MEMAKNAI MASJID SEBAGAI RUANG DAN TEMPAT OLEH MAHASISWA, PENGURUS MASJID DAN KOMUNITAS KAJIAN ISLAM DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS XYZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMAKNAI MASJID SEBAGAI RUANG DAN TEMPAT OLEH MAHASISWA, PENGURUS MASJID DAN KOMUNITAS KAJIAN ISLAM DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS XYZ"

Transkripsi

1 MEMAKNAI MASJID SEBAGAI RUANG DAN TEMPAT OLEH MAHASISWA, PENGURUS MASJID DAN KOMUNITAS KAJIAN ISLAM DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS XYZ Erwan Baharudin, Sumrahyadi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Mahasiswa Doktoral Jurusan Antropologi, Universitas Indonesia, Jakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemaknaan masjid atau musholla sebagai ruang dan tempat untuk beraktifitas oleh pengguna masjid tersebut seperti mahasiswa, karyawan, pengurus masjid, dan orang-orang yang menggunakan masjid tersebut. Permasalahannya pemaknaan masjid oleh sebagian orang awam merupakan tempat untuk beribadah saja seperti sholat berjamaah, dan tadarussan. Tetapi mengingat jaman Nabi dahulu, masjid bukan hanya sebagai tempat untuk beribadah saja, tetapi berfungsi sebagai manifestasi keagamaan, berfungsi sosial dan berfungsi politik juga. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan cara mendeskripsikan segala perbuatan, tindakan, persepsi dan motivasi dari warga komunitas musholla Fakultas Ilmu Budaya dalam menjalankan seluruh aktifitasnya di musholla. Dengan demikian penelitian ini lebih bersifat emik. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara penelitian lapangan yaitu terjun langsung dilokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukandan dengan cara observasi partisipasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu sebagian besar pengguna masjid ini mempunyai pemaknaan yang sama yaitu selain berfungsi untuk beribadah, pendidikan, masjid ini juga berfungsi sosial juga. Ditemukan juga bahwa masjid disini digunakan juga sebagai tempat untuk menunggu waktu kuliah, janjian dengan pacar, dan tempat untuk istirahat buat sebagian mahasiswa mengingat lokasi masjid ini dipojok kampus dekat dengan lapangan olahraga dan dirasakan sangat rindang banyak pepohonan di sekitarnya. Kata Kunci: Pemaknaan Masjid, Penggunaan Masjid, Aktifitas Masjid Pendahuluan Masjid merupakan tempat ibadah, dan tempat sujud bagi umat islam di dunia. Sekarang ini keberadaan masjid bisa kita jumpai hampir di setiap kampung, sepanjang jalan besar, bahkan hampir sebagian besar pabrik, perkantoran dan universitasuniversitas memiliki masjid tersendiri. Bagi pemilik perusahaan, pendirian masjid ini dimungkinkan supaya para karyawannya tidak usah jauh-jauh kalau mau berangkat sholat jumat, sehingga waktu untuk kembali bekerja lebih efektif dibandingkan jika mereka keluar kantor untuk sholat jumat. Forum Ilmiah Volume 7 Nomor 3, September Demikian juga masjid yang berada di kampung / daerah terutama yang berada disepanjang jalan raya, di hari jumat banyak penduduk sekitar dan juga orangorang yang melintasi jalan tersebut mampir untuk menjalankan sholat jumat. Demikian juga masjid yang berada di kampus-kampus, khusus dihari jumat penggunanya sangat banyak dan hampir tidak muat. Tetapi, ketika hari hari biasa selain jumat, keberadaan masjid tersebut sangat kontras dengan jumlah orang yang berjamaah di hari jumat. Tak jarang kita

2 temui beberapa masjid baik di daerah/ perkampungan, di perkantoran dan dikampus-kampus ketika hari normal jumlah orang yang beribadah sangat sedikit, bahkan kadang-kadang hanya terdiri dari satu shof saja ketika sedang sholat berjamaah. Untuk masjid dan musholla dikampus beberapa universitas atau fakultas keberadaannya ada yang lebih ramai dibandingkan masjid-masjid yang bukan berada di kampus. Hal ini dikarenakan beberapa mahasiswa banyak yang aktif di kegiatan kerohanian islam, tetapi ada juga mahasiswa yang tidak hanya beribadah saja, tetapi mereka mempunyai aktifitas yang lain di masjid atau musholla tersebut. Bagi kampus dan sekolah sekolah, masjid merupakan tempat untuk membina mental kerohanian yang dilakukan terjadual selain shalat wajib dan sholat jumat, diadakannya kultum setiap selesai sholat wajib, diadakannya pengajian dan kajian islam secara rutin, dan juga kegiatan keagamaan lainnya pada bulan ramadhan. Berbicara mengenai masjid, maka dapat diketahui bahwa masjid pertama di dunia ini adalah masjid Nabawi yang berada di Madinah. Masjid Nabawi ini menjadi jantung kota Madinah pada saat itu, karena digunakan sebagai kegiatan kegiatan politik, perencanaan tata kota, pusat strategi militer, dan juga dijadikan sebagai tempat tinggal oleh fakir miskin. Dengan demikian, masjid bisa dimaknai dalam beberapa pemahaman dan pemaknaan fungsi masjid yaitu sebagai fungsi keagamaan dan fungsi sosial. Bagi beberapa orang, masjid berfungsi sebagai tempat ibadah saja, selain ibadah dilarang menggunakan masjid. Hal ini dialami sendiri oleh penulis ketika masih menjadi mahasiswa, kita berdiskusi tentang masalah keagamaan, tetapi oleh pengurus masjid kita justru di suruh pindah tempat, tidak boleh di masjid. Hal serupa juga terjadi dengan beberapa teman penulis. Bahkan, universitas tertua di Mesir (Universitas Forum Ilmiah Volume 7 Nomor 3, September Al Azhar Kairo), pada awalnya merupakan sebuah masjid yang dengan perkembangannya dengan mengawali kehidupan intelektual masyarakat Islam di masjid ini perlahan mulai bertransformasi menjadi sebuah universitas. Dengan adanya berbagai kejadian yang dialami oleh penulis dengan realita keberadaan masjid sekarang ini dan pemahaman individu yang berbeda beda mengenai masjid, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pemaknaan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas XYZ terhadap masjid sebagai ruang dan tempat dalam beraktifitas. Hasanuddin Yusuf Adan (2008) mengatakan bahwa antara masjid dan musholla kalau di Aceh disebut meunasah dalam termynology ke-aceh-an memiliki pengertian sedikit berbeda pada dataran fungsional. Namun mempunyai makna dan eksistensi yang bersamaan pada dataran operasional. Masjid digunakan untuk keperluan peribadatan, musyawarah, penyelesaian sengketa, pernikahan, pendidikan, dakwah dan lainnya pada peringkat kemukiman. Perihal serupa juga berfungsi untuk meunasah pada peringkat gampong. Oleh karenanya eksistensi fungsi antara masjid dengan meunasah sebetulnya tidak berbeda hanya ruang lingkup dan skopnya saja yang berlainan bentuk. Lebih lanjut lagi Hasanuddin Yusuf Adan mengemukakan bahwa di Aceh kita memiliki masjid dan meunasah, di Minangkabau selain masjid juga mempunyai surau sama halnya dengan di Malaysia sementara di Jawa namanya adalah langgar. Baik meunasah, surau ataupun langgar semuanya tidak berfungsi dan tidak digunakan untuk shalat jumat, walaupun pada tempat-tempat tertentu sekali kali digunakan untuk melaksanakan shalat dua hari raya. Ini mungkin lebih dipengaruhi oleh ketidakcukupan pekarangan masjid untuk melaksanakan shalat

3 dua hari raya karena pada hari itu orang yang tidak pernah shalat jumat ke masjidpun sudah melaksanakan shalat dua hari raya, atau ada faktor lain yang menyebabkan demikian mempunyai perbedaan. Untuk penelitian ini penulis menyamakan antara masjid dan musholla, yang dimaksudkan disini adalah musholla Fakultas Ilmu Budaya Universitas XYZ. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan cara mendeskripsikan segala perbuatan, tindakan, persepsi dan motivasi dari warga komunitas musholla Fakultas Ilmu Budaya dalam menjalankan seluruh aktifitasnya di musholla. Dengan demikian penelitian ini lebih bersifat emik. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara penelitian lapangan yaitu terjun langsung dilokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukandan dengan cara observasi partisipasi yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas dan tindakan dari warga komunitas masjid sekaligus dengan terlibat langsung serta berpartisipasi dari kegiatan di musholla, dan juga wawancara dengan pengguna musholla tersebut. Hasil dan Pembahasan Fakultas Ilmu Budaya sebagai salah satu Fakultas di lingkungan Universitas XYZ mempunyai musholla yang digunakan oleh komunitasnya (pengurus, mahasiswa, karyawan) untuk mengadakan kegiatan kegiatan rutin seperti kajian islam, pendidikan keagamaan, dan sholat berjamaah. Dalam musholla tersebut, terdapat rak rak buku yang berisikan buku buku islami, dan Al-Qur an, yang sering dibaca oleh para jemaah masjid tersebut. Pengurus masjid ini dilakukan oleh seorang pengurus yang Forum Ilmiah Volume 7 Nomor 3, September berstatus sebagai PNS. Semenjak mengurus musholla ini, bapak umar tersebut merasa lebih tenang dalam bekerja sebab sambil bekerja bapak umar tersebut bisa sambil beribadah, seperti yang bisa dilihat oleh penulis ketika sedang mengamati subjek yang sedang diteliti. Hal ini juga sesuai yang diungkapkan pak umar ketika diwawancarai Alhamdulillah saya merasa lebih tenang kerja disini (musholla), dimana dapat berkonsentrasi untuk beribadah, sholat berjamaah, baca AlQur an dan ibadah lainnya, habis mau ngapain lagi kan dua tahun lagi akan pensiun. Dengan demikian masjid/musholla buat pak umar adalah tempat untuk menjalankan ibadah. Ibadah yang dimaksudkan pak umar disini bukan sekedar menjalankan sholat saja, dia juga sering mendengarkan kajian-kajian rohaniah, mengikuti diskusi yang diselenggarakan di musholla tersebut, serta ibadah-ibadah yang lain seperti mensyiarkan agama islam, serta tadarussan (membaca Al-Qur an). Selain menjadi pengurus masjid, pak umar ini sering dijadikan sebagai panutan oleh banyak mahasiswa, ketika mereka sedang ada masalah, ada ada pertanyaan mengenai ajaran ajaran agama, menjembatani konflik antara mahasiswa, dan lain-lain. Dalam masjid di Fakultas Ilmu Budaya ini ada organisanisasi keislaman yang disebut Formasi (Forum Amal dan Studi Islam). Dalam menjalankan aktifitasnya ini mereka lebih cenderung memilih berada di masjid. Formasi ini terdiri dari kumpulan mahasiswa beberapa jurusan dari Fakultas Ilmu Budaya. Kegiatan mereka yaitu mengadakan kajian kajian Islam pada hari tertentu, menggalang dana untuk memberikan bantuan bantuan kepada teman temannya yang sedang membutuhkan dan juga infak infak yang lain. Dalam pelaksanaan kajian islam ini, sepintas mengganggu jemaah lain yang sedang menjalankan shalat wajib, sebab,

4 Formasi ini menggunakan pengeras suara dalam kegiatannya tersebut. Untuk beberapa jemaah yang memaknai masjid sebagai tempat untuk beribadah saja, maka aktifitas dari Formasi mengganggu mereka, mereka lebih setuju apabila kajian-kajian islam tersebut tidak dilakukan di masjid, tetapi di ruang kelas dan ruangan-ruangan khusus. Tetapi kalau yang memaknai masjid berfungsi sebagai tempat pendidikan dan mempunyai fungsi sosial, maka aktifitas yang dilakukan Formasi ini dianggap mendukung kehidupan dalam masjid. Hal ini diungkapkan oleh bapak Supono seorang karyawan administrasi yang pada saat menjalankan shalat wajib berbarengan dengan kegiatan Formasi ini. Dalam wawancaranya pak supono ini sama sekali tidak terganggu dengan aktifitas tersebut, justru dia yang menyatakan bahwa dia yang shalat waktu itu tidak pas, sebab sudah tidak di awal waktu lagi, sehingga waktu tersebut sudah bisa digunakan jemaah lain untuk mengadakan kegiatan itu. Menurut dia, malah bagus dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa tidak masuk ke dunia hedonisme, sebab daya tarik dunia gemerlap sekarang lebih menarik dibandingkan harus datang ke masjid untuk beribadah. Menurut samsudin, anggota Formasi bahwa lembaga ini juga tempat untuk memantau rekan-rekannya supaya tidak terjebak pada ajaran ajaran agama yang menyesatkan. Sebab, pernah kejadian ada beberapa rekannya yang ketahuan terbawa arus ajaran lain yang menyesatkan, ini diketahui setelah mahasiswa itu lama tidak pernah ikut kegiatan di Formasi padahal sebelumnya dia itu rajin di kegiatan kerohanian, setelah dicari infonya, ternyata dia terbawa oleh satu ajaran yang sesat. Tetapi alhamdulillah dengan bantuan rekan rekan Formasi temannya itu bisa bisadarkan kembali. Selain itu ada juga mahasiswa yang memaknai masjid dikampus sebagai fasilitas untuk janjian dengan temennya, Forum Ilmiah Volume 7 Nomor 3, September pacarnya, dan juga tempat untuk sekedar melepas penat ketika selesai berolahraga. Menurut mereka, mendingan berada di masjid saja dalam janjian dengan teman atau pacarnya itu, sebab kalau misalnya di perpustakaan tentunya tidak bisa sambil berbicara sebab perpustakaan yang jaga agak galak. Selain itu, mereka bisa tidur tiduran, makan, merokok, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Kesimpulan Dari hasil temuan di lapangan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masjid di Fakultas Ilmu Budaya mempunyai beberapa fungsi yang dimaknai oleh komunitas yang menggunakan ruang dan tempat, yaitu masjid mempunyai fungsi keagamaan (shalat wajib, syiar agama, dan membaca Al-Qur an), juga mempunyai fungsi sosial seperti tempat untuk menggalang dana bagi mahasiswa dan juga kaum muslim yang sedang kesusahan, sebagai fungsi Interaksi antar mahasiswa seperti tempat berdiskusi, peduli dengan teman-temannya yang lain, saling sharing tentang semua hal, dan beberapa juga memaknai bahwa masjid berfungsi juga untuk tempat melepas penat karena bisa digunakan untuk tidur-tiduran, makan dan minum, merokok, membaca majalah atau koran, bahkan ketemuan dengan sang kekasih. Daftar Pustaka Andrew Beatty, Variasi Agama di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi, Rajawali Pers, Jakarta, Clifford Geertz, The Interpretation of Culture, Kanisius, Yogyakarta, 1992

5 Emile Durkheim, Sejarah Agama, IRCiSod, Yogyakarta, 2006 Hasanuddin Yusuf Adan, Fungsi Masjid dan Meunasah di Aceh, Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama, Bagian 1 dan 2, Citra Aditya, Jakarta, Kuntowioyo, Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama Budaya dan Politik dalam bingkai Strukturalisme Transedental, Mizan, Bandung, Forum Ilmiah Volume 7 Nomor 3, September

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 1437 H/2016 M

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 1437 H/2016 M 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 1437 H/2016 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi wujud syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkannya

Lebih terperinci

EVALUASI PURNA HUNI MASJID ULIL ALBAB KAMPUS 2 UMS

EVALUASI PURNA HUNI MASJID ULIL ALBAB KAMPUS 2 UMS 193 EVALUASI PURNA HUNI MASJID ULIL ALBAB KAMPUS 2 UMS Abdul Rochim H., Alpha Febela Priyatmono Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan. 53 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Masjid merupakan salah satu bangunan yang penting dalam agama Islam. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan umat Islam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama BAB V PEMBAHASAN A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan Beragama Desa Kletek 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama Remaja masjid Al-Istiqomah merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu minat yang berkembang pada masa remaja adalah minat terhadap agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam membahas hal-hal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia merupakan agama penutup, sekaligus sebagai penyempurna agama samawi terdahulu. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa yang masuk sebagai santri asuhnya adalah anak-anak keluarga kurang mampu baik kemampuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada

BAB I PENDAHULUAN. tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid bagi umat muslim merupakan tempat beribadah sekaligus sebagai tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umatnya. Menurut Al-Lumajangi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pemberian dakwah tentang ajaran Islam menjadi sangat penting. Selanjutnya pemberian dakwah tersebut pada intinya menginginkan perubahan sosial demi mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB Berdasarkan temuan yang ada di lapangan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan untuk menyembah Allah. Sebab, disembah maupun tidak disembah Allah tetaplah Allah. Esensi

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM : Tugas Akhir Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1 Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM : 11.11.5169 Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS

BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS A. Tinjauan Umum Mengenai Desa Bangetayu Wetan Geografi wilayah di Desa Bangetayu Wetan kecamatan Genuk

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat guna menerapkan ilmu yang

Lebih terperinci

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON m mm] NOMOR 47 TAHUN 2016 SERI E20 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2016 T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre Materi PAI Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah Oleh Yuliandre Kompetensi Dasar 1. Memahami makna perjuangan dakwah Rasul saw di Madinah 2. Menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Anjir Pasar Desa Pandan Sari terletak di Kecamatan Anjir Pasar. Desa ini merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab ini meliputi kesimpulan dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian. A. KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk Indonesia. Sebagai agama, Islam memberikan warna kepada setiap aspek kehidupan pemeluknya. Dimulai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi. Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota

BAB III PENYAJIAN DATA. Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi. Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota BAB III PENYAJIAN DATA Peran Pembimbing dalam Menanamkan Norma-norma Kehidupan bagi Anak Asuh di Panti Asuhan As-Shahwah Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan, penulis

Lebih terperinci

10 Masjid Tertua Di Dunia

10 Masjid Tertua Di Dunia 10 Masjid Tertua Di Dunia Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru 1. Apa yang Bapak ketahui tentang sikap? 2. Apa yang bapak ketahui dengan sikap belajar? 3. Mengenai judul skripsi saya yang berjudul sikap belajar antara

Lebih terperinci

BAGIAN SATU MEMAKMURKAN BAITULLAH

BAGIAN SATU MEMAKMURKAN BAITULLAH BAGIAN SATU MEMAKMURKAN BAITULLAH Masjid Harus Menjadi Magnet Acara rutin silaturahim Khadimull Masjid Jami An-Nur diselenggarakan setiap bakda Shalat Jumat. Dalam silaturahim dilakukan evaluasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tersebut selanjutnya peneliti sajikan dengan teori-teori pada tinjauan

BAB V PEMBAHASAN. tersebut selanjutnya peneliti sajikan dengan teori-teori pada tinjauan BAB V PEMBAHASAN Temuan data yang telah peneliti kumpulkan dan rangkai sudah dirasa cukup untuk memenuhi pertanyaan pada fokus penelitian. Setelah semua temuan disajikan pada paparan data dan temuan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peninggalan sejarah Islam diacehsalah satunya kesenian. Kesenian merupakan sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan yang dapat didengar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas 82 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pementasan seni drama Teater Wadas memiliki karakteristik tersendiri yang

Lebih terperinci

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) Kehidupan Menjalankan nilai-nilai dan 1,2,3 4 4 beragama dalam ajaran agama Saling menghargai 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang berkembang pesat pada saat ini, LDII merupakan singkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faiz Urfan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faiz Urfan,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik di tahun 2010, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 87%.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muslimin pada umumnya yakni suatu bangunan besar tempat shalat. berjama ah dengan berbagai atribut kemasjidannya.

BAB I PENDAHULUAN. Muslimin pada umumnya yakni suatu bangunan besar tempat shalat. berjama ah dengan berbagai atribut kemasjidannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika berbicara masjid, maka yang tergambar di benak kaum Muslimin pada umumnya yakni suatu bangunan besar tempat shalat berjama ah dengan berbagai atribut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Bab ini memuat kesimpulan yang dirumuskan atas dasar deskripsi pembahasan hasil

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Bab ini memuat kesimpulan yang dirumuskan atas dasar deskripsi pembahasan hasil BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Bab ini memuat kesimpulan yang dirumuskan atas dasar deskripsi pembahasan hasil penelitian. Implikasi dan rekomendasi dirumuskan dari kesimpulan tersebut, diorientasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Medan yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Kompleks perumahan, pemukiman, dan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA Tema 1 Wawancara: Alasan-alasan Masyarakat Desa Pulokulon Grobogan Menjadikan Para Ustadz dan Kyai Sebagai Prioritas Penerima Zakat Fitrah Informan/Yang Diwawancarai: Warga

Lebih terperinci

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh

Lebih terperinci

[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN TENTANG JUMAT KHUSYU. [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda.

[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN TENTANG JUMAT KHUSYU. [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda. [2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUMAT KHUSYU [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda. Bima PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUM

Lebih terperinci

C. Fungsi Penggunaan Pengeras Suara Oleh Masjid, Langgar Dan Musholla

C. Fungsi Penggunaan Pengeras Suara Oleh Masjid, Langgar Dan Musholla LAMPIRAN INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR : KEP/D/101/1978 TANGGAL: 17 JULI 1978 TENTANG TUNTUNAN PENGGUNAAN PENGERAS SUARA DI MASJID, LANGGAR DAN MUSHALLA Pengertian. 1. Pengertian

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN BAB I PENDAHULUAN Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu hal, pemberdayaan juga dapat didefinisikan memanfaatkan sumberdaya yang terdapat pada suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua bagian dalam melihat fungsi masjid. Sebagian memandang fungsi mesjid

BAB I PENDAHULUAN. dua bagian dalam melihat fungsi masjid. Sebagian memandang fungsi mesjid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, selain memiliki fungsi sebagai tempat peribadatan shalat, mesjid juga memiliki dimensi sosial sebagai pusat pembangunan umat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi serta kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari keseluruhan data yang penulis uraikan dalam skripsi ini, dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut: 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa

Lebih terperinci

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan Pengantar Ritual di Bulan Ramadan Datangnya bulan Ramadhan menandakan bahwa perjuangan muslim harus semakin diperkuat dan ditegakkan. Setidaknya, begitulah pesan implisit dari kegiatan yang biasa dipersepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. forum diskusi ilmiah, mempraktikkan ilmu pengetahuan di lapangan, dan. juga dibutuhkan pula oleh orang lain (Zuhri, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. forum diskusi ilmiah, mempraktikkan ilmu pengetahuan di lapangan, dan. juga dibutuhkan pula oleh orang lain (Zuhri, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu kaum intelektual yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di perguruan tinggi, mahasiswa menjalankan tugastugas akademiknya dalam perkuliahan.

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja

Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja Mam MAKALAH ISLAM Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja 21 November 2014 Makalah Islam Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja Ahmad Syamsuddin (Reporter bimasislam.kemenag.go.id, Redaktur Jurnal

Lebih terperinci

BAB II PASAR AIR TIRIS

BAB II PASAR AIR TIRIS BAB II PASAR AIR TIRIS A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Air Tiris Air Tiris merupakan ibu kota dari Kecamatan Kampar, Kecamatan Kampar merupakan satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di

Lebih terperinci

Banda Aceh yang telah terlibat secara aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dan penyempurnaan buku pedoman ini.

Banda Aceh yang telah terlibat secara aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dan penyempurnaan buku pedoman ini. KATA PENGANTAR Pembinaan gampong percontohan syariah merupakan salah satu program prioritas yang dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh. Oleh karena itu, perlu adanya satu buku pedoman yang memadai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2

BAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2 156 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2 Kalirejo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu

Lebih terperinci

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah bangunan bisa memiliki posisi sentral dalam mempengaruhi suatu peristiwa penting. Dalam skala individu hal itu bisa jadi karena bangunan tersebut menyimpan

Lebih terperinci

Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang

Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang 1 Lampiran Interview Guide 1. Apa saja bentuk dakwah yang dilakukan oleh PRM Gunungpring? 2. Mengapa bentuk dakwah tersebut dipilih untuk mengembangkan dakwah di Gunungpring? 3. Bagaimana pendekatan PRM

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya) POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar

Mam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar Mam MAKALAH ISLAM Haji Syiar Islam Terbesar 9 Oktober 2014 Makalah Islam Haji Syiar Islam Terbesar Oleh M. Fuad Nasar (Wakil Sekretaris BAZNAS) Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah yang pada musim haji tahun 1435

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1 Fakultas Psikologi Disusun oleh: Ugulia Meri Susilowati F 100

Lebih terperinci

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.38, 2014 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5508) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi :

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : 82 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA Bab ini membahas religiusitas homoseksual dan perbedaan makna religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : A. Religiositas Homoseksual di Surabaya Religiusitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan uraian simpulan dari skripsi yang berjudul Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006). Simpulan tersebut merujuk pada jawaban permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas X. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa anak-anak, remaja, nikah, masa tua, dan mati (Koenthjaraningrat, 1977: 89). Masa pernikahan

Lebih terperinci

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Waktu itu baru fakultas agama dan kemasyarakatan yang

Waktu itu baru fakultas agama dan kemasyarakatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasalah 1.1.1. Universitas Islam Indonesia Lima puluh tahun yang lalu berdirilah UII. Sebuah perguruan tinggi swasta yang cukup favorit di Yogyakarta. Waktu itu baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa selalu mendambakan kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) TEMPAT IBADAH DAN CARA AKSESNYA BERBASIS WEB DAN MOBILE DI KOTA BUKITTINGGI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) TEMPAT IBADAH DAN CARA AKSESNYA BERBASIS WEB DAN MOBILE DI KOTA BUKITTINGGI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) TEMPAT IBADAH DAN CARA AKSESNYA BERBASIS WEB DAN MOBILE DI KOTA BUKITTINGGI Surya Afnarius, Fitri Yuliani, Fajril Akbar dan Darwison Jurusan Sistem Informasi Unand,

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 73 ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kapasitas musholla meliputi faktor kepemimpinan, proses perencanaan program, pelaksanaan program, alokasi sumber daya, dan hubungan dengan pihak luar. Kapasitas

Lebih terperinci

DIBAWAH TEGAKKAN TREMBESI

DIBAWAH TEGAKKAN TREMBESI PLOT 1 DIBAWAH TEGAKKAN TREMBESI Sore selepas hujan, terdiam cokelat yang berteduh di bawah pohon, merenungi hamparan luas alam yang ditemani bias sinar matahari senja, melukis langit menjadi orange dengan

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang.

BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang. BAB V PEMBAHASAN Pendidikan yang baik sesuai dengan nilai-nilai agama akan melahirkan anak yang baik dan agamis. Sebaliknya, anak tanpa pendidikan agama dan pembinaan agama akan menjadi anak yang hidupnya

Lebih terperinci

Disusun: NPM : Program Studi : S1 TI. Dosen: Drs.Tahajudin Soedibyo MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun: NPM : Program Studi : S1 TI. Dosen: Drs.Tahajudin Soedibyo MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Disusun: Nama : Indah Puspita Purna Bhayangkara NPM : 11.11.4879 Kelompok : C Program Studi : S1 TI Dosen: Drs.Tahajudin Soedibyo MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DA I WILAYAH PERBATASAN DAN DAERAH TERPENCIL

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DA I WILAYAH PERBATASAN DAN DAERAH TERPENCIL GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DA I WILAYAH PERBATASAN DAN DAERAH TERPENCIL DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan berada ditangan rakyat. Dengan bentuk pemerintahan yang seperti itu, Indonesia menjadi Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, berkembangnya suatu lembaga tergantung pada sumber daya manusia yang memiliki produktivitas yang tinggi dan berkualitas. Sumber daya yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Di Kelurahan Air Tiris Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem pemerintahan dikelurahan Air Tiris pada awalnya berbentuk desa

Lebih terperinci

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol A. Temuan Penelitian Berdasarkan paparan dan analisis data diatas maka diperoleh temuan data sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja Yang Dilakukan Remaja Di SMPN 2 Sumbergempol a. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-nya, dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-9

Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-9 PESANTREN LANSIA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANSIA UNIT II PUCANG GADING SEMARANG Tika Handayani, Mitsalina Maulida H, Ns. Nurullya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Banguncipto kurang lebih sekitar 435.841 Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. b. Batas Wilayah Desa Banguncipto

Lebih terperinci