STUDI ALTERNATIF SIMULASI POLA OPERASI PLTA DAN PLTMH BENDUNGAN WONOREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG
|
|
- Indra Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI ALTERNATIF SIMULASI POLA OPERASI PLTA DAN PLTMH BENDUNGAN WONOREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG JURNAL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: GUMILANG ZEN AZIZAH ROSITAMEGA NIM KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2016
2 STUDI ALTERNATIF SIMULASI POLA OPERASI PLTA DAN PLTMH BENDUNGAN WONOREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG Gumilang Zen Azizah Rositamega, Donny Harisuseno, Ussy Andawayanti. Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang Telp (0341) ABSTRAK Pada dasarnya setiap usaha yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi sumber daya air yang ada demi kepentingan kehidupan manusia itu sendiri. Potensi air tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan air untuk irigasi, air baku, industri, pembangkit listrik dan masih banyak lagi dengan memanfaatkan sumber daya air waduk sebagai sumber energi. Saat ini di Bendungan Wonorejo terdapat dua pembangkit tenaga listrik yaitu PLTA dan PLTMH. Akan tetapi hingga saat ini PLTMH tersebut belum dioperasikan, sehingga pihak pengelola Bendungan Wonorejo bermaksud untuk mengoperasikan kembali PLTMH guna untuk memenuhi kebutuhan internal Bendungan Wonorejo dan bisa dijual ke PLN. Beroperasinya kembali PLTMH tentunya akan mempengaruhi produksi energi yang dihasilkan dari PLTA. Dari hasil simulasi operasi yang sudah dilakukan, produksi energi PLTA pada alternatif pertama menurun sebesar 8% bila dibandingkan dengan PLTA beroperasi tunggal, sedangkan produksi energi yang dihasilkan pada alternatif kedua menurun sebesar 7%. Sedangkan bila dilihat dari pendapatan yang didapatkan, dengan beroperasinya PLTMH ini akan meningkatkan pendapatan yang diterima. Karena, jika awalnya hanya menerima pemasukan dari BJPSDA PLTA dengan beroperasinya PLTMH ini pendapatan juga didapatkan dari hasil penjualan energi yang dihailkan oleh PLTMH tersebut. Pendapatan yang didapatkan dari alternatif pertama meningkat 20% jika dibandingkan jika PLTA beroperasi tunggal, sedangkan dengan menggunakan alternatif kedua pendapatn yang didapatkan meningkat 17%. Kata kunci: PLTA, PLTMH, simulasi pola operasi waduk, produksi energi listrik dan pendapatan ABSTRACT Basically, every human effort made to develop the potential of the existing water resources for the benefit of human life itself. The potential of the water used for irrigation, clean water, industry, hydroelectric and many more by utilizing water resources reservoirs as a source of energy. Lately, there are two types of power stations in Wonorejo dam, they are hydroelectric and micro hydro power. Unfortunately, the micro hydro power has not been operated, so that the superintendent of the micro hydro power, it is aimed to fulfill the internal need of Wonorejo dam, while the excess amount of the energy will be sold to Perusahaan Listrik Negara (PLN) or State-Owned Electricity Company. However, the operating process of micro hydro power will affect the amount of energy production generated by the hydroelectric power. The result of the analysis shows that by operating the micro hydro power, the amount of energy produced by hydroelectric power in the first alternative decreased by 8%, compared to the amount of energy produced if the hydroelectric power is operated independently. Meanwhile, the amount of the energy produced, if the second alternative applied, will also decrease by 7%. However, apart from BJPSDA, the researcher can state that the operation of the micro hydro power will also help to increase the income obtained regarding to the excess amount of energy sold to State-Owned Electricity Company. Thus, it can be concluded that the income obtained will increase up to 20% if the first alternative applied while the second one will only give 17%. Keywords: Hydroelectric power, Micro hydro power, operating pattern simulation of dam, electrical energy production and income
3 PENDAHULUAN Penyimpanan air waduk memberikan beberapa manfaat untuk pembangkit listrik tenaga air, pasokan air (perkotaan, industri, dan pertanian), pengendali banjir, dan peluang tempat rekreasi. Hingga saat ini, pembangkit listrik dengan tenaga air merupakan sumber energi listrik yang murah dengan emisi karbon yang sedikit (Jager, et. al; 2007). Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan industri, kebutuhan akan energi listrik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Apalagi akhir-akhir ini juga terjadi pemadaman bergilir yang sering diberlakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Oleh karena itu, pemanfaatan fungsi waduk sebagai pembangkit listrik tenaga air perlu ditingkatkan. Tetapi, mengingat akan keterbatasan tersedianya air tersebut untuk berbagai kebutuhan, maka perlu dilakukan pemanfaatan air waduk dengan sebaikbaiknya (Pangestuti; 2010). Debit aliran air dapat diatur sesuai dengan kebutuhan energi listrik yang diperlukan, namun kendalanya volume air yang dapat ditampung oleh waduk terkadang tidak mencukupi untuk mengasilkan energi listrik yang dibutuhkan. Hal ini dapat disebabkan karena debit air yang masuk ke waduk berkurang, umumnya terjadi pada musim kemarau atau dapat pula disebabkan oleh pendangkalan yang terjadi pada waduk akibat sedimentasi sehingga tidak dapat menampung aliran air secara maksimal pada musim penghujan (Said; 2013). Bendungan Wonorejo memiliki fungsi penting antara lain menyediakan air baku, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), mengendalikan banjir bagi daerah Tulungagung mendukung irigasi pertanian untuk sawah penduduk. Selain itu, di Bendungan Wonorejo saat ini juga terdapat PLTMH yang sudah dibangun, akan tetapi hingga saat ini PLTMH tersebut belum dioperasikan. Pengelola Bendungan Wonorejo Perum Jasa Tirta I (PJT I) bermaksud untuk mengoperasikan kembali PLTMH yang sudah ada tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik internal di Bendungan Wonorejo. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Wonorejo, kelebihan dari energi yang dihasilkan juga bisa dijual ke PLN. PLTMH di Bendungan Wonorejo termasuk kategori PLTMH reservoir, memanfaatkan air yang keluar lewat Hollow Jet Valve. Dalam proses pengoperasian PLTMH kembali tentunya akan mempengaruhi dari produksi energi PLTA yang sudah ada. PLTA sebagai sumber energi utama tentunya tetap menjadi prioritas utama dalam pengoperasian di Bendungan Wonorejo, sehingga apabila debit air tidak mencukupi untuk pengoperasian keduanya maka PLTMH akan berhenti beroperasi. Oleh karena itu, diperlukan penentuan masing-masing debit untuk tiap kebutuhan sehingga bisa memperoleh hasil yang maksimal. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui energi yang bisa dibangkitkan oleh PLTA dan PLTMH Wonorejo, mengetahui produksi listrik yang bisa dihasilkan oleh PLTA dan PLTMH Wonorejo serta mengetahui berapa keuntungan maksimal yang diperoleh dari pemanfaatan kembali PLTMH Bendungan Wonorejo tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Studi Lokasi daerah studi terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, terletak 15 km sebelah barat dari pusat Kota Tulungagung. Secara astronomis Kabupaten Tulungagung terletak pada koordinat ' BT ' BT dan 7 51' LS 8 18' LS.
4 Gambar 1. Peta Lokasi Studi Bendungan Wonorejo - Tulungagung Tahapan Studi Tahapan perhitungan dan analisa yang dilakukan dalam studi ini adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data dari berbagai sumber Data yang digunakan dalam analisa studi ini adalah : Data debit inflow Data kapasitas tampungan waduk Data teknis waduk 2. Pengolahan data Melakukan perhitungan analisa debit andalan dengan menggunakan data inflow tahun Dari data inflow tersebut digunakan untuk menentukan lepasan outflow untuk masingmasing kebutuhan PLTA dan PLTMH. Setelah itu didapatkan nilai outflow total setelah ditambah dengan evaporasi. 3. Simulasi operasi waduk Dari data kapasitas tampungan waduk yang didapat dan lepasan outflow total dari perhitungan sebelumnya, maka didapatkan tampungan akhir periode dan elevasi muka air waduk. Elevasi muka air waduk minimal PLTA beroperasi adalah +153, sehingga untuk tetap menjaga elevasi muka air waduk di angka +153, maka dilakukan coba-coba debit untuk masing-masing kebutuhan PLTA dan PLTMH dengan mengubah nilai draft operasi turbin sehingga elevasi muka air waduk tetap diatas Persamaan matematis kontinuitas tampungan dinyatakan sebagai berikut: St+1=St + It Ot Lt (1) C St 0 (2) dimana, St+1 = Tampungan waduk pada akhir interval waktu t St = Tampungan waduk pada waktu t It = Inflow ke waduk pada waktu t Ot = Outflow dari waduk pada waktu t Lt = Kehilangan air di waduk pada waktu t C = Kapasitas tampungan efektif waduk 4. Perhitungan produksi listrik dan total energi pengoperasian PLTA dan PLTMH. 5. Perhitungan pendapatan dari pengoperasian PLTA dan PLTMH. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Debit Andalan Dalam studi ini perhitungan debit andalan dilakukan dengan metode basic month. Peluang kejadiannya dihitung dengan rumus probabalitas dari persamaan weibull. Tahun dasar yang digunakan dalam studi ini adalah tahun yang data debitnya mempunyai keandalan 97% (debit air musim kering), 75% (debit air rendah), 50%
5 (debit air normal) dan 26% (debit air cukup) (Sosrodarsono; 1990). Prosedur perhitungan debit andalan sebagai berikut : 1. Menghitung total debit andalan dalam satu tahap untuk tiap tahun data yang diketahui. 2. Merangking data mulai dari kecil hingga besar. 3. Menghitung probabilitas untuk masing-masing, data dengan menggunakan persamaan weibull. Dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan didapatkan masing-masing debit berdasarkan masing-masing tahun keandalan seperti yang ditabelkan pada Tabel 1. Simulasi Operasi Waduk Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam simulasi ini adalah : a. Periode dalam 10 harian. b. Debit yang digunakan untuk pembangkit listrik sesuai dengan kapasitas yang terpasang di PLTA dan PLTMH Wonorejo. c. Simulasi operasi waduk dilakukan dua kali yaitu simulasi operasi menggunakan debit andalan berdasarkan peluang ketersediaan debit yang ada dan simulasi operasi yang dilakukan selama 10 tahun terakhir (2004/ /2014). d. Simulasi ini dilakukan dengan menggunakan dua alternatif jam operasi PLTA dan PLTMH, yaitu Simulasi alternatif I yaitu waktu operasi PLTA 10 jam dan waktu operasi PLTMH 24 jam. Jam operasi PLTA dimulai pukul sedangkan jam operasi PLTMH penuh selama 24 jam Simulasi alternatif I waktu operasi PLTA 10 jam dan waktu operasi PLTMH 14 jam. Jam operasi PLTA dimulai pukul sedangkan jam operasi PLTMH dimulai pukul e. Terdapat beberapa ketentuan lain dalam Tabel 1. Rekapitulasi Inflow Berdasarkan Masing-masing Keandalan Bulan Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Pola (P%) Periode Debit air kering Debit air rendah Debit air normal Debit air cukup 97,3% (m3/det) 75,3% (m3/det) 50,7% (m3/det) 26% (m3/det) 1 0,00 0,47 2,04 4,28 2 0,00 0,10 0,82 3,32 3 0,00 0,17 0,60 2,31 1 0,00 0,00 0,13 3,07 2 0,00 0,00 0,13 1,38 3 0,00 0,00 0,00 0,69 1 0,00 0,00 0,00 0,17 2 0,00 0,00 0,00 0,11 3 0,00 0,00 0,00 0,11 1 0,00 0,00 0,00 0,10 2 0,00 0,00 0,00 0,05 3 0,00 0,00 0,00 0,00 1 0,00 0,00 0,00 0,05 2 0,00 0,00 0,00 0,89 3 0,00 0,22 0,54 1,80 1 0,00 0,00 1,23 10,98 2 0,00 0,49 2,99 7,28 3 0,00 1,30 6,34 8,79 1 0,29 2,92 7,22 16,23 2 0,43 3,65 8,29 15,86 3 3,40 4,08 10,30 11,76 1 1,24 4,14 8,69 13,01 2 1,65 3,79 5,39 10,04 3 3,10 4,65 9,06 10,30 1 2,21 3,39 8,42 11,78 2 3,83 5,19 9,34 14,31 3 3,23 7,76 11,56 14,62 1 2,48 5,69 9,30 14,91 2 2,45 4,21 6,19 9,56 3 3,21 4,17 6,85 13,51 1 5,64 7,92 8,67 12,21 2 4,05 6,33 11,57 16,24 3 3,76 4,32 6,01 9,29 1 1,35 3,13 4,78 9,44 2 0,00 3,01 4,17 6,23 3 0,00 1,79 2,71 7,37 menentukan debit tersebut yaitu debit yang digunakan tidak boleh melebihi dari kapasitas daya yang terpasang, tidak menyebabkan operasi waduk gagal, dan elevasi muka air waduk tidak boleh dibawah elevasi +153 m yang merupakan elevasi terendah untuk operasi PLTA. Dari hasil simulasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan alternatif pengoperasian I dan alternatif II. Energi total yang dihasilkan pada alternatif I sebesar ,49 MWh untuk debit andalan kondisi debit air kering, ,78 untuk kondisi debit air rendah, ,55 MWh untuk debit air normal, dan ,21 MWh untuk debit air cukup. Sedangkan, energi total yang dihasilkan pada alternatif II sebesar ,39 MWh untuk debit andalan kondisi debit air kering, ,64 untuk kondisi debit air rendah, ,96 MWh untuk debit air normal, dan ,65 MWh untuk debit air cukup. Grafik ditunjukkan pada Gambar.2. Pada simulasi operasi yang dilakukan menggunakan alternatif I, produksi energi yang dihasilkan oleh PLTA menurun sebesar 8% jika dibandingkan dengan produksi energi yang dihasilkan jika PLTA beroperasi tunggal. Sedangkan pada simulasi pengoperasian dengan menggunakan alternatif II, produksi energi
6 yang dihasilkan oleh PLTA menurun sebesar 7%. Hasil simulasi yang dilakukan menggunakan alternatif I menunjukkan bahwa PLTMH hanya bisa beroperasi dengan debit minimum kecuali pada kondisi debit air cukup. Pada kondisi debit air kering dan debit air rendah pada musim kemarau PLTMH tidak bisa beroperasi karena kondisi debit yang minim sehingga dialokasikan untuk pengoperasian PLTA saja. Sedangkan, alternatif II pengoperasian PLTA dilakukan selama 10 jam dan PLTMH 14 jam. Hasil simulasi yang dilakukan menggunakan alternatif II menunjukkan bahwa PLTA dan PLTMH bisa sama-sama beroperasi sepanjang tahun pada semua kondisi, karena pengoperasian PLTA dan PLTMH bergantian sehingga debit memungkinkan untuk keduanya beroperasi. Melihat hasil produksi energi yang dihasilkan, maka dapat diketahui bahwa PLTMH lebih baik dioperasikan pada saat kondisi debit air normal dan kondisi debit cukup, karena pada kondisi tersebut ketersediaan air yang ada bisa mencukupi untuk kebutuhan pengoperasian PLTA dan PLTMH. Oleh karena itu, produksi energi yang dihasilkan PLTA masih tetap bisa terpenuhi dan PLTMH juga bisa menyuplai untuk kebutuhan internal Wonorejo. Gambar 2. Grafik Perbandingan Produksi Energi Pengoperasian PLTA Tunggal, PLTA-PLTMH Alternatif I dan PLTA- PLTMH Alternatif II Berdasarkan Masingmasing Keandalan Gambar 3. Grafik Perbandingan Produksi Energi Pengoperasian PLTA Tunggal, PLTA-PLTMH Alternatif I dan PLTA- PLTMH Alternatif II Menggunakan Debit Riil Grafik gambar 3 adalah hasil simulasi menggunakan debit riil, dari gambar grafik tersebut didapatkan produksi energi tertinggi terdapat pada periode sebesar ,34 MWh untuk alternatif I dan ,11 untuk alternatif II. Dimana pada saat periode tersebut merupakan kondisi debit air cukup. Sehingga kedua pembangkit tersebut bisa beroperasi maksimal. Perhitungan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) Untuk Pengelolaan PLTA Pembiayaan pengelolaan sumber daya air yang berasal dari penerimaan hasil BJPSDA prinsipnya wajib ditanggung oleh pengguna sumber daya air sesuai dengan manfaat yang diperolehnya. BJPSDA bukan merupakan pembayaran atas harga air, melainkan merupakan penggantian sebagian biaya yang diperlukan untuk pengelolaan sumber daya air. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan oleh instansi terkait yang dilakukan menurut tata cara penetapan BJPSDA (Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air) untuk kegiatan usaha PLTA yang tercantum di Peraturan Menteri PU No 08/PRT/M/2014, maka penetapan harga BJPSDA untuk pengoperasian PLTA di Bendungan Wonorejo sebesar Rp 167,00/kWh. Maka, nilai manfaat yang didapatkan dari BJPSDA untuk pengelolaan
7 PLTA tunggal : 167 x ,82 mwh = Rp ,00. Tabel rekapitulasi perhitungan pendapatan BJPSDA ditunjukkan pada tabel 2. Harga Pembelian Listrik PLTMH Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan peraturan baru yaitu Permen ESDM No 19 Tahun 2015, terkait harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN dari pembangkit listrik tenaga terbarukan skala kecil dan menengah. Peraturan ini merupakan revisi Permen ESDM No 22 Tahun Peraturan baru ini memuat harga beli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air dari bendungan maupun waduk dengan kapasitas sampai dengan 10MW. Perhitungan Biaya Operasional PLTMH dan Pendapatan dari Pengoperasian PLTA dan PLTMH Kebutuhan listrik internal di Bendungan Wonorejo dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan listrik untuk control building ( VA) dan power house (10.600VA). Berdasarkan Permen ESDM No 31 Tahun 2014 tentang tarif dasar listrik yang disediakan oleh PT PLN untuk keperluan kantor pemerintahan golongan tarif P-1/TR dengan batas daya VA 200 KVA sebesar Rp 1.352/kWh. Jika rata-rata tiap bulan anggaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan listrik internal sebesar Rp ,00 (control building) dan Rp ,00 (power house), maka energi rata-rata yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik internal adalah sebagai berikut : a. Control building = b. Power house = Biaya Listrik Per Bulan Tarif dasar listrik Rp ,00 = Rp 1.352,00/kwh = 6.286,98 kwh = 6,29 mwh Biaya Listrik Per Bulan Tarif dasar listrik Rp ,00 = Rp 1.352,00/kwh = 2.773,67 kwh = 2,77 mwh Kebutuhan listrik internal rata-rata per tahun = (energi control building+power house) x 12 = (6,29 mwh + 2,77 mwh) x 12 = 108,73 mwh Setelah diketahui berapa kebutuhan listrik internal yang digunakan per tahun, maka sisa dari produksi energi yang dihasilkan oleh PLTMH setelah digunakan untuk kebutuhan internal bisa dijual ke PLN. Berdasarkan Permen ESDM No 19 Tahun 2015, perhitungan harga pembelian dilakukan dalam satuan cent USD/ kwh (1 USD dan nilai 1 USD = 100 cent USD). Berikut adalah contoh perhitungan penjualan tenaga listrik PLTMH pada periode 2004/2005 pada alternatif pertama. Total penjualan = 13,00 x F x 0,01 USD/ kwh x produksi energi per tahun = 13,00 x 1,00 x 0,01 USD/ kwh x 844,23 kwh = ,16 USD Jika nilai tukar USD terhadap IDR diambil nilai tukar sebesar Rp ,00 per 1 USD, maka 1 cent USD = Rp 135. Sehingga, nilai manfaat yang diterima bila dihitung dalam nilai IDR = ,16 x Rp 135 = Rp ,00. Nilai manfaat dari penjualan hasil listrik tersebut ditambahkan dengan nilai manfaat yang didapatkan pendapatan BJPSDA dari pengelolaan PLTA. Rekapitulasi perhitungan nilai manfaat yang didapatkan dari pengoperasian PLTA dan PLTMH dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 2. Rekapitulasi Pendapatan dari BJPSDA Untuk Pengoperasian Tunggal Tahun Produksi Listrik Pendapatan Periode PLTA (mwh) BJPSDA PLTA 2004/ ,82 Rp / ,65 Rp / ,65 Rp / ,91 Rp / ,52 Rp / ,53 Rp / ,49 Rp / ,04 Rp / ,76 Rp / ,59 Rp Sumber: Hasil Perhitungan
8 Tabel 3. Rekapitulasi Perbandingan Total Pendapatan Tahun Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp) Periode PLTA Alternatif I Alternatif II 2004/2005 Rp Rp Rp /2006 Rp Rp Rp /2007 Rp Rp Rp /2008 Rp Rp Rp /2009 Rp Rp Rp /2010 Rp Rp Rp /2011 Rp Rp Rp /2012 Rp Rp Rp /2013 Rp Rp Rp /2014 Rp Rp Rp KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa yang sudah dilakukan mengenai studi alternatif pola operasi PLTA dan PLTMH di Bendungan Wonorejo dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Produksi energi yang bisa dihasilkan dari PLTA dan PLTMH adalah sebagai berikut. a. Simulasi menggunakan perhitungan debit andalan pola operasi alternatif I (PLTA 10jam-PLTMH 24jam) : Kondisi debit air kering 97,30% oleh PLTA sebesar ,86 MWh dan PLTMH sebesar 840,63 MWh. Kondisi debit air normal 50,70% oleh PLTA sebesar MWh PLTMH sebesar 1.322,55 MWh Kondisi debit air cukup 26,00% oleh PLTA sebesar ,81 MWh dan PLTMH sebesar 1.763,40 MWh. b. Simulasi menggunakan perhitungan debit andalan pola operasi alternatif II (PLTA 10jam-PLTMH 14jam) : Kondisi debit air kering 97,30% oleh PLTA sebesar ,90 MWh dan PLTMH sebesar 771,49 MWh. Kondisi debit air normal 50,70% oleh PLTA sebesar ,31 MWh dan PLTMH sebesar 1.028,65 MWh. Kondisi debit air cukup 26,00% oleh PLTA sebesar MWh PLTMH sebesar 1.028,65 MWh. c. Simulasi menggunakan debit riil pola operasi alternatif I (PLTA 10jam-PLTMH 24jam) : Produksi listrik terbesar terdapat pada periode 2010/2011 dengan produksi listrik PLTA sebesar ,34 MWh dan produksi listrik PLTMH sebesar 1.763,40 MWh Produksi listrik terkecil terdapat pada periode 2007/2008 dengan produksi listrik PLTA sebesar ,02 MWh dan produksi listrik PLTMH sebesar 771,79 MWh d. Simulasi menggunakan debit riil pola operasi alternatif II (PLTA 10jam-PLTMH 14jam) : Produksi listrik terbesar terdapat pada periode 2010/2011 dengan produksi listrik PLTA sebesar ,11 MWh dan produksi listrik PLTMH sebesar 1.028,65 MWh Produksi listrik terkecil terdapat pada periode 2006/2007 dengan produksi listrik PLTA sebesar ,74 MWh dan produksi listrik PLTMH sebesar 771,49 MWh 2. Berdasarkan perhitungan simulasi yang sudah dilakukan, diketahui bahwa produksi energi terbesar yang dihasilkan oleh PLTA dan PLTMH terdapat pada periode dimana pada periode tersebut PLTA dan PLTMH sama-sama beroperasi maksimal. Sehingga pendapatan maksimal yang diperoleh dari BJPSDA untuk pengelolaan PLTA pada periode untuk alternatif I sebesar Rp dan pendapatan yang didapatkan dari penjualan listrik PLTMH untuk alternatif I sebesar Rp Sedangkan pendapatan BJPSDA untuk pengelolaan PLTA untuk pengoperasian menggunakan alternatif II sebesar Rp dan pendapatan yang didapatkan dari penjualan listrik PLTMH untuk alternatif II sebesar Rp Total pendapatan yang didapatkan menunjukkan bahwa pendapatan total pada alternatif I lebih
9 besar 19,5% dari pendapatan total yang didapatkan pada alternatif II. Saran yang bisa penulis berikan untuk menindaklanjuti studi ini adalah walaupun secara perhitungan ekonomi pengoperasian PLTA dan PLTMH tersebut memberikan nilai manfaat yang lebih besar daripada bila PLTA beroperasi tunggal, tetap diperlukan komunikasi lebih lanjut antara pihak pengelola PLTA dan pengelola PLTMH terkait dengan pengaruh produksi energi PLTA yang menurun karena adanya pengeporasian PLTMH tersebut. Selain itu, diperlukan pertimbangan mengenai pemenuhan kebutuhan listrik di daerah hilir dengan berkurangnya produksi energi PLTA karena beroperasinya kembali PLTMH. Sehingga, baik pihak pengelola PLTA dan pengelola PLTMH bisa mendapatkan keputusan yang terbaik terkait pengoperasian PLTA dan PLTMH di Bendungan Wonorejo DAFTAR PUSTAKA Jager, Henriette I et. al Sustainable Reservoir Operation: Can We Generate Hydropower And Preserve Ecosystem Values. Publish online in Wiley Inter Science, USA. Manual Prosedur Bendungan Wonorejo Malang: Perum Jasa Tirta I Pangestuti, Dwi Pemodelan Optimasi Operasional Waduk-Waduk Besar Di Kali Brantas Untuk Produksi Energi Menggunakan Data Debit Real Time. Jurnal Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan Kapasitas Sampai Dengan 10MW (Sepuluh Megawatt) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). 29 Juni Jakarta. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2014 Tentang Pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air. 8 Agustus Jakarta. Said, Sri Mawar Model Optimasi Sumber Daya Air PLTA Bakaru Dalam Mengantisipasi Perkembangan Beban Pada Sistem Kelistrikan Sulawesi Selatan Barat. Proposal Disertasi Universitas Hasanuddin Makassar. Sosrodarsono, Suyono Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN UNIT PLTA IV & V TERHADAP POLA OPERASI WADUK KARANGKATES KABUPATEN MALANG
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN UNIT PLTA IV & V TERHADAP POLA OPERASI WADUK KARANGKATES KABUPATEN MALANG Dwi Mahdiani Pratiwi 1, Suwanto Marsudi², Rahmah Dara Lufira² 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN POLA OPERASI WADUK LOMPATAN HARIMAU DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
STUDI PERENCANAAN POLA OPERASI WADUK LOMPATAN HARIMAU DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Radya Gading Widyatama 1, Pitojo Tri Juwono 2, Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciSIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO
SIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO Abstract Deandra Astried 1), Agus Hari Wahyudi 2), Suyanto 3) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret 2) 3)
Lebih terperinciScheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman
Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciStudi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tugas Akhir Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh : Sezar Yudo Pratama 3106 100 095 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN OPERASI WADUK BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT
STUDI PERENCANAAN OPERASI WADUK BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT Nur Ismi Najamuddin 1, Donny Harisuseno 2, Pitojo Tri Juwono 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciSTUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK
STUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK Shony Abdi M, Pitojo Tri Juwono, M. Janu Ismoyo, Jurusan Pengairan Fakultas Teknik
Lebih terperinciTINJAUAN SISI OPERASI WADUK DALAM MENUNJANG INTENSITAS TANAM
JURNAL TUGAS AKHIR TINJAUAN SISI OPERASI WADUK DALAM MENUNJANG INTENSITAS TANAM Oleh : MOCHAMMAD YUSUF KRISHNA SATRIA D 111 12 283 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2017 TINJAUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi disaat musim penghujan
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI
3 BAB III METODOLOGI 3.1 SURVEY LAPANGAN Lokasi survey meliputi ruas saluran Banjarcahyana mulai dari outlet PLTA Tapen sampai dengan Bangunan BBC-8a (got miring) dimana rencana PLTA Siteki akan dibangun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air (SDA) bertujuan mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar
Lebih terperinciOptimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-1 Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung) Anindita Hanalestari Setiawan
Lebih terperinciPOLA OPERASI WADUK PUUNDOHO UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN IRIGASI KABUPATEN KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
POLA OPERAS WADUK PUUNDOHO UNTUK KEBUTUHAN AR BERSH DAN RGAS KABUPATEN KOLAKA UTARA PROVNS SULAWES TENGGARA 1 Satriya Arif Wicaksono1, Donny Harisuseno2, Prima Hadi Wicaksono2 Mahasiswa Program Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan dari dibangunnya suatu waduk atau bendungan adalah untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi
Lebih terperinciANALISIS DEBIT ANDALAN DAN SIMULASI TAMPUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN PLTA PUMPED STORAGE DI PINTU AIR TULUNGAGUNG SELATAN JURNAL
ANALISIS DEBIT ANDALAN DAN SIMULASI TAMPUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN PLTA PUMPED STORAGE DI PINTU AIR TULUNGAGUNG SELATAN JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1.1 Lokasi Geografis Penelitian ini dilaksanakan di waduk Bili-Bili, Kecamatan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Waduk ini dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam yang sangat besar terutama potensi sumber daya air. Pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung memiliki kedudukan yang strategis dalam pembangunan nasional. Di samping letaknya yang strategis karena merupakan pintu gerbang selatan Sumatera,
Lebih terperinciKAJIAN KEANDALAN WADUK SEMPOR
KAJIAN KEANDALAN WADUK SEMPOR Agung Setiawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat Jl. Majapahit No. 62 Mataram email : agung_setiawan@yahoo.com ABSTRAKSI Waduk
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN
EVALUASI POLA OPERASI WADUK SELOREJO AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR JURNAL SKRIPSI KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Lebih terperinciPENENTUAN POLA OPERASI WADUK BAJULMATI KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR. 1
PENENTUAN POLA OPERASI WADUK BAJULMATI KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Era Shelly Melania 1, Tri Budi Prayogo 2, Anggara Wiyono Wit Saputra 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KEGIATAN PENGERUKAN SEDIMEN WADUK BILI-BILI DITINJAU DARI NILAI EKONOMI
EFEKTIVITAS KEGIATAN PENGERUKAN SEDIMEN WADUK BILI-BILI DITINJAU DARI NILAI EKONOMI Wahyu Sejati 1,Pitojo Tri Juwono 2,Runi Asmaranto 2 1) Mahasiswa Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Lebih terperinciPengaruh Sedimentasi Terhadap Pola Operasi Waduk Wlingi
Pengaruh Sedimentasi Terhadap Pola Operasi Wlingi Rizki Prima Sentosa 1, Dwi Priyantoro 2, Pitojo Tri Juwono 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan unsur yang sangat penting di bumi dan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan unsur yang sangat penting di bumi dan dibutuhkan oleh semua benda hidup serta merupakan energi yang mempertahankan permukaan bumi secara konstan.
Lebih terperinciEkspansi Tenaga Air Untuk Ketahanan Energi Melalui Pengoperasian Waduk Tunggal
264 Ekspansi Tenaga Air Untuk Ketahanan Energi Melalui Pengoperasian Waduk Tunggal Studi Kasus Waduk Paya Bener Takengon Azmeri Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala azmeri73@yahoo.com
Lebih terperinciStudi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-30 Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier Ahmad Wahyudi, Nadjadji Anwar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan suatu waduk merupakan salah satu upaya manusia untuk mencukupi kebutuhan dan menjaga ketersediaan air sepanjang tahun sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciTINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1
TINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1 Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Jl. Surabaya 2 A, Malang Indonesia 65115 Telp. 62-341-551976, Fax. 62-341-551976 http://www.jasatirta1.go.id
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA WADUK DENGAN METODE SIMULASI
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Teknopreneur (SNTT) 2013 ISSN: 2338-3887 FASTIKOM UNSIQ Wonosobo, 18 Juni 2013 EVALUASI KINERJA WADUK DENGAN METODE SIMULASI Nasyiin Faqih 1) Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Pengoperasian waduk harus disusun sesuai karakteristik sistem daerah yang ditinjau, oleh karena itu diperlukan pemahaman terhadap karakteristik sistem
Lebih terperinciOPTIMASI POLA OPERASI WADUK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (Studi Kasus Waduk Wonogiri)
OPTIMASI POLA OPERASI WADUK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Cahaya Santoso Samosir 1, Widandi Soetopo 2, Emma Yuliani 2 1) Mahasiwa Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKONSERVASI PEMANFAATAN AIR SITU CEDE - TASIKMALAYA DALAM RANGKA RESTORASI FUNGSI TESIS
KONSERVASI PEMANFAATAN AIR SITU CEDE - TASIKMALAYA DALAM RANGKA RESTORASI FUNGSI TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : LULU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna Bendungan Selorejo : III-1 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : simulasi F.J Mock, debit andalan, neraca air baku, simulasi air baku, analisa ekonomi ABSTRACT
KAJIAN EKONOMI UNTUK MEMPERKIRAKAN HARGA AIR BAKU BERDASARKAN USIA GUNA BENDUNGAN TILONG KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG- PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Ardhi Nurhakim 1, Pitojo Tri Juwono 2, Widandi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan hujan yang tidak merata sepanjang tahun menyebabkan persediaan air yang berlebihan dimusim penghujan dan kekurangan dimusim kemarau. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciSTUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)
STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A) Yedida Yosananto 1, Rini Ratnayanti 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional,
Lebih terperinciPEMODELAN OPTIMASI OPERASIONAL WADUK-WADUK BESAR DI KALI BRANTAS UNTUK PRODUKSI ENERGI MENGGUNAKAN DATA DEBIT REAL TIME
MAKALAH SEMINAR THESIS PEMODELAN OPTIMASI OPERASIONAL WADUK-WADUK BESAR DI KALI BRANTAS UNTUK PRODUKSI ENERGI MENGGUNAKAN DATA DEBIT REAL TIME MAHASISWA: DWI PANGESTUTI 3107.205.706 DOSEN PEMBIMBING: PROF.DR.Ir.
Lebih terperinciEVALUASI DAN SIMULASI POLA OPERASI WADUK TILONG DI KABUPATEN KUPANG
EVALUASI DAN SIMULASI POLA OPERASI WADUK TILONG DI KABUPATEN KUPANG Yan P. S. Tampani 1, Widandi Soetopo 2, Donny Harisuseno 2 1 Staf Balai Wilayah Sungai Nusa, Kementerian PUPR, Kupang Indonesia 2 Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciOPTIMASI LEPASAN BERDASARKAN TAMPUNGAN OPERASI WADUK SUTAMI UNTUK PLTA DENGAN ALGORITMA GENETIK JURNAL ILMIAH
OPTIMASI LEPASAN BERDASARKAN TAMPUNGAN OPERASI WADUK SUTAMI UNTUK PLTA DENGAN ALGORITMA GENETIK JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN & PENDAYAGUNAAN SDA Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciEVALUASI DAERAH IRIGASI BENGAWAN JERO KABUPATEN LAMONGAN
EVALUASI DAERAH IRIGASI BENGAWAN JERO KABUPATEN LAMONGAN Aris Setiawan 1, Nur Azizah Affandy² 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan, ²Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan masyarakat pada zaman sekarang dan tidak dapat dipisahkan adalah kebutuhan akan energi listrik. Banyak masyarakat
Lebih terperinciSTUDI ATURAN LEPASAN UNTUK OPERASI WADUK DI BENDUNGAN PENGGA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
STUDI ATURAN LEPASAN UNTUK OPERASI WADUK DI BENDUNGAN PENGGA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Rizky Aditya Tristanto 1, Widandi Soetopo 2, Heri Suprijanto 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI OPERASI WADUK IR. H. DJUANDA JATILUHUR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLVER
ANALISIS OPTIMASI OPERASI WADUK IR. H. DJUANDA JATILUHUR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLVER PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciGusta Gunawan Staf Pengajar pada Jurusan Sipil Universitas Bengkulu. ABSTRAK
ISSN 0852-405X Jurnal Penelitian UNIB, Vol. XI, No 1, Maret 2005, Hlm. 29-37 29 EVALUASI POLA OPERASI MULTI WADUK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMBERIKAN NILAI TAMBAH PADA WADUK YANG TERLETAK SECARA SERIAL (Studi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTHM) MENGGUNAKAN TURBIN FRANCIS DI BENDUNGAN BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
TUGAS SARJANA STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTHM) MENGGUNAKAN TURBIN FRANCIS DI BENDUNGAN BANJIR KANAL BARAT SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata
Lebih terperinciStudi Optimasi Irigasi pada Daerah Irigasi Segaran Menggunakan Simulasi Stokastik Model Random Search
Studi Optimasi Irigasi pada Daerah Irigasi Segaran Menggunakan Simulasi Stokastik Model Random Search Chikal Mayrasaruf Pratama¹, Widandi Soetopo², Rini Wahyu Sayekti² ¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG
HALAMAN PENGESAHAN Judul : EVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG Disusun oleh : Eko Sarono.W L2A0 01 051 Widhi Asmoro L2A0 01 163 Semarang, Mei 2007 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. Sri Sangkawati,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO WADUK PONDOK
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO WADUK PONDOK Orien Kalam Simanjuntak 1), Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc. 2),Ir. Adi Yusuf Muttaqien, MT. 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil,Universitas
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA POLA OPERASI WADUK (POW) WONOGIRI 2014
EVALUASI KINERJA POLA OPERASI WADUK (POW) WONOGIRI 2014 Dinia Anggraheni 1, Rachmad Jayadi 2, dan Istiarto 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia,
Lebih terperinciREKAYASA SUMBERDAYA AIR (WATER RESOURCES ENGINEERING ) OPERASI WADUK
REKAYASA SUMBERDAYA AIR (WATER RESOURCES ENGINEERING ) OPERASI WADUK KULIAH -7 [Operasi Waduk] Today s Subject Overview Operasi Waduk Pengantar Operasi Waduk Karakteristik Operasi Waduk Lingkup Operasi
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pola Operasi Waduk Latowu Provinsi Sulawesi Tenggara Guna Penyediaan Air Baku dan Air Irigasi JURNAL
Studi Perencanaan Pola Operasi Waduk Latowu Provinsi Sulawesi Tenggara Guna Penyediaan Air Baku dan Air Irigasi JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air
Lebih terperinciANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO Analysis of Water Loss on The Clean Water Distribution Network Pipe at PDAM Baki Subdistrict, Sukoharjo
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNGAN BENER KABUPATEN PURWOREJO. Claudia Ratna KD, Dwiarta A Lubis Sutarto Edhisono, Hary Budieni
ABSTRAK PERENCANAAN BENDUNGAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Claudia Ratna KD, Dwiarta A Lubis Sutarto Edhisono, Hary Budieni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto,
Lebih terperinciPROYEK AKHIR PERENCANAAN TEKNIK EMBUNG DAWUNG KABUPATEN NGAWI
PROYEK AKHIR PERENCANAAN TEKNIK EMBUNG DAWUNG KABUPATEN NGAWI Disusun Oleh : PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian atau riset merupakan suatu usaha untuk mencari pembenaran dari suatu permasalahan hingga hasilnya dapat ditarik kesimpulan dan dari hasil penelitian yang diperoleh
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA. Hendra Kurniawan 1 ABSTRAK
OPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA Hendra Kurniawan 1 1 Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No. 1 Jakarta ABSTRAK Sesuai
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciPREDIKSI BEBAN SEDIMENTASI WADUK SELOREJO MENGGUNAKAN DEBIT EKSTRAPOLASI DENGAN RANTAI MARKOV
Volume 13, Nomor 1 PREDIKSI BEBAN SEDIMENTASI WADUK SELOREJO MENGGUNAKAN DEBIT EKSTRAPOLASI DENGAN RANTAI MARKOV Prediction of Reservoir Sedimentation Selorejo Loads Using Debit Extrapolation Markov Chain
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM PT. INDONESIA POWER adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero). Perusahaan
Lebih terperinciSTUDI POLA OPERASI WADUK WAY SEKAMPUNG MENGGUNAKAN HEC-RESSIM
SKRIPSI STUDI POLA OPERASI WADUK WAY SEKAMPUNG MENGGUNAKAN HEC-RESSIM DANIELSON CHRISTIAN NPM : 2013410032 PEMBIMBING: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciKAJIAN DISTRIBUSI SEDIMENTASI WADUK BENING KABUPATEN MADIUN (EMPERICAL AREA REDUCTION METHOD
Ernawan 1, Anastasia Irawati Putri 2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095 KAJIAN DISTRIBUSI SEDIMENTASI WADUK BENING KABUPATEN MADIUN (EMPERICAL AREA REDUCTION METHOD DAN AREA INCREMENT METHOD) Study of
Lebih terperinciTugas Manajemen Air - FTP - Genap 2013/2014. hal. 1. Nama mahasiswa: NIM: Ttd. Dosen:
Tugas Manajemen Air - FTP - Genap 2013/2014. hal. 1 Jurusan Pengairan Fakultas Teknik UB Tugas MANAJEMEN AIR Dosen: 1. Dr.Ir.Rispiningtati, M.Eng. 2. Dr.Ir. Lily Montarcih Limantara, M.Sc. 3. Dr.Ir. Widandi
Lebih terperinciEvaluasi Pola Operasi Waduk Jatiluhur
SKRIPSI Evaluasi Pola Operasi Waduk Jatiluhur Christian Cahyono NPM : 2013410145 PEMBIMBING: Doddi Yudianto, Ph.D. KO-PEMBIMBING: Steven Reinaldo Rusli, S.T., M.T., M.Sc. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Lebih terperinciOptimalisasi Jangka Menengah PLTA Memperhatikan Ketersediaan Air Menggunakan Linear Programming
5 JNTETI, Vol., No., Mei Optimalisasi Jangka Menengah PLTA Memperhatikan Ketersediaan Air Menggunakan Linear Programming Winasis, Hari Prasetijo, Giri Angga Setia Abstact Hydro power plant is kind of electric
Lebih terperinciListrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan I - 1
Bab 1 Pendahuluan I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat mendasar bagi makhluk hidup, namun hingga kini belum semua masyarakat mampu menikmatinya secara maksimal.
Lebih terperinciPERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO
TUGAS AKHIR RC 09 1380 PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO Taufan Andrian Putra NRP 3109 100 078 Dosen Pembimbing: Prof.
Lebih terperinciPENENTUAN KAPASITAS DAN TINGGI MERCU EMBUNG WONOBOYO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DI DESA CEMORO
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 512 518 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 512 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta
PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR 1 Rika Sri Amalia (rika.amalia92@gmail.com) 2 Budi Santosa (bsantosa@staff.gunadarma.ac.id) 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciLAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
LAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perancangan Infrastruktur Keairan Dosen Pengampu: Dr. Ing. Ir. Dwita Sutjiningsih, Dipl. HE Evi Anggraheni,
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI OPERASI WADUK IR. H. DJUANDA JATILUHUR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLVER
ANALISIS OPTIMASI OPERASI WADUK IR. H. DJUANDA JATILUHUR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLVER Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil disusun
Lebih terperinciPENELUSURAN BANJIR WADUK DENGAN HYDROGRAF SERI
PENELUSURAN BANJIR WADUK DENGAN HYDROGRAF SERI Aniek Masrevaniah Jurusan pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang 65145 HP: 81233151223; email: a.masrevani@yahoo.com Ringkasan: Setiap waduk
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI OPERASIONAL WADUK SENGGURUH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
STUDI OPTIMASI OPERASIONAL WADUK SENGGURUH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Nama Mahasiswa : SEZAR YUDO PRATAMA NRP : 3106 100 095 Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : 1. Ir. Abdullah
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PADA WADUK KEDUNGOMBO
OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PADA WADUK KEDUNGOMBO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh: DIAH AYU PURNAMASARI
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA OPERASI WADUK JEPARA LAMPUNG DENGAN CARA ROTASI PEMBERIAN AIR IRIGASI
Media Teknik Sipil, Volume IX, Januari 2009 ISSN 1412-0976 PENINGKATAN KINERJA OPERASI WADUK JEPARA LAMPUNG DENGAN CARA ROTASI PEMBERIAN AIR IRIGASI Rudi Azuan, Agus Hari Wahyudi dan Sobriyah Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air permukaan (water surface) sangat potensial untuk kepentingan kehidupan. Potensi sumber daya air sangat tergantung/berhubungan erat dengan kebutuhan, misalnya untuk
Lebih terperinciDEFt. W t. 2. Nilai maksimum deficit ratio DEF. max. 3. Nilai maksimum deficit. v = max. 3 t BAB III METODOLOGI
v n t= 1 = 1 n t= 1 DEFt Di W t 2. Nilai maksimum deficit ratio v 2 = max DEFt Dt 3. Nilai maksimum deficit v = max { } DEF 3 t BAB III METODOLOGI 24 Tahapan Penelitian Pola pengoperasian yang digunakan
Lebih terperinciAnalisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten Sumba Timur
Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 1, Maret 2016, 13-18 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.13-18 Analisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CROPWAT VERSI 8.0 Oleh : KELOMPOK 3 1. Adam Pahlevi Chamsudi F44100013 2. Riandy Surya Irawan F44100026
Lebih terperinciOPTIMASI IRIGASI DENGAN PROGRAM DINAMIK DI METRO HILIR
OPTIMASI IRIGASI DENGAN PROGRAM DINAMIK DI METRO HILIR Ir. Abdul azis Hoesein, M.Eng.Sc, Dipl.HE *) Joko Suparmanto,S.Pd. & Seto Sugianto P.R., ST **) *) Dosen Tetap Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciStudi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar
Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar Handika Putrawan 1, Ery Suhartanto 2, Riyanto Haribowo 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciGambar 3.1. Peta lokasi Penelitian Sumber : Google Map
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi pengamatan tentang Evaluasi Pemanfaatan Air Waduk Saguling Provinsi Jawa Barat yaitu di Batu Jajar,Kabupaten Bandung Barat. Batu Jajar,Kabupaten
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH SEDIMENTASI KALI BRANTAS TERHADAP KAPASITAS DAN USIA RENCANA WADUK SUTAMI MALANG
STUDI PENGARUH SEDIMENTASI KALI BRANTAS TERHADAP KAPASITAS DAN USIA RENCANA WADUK SUTAMI MALANG Suroso, M. Ruslin Anwar dan Mohammad Candra Rahmanto Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat
Lebih terperinciOPTIMASI POLA OPERASI WADUK TILONG DENGAN PROGRAM DINAMIK DETERMINISTIK TESIS COSTANDJI NAIT NIM
OPTIMASI POLA OPERASI WADUK TILONG DENGAN PROGRAM DINAMIK DETERMINISTIK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh COSTANDJI NAIT NIM.
Lebih terperinciBab IV Analisis Data
Bab IV Analisis Data IV.1. Neraca Air Hasil perhitungan neraca air dengan debit andalan Q 8 menghasilkan tidak terpenuhi kebutuhan air irigasi, yaitu hanya 1. ha pada musim tanam I (Nopember-Februari)
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kawasan Danau Singkarak terletak di dua kabupaten yaitu KabupatenSolok dan Tanah Datar. Kedua kabupaten ini adalah daerah penghasil berasdan menjadi lumbung beras bagi Provinsi
Lebih terperinciJurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang Telpon (0341)
STUDI OPTIMASI POLA OPERASI WADUK KRUENG SEULIMEUM KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR Ilham Bolota, Widandi Soetopo, Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR
BAB VI ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR 6.1 SUMBER AIR EXISTING Sumber air existing yang digunakan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah Kecamatan Gunem berasal dari reservoir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mojokerto, Gresik dan Kodya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. DAS Lamong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cakupan batas DAS Lamong berada di wilayah Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Kodya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. DAS Lamong yang membentang dari Lamongan sampai
Lebih terperinciTEKNOLOGI HUJAN BUATAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN WADUK IR. JUANDA, DAS CITARUM. JAWA BARAT
TEKNOLOGI HUJAN BUATAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN WADUK IR. JUANDA, DAS CITARUM. JAWA BARAT Oleh : Sri Lestari *) Abstrak Dengan adanya kemajuan bidang industri dan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Irigasi Jatiluhur terletak di Daerah Aliran Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA IV LANJUT JENJANG DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
i TUGAS AKHIR TERAPAN RC 146599 RENCANA PENGOPERASIAN YANG OPTIMUM PADA POTENSI AIR WADUK SELOREJO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN IRIGASI DIO DIKA ADHISTANA NRP. 3116.040.507 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Kuntjoro,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Desain Penelitian Partisipan... 35
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH...v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang....
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Daerah Aliran Sungai 1. Wilayah Administrasi Sub-DAS Serayu untuk bendungan ini mencakup wilayah yang cukup luas, meliputi sub-das kali Klawing, kali Merawu, Kali Tulis
Lebih terperinciKAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS
KAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinci