RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 26 Februari 2016

Transkripsi

1 jcii Wei mi S wwei uwei SAMUEL SEKURITAS INDONESIA RISET SAHAM HARIAN Market Activity Friday, 26 Feb 2016 Market Index Index Movement Market Volume Market Value : 4,658.3 : +0.6 (+0.0%) : 3,189 Mn shrs : 3,654 Bn rupiah Last Changes Close +/- % Leading Movers TLKM 3, HMSP 108,300 1, UNVR 42, BTPN 2, Lagging Movers GGRM 61,800-3, BBRI 10, EMTK 9, AALI 15,025-1, Foreign Net Buy / Sell Net Buy (Rpbn) Net Sell (Rpbn) TLKM 101 BBRI 121 BBCA 21 GGRM 48 LPPF 18 ASII 43 MNCN 16 AALI 24 BBTN 13 INTP 14 Money Market Last Changes Close +/- % USD/IDR 13, JIBOR O/N Infl (MoM) Dual Listing Securities Last Changes Close +/- % TLKM ISAT EIDO World Indices Last Changes Close +/- % DJIA 16, S&P 500 1, Euro Stoxx 2, MSCI World 1, Nikkei 16, Hang Seng 18, Commodities Last Close Changes +/- % WTI Oil CPO Malay 2, Coal Newc Nickel 8, Tin 16, Indeks Global dan APAC menguat, EIDO positif, Rupiah apresiasi Pada penutupan transaksi perdagangan semalam, indeks AS ditutup menguat, bursa Eropa juga mengalami hal yang sama ditengah kenaikan harga minyak dunia. Dari pasar hari ini beberapa bursa mencatat kenaikan, sedangkan dari pasar komoditas dunia, harga emas mengalami kenaikan dan harga minyak tercatat naik didorong oleh sentimen pertemuan anggota OPEC dan Rusia yang telah setuju untuk membahas tingkat produksi. Dari pasar dalam negeri, IHSG kami lihat hari ini berpotensi mengalami penguatan merefleksikan penguatan yang terjadi pada bursa global dan APAC, serta penguatan EIDO termasuk nilai tukar rupiah yang kembali tercatat naik ke level Rp dari Rp Namun demikian, laporan kinerja keuangan beberapa emiten besar yang sebagian diantaranya tercatat berada dibawah ekspektasi pasar berpotensi menghambat kenaikan indeks. Sentimen positif dari indeks global dan regional, serta pasar EIDO dan nilai tukar rupiah juga kami lihat berpotensi digunakan oleh sebagian investor untuk melakukan aksi ambil untung. Highlights ASII : FY15 dibawah ekspektasi SIMP : Laba bersih FY15 di bawah ekspektasi LPKR : Mengerek target marketing sales INCO : Laba bersih turun 71.5%YoY LSIP : Kinerja FY15 in-line dengan ekspektasi MAIN : Akan menggarap pasar domestik WIKA, WTON: Proyek Kereta Api Cepat 1

2 ASII: FY15 dibawah ekspektasi Kami telah menerima laporan resmi dari Astra International, Tbk tentang kinerja sepanjang tahun Net income tercatat melemah 25%YoY menjadi Rp14.64tn, atau hanya sekitar 79% dari proyeksi FY15E kami sebesar Rp18.3tn dan sekitar 87% dari proyeksi konsensus sebesar Rp16.6tn. Kinerja 4Q15 bahkan tercatat lebih rendah yakni -37.5%QoQ. Penurunan kinerja tersebut dicatat oleh seluruh segmen usaha ASII, dengan kinerja terendah dialami oleh AALI (-75%YoY), sedangkan segmen automotive sebagai penyumbang terbesar membukukan penurunan pertumbuhan laba sebesar 12%YoY menjadi Rp7.46tn. Pada periode yang sama, ASII juga mencatat kerugian penurunan nilai properti pertambangan sebesar Rp5.25tn atau naik dari Rp2.74tn pada tahun lalu. Tanpa kerugian tersebut net income grup turun -20% menjadi Rp16triliun. Tahun ini kami melihat Astra masih akan mengalami tantangan yang sama. Perbaikan kinerja segmen automotif masih harus melihat konfirmasi penjualan bulanan setidaknya satu kuartal kedepan. Sementara itu, sudut pandang terhadap kinerja UNTR, AALI dan segmen usaha ASII lainnya tahun ini yang belum banyak mengalami perubahan, telah menyebabkan kami masih memiliki proyeksi yang tidak jauh berbeda terhadap total pendapatan dan laba bersih ASII di tahun Update secara detail kinerja dan angka proyeksi akan kami berikan dalam bentuk Company Update ASII FY15. Kami masih mempertahankan rekomendasi HOLD untuk ASII dengan target sebesar Rp6.000/saham, merepresentasikan sekitar 13.3x P/E16E dan 2.33x PBV16E. 2

3 SIMP: Laba bersih FY15 di bawah ekspektasi PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) membukukan pendapatan Rp13.83 triliun, turun 7.5% YoY sementara laba bersih turun signifikan 69.5% YoY menjadi hanya Rp264 miliar. Penurunan profitabilitas sudah dimulai dari level gross margin hingga bottom line seiring penurunan pendapatan tidak diikuti oleh penurunan COGS maupun operating expenses yang relative flat di FY15. Gross dan EBIT margin turun cukup signifikan sekitar 460bps dan 560bps menjadi masing-masing 22.4% dan 11.8%. Penurunan laba bersih didorong oleh kenaikan interest expense yang naik 25.9% YoY serta kenaikan tax rate yang mencapai 46.2% di FY15 Vs. 33.4% di FY14. (Bisnis Indonesia). Comment: Pencapaian pendapatan di FY15 relatif inline dengan ekspektasi mencapai 104.1% dari ekspektasi kami dan 99.5% dari consensus. Namun demikian, laba bersih di FY15 berada di bawah ekspektasi seiring hanya mencapai 65.8% dari estimasi kami dan 64% dari estimasi konsensus. Kami akan me-review forecast dan rekomendasi kami atas SIMP akibat kinerja keuangan yang lebih rendah dari espektasi ini. SIMP: Under Review, 16E PE 13.6x & EV/EBITDA 4.8x. (Rp Bn) FY14 FY15 YoY Revenue 14,963 13, % Gross Profit 4,035 3, % Operating Profit (EBIT) 2,601 1, % Net income % Gross Margin 27.0% 22.4% -4.6% EBIT Margin 17.4% 11.8% -5.6% Net Margin 5.8% 1.9% -3.9% LPKR: Mengerek target marketing sales PT Lippo Karawaci tbk (LPKR) membidik pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 5 triliun pada tahun ini. Proyeksi tersebut tumbuh 38% daripada realisasi marketing sales tahun lalu senilai Rp 3,6 triliun. Sepanjang tahun lalu, realisasi marketing sales LPKR setara 90% dari target Rp 4 triliun. Sebelumnya, LPKR menetapkan target marketing sales senilai Rp 6 triliun. Melihat perekonomian melambat, manajemen akhirnya memangkas target tahun 2015 menjadi Rp 4 triliun. (Kontan) LPKR: Non-coverage, 16E PE: 14.6x, PBV:

4 INCO: Laba bersih turun 71.5%YoY PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencatat penurunan tajam laba bersih menjadi US$790 juta (FY15) atau -71.5%YoY. Top line juga mengalami pelemahan sebesar -23.9% menjadi US$49 juta (FY15). (Bisnis Indonesia). Comment: Kinerja sepanjang tahun 2015 tersebut mencapai 104.0% dari proyeksi top line kami dan 96% dari konsensus, dan laba bersih sebesar 114.1% (SSI) dan 90% (konsensus). Penurunan tajam laba bersih tersebut lebih disebabkan oleh turunnya kinerja top line, meskipun dalam menghadapi tekanan harga nikel INCO telah melakukan berbagai efisiensi biaya, antara lain konversi penggunaan HSFO menjadi serbuk batu bara pada tanur pengering. INCO: Under Review, 16E PE: 12.4x, PBV: 0.6x. INCO's FY15 result highlight (US$ Mn) 3Q15 4Q15 QoQ FY14 FY15 YoY FY15 / '15E Revenue % 1, % 104.0% Gross Profit % % 123.6% Operating Profit (EBIT) 33 (19) % % 106.8% Net Income 10 (3) % % 114.1% Gross Margin 17.7% 1.1% -16.6% 29.6% 14.9% -14.6% EBIT Margin 16.2% -10.5% -26.7% 24.0% 11.1% -12.8% Net Margin 4.9% -1.9% -6.8% 16.5% 6.2% -10.3% WIKA, WTON: Proyek Kereta Api Cepat Kementerian perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa pembangunan proyek kereta api cepat masih panjang karena izin-izin yang masih belum terlaksana. Saat ini masih terdapat tiga izin yang masih belum diperoleh yaitu kesepakatan atas konsesi, izin operasional perkeretaapian dan izin mendirikan bangunan. PT Kereta Api Cepat Indonesia China mengatakan bahwa ada kemungkinan perubahan asumsi penumpang dari semula 51,000 penumpang per-hari menjadi 29,000 penumpang per-hari pada saat kereta mulai beroperasi pada tahun Beberapa permintaan lainnya dari kementerian perhubungan yang masih didiskusikan yaitu (i) studi seismologi, (ii) pembangunan sistem peringatan dini atas gempa, dan (iii) revisi atas nilai investasi yang semula US$5.5bn untuk diturunkan karena jalur rel kereta api telah diturunkan dari semula 152km menjadi 142km. (Jakarta Post) WIKA: Hold. 4

5 LSIP: Kinerja FY15 in-line dengan ekspektasi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) mencatat penurunan tajam laba bersih menjadi Rp623 miliar di FY15 atau -33%YoY. Top line juga mengalami penurunan sebesar -11.4% menjadi Rp4,2 triliun. Profitabilitas perseroan turun signifikan dengan gross dan EBIT margin turun masing-masing 590bps dan 730bps menjadi 26.6% dan 18.2%. (Bisnis Indonesia). Comment: Kinerja LSIP di FY15 relatif in line dengan ekspektasi kami seiring pendapatan dan laba bersih perseroan mencapai 99.5% dan 95.2% dari estimasi kami. LSIP: Buy, 16E PE: 20.7x, PBV: 2.2x. (Rp Bn) FY14 FY15 YoY Revenue 4,727 4, % Gross Profit 1,536 1, % Operating Profit (EBIT) 1, % Net income % Gross Margin 32.5% 26.6% -5.9% EBIT Margin 25.6% 18.2% -7.3% Net Margin 19.7% 14.9% -4.8% MAIN: Akan menggarap pasar domestik PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) melakukan beberapa strategi pada tahun ini untuk memangkas kerugian tahun lalu. Kendati secara full year laporan keuangan tengah diaudit, MAIN diprediksi tetap akan membukukan kerugian dikarenakan rugi kurs yang membelit emiten pakan ternak. Seperti diketahui, MAIN saat ini memiliki utang bank dalam bentuk dollar AS sebanyak US$ 6,53 juta dan utang bank jangka pendek sebesar US$ Selain melakukan hedging terhadap pinjaman bank bervaluta asing ke rupiah, MAIN juga akan fokus menggarap pasar domestik. Potensi pasar Indonesia masih sangat luas. Hal ini yang mendorong MAIN lebih fokus untuk menggarap pasar dalam negeri dibandingkan mengembangkan ekspansi untuk melakukan ekspor. Hal tersebut dilakukan mengingat potensi pasar Indonesia yang masih besar, konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia masih sangat rendah, baru berkisar 9,8 kilogram (kg) per tahun. Hal ini dinilai cukup memberikan peluang industri pakan ternak untuk tumbuh. (Kontan) MAIN: BUY, 16E PE: 12.5x, PBV:1.7. 5

6 Ticker Rec. JCI Wgt Last price 1D Chg 1M Chg YTD Chg TP Cons TP SSI Upside Banks (%) (Rp) (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (%) 16E 17E 16E 17E 16E 17E 16E 17E BMRI BUY 4.4 9,325 (0.8) (2.1) 0.8 9,959 10, % 17.4% n/a n/a BBCA BUY , (1.7) 13,662 15, % 17.9% n/a n/a BBRI BUY ,450 (2.1) (7.5) (8.5) 12,359 13, % 19.7% n/a n/a BBNI BUY 1.9 5,000 (2.4) ,773 5, % 16.4% n/a n/a Consumer (Staples) ICBP BUY ,800 (0.7) ,224 15, % 20.1% INDF BUY 1.2 6,500 (2.3) ,482 7, % 14.2% KLBF BUY 1.2 1,270 (3.1) (7.3) (3.8) 1,503 1, % 19.4% ROTI BUY 0.1 1,230 (7.2) (1.6) (2.8) 1,484 1, % 20.8% ULTJ BUY 0.2 3,600 (1.9) (2.7) (8.7) n/a 4, % 22.4% UNVR HOLD , ,549 39,000 (8.7) % 119.1% Cigarette HMSP BUY , , , % 45.2% GGRM BUY ,800 (5.6) ,263 59,500 (3.7) % 15.5% Healthcare Retail MIKA BUY 0.6 2, (8.3) 2,705 2, % 17.6% SILO BUY 0.2 7,700 (1.3) (15.8) (21.4) 11,279 8, % 4.4% MAPI BUY 0.1 4, ,510 4, % 11.0% RALS HOLD (0.7) (13.8) % 10.8% ACES HOLD (4.6) (1.8) % 20.8% Telco EXCL BUY 0.7 3, ,552 4, % 8.5% ISAT HOLD 0.5 4, (6.6) (10.0) 6,133 5, % 10.4% TLKM HOLD 6.7 3, ,471 3, % 20.5% Auto and HE ASII HOLD 5.3 6, ,996 6,000 (6.6) % 17.5% UNTR BUY , (8.5) (10.9) 16,513 17, % 14.7% Aviation GIAA BUY (4.2) % 6.8% Property BSDE BUY 0.7 1,680 (0.9) (0.3) (6.7) 2,157 1, % 15.2% PWON HOLD (0.6) 6.2 (6.9) % 21.3% KPIG BUY 0.2 1, (6.3) (10.6) n/a 1, % 4.1% n/a n/a ASRI HOLD (1.7) % 10.1% SMRA BUY 0.5 1,560 (0.3) 6.8 (5.5) 1,753 1, % 19.0% Construction PTPP HOLD 0.4 3,650 (2.1) (7.6) (5.8) 4,558 4, % 23.2% ADHI BUY 0.2 2,550 (1.4) ,947 2, % 8.6% WSKT BUY 0.5 1,920 (1.5) ,298 2, % 10.0% WIKA BUY 0.3 2,595 (1.0) (7.0) (1.7) 3,209 3, % 16.4% Cement INTP HOLD , (13.5) 20,738 22, % 19.5% SMGR BUY , (10.5) 11,855 13, % 21.2% SMCB HOLD (1.0) 4.9 (4.0) 1,037 1, % 2.9% Utility PGAS BUY 1.3 2, (5.6) 3,406 3, % 14.5% JSMR BUY 0.7 5, (6.5) 3.3 6,448 6, % 13.7% Coal and Metal ANTM BUY (20.7) % 1.9% INCO BUY 0.3 1, (8.9) 1,595 2, % 4.2% TINS BUY (0.9) % 6.0% ITMG BUY 0.1 5,400 (1.8) 6.9 (5.7) 5,811 9, % 12.8% ADRO BUY (4.2) % 4.8% PTBA BUY 0.2 4,765 (3.1) ,382 7, % 17.7% Plantation AALI BUY ,025 (9.4) (10.0) (5.2) 20,363 20, % 11.1% LSIP BUY 0.2 1, ,633 1, % 11.7% SIMP BUY % 4.1% Poultry PE PBV ROE EV/EBITDA (x) CPIN HOLD 1.1 3,170 - (3.9) ,517 4, % 19.4% n/a n/a JPFA BUY % 8.1% n/a n/a MAIN BUY 0.1 1, (14.8) 1,456 1, % 18.7% n/a n/a Other Sectors AKRA HOLD 0.6 7, ,425 7,000 (9.4) % 18.4% DOID BUY (2.6) #N/A N/A % 17.6% WINS BUY (1.9) (18.3) (38.3) (8.4) % 1.1% Source: SSI Research, Bloomberg Note: GIAA, PGAS, ITMG, ADRO, DOID, INCO, WINS report in USD. 6

7 Regional Indices 1D Change Change (%) 1 Year Last Price Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low World (8.80) (6.55) (12.41) 1, , U.S. (S&P) (6.57) (4.51) (7.53) 2, , U.S. (DOW) (6.27) (4.18) (8.33) 18, , Europe (1.93) (0.61) (5.12) (17.76) (11.94) (19.51) 3, , Emerging Market (1.18) (0.16) (1.88) (1.46) 3.81 (12.26) (7.40) (26.01) 1, FTSE (0.41) (5.95) (3.68) n/a 7, , CAC (1.17) 0.20 (2.49) (14.10) (8.38) (13.48) 5, , Dax (2.53) (1.40) (5.00) (17.57) (13.14) (17.62) 12, , Indonesia (1.07) (2.52) (14.55) 5, , Japan (1.48) (17.47) (13.52) (12.38) 20, , Australia (1.97) (1.44) (2.50) (6.32) (7.82) (17.38) 5, , Korea (5.21) (1.86) (3.42) 2, , Singapore (16.56) (0.63) (2.15) (2.04) 2.27 (9.75) (9.69) (24.01) 3, , Malaysia (6.01) (0.36) (0.98) (1.30) 1.94 (1.48) (2.03) (8.94) 1, , Hong Kong (303.70) (1.58) (2.96) (2.45) 0.15 (16.01) (13.81) (24.15) 28, , China (187.65) (6.41) (6.35) (4.25) (0.31) (24.60) (22.55) (16.89) 5, , Taiwan (1.40) 0.33 (13.06) 10, , Thailand (2.37) 3.52 (16.32) 1, , Philipines (50.08) (0.73) (0.34) (4.11) (2.63) (13.70) 8, , Monetary Indicators 1D Change Change (%) 1 Year Last Price Points 1W 1M 3M YTD 1YR High Low JIBOR Overnight (%) (4.31) (14.16) (11.14) (32.16) (8.87) Foreign Reserve (US$bn) n/a n/a (3.58) 1.41 (3.58) (10.60) Inflation Rate (%) n/a 0.51 n/a (46.87) (46.87) (0.36) US Fed Rate (%) Indo Govt Bond Yld (10yr) - % (2.30) (3.55) (5.25) Exchange Rate (per US$) 1D Change Change (%) 1 Year Last Price Currency Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low Indonesia (3.00) (4.00) Japan (0.11) (0.90) (0.43) UK (0.33) (2.98) (2.61) (5.16) (5.16) (9.29) Euro (0.82) (1.42) China (0.03) (0.18) (0.23) 0.70 (0.61) (0.61) (4.19) Commodities Indicators 1D Change Change (%) 1 Year Last Price Spot Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low Oil (23.57) (5.34) (42.74) CPO (1.21) (2.50) Rubber (0.09) (2.82) (11.87) (0.93) (14.00) Coal (1.08) 2.86 (4.64) (0.49) (27.97) Iron Ore (1.10) (2.28) (26.93) Manganese n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a Tin (102.00) (0.63) (11.22) Nickel (180.00) (2.11) (4.90) (0.12) (2.46) (6.40) (5.44) (42.02) Copper (41.00) (0.88) (1.98) (2.21) (20.33) Gold (1.70) (0.14) Source: SSI Research, Bloomberg 7

8 Research Team Andy Ferdinand, CFA Head Of Equity Research Strategy, Banking, Consumer Akhmad Nurcahyadi, CSA Analyst Auto, Heavy Equipment, Property, Cigarette, Media, Aviation, Healthcare M. Makky Dandytra, CSA, CFTe Technical Analyst Indices, Equities, Commodities, Currencies, Fixed Income Adrianus Bias Prasuryo Analyst Cement, Infrastructure,Telecommunication Rangga Cipta Economist Marlene Tanumihardja Analyst Retail, Poultry, Consumer, Small Cap Yudi Ilhamsyah Analyst Property, Construction Adde Chandra Kurniawan Research Associate Team Kelvin Long Director of Equities Evelyn Satyono Head of Institutional Lucia Irawati Head of Retail Yulianah Senior Institutional Sales Ronny Ardianto Institutional Ferry Khusaeri Indra S. Affandi Senior Institutional Sales Muhammad Isfandi Institutional Peter Hamsja Jovita Widjaja Clarice Wijana Institutional Iwan Setiadi James Wihardja Online Trading Sales Team Nugroho Nuswantoro Head Of Marketing OLT Rina Lestari SPV Customer Service