Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit"

Transkripsi

1 Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit

2 Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit Bagian Ekspor dan Impor Direktorat Luar Negeri BANK INDONESIA Jakarta 2004

3 KATA PENGANTAR Sesuai dengan ketentuan, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dengan menggunakan letter of credit (L/C) harus dibuka melalui Bank Indonesia mengingat jaminan untuk pembukaan L/C tersebut adalah berupa Surat Kuasa dari Pemerintah (c.q. Departemen Keuangan) untuk membebani rekening Bendahara Umum Negara (BUN) di Bank Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai pedoman bagi pihak-pihak terkait yang akan membuka L/C pada Bank Indonesia, diterbitkan Buku Prosedur Penarikan Pinajaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah dengan Menggunakan Letter of Credit (L/C) yang merupakan penyempurnaan dari buku sebelumnya yang diterbitkan pada tahun Sebagaimana lazimnya L/C yang dibuka pada Bank Indonesia juga tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits,!nternational Chamber of Commerce, Publication No.500 (UCP-500). Dalam buku ini, penulisan istilah-istilah perbankan sengaja masih menggunakan bahasa Inggris, dengan pertimbangan lebih dikenal dan lazim digunakan, sehingga pihak terkait lebih mudah dalam menghayatinya. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pihak-pihak terkait khususnya bagi importir yang akan mengajukan pembukaan L/C di Bank Indonesia. Jakarta, Agustus 2004 Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN i ii iii I. PENJELASAN UMUM 1 II. PROSEDUR PEMBUKAAN L/C 1 A. Pembukaan L/C Atas Beban Pinjaman Multilateral, Bilateral dan Fasilitas Kredit Ekspor (FKE). 1 B. Pembukaan L/C Atas Beban Rekening Khusus (Reksus) dan Rekening Obligo 4 III. DOKUMEN PEMBUKAAN L/C 7 IV. BIAYA-BIAYA L/C 10 V. PERUBAHAN L/C 11 VI. PENYIMPANGAN DOKUMEN ATAU DISCREPANCIES 12 VII. LAIN-LAIN 12 DAFTAR ISTILAH 14 Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM ii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran-1 Formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) dan Petunjuk Pengisian Formulir Permintaan Pembukaan L/C 17 Lampiran-2 Surat Pernyataan Setuju Terhadap Persyaratan Umum Pembukaan L/C di Bank Indonesia 20 Lampiran-3 Surat Pernyataan Sanggup Membayar Biaya Letter Of Credit (L/C) 22 Lampiran-4 Kartu Contoh Tanda Tangan (Speciment) 23 Lampiran-5 Formulir Permintaan Perubahan L/C (PP L/C) 24 Lampiran-6 Surat Permohonan Endorsement Bill of Lading. 25 Lampiran-7 Surat Permohonan Pengesahan Airway Bill 26 Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM iii

6 I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS No.185/KMK.03/ KEP.031/KET/05/1995 tanggal 5 Mei 1995, mekanisme/cara penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Pemerintah dengan L/C harus melalui Bank Indonesia. Pelaksanaan pembukaan L/C dilakukan atas dasar Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ) antara Departemen Teknis/BUMN dengan Kontraktor dan Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) antara Pemerintah RI (Depkeu) dengan Pemberi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PPHLN). Permintaan pembukaan L/C kepada Bank Indonesia diajukan oleh pemohon/importir (applicant). Dalam hal ini yang dapat bertindak sebagai applicant adalah Departemen Teknis, BUMN, Kontraktor atau perusahaan yang ditunjuk sebagai handling importir. II. PROSEDUR PEMBUKAAN L/C A. Pembukaan L/C Atas Beban Pinjaman Multilateral, Bilateral dan Fasilitas Kredit Ekspor (FKE). Kegiatan impor untuk proyek Pemerintah yang dibiayai dari Pinjaman Multilateral, Pinjaman Bilateral dan FKE dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 1

7 Keterangan gambar 1 1. Applicant mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada Bank Indonesia cq. Direktorat Luar Negeri Bagian Ekspor Impor (DLN- EKSIM) dengan mengisi formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) dan menyertakan dokumen pendukung sebagaimana terdapat pada butir III (DOKUMEN PEMBUKAAN L/C). 2. DLN-EKSIM melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir P L/C beserta dokumen pendukung, antara lain KPBJ dan Loan Agreement. Selanjutnya DLN-EKSIM: a. Melaksanakan pembukaan L/C yang ditujukan kepada Bank Koresponden (Correspondent Bank) yang selanjutnya bertindak sebagai Bank Penerus (Advising Bank). Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 2

8 b. Menyampaikan fotokopi L/C kepada applicant. Apabila formulir P L/C dan dokumen belum lengkap, DLN-EKSIM mengembalikannya kepada applicant untuk dilengkapi. DLN-EKSIM akan membuka L/C selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah seluruh biaya-biaya L/C efektif diterima Bank Indonesia. 3. Advising Bank meneruskan L/C kepada eksportir (Beneficiary). Selanjutnya Advising Bank dapat bertindak sebagai Bank Penegosiasi (Negotiating Bank). 4. Apabila disyaratkan dalam Loan Agreement, DLN-EKSIM menyampaikan permohonan persetujuan pembiayaan L/C kepada PPHLN, berupa: - Commitment Letter (untuk PHLN dari ADB) - Letter of Commitment (untuk PHLN dari JBIC/IBRD) - Irrevocable Commitment for Reimbursement (untuk PHLN dari IDB) 5. PPHLN menyampaikan persetujuan pembiayaan L/C kepada Negotiating Bank dengan tembusan kepada DLN-EKSIM 6. Beneficiary mengirimkan barang kepada applicant 7. Beneficiary menyampaikan dokumen pengiriman barang kepada Negotiating Bank. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 3

9 8. Dalam hal dokumen telah sesuai dengan persyaratan L/C (comply with credit terms), Negotiating Bank melakukan kegiatan: a. Meneruskan dokumen pengiriman barang kepada DLN-EKSIM, b. Mengajukan reimbursement kepada PPHLN Apabila terdapat penyimpangan dokumen/tidak sesuai persyaratan L/C (discrepancies), Negotiating Bank menginformasikan hal tersebut kepada DLN- EKSIM dan meminta otorisasi untuk pengajuan reimbursement kepada PPHLN. 9. PPHLN melakukan pembayaran kepada Negotiating Bank. 10. Negotiating Bank melakukan pembayaran kepada beneficiary. 11. DLN-EKSIM menyampaikan Nota Disposisi disertai dengan dokumen pengiriman barang kepada applicant. Catatan : Dalam hal Nota Disposisi dan dokumen diambil langsung oleh applicant, petugas yang mengambil harus menyampaikan surat kuasa dari applicant. B. Pembukaan L/C Atas Beban Rekening Khusus (Reksus) dan Rekening Obligo Kegiatan impor untuk proyek Pemerintah yang dibiayai atas beban Rekening Khusus dan Rekening Obligo yang sumber dananya berasal dari Pinjaman Komersial, Leasing dan Devisa Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 4

10 Umum, dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Keterangan gambar 2 1. Applicant mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada DLN-EKSIM dengan mengisi formulir P L/C dan menyertakan dokumen pendukung sebagaimana terdapat pada butir III (DOKUMEN PEMBUKAAN L/C). 2. DLN-EKSIM melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir P L/C beserta dokumen pendukung, antara lain KPBJ dan Loan Agreement. Selanjutnya DLN-EKSIM: a. Melaksanakan pembukaan L/C yang ditujukan kepada Correspondent Bank yang selanjutnya bertindak sebagai Advising Bank. b. Menyampaikan fotokopi L/C kepada applicant. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 5

11 Apabila formulir P L/C dan dokumen belum lengkap, DLN-EKSIM mengembalikannya kepada applicant untuk dilengkapi. DLN-EKSIM akan membuka L/C selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah seluruh biaya-biaya L/C efektif diterima Bank Indonesia. 3. Advising Bank meneruskan L/C kepada beneficiary. Selanjutnya Advising Bank dapat bertindak sebagai Negotiating Bank. 4. Beneficiary mengirimkan barang kepada applicant. 5. Beneficiary menyampaikan dokumen pengiriman barang ke Negotiating Bank. 6. Negotiating Bank meneruskan dokumen pengiriman barang kepada DLN-EKSIM dan mengajukan tagihan pembayaran. Apabila terdapat discrepancies, Negotiating Bank menginformasikan hal tersebut kepada DLN-EKSIM. 7. DLN-EKSIM melakukan penelitian terhadap dokumen pengiriman barang dan melakukan pembayaran kepada Negotiating Bank, dalam hal : dokumen telah sesuai dengan persyaratan L/C (comply with credit terms). telah mendapat persetujuan dari Applicant atas Discrepancies. 8. Negotiating Bank melakukan pembayaran kepada beneficiary. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 6

12 9. DLN-EKSIM menyampaikan Nota Disposisi disertai dengan dokumen pengiriman barang kepada applicant. Catatan : Dalam hal Nota Disposisi dan dokumen diambil langsung oleh applicant, petugas yang mengambil harus menyampaikan surat kuasa dari applicant. III. DOKUMEN PEMBUKAAN L/C A. Formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) Formulir P L/C (lampiran 1) ditandatangani oleh applicant dan dibubuhi stempel serta disetujui oleh pemimpin proyek. B. Surat Pernyataan Persetujuan Mengenai Syarat-Syarat Umum Pembukaan L/C di Bank Indonesia Surat Pernyataan (lampiran 2) ditandatangani di atas meterai cukup dan dibubuhi stempel applicant. C. Fotokopi Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ) dan perubahannya D. Lembar Uraian Mengenai Syarat-syarat Pembayaran (Terms of Payment -TOP) a. Syarat-syarat pembayaran harus sesuai dengan KPBJ, antara lain : a. Termin pembayaran b. Jenis dan jumlah dokumen yang diperlukan (asli maupun fotokopi). Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 7

13 Catatan : Notify Address yang tercantum dalam dokumen yang dipersyaratkan dalam TOP harus sama dengan P L/C. b. TOP harus ditandatangani dan distempel oleh applicant serta disetujui oleh pemimpin proyek. E. Daftar Barang yang Akan Diimpor (Master List) Hal-hal yang perlu diperhatikan : a. Nilai L/C (FOB/CIF/CFR) maksimal sama dengan nilai yang tercantum dalam Master List. Dalam hal L/C yang akan dibuka terdapat komponen jasa, nilai L/C maksimal sama dengan nilai KPBJ. b. Satu Master List dapat digunakan untuk lebih dari 1 (satu) L/C, namun harus ada keterangan jelas mengenai barang yang akan diimpor untuk masing-masing L/C. c. Master List ditandatangani oleh pemimpin proyek dan pejabat Eselon-I/ Dirjen serta dibubuhi stempel. F. Surat Pernyataan Sanggup Membayar Biaya L/C Surat Pernyataan (lampiran 3) ditandatangani di atas meterai cukup oleh applicant dan dibubuhi stempel serta diketahui bank tempat rekening applicant berada. G. Fotokopi Angka Pengenal Importir (API) API harus masih berlaku pada saat pengajuan pembukaan L/C. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 8

14 H. Fotokopi Surat Kuasa Pembebanan (SKP)/Surat Kuasa Membebani Rekening Khusus untuk L/C (SKMRK-L/C)/Surat Perintah Membayar Giro Bank (SPMGB) yang diterbitkan KPKN Khusus Jakarta VI. a. SKP, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan dengan reimbursement kepada PPHLN, b. SKMRK-L/C, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan atas beban Rekening Khusus, c. SPMGB, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan atas beban Rekening Obligo yang sumber dananya dari APBN. I. Surat Persetujuan Pembiayaan dari PPHLN a. Surat Persetujuan antara lain berupa : i. No Objection Letter (NOL) for Disbursement, untuk PHLN dari Asian Development Bank (ADB), International Bank for Restructuring and Development (IBRD) dan Islamic Development Bank (IDB) ii. Notice Regarding Contract, untuk PHLN dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). iii. Admission Form, untuk PHLN dari Perancis. b. Nilai yang tercantum dalam surat persetujuan, minimal sama dengan nilai L/C. c. Nama kontraktor, nama proyek dan nomor loan dalam surat persetujuan, harus sama dengan yang tercantum dalam formulir P L/C. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 9

15 J. Surat Penunjukan Sebagai Handling Importir (Khusus Untuk Pemenang Tender Yang Tidak Mempunyai API). a. Surat penunjukan dibuat oleh kontraktor kepada perusahaan yang memiliki API. b. Surat penunjukan ditandatangani di atas meterai cukup dan dibubuhi stempel oleh kedua belah pihak. K. Kartu Contoh Tanda Tangan Nama dan tanda tangan pejabat-pejabat yang berwenang dalam mengajukan permohonan pembukaan/ perubahan L/C harus tercantum dalam Kartu Contoh Tanda Tangan (Lampiran- 4). Nama pejabat-pejabat dimaksud harus tercantum dalam API. Catatan : Dalam hal terdapat perubahan pejabat, applicant harus menyampaikan Kartu Contoh Tanda Tangan dari pejabat baru disertai fotokopi perubahan API. IV. BIAYA-BIAYA L/C Biaya-biaya L/C terdiri dari: a. Biaya provisi pembukaan dan peningkatan nilai (increase) L/C masing-masing sebesar 0,5% dari nilai L/C atau increase L/C, minimal sebesar USD50,00 dan maksimal USD5.000,00. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 10

16 b. Biaya Administrasi Pembukaan L/C sebesar Rp ,00 c. Biaya Administrasi untuk perubahan Advising/Negotiating Bank sebesar Rp ,00. Biaya tersebut di atas dapat dibayarkan secara tunai atau melalui pendebetan rekening applicant di bank umum. V. PERUBAHAN L/C A. Permohonan perubahan L/C diajukan oleh applicant dengan menyampaikan formulir Permintaan Perubahan L/C (PP L/C) kepada DLN-EKSIM. Formulir PP L/C (lampiran 5) ditandatangani oleh applicant dan dibubuhi stempel serta disetujui oleh pemimpin proyek. B. Setiap pengajuan PP L/C, applicant harus melampirkan antara lain: 1. Perubahan KPBJ, apabila terdapat perubahan antara lain mengenai increase dan TOP. 2. Surat persetujuan beneficiary lama kepada beneficiary baru, apabila terdapat perubahan beneficiary. 3. Revisi SKP/SKMRK-L/C, Revisi Master List dan Surat persetujuan dari PPHLN, apabila terkait dengan increase L/C. C. DLN-EKSIM akan melaksanakan perubahan L/C: 1. selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah biaya yang disyaratkan efektif diterima BI, untuk perubahan yang menyangkut increase L/C dan perubahan negotiating bank Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 11

17 2. selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah aplikasi diterima dengan lengkap dan benar, untuk perubahan lainnya D. Dalam hal terjadi perubahan mekanisme penarikan PHLN dari L/C menjadi Direct Payment atau lainnya, maka applicant harus menyampaikan PP L/C berupa decrease L/C kepada DLN-EKSIM. VI. PENYIMPANGAN DOKUMEN ATAU DISCREPANCIES Discrepancies terjadi apabila dokumen yang disampaikan oleh Beneficiary kepada Negotiating Bank tidak sesuai dengan persyaratan L/C. Dalam hal terjadi discrepancies, Negotiating Bank menginformasikan kepada DLN-EKSIM dan selanjutnya DLN-EKSIM: VII. LAIN-LAIN 1. Menginformasikan discrepancies tersebut kepada applicant untuk dimintakan tanggapan. 2. Melaksanakan pembayaran atau mengirimkan otorisasi reimburse kepada Negotiating Bank setelah menerima persetujuan tertulis dari applicant dan pemimpin proyek. A. Pengesahan Dokumen Pengiriman Barang a. Pengesahan Bill of Lading (Endorsement) Applicant dapat mengajukan permintaan endorsement kepada DLN-EKSIM atas Bill of Lading (B/L) yang telah diterima oleh applicant, dengan ketentuan sebagai berikut: Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 12

18 1. Nama Penerima (consignee) yang tercantum dalam B/L adalah Bank Indonesia 2. Lembar B/L yang dimintakan endorsement adalah asli (original) 3. Applicant menyampaikan surat permohonan secara tertulis yang ditandatangani di atas meterai cukup sebagaimana contoh pada Lampiran-6. b. Pengesahan Airwaybill (AWB) Untuk pengabilan barang impor yang dikirim melalui angkutan udara dengan dokumen berupa AWB, applicant dapat mengajukan permintaan tanda tangan persetujuan dari Bank Indonesia. Permintaan tanda tangan persetujuan tersebut harus diajukan terhadap AWB asli (original) yang nama penerima (consignee)-nya Bank Indonesia. Permintaan diajukan dengan menggunakan surat seperti pada contoh pada Lampiran-7. B. Pemberitahuan Perubahan Data Applicant Dalam hal terdapat perubahan data applicant selama masa berlakunya L/C, applicant harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada DLN-EKSIM. Perubahan data dimaksud meliputi: a. Alamat applicant sebagaimana tercantum dalam formulir Permohonan Pembukaan L/C (P L/C), b. Nama Pemimpin Proyek. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 13

19 Bank Koresponden (Correspondent Bank) Bank Penegosiasi (Negotiating Bank) Bank Penerbit (Issuing Bank) Bank Penerus (Advising Bank) DAFTAR ISTILAH : Bank di luar negeri yang memiliki BKE (Bilateral Key Exchange) SWIFT atau Testkey i-teleks dengan Bank Indonesia. : Bank yang melakukan pembelian wesel dan atau dokumen berdasarkan L/C : Bank yang menerbitkan L/C : Bank yang meneruskan L/C kepada Beneficiary Pinjaman Bilateral : Pinjaman yang diperoleh dari satu negara (government to government). Misalnya : JBIC, US-Eximbank, Perancis Cost Insurance and Freight (CIF) Decrease : Penurunan nilai L/C : Harga barang sudah termasuk biaya asuransi dan pengangkutan sampai pelabuhan tujuan. Direct Payment : Penarikan PHLN dengan cara pembayaran langsung Discrepancies : Penyimpangan dokumen/tidak sesuai persyaratan L/C. Dokumen : Dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C sebagai dasar untuk melakukan pembayaran L/C. Eksportir (Beneficiary) : Penyedia barang dan jasa (supplier) di luar negeri yang menerima L/C dari Issuing Bank melalui Advising Bank. Fasilitas Kredit Ekspor (FKE) : Pinjaman yang diberikan oleh PPHLN, yang besarnya berkisar antara 80%-100% dari nilai KPBJ. Jumlah tersebut merupakan porsi foreign content yang dikategorikan sebagai pinjaman setengah Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 14

20 lunak. Free on Board (FOB) : Harga barang sampai di atas kapal pelabuhan muat Handling Importir : Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor untuk mengajukan permohonan pembukaan L/C Increase : Peningkatan nilai L/C Irrevocable Commitment for Reimbursement (ICR) Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ) : Surat pernyataan sanggup membiayai L/C dari Islamic Development Bank (IDB). : Disebut juga dengan sales contract atau kontrak penjualan, yaitu perjanjian jual beli antara Departemen Teknis/BUMN dengan Kontraktor (pemenang tender). Kontraktor : Pihak / Perusahaan yang memenangkan tender proyek Leasing : Perjanjian Sewa Beli antara Pemerintah RI dengan PPHLN Letter of Commitment (L/COM) atau Commitment Letter (CL) : Surat pernyataan dari PPHLN untuk sanggup membayar L/C. L/COM diterbitkan oleh JBIC dan CL diterbitkan oleh ADB. Letter of Credit (L/C) : Janji tertulis dari issuing bank untuk membayar kepada beneficiary, sepanjang dipenuhi persyaratan L/C Loan Agreement : Perjanjian pinjaman antara Pemerintah Indonesia cq. Departemen Keuangan dengan PPHLN. Pinjaman Multilateral : Pinjaman yang diperoleh dari lembaga internasional yang keanggotaannya terdiri dari beberapa negara. Misalnya : ADB, IBRD, IDB Nota Disposisi : Surat pengantar dokumen dari BI kepada applicant yang memuat informasi antara Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 15

21 lain realisasi dan saldo L/C. Notify Address : Alamat applicant Pemohon/Importir (Applicant) : Pihak yang mengajukan permohonan pembukaan L/C. PPHLN : Pemberi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Reimbursement : Permintaan penggantian pembayaran oleh negotiating bank kepada PPHLN Rekening Khusus : Rekening yang ditatausahakan di BI atas permintaan Depkeu yang sumber dananya berasal dari PHLN untuk membiayai proyek pemerintah Rekening Obligo : Rekening yang ditatausahakan di BI dalam rangka membiayai L/C proyek pemerintah yang sumber dananya berasal dari rekening Bendahara Umum Negara (BUN) Society for Worlwide Interbank Financial Telecomunication (SWIFT) Surat Kuasa Membebani Rekening Khusus untuk L/C (SKMRK-L/C) Surat Perintah Membayar Giro Bank (SPMGB) Surat Kuasa Pembebanan (SKP) : Sistem jaringan komunikasi finansial internasional dengan teknologi komputer yang digunakan lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar sebagai anggota. : Surat kuasa yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk membebani rekening khusus dalam rangka realisasi L/C. : Surat perintah yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk membebani rekening BUN dalam rangka pembiayaan L/C. : Surat kuasa yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk melaksanakan pembebanan rekening BUN atas penarikan Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 16

22 PHLN melalui L/C. Terms of Payment (TOP) : Persyaratan pembayaran L/C Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 17

23 PERMINTAAN PEMBUKAAN L/C (P L/C) Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia Jakarta Lampiran 1 Dengan ini kami mengharapkan agar Saudara membuka Letter of Credit (L/C) dengan informasi sebagai berikut : 1. L/C dibuka pada bank koresponden Sdr :... di. 2. Jenis L/C : Irrevocable 3. Cara membuka : dengan SWIFT/i-Teleks *) 4. Berlaku sampai dengan tgl : Atas nama : Dokumen yang disyaratkan dalam pembayaran L/C sebagaimana tercantum dalam lembar Terms of Payment terlampir Notify Address : Nomor dan Tanggal KPBJ : Uraian barang : Sebagaimana tercantum dalam Master List terlampir 9. Nilai L/C - CIF/FOB/CFR*) :. dengan rincian sebagai berikut: a. FOB :.. b. Insurance :.. c. Freight :.. d. Lainnya : Pembiayaan L/C *) : Loan - SKP Rekening obligo - SPMGB Rekening khusus SKMRK-L/C Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 18

24 Lainnya : 11. Dikapalkan dari : Tanggal akhir pengapalan :. 13. Pelabuhan tujuan : Pengiriman sebagian (partial shipment) : Diperkenankan/Tidak diperkenankan *) 15. Pindah kapal (transhipment) : Diperkenankan/Tidak diperkenankan *) 16. Negara asal barang :. Sehubungan dengan permohonan pembukaan L/C ini, kami menyatakan tunduk terhadap Persyaratan Umum Pembukaan L/C di Bank Indonesia. Disetujui, Pemimpin Proyek,. Pemohon, (Cap dan tanda tangan) (Cap dan tanda tangan) Data Applicant : a. Nama :.. b. Alamat :.. c. .. d. Telp./Fax :.. d. No. API :.. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 19

25 Diisi oleh Bagian Eksim a. No.Registrasi : Tgl : b. Bank Koresp. :. No.Rekg : c. No.L/C :. Sandi Val :.... d. Sarana komunikasi : SWIFT/i-Teleks *) Tanggal: paraf *) Coret yang tidak diperlukan Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 20

26 Petunjuk Pengisian Formulir Permintaan Pembukaan L/C Angka 1 : o Diisi dengan mencantumkan nama dan alamat bank. o Bank yang ditunjuk harus sebagai bank koresponden BI. o Dalam hal angka 1 hanya diisi nama negara saja tanpa nama bank, maka DLN-EKSIM akan menentukan Advising/Negotiating Bank tanpa persetujuan terlebih dahulu dari applicant. Angka 4 : Diisi tanggal berakhirnya L/C dan tidak melampaui tanggal akhir penarikan PHLN (closing date loan). Angka 5 : Diisi nama dan alamat beneficiary Angka 6 : Apabila applicant bukan pelaksana proyek maka notify address harus mencantumkan klausula qq. atau on behalf of Angka 7 : Diisi nomor dan tanggal KPBJ Angka 9 : Diisi sesuai dengan pilihan. a. Diisi nilai FOB b. Diisi nilai Insurance c. Diisi nilai Freight d. Diisi nilai komponen lainnya, antara lain : Jasa dan Erection Angka 10 Angka 11 : Apabila pembiayaan L/C selain SKP, SPMGB dan SKMRK-L/C, harus disebutkan sumber pembiayaannya, misalnya : Dana Sendiri : Diisi nama pelabuhan laut/udara dan negara tempat pengapalan barang Angka 12 : Diisi tanggal akhir pengapalan barang, maksimal 2 minggu sebelum tanggal berakhirnya L/C. Angka 13 : Diisi nama pelabuhan laut/udara kota tujuan Angka 16 Diisi nama negara asal barang (Country of Origin) Formulir P L/C ditandatangani dan distempel oleh applicant serta disetujui oleh pemimpin proyek Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 21

27 Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN SETUJU TERHADAP PERSYARATAN UMUM PEMBUKAAN L/C DI BANK INDONESIA Sehubungan dengan pembukaan L/C di Bank Indonesia, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Pekerjaan/Jabatan:.. Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan:.. Berkedudukan di :.. Selanjutnya disebut sebagai applicant, dengan ini menyatakan setuju serta terikat pada persyaratan dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : c. Uniform Customs & Practice for Documentary Credit (1993 revision), International Chamber of Commerce - Publication No.500 beserta perubahannya dan peraturan /ketentuan yang berlaku. d. Membayar biaya dalam rangka pembukaan L/C dan biaya-biaya lainnya yang timbul sampai dengan L/C berakhir. e. Membebaskan Bank Indonesia dari segala tanggung jawab atas: - barang tidak/terlambat tiba di pelabuhan tujuan; - barang tidak sesuai dengan dokumen baik secara kualitatif maupun kuantitatif; - barang rusak sebagian atau seluruhnya; - dokumen cacat/hilang dalam pengiriman; Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 22

28 - serta kerugian lain yang timbul karena sebab-sebab yang berada di luar kekuasaan bank. f. Dalam hal terjadi perselisihan yang timbul sehubungan dengan pembukaan L/C, maka terlebih dahulu akan diselesaikan secara musyawarah. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, maka akan diajukan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)..,. Pemohon, Meterai (Cap dan tanda tangan) Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 23

29 SURAT PERNYATAAN SANGGUP MEMBAYAR BIAYA LETTER OF CREDIT (L/C) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :.... Pekerjaan/Jabatan :.. Lampiran 3 Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan :.. Berkedudukan di :.. Menyatakan bahwa sehubungan dengan pelaksanaan pembukaan L/C pada Bank Indonesia: - No. Kontrak :. - Tanggal Kontrak :... - Nilai L/C :. akan membayar semua biaya yang merupakan tanggung jawab kami, berkaitan dengan pembukaan dan perubahan L/C terdiri dari: 1. Biaya provisi pembukaan dan peningkatan nilai (increase) L/C masing-masing sebesar 0,5% dari nilai L/C atau increase L/C, minimal sebesar USD50,00 dan maksimal USD5.000, Biaya Administrasi Pembukaan L/C sebesar Rp ,00 3. Biaya Administrasi untuk perubahan advising/negotiating bank atau perubahan beneficiary sebesar Rp , Biaya-biaya yang timbul apabila beneficiary menolak pembayaran biaya-biaya yang dibebankan oleh negotiating bank di luar negeri. dengan cara pembayaran sebagai berikut: *) a. Seluruh biaya dibebankan pada rekening rupiah kami pada Bank.... nomor rekening..... b. Seluruh biaya dibayarkan secara tunai **). Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya. Mengetahui Bank..., Pemohon, Meterai Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 24

30 (Cap dan tanda tangan) *) Coret yang tidak perlu **) Persetujuan bank tidak diperlukan. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 25

31 Lampiran 4 KARTU CONTOH TANDA TANGAN TAMPAK MUKA KARTU CONTOH TANDA TANGAN NAMA PEMEGANG REKENING :.. ALAMAT :..TELP. :. Nama dan jabatan orang-orang yang berhak untuk menandatangani Tanggal Surat kuasa Pembatasan-pembatasan dan keteranganketerangan lain TAMPAK BELAKANG HALAMAN INI JANGAN DIPAKAI NAMA-NAMA TANDA TANGAN Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 26

32 PERMINTAAN PERUBAHAN L/C (PP L/C) Lampiran 5 Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri - Bank Indonesia Jakarta Dengan ini kami mohon persetujuan Saudara untuk melakukan perubahan-perubahan sehubungan dengan : Nomor L/C :. tanggal.. sebesar CIF/CFR/FOB*)... Bank koresponden :... di... Nomor API :... Sebagai berikut : Butir P L/C yang dirubah Semula Menjadi Disetujui, Pemimpin Proyek,. Pemohon, (Cap dan tanda tangan) (Cap dan tanda tangan) Setuju : No. Register :. Tgl.. BANK INDONESIA.. *) Coret yang tidak diperlukan Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 27

33 SURAT PERMOHONAN ENDORSEMENT Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia Jakarta Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Lampiran 6 Nama :.... Pekerjaan/Jabatan :... Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan :.. Berkedudukan di :.. Mengajukan permohonan pengesahan (endorsement) terhadap Bill of Lading (B/L) dengan data sebagai berikut: - No. B/L : - Tanggal B/L :... - Dokumen Senilai :. - Untuk L/C No. : 001/900/.. Apabila di kemudian hari dalam dokumen pengapalan yang diterima BI terdapat penyimpangan (discrepancies), kami setuju untuk dilakukan pembayaran / otorisasi pembayaran. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 28

34 Mengetahui, Pemimpin Proyek..., Pemohon, Meterai *) Coret yang tidak perlu (Cap dan tanda tangan) Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 29

35 Lampiran 7 SURAT PERMOHONAN PENGESAHAN AIRWAY BILL Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia Jakarta Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :.... Pekerjaan/Jabatan :... Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan :.. Berkedudukan di :.. Mengajukan permohonan pengesahan terhadap Airway Bill (AWB) dengan data sebagai berikut: - No. AWB : - Tanggal AWB :... - Dokumen Senilai :. - Untuk L/C No. : 001/900/.. Apabila di kemudian hari dalam dokumen pengapalan yang diterima BI terdapat penyimpangan (discrepancies), kami setuju untuk dilakukan pembayaran / otorisasi pembayaran. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya. Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 30

36 Mengetahui, Pemimpin Proyek..., Pemohon, Meterai *) Coret yang tidak perlu (Cap dan tanda tangan) Bank Indonesia Direktorat Luar Negeri Bagian EKSIM 31

Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No. : 459 / KMK. 03/1999 No. : KEP 264/KET/09/1999 Tentang Perubahan Atas Surat Keputusan Bersama

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI YANG DITERUSPINJAMKAN KEPADA BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri perlu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/PMK.05/2015 TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara No.753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pinjaman. Dalam Negeri. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 84/PMK.05/2015 TENT ANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 84/PMK.05/2015 TENT ANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/PMK.05/2015 TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1183, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188 /PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

B A B I - UMUM. 5. Keputusan Presiden RI Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan VI. Menimbang :

B A B I - UMUM. 5. Keputusan Presiden RI Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan VI. Menimbang : SKB MENKEU DENGAN KETUA BAPPENAS NO.185/KMK.03/1995 DNA NO. KEP.031/KET/5/1995 TENTANG TATA CARA Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan, dan Pemantauan Pinjaman/ Hibah Luar Negeri dalam rangka Pelaksanaan

Lebih terperinci

1 of 15 21/12/ :53

1 of 15 21/12/ :53 1 of 15 21/12/2015 13:53 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N Perihal : Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 2/24/PBI/2000

Lebih terperinci

PENGUJIAN DOKUMEN PERSYARATAN PEMBAYARAN PINJAMAN LUAR NEGERI

PENGUJIAN DOKUMEN PERSYARATAN PEMBAYARAN PINJAMAN LUAR NEGERI PENGUJIAN DOKUMEN PERSYARATAN PEMBAYARAN PINJAMAN LUAR NEGERI 8 Menyebutkan Pengertian Ketentuan Mengenai Uang Muka PHLN Menjelaskan Batas Pencairan UP PHLN Menjelaskan Ketentuan Mengenai Sisa Dana PHLN

Lebih terperinci

1 of 10 18/12/ :50

1 of 10 18/12/ :50 1 of 10 18/12/2015 15:50 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi

Lebih terperinci

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank 82 BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan perlakuan akuntansi terhadap produk letter of credit (L/C) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri (BSM) menerapkan

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Impor Transaksi Ekspor - Impor adalah transaksi perdagangan internasional (International Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN

MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1376, 2016 KEMENKEU. pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri. Dana. Penyediaan dan Pengembalian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135/PMK.05/2016 TENTANG

Lebih terperinci

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA Perihal: Penerimaan Devisa Hasil Ekspor Sehubungan dengan

Lebih terperinci

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N 8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N Perihal : Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern --------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PPN ATAS IMPOR BKP TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 HURUF

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PPN ATAS IMPOR BKP TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 HURUF Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-234/PJ./2003 Tanggal : 27 Agustus 2003 TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9 Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91 /PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91 /PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91 /PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 36 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA LOAN/CREDIT IBRD/IDA NO. 4790-IND/4078-IND

Lebih terperinci

PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK

PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Direktorat Fasilitas Kepabeanan PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK Jakarta, Agustus 2010 Homepage http://www.beacukai.go.id DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pembayaran Ekspor Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus

Lebih terperinci

PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH

PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH A. PENGANTAR Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 32 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NO. TF-056263 IDF GRANT

Lebih terperinci

Nilai Impor (CIF+Bea Masuk) /Harga Jual (Rp)

Nilai Impor (CIF+Bea Masuk) /Harga Jual (Rp) Lampiran I Tentang : Tata Cara Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis TATA CARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35 /KMK.07/2003 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH II. I. Dasar Hukum a. Peraturan Bank Indonesia 16/10/PBI/2014 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Utang Luar Negeri b. Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1627, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pinjaman. Hibah. Luar Negeri. Penyediaan. Refund. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /PMK.05/2013 TENTANG

Lebih terperinci

DRA R E V I S I ok PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

DRA R E V I S I ok PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG DRA R E V I S I ok PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN ADMINISTRASI PEMBIAYAAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PINJAMAN DALAM NEGERI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT A. EKSPOR-IMPOR 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan kegiatan jual disebut ekspor, sehingga ekspor-impor merupakan perjanjian jual-beli juga. Transaksi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 01 /PU/2007 NOMOR PER- 74 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (Asy-Syu ra 42 : 43)

Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (Asy-Syu ra 42 : 43) Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (Asy-Syu ra 42 : 43) Kupersembahkan untuk papah, mamah Dan semua orang yang kusayangi

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri

Lebih terperinci

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Kekhususan Jual Beli Perusahaan JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Lebih terperinci

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

LALU LINTAS PEMBAYARAN LUAR NEGERI dan DALAM NEGERI. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

LALU LINTAS PEMBAYARAN LUAR NEGERI dan DALAM NEGERI. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI LALU LINTAS PEMBAYARAN LUAR NEGERI dan DALAM NEGERI By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Definisi definisi Lalu Lintas Pembayaran (LLP) adalah suatu proses pemindahan dana yang terjadi dalam wilayah suatu

Lebih terperinci

penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah.

penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah. 3. Undang- Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pasal 38 ayat 1,2 dan 4. Pasal 38 (1) Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

Lampiran V; 5. Sebagai Pengusaha Kena Pajak, importir wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN.

Lampiran V; 5. Sebagai Pengusaha Kena Pajak, importir wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN. Lampiran I TATA CARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENTERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS A. UMUM 1. Pajak Pertambahan Nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Lebih terperinci

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI Prosedur Dasar Pembayaran Internasional By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Transaksi pembayaran dan trasaksi pembiayaan Setiap transaksi jual beli selalu mengenal adanya transksi pembayaran. Transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI P engelolaan Uang Persediaan yang bersumber dari dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), dapat diartikan sebagai jumlah UP yang dapat ditarik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Perdagangan Internasional Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan

Lebih terperinci

Surat Kredit (LC) dan SKBDN

Surat Kredit (LC) dan SKBDN Surat Kredit (LC) dan SKBDN Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya

Lebih terperinci

II. PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SKB PPN ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU

II. PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SKB PPN ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-233/PJ./2003 Tanggal : 26 Agustus 2003 Perihal : Tatacara Pemberian Dan Penatausahaan Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Dan Atau Penyerahan

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Hubungan Rekening Giro antara

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Pri Hartini Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor :... (1). (2).,..

Lebih terperinci

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Jasindo.co.id TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan terminologi perdagangan dengan SKBDN 2. Menjelaskan mekanisme sederhana transaksi dengan SKBDN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang berkaitan dengan usaha untuk menjawab rumusan masalah Penelitian Hukum ini. Uraian akan menyangkut hakikat

Lebih terperinci

BAB VII BAB VII PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PELAKSANAAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIBIAYAI DENGAN HIBAH ATAU DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

BAB VII BAB VII PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PELAKSANAAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIBIAYAI DENGAN HIBAH ATAU DANA PINJAMAN LUAR NEGERI BAB VII BAB VII PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PELAKSANAAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIBIAYAI DENGAN HIBAH ATAU DANA PINJAMAN LUAR NEGERI BAB VII PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PELAKSANAAN PROYEK PEMERINTAH YANG DIBIAYAI

Lebih terperinci

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan

Lebih terperinci

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR LAMPIRAN I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-229/PJ/2003 Tanggal : 12 Agustus 2003 TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN

Lebih terperinci

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,

Lebih terperinci

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU Dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang saya dapatkan dari teman-2 dan keluarga, perihal Letter of Credit dan juga didasari oleh kedangkalan pengetahuan

Lebih terperinci

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA No. 1196, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Proses Penyelesaian Administrasi Pembiayaan Bantuan Proyek / Kredit Ekspor

Proses Penyelesaian Administrasi Pembiayaan Bantuan Proyek / Kredit Ekspor Lampiran 1 Proses Penyelesaian Administrasi Pembiayaan Bantuan Proyek / Kredit Ekspor Kredit Ekspor dan Uang Muka dgn LC (100%) DJ Ranahan 2 Unit Organisasi 1 Penjual/Rekanan Lender 3 DJ Renhan 5 4 1.

Lebih terperinci

No. 3/ 5 /DPD Jakarta, 31 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/ 5 /DPD Jakarta, 31 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3/ 5 /DPD Jakarta, 31 Januari 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank Sehubungan dengan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006), hal. 41.

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006), hal. 41. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan di dalam kehidupan dunia modern merupakan suatu lembaga yang sulit untuk dihindari, karena lembaga ini memiliki fungsi yang diarahkan sebagai

Lebih terperinci

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 31

ISSN No Media Bina Ilmiah 31 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 31 ALAT PEMBAYARAN DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Made Rai Sukmawati Dosen Jurusan Pariwisata di Politeknik Negeri Bali Abstrak

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 11. SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL LETTER of CREDIT (L/C)

BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 11. SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL LETTER of CREDIT (L/C) BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 11 SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL LETTER of CREDIT (L/C) A. Pendahuluan Perdagangan internasional terwujud karena adanya

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 178/PMK.011/2007 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/211 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 29; Pokok Sengketa : bahwa menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan nilai pabean atas

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C

BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C Name of Issuing Bank Place and Date of Issue Applicant : Advising Bank Reference No Partial shipments allowed not allowed Transhipment allowed not allowed Insurance covered

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1980 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN DANA DAN TATA CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN DALAM RANGKA PENGADAAN BARANG/PERALATAN PEMERINTAH PRESIDEN Menimbang : bahwa demi kelancaran,

Lebih terperinci

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor Sekilas Tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Memberikan sedikit gambaran tentang Bea dan Cukai Indonesia di bawah Kementerian Keuangan RI Macam- macam Pemberitahuan Pabean Dalam rangka melayani pengurusan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bank Jabar Banten (PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) cabang utama Bandung, penulis

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 268/PMK.03/2015 TENTANG : TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN JASA-JASA BANK. /

MANAJEMEN JASA-JASA BANK. / MANAJEMEN JASA-JASA BANK Pengertian jasa bank Jasa bank adalah kegiatan bank, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan fungsi bank sebagai lembaga yang memperlancar pembayaran transaksi

Lebih terperinci

PRODUK & LAYANAN VALUTA ASING. Surabaya, 15 Desember 2016

PRODUK & LAYANAN VALUTA ASING. Surabaya, 15 Desember 2016 PRODUK & LAYANAN VALUTA ASING Surabaya, 15 Desember 2016 OVERVIEW BANK JATIM Bank Jatim beroperasi sebagai bank devisa sejak bulan Agustus 1990 Resmi menjadi anggota SWIFT (Society Worldwide Interbank

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 41 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA HIBAH NOMOR TF-057271

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/KMK.07/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/KMK.07/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/KMK.07/2003 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut

Lebih terperinci

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS Maryam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIT Alamat;

Lebih terperinci

KOP SURAT KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

KOP SURAT KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA 25 2012, 723 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI DALAM BENTUK UANG CONTOH DIATAS RP. 50.000.000,- Nomor :... ( tgl,

Lebih terperinci