BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model latihan inkuiri. Namun menurut Sugiyino (2009), pada
|
|
- Hendra Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah preexperimental design. Metode ini digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri. Namun menurut Sugiyino (2009), pada metode ini masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Oleh karena itu, hasil peningkatan prestasi belajar (variable dependen) tersebut bukan semata mata dipengaruhi oleh model pembelajaran latihan inkuiri saja (variabel independen). Hal ini karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. B. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dan metode penelitian, maka disain penelitian yang digunakanoleh peneliti dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design.Sugiyono (2009), menyatakan bahwa dengan desain ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Pada desain tersebut, sampel penelitian diberikan perlakuan selama waktu tertentu.sebelum diberikan perlakuan sampel diberikan pretes, begitu juga setelah diberikan perlakuan sampel diberikan postes.hal ini bertujuan untuk mengetahui
2 34 prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah sampel diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri.penelitian dilakukan selama tiga kali pembelaran. Desain penelitian One Group Pretest-Posttest Designdigambarkan pada gambar 3.1 berikut ini: O 1 X O 2 Gambar 3.1.Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2009) Keterangan: O 1 X : Tes awal (pretes) sebelum sampel diberikan perlakukan : Perlakuan terhadap sampel yaitu dengan menerapkan model pembelajaran latihan inkuiri. O 2 : Tes akhir (postes) setelah diberikan perlakuan. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI - IPA SMA dikabupaten Bandung Barat. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yang dipilih secara purposive sampling.hal ini dilaksanakan karena di sekolah kita tidak bisa mengambil siswa secara acak dari setiap kelas dan mengelompokannya menjadi satu kelas. Oleh karena itu sampel dipilih satu kelas yang paling relevan dengan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.menurut Sugiyono (2009), sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti dalam pemilihan kelas sampel adalah:
3 35 1. Tidak ada kelas unggulan di sekolah tersebut, sehingga semua kelas dianggap homogen. 2. Dipilih kelas XI IPA SMA, dengan asumsi bahwa mereka sudah dapat beradaptasi dengan model pembelajaran baru dan tidak mengganggu program sekolah untuk menghadapi ujian nasional. 3. Berdasarkan pengamatan peneliti pada kelas sampel tersebut diperoleh informasi sebagai berikut: a. Siswa pernah melakukan eksperimen sehingga dapat mendukung terhadap model pembelajaran latihan inkuiri yang memerlukan adanya eksperimen. b. Dalam proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapat walaupun terkadang dilakukan secara beramai ramai. Pemilihan kelas sampel juga didasarkan pada rekomendasi guru mata pelajaran fisika kelas XI IPA di sekolah tersebut setelah mengetahui tujuan penelitian ini. D. Prosedur Penelitian Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai, maka dilaksanakan dengan langkah langkah penelitian yang terdiri dari tahap persiapan yang merupakan kegiatan kegiatan sebelum dimulainya penelitian, tahap perencanaan dan penyusunan model, tahap pelaksanaan, dan yang terakhir tahap pengolahan data dan pelaporan. 1. Tahap Persiapan
4 36 Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi: a. Studi pustaka, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji. b. Telaah kurikulum mengenai tujuan pembelajaran fisika dan pokok bahasan yang akan dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. c. Studi pendahuluan, hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pelaksanaan pembelajaran fisika di sekolah serta sarana dan prasarana yang tersedia. Studi pendahuluan dilaksanakan melalui observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dan wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika. 2. Tahap Perencanaan dan Penyusunan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dan penyusunan meliputi: a. Menentukan populasi dan sampel penelitian. b. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian sesuai dengan model pembelajaran latihan inkuiri. c. Menyusun instrumen penelitian meliputi tes prestasi belajar siswa dan format observasi sikap ilmiah. d. Melakukan judgment (pertimbangan) instrumen untuk mengetahu kesesuaian instrumen dengan data yang akan diukur. e. Melakukan uji coba instrumen.
5 37 f. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas instrumen sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. 3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi: a. Memberikan tes awal kepada siswa yang dijadikan subjek penelitian untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran latihan inkuiri pada pokok bahasan yang dijadikan materi pelajaran dalam penelitian, yaitu gaya pegas dan sifat elastisitas bahan. c. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi terhadap sikap ilmiah siswa dan keterlaksanaan model latihan inkuiri dalam format observasi yang telah disediakan. d. Memberikan tes akhir untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah diberikan perlakuan. e. Semua kegiatan dalam tahap pelaksanaan dilakukan dalam tiga seri pembelajaran. 4. Tahap Pengolahan Data dan Pelaporan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengolahan data dan pelaporan meliputi: a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest, posttest, serta instrumen lainnya. b. Mambahas hasil penelitian
6 38 c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil dari pengolahan data. d. Melaporkan hasil penelitian. Alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan pada gambar 3.2berikut ini: Gambar 3.2Alur Penelitian
7 39 E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. 1. Tes Lee J. Cronbach (Azwar, 2009) mengemukakan definis tes sebagai berikut:... a systematic procedure for observing a person s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or a category system. Jadi, tes adalah prosedur yang sistematis untuk mengukur perilaku seseorang dan digambarkan berdasarkan skala numerik atau sistem kategori tertentu. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar ranah kognitif menurut Bloom yang terdiri atas pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4). Tipe tes yang digunakan adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda. Pemilihan tipe tes ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat memuat lebih banyak aitem. Mengingat alokasi waktu yang pembelajaran dalam satu kali pertemuan hanya 2 x 45 menit maka tes pilihan ganda ini sangat cocok. b. Kualitas item dapat dianalisis secara empirik. c. Objektivitasnya tinggi. d. Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan.
8 40 Tes diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest). Langkah langkah yang dilakukan pada pembuatan tes objektif prestasi belajar aspek kognitif adalah sebagai berikut: a. Menentukan kompetensi dasar dan indikator berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran fisika kelas XI IPA semester 1 untuk materi pokok fluida statis. b. Membuat kisi kisi. c. Membuat soal berdasarkan kisi kisi. d. Membuat kunci jawaban. e. Menyusun tes objektif prestasi belajar aspek kognitif. 2. Observasi Dalam penelitian ini, observasi dilaksanakan oleh observer secara langsung selama proses pembelajaran. Instrumen observasi dibagi menjadi dua yaitu instrumen observasi guru dan instrumen observasi siswa. a. Instrumen observasi guru Instrumen observasi ini bertujuan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran latihan inkuiri oleh guru dalam proses pembelajaran. Observasi ini dibuat dalam bentuk daftar checklist ya atau tidak. Observer memberikan checklist ya atau tidak terhadap kesesuaian setiap tahapan model latihan inkuiri dengan langkah langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
9 41 b. Instrumen observasi siswa Instrumen observasi dibagi dua, yaitu instrumen observasi keterlaksanaan model latihan inkuiri oleh siswa dan instrumen observasi sikap ilmiah. Instrumen observasi keterlaksanaan model latihan inkuiri digunakan untuk melihat apakah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri atau tidak. Observasi ini dibuat dalam bentuk daftar checklist ya atau tidak. Observer memberikan checklist ya atau tidak terhadap kesesuaian setiap tahapan model latihan inkuiri dengan langkah langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Instrumen observasi sikap ilmiah bertujuan untuk melihat dan menilai sikap ilmiah siswa yang terdiri atas sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap terbuka, sikap objektif, sikap rela menghargai karya orang lain, sikap berani mempertahankan kebenaran, dan sikap menjangkau ke depan. Format yang digunakan berupa rating scale yang dibuat dalam bentuk cheklist. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Uji Coba Tes a. Analisis Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
10 42 diukur.(sugiyono, 2009). Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy = N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 (Arikunto,2006) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. X Y N = skor tiap butir soal. = skor total tiap butir soal. = jumlah siswa. Interpretasi nilai koefisien korelasi (r xy ) tersebut ditampilkan dalam tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1Tabel Interpretasi Validitas Besarnya nilai r XY Antara 0,80 sampai denga 1,00 Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat Rendah (Tak berkorelasi) (Arikunto,2009) b. Analisis Tingkat Kesukaran Tes Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan :
11 43 TK = B x 100% N Keterangan : TK = F = Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan B N = Jumlah siswa yang menjawab benar = Jumlah keseluruhan siswa Hasil perhitunganindeks tingkat kesukaran diinterpretasikan seperti pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran 0 sampai 15% Sangat sukar, sebaiknya dibuang 6 % - 30 % Sukar 31 % - 70 % Sedang 71 % - 85 % Mudah 85 % % Sangat mudah, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2009) c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuanya rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu : DP = B A J A B B J B (Arikunto, 2009)
12 44 Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembedaseperti pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3.Tabel Interpretasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang 0,20 0,40 Cukup (satisfactory) 0,40 0,70 Baik (good) 0,70 1,00 Baik sekali (excellent) (Arikunto, 2009) d. Analisis Reliabilitas Soal Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
13 45 (Sugiyono, 2009).Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half) : Keterangan : r i = 2r b (1 + r b ) (Sugiyono, 2009) r i = reliabilitas instrumen r b = korelasiproduct moment antara belahan pertama dan kedua Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4.Tabel Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,80 r 1,00 sangat tinggi 0,60 r 0,80 Tinggi 0,40 r 0,60 Cukup 0,20 r 0,40 Rendah 0,00 r 0,20 sangat rendah (Arikunto, 2009) 2. Hasil Uji Coba Instrumen Instrumen tes prestasi belajar terdiri dari soal soal yang ditunjukan untuk mengukur prestasi belajar siswa, yaitu C2 (pemahaman), C3 (penerapan), dan C4 (Analisis). Distribusi soal prestasi belajar yang dirancang oleh peneliti pada setiap pembelajan dipaparkan dalam tabel 3.5berikut ini:
14 46 Tabel 3.5.Distribusi Soal Prestasi Belajar Pada Setiap Pembelajaran No. Aspek Prestasi Belajar Nomor Soal Jumlah Pembelajaran ke 1 1. Pemahaman (C2) 1, 2, 4, 8, 9, Penerapan (C3) 3, 5, 6, 7, 11, 14, Analisis (C4) 10, 12, 16 3 Pembelajaran ke 2 1. Pemahaman (C2) 3, 5, 7, 10, Penerapan (C3) 4, 8, Analisis (C4) 1, 2, 6, 12 4 Pembelajaran ke 3 1. Pemahaman (C2) 2, 5, 9, 10, Penerapan (C3) 1, 3, 6, 12, 13, Analisis (C4) 4, 7, 8 3 Uji coba tes dilakukan agar tes yang digunakan benar-benar dapat mengukur variabel penelitian.sebelum digunakan, instrument tes terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap siswa kelas XII di salah satu SMA di Kabupaten Bandung Barat yang telah mempelajari topik fluida statis. Besarnya koefisien reliabilitas instrumen tes tiap pertemuan, dinyatakan dalam tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6.Reliabilitas Instrumen Tes Pertemuan r i Interpretasi I 0,53 Cukup II 0,81 Sangat Tinggi III 0,81 Sangat Tinggi Dari tabel tersebut terlihat bahwa perangkat instrument memiliki reliabilitas cukup dan sangat tinggi.dengan demikian, perangkat instrument tersebut memiliki keajekan yang baik. Adapun validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal ditampilkan dalam tabel 3.7 berikut ini:
15 47 Tabel 3.7.Rekapitulasi Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pertemuan I II Daya Tingkat No. Validitas Pembeda Kesukaran Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Keputusan 1 0,46 Cukup 0,30 Cukup 80% Mudah Digunakan 2 0,68 Tinggi 0,44 Baik 29% Sukar Digunakan 3 0,45 Cukup 0,15 Buruk 37% Sedang Dibuang 4 0,58 Cukup 0,32 Cukup 34% Sedang Digunakan 5 0,74 Tinggi 0,12 Buruk 89% Sangat Mudah Dibuang 6 0,74 Tinggi 0,18 Buruk 86% Sangat Mudah Dibuang 7 0,77 Tinggi 0,30 Cukup 80% Mudah Digunakan 8 0,68 Tinggi 0,42 Baik 57% Sedang Digunakan 9 0,50 Cukup 0,19 Buruk 63% Sedang Dibuang 10 0,80 Tinggi 0,54 Baik 51% Sedang Digunakan 11 0,68 Tinggi 0,32 Cukup 40% Sedang Digunakan 12 0,74 Tinggi 0,48 Baik 54% Sedang Digunakan 13 0,22 Rendah -0,1 Buruk 26% Sukar Dibuang 14 0,48 Cukup 0,13 Buruk 77% Mudah Dibuang 15 0,74 Tinggi 0,36 Cukup 77% Mudah Digunakan 16 0,56 Cukup 0,25 Cukup 66% Sedang Digunakan 1 0,72 Tinggi 0,71 Baik Sekali 66% Sedang Digunakan 2 0,45 Cukup 0,36 Cukup 66% Sedang Digunakan 3 0,41 Cukup 0,25 Cukup 60% Sedang Dibuang 4 0,49 Cukup 0,32 Cukup 34% Sedang Digunakan 5 0,46 Cukup 0,32 Cukup 34% Sedang Digunakan 6 0,56 Cukup 0,48 Baik 60% Sedang Digunakan Cukup 0,36 Cukup 71% Mudah Digunakan 8 0,76 Tinggi 0,56 Baik 29% Sukar Digunakan 9 0,46 Cukup 0,36 Cukup 71% Mudah Digunakan 10 0,49 Cukup 0,12 Buruk 94% Sangat Mudah Dibuang 11 0,43 Cukup 0,48 Baik 60% Sedang Digunakan 12 0,22 Rendah 0,09 Buruk 40% Sedang Dibuang
16 48 Pertemuan Daya Tingkat No. Validitas Pembeda Kesukaran Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Keputusan 1 0,45 Cukup 0,24 Cukup 89% Sangat Mudah Dibuang 2 0,51 Cukup 0,43 Baik 46% Sedang Digunakan 3 0,54 Cukup 0.39 Cukup 26% Sukar Digunakan 4 0,49 Cukup 0,21 Cukup 29% Sukar Digunakan 5 0,43 Cukup 0,36 Cukup 66% Sedang Digunakan 6 0,74 Tinggi 0,39 Cukup 20% Sukar Digunakan III 7 0,41 Cukup 0,49 Baik 37% Sedang Digunakan 8 0,47 Cukup 0,43 Baik 40% Sedang Digunakan 9 0,53 Cukup 0,60 Baik 49% Sedang Digunakan 10 0,59 Cukup 0,27 Cukup 20% Sukar Digunakan 11 0,35 Rendah 0,21 Cukup 29% Sukar Digunakan 12 0,43 Cukup 0,37 Cukup 49% Sedang Digunakan 13 0,22 Rendah -0,1 Buruk 66% Sedang Dibuang 14 0,27 Rendah 0,10 Buruk 17% Sukar Dibuang a. Taraf Kesukaran Butir Soal Menurut tabel tersebut, secara keseluruhan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar sebanyak 10 butir soal, sedang 23 butir soal, mudah 6 butir soal dan sangat mudah 4 butir soal. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat dikatakan pada umumnya taraf kemudahan soal instrumen cukup baik, karena sebagian besar soal terdapat pada kategori sedang.butir soal yang memiliki kategori sangat mudah tidak dipakai dalam pelaksanaan penelitian ini. b. Daya Pembeda Soal Dari hasil rekapitulasi pada tabel 3.7, secara keseluruhan jumlah butir soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sekali berjumlah 1 butir soal, baik 11 butir soal, dan cukup 20 butir soal. Namun, terdapat butir soal dengan kategori buruk dan sangat
17 49 buruk sehingga soal tersebut tidak dipakai dalam pelaksanaan penelitian. Secara umum, soal - soal tes prestasi belajar ini dikatakan dapat membedakan antara kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. c. Validitas Tes Validitas berkenaan dengan ketetapan perangkat instrument terhadap konsep yang dinilai sehingga betul betul menilai apa yang seharusnya dinilai.berdasarkan tabel 3.7, rata rata validitas tes memiliki kategori cukup.dengan demikian, tes tersebut dapat menilai konsep yang seharusnya dinilai. Setelahmenganalisis hasil uji coba instrument, diperoleh distribusi soal prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.8berikut: Tabel 3.8.Distribusi Soal Prestasi Belajar yang Digunakan Dalam Penelitian Aspek Prestasi Belajar Banyaknya Soal Pemahaman (C2) 12 Penerapan (C3) 9 Analisis (C3) 9 Total Soal Analisis Data Hasil Penelitian a. Analisis Data Hasil Tes Data yang diperoleh dari penelitian adalah skor pretest dan posttest dari kelas eksperimen. Pengolahan data ini akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif.
18 50 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran latihan inkuiri terhadap peningkatan prestasi belajar siswa akan dilakukan dengan cara menghitung gain ternormalisasi. Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis diungkapkan dalam persamaan berikut: Keterangan: < g >= % S f % S i 100 % S i (Hake:1998) <g> : gain ternormalisasi %<S f > : Skor posttest %<S i > : Skor pretest Kemudian dihitung rata rata skor gain ternormalisasi. Setelah itu, diinterpretasikan dalam tabel 3.9 berikut ini:
19 51 Tabel 3.9.Tabel Interpretasi Gain Ternormalisasi Rata rata Skor Gain Ternormalisasi Kriteria 0,00 < g 0,30 Rendah 0,30 < g 0,70 Sedang 0,70 < g 1,00 Tinggi (Hake : 1998) b. Analisis Data Hasil Observasi Data observasi memuat data tentang sikap ilmiah siswa serta data tentang keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran latihan inkuiri. (1) Sikap Ilmiah Sikap ilmiah siswa diukur dengan menggunakan format observasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dalam rubrik penilaian sikap ilmiah siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Hasil rating scale kemudian direkapitulasi dan dijumlahkan pada skor masing-masing siswa untuk setiap aspek sikap ilmiah. Skor yang diperoleh siswa kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus: P = Jumla Siswa Dengan Skor Xi Jumla Selurus Siswa 100% Keterangan: p = persentase siswa Xi= Skor sikap ilmiah siswa
20 52 (2) Keterlaksanaan Pembelajaran Data yang memuat tentang keterlaksanaan model pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi selama peneltian berlangusng, dijabarkan dalam bentuk deskriptif dengan melihat skor keterlaksanaan setiap fase model latihan inkuiri pada lembar observasi.keterlaksanaan model pembelajaran dinyatakan dalam bentuk presentase. P = aktivitas yang terlaksana 100% seluru aktivitas G. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat kelas XI IPA. Sampel penilitian sebanyak 32 orang siswa, namun karena ada dua orang yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara keseluruhan, maka sampel penelitian menjadi 30 orang siswa. Dua orang siswa tersebut hanya mengikuti dua kali pembelajaran saja, maka dua orang siswa tersebut tidak memenuhi syarat untuk menjadi sampel penelitian. Penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pembelajaran, dengan maksud untuk meminimalisir faktor faktor luar yang dapat mempengaruhi pada hasil penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran fisika yang telah ditentukan oleh sekolah. Alokasi waktu untuk setiap pembelajaran adalah 90 menit. Berikut ini jadwal penelitian yang telah dilakukan: Tabel 3.10.Jadwal Penelitian
21 53 Pembelajaran Hari, Tanggal Waktu Materi I Kamis, 31 Maret Hukum pokok hidrostatika II Senin, 04 April Hukum Pascal III Kamis, 07 April Hukum Archimedes Pada setiap pelaksanaan pembelajaran, dimulai dengan pemberian pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu, siswa diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri. Kemudian, pada akhir pembelajaran diberikan postes untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri. Metode belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran adalah demonstrasi dan praktikum berupa penyelidikan. Pada kegiatan pendahuluan, siswa diberikan permasalahan yang bersifat teka teki. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru yang mengarahkan kepada permasalahan yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan harus pertanyaan yang hanya memiliki jawaban ya atau tidak. Setelah siswa mendapatkan informasi yang cukup, mereka membuat hipotesis. Setelah mereka selesai membuat hipotesis, mereka melakukan eksperimen secara berkelompok sesuai dengan prosedur eksperimen yang ada dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan sebelumnya. Eksperimen ini dilakukan untuk memverifikasi permasalahan yang diberikan melalui pengamatan secara langsung. Setelah proses eksperimen selesai, siswa menganalisis data hasil eksperimen dan kemudian merumuskan penjelasan. Siswa kemudian
22 54 melaksanakan diskusi kelas. Beberapa orang siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan hasil temuannya dan siswa lain menanggapinya dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat. Untuk mengetahui dan memantapkan penerapan model latihan inkuiri dalam pembelajaran, siswa dan juga guru menganalisis tahapan model latihan inkuiri yang telah dilakukan. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk memberikan saran terhadap penerapan model latihan inkuiri. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan penguatan materi terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. Setelah itu, siswa diberikan postes dengan isi soal dan alokasi waktu disamakan dengan pelaksanaan pretes. Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh beberapa orang observer yang terdiri dari mahasiswa pendidikan fisika dan guru mata pelajaran fisika. Observer ini bertugas untuk mengamati dan menilai sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran serta keterlakansaan model latihan inkuiri yang dilakukan oleh guru dan siswa. Jumlah observer pada pembelajaran ke-1 adalah 6 orang. Setiap oberserver mengobservasi satu kelompok siswa yang terdiri dari 5 6 orang siswa. Pada pembelajaran ke-2, jumlah observer hanya ada 4 orang sehingga ada dua orang observer yang mengobservasi dua kelompok siswa. Pada pembelajaran ke-3, jumlah observer adalah 6 orang sehingga setiap observer mengobservasi satu kelompok siswa.
23 55 H. Keterlakasanaan Model Latihan Inkuiri Untuk mengetahui keterlaksanaan model latihan inkuiri selama proses pembelajaran dalam penelitian ini, maka dilakukan observasi terhadap tahapan model latihan inkuiri yang dilakukan oleh guru dan oleh siswa. (Lembar observasi keterlaksanaan model oleh guru dan siswa terlapir). Observasi dilakukan oleh observer dengan mencecklist kolom Ya atau Tidak. Ya berarti tahapan model latihan inkuiri yang dilakukan oleh guru atau siswa teramati oleh observer sedangkan Tidak berarti tahapan model latihan inkuiri tidak teramati. Sebelum lembar observasi diberikan kepada para observer, peneliti menjelaskan deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap format observasi tersebut dengan pelaksanaan pembelajaran. Rekapitulasi keterlaksanaan model latihan inkuiri oleh guru berdasarkan lembar observasi ditampilkan dalam Gambar 3.3 di bawah ini: 120% 100% 80% Persentase 60% 40% 20% 0% Pembelajaran Ke-1 Pembelajaran Ke-2 Pembelajaran Ke-3 97% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 96% Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Gambar 3.3. Grafik Keterlaksanaan Model Latihan Inkuiri Oleh Siswa Selama Penelitian Keterangan: Tahap I : Mengahadapkan siswa terhadap masalah Tahap II : Mengumpulkan data verifikasi 25% 75%
24 56 Tahap III : Mengumpulkan data eksperimen Tahap IV : Merumuskan suatu penjelasan Tahap V : Menganalisis proses inkuiri Berdasarkan Gambar 3.3 tersebut terlihat bahwa pada pertemuan ke-1 keterlaksanaan model pembelajaran oleh guru untuk tahap I hanya mencapai 97%, sedangkan pada tahap II dan III mencapai 100%. Namun demikian pada saat pelaksanaan penelitian, guru (peneliti) mengalami kesulitan untuk menerapkan tahapan awal model latihan inkuiri terutama pada tahapan ketika siswa harus mengajukan pertanyaan yang hanya memiliki jawaban ya atau tidak. Sehingga guru harus terus memberikan Pada tahap IV keterlaksanaan model pembelajaran oleh guru hanya mencapai 96%. Pada tahap ini, guru belum bisa membimbing secara maksimal semua siswa dalam menganalisis data hasil percobaan.tahap V tidak terlaksana dengan baik. Keterlaskanaan model pembelajaran hanya mencapai 25%. Pada tahap ini seharusnya guru mengarahkan siswa untuk menganalisis kegiatan inkuiri yang telah dilakukan, namun karena keterbatasan waktu dan siswa baru mengenal tahapan latihan inkuiri jadi tahapan latihan inkuiri hanya disebutkan oleh guru saja. Pada pembelajaran ke-2 ketelaksanaan model pembelajaran tahap I, II, III, dan IV mencapai 100% hanya pada tahap V yang mencapai 75%. Pada pembelajaran ke-2 siswa sudah diajak untuk menganalisis pola pola latihan inkuiri yang telah dilakukan.namun, karena keterbatasan waktu guru belum bisa menanggapi saran siswa secara maksimal. Pada pembelajaran ke-3 keterlaksanaan model pembelajaran untuk semua tahapan dapat terlaksanan 100%.
25 57 Rekapitulasi keterlaksanaan model latihan inkuiri oleh siswa berdasarkan lembar observasi ditampilkan dalam Gambar3.4 di bawah ini: 120% 100% 80% Pembelajaran Ke-1 Pembelajaran Ke-2 Pembelajaran Ke-3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 92% 92% 83% Persentase 60% 40% 20% 25% 25% 0% Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Gambar 3.4.Grafik Keterlaksanaan Model Latihan InkuiriOleh Siswa Selama Penelitian Keterangan: Tahap I : Mengahadapkan siswa terhadap masalah Tahap II : Mengumpulkan data verifikasi Tahap III : Mengumpulkan data eksperimen Tahap IV : Merumuskan suatu penjelasan Tahap V : Menganalisis proses inkuiri Pada pertemuan ke-1, keterlakasanan model pembelajaran oleh siswa pada tahap I mencapai 83%.Pada tahap ini hampir semua siswa hanya menyimak penjelasan dari guru, siswa sangat sulit ketika diajak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada tahap II, keterlaksanaan model pembelajaran mencapai 100%. Namun demikian, siswa mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan khususnya yang hanya memiliki jawaban ya atau tidak.sehingga pada tahap ini banyak pertanyaan siswa yang harus diulang.pada tahap III, keterlaksanaan model pembelajaran mencapai 92% pada tahap ini siswa dituntut untuk mengajukan hipotesis dan melakukan percobaan.pada pembelajaran ke-1, siswa masih mengalami kesulitan untuk mengajukan hipotesis.namun, semua siswa melaksanakan eksperimen. Pada tahap IV, keterlaksanaan model
26 58 pembelajaran inkuiri oleh siswa mencapai 92%. Pada Tahap V, keterlaksanaan model pembelajaran latihan inkuiri hanya mencapai 25%. Karena keterbatasan waktu, siswa tidak mendapat kesempatan menganalisis tahapan inkuiri dan memberikan saran terhadap pelaksanaan tahapan latihan inkuiri. Pada pembelajaran ke-2, keterlaksanaan model pembelajaran tahap I, II, III, dan IV mencapai 100%. Namun pada tahap V, keterlaksanaan model pembelajaran latihan inkuiri hanya mencapai 25%. Siswa sudah berusaha untuk menganalisis pola pola latihan inkuiri, namun karena katerbatasan waktu siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan saran saran terhadap pelaksanaan model latihan inkuiri untuk pertemuan berikutnya. Pada pembelajaran ke-3, keterlaksanaan model pembelajaran latihan inkuiri untuk semua tahap mencapai 100%.Siswa sudah terbiasa dengan model semua tahapan model pembelajaran.selain itu, didukung dengan alat alat eksperimen yang bekerja dengan baik dan penggunaannya yang sudah dikenal oleh siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan. Rekapitulasi keterlaksanaan model secara keseluruhan untuk setiap pembelajaran ditampilkan dalam Gambar 3.5 sebagai berikut: Pembelajaran Ke-1 Pembelajaran Ke-2 Pembelajaran Ke-3 Persentase 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 97% 100% 100% 89% 91% 81% Oleh Guru Oleh Siswa Keterlaksanaan Model Pembelajaran Gambar 3.5. Grafik Rekapitulasi keterlaksanaan model Penerapan Model Pembelajaran secara Latihan keseluruhan Inkuiri Untuk untuk Meningkatkan setiap pembelajaran Prestasi Belajar Dan Sikap
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinci(Luhut Panggabean, 1996: 31)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas
Lebih terperinciO X O Pretest Perlakuan Posttest
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi pemilihan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen awal atau pre-experiment. Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan peneliti yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu
Lebih terperinciO 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test
24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design (eksperimen awal), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di kota Bandung yaitu SMA Pasundan 2 Bandung, lokasi sekolah ini berada di jalan Cihampelas Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu metode Pre Experiment (Quasi Experiment). Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini bertempat pada salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kabupaten Cianjur.
Lebih terperinciGambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Model yang digunakan penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi bahasan optika geometris. Metode penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen maka digunakan metode quasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
Lebih terperinciGambar 3.1. Desain Concurrent Embedded dengan Metode Kuantitatif sebagai Metode Primer dan Metode Kualitatif sebagai Metode Sekunder
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode mixed methods (metode kombinasi). Metode penelitian ini menggabungkan dua jenis metode dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006 : 160), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut Surachman dalam Nugraha (2007
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preexperiment design,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak awal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas
Lebih terperinci1. BAB III METODE PENELITIAN
1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design atau eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana peneliti melakukan penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Latar Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA4 SMA YP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai sejak
Lebih terperinci(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian serta teknik pengolahan dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 9 siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Quasi Experimental merupakan metode penelitian yang masih terdapat variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Fraenkel & Wallen (2008: 261) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah cara terbaik untuk mengetahui sebab-akibat dan hubungan antara berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah maupun
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kuasi eksperimen yang menurut Panggabean (1996) merupakan eksperimen dimana variabel-variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :
42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan flamboyan famboaman serui, Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota X. Pada tahun ini, Sebagai subyek dari penelitian ini peneliti mengambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan media animasi komputer terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 A III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran berbasis praktikum merupakan pembelajaran yang sintaknya terdiri atas lima fase, yaitu (1) fase orientasi masalah, pada fase ini guru
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized pretest - posttest
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk
Lebih terperinciO 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design, yaitu penelitian dilakukan kepada satu kelompok eksperimen yang sampelnya tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rancangan penelitian yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah kegiatan penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang
0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen
1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen dengan menggunakan desain one group pretest-postest. Metode pra-eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua
47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran
Lebih terperinciKelas Eksperimen : O X O
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang
Lebih terperinci