REVOLUSI KESEHATAN: Percepatan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan Berbasis Perdesaan. dr. HANIBAL HAMIDI. M.KES
|
|
- Erlin Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REVOLUSI KESEHATAN: Percepatan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan Berbasis Perdesaan dr. HANIBAL HAMIDI. M.KES JAKARTA, 19 SEPTEMBER 2014
2 MANDAT RPJPN RPJMN FASE-1 ( ) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. RPJMN FASE-2 ( ) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian RPJMN FASE-3 ( ) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek RPJMN FASE-4 ( ) Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
3 REVIEW BAPPENAS ATAS PRIORITAS NASIONAL 3 RPJMN No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72, Keterangan: Angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan Angka kematian bayi per kelahiran hidup Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi campak 228 n.a n.a n.a ,9 79,82 81,25 44, ) ,67 87,3 34,8 93 Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita (%) 18,4 17,9 n.a n.a <15,0 Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) 1) Hasil Sementara SDKI 2012; 2) Sensus Penduduk 2010; 3) Data sampai dengan Maret 2012 = Sudah tercapai atau On 1 2 = Perlu Kerja Keras 3 Track/on Trend ,6 2,4 2) n.a 2,6 1) 2,1 = Sangat Sulit tercapai Status
4 ISU POKOK SKN TIDAK KOMPATIBLE DENGAN TUJUAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (UU No ) JAMINAN KESEHATAN TIDAK RESPONSIF TERHADAP KELOMPOK MISKIN DAN MARGINAL DAN WILAYAH TERPENCIL KOMERSIALISASI PELAYANAN KESEHATAN, INDUSTRI KESEHATAN AKI TINGGI POSTUR ANGGARAN LEBIH UNTUK KURATIF REHABILITATIF ENAM PELAYANAN DASAR PUSKESMAS TIDAK JALAN TENAGA KESEHATAN YANG TERKUMPUL DI PERKOTAAN LEMAHNYA KELEMBAGAAN POSKESDES, LEMAHNYA KOORDINASI ANTAR KEMENTERIAN / LEMBAGA DALAM BIDANG KESEHATAN REGULASI TIDAK MEMIHAK KEPADA KESEHATAN RAKYAT MASYARAKAT DIPERLAKUKAN SEBAGAI OBYEK DALAM SKN REGULASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN TIDAK MEMENUHI KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN KURANG PERHATIAN TERHADAP PENYAKIT TROPIS
5 REVIEW BAPPENAS PRIORITAS NASIONAL 3 RPJMN No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target 2014 Status 9 10 Persentase jangkauan akses sumber air bersih Jumlah kasus TB per penduduk 47,7 44,19 42,76 n.a ) Keterangan: 1) Hasil Sementara SDKI 2012; 2) Sensus Penduduk 2010; 3) Data sampai dengan Maret 2012 = Sudah tercapai atau On Track/on Trend = Perlu Kerja Keras = Sangat Sulit tercapai 21
6 POSISI INDONESIA POSISI INDONESIA DI ANTARA NEGARA ASEAN TAHUN 2013 Posisi Indonesia di ASEAN urutan ke 3 pada tahun 2013 untuk Indeks Pembangunan Manusia; akan tetapi urutan ke 6 untuk Angka Harapan Hidup pada tahun yang sama. Bidang kesehatan masih tertinggal dengan negara negara lain di ASEAN. Sumber : UNDP, 2014
7 KONDISI ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI NASIONAL SASARAN PRIORITAS 3 KESEHATAN INDIKATOR STATUS Peningkatan Kualitas Pelayanan 1.Penurunan tingkat kematian Ibu (AKI) 3 Kesehatan Ibu dan Bayi 2.Penurunan tingkat kematian Bayi (AKB) 3 ANGKA KEMATIAN BAYI Capaian dan Target 2.Berdasarkan hasil SDKI 2012 bahwa terdapat sedikit peningkatan status kesehatan terkait Angka Kematian Bayi (AKB) yang menurun dari 34 per kelahiran hidup (SDKI 2007) menjadi 32 per kelahiran hidup (SDKI 2012) 3.Berdasarkan hasil SDKI 2012 bahwa terdapat penurunan status kesehatan terkait Angka Kematian Ibu (AKI) yang meningkat dari 228 per kelahiran hidup (SDKI 2007) menjadi 359 per kelahiran hidup 10 (SDKI 2012)
8 Waktu Tempuh Penduduk Ke Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Di Daerah Tertinggal Akses >30 menit % Jumlah Desa Bidan Dokter Bidan Desa 41, Akses <= 30 menit Total* 58, Ket * : Diluar Kab DT di Prov Sumatra Barat. Jumlah desa dengan waktu tempuh > 30 menit ke puskesmas adalah atau 41,3%. Jumlah bidan, bidan-desa dan dokter lebih sedikit di desa-desa tersebut.
9 Perkembangan Akses RT Terhadap Air Minum Layak, Lingkup Jumlah Rumah Tangga Akses Ke Air Layak Jumlah Akses Ke Air Layak Rumah Tangga Jumlah RT % Jumlah RT % Nasional Daerah Tertinggal Daerah Non Tertinggal , , , ,79 41,67 42,99 Target MDGs 2015 untuk Akses RT terhadap air layak adalah 68,87%. Pada tahun 2011 di daerah tertinggal masih 41,67. Capaian ini masih jauh dari target. Termasuk target nasional masih belum tercapai. Secara nasional persentase rumah tangga yang mampu mengakses air layak mengalami penurunan Laporan Pemerintah tentang hal ini disebabkan oleh meningkatnya rumah tangga menggunakan air kemasan dan air isi ulang; sementara keduanya tidak termasuk dalam definisi air layak. Sumber : susenas 2010, 2011
10 Jumlah & Persentase Rumah Tangga Memiliki Sanitasi Yang Layak, 2010 Nasional Lingkup Jumlah RT RT Sanitasi Layak Daerah Non Tertinggal Daerah Tertinggal % RT Sanitasi Layak , ,41 55, , ,82 60, , ,58 32,22 Target MDGs tentang akses terhadap sanitasi pada tahun 2015 adalah 62,41%. Daerah tertinggal masih jauh dari capaian tersebut. Terdapat 7,59 juta Rumah Tangga yang belum memiliki sanitasi yang layak
11 Status Gizi Buruk & Gizi Kurang Berdasarkan Provinsi Tahun ,5 29,429,2 27,6 26,526,5 26,5 26, ,7 23,6 22,8 NTB NTT Kal Bar Kalsel Sulteng Gorontalo Papua Barat Maluku Sulsel Aceh 22,8 21,3 20,5 Maluku Utara Kalsel Sulteng Sumut Sumber : Profil Kesehatan, Kemenkes, 2012 Provinsi Provinsi dengan daerah tertinggal dominan masih memiliki gizi buruk dan gizi kurang di atas 20%. 19,919,7 18,5 17,9 17,2 17,1 17,116,316,2 15,715,3 14,9 14,113,5 Sulawesi Barat Sumsel Jambi Banten Nasional Sumatera Barat Jawa Timur Kaltim Papua Riau Jawa Tengah Bengkulu 13 11,311,3 10,9 10,6 Kep Bangka Kep. Belitung Riau Lampung Jawa Barat DI Yogyakarta DKI Jakarta Bali Sulawesi Utara Mayoritas DT
12 Pengeluaran Kesehatan Melalui APBD Berdasarkan Fungsi di Kabupaten DT dan Nasional, ,01 21,96 25,05 8,75 16,66 9,49 8,79 14,96 9,54 8,98 16,95 9,87 Rata Rata Minimal Maksimal 2,46 2,46 2,23 2,23 2,15 2, Nasional 2011 Nasional 2012 Nasional Ket : data pengeluaran kesehatan belum mengeluarkan belanja pegawai. Rata rata belanja kesehatan berdasarkan fungsi di Kab. Tertinggal masih rendah dan dibawah rekomendasi WHO sebesar 10% (Provinsi + Kabupaten), diluar belanja pegawai. Hal ini disebabkan rendahnya kapasitas fiskal daerah.
13 AGENDA KE DEPAN REKONSTRUKSI TOTAL ARSITEKTUR SISTIM KESEHATAN NASIONAL BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN BERBASIS PERDESAAN (PERDESAAN SEHAT) PENCEGAHAN KETERHUBUNGAN SECARA LANGSUNG PROSES "TRANSAKSIONAL" PELAYANAN KESEHATAN DENGAN SDM KESEHATAN MEMPERKUAT RISET DAN PENGEMBANGAN UNTUK MENANGANI PENYAKIT TROPIS.
14 REVITALISASI PUSKESMAS SISTEM KESEHATAN NASIONAL RUMAH SAKIT YANG TERHUBUNG KUAT DENGAN PUSKESMAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
15 PEDOMAN PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT (Permen PDT No. 1 Tahun STRANAS PPS) PEMERATAAN DERAJAT KESEHATAN YANG SETINGGI-TINGGINYA YANG DAPAT DICAPAI DI DTTTPK YANG SETARA DENGAN DAERAH MAJU TAHUN 2025 Percepatan peningkatan keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar berdasar struktur kependudukan dan sumber daya wilayah perdesaan Percepatan peningkatan keberdayaan masyarakat untuk bereran Serta Secara Aktif dalam pembangunan kesehatan di wilayah perdesaan. Visi 2025 Misi Peningkatan Kapasitas dan Infrastruktur Puskesmas dan Poskes Masyarakat Strategi Utama Komitmen yang kuat dan dukungan regulasi yang berkeadilan Koordinasi dan sinergi kebijakan melalui kelembagaan PS Pelaksanaan prinsip Ketersediaan, Keteraksesan, Keberterimaan dan Kualitas dalam pemenuhan Hak atas Kesehatan Ketersediaan dan berfungsi Dokter Puskesmas pada setiap Puskesmas Ketersediaan dan berfungsi Bidan Desa pada setiap Desa Ketersediaan Air Bersih untuk setiap Rumah Tangga Ketersediaan Sanitasi yang baik untuk setiap Rumah Tangga Gizi yang seimbang bagi ibu hamil, Ibu Menyusui, bayi dan balita 158 Kabupaten Daerah Tertinggal Yang Memiliki Nilai IPM < 72,2 Sekaligus AHH < 68,8 Strategi Pelaksanaan Sasaran Prioritas Fokus Intervensi Sasaran Prioritas Lokus Intervensi
16 PILAR PERDESAAN SEHAT 1.PERCEPATAN KETERSEDIAAN dan berfungsinya DOKTER PUSKESMAS BAGI SELURUH PUSKESMAS DI DAERAH TERTINGGAL; 2.PERCEPATAN KETERSEDIAAN BIDAN DESA BAGI SELURUH DESA DI DAERAH TERTINGGAL; 3.PERCEPATAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH BAGI SETIAP RUMAH TANGGA DI DAERAH TERTINGGAL; 4.PERCEPATAN KETERSEDIAAN SANITASI BAGI SETIAP RUMAH TANGGA DI DAERAH TERTINGGAL; 5.PERCEPATAN KETERSEDIAAN GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL, IBU MENYUSUI, DAN BALITA BIDAN DESA ADALAH SEORANG YANG LULUS DARI PENDIDIKAN KEBIDANAN YANG TELAH TEREGISTRASI SESUAI DENGAN 31
17 SEKILAS PROFIL 6 NAMA: DR. HANIBAL HAMIDI, M.KES ALAMAT KANTOR: JL. ABDUL MUIS NO. 7 JAKARTA PUSAT TELP.: hanibal2464@gmail.com WEBSITE: http// http// JABATAN: ASISTEN DEPUTI URUSAN SUMBER DAYA KESEHATAN, KPDT PENDIDIKAN: A.S-1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA B.S-2 FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA C.S-3 IPDN (PROSES PENDIDIKAN) PELATIHAN A LEMHANAS B DIKLATPIM TINGKAT III PROP. LAMPUNG C PELATIHAN DOKTER KELUARGA, DEPKES D PENATARAN KESEHATAN OLAH RAGA, KEMENPORA PENGHARGAAN/PRODUK KERJA A.2012: PERUMUSAN, PENETAPAN DAN PENCANANGAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KUALITAS KESEHATAN BERBASIS DALAM KERANGKA PRIORITAS NASIONAL 10, DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR DAN PASCA KONFLIK B.2011: BERSAMA PROF. HASBULLAH, PROF. ASCOBAT GANI MELAKUKAN KONTRIBUSI AKTIF DALAM MEYAKINKAN BERBAGAI MACAM PIHAK BAGI TERBITNYA UNDANG-UNDANG NO 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PELAKSANA JAMINAN SOSIAL SEBAGAI AMANAH UNDANG- UNDANG NO 40 TAHUN 2003 TENTANG SISTIM JAMINAN SOSIAL NASIONAL C.2008: PENGHARGAAN KENAIKAN PANGKAT LUAR BIASA SEBAGAI INISIATOR DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN INSTRUMEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI DAERAH TERTINGGAL (P2SEDT) KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL D.1998: PENGHARGAAN SEBAGAI DOKTER TELADAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT.
18 7 RIWAYAT PEKERJAAN DI KPDT A. 2012: ANGGOTA TIM PENYUSUNAN GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN POKJA II B. 2012: ANGGOTA TIM PELAKSANA PADA KOMISI NASIONAL PENGENDALIAN ZOONOSIS C. JANUARI 2011 SEKARANG: ASISTEN DEPUTI URUSAN SUMBER DAYA KESEHATAN PADA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA D. MARET 2010 JANUARI 2011: ASISTEN DEPUTI URUSAN PENGEMBANGAN PERDESAAN PADA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH KHUSUS E. JUNI 2009 MARET 2010: KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN KLN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL F. FEBUARI 2007 JUNI 2009: ASISTEN DEPUTI URUSAN PEMBINAAN LEMBAGA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH KESEHATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN LEMBAGA SOSIAL DAN BUDAYA RIWAYAT PEKERJAAN LAINNYA : KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN : KEPALA BIDANG BINA PROGRAM PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS : KEPALA PUSKESMAS GADING REJO-KABUPATEN TANGGAMUS : KEPALA PUSKESMAS PRING SEWU - KABUPATEN TANGGAMUS : KEPALA PUSKESMAS KOTA AGUNG, KABUPATEN TANGGAMUS : KEPALA PUSKEMAS FAJAR BULAN, LAMPUNG BARAT : KEPALA PUSKESMAS BENGKUNAT, LAMPUNG BARAT : KEPALA PUSKESMAS PESISIR UTARA, LAMPUNG BARAT : DOKTER LEPAS PANTAI PERTAMINA
: Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Deputi Sumber Daya Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
CURRICULUM VITAE NAMA : dr. HANIBAL HAMIDI, M.Kes. NIP : 1964224 199803 1 001 Pangkat/Golongan Jabatan : Pembina Utama Madya (IV/d) : Urusan Sumber Daya Kesehatan, Deputi Sumber Daya Kementerian Pembangunan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPOLICY UPDATE WIKO SAPUTRA
POLICY UPDATE Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia WIKO SAPUTRA Peneliti Kebijakan Ekonomi dan Publik
Lebih terperinciSTRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa PENDAHULUAN 1. Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014
PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN
PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAFTAR ISI Kondisi Umum Program Kesehatan... 1 1. Jumlah Kematian Balita dan Ibu pada Masa Kehamilan, Persalinan atau NifasError! Bookmark not
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA
! KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT HOTEL MILLENIUM
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBuku Indikator Kesehatan
Buku Indikator Kesehatan www.dinkes.sulbarprov.go.id Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Jalan Kurungan Bassi no 19 Mamuju Telpon 0426-21037 Fax : 0426 22579 BUKU INDIKATOR KESEHATAN PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan prioritas pembangunan nasional karena kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi, kemiskinan tidak terbatas sekedar pada ketikdakmampuan
Lebih terperinciBERJUANG MEMBANGUN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI DAERAH TERTINGGAL
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA BERJUANG MEMBANGUN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI DAERAH TERTINGGAL Disampaikan Oleh: dr. Hanibal Hamidi, M.Kes Asisten Deputi Urusan Sumberdaya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciOleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan
Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator
Lebih terperinciKONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019. KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes
KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019 KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes RAKERKESDA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 22 Januari 2014 UPAYA POKOK UU No. 17/2007
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciIPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDirektorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010
PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
2013, No.892 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT DI DAERAH TERTINGGAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciINTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016
INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDeputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) DISKUSI KONDISI KUALITAS KESEHATAN DAN KEBUTUHAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA DALAM KERANGKA KEMANDIRIAN KESEHATAN INDONESIA BERBASIS PERDESAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011
PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 28 APRIL 2010
Lebih terperinciKEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK
KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK Disajikan Pada : Lokakarya Nasional Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Tahun 2014 Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Kerangka
Lebih terperinciFORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun
FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun 2017-2020 SK KETUA DEWAN RISET NASIONAL NOMOR: 27/Ka.DRN/X/2017 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA PERIODE
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciArah Kebijakan Program PPSP 2015-2019. Kick off Program PPSP 2015-2019 Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
Arah Kebijakan Program PPSP 2015-2019 Kick off Program PPSP 2015-2019 Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Jakarta, 10 Maret 2015 Universal Access Air Minum dan Sanitasi Target RPJMN 2015-2019 ->
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT BAMBANG WIDIANTO DEPUTI BIDANG KESRA KANTOR WAKIL PRESIDEN RI APRIL, 2010 KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciPENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, SELAKU
Lebih terperinciLaporan Hasil Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Daerah Tertinggal
Laporan Hasil Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Daerah Tertinggal Berdasarkan Undang-Undang No 39 Tahun 2008, Tentang Kementerian Negara dan Amanah Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010, Tentang
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. program KIA tersebut menurunkan angka kematian ibu dan anak (Depkes, RI 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI di Indonesia antara lain meningkatkan
Lebih terperinciPenurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas
Penurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas Rakernas dan Semiloka Aliansi Pita Putih Indonesia Jakarta 4 Maret
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciINDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciRencana Strategis Bidang Kesehatan Berkaitan dengan Program Lintas Sektor
Rencana Strategis Bidang Kesehatan Berkaitan dengan Program Lintas Sektor Direktur Kesehatan Dan Gizi Masyarakat BAPPENAS Disampaikan pada Sosialisasi dalam Rangka Pemantapan Persiapan Proyek Pamsimas,
Lebih terperinciLAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN
SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciPROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK
PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK Kategori : Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Judul Inovasi : Percepatan Pembangunan Kualitas Kesehatan Berbasis Perdesaan (Perdesaan Sehat) di Daerah Tertinggal
Lebih terperinci4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012
4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Jumlah Lembaga No. Provinsi PTAIN PTAIS Jumlah 1. Aceh 3 20 23 2. Sumut 2 40 42 3. Sumbar 3 19 22 4. Riau 1 22 23 5. Jambi 2 15 17 6. sumsel 1 13 14 7. Bengkulu
Lebih terperinciPenerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana
Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana Disampaikan dlm Pertemuan Medis Teknis Tingkat Provinsi Tahun 2011 Grandcity, 21 Maret 2011 Kerangka Penyajian o Situasi
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN
BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN
1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinci