RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN KOPEGTEL SEMARANGTAHUN BUKU 2015 BAB-I PENDAHULUAN
|
|
- Agus Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN KOPEGTEL SEMARANGTAHUN BUKU 2015 BAB-I PENDAHULUAN 1. UMUM Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran ( RKA ) tahun buku 2015 oleh Pengurus periode tahun 2014 merupakan kewajiban untuk disampaikan dalam forum Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) untuk disahkan anggota menjadi keputusan yang akan digunakan sebagai dasar dan pedoman oleh Pengurus dalam mengelola KOPEGTEL Semarang pada tahun buku SASARAN Penyusunan RKA tahun buku 2015 tidak terlepas dari sumber daya yang dimiliki, perubahan kebijakan eksternal, terbatasnya sumber dana modal kerja, serta kebijakan permodalan atau simpanan anggota sehingga Pengurus menetapkan sasaran yang diharapkan untuk dicapai terkait dengan RKA tahun 2015 sebagai berikut : a. Pertumbuhan laba usaha / sisa hasil usaha sebesar 2,67 % b. Pengelolaan yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan c. Kondisi operasional yang sehat dan berkesinambungan d. Kualitas layanan pembiayaan anggota yang prima e. Optimalisasi sumber daya untuk kepentingan KOPEGTEL f. Tersedianya alat produksi yang handal dan siap beroperasi g. Citra dan image KOPEGTEL Semarang diakui pihak eksternal 3. STRATEGI OPERASIONAL Untuk pencapaian maksud dan sasaran tersebut diatas, KOPEGTEL Semarang menerapkan strategi operasional sebagai berikut : a. Meningkatkan peran serta anggota sebagai pemilik dalam menentukan arah KOPEGTEL Semarang b. Meningkatkan koordinasi dengan Pengawas dalam pengendalian operasional c. Meningkatkan peran Pengurus dalam pengendalian Operasional, Cash Management dan Cost Control 1
2 d. Melakukan evaluasi setiap transaksi bisnis baik eksisting maupun usaha baru e. Melimpahkan sebagian kewenangan kepada management pengelolaan f. Meningkatkan peran dan kepedulian karyawan dalam pengelolaan harian g. Meningkatkan kerjasama saling menguntungkan dengan semua mitra usaha h. Mempertahankan kepercayaan pihak eksternal untuk pembiayaan anggota i. Melakukan pemeliharaan alat produksi secara periodik dan siap operasi 2
3 BAB-II RENCANA KEGIATAN BIDANG ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA Pengelolaan bidang organisasi diharapkan dapat efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk itu dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal sebagai pengelola baik Pengurus maupun Karyawan, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan dan terciptanya kondisi koperasi yang sesuai harapan baik pemilik, karyawan maupun lingkungan eksternal dan untuk pencapaian hal tersebut direncanakan kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan pembinaan karyawan secara periodik b. Melanjutkan implementasi negatif growth jumlah karyawan c. Mengembangkan teamwork dan kepedulian karyawan d. Memaksimalkan peran setiap karyawan sesuai tugas pokok dan fungsinya e. Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal dalam operasional f. Meningkatkan Kompetensi karyawan sejalan dengan strategi Kopegtel untuk menjadi Karyawan yang Profesional g. Meningkatkan disiplin dasar karyawan, karena disiplin dasar sebagai pondasi untuk menjadi SDM yang unggul 3
4 BAB-III RENCANA KEGIATAN BIDANG USAHA Kegiatan bidang usaha dalam organisasi koperasi merupakan hal yang utama, baik usaha layanan anggota maupun usaha non layanan anggota yang berorientasi mendapatkan laba usaha untuk mendukung kelangsungan badan hukum secara berkesinambungan. Menyadari keterbatasan atas sumber daya KOPEGTEL Semarang, pada tahun 2015, Pengurus merencanakan kegiatan usaha core bisnis sebagai berikut : 1. Usaha Layanan Anggota 2. Usaha Collecting Agent 3. Usaha Pengadaan Barang & Jasa 4. Usaha Pengadaan Jaringan Akses Disamping usaha inti tersebut diatas, KOPEGTEL Semarang dapat menjalankan usaha lainnya baik lanjutan usaha eksisting maupun pengembangan usaha baru namun harus diyakini melalui kajian bahwa usaha tersebut memberikan kontribusi yang jelas dalam pertumbuhan laba usaha. Adapun rencana kegiatan masing-masing usaha sebagai berikut : 1. USAHA LAYANAN ANGGOTA Kegiatan usaha layanan anggota yang terdiri atas, transaksi Layanan Simpanan, Pembiayaan/ Pinjaman diharapkan kualitasnya meningkat dan untuk pencapaian hal tersebut Pengurus merencanakan kegiatan sebagai berikut : a. Menjamin kebenaran proses dan akurasi data saldo simpanan dan pinjaman anggota. b. Melanjutkan pola layanan pembiayaan system kerjasama dengan Bank BNI 46 c. Melanjutkan pola pembiayaan sistem kerjasama dengan KOPTEL Bandung d. Pembiayaan kepada anggota melalui dana Cash Flow Internal Kopegtel 4
5 2. USAHA COLLECTING AGENT Usaha Collecting Agent ( CA ), merupakaan unit usaha yang menyerap tenaga kerja bagi KOPEGTEL Semarang sehingga perlu pengelolaan yang lebih fokus baik dalam pengembangan maupun pengendaliannya mengingat, Usaha CA adalah usaha layanan pembayaran Billing Pelanggan Telepon, PLN dan PDAM yang juga dilaksanakan oleh competitor lain serta memiliki resiko finansial yang cukup materiil. Untuk pencapaian pendapatan dan laba usaha serta meminimalkan resiko usaha pada tahun 2015 Pengurus merencanakan kegiatan sebagai berikut : a. Menahan penurunan pendapatan usaha CA Multi Biller b. Menjamin semua kewajiban CA dilaksanakan sesuai ketentuan c. Meningkatkan pengendalian atas peneriman tunai CA Multi Biller d. Meningkatkan kualitas layanan usaha CA.Multi Biller e. Mengembangkan usaha CA Multi Biller dengan system bagi hasil f. Mengasuransikan transaksi Cash In Save & Cash In Transit g. Menjaga kehandalan perangkat untuk tetap Operasional. 3. USAHA PENGADAAN BARANG & JASA Mengingat keterbatasan sumberdaya KOPEGTEL Semarang khususnya dibidang Sumber Daya Manusia maupun modal kerja namun disisi lain terdapatnya peluang dalam usaha supplier barang dan jasa yang belum dapat dikelola secara mandiri maka untuk tahun 2015 direncanakan kegiatan sebagai berikut : a. Mengembangkan kerjasama pengadaan barang & jasa sistem bagi hasil dengan mitra/ vendor b. Menyusun bisnis proses usaha transaksi bagi-hasil dengan syarat saling menguntungkan kedua pihak c. Menyiapkan sumber daya manusia untuk dapat melaksanakan usaha pengadaan mandiri d. Melakukan pengendalian transaksi dan meminimalkan resiko usaha baik finansial maupun yuridis. 5
6 4. USAHA JARAKSES Kegiatan usaha Jarakses diharapkan dapat berkembang guna memberikan kontribusi pendapatan dan laba usaha walaupun dalam keterbatasan baik kualitas sumberdaya manusia, alat kerja dan khususnya modal kerja, maka untuk tahun 2014 direncanakan hal sebagai berikut : a. Membangun hubungan kerjasama dengan pemilik pekerjaan/ PT. Telkom b. Menyiapkan modal kerja, sarana dan prasarana pendukung usaha jarakses c. Menyelesaikan Sertifikasi CIQS d. Membuat KHS dengan subkon Mitra Jaringan Akses Kopegtel e. Melakukan percepatan penyelesaian Project dan kualitas sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak. 6
7 BAB-IV RENCANA KEGIATAN BIDANG KEUANGAN Kegiatan unit keuangan KOPEGTEL Semarang, memerlukan sistem dan metode yang standar dan memenuhi ketentuan yang berlaku umum baik untuk laporan harian, bulanan maupun tahunan sehingga dapat menjadi dasar semua pihak untuk menilai kewajaran pengelolaan transaksi perusahaan. Untuk dapat menjadi dasar bagi Pengurus dalam melakukan Managemen pengelola dalam mengendalikan resiko finansial lebih awal dan pada akhirnya dapat menyajikan laporan keuangan yang audited maka pada tahun 2014, Pengurus merencanakan kegiatan sebagai berikut : 1. ADMINISTRASI KEUANGAN. Administrasi Keuangan adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan penerimaan dengan pengeluaran uang baik secara harian, bulanan maupun tahunan. Kegiatan administrasi keuangan berkaitan erat dengan pengendalian atau control atas setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran uang agar sesuai dengan Pedoman Standard Akuntasi Keuangan (PSAK) yang berlaku dan sekaligus mengantisipasi supaya tidak terjadi penyimpangan dalam pengelolaan keuangan Kopegtel, adapun program yang dilakukan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Pengawas maupun Audit eksternal ( KAP ) b. Menyajikan dokumen pendukung semua pos-pos Neraca & Laba-Rugi c. Melakukan pengendalian Cash In- Cash Out sesuai peruntukannya d. Menyempurnakan bisnis proses transaksi keuangan dan pengelolaan file keuangan yang sifatnya jangka panjang e. Mengelola laporan kewajiban kepada Negara/ Pajak, Hutang Bank Kreditur dan Hutang pihak ketiga secara akurat dan didukung dokumen yang sah. 2. SUMBER DANA Sehubungan dengan sumber dana internal yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban serta Pihak Kreditur BANK sebagai mitra sumber dana tidak bersedia memberikan kredit kepada KOPEGTEL Semarang selain BANK BNI-1946 yang khusus untuk sumber dana pembiayaan anggota, maka Pengurus ditahun 2014 merencanakan sebagai berikut : 7
8 a. Melanjutkan sistem pembiayaan anggota dengan sumber dana BNI-1946 b. Mengutamakan penggunaan dana untuk pembayaran kewajiban pihak eksternal c. Mengajak anggota untuk menyimpan uang di Kopegtel 3. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA Rencana Kegiatan Anggaran Pendapatan dan Biaya ( RKAP ) tahun 2015 disusun secara rinci dalam dokumen tersendiri dan saling terkait yang dituangkan dalam SK Pengurus tanggal 13 Januari 2015 Nomor : 001/KS- 120/KOPEGTEL SM/XII/2015 sebagai pedoman operasional dengan asumsi sebagai berikut : 1. Melanjutkan Kerja sama usaha dengan pihak Perbankan dan Koptel serta pihak eksternal 2. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan Core binis 3. Mengoptimalkan Resourceses yang sudah ada 4. Meningkatkan produktifitas SDM untuk meningkatkan kinerja 5. Melakukan Efektifitas biaya dalam pengelolaan bisnis Dengan asumsi tersebut diatas direncanakan RKAP KOPEGTEL Semarang tahun 2015 menghasilkan Laba Usaha/ SHU tumbuh 2,60 % atau sebesar Rp ,- dibanding SHU tahun 2014 sebesar Rp ,-. Adapun rincian Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya menurut kelompok kegiatan usaha adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Rencana Anggaran Pendapatan tahun buku 2015 Rp ,- atau mengalami kenaikan sebesar 1,36 % dibanding realisasi tahun buku 2014 sebesar Rp ,- atau tumbuh sebesar Rp ,- karena dari 4 unit usaha inti, unit usaha Collecting multi Biller terus mengalami penurunan sejak 3 tahun terakhir. Tabel 1 Rencana Anggaran Pendapatan tahun 2015 No Jenis Usaha (Pendapatan) Real 2014 RKAP 2015 Growth(Rp) Growth( %) 1 Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam ,86% 2 Unit Usaha Collecting MB ( ) 93,38% 3 Unit Usaha Pengadaan Jasa/Barang ,80% 4 Unit Usaha Pengadaan Jarakses ,12% Grand Total ,36% 8
9 b. Biaya Rencana Anggaran Biaya tahun buku 2014 sebesar Rp ,- mengalami kenaikan sebesar 1,31% dari realisasi tahun buku 2014 sebesar Rp ,-. Kenaikan rencana biaya tersebut yang disebabkan antara lain sebagai berikut : a. Kenaikan Harga Pokok pembelian material/barang dan kenaikan upah jasa tenaga kerja b. Rencana kenaikan gaji karyawan yang masih dibawah UMR c. Melakukan efisiensi biaya operasional yang tidak berhubungan dengan pendapatan untuk menekan kenaikan biaya operasional d. Kenaikan dan penambahan biaya bunga kredit bank e. Kenaikan Harga BBM Tabel 2 Rencana Anggaran Biaya tahun 2015 No Jenis Usaha (Biaya) Real 2014 RKAP 2015 Growth(Rp) Growth( %) 1 Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam ,42% 2 Unit Usaha Collecting MB ( ) 95,51% 3 Unit Usaha Pengadaan Jasa/Barang ,21% 4 Unit Usaha Pengadaan Jarakses ,01% Grand Total ,31% c. Laba Rugi per Unit Usaha Proyeksi SHU tahun buku 2015 sebesar Rp ,- mengalami kenaikan sebesar 2,67% dari realisasi tahun buku 2014 sebesar Rp ,- Sebagai sasaran kerja bagi Pengurus dalam melakukan pengendalian operasional masing-masing unit usaha pada tahun buku 2014 telah disusun Sisa Hasil Usaha (SHU) Proyeksi per unit usaha sebagai berikut : 9
10 Tabel 3 Laba Rugi Unit Usaha tahun 2015 No Jenis Usaha (SHU ) Real 2014 RKAP 2015 Growth(Rp) Growth( %) 1 Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam ,80% 2 Unit Usaha Collecting MB ( ) 65,61% 3 Unit Usaha Pengadaan Jasa/Barang ,17% 4 Unit Usaha Pengadaan Jarakses ,90% Grand Total ,67% d. Proyeksi Pendapatan, Biaya dan Sisa Hasil Usaha RKAP Tahun 2015 Tabel 4 Proyeksi Pendapatan, Biaya dan SHU Tahun 2015 No Jenis Usaha RKAP 2015 (Pdpt) RKAP 2015 (Biaya) RKAP 2015(SHU) OR 1 Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam ,63% 2 Unit Usaha Collecting MB ,00% 3 Unit Usaha Pengadaan Jasa/Barang ,65% 4 Unit Usaha Pengadaan Jarakses ,17% Sub Jumlah ,53% f. Perbandingan Usulan RKAP 2014 dibandingkan dengan Usulan RKAP Tahun 2015 Usulan RKAP tahun 2014 Total pendapatan sejumlah Rp ,- sedangkan RKAP 2015 total pendapatan sejumlah Rp , ,- atau tumbuh sebesar 110, 25%,- Sedangkan usulan biaya RKAP tahun 2014 sejumlah RP ,- sedangkan RKAP tahun 2015 Rp ,- atau tumbuh sebesar 110,15%,- 10
11 Tabel : 5 Perbandingan RKAP 2014 dengan RKAP 2015 No Unit Usaha USULAN RKAP 2014 RKAP 2015 GROWTH 1 Layanan Simpan Pinjam ,93% 2 Colleting MB ,47% 3 Pengad Brg/Jasa ,86% 4 Pengadaan Jasa/Brg ,86% Grand Total ,32% 1 Layanan Simpan Pinjam ,28% 2 Colleting MB ,95% 3 Pengad Brg/Jasa ,43% 4 Pengad Jarakses ,32% Grand Total ,22% 1 Layanan Simpan Pinjam ,78% 2 Colleting MB ,89% 3 Pengad Brg/Jasa ,18% 4 Pengad Jarakses ,34% Grand Total ,16% Berdasarkan Usulan pendapatan dan Biaya pada RKAP 2015, Proyeksi Sisa Hasil Usaha (SHU ) RKAP 2014 sebesar Rp ,- untuk Sisa Hasil Usaha RKAP 2015 di proyeksikan sejumlah Rp ,0 atau tumbuh sebesar Rp. 113,16% 11
12 BAB-V PENUTUP Demikian Rencana Kegiatan dan Anggaran tahun buku 2015 yang dapat kami sajikan untuk dapat disahkan dalam forum RAT dan apabila dalam penyajian masih terdapat kekurangan, kami mengharapkan saran yang konstruktif untuk perbaikan pengelolaan KOPEGTEL Semarang dimasa mendatang. Semarang, 13 Januari 2015 Hormat kami, PENGURUS KOPEGTEL SEMARANG A f r i z a l Sudaryono Jaya Wiguna K e t u a Anggota Anggota 12
13 USULAN YANG DIPUTUSKAN DALAM RAT TAHUN BUKU PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL SEMARANG TAHUN BUKU 2014 Sesuai pencapaian target atas Rencana Kerja dan Anggaran tahun buku 2014 yang telah disajikan dalam Laporan pertanggungjawaban Pengurus KOPEGTEL Semarang tahun buku 2014 dan untuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan, dengan opini wajar dalam semua hal yang material, mohon untuk disahkan dalam forum RAT. 2. PENGESAHAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN KOPEGTEL TAHUN BUKU 2015 Rencana Kegiatan dan Anggaran KOPEGTEL Semarang tahun buku 2015 yang diajukan dalam forum RAT, telah disusun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki serta kondisi riil KOPEGTEL Semarang saat ini, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan kegiatan operasional KOPEGTEL Semarang tahun buku 2015, mohon untuk disahkan dalam forum RAT. 3. PENGESAHAN PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA TAHUN BUKU 2014 Sisa Hasil Usaha KOPEGTEL Semarang tahun buku 2014 setelah dipotong PPh pasal 25, kepada peserta RAT dapat menerima dan me-sahkan distribusi SHU sebagai berikut : No. Uraian Distribusi % 1 Cadangan 30 2 Dana Pendidikan 7,5 3 Dana Sosial 2,5 4 Dana Karyawan 7,5 5 Dana Pengurus 2,5 6 Dana Pembangunan Daerah Kerja 0 7 Dana Anggota 50 Jumlah
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperincidaerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH KOTA SALATIGA, PERUSAHAAN DAERAH BADAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK
LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan prosedur perencanaan kas dalam rangkaian prosedur pelaksanaan anggaran dilakukan untuk melakukan perbaikan proses pengambilan keputusan pada otoritas kuasa
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL TAHUN BUKU 2015 DAN PENGAJUAN RKA TAHUN 2016 PADA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)
Denpasar, 30 Januari 2016 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL TAHUN BUKU 2015 DAN PENGAJUAN RKA TAHUN 2016 PADA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) Meningkatkan daya saing agar tumbuh menjadi usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK
LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air serta didukung oleh teori-teori yang penulis dapatkan sebelumnya,
Lebih terperinci7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-101/MBU/2002 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan
Lebih terperinci29 Oktober Pertemuan
Salah satu indikator pengelolaan koperasi yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang telah diuraikan dalam pertemuan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan
Lebih terperinciAkuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI
Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Pemerintah Kabupaten gresik dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang
Lebih terperinciTATA TERTIB RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPEGTEL SEMARANG TAHUN BUKU 2015
TATA TERTIB RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPEGTEL SEMARANG TAHUN BUKU 2015 RAPAT ANGGOTA TAHUNAN TAHUN BUKU 2015 Semarang, Pebruari 2015 1 I. PENDAHULUAN 1. UMUM Dengan memanjatkan Puja dan Syukur kehadirat Allah
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta perkembangan di Indonesia, maka pembangunan dari suatu saluran air sangat berperan untuk memenuhi
Lebih terperinciJURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota Semarang didirikan pada 10 Juli 2001 dan beranggotakan seluruh karyawan PDAM Tirta
Lebih terperinciBAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan
Lebih terperincikapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut:
Rincian kebutuhan pendanaan berdasarkan prioritas dan kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.27. Kerangka Pendaaan Kapasitas Riil kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Temanggung
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 1996 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
Lebih terperinciWALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah diberikan kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan semua urusan pemerintah. Perubahan pada sistem pemerintahan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENT ANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana anggaran gaji dan upah yang dijadikan sebagai alat bantu manajemen untuk mencapai efektivitas pengendalian
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK KECAMATAN DEMPET DESA DEMPET Jln. Raya Dempet Gajah Nomor. 22 Dempet Kode Pos. 59573 PERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012 T E N T A N
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Lebih terperincic. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
92.6 97.15 81.92 ANGGARAN 1,1,392,65,856 667,87,927,784 343,34,678,72 212 213 REALISASI 956,324,159,986 639,977,39,628 316,346,769,358 LEBIH (KURANG) (54,68,445,87) (27,11,537,156) (26,957,98,714) 94.65
Lebih terperinciContoh laporan keuangan koperasi
Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi
Lebih terperinci2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.
KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan
Lebih terperinciPEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI
Salah satu indikator pengelolaan koperasi yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang telah diuraikan dalam pertemuan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS Lampiran 2 NO ARAHAN-ARAHAN RUPS TINDAK LANJUT 1 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008 yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan pedoman
Lebih terperinciASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS III. Illia Seldon Magfiroh PS AGRIBISNIS FAPERTA UNIVERSITAS JEMBER
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS III Illia Seldon Magfiroh PS AGRIBISNIS FAPERTA UNIVERSITAS JEMBER PENYEBAB KEGAGALAN BISNIS Gagasan usaha tidak selalu berhasil ketika akan dilaksanakan, faktor penyebab
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH
31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi dikenal sebagai badan usaha yang dibangun dari dan untuk anggota. Hal ini dikarenakan modal pendirian koperasi berasal dari anggotanya dan beroperasi
Lebih terperinciBAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 24 Maret 2016
BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2016 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk Jakarta, 24 Maret 2016 Pelaksanaan RUPST 2016 Hari/Tanggal : Kamis, 24 Maret 2016 Waktu : 09.30 WIB s.d. Selesai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi 1
DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa barang Daerah sebagai salah
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL TAHUN BUKU 2014 DAN PENGAJUAN RKA TAHUN 2015 PADA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)
Denpasar, 14 Pebruari 2015 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL TAHUN BUKU 2014 DAN PENGAJUAN RKA TAHUN 2015 PADA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) Meningkatkan profesionalisme, untuk meraih kinerja
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,
BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, dimana yang paling umumialah dari penjualan barang ataupun jasa. Piutang usaha yang berasal dari transaksi penjualan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1998 TENTANG INFORMASI KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1998 TENTANG INFORMASI KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciEVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk
BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mendorong kegiatan
Lebih terperinciAngka 39 Cukup jelas. Angka 40 Cukup jelas. PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA. Angka 41 Cukup jelas.
Angka 39 Angka 40 Angka 41 Angka 42 Angka 43 Pasal 41 Penggunaan laba bersih ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan disetujui oleh Kepala Daerah. Diutamakan untuk peningkatan produksi, peningkatan jaringan
Lebih terperinciPengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri
Pengelolaan Keuangan 3 Permodalan Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi
Lebih terperinciHasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015
Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Menunjuk Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Lebih terperinci2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa ketersediaan
Lebih terperinciMateri ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN
Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Purworejo. Adapun yang menjadi fokus adalah kinerja
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang : a. bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas bersama antara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan dan percepatan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para sopir yang bekerja bekerja sebagai sopir angkutan umum. Koperasi Surya Mandiri Surabaya,
Lebih terperinciBAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang: Mengingat: a. bahwa untuk mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola
Lebih terperinciSubject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET
Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEGAL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKAMARA
SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPT SANG HYANG SERI (PERSERO)
Laporan Manajemen PT SANG HYANG SERI (PERSERO) TAHUN 2016 (1) KEPMEN Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-211/M-PBUMN/1999, Tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (2) Rencana Kerja dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT
KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN
Lebih terperinciBab II Elemen dan Prosedur SIA
Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian 3.1.1 Profil Perusahaan PT. Adis Dimension Footwear atau yang biasa disebut dengan ADIS awalnya bernama Astra Dooyang International yang berdiri pada tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) berdiri tanggal 11
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1 Profile Perusahaan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) berdiri tanggal 11 Mei 1962, dahulu nama koperasi ini adalah Koperasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP
Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada
Lebih terperinciWALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2016
SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada hakekatnya kemajuan suatu bangsa akan tercapai apabila bangsa tersebut memecahkan segala permasalahan yang dihadapinya dengan baik dan benar. Hal
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN (Materi 2)
LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ketentuan Program Tabungan Hari Tua PNS PT Taspen (Persero) Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang
Lebih terperinci