SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening"

Transkripsi

1 Pengaruh Arus Kas Operas Terhadap Harga Saham Dengan Persstens Laba Sebaga Varabel Intervenng Meyth Staf Pengajar Unverstas Krsten Maranatha Bandung ABSTACT Ths research s amed to examne and fnd out emprcal evdence of the postve nfluence of operaton cash flow on stock prce wth earnngs persstence as the ntervenng varable. Samples used n ths research are manufacturng companes lsted n Bursa Efek Jakarta n years observaton perod (999-00). Total samples are 00 companes. The data are collected usng purposve samplng method. The component of cash flow used s the operaton cash flow wth drect method from the cash flow report. Earnngs persstence s measured usng regresson coeffcent between current earnngs and next perod earnngs. Ths method s used snce t s approprate wth the condton n Indonesa. The earnngs used s operatng ncome. The result of path analyss shows that operaton cash flow does not nfluence stock prce wth earnngs persstence as the ntervenng varable. Thus, the hypothess of the research s not emprcally supported. Keywords: Stock Prce, Operaton Cash Flow, and Earnngs Persstence Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

2 . PENDAHULUAN Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan kepada phak-phak yang berkepentngan terhadap perusahaan selama perode tertentu. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber nformas keuangan perusahaan yang dapat dgunakan sebaga dasar untuk membuat beberapa keputusan, sepert: penlaan knerja manajemen, penentuan kompensas manajemen, pemberan dvden kepada pemegang saham, dan lan sebaganya. Terdapat dua tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Fnancal Accountng Concepts (SFAC) No.. Pertama, memberkan nformas yang bermanfaat bag nvestor, nvestor potensal, kredtor dan pemaka lannya untuk membuat keputusan nvestas, kredt, dan keputusan serupa lannya. Kedua, memberkan nformas tentang prospek arus kas untuk membantu nvestor dan kredtur dalam menla prospek arus kas bersh perusahaan (FASB [978]). Menurut standar akuntans keuangan d Indonesa (IAI [00]) tujuan laporan keuangan yatu untuk menyedakan nformas yang menyangkut poss keuangan, knerja serta perubahan poss keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bag sejumlah besar pemaka dalam pengamblan keputusan ekonom. Pada mulanya pelaporan keuangan hanya terdr dar neraca dan laporan laba rug. Pada tahun 96 Accountng Prncples Board (APB) mengeluarkan Opnon No. yang merekomendaskan pelaporan perubahan poss keuangan dalam laporan keuangan tahunan, tetap sfatnya tdak wajb. Pada tahun 97 pelaporan perubahan poss keuangan tersebut dwajbkan oleh Securtes and Exchange Commsson (SEC). Menanggap skap SEC, dkeluarkanlah Opnon No. 9 untuk menggantkan Opnon No. yang mewajbkan pelaporan perubahan poss keuangan. Pada tahun 987 barulah FASB mewajbkan pelaporan arus kas sebaga penggant laporan perubahan poss keuangan melalu Statement of Fnancal Accountng Standards (SFAS) No. 95. Manfaat laporan arus kas n telah dbuktkan oleh beberapa penelt, salah satunya Bowen et al. [986]. Dalam peneltannya dkatakan bahwa data arus kas mempunya manfaat dalam beberapa konteks keputusan, sepert: () mempredks kesultan keuangan, () menla rsko, ukuran, dan waktu keputusan pnjaman, () mempredks perngkat (ratng) kredt, () menla perusahaan, dan (5) memberkan Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

3 nformas tambahan pada pasar modal. Beberapa lteratur menganggap bahwa data arus kas merupakan ndkator keuangan yang lebh bak dbandngkan dengan akuntans karena laporan arus kas relatf lebh mudah dnterpretaskan dan relatf lebh sult untuk dmanpulas. Manpulas laba n basanya dlakukan melalu penggunaan metode akuntans yang berbeda untuk transaks yang sama dengan tujuan untuk menamplkan earnngs yang dngnkan. Pengujan kandungan nformas earnngs dmula dar peneltan semnal Ball dan Brown [968] yang menemukan bukt adanya hubungan yang sgnfkan antara unexpected earnngs dengan abnormal return saham. Peneltan n kemudan djadkan acuan bag penelt lan untuk menelt lebh lanjut hubungan antara earnngs dengan return saham. Sloan [996] menguj sfat kandungan nformas komponen accruals dan komponen arus kas, nformas tersebut terefleks dalam harga saham. Hasl menunjukkan bahwa knerja earnngs yang teratrbut pada komponen accruals menggambarkan persstens yang lebh rendah darpada knerja earnngs yang teratrbut pada komponen arus kas. Sloan [996] juga menunjukkan bahwa harga saham bereaks jka nvestor fxate (percaya) pada earnngs, gagal membedakan antara propertes komponen accruals dan komponen arus kas. Akbatnya, perusahaan-perusahaan yang level akrualnya relatf tngg (rendah) mengalam abnormal return masa datang yang negatf (postf) d sektar pengumuman earnngs masa datang. Sloan [996] berpendapat bahwa hasl peneltan n konssten dengan fksas earnngs oleh sebagan kecl partspan pasar terhadap jumlah total earnngs yang dlaporkan tanpa memperhatkan besarnya komponen accruals dan komponen arus kas. Kormed dan Lpe [987] menguj hubungan antara novas earnngs dan persstens laba dengan return saham. Hasl peneltannya menunjukkan bahwa koefsen respon laba berkorelas postf dengan persstens laba dan tdak menunjukkan senstvtas yang berlebhan, sehngga besarnya reaks return saham perusahaan pada earnngs harus dhubungkan dengan pengaruh novas earnngs pada ekspektas manfaat masa yang akan datang yang ddapat pemegang saham. Jad dapat dsmpulkan bahwa besarnya hubungan antara return saham dan earnngs tergantung pada persstens laba. Berdasarkan beberapa hasl peneltan yang dlakukan oleh beberapa penelt sebelumnya, penelt bermaksud untuk menguj dan menemukan bukt emprs Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

4 mengena ada pengaruh postf arus kas operas terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng. Hal n sekalgus juga merupakan kontrbus peneltan.. LANDASAN TEOITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.. AUS KAS DAN PESISTENSI LABA Fnger [99] menguj kemampuan earnngs dan arus kas dalam mempredks earnngs dan arus kas masa depan. Sampel terdr dar 50 perusahaan untuk perode Data akuntans dperoleh dar Compustat Annual Industral Fle dar , dtambah dengan nformas laporan tahunan dar Fnger [99] juga menguj asers FASB dengan dasar tahun 95 sampa dengan tahun 987, menggunakan unvarate dan smple multvarate tme-seres predcton models. Atas dasar mean-square error, Fnger [99] menemukan bukt dalam jangka pendek (- tahun ke depan), arus kas menyedakan nformas yang lebh bak darpada earnngs dalam menaksr arus kas mendatang, sementara untuk jangka panjang (-8 tahun), sedangkan arus kas dan earnngs sama baknya untuk mempredks. Hasl n tdak konssten dengan asers FASB. Hasl dar multvarate model menunjukkan bahwa earnngs menambah nformas untuk menaksr arus kas mendatang, tetap knerjanya tdak lebh bak darpada arus kas. Peneltan yang dlakukan Parawyat dan Bardwan [998] menguj hubungan laba dan arus kas dalam mempredks laba dan arus kas masa mendatang. Populas yang dtelt adalah laporan keuangan perusahaan go publk selama enam perode mula tahun Data peneltan yang dgunakan adalah data sekunder dar Bapepam, dengan sampel laporan yang dambl secara purposve random samplng sebesar 88 laporan keuangan dar 8 perusahaan manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Jakarta. Pengujan hpotess dlakukan dengan menguj varabel tanpa faktor deflator, dan menguj varabel setelah dlakukan penyesuaan dengan faktor deflator. Dengan menggunakan model regres yang berbeda, hasl pengujannya menunjukkan sebalknya yatu laba merupakan predktor yang lebh bak dar pada arus kas dalam mempredks laba dan arus kas. Cheng et al. [996] melakukan peneltan untuk menguj apakah nla tambah kandungan nformas arus kas operas menngkat ketka earnngs bersfat transtor. Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

5 Sampel yang dgunakan sebanyak.79 perusahaan yang terdaftar d NYSE dan ASE dengan jumlah observas total sebanyak 5.0. Data earnngs, arus kas operas, dan data harga saham untuk tahun dambl dar CSP. Secara umum, haslnya menunjukkan bahwa laba transtor mempunya dampak marjnal yang kecl terhadap return saham, dan nla tambah kandungan nformas arus kas operas menunjukkan penngkatan ketka sfat persstens laba menurun... AUS KAS DAN ETUN SAHAM Board dan Day [989] menguj apakah data arus kas mempunya kandungan nformas dalam hubungannya dengan harga saham. Data share prce bulanan dambl dar London Share Prce Database. Data akuntans dperoleh dar Cambrdge/DTI data. Sampel terdr dar 9 perusahaan manufaktur untuk perode Hasl peneltan mereka menunjukkan tdak berhasl menolak hpotess nol, yang berart bahwa data arus kas tdak mempunya kandungan nformas dalam hubungannya dengan harga saham. Dechow [99] menelt laba akuntans dan arus kas sebaga ukuran dalam menla knerja perusahaan. Sampel terdr dar perusahaan yang lstng d New York Stock Exchange atau Amercan Stock Exchange. Sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah 9.7 frm-quarter observatons, 7.08 frm-year observatons, dan 5.75 frm-four-year observatons. Hasl peneltannya menunjukkan bahwa laba akuntans merupakan ukuran penlaan knerja perusahaan dan a mendukung pernyataan FASB bahwa earnngs mampu mempredks arus kas maupun menla knerja manajemen... AUS KAS TEHADAP ETUN SAHAM MELALUI PESISTENSI LABA Pengujan hubungan earnngs dengan harga atau return saham dawal oleh peneltan semnal Ball dan Brown [968], menguj kandungan nformas earnngs yang berguna untuk mempredks return. Data yang dgunakan adalah data untuk perode yang dambl dar COMPUSTAT, CSP, dan Wall Street Journal. Peneltan n menggunakan 6 sampel pengumuman earnngs perusahaan yang terdaftar d NYSE. Model yang dgunakan adalah regresson model dan nave model. Secara umum dapat dsmpulkan bahwa penngkatan atau penurunan earnngs tahunan suatu perusahaan dkut dengan kenakan atau penurunan harga sahamnya. Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

6 Kormend dan Lpe [987] menguj hubungan antara novas earnngs dan persstens laba dengan return saham. Data terdr dar return saham tahunan dan earnngs untuk setap 5 perusahaan selama perode menggunakan tahun dar annual data. Hasl peneltannya menunjukkan bahwa koefsen respon laba berkorelas postf dengan persstens laba dan tdak menunjukkan senstvtas yang berlebhan, sehngga besarnya reaks return saham perusahaan pada earnngs harus dhubungkan dengan pengaruh novas earnngs pada ekspektas manfaat masa yang akan datang yang ddapat pemegang saham. Jad, dapat dsmpulkan bahwa besarnya hubungan antara return saham dan earnngs tergantung pada persstens laba. Sloan [996] menguj sfat kandungan nformas komponen accruals dan komponen arus kas, nformas tersebut terefleks dalam harga saham. Hasl menunjukkan bahwa knerja earnngs yang teratrbut pada komponen accruals menggambarkan persstens yang lebh rendah darpada knerja earnngs yang teratrbut pada komponen arus kas. Sloan [996] juga menunjukkan bahwa harga saham bereaks jka nvestor fxate (percaya) pada earnngs, gagal membedakan antara propertes komponen accruals dan komponen arus kas. Akbatnya, perusahaan-perusahaan yang level akrualnya relatf tngg (rendah) mengalam abnormal return masa datang yang negatf (postf) d sektar pengumuman earnngs masa datang. Sloan [996] berpendapat bahwa hasl peneltan n konssten dengan fksas earnngs oleh sebagan kecl partspan pasar terhadap jumlah total earnngs yang dlaporkan tanpa memperhatkan besarnya komponen accruals dan komponen arus kas. Tryono dan Hartono [000] menguj kandungan laba dan nformas arus kas yang dkelompokkan dalam arus kas dar aktvtas operas, pendanaan, dan nvestas, sepert yang drekomendaskan oleh SFAS No. 95 dan PSAK No., dengan menggunakan model levels dan return. Populas yang dgunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang mempublkaskan laporan keuangannya untuk tahun 995 dan 996. Perusahaan yang djadkan sampel adalah perusahaan-perusahaan yang sahamnya aktf dperdagangkan d bursa saham. Berdasarkan krtera tersebut dhaslkan sampel sebanyak 5 perusahaan. Data pelaporan keuangan dperoleh dar Indo-exchange fles, sedangkan data tanggal publkas laporan keuangan dan harga saham tap emten dperoleh dar dvs komunkas BEJ, dvs perdagangan BEJ dan haran Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

7 Bsns Indonesa. Metode analss yang dgunakan dalam peneltan n adalah regres model lner dengan pendekatan levels dan return untuk mengetahu kandungan nformas arus kas, komponen arus kas dan laba akuntans terhadap harga atau return saham. Hasl peneltannya menunjukkan bahwa dengan model level, total arus kas tdak mempunya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham, tetap pemsahan arus ke dalam komponen arus kas operas, arus kas pendanaan, dan arus kas nvestas menunjukkan adanya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham. Temuan lannya adalah dengan menggunakan model return, perubahan arus kas total, perubahan komponen arus kas, dan perubahan laba akuntans tdak mempunya hubungan yang sgnfkan dengan return saham. Mengacu pada beberapa peneltan d atas, maka peneltan n akan membuktkan apakah arus kas operas akan berpengaruh postf terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng. H : Arus kas operas berpengaruh postf terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng.. METODA PENELITIAN.. SAMPEL PENELITIAN Pada peneltan n yang menjad populas adalah semua perusahaan yang telah terdaftar d Bursa Efek Jakarta pada tahun 999 sampa 00 serta menerbtkan laporan keuangan per Desember untuk tahun buku 999 sampa 00. Pemlhan sampel peneltan dlakukan dengan menggunakan metode purposve samplng dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatve sesua dengan krtera yang dtentukan. Adapun krtera yang dgunakan untuk memlh sampel adalah sebaga berkut: a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar d BEJ pada tahun 999 sampa 00. b. Perusahaan menerbtkan laporan keuangan selama perode pengamatan. Laporan keuangan yang dgunakan sebaga sampel adalah laporan keuangan per Desember, dengan alasan laporan tersebut telah daudt sehngga nformas yang dlaporkan lebh dapat dpercaya. Berdasarkan krtera tersebut, jumlah sampel yang dgunakan dalam peneltan n terdapat pada tabel. Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

8 Tabel Sampel Peneltan Krtera Sampel Jumlah Perusahaan Jumlah perusahaan yang terdaftar perode Lembaga Keuangan dan Jasa (7) Perusahaan manufaktur 8 Perusahaan manufaktur yang lstng setelah 999 (8) Jumlah sampel perusahaan manufaktur 5 Laporan keuangan tdak berakhr Desember () Laporan keuangan dalam mata uang asng () Laporan keuangan tdak lengkap (6) Data harga saham dan beta koreks tdak lengkap (5) TOTAL SAMPEL 00.. IDENTIFIKASI DAN PENGUKUAN VAIABEL Sesua dengan pokok masalah hpotess yang akan duj, maka varabel peneltan yang akan duj melput: a. eturn Saham eturn saham adalah selsh antara harga saham perode sekarang dengan harga saham perode sebelumnya dbag harga saham pada perode sebelumnya atau dapat juga dnyatakan sebaga berkut: (P t - P t = P t - t - ) Notas: t = eturn saham pada perode ke-t P t = Harga saham perode pengamatan P t- = Harga saham perode sebelum pengamatan b. Komponen Arus Kas Komponen arus kas yang dgunakan adalah arus kas operas dengan metode langsung dar laporan arus kas. Arus kas operas adalah arus kas yang berasal dar aktvtas penghasl utama perusahaan dan aktvtas lan yang bukan merupakan aktvtas nvestas dan aktvtas pendanaan pada akhr tahun. c. Persstens Laba Persstens laba adalah propert laba yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang dperoleh saat n sampa masa mendatang. Lpe [990] dan Sloan [996] menggunakan koefsen regres dar hasl regres antara laba perode sekarang dengan perode yang akan datang Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

9 sebaga proks persstens laba karena sesua dengan konds Indonesa (Chandrarn [00]). Earnngs t = α β Earnngs t ε t Catatan: β = koefsen regres sebaga proks dar persstens laba. Laba yang dgunakan adalah laba operas. Laba operas memlk tngkat persstens yang tngg karena merupakan pendapatan yang berasal dar kegatan utama perusahaan (Sugr [00]). d. Book-to-Market ato (B/M) Book-to-market rato merupakan raso nla buku perusahaan terhadap harga saham. Book-to-market rato akan dperoleh dengan membalkkan nla Prce to Book Value (PBV) yang tercantum dalam laporan keuangan. Peneltan sebelumnya menunjukkan bukt bahwa varabel book to market rato memlk pengaruh sgnfkan terhadap return saham (Chan et al. [99]; Davs [99]; Chan et al. [998]; Pontff dan Schall [998]). Book - to - market rato (B/M) = PBV e. Beta Koreks Pasar modal Indonesa mash tergolong pada pasar modal yang tps, yang perdagangan sekurtasnya tdak snkron (nonsynchronous tradng), perhtungan koefsen Betanya akan bas. Oleh sebab tu, Beta yang bas tersebut perlu dlakukan koreks (Hartono dan Suranto [999]). Ada tga metode yang dapat dgunakan untuk koreks Beta yatu metode Scholes dan Wllams [977], Dmson [979], dan Fowler dan orke [98]. Dar ketga metode tersebut maka metode yang palng mampu untuk mengoreks bas yang terjad adalah metode Fowler dan orke, bak untuk data return yang berdstrbus normal maupun untuk data return yang tdak berdstrbus normal (Hartono dan Suranto [999]). Dengan menggunakan metode Fowler dan orke untuk empat perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead), maka koreks Beta dlakukan dengan tahapan: a. Melakukan pengoperasan regres berganda dengan persamaan: β, t = α β mt β mt mt β β mt mt β ε t mt β mt β 0 mt β b. Mendapatkan korelas seral return ndeks pasar dengan return ndeks pasar perode sebelumnya dengan pengoperasan regres berganda: mt Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

10 Padang, -6 Agustus t mt mt mt mt ε α = mt c. Menghtung bobot, masng-masng dengan rumus: W = W = W = W = d. Menghtung Beta koreks dengan persamaan: 0 = W W W W W W W W β β β β β β β β β β f. Prce Earnngs ato PE sebaga salah satu varabel kontrol dalam model regres. Basu [977] menemukan bahwa PE dengan return saham adalah berhubungan. Saham dengan PE yang tngg akan memperoleh pengembalan lebh tngg darpada yang dperoleh saham dengan PE yang rendah. Nla PE dnterpretaskan dengan formula (Foster [986]): share equty per Earnngs share equty per prce Market ato PE = g. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan n merupakan varabel kontrol yang dber smbol Sze. Varabel n dukur dar natural log total asset perusahaan. Secara matemats varabel sze dformulaskan sebaga berkut (Chen dan Stener [999]): Sze = Ln Total Asset t h. Earnngs Yeld (EY) Hasl peneltan Davs [99] menyatakan bahwa varabel earnngs yeld memlk pengaruh sgnfkan postf terhadap return saham. stock prce pershare Earnngs yeld (EY) Earnngs = K-AKPM 0

11 .. MODEL ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Model yang akan duj dalam peneltan n adalah: Gambar Pengaruh Arus Kas Operas Terhadap Harga Saham dengan Persstens Laba Sebaga Varabel Intervenng e p Persstens Laba p Arus Kas Operas p Harga Saham e Path analyss memberkan secara eksplst hubungan kausaltas antar varabel berdasarkan pada teor. Anak panah menunjukkan hubungan antar varabel. Setap nla p menggambarkan jalur dan koefsen jalur. Berdasarkan gambar model jalur dajukan hubungan berdasarkan teor bahwa arus kas operas mempunya hubungan langsung dengan harga saham (p). Namun demkan arus kas operas juga mempunya hubungan tdak langsung ke harga saham yatu dar arus kas operas ke persstens laba (p) baru kemudan ke harga saham (p). Koefsen jalur adalah standardzed koefsen regres. Koefsen jalur dhtung dengan membuat dua persamaan struktural yatu persamaan regres yang menunjukkan hubungan yang dhpotesskan. Dalam hal n ada dua persamaan tersebut adalah:. β t = b AKO t e. tl = b AKO t b β t b B/M t b t b 5 PE t b 6 SIZE t b 7 EY t e Dmana: β t = koefsen regres sebaga proks persstens laba pada perode t. AKO t = arus kas operas pada perode t. Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

12 tl = return saham pada perode t. B/M t = book-to-market rato pada perode t. t = rsko sstemats pada perode t. PE t = prce earnngs rato pada perode t. SIZE t = ukuran perusahaan pada perode t. EY t = earnngs yeld pada perode t. e = resdual atas persstens laba e = resdual atas harga saham Standardzed koefsen untuk arus kas operas pada persamaan () akan memberkan nla p. Sedangkan koefsen untuk arus kas operas dan persstens laba pada persamaan () akan memberkan nla p dan p. Varabel book-to-market rato (B/M), rsko sstemats (), prce-earnngs rato (PE), ukuran perusahaan (SIZE), dan earnngs yeld (EY) dmasukkan sebaga varabel kontrol karena dar peneltan terdahulu menunjukkan varabel tersebut relable mempredks return saham.. HASIL EMPIIS.. STATISTIK DESKIPTIF Statstk deskrptf memberkan gambaran mengena karakterstk varabel peneltan yang damat. Tabel Statstk Deskrptf Descrptve Statstcs ETUN AKO PL BM PE SIZE EY Mean Std. Devaton N -.09E E 7.7E Dalam hal n: ETUN = return saham. AKO = arus kas operas. PL = persstens laba. BM = book-to-market rato. = beta koreks Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

13 PE = prce earnngs rato. SIZE = ukuran perusahaan. EY = earnngs yeld. Statstk deskrptf pada tabel d atas memberkan gambaran mengena nla ratarata (mean) dan devas standar data yang dgunakan dalam peneltan n. Peneltan n menggunakan data yang mencakup tahun 999 sampa dengan tahun UJI ASUMSI KLASIK. Uj Normaltas Uj normaltas bertujuan untuk menguj apakah dalam model regres varabel terkat dan varabel bebas keduanya mempunya dstrbus normal atau tdak (Ghozal [00]). Peneltan n mengunakan pendekatan grafk Normal P-P of regresson standardzed resdual untuk menguj normaltas data. Jka data menyebar dsektar gars dagonal pada grafk Normal P-P of regresson standardzed resdual dan mengkut arah gars dagonal tersebut, maka model regres memenuh asums normaltas, tetap jka sebalknya data menyebar jauh berart tdak memenuh asums normaltas tersebut (Santoso [000]). Gambar menunjukkan bahwa grafk Normal P-P of regresson standardzed resdual menggambarkan penyebaran data dsektar gars dagonal dan penyebarannya mengkut arah gars dagonal grafk tersebut, maka model regres yang dgunakan dalam peneltan n memenuh asums normaltas. Gambar Uj Normaltas Normal P-P Plot of egresson Standardzed esdual.00 Dependent Varable: ETUN.75 Expected Cum Prob Observed Cum Prob. Uj Multkolnertas Uj multkolnertas bertujuan untuk mengetahu apakah d dalam model regres terdapat korelas antar varabel ndependen. Metoda yang dapat dgunakan Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

14 untuk menguj terjadnya multkolnertas dapat dlhat dar nla tolerance atau varance nflaton factor (VIF). Batas dar nla tolerance adalah 0,0 dan batas VIF adalah 5 (Santoso [000]). Model (Constant) AKO PL BM PE SIZE EY Dependent Varable: ETUN Tabel Uj Multkolnertas Collnearty Statstcs Tolerance 0,77 0,96 0,9 0,956 0,959 0,76 0,95 VIF,9,00,085,06,0,,09 Hasl analss pada tabel menunjukkan bahwa nla VIF semua varabel ndependen berada d bawah 5 dan nla tolerance berada d atas 0,0, sehngga dapat dsmpulkan bahwa tdak terjad multkolnertas.. Uj Autokorelas Autokorelas menunjukkan adanya konds yang berurutan d antara gangguan atau dsturbans u atau e yang masuk ke dalam fungs regres (Gujarat [995]). Autokorelas duj dengan menggunakan Durbn-Watson. Secara umum dengan menggunakan angka Durbn-Watson bsa dambl patokan (Santoso [000]): Angka D-W d bawah - berart ada autokorelas postf Angka D-W d antara - sampa berart tdak ada autokorelas Angka D-W d atas berart ada autokorelas. Tabel Uj Autokorelas Model Summary b Model Square Adjusted Square Std. Error of the Estmate Durbn-W atson. a a. Predctors: (Constant), EY, PE, PL, AKO,, BM, SIZE b. Dependent Varable: ETUN Hasl uj autokorelas tdak mengndkaskan terjadnya autokorelas. Tabel menunjukkan angka D-W sebesar,67. Angka,67 d antara - sampa, Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

15 sehngga dapat dsmpulkan bahwa dalam model peneltan n tdak terdapat gejala autokorelas.. Uj Heteroskedaststas Uj heteroskedaststas bertujuan untuk menguj apakah dalam model regres terdapat ketdaksamaan varans dar resdual satu pengamatan ke pengamatan lannya. Pengujan heteroskedaststas dlakukan dengan menggunakan uj Glejser (Gujarat [995]). Pada uj Glejser, nla resdual absolut dregres dengan varabel ndependen. Jka pengaruh varabel ndependen terhadap varabel dependen secara statsts adalah sgnfkan, maka terdapat heteroskedaststas. Uj Glejser dalam model regres (tabel 5) menunjukkan bahwa varabel beta dan sze secara statstk sgnfkan mempengaruh nla resdual absolut. Jad dapat dsmpulkan bahwa ada ndkas heteroskedaststas nla resdual persamaan dengan varabel-varabel ndependen peneltan. Tabel 5 Uj Heteroskedaststas Coeffcents a Model a. (Constant) AKO PL BM PE SIZE EY Dependent Varable: ABS_ES Unstandardzed Coeffcents Standard zed Coeffcen ts B Std. Error Beta t Sg E E E E E E E Dalam rangka melanjutkan analss, maka dlakukan transformas dalam bentuk model regres dengan cara membag model regres dengan salah satu varabel bebas (beta) yang terkena hetero. Model awal: Y = -,,07E - 5,7E - AKO - 6,6E - 0 PL,79E - 0 BM - 0 PE 8,6E - 0 SIZE 6,9E - 0 EY Model transformasnya menjad: 9,5E Y =, 5,7E - AKO 6,6E - 0 PL,79E ,07E - 0 PE 8,6E - 0 SIZE 6,9E - 0 EY BM 9,5E Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

16 Setelah model transformas dregres (tabel 6) menunjukkan bahwa tdak terdapat pengaruh yang secara statstk sgnfkan ketka nla resdual absolut dregres dengan varabel ndependen. Model a. Dalam hal n: _ (Constant) B0_ BA_ BP_ BB_ B5P_ B6S_ B7E_ Dependent Varable: _ Tabel 6 Penyembuhan Uj Heteroskedaststas = return saham. B0_ = beta koreks BA_ = arus kas operas. BP_ = persstens laba. Unstandardzed Coeffcents BB_ = book-to-market rato. B5P_ = prce earnngs rato. B6S_ = ukuran perusahaan. B7E_ = earnngs yeld. Coeffcents a Standard zed Coeffcen ts B Std. Error Beta t Sg..78E E PENGUJIAN HIPOTESIS Peneltan n menguj hpotess dengan metode analss regres berganda (multple regresson) dengan bantuan SPSS vers 0.0. Hpotess dalam peneltan n menggunakan regres berganda yang dperluas dengan metode path analyss untuk pengujan pengaruh varabel ntervenng. Hpotess peneltan n ngn membuktkan apakah arus kas operas berpengaruh postf terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng. Koefsen jalur dhtung dengan dua persamaan struktural (&), yatu persamaan regres yang menunjukkan hubungan yang dhpotesskan. Nla koefsen standardzed beta pada persamaan (&) merupakan nla jalur masng-masng persamaan. Bla nla standardzed beta pada persamaan () postf dan sgnfkan Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

17 (p<0,05), berart arus kas operas mempengaruh persstens laba. Demkan pula bla nla standardzed beta pada persamaan () postf dan sgnfkan (p<0,05), berart arus kas operas dapat berpengaruh langsung ke harga saham dan dapat juga berpengaruh tdak langsung terhadap harga saham melalu persstens laba sebaga varabel ntervenng. Untuk menentukan hubungan tdak langsung adalah dengan cara mengalkan koefsen tdak langsungnya, bla hasl perkalan koefsen tdak langsung lebh besar dar koefsen langsung berart hubungan yang sebenarnya adalah tdak langsung (Ghozal [00]). Hasl pengujan dsajkan pada tabel 7 dan tabel 8 berkut. Tabel 7 Hasl egres Pengujan Hpotess β t = b AKO t e Model a. (Constant) BA_ Dependent Varable: BP_ Unstandardzed Coeffcents Coeffcents a Standard zed Coeffcen ts B Std. Error Beta t Sg. -.50E E Tabel 8 Hasl egres Pengujan Hpotess tl = b AKO t b β t b B/M t b t b 5 PE t b 6 SIZE t b 7 EY t e Coeffcents a Model a. (Constant) B0_ BA_ BP_ BB_ B5P_ B6S_ B7E_ Dependent Varable: _ Unstandardzed Coeffcents Standard zed Coeffcen ts B Std. Error Beta t Sg..78E E Berdasarkan hasl output SPSS pada tabel 7 dan 8 dapat dlhat bahwa nla koefsen standardzed beta arus kas operas pada persamaan () postf sebesar 0,0 dan tdak sgnfkan (p>0,05) yatu 0,66, yang berart arus kas operas tdak mempengaruh persstens laba. Nla koefsen standardzed beta 0,0 merupakan nla path atau jalur p. Hasl peneltan n berbeda dengan peneltan terdahulu Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

18 yang dlakukan oleh Sloan [996], yang menyatakan bahwa arus kas berpengaruh postf terhadap persstens laba, yang mengsyaratkan semakn tngg komponen arus kas akan menngkatkan persstens laba yang dmlk oleh perusahaan. Pada output SPSS persamaan regres () nla standardzed beta untuk arus kas operas 0,005 dan persstens laba -0,00 semuanya tdak sgnfkan. Nla standardzed beta arus kas operas 0,005 merupakan nla jalur p dan nla standardzed beta persstens laba -0,00 merupakan nla jalur p. Gambar Pengaruh Arus Kas Operas Terhadap Harga Saham dengan Persstens Laba Sebaga Varabel Intervenng 0,0 Persstens Laba -0,00 Arus Kas Operas 0,005 Harga Saham Hasl analss jalur menunjukkan bahwa tdak adanya pengaruh arus kas operas terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng, sehngga hpotess peneltan tdak mendapat dukungan emprs. Hubungan langsung dar arus kas operas ke harga saham n tdak ddukung oleh bukt emprs karena tdak sgnfkan. Hasl peneltan n berbeda dengan peneltan terdahulu yang dlakukan oleh Tryono dan Hartono [000], yang menyatakan bahwa dengan model level, total arus kas tdak mempunya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham, tetap pemsahan arus ke dalam komponen arus kas operas, arus kas pendanaan, dan arus kas nvestas menunjukkan adanya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham. Hubungan tdak langsung antara arus kas operas terhadap harga saham melalu persstens laba tdak ddukung oleh bukt emprs. Hasl peneltan n berbeda dengan peneltan terdahulu yang dlakukan oleh Sloan [996] dan Kormend dan Lpe [987]. Sloan [996] menyatakan bahwa arus kas berpengaruh postf terhadap persstens laba, yang mengsyaratkan semakn tngg komponen arus kas akan menngkatkan persstens laba yang dmlk oleh perusahaan. Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

19 Kormend dan Lpe [987] menyatakan bahwa besarnya hubungan antara return saham dan earnngs tergantung pada persstens laba... ANALISIS PENGUJIAN HIPOTESIS Hasl path analyss menunjukkan tdak adanya pengaruh arus kas operas terhadap harga saham dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng. Hubungan tdak langsung n tdak ddukung oleh bukt emprs. Terdapat beberapa kemungknan untuk menjelaskan hasl tersebut. Pertama, hasl n membuktkan bahwa persstens laba tdak memlk muatan nformas yang dgunakan untuk menentukan harga saham. Kedua, pasar dalam hal n nvestor memang tdak membedakan nformas yang terkandung dalam laba. Investor hanya melhat laba secara keseluruhan. Sebagamana yang dsebut Chan et al. [00] yang menyatakan bahwa nvestor melakukan fxaton terhadap laba yang dlaporkan. Ketga, jumlah dan karakterstk sampel yang dgunakan oleh penelt. Jumlah sampel yang hanya 00 perusahaan selama tahun (999-00) relatf lebh kecl jka dbandngkan dengan jumlah sampel pada peneltan utama yang berjumlah tahun-perusahaan dambl dar perusahaan-perusahaan yang terdaftar d New York Stock Exchange (NYSE) dan Amercan Stock Exchange (AMEX) selama 0 tahun (96-99). Keempat, karakterstk data dalam pasar modal Indonesa yang dgunakan dalam peneltan n mungkn kualtasnya lebh rendah, artnya datanya sult dpredks dbandngkan dengan d Amerka sebaga lokas peneltan sebelumnya. Konds semacam n menurut hemat penelt dperkrakan karena banyaknya praktk perataan laba (ncome smoothng) oleh phak manajemen pada pasar modal Indonesa. Hal n telah dbuktkan oleh Ilmanr [99] dan Jn dan Machfoedz [998] yang menyatakan bahwa praktk perataan laba telah terdapat pada perusahaan yang terdaftar d Bursa Efek Jakarta. 5. PENUTUP 5.. SIMPULAN Motvas dar peneltan n adalah untuk menguj hubungan tdak langsung antara arus kas operas dengan harga saham melalu persstens laba dengan path analyss yang merupakan perluasan regres berganda (Ghozal [00]). Hasl path analyss menunjukkan bahwa tdak adanya pengaruh arus kas operas terhadap harga saham Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

20 dengan persstens laba sebaga varabel ntervenng, sehngga hpotess peneltan tdak mendapat dukungan emprs. Hubungan langsung dar arus kas operas ke harga saham n tdak ddukung oleh bukt emprs karena tdak sgnfkan. Hasl peneltan n berbeda dengan peneltan terdahulu yang dlakukan oleh Tryono dan Hartono [000], yang menyatakan bahwa dengan model level, total arus kas tdak mempunya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham, tetap pemsahan arus ke dalam komponen arus kas operas, arus kas pendanaan, dan arus kas nvestas menunjukkan adanya hubungan yang sgnfkan dengan harga saham. Hubungan tdak langsung antara arus kas operas terhadap harga saham melalu persstens laba tdak ddukung oleh bukt emprs. Hasl peneltan n berbeda dengan peneltan terdahulu yang dlakukan oleh Sloan [996] dan Kormend dan Lpe [987]. Sloan [996] menyatakan bahwa arus kas berpengaruh postf terhadap persstens laba, yang mengsyaratkan semakn tngg komponen arus kas akan menngkatkan persstens laba yang dmlk oleh perusahaan. Kormend dan Lpe [987] menyatakan bahwa besarnya hubungan antara return saham dan earnngs tergantung pada persstens laba. 5.. KETEBATASAN PENELITIAN Beberapa keterbatasan dalam peneltan n antara lan adalah:. Jumlah sampel tdak dlakukan secara random, tetap mensyaratkan krterakrtera tertentu (purposve samplng), yatu dengan membatas krtera sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Karena tu hasl peneltan n tdak dapat dgeneralsas untuk sektor dluar manufaktur.. Jumlah perusahaan yang menjad sampel peneltan relatf sedkt, hanya 00 perusahaan.. Jumlah tahun perode pengamatan yang hanya empat tahun. In menyebabkan jumlah sampel peneltan hanya empat kal jumlah perusahaan sampel yatu 00. Terbatasnya tahun perode pengamatan n semata-mata hanya ngn menghndar pengaruh krss ekonom yang berkepanjangan d Indonesa yang menyebabkan basnya hasl peneltan. Padang, -6 Agustus K-AKPM 0

21 . Pengujan varabel ntervenng dengan path analyss mash memlk keterbatasan, sehngga pada peneltan selanjutnya dapat dgunakan analss lan sepert SEM dengan beberapa varabel ntervenng. 5.. IMPLIKASI PENELITIAN Berdasarkan keterbatasan yang ada, peneltan selanjutnya dapat mempertmbangkan hal-hal berkut n:. Jumlah sampel dlakukan secara acak/random, dan tdak mensyaratkan krterakrtera tertentu. Sampel peneltan tdak hanya untuk perusahaan manufaktur, tetap juga perusahaan non-manufaktur, sehngga peneltan n dharapkan memberkan hasl yang dapat dgeneralsas keseluruhan perusahaan d Indonesa.. Laporan keuangan tahunan kurang memlk kemampuan mempredks yang lebh tepat apabla dbandngkan laporan tengah tahunan, trwulanan, atau kuartalan.. Jangka waktu rset dapat dperpanjang (msalnya selama 0 tahun) dan dengan jumlah sampel perusahaan yang lebh besar dan lebh beragam. Perpanjangan perode peneltan dan penambahan jumlah sampel mungkn akan memberkan hasl yang lebh bak dalam mengestmas harga saham.. Varabel arus kas operas dalam peneltan selanjutnya dapat menggunakan alran kas bebas (Penman [00]). 5. Pengujan varabel ntervenng menggunakan analss lan sepert SEM dengan beberapa varabel ntervenng. Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

22 DAFTA PUSTAKA Ball,., dan P. Brown An Emprcal Evaluaton of Accountng Income Numbers. Journal of Accountng esearch (Autumn). pp Basu, S Investment Performance of Common Stocks n elaton to Ther Prce-Earnngs atos: A Test of the Effcent Market Hypothess. Journal of Fnance (July). pp Board, J.L.G., dan J.F.S. Day The Informaton Content of Cash Flow Fgures. Accountng and Busness esearch. pp. -. Bowen,.M., D. Burgstahler., dan L.A. Daley Evdence on the elatonshps Between Earnngs and Varous Measures of Cash Flow. The Accountng evew vol. LXI, no.. pp Chan, L.K.C., J. Karcesk., dan L. Josef The sk and eturn from Factors. Journal of Fnancal and Quanttatve Analyss, vol., no.. pp Chan, L.K.C., Y. Hamao., dan L. Josef. 99. Fundamentals and Stock eturns n Japan. The Journal of Fnance, vol. XLVI, no. 5. pp Chandrarn, G. 00. Laba (ug) Selsh Kurs sebaga Salah Satu Faktor yang Mempengaruh Koefsen espon Laba Akuntans: Bukt Emprs dar Pasar Modal Indonesa. Dsertas. Yogyakarta: Unverstas Gadjah Mada. Chen, C.., dan T.L. Stener Manageral Ownershp and Agency Conflct: a Nonlnear Smultaneous Equaton Analyss of Manageral Ownershp, sk Takng, Debt Polcy, and Dvdend Polcy. Fnancal evew. pp. 9-7 Cheng, C.S.A., Chao-Shn Lu., dan T.F. Schaefer Earnngs Permanence and The Incremental Informaton Content of Cash Flows from Operatons. Journal of Accountng esearch, (). pp. 7-8 Davs, J. L. 99. The Cross-Secton of ealzed Stock eturns: The Pre-Compustat Evdence. The Journal of Fnance, vol. XLIX, no. 5. pp Dechow, P.M. 99. Accountng earnngs and Cash Flows as Measures of Frm Performance: The ole of Accountng Accruals. Journal of Accountng and Economcs 8. pp. -. Dmson, E sk Measurement When Share are Subject to Infrequent Tradng. Journal of Fnancal Economcs 7. pp Fnancal Accountng Standards Board (FASB) Statement of Cash Flows (SFAS no. 95), November Fnancal Accountng Standards Board (FASB) Statement of Fnancal Accountng Concepts No.: Objectves of Fnancal eportng by busness Enterprses, Stamford, Connectcutt. Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

23 Fnger, C.A. 99. The Ablty of Earnngs to Predct Future Earnngs and Cash Flow. Journal of Accountng esearch, vol., no. (Autumn). pp. 0-. Foster, G Fnancal Statement Analyss. Prentce Hall Internatonal, Englewood Clffs, New Jersey. Fowler, D.J., dan C.H. orke. 98. The sk Measurement When Share are Subjected to Infrequent Tradng. Journal of Fnancal Economcs. pp Ghozal, I. 00. Aplkas Analss Multvarate Dengan Program SPSS. Badan Penerbt Unverstas Dponegoro. Gujarat, D.N Basc Econometrcs. th edton. McGraw-Hll Internatonal Edton. Hartono, J., dan Suranto Bas Beta Sekurtas dan Koreksnya Untuk Pasar Modal yang Sedang Berkembang: Bukt Emprs d Bursa Efek Jakarta. Makalah pada Smposum Nasonal Akuntans II, Unverstas Brawjaya, Malang. Ikatan Akuntan Indonesa. 00. Standar Akuntans Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Ilmanr. 99. Perataan Laba dan Faktor-Faktor Pendorongnya pada Perusahaan Publk d Indonesa. Tess, Fakultas Ekonom, Unverstas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jn, L.S., dan M. Machfoedz Faktor-Faktor yang Mempengaruh Praktk Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar d Bursa Efek Jakarta. Jurnal set Akuntans Indonesa (). pp Kormed,., dan. Lpe Earnngs Innovatons, Earnngs Persstence, and Stock eturns. Journal of Busness 60 (). pp. -5. Lpe,.C The elaton Between Stock eturn, Accountng Earnngs and Alternatve Informaton. The Accountng evew (January). pp. 9-7 Parawyat., dan Z. Bardwan Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam Mempredks Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publk d Indonesa. Jurnal set Akuntans Indonesa, vol., no. (Januar). pp. -. Penman, S.H. 00. Fnancal Statement Analyss and Securty Valuaton. McGraw- Hll Internatonal. Pontff, J., dan L.D. Schall Book-to-Market atos as Predctors of Market eturns. Journal of Fnancal Economcs, vol. 9. pp Santoso, S Buku Lathan SPSS Statstk Parametrk. PT. Elex Meda Komputndo Kelompok Grameda. Jakarta. Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

24 Scholes, M., dan J. Wllams Estmatng Betas from Nonsynchronous Tradng. Journal of Fnancal Economcs 5. pp Sloan,.G Do Stock Prces Fully eflect Informaton n Accruals and Cash Flows about Future Earnngs? The Accountng evew 7 (July). pp Sugr, S. 00. Kemampuan Laba ncan Untuk Mempredks Arus Kas. Dsertas. Unverstas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tryono., dan J. Hartono Hubungan Kandungan Informas Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntans dengan Harga atau eturn Saham. Jurnal set Akuntans Indonesa, vol., no. (Januar). pp Padang, -6 Agustus 006 K-AKPM 0

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Sesua dengan tujuan peneltan untuk mengetahu reaks pasar pada saat penerbtan oblgas, maka dgunakan metode event study untuk mengetahu ada tdaknya return saham yang abnormal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar. http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET

PENGARUH RETURN ON ASSET PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Oleh : I Wayan Wardita

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 017 ISSN : 089-859 PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN Ilham Dosen Fakultas Ekonom Al-Ahzar

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK PEILAKU HAGA SAHAM (STUDI DAMPAK ESHUFFLE KABINET INDONESIA BESATU TEHADAP ETUN SAHAM LQ 45 DI BUSA EFEK JAKATA) Oleh: Gunstyo ABSTAK Stud n bertujuan untuk menganalss perbedaan abnormal return saham dar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci