pembentukan ikatan kovalen berdasarkan pada penggunaan bersama elektron 5. Menentukan sifat kepolaran senyawa- senyawa berdasarkan keelektronegatifan unsur yang berikatan 6. Menjelaskan terbentuknya ikatan hidrogen berdasarkan pada kepolaran molekul 7. Menjelaskan terbentuknya ikatan vander Walls berdasarkan pada bentuk molekul 8. Menjelaskan ikatan logam berdasarkan elektron bebas pada logam 2

9 KEGIATAN BELAJAR 1 IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Tujuan: Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan teori oktet dan duplet dalam menntukan kestabilan konfigurasi elektron 2. Menjelaskan ikatan kimia berdasarkan pada kestabilan konfigurasi elektron unsur 3. Menjelaskan pembentukan ikatan ion berdasarkan pada serah terima elektron dari unsur yang berikatan. Lembar informasi Ikatan kimia merupakan ikatan yang terjadi antara dua atom yang terdapat dalam molekul baik sebagai molekul gas maupun molekul senyawa atau antar atom dalam molekul berbeda. Ikatan kimia ini dapat berupa ikatan ion (heteropolar), ikatan kovalen (polar dan nonpolar), ikatan hidrogen, ikatan logam. Berdasarkan ikatan yang terbentuk dapat diganbarkan bentuk struktur molekulnya. Berdasarkan hal tersebut, maka bab ini akan diuraikan peranan elektron dalam ikatan kimia, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen dan bentuk molekul atau struktur molekulnya. 1. Peranan Elektron dalam Ikatan Kimia Unsur unsur yang terdapat di alam, umumnya, sebagai menunjukkan bahwa senyawa. Hal ini atom-atom unsur cenderung berikatan dengan dirinya sendiri atau dengan atom unsur lain untuk membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Unsur yang stabil atau diperoleh di alam sebagai unsur bebas adalah unsur unsur gas mulia. Hal ini menunjukkan bahwa unsur gas mulia lebih sukar bereaksi daripada unsur lain. Untuk itu, perhatikan konfigurasi elektron atom unsur gas mulia seperti tabel 4.1 Unsur He Ne Ar Kr Xe Tabel 1 Konfigurasi Unsur Gas Mulia Konfigurasi elektron 1s 2 1s 2 2s 2 2p 6 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 4d 10 5p 6 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa konfigurasi elektron unsur gas mulia sudah penuh yaitu orbital s dengan 2 elektron dan orbital p dengan 6 elektron atau pada kulit terluar terisi 2 elektron (duplet) dan 8 elektron (oktet). Konfigurasi elektron seperti atom unsur gas mulia ini disebut konfigurasi elektron yang stabil (sudah penuh). Oleh karena itu, 3

10 atom unsur yang lain cenderung berikatan dengan atom lain supaya mempunyai konfiguarasi seperti atom unsur gas mulia. Atom atom tersebut saling berikatan dengan cara melepaskan atau menerima elektron dan konfigurasi elektron pada kulit terluar terjadi perubahan, yaitu menjadi 2 atau 8 elektron. Dengan demikian, elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi yang berperanan dalam pembentukan ikatan kimia. Berdasarkan peranan elektron di kulit terluar ini, maka Lewis menjelaskan pembentukan ikatan kimia antar atom dengan menggambarkan jumlah elektron terluar di sekitar simbol atom unsur yang berikatan. Sebagai Contoh struktur Lewis beberapa atom ditunjukkan sebagai berikut: 1) Konfigurasi elektron kulit terluar atom Na adalah satu (1) elektron, digambarkan dengan Na. 2) Konfigurasi elektron kulit terluar atom C adalah empat (4) elektron, digambarkan dengan : C : 3) Konfigurasi elektron kulit terluar atom Mg adalah dua (2) elektron, digambarkan dengan Mg : 4) Konfigurasi elektron kulit terluar atom P adalah tujuh (7) elektron, digambarkan dengan : P : Berdasarkan cara pembentukan ikatan kimia antar atom terdapat beberapa ikatan kimia, yaitu ikatan ion (elektrovalen = heteropolar) ikatan kovalen (atom = homopolar) ikatan hidrogen ikatan logam Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya transfer elektron antar atom, sedangkan ikatan kovalen terjadi akibat adanya pemakaian elektron bersama. Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kovalen yang pemakaian elektron bersama berasal dari satu atom. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom yang mempunyai keelektronegatifan besar dalam suatu molekul atau pada molekul lain. Ikatan logam terjadi pada struktur logam. 4

11 2 Ikatan Ion Ikatan ion dibentuk dengan adanya transfer satu atau lebih elektron di kulit terluar dari satu atom menuju elektron di kulit terluar atom lain untuk membentuk konfigurasi elekton gas mulia, yaitu dengan 8 elektron. Atom yang melepaskan elektron membentuk ion bermuatan positif (kation). Sebaliknya, atom yang menerima elektron membentuk ion bermuatan negatif (anion). Kedua ion yang mempunyai muatan berlawanan akan terjadi tarik menarik dengan gaya elektrostatik membentuk senyawa ionik atau elektrovalen. Jadi ikatan ion terjadi antara kation dan anion dengan gaya elektrostatik. Umumnya, ion positip (kation) dibentuk oleh atom unsur logam, sedangkan ion negatif (anion) dibentuk oleh atom unsur bukan logam. Dengan kata lain, senyawa ionik dibentuk antara atom unsur logam dengan atom unsur bukan logam. Sebagai contoh pembentukan senyawa ionik Senyawa natrium klorida (NaCl) dibentuk antara atom Na dengan satu (1) elektron di kulit terluar dengan atom klor (Cl) dengan tujuh (7) elektron di kulit terluar. Atom Na melepaskan satu elektron (membentuk ion Na + ) diterima oleh atom klor (menjadi Cl - ) secara bersamaan. Kedua ion yang mempunyai muatan berlawanan bergabung dengan gaya elektrostatik menjadi senyawa natrium klorida (Na dari atom natrium menuju atom klor. sebagai berikut. + - Cl - ). Transfer elektron terjadi Pembentukan ikatan ion dapat digambarkan dengan titik (.) menurut rumus Lewis Na. +. Cl : [ Na + ][ : Cl : - ] Atom Na (2.8.1) atom Cl (2.8.7) ion Na (2.8) ion Cl(2.8.8) atau Na + - Cl (molekul NaCl) - Jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu atom untuk membentuk konfigurasi gas mulia yang stabil disebut elektrovalensi atom. Berdasrkan contoh di atas, elektrovalensi natrium adalah + 1, dan elektrovalensi klor adalah 1. Jadi unsur elektropositif memiliki elektrovalensi positif (+) dan unsur elektronegatif memiliki elektrovalensi negatif (-). Beberapa contoh pembentukan ikatan ion ditunjukkan sebagai berikut. 1). Atom litium (Li: 2. 1) berikatan dengan atom fluor (F : 2.. 7) membentuk molekul litium fluorida (LiF) 5

12 Li. +. F : [Li + ] [ : F : - ] Li + - F - Atom Li atom F molekul LiF 2). Atom magnesium (Mg: 2.8.2) berikatan dengan atom oksigen (O : 2. 6) membentuk molekul magnesium oksida (MgO) Mg : + O : [ Mg 2+ ] [ : O : 2- ] Mg 2+ - O 2-3). Atom kalium (K : ) berikatan dengan atom belerang (S: 2.8.6) membentuk kalium sulfida K. + O : [ K + ] [ : O : 2-] K + O 2- K. [K + ] K +. 4). Atom kalsium (Ca : ) berikatan dengan atom klor (Cl : 2.8.7) membentuk molekul kalsium klorida Ca : +. Cl : [Ca 2+ ] [ : Cl : - ] Ca 2+ Cl -. Cl : [ : Cl : - ] Cl - Berdasarkan beberapa contoh tersebut terlihat bahwa senywa ionik dibentuk antara unsur logam (golongan alkali dan alkali tanah) dengan unsur bukan logam (golongan VIIA dan VIA). 6

13 LEMBAR KERJA 1 IKATAN KIMIA Garam dan gula merupakan dua contoh senyawa kimia yang setiap hari kita makan. Garam membantu keseimbangan tubuh dan menambah rasa pada makanan, gula merupakan sumber energi dan pemanis. Kedua senyawa ini berwarna putih tetapi mempunyai sifat yang sangat berbeda seperti pada tabel. Tabel 2 Sifat Garam Gula Rumus kimia Titik leleh Lelehannya menghantar listrik Larut dalam air Larutannya menghantar listrik NaCl 810 o C ya ya ya C 12 H 22 O o C tidak ya tidak Bagaimana menjelaskan perbedaan ini? Garam dan gula merupakan suatu senyawa. Atom-atom pada kedua senyawa ini bergabung dengan cara yang berbeda. Atom-atom bergabung sehingga mempunyai susunan elektron seperti gas mulia, yaitu susunan elektron yang stabil. Perhatikan tabel 3! Tabel 3 Nama Helium Neon Argon Gambar susunan elektron Konfigurasi elektron 2 2,8 2,8,8 Atom-atom akan bergabung dengan dua cara, yaitu membentuk ikatan ion atau ikatan kovalen. Pada kegiatan ini akan dipelajari bagaimana terbentuknya ikatan ion atau ikatan kovalen dalam suatu senyawa. 7

14 A. Ikatan Ion Salah satu contoh senyawa yang mempunyai ikatan ion adalah natrium klorida. Natrium Klor Natrium Klorida Logam yang reaktif Gas yang berwarna kuning Senyawa ion berwarna putih Pertanyaan 1 Lengkapi diagram yang ada di bawah ini! Atom natrium (NA = 11) Atom klor ( NA = 17) Konfigurasi elektron Jumlah proton (masing-masing muatan +1) Jumlah elektron (masing-masing muatan -1) Muatan total Ketika natrium bereaksi dengan klor, satu elektron terluar dari natrium diberikan pada atom klor sehingga keduanya membentuk ion yang susunan elektronnya stabil seperti gas mulia. Lengkapi diagram di bawah ini! Ion Na + dan ion Cl - akan berikatan dengan gaya elektrostatik membentuk ikatan ion. Di dalam kristal ion setiap ion terikat pada sejumlah ion lain dengan ikatan yang kuat, maka diperoleh struktur yang kokoh dan titik leleh yang tinggi. Ion Na + dan ion Cl - akan berikatan dengan gaya elektrostatik membentuk ikatan ion. Di dalam kristal ion setiap ion terikat pada sejumlah ion lain dengan ikatan yang kuat, maka diperoleh struktur yang kokoh dan titik leleh yang tinggi. 8

15 Magnesium mudah melepaskan dua elektron terluarnya dan ditangkap oleh dua atom klor sehingga keduanya membentuk ion yang susunan elektronnya stabil seperti gas mulia. Ionion tersebut berikatan membentuk ikatan ion. Pertanyaan 2 Lengkapi diagram di bawah ini dengan tanda elektron! Atom klor ( ) atom klor ( ) Atom magnesium atom klor atom klor ( ) ( ) ( ) Berdasarkan data di atas, jelaskan apa yang kamu simpulkan mengenai ikatan ion! Latihan 1 Soal 1. Di dalam sistem periodik ikatan ion pada umumnya mudah terjadi dari unsur-unsur pada golongan berapa? 2. Buatlah diagram pembentukan ikatan ion pada senyawa KBr? Penyelesaian 3. Buatlah diagram pembentukan ikatan pada senyawa CaF 2 4. Sebutkan sifat-sifat dari senyawa ion 9

16 KEGIATAN BELAJAR 2 IKATAN KOVALEN Tujuan: Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan pembentukan ikatan kovalen berdasarkan pada penggunaan bersama elektron 2. Menentukan sifat kepolaran senyawa- senyawa berdasarkan keelektronegatifan unsur yang berikatan Lembar Informasi Ikatan kovalen dibentuk oleh pemakaian elektron bersama antara atom unsur yang sama atau atom unsur berbeda. Pada ikatan kovalen tidak terjadi transfer elektron, tetapi kedua atom yang berikatan saling memberikan elekron untuk digunakan bersama. Senyawa yang terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Sebagai contoh pembentukan molekul dari dua atom hidrogen. Setiap atom hidrogen mempunyai satu (1) elektron di kulit terluar. Penggabungan dua atom hidrogen saling memberikan sebuah elektron yang digunakan bersama untuk membentuk molekul hidrogen. Pembentukan moelekul hidrogen ini dapat dijelaskan menurut Lewis seperti berikut. H. +.H H :.H H H Atom H atom H molekul hidrogen Dengan cara yang sama, molekul klor, oksigen, dan nitrogen dapat dijelaskan menurut rumus Lewis. 1). Dua atom klor yang masing masing mempunyai 7 elektron di kulit terluar (Cl ; 2.8.7) bergabung membentuk molekul klor. : Cl. +. Cl : : Cl : Cl : Cl Cl dua atom klor pasangan elektron molekul klor 2). Dua atom oksigen (O: 2.6) bergabung membentuk molekul oksigen dengan pemakaian bersama dua pasang elektron 10

17 : O: + : O : : O : : O O = O dua atom O pasangan elektron molekul oksigen 3). Dua atom nitrogen (N: 2.5) bergabung membentuk molekul nitrogen dengan tiga elektron berpasangan digunakan bersama. : N :. +. : N : : N : : : N : N = N dua atom N tiga pasang elektron molekul nitrogen Sepasang elektron digunakan bersama menggambarkan sebuah ikatan kovalen. Dengan cara yang sama, ikatan kovalen dikenal ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, apabila dua atau tiga pasang elektron berpasangan antara dua atom yang berikatan. Ikatan satu, dua, dan tiga digambarkan dengan garis satu, rangkap dua, dan rangkap tiga antara dua atom yang berikatan. Beberapa contoh pembentukan ikatan kovalen antara dua atom yang berbeda anatara lain adalah molekul air (H2O), molekul hidrogen sulfida (H2S), molekul amonia (NH3), molekul metana (CH 4 ), molekul etena (C 2 H 4 ), molekul asetelin (C 2 H 2 ), dan lain-lain. Nama molekul Ikatan Nama molekul Ikatan Air H O -H Hidrogen sulfida H S H Amonia H N H H Metana H H - C - H H Etena H C = C H Asetelin H - C C - H H H 1. Perbedaan Senyawa Ionik dengan Senyawa Kovalen Senyawa ionik merupakan senyawa yang terjadi antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion) oleh gaya elektrostatik. Hal ini berarti senyawa ionik terdapat ikatan ion antar atom yang berikatan. Senyawa kovalen terjadi antara dua atom yang berikatan dengan pemakaian elektron bersama atau dengan ikatan kovalen. Senyawa ionik dan kovalen mempunyai perbedaan seperti ditunjukkan pada tabel 4.2 Tabel 2.1 Perbedaan Senyawa Ionik dan Kovalen No Senyawa ionik Senyawa kovalen 11

18 Senyawa ionik terjadi transfer elektron antara atom yang berikatan Senyawa ionik adalah polar dan terionisasi dalam air, misalnya: NaCl = Na + + Cl Dalam bentuk laruran atau leburan, senyawa ionik adalah penghantar listrik. Senyawa ionik adalah larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik seperti alkohol, aseton Senyawa ionik merupakan zat padat Umumnya, senyawa ionik adalah keras dan mempunyai titik lebur dan didih tinggi Senyawa ionik tidak dapat menunjukkan ruang isomer sebagai rantai elektrovalen tidak keras dan tidak langsung. Senyawa kovalen terjadi pemakaian elektron bersama antara yang berikatan Senyawa kovalen adalah tidak polar dan tidak terion dalam air Senyawa kovalen adalah non konduktor Umumnya, senyawa kovalen tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik Senyawa kovalen dapat berupa padat, cair, atau gas Umumnya, senyawa kovalen adalah lunak, mudah melebur dan menguap Pada kasus tertentu, senyawa kovalen dapat menunjukkan ruang isomer, karena senyawa kovalen melibatkan sudut ikatan yang pasti. 2. Ikatan kovalen koordinasi (Datif) Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang pemakaian elektron bersama hanya berasal dari satu atom atau tidak terjadi kontribusi elektron di antara atom yang berikatan. Sehingga pada senyawa koordinasi terdapat atom sebagai donor sepasang elektron dan atom sebagai aseptor sepasang elektron. Sebagai contoh ion amonium ( NH4 + ) H3 N : + H + [H3 N : H] + [H3N H] + Molekul amonia ion H ion amonium Dengan demikian, pembentukan ikatan kovalen koordinasi adalah hanya mungkin terjadi antara atom yang tidak memiliki sepasang elektron di kulit terluar dengan atom atau ion yang memiliki sepasang elektron di kulit terluar yang stabil. Pada contoh di atas, molekul amonia (NH 3 ) adalah molekul netral berikatan dengan ion hidrogen (H + ) menghasilkan ion amonium yang berbuatan positif (NH + 4 ) Berikut merupakan beberapa contoh molekul dengan ikatan kovalen koordinasi. 1). Pembentukan ion hidronium dari molekul air dan ion H + 12

19 H- O: + H + H- O : H + H O H + H H H 2). Pembentukan molekul ozon dari molekul oksigen dan atom oksigen O :: O: + O : O: : O : O O = O O Molekul oksigen atom O molekul ozon Contoh lain adalah pada molekul senyawa asam fosfat, asam sulfat,belerang dioksida, dan senyawa koordinasi atau senyawa kompleks [misalnya kalium ferri sianida ; K 3 Fe(CN) 6 ]. Umumnya, senyawa kompleks dibentuk antara kation atom unsur transisi,dengan molekul netral atau anion sederhana. Pada senyawa kalium ferri sianida dalam larutan terion menjadi ion K + dan ion kompleks dari ferri sianida (Fe (CN) 3-6 ). Pada ion ferri sianida ini : Fe sebagai ion pusat dan ion sianida (CN - ) sebagai ligand yang berfungsi mengelilingi ion pusat. Dalam hal ini, ion pusat sebagai aseptor sepasang elektron dan ligan sebagai donor sepasang elektron. 3. Sifat kepolaran ikatan kovalen Suatu ikatan kovalen antara atom A dan atom B melibatkan pasangan elektron dan digambarkan sebagai A : B. Suatu ikatan kovalen antara atom-atom, pasangan elektron yang digunakan bersama berada tepat di tengah dari penggabungan dua atom atau dapat diasumsikan sebagai ikatan kovalen murni (ikatan non polar). Sebagai contoh, molekul H 2, molekul Cl2, molekul N2, dan molekul O2. H : H Cl : Cl O : : O N: : : N Pada sisi lain, ikatan antara dua atom yang berbeda, pasangan elektron yang digunakan bersama tidak akan digunakan sama besar antara ke dua atom yang berikatan. Misalnya ikatan A B, jika atom B mempunyai daya tarik elektron lebih kuat daripada A, maka pasangan elektron bersama akan ditarik ke B lebih kuat daripada A. Senyawa yang berikatan seperti ini akan memberikan ke arah ionik atau sifat polar dan secara nyata dapat digambarkan seperti berikut 13

20 A δ + - B δ - Sebagai contoh, asam klorida dapat digambarkan sebagai; H δ + - Cl δ - Setiap ikatan kovalen yang mempunyai sifat ionik sebagian disebut ikatan kovalen polar. Keberadaan sifat ionik dalam ikatan kovalen tergantung pada daya tarik relatif elektron antara atom yang bersenyawa. Kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron menuju dirinya sendiri dikenal elektronegativitas atom itu sendiri. Sehingga perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang terlibat dalam ikatan kovalen lebih besar, cenderung mempunyai sifat ionik semakin besar. Apabila perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang berikatan adalah lebih besar atau sama dengan 1,5, maka molekul cenderung bersifat ionik, dan bila lebih kecil dari 1,5 molekul cenderung bersifat kovalen polar. Hasil perkalian muatan positif atau negatif dengan jarak antara pusat ke dua atom dalam molekul disebut momen dipol, yang secara matematis dirumuskan sebagai Momen dipol = muatan x jarak Apabila besarnya muatan elektron (e) = 1.10 ses (satuan elektrostatik). Jarak (d) = Cm, maka harga momen dipol = x ses Cm = ses C,m atau Debey (D). Besarnya momen dipol beberapa molekul dapat dilihat pada Tabel 2.2 Rumus Molekul (AB) CsF (gas) CsCl (gas) HF HCl HBr HI CO Momen dipol D 10,44 7,89 1,78 1,07 0,79 0,38 0,12 Tabel 2.2 Momen Dipol Beberapa Molekul *) Bentuk Molekul Linear Linear Linear Linear Linear Linear Linear Rumus Molekul AB2/ A2B H2O SO2 H2S CO2 CS 2 Momen dipol (D) 1,85 1,62 0, Bentuk molekul Angular Angular angular Linear Linear 14

21 AB3 NH3 PF3 PH 3 NF 3 BF 3 SO 3 1,47 1,03 0,56 0, Piramidal Piramidal Piramidal Piramidal Datar trigonal Datar trigonal *). Sumber dari :Kimia untuk Universitas oleh Keenan hal 174 AB4 CH3Cl CH2Cl2 CHCl 3 CCl 4 CH 4 1,92 1,59 1, Tetrahedral Tetrahedral Tetrahedral Tetrahedral Tetrahedral Berdasarkan harga momen dipol dari suatu zat dapat digunakan untuk mengistimasi sifat ionik dari suatu ikatan kimia. Suatu molekul dengan sifat ionik penuh momen dipolnya dapat dihitung berdasarkan : muatan negatif 4, ses dan muatan positif 4,80.10 ses, jarak antar muatan 1, Cm, maka momen dipol = muatan x jarak = 4, x 1, , ses Cm = 6,07 D Sebagai contoh, molekul HCl mempunyai momen dipol 1,07 D dan karbon teraklorida (CCl 4 ) Sifat ionik molekul HCl = 1,07/6,07 x 100% = 17,63% Sifat ionik molekul CCl4 = 0/6,07 x 100% = 0% Jadi molekul HCl mempunyai sifat ionik 17,63% atu bersifat polar, sedangkan molekul CCl4 tidak mempunyai sifat ionik atau bersifat non polar. 8 15

22 LEMBAR KERJA IKATAN KOVALEN Senyawa lain yang mempunyai cara berikatan yang berbeda dengan senyawa ion adalah senyawa kovalen, misalnya gula alkohol, gas oksigen, gas hidrogen, dan air. Pada senyawa ini semua unsur yang berikatan akan membentuk susunan elektron yang stabil seperti gas mulia dengan ikatan kovalen. Ikatan kovalen jenisnya berbeda-beda. Untuk mempelajarinya, lakukan kegiatan berikut ini! Ion natrium ion klor Konfigurasi elektron Jumlah proton Jumlah elektron Muatan total Lambang ion Perhatikan diagram di bawah ini! Ikatan kovalen 1. + H-H H H H Ikatan kovalen Cl-Cl 3 Cl Cl Cl 2 Ikatan kovalen H Cl HCl 16

23 Pertanyaan 3 Dari diagram di atas, jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen! Latihan 2 1. Gambarkan ikatan kovalen pada senyawa berikut: F 2 Br 2 HF HBr 2. Perhatikan ikatan kovalen yang terjadi pada H 2 O + 2 atom H atom O H 2 O Buatlah ikatan kovalen pada senyawa berikut! CH 4 CCl 4 NH3 C2H5OH 17

24 3. Perhatikan ikatan kovalen yang terjadi pada senyawa O2 berikut Buat seperti di atas, untuk ikatan kovalen yang terjadi pada N 2!. Berdasarkan latihan (1) dan (2), ikatan kovalen dapat membentuk ikatan yang berbeda, sebutkan! Ikatan kovalen ada yang membentuk ikatan, ikatan, dan ikatan 2. Buatlah ikatan kovalen yang terjadi pada CO 2 berikut: C Buat ikatan kovalen pada SiO 2 1 atom C 2 atom O CO2 Berikan contoh lain untuk senyawa dari unsur berbeda dan mempunyai ikatan rangkap! 4.Ikatan Kovalen Koordinat 18

25 Jika molekul NH3 mengikat ion H + akan terjadi ion NH4 +. Pada ion tersebut terjadi ikatan kovelen koordinat. Ikatan semacam itu terjadi pula pada ion H 3 O + dan ion-ion kompleks dari unsur transisi. Pertanyaan 4 1. Pada kedua ion di atas, ikatan kovalen koordinat itu berasal dari mana? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen koordinat! Latihan 3 Gambarkan elektron-elektron yang membentuk ikatan, apakah termasuk ikatan kovalen koordinat atau ikatan ion pada senyawa-senyawa di bawah ini! No. Rumus Struktur elektron Jenis 1. SO 3 2. H2SO4 3. O 3 4. HNO3 4. Ikatan Kovalen Nonpolar dan Polar Cara menetukan ikatan kovalen nonpolar dan ikatan kovalen polar dapat menggunakan data keelektronegatifan, (lihat tabel pada buku teks) yaitu: Ikatan kovalen nonpolar Ikatan kovalen polar Contoh H 2 dan Cl HCl Struktur Lewis... Harga H =. H =. keelektronegatifan Cl =. Cl =. Pada H 2 =. Pada HCl =. Selisih Pada Cl 2 = keelekronegatifan 19

26 Berdasarkan contoh di atas, jelaskan pengertian ikatan kovalen nonpolar dan ikatan kovalen polar! Ikatan kovalen nonpolar = Ikatan kovalen polar = Berikan contoh ikatan kovalen nonpolar dan ikatan kovalen, masukkan pada tabel berikut. Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen polar Rumus Struktur Lewis Rumus Struktur Lewis 20

27 KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN HIDROGEN DAN VANDER WALLS Tujuan 1. Menjelaskan terbentuknya ikatan hidrogen berdasarkan pada kepolaran molekul 2. Menjelaskan terbentuknya ikatan vander Walls berdasarkan pada bentuk molekul Lembar Informasi Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik antara atom hidrogen dari satu molekul dengsn atom sangat elektronegatif (seperti F,N,dan O dari molekul lain pada zat yang sama. Ikatan hidrogen ini disebut juga jembatam hidrogen, sebab atom hidrogen bertindak sebagai jembatan antara dua atom elektronegatif. Sebagai contoh. H δ+ - F δ- + H δ+ - F δ- H δ+ - F δ H δ+ - F δ- Ikatan hidrogen Gaya tarik antara atom H dari satu molekul dan atom F dari molekul lain merupakan ikatan hidrogen. Pada kenyataan dua molekul H_F dapat berasosiasi membentuk molekul yang besar dan dirumuskan senbagai (HF)n H δ+ - F δ H δ+ - F δ H δ+ - F δ H δ+ - F δ Umumnya, ikatan hidrogen digambarkan dengan garis potong-potong. Ikatan hidrogen ini dapat terjadi pada intermolekul dan intramolekul. Intermolekul melibatkan gaya tarik elektrostatik antara atom hidrogen dengan atom unsur elektronegatif dalam molekul yang berbeda. Intramolekul melibatkan gaya tarik elektrostatik antara atom hidrogen dengan atom elektronegatif yang keduanya berada dalam molekul yang sama. Contoh ikatan hidrogen pada inter molekul adalah sebagai berikut. 1). Air O H O H O H O H O H H H H H H 21

28 2). Alkohol O H O H O H O H O H R R R R R 3). Asam karboksilat R C O H O O H - O C - R 4). Asam benzoat O H O C 6 H 5 C C C 6 H 5 O H O 5). Amida 6). p-nitrofenol R - C C - R O - H H-O - - N O H O - - N O O O Contoh ikatan hidrogen pada intra molekul 1). Orto-nitrofenol O O - H N O 2). Orto klorofenol O Cl Akibat terjadinya ikatan hidrogen dalam molekul adalah 22

29 1) molekul dapat berasosiasi artinya dua atau lebih molekul dapat membentuk melekul yang besar dengan berikatan hidrogen 2) adanya ikatan hidrogen dalam senyawa mengakibatkan senyawa tersebut mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi. Contoh air mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan molekul lain yang mempunyai massa molekul sama. Gaya Van der Waals Elektron dalam sebuah prtikel pada suatu saat tidak tersebar merata di seluruh bagian partikel, sehingga ada bagian yang bersifat negatif yang lainnya bersifat positif. Peristiwa ini disebut dipol sesaat. Makin banyak elektron, makin banyak terjadi dipol semacam ini. Suatu dipol sesaat dapat menginduksi dipol lain, dalam partikel yang berdekatan. Kedua partikel ini saling tarik. ä- ä+.+ dipol sesaat ä- ä+ ä- ä+.+.+ dipol kedua menginduksi dipol lainnya Tarikan oleh Gaya van der Waals Gaya yang lemah antara partikel-partikel ini disebut gaya van der Waals. Kekuatan gaya ini bergantung pada jumlah elektron dalam partikel. Hal ini ditunjukkan adanya hubungan antara jumlah elektron dan titik didih. (lihat tabel) Tabel.3.1. Kaitan antara Jumlah Elektron dan Titik Didih Molekul Jumlah elektron Titik didih o C H2 N 2 Cl 2 I

30 Konsep Hibridisasi Konsep hibridisasi digunakan untuk menjelaskan ikatan kovalen yang terjadi dalam molekul yang tidak dapat dijelaskan dengan teori orbital molekul dan teori ikatan valensi. Konsep hibridisasi dikemukakan oleh Linus Pauling pada tahun Hibridisasi adalah campuran pembagian kembali satu atau lebih orbital terluar (elektron kulit terluar) dari suatu atom untuk memberikan orbital baru yang mempunyai energi sama. Orbital baru ini disebut orbital hibrida. 1. Hibridisasi dalam berelium Berelium mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 dalam keadaan dasar. Dalam keadaan dasar, semua elektron atom Be sudah berpasangan, sehingga tidak mampu untuk bergabung dengan elektron atom lain untuk membentuk ikatan. Berdasarkan fakta atom Be mampu bersenyawa dengan atom lain membentuk ikatan kovalen, misalnya senyawa BeCl 2, BeF 2. Pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berilium dapat dijelaskan sebagai berikut. Selama Be mengadakan ikatan dengan klor atau fluor membebaskan energi. Energi ini digunakan untuk mempromosikan satu elektron pada orbital 2s ke orbital 2p yang masih kososng. Selanjutnya, suatu keadaan tereksitasi atom Be memiliki dua orbital 2s dan 2p yang masin- masing terisi sebuah elektron mengalami hibridisasi sp dengan kekuatan dan bentuk sama untuk membentuk orbital hibrida sp yang linier. Pembentukan orbital hibrida sp dapat ditunjukkan sebagai berikut. 2p 2s hibrida sp 1s Keadaan dasar Keadaan tereksitasi keadaan hibridisasi + Orbital s orbital p orbital hibrida sp 24

31 Apabila atom Be berikatan dengan atom klor (17 e) yang mempunyai konfigurasi elektron: 1s 2 2 s 2 2p 6 3s 2 3p 5, berarti pada atom klor mempunyai satu orbital p yang masih terisi sebuah elektron, maka terjadi ikatan antara orbital p pada atom klor dengan orbital hibrida sp pada atom Be. + orbital hibrida sp atom klor (p x 1 ) Molekul Be Cl 2 2. Hibridisasi dalam boron Konfigurasi elektron atom B (5 e ) adalah 1s 2 2s 2 2p 1, seperti atom Be, atom B mengalami hibridisasi sp 2 dengan membentuk orbital hibrida sp2 yang membentuk segitiga palnar sudut setiap sudutnya. Contoh senyawa boron adalah BCl 3, BF 3. 2p 2s hibridisasi sp 2 Energi 1s keadaan dasar keadaan tereksitasi orbital hibrida 3. Hibridisasi dalam karbon Konfigurasi elektron atom karbon (C ) adalah 1s 2 2s 2 1 2p x 2p 1 y. Seperti atom Be, bila atom C berikatan dengan atom H (misalnya) untuk membentuk ikatan kovalen dalam senyawa metana (CH 4 ) maka energi yang dibebaskan mempromosikan satu elektron pada orbital 2s menuju orbital 2pz yang masih kosong, sehingga ke empat elektron ini (2s p x 2p y 2p 1 z ) berhibridisasi membentuk orbital hibrida sp 3 yang secaralangsung membentuk bidang tetrahedral, dengan sudut ikatan

32 2p 2s 1s Keadaan dasar keadaan tereksitasi orbital hibrida H + H C H Atom H atom C molekul metana H Contoh lain ikatan atom C dengan H dalam senyawa etana (C 2 H 6 ), propana (C 3 H 8 ), butana, (C4H10), dan seterusnya. H H H H H C C H H C C H H H H H H H Sp 3 sp 3 molekul etana Dalam molekul etena ( C 2 H 4 ), setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen melalui orbital hibrida sp 2. Dua orbital sp 2 dari setiap atom karbon membentuk ikatan σ (sigma) 2 dengan orbital 1s dari atom H. Orbital sp antara dua atom karbon jugam membentuk ikatan σ. Dua atom karbon dan empat hidrogen terletak bidang datar dengan membentuk sudut Dua orbital 2p pada setiap atom karbon terjadi overlapping dengan cara sisi dengan ikatan π. Dengan demikian, antara atom karbon terjadi ikatan rangkap yang mengandung ikatan σ dan π. H C C H Molekul etena (etilena) H H 26

33 LEMBAR KERJA 3 IKATAN HIDROGEN Ikatan higrogen dapat pula terjadi di antara molekul-molekul dan menyebabkan titik didihnya tinggi. Ikatan semacam ini disebut ikatan hydrogen. H 2 O, HF, dan NH 3 mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada hidrida lain, golongan yang sama. Pada H2O, HF, dan NH3 terdapat unsur O, F, dan N yang mempunyai keelektronegatifan tinggi dan H dengan keelekronegatifan rendah sehingga senyawa tersebut mempunyai polaritas yang tinggi. Akibatnya terjadilah tarik menarik molekulmolekul dan membentuk ikatan hidrogen yang digambarkan sebagai berikut. Soal Apa yang dimaksud dengan ikatan hidrogen? Sebutkan sifat senyawa yang mengandung ikatan hidrogen Penyelesaian 27

34 KEGIATAN BELAJAR 4 IKATAN LOGAM Tujuan Menjelaskan ikatan logam berdasarkan elektron bebas pada logam Lembar Informasi Logam mempunyai sifat yang beraneka ragam, tetapi ada bebrapa sifat khas yang dapat membedakan antara logam dengan bukan logam. Sifat fisika logam antara lain adalah daya hantar jenis listrik dan panas yang tinggi, berarti di dalam logam terdapat beberapa elektron yang terikat secara lemah dan dapat bergerak bebas akibat pengaruh listrik atau panas permukaannya mengkilap, umumnya permukaan logam yang baru dipotong berwarna abu- abu atau keperakan yang mengkilap, kecuali emas dan tembaga struktur khas logam berupa kristal yang sangat rapat tersusun oleh atom-atom bila diberi tegangan mampu mengubah bentuk tanpa retak. Logam dapat ditempa, ditarik, walaupun susunan atom-atom dalam logam sangat rapat. Menurut pandangan modern, suatu logam terdiri atas suatu kisi yang rapat dari ion-ion positif dan di sekitarnya dikelilingi atau terdapat lautan elektron elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada permukaan energi tertentu, tetapi elektron valensi ini mempunyai kebebasan bergerak. Apabila diberi energi, elektron elektron ini mudah dipndahkan dari satu atom ke atom lain. Sistem ikatan yang terdapat pada logam disebut ikatan logam. Ikatan logam ini memberikan kekuatan dan keuletan kepada logam dan sekaligus memungkinkan terjadinya deformasi. Ion positif pada logam menempati posisi yang relatif tetap dalam lautan elektron, tetapi ion-ion ini dapat menggelincir satu melewati yang lain dengan mudah seprti ditunjukkan pada gambar berikut. Oleh karena itu, logam tidak retak bila dipukul dengan palu atau digilas menjadi lembaran atau ditarik menjadi kawat. 28

35 e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e Gambar 4.1 Bila atom- atom logam didistrorsikan, sepotong logam, masih dapat kuat kembali karena terbentuknya ikatan logam yang baru Ikatan logam mudah dipahami dengan menggunakan teori orbital molekul. Sebagai contoh, ikatan logam yang terjadi dalam logam natrium. Atom Na mempunyai konfigurasi elektron : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1.Bila dua atom na didekatkan, maka orbital 3 s 1 akan bergabung dengan orbital atom 3 s 1 dari atom yang lain, membentuk dua orbital molekul. Orbital ini mempunyai energi lebih rendah dan yang lain lebih tinggi. Apabila 3 atom Na bergabung membentuk 3 orbital moelkul, dan n atom Na bergabung membentuk N orbital molekul. Jumlah orbital molekul adalah sama dengan jumlah atomnya. Tingkat energi dari orbital molekul ini sangat berdekatan sehingga berbentuk pita energi, dengan distribusi energi yang kontinu seprti ditunjukkan pada Gambar 4. 2 Karena kerapatan pita energi paling besar di tengah, maka makin ke atas dan ke bawah makin berkurang. Gabungan orbital atom 3p yang kosong membentuk pita energi yang kosong pula. Karena setiap orbital atom memberikan satu tingkat energi kepada pita energi dan setiap tingkat energi dapat diisi dua elektron, maka pita energi dari N atom dapat diisi oleh 2N elektron energi Gambar 4.2 Pembentukan pita energi Dalam natrium, pita energi hanya terisi setengah, yaitu pada orbital ikatan terisi penuh dan pada orbital anti ikatan masinh kosong. Orbital 1s, 2s, 2p terarah dalam 29

36 kristal dan orbital 3s yang setengah terisi tidak terarah dalam kristal. Pada gambar 4.3 diberikan contoh tingkat energi dalam atom Na dan pita energi dalam kristal Na dan Mg (atom Mg dengan konfigurasi elektron : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 ) 3p 3s Energi 2p Kristal Mg 2s 1s Atom Na Gambar 4.3 Tingkat energi atom Na dan pita energi kristal Na. Kristal Na Struktur Molekul Struktur suatu senyawa dapat dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya, yaitu kristal senyawa ion (kristal ionik), kristal molekul yang berikatan kovalen, dan kristal berikatam hidrogen, dan kristal logam. Kristal ionik Kristal ion dibentuk oleh senyawa yang berikatan ion, seprti kristal NaCl, kristal CsCl, CaCO 3, MgCl 2, dan seterusnya. Gambar 4.4 menunjukkan contoh kristal NaCl dan CsCl berbentuk kubus. 30

37 Gambar 4.4 Bentuk Kristal NaCl dan CsCl Kristal Kovalen Kristal kovalen dibentuk oleh senyawa atau molekul yang berikatan kovalen antara atom-atom di dalam kristal. Sebagi contoh kristal intan, atom-atom karbon terikat secara kovalen dengan atom C tetangganya dalam bentuk tetrahedral. Kristal kovalen ini mempunyai sifat keras, dengan titik lebur tinggi dan bukan penghantar. Gambar 4.5 menunjukkan contoh kristal grafit. Gambar 4.5 Kristal intan Senyawa kovalen umumnya mempunyai bentuk molekul yang khas. Tabel 4.4 menunjukkan bentuk molekul beberapa molekul kovalen. 31

38 Orbital hibrida sp sp 2 sp 3 dsp 2 dsp 3 d 2 sp 3 / sp 3 d 2 Tabel 4.4 Bentuk Molekul Beberapa Senyawa Kovalen Bentuk molekul Jumlah pasangan Contoh senywa elektron Linier 1 BCl 2, CO 2, HCN Segitiga datar 2 BF 3, SO 3, CO 2-, 3 NO 3 Tertrahedral 3 CH4, BF4 -, NH4 +, SO4 2- Segiempat planar 4 Cu(NH3)4 2+ Trigonal bipiramidal 5 PCl 5, SbCl 5 Oktahedral 6 SF 6, SiF 2-6, PF - 6 Kristal molekul Kristal molekul tersusun oleh kisi-kisi molekul oleh atom atom itu sendiri. Kekuatan ikatan antar molekul lebih lemah daripada ikatan kovalen dalam molekul itu sendiri. Contoh struktur molekul yang berikatan hdrogen adalah struktur molekul dalam es. (molekul air dalam bentuk padat). Gambar 4.6 Struktur molekul air dalam zat padat (es) Kristal logam Kristal logam tersusun oleh atom atom logam yang berikatan logam. Susunan atom di dalam logam sangat rapat, sehingga massa jenis logam sangat tinggi. Struktur kristal logam dapat berbentuk kubus, heksagonal, dan sebagainya. Gambar berikut merupakan contoh kristal logam berbentuk kubus berpusat muka dan heksagonal. 32

39 Gambar 4.7 Kristal logam berbentuk heksagonal 33

40 LEMBAR LATIHAN Kerjakan semua soal berikut dengan singkat dan jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan: konfigurasi elektron yang stabil, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, orbital hibrida, dan ikatan hidrogen! 2. Berilah contoh senyawa yang berikatan ion, kovalen, dan hidrogen masing-masing 5 buah! 3. Jelaskan perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen! 4. Jelaskan pembentukan ikatan ion dan kovalen! 5. Sebutkan ikatan yang terjadi pada senyawa: H 2 SO 4, Fe 2 O 3, FeCl 3, KNO 3, dan CaCO3. 6. Berilah contoh bentuk struktur senyawa yang berikatan ion, kovalen, dan logam masing-masing 2 buah! 7. Jelaskan pembentukan molekul H 2, CH 4, BeCl 2, dan C 2 H 4 menurut teori Lewis dan hibridisasi 34

41 LEMBAR EVALUASI 1. Partikel atom unsur X, mempunyai nomor massa 56, jumlah neutron 36, maka jumlah proton atom unsur tersebut. A. 16 B. 26 C. 30 D. 36 E Suatu atom fosfor nomor atomnya 15 dan nomor massa 31. Jumlah proton, neutron, dan elektron untuk P 3- adalah. A D B E C Unsur X dengan massa atom 39, jumlah neutron 20, konfigurasi elektron untuk X +1 adalah. K L M N K L M N A D B E C Diketahui unsur-unsur I. 25 Cl 17 II. 32 P 15 III. 32 S 16 IV. 37 C 17 V. 31 P 15 Yang merpakan isotop ialah pasangan unsur. A. I dan II D. III dan IV B. I dan IV E. IV dan V C. II dan III 5. Atom unsur manakah yang mempunyai elektron valensi yang sama? A. 24 Mg12 dan 40 Ca20 D. 40 Al13 dan 46 V23 B. 24 Na 11 dan 24 Mg 12 E. 27 Al 13 dan 24 Mg 12 C. 24 Mg 12 dan 39 K Unsur-unsur manakah yang mempunyai periode yang sama dalam sistem peiodik? A. 12 Mg dan 4 Be D. 9 F dan 11 Na B. 12 Mg dan 17 Cl E. 12 Cl dan 19 K C. 11 Na dan 19 K A. 3 35

42 7. Kelompok senyawa di bawah ini yang terbentuk dengan ikatan kovalen adalah. A. KCl, NaBr, KI D. HCl, H 2 O, KCl B. HBr, KBr, KI E. KI, KCl, NaCl C. CO 2, C 2 H 4, H 2 O 8. Unsur X nomor atom 13 dan Y nomor atom 8 membentuk senyawa dengan rumus. A. XY D. XY 2 B. X 2 Y E. X 2 Y 2 C. X2Y3 9. Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada molekul. A. O 2 D. F 2 B. N 2 E. H 2 C. Cl2 12. Keelektronegatifan H = 2,1 F = 4,0 Cl = 3,0 N = 3,1 Senyawa kovalen manakah yang paling polar? A. NH3 D. HCl B. HF E. NCl 3 C. H 2 O 13. Ikatan kovalen rangkap tiga terdapat pada molekul. A. H 2 D. N 2 B. O 2 E. P 4 C. Cl Kelompok senyawa yang semuanya berikatan ion adalah. A. NaCl-CO 2 -H 2 O D. KCl-MgO-NaCl B. Cl 2 -CO 2 -H 2 O E. KCl-CO 2 -N 2 C. HCl-H2O-NaOH 15. Unsur Na akan membentuk ikatan ion paling kuat dengan unsur. A. 9 F D. 53 I B. 17 Cl E. 87 At C. 35Br 16. Salah satu teori yang menjadi dasar timbulnya model atom modern adalah A. Rutherford, Niels Bohr, dan de Broglie. B. Pauli, Niels Bohr, dan de Broglie. C. Rutherford, Niels Bohr, dan Hund. 36

43 D. De Broglie, Niels Bohr, dan Schrodinger. E. Dalton, de Broglie, dan Husenberg. 17. Di bawah ini adalah lambang unsur dan nomor atomnya, atom yang memiliki 6 elektron valensi adalah A. 6C B. 8O C. 12Mg D. 14Si E. 19K 18. Suatu ion bermuatan +2 dan bernomor 20, konfigurasi elektronnya adalah A. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4p 2 D. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 4p 2 B. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 E. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 2 C. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 2p 6 4s 2 4d Pada pasangan mana molekul-molekul mempunyai bentuk yang sama? A. AlCl3 dan BCl3 B. AlCl 3 dan PCl 3 C. BF 3 dan NH 3 D. BCl 12 dan H 2 O E. CO2 dan SO2 (No. Atom : 1 H, 6C, 8 O, 13 Al, 9 F, 7 N, 5 B, 15 P, 16 S) 20. Unsur X nomor atom 5 dan Y nomor atom 7 membentuk senyawa XY 3, bentuk molekul senyawa ini adalah A. linier. D. segi empat datar. B. segitiga sama sisi. E. oktahedral. C. tetrahedral. SOAL-SOAL PILIHAN BERGANDA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cara melingkari salah satu huruf di depan pernyataan jawaban yang benar! 1. Atom X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 Senyawa yang mungkin dibentuk oleh atom X adalah: a. HX2 b. XCl2 c. CaX d. X2SO4 e. X2(PO4)3 2. Kelompok zat di bawah ini yang semuanya memiliki ikatan kovalen adalah: KI, HBr, Cl 2 d. I 2, HF, KBr CO 2, CH 4, NaCl e. NaBr, KCl, NaI NH3, HCl, H2O 37

44 3. X mempunyai nomor atom 12 dan Y mempunyai nomor atom 9. Senyawa antara X dan Y adalah: a. XY 2 b. XY c. X 2 Y d. X 2 Y 3 e. X 3 Y 2 4. Kaidah oktet tidak berlaku bagi senyawa: a. CH4 b. NH3 c. CH3Cl d. BF3 e. H2O 5. Rumus elektron asam nitrit, HNO 2, adalah sebagai berikut: B.. H : N : : O.... : O : A.. Pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen koordinat adalah: a. A b. B c. C d. A dan C e. B dan C C 6. Unsur A dengan nomor atom 5 membentuk senyawa XY. Bentuk molekul senyawa ini adalah: a. Linier d. bujur sangkar b. Segitiga e. oktahedral c. tetrahedral 7. Pada molekul N 2 (nomor atom N = 7), jumlah pasangan elektron yang dipakai bersama adalah 1 b. 2 c. 3 d. 4 e Pasangan senyawa yang mengandung ikatan kovalen koordinat adalah: a. NH4 + dan CH4 d. H2O dan NH3 b. H3O + dan Ag(NH3)2Cl e. K4Fe(CN)6 dan NaBr c. AgCl dan FeSO 4 9. Molekul NH 3 memiliki struktur tetrahedral. Jenis hibridisasi dalam molekul senyawa ini adalah: a. sp b. sp 2 c. sp 3 d. sp 3 d e. sp 3 d Molekul XY3 bersifat polar, dan memenuhi kaidah oktet. Maka dapat disimpulkan bahwa: a. Atom X mempunyai sepasang elektron bebas b. Atom X mempunyai dua pasang elektron bebas c. Atom X mempunyai tiga pasang elektron bebas 38

45 d. Atom X mempunyai empat pasang elektron bebas e. Atom X tidak mempunyai pasangan elektron bebas 11. Keelektronegatifan unsur-unsur H, F, Cl, Br, dan I masing-masing adalah 2,1; 4,0; 3,0; 2,8; dan 2,5 Senyawa manakah yang paling polar? a. F 2 b. IBr c. HI d. BrCl e. HCl 12. Unsur M dengan struktur elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 akan membentuk senyawa klorida dengan rumus: a. MCl b. MCl 2 c. MCl 3 d. M 2 Cl e. M 3 Cl 13. Senyawa di bawah ini yang paling polar adalah: a. N2 b. NH3 c. Cl2 d. CS2 e. H2O 14. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 5 akan membentuk ikatan yang paling bersifat ion, jika bersenyawa dengan unsur yang konfigurasi elektronnya: a. 1s 2 2s 2 2p 4 b. 1s 2 2s 1 c. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 1 d. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 e. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s Pasangan berikut yang merupakan senyawa ionik adalah: a. CO2 dan Na2O d. H2O dan H2S b. HCl dan NaCl e. NaI dan ICl c. KH dan KBr 16. Sulfida di bawah ini yang mengandung ikatan kovalen adalah: a. Na2S b. BaS c. Al2S3 d. CS2 d. PbS 17. Dengan mengingat struktur kristalnya, manakah zat padat berikut yang titik leburnya paling tinggi: a. belerang b. natrium c. intan d. NaCl d. besi 18. Suatu padatan dengan struktur kristal ionik akan memiliki sifat-sifat: a. lunak, titik lebur rendah dan tidak menghantar listrik b. keras, titik lebur rendah dan cairannya menghantar listrik c. keras, titik lebur rendah dan tidak menghantar listrik 39

46 d. lunak, titik lebur tinggi dan cairannya menghantar listrik e. keras, titik lebur tinggi dan cairannya menghantar listrik 19. Di bawah ini tercantum beberapa data untuk H 2 O dan H 2 S Rumus Mr Titik lebur Titik didih H2O 18 0 o C 100 o C H 2 S o C Perbedaan titik lebur dan tittik didih kedua senyawa ini disebabkan: a. H 2 S mempunyai ikatan van der Walls di antara molekul-molekulnya b. H 2 O mempunyai ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya c. H 2 S mempunyai ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya d. Jari-jari atom S lebih besar dari jari-jari atom O e. Mr H 2 S lebih besar dari Mr H 2 O -62 o C 20. Unsur A yang bernomor atom 52 bersenyawa dengan unsur B yang bernomor atom 55. Senyawa yang terbentuk adalah: a. AB yang berikatan kovalen b. A 2 B yang berikatan kovalen c. AB 2 yang berikatan kovalen d. AB2 yang berikatan ion e. A2B yang berikatan ion 21. Senyawa manakah yang hanya mempunyai sepasang elektron bebas? a. Amonia d. garam dapur b. Air e. asam klorida c. metana 22. Ikatan kimia yang terbentuk antara unsur-unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 3 dan 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 5 adalah: a. ikatan ion d. ikatan logam b. ikatan kovalen e. ikatan van der Walls c. ikatan koordinasi 23. Peristiwa perpindahan elektron berlangsung pada pembentukan senyawa: a. HBr b. NH4Cl c. AlH 3 d. H2SO4 d. NH3 24. Jika arus listrik dialirkan melalui NaCl cair dan HCl cair, maka: 40

47 a. hanya NaCl yang meneruskan arus listrik b. hanya HCl yang meneruskan arus listrik c. NaCl dan HCl meneruskan arus listrik d. NaCl dan HCl tidak meneruskan arus listrik e. NaCl dan HCl meneruskan aliran listrik hanya jika dilarutkan ke dalam air. 25. Keelektronegatifan F, Br, dan H masing-masing adalah 4,0; 2,8; dan 2,1. Manakah deret senyawa di bawah ini yang tersusun dengan urutan kepolaran yang makin menurun? a. BrF, HF, HBr d. HBr, HF, BrF b. HF, BrF, HBr e. HF, HBr, BrF c. BrF, HBr, HF 26. Konfigurasi elektron terluar dari Ca (Z=20) dan Cl (Z=17) dalam senyawa CaCl2, masing-masing adalah: a. 4s 1 dan 3s 2 2p 6 d. 3s 2 3p 6 dan 3s 2 3p 6 b. 4s 2 dan 3s 2 3p 5 e. 3s 2 3p 6 dan 3s 2 3p 5 c. 4s 2 dan 3s 2 3p Molekul belerang heksafluorida, SF 6, berbentuk: a. linier d. segi enam b. tetrahedral e. bujur sangkar c. oktahedral 28. Unsur X memiliki massa atom 32 dan inti atomnya mengandung 16 netron. Unsur Y dalam inti atomnya mengandung 13 proton dan 14 netron. Jika unsur X dan Y berikatan, senyawa yang terbentuk mempunyai harga Mr sebesar: a. 150 b. 145 c. 91 d. 86 e Jika unsur itu mengikat enam atom klor, maka bentuk mole kul dan hibridisasinya adalah: a. linier, sp d. tetrahedral, sp 3 b. segitiga, sp 2 e. oktahedral, sp 3 d 2 c. bujur sangkar, dsp Air mengandung ikatan hidrogen, yang menyebabkan titik didihnya tinggi. Bentuk ikatan hidrogen adalah: a. ikatan antara atom H dan atom O dalam satu molekul air b. ikatan antara sesama atom H dalam satu molekul air 41

48 c. ikatan antara atom H dan atom O dalam molekul air yang berlainan d. ikatan antara sesama atom H dalam molekul air yang berlainan e. ikatan antara sesama atom O dalam molekul air yang berlainan 42

,

, IKATAN KIMIA PILIHAN GANDA 1. 11Na dapat membentuk ikatan ion dengan unsur dengan konfigurasi elektron. a. 2,8,2 d. 2,8,7 b. 2,8,3 e. 2,8,8 c. 2,8,4 2. Pasangan unsur unsur dari golongan berikut yang dapat

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

Ikatan Kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Ikatan Kimia 1. Ikatan Kimia 1.1 Pengertian Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia. 1.2 Macam-Macam Ikatan Kimia Ikatan Ion:

Lebih terperinci

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. 1. Ikatan Kimia Struktur Molekul 1.1 Pengertian ~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. 1.2 Macam-Macam 1. Ikatan Ion: ikatan kimia yang

Lebih terperinci

BAB II IKATAN KIMIA. A. KOMPETENSI DASAR 1.2 : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik.

BAB II IKATAN KIMIA. A. KOMPETENSI DASAR 1.2 : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik. BAB II IKATAN KIMIA A. KOMPETENSI DASAR 1.2 : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik. Indikator : 1. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk

Lebih terperinci

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom 1. Ikatan Kimia 1.1 Pengertian ~ gaya tarik antar atom Struktur Molekul 1.2 Macam-Macam 1. Ikatan Ion: ikatan kimia yang terbentuk akibat tarik-menarik elektrostatik antara ion positif (kation) dan ion

Lebih terperinci

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G 2 IKATAN KIMIA A. KESTABILAN ATM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN IN D. IKATAN KVALEN E. IKATAN KVALEN PLAR DAN NNPLAR F. KATAN KVALEN KRDINASI G. IKATAN LGAM. IKATAN CAMPURAN Nitrogen dan oksigen merupakan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom IKATAN KIMIA BAB 3 KOMPETENSI DASAR: Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. BAB 3 IKATAN KIMIA Gambar 3.1 Kisi Kristal Senyawa NaCl. Sumber: amparan Dunia Ilmu Time life Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan Kimia

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X MIA

MODUL KIMIA KELAS X MIA MODUL KIMIA KELAS X MIA IKATAN KIMIA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 Page 1 BAB 3 IKATAN KIMIA Unsur-unsur biasanya ditemukan di alam dalam keadaan tidak stabil dan unsur-unsur tersebut cenderung

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc Name: RK13AR10KIM01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataaan berikut yang tidak benar (A) elektron ditemukan

Lebih terperinci

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini.

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini. III Ikatan Kimia Jika benda yang kita lihat sehari-hari diamati di bawah mikroskop (misalnya kepingan es batu) maka akan tampak struktur dari benda tersebut. Struktur dari benda tersebut sangat unik dan

Lebih terperinci

BAB III IKATAN KIMIA & GEOMETRI MOLEKUL

BAB III IKATAN KIMIA & GEOMETRI MOLEKUL BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB III 1. Unsur X dengan nomor atom 13 akan membentuk senyawa klorida dengan rumus A. XCl C. XCl 3 E. X 3 Cl B. XCl 2 D. X 2 Cl 2. Unsur M memiliki

Lebih terperinci

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar Kimia X SMA 43 BAB 2 Ikatan Kimia Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1 Menjelaskan pengertian ikatan kimia 2 Menyebutkan macam-macam ikatan kimia 3 Menjelaskan proses

Lebih terperinci

10 Soal dan Pembahasan Ikatan Kimia

10 Soal dan Pembahasan Ikatan Kimia 10 Soal dan Pembahasan Ikatan Kimia 1. Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah a. A dan D d. D dan C b. C dan E e. A dan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP IKATAN KIMIA Tim Dosen Kimia Dasar FTP Sub pokok bahasan: Konsep Ikatan Kimia Macam-macam ikatan kimia KONSEP IKATAN KIMIA Untuk mencapai kestabilan, atom-atom saling berikatan. Ikatan kimia merupakan

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : Ikatan Kimia Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : 1. Ikatan ion

Lebih terperinci

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si.

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si. Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Pendahuluan Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut : - atom yang 1 melepaskan

Lebih terperinci

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p,

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, Ingattt.. Tabel SPU Konfigurasi Elektron Struktur Lewis t 1. Aturan Aufbau Konfigurasi Elektron 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, Lanjutan 2. Aturan Hund orbital

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan kestabilan atom unsur yang bernomor atom 8 adalah dengan a. Melepaskan enam elektron muatan +6 b. Mengikat dua elektron dari atom lain menjadi ion dengan

Lebih terperinci

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP kimia K e l a s XI REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami teori atom mekanika kuantum dan hubungannya dengan bilangan

Lebih terperinci

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T Bank Soal Kimia Kelas 10 SMA Bab Ikatan Kimia + Kunci Jawaban Soal 1 Susunan electron valensi gas mulia dibawah ini yang tidak octet adalah.... A. Xe B. Kr C. Ar D. Ne E. He Soal 2 Kestabilan gas mulia

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan dimana elektronelektron yang dipakai bersama-sama hanya berasal dari satu atom.

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan dimana elektronelektron yang dipakai bersama-sama hanya berasal dari satu atom. IKATAN KIMIA 1. Pada molekul CH 4 terdapat ikatan kovalen SEBAB paa tiap molekul CH 4 terdapat 4 atom hidrogen SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1988 Ikatan Kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi karena penggunaan

Lebih terperinci

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia K-13 Kelas X kimia REVIEW I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah. 2. Memahami teori atom dan

Lebih terperinci

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik Ikatan Kimia Teori awal tentang ikatan kimia. Tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis ( Profesor di University of California Lewis memperhatikan bahwa gas lembam

Lebih terperinci

! " "! # $ % & ' % &

!  ! # $ % & ' % & Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan

Lebih terperinci

Aris Arianto. Guru Kimia di SMAN Madani Palu. STUDENT S BOOk

Aris Arianto. Guru Kimia di SMAN Madani Palu. STUDENT S BOOk STUDENT S BOOk Aris Arianto Guru Kimia di SMAN Madani Palu Website/blog penulis : Website : http://blendedlearningkimia.com Weblog : 1. http://www.arisarianto.web.id 2. http://arisarianto.wordpress.com

Lebih terperinci

SKL 1. Ringkasan Materi

SKL 1. Ringkasan Materi SKL 1 Menganalisis struktur atom, sistem periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsur dan senyawa. o o o Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta

Lebih terperinci

BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL

BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL Atom-atom pada umumnya tidak ditemukan dalam keadaan bebas (kecuali pada temperatur tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok atom atau sebagai molekul. Hal ini berarti

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan ke stabilan atom unsur yang bernomor atom 10 adalah dengan a. Melepaskan dua elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +2 b. Mengikat enam elektron

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia UN tahun , 2012 dan 2013, 2014 tentang ikatan kimia.

Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia UN tahun , 2012 dan 2013, 2014 tentang ikatan kimia. LATIHAN SOAL Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia UN tahun 2002 2011, 2012 dan 2013, 2014 tentang ikatan kimia. Ikatan Kimia (1) Soal Ebtanas Tahun 2001 Senyawa dengan rumus molekul N 2 O, NO, NO

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 A. Konfigurasi Oktet Kemampuan unsur-unsur membentuk ikatan kimia berkaitan dengan konfigurasi elektron. Setiap unsur cenderung membentuk konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi gas mulia

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Konfigurasi Elektron

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Konfigurasi Elektron BAB 3 IKATAN KIMIA Unsur-unsur biasanya ditemukan di alam dalam keadaan tidak stabil dan unsur-unsur tersebut cenderung untuk membentuk senyawa yang lebih stabil. Pembentukan senyawa ini terjadi melalui

Lebih terperinci

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA Benda = Materi = bahan Wujud benda : 1) Padat 2) Cair 3) Gas Benda Padat 1. Mekanis kuat (tegar), sukar berubah bentuk, keras 2. Titik leleh tinggi 3. Sebagian konduktor

Lebih terperinci

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia IKATAN KIMIA IKATAN KIMIA Gaya yang memegangi atom atau ion membentuk molekul atau kristal disebut Ikatan Kimia. Elektron memegang peran penting dalam pembentukan ikatan kimia. Peranan elektron dalam pembentukan

Lebih terperinci

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom yang berdiri sendiri, tapi hampir semuanya berikatan dengan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra TEORI ATOM Ramadoni Syahputra STRUKTUR ATOM Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh filsafat Yunani yaitu Leoclipus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Atom berasal dari kata Yunani:

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah kimia dasar Oleh : AZKA WAFI EL HAKIM ( NPM : 301014000 ) HELGA RACHEL F ( NPM : 3010140014 ) MUHAMMAD

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd IKATAN KIMIA RATNAWATI, S.Pd Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya Menggambarkan susunan elektron

Lebih terperinci

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1 58 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1 Sekolah : SMA Negeri 8 Medan Mata pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/I Pertemuan Ke- : 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain.

Lebih terperinci

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron Lampiran 1 SILABUS 1 Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Lebih terperinci

Handout Materi Ikatan Kimia

Handout Materi Ikatan Kimia Handout Materi Ikatan Kimia HANDOUT MATERI IKATAN KIMIA Handouts merupakan selebaran yang di bagikan (to hand out) oleh dosen/guru kepada mahasiswa/siswa berisi tentang bagian materi pelajaran, kutipan,

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen 7/19/2017 1 IKATAN KIMIA 1. Ikatan kimia adalah. 2.a.Tujuan atom berikatan. b. Aturan duplet

Lebih terperinci

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Ikatan dan Isomeri Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Susunan Elektron dalam Atom Mulai dikenalkan oleh Rutherford: Atom terdiri atas inti yg kecil & padat dan dikelilingi oleh elektron-elektron

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011 IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011 ATOM STABIL Suatu atom dikatakan stabil jika: 1. Sukar bereaksi dengan atom/unsur lain (golongan VIII A ) 2. Elektron valensinya berisi penuh elektron yaitu berisi

Lebih terperinci

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang IKATAN KIMIA Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasan penggunakan prinsip

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN IKATAN KIMIA DALAM BAHAN Sifat Atom dan Ikatan Kimia Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron, dimana diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia yang akan menurunkan energi potensial

Lebih terperinci

Partikel Materi. Partikel Materi

Partikel Materi. Partikel Materi Bab 4 Partikel Materi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul; menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25 ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I Mata pelajaran Kimia Kelas/Semester XI IPA 1/1 Kisi Butir Soal ClassXI Mudah Sedang Susah C1 C2 and C3 C 4,5,6 Total Presentase 12% 56% 32% 100% Jumlah soal 3 14 8 25 Dimensi

Lebih terperinci

Chemical Chemic al Bonding Bonding

Chemical Chemic al Bonding Bonding Chemical Bonding Di alam banyak ditemukan zat baik berupa unsur atau senyawa. Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan oleh kestabilan zat itu sendiri. Jika suatu zat stabil maka kita akan menemukannya

Lebih terperinci

Bab II Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

Bab II Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul Bab II Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul Sumber: oltzclaw, General Chemistry with Qualitative Analysis Model struktur DNA pada komputer ada yang berbentuk trigonal piramida, dan trigonal planar. TUJUAN

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA Isana SYL

IKATAN KIMIA Isana SYL IKATAN KIMIA Isana SYL IKATAN KIMIA Kebahagiaan atom Konfigurasi i elektronik stabil Konfigurasi elektronik gas mulia / gas lamban (Energi ionisasi relatif besar dan afinitas elektron relatif kecil) Ada

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Kode KIM. 05 Ikatan Kimia BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Modul Kim. 05.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 6 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR MOLEKUL

BAB II STRUKTUR MOLEKUL BAB II STRUKTUR MOLEKUL A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan.

Lebih terperinci

BENTUK MOLEKUL. Rumus VSEPR AX 2 AX 3 AX 4 AX 3 E AX 3 E 2 AX 5 AX 6 AX 4 E 2

BENTUK MOLEKUL. Rumus VSEPR AX 2 AX 3 AX 4 AX 3 E AX 3 E 2 AX 5 AX 6 AX 4 E 2 BENTUK MOLEKUL KOMPETENSI DASAR 1. Menjelaskan teori tolakan pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul. Menurut teori tolakan pasangan elektron kulit

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL

ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN Petunjuk Umum : GAYA ANTARMOLEKUL Telitilah soal terlebih dahulu, perangkat soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda

Lebih terperinci

BAB III TABEL PERIODIK

BAB III TABEL PERIODIK BAB III TABEL PERIODIK 1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas Atom Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi disebut atom (berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi lagi). Namun, berakhir pendapat tersebut

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN TERPROGRAM ( UHT )

ULANGAN HARIAN TERPROGRAM ( UHT ) ULANGAN HARIAN TERPROGRAM ( UHT ) Mata Pelajaran : KIMIA Kelas / Program : XI / IPA Hari,Tanggal : Selasa, 01 Oktober 2013 Waktu : 90 Menit Gunakan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN Kelompok :... Nama Siswa :... Indikator : 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. 2. Menjelaskan proses terbentuknya

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

BAB 3 IKATAN KRISTAL. 3.1 Macam-Macam Ikatan Kristal

BAB 3 IKATAN KRISTAL. 3.1 Macam-Macam Ikatan Kristal BAB 3 IKATAN KRISTAL Zat padat berdasarkan susunan atomnya dapat diklasifikasikan atas kristal dan amorf. Sebuah kristal mempunyai susunan atom yang teratur sehingga dapat berbentuk kubus, tetragonal atau

Lebih terperinci

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur MATERI IKATAN KIMIA Unsur-unsur di alam pada umumnya tidak ada yang berada dalam keadaan tunggal, kecuali atom yang terdapat pada golongan VIII A (unsur gas mulia). Unsur di alam cenderung bergabung dengan

Lebih terperinci

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA 1. Kelompok unsur berikut yang semuanya bersifat logam yaitu.... a. Emas, seng, dan Karbon b. Besi, nikel dan belerang c. Fosfor, oksigen dan tembaga d.

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi ikatan kimia ini dilakukan beberapa tahap kerja. Tahapan kerja tersebut meliputi analisis standar kompetensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Latar Belakang Rumusan masalah Tujuan... 2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Latar Belakang Rumusan masalah Tujuan... 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 2 2. Rumusan masalah... 2 3. Tujuan... 2 BAB II IKATAN KIMIA A. Pengertian Ikatan Kimia... 3 B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia... 4 BAB III PENYIMPANGAN

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia Petunjuk soal: MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH METRO BARAT SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO NPSN 10807591 STATUS : TERAKREDITASI A Alamat : Jalan Khairbras No. 65 Ganjarasri Metro

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ISI BAB I 1. Pendahuluan 2. Struktur Atom 3. Elektronegativitas 4. Ikatan Ionik 5. Ikatan Kovalen 6. Struktur Lewis 7. Polaritas Ikatan 8. Sifat-Sifat Senyawa Kovalen TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

Lebih terperinci

STRUKTUR MOLEKUL SEDERHANA

STRUKTUR MOLEKUL SEDERHANA STRUKTUR MOLEKUL SEDERHANA Oleh : Dr. Suyanta Ikatan ionik dibentuk oleh tarikan elekrostatik antara kation dan anion. Karena medan listrik suatu ion bersimetri bola, ikatan ion tidak memiliki karakter

Lebih terperinci

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat ZAT PADAT Sifat sifat zat padat bergantung pada: Jenis atom penyusunnya Struktur materialnya Berdasarkan struktur

Lebih terperinci

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 3 Indah Solihah

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 3 Indah Solihah Kimia Organik 1 Pertemuan ke 3 Indah Solihah Pembentukan Ikatan pada atom Fosfor Nomor atom fosfor (P) adalah 15 Tahap pembentukan ikatan : 1. Sebagian energi digunakan untuk hibridisasi, elektron pada

Lebih terperinci

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB 3. KONSEP IKATAN KIMIA

BAB 3. KONSEP IKATAN KIMIA BAB 3. KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4. IKATAN KOVALEN 5. IKATAN KOVALEN POLAR 6. MUATAN FORMAL 7. BENTUK MOLEKUL:

Lebih terperinci

Tutorial Aplikasi Kimia Hyperchem

Tutorial Aplikasi Kimia Hyperchem Video Praktikum Berikut merupakan Video praktikum untuk menentukan suatu larutan polar atau non polar. Jika suatu larutan polar maka akan berpengaruh terhadap magnet dan jika larutan itu non polar maka

Lebih terperinci

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR A. STANDAR KOMPOTENSI 1 : Mendeskripsikan struktur atom,sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL

Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL Kekristalan Zat Padat Zat padat dapat dibedakan menjadi: Kristal yaitu bila atom atau molekul penyusun tersusun dalam bentuk pengulangan kontinu untuk rentang

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MOLEKUL

BENTUK-BENTUK MOLEKUL BENTUK-BENTUK MOLEKUL 10. 1. Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Berikut adalah langkah-langkah dalam menggambarkan molekul dengan ikatan tunggal menggunakan struktur Lewis: 1) Letakkan

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM Disusun oleh : Kelompok 1 1. Angga Oktyashari

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut : STRUKTUR ATOM. Elektron - elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berada pada lintasan (tingkat energi) tertentu. Elektron dapat berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya di

Lebih terperinci

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( ) KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci

Disusun Oeh: Fanji Satria JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Disusun Oeh: Fanji Satria JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Disusun Oeh: Fanji Satria 21030112140051 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Penyusunan struktur Lewis dari suatu atom

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM, SPU, & IKATAN KIMIA

STRUKTUR ATOM, SPU, & IKATAN KIMIA Bidang: KIMIA DASAR Materi ini dapat diunduh di https://arisarianto.wordpress.com Materi tambahan lainnya, kunjungi portal https://school.quipper.com/id/index.html buka kelas khusus SMAN MODEL TERPADU

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4.

KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4. Sumber: http://ebookbrowse.com KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4. IKATAN KOVALEN 5. IKATAN KOVALEN POLAR 6. MUATAN FORMAL

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Elektron ditemukan oleh. A. J.J. Thomson D. Henri Becquerel

Lebih terperinci