Soal Materi Pembekalan Student Geoscience Olympiad Tahap I Lustrum 9 HMTG FT UGM 18 Mei 2007 Waktu : 120 menit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Soal Materi Pembekalan Student Geoscience Olympiad Tahap I Lustrum 9 HMTG FT UGM 18 Mei 2007 Waktu : 120 menit"

Transkripsi

1 Soal Materi Pembekalan Student Geoscience Olympiad Tahap I Lustrum 9 HMTG FT UGM 18 Mei 2007 Waktu : 120 menit Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X). 1. Bidang muka kristal yang membentuk mineral merupakan perwujudan dari: a. Rumus kimia yang dipunyai mineral b. Ikatan atom yang teratur yang membentuk kristal c. Sifat fisik dari kristal d. Tekanan dan suhu yang mempengaruhi bentuk kristal 2. Kecepatan kristalisasi akan mempengaruhi a. Bentuk kristal b. Ukuran kristal c. Bentuk dan ukuran kristal d. Model kristal 3. Contoh mineral yang terbentuk dari kristalisasi larutan adalah: a. Belerang, gipsum, plagioklas b. Halit, kalsit, gipsum c. Dolomit, halit, biotit d. Gipsum, kalsit, belerang 4. Penggolongan sistem kristal menjadi tujuh sistem berdasarkan: a. Jumlah sumbu kristal dan kedudukan sumbu kristal b. Jumlah sumbu kristal dan letak sumbu kristal satu dengan yang lain c. Parameter panjang sumbu kristal dan jumlah sumbu kristal d. Jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal dan parameter panjang sumbu kristal 5. Semua mineral adalah kristalin berarti a. Semua mineral selalu ditemukan sebagai kristal b. Semua mineral mempunyai belahan c. Semua mineral mempunyai struktur dalam atom yang teratur d. Semua mineral tidak larut dalam air 6. Kelompok mineral-mineral dibawah ini yang mempunyai kecenderungan mempunyai belahan yang bagus (good cleavage) adalah: a. Silicates b. Sulfida c. Oksida d. Karbonat 7. Mengapa densitas, kekerasan dan kilap lebih dapat dipercaya untuk identifikasi mineral? a. Identifikasi diatas tidak terlalu menunjukkan identitas mineral, tetapi warna lebih dipercaya. b. Warna merupakan identifikasi yang paling memberikan petunjuk. c. Densitas, kekerasan dan kilap lebih mudah untuk dijelaskan. d. Densitas, kekerasan dan kilap berhubungan langsung dengan ikatan atom yang menyusun mineral. 8. Mineral yang mempunyai belahan yang sempurna adalah: a. Kuarsa 1

2 b. Kalsit c. Halit d. Beril 9. Kalsit mempunyai kekerasan setara dengan: a. Kuku jari tangan b. Uang logam c. Kaca jendela d. Pisau 10. Contoh mineral yang memberikan kenampakan lembaran (sheet) adalah: a. Plogopit b. Muskovit c. Biotit d. Semuanya benar 11. Sifat fisik mineral apa yang mencerminkan pengaruh jarak antar atom dalam suatu mineral? a. Kekerasan b. Densitas c. Pecahan d. Kilap 12. Faktor apa yang dapat mempengaruhi warna mineral a. Pelapukan karena hujan dan panas dipermukaan bumi b. Ukuran butir c. Adanya pengotor dalam ikatan kimia d. Lapisan pembungkus permukaan mineral 13. Kekerasan yang dipunyai oleh suatu mineral menunjukkan: a. Ketahanan terhadap perubahan kimia b. Ketahanan bila dipecah c. Ketahanan terhadap goresan d. Ketahanan terhadap pukulan 14. Emas, intan, dan grafit merupakan contoh dari golongan: a. Native elements b. Carbonats c. Oxides d. Sulfates 15. Kuarsa merupakan mineral yang mempunyai sifat fisik: a. Dapat tergores oleh kaca b. Mempunyai belahan yang baik c. Kristalnya berbentuk heksagonal d. Semua sifat tersebut diatas dipunyai oleh kuarsa 16. Proses apa yang mempengaruhi batuan beku mempunyai butiran kristal yang halus: a. Kristalisasi yang lambat b. Komposisi mineral c. Kristalisasi yang cepat d. Penambahan air 17. Dalam batuan beku yang bertekstur porfiritik, mineral yang berbutir halus disebut: a. Massa dasar b. Matriks c. Fenokris d. Fragmen 18. Apa sebutan kristal pada batuan beku yang mempunyai bentuk yang sempurna? 2

3 a. Euhedral b. Subhedral c. Anhedral d. Tidak ada yang benar 19. Salah satu proses dibawah ini yang termasuk dalam siklus batuan (Rock Cycle) a. Penghancuran b. Terbentuknya pegunungan c. Subduksi d. Litifikasi 20. Batuan beku yang tersusun oleh kristal kasar, dengan ukuran kristal yang hampir sama, memperlihatkan warna yang terang dapat dinamakan sebagai: a. Riolit b. Pumis c. Granit d. Gabro 21. Batuan sedimen terbentuk dari a. Magma b. Klastik dan material hasil presipitasi c. Hanya material klastik d. Hanya material hasil presipitasi 22. Berapakah ukuran butir pada batupasir a. > 2 mm b. < 1 mm c mm d. < mm 23. Batuan sedimen yang mempunyai butiran-butiran berbentuk rounded, yang tertanam dalam butiran batuan yang berukuran jauh lebih kecil, dinamakan: a. Breksi b. Batupasir c. Aglomerat d. Konglomerat 24. Paralel laminasi pada batulempung menunjukkan lingkungan pengendapan yang: a. Bergolak b. Tenang c. Terjadi pada lingkungan gunungapi d. Terbentuk pada butiran yang berukuran kerikil 25. Batuan sedimen yang tersusun oleh butiran kuarsa, berukuran butir 1-0,5 mm, berwarna putih kotor, dinamakan: a. Konglomerat kuarsa b. Batupasir kuarsa c. Quartz wacke d. Batupasir kuarsaan 26. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batuan metamorf a. Suhu b. Tekanan c. Fluida d. Suhu dan tekanan 27. Batuan yang terbentuk karena metamorfosa regional akan mencirikan struktur batuan: a. Mosaik 3

4 b. Gneis c. Berfoliasi d. Non foliasi 28. Apa yang menyebabkan terjadinya metamorfosa kontak: a. Terbentuknya pegunungan b. Terjadinya penunjaman pada kerak benua c. Intrusi batuan beku d. Tumbukan lempeng 29. Batuan apa yang akan terbentuk jika batupasir mengalami metamorfosa kontak: a. Marmer b. Kuarsit c. Batusabak d. Filit 30. Batuan apa saja yang dapat mengalami metamorfosa: a. Batuan beku b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf d. Semua batuan 31. Planet Bumi merupakan planet yang terbagi menjadi beberapa lapisan, yang menurut komposisi kimianya memiliki urutan sebagai berikut (dari titik pusat ke permukaan): a. inti dalam, inti luar, mantel, kerak b. inti dalam, inti luar, mesosfer, astenosfer, kerak c. inti, mesosfer, astenosfer, litosfer d. inti, mantel, kerak e. inti, mantel, astenosfer, litosfer 32. Para ahli fisika bumi menduga bahwa medan magnet bumi dihasilkan oleh interaksi lapisan-lapisan: a. inti dan mantel b. inti dalam dan inti luar c. inti luar dan mesosfer d. mantel dan kerak e. mesosfer dan astenosfer 33. Berdasarkan komposisi kimia yang dominan, kerak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : a. astenosfer dan litosfer b. kerak dalam dan kerak luar c. kerak cair dan kerak padat d. kerak benua dan kerak samudera e. kerak muda dan kerak tua 34. Gejala kegiatan gunungapi dan kegempaan di permukaan bumi merupakan wujud alamiah dari pergerakan yang utamanya terjadi pada lapisan: a. mesosfer b. astenosfer c. litosfer d. mantel e. kerak 35. Bagaimanakah cara para ahli fisika bumi mengetahui adanya lapisan-lapisan di dalam planet ini: a. melakukan pengeboran 4

5 b. mengirim kapal selam c. melakukan pemotretan dengan satelit dan pesawat udara d. meneliti perilaku rambat gelombang gempabumi e. menghitung variasi kecepatan rotasi planet bumi 36. Planet bumi sebagai sebuah planet yang hidup dan dinamis, juga memiliki lapisan air dan gas yang menyelubunginya. Peran dari lapisan selubung gas dan air tersebut ditinjau dari segi dinamika planet adalah sebagai: a. unsur penting untuk kehidupan organisme b. ikut serta dalam gejala volkanisme atau kegunungapian c. melindungi kehidupan bumi dari radiasi sinar matahari d. faktor penting dalam proses eksogenik e. menambah keindahan planet 37. Sistem tektonik digerakkan oleh adanya perputaran material di bawah litosfer yang berupa: a. arus sirkulasi b. arus radiasi c. arus konduksi d. arus konveksi e. arus vertikal 38. Sistem tektonik menyebabkan pula litosfer yang kaku menjadi terpecah-pecah menjadi beberapa bagian dengan beragam ukuran yang disebut sebagai: a. kerak benua b. kerak samudera c. lempeng tektonik d. litosfer atas dan litosfer bawah e. patahan atau sesar 39. Dinamika sistem tektonik seringkali melihat bagian/lapisan planet bumi terluar yang bersifat mengapung dan bergerak lateral. Sebetulnya, bagian manakah yang mengapung tersebut: a. kerak benua yang ringan b. litosfer c. batuan silika asam d. batuan silika basa e. batuan sedimen 40. Bila kerak benua bertumbukan dengan kerak samudera, maka yang terjadi adalah: a. keduanya akan terangkat bersama-sama b. kerak benua menunjam ke bawah kerak samudera c. kerak samudera menunjam ke bawah kerak benua d. keduanya akan berpapasan saja e. keduanya akan saling menjauh 41. Salah satu bukti adanya pertemuan antar lempeng tektonik adalah: a. adanya batas daratan dan lautan b. adanya kerak samudera yang terlihat menumpang diatas kerak benua c. adanya gua-gua bawah tanah d. adanya minyak bumi dan bahan tambang mineral e. adanya gempabumi dan kegiatan kegunungapian 42. Negara kita tercinta, Indonesia, merupakan sebuah negeri dengan posisi yang unik, karena merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar, yaitu: a. lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, lempeng Australia 5

6 b. lempeng Australia, lempeng Eurasia, lempeng Antartika c. lempeng Eurasia, lempeng Nazca, lempeng Australia d. lempeng Eurasia, lempeng Afika, lempeng Antartika e. lempeng Sumatera, lempeng Jawa, lempeng Papua 43. Dengan cara bagaimanakah siklus hidrologi berperan serta dalam merubah bentuk permukaan bumi: a. presipitasi dan evaporasi b. evaporasi dan transpirasi c. transpirasi dan infiltrasi d. infiltrasi dan runoff e. erosi dan transportasi 44. Proses eksogenik mampu menghasilkan satu jenis batuan, yaitu: a. batuan beku b. batuan sedimen c. batuan metamorf d. batupasir e. batubara 45. Setelah memahami bahwa semua proses yang bekerja di planet ini terkait dalam suatu sistem yang dinamis dan telah bekerja selama ribuan juta tahun, semenjak planet ini terbentuk, maka sikap moral yang harus kita kembangkan sebagai salah satu organisme yang ikut menumpang hidup diatasnya adalah: a. mengeksploitir sebbesar-besarnya b. berhenti menambang sumberdaya mineral c. berusaha menjaga kelestarian alam dan keseimbangan sistem-sistem yang ada d. tidak lagi makan daging binatang untuk menghindari kemusnahan e. mengembangkan teknologi untuk dapat pindah ke planet lain yang lebih bagus 46. Ilmu geologi mempunyai hubungan dengan ilmu geologi struktur karena : a. Kedua ilmu mempelajari batu-batuan b. Kedua ilmu mempelajari proses geologi c. Kedua ilmu sama-sama mempelajari geografi d. Kedua ilmu mempelajari bumi 47. Lipatan, kekar dan sesar dipelajari dalam ilmu a. Geografi c. Petrologi b. Geologi d. Geologi Struktur 48. Proses tektonik berhubungan dengan gaya gaya a. Endogen c. Kopel b. Eksogen d. Regangan 49. Macam- macam jenis batuan dapat diketahui setelah kulit bumi mengalami gaya a. Gaya endogen dan eksogen b. Gaya endogen c. Gaya eksogen saja d. Gaya yang menyebabkan terjadinya pelapukan batuan 50. Yang membedakan antiklin dan sinklin adalah a. Bentuk lapisan batuan yang cekung atau cembung b. Gaya kompresi atau regangan pembentuk lipatan c. Umur batuan di inti (core) lipatan d. Permukaan bumi berbentuk bukit atau lembah 51. Gambar berikut ini merupakan struktur 6

7 a. Lembah c. Cekungan b. Sinklin d. Synform 52. Gambar berikut menunjukkan struktur a. Lipatan antiklin b. Lipatan overturn c. Lipatan tidak simetri d. Lipatan miring 53. Kekar yang terjadi karena proses tektonik mempunyai ciri ciri a. Pada umumnya berpola sistematik b. Berpola tidak teratur c. Bentuknya selalu merekah d. Ukurannya biasanya pendek-pendek 54. Yang membedakan antara struktur kekar dan sesar adalah a. a. Ukurannya b. b. Waktu terjadinya c. c. Jenis batuan yang terkena struktur d. d. Ada atau tidak adanya pergeseran batuan 55. Jurus (strike) adalah a. Bidang yang terkena sesar b. Garis-garis lapisan batuan c. Garis hasil perpotongan bidang miring dengan bidang horizontal d. Garis hasil perpotongan sesar dengan bidang lapisan 56. Strike dan dip dapat diukur pada a. a. Garis sesar b. b. Bidang sesar c. c. Gores garis sesar d. d. Net Slip sesar 57. Minyak dan gas bumi kebanyakan ditemukan pada batuan berpori yang berasosiasi dengan a. Struktur antiklin b. Struktur kekar c. Struktur sesar d. Struktur sinklin 58. Gambar dibawah ini termasuk struktur a. a. Sesar diagonal b. b. Sesar turun c. c. Sesar naik d. d Sesar geser mendatar 59. Tectonic fracture yang berpola sistematik dan berpasangan termasuk struktur a. Kekar gerus sistematis b. Kekar tarik tidak simetris c. Kekar sistematik 7

8 d. Kekar gerus 60. Struktur sesar yang aktif di Indonesia adalah a. Sesar Jawa c. Sesar Sulawesi b. Sesar Kalimantan d. Sesar Sumatra 61. Proses geomorfologi merupakan suatu proses yang merubah bentuk permukaan bumi yang terjadi secara: a. alamiah b. tidak alamiah c. alamiah dan tidak alamiah d. mendadak dalam rentang waktu singkat e. perlahan dalam rentang waktu lama 62. Hukum keseragaman (uniformitarianism concept) menunjukkan bahwa proses geomorfologi telah berlangsung lama semenjak planet bumi terbentuk, dengan perbedaan pada: a. tempatnya b. intensitasnya c. kecepatannya d. percepatannya e. materinya 63. Penerapan hipotesa kerja ganda (multiple working hypothesis) pada proses geomorfologi menunjukkan dalam merubah bentuk permukaan bumi dijumpai: a. ada dua proses geomorfologi yang bekerja bersama-sama b. ada banyak proses geomorfologi yang bekerja bersama-sama c. ada banyak proses geomorfologi bekerja bergantian d. ada banyak proses geomorfologi saling berlawanan e. ada dua proses geomorfologi yang paling utama 64. Secara sederhana, proses geomorfologi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu eksogenik dan endogenik. Pengelompokkan tersebut dibuat berdasarkan pada: a. tempat proses tersebut berlangsung b. asal material yang terkena proses c. asal energi yang menggerakkan proses d. bentuk proses e. waktu lama proses 65. Degradasi adalah penurunan permukaan tanah yang disebabkan oleh: a. penurunan tektonik (tectonic subsidence) b. penyedotan air bawah tanah c. kenaikan muka air laut d. pelapukan dan erosi e. penggalian oleh manusia atau organisme lainnya 66. Indonesia termasuk negara dengan tingkat pelapukan yang sangat tinggi, yang terutama merupakan jenis pelapukan: a. pelapukan fisik b. pelapukan kimia c. pelapukan biologi d. butir a dan b benar e. butir a, b dan c diatas benar semua 67. Struktur geologi juga berperan dalam terjadinya gerakan massa di permukaan bumi, dan umumnya dikelompokkan sebagai: a. penyebab pasif b. penyebab aktif 8

9 c. penyebab primer d. penyebab sekunder e. penyebab tersier 68. Berdasarkan jenis geraknya, gerakan massa dapat dikelompokkan secara sederhana menjadi tiga, yaitu: a. aliran, rombakan, luncuran b. rombakan, luncuran, jatuhan c. jatuhan, aliran, rombakan d. gelundungan, lompatan, jatuhan e. jatuhan, luncuran, aliran 69. Agradasi sebagai tahapan akhir dari proses eksogenik dapat terjadi dimana saja, dengan syarat tempat tersebut adalah: a. tepi sungai b. delta c. lautan d. tidak terjadi erosi e. tenang dan terlindungi 70. Morfogenesa merupakan dasar pengelompokkan bentang alam yang paling tinggi, dimana yang dipertimbangkan adalah: a. keunikan bentang alam tersebut b. luas bentang alam tersebut c. cara terbentuknya bentang alam tersebut d. tingkat erosi yang dialami bentang alam tersebut e. elevasi atau ketinggian bentang alam tersebut dari permukaan laut 71. Selain memiliki potensi sumberdaya, daerah karst juga memiliki potensi bahaya, yaitu: a. larutnya batuan b. pembentukan kerucut karst c. runtuhnya atap gua d. pembentukan lembah kering e. penyaluran air permukaan yang tidak teratur 72. Secara global, bentang alam eolian yang berkembang di permukaan bumi hanya pada daerah yang terbatas, yaitu pada: a. daerah tropis b. daerah lintang rendah c. daerah lintang menengah d. daerah lintang tinggi e. daerah kutub 73. Butir manakah dibawah ini yang merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya bentang alam eolian: a. angin berhembus kuat sepanjang tahun b. pasokan kerikil yang banyak c. terletak di dekat pantai d. tetumbuhan yang banyak e. tetumbuhan yang tinggi 74. Dijumpainya jenis pantai lurus menandakan bahwa daerah pesisir tersebut sedang mengalami beberapa hal dibawah ini, kecuali: a. tumbuh ke arah laut b. proses sedimentasi c. penaikan daratan d. penurunan muka laut 9

10 e. erosi laut lemah 75. Meskipun daerah pesisir mudah dikembangkan sebagai daerah pemukiman, namun karena letaknya yang rendah dan dekat lautan maka ada beberapa kendala alam, sebagaimana yang tersusun dibawah ini, kecuali: a. banjir b. intrusi air laut c. tertutup hutan bakau d. kekurangan air bersih e. amblesan atau turunnya daratan karena pemadatan 76. Konglomerat mempunyai ukuran butir dan bentuk fragmen a. < 1/256 dan pipih b. 1/256 1/16 dan runcing c. 1/16 2 dan runcing d. > 2 dan bundar e. > 2 dan bundar 77. Struktur sedimen mega crossbedding biasa terbentuk pada lingkungan a. Gurun b. Danau c. Sungai d. Pantai e. Laut 78. Korelasi dalam stratigrafi bermaksud untuk menghubungkan titik titik... a. Kesamaan struktur sedimen batuan b. Kesamaan ukuran butir batuan c. Kesamaan ukuran mineral pembentuk batuan d. Kesamaan tebal lapisan batuan e. Kesamaan waktu pembentukan batuan 79. Urutan pembentukan batuan dari yang tua ke muda adalah... J K a. J K L M - N b. N L M - J - K L c. J L N K - M d. N M L - K - J M e. J M N K - L N 80. Manakah dari jawaban ini yang benar a. U sebelum T b. P setelah U c. U setelah W d. W setelah U e. V sebelum T 10

Geohidrologi dan Oseanografi (Hidrosfer) 2 Geohidrologi dan Oseanografi (Hidrosfer)

Geohidrologi dan Oseanografi (Hidrosfer) 2 Geohidrologi dan Oseanografi (Hidrosfer) www.pelatihanosn-soc.com soc.scienceolympiad@gmail.com : Jl. Bintara Jaya IV, No. 108, Bekasi Barat 17136 Bekasi - Jawa Barat 0812-9508-9496 NO MATERI SUB MATERI Meteorologi-Klimatologi (Atmosfer) 1 Meteorologi-Klimatologi

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian

Lebih terperinci

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani GEOLOGI STRUKTUR PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi By : Asri Oktaviani http://pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan OSN PEDAHULUAN Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen adalah proses-proses yang bersifat

Lebih terperinci

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada.

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada. DESKRIPSI BATUAN Deskripsi batuan yang lengkap biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Deskripsi material batuan (atau batuan secara utuh); 2. Deskripsi diskontinuitas; dan 3. Deskripsi massa batuan.

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 07 SUMBERDAYA MINERAL Sumberdaya Mineral Sumberdaya mineral merupakan sumberdaya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan atau pelapukan p batuan (tanah). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Bentuk dan Pola Umum Morfologi Daerah Penelitian Bentuk bentang alam daerah penelitian berdasarkan pengamatan awal tekstur berupa perbedaan tinggi dan relief yang

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable

Lebih terperinci

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus

Lebih terperinci

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Penulis Rizki Puji Diterbitkan 23:27 TAGS GEOGRAFI Kali ini kita membahas tentang batuan pembentuk litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf serta

Lebih terperinci

Ciri Litologi

Ciri Litologi Kedudukan perlapisan umum satuan ini berarah barat laut-tenggara dengan kemiringan berkisar antara 60 o hingga 84 o (Lampiran F. Peta Lintasan). Satuan batuan ini diperkirakan mengalami proses deformasi

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian Daerah penelitian berada pada kuasa HPH milik PT. Aya Yayang Indonesia Indonesia, yang luasnya

Lebih terperinci

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB II TATANAN GEOLOGI BAB II TATANAN GEOLOGI 2.1 Geologi Regional 2.1.1 Fisiografi dan Morfologi Batu Hijau Pulau Sumbawa bagian baratdaya memiliki tipe endapan porfiri Cu-Au yang terletak di daerah Batu Hijau. Pulau Sumbawa

Lebih terperinci

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit. berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit. (a) (c) (b) (d) Foto 3.10 Kenampakan makroskopis berbagai macam litologi pada Satuan

Lebih terperinci

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN ACARA IX MINERALOGI OPTIK I. Pendahuluan Ilmu geologi adalah studi tentang bumi dan terbuat dari apa itu bumi, termasuk sejarah pembentukannya. Sejarah ini dicatat dalam batuan dan menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3. Pembentukan Lautan

BAB 3. Pembentukan Lautan BAB 3. Pembentukan Lautan A. Pendahuluan Modul ini membahas tentang teori dan analisa asal-usul lautan yang meliputi hipotesa pelepasan lempeng, teori undasi dan teori tektonik lempeng. Selain itu dalam

Lebih terperinci

Geologi Teknik. Ilmu Geologi, Teknik Geologi,

Geologi Teknik. Ilmu Geologi, Teknik Geologi, Geologi Teknik Mineral, Batuan Norma Puspita, ST. MT. Ilmu Geologi, Teknik Geologi, Geologi Teknik Ilmu Geologi Ilmu yang mempelajari tentang sejarah pembentukan bumi dan batuan, sifat sifat fisik dan

Lebih terperinci

aptudika.web.ugm.ac.id

aptudika.web.ugm.ac.id aptudika.web.ugm.ac.id 41. Siklus hidrologi berperan serta dalam merubah bentuk permukaan bumi melalui proses: A. presipitasi dan evaporasi B. evaporasi dan transpirasi C. transpirasi dan infiltrasi D.

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian adalah interaksi dari proses eksogen dan proses endogen (Thornburry, 1989). Proses eksogen adalah proses-proses

Lebih terperinci

Ash, atau abu volkanik adalah material hasil letusan gunungapi (atau material piroklastik) dengan ukuran butir < 2mm.

Ash, atau abu volkanik adalah material hasil letusan gunungapi (atau material piroklastik) dengan ukuran butir < 2mm. DAFTAR ISTILAH Aglomerat adalah batuan sedimen yang merupakan akumulasi material blok berukuran diameter > 64 mm, terdiri dari material volkanik, umumnya fragmen lava, yang dihasilkan pada fase erupsi

Lebih terperinci

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Bab III Geologi Daerah Penelitian Bab III Geologi Daerah Penelitian Foto 3.4 Satuan Geomorfologi Perbukitan Blok Patahan dilihat dari Desa Mappu ke arah utara. Foto 3.5 Lembah Salu Malekko yang memperlihatkan bentuk V; foto menghadap ke

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Daerah penelitian hanya berada pada area penambangan PT. Newmont Nusa Tenggara dan sedikit di bagian peripheral area tersebut, seluas 14 km 2. Dengan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Bentang alam dan morfologi suatu daerah terbentuk melalui proses pembentukan secara geologi. Proses geologi itu disebut dengan proses geomorfologi. Bentang

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

TEORI TEKTONIK LEMPENG

TEORI TEKTONIK LEMPENG Pengenalan Gempabumi BUMI BENTUK DAN UKURAN Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. jari-jari Khatulistiwa = 6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi

Lebih terperinci

REKAMAN DATA LAPANGAN

REKAMAN DATA LAPANGAN REKAMAN DATA LAPANGAN Lokasi 01 : M-01 Morfologi : Granit : Bongkah granit warna putih, berukuran 80 cm, bentuk menyudut, faneritik kasar (2 6 mm), bentuk butir subhedral, penyebaran merata, masif, komposisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya

Lebih terperinci

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian Morfologi muka bumi yang tampak pada saat ini merupakan hasil dari proses-proses geomorfik yang berlangsung. Proses geomorfik menurut

Lebih terperinci

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty,

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty, Pengertian Dinamika Geologi Dinamika Geologi Dinamika Geologi merupakan semua perubahan geologi yang terus-menerus terjadi di bumi, baik karena proses eksogen maupun proses endogen. Ribka F. Asokawaty

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona fisiografi yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949) (Gambar 2.1). Zona-zona tersebut dari utara ke selatan yaitu:

Lebih terperinci

07. Bentangalam Fluvial

07. Bentangalam Fluvial TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Geomorfologi daerah penelitian ditentukan berdasarkan intepretasi peta topografi, yang kemudian dilakukan pengamatan secara langsung di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.

BAB I PENDAHULUAN. adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak. Berdasarkan

Lebih terperinci

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Foto 3.7. Singkapan Batupasir Batulempung A. SD 15 B. SD 11 C. STG 7 Struktur sedimen laminasi sejajar D. STG 3 Struktur sedimen Graded Bedding 3.2.2.3 Umur Satuan ini memiliki umur N6 N7 zonasi Blow (1969)

Lebih terperinci

01. Pendahuluan. Salahuddin Husein. TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi. Planet Bumi

01. Pendahuluan. Salahuddin Husein. TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi. Planet Bumi TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 01. Pendahuluan Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Planet Bumi Jari-jari katulistiwa: 6.371 km Jari-jari kutub:

Lebih terperinci

MINERAL DAN BATUAN. Yuli Ifana Sari

MINERAL DAN BATUAN. Yuli Ifana Sari MINERAL DAN BATUAN Yuli Ifana Sari Tugas Kelompok 1. Jelaskan macam2 jenis batuan berdasarkan proses terjadinya dan berikan contohnya! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus batuan! Batuan Bahan padat

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf Definisi Batuan Batuan adaiah kompleks/kumpulan dari mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki susunan kimiawi yang tetap,

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 1. Naiknya Pulau Simeuleu bagian utara saat terjadi gempa di Aceh pada tahun 2004 merupakan contoh gerakan.... epirogenetik

Lebih terperinci

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan 3.2.3.3. Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan Secara umum, satuan ini telah mengalami metamorfisme derajat sangat rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kondisi batuan yang relatif jauh lebih keras

Lebih terperinci

Foto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono

Foto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono Batulempung, hadir sebagai sisipan dalam batupasir, berwarna abu-abu, bersifat non karbonatan dan secara gradasi batulempung ini berubah menjadi batuserpih karbonan-coally shale. Batubara, berwarna hitam,

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Venus, Dewi Kecantikan

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Venus, Dewi Kecantikan Venus, Dewi Kecantikan Si Cantik jika dilihat dari jauh Planet kedua dari Matahari adalah Venus. Nama Venus diambil dari cerita Romawi yakni Dewi Kecantikan dan Cinta. Kamu mungkin akan setuju dengan nama

Lebih terperinci

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Geologi Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan Lempeng Eurasia ke daratan Asia Tenggara dan merupakan bagian dari Busur Sunda.

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Morfologi permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara proses eksogen dan proses endogen (Thornbury, 1989). Proses eksogen adalah prosesproses yang

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Di sekitar kita terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum New Guinea yakni adanya konvergensi oblique antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik (Hamilton,

Lebih terperinci

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL BAB 2 GEOLOGI REGIONAL 2.1 FISIOGRAFI Secara fisiografis, daerah Jawa Barat dibagi menjadi 6 zona yang berarah timurbarat (Van Bemmelen, 1949). Zona tersebut dari arah utara ke selatan meliputi: 1. Zona

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI REGIONAL

BAB III TATANAN GEOLOGI REGIONAL BAB III TATANAN GEOLOGI REGIONAL 3.1 Fisiografi Jawa Barat Van Bemmelen (1949) membagi zona fisiografi Jawa Barat menjadi empat bagian (Gambar 3.1). Pembagian zona yang didasarkan pada aspek-aspek fisiografi

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi dan Geomorfologi Regional Secara fisiografis, daerah Jawa Barat dibagi menjadi 6 zona yang berarah timur-barat ( van Bemmelen, 1949 ). Zona tersebut dari arah utara

Lebih terperinci

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

III.1 Morfologi Daerah Penelitian TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN III.1 Morfologi Daerah Penelitian Morfologi suatu daerah merupakan bentukan bentang alam daerah tersebut. Morfologi daerah penelitian berdasakan pengamatan awal tekstur

Lebih terperinci

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi 3.2.2.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan Penentuan umur pada satuan ini mengacu pada referensi. Satuan ini diendapkan pada lingkungan kipas aluvial. Analisa lingkungan pengendapan ini diinterpretasikan

Lebih terperinci

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan 3.2.3 Satuan Batulempung A. Penyebaran dan Ketebalan Satuan batulempung ditandai dengan warna hijau pada Peta Geologi (Lampiran C-3). Satuan ini tersingkap di bagian tengah dan selatan daerah penelitian,

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG BAB 3 GEOLOGI SEMARANG 3.1 Geomorfologi Daerah Semarang bagian utara, dekat pantai, didominasi oleh dataran aluvial pantai yang tersebar dengan arah barat timur dengan ketinggian antara 1 hingga 5 meter.

Lebih terperinci

BENTANG ALAM STRUKTURAL

BENTANG ALAM STRUKTURAL BENTANG ALAM STRUKTURAL 1. PENGERTIAN BENTANG ALAM STRUKTURAL Bentang alam merupakan bentuk penampang (landform) suatu daerah di muka bumi yang mencakup ruang luas dan telah membentuk suatu sistem yang

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4 1. Jenis batuan yang sifat-sifatnya berubah sebagai akibat dari tekanan yang kuat dan suhu yang tinggi disebut batuan... Gamping

Lebih terperinci

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) Jamaluddin 1,Muh.Altin Massinai 1, Dahlang Tahir 2 1 Program StudiGeofisika 2 Program Studi Fisika Fakultas MatematikadanIlmuPengetahuan

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Jawa Barat Fisiografi Jawa Barat (Gambar 2.1), berdasarkan sifat morfologi dan tektoniknya dibagi menjadi empat bagian (Van Bemmelen, 1949 op. cit. Martodjojo, 1984),

Lebih terperinci

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 FISIOGRAFI Menurut van Bemmelen (1949), fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi enam zona, yaitu Zona Dataran Aluvial Utara Jawa Barat, Zona Antiklinorium Bogor, Zona Gunungapi

Lebih terperinci

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Latihan 1. Bahan : Geologi -1

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Latihan 1. Bahan : Geologi -1 Bidang Studi Kode Berkas : Kebumian : KEB-L01 (soal) LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK 2018 Bidang : Kebumian Latihan 1 Bahan : Geologi -1 (Tektonik Lempeng, Kristalografi, Mineralogi, Petrologi,

Lebih terperinci

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF BAB 3 LITOSFER PENGERTIAN LITOSFER Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola. Lapisan ini terdiri atas zat padat

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian adalah interaksi dari proses eksogen dan proses endogen (Thornburry, 1989). Proses eksogen adalah proses-proses

Lebih terperinci

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta, BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,

Lebih terperinci

ANALISA BENTANG ALAM

ANALISA BENTANG ALAM ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 GEOGRAFIS Jawa bagian barat secara geografis terletak diantara 105 0 00-108 0 65 BT dan 5 0 50 8 0 00 LS dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Regional Fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi empat bagian besar (van Bemmelen, 1949): Dataran Pantai Jakarta (Coastal Plain of Batavia), Zona Bogor (Bogor Zone),

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain :

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain : MINERAL Dan KRISTAL Mineral didefinisikan sebagai suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Regional Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barattimur (van Bemmelen, 1949 dalam Martodjojo, 1984). Zona-zona ini dari utara ke

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Struktur sesar yang dijumpai di daerah penelitian adalah Sesar Naik Gunungguruh, Sesar Mendatar Gunungguruh, Sesar Mendatar Cimandiri dan Sesar Mendatar

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN METAMORF

STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN METAMORF A. Struktur Batuan Metamorf STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN METAMORF Adalah kenampakan batuan yang berdasarkan ukuran, bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut. (Jacson, 1997). Secara umum struktur

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Lokasi penelitian berada di daerah Kancah, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung yang terletak di bagian utara Kota Bandung. Secara

Lebih terperinci

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

Note : Kenapa Lempeng bergerak? Note : Kenapa Lempeng bergerak? Lapisan paling atas bumi, kerak bumi (litosfir), merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Kondisi Geomorfologi Morfologi yang ada pada daerah penelitian dipengaruhi oleh proses endogen dan proses eksogen. Proses endogen merupakan proses

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Proses geomorfik adalah seluruh perubahan fisika dan kimiawi yang mempengaruhi bentuk dari suatu permukaan bumi (Thornbury, 1969). Terbentuknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi? BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu b a g i a n

Lebih terperinci

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Solusi. Latihan 1. Bahan : Geologi -1

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Solusi. Latihan 1. Bahan : Geologi -1 Bidang Studi Kode Berkas : Kebumian : KEB-L01 (solusi) LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK 2018 Bidang : Kebumian Solusi Latihan 1 Bahan : Geologi -1 (Tektonik Lempeng, Kristalografi, Mineralogi,

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Berdasarkan bentuk topografi dan morfologi daerah penelitian maka diperlukan analisa geomorfologi sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan pengamatan awal, daerah penelitian secara umum dicirikan oleh perbedaan tinggi dan ralief yang tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur pada

Lebih terperinci

IV. BATUAN METAMORF Faktor lingkungan yang mempengaruhi

IV. BATUAN METAMORF Faktor lingkungan yang mempengaruhi IV. BATUAN METAMRF Faktor lingkungan yang mempengaruhi Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sedimen maupun sebagian

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1 1. Jenis-jenis batuan : Contoh batuan: 1. karst 2. granit 3. marmer 4. giok 5. intan 6. konglomerat Batuan yang mempunyai nilai

Lebih terperinci

Jilid 1. Penulis : Arief Harisa Muhammad. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

Jilid 1. Penulis : Arief Harisa Muhammad. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn. Jilid 1 Penulis : Arief Harisa Muhammad Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Oktober 2012 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa Barat

Lebih terperinci

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold). 9. Struktur Geologi 9.1. Struktur geologi Struktur geologi adalah gambaran bentuk arsitektur batuan-batuan penyusunan kerak bumi. Akibat sedimentasi dan deformasi. berdasarkan kejadiannya, struktur geologi

Lebih terperinci

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Foto 24. A memperlihatkan bongkah exotic blocks di lereng gunung Sekerat. Berdasarkan pengamatan profil singkapan batugamping ini, (Gambar 12) didapatkan litologi wackestone-packestone yang dicirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN. Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian

BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN. Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN 2.1 Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Selatan Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci