PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENELITIAN EPIDEMIOLOGI"

Transkripsi

1 PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Alasan penelitian epidemiologi Pemantauan terhadap pencemaran di lingkungan yang meningkat (kual.&kuan) belum diketahui efek thd kesehatan Zat pencemar agent potensial krn : korosif, eksplosif, mutagenik, dll

2 Tujuan dan Ruang Lingkup 1. Deskripsi penyakit agent, host, lingkungan 2. Mekanisme penyakit 3. Faktor faktor determinan suatu penyakit 4. Mencari data diagnostik yang spesifik 5. Mencari cara pencegahan, pengendalian, & pemberantasan penyakit 6. Mengikuti berbagai faktor sbg agent potensial, identifikasi efek potensial agent Latar Belakang Etika Deklarasi Helsinki yang diadopsi oleh World Medical assembly ke 18 th World Medical assembly ke 29 th Panduan internasional utk penelitian biomedis. Indonesia diatur ol. Bagian sospol tiap daerah Isi Panduan : Perizinan Penggunaan kelompok atau prosedur kontrol Uji coba alat atau lain lain yang belum boleh digunakan pada manusia

3 Taraf Etika Etika pada taraf individu Berlaku pada taraf individu, kelompok, dan masy. prosedur penelitian, keuntungan dan bahaya. Izin bisa tertulis tetapi yang terpenting pengertian. Etika pada taraf masyarakat Yang penting pengertian masyarakat harus bekerja dalam kemitraan dan menguntungkan kedua belah pihak Etika pada taraf nasional Institusi bertaraf nasional memberi izin pelaksanaan penelitian Hal hal yang perlu diperhatikan Keadaan pelayanan kesehatan masyarakat Harapan masyarakat adanya perbaikan penelitian jangka panjang Unit pelayanan setempat merupakan mitra yang sangat baik Partisipasi masyarakat setempat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi data Kelompok kontrol atau placebo Pemanfaatan statistik medis Anonimitas masyarakat untuk hal hal yang sensitif Penelitian perilaku Dampak lingkungan

4 Hal hal yang perlu diperhatikan (samb.) Anonimitas masyarakat untuk hal hal yang sensitif Penelitian perilaku Dampak lingkungan Etika dalam pelatihan Model Dasar Penelitian Epidemiologi (dapat dilakukan) di laboratorium atau lapangan (dapat bersifat) observasional atau experimental

5 Penelitian Experimental (dapat dilakukan) terhadap hewan atau manusia (dapat dilakukan) dalam situasi alami atau disimulasi Membandingkan kelompok manipulasi dan non manipulasi Lebih nyata jika melihat efek yang ditimbulkan Dilakukan secara bertahap Tidak selalu dapat dilakukan mengingat etika Interpretasi hasil penelitian terbatas Penelitian observasional Dilakukan tanpa melakukan sesuatu terhadap populasi secara sengaja realistis banyak faktor yang tdk terkontrol Desain penelitian harus baik Metoda menghilangkan mencegah faktor pengganggu Dapat berupa survey jangka pendek/panjang Dapat bersifat deskriptif kasus kendali, kohort, cross sectional

6 Tabel 1. Desain dan unit penelitian epidemiologis Unit penelitian Desain penelitian Nama lain Penelitian Observasional Deskriptif/analitik Populasi Individual Individual Individual Ekologis Cross Sectional Kasus kendali Kohort Penelitian experimental Korelasional Prevalensi Kasus-referensi Longitudinal/follow up Studi intervensi Penderita Orang sehat Masyarakat Percobaan klinis Survey lapangan Percobaan lapangan Keuntungan dari beberapa model penelitian observasional Ekologis Crosssectional Kasus kendali Cohort Penelitian penyakit langka Penelitian penyakit dengan penyebab langka Uji efek multipel penyebab Pengukuran hubungan waktu Pengukuran langsung insidensi Kecocokan - Tidak cocok

7 Model kasus kendali Disebut case control, case history, dan retrospektif Penyakit sudah ada/manifes tapi tidak diketahui sebabnya Mencari penyebab penyakit yang belum diketahui Seleksi kasus usahakan kasus baru menghindari bias Perlu kelompok pembanding dengan keadaan yang setara Kelompok kontrol kalau bisa komparabel dan berasal dari populasi yang sama Baik kasus dan kontrol tidak boleh diseleksi pertimbangan paparan terhadap agent sama Tabel 2. Matriks 2 x 2 Paparan/Kondisi Sakit Sakit X (D) Tidak Sakit X (Ď) Terpapar faktor (E) a b Tidak terpapar faktor (Ē) c d

8 Penting menentukan mulai terjadinya sakit dan lamanya menderita sakit Kesulitan kualitas dan kuantitas atas dasar ingatan orang Diarahkan untuk mencari perbedaan antara populasi yang sakit dan tidak sakit sehubungan dengan penyebab potensial Tabel 3. Matriks hubungan konsumsi daging dengan enteritis necroticans Enteritis necroticans Jumlah Mengkonsumsi Daging Ya Tidak Ya Tidak Jumlah

9 Tabel 4. Distribusi 1465 kasus kanker paru paru dan populasi kontrol atas dasar jenis kelamin dan konsumsi rokok 10 th sebelum terjadi kanker Konsumsi sigaret Laki-laki Perempuan Kasus Kontrol Kasus Kontrol > Total Bayi Phocomelia Bayi Sehat Konsumsi Thalidomide 41 0 Tidak mengkonsumsi Thalidomide 5 300

10 Kasus Kendali: Waktu Arah penelitian Terpajan Kasus (orang sakit) Tidak terpajan 5 Terpajan kontrol (orang tdk sakit) Tidak terpajan 300 Keuntungan dan kerugian Keuntungan Dapat cepat selesai Waktu pendek biaya murah Informasi mudah didapat dari penderita/keluarga Kerugian Data berdasarkan ingatan orang kurang atau tidak akurat Populasi kasus hanya yang masih hidup bias Kontrol tidak berasal dari populasi yang sama bias

11 Model Kohort atau Prospektif Follow up atau studi insidensi Dilakukan ketika penyakit belum didapat tetapi sudah diketahui adanya agent potensial Variabel berupa agent potensial yang didefinisikan dan diukur Kohort kesesuaian penyakit tersebut dgn yang didefinisikan pada awal penelitian Prospektif penelusuran dan pemantauan aksi agent thd populasi Perbedaan dgn retrospektif pemaparan thd variabel lingkungan yang diukur Model Cohort Waktu Arah penelitian sakit Populasi Orang sehat terpajan Tidak terpajan Tidak sakit sakit Tidak sakit

12 Tabel 5. Matriks studi Kohort Merokok dan Kanker Paru paru Status sakit/ Paparan Terpapar/ Merokok (E) Tidak terpapar/ tidak merokok (Ē) Sakit Ca paru-paru (D) a b Tidak sakit Ca paru-paru (Ď) c d Data bisa matriks 2 x 2 Menekankan pada efek paparan terhadap terjadinya penyakit Digunakan insidensi dpt dihitung resiko atribut dan resiko relatif

13 Keuntungan dan kerugian Keuntungan Dapat dikuantifikasi dengan akurat Penyakit yang terjadi diperiksa dan didiagnosa dgn akurat Tidak bias Hubungan sebab akibat lebih jelas/pasti Pengukuran resiko yang sangat langsung Kerugian Waktu follow up lama mahal Populasi yg tdk tetap pada lingkungan terpapar sulit memperkirakan paparan individual Populasi pindah/meninggal sulit diganti;data sedikit Jika penyakit jarang didapat waktu lama; drop out data selama penelitian penelitian kohort dilakukan setelah penelitian retrospektif Model Cross Sectional Studi prevalensi yg diukur prevalensi Baik agent atau penyakit diteliti pada saat yang sama Keadaan lingk. stabil kadar agent sama pada masa dulu dan sekarang Lebih mudah, cepat, dan murah Sulit menghub. antara faktor pemapar dgn prevalensi yg didapat Berguna utk studi faktor yg bersifat permanen mis. bangsa, gol darah

14 Tabel 6 Matriks Hubungan Usia Ibu Hamil dan Berat bayi Usia Ibu Barat bayi < 2500 gr Berat bayi >2500 gr Total <20 10=n 11 40=n 12 50=n 1. >20 15=n =n =n 2. total 25=n.1 175=n.2 200=n.. Studi Deskriptif Biasanya menggunakan data yg telah ada (data sekunder)untuk menggambarkan keadaan atau status kesehatan (angka kematian, jenis kelamin, dll) Di Indonesia pengambilan rutin survei rumah tangga Berguna utk usulan penelitian epidemiologis

15 Contoh penelitian deskriptif Angka kematian bayi per lahir hidup Tahun Studi Ekologis Studi awal dengan seluruh populasi sebagai unit contoh: menghubungkan konsumsi garam dgn kanker oesophagus di Cina Kesulitan menjelaskan hubungan penyebab dan akibat

16 Pengolahan Data Mencari hubungan antara agent potensial dengan penyakit yang diteliti: Apakah hubungan kedua variabel bermakna secara statistik menghitung signifikansi Hubungan berarti menghitung asosiasi: - Resiko relatif - Odds ratio Menghitung resiko attribut Menelaah hubungan kausasi

17 Menghitung Signifikansi Signifikasi dlm matriks 2x2 χ 2 2 χ ( ) ( 1 ) n.. n n n n n *135 40* = 2 = 2 = 2,58 nnnn 50*150* 25*175 Dari tabel χ 2 dgn 1 derajat kebebasan & α=5% nilai kritis = 3,84. Kesimpulan hubungan usia ibu dgn berat bayi tidak bermakna tapi jika jml populasi secara proporsional 2 kali lipatnya maka hub. Kedua variabel bermakna 2 χ ( 1 ) *270 80* = 2 = *300*50*300 Risiko Relatif: Perbandingan antara risiko kejadian penyakit diantara yang terpajan dengan risiko kejadian penyakit diantara yang tidak terpajan Menunjukkan kekuatan hubungan kausasi Semakin besar nilainya hubungan agent dengan kejadian penyakit semakin kuat. Data yang digunakan: Data Insidensi Jika bukan data insidensi tetapi data prevalensi Odd Ratio

18 Insidensi yg terpapar RR = insidensi yg tdk terpapar RR = a /( a + b) c /( c + d) RR dapat diperoleh dari penelitian Kohort atau kasus kendali kohort lebih pasti Pada kasus kendali, jika tidak dapat dikaitkan dengan populasi dihitung Odd Ratio Odd Ratio/OR Ukuran asosiasi yg sangat dekat dengan RR. RR=OR jika penyakit yang diteliti langka, < 20 % Menggunakan data prevalensi RR = OR = a /( a + b) c /( c + d) Jika penyakit langka: (a+b) b dan (c+d) d, maka: a / b RR = OR = = c / d ad bc

19 Pada studi cross sectional: p= probabilitas kondisional, kemungkinan bayi lahir kecil bila usia ibu muda= n11/n.. q= kemungkinan bayi lahir normal pada usia ibu muda = n12/n.. OR=p/q= (10/200)/(40/200)= 0,05/0,2 = 0,25 Resiko mendapat bayi kecil bila usia ibu muda dibanding usia ibu tidak muda Menghitung Resiko Atribut (AR/δ) RR bisa memberikan hasil/angka yang sama dengan arti atau implikasi yang berbedaperhitungan resiko atribut yg menyatakan perbedaan kedua resiko: resiko yg terpapar dikurangi dengan resiko tidak terpapar δ = p 1 -p 2 d im an a, p 1 = resiko bagi yang terpapar p 2 = resiko bag i y ang tidak terpapar H ubungan antara AR dan RR: A R = (R R -1 )p 2 d an A R = (O R -1 )p 2 Karena kasus kendali hanya dapat menghitung OR, maka p 2 harus didapat dari penelitian baseline yg lain

20 Penelitian prospektif Insidensi Ca diantara perokok = a/(a+c)*1000= A per 1000 Insidensi Ca diantara non perokok = b/(b+d)*1000= B per 1000 Maka : Resiko Relatif (RR) menderita Ca akibat merokok= A/B sedangkan Kontribusi merokok terhadap Ca paru paru = AR (resiko atribut)= A B Contoh perhitungan pada studi kasus kendali Data penyakit: ulkus lambung pd tabel 9.3 (Epid. Lingk.) tdk dikaitkan dgn populasi dihitung sebagai OR kanker paru pd tabel 9.4 (Epid. Lingk.) dikaitkan dengan populasi dihitung sebagai RR

21 Contoh Menghitung RR (penelitian kasus kendali) I I I e I o P e P o = I e P e + I o P o Dimana, = insidensi populasi = insidensi bagi yang terpapar = insidensi bagi yang tidak terpapar = proporsi masyarakat sakit yang terpapar, dan = proporsi masyarakat sakit yang tidak terpapar RR=I e /I o Menghitung AR Karena RR= e,maka Ie RR*I o sehingga Io Untuk tabel 4 o I I I= RR*I *P +I *P sehingga I = dan AR= I -I / I ( )*61 7* ( ) ( ) o e o o o e o e RR*P e+po RR untuk seluruh laki-laki = = 9,1 I e = I = 0, ,1*0, , 045 = ( ) I = 9,1* 0,11451 = 1, ( 1, ,11451) ( 1,04201*100% ) AR= =89%

22 Resiko atribut merokok terhadap kanker paru-paru = 89 % Menelaah hubungan Kausasi Secara eksperimental memenuhi kriteria Postulat Robert Koch (utk penyakit menular) Ada hubungan temporal ada aksi baru terjadi reaksi Konsisten kesimpulan sama walaupun metode berbeda Kekuatan asosiasi semakin kuat semakin besar angkanya Hubungan Dosis Response Koherensi Secara observasional ada bbrp kriteria Kriteria ini tidak berdiri sendiri lbh baik dpt didukung oleh penjelasan mekanisme penyakit atau proses patologis

23 Studi Intervensi Ditambahkan karena tujuan epidemiologi Studi membuat desain program teoritis yg baik dan diuji secara terbatas Populasi referensi yg akan jd referensi Populasi aktual studi dilaksanakan pada populasi yg lbh kecil. Kriteria : Kesamaan karakteristik demografi Kemudahan atau aksesivitas Insidensi penyakit yang akan dicegah Besarnya populasi diperlukan shg didapat kondisi perbedaan bermakna secara statistik Studi Intervensi (samb) Seleksi populasi : Randomisasi peserta seleksi dan randomisasi peserta Prosedur double blind tujuan subjektifitas Stratifikasi kelompok dikelompokkan atas berbagai atribut atau faktor

24 Intrepretasi hasil penelitian Kelompok studi/intervensi diuji/ dievaluasi program yg ditawarkan pada populasi Kelompok kontrol efek yg terjadi utk melihat signifikasi perbedaan Penilaian efek Efek suatu program hrs dilaksanakan double blind tidak ada bias Efek yg objektif (kuantitatif) biasnya berkurang Desain sequential Karena tidak cukup peserta peserta tidak berpartisipasi serentak Kerugian : bila staf peneliti sudah mengetahui hasil studi kelompok sebelumnya Resiko relatif (RR) mendapat perbandingan resiko yang terpapar dan yang tdk terpapar Penghitungan RR : (1) dengan insidensi populasi atau (2) tdk bisa dikaitkan pada suatu populasi RO (relative Odds atau Odd Ratio) tdk bs dikaitkan pada suatu populasi frekuensi penyakit jarang atau < 20% AR (Resiko Atribut) penyakit tidak terpengaruh oleh berbagai variabel seperti : usia, dll

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. JENIS DESAIN PENELITIAN 1. Cross-Sectional Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

Lebih terperinci

Cross sectional Case control Kohort

Cross sectional Case control Kohort Definisi Cross sectional Case control Kohort Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati status penyakit dan paparan secara bersamaan pada individu

Lebih terperinci

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id. EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES zaenabku@yahoo.co.id EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA A. PENDAHULUAN Lingkungan Mc terdiri dari unsur yang mendasar Udara, Air, Makanan, disamping lingkungan

Lebih terperinci

Studi epidemiologi deskriptif

Studi epidemiologi deskriptif Studi epidemiologi deskriptif Penelitian Crosectional Adalah rancangan studi epidemiologi yg memepelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit

Lebih terperinci

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK TIPOLOGI RANCANGAN EPIDEMIOLOGI 1. RANCANGAN DASAR (basic-design) * Kriteria unit pengamatan : Individu, ada informasi ttg faktor resiko &

Lebih terperinci

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit Thypoidpada anak-anak. Beberapa faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit

Lebih terperinci

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT Dalam epidemiologi ukuran yg banyak digunakan dlm menentukan morbiditas dan mortalitas adalah: Angka, Rasio, dan Proporsi RASIO merupakan nilai relatif yg dihasilkan dari

Lebih terperinci

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies Disampaikan oleh: Retna Siwi Padmawati KMPK-2009 Tujuan Memberi pengantar tentang disain metode penelitian Memahami perbedaan penelitian deskriptif dan analytic Mengidentifikasi hirarki disain penelitian,

Lebih terperinci

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif Pertemuan 4 - Epidemiologi Adalah studi yang menggambarkan karakteristik & sebaran masalah kesehatan/ penyakit;

Lebih terperinci

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika Studi Epidemiologi Analitik DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK 1.1 PENGERTIAN STUDI EPIDEMIOLOGI

Lebih terperinci

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes PENELITIAN OBSERVASIONAL DR. Titiek Sumarawati,MKes Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan Penelitian Jenis Contoh Observasional (noneksperimen) Eksperimen Deskriptif

Lebih terperinci

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masysarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas EPIDEMIOLOGI : Ilmu yang mempelajari frekuensi

Lebih terperinci

STUDI EKOLOGI. dr. Taufik Ashar, MKM

STUDI EKOLOGI. dr. Taufik Ashar, MKM STUDI EKOLOGI dr. Taufik Ashar, MKM Karakteristik Studi Ekologi Studi ekologi terpokus pd perbandingan kelompok Lebih dr 100 th, diaplikasikan pd disiplin ilmu sosial Epidemiologi menggunakannya di berbagai

Lebih terperinci

Odds ratio = a/b = ad/bc c/d

Odds ratio = a/b = ad/bc c/d Latihan Soal Epidemiologi : Tutorial 2 (Kelompok A) Measures of Association and Measures of Public Health Impact Rumus : a. Risk Ratio : b. Rate Ratio c. Odd Ratio Odds ratio = a/b = ad/bc c/d d. Attributable

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan izin dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah farmakoepidemiologi tentang Studi Cohort. Dalam makalah

Lebih terperinci

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF Putri Winda Lestari, S.KM., M.Kes (Epid) STIKes Binawan Classification of Epidemiology Study Classification of Community Epidemiology Prevention Treatment Trials Study

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

Lebih terperinci

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono Statistik Non-Parametrik Saptawati Bardosono Uji statistik non-parametrik: Chi-square test Fisher-test Kolmogorov-Smirnov McNemar test Korelasi rank Mann Whitney Wilcoxon Chi-squared test tabel 2X2 Pada

Lebih terperinci

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan STUDI EKSPRIMENTAL/STUDI INTERVENSI Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan sengaja diberikan tindakan/intervensi tertentu dengan kelompok lain yang sama tetapi

Lebih terperinci

SCREENING. Pengertian. untuk mengidentifikasi penyakit2 yg tidak diketahui/tidak terdeteksi. menggunakan. mungkin menderita. memisahkan.

SCREENING. Pengertian. untuk mengidentifikasi penyakit2 yg tidak diketahui/tidak terdeteksi. menggunakan. mungkin menderita. memisahkan. SCREENING Pengertian Screening : Proses yg dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyakit2 yg tidak diketahui/tidak terdeteksi dg menggunakan berbagai test/uji yg dapat diterapkan secara tepat dlm sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kelompok

Lebih terperinci

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

JENIS RISET. Saptawati Bardosono JENIS RISET Saptawati Bardosono PENDAHULUAN Penelitian adalah proses pendekatan dengan pembuktian ilmiah untuk mendapatkan tambahan dan memperdalam ilmu di bidang tertentu Proses pembuktian dapat terjadi

Lebih terperinci

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI Oleh: Hartini Sri Utami Definisi Bias adalah kesalahan sistematis dalam memilih subjek penelitian atau mengumpulkan data yang menyebabkan taksiran yang salah (incorrect estimates)

Lebih terperinci

JENIS-JENIS PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN JENIS-JENIS PENELITIAN RESEARCH RESEARCH PURE (MURNI) APPLIED (TERAPAN) (MEMASOK TEORI) (DITERAPKAN & DIUJIKAN DALAM DUNIA NYATA) EXPLANATORY (MEMECAHKAN MASALAH BARU YANG HANYA SEDIKIT DIKETAHUI (UNTUK

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Disertasi ini merupakan studi tentang pengaruh perilaku merokok terhadap

BAB IV PENUTUP. Disertasi ini merupakan studi tentang pengaruh perilaku merokok terhadap BAB IV PENUTUP Disertasi ini merupakan studi tentang pengaruh perilaku merokok terhadap produktifitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan merokok. Disertasi ini terdiri dari dua Esai. Esai I

Lebih terperinci

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi. Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi. Ternyata didapatkan hubungan dengan obesitas, merokok, dan aktifitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan 34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan desain retrocpective cross sectional. Penelitian retrospektif adalah pengumpulan

Lebih terperinci

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB Merupakan satu di antara studi observasional analitik yang dirancang untuk melihat hubungan asosiasi. Desain ini dimulai dengan menetukan/menyeleksi populasi

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA EPIDEMIOLOGI dr. Maftuhah Nurbeti A. Pendahuluan Knowledge is not enough, we must apply. Willingness is not enough, we must do (Goethe dalam Killoran et al, 2006) Kutipan dari ilmuwan terkenal abad 18

Lebih terperinci

PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL. Oleh : SURADI. Staf Pengajar FE UNSA. Abstrak

PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL. Oleh : SURADI. Staf Pengajar FE UNSA. Abstrak PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL Oleh : SURADI Staf Pengajar FE UNSA Abstrak Penelitian yang menggunakan metode eksperimen maupun metode observasi meskipun terdapat perbedaan tetapi mempunyai tujuan akhir yang

Lebih terperinci

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Agus Samsudrajat S, SKM STIKes KAPUAS RAYA SINTANG Beberapa Pengertian (1) Kegiatan pengumpulan,pengolahan, analisis, interpretasi dan informasi data kesehatan secara sistematik

Lebih terperinci

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) Mahasiswa mampu: Memahami Standar Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Memahami Kriteria & jenis PKPR Memahami dan menerapkan Model Alur PKPR STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data sekunder dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI) tahun 2007, dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

METODE. Desain, Waktu dan Tempat Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO PENYAKIT

FAKTOR RISIKO PENYAKIT MAKALAH EPIDEMIOLOGI KLINIK FAKTOR RISIKO PENYAKIT DOSEN MATA KULIAH: dr. Edison, MPH DISUSUN OLEH KELOMPOK V: 1. Peny Ariani : 1220342001 2. Henny Gustianti : 3. Henni Fitria : 4. Lini Gustini : PROGRAM

Lebih terperinci

Sampling Probabilitas

Sampling Probabilitas Sampling Probabilitas A N D R E I R A M A N I F K M U N E J Kenapa digunakan sampel? Lebih murah (cheaper) Lebih mudah (easier) Lebih cepat (faster) Lebih akurat (more accurate) Mewakili populasi (Representatif)

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono EPIDEMIOLOGI GIZI Saptawati Bardosono Pendahuluan Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari frekuensi penyakit pada manusia Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit

Lebih terperinci

DIFERENSIASI MATERI I K M KULIAH PENGANTAR IKM UNTUK MHS FKM UNDIP AKHIR 2007

DIFERENSIASI MATERI I K M KULIAH PENGANTAR IKM UNTUK MHS FKM UNDIP AKHIR 2007 DIFERENSIASI MATERI I K M KULIAH PENGANTAR IKM UNTUK MHS FKM UNDIP AKHIR 2007 Perkembangan materi IKM Di Indonesia mengikuti perkembangan di negara maju. Di Fak kedokteran : COME Bagian IKM FK PSKM FKM

Lebih terperinci

VALIDITAS PENELITIAN VALIDITAS PENELITIAN. A. Faktor yg mempengaruhi validitas internal BAB 4. Psikologi Eksperimen

VALIDITAS PENELITIAN VALIDITAS PENELITIAN. A. Faktor yg mempengaruhi validitas internal BAB 4. Psikologi Eksperimen BAB 4 VALIDITAS PENELITIAN Psikologi Eksperimen VALIDITAS PENELITIAN Hasil dari sebuah penelitian (khususnya eksperimen) masih perlu dipertanyakan: - Apakah hub. Kausalitas yg diperoleh, memang menunjukkan

Lebih terperinci

Tabel 2 X 2, RR dan OR. Saptawati Bardosono

Tabel 2 X 2, RR dan OR. Saptawati Bardosono Tabel 2 X 2, RR dan OR Saptawati Bardosono Uji coba vaksin influensa Suatu uji coba vaksin influensa dilaksanakan selama masa endemik: Ada 460 subyek dewasa yang berpartisipasi = n 240 subyek mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375 OLEH KELOMPOK IV 1. Rasio merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut Contoh: Keracunan makanan terdapat 32 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Dalam penelitian ini ruang lingkup keilmuan adalah Ilmu Gizi. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September

Lebih terperinci

Rancangan Penelitian Kuantitatif

Rancangan Penelitian Kuantitatif Rancangan Penelitian Kuantitatif Disampaikan oleh: Yayi Suryo Prabandari FK UGM - 2008 1 Rancangan? Struktur konseptual Dasar atau cetak biru yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengukur dan menganalisis

Lebih terperinci

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK Epidemiologi Studi yg mempelajari distribusi dan determinant status atau kejadian yg berhubungan dengan kesehatan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan epidemiologi kesehatan pada umumnya berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini dapat dilihat dari sejarah ilmu epidemiologi itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator angka kematian yang berhubungan dengan bayi baru lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia tidak dapat terhindar dari penurunan kondisi fisik, psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang dapat mengakibatkan gangguan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan bila stroke merupakan penyebab kematian nomer satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB Tujuan: Memberikan gambaran kuantiatif seberapa besar kejadian suatu penyakit pada populasi Populasi

Lebih terperinci

Observasional study. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt. Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University

Observasional study. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt. Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University Observasional study Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University Cross-sectional Rancangan penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan

Lebih terperinci

Informasi Epidemiologi Upaya Penanggulangan HIV-AIDS Dalam Sistem Kesehatan

Informasi Epidemiologi Upaya Penanggulangan HIV-AIDS Dalam Sistem Kesehatan Informasi Epidemiologi Upaya Penanggulangan HIV-AIDS Dalam Sistem Kesehatan Sutjipto PKMK FK UGM Disampaikan pada Kursus Kebijakan HIV-AIDS 1 April 216 1 Landasan teori 2 1 EPIDEMIOLOGY (Definisi ) 1.

Lebih terperinci

Sesi 4 RANCANGAN PENELITIAN SIMKES

Sesi 4 RANCANGAN PENELITIAN SIMKES Sesi 4 RANCANGAN PENELITIAN SIMKES 1 RANCANGAN PENELITIAN Program yg jadi acuan peneliti dlm proses mengumpulkan, analisis & interpretasi Blueprint riset yg jawab observasi pertany : Whom to studi?, what

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan pendekatan design penelitian case control. Rancangan

Lebih terperinci

LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes

LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat

Lebih terperinci

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PENDAHULUAN Penelitian epidemiologi - merupakan studi distribusi dan determinan (penentu) status atau kejadian yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode case control dilakukan terlebih dahulu kemudian pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. metode case control dilakukan terlebih dahulu kemudian pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan menggunakan metode case control. Pengambilan data variabel dependen pada metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini merokok sudah seperti budaya yang melekat di Indonesia. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan negara pengkonsumsi

Lebih terperinci

Hubungan Perdarahan Jangka Pendek Dan Pola Kram Perut Dengan Kepuasan Metode Long-Acting Reversible Contraceptive

Hubungan Perdarahan Jangka Pendek Dan Pola Kram Perut Dengan Kepuasan Metode Long-Acting Reversible Contraceptive Hubungan Perdarahan Jangka Pendek Dan Pola Kram Perut Dengan Kepuasan Metode Long-Acting Reversible Contraceptive TUJUAN: Untuk menilai pola kram dan perdarahan jangka pendek dengan IUD dan Implant serta

Lebih terperinci

Materi 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan

Materi 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan Materi 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan darah 6. Reaksi Transfusi TRANSFUSI DARAH Definisi Tujuan

Lebih terperinci

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu :

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu : Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : 1. Memahami tentang Pengertian Rancangan Penelitian Deskriptif, 2. Memahami Langkah-2 Penelitian Deskriptif. 3. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT KONSEP PENYEBAB PENYAKIT TEORI PENYEBAB PENYAKIT 1. Teori Contagion 2. Teori Hippocrates 3. Teori Humoral 4. Teori Miasma 5. Teori Jasad Renik 6. Teori Ekologi Lingkungan Teori Contagion Penyakit terjadi

Lebih terperinci

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Eksperimental Obsevasional MACAM : 1. Pra eksperimental 2. eksperimental semu/ Quasi eksperimental 3 eksperimental sungguhan (True eksperimental) Deskriptif : Macam

Lebih terperinci

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Endang L. Achadi FKM UI Disampaikan pd Diseminasi Global Nutrition Report Dalam Rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2015 Diselenggarakan oleh Kementerian

Lebih terperinci

Hipotesis (Ho) Benar Salah. (salah jenis I)

Hipotesis (Ho) Benar Salah. (salah jenis I) PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis Suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan/ dugaan yg sifatnya masih sementara Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kmd diterima/ ditolak Pengujian

Lebih terperinci

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran Uji Klinik Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran Konsep dasar pemikiran Bahan yang dipakai Pemikiran/metode 2000 SM Magis, sakral Bahan alam Kepercayaan 0 Empiris primitif

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEHATAN. pengertian, definisi operasional, dan formula perhitungannya

INDIKATOR KESEHATAN. pengertian, definisi operasional, dan formula perhitungannya INDIKATOR KESEHATAN pengertian, definisi operasional, dan formula perhitungannya Pendahuluan Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat telah dilakukan Namun, bila dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua Mei 2014

Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua Mei 2014 Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua 213 6 Mei 214 Tujuan Mengetahui prevalensi HIV di Tanah Papua dan membandingkannya dengan hasil STBP 26 Mengetahui prevalensi Sifilis

Lebih terperinci

Desain Riset DOSEN : DIANA MA RIFAH

Desain Riset DOSEN : DIANA MA RIFAH Desain DOSEN : DIANA MA RIFAH DEFINISI: Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Eksploratif Deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan permasalahan terkait kebiasaan merokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah batang rokok

Lebih terperinci

Pengukuran Kejadian Penyakit

Pengukuran Kejadian Penyakit Pengukuran Kejadian Penyakit Deskripsi sesi: Pengukuran adalah bagian terpenting dari suatu penelitian epidemiologi. Aspek pengukuran meliputi alat ukur, cara pengukuran dan hasil pengukuran. Secara umum

Lebih terperinci

Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009

Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009 Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009 Definisi penyebab.. David Hume: "Dalam satu kejadian kita tidak pernah mampu menemukan kekuatan atau hubungan pasti, suatu kualitas yang mengikat efek terhadap penyebabnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

POPULASI & SAMPEL. Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud MKes

POPULASI & SAMPEL. Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud MKes POPULASI & SAMPEL Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud MKes 1 Knowledge, science and theory Research gap, research interest and ideas Ethics in Research Conceptualization, operationalization and Hypothesis Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setianyar (2016) mengungkapkan bahwa merokok akan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setianyar (2016) mengungkapkan bahwa merokok akan menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai penelitian telah menjelaskan dampak buruk akibat merokok terhadap kesehatan. Setianyar (2016) mengungkapkan bahwa merokok akan menyebabkan meningkatnya

Lebih terperinci

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively )

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively ) Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively ) NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 A.2: 1. NUR AFIFAH DWI P ( 105070300111026

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah observasional analitik menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara sekelompok orang terdiagnosis

Lebih terperinci

Monitoring penyakit usaha untuk

Monitoring penyakit usaha untuk Monitoring penyakit usaha untuk menduga kesehatan dan status penyakit pada suatu populasi yang secara langsung dan terus menerus dilakukan Sampel yang digunakan dapat merupakan sampel dari populasi yang

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KESEHATAN REMAJA

PENGKAJIAN KESEHATAN REMAJA PENGKAJIAN KESEHATAN REMAJA PENDAHULUAN Remaja perlu lingkungan adaptif u/ bertanya & m bentuk karakter bertanggung jawab thd dirinya. Kesan pd remaja seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yg serba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol (case control) yaitu suatu penelitian untuk menelaah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1 METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100 juta kematian yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat analitik dengan

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30 Pendugaan Parameter Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII April 13, 2015 Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, 2015 1 / 30 Pendugaan 1 Proses yang menggunakan sampel statistik untuk menduga

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. TM-4

PENGUJIAN HIPOTESIS. TM-4 PENGUJIAN HIPOTESIS TM-4 Yusthin.manglapy@gmail.com Pengertian Hipotesis Yunani hupo & thesis Hupo sementara/kurang kebenarannya, Thesis pernyataan/dugaan/teori Jadi hipotesis : Pernyataan sementara yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia diselenggarakan dalam upaya mencapai visi Indonesia Sehat 2010. Tujuan pembangunan kesehatan 2005 2009 diarahkan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Vitamin D and diabetes

Vitamin D and diabetes Vitamin D and diabetes a b s t r a t c Atas dasar bukti dari studi hewan dan manusia, vitamin D telah muncul sebagai risiko potensial pengubah untuk tipe 1 dan tipe 2 diabetes (diabetes tipe 1 dan tipe

Lebih terperinci

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

PRATIWI ARI HENDRAWATI J HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) KELUARGA DENGAN SIKAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan meraih derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu cohort. Penelitian mulai dari sini Subyek tanpa faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular (Non-Communicable diseases) terdiri dari beberapa penyakit seperti jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis. Pada tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN Dalam buku Planning of Oral Health Services, WHO (1980), memberikan gambaran langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan kesehatan gigi secara

Lebih terperinci

Pengukuran Efek. Biomarkers: Efek:

Pengukuran Efek. Biomarkers: Efek: Efek: Pengukuran Efek respons umum suatu organisme thd paparan, yang salah satunya dapat berupa penyakit Terjadi akibat: terabsorbsi berinteraksi dgn host keadaan tidak normal pada host taraf keparahan

Lebih terperinci

Lingkungan (setting) studi

Lingkungan (setting) studi Desain penelitian Pemilihan, pengumpulan dan analisis data serta : tujuan studi, tipe hubungan antar variabel, lingkungan studi, unit analisis, horison waktu & pengukuran construct Tujuan penelitian Pengembangan

Lebih terperinci