PROSPEKTUS. PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT NUSA RAYA CIPTA Tbk TAHUN PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Kantor Pusat:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSPEKTUS. PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT NUSA RAYA CIPTA Tbk TAHUN PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Kantor Pusat:"

Transkripsi

1 : : Kantor Pusat: Graha Cipta Building lantai 2 Jl. D. I. Panjaitan No. 40 Jakarta Telepon: (6221) , Faksimili: (6221) , Designed & Printed by Maestro 90 Adv. PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT NUSA RAYA CIPTA Tbk TAHUN 2013 PROSPEKTUS : : Refund) : : : : : : OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT NUSA RAYA CIPTA TBK. ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia Kantor Pusat:, Kantor Cabang: PENAWARAN UMUM PERDANA Employee Stock Allocation Management Stock Option Plan PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Ciptadana Securities PENJAMIN EMISI EFEK Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek Menjamin Dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Terhadap Penawaran Saham Perseroan RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERTUMBUHAN INDUSTRI KONSTRUKSI. SETIAP PERLAMBATAN PERTUMBUHAN KONSTRUKSI DI INDONESIA, DAPAT BERAKIBAT PADA MENURUNNYA KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, YANG SELANJUTNYA DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP KEGIATAN USAHA, KINERJA OPERASIONAL, KONDISI KEUANGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN MENJADI TIDAK LIKUID PERDAGANGANNYA. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ).

2 Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Republik Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini atau dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan Penawaran Umum ini, maka Prospektus atau dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham, kecuali bila penawaran tersebut, atau pembelian saham tersebut tidak bertentangan dengan, atau bukan merupakan suatu pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. Perseroan telah mengungkapkan semua keterangan, data atau laporan dan kejujuran pendapat yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi keterangan, data atau laporan dan kejujuran pendapat yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DEFINISI DAN SINGKATAN...iii RINGKASAN...ix I. PENAWARAN UMUM... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM III. PERNYATAAN UTANG IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN VI. RISIKO-RISIKO USAHA VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM (DIATAS 5%) KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN SUMBER DAYA MANUSIA DIAGRAM KEPEMILIKAN ANTARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN, PERSEROAN, DAN ENTITAS ANAK HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK KELOMPOK USAHA PERSEROAN KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN ASURANSI PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA PERJANJIAN/TRANSAKSI PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK i

4 IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK UMUM KEGIATAN USAHA PERSEROAN PENJUALAN DAN PEMASARAN PERSAINGAN PROSPEK USAHA KEUNGGULAN KOMPETITIF STRATEGI BISNIS PERSEROAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) DAN MANAJEMEN RISIKO ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) TANGGUNG JAWAB SOSIAL ( CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR ) HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL X. EKUITAS XI. KEBIJAKAN DIVIDEN XII. PERPAJAKAN XIII. PENJAMIN EMISI EFEK XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi / Pihak Perusahaan Terafiliasi : Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perseroan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perseroan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perseroan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perseroan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perseroan dengan pemegang saham utama. Entitas Anak / Entitas Anak : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan perusahaan tersebut atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Anggaran Dasar : Berarti Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan. Agen Penjualan : Berarti pihak yang menjual Saham Baru dalam suatu Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli sisa Saham Baru yang merupakan lembaga dan agen penjualan yang sah dari siapa Prospektus dan FPPS dapat diperoleh Masyarakat. BAE : Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sinartama Gunita, berkedudukan di Jakarta. BANI : Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Bank Kustodian : Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari Bapepam- LK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam UUPM. Bapepam : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UUPM. Bapepam-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. iii

6 BEI : Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, serta tempat dimana saham Perseroan dicatatkan. BNRI : Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia. DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang dikeluarkan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan. DPPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Baru dan jumlah Saham Baru yang dipesan dan disusun berdasarkan FPPS yang dibuat oleh masingmasing Penjamin Emisi Efek. Efek : Berarti Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 5 UUPM adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek. Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam UUPM dan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. FKPS : Berarti singkatatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Baru. FPPS : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Harga Penawaran : Berarti harga tiap Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum yang harganya ditentukan melalui proses bookbuilding. Hari Bank : Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring. Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI. Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah. Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. KSEI : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. iv

7 Manajer Penjatahan : Berarti PT Ciptadana Securities yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam- LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember Masa Penawaran Umum : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru, yaitu pada tanggal Juni Masyarakat : Berarti perorangan dan / atau badan-badan, baik warga negara Indonesia dan / atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan / atau badan hukum asing baik bertempat tinggal / berkedudukan hukum di wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal / berkedudukan di luar wilayah Republik Indonesia. Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, yang merupakan penerus dari Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat selama masa tertentu sebelum Saham Baru tersebut dicatatkan pada BEI Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan / atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI. Pemegang Saham : Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening efek pada KSEI melalui perusahaan efek. Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.8 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. v

8 Penawaran Umum : Berarti penawaran umum saham perdana Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang terkait, serta menurut ketentuan-ketentuan lain yang dimuat dalam Perjanjian Penjamin Emisi Efek. Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Penjamin Emisi Efek : Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan masing-masing menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa efek yang tidak diambil oleh Masyarakat sebesar bagian penjaminannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan telah mempunyai rekening efek sesuai dengan ketentuan KSEI, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Madani Securities, PT Minna Padi Investama Tbk, PT Lautandhana Securindo, dan PT Panca Global Securities. Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Berarti Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan, penyelenggaraan dan yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini adalah PT Ciptadana Securities. Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek : Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Emisi Efek dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta No. 58 tanggal 18 Maret 2013 dan Akta No. 19 tanggal 10 Juni 2013, keduanya dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Pernyataan Pendaftaran : Berarti Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada Ketua OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana, terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan serta perbaikannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perseroan : Berarti PT Nusa Raya Cipta Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan. Prospektus : Berarti Setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam-LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus. RUPS : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham. vi

9 RUPSLB : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dalam jumlah sebanyak (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan. Tanggal Distribusi Saham : Berarti tanggal distribusi Saham Baru ke dalam rekening efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil emisi Saham Baru dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan. Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran dana hasil emisi Saham Baru kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di BEI dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada pemesan, diaman pengembalian uang pemesanan tersebut tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah diumumkannya keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum. Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal terakhir dari masa penjatahan, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. Tender : Berarti kegiatan pelelangan atau penawaran harga pekerjaan jasa konstruksi. USD atau Dolar Amerika Serikat : Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat. UU Pasar Modal / UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan perubahannya. UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara No beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya. WS I : Berarti singkatan dari Waran Seri I, adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan WS I sebesar Rp1.050 (seribu lima puluh Rupiah) setiap saham yang dapat dilakukan selama masa berlaku pelaksanaan yaitu mulai pada tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni vii

10 SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK 1. PT Sumbawa Raya Cipta SRC SINGKATAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBADAN HUKUM 1. PT Enercon Paradhya International EPI 2. PT Anindita Rahadian Perkasa ARP 3. PT Hadinusa Tirta PT HT 4. PT Surya Semesta Internusa SSI 5. PT Nusira Putera PT NP 6. PT Anugerah Andita Suryadi AAS 7. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk SIS viii

11 RINGKASAN Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN Perseroan berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 134, tanggal 17 September 1975, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/365/15, tanggal 27 Nopember 1975 dan didaftarkan di dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di bawah No. 4230, tanggal 15 Desember 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33, tanggal 23 April 1976, Tambahan No Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97, tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU AH Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari Sejak pendiriannya, Perseroan telah menangani berbagai proyek, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia antara lain pembangunan hotel dan resor, gedung perkantoran, apartemen, rumah sakit, mal, pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik serta pembangunan infrastruktur. Saat ini, sebagian besar proyek Perseroan adalah pekerjaan bangunan komersial, bangunan industrial, dan pekerjaan infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan (jalan tol dan kawasan industri). Perseroan juga telah mulai membangun prasarana dan sarana pertambangan di Kalimantan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah selesai melaksanakan pekerjaan fasilitas jalan tambang dan jetty di Tanjung Selor, Kalimantan Timur. STRUKTUR PERMODALAN Struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Jumlah Nilai Nominal Jumlah Saham (@Rp100 per saham) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan PT Enercon Paradhya International ,597 Roushdy Arras Jenie ,600 PT Surya Semesta Internusa Tbk ,068 PT Anindita Rahadian Perkasa ,245 PT Hadinusa Tirta ,245 PT Nusira Putera ,300 PT Anugerah Andita Suryadi ,184 Eddy Purwana Wikanta ,822 Hadi Winarto Christanto ,822 David Suryadhi ,116 SIS ,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,000 Jumlah Modal Dalam Portepel ix

12 PENAWARAN UMUM 1. Jumlah Saham : Sebanyak (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum 2. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham 3. Harga Penawaran : Rp850 (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham 4. Jumlah Penawaran Umum : Rp (dua ratus enam puluh miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh ribu Rupiah) 5. Rasio Saham Baru dengan WS I : 3:1, setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru akan memperoleh 1 (satu) WS I secara cuma-cuma 6. Jumlah WS I : Sebanyak (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I. Total nilai WS I adalah sebanyakbanyaknya Rp (seratus tujuh miliar seratus tiga puluh juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) 7. Harga Pelaksanaan WS I : Rp1.050 (seribu lima puluh Rupiah) 8. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak (dua miliar empat ratus delapan puluh) saham, ditambah sebanyak (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) saham hasil pelaksanaan WS I oleh pemegang WS I. Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini seluruhnya akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan, maka struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut: Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum Jumlah Saham Jumlah Nilai % Jumlah Saham Jumlah Nilai % Keterangan per saham (Rp) per saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International , ,514 Roushdy Arras Jenie , ,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk , ,689 PT Anindita Rahadian Perkasa , ,215 PT Hadinusa Tirta , ,215 PT Nusira Putera , ,016 PT Anugerah Andita Suryadi , ,161 Eddy Purwana Wikanta , ,474 Hadi Winarto Christanto , ,474 David Suryadhi , ,855 SIS , ,013 Masyarakat ,342 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,000 Jumlah Saham Dalam Portepel x

13 Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program ESA dan program MSOP. Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 02a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013 dan program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 01a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan program ESA dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan sesudah Penawaran Umum dan pelaksanaan ESA secara proforma adalah sebagai berikut: Keterangan Sebelum Penawaran Umum dan Sebelum Program ESA Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Setelah Penawaran Umum dan Setelah Program ESA % Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International , ,514 Roushdy Arras Jenie , ,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk , ,689 PT Anindita Rahadian Perkasa , ,215 PT Hadinusa Tirta , ,215 PT Nusira Putera , ,016 PT Anugerah Andita Suryadi , ,161 Eddy Purwana Wikanta , ,474 Hadi Winarto Christanto , ,474 David Suryadhi , ,855 SIS , ,013 Pegawai (Program ESA) ,617 Masyarakat ,725 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,000 Jumlah Saham Dalam Portepel % xi

14 Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I. WS I diberikan kepada setiap pemegang saham yang yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 (tiga) saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) WS I. Dengan asumsi telah dilaksanakannya seluruh WS I oleh para pemegang waran, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan setelah pelaksanaan WS I secara proforma adalah sebagai berikut: Keterangan Setelah Penawaran Umum dan Sebelum Pelaksanaan WS I Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan WS I % Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International , ,964 Roushdy Arras Jenie , ,873 PT Surya Semesta Internusa Tbk , ,583 PT Anindita Rahadian Perkasa , ,207 PT Hadinusa Tirta , ,207 PT Nusira Putera , ,936 PT Anugerah Andita Suryadi , ,155 Eddy Purwana Wikanta , ,376 Hadi Winarto Christanto , ,376 David Suryadhi , ,782 SIS , ,736 Masyarakat* , ,806 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,000 Jumlah Saham Dalam Portepel Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) Hak opsi dalam program MSOP dapat digunakan untuk membeli Saham Baru Perseroan sebanyakbanyaknya sebesar (tujuh puluh empat juta empat ratus ribu) saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan penambahan modal dari SIS. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau program MSOP adalah Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi kecuali Komisaris lndependen dan anggota Direksi yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi. % xii

15 Periode pelaksanaan program MSOP Hak opsi dalam program MSOP akan diterbitkan dalam 2 tahapan yaitu: Tahap I Tahap II Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2013 Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2014 Hak opsi diterbitkan dengan masa laku (Option Life) selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan akan dikenakan masa tunggu (Vesting Period) ditetapkan 1 (satu) tahun terhitung sejak penerbitan hak opsi. Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ tanggal 19 Juli 2004, yakni sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahun dengan ketentuan setiap periode pelaksanaan akan dibuka selama 30 (tiga puluh) hari Bursa. Program MSOP ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Harga pelaksanaan program MSOP Harga pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ tanggal 19 Juli 2004, yakni sekurang-kurangnya 90% rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal pemberitahuan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia tentang pembukaan periode pelaksanaan (window exercise) atas hak opsi dalam program MSOP. Aspek perpajakan dalam program MSOP Dalam program MSOP, Perseroan menerbitkan hak opsi kepada para peserta, dimana Peserta dapat mengunakan hak opsi tersebut untuk membeli saham pada periode pelaksanaan yang akan dibuka sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam hal ini, tidak terdapat aspek perpajakan bagi Perseroan maupun peserta program MSOP yang menerima hak opsi. Apabila setelah Vesting Period peserta program MSOP mengunakan hak opsinya untuk membeli saham dengan membayar harga pelaksanaan dan yang bersangkutan melaksanakan transaksi penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi, maka atas pelaksanaan penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi tersebut berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilat transaksi b. Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh perserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. xiii

16 Susunan modal saham Perseroan setelah Penawaran Umum, setelah pelaksanaan WS I, dan setelah program MSOP adalah sebagai berikut: Keterangan Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Sebelum Program MSOP Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Setelah Program MSOP % Jumlah Saham Jumlah Nilai per saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International , ,229 Roushdy Arras Jenie , ,764 PT Surya Semesta Internusa Tbk , ,510 PT Anindita Rahadian Perkasa , ,201 PT Hadinusa Tirta , ,201 PT Nusira Putera , ,882 PT Anugerah Andita Suryadi , ,151 Eddy Purwana Wikanta , ,310 Hadi Winarto Christanto , ,310 David Suryadhi , ,732 SIS , ,547 Masyarakat* , ,363 Program MSOP ,801 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,000 Jumlah Saham Dalam Portepel Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA % Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru atau sebesar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan juga akan mencatatakan sebanyak (dua miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus tiga belas ribu) saham yang berasal dari Pemegang Saham Perseroan sebelum pelaksanaan Penawaran Umum. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi (dua miliar empat ratus delapan puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini. Perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini. Persentase WS I (proforma) sebelum Penawaran Umum ini, terhadap jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah 4,69% (empat koma enam sembilan persen). xiv

17 RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan dipergunakan sebagai berikut: 1. Sekitar 75% akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal kerja konstruksi Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 20% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Ciputra World II yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.11, Jakarta. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan retaining wall, galian dan pemotongan tiang pancang. Proyek ini telah dimulai pada 11 Maret 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 32 bulan. b. Sekitar 10% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Parahyangan Residence yang terletak di Jl. Ciumbuleuit No.125, Bandung, Jawa Barat. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap galian, soldier pile dan retaining wall. Proyek ini telah dimulai pada 15 Febuari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 28 bulan. c. Sekitar 45% akan digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan yang berlokasi di Jawa Barat yang akan menghubungkan Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km, dimana Perseroan terpilih sebagai kontraktor utama. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan land clearing sepanjang jalur tol yang akan diikuti dengan pekerjaan cut and fill untuk membentuk badan jalan. Proyek ini dimulai pada 1 Februari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 30 bulan. 2. Sekitar 25% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal, yaitu untuk membeli peralatanperalatan berat baru untuk mendukung usaha Perseroan dalam bidang infrastruktur khususnya pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan, yang akan dimulai pada tahun 2013 sampai dengan tahun Peralatan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol berbeda dengan peralatan yang selama ini digunakan Perseroan dalam pembangunan bangunan komersial dan industri, sehiingga Perseroan perlu melakukan belanja modal ini. Belanja modal yang akan dilakukan Perseroan termasuk antara lain excavator, dump truck, bulldozer, motor grader, sheep foot roller, vibratory roller, water tanker, concrete pump, concrete paver finisher, dan peralatan bantu lainnya. Apabila WS I yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dilaksanakan, maka seluruh dana yang berasal dari pelaksanaan WS I tersebut akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, antara lain pembayaran upah tenaga kerja, pembelian bahan baku/material, dan biaya-biaya lainnya. PROSPEK USAHA Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, Perseroan melihat bahwa untuk di masa yang akan datang, kebutuhan bangunan komersial dan hunian serta pembangunan infrastruktur sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak positif bagi usaha konstruksi (sumber: data diolah dari Colliers Research, Agustus 2012). Hal ini dapat menopang Perseroan untuk dapat berkembang lebih besar lagi dengan memasuki sektor infrastruktur untuk melengkapi sektor gedung bertingkat tinggi (high rise building) yang telah menjadi sektor utama Perseroan saat ini. Sektor infrastruktur bukan hal baru bagi Perseroan karena pada awal pendiriannya dahulu, Perseroan dengan keahlian di bidang struktur memang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dengan pengalaman antara lain membangun jalan Trans Sumatera dan Pelabuhan Udara Juanda, Surabaya. Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia selama ini, infrastruktur akan menjadi sangat penting karena Indonesia sangat kekurangan di sektor ini yang antara lain mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Untuk mendorong berkembangnya infrastruktur di Indonesia, Pemerintah mulai menyerahkan proyek infrastruktur kepada sektor swasta. Dengan adanya privatisasi infrastruktur ini, peluang akan terbuka bagi Perseroan untuk mendapatkan proyek infrastruktur. Proyek infrastruktur yang ditargetkan oleh Perseroan meliputi antara lain pembangunan jalan tol, pelabuhan dan jalan yang menghubungkan pelabuhan ke tambang dan dermaga. xv

18 Dalam kondisi perekonomian yang kondusif tersebut, Perseroan juga berkeyakinan bahwa dengan adanya sinergi bersama antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, yaitu SSI, dimana SSI juga bergerak di pengembangan kawasan industri. Dengan semakin berkembangnya kawasan Kota Industri Suryacipta dan serta terus potensi meningkatnya permintaan bangunan industri, terutama dari para pemain manufaktur, karena terus meningkatnya aktivitas manufaktur yang dipicu oleh peningkatan aktivitas perekonomian dan upaya-upaya pemerintah untuk menarik penanaman modal asing di Indonesia, hal ini dapat memberikan potensi yang postif atas permintaan jasa konstruksi. KEUNGGULAN KOMPETITIF 1. Memiliki rekam jejak dan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam bidangnya; 2. Memiliki tim manajemen yang handal dan berpengalaman di bidang konstruksi; 3. Merupakan pelopor pembangunan bangunan komersial (sumber: Asosiasi Kontraktor Indonesia, September 2011); 4. Memiliki pengalaman dalam pembangunan infrastruktur seperti proyek Trans Sumatera dan proyek Bandar Udara Juanda; 5. Memiliki spesialisasi di bidang pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building), seperti perhotelan, apartemen dan pusat perbelanjaan serta memiliki keahlian di bidang pengerjaan struktur (structure works); 6. Memiliki klien-klien yang tergolong dalam kelompok usaha properti papan atas di Indonesia dan menangani proyek-proyek berskala menengah dan besar. STRATEGI BISNIS PERSEROAN 1. Senantiasa berfokus pada proyeksi konstruksi yang dilakukan saat ini 2. Proyek konstruksi baru yang diusulkan 3. Pertumbuhan melalui strategi yang berhati-hati (prudent) 4. Meningkatkan pendapatan dari pasar yang telah ada maupun dari pasar yang baru di Indonesia 5. Perencanaan keuangan yang matang 6. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) RISIKO USAHA 1. Risiko Pertumbuhan Industri Konstruksi 2. Risiko Persaingan Usaha 3. Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku 4. Risiko dari Kolektibilitas Piutang 5. Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga 6. Risiko Denda 7. Risiko Terhadap Sub-kontrakor 8. Risiko Ekonomi 9. Risiko Sosial & Politik KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen kas dilaksanakan berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas usulan Direksi dan telah disetujui sebelumnya oleh Dewan Komisaris. Penetapan jumlah dan pembayaran dividen kas pada saham Perseroan di masa depan akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris berdasarkan kebijakan mereka dan keputusan tersebut juga tergantung pada beberapa faktor, termasuk laba periode berjalan, ketersediaan cadangan kas, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan secara menyeluruh. Hal ini juga bergantung pada keberhasilan pengimplementasian strategi serta kondisi keuangan, persaingan, peraturan perundangan, perekonomian dan faktor-faktor lainnya yang spesifik terkait Perseroan dan industri Perseroan, dimana sebagian besar merupakan faktor yang tak dapat dikendalikan oleh Perseroan. xvi

19 Sesuai dengan ketentuan UUPT, Perseroan hanya dapat membagikan dividen kas apabila Perseroan memiliki saldo laba positif. Laba periode berjalan yang tersedia, setelah dikurangi oleh jumlah cadangan yang diwajibkan berdasarkan UUPT, akan dialokasikan sebagai dividen. UUPT mewajibkan Perseroan mengalokasikan dana cadangan sebesar minimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Sebelum berakhirnya tahun buku, dividen interim dapat diberikan selama kebijakan tersebut diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan kekayaan bersih menjadi lebih kecil daripada modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Komisaris. Jika setelah tahun buku berakhir, Perseroan mengalami kerugian, dividen interim yang dibagikan harus dikembalikan kepada Perseroan oleh para pemegang saham. Komisaris dan Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng jika dividen interim tidak dikembalikan. Dengan memperhatikan ketentuan tersebut di atas, Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya sampai dengan 20% dari laba bersih konsolidasi setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2013, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor di atas, hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak, arus kas, kebutuhan modal, dan keadaan keuangan, serta kewajiban Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan perjanjian dengan pihak ketiga (termasuk kreditur), rencana bisnis dan rekomendasi Direksi, kecuali ditentukan lain oleh RUPS. Jika keputusan untuk membayar dividen kas diambil, pembayaran akan dilakukan menggunakan mata uang Rupiah. Pemegang saham yang sah pada tanggal pencatatan pembayaran dividen, berhak atas jumlah penuh dividen kas yang telah disetujui, setelah dikurangi potongan pajak, apabila ada. Dividen yang diterima oleh pemegang saham yang bukan Warga Negara Indonesia akan dikenakan potongan pajak sesuai peraturan perpajakan Indonesia. Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Uraian (dalam jutaan Rupiah) Per Posisi 31 Desember Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba Bruto Beban Umum dan Administrasi (55.426) (50.933) (42.504) (39.332) (37.952) Pendapatan Lainnya Beban Lainnya (7.714) (705) (1.961) (692) (4.768) Laba Usaha Beban Keuangan (2.559) (1.819) (3.455) (2.589) (840) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/ atau ventura bersama xvii

20 (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba Bersih Beban (Penghasilan) Pajak (63.730) (46.942) (27.922) (25.454) (22.326) Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehesif Lain Jumlah Laba Komprehensif Jumlah Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba per Saham Dasar (Rp penuh) RASIO-RASIO Uraian 31 Desember Desember Desember Desember Desember 2008 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 28,0 56,9 13,0-26,4 34,3 Laba Bruto 37,2 39,7 24,5-17,1 23,7 Laba Tahun Berjalan 99,8 55,9 73,2-50,1 9,0 Jumlah Aset 17,0 39,5 35,2-12,5 38,5 Jumlah Liabilitas 5,5 50,8 41,0-18,1 35,7 Jumlah Ekuitas 52,1 13,5 23,4 1,5 45,9 Rasio Keuangan (x) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 0,7 0,8 0,7 0,7 0,7 Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 1,4 1,3 1,4 1,4 1,3 Rasio Usaha (%) Laba Bruto / Pendapatan 9,5 8,9 10,0 9,1 8,1 Laba Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 34,3 26,1 19,0 13,5 27,5 EBITDA 1) / Pendapatan 8,6 6,7 6,7 5,9 5,8 Laba Tahun Berjalan / Jumlah Aset 11,0 6,4 5,8 4,5 7,8 Rasio Fasilitas Pinjaman PT Bank OCBC NISP (x) Total Utang/Total Modal (Maksimum 3x) 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Total Utang yang Dikenakan Bunga/Total Modal (Maksimum 1,5x) 0,1-0,1 0,2 0,3 Keterangan: 1) EBITDA adalah Laba Bruto setelah Laba Ventura Bersama dikurangi beban umum dan administrasi dan beban penjualan, ditambah dengan beban depresiasi dan beban amortisasi, jika ada. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Tahun Pendirian Status Operasional Tahun Penyertaan Persentase Kepemilikan Perseroan (%) 1. SRC Jakarta Hotel 2000 Non Operasional ,8% xviii

21 I. PENAWARAN UMUM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Penawaran Rp850 (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan dengan menggunakan FPPS dimana melekat sebanyak (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh WS I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek ( BAE ) pada tanggal penjatahan, yaitu 25 Juni Setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru berhak memperoleh 1 (satu) WS I. WS I yang diterbitkan mempunyai masa berlaku selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Jumlah total nilai saham adalah sebesar Rp (dua ratus enam puluh miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh ribu Rupiah). WS I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) WS I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel. Adapaun Harga Pelaksanaan WS I sebesar Rp1.050 (seribu lima puluh Rupiah) setiap lembar yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan WS I pada BEI sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 27 Juni Pemegang WS I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama WS I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila WS I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan WS I tersebut tidak dapat diperpanjang dan waran tersebut menjaid kadaluarsa, tidak bernilai serta tidak berlaku. PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Konstruksi untuk Bangunan Komersial dan Infrastruktur Kantor Pusat: Graha Cipta Building lantai 2 Jl. D. I. Panjaitan No. 40 Jakarta Telepon: (6221) , Faksimili: (6221) , Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: corsec@nusarayacipta.com RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERTUMBUHAN INDUSTRI KONSTRUKSI. SETIAP PERLAMBATAN PERTUMBUHAN KONSTRUKSI DI INDONESIA, DAPAT BERAKIBAT PADA MENURUNNYA KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, YANG SELANJUTNYA DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP KEGIATAN USAHA, KINERJA OPERASIONAL, KONDISI KEUANGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). 1

Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: PENAWARAN UMUM PERDANA

Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website:    PENAWARAN UMUM PERDANA Masa Penawaran Awal : 30 Mei 7 Juni 2013 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Perkiraan Tanggal Efektif : 11 Juni 2013 Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia : 27 Juni 2013 Perkiraan Masa Penawaran Umum

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK.

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK. TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada Pemegang Saham

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 22/SEOJK.04/2015 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

Telepon : (021) Telepon : (0321) Faksimili : (021) Faksimili : (0321)

Telepon : (021) Telepon : (0321) Faksimili : (021) Faksimili : (0321) Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 26 Juni 2014 Periode Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD 10-16 Juli 2014 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB : 11 September 2009 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) : 11 September 2009 Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 24 September 2009 Tanggal

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 4 Juni 2015 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 8 dan 9 Juni 2015 Tanggal Penjatahan : 10 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juni 2015 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PENGUMUMAN INI MERUPAKAN INFORMASI

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi HMETD 12 Februari 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif 29 Januari 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. Ayat 1 Tidak Ada Perubahan Perubahan Pada Ayat 2 menjadi berbunyi Sbb: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan dapat membuka kantor

Lebih terperinci

- Komisaris Utama : ANINDYA NOVYAN BAKRIE : Raden Mas HARLIN ERLIANTO RAHARDJO

- Komisaris Utama : ANINDYA NOVYAN BAKRIE : Raden Mas HARLIN ERLIANTO RAHARDJO PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. DAN JADWAL SERTA TATA CARA PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI TAHUN BUKU 2015 PT

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : SOAL UTS PERMBUATAN AKTA PERSEROAN TERBUKA 2011 VERSI TERJAWAB Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : 1. Perseroan Terbuka yang telah mencatatkan

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan kepada para pemegang saham Perseroan keputusan Rapat Umum Pemegang

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Tanggal Efektif : 28 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 15 Juli 2016 Masa Penawaran : 30 Juni, 1 juli & 11 Juli 2016 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 15 Juli 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

PT Dafam Property Indonesia, Tbk

PT Dafam Property Indonesia, Tbk Tanggal Efektif : 16 April 2018 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2018 Tanggal Penjatahan : 24 April 2018 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 26 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122 DAFTAR ISI DEFINISI... 3 I. UMUM... 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU... 7 III. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS...122 IV. RAPAT UMUM

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Ketentuan anggaran dasar Perseroan dibawah ini adalah anggaran dasar Perseroan yang saat ini berlaku berdasarkan perubahan anggaran dasar terakhir no. 41 tanggal 11 juni

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan)

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ADARO ENERGY TBK

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ADARO ENERGY TBK PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ADARO ENERGY TBK Direksi PT ADARO ENERGY TBK (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan ini memberitahukan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk (selanjutnya disebut Perseroan), berkedudukan di Jakarta

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OLEH PERUSAHAAN MENENGAH ATAU KECIL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk.

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. Anggaran Dasar PT. AKR Corporindo, Tbk., sebagaimana dimuat dalam Akta Nomor 5 tanggal 5 Mei 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-614/BL/2011 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (selanjutnya

Lebih terperinci

PT BALI TOWERINDO SENTRA TBK Kegiatan Usaha Utama : Penyedia Menara Telekomunikasi, Jasa dan Jaringan Telekomunikasi Berkedudukan di Badung, Bali

PT BALI TOWERINDO SENTRA TBK Kegiatan Usaha Utama : Penyedia Menara Telekomunikasi, Jasa dan Jaringan Telekomunikasi Berkedudukan di Badung, Bali JADWAL Perkiraan Tanggal Efektif : 4 Maret 2014 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 5-6 Maret 2014 Periode Perdagangan Waran Seri I di Pasar Reguler & Negosiasi : 13 Maret 2014 6 Maret 2019 Periode Perdagangan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama PT DUTA INTIDAYA Tbk, selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT SURYA ESA PERKASA TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

JADWAL PENAWARAN UMUM

JADWAL PENAWARAN UMUM JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 31 Desember 2013 Tanggal Distribusi Saham : 15 Januari 2014 Masa Penawaran Umum : 3 Januari dan 6 9 Januari Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 15 Januari 2014

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci