SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)"

Transkripsi

1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dan konsep perencanaan struktur beton bertulang B. Pokok Bahasan Prinsip Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang C. Sub Pokok Bahasan Prinsip Dasar Beton Bertulang Konsep dan Peraturan Perencanaan D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Dosen membuka materi dengan sebuah pertanyaan, Apa itu beton bertulang Penyajian: Uraian Dosen memberikan penjelasan tentang - Prinsip dasar beton bertulang dan sejarahnya - Kelebihan dan kekurangan struktur beton bertulang - Konsep dasar LRFD dalam perencanaan struktur beton bertulang - Pembebanan pada struktur beton - Ceramah - Laptop - LCD - White Board - White Board 10 menit Mahasiswa dapat mempersiapkan diri 120 menit Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan konsep perencanaan struktur beton bertulang SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 29

2 Contoh Dosen memberikan contoh-contoh bangunan dari struktur beton bertulang Latihan - - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas penulisan makalah tentang salah satu struktur bangunan beton bertulang yang ada - White Board 20 menit Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan konsep perencanaan struktur beton bertulang E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas penulisan makalah tentang salah satu struktur bangunan beton bertulang yang ada dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 2 dari 29

3 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 2 (Dua) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat mekanis beton dan tulangan baja B. Pokok Bahasan Material Penyusun Beton Bertulang C. Sub Pokok Bahasan Sifat Mekanis Beton Sifat Mekanis Tulangan Baja D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Apa saja material penyusun beton bertulang? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen memberikan penjelasan tentang : Material dasar penyusun beton bertulang Sifat-sifat mekanik beton bertulang, meliputi : kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, Modulus Elastisitas Sifat mekanik tulangan baja - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu menjelaskan sifatsifat mekanis beton dan tulangan baja SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 3 dari 29

4 Contoh Dosen memberikan contoh pengujian beton Latihan - - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa mampu menjelaskan sifatsifat mekanis beton dan tulangan baja Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas penulisan makalah tentang perkembangan terkini struktur beton bertulang E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas penulisan makalah tentang perkembangan terkini struktur beton bertulang kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 4 dari 29

5 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 3 (Tiga) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya B. Pokok Bahasan Lentur Pada Balok Persegi b. Khusus: Mahasiswa mampu menganalisis penampang balok persegi akibat lentur C. Sub Pokok Bahasan Teori Lentur Analisis Lentur Penampang Balok Persegi D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi tentang Teori Lentur Balok mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen memberikan penjelasan tentang : Teori lentur umum balok Asumsi umum dalam analisis lentur Analisis lentur penampang balok persegi bertulangan tunggal - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu menganalisis penampang balok persegi akibat lentur SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 5 dari 29

6 Contoh Dosen memberikan contoh perhitungan analisis balok bertulangan tunggal Latihan Mengerjakan soal-soal dari buku teks. Dan meminta beberapa peserta mengerjakan soal tersebut di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa dapat menganalisis deformasi struktur balok dengan metode integrasi ganda Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang analisis lentur balok bertulangan tunggal E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 4 [Ref.1] atau Bab 3 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 6 dari 29

7 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 4 (Empat) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya B. Pokok Bahasan Lentur Pada Balok Persegi b. Khusus: Mahasiswa mampu mendesain balok persegi akibat lentur C. Sub Pokok Bahasan Desain Balok Persegi Terhadap Lentur D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan menjelaskan perbedaan analisis dan desain penampang mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen memberikan penjelasan tentang Desain balok persegi terhadap momen lentur - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu mendesain balok persegi akibat lentur SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 7 dari 29

8 Contoh Dosen memberikan contoh desain penampang balok persegi bertulangan tunggal yang memikul momen lentur Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks. Beberapa diminta mempresentasikan hasilnya di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen memberikan quiz Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa mampu mendesain balok persegi akibat lentur Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang desain penampang balok persegi bertulangan tunggal pemikul momen lentur E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab5 [Ref.1] atau Bab 4 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 8 dari 29

9 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 5 (Lima) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa mampu mendesain balok penampang T dan balok bertulangan rangkap B. Pokok Bahasan Lentur Pada Balok T dan Balok Bertulangan Rangkap C. Sub Pokok Bahasan Analisis dan Desain Balok T Analisis dan Desain Balok Bertulangan Rangkap D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 15 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Apa yang dimaksud balok T? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen memberikan penjelasan tentang : Analisis dan Desain Balok T Analisis dan Desain Balok Bertulangan Rangkap - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu mendesain balok penampang T dan balok bertulangan rangkap SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 9 dari 29

10 Contoh Dosen memberikan contoh analisis dan desain balok T serta balok persegi bertulangan rangkap Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks. Beberapa diminta mempresentasikan hasilnya di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen memberikan quiz Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa mampu mendesain balok penampang T dan balok bertulangan rangkap Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas desain balok T dan balok persegi bertulangan rangkap E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 5 [Ref.1] atau Bab 4 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 10 dari 29

11 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 6 (Enam) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya B. Pokok Bahasan Geser Pada Balok b. Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku geser pada balok beton C. Sub Pokok Bahasan Teori Dasar Geser Analisis Geser Pada Balok D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Apa yang dimaksud gaya geser? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Teori dasar geser pada struktur beton bertulang Analisis geser pada balok - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku geser pada balok beton SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 11 dari 29

12 Contoh Dosen memberikan contoh analisis geser pada penampang balok beton bertulang Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks. Beberapa diminta mempresentasikan hasilnya di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku geser pada balok beton Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas tentang analisis geser penampang balok beton bertulang E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 6 [Ref.1] atau Bab 8 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 12 dari 29

13 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 7 (Tujuh) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul gaya geser B. Pokok Bahasan Geser Pada Balok C. Sub Pokok Bahasan Desain Balok Terhadap Geser D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 15 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Bagaimana balok beton dapat memikul gaya geser? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Desain balok terhadap gaya geser Contoh Dosen memberikan contoh cara mendesain balok beton bertulang yang diberi beban gaya - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul gaya geser SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 13 dari 29

14 geser Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul gaya geser Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas melakukan desain balok beton pemikul gaya geser E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 6 [Ref.1] atau Bab 8 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 14 dari 29

15 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 9 (Sembilan) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku balok yang dibebani torsi B. Pokok Bahasan Torsi C. Sub Pokok Bahasan Elemen Struktur Dengan Beban Torsi Analisis Torsi Pada Penampang Beton D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Apa yang dimaksud momen torsi? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Elemen Struktur Dengan Beban Torsi Analisis Torsi Pada Penampang Beton - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku balok yang dibebani torsi Contoh Dosen memberikan contoh cara analisis penampang dengan beban momen torsi SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 15 dari 29

16 Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas melakukan analisis penampang balok beton bertulang dengan beban momen torsi - Presentasi Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku balok yang dibebani torsi E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 7 [Ref.1] atau Bab 8 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 16 dari 29

17 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 10 (Sepuluh) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul torsi B. Pokok Bahasan Torsi C. Sub Pokok Bahasan Desain Terhadap Beban Torsi D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Komponen apa saja dalam balok yang berkontribusi memikul momen torsi? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Cara desain penampang balok yang memikul beban momen torsi - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul torsi SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 17 dari 29

18 Contoh Mendesain balok beton bertulang yang memikul momen torsi Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen memberikan quiz Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa dapat mendesain balok yang memikul torsi Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas desain penampang balok dengan beban torsi E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 7 [Ref.1] atau Bab 8 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 18 dari 29

19 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 11 (Sebelas) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya B. Pokok Bahasan Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur b. Khusus: Mahasiswa mampu mendesain kolom pendek C. Sub Pokok Bahasan Analisis dan Desain Kolom Pendek D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan bertanya Apa yang diketahui tentang kolom beton? mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Prinsip Kolom Pendek Analisis Kolom Pendek Desain Kolom Pendek - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu menggunakan persamaan slopedeflection untuk menganalisis struktur balok SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 19 dari 29

20 Contoh Dosen memberikan contoh analisis dan desain untuk elemen kolom pendek Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur balok dengan metode Slope- Deflection Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas desain kolom pendek E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 11 [Ref.1] atau Bab 10&11 [Ref.2] dari buku teks kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 20 dari 29

21 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 12 (Dua Belas) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya B. Pokok Bahasan Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur C. Sub Pokok Bahasan Diagram Interaksi Kolom Tulangan Lateral D. Kegiatan Belajar Mengajar b. Khusus: Mahasiswa dapat membuat diagram interaksi kolom Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan menjelaskan diagram interaksi mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang Diagram Interaksi Kolom Tulangan Lateral - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur portal dengan metode Slope-Deflection SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 21 dari 29

22 Contoh Dosen memberikan contoh pembuatan diagram interaksi kolom Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur portal dengan metode Slope- Deflection Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menganalisis struktur portal dengan metode slope-deflection E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 11 dari buku teks kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 22 dari 29

23 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 13 (Tiga Belas) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa mampu mendesain elemen kolom panjang B. Pokok Bahasan Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur C. Sub Pokok Bahasan Kolom Yang Dibebani Momen Biaksial Analisis dan Desain Kolom Panjang D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan menjelaskan pengertian kolom panjang mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang : Kolom Yang Dibebani Momen Biaksial Analisis dan Desain Kolom Panjang - Ceramah - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa mampu mendesain elemen kolom panjang SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 23 dari 29

24 Contoh Dosen memberikan contoh untuk mendesain kolom dengan beban biaksial dan kolom panjang Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen memberikan quiz Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas desain kolom panjang - Presentasi Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa mampu mendesain elemen kolom panjang E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 12 [Ref.1] atau Bab 12 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 24 dari 29

25 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 14 (Empat Belas) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kemampuan layan struktur beton B. Pokok Bahasan Kemampuan Layan Struktur Beton C. Sub Pokok Bahasan Analisis Elastik Penampang Balok Retak Pada Beton Lendutan Pada Balok D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan menjelaskan pengertian kemampuan layan mempersiapkan diri Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang : Analisis Elastik Penampang Balok Retak Pada Beton Lendutan Pada Balok - Ceramah - Laptop - LCD - White Board SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 25 dari menit Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kemampuan layan struktur beton

26 Contoh Dosen memberikan contoh untuk menentukan kemampuan layan suatu struktur beton bertulang Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Presentasi Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Diskusi seluruh White Board 20 menit Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kemampuan layan struktur beton Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menganalisis suatu struktur beton bertulang ditinjau dari kemampuan layan E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 9 [Ref.1] atau Bab 6 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 26 dari 29

27 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: : Perancangan Struktur Beton : TSP-309 : 3 (tiga) : 150 menit : 15 (Lima Belas) a. Umum : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen struktur beton bertulang terhadap lentur, geser, gaya aksial, torsi dan kombinasinya b. Khusus: Mahasiswa dapat menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan dan penjangkaran tulangan B. Pokok Bahasan Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan C. Sub Pokok Bahasan Mekanisme Transfer Tegangan Lekatan Panjang Penyaluran Pemutusan Tulangan Lentur Sambungan Lewatan Penjangkaran Tulangan D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output Pendahuluan Diskusi seluruh - White Board 10 menit Mahasiswa dapat Dosen membuka materi dengan menjelaskan detailing struktur beton mempersiapkan diri SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 27 dari 29

28 Penyajian: Uraian Dosen menjelaskan tentang : Mekanisme Transfer Tegangan Lekatan Panjang Penyaluran Pemutusan Tulangan Lentur Sambungan Lewatan Penjangkaran Tulangan Contoh Dosen memberikan contoh untuk menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan dan penjangkaran tulangan pada beton Latihan Mengerjakan soal-soal latihan dalam buku teks yang akan dikerjakan beberapa peserta di depan kelas - Ceramah - Presentasi - Laptop - LCD - White Board 120 menit Mahasiswa dapat menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan dan penjangkaran tulangan Penutup Dosen memberikan rangkuman materi Umpan Balik Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uraian Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan dan penjangkaran tulangan pada beton Diskusi seluruh White Board 15 menit Mahasiswa dapat menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan dan penjangkaran tulangan E. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tugas dari Soal-soal Bab 8 [Ref.1] dan Bab 7 [Ref.2] kepada mahasiswa dan dikumpulkan satu minggu setelah pertemuan. F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Wight, J.K, MacGregor, J.G. (2009). Reinforced Concrete Mechanics & Design. 5 th ed. Pearson Prentice Hall. ISBN : Hassoun, M.N., Al-Manaseer, A. (2005). Structural Concrete Theory and Design. 3 rd ed. John Wiley&Sons. ISBN : X SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 28 dari 29

29 3. Dept. Kimpraswil. (2002) Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. 4. ACI (2002) Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute SAP-Perancangan Struktur Beton (TSP-309) Versi/Revisi : 01/00 29 dari 29

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Perencanaan Struktur Bangunan Sipil : TSP-405 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 9 halaman Mata Kuliah : Perancangan Struktur

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output. SAP-Statika (TSP-106) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 28

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Rincian Kegiatan Metode Media dan Alat Durasi Output. SAP-Statika (TSP-106) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 28 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Statika : TSP-106 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1 Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pelat Pertemuan - 1 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain sistem pelat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 10 halaman Mata Kuliah : Perancangan Struktur

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Dinamika Struktur & Pengantar Rekayasa Kegempaan : TSP-302 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Kalkulus : TSP-102 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Jalan : TSP-214 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1 Kode Mata Kuliah : TSP-204 SKS : 3 (tiga) Durasi Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Beton bertulang Kode Mata Kuliah : MKT 1303 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan umum mata kuliah Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) 1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Statistika dan Probabilitas : TSP-203 : 2 (Dua) : 100 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 9 halaman Mata Kuliah : Perancangan Struktur

Lebih terperinci

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan Mata Kuliah Kode SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan Pertemuan - 15 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen

Lebih terperinci

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI 7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI Mata Kuliah : Struktur Beton Dasar Semester: 4 Kode: sks: 3 Jurusan : D-III Teknik Sipil Dosen : Tim Dosen Struktur Beton TIU : Mahasiswa akan dapat menghitung

Lebih terperinci

STRUKTUR BETON BERTULANG II

STRUKTUR BETON BERTULANG II MODUL KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG II Bahan Kuliah E-Learning Kelas Karyawan Minggu ke : 1 PENDAHULUAN Oleh Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJAR (RENCA KEGIAT BELAJAR MENGAJAR) MATA KULIAH : STRUKTUR BETON III KODE MATA KULIAH : TSS 162 BEB STUDI : 2 SKS SEMESTER : VI DISKRIPSI MATA KULIAH : Mata Kuliah ini memberikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TSP/SPR 230/31 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : STRUKTUR BETON I KODE MATA KULIAH : SPR 230 SEMESTER : GENAP PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ( S1 ) 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton bertulang adalah salah satu bahan bangunan yang kuat, tahan lama, dan dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beton bertulang memiliki karakter yang unik

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON Helmy Hermawan Tjahjanto 1, Johannes Adhijoso

Lebih terperinci

PEMANFAATAN APLIKASI BERBASIS ANDROID DALAM PENINGKATAN MUTU HASIL PEMBELAJARAN (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Struktur Beton Bertulang)

PEMANFAATAN APLIKASI BERBASIS ANDROID DALAM PENINGKATAN MUTU HASIL PEMBELAJARAN (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Struktur Beton Bertulang) PEMANFAATAN APLIKASI BERBASIS ANDROID DALAM PENINGKATAN MUTU HASIL PEMBELAJARAN (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Struktur Beton Bertulang) Agustinus Agus Setiawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung Apartemen Sembilan Lantai di Yogyakarta, dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang tercantum

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON BAB IV BALOK BETON 4.1. TEORI DASAR Balok beton adalah bagian dari struktur rumah yang berfungsi untuk menompang lantai diatasnya balok juga berfungsi sebagai penyalur momen menuju kolom-kolom. Balok dikenal

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5 Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pondasi Pertemuan - 5 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain pondasi telapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi teknik sipil, antara lain kayu, baja, dan beton. Hampir 60% material yang digunakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Ilmu Dasar Sains Kode Mata Kuliah : TSP-101 SKS : 4 SKS Durasi Pertemuan : 200 Menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menganalisis

Lebih terperinci

No. SIL/TSP/TSP 219/11 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : TSP 219 SEMESTER : GASAL PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ( S1 ) 2. TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TSP/SPR 240/27 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 1 dari 7 MATA KULIAH : STRUKTUR BAJA II KODE MATA KULIAH : SPR 240 SEMESTER : GANJIL PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (S1) 2.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN PEN BAB 3 METODE PENELITIAN SKRIPSI EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 7 LANTAI DI WILAYAH PEKALONGAN) BAB 3 METODE

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL KODE / SKS : IT042333 / 2 SKS Program Studi Teknik Mesin S1 Pertemuan 1 Tegangan Pokok Bahasan dan TIU Mahasiswa mengetahui jenisjenis

Lebih terperinci

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) MATA KULIAH : STRUKTUR BAJA II KODE MATA KULIAH : TSI 742 BEBAN STUDI : 2 SKS SEMESTER : IV ( Empat ) DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini disampaikan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang terangkum di bawah ini:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang terangkum di bawah ini: 128 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan estimasi dan analisis dalam perancangan struktur atas Student Park Apartment Seturan Yogyakarta, terdapat beberapa kesimpulan yang terangkum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN III.. Gambaran umum Metodologi perencanaan desain struktur atas pada proyek gedung perkantoran yang kami lakukan adalah dengan mempelajari data-data yang ada seperti gambar

Lebih terperinci

1. ANALISIS KOMPETENSI

1. ANALISIS KOMPETENSI 1. ANALISIS KOMPETENSI Mata kuliah : Pengantar Kebijakan Publik (3 SKS) STANDAR KOMPETENSI Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menguraikan keseluruhan konsep Dasar Kebijakan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI A. KRITERIA DESIGN 1. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran konstruksi Gedung bangunan ruko yang terdiri dari 2 lantai. Bentuk struktur adalah persegi panjang dengan

Lebih terperinci

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Pertemuan - 12 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK

Lebih terperinci

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Pertemuan - 11 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK

Lebih terperinci

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agustus 16 STUDI KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERDASARKAN SNI 3 847 DAN SNI 847 : 13 DENGAN SNI 3 176 1 (Studi Kasus : Apartemen 11 Lantai

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Balok Lentur Pertemuan - 6

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Balok Lentur Pertemuan - 6 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Balok Lentur Pertemuan - 6 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur baja beserta alat sambungnya TIK : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA. Huriyan Ahmadus ABSTRAK

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA. Huriyan Ahmadus ABSTRAK PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA Huriyan Ahmadus ABSTRAK Gedung Tunjungan Plaza V ini pada perhitungan strukturnya akan dirancang untuk diaplikasikan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK Gedung Universal Medical Center ini pada perhitungan strukturnya

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai Rumusan Masalah Topik Pengumpulan data sekunder :

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester : III PENDAHULUAN 1X100 menit No.RPP/TSP/SPR218/01 Revisi : 00 Tgl : 01 April 2008 Hal. 1 dari 3 MATA KULIAH : MEKANIKA TEKNIK III KODE MATA KULIAH : SPR 218 JURUSAN/PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah beton prategang (prestress) yang mulai banyak digunakan saat ini dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah beton prategang (prestress) yang mulai banyak digunakan saat ini dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah bahan konstruksi yang umum digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar

Lebih terperinci

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP ) MATA KULIAH : STRUKTUR JEMBATAN KODE MATA KULIAH : ST 6352 BEBAN STUDI : 2 SKS SEMESTER : VI ( ENAM ) DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini disampaikan

Lebih terperinci

T I N J A U A N P U S T A K A

T I N J A U A N P U S T A K A B A B II T I N J A U A N P U S T A K A 2.1. Pembebanan Struktur Besarnya beban rencana struktur mengikuti ketentuan mengenai perencanaan dalam tata cara yang didasarkan pada asumsi bahwa struktur direncanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Penulisan tugas akhir ini dilaksanakan dengan tahapan tahapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Mulai Permasalahan Topik Pengumpulan data penelitian:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan MULAI Skematik struktur 1. Penentuan spesifikasi material Input : 1. Beban Mati 2. Beban Hidup 3. Beban Angin 4. Beban

Lebih terperinci

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03-1729-2002) MENGGUNAKAN MATLAB R. Dhinny Nuraeni NRP : 0321072 Pembimbing : Ir. Ginardy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa bumi. Dari kejadian kejadian gempa bumi pada beberapa

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MEKANIKA BAHAN PADA APLIKASI KOMPONEN BETON BERTULANG

METODE PEMBELAJARAN MEKANIKA BAHAN PADA APLIKASI KOMPONEN BETON BERTULANG METODE EMBELAJARAN MEKANIKA BAHAN ADA ALIKASI KOMONEN BETON BERTULANG Oleh: Antonius rabowo Setiyawan ABSTRAK Ilmu Mekanika Bahan merupakan salah satu cabang dari ilmu Mekanika Rekayasa, yang mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL. Fajri

ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL. Fajri 1 ANALISIS MOMEN-KURVATUR PENAMPANG PERSEGI BETON BERTULANG MUTU NORMAL Fajri Staf Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: fajri_ts@gmail.om Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. basement dan Roof floor. Dimana pelat lantai yang digunakan dalam perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. basement dan Roof floor. Dimana pelat lantai yang digunakan dalam perencanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada tugas akhir kali ini yang bertemakan struktur dengan sistem komposit pada balok dan kolom dengan struktur gedung 9 lantai berikut 1 lantai semi basement dan

Lebih terperinci

EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK

EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK Mochamad Solikin 1*, Agung Prabowo 2, dan Basuki 3 1,2,3 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T. MODUL KULIAH Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III Slamet Widodo, S.T., M.T. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK 2006 Pengantar Modul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembebanan Komponen Struktur Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur direncanakan cukup kuat untuk memikul semua beban kerjanya. Pengertian beban itu

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Umum Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentudari semen, pasir, dan koral

Lebih terperinci

pemberian reaksi tekan tersebut, gelagar komposit akan menerima beban kerja

pemberian reaksi tekan tersebut, gelagar komposit akan menerima beban kerja BABD TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uoium Struktur gabungan atau struktur komposit adalah suatu struktur yang menggunakan pelat beton yang dicor secara monolit dan diletakan diatas balok penyanggah dimana kombinasi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai 53 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai Rumusan Masalah Topik Pengumpulan data sekunder : 1. Mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinding merupakan salah satu dari komponen bangunan yang berfungsi sebagai penyekat ruang. Sekarang ini banyak sekali macam penyekat ruang, dan salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Bagan Alir Perencanaan Ulang Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. MULAI Data struktur atas perencanaan awal, As Plan Drawing Penentuan beban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Umumnya, pada masa lalu semua perencanaan struktur direncanakan dengan metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan dipikul

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PERENCANAAN

KONSEP DAN METODE PERENCANAAN 24 2 KONSEP DAN METODE PERENCANAAN A. Perkembangan Metode Perencanaan Beton Bertulang Beberapa kajian awal yang dilakukan pada perilaku elemen struktur beton bertulang telah mengacu pada teori kekuatan

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Gempa adalah fenomena getaran yang diakibatkan oleh benturan atau pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan (fault zone). Besarnya

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR Oleh : Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

Perencanaan Kolom Beton Bertulang terhadap Kombinasi Lentur dan Beban Aksial. Struktur Beton 1

Perencanaan Kolom Beton Bertulang terhadap Kombinasi Lentur dan Beban Aksial. Struktur Beton 1 Perencanaan Kolom Beton Bertulang terhadap Kombinasi Lentur dan Beban Aksial Struktur Beton 1 Perilaku Kolom terhadap Kombinasi Lentur dan Aksial Tekan Momen selalu digambarkan sebagai perkalian beban

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3 Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pelat Pertemuan - 3 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain sistem pelat

Lebih terperinci

Ika Bali 1,2* dan Sadikin 1. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen. S. Parman No.1, Jakarta 11440

Ika Bali 1,2* dan Sadikin 1. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen. S. Parman No.1, Jakarta 11440 PREDIKSI LENDUTAN AKIBAT BOND SLIP PADA DINDING BETON BERTULANG [PREDICTION OF DEFLECTION DUE TO BOND SLIP ON REINFORCED CONCRETE WALLS] Ika Bali 1,2* dan Sadikin 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu

Lebih terperinci

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

MEKANIKA KAYU (HHT 231) ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH MEKANIKA KAYU (HHT 23) OLEH : EFFENDI TRI BAHTIAR DEPARTEMEN HASIL HUTAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 11 halaman Program Studi : Teknik Sipil

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS PELATIHAN APPLIED APPROACH ANGKATAN III KOPERTIS WILAYAH VII JAWA TIMUR DI UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN

LAPORAN TUGAS PELATIHAN APPLIED APPROACH ANGKATAN III KOPERTIS WILAYAH VII JAWA TIMUR DI UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN LAPORAN TUGAS PELATIHAN APPLIED APPROACH ANGKATAN III KOPERTIS WILAYAH VII JAWA TIMUR DI UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN Oleh : ROSYID KHOLILUR ROHMAN, ST, MT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERDEKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang BAB III METODOLOGI 3.1 Pendekatan Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang terhadap kekakuan dan kekuatan struktur beton bertulang berlantai banyak pada studi ini melalui beberapa

Lebih terperinci

Ivan Julianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia,

Ivan Julianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, ANALISA STRUKTUR BANGUNAN TINGKAT TINGGI BINUS SQUARE DENGAN METODE PEMBEBANAN LANGSUNG DAN PEMBEBANAN BERTAHAP DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENAMPANG RETAK BETON DAN PENGARUH RANGKAK Ivan Julianto Binus University,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik: kuat tariknya bervariasi dari 8 sampai 14 % dari kuat tekannya. Karena rendahnya

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN: EVALUASI STRUKTUR KOLOM KUAT BALOK LEMAH PADA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN METODE DESAIN KAPASITAS (STUDI KASUS : BANGUNAN SEKOLAH SMA DONBOSCO MANADO) Regen Loudewik Kahiking J. D. Pangouw, R. E. Pandaleke

Lebih terperinci

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Mata Kuliah : Analisis Struktur Kode : TSP 202 SKS : 3 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Pertemuan - 7 TIU : Mahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan pada struktur statis tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strut and tie model sudah banyak diterapkan pada perancangan dan pemeriksaan dari setiap unsur struktur beton, baik sebagian maupun keseluruhan sistem. Dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Sambungan Balok-Kolom Pacetak Hutahuruk (2008), melakukan penelitian tentang sambungan balok-kolom pracetak menggunakan kabel strand dengan sistem PSA. Penelitian terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Metode-metode yang dipakai dalam menyusun laporan Tugas Akhir terdiri dari metode pengumpulan data, metode analisis dan perhitungan, metode penyajian laporan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Binus Square merupakan sebuah apartemen yang berlokasi di Jl. Budi Raya, Kemanggisan, Jakarta Barat. Jumlah lantai apartemen Binus Square

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan BAB III METODOLOGI 3.1 Dasar-dasar Perancangan Struktur gedung beton komposit masih jarang digunakan pada gedunggedung bertingkat tinggi terutama di indonesia karena material ini masih tergolong baru bila

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG DAFTAR ISI I. KRITERIA DESIGN II. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS II.1. MODEL STRUKTUR 3D II.2. BEBAN GRAVITASI II.3. BEBAN GEMPA II.4. INPUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami retak-retak. Untuk itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini kolom bangunan tinggi banyak menggunakan material beton bertulang. Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan konstruksi di beberapa negara, kini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang sangat banyak digunakan saat ini. Kemudahan dalam pengerjaan, kemudahan untuk dibentuk dan harga yang relative murah merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Analisis Struktur

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0/R1 Tanggal Berlaku : 1 Juni 2017 Untuk Tahun Akademik : 2017/2018 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 10 halaman Mata Kuliah : Statika &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam gempa bumi dengan kekuatan besar yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 telah menghancurkan ribuan rumah, jembatan dan gedung-gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength ) BAB I PENDAHULUAN 1. Data Teknis Bangunan Data teknis dari bangunan yang akan direncanakan adalah sebagai berikut: a. Bangunan gedung lantai tiga berbentuk T b. Tinggi bangunan 12 m c. Panjang bangunan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode Mata Kuliah : MKT 1108 SKS : 3(3-0) Waktu Pertemuan : 150 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Diagram Alir Mulai Data Eksisting Struktur Atas As Built Drawing Studi Literatur Penentuan Beban Rencana Perencanaan Gording Preliminary Desain & Penentuan Pembebanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pembebanan Struktur Dalam perencanaan struktur bangunan harus mengikuti peraturanperaturan pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman. Pengertian

Lebih terperinci

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja Pertemuan - 1 Sub Pokok Bahasan : Perilaku Mekanis Baja Pengantar LRFD Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan selain dari pada aspek keamanan. Untuk mempertahankan aspek tersebut maka perlu adanya solusi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. SNI , Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk. Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. 1. SNI , Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk. Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA 1. SNI 03 2847 2002, Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. 2002 2. SNI 03 1727 1989, Tata Cara Perencanaan Pembebanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, prosedur perencanaan suatu struktur harus menjamin bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, prosedur perencanaan suatu struktur harus menjamin bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, prosedur perencanaan suatu struktur harus menjamin bahwa di bawah kondisi pembebanan terburuk struktur harus tetap aman, dan selama kondisi kerja normal

Lebih terperinci

Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis Metode Elemen Hingga

Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis Metode Elemen Hingga Dosen Pembimbing : 1. Tavio, ST, MT, Ph.D 2. Ir. Iman Wimbadi, MS Oleh : Muhammad Fakhrul Razi 3106100053 Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA

ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA Agus Setiawan Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

MATA KULIAH REKAYASA KONSTRUKSI KAYU (HHT433)

MATA KULIAH REKAYASA KONSTRUKSI KAYU (HHT433) KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KISI-KISI TEST MATA KULIAH REKAYASA KONSTRUKSI KAYU (HHT433) Pengasuh : Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS Effendi Tri

Lebih terperinci