Rumah produksi/pengolahan kelautan dan perikanan Berikan deskripsi bisnis anda, dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rumah produksi/pengolahan kelautan dan perikanan Berikan deskripsi bisnis anda, dengan menjawab pertanyaan berikut ini :"

Transkripsi

1

2 2.5 Bussines Plan Infrastruktur Komponen 2 a. Latar Belakang Jenis/Nama Bisnis : Rumah produksi/pengolahan kelautan dan perikanan Berikan deskripsi bisnis anda, dengan menjawab pertanyaan berikut ini : Apa alasan memilih jenis usaha bersangkutan? Rumah produksi/pengolahan merupakan sarana utama dalam upaya mendukung kegiatan produksi kelompok masyarakat nelayan supaya memproduksi hasil-hasil pengolahan yang dibuat. Selain itu, rumah produksi berperan sangat strategis sebagai sarana pendukung utama kegiatan/aktivitas masyarakat nelayan yang berperan ganda sebagai pusat informasi aktivitas nelayan CCDP-IFAD maupun masyarakat nelayan pada umumnya. Dengan harapan ada semangat juang yang tinggi dalam rangka mengejar kesejahteraan masyarakat nelayan. Apa tujuan yang diharapkan ingin dicapai? Tersedia rumah produksi yang mendukung kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan berskala kecil dilokasi masyarakat sasaran proyek CCDP- IFAD. 1. Masyarakat kelompok sasaran proyek memiliki peluang ekonomi yang sama dalam upaya meningkatkan kegiatan produksi kelautan dan perikanan guna menunjang usaha skala kecil secara berkesinambungan. 2. Untuk menyediakan hasil produksi yang memenuhi syarat kualitas, tahan lama tanpa menggunakan bahan pengawet yang merusak ikan bahkan berdampak negatif bagi kesehatan manusia. 3. Secara khusus memperpanjang masa simpan hasil produksi produk unggulan perikanan tangkap ikan cakalang, ikan kembung yang tersedia untuk siap diolah lebih lanjut sebagai potensi komoditas unggulan Kabupaten Kepulauan Yapen.

3 Jenis produk apa saja yang akan dipasarkan? Berdasarkan identifikasi terhadap produk unggulan Kabupaten Yapen maka telah diputuskan komoditas unggulan yang menjadi fokus produksi, tanpa meniadakan hasil produksi lainnya, antara lain : 1. Ikan asap, namun sementara yang menjadi fokus pada pengolahan yaitu Ikan Asar yang mampu bertahan dalam waktu 1 minggu. 2. Ikan Asin/garam yang hampir sudah dilakukan merata disemua kelompok nelayan baik yang langsung dibawah binaan CCDP-IFAD maupun kelompok nelayan dan individu nelayan yang sudah menjalankan usaha. 3. Abon Ikan, dalam kelompok binaan CCDP-IFAD sedang dibentuk kelompok binaan yang telah memilih jenis usaha pengolahan dengan produksi utama abon ikan. Harapannya dengan produksi ikan mentah hasil tangkapan nelayan yang melimpah akan diserap oleh kelompok pengolahan dalam rangka menyediakan jenis-jenis produk Yapen yang mampu memenuhi pasar lokal Yapen dan Kabupaten lainnya. 4. Produk Rumput laut dengan berbagai rasa, yang sementara ini sudah dimulai dengan berbagai jenis makanan antara lain : Puding rumput laut rasa buah merah dan kelapa, Juss rumpu laut, Es cendol rumput laut, Manisan rumput laut, Mie rumput laut, Stick rumput laut dan Balsem rumput laut. b. Peluang Bisnis Temukan peluang usaha apa saja yang anda miliki dengan menjawab pertanyaan berikut : a. Apa yang menjadi kekuatan SDM dan SDA? Peluang usaha dalam setiap kegiatan produksi hasil perikanan dan kelautan selalu diperhadapkan dengan berbagai faktor, diantaranya yang menjadi potensi kekuatan sumberdaya manusia (SDM) dan potensi sumberdaya alam (SDA) antara lain : 1. Potensi kekuatan SDM Yapen sebagai lokasi CCDP-IFAD, yaitu : 1.1. Ketersediaan SDM yang cukup mumpuni di DKP Kab. Kepulauan Yapen yang terlihat belum dimanfaatkan secara maksimal Telah berjalan program pendampingan masyarakat pada kegiatan pengembangan masyarakat oleh pemerintah Yapen sehingga telah ada potensi SDM yang siap dilibatkan dalam program pendampingan CCDP-IFAD bagi kelompok masyarakat sasaran proyek. 2. Potensi kekuatan SDA Yapen sebagai lokasi CCDP-IFAD, yaitu : 2.1. Potensi SDA Kab. Kepulauan Yapen dapat dilambangkan sebagai daerah segudang mutiara yang sedang tersembunyi diufuk timur Indonesia. Potensi kekayaan laut yang masih melimpah menjadi peluang usaha yang menjadi harapan kesejahteraan masyarakat nelayan Yapen kedepan Sebagai simbol kekayaan yang masih melimpah, maka Yapen dapat juga dilambangkan sebagai tanah surga yang tersembunyi diantara mutiara-mutiara laut disekitar pantai Kepulauan Yapen Dari berbagai pendataan tak terstruktur oleh berbagai lembaga dapat terlihat secara langsung kekayaan Yapen, kini menggagumi potensi tersebut. Dapat kita melihat beratus bahkan berjuta jenis potensi laut seperti terdapat beberapa jenis penyu yang menetap bertelur terus timur bagian utara Inggrisau Yapen.

4 b. Apa yang menjadi kelemahan SDM & SDA? Selain potensi kekuatan, kelemahan SDM dan SDA perlu dianalisis sehingga diketahui faktorfaktor utama apa saja yang menjadi penghambat dalam kegiatan suatu usaha bisnis/usaha pendampingan yang dilakukan guna mendorong aktivitas kelompok masyarakat nelayan CCDP-IFAD, yaitu : 1.1. Kelemahan SDM pada kegiatan CCDP-IFAD, yaitu : Sumberdaya manusia terampil khususnya pada usaha pengolahan dan produksi hasil perikanan dan kelautan di Yapen masih sangat terbatas Belum tercovernya semua sumberdaya manusia yang bervariasi sesuai kebutuhan untuk membekap semua aktivitas kelompok masyarakat neyalan Kelemahan SDA pada kegiatan CCDP-IFAD, yaitu : Potensi yang tersedia belum diidentifikasi secara detail sesuai jenis dan jumlah masing-masing komoditas yang tersedia Guna mendukung produksi pengolahan kelompok masyarakat nelayan terlihat belum bisa terkaver dimana masyarakat nelayan belum memaksimalkan jumlah penangkapan sesuai yang diharapkan, faktor tersebut sangat dipengaruhi SDM nelayan yang sangat rendah dan masih menggunakan alat-alat penangkapan tradisional sebagai sarana utama penangkapan ikan. c. Apa yang menjadi kendala dalam Pemasaran dan Persaingan usaha? Dalam analisis usaha produksi ikan diberbagai jenis produk yang siap dipasarkan, sangat perlu dianalisis peluang pemasaran secara akurat sehingga diketahui tingkat penyerapan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan. Faktor kendala pada pemasaran produk dan pesaingan usaha kelompok masyarakat nelayan CCDP-IFAD, Yapen yaitu : 1. Pemasaran produk kelautan dan perikanan Yapen antara lain : Dalam survei dan investigasi lapangan kebeberapa kelompok pengolahan maupun distributor ikan segar tercatat bahwa faktor pemasaran belum menjadi kendala yang berarti sebab tercatat bahwa semua produksi dapat diterima pasar tepat waktu, sehingga pemasaran dianggap bukan menjadi masalah utama, namun dapat diatur strategi pemasraran diantara usahausaha masyarakat nelayan sehingga tidak menjatuhkan harga ikan segar maupun ikan asar dipasaran. 2. Kendala persaingan usaha antara lain : Dapat terukur bahwa usaha penjualan ikan segar dan ikan asar maupun ikan garam/asin diantara para pelaku pasar tingkat Kabupaten Yapen masih relatif stabil bahkan cenderung saling membagi informasi guna mendistribusi ikan kepasar secara rutin dan kontinyu sehingga ketersediaan dipasar tercukupi dan tidak melonjak melampaui harga dan kemampuan beli masyarakat.

5 d. Alasan mengapa konsumen berminat bermitra dengan bisnis anda? Bisnis merupakan terobosan pembangunan ekonomi yang penting untuk dunia usaha, sehingga perlu dilihat sebagai peluang terbaik guna mendorong kelompok masyarakat untuk memahami secara utuh guna bermanfaat bagi mereka. Keminatan dari berbagai pihak tentu terbuka lebar dan seyogyanya diberikan kepercayaan yang mumpuni bagi kesempatan yang ada. Dalam berbisnis, tentu ada permintaan (suplai) dan penawaran (Dema nd) yang secara tidak langsung terjadi didalam aktivitas berbisnis, sehingga fokus dari kegiatan pendampingan terhadap upaya pengembangan ekonomi kerakyatan khususnya mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat sasaran CCDP-IFAD tentunya menjadi penting saat ini sebagai bekal pembangunan masyarakat perikanan yang ada di Yapen. e. Hal hal apa saja yang mungkin anda dapat kembangkan? Sebuah studi kelayakan bisnis/usaha merupakan indikator paling populer dalam menyusun sebuah studi kelayakan usaha/proyek. Dengan demikian, sebelum memulai sebuah aktivitas usaha/proyek diperlukan sebuah rancangan yang terukur dari berbagai analisis pertimbangan usaha. Untuk mengembangkan sebuah bisnis/usaha yang dapat berjalan nantinya sesuai perencanaan maka studi kelayakan usaha/proyek adalah mutlak dilakukan diawal memulai program. Tanpa sebuah perencanaan yang matang dan tepat sasaran, niscaya sebuah usaha/proyek akan berjalan mulus sesuai pererencanaan. Dalam menyusun sebuah kegiatan/aktivitas usaha/proyek maka hal-hal yang perlu dikembangkan antara lain : 1. Perlu ditentukan visi dan misi usaha dalam arti bahwa usaha ini mau diarahkan kemana dan bagaimana masa depan usaha yang dikembangkan. 2. Perlu dikembangkan kerja tim yang mandiri tanpa tergantung pada pihak lain. 3. Mengajak berbagai pihak terutama para pelaku utama dalam kegiatan usaha/proyek untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam menjalankan usaha. 4. Mendorong setiap pelaku usaha untuk mampu mengelola usaha dan mengerakkan mereka untuk melakukan perubahan-perubahan. 5. Memperkuat kapasitas struktur usaha dengan memberikan pembekalan tentang pentingnya kerjasama antara tiap anggota tim dalam usaha kejelian pelaku usaha dalam menganalisis situasi. c. Target Pasar Tentukan target pasar anda, yaitu berdasar pengamatan segmen (kelompok) pasar yang ada, dipilih untuk dimasuki. Sebutkan masing2 minimal 3 (tiga) contoh profile target pasar anda : a. Target pasar utama (potensial) antara lain : Target pasar merupakan sasaran utama dari setiap produk yang diluncurkan, sebab itu dalam memproduksi produk penting dilihat potensi pasar tersebut sebagai peluang serta produk yang mau dihasilkan harus dikemas sebaik mungkin dari segi kualitas maupun cara pengemasan sehinga sewaktu dilaunching akan lebih muda diterima dipasar. Sasaran pasar utama dari kegiatan usaha yang dilakukan dapat disesuaikan, dengan demikian pasar yang saat ini dibidik adalah pasar lokal terutama tingkatan kabupaten Yapen.

6 b. Target pasar kedua (pendukung) antara lain : Meningkatnya peluang pemasaran hasil produksi ikan segar maupun ikan hasil olahan ditingkatan pasar lokal menjadi peluang potensial bagi setiap produk perikanan dan kelautan Yapen. Pasar potensial kedua yang dapat disasar adalah peluang eksport seperti yang tercatat pada produksi ton dalam tahunan yang dapat dipastikan sebagai hasil tangkapan ikan masyarakat nelayan Yapen. d. Keunggulan Produk Sebutkan 3 (tiga) keunggulan produk anda, yang membedakan dengan produk pesaing anda : 1. Ikan segar Produksi hasil tangkapan kelompok masyarakat nelayan Yapen berupa ikan segar (fress) dan ikan hasil olahan berbentuk ikan asar dan asin (proses penggaraman) memiliki nilai tawar yang baik. Rata-rata ikan segar yang dipasarkan maupun yang di eksport keluar Yapen masih dalam keadaan fress sehingga tidak mengalami kerumitan dalam mencari pasar. Hal tersebut sama juga baik produksi olahan ikan asar yang diserap tingkatan pasar lokal dan ikan asin (pengaraman) yang selama ini langsung dipasarkan keluar Yapen dengan potensi pasar di kabupaten dan provinsi Papua. 2. Kualitas ikan Berdasarkan pencatatan hasil produksi ikan masyarakat nelayan Yapen, rata-rata memiliki keunggulan yang baik. Hasil produksi ikan segar dan yang mengalami proses pengolahan masih termasuk kategori kualitas terbaik sehingga muda diterima pasar. Kualitas ikan menjadi posisi tawar dari ikan-ikan yang diproduksi sehingga ketika hasil produksi ditawarkan ke pasar, selalu terbuka lebar potensi pemasaran dengan harga ikan sangat baik. 3. Waktu penangkapan yang singkat Mayoritas ikan yang diproduksi masyarakat nelayan Yapen melewati proses pengangkutan (pendistribusian) yang singkat dikarenakan mayoritas nelayan masih bermata pencaharian sangat sederhana (tradisional) sehingga ketika penangkapan tidak bermala-lama dilokasi penangkapan tetapi nelayan mendistribusikan langsung ke pasar sehingga ikan tetap segar (fress).

7 e. Persaingan Pasar Identifikasi 2 (dua) pesaing utama anda yang masuk pada pasar yang sama, Kemudian berikan gambaran kekuatan dan kelemahan pesaing anda : Pesaing utama 1 : Persaingan usaha dalam memperebutkan bahan baku guna menjalankan usaha pemasaran ikan segar dan ikan hasil olahan merupakan tantangan para pelaku usaha baik pada tingkat lokal maupun eksport. Kasus persaingan usaha dilokasi masyarakat nelayan belum terlihat begitu terasa sebab hampir mayoritas nelayan dan para pelaku usaha dalam menampung ikan segar belum merasa tersaingi oleh pelaku pasar lain sehingga jumlah produksi dan harga ikan pasar relatif stabil sebab diatur sedemikian rupa agar tidak melampaui permintaan pasar. Pesaing utama dalam menyiapkan sarana produksi seperti rumah produksi dan pengolahan hasil perkanan dan kelautan di Kabupaten Kepulauan Yapen hingga saat ini belum tersedia/ada yang terlihat mengancam. Deskripsi : Kekuatan : - Kelemahan : Pesaing utama 2 : Deskripsi Kekuatan : Kelemahan :

8 f. Manajemen Bisnis Bagaimana anda menjalankan bisnis dan janji apa yang anda tawarkan kepada konsumen maupun kepada Investor : Rumah produksi yang diprogramkan di Kampung Karoaipi Distrik Teluk Ampimoi merupakan program bisnis strategis yang direncanakan dijadikan sebagai model pengembangan ekonomi mikro skala lokal pada tingkatan distrik. Manajemen bisnis adalah konsep baru yang ditawarkan guna menjadi model sederhana yang akan muda diimplementasikan pada tingkatan lokal. Untuk menggerakkan ekonomi berbasis masyarakat, maka tahapan-tahapan yang menjadi langkah awal bagi memberdayakan masyarakat adalah melibatkan kelompok masyarakat usaha/nelayan dalam aktivitas yang dilakukan dengan tetap memberikan bobotan kapasitas untuk terus mengembangkan wawasan bisnis mereka dengan kemampuan berpikir strategis. Guna memaksimalkan potensi yang nantinya tersedia secara baik maka keterlibatan pihak lain sangat penting diperhatikan. Investasi bagi pengembangan usaha yang melibatkan banyak pihak sangat penting guna mendorong dinamika pembangunan berwawasan bisnis. Upaya strategis yang didorong adalah antusiasme kelompok masyarakat nelayan sebagai point terpenting selain potensi SDA yang tersedia dilokasi pembangunan rumah produksi. g. Pembiayaan Usaha Penghitungan besarnya biaya investasi awal dan perkiraan pembiayaan selama 1 tahun kedepan : No KEGIATAN USAHA MODAL AWAL 3 BULAN NEXT 6 BULAN NEXT 1 TAHUN NEXT 1 FASILITAS PENDUKUNG 2 PENGADAAN BAHAN BAKU 3 TENAGA KERJA TETAP 4 BIAYA TETAP (OVERHEAD) 5 BIAYA PEMASARAN 6 BIAYA PRODUKSI 7 BIAYA TENAGA AHLI DLL , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,-

9 Perhitungan Harga pokok penjualan (HPP) Bahan langsung : UD. AMPIMOI BISNIS CENTER (ABC) SCUDULLE HPP PROGRAM CCDP-IFAD Persediaan awal Rp ,- - Pembelanjaan Rp ,- - Biaya bhn langsung Rp ,- - Biaya persediaan akhir Rp ,- - Biaya langsung Rp ,- - Tenaga kerja langsung Rp ,- - Tenaga kerja tdk langsung Rp ,- Rp ,- - Biaya overhead Rp ,- - Biaya manufaktur Rp ,- - Persediaan barang proses awal thn Rp ,- - Biaya total manufaktur Rp ,- - Persediaan barang proses akhir Rp ,- h. Analisa Rugi Laba Penjualan(1) Harga Pokok Penjualan(2) Laba Kotor (3) Angka 1 Angka 2 Beban Usaha Biaya Sewa (4) Biaya Penyusutan (5) Biaya Gaji (6) - Harga Pokok Penjualan Rp , , , , , ,- Jumlah Beban (7)Angka 4+ Angka 5 + Angka 6

10 ,- Laba Usaha (8)Angka 3 Angka 7 Biaya Bunga (9) Laba Bersih (10)Angka 8 Angka , , ,- i. Arus Kas (Cash Flow) Aktivitas Operasi Kas dari pelanggan (1) Kas untuk pemasok (2) Kas untuk karyawan (3) Pembayaran Sewa (4) Pembayaran Bunga (5) Jumlah Aktivitas Operasi (6) Angka 1 Angka 2 - Angka 3 Angka 4 - Angka 5 Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Tetap (7) Aktivitas Pendanaan Setoran Modal (8) Perolehan Pinjaman Bank (9) Pembayaran Cicilan (10) Jumlah Aktivitas Pendanaan (11) Angka 8+ Angka 9 - Angka 10 Kas yang Dihasilkan (12) Angka 11- Angka 6 - Angka 7 Kas Awal (13) Kas Akhir (14) Angka 12+ Angka 13

11 j. Strategi Promosi Rencana promosi yang akan dilakukan antara lain : Promosi produk merupakan ujung tombak strategi menarik keminatan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, sebab itu dalam menyusun perencanaan bisnis perlu dibahas strategi promosi yang akan dilakukan guna mendukung pemasaran produk, strategi promosi dapat dibahas sebagai berikut : 1. Pengembangan produk Pengembangan kualitas produk dapat dilakukan secara terus-menerus guna menemukan selera konsumen yang terus berubah. Sebab produk yang dihasilkan merupakan harapan pembeli yang harus diwujudkan dalam bentuk fisik tetapi langsung berdampak pada tiap konsumen yang memiliki nantinya. Selain mensiasati permintaan konsumen yang selalu meningkat, maka tim pemasaran produk komoditas apapun sangat penting untuk mencari informasi yang berkembang dimedia sosial baik cetak maupun elektronik untuk memudahkan strategi promosi bagi sasaran konsumen. 2. Pengembangan wilayah pemasaran Pengembangan wilayah pemasaran produk sangat penting dilakukan guna menemukan konsumen yang minat terhadap produk barang komoditas perikanan yang dihasilkan. Dengan harapan bahwa pengembangan wilayah pemasaran akan sendirinya membuka potensi pasar produk diwilayah yang menjadi target. 3. Kegiatan promosi Kegiatan promosi harus dimasukkan dalam agenda/jadwal rutin guna mempromosikan produk-produk perikanan yang dihasilkan. Kegiatan promosi selain sebagai ujung tombak memperkenalkan produk kepasar sasaran tetapi juga sebagai upaya menghadirkan penawaran produk barang yang dibutuhkan konsumen akhir. Untuk itu, jadwal/agenda promosi produk perikanan dapat dilakukan rutin kepasar sasaran dengan berbagai pendekatan promosi baik melalui media poster, media online, media radio yang disesuaikan dengan sasaran produk. 4. Strategi penetapan harga Harga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keputusan konsumen, sebab itu dalam menentukan harga produk dapat dipertimbangkan sebaik mungkin agar tepat dengan kondisi pasar baik lokal maupun peluang pasar eksport.

12 Tentukan pilihan strategi promosi : a. Promosi Penjualan : Promosi penjualan produk kelautan dan perikanan sama halnya dengan produk olahan lainnya bahwa kegiatan promosi penjualan adalah kreaktivitas yang harus dimunculkan berupa insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan adalah seperti pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain-lain. Sebab itu, bagi produk kelautan dan perikanan yang diproduksi baik berupa produk segar dan olahan yang nanti tersedia oleh kelompok binaan CCDP-IFAD perlu dibuat strategi promosi penjualan yang tepat. b. Iklan : Untuk meyakinkan konsumen pada produk yang dipromosikan ke publik lewat berbagai teknik melalui media perlu dipahami kaidah dan teknik penyampaian tepat sasaran. Bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh dari periklanan seperti iklan pada televisi, radio, koran, film, brosur dan leaflet. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen agar mereka dapat tertarik pada isi pesan seperti Konsumsi/makan ikan buat anak sehat, kuat dan cerdas c. Humas : Dalam komunikasi banyak metode yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang dimaksud kepada publik sasaran. Produk kelautan dan perikanan yang tersedia perlu juga untuk disampaikan ke calon pasar sasaran. Sebab itu, humas bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik yang menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra yang baik, menanggani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying atau penyuluhan. d. Via telepon : Interaksi langsung dengan atau calon pembeli merupakan cara komunikasi langsung dengan konsumen sebagai pembeli (b uyer), pengecer maupun konsumen akhir menjadi sangat terukur untuk produk yang sedang dipromosikan. Selain itu, metode promosi ini juga dilakukan dengan melakukan presentasi, menjawab pertayaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.

13 k. Kemitraan Usaha Identifikasi usaha yang sudah maju dan terkait dengan kegiatan bisnis anda, membangun hubungan (relationship) adalah sangat penting dalam meraih keberhasilan. Rencanakan dan Tentukan dengan siapa anda akan bermitra : 1. Kelembagaan Bisnis tingkat Kabupaten Untuk meningkatkan usaha yang sedang dikembangkan, perlu dilakukan upayaupaya kerjasama dengan berbagai pihak baik yang terkait langsung dengan jenis usaha yang diusahakan maupun pihak lain yang berpengaruh terhadap aktivitas usaha yang dilakukan. Perencanaan yang dibuat untuk keberlanjutan pembangunan rumah produksi perikanan di Teluk Ampimoi menjadi strategis untuk intervensi konsep pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dalam jangka panjang. Teridentifikasi berbagai kelembagaan mikro akan sangat banyak mendukung aktivitas masyarakat nelayan setempat. Kelembagaan bisnis tingkat kabupaten Yapen sangat penting diidentifikasi agar terbangun komunikasi yang terarah, efektif dan terbangun kesepahaman bersama tentang potensi dan peluang pemasaran produk ke pasar sasaran. 2. Kelembagaan masyarakat adat Pembangunan ekonomi manusia Papua diatas tanah Papua, membutuhkan peran berbagai pihak /lembaga-lembaga profit maupun non profit. Merupakan satu kesatuan berbagai lembaga/pihak yang diwajibkan, kelembagan masyarakat adat merupakan pihak strategis yang akan selalu diajak berkontribusi bagi pemerintah dan dunia usaha guna memberikan dukungan moril sebagai sumbangan pembangunan berkelanjutan pada masayarakat nelayan pesisir dan pulau-pulau yang sedang diharapkan tercipta khususnya dunia bisnis yang kondusif bagi masyarakat nelayan. 3. Kelembagaan organisasi agama (Gereja) Selain mitra kelembagaan bisnis dan kelembagaan masyarakat adat yang menjadi sasaran tembak bagi intervensi program pembangunan ekonomi khususnya bagi pembangunan ekonomi masyarakat nelayan, diharapkan juga akan terbangun komunikasi yang lebih luas bagi kelembagaan agama yang menjadi aktor penting bagi pembangunan masyarakat nelayan. Pihak agama (Gereja) merupakan aktor penting bagi pembangunan masyarakat nelayan khususnya pada desa sasaran program. Membuka akses komunikasi dan dukungan dalam bentuk fasilitasi kegiatan mulai terbangun dengan harapan bahwa adanya komunikasi yang terstruktur dari kegiatan pembangunan masyarakat pesisir dengan organisasi agama (Gereja). Pertimbangan keterlibatan organisasi gereja diharapkan memberikan penguatan pemahaman terhadap kondisi masyarakat yang sangat penting untuk diintervensi program.

14 2.6 Potensi Demplot Guna memaksimalkan kegiatan berskala kecil pada tingkat usaha kecil dan menengah, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan bagi terfasilitasinya teknologi produksi dan pasca panen produk kelautan dan perikanan pada kelompok masyarakat sasaran. Berdasarkan survei lapangan ke unit dan atau lokasi kegiatan masyarakat nelayan tradisional terangkum informasi bahwa kebutuhan terhadap adanya fasilitas transfer teknologi produksi dan pasca panen sangat diharapkan untuk memberikan peningkatan ketrampilan dalam pengelolaan hasil-hasil produksi perikanan. Potensi Demplot saat ini direncanakan dibeberapa tempat, khususnya intervensi pada penyediaan sarana pendukung kegiatan produksi dan pengolahan komoditas yang menjadi usulan kelompok. Kedepan kelompok usaha/pengolahan akan didorong guna lebih aktif dan kreaktif dalam kegiatan-kegiatan usaha yang mengolah produk perikanan sebagai produk olahan yang bisa dipasarkan pada wilayah sasaran proyek dan dengan harapan pendampingan yang efektif akan mendorong produktivititas kelompok pengolahan agar tetap aktif dalam kegiatan.

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 COVER Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : MAXI WOWILING. : BITUNG Tahun : 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 2 2.5 Bussines

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan : Dr. James D. Adam, SE.MBA. Kota : KUPANG Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG B I S N I S P L A N MOBIL BOX BIODATA PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA : KUPANG Tahun : 2014 Coastal

Lebih terperinci

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Usaha dan Niaga Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Produksi Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Ir. F. J. Louhenapessy

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 2014 2017 Nama Usaha : Rumah Kemasan Ikan Asap dan Bakso Ikan Lokasi Usaha : Kel. Dufa-Dufa Kota Ternate Tanggal Dibuat : 20 Agustus 2014 COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Industri rumput laut memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja yang terkait dengan pendapatan masyarakat, diantaranya melalui keterlibatan nelayan dalam budi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 PENTINGNYA PROMOSI Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Ada 2 nilai umum yang didapatkan dari setiap kegiatan promosi: 1) Mengkomunikasikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBD tahun 2015 disusun untuk memenuhi kewajiban Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan sesuai Perpres RI No.

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN PABRIK ES MINI

BUSINESS PLAN PABRIK ES MINI BUSINESS PLAN PABRIK ES MINI COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) KABUPATEN GORONTALO UTARA LATAR BELAKANG Jenis/Nama Bisnis Pembuatan Es Balok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan pangan sejak beberapa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai PENDAHULUAN Latar Belakang Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai aspek teknik budidaya rumput laut dan aspek manajerial usaha tani rumput laut. teknik manajemen usahatani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan

Lebih terperinci

MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN KOMUNIKASI PEMASARAN. Komunikasi pemasaran adlh sarana yg digunakan perush dlm upaya utk menginformasikn, membujuk, & mengingatkn

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USAHA IKAN BANDENG KERING BUMBU DENDENG DI KABUPATEN PANGKEP BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Paramita Nim 1122093 Tahun Ang. 2011 2. Hikmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumberdaya perikanan Indonesia sangat besar dimana luas perairan Indonesia sebesar 2 per 3 luas daratan. Luas wilayah daratan Indonesia mencakup 1.910.931,32

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi

Lebih terperinci

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll)

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Panduan Menyusun Rencana Bisnis Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll) Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 2: Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos. Kata strategos ini berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE

BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE 29 BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE 4.1. Gambaran Umum Unit Usaha HONEY Madoe 4.1.1. Sejarah Unit Usaha HONEY Madoe Unit usaha HONEY Madoe mulai berdiri pada tahun 2006 dan untuk pertama kalinya memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis di Indonesia sudah sangat banyak, dari perusahaan mikro

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis di Indonesia sudah sangat banyak, dari perusahaan mikro BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis di Indonesia sudah sangat banyak, dari perusahaan mikro sampai perusahaan besar sehingga persaingan bisnis semakin kompleks. Persaingan dalam menjual produk

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT I. Perumusan Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang optimal membutuhkan sebuah pemahaman yang luas dimana pengelolaan SDA harus memperhatikan aspek

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional mempunyai tujuan antara lain untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan nelayan. Pembangunan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai dengan isu globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Wilayah laut dewasa ini mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah dan

I. PENDAHULUAN. Wilayah laut dewasa ini mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Wilayah laut dewasa ini mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah dan masyarakat, hal ini karena wilayah laut diyakini memiliki potensi sumberdaya yang dapat memberikan

Lebih terperinci

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development)

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Pendahuluan: Pengenalan Pengembangan & Analisis Pasar (Market Analysis & Development) 2 Perbedaan Karakteristik

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 (empat) kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bisnis (Business) Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan antar kelompok masyarakat dan wilayah. Namun

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Rahma Iryanti Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Deputi Kepala Bappenas Jakarta, 15 Juni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, memiliki potensi beragam sumberdaya pesisir dan laut yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Oleh karena itu proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA oleh Jhon Hardi MANFAAT PENCATATAN BIAYA BAGI BEBERAPA PIHAK A. MANAJER B. INVESTOR C. KARYAWAN D. PEMBERI PINJAMAN E. PEMASOK F. PELANGGAN G. PEMERINTAH H. MASYARAKAT >

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha di bidang penjualan mobil yang semakin pesat dapat kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di Indonesia. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan Indonesia yang sedang berkembang saat ini, pembangunan dan pengembangan dalam bidang olahraga diarahkan untuk mencapai cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 Pengertian Iklan Iklan merupakan setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk Patau jasa, untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan di Indonesia telah sejak lama mengedepankan peningkatan sektor pertanian. Demikian pula visi pembangunan pertanian tahun 2005 2009 didasarkan pada tujuan pembangunan

Lebih terperinci

PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT

PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT I. PEMASANGAN IKLAN; Merupakan berbagai bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang dibayar mengenai gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo Penyuluh Perikanan Ahli Madya Disampaikan pada: Temu Teknis Penyuluh Perikanan di Merauke 21 November 2012 JENIS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi yang berkembang pada saat ini mempunyai dampak di berbagai aspek kehidupan suatu bangsa baik dari segi lingkungan sosial ekonomi politik dan

Lebih terperinci

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai temuan studi, kesimpulan serta rekomendasi pengembangan usaha tape

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah penjualan sangat penting, tidak dapat memberikan jawaban atau pemecahan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Periklanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri advertising saat ini sangatlah ketat. Sehingga setiap perushaan advertising terus melakukan inovasi agar dapat bertahan dari para kompetitornya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan Menurut Rosyidi (2007), dalam melakukan kegiatan ekspor suatu perusahaan dapat menentukan sendiri kebijakan mengenai pemasaran

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan terencana dari satu situasi ke situasi lainnya yang dinilai lebih baik. Pembangunan yang terlalu mengejar pertumbuhan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 1. Visi Menurut Salusu ( 1996 ), visi adalah menggambarkan masa depan yang lebih baik, memberi harapan dan mimpi, tetapi juga menggambarkan hasil-hasil yang memuaskan. Berkaitan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan panjang garis pantai sekitar 18.000 km dan jumlah pulau

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang penelitian Berbagai macam sektor yang menggerakkan roda perekonomian, salah satunya adalah sektor properti. Investasi dalam bentuk properti masih menjadi alternatif

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 958, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Produk Dalam Negeri. Penggunaan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/M-DAG/PER/6/2016 TENTANG PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci