PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMA"

Transkripsi

1 PENGEMANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMA Sri udiningsih* Muhardjito** Asim*** *urusan Fisika FMIPA UM, aningphys@gmail.com **Pembimbing I, urusan Fisika FMIPA UM, muhardjito_fis@yahoo.com ***Pembimbing II, urusan Fisika FMIPA UM, asim@um.ac.id alan Semarang 5 Malang ASTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) tingkat kelayakan instrumen diagnostik three tier, (2) mengidentifikasi miskonsepsi listrik dinamis pada siswa kelas X SMA. Data dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa saran dari validator dan miskonsepsi siswa. Data kuantitatif berupa persentase dari miskonsepsi yang dialami siswa. Hasil penelitian adalah: (1) validitas isi oleh ahli sebesar 90% sehingga instrumen tes memenuhi kriteria valid, (2) uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas X SMAN 1 Turen diperoleh 28 butir soal memenuhi kriteria valid dengan reliabilitas sangat tinggi, (3) h asil analisis deskriptif dari penerapan instrumen diagnostik three-tier yang dialakukan di kelas X-7 SMAN 1 Turen sebesar 27,7% siswa mengalami miskonsepsi listrik dinamis dan 23,1% siswa tidak tahu konsep listrik dinamis. Kata Kunci: miskonsepi, listrik dinamis, instrumen diagnostik three tier Sesuai dengan Standar Isi mata pelajaran fisika untuk SMA/MA menyatakan bahwa tujuan mata pelajaran fisika adalah agar siswa menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada pelaksanaannya, terdapat siswa yang gagal dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu ditandai nilai di bawah KKM atau tidak tuntas. Siswa yang gagal mencapai tujuan belajar adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar. Salah satu kesulitan belajar pada siswa adalah karena terjadi miskonsepsi. Sesuai dengan focus group discussion (FGD) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Turen diperoleh beberapa miskonsepsi pada materi listrik dinamis, yaitu: (a) siswa beranggapan bahwa baterai yang dirangkai paralel menghasilkan beda potensial yang lebih besar daripada baterai yang dirangkai seri, (b) siswa beranggapan bahwa tegangan jepit merupakan hasil kali arus dengan hambatan dalam baterai, (c) siswa beranggapan bahwa hubungan pendek terjadi karena 1

2 2 hambatan sangat besar. Suwarto (2013: 115) mengungkapkan bahwa untuk mengetahui miskonsepsi pada topik tertentu digunakan tes diagnostik. Pesman (2010: 216) berpendapat bahwa instrumen diagnostik three tier merupakan instrumen tes yang paling valid, reliabel, dan akurat untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa. Instrumen diagnostik three tier memiliki kelebihan daripada two tier dan pilihan ganda biasa karena pada tier ketiga berupa item untuk meyakinkan respon siswa, sehingga peneliti memperoleh informasi lebih banyak tentang miskonsepsi siswa dan dapat membedakan dengan siswa yang kurang memahami konsep atau tidak tahu konsep (Pesman, 2010:216). Para peneliti di luar negeri telah banyak menemukan adanya miskonsepsi pada materi listrik dinamis. Pesman (2010) dan Engelhardt & eichner (2004) menyebutkan bahwa banyak siswa mempunyai miskonsepsi pada materi listrik dinamis, khususnya pada rangkaian listrik sederhana yaitu power supply sebagai sumber arus konstan, pemakaian arus bersama pada suatu rangkaian (model arus konsumsi), dan local reasoning. Gejala miskonsepsi pada materi listrik dinamis juga terjadi pada siswa kelas X SMA di Indonesia, salah satunya adalah siswa SMAN 1 Turen, sehingga untuk mengetahui miskonsepsi listrik dinamis secara akurat peneliti melakukan penelitian pengembangan instrumen diagnostik three tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi listrik dinamis. METODE Metode penelitian ini memodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh org dan Gall (Sukmadinata, 2010: 169). Dari kesepuluh langkah yang dikembangkan oleh rog dan Gall diatas, hanya 5 langkah yang diadaptasikan dalam penelitian ini, yaitu langkah pertama sampai langkah ke lima, kemudian dikelompokkan menjadi tiga langkah pokok yang telah dimodifikasi, yaitu (1) studi pendahuluan, (2) pengembangan produk, dan (3) uji coba produk. Studi pendahuluan berisi tentang kegiatan (1) studi kepustakaan dan (2) survai lapangan. Tahap pengembangan produk meliputi lima kegiatan, yaitu (1) identifikasi tujuan tes dan ruang lingkup materi, (2) penyusunan kisi-kisi tes, (3) penulisan butir soal, (4) validasi oleh ahli, dan (5) revisi I. Tahap uji coba produk terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu (1) uji coba

3 3 butir soal, (2) analisis butir soal, dan (3) revisi II. Setelah produk direvisi berdasarkan hasil analisis butir soal, maka butir soal yang memenuhi kriteria valid dan reliabel diterapkan kepada siswa untuk mengetahui miskonsepsi sedangkan butir soal yang tidak valid dibuang atau tidak diikutsertakan pada penerapan produk. Hasil dari penerapan produk, dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang konsep listrik dinamis. Ahli yang memvalidasi produk terdiri dari 5 orang, yaitu 2 dosen fisika Universitas Negeri Malang dan 3 guru fisika SMAN 1 Turen. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dari ahli atau validator adalah dengan menggunakan angket penilaian. Kriteria penilaian angket kepada validator untuk mengetahui validitas isi instrumen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kriteria Penilaian Angket untuk Validator Kriteria Sekor 0 Keterangan utir soal tidak sesuai dengan indikator, bahasa yang digunakan sulit dipahami Saran Sekor 1 utir soal sesuai dengan indikator, bahasa yang digunakan sulit dipahami atau apabila butir soal tidak sesuai dengan indikator, bahasa yang digunakan mudah dipahami Sekor 2 utir soal sesuai dengan indikator, bahasa yang digunakan mudah dipahami Para validator diminta memberikan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan cukup dengan memberi tanda centang ( ) pada tempat yang sudah tersedia dan mengisi kolom saran untu perbaikan penulisan butir soal. Adapun rumus yang digunakan untuk analisis data adalah Hasil nilai dalam skala persentase menyatakan instrumen tersebut valid atau perlu direvisi ulang. Kriteria kevalidan instrumen tes dibagi menjadi empat kriteria. Kriteria dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kriteria Kevalidan Data Angket Penilaian Validator Skala nilai (%) Keterangan 85, Valid (tidak revisi) 67,18-85,93 Cukup valid (tidak revisi) 48,44-67,17 Kurang valid (revisi) 25,00-48,43 Tidak valid (revisi) (Data diolah dari Ismail, 2007: 30)

4 4 Instrumen diagnostik yang telah valid kemudian diujicobakan pada siswa siswa. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas X-1, X-2, X-6, X- 8, dan X-9 SMAN 1 Turen sebanyak 153 siswa. Adapun alasan pemilihan kelas sebagai uji coba karena siswa-siswanya berkemampuan sama. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata rapor fisika semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 tiap kelas hampir sama. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Rumus untuk mengalisis data uji coba instrumen diagnostik dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Rumus untuk Analisis utir Soal No. Analisis Rumus Kriteria 1 Validitas butir M p M P Menggunakan (r t tab ) dengan soal r S q taraf signifikansi 5%. ika t (Point iserial) r > r tab maka dikatakan butir tersebut valid dan tidak valid jika berlaku kebalikannya (Sumber: Arikunto, 2009: 78) 2 Reliabilitas butir 2 n S - pq 0,8 < r 11 1,0 = sangat tinggi soal r ,6 < r n1 S 11 0,8 = tinggi (K-R. 20) 0,4 < r 11 0,6 = sedang 2 fx 2 0,2 < r fx 11 0,4 = rendah 2 S N 0,0 < r 11 0,2 = sangat rendah N (Sumber: Arikunto, 2009: 100) 3 Taraf Kesukaran P: 0,71-1,00 mudah P s P: 0,31-0,70 sedang P = taraf kesukaran P: 0,0-0,30 sukar = jumlah siswa menjawab benar (Sumber: Arikunto, 2009: 210) s = jumlah seluruh siswa 4 Daya Pembeda A D: 0,00-0,20 : jelek D - = P A P A D: 0,21-0,40 : cukup D: 0,41-0,70 : baik = jumlah peserta tes D: 0,71-1,00 : baik sekali A = jumlah kelompok atas D: negatif : sangat jelek = jumlah kelompok bawah (sebaiknya soal A = kelompok atas menjawab benar dibuang) = kelompok bawah menjawab benar (Sumber: Arikunto, 2009: 218) P A = A = kelompok atas menjawab benar A P = = kelompok bawah menjawab benar

5 5 utir soal yang nilai validitasnya rendah dilakukan revisi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penerapan produk. Produk akhir pada pengembangan ini adalah instrumen diagnostik berupa pilihan ganda tiga tingkat atau three-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi. Tier pertama merupakan soal pilhan ganda biasa dengan lima pilihan jawaban, tier kedua merupakan alasan terhadap pilihan jawaban, dan tier ketiga merupakan derajat keyakinan. Penerapan produk dilakukan dengan cara memberikan tes pada siswa kelas X-7 yang berjunlah 33 siswa dengan menggunakan instrumen diagnostik yang telah direvisi. Data hasil penerapan produk kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui miskonsepsi-miskonsepsi listrik dinamis yang terjadi pada siswa. Kondisi false positive adalah siswa menjawab benar pada tier pertama dan salah pada tier kedua. Siswa pada kondisi false positive mengindikasikan terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi juga terjadi pada siswa yang menjawab salah pada tier pertama dan kedua namun yakin pada tier ketiga. Siswa pada kondisi false negeative, yaitu menjawab salah pada tier pertama dan menjawab benar pada tier kedua merupakan siswa yang tidak tahu konsep. Siswa tidak tahu konsep juga ditunjukkan oleh respon tidak yakin pada tier ketiga (Pesman, 2010: 215). Siswa yang miskonsepsi dikelompokkan menjadi dua tipe. Tipe I adalah siswa pada kondisi false positive dan tipe II adalah siswa yang memberi respon pada tier pertama dan kedua salah namun pada tier ketiga yakin. Siswa yang tidak tahu konsep juga dikelompokkan menjadi dua tipe. Tipe A adalah siswa pada kondisi false negative dan tipe adalah siswa yang tidak yakin pada tier ketiga. Analisis yang digunakan untuk menentukan siswa yang miskonsepsi dan siswa tidak tahu konsep menggunakan teknik persentase sebagai berikut. P S x 100% s Keterangan: P = persentase jumlah siswa pada false positive, false negative, tidak yakin S = banyaknya siswa pada false positive, false negative, tidak yakin s = jumlah seluruh siswa peserta tes.

6 6 HASIL DAN PEMAHASAN Hasil pengembangan pada penelitian ini berupa soal diagnostik three-tier untuk konsep listrik dinamis. umlah soal yang dikembangkan dan digunakan sejumlah 28 butir soal, dengan lima pilihan jawaban, lima pilihan alasan, dan derajat keyakinan. Instrumen tersebut mewakili 8 konsep dalam listrik dinamis, dengan rincian: 4 soal mewakili konsep arus listrik, 2 soal mewakili konsep hambatan listrik, 3 soal mewakili konsep beda potensial, 3 soal mewakili konsep hukum Ohm, 4 soal mewakili konsep hukum Kirchhoff, 7 soal mewakili konsep energi dan daya listrik, 3 soal mewakili konsep hubungan pendek, dan 2 soal mewakili konsep alat ukur listrik. Hasil analisis data uji coba kepada ahli diperoleh validitas isi instrumen sebesar 90% berarti secara keseluruhan butir soal instrumen diagnostik valid. erdasarkan analisis butir soal diperoleh 28 butir soal valid dengan nilai reliabilitas sangat tinggi. Taraf kesukaran pada instrumen diagnostik diperoleh 5 butir soal mudah, 17 butir soal sedang, dan 8 butir soal sukar sehingga memiliki taraf kesukaran berdasarkan kurva normal. Hasil daya pembeda butir soal diperoleh kriteria baik sekali sejumlah 5 butir soal, kriteria baik sejumlah 15 butir soal, kriteria cukup sejumlah 7 butir soal, dan kriteria jelek sejumlah 3 butir soal. utir soal yang tidak valid sehingga tidak diikutkan pada penerapan produk. Hasil penerapan instrumen diagnostik three-tier dianalisis untuk menunjukkan persentase miskonsepsi siswa. Miskonsepsi-miskonsepsi yang terjadi pada siswa dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Miskonsepsi Listrik Dinamis yang Dialami Siswa Konsep yang enar Miskonsepsi Siswa (1) Konsep Arus Listrik (1) Konsep Arus Listrik Arah arus listrik pada rangkaian adalah dari kutub positif baterai menuju alat kemudian ke kutub negatif Pada rangkaian sederhana, besar arus listrik sama pada setiap titik Arus listrik mengalir dari lampu menunju sumber tegangan. Semakin jauh dari kutub postitif baterai, arus listrik semakin kecil (sebagian arus diserap lampu, model konsumsi). (2) Konsep Hambatan pada Penghantar (2) Konsep Hambatan pada Penghantar Hambatan pada penghantar sebanding dengan hambatan jenis dan panjang kawat, serta berbanding terbalik dengan luas penampang. Hambatan listrik pada kawat penghantar sebanding dengan luas penampang, dan berbanding terbalik dengan panjang kawat. umlah siswa (%) 24 21,2 27,3

7 7 Lanjutan Tabel 4 Miskonsepsi Listrik Dinamis yang Dialami Siswa Konsep yang enar Miskonsepsi Siswa (3) Konsep eda Potensial atau Tegangan (3) Konsep eda Potensial atau Tegangan aterai dirangkai paralel menghasilkan beda potensial sebesar beda potensial satu baterai. aterai yang dirangkai paralel menghasilkan beda potensial yang besar. aterai dirangkai seri menghasilkan beda aterai yang dirangkai seri potensial sebesar penjumlahan beda menghasilkan beda potensial yang kecil. potensial beberapa baterai yang dirangkai. eda potensial pada rangkaian terbuka eda potensial terdekat dengan kutub sebesar ggl baterai. positif adalah yang terbesar. eda potensial pada rangkaian tertutup (saat arus mengalir) adalah tegangan jepit, yaitu. eda potensial pada baterai yang memiliki hambatan dalam r, ketika mengalirkan arus I adalah I.r Dengan r hambatan dalam, R hambatan luar. (4) Hukum Ohm (4) Hukum Ohm Semakin besar beda potensial V, arus listrik Semakin besar beda potensial V, arus I semakin besar pada hambatan R konstan. listrik I semakin besar, dan hambatan R Grafik hubungan V-I berupa garis lurus menjadi kecil. dengan gradien grafik merupan 1/R aterai yang disusun paralel menghasilkan beda potensial besar sehingga nyala lampu lebih terang. (5) Hukum Kirchhoff (5) Hukum Kirchhoff Arus yang masuk percabangan sama dengan Arus listrik dikonsumsi lampu, sehingga arus yang ke luar percabangan. Penjumlahan ggl (ε) sumber tegangan dan penurunan tegangan (IR) sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. di akhir aliran arus menjadi kecil. Arah arus listrik lebih mudah menuju ke arah horisontal daripada ke arah vertikal atau atas. (6) Energi dan Daya Listrik (6) Energi dan Daya Listrik Hambatan dirangkai seri menghasilkan R total besar sehingga energinya kecil. Hambatan yang dirangkai seri menghasilkan energi yang besar. Terang lampu dipengaruhi daya disipasi Terangnya lampu dipengaruhi yang diterima lampu. spesifikasi lampu bukan daya disipasi. (7) Hubungan Pendek (7) Hubungan Pendek Hubungan pendek terjadi karena arus yang Hubungan pendek terjadi karena sangat besar. hambatan yang sangat besar. Alat-alat listrik rumah tangga tidak bisa Alat-alat listrik bisa dipasang di rumah digunakan jika arus yang dihasilkan dengan arus yang melebihi spesifikasi melebihi spesifikasi sekring yang dipasang. sekring. Spesifikasi sekring lebih aman jika tidak terlalu besar (sedikit lebih besar dari arus pada rangkaian) (8) Alat Ukur Listrik (8) Alat Ukur Listrik Penggunaan amperemeter dipasang seri. Penggunaan voltmeter dipasang paralel. umlah siswa (%) 45,5 21,2 57,6 42,4 78,8 30,3 15,2 18,2 15,2 27,3 51,6 51,5 Sekring dengan spesifikasi arus yang besar lebih aman. 15,2 Penggunaan amperemeter adalah dipasang paralel pada rangkaian. 27,3

8 8 PENUTUP Kesimpulan Hasil validitas isi kepada ahli diperoleh validitas isi sebesar 90%. Hasil analisis uji coba produk kepada siswa diperoleh 28 butir soal memenuhi kriteria valid. Rata-rata validitas butir soal sebesar 0,419 yang berarti instrumen diagnostik secara keseluruhan valid. Reliabilitas tes sangat tinggi, yaitu sebesar 0,83. Taraf kesukaran instrumen diagnostik termasuk kriteria sedang, yaitu ratarata taraf kesukaran sebesar 0,45. Daya pembeda instrumen diagnostik termasuk kriteria baik, yaitu rata-rata nilai daya pembeda sebesar 0,491. Hasil penerapan soal pada siswa kelas X-7 SMAN 1 Turen, sebesar 27,7% siswa mengalami miskonsepsi dan 23,1% tidak tahu konsep pada materi listrik dinamis. adi dapat disimpulkan bahwa instrumen diagnostik three-tier yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan reliabel untuk menidentifikasi miskonsepsi. Saran Saran yang diberikan kepada pengguna produk media pembelajaran ini antara lain: (1) disarankan untuk melanjutkan penelitian sampai pada tahap uji coba lebih luas dan (2) diharapkan kepada pembaca untuk mengembangkan instrumen diagnostik three-tier pada materi dan mata pelajaran yang lain. DAFTAR RUUKAN Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. akarta: umi Aksara. Engelhardth, P.V. and eichner, R Student s Understanding of Direc Current Resistive Electrical Circuits. American ournal Physics. 72, (1), Ismail, T Pengembangan Modul Ekosistem Untuk Pembelajaran Sains di SMP kelas VII dengan Model Pembelajaran Siklus elajar yang erorientasi Konstruktivis. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Pesman, Haki and Eryilmaz, Ali Development of a Three-Tier Test to Assess Misconceptions About Simple Electric Circuits. The ournal Of Educational Research. 103: Sukmadinata, Nana Metode Penelitian Pendidikan. andung: Remaja Rosdakarya. Suwarto Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka elajar.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 4 MENGEMBANGKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT SEBAGAI ALAT EVALUASI MISKONSEPSI MATERI OPTIK Sri Lestari Handayani, Ani Rusilowati dan Sugianto Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penggunaan metode kuasi eksperimen dalam penelitian

Lebih terperinci

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ISSN 2338 3240 DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH Andhika Nugraha 1, I Komang Werdhiana 2, dan I Wayan Darmadi 3 Email: andhika_entrepreneur@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN DIAGNOSTIK BENTUK PILIHAN GANDA 2 TINGKAT UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI KALOR SISWA KELAS X-7 SMA LABORATORIUM UM Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI MEDAN MAGNET MENGGUNAKAN THREE TIER TEST PADA SISWA KELAS XII SMA DI JEMBER Eri Setyaningsih Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER eri.setyaningsih@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c. Listrik Dinamis A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI SOAL

LEMBAR VALIDASI SOAL LEMBAR VALIDASI SOAL PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PROBLEM POSING TIPE FREE-PROBLEM POSING DAN TIPE STRUCTURED-PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMAN I NGAGLIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Masalah umum

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di Kabupaten Garut pada siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2012/2013. Sesuai dengan rekomendasi guru

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional berikut: 1. Miskonsepsi BAB III METODELOGI PENELITIAN Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai Miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsepsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN DRILL PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 11 BEKASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN DRILL PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 11 BEKASI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN DRILL PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 11 BEKASI Diah Fajaryanti 1. Sekolah Menengah Atas Negeri 11, Bekasi..

Lebih terperinci

PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN SISWA SMA DI KOTA SEMARANG

PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN SISWA SMA DI KOTA SEMARANG PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN SISWA SMA DI KOTA SEMARANG Ani Rusilowati Jurusan Fisika FMIPA UNNES Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang Abstrak Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui apakah peserta didik di sekolah menengah dapat memahami konsep atau arti fisis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS Adolfina Galla, I Komang Werdhiana dan Syamsu gallaadolfina@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 10 FISIKA Listrik Dinamis - Latihan Soal Doc Name : AR10FIS0601 Version : 2012-08 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8. 10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar 2

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5 1. Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini! Besarnya arus listrik pada hambatan R 3 adalah. 6/3 Ampere 4/3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction

DAFTAR ISI  Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction DAFTAR ISI PERNYATAAN iii ABSTRAK. iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI.. viii DAFTAR TABEL.. x DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN.. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1 B. Rumusan Masalah 7 C. Tujuan Penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang bertujuan menggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PDEODE BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PDEODE BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan dasar dari karakter anak bangsa, jika bermutu baik maka akan menciptakan sebuah negara dengan generasi yang baik. Pendidikan di Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan exe Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Untuk SMA.

BAB I PENDAHULUAN. Judul Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan exe Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Untuk SMA. BAB I PENDAHULUAN Judul Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan exe Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Untuk SMA. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA swasta di kota Bandung, yaitu SMA Pasundan 2 Bandung. Pertimbangan pemilihan SMA swasta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 39 A III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian instrumentasi sehingga desain penelitian yang sesuai untuk penelitian ini adalah desain penelitian instrumentasi (Instrumentation

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK N 3 Semarang sejak tanggal 17 September 2014 sampai dengan 18 Oktober 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai 11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

Ketika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student

Ketika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 23 Bandung. Dalam penelitian ini jumlah seluruh responden yang mengerjakan soal adalah 40 orang siswa di kelas

Lebih terperinci

2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miskonsepsi masih menjadi salah satu masalah dalam pembelajaran fisika di sekolah. Banyak penelitian telah dilakukan dalam bidang pendidikan dengan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan non-eksperimen. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Metodologi penelitian merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di tiga SMA Negeri dan satu SMA Swasta di Kota Bandung. Subjek pada penelitian ini adalah instrumen tes diagnostik yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER Risalatun Nur Rohmah Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ririsrisa12@gmail.com Albertus

Lebih terperinci

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1) Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kota Bandung, lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah tiga sekolah menengah petama yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Bandung, yaitu SMA Negeri 14 Bandung yang melibatkan 36 orang siswa untuk enam soal tes esai, 36

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata, 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental atau disebut juga eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan kelas kontrol/pembanding,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut setiap orang untuk membenahi diri dan meningkatkan potensi masing-masing. Salah satu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN 2 JOMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN 2 JOMBANG Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 24-29 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

Kunci jawaban Posttest

Kunci jawaban Posttest Lampiran 19 Kunci jawaban Posttest KELS X POKOK BHSN HUKUM OHM E k a F i t r i a n i 158 1. Pada sebuah rangkaian tertutup, ketika dipasang hambatan yang nilainya 5 kali lebih besar dari semula, apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB PENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB Wiricha Annisak 1), Astalini ), Haerul Pathoni 3) 1 Mahasiswa S1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI 566 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 566-573 PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI Murbangun Nuswowati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

Bab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

Bab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Bab 8 Sumber: Young Scientist,1994 Nyala lampu pada malam hari, selain berfungsi sebagai penerangan juga menjadi bagian dari keindahan kota. Listrik Dinamis Hasil yang harus nda capai: menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! 2 Perhatikan penunjukkan jarum amperemeter pada gambar berikut! Berapa besar kuat arus yang terukur? Amperemeter

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Siti Maemunah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA p-issn: 337-5973 e-issn: 44-4838 HUUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEAYA DENGAN PRESTASI ELAJAR FISIKA Effendi Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII. Rahmawati

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII. Rahmawati IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII Rahmawati rahmawati2994@gmail.com Sri Handono Budi Prastowo srihandono947@gmail.com Trapsilo Prihandono trapsiloprihandono.fkip@unej.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dengan menggunakan tes

Lebih terperinci

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No.

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No. LAMPIRAN 1 Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2 Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal No. No. Absen Nilai Keterangan 1 1 47 TT 2 2 52 TT 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimen. Metode ini dipilih karena ada beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci