BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang diperlukan untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang diperlukan untuk"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan aplikasi ini. Komponen-komponen tersebut meliputi penjelasan mengenai konsep dasar approximate string matching, algoritma SoundEx, algoritma Jaro- Winkler, dan metodologi rekayasa perangkat lunak yang akan digunakan. 2.1 PENCOCOKAN STRING (STRING MATCHING) Pengertian pencocokan string String menurut Dictionary of Algorithms and Data Structures adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet atau karakter yang lain) dan biasanya direpresentasikan sebagai struktur data array. String dapat berupa kata, frase, atau kalimat (National Institute of Standards and Technology n.d.). Sedangkan pencocokan string (string matching) diartikan sebagai sebuah permasalahan untuk menemukan pola susunan karakter string di dalam string lain atau bagian dari isi teks. 10

2 Klasifikasi pencocokan string Pencocokan string (string matching) secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua (Binstock and Rex 1995) yaitu: 1. Exact string matching, merupakan pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang sama. Contoh: kata ahmad akan menunjukkan kecocokan hanya dengan kata ahmad. 2. Approximate string matching, merupakan pencocokan string berdasarkan kemiripannya. Sebuah string bisa jadi memiliki susunan karakter yang berbeda (mungkin jumlah atau urutannya) dengan string lain namun memiliki kemiripan, misalnya: kemiripan secara penulisan, atau kemiripan bunyi pengucapan Phonetic string matching Phonetic adalah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (Syaroni dan Munir 2005). Klasifikasi konsonan memegang peranan penting dalam phonetic string matching. Misalnya, konsonan b dan p dianggap mirip karena keduanya diartikulasi oleh dua bibir. Kemiripan bunyi pengucapan dua buah teks dapat diukur berdasarkan penggunaan konsonan yang terdapat pada teks tersebut. Kedua buah teks tersebut selanjutnya akan diubah menjadi dua buah kode fonetis (phonetic code), yaitu kode yang dihasilkan dari

3 12 klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapannya. Kedua kode fonetis tersebut selanjutnya akan dibandingkan. Jika kode fonetis sama, maka dua teks tersebut dianggap mirip, dan jika berbeda, maka dua teks tersebut dianggap tidak mirip Approximate string matching Kemiripan penulisan dua buah teks dapat diukur berdasarkan sejumlah operasi dasar yang dilakukan terhadap salah satu teks agar kedua teks tersebut menjadi cocok (match). Banyaknya operasi dasar yang dilakukan agar kedua teks tersebut menjadi cocok disebut sebagai jarak edit (edit distance) antara teks dan pola teks yang dicari. Operasi-operasi dasar terhadap teks yang umumnya dipakai untuk membuat sebuah teks menjadi cocok dengan teks lain (Cormen, et al. 2001) adalah: Penyisipan (insertion), yaitu melakukan penambahan huruf pada suatu kata agar kata tersebut menjadi sama dengan teks pembanding, misalnya mengubah kata saya menjadi satya dengan cara menyisipkan huruf t di tengah kata saya; Penghapusan (deletion), yaitu melakukan penghapusan huruf pada suatu kata agar kata tersebut menjadi sama dengan teks pembanding, misalnya mengubah kata satya menjadi saya dengan cara menghapus huruf t pada kata satya; Penggantian (substitution), yaitu melakukan penggantian sebuah huruf pada suatu kata dengan huruf lain agar kata tersebut menjadi sama dengan teks

4 13 pembanding, misalnya mengubah kata saya menjadi sama dengan cara mengganti huruf y pada kata saya dengan huruf m. Operasi-operasi dasar terhadap teks tersebut di atas dalam teknik komputer sebenarnya dapat diubah menjadi hanya satu jenis operasi saja, yaitu operasi penggantian (substitution) seperti berikut: Kata saya menjadi satya; adalah mengganti NULL dengan huruf t ; Kata satya menjadi saya; adalah mengganti huruf t dengan NULL ; Operasi lain yang juga sering digunakan pada beberapa algoritma pencocokan string adalah transposisi, yaitu penukaran tempat antara dua huruf yang terdapat dalam teks, misalnya mengubah kata saya menjadi asya dengan cara menukar posisi huruf pertama dan huruf kedua. Jarak edit antara sebuah teks dengan teks pembanding menentukan seberapa mirip kedua teks tersebut. Semakin kecil jarak edit, semakin mirip kedua teks tersebut. Misalnya, kata saya akan dianggap lebih mirip dengan kata sama, dibandingkan dengan kata satwa, karena untuk mengubah kata saya menjadi kata satwa diperlukan operasi dasar teks yang lebih banyak daripada yang dilakukan terhadap kata sama. Jika tidak diperlukan operasi dasar teks apapun untuk membuat sebuah teks menjadi sama dengan teks pembanding, berarti teks tersebut adalah sama (match) dengan teks pembanding.

5 ALGORITMA SOUNDEX Algoritma SoundEx pertama kali dipatenkan oleh Robert C. Russell pada tahun 1918 (Russell 1918). Algoritma SoundEx menghasilkan kode fonetis dengan panjang empat karakter untuk semua panjang string masukan. Pencocokan dua buah string dilakukan dengan cara menghitung kode fonetis dari kedua buah string tersebut. Jika menghasilkan kode fonetis yang sama, maka dua buah string tersebut dianggap sebagai cocok atau mirip Aturan kode fonetis Aturan pemberian kode fonetis dalam algoritma SoundEx dapat dilihat pada tabel berikut (Repici 2007): Tabel 2.1 Aturan pemberian kode pada algoritma SoundEx Huruf-huruf Kode A, E, H, I, O, U, W, Y 0 B, F, P, V 1 C, G, J, K, Q, S, X, Z 2 D, T 3 L 4 M, N 5 R 6 Prinsip dasar algoritma SoundEx di atas berdasarkan klasifikasi konsonan menurut alat bicara yang menghasilkannya dan cara artikulasinya. Penjelasan cara pemberian kode angka terhadap huruf-huruf dalam kata dilihat dari segi fonetik bahasa Inggris adalah (Syaroni dan Munir 2005):

6 15 1. Kode 0 untuk huruf-huruf a, e, h, i, o, u, w, y disebabkan hurufhuruf tersebut diperlakukan sebagai bunyi vokal; 2. Huruf-huruf b, f, p, v dikelompokkan menjadi satu dengan kode 1 karena terdapat dalam satu kelompok konsonan yaitu konsonan labial (diartikulasi oleh bunyi bibir); 3. Huruf-huruf c, g, j, k, q, s, x, z dikelompokkan menjadi satu dengan kode 2 karena pengucapan huruf-huruf tersebut mirip; 4. Huruf-huruf d, t dikelompokkan menjadi satu dengan kode 3 karena terdapat dalam satu kelompok konsonan yaitu plosive alveolar (diartikulasi oleh ujung lidah dengan langit-langit mulut kemudian dilepaskan secara tibatiba); 5. Huruf l dikelompokkan tersendiri menjadi satu dengan kode 4 karena merupakan konsonan lateral (sampingan); 6. Huruf-huruf m, n dikelompokkan menjadi satu dengan kode 5 karena huruf m dan n keduanya merupakan konsonan nasal (sengau); 7. Huruf r pada kedua algoritma SoundEx di atas dikelompokkan tersendiri menjadi satu kelompok dan diberi kode 6 karena huruf r dalam pengucapan bahasa Inggris berbeda dengan konsonan lain dan sangat beragam karena dapat menjadi konsonan flapped (kuat), rolled (bergetar), maupun menjadi konsonan fricative (geseran).

7 Penghitungan kode fonetis Dalam algoritma SoundEx, sebuah teks yang akan dibandingkan diproses terlebih dahulu untuk mendapatkan kode fonetisnya. Berikut adalah langkah penghitungan kode fonetis dari sebuah teks (Repici 2007): 1. Ubah semua huruf alphabet pada teks menjadi huruf kapital; 2. Ubah semua karakter non-alphabet menjadi karakter spasi; 3. Hapus semua karakter spasi di depan (leading spaces) dan di belakang teks (trailing spaces); 4. Simpan huruf pertama dan sisihkan dari langkah-langkah selanjutnya 5. Ubah karakter spasi menjadi karakter 0 ; 6. Ubah setiap huruf menjadi kode angka sesuai dengan aturan seperti tertera pada tabel 2.1; 7. Hapus salah satu dari kode angka sama yang berderet; 8. Hapus semua angka 0 ; 9. Ambil tiga angka pertama dari deretan angka tersisa. Jika panjangnya kurang dari tiga angka, maka tambahkan angka 0 di belakang hingga tersusun menjadi tiga angka; 10. Kode fonetis dari teks telah kita dapatkan dengan cara menyusun huruf pertama yang tadi kita simpan, dengan tiga angka yang dihasilkan pada poin 9, sehingga membentuk susunan: <huruf kapital><angka><angka><angka>.

8 ALGORITMA JARO-WINKLER Algoritma Jaro-Winkler adalah sebuah metode pengukuran kemiripan antara dua buah teks yang dikembangkan oleh William E. Winkler (Winkler 1999) berdasarkan algoritma Jaro yang lebih dahulu dikembangkan oleh Matthew A. Jaro (Jaro 1989). Algoritma Jaro-Winkler menitikberatkan pencocokan string berdasarkan kemungkinan perbedaan penulisan ejaan (spelling deviation) dan didesain khusus untuk pencocokan teks pendek seperti nama orang. Sebagai alat ukur kemiripan teks, algoritma Jaro-Winkler menghasilkan sebuah angka antara 0 hingga 1. 0 berarti kedua buah teks tersebut sangat tidak mirip, dan 1 berarti kedua buah teks tersebut sama (match). 2.4 METODE PERANCANGAN Pengembangan aplikasi untuk perbandingan pencocokan nama ini akan dilakukan menggunakan metode prototyping. Metode ini dipilih karena beberapa alasan, antara lain: Aplikasi yang akan dibuat bukanlah aplikasi dengan fitur komplit yang langsung dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu, melainkan sebatas proof of requirement atau proof of concept saja; Mempercepat waktu pengembangan dan segera bisa terlihat hasilnya;

9 18 Pengembang juga bertindak sebagai user sehingga keterlibatan user sangat tinggi terhadap proses pengembangan. Metode prototyping diawali dengan penentuan kebutuhan oleh user. Pengembang akan mengumpulkan informasi-informasi mengenai kebutuhan user tersebut dan kemudian membuat sebuah prototype dari perangkat lunak yang akan dikembangkan. Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam prototyping (DSDM Consortium n.d.): 1. Analisis kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi untuk mengetahui kebutuhan sistem yang diinginkan; 2. Perencanaan prototype, pengembang mendiskusikan dengan pengguna atau pemilik sistem tentang rencana waktu penyelesaian dan bagaimana prototype dikembangkan; 3. Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh pengguna atau pemilik sistem; 4. Meninjau prototype, memeriksa prototype yang telah dihasilkan, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan melalui end-user testing dengan menggunakan contoh data asli untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna; 2.5 UNIFIED MODELLING LANGUAGE Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah standar yang dapat membantu untuk memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak (Object Management Group 2009). UML menawarkan sebuah standar untuk

10 19 merancang model sebuah sistem. Dengan mempelajari UML, maka setiap orang dapat memahami suatu gambaran dokumentasi model yang sebelumnya hanya dipahami orang tertentu Komponen uml UML memiliki banyak komponen diagram agar dapat memodelkan sistem secara lebih akurat. Diagram-diagram tersebut digunakan dalam pembuatan suatu sistem untuk mengakomodasi kepentingan pihak-pihak tertentu (stakeholder) pada aspekaspek yang berlainan dari sistem. Dengan demikian, maka pihak-pihak yang terlibat dapat memahami informasi yang ingin disampaikan dari satu pihak menuju pihak lainnya. UML terdefinisi dalam tiga belas macam diagram yang terbagi dalam tiga kategori (Object Management Group 2009), yaitu: 1. Structure Diagrams untuk memodelkan struktur statis aplikasi. Yang termasuk dalam diagram ini adalah: a. Class Diagram; b. Object Diagram; c. Component Diagram; d. Composite Structure Diagram; e. Package Diagram; dan f. Deployment Diagram.

11 20 2. Behaviour Diagrams untuk memodelkan perilaku umum sistem. Yang termasuk dalam diagram ini adalah: a. Use Case Diagram; b. Activity Diagram; dan c. State Machine Diagram; 3. Interaction Diagrams untuk memodelkan interaksi dari aspek-aspek yang berbeda. Yang termasuk dalam diagram ini adalah: a. Sequence Diagram; b. Communication Diagram; c. Timing Diagram; dan d. Interaction Overview Diagram. Meskipun UML mempunyai banyak diagram, tetapi tidak semua diagram harus digunakan dalam pembuatan suatu sistem. Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, hanya akan digunakan 2 (dua) diagram yaitu Use Case Diagram dan Activity Diagram untuk mendukung desain dari sistem Use case diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana (Dharwiyanti dan Wahono 2003). Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Aktor menggambarkan

12 21 orang, sistem atau entitas eksternal / stakeholder yang menyediakan atau menerima informasi dari sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang umum. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Gambar berikut menunjukkan contoh use case diagram:

13 22 Gambar 2.1 Contoh use case diagram (Dharwiyanti dan Wahono 2003) Activity diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir (Dharwiyanti dan Wahono 2003). Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

14 23 Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram menggunakan notasi UML segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Berikut ini adalah contoh activity diagram:

15 24 Gambar 2.2 Contoh activity diagram (Dharwiyanti dan Wahono 2003) 2.6 BASIS DATA Basis data adalah sekumpulan data yang tersimpan secara sistematis dan terstruktur pada suatu tempat penyimpanan (storage) dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi sejumlah pemakai (Connoly and Begg 2002). Data pada sistem basis data disimpan dalam sebuah objek yang disebut tabel. Tabel adalah sekumpulan data yang berhubungan dan tersimpan dalam bentuk baris

16 25 dan kolom (W3 Schools n.d.). Sebuah basis data umumnya berisi sekumpulan tabel, stored procedure, function, dan objek-objek lain yang digunakan untuk mewakili, menyimpan, dan mengakses data Structured query language Untuk dapat mengakses dan memanipulasi basis data oleh pemakai ataupun dari aplikasi, dilakukan menggunakan bahasa standar yang disebut SQL (Structured Query Language). Perintah-perintah SQL yang digunakan untuk memanipulasi basis data antara lain: Perintah Create Table Perintah ini digunakan untuk membuat suatu tabel dalam basis data. Bentuk umum perintah create table adalah sebagai berikut: CREATE TABLE [nama_tabel]( nama_field1 tipe_data [, nama_field2 tipe_data,...] [CONSTRAINT nama_field constraints] ) Perintah Select Perintah ini digunakan untuk menampilkan data dari suatu tabel. Bentuk umum perintah select adalah sebagai berikut: SELECT nama_field1 [, nama_field2,...] FROM nama_tabel1 [WHERE kondisi] [ORDER BY nama_field1 [ASC DESC] Perintah Insert

17 26 Perintah ini digunakan untuk menambah data ke dalam tabel. Bentuk umum perintah insert adalah sebagai berikut: INSERT INTO nama_tabel [(nama_field1 [, nama_field2, ])] VALUES (nilai1 [,nilai2, ]) Perintah Update Perintah ini digunakan untuk mengubah data dalam tabel. Bentuk umum perintah update adalah sebagai berikut: UPDATE nama_tabel SET nama_field1=nilai1 [, nama_field2=nilai2, ] WHERE [kondisi] Perintah Delete Perintah ini digunakan untuk menghapus data dalam tabel. Bentuk umum perintah delete adalah sebagai berikut: DELETE FROM nama_tabel WHERE [kondisi] Microsoft sql server Microsoft SQL Server adalah basis data relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client-server, dimana basis data terdapat pada komputer pusat yang disebut server dan informasi digunakan bersama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi pada komputer lokalnya disebut client (Djuandi 2002). Bahasa query utamanya adalah Transact-SQL, yaitu pengembangan dari SQL yang dipublikasi oleh International Organization for Standardization (ISO) dan American National Standards Institute (ANSI).

18 Fungsi (user defined function) User Defined Function (UDF) adalah kumpulan rutin perintah-perintah SQL yang digunakan untuk membungkus (encapsulate) logika program (Novick 2004). UDF dapat menerima parameter atau argumen serta dapat mengembalikan sebuah nilai (value). Dengan UDF, developer dapat membagi logika program yang kompleks menjadi lebih pendek sehingga memudahkan penulisan dan pemeliharaan kode program. UDF dapat dipanggil melalui perintah SQL. Sejak SQL Server 2000, Microsoft telah menyediakan konsep UDF yang dapat dipakai oleh developer untuk membuat fungsi untuk keperluannya sendiri. Dalam SQL Server, terdapat tiga jenis nilai yang dapat dikembalikan oleh UDF (Novick 2004), yakni: Scalar (nilai tunggal) UDF scalar mengembalikan sebuah tipe data skalar, misalnya Int, atau Varchar. Tipe data Text, Timestamp, dan Image tidak dapat dipakai sebagai nilai kembalian. Berikut ini adalah contoh UDF jenis scalar: CREATE FUNCTION udf_area float) RETURNS float AS BEGIN END Inline table UDF ini mengembalikan hasil select dalam bentuk table. UDF jenis ini hanya dapat menyimpan satu perintah SQL select, namun memiliki keuntungan

19 28 karena dapat menerima parameter. Berikut ini adalah contoh UDF jenis inline table: CREATE FUNCTION dbo.udf_authorsbyletter CHAR(1)) RETURNS TABLE AS RETURN SELECT * FROM pubs.authors WHERE LEFT(au_lname, 1) Multistatement table UDF ini mengembalikan sebuah table yang didefinisikan di dalamnya dan dapat berisi lebih dari satu perintah SQL. Berikut ini adalah contoh UDF jenis scalar: CREATE FUNCTION dbo.udf_factorialstab (@N int ) TABLE (Number INT, Factorial INT) AS BEGIN INT = = 1 < BEGIN INSERT VALUES + 1 END -- WHILE RETURN END Borland delphi Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang

20 29 program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. Khusus untuk pemrograman dengan basis data, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program.

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte II KAJIAN PUSTAKA 2! KAJIAN PUSTAKA 2.1! Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM T03/ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Nama : Kresna Kesuma NIM : 05 05 2651 E mail : ineraz_zuri_kriesna@yahoo.co.id Homepage : Tugas

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pada bagian ini akan dibahas defenisi sistem informasi akuntansi dan istilah yang berkaitan dengan hal tersebut untuk membantu anda memahami seluruh materi

Lebih terperinci

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UNIFIED MODELLING LANGUAGE Menurut Fowler (2005:1) Unified Modelling Language (selanjutnya disebut UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung meta-model tunggal, yang membantu

Lebih terperinci

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Apa itu UML? Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

Lebih terperinci

APLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE

APLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE APLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE Muhammad Yudhi Azriansyah Lubis Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H. M Jhoni No. 70 C Medan 20217, Indonesia muhammad.yudhi09@gmail.com

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

UML Netbeans UML (The Unified Modelling Language)

UML Netbeans UML (The Unified Modelling Language) UML Netbeans 6.7.1 UML (The Unified Modelling Language) Sebuah notasi untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan rancangan dari sebuah perangkat lunak. Diagram pada UML Ada 9

Lebih terperinci

Apakah SQL? Membuat basis data dan struktur tabel Input, update, dan delete data dari tabel Membuat query sederhana dan kompleks SQL

Apakah SQL? Membuat basis data dan struktur tabel Input, update, dan delete data dari tabel Membuat query sederhana dan kompleks SQL SQL Basis Data 1 Apakah SQL? SQl singkatan dari Structured Query Language yang merupakan bahasa komputer standar ANSI (American National Standards Institute). Dengan SQL kita dapat Membuat basis data dan

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAVERPHONE 2.0 UNTUK PENCARIAN KATA BERDASARKAN KEMIRIPAN PENGUCAPAN PADA APLIKASI KAMUS INGGRIS- INDONESIA

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAVERPHONE 2.0 UNTUK PENCARIAN KATA BERDASARKAN KEMIRIPAN PENGUCAPAN PADA APLIKASI KAMUS INGGRIS- INDONESIA IMPLEMENTASI ALGORITMA CAVERPHONE 2.0 UNTUK PENCARIAN KATA BERDASARKAN KEMIRIPAN PENGUCAPAN PADA APLIKASI KAMUS INGGRIS- INDONESIA Andreas Tommy Christiawan, Arief Andy Soebroto, Achmad Ridok Prodi Teknik

Lebih terperinci

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA PENGANTAR SQL TINGKAT DASAR Basisdata atau database adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Bab ini akan membahas mengenai perspektif global tentang produk perangkat lunak yang dibuat, dalam hal ini adalah perangkat lunak pembangkit dokumentasi basis data. Perspektif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

Sejarah(1) Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Definisi SQL

Sejarah(1) Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Definisi SQL Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Tahun 1987, American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO) membuat standar untuk SQL Tahun 1992, dibentuk versi baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Penjualan Alat-Alat Pada Toko Eiger Berbasis Mobile Dan Client-Server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

Materi 1. 1 Rekayasa Perangkat Lunak

Materi 1. 1 Rekayasa Perangkat Lunak 1 Rekayasa Perangkat Lunak Materi 1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali ddiciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Focus utama pengembangannya adalah

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG M O D U L S Q L SISTEM BASIS DATA 2 Disusun oleh : Siti Yuliyanti, ST SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG Jl. Brigjen Katamso No.92 Km 2.5 Tanjungpinang Kepulauan Riau November 24, 2010 SQL

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1 Perancangan Algoritma Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis, dimana pada perancangan digambarkan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI II.1 RATIONAL UNIFIED PROCESS (RUP) Metodologi Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu proses rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software Corporation,

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Query (memperoleh

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng

Sistem Basis Data Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Sistem Basis Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng SQL Introduction Setelah Membuat ERD dan Model Relasional, what s next? Bagaimana cara membangun entitas dan relationship tersebut agar dapat digunakan? Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Menurut Hersa Farida Qoriani (2012 : 2) Geografis Information System atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Analisis dan Perancangan Analisis atau yang lebih dikenal dengan analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan dapat didefinisikan sebagai Sistem berbasis komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan

Lebih terperinci

Pertemuan VI F U N C T I O N

Pertemuan VI F U N C T I O N Pertemuan VI F U N C T I O N TUJUAN : 1. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan penggunaan fungsi. 2. Mahasiswa mampu untuk membuat store of function 3. Mahasiswa mampu untuk menginvoke sebuah fungsi 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Akuntansi Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakancara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentukinformasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengajaran Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran

Lebih terperinci

TRIGGER TRIGGER 5/29/2017 HANI IRMAYANTI, S.KOM

TRIGGER TRIGGER 5/29/2017 HANI IRMAYANTI, S.KOM TRIGGER HANI IRMAYANTI, S.KOM TRIGGER Trigger adalah object di dalam database yang berasosiasi dengan suatu table. Trigger akan diaktivasi ketika table tersebut dikenai event tertentu. Event yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Karunia Suci Lestari k.sucilestari97@gmail.com :: http://ksucilestari97.wordpress.com Abstrak Setelah artikel sebelumnya membahas

Lebih terperinci

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER 8.1 Bahasan dan Sasaran 8.1.1 Bahasan - Pada bab kali ini akan membahas tentang fungsi - Selain hal itu akan dibahas juga mengenai pl/pgsql dan triger 8.1.2 Sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu progaram yaitu menganalisis sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

MODUL 2 PENGENALAN DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL) & DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)

MODUL 2 PENGENALAN DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL) & DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) MODUL 2 PENGENALAN DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL) & DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat mengetahui pengertian SQL. 2. Praktikan dapat mengetahui klasifikasi SQL. 3. Praktikan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibuat. Rancangan sistem ini secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu: a. Perangkat keras 1. Processor Intel Core

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jasa dengan prakualifikasi yaitu : (Keppres No 54, 2010) 8. undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

BAB II LANDASAN TEORI. jasa dengan prakualifikasi yaitu : (Keppres No 54, 2010) 8. undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan pengadaan dalam hal untuk mendapatkan barang dan jasa. Tahap-tahap dalam pengadaan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, maka kegunaan komputer dirasa makin besar. Komputer berperan penting dalam mempermudah pekerjaan sehari hari. Salah satu manfaat

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data dan SQL

Pemrograman Basis Data dan SQL Pemrograman Basis Data dan SQL Genap 2015-2016 Alen Boby Hartanto, S alen.boby@mercubua INTRO omata Kuliah : Pemrograman Sistem Basis Data dan SQL osks : 3 ojenis : Mata Kuliah Wajib opertemuan : 14 Pertemuan

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan menjelaskan secara teoritis tentang perancangan sistem, dan segala sesuatu definisi tertulis yang berhubungan dengan judul yang ditulis mengenai PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan

Satuan Acara Perkuliahan Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Basis Data Kode Mata Kuliah / SKS: KK-1057 / 3 SKS Semester : Ganjil / Genap Dosen : Dini Yuristia, S.T. Hari, jam, ruang : Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian penerapan Hidden Markov Models : 40 Studi Literatur dan Kepustakaan Rumusan

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

SQL DASAR BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs.

SQL DASAR BASIS DATA. Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. SQL DASAR BASIS DATA Rajif Agung Yunmar, S.Kom., M.Cs. PRETEST Sebutkan apa yang disebut dengan SQL? Jelaskan! Apakah yang disebut sebagai batasan integritas (integrity constraint)? Sebutkan jenis-jenis

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I LAPORAN TUGAS BASIS DATA I Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Basis Data I yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Zainal Arifin Oleh : KATYA LINDI CHANDRIKA 140535605307 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dasar sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB KONEKSI DATABASE Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk menghubungkan aplikasi dengan sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis system adalah penguraian dari suatu system yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

IKA BUDIYATI /4KA08/2005/SISTEM INFORMASI/FILKOM ABSTRAK

IKA BUDIYATI /4KA08/2005/SISTEM INFORMASI/FILKOM  ABSTRAK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI DAN LEMBUR KARYAWAN PADA KOPEGTEL DINASTI JAKARTA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN UML IKA BUDIYATI 11105847/4KA08/2005/SISTEM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MANAJEMEN RISIKO Risiko dapat disebut sebagai Suatu cara sistematis yang berhadapan dengan potensi terjadinya kejadian. Risiko diasumsikan menjadi suatu ketidakpastian yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem ini akan mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan pendekatan sistem yang akan dianalisis, pendekatan sistem dilakukan agar lebih

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia Max Robert Cirus Aiba 1), Edson Yahuda Putra 2)

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) L1 Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) Latar belakang UML merupakan suatu bahasa penyatuan yang memungkinkan para professional IT untuk menggambarkan aplikasi computer. Suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam Proses Pendirian Tower di PT. Panca Prima Lestari yang beralamat di Jl. Cipaku1 no.1

Lebih terperinci

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 Tujuan : Praktikan dapat memahami dan mengisi tabel dalam database Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dalam database Tugas Pendahuluan Apa yang anda

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi dari PT. Prima Krista Sejahtera Jl. Taman Sari No.25 C kota

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi dari PT. Prima Krista Sejahtera Jl. Taman Sari No.25 C kota BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah mengenai data-data dari tempat penelitian penulis antara lain sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta jop deskripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan., Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling bergantung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono menyatakan bahwa, definisi objek penelitian adalah sebagai berikut: Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan sistem Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa tahapan untuk membuat sebuah aplikasi mulai dari alur aplikasi, perancangan antar muka, perancangan arsitektural,

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Pengembangan Web

Perangkat Lunak Pengembangan Web Perangkat Lunak Pengembangan Web Pertemuan 5 Database I Program Diploma IPB - Aditya Wicaksono, SKomp 1 Apa itu SQL? Structured Query Language SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database SQL memungkinkan

Lebih terperinci

Tutorial Tipe Data MySQL

Tutorial Tipe Data MySQL Tutorial Tipe Data MySQL Benar mendefinisikan field dalam tabel adalah penting untuk optimasi keseluruhan dari database Anda. Anda harus menggunakan hanya jenis dan ukuran lapangan Anda benar-benar perlu

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas 2.1.1 Pengertian Perjalanan Dinas Perjalanan dinas secara umum adalah perjalanan yang dilakukan oleh karwaran atau pegawai suatu perusahaan yang berkitan dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 332~338 PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 332 Susi Susilowati 1, Susliansyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

Pengenalan Structured Query Language

Pengenalan Structured Query Language Pengenalan Structured Query Language Apa Itu SQL? SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL atau juga sering disebut sebagai query merupakan suatu bahasa (language) yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci