Perencanaan Pendidikan dan Peran Penasihat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Pendidikan dan Peran Penasihat"

Transkripsi

1 International Institute for Educational Planning Perencanaan Pendidikan dan Peran Penasihat Adam Curle Unesco

2 Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan 8 ^У 4 V..^4.- ;'.:.j;;;,' ':: -... ".:.. у\:-1:^і^.л:: ::

3 Judul dan nomor urut da!ani seri ini adalah: 1. Apakah Perencanaan Pendidikan ItH? Philip H. Coombs 2. Hubungan Rencana Pendidikan dengan Rencana Ekonotni dan Soiial R. Poignant 3. Perencanaan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia F. Harbison 4. Perencanaan dan Adminùtrator Pendidikan CE. Beeby 5. Konteks Sosial Perencanaan Pendidikan CA. Andenon 6..Biaya Rencana Pendidikan J; Vaisey, J.D. Chesswas 7. Masalah Pendidikan di Daerah Pedesaan V.L. Griffiths 8. Perencanaan Pendidikan dan Peran Penasihat Adam Curie 9. Asþek-asþek Demografũ þada Perencanaan Pendidikan Ta NgOC Chôu 10. Analũû Віауа dan Pengeluaran untuk Pendidikan J. Hallak П. Identitas Profesional Perencana Pendidikan Adam Curie 12. Kondisi untuk Keberhasilan Perencanaan Pendidikan CC Ruscoe 13. Analüis Biaya dan Manfaat pada Perencanaan Pendidikan Maureen Woodhall 14. Rencana Pendidikan dan Pemuda tanpa Pekerjaan Archibald СаПаѵѵау 15. Politik Perencanaan Pendidikan di Negara Berkembang CD. Rowley 16. Perencanaan Pendidikan untuk Masyarakat Majemuk Chai Hon-Chan 17. Perencanaan Kurikulum Sekolah Dasar di Negara Berkembang H.W.R. Hawes

4 International Institute for Educational РІашгіпд PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN PERAN PENASIHAT Adam Curle.t Penerjemah H.Rudolph 1984 PENERBIT BHRATARA KARYA AKSARA JAKARTA UNESCO: PARIS

5 Eđucatíonal planmng: the advúer's role Published in 1968 By'tHeUriitéâTíations Educational, Scientiflc and Cultural Organization Place de Fontenoy, 75 Paris T Reprinted 1971 by Imprimerie Rolland, Unesco 1968 Indonesian translation published in 1984 This translation PT Bhratara Karya Aksara Hak edisi bahasa Indonesia 1984 pada PT Bhratara Karya Aksara Jakaru

6 Daftar Isi Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan PendahuIuan vii ix Keanekaragaman Penasihat \ Penasihat dan yang Dinasihati 6 Pendekataa Penasihat terhadap T^gasnya 13 Praktek Memberi Nasihat 18 Penutup. 29

7 DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN Rangkaian buku kecil ini terutama ditujukan kepada dua kelompok orang: pertama, mereka yang bertugas atau yang sedang menyiapkan diri untuk itu dalam perencanaan dan administrasi pendidikan, khususnya di negara-negara berkembang. Selanjutnya ia juga ditujukan kepada mereka yang walau kurang mendalami bidang tersebut, seperti misalnya, pejabat senior pemerintah atau pemjmpin rakyat, namun menghendaki pengertían yang lebih umum perihal perencanaan pendidikan, dan ingin mengetahui bagaimana perencanaan pendidíkabl dapat menunjang pembangunan nasional pada umumnya. Ia disusun baik untuk belajar sendiri maupun untuk dimasxikkan dalam s.uatu program latihan formal. Konsepsi modern mengenai perencanaan pendidikan banyak menarik perhatian para spesialis di berbagai disiplin ilmu, yang masing-masing berkecenderungan untuk memandang perencanaan pendidikan dari sudut pandangan yang agak berbeda. Berkenaan dengan itu, tujuan beberapa buku kccil (dalam rangkaian ini) ialah memberi kesempatan kepada mereka (spesialis itu) untuk meng ungkapkan 5udut pandangan masing-masing. Di samping itu, juga untuk menjelaskan kepada para pria dan wanita yang lebih muda dan sedang dalam lati:han menyiapkan diri untuk kelak mengganti kan para spesialis itu. Sementara itu, di balik keanekaragaman terdapat suatu kesatuan yang makin bertumbuh j.uga. Para spesialis dan administrator di negara-negara berkembang mulai dapat menerima prinsip-prinsip dasar dan praktek-praktek tertentu, yang sedikit banyak berutang kepada berbagai disiplin ilmu yang saung terpisah namun hasilnya scbagai suatu kesatuan merupakan sumbangan yang unikbagi pengetahuan. Dan sumbangan ini berasal dari kelompok vii

8 pelopor yang secara bersama harus mengatasi masalah-masalah kependidikan yang demikian sukar dan demikian mendesaknya yang sampai sekarang belum pemah dialami dunia. Seperti juga buku kecil lainnya, dalam rangkaiati buku kecil ini pun dítunjukkan latar belakang pengalaman bersama tersebut, di samping mengemukakan secara ringkas gagasan dan pengalaman yang terbaik perihal aspekaspek terpilih dari perencanaan pendidikan. Dengan mengingat latar belakang sidang pembaca yang sangat berbeda, maka kepada para pengarang diletakkan beban yang.berat,untuk memperkenalkan subyek masing-masing^mulaí dari,awal, di samping harus menjelaskan istilah-istiíah teknis yang telah biasa bagi sebagian sidang pembaca namun asing bagi yang lain. Dalam pada itu, para pengaràng tetap menaati standár ilmiah dan,' dengaii petìgëcualian dalam beberapa bidang spesialisasi tertentu, demi para pembaca, pengarangberusaha melakukan penyederhanaan dalam p'emulisamiya tanpa sedikit pun mengorbankari kadarnya. Cara pend'ekatan inl mempunyai keuntungan'bahwa dengan demikian rángkaiań buku kecilinidapat dicernakan.oleh-pembaca ümum. - -: <. - - Sunggupun rangkaian buku kecil ini di bawah.penilikkn Dr. CE. Beeby dari New Zealand Co.uncil for Educatiopal Research di Wellington selaku,editor umum, direncanakan rberdásarkan suatú pola tertentu, namun tidakdilakukan.usaha; untuk.menghindari perbedaan, bahkan pertentangan, di antara berbagai sudut pandang para pengarangnyá Dalaïn pandangan Lembaga Internasional untuk Perencanaan Pendidikan (Internationallnsíitute /or Educatiorial Planning) adalah terlampau pagi (prematttre) bila sekarang sudal l menggarískan suatu doktrin resmi yang' serba tegas jelas,' dalam sebuah bidang pengetahuan ďan praktek yangbar,u' namun berkem-' bang dengah pesat seperti- perencanaan pendidikan ini. Dengan demikian, walaup.un pandangan para pengaráng me'njadi tanggung jaẅab masing-masing, yang senantiasatidak sama'déngan pandangan Lembaga Internasionaluntuk Perencanaan Pendidikan, iá menjaininbahwa ákan banyak ínenarik perhatian di dalam,pasaran gagasan (perencanaan pehdidikan) internasional.'singkatnya,sekarang' inilah waktunya untuk mengadakan suatu usaha lintas sektbral dalam pandangan berbaġai'ahli yang pengalaman.bersamanyamënćakup demikiain banyak disiplin ilmu dan sebágianbe'sär negara di'duriia. VUl

9 PENDÄHULUAN Brosur'mi akand^hargai oleh síápa saja yáng pernah duduk di kamar hotelnya pada suátu Sabtu malám di daerah tropis, dengan perut yang mual dan tanpa kabar dari rumah, sambil bartanyatanya pada dirí sendiri, apa pula gunanyaia terbang mengèjilingi setengah jagad untuk memberi nas:hat kepada negara ini. Kepada orang semacam itu, esai Adam Curleini akan m;mb:ri hiburan dan nasihat yang bijaksana. Kepada seorang ahli muda yang dengan bangga męmpersiapkan diri untuk misi, pertamanya sebagai репаsihat, esai ini membawa peringatąn. Dan, араьла orang ini sungguhsungguh berdarah penasihat, maka esai ini akan memberikan gambaran tentąng pekerjaannya,-. yang akan membuatnya merasa lebih xendah hati dan lebih manusiawi; gambaran pekerjaan yang memberikan kepadanya 'suatu peranan yang kompleks, meragukan dan tak teratur, yang membuat ia mudah'tersandung pada emosi yang tersďngkap'. - - ' _ ' Kebanyakan buku tentang perencanaan pendidikan membahas fakta, ángka-angka, kecenderungan, teknik dan teori dengan sikapdingin; dan administrator, perencanadan penasihat merupakan bayangan kabur di latar belakangnya. Da]am. brosur ini, ketiga.tpkoh ini memegang peran utama. Pengarang telah diminta supaya tidak mengindahkan kompleksitas-kompleksitas teknis tentang perencanaan, dan memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah khusus seorang penasihat, yang menyediakan pengalaman dan kete-.rampilan khususnya untuk digunakan oleh mereka yang bertanggung jawab atas 'perencanaan pendidikan di s,uatu negara yang bukan negara penasihat itu sendiri. DPP.8 (2) ix

10 Adam Curie sangat сосок untuk pekerjaan ini, kaíena watak, pendidíikan, pengalaman dan, boleh saya tambahkan, gaya menoiüsnya. Adam Curie dididik menjadi antropolog. Ia pernah mengadakan penyelidikan di Arktik dan Timur Tengah. Ia juga secara berturut-turut menjadi dosen, psikologi sosial di Oxford, profesor dalam ilmu pendidikan dan psikologi di Universitas Exeter, penasihat masalah-masalah sosial pada Pemerintah Pakistan, profesor dalam bidang pendidikan di Universitas Ghana, dan dixektur Pusat Studi Pendidikan dan Pengembangan di Harvard. Beliau seikarang profesor dalam bídang pendidíkan dan pengembangan di Harvard Graduate School of Education dan menjadi konsultan Pemerintah Pakistan dalam seksi sosial dan pendidikan dalam tiga kali rencana lima tahunnya. Demikian pula d'i Liberia. Pada waktu ini, beliau sedang mengadakan studi mengenai :konflik dan telah mempunyai pengalaman langsung dengan ketegangan, yang baru-baru saja terjadi di India, Pakistan dan Nigeria. Selama menjadi direktu,r Pusat Studi di Harvard, beliau terlibat secara langs,ung dan tidak langsung dengah kegiatan perencanaan pendidikan di banyak negara lainnya. - Profesor Curle telah menuhs sejumlah besax makalah, dalam berbagai bidang studi. Dua kar>-a beliau. Educational Strategy /or Developing Societies dan Planriing /or Education in Pakistan: a Personal Case Study, seperti juga easi ini, menggab.ungkan suatu pandangan yang luas dengan perasaan seorang realis, yang me ngèrtimasalah-masalah pria'daņ wanita, yang berjuang untuk mencapai pandangan yang 'luas itu. Kalau, brosur itii dianggap sĉbagai semacam lampíran simpatik pada rísalah yang serius tentang bantuan teknik dan perencanaan, maka hal itu salah. Sikap dan hubungan pribadi letaknya dekat pada inti bantuan teknis. Dan bagi orang yang harus mengerjakan rencana itu, makalah tentang perencanaan pendidikan terasa tidak mengenai realitas :karena 'tidak mengindahkan kenyataan yang ditekankán oleh Adam Curle dalam- hrosur ini. CE. Beeby Editor umum

11 KEANEKARAGAMAN PENASIHAT Brosur 4ni membahas lebih banyák peran dan fungsi penasihat perencanaan pendidikan daripada teknik-teknik profesionalnya. Teknik-teknik profesional ini tidak jauh berbeda dangan teknik penasihat perencanaan yang lain, ataupun teknik penasihat pada umumnya. Jelas akan ada perbedaan besar mengénai bahan pengetahuan dan latar belakang pengalaman di antara penasihat-penasihat yang beraneka ragam itu. Namun kebanyakan orang yang datang dari luar negeri untuk memberi nasihat pada salah satu bagían dari pemeťintahan negara lain, akan menemujkan situasi yang hampii sama dalam mengadakan pendekatan pada tugas mereka yang beraneka ragam. Mereka akan dihadapi dengan kesulitan yang sama, dan akan mengatasi masalahnya dengan cara yang sama pula. Studi ini terbatas pada orang-orang tersebut. Sejak akhir perang dunia kcd.ua, telah muncul di pentas dunia suatu tipe profesional yang baru. Ia adalah penasihat teknis, yang memiliki (atau d'ianggap memiliki) keterampilan tertentu, yang diperlukan oleh negara asing yang berakhir hingga masa di mana bangsa-bangsa di seluruh dunia bertukaran diplomat dan peng.usaha, belum lama berselang. Pada ksdua jenis orang ini sekarang har.us ditambahkan kira-kira 50.00O orang ahli bantuan teknis. Yang menarik perhatian ialah bahwa kelompok orang yang berorientasikaai pengembangan iini kini hampir menggantikan administrator kolonial, yang sekarang hampir tidak ditemukan lagi. Iiů benar-benar tampak sekali di daerah bekas jajahan Prancis, di mana ашріх separuh dari seluruh ahli teknik di dunia, bekerja. PenasLhat-penasihat ini datang.dari berbagaī sumber,dari badan-badan intemasional, program-program bantuan multilateral 1

12 dan UQilateral (USAID, m'isalnya, dan Colombo Plan), yayasanyayasan, gereja-gereja dan orgauisasi-organis'asi perusahaan dan ada beberapa di antaranya yang menjadi pegawai langsung ďari pemeťintah di mana mereka bekerja. Beberapa di antara mereka adalah orang-orang profesional, yang mis'alnya mencari karir di World Bank; yang lain lagi mengambil cuti dari universitasnya, atau kementerian di negaranya sendiri. Beberapa di antaranya mendapat tugas dua atau tiga tahun lamanya, sedangkan yang lain hanya bertugas beberapa minggu untuk menyelesalkan pekerjaannya. Tugas yang harus mereka laksanakan mencakup bidang yahg luas sckali, seluas pengetahuan manusia. Ada penasihat untuk bidang perencanaan ekonomi dan peternakan unggas, pengawasan kependudukan dan ilmu kedokteran preventif, irigasi, pertanian, konstruksi bendungan dan kebijaksanaan perpajakan, bidang komunikasi, pupu'k, pengawasan banjir, reorganisasi administratif, konstruksi kakus lubang-bor, dan perencanaan perkotaan; bidang pertambangan mi? neral dan perdagangan lua,r negeri. Dalam bidang pendidikan, para penasihat mungkin memberi nasihat dalam bidang pengembangan kurikulum dalam berbagai macam mata pelajaran, konstruksi gedung sekolah, pemberantasan buta huruf, pendidikan guru, pengajaran sains, pendidikan kejuruan dan teknik, p,roduksi buku pelajaran, dan, téntunya-, suatu daftar perencanaan yang lengkap tida:k m,ungkin- dan bahkan tidak perlu, karena itu tampaknya akan membatasi jangkauan kegiatan yang penting dalam bidang bantuan pendidikan. Cukup kalau dikatakan, bahwa kegiatan yang dipenüngkan itu membentang dari aspek penentuan kebijaksanaan yang amąt luas, sampai keseluk beluk praktek pengajaran di dalam kelas dan prosedur yang sangat mendetail. Tempat di mana pa,ra' penasihat itu bekerja sama, beraneka ragamnya. Beberapá da -antaranya duduk enak-enak di kantorkantor kedutaan atau badan iaternasional, kadang^lcadang mereka keluar mëngunj.ungi rekan imbangannyadari negara tempat mereka bertemu. Ada yang bekerja dikemehterian atau departemen, dan bertindak lebih sebagai pegawai pemerintah negara itu,' daripada pemerintahnya sendiri. Ada yang tinggal di ibukota, ada lagi di propinsd^propinsi, namun juga ada yang ditenípatkan di lokasi bendungan yang tidak menyenangkan, daerah pembangurian, pertanian percobaan, atau sekolah-sekolah teladan. Pendapat orang tehtang baik tidaknya berbagai kedudukan, berbeda. Apabila'"seorang pe-

13 nasihat bekerja berpaagkalkan suatu badan non-nasional, keuntungannya ialah bahwa ia dapat bersikap obyektif. Ia tidak terketía tekanan-tekanan dan ketegangaii sehari-hari yanğ dialami kementerian atau komisi pérencanaàa' itu. Tekanan yang secara tidak Iaya'k mempengar.uhi регзоаіапнрегзоаіап yang sedang ditangani. Sebaliknya, tidak mudah bagi dia untuk memupuk hubuagan yang baik dengan teman-taman sejawat dari negara pen,jamu kalau ia tidak bersama-;sama jmengerjakan tugas sehari-iiari; ia tidaklah merupakan bagian. dari sistem ifcu dan karena itu tídak dapat mudah mengerti atau bekerja secara efektif. Jikai penasihat ituberada di luar struktur pemerintaĥan, ia harus mempunyai saluran yang bisa menerobos, yang bisa merupakan seorang kawan imbangan yang lébih dekat dengan sẅtem itu. Saluran ini bisa saja seorang kolega di kedutaamnya atau anggota lain da,ri badan internasional itu juga. Cara bekerja ini, meskipun mungkin tìdak begitu memuaskan, jauh lebih baik darlpada keadaan seseorang yang 'secara fisik bekerja di dalaan sebuah kementerian, akan tetapi sama sekali tidak mempunyai ikatan kedínasan dengan kementerian itu. Saya kenal orangorang malang dalam keadaan demikian (penempatannya berasal daw macam késalahan yang pexnah disebut sebelum іш). Mereka akan bertahan masuk ikantor hari demi hari, membaca dokumendokumęn resmi, menunggu tamu yang tak pernah datang, dan mençoba mengadakan perjanjian dengan menterinya yang selalu sibuk. Pada waktu tugasnya selesai, mereka akan menulis iaporan (setelah berminggu-minggu berjuang untuk memdapat bantuan seorang pengetik) yang ta'k pernah dibaca orang. Suatu keduidukan yang ideal bagi seorang penasihát adalah, арглііа ia Iangsun,g terlibat dalám pekerjaan pemerintah di mana ia menjadi penasihat dengan tetap mempertahankan 'jarak yang nienjaga supaya ia tidak'terlalu tergantung padapekerjaan itu. Tentu saja ada banyak poia dalam hub,ungan semacam ind, tergantuag dari'situasi setempat. Kami ingin menyebut suatu penataan yang sangat baik pelaksanaannya dalam situasi' dan kcmdisi itu. Suatu Jcelompok penasihat yang dibiayai sumber luar, bekerja dengan suatu badan perencanaan. Di dalam badan itu, masing- masíng penasihat bekerja sangat erat dengan kawan imbangannya, dan sesungguhnya, banyak bertanggung jawab langsunig atas pekerjaan badan itu. Mereka bahkan mewakili badanitu, dalam pembicaraan dengan pemerintah propinsi atau badan.-badan internasional. Pada

14 waktu yang sama, para penasihat merupakan satu kelompok, yang biasa bertemu_di luar badan itu, untuk membahas soal-soal kebijaksanaan yang pokok. Karena mereka tidak tergantung dari pemerintah, lebih mudah bagi mereka,untuk memberi komentar secara terus terang, tetapi, karena mereka diterima sebagai peserta yang aktif dabm pekerjaan badan perencanaan itu, maka komentar mereka jarang ditolak. Fáktor penting yang lain, yang mempengaruhi penampilan penasihat, ialah masa tugasnya. Ada pendapat bahwa seorang penasihat sebaiknya tidak boieh tinggal di suatu tempat kurang dari tiga tahun atau lebih dari empat tahun. Pada tahun pertama, ia terus-menerus membuat kesalahan dan secara keseluruhan ia lebih banyak membawa kesulitan daripada keuntungan. Dalam tahun kedua ia berfungsi secara efektif, karena telah memupuk hubungan kerja yang baik dengan orang-orang pemerintahan; akan tetapi pekerjaannya tidak lebih dari mengimbangi kesalahan dan pemborosan yang dilakukanaya dalam tahun pertama. Hanya baru dalam tahun ketigalah ia memberi sumbangan yang benar-benar. Kalau ia tinggal lebih lama dari empat tahun, ia kehiiangan hubungan dengan latar belakang profesionalnya serta menjadi begitu terubat dengan negara tempat ia berada, sehingga ia kehilangan pandangan obyektifnya yang sementara iní menjadi kekuatannya. Pandangan ini memang s,uatu pandangan ekstrim yang agak sinie, akan tetapi baik untuk memperlihatkan sifat yang berbeda antara tugas jangka pan - jang dan tugas jangka pendek apabila penasihat bekerja hanya untuk beberapa minggu atau beberapa bubn saja. Namun, ada tempat yang penting bagi seorang penasihat jangka pendek, yang tugasnya ialah mengevaluasi proyek atau usul tertentu. Meskipun ia akan mengalami kesulitan yang sama sepérti para penasihat lainnya, tugasnya biasanya lebih jelas, dan peranannya lebih tertentu daripada peranan seo.rang penasihat jangka panjang, yang syarat rujukannya hanyalah 'memberi nasihat'. Karena itu, terkurangilah risiko-risiko sosial dan psikologis baginya. '. Cara seorang penasihat melaksanakan tugas sebagian besar tergantung dari faktor-faktor beríkut: kemampuan profesionalnyb, masa tugasnya, siapa yang mensponsorinya, tempat ia dipekerjakan. Seorang ahu ekonomi dalam pengembangan pendidikan, yang datang untuk menilai sektor pendidikan dalam rencana репдетьзпдал nasional, perannya berlainan sekali daripada seorang pembaca ma-

15 salah yangı ahli, yang mengadakan perjanjian untuk bdkerja selama dua tahun dengan staf suatu kmbaga pendidikao кедициап. Supaya dapat mengerti lebih jelas apa yang ditulis berikut ini, saya akan тешьегі gambaran singkat tentang apa yang se benarnya dikerjakan oleh seorang penasihat. Apabila ia dipekerjakan pada suatu badan atau bagian dari suatu kementerian yang bertanggun,g jawab untuk perencanaan, apa yang dilakukannya mungmnlebih banyak daripada sekedar menyumbang pada seksi yang berkaitan dengan rencana pembangunan lima tahun, ata.u apa pun namanya. Ia membantu merencanakan arus informasi badan itu, ia mengadakan - atau berusaha untuk diadakan - penyelidikan yang xelevan dan penelitian riset. Ia mempelajari cara bagaimana renrana dtu mulai dilaksanaikan, ia berteliling di negara dtuuntuk mengetahui perkembangan baru, ia mengadakan perundingan dengan badan bantuan luar negeri, ia ikut serta dalam membahas biaya, ia menilai proyek yang diajukan ke badan pcrencanaan untuk bantuan dana. Ia tetap mengi'kuti penelitian ihniah, yang berhu bungan dengan perencanaan. Ia terus-menerus harus mengadakan perubahan dalam situasi ekonomis atau pergantian dalam pemerintahan. Kalau kita pertimbang3can kesemtianya itu, dapat kita katakan bahwa iai ter^bat dalam kehidupan rumit dan berat dari seorang pegawai negeri yang èarus bekenja di bawah tekanan yang hebat, Mereka yang beranggapan bahwa seorang perencana hidup dalam menara gading, memikirkan pikiran yang mumi-murni, dan dari menara itu ia setiap lima tahun turun mengibas-ngibaskan ren cana baru; mereka itu segera akan berubah pikiran setelah terlibat dalam proses itu. Dan saya hanya akan membicarakan orang-orang yang pergi sebagai penasihat pada badan-badan yang pegawainya menjalankan pekerjaan tersebut. Namun, jenis penasihat banyak sekah. Mereka ini biasanya datang nntuk bekerja dabm aspek pengembangan yang direncana- Jkan agak khusus, mlsalnya, pendidikan latihan teknis atau pendidikan sains. Mereka mungkin tidak terubat dalaïn aspek perencanaan yahg banyak, meskipun h^ungan mereka dengan teman imbangannya setempat, (yang akan saya bahas dengan saksama) tidak akan banyak berbeda. Dalam bidang ini tidak m,ungkin memisahkan aspek teknis dari aspek sosial atau psikologis, karena apabila seseorang tidak bisa menyesuaikandiri pada keadaan sekehlingnya, maka'penampilan teknisnya tidak akani sempurna.

16 PENASIHAT,DAN YANG..DlNASIHATI Satu hal yangdialanııioleh kebaņyakan penasihat, apa pun tugas mereka,.ialahsikap warga-warganegarapenjamu.sikap ini bergeser dari ѕжар berm^suhan ке,sikap tăk percaya, sampai ке.sikap ambivalensi tercampur harapan - dan,mungkin, dalam beberapa kasus yang luar<biasa, bahkan.,perasaansenang. Saya ingin cepatcepat =menambahkan, bahwa ini. adalah reaksi pertama terhadap seorang penasihat, baru, ini sama sekali tidak, menutup kemungkinan-bahwapenasihaţ ituakhirnya diterima dan bahkan menjadi popukr. Akan tetapi,reaksir-pertama biasanya negatif,- danalasan unřuk itu dapat sangat dimengerti., ;... ^... PerÍama-tama, peran pénasihat itu saja sudah mer,upakan 'se-' macam penghinaa'ň yang terselubung,-karena' ini berpangkal-pada' persangkaan, bahwà oxan'g-orang yang akan dlnasihati tidak cukup térlatih untuk mengerjalcan pekerjaannya secara baík, dan dalard keadaah yang paling jelek, meréka bodoh dan ţidak cakap. Memang' benár, kebaiiỳakan pejabat tinggi mempunyai penasihat untuk membantúmereká dalam -hal-hal yáng teknis'(orang tidak meágharapkan mereka mengerti hal-hal ini),akantetapi pa,ra'penasihat ina,.,dapat dianggapbaẁahan mereka. P.enasihat yang datang'melalui program,bantuan tekniş, kedudukannya Iebih; tinggi daripada rekan sekerjanya.ia, misalnya, mempunyai"gelarpendidikan yang leibih tinggi dari. mereka, gajinya biasanya lebih ^.besąr, dan gaya hidupnya jauh berbeda dari yang mungkin dapat dicapai oleh rekan imbangannya..hal ini tidak mudahditerima oleh rekan sekerjanya apalagi męlihat.kęnyataanbahwa penasihaťini (sekurang-kurangnya padapertamakalinýa).datang sebagai seseorang.yang hampir tidak tahu apa-apa tentang.negara yang harus menerúna nasihatnya. Komentarnya membuatia4erdengar seperti orang yang tidak t^hu

17 apa-apa atau.orąng dungu. Rekan sekerjanya menerimanya dengan sppan,dan mendengar pendapatnya yang tídak mengena dan yang berdasarkan fakta yang salah tentang negara mereka, kemudian berpikir, "Apa pula yang dapat disumbangkannya? Apayang telah' dipeťbuatnya, yang membenarkan statusnya yang tinggi sebagai penasihat, dan hidupnyai ykng niewah itu?" Kekurangaru-kekuxangannya ini mungkin merajadi lebih besar lagi karena sang penasiha.t, yang tidak sada,r akan basa-basi sosial, atau gug,up karena ingin membuat kesan pertamanya yang baik, secara gegabah terjun ke dalam masalah yang belum dapat dimengertinya.,, Salah satxi rintangan antara ' penasihat dan rekan sekerjanya ialah alasan'di belakang pengangkatannya. Ada yang diangkat karena,seorang menteri yang iseng meminta seorang ahli dalam pokok ini atau itu. Tetapi pemilihan,serta pengangkatan itu merainta waktu beťbulan-bulan lamanya - bagaimana 'kalau menjelang kedatangan penasihat itu, menteri tadi sudah tidak memegang jabátan lagi? Penggántinya mungkin sekali menaruh perhatian kepada hál-hal yang berbeda sejcali,dan beliau harus menanggung seorang penasihat yang tidák diingininya.* Beberapa kali telah, terjadi, bah- Wa. seorang penasihat diangkat dengan harapan bahwa ia akan mendiskreditkan, atáu sekurang-kurangnya mengurangi pengaruh seorang yang menjadi musuh menteri. ТаҚ perlu dikatakan bahwa keadaan sėmacam ind hampir tidak ínemungkinkan kerja 'sama yang harmonis. Ada penasihat karëna desakan seorang wakil dari şuâtu yayasan atau badán yang berkepribadian kuht, diàngkat oleh pemermtah setempat. Ada pulá yang diangkat karena bahan atau bantuan keuangan yang' akan didapatkari tergantung dari diterima tidaknya penasihat itu. Ada lagi yang diangkat karena. gengsi kementerian naik apabila mempuhyai bahyák, penasihat, meskipun mereka tidak diperlukan ataupun diinginkan; Saýa tahu ada beberapapenasihat yang' diangkat. karenátelah 'terjadd kesalahan. afau késalahpahaman. 'Atau karena persetujuán yang kabtir,yang sudah lama dilupákan, nam,un toh 'sudah_ sempat menggerakkan proses birokrasi yang berakhir dengan mendaratnya.seorang penasihat. 'Penasihat yang diangkat ini.tidak diinginkandan tidak dihaxapkan kedatangannya di negara yang sángat asing baginya.. Ini mungkin contoh yang ekstrim dan menyedihkan. Situasi penasihat dąn yang dinasihati yang paling umum iąlah apabila yang dinasihati itu seb.ęnarnya tidak senang акап, ide bahwa ia memer-

18 luikan nasihat. Sekurang^kurangnya negara yang membutuhkan nasihat mempunyai регаѕаап tercampur tentang hal itu^m.ungkin ia menginginkan bantuan, tetapr 'bukan eorang pembantu. HaI ini terutama akan terjadi apabila negara yang bersangkutan itu bekas negara jajahan <dan penasihatnya datang dari negara yang sudah maju. Dalam hal ini negara-negara yang menerima penasihat itu sering amat sensitif, merasa bahwa penasihat berkuht putih itu bagaimanapun juga meneruskan.tiadisi.kolonial. Apabila ia ramah, ia berkenan merendahkan dirf, a:pabila ia tidajc iamah,' ia sombong. Tetapi hubungan itu pada dasarnya sulit. Tak ada seorang pun (kecuali ia negara yang bersangkutan) yang mengambil inisiatif untuk meminta bantuan, senang akan ide bahwa ada orang yang khusus diminta datang,untuk menunjukkan bagaimana ia harus melaksana)kan tugasnya. Ini memang tidak seratus persen benar, tetapi begitulah dirasakannya. Apa yang mereka pikirkan tentang para penasihat, untuk se-. bagian (besar) akibat pikiran mereka tentang dirinya sendiri. Kita barangkali benar kalau kita katakan, bahwa pada umumnya seorang penasihat yang masih hijau, memulai tugasnya dengan perasaan rag,u campur takut dan bangga. Ia bangga akan keterampilan dan intelajensinya yang telah raembuatnya terpilih sebagai emacam duta teknis. Ia bukanlah seorang yang manusiawi apabila ia tidak merasa bahwa orang-orang yang telah memilihnya ítu benar-benar orang yang pandai memilih. Kecemasannya itu disebabkan karena ia akan menghadapi situasi yang tak dikenalnya. Bagaimana seorang akan bereaksi terhadap campuran perasaan ini, tergantung dąri wataknya. Yang seorang akan bertindak hati-hati dan dianfr diam saja; yang lain sombong, bahkan icasar dan kejam, mencobá untuk meyakinkan orang lain-dan mungkin dirinya sendiri-bahwa ia sungguh-sungguh dapat mengerja:kan pekerjaan itu. Tanggapan yang demikian sudah barang tentu mempertajam perasaan benci orang-orang setempat. Namun, terlepas dari caral bagaimana reaksi masyarakat dalam hal ini, seorang penasihat baru, pada umumnya mengharapkan dirinya dianggap lebih penting daripada yang sebenarnya. Ia membayang4)ayangkan, pada waktu kapal terbangnya meluncur ke tempat tujuan, bahwa ia akan disambut dengan hangat oleh seorang,pejabat tinggi pemerintah setempat, kata-katanya akan didengar.kan penuh rasa hormat, ia akan langsung bertemu dengan mcnteri dan diwawancarai oleh pers. Kalau kenyataannya

19 lain, dan biasanya memang demikian, ia akan merasa sedikit kecewa, ata,u bahkan tersinggung karena kemampuannya tidak dihargai selayaknya. Yang ingin kami ajukan di sini ialah bahwa harapan yang salah dari penasihat baru ini sampai titik tertentu mengganggu perkembangan hubungan dengan rekan sekerjanya. Akan tetapi, janganlah begitu sinis dengan anggapan bahwa hanya rasa harga diri penasihat saja yang tersinggung apabila.harapannya tídak terwujudkan. Banyak di antara ahli-ahli bantuan teknik tertarik pada pekerjaannya karena mereka menganggap pekerjaan itu sebagai suatü kesempatan untuk menyumbangkan serta meringankan masalah-masalah dunia yang paling mendesa^. Apabila, karena sesuatu sebab penasïhat yang altruistis tidak diterima dengan senang hati, maka terasa olehnya bahwa sumbangan good u///r-nya ditolak dengan angkuh. Yang diharapkan ialah, bahwa penasihat yang berpengalaman telah mengatasi keterlibatan perasaan emosíonal dan intelektual ini dengan cara-cara yang akan saya bahan nanti. Akan tetapi, apabila ia tídak dapat mengatasi ini, ia akan телдегаѕкап hatinya dalanx kekecewaan, yang kemudian membuatnya menjadi seorang pembantah yang menunjukkan semua sifat-sifat yang dihubungkan dengan pribadinya pada permulaan tugasnya, meskipun pada saat itu apa yang dikatakan oxang tentang dirinya m,ungkin tidak benar. Kini ia akan menijauĥkan diri dan bertindak superior, ia akan menentukan peraturan-peraturan, dan menjadi yakin bahwa nasihatnasihatnya itu benar, dan bahwa orang-orang"di situ, tidak layak menerima nasihat itu. Saya telah menggunakan beťbagai istilah untuk menunjuk kepada orang dengan siapa penasihat itu ada hubungan kerja yang paling erat: orang yang dinasihati (adoisee), rekan ímbangan, teman sejawat setempat. Sekarang tíba waktunya untuk meneiiti pemakaian kata itu. Saya tidak senang dengan kata advisee, meskipun kata itu sederhana sekali, karena dalam kata itu terkandung perasaan seakan-akan si penasihat lebih superior. 'Rckan imbangan' (counterpart) lebih baik, mesikipun bisa menimbulkan dna tafsiran. 'Kolega, teman sejawat' (colleagfuc)ıuga membawa keraguan, akan tetapi saya lebih senang dengan perkataan ini, fcarena mengandung dua implikasi, yaitu 'kerja sama dan kesamaan. Adanya teman sejawat setempat yang cfektif, sangat penting karena dua alasan utama. Yang pertama ialah, bahwa seorang

20 penasihat ' tidak dap,at- mengerjakan ' apa-apa sendiri. Sumbangànsumbangannya bisa efektif, hanya k'alau disal;urkan dalam sistem" melalui''seseorang yang benar-benar merupakan bagian dari sistem itu, dan sudah jelas órang yang terbaik dalam hal ini adálahseorang kolega dengan siapa ia ada hubungan yang,dekat dan yang baik. Kedua,ia memerlukan seseorang,bukan saja timtuk diberi nasihat, akan tetapi 'seseorang yang dapat memberi nasihat kepadantja tentang negara di mana ia berada,'serta kebutuhan negaraitu. Karena alasan-alãsan índ, maka- kalau koiegā itu jauh lebih muda, ataupun jauh lebih tua,' - seseorang yang scbetulnya tidak pernah terbayang akan menjadi koleganya, ataukolega dekat di'negerinya séndirimaka hubungan itu tidakakan memuaskan.' Akan tetapi, seorang kolega yang -tepat bisa merupakan kawan yang berguria dalam suatu tim dengan penasihatnya. Penyatuan wawasan dan keterampilan yang diambil dari latar belakang pengalaman yang berbeda, dapat sangat berharga bila tidak dirmsak oleh ketegangan per^ orangan. Kolega şetempat seringkali jugą dapat memperalat si penasihaf sebagai tameng, tēknisnya. Saya tahu beberapa kasus di шапа orang-orang seterąpat berhasil dalam.usaha. mereka supaya kebijąksanaan.mereka; yang kontroversiąl itu- diterima karena menyajikannyasebagai,pemikiran sang penasihaf. Suatu masalahyang berhubungan déngan hal ini. ialah bahwa banyak rekomendasi penasihat itu adalah rekomendasi yang diperolehnya setempat. Ia harus memutuskan, apakah ia akan mengakui sumber itu dan dengan demikian mungkin akan, mengurangi dampak rekomendasi itu, atau memberi kesan seakan-akan rekomendasi itu datang dari dia sendiri,dan dengan demikian.mungkin merusak hubungan dengan rekan imbangannya. Sebaiknya iacukup dekat dengan koleganya, sehingga dapat membahas kesulitannya secara terbuka; ka]au tidak, ia terpaksa harus membiarkan dirinya terarahkán oleh keadaan pada waktuja.mengambil keputusan. Ada"sekelompok orang yang beránggapan bahwa kolega setempát'sedikitbanyak merupakan murid penasihat itu. Dalam hu-' hxmgan ini,orang banyak berbicara tentang 'peran mendidik'-dari seo.ráng ahli teknik'dan Ъекегjа sedemikian r,upa, sehingga akhirnyá ia tidak diperlukan lagi'.-ták dapat dibantáh bahwa ada proses mendidik, akan tetapi hal ini timbal balik. Tak ada penasihat yan berhasil, yang pulang daritugasnya tanpa belajar sebahyak yang ia sendiri telah ajarkan. Memang benar juga kalau.dikatakan.10

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 2 Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 1. Tindakan menyembuhkan ketakutan. Kurung ketakutan Anda da kemudian ambil tindakan konstruktif. Tidak adanya tindakan tidak melakukan apapun terhadap situasi

Lebih terperinci

Fungsi Dinamika Kelompok

Fungsi Dinamika Kelompok Fungsi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :. Individu satu dengan yang lain akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI DISIPLIN ORGANISASI Disiplin adalah tindakan para manajer untuk menegakkan standar organisasi, yang apabila para pekerja tidak mengetahui dan memahami standar tersebut, maka perilaku mereka akan tidak

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode ...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia dalam kehidupannya. Kemajuan zaman memiliki nilai yang positif dalam kehidupan manusia, dimana pada

Lebih terperinci

Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya

Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya bahwa semua kebahagiaan yang kita alami berasal dari objek materi dan kita mencurahkan seluruh hidup kita untuk mengejarnya, maka kita dikendalikan oleh

Lebih terperinci

REKREASI. "Segala sesuatu ada masanya. Page 1

REKREASI. Segala sesuatu ada masanya. Page 1 REKREASI "Segala sesuatu ada masanya. Page 1 Perbedaan Rekreasi & Hiburan Ada perbedaan yang nyata antara rekreasi dan hiburan. Bilamana sesuai dengan namanya, Rekreasi cenderung untuk menguatkan dan membangun

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG PENILAIAN PRIBADI SANDIMAN DI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Tugas Seorang Suami Seorang pemuda yang bahagia dengan cepat pulang ke rumah untuk memberitahukan orang tuanya kabar baik bahwa pacarnya telah berjanji untuk menikahinya. Tetapi sang ayah, daripada menanggapi

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Pengantar Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh

Lebih terperinci

Gagasan Hidup Bermasyarakat

Gagasan Hidup Bermasyarakat Gagasan Hidup Bermasyarakat Seorang bayi dilahirkan. Seluruh keluarga bersukacita. Seorang tetangga datang membawa makanan untuk keluarga itu dan seorang teman tiba untuk menolong dalam perawatan anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki buah hati tentunya merupakan dambaan bagi setiap orang yang telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah terbesar nan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha menjamin obyektivitas

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan yang terjadi semakin ketat, individu dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan yang memadai

Lebih terperinci

MENGENAL TIPE KONSUMEN

MENGENAL TIPE KONSUMEN MENGENAL TIPE KONSUMEN 1. Tipe Konsumen Pendiam Konsumen tipe seperti ini biasanya tidak pandai bergaul sehingga jaringan pertemanannya terbatas. Namun, jika mereka memiliki teman, mereka sangat dekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dalam keadaan yang lemah, untuk memenuhi kebutuhannya tentu saja manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya, artinya ia akan tergantung

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri TAMBAHAN 267 Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri Pasal I 1 c) mempunyai suatu cara khusus untuk melaksanakan maksud-nya. 2 b) orang-orang yang dipilih, dibimbing dan diberi kuasa oleh-nya untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG A. Analisis Konsep Diri Remaja Delinquen di Desa Lobang Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Masa remaja merupakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang

Lebih terperinci

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev. 1 KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev. 1 at 45 (1994) KOMITE HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA, komentar umum no. 2.

Lebih terperinci

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan

Lebih terperinci

PENGANTAR PR Teknik Menulis PR. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

PENGANTAR PR Teknik Menulis PR. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA PENGANTAR PR Teknik Menulis PR Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Teknik Menulis PR Keahlian menulis adalah keahlian yang sangat penting dalam profesi PR. Bila anda ingin bisa menulis, jangan hanya menekuni

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

PERMAINAN PERAN. Ada enam topi dengan warna yang berbeda-beda. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir.

PERMAINAN PERAN. Ada enam topi dengan warna yang berbeda-beda. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. TOPI BERPIKIR Kecerdasan dan kemampuan berpikir bisa dianalogikan dengan mobil dan pengendaranya. Mobil biasa di tangan pengemudi luar biasa bisa mengalahkan mobil luar biasa yang dikendarai oleh pengemudi

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK Materi pembelajaran 'Motivasi Berprestasi' bertujuan untuk membekali mahasiswa/i akan pengertian, pemahaman terhadap motivasi berprestasi sebagai aspek pendorong untuk mencapai

Lebih terperinci

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri.

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Pengertian Pencitraan Diri Pencitraan merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan menghasilkan suatu karya atau tingkah laku guna mencapai

Lebih terperinci

Sosialisme Halaman E. F. Schumacher dalam Buku, Kecil Itu Indah

Sosialisme Halaman E. F. Schumacher dalam Buku, Kecil Itu Indah Sosialisme Halaman 240-246 E. F. Schumacher dalam Buku, Kecil Itu Indah Pertimbangan teoritis maupun pengalaman praktis membawa saya pada kesimpulan bahwa sosialisme itu menarik semata-mata karena nilai-nilai

Lebih terperinci

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis

Lebih terperinci

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau

Lebih terperinci

Saudara Membutuhkan Berita

Saudara Membutuhkan Berita Saudara Membutuhkan Berita Setiap tahun orang memilih beberapa macam benih untuk ditanam di kebun mereka. Kalau mereka ingin menanam boncis, mereka menanam benih boncis. Akan tetapi tukang kebun tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell

-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell -- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell 1. PENDAHULUAN Jika anda seorang petugas koperasi yang bekerja pada koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penyesuaian Sosial 2.1.1 Pengertian penyesuaian sosial Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, perkembangan ekonomi yang terjadi begitu pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

Lebih terperinci

13. KESIMPULAN. Majelis Hakim Yang Terhormat

13. KESIMPULAN. Majelis Hakim Yang Terhormat 13. KESIMPULAN Majelis Hakim Yang Terhormat Maksud saya menuliskan Pembelaan saya sendiri adalah untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang mudah dipahami, dengan demikian agar tidak ada lagi keraguan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KESTABILAN EMOSI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RSUD UNDATA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. transisi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sangat menonjol dialami. fisik dan psikis. Sofyan S.

I. PENDAHULUAN. transisi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sangat menonjol dialami. fisik dan psikis. Sofyan S. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa dimana terjadinya gejolak yang sangat meningkat yang biasa dialami oleh setiap orang. Masa ini dikenal pula sebagai masa transisi, dimana

Lebih terperinci

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM. BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 APAKAH PEMAHAMAN DIRI? Kesadaran diri adalah mengetahui motivasi, preferensi dan kepribadian serta memahami bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi penilaian,

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

MENG-HACK ORANG Psikologi Social Engineering

MENG-HACK ORANG Psikologi Social Engineering MENG-HACK ORANG Psikologi Social Engineering Betha Aris S Judul Asli: People Hacking: The Psychology of Social Engineering Text of Harl's Talk at Access All Areas III 05/07/97 Diterjemahkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP OVER PROTECTIVE ORANGTUA DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS. S k r i p s i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP OVER PROTECTIVE ORANGTUA DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS. S k r i p s i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP OVER PROTECTIVE ORANGTUA DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS S k r i p s i Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN 3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN Semua organisasi organisasi yang terlibat dalam kegiatan nuklir jelas memiliki perhatian yang sama terhadap pemeliharaan dan peningkatan keselamatan. Tetapi

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 1960 TENTANG PENGAWASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 1960 TENTANG PENGAWASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 1960 TENTANG PENGAWASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu mengadakan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan

Lebih terperinci

DINAMIKA PEMBELAJARAN

DINAMIKA PEMBELAJARAN DINAMIKA PEMBELAJARAN Kamalasari 1* dan Eli Rohaeti 2 1 LPMP Kalimantan Tengah *Nidya_unpar@yahoo.co.id (0536)3237124 2 Jurdik Kimia FMIPA UNY Abstrak Saat ini pembelajaran yang berkualitas tidak lagi

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein Mengapa Sosialisme? Albert Einstein Apakah pantas bagi seseorang yang bukan merupakan pakar di bidang persoalan sosial dan ekonomi mengemukakan pandangannya berkaitan dengan sosialisme? Karena berbagai

Lebih terperinci

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. DOA Pengantar Apakah Anda pernah kagum akan sesuatu yang dikatakan oleh seorang anak kecil? Mungkin caranya menerangkan bagaimana cara kerja sebuah mainan. Atau mungkin ia menceriterakan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG OWNER DIRECTOR GENERAL MANAGER MARKETING DEV A D M H R D & G A SALES MANAGER A S S BM CHEVROLET BM MITSUBISHI BM HINO OPR.MGR.SUZUKI ZW SUPERVISOR SUPERVISOR

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA Disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 9 Desember 1998 M U K A D I M A H MAJELIS Umum, Menegaskan kembalimakna penting dari ketaatan terhadap

Lebih terperinci

PEDOMAN INTERNASIONAL BAR ASSOSIATION UNTUK KONSULTAN HUKUM ASING (FLC)

PEDOMAN INTERNASIONAL BAR ASSOSIATION UNTUK KONSULTAN HUKUM ASING (FLC) PEDOMAN INTERNASIONAL BAR ASSOSIATION UNTUK KONSULTAN HUKUM ASING (FLC) A. JUDUL. International BAR Assosiation. Pedoman IBA Untuk Konsultan Hukum Asing atau FLC ("Pedoman"). B. REKOMENDASI. IBA merekomendasikan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti

Lebih terperinci

Nama : Jenis kelamin : Tempat/ Tanggal lahir : Lama Bekerja : Jabatan yang disandang saat ini :

Nama : Jenis kelamin : Tempat/ Tanggal lahir : Lama Bekerja : Jabatan yang disandang saat ini : DATA PRIBADI Sebelum Bapak/ Ibu mengisi kuesioner, pada halaman ini terdapat sejumlah pertanyaan yang menyangkut identitas Bapak/ Ibu. Kami harap Bapak/ Ibu bersedia mengisinya dengan menuliskan data diri

Lebih terperinci

Etika di Sekolah : Sebuah Model Program Pemberantasan Korupsi di USA

Etika di Sekolah : Sebuah Model Program Pemberantasan Korupsi di USA Etika di Sekolah : Sebuah Model Program Pemberantasan Korupsi di USA Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Ringkasan Pendidikan Model Kode Etik, yang dirancang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI 2012 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor penunjang proses belajar mengajar di sekolah adalah ruang kelas. Kelas menjadi

Lebih terperinci

Memilih Sikap Positif

Memilih Sikap Positif Memilih Sikap Positif Sulaiman, seorang terselamat dalam korban kamp Yahudi pada Perang Gaza yang selamat, berkata, "Segalanya dapat diambil dari manusia, kecuali kebebasannya yang terakhir, iaitu kemampuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena membaca

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena membaca BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena membaca merupakan perilaku yang positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan sebelum

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL Dengan hormat, Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saat ini sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah BAB II LANDASAN TEORI A. Keterampilan Komunikasi 1. Definisi Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan guru dalam berbicara, mendengar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan yang terbentuk antara pria dan wanita yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan hasrat

Lebih terperinci

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KELAS RAHMA WIDYANA

MANAJEMEN KELAS RAHMA WIDYANA MANAJEMEN KELAS RAHMA WIDYANA PRINSIP DASAR bagi TRAINER dalam Experiential Learning Memiliki pemahaman yang MENYELURUH tentang konsep Experiential learning / Adult learning Memberi kesempatan bagi trainee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu. Melalui pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar

BAB I PENDAHULUAN. individu. Melalui pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai peranan penting dalam proses memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan professional individu. Melalui pendidikan,

Lebih terperinci

HUKUM INTERNASIONAL Argentina Mengakui Negara Palestina. Oleh : Didik Sugianto ( )

HUKUM INTERNASIONAL Argentina Mengakui Negara Palestina. Oleh : Didik Sugianto ( ) HUKUM INTERNASIONAL Argentina Mengakui Negara Palestina Oleh : Didik Sugianto (134704009) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PMP-KN PROGRAM STUDI ILMU HUKUM 2014 A. Uraian kasus Argentina

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI? SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI? Pernyataan Pribadi Maksud penilaian diri sendiri ini adalah untuk membantu Saudara menghimpun segala hal-ihwal mengenai diri Saudara. Saudara membutuhkan

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk

Lebih terperinci

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI Widada Universitas Negeri Malang E-mail: widada.fip@um.ac.id ABSTRAK Untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang komplek dan rumit diperlukan

Lebih terperinci