BUKU KEDUA dari TRILOGI MASTERING NLP NLP. in Action. First Class Therapy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU KEDUA dari TRILOGI MASTERING NLP NLP. in Action. First Class Therapy"

Transkripsi

1 BUKU KEDUA dari TRILOGI MASTERING NLP NLP in Action First Class Therapy

2 Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp ,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp ,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau dengan paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah).

3 BUKU KEDUA dari TRILOGI MASTERING NLP NLP in Action First Class Therapy by RH Wiwoho INDONLP Jakarta iii

4 BUKU KEDUA dari TRILOGI MASTERING NLP NLP in Action First Class Therapy by RH Wiwoho Copyright 2008, INDONLP Jakarta Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh INDONLP Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Pengarang. ISBN : iv

5 Pengantar Dedikasi DAFTAR ISI NLP in Action xi BAGIAN PERTAMA : NLP MODEL xix BAB 1 SISTEM REPRESENTASI 1 Modalitas 1 Kata yang Tidak Spesifik 6 Konteks 8 Five Tuple 8 Overlap 10 Eye Accessing Cues 12 Petunjuk Olfactory dan Gustatory 15 Gestur 15 Gerakan Samar-Samar 16 Perubahan Pola Napas 16 Nada dan Tempo Suara 17 Sistem Utama dan Sinestesia 17 Submodalitas 19 Strategi 22 Tujuh Strategi Dasar 23 BAB 2 RAPPORT 25 Pacing & Leading 25 Verbal Pacing and Leading (P/L) 27 Predikat yang Tidak Spesifik 34 Predikat yang Tidak Sesuai 34 Descriptive Pacing 35 Mirroring dan Non-verbal Pacing 38 Crossover Mirroring 41 BAB 3 ANCHORING 43 General Anchoring 43 Collapsing Anchors 53 Menyatukan Pembelajaran 62 Menciptakan Pengalaman 67 BAGIAN KEDUA : FIRST CLASS THERAPY 73 BAB 4 PERCAYA DIRI 75 Demam Panggung 75 Masalahnya Ada di Benak 76 v

6 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP Memprogram Ulang Kenyamanan 79 Kasus Demam Panggung Lainnya 82 Rujukan Internal dan Rujukan Eksternal 92 Perbedaan Submodalitas 94 Mengembangkan Rujukan Eksternal 100 Memprogram R/E 102 Keluwesan Lebih Bermanfaat 105 Memprogram R/I 107 Takut pada Figur Otoritatif 108 Rela Mati Demi Orang Lain 109 Egois, Peragu, dan Paranoid 112 Niat Baik Menghasilkan Kebaikan 136 BAB 5 KEPUTUSAN 143 Kreativitas 150 Apa Masalah Sebenarnya? 151 Solusinya Kreativitas 154 Pengambilan Keputusan dan Masalah Kegemukan 157 Pertimbangan Ekologis 165 Beda Orang Beda Cara 167 Diet Yoyo 173 Orang yang Tak Pernah Kegemukan Seumur Hidupnya 174 Makan Berlebihan 178 Butuh Kawan atau Butuh Makan? 180 Gladi Resik 188 Sayang Uang atau Sayang Badan? 189 Lakukan, Lihat Hasilnya, dan Adakan Penyesuaian 190 BAB 6 MOTIVASI 193 Memprogram Strategi Baru 200 Tak Punya Suara di Dalam 204 Rajin Bangun Tidur dan Insomnia 212 Latihan Berpasangan 218 Empat Gaya Motivasi 227 Mempelajari Gaya Motivasi Baru 233 Memanfaatkan Gaya Motivasi Baru 235 BAB 7 MANIAK 237 Menguak Submodalitas Penggerak 239 Latihan 244 Setelah Latihan 248 Kompulsi 254 Maniak Pizza 255 Jeda 272 vi

7 NLP in Action Diskusi 273 Sekali Lagi Tentang Kecepatan 274 Menangani Kasus Ekstrim 277 Penolakan 278 Implosion Therapy 279 Ekologi dan Konsekuensi 280 Pahami Konteksnya 284 Submodalitas Lain 287 Di Luar Kesadaran 290 Bulimia dan Anoreksia 290 Digigit Ular Emas 292 Menciptakan Kacamata Kuda 293 Latihan 294 BAB 8 ARAH BARU 301 Swish Pattern 301 Memberi Arah 310 Menggunakan Perbedaan Submodalitas 322 Kalibrasi 328 BAB 9 SALAH CETAK 333 Imprint 333 Imprint dan Cara Terbentuknya 335 Imprint Positif 338 Membuat Imprint Baru 340 Aplikasi Imprint Baru 342 Decision Destroyer 344 Imprint dan Perasaan Berdaya Tak Berdaya 344 Imprint dan Problem Keuangan 348 Kontrol terhadap Uang 350 Tak Percaya Pada Siapa Pun 352 Anchoring 354 Asosiasi dan Disosiasi 359 Demonstrasi 366 Change History Technique 372 NLP GLOSSARY 391 BIBLIOGRAFI 401 Rujukan lain dalam NLP 403 Ucapan Terima Kasih 413 vii

8 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP viii

9 NLP in Action Buku ini didedikasikan untuk : Richard Bandler dan John Grinder dua jenius pencipta Neuro Linguistic Programming (NLP) Semua bahan tulisan Trilogi Mastering NLP dan buku-buku NLP saya yang lain diperoleh dari kedua pencipta NLP di atas. Jadi, sangatlah mungkin bila Pembaca menemukan tulisan atau kutipan yang sama di buku-buku yang lain, karena sumber acuannya sama ix

10 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP x

11 NLP in Action Pengantar Belasan tahun belajar dan mengajar Neuro Linguistic Programming (NLP) sebagai alat pembelajaran (educational tools), telah mendorong saya untuk membukukan model transformasi (terapi) yang luar biasa ini menjadi sebuah buku berjudul NLP In Action: First Class Therapy, yang merupakan buku kedua dari trilogi MASTERING NLP. Buku pertama telah terbit dengan judul Understanding NLP: Communication Excellence, Positive Changes and Flexible Choices. Meskipun buku ini merupakan kesinambungan dari buku pertama, namun dapat dibaca sebagai buku tunggal yang terpisah dari buku sebelumnya. Di dalam ketiga buku Trilogi Mastering NLP saya, Pembaca akan menemukan banyak kasus pembelajaran yang berbentuk terapi dengan menggunakan attitude, techniques and methodology NLP, yang bersumber pada karya-karya Richard Bandler dan John Grinder. Kata therapist sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani therapeutes yang artinya pemerhati. xi

12 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP Sedang makna asli kata therapy adalah therapeuin, yakni melayani atau membantu. Meski sekarang arti terapi banyak bergeser menjadi penyembuh (healer), saya tetap ingin menjadi pemerhati manusia. Sebagai pemerhati, saya berpendapat bahwa sesi terapi tidak harus dilakukan di klinik. Bantuan bisa dilakukan di mana saja, kapan saja; di jalan, di dalam bus, di restoran, sambil menunggu anak bermain di mal, atau di dalam kelas ketika sebuah pelatihan berlangsung. Saya memilih istilah first class untuk mengacu bahwa manusia adalah individu yang unik. Meski kembar sekalipun, akan selalu ada keunikan pada masing-masing individu. Jadi, sangat tidak mungkin bila kita menyamakan seseorang dengan orang lain. Karenanya, setiap pribadi harus diperlakukan secara khusus first class. Metaforanya adalah ketika Anda naik pesawat terbang di kursi first class, Anda akan diperlakukan secara khusus, spesial dan boleh minta perbedaan pelayanan dibanding penumpang lainnya, meskipun duduk di kelas yang sama. Saya ingat mendiang Milton H. Erickson, seorang wizard yang fleksibilitasnya banyak mengilhami eksisnya NLP. Dalam sebuah sesinya xii

13 NLP in Action Erickson mengisahkan sebuah metafora proses terapi: Saya ingin memberi ilustrasi yang terjadi dalam keseharian kita. Suatu hari dalam perjalanan pulang dari sekolah, saya melihat seekor kuda tersesat yang kelihatan sangat kehausan dan sedang mencari air minum. Mungkin si pemilik tidak menyadari bahwa salah seekor kudanya terpisah dari rombongannya. Saya naik ke pelananya, pegang tali kendalinya dan berseru, Giddy Up! sambil mengarahkannya ke jalan raya. Saya tahu bahwa kuda ini akan berjalan ke arah yang tepat, meski saya tidak tahu ke mana persisnya. Kuda itu melaju dengan cepat. Kadang ia berjalan melenceng ke sawah dan tugas saya adalah mengarahkannya ke jalan di mana SEHARUSNYA ia berjalan. Dan, akhirnya setelah berjalan empat mil dari pertama kali kuda itu saya temukan, ia berbelok ke sebuah lahan pertanian dan si pemiliknya berujar, Ah, jadi BEGINILAH caranya si manis pulang. Anak muda, di mana kamu menemukannya? Saya menjawab, Kira-kira empat mil dari sini. Bagaimana kamu tahu bahwa kuda ini di sini TEMPATNYA? Saya menjawab, Saya tidak tahu. KUDA ini yang tahu. Yang saya lakukan hanya mengarahkannya ke jalan. Saya kira beginilah seharusnya sesi terapi dijalankan. xiii

14 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP Saya setuju dengan pendapat Erickson. Beginilah seharusnya terapi dijalankan. Lebih jauh Erickson, sebagai therapeutes, memberi contoh: Di sebuah seminar, seorang pemuda mendekati dan meminta tolong, Bibiku tinggal di Milwaukee. Ia kaya raya, taat beribadah, dan tidak suka pada ibuku. Ibuku juga tidak menyukainya. Bibi punya pembantu yang setiap pagi datang untuk mengurus rumah, mencuci, menyetrika, dan memasak. Dia tinggal sendirian di rumahnya yang besar, rajin ke gereja tapi tidak memiliki teman. Setiap ia pergi ke gereja, pulangnya ia selalu ngeloyor diam-diam. Sudah sembilan bulan ini ia mengalami depresi berat. Aku mengkuatirkannya dan mohon Anda mampir dirumahnya dan melakukan sesuatu untuknya. Aku satu-satunya kerabat yang dipercayainya. Jadi, kita berhadapan dengan kasus seorang wanita kaya yang depresi. Saya memperkenalkan diri secara panjang lebar lalu meminta ijin untuk berkeliling di rumahnya. Selama berkeliling saya memperhatikannya sebagai wanita kaya, hidup sendiri, nganggur, ke gereja namun tidak mau bertemu dengan siapa pun, lalu pulang secara diam-diam pula. Saya terus berkeliling ruang demi ruang sampai saya melihat 3 anggrek ungu Afrika yang baru saja xiv

15 NLP in Action mekar di potnya. Akhirnya saya tahu apa yang mesti saya lakukan dan terapi seperti apa yang cocok untuknya. Saya memintanya, Saya ingin Anda membeli setiap anggrek ungu Afrika yang Anda temui. Semuanya jadi milik Anda. Saya juga ingin Anda membeli beberapa ratus pot bunga dan menyemai tunas anggrek itu seperti yang sudah Anda lakukan terhadap ketiga anggrek Anda itu. Segera sesudah tunas itu berakar cukup kuat, untuk setiap informasi mengenai kelahiran bayi kirimkan sebuah anggrek. Kalau mendengar ada pertunangan, perkawinan, atau kematian, kirimkan juga anggrek Anda. Kalau ada bazaar, ikutkan anggrek Anda untuk dipamerkan. Sampai suatu saat anggrek ungu Afrikanya telah mencapai dua ratus pot. Karena harus merawat dua ratus tanaman, ia menjadi sibuk memotong dan membersihkannya. Akhirnya ia menjadi Ratu Anggrek di Milwaukee dengan ratusan teman barunya itu. Semuanya berubah hanya dengan satu kali kunjungan. Saya hanya menunjuk ke arah yang tepat dan berkata: Giddy Up! Dan ia melakukan sisa terapinya sendiri. xv

16 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP Itulah hal terpenting dalam terapi. Anda menemukan potensi klien Anda dan kemudian mendorong dia melakukannya, dan cepat atau lambat ia akan mahfum dengan sendirinya. Tampak jelas bahwa Erickson adalah pemerhati manusia yang baik. Dalam bahasa saya, ia adalah contoh pemerhati kelas atas (first class therapist). Ia memahami keunikan kliennya. Ia pahami apa persisnya yang dibutuhkan oleh kliennya dalam upaya memperoleh pembelajaran baru. Kemudian dia membantu dengan mengarahkannya secara cukup rinci. Erickson juga memiliki keyakinan bahwa bila kliennya dapat melakukan perubahan, kredit poin seharusnya diberikan kepada kliennya. Peran terapis hanya membantu mengarahkan pada kondisi yang tepat, dan dari situ klien dapat mempelajari sesuatu, dan melakukan perubahan. Setiap perubahan yang terjadi adalah upaya si klien sendiri. Buku NLP in Action: First Class Therapy yang merupakan catatan saya selama menjadi pemerhati (baik sebagai pembelajar maupun pengajar) ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi NLP Model yang perlu dipahami sebelum masuk ke bagian kedua. Bagian kedua First Class xvi

17 NLP in Action Therapy - terdiri dari enam bab. Setiap bab mewakili satu pembelajaran. Pembaca yang tertarik mengetahui informasi lebih jauh tentang buku dan referensi NLP dapat membacanya di bagian akhir. Format training tetap dipertahankan dalam buku ini, sehingga saya berharap sambil membaca buku ini, Anda bayangkan diri Anda menjadi bagian dari peserta training, yang kadang diselingi dengan interupsi, klarifikasi, debat, demonstrasi dan celetukan spontan. Saya berharap buku ini bisa merangsang lahirnya lusinan, ratusan bahkan mungkin ribuan praktisi First Class Therapy di Indonesia. Selamat menjadi pemerhati manusia. Jakarta, 10 April 2008 RHW xvii

18 RH. Wiwoho - Trilogi MASTERING NLP xviii

19 Bab kedua - Rapport Rapport Pacing & Leading Langkah pertama dalam semua intervensi terapi adalah mengidentifikasikan dan memanfaatkan model dunia klien. Pacing adalah menyamakan dengan model dunia yang dimiliki oleh orang lain, sehingga akan terjadi kedekatan hubungan (rapport). Pacing dilakukan dengan memberi umpan balik pada komunikasi verbal dan nonverbalnya, yang bisa menciptakan sebuah situasi di mana kita (mungkin sebagai terapis, atau sebagai apa pun) berfungsi sebagai mesin biofeedback. Dalam pacing, terapis menggunakan komunikasi verbal serta perilaku analognya untuk menyama- 25

20 NLP in Action kan diri dengan klien. Terapis menyamakan sistem outputnya, sehingga sinkron dengan sistem output klien. Bila pacing sudah cukup terjalin, klien akan merasakan pengalaman input inderawinya melalui perilaku terapis, sebagai informasi yang langsung berkaitan dengan sistem outputnya. Keharmonisan ini menyebabkan kedekatan hubungan (rapport) dan keutuhan (oneness). Setelah pacing terjalin, langkah kedua dari proses terapi adalah leading, yaitu mengarahkan klien ke arah tujuannnya. Para praktisi NLP yakin bahwa keadaan ketidakcukupan sumberdaya adalah akibat langsung salah satu di antara kemungkinan berikut: kedangkalan model dunia atau ketidakselarasan konteks. Karena itu, tugas terapis adalah mengarahkan klien ke sebuah model dunia di mana tersedia sumberdaya yang cukup. Leading adalah sebuah proses di mana terapis mulai melakukan overlap dari keadaan sekarang (present state) ke keadaan yang diinginkan klien (desired state). Proses leading membuat terapis dapat membimbing klien untuk memperluas model dunianya, yang nantinya menciptakan fleksibilitas perilaku klien, sehingga klien itu akan memiliki lebih banyak pilihan atau alternatif. 26

21 Verbal Pacing and Leading (P/L) Bab kedua - Rapport Ada sejumlah pola terapeutik yang bisa membuat terapis melakukan pacing dan kemudian leading secara verbal. Verbal P/L adalah proses menyamakan dan kemudian mengarahkan perilaku, dengan memanfaatkan kata-kata untuk menjalin kedekatan hubungan dan mencapai tujuan yang diinginkan klien. Seperti yang sudah dibahas dalam uraian sistem representasi, seorang klien menjabarkan pengalamannya berdasarkan modalitas inderawinya: V, A, K, O, G. Uraian pengalamannya ini bervariasi tergantung dari preferensinya. Dalam kasus klien dan terapis menggunakan bahasa yang sama, memanfaatkan preferensi yang sama, kedekatan hubungan (rapport) lebih mudah terjalin. Persoalannya adalah ketika klien dan terapis memiliki preferensi yang berbeda. Dalam kasus ini, jalinan kedekatan hubungan sulit terjadi, seakanakan mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda; persis seperti pengguna bahasa Indonesia berkomunikasi dengan pengguna bahasa Rusia, yang tidak saling memahami bahasa lainnya. Kegagalan berkomunikasi kerapkali mengarah ke kebingungan dan ketidakpercayaan. 27

22 NLP in Action Ketika terapis menggunakan teknik pacing dengan menggunakan predikat dari sistem representasi yang sama, kedekatan hubungan terjalin. Teknik ini disebut sebagai menyamakan predikat. Ketika kedekatan hubungan terjalin dengan menyamakan predikat terapis dapat mulai mengarahkan klien dengan menggunakan teknik overlap, yang akan memperluas model dunia klien dan melancarkan seluruh modalitas lainnya. Kerapkali pengalaman yang mengganjal atau kejadian traumatik direkam dalam sistem representasi yang ada di kesadaran klien, sedangkan sumberdaya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan yang diinginkan berada di luar kesadarannya. Contoh penyamaan predikat Kinestetik Klien: Beberapa bulan terakhir ini saya merasa depresi. Saya merasa seperti lepas pegangan dalam banyak hal. Terapis: Tampaknya Anda ingin terlibat penuh dengan apa yang terjadi di sekeliling Anda; dan punya kendali terhadap kehidupan Anda. 28

23 Bab kedua - Rapport K: Benar sekali. T: Baiklah. Mari kita mulai dengan perasaan apa persisnya yang Anda rasakan sehingga Anda menjadi depresi. Contoh penyamaan predikat Visual K: Saya amati hidup saya mandek. Maju tidak mundur pun tidak. T: Coba fokus-kan pada tujuan Anda, sehingga kita bisa melihat apa sebenarnya yang Anda inginkan. K: OK. Coba saya bayangkan kembali. T: Buatlah gambaran yang jelas apa persisnya yang Anda inginkan. Contoh penyamaan predikat Auditori K: Saya ingin membicarakan masalah saya. T: Saya akan dengarkan apa yang Anda katakan. Masalah apa persisnya yang ingin Anda bicarakan? 29

24 NLP in Action K: Saya punya masalah dengan perilaku suami saya yang sering mabuk-mabukan, namun tak seorang pun mau mendengarkan apa akibatnya buat saya. T: Kedengarannya hal ini menarik untuk kita bahas. Mungkin lebih baik kalau Anda mulai dari awal, sehingga saya dapat mendengarkannya dengan lebih utuh. K: Memang, sebaiknya saya menceritakan semuanya agar lebih jelas. Contoh lain dalam proses pacing and leading: K: Ketika saya melihat kembali kehidupan saya beberapa tahun terakhir ini, saya mengamati bahwa saya tidak melakukan apa-apa. Apalagi kalau saya melihat kehidupan rekan-rekan saya; hal itu membuat saya nampak dungu dan sia-sia. T: Tampaknya saya paham apa maksud Anda. K: Saya ingin punya arah hidup. T: Coba Anda gambarkan, hidup seperti apa yang Anda idamkan? 30

25 Bab kedua - Rapport K: Saya membayangkan diri saya punya relasi yang kokoh di sebuah perusahaan yang saya sukai dan pekerjaannya juga saya sukai. T: Sekarang, mari kita fokuskan pada kata relasi. Apa Anda punya relasi dengan seseorang sekarang ini? K: Ya. Saya punya pacar yang cantik sekali. T: Ketika Anda bayangkan sedang bersamanya, apa yang Anda rasakan? K: Saya merasa nyaman dan dekat. T: Apa relasi ini kedengarannya seperti yang Anda harapkan? K: Ya. T: Nah, bagaimana dengan persoalan pekerjaan? K: Saya kuliah manajemen dan setelah tamat saya akan jadi manajer. T: Ketika Anda membayangkan diri Anda menjadi manajer, Anda merasa nyaman? 31

26 NLP in Action K: Ya. T: Apa yang Anda katakan pada diri sendiri ketika menjadi manajer? K: Pada saat itu saya mempertanyakan dapatkah saya meraihnya melalui kuliah yang sedang saya jalani dan ketika saya bertanya hal ini, saya jawab sendiri bahwa hal itu mustahil. T: Apakah Anda dengan mudah bisa memberi diri sendiri pesan positif seperti: Anda dapat menjadi manajer Andal dan itu semua bisa didapat lewat kuliah? K: Saya kira bisa. T: Dapatkah Anda melakukannya sekarang untuk melihat apa rasanya? K: Baik. (Jeda sejenak). T: Bagaiman hasilnya? K: Memuaskan. Dalam transkrip di atas, terapis menggunakan teknik sistem overlap untuk mengarahkan (leading) melalui setiap sistem, sehingga menemukan 32

27 Bab kedua - Rapport hambatan yang mungkin muncul saat klien menjalani tujuan hidupnya. Tampaknya hambatannya ada di sistem auditorialnya, khususnya pesan apa yang dibicarakan dengan dirinya. Langkah Pacing/Leading melalui Sistem Representasi 1. Dengarkan kalimat yang diutarakan oleh klien. 2. Kenali kata kerja, kata keterangan, dan kata sifat (predikat) dalam kalimatnya. 3. Kenali sistem representasi mana yang berhubungan dengan predikatnya. 4. Tentukan sistem representasinya. 5. Putuskan informasi apa yang ingin Anda komunikasikan dengan klien. 6. Buat informasi ini sedemikian rupa, sehingga sama dengan preferensi klien. 7. Utarakan kalimat itu. 8. Buat titik potong dan mulai menjabarkan pengalaman klien melalui lebih dari satu sistem representasi. 9. Tukar uraian Anda ke sistem representasi lainnya. 10. Teruskan langkah ini sampai semua parameter Five Tuple (V, A, K, O, G) ada di dalam uraian pengalaman klien. 33

28 NLP in Action Predikat yang Tidak Spesifik Teknik lain untuk verbal P/L adalah dengan menggunakan kata kerja yang tidak spesifik, yakni predikat yang tampaknya tidak masuk dalam sistem representasi mana pun. Karena predikat ini netral, ketika digunakan otomatis dapat menjalin kedekatan hubungan. Contoh: K: Saya merasa kurang percaya diri ketika mengemudikan kendaraan. T: Saya mengerti. K: Ketika saya ada di belakang setir dan mulai mengendarai mobil, saya merasa cemas. T: Jadi, pengertian saya adalah ketika menyetir mobil Anda ingin mengalami perasaan yang berbeda. Predikat yang Tidak Sesuai Ketika predikat tidak sesuai, perasaan kedekatan tidak terjalin dan dalam banyak kasus hasilnya justru kebingungan. 34

29 Bab kedua - Rapport Contoh: K: Saya melihat hidup saya tidak maju-maju. T: Apa rasanya? K: Saya tidak merasakan apa-apa. Saya hanya ingin mendapatkan kejelasan bagaimana menjalani hidup dengan baik. T: Namun, aspek penting dari sebuah terapi adalah Anda bisa merasakan kembali apa pun yang Anda rasakan. K: Tampaknya saya tidak paham maksud Anda. T: Mengapa Anda membohongi perasaan Anda sendiri? K: Ah, saya jadi tambah bingung. Descriptive Pacing Descriptive pacing adalah sebuah bentuk verbal pacing di mana terapis menawarkan sebuah pernyataan verbal deskriptif (sesuai dengan yang dilukiskan) dari perilaku yang sedang terjadi pada klien. Saat klien mendengar (baik sadar maupun tidak) uraian dari perilakunya yang cocok de- 35

30 NLP in Action ngan perilaku ia sebenarnya, sebuah biofeedback loop (lingkaran umpan balik biologis) terjadi. Satu kali umpan balik seperti ini terjadi, seperti halnya semua jenis pacing, sebuah perasaan akrab muncul. Terapis dapat membuat descriptive pacing melalui dua cara. Pertama, dengan melakukan observasi dan mendengarkan klien termasuk pernyataan yang sedang diutarakan oleh klien pada saat itu, yang nampak melalui kanal panca inderanya. Kedua, agak mirip, hanya saja terapis menggunakan bentuk linguistik yang bisa membuat klien merasa dipahami (terutama pengalaman internalnya). Bentuk linguistik seperti ini dikenal sebagai mind reading dan biasanya memasukkan predikat yang menjabarkan proses internalnya secara tidak spesifik. Contoh: mengingat meragukan mengerti mempelajari memutuskan memikirkan mengalami menyadari memahami 36

31 Bab kedua - Rapport memperhatikan mempercayai Seperti halnya dalam semua jenis pacing, sekali terjalin hubungan, terapis dapat mulai mengarahkan (leading) ke arah tujuan klien. Leading biasanya lebih mudah dalam descriptive pacing karena terapis cuma menambahkan beberapa sugesti di dalamnya. Umumnya, bila Anda mulai membuat pernyataan yang dapat dibuktikan seperti menjabarkan perilaku atau menggunakan mind reading untuk menjabarkan proses internal klien, sugesti apa saja yang disisipkan dalam uraian itu akan mudah diterima oleh klien. Orang cenderung untuk menolak atau menerima seluruh pernyataan tanpa memeriksa dengan teliti setiap bagian dari pernyataan itu. Bagian dari pernyataan yang bisa dibuktikan (pada saat itu oleh klien) biasanya akan membuat seluruh pernyataan itu otomatis diterima. Contoh descriptive pacing dan mind reading: Klien memasuki ruangan, setelah sepintas melihat sekeliling lalu duduk di samping terapis. Klien duduk diam dengan tangan di atas pahanya; kakinya ditumpangkan, bernapas dengan dalam dan cepat. 37

32 NLP in Action T: Saat Anda duduk dengan kaki ditumpangkan dan punggung Anda bersandar di kursi, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana persisnya terapi ini akan dijalankan. K: (Mengangguk-anggukkan kepala, seakanakan menyetujui pernyataaan di atas). T: Sementara Anda duduk, mendengarkan suara saya, Anda dapat menarik napas panjang dan mulai santai. K: (Menarik napas panjang lalu membuangnya. Menurunkan kaki dan mulai mengambil sikap duduk yang santai). T: Sementara Anda mulai santai, Anda boleh mulai memikirkan persoalan apa yang membawa Anda ke sini. Dan setelah Anda menemukannya, kita bisa segera mulai mendiskusikannya. K: Sejak kematian anak saya beberapa waktu yang lalu, saya menjadi depresi. Mirroring dan Non-verbal Pacing Pacing dapat dilakukan secara nonverbal dengan secara langsung memanfaatkan bagian dari 38

33 Bab kedua - Rapport perilaku analog klien dengan cara memberi umpan balik perilaku itu pada klien. Ketika terapis menyamakan langsung perilaku klien, efek seperti bercermin (mirroring) muncul, di mana klien menjadi saksi atas perilakunya sendiri. Lingkaran umpan balik seperti ini menghasilkan keutuhan (oneness), yang kerap kali berlanjut pada munculnya kepercayaan dan keakraban. Ada sejumlah perilaku yang dapat dicermin langsung, antara lain: pola napas, kualitas suara, postur badan dan gerakan badan. Seorang terapis dapat dengan mudah menjalin keakraban baik disadari maupun tidak, dengan menyamakan dirinya dengan pola napas klien. Dalam kasus ini, klien akan melihat turun naiknya napas di dada terapis sama dengan kecepatan dan kedalaman napasnya sendiri. Sama halnya dalam semua jenis pacing, terapis dapat dengan mudah mengarahkan klien dengan melakukan overlap keadaan sekarang menuju keadaan yang diinginkan. Bila keakraban sudah cukup terjalin, terapis dapat mengubah perilakunya dan klien akan dengan enak mengikuti keadaan baru, keadaan yang diinginkannya. Contoh: Klien memasuki ruangan terapis dan duduk. Klien duduk dengan melipat tangan; ke- 39

34 NLP in Action dua kakinya menapak di lantai; napasnya memburu dan satu-satu. Terapis memperkenalkan dirinya dan duduk. Terapis mulai mengadopsi postur badan dan pola napas klien. Setelah tukar perkenalan, klien mulai menceritakan masalahnya. Terapis terus bercermin (menyamakan nonverbal) beberapa saat sambil mendengarkan klien menceritakan masalahnya. Ketika keakraban terjadi, terapis mulai mengarahkan klien dengan cara menarik napas dalam dan memperlambat pola napasnya. Terapis mengamati bahwa klien mengikuti arahannya dengan napas yang sama. Akhirnya, terapis melepaskan lipatan tangannya dan klien melakukan hal yang sama. Dari contoh di atas, teknik bercermin (mirroring) dan nonverbal pacing dimanfaatkan bukan hanya untuk menjalin keakraban, namun juga membantu klien ke arah yang lebih nyaman dan terbuka. Langkah melakukan Mirroring 1. Tentukan bagian dari perilaku klien. 2. Samakan diri Anda dengan perilaku itu. 3. Pertahankan kesamaan perilaku ini antara tiga sampai tujuh menit (untuk menjalin keakraban hubungan). 4. Tentukan perubahan perilaku yang diinginkan. 40

35 5. Jalankan perilaku langkah 4 itu. 6. Amati respon klien. Crossover Mirroring Bab kedua - Rapport Agar dapat menjaga integritas masing-masing (klien dan terapis), terapis harus sangat berhatihati menyamakan perilaku yang mungkin membahayakan kesehatannya, seperti menyamakan pola napas orang berpenyakit asma atau memiliki masalah arthritis. Crossover Mirroring adalah menyamakan salah satu sistem output klien dengan salah satu sistem output terapis. Crossover biasanya lebih halus (tersamar) daripada direct mirroring. Terapis dapat, misalnya, menggunakan kecepatan suaranya sama dengan kecepatan napas si klien; atau, terapis dapat menepuk-nepuk dengkulnya sama dengan kecepatan klien mengetuk-ketukan telapak sepatunya ke lantai. Langkah melakukan crossover mirroring 1. Pilih satu perilaku yang saat itu sedang dilakukan oleh klien yang ingin Anda samakan. 2. Tentukan sistem mana dari perilaku Anda yang dapat Anda gunakan untuk menyama- 41

36 NLP in Action kan dengan perilaku klien. 3. Sinkronkan sistem output Anda dengan sistem output klien. 4. Amati respon klien. Dengan menggunakan mirroring dan/atau crosscover mirroring, terapis menjalin keakraban hubungan dengan klien, baik disadari maupun tidak. Terapis dapat juga melakukan pacing lebih dari satu sistem dengan menyamakannya dengan multi sistem, seperti menyamakan predikat dan menyamakan postur tubuh. Ada kemungkinan tak berhingga bagi terapis yang kreatif untuk menjalin keakraban dengan klien. Ketika jalinan keakraban terjadi, langkah berikutnya adalah mengarahkan (leading) klien menuju ke sebuah model dunia di mana tersedia lebih banyak sumberdaya, pilihan dan alternatif. Pacing adalah bagian tak terpisahkan dari semua proses terapeutik. Sangat mungkin bagi terapis untuk secara elegan mengarahkan klien, baik lewat cara verbal (melalui sistem representasi V, A, K, O, G) dan/atau cara nonverbal (melalui perilaku analog). Karena manusia memanifestasikan dirinya secara utuh (gestalt), mengarahkan klien lewat sistem komunikasi dan informasi yang sudah dibahas di atas akan berdampak menyeluruh. 42

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta RH. Wiwoho Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta RH. Wiwoho Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pe r u s a h a a n yang Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1 Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1 Kita berhubungan dengan dunia luar melalui: Apa yang kita LIHAT Apa yang kita DENGAR Apa yang kita SENTUH Apa yang kita BAUI Apa yang kita KECAP Di dalam

Lebih terperinci

Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1

Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1 Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1 NLP memiliki asumsi-asumsi yang dijadikan landasan dari bangunan NLP. Tanpa asumsiasumsi ini, metodologi maupun teknik NLP tidak dapat

Lebih terperinci

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 268 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator 269 Sekilas NLP SEJARAH NLP Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972 ketika

Lebih terperinci

awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor bahasa, untuk mempelajari

awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor bahasa, untuk mempelajari Lampiran SEJARAH NLP Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor

Lebih terperinci

Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun Rapport. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi., Psikolog

Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun Rapport. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi., Psikolog Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun Rapport Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi., Psikolog Definisi Rapport Faktor yang memengaruhi resistensi Bagaimana mengatasi resistensi? Menggunakan bahasa

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak mengumumkan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1)

Lebih terperinci

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008 Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang HAK CIPTA 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

Lebih terperinci

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Insight Institute Memulai Pengajaran/ pelatihan Kunci Mulailah tepat waktu Perlakuan dengan semua audience Membangun Hubungan baik Bangun kredibilitas anda.

Lebih terperinci

PERSUASIVE SELLING TECHNIC. FREDDY LIONG,MBA,CBA, ACMC

PERSUASIVE SELLING TECHNIC.  FREDDY LIONG,MBA,CBA, ACMC PERSUASIVE SELLING TECHNIC www.freddway.com FREDDY LIONG,MBA,CBA, ACMC www.bursatraining.com Memahami Customer Buying Decision Process Memahami human communication process VAK Memahami Tipe Pelanggan

Lebih terperinci

Muslim Produktif i _Haldep_Muslim Produktif.indd 1 1/20/2017 2:25:51 PM

Muslim Produktif i _Haldep_Muslim Produktif.indd 1 1/20/2017 2:25:51 PM Muslim Produktif i Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ii (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

MUHAMMAD AJIB. 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang. Penerbit PLONG

MUHAMMAD AJIB. 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang. Penerbit PLONG MUHAMMAD AJIB 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang Penerbit PLONG 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang Oleh : Muhammad

Lebih terperinci

Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca.

Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca. HARI # 3 Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca. Melewati pikiran kritisnya, mengalihkan pikiran sadarnya sehingga ide yang kita sampaikan bisa

Lebih terperinci

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB copyright 2014 www.totokpdy.com 7 KIAT CEPAT AKRAB PENDAHULUAN Siapa sih yang tidak ingin memiliki teman? Terlepas siapa diri kita, entah sebagai pelaku bisnis, mahasiswa, praktisi profesional maupun amatir,

Lebih terperinci

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan 101 Ide Multifungsi IKUTI! LOMBA DESAIN RUMAH Total Hadiah 45 juta Simak Infonya di Halaman 37 Ruang Luar Kaya Manfaat Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan Pojok Tersembunyi

Lebih terperinci

Penerbit Lintang Fajar

Penerbit Lintang Fajar Penerbit Lintang Fajar Terima Kasih dan Maaf 100 Cerita 100 Kata Copyright 2015 oleh Aditya Prahara Desain Sampul : Indri Wulandari & Aditya Prahara Desain Isi : Indri Wulandari Penerbit Lintang Fajar

Lebih terperinci

12/19/2013. Setiap orang dewasa mengalaminya ribuan kali dalam hidupnya. Hypnosis adalah alami

12/19/2013. Setiap orang dewasa mengalaminya ribuan kali dalam hidupnya. Hypnosis adalah alami APAKAH HYPNOSIS ITU? Setiap orang dewasa mengalaminya ribuan kali dalam hidupnya. Hypnosis adalah alami 1 TINGKATAN SADAR (CONSCIOUS LEVEL) Contoh Aktivitas 1. Anda sedang bermain tenis 2. Anda melamun

Lebih terperinci

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga x Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga Bertanggung Jawab Terhadap Berkat Tuhan Bagaimana Seorang Rohaniawan dan Umatnya Mempersiapkan Masa Depannya i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya?

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya? Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya? With great power comes great responsibility Sebelum menjelaskan lebih lanjut saya ingin kita menyamakan dulu persepsi kita mengenai hipnosis, agar kita bisa berpikir

Lebih terperinci

Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang

Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SAKSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa

Lebih terperinci

Modul #6 Submodalitas

Modul #6 Submodalitas Modul #6 Submodalitas Darmawan Aji, CHt, CT.NLP, QWP Page 1 Pada saat kita berimajinasi maupun mengingat, kita menggunakan sistem neurologi yang sama. Dalam NLP kita menyebut proses tersebut sebagai re-presentasi

Lebih terperinci

BUNGA MAWAR MILIK SALSA

BUNGA MAWAR MILIK SALSA BUNGA MAWAR MILIK SALSA Penulis : Farah, Hidayati, Karima,dkk Chef: Hidayati Email : sweetyhiday@gmail.com Cover : Nuzula Fildzah Editor: Hidayati Ilustrator Anak-anak SD Islam At-Taqwa Cetakan pertama,mei

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Gemar Berhitung untuk Kelas I SD dan MI Semester 2 1B Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Jiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya.

Jiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya. Yang Penting Punya Nyali (Berani Bersama Allah) Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun

Lebih terperinci

Practical Problem Solving

Practical Problem Solving Practical Problem Solving Step by Step Method for Solving Problems Andy Iskandar Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak

Lebih terperinci

INDRA MAJID Mind Technology Expert International Certified Hypnotherapist Trainer of Hypnosis Trainer

INDRA MAJID Mind Technology Expert International Certified Hypnotherapist Trainer of Hypnosis Trainer Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association Jln. Raya Welahan-Jepara Km. 2, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. +622913408700, 081390390132, 081252777720, infopusat@gmail.com

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN [LN 2004/96, TLN 4420]

UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN [LN 2004/96, TLN 4420] UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN [LN 2004/96, TLN 4420] BAB XIII SANKSI ADMINISTRATIF DAN PIDANA Pasal 92 (1) LPS menjatuhkan sanksi administratif pada bank yang melanggar

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak

Lebih terperinci

Super Vision, Super Action!

Super Vision, Super Action! UP Super Vision, Super Action! 8 Jalan Rahasia Percepatan Hidup Sukses ANTONI LUDFI ARIFIN UP Super Vision, Super Action! Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara kesatuan negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Abiyasha dkk. Ketetapan Hati. Sebuah kumpulan cerita pendek

Abiyasha dkk. Ketetapan Hati. Sebuah kumpulan cerita pendek Abiyasha dkk. Ketetapan Hati Sebuah kumpulan cerita pendek Ketetapan Hati Penulis : Abiyasha dkk. Proofreader : Javas Nugroho Penyunting : Shiki & Mario Bastian Desain Sampul : Onky Sandhitya Penata Letak

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing

Lebih terperinci

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 45 BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Sejarah Perkembangan Undang-Undang Hak Cipta di Indonesia Permasalahan hak

Lebih terperinci

Psikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group

Psikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group Psikologi Bermain Anak Usia Dini Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang N0. 12 Tahun 1997,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA [[ PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONTIANAK, Menimbang

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

SUPER MEMORY : Kini Anda Pun Bisa Memilikinya

SUPER MEMORY : Kini Anda Pun Bisa Memilikinya I Hak Cipta 2016 Pada Penulis Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk

Lebih terperinci

Dipersembahkan. Pada Tanggal

Dipersembahkan. Pada Tanggal Dipersembahkan Kepada Dari Pada Tanggal D.A.M.N. ternyata BISNIS ITU MUDAH Derita Akibat Malas Nyoba Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Berdasarkan pengalaman klinik dalam menangani masalah anak-anak, hampir sebagian besar kasus berasal dari masalah komunikasi antara orang tua dengan

Lebih terperinci

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. Judul Buku: Hukum Ekonomi Penulis: Agung Eko Purwana, SE., MSI. Design Cover: Ahans Layout: Sony Sifatira Cetakan Pertama, 2011 ISBN: 978-979-3946-95-5 Penerbit:

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy?

Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy? Apa yang dimaksud dengan coaching? Apa yang membedakan coaching dengan training, mentoring, consulting, counseling dan theraphy? Banyak yang tahu bahwa coaching lebih di ranah olahraga, karena para pelatih

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI Penerbit Nulisbuku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 : 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 769/XV Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian dari Anda, hari raya ini menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Kecakapan Non Verbal Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi Non-Verbal O O O Komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan arti kata secara eksplisit pada informasi atau pesan yang disampaikan, tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan

Lebih terperinci

Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid. Mitra Wacana Media

Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid. Mitra Wacana Media Buku Ajar ILMU KEPERAWATAN DASAR Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid Mitra Wacana Media P E N E R B I T BUKU AJAR ILMU KEPERAWATAN DASAR Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid Mitra Wacana Media P E N E R B I T Edisi

Lebih terperinci

Leadership and The One Minute Manager.indd 3

Leadership and The One Minute Manager.indd 3 Leadership and the ne Minute Manager Meningkatkan Efektivitas Melalui Kepemimpinan Situasional II Ken Blanchard #1 New York Times Bestselling Coauthor of The One Minute Manager Patricia Zigarmi Drea Zigarmi

Lebih terperinci

Penerbit

Penerbit Yuda Turana, Adre Mayza, Herry Pujiastuti Penerbit www.medikaholistik.com Panduan Program Stimulasi Otak pada Lansia Judul : Panduan Program Stimulasi Otak pada Lansia Penulis : Yuda Turana, Adre Mayza,

Lebih terperinci

TEKNIK DAN PRAKTIK LABORATORIUM KONSELING. Achmad Suwandi Sisca Folastri Itsar Bolo Rangka Afriyadi Sofyan Rahmat Hidayat Fijriani

TEKNIK DAN PRAKTIK LABORATORIUM KONSELING. Achmad Suwandi Sisca Folastri Itsar Bolo Rangka Afriyadi Sofyan Rahmat Hidayat Fijriani TEKNIK DAN PRAKTIK LABORATORIUM KONSELING Achmad Suwandi Sisca Folastri Itsar Bolo Rangka Afriyadi Sofyan Rahmat Hidayat Fijriani TEKNIK DAN PRAKTIK LABORATORIUM KONSELING Achmad Suwandi Sisca Folastri

Lebih terperinci

Cara Mengatasi Kecemasan

Cara Mengatasi Kecemasan Cara Mengatasi Kecemasan S etiap manusia pasti pernah merasa cemas. Perasaan cemas tersebut sering disertai dengan gejala tubuh seperti: jantung berdetak lebih cepat, otot otot menegang, berkeringat, gemetar,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat

Lebih terperinci

Wenny Hulukati ISBN :

Wenny Hulukati ISBN : 1 PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SMA 2 UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara Pasal-pasal Delik Pers KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA I. Pembocoran Rahasia Negara Pasal 112 Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin OLGA JUSUF RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin Penerbit PT Gramedia pustaka Utama Jakarta oleh: OLGA JUSUF GM 210 01100049 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia

Lebih terperinci

Aplikasi Akuntansi Excel.

Aplikasi Akuntansi Excel. i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONTIANAK, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 10 TAHUN 2007 SERI : B NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Segala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO

Segala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Home schooling INDAH HANACO I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Homeschooling Undang-undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN [LN 1992/46, TLN 3478]

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN [LN 1992/46, TLN 3478] UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN [LN 1992/46, TLN 3478] BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 60 (1) Barangsiapa dengan sengaja: a. mencari dan mengumpulkan plasma nutfah tidak

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang LANDASAN TEORETIK-KONSEPTUAL Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran Nyoman S. Degeng Teknolog Pembelajaran Universitas Negeri Malang Kita ada di mana sekarang????????????? Era pertanian Era industri

Lebih terperinci

Pelajaran 1 HIDUP SEBAGAI WARGA NEGARA SORGA Sulit Untuk bersembunyi 5 Januari 2013

Pelajaran 1 HIDUP SEBAGAI WARGA NEGARA SORGA Sulit Untuk bersembunyi 5 Januari 2013 Pelajaran 1 HIDUP SEBAGAI WARGA NEGARA SORGA Sulit Untuk bersembunyi 5 Januari 2013 Sulit Untuk Bersembunyi (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Pada1996

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28

Lebih terperinci

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT N E W S O U T H W A L E S HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION 1998 INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT 2 ITEM 1 Kalau Anda ingin membangun rumah baru, saya bisa menolong. Saya pandai

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK Pasal 2 Setiap Penduduk mempunyai hak untuk memperoleh : a. Dokumen Kependudukan; b. pelayanan yang

Lebih terperinci

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat Oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai dinamika yang dialami, baik oleh widyaiswara maupun

Lebih terperinci

Pelajaran Persiapan. Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! A.

Pelajaran Persiapan. Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! A. Pelajaran 8 Hidup Melebihi Diri Sendiri 1. Persiapan A. Sumber Daniel 12:3 Matius 9:37, 38 1 Korintus 9:22 Markus 16:15 1 Yohanes 4:4 Wahyu 12:11 Matius 10:27, 28 B. Apa yang dikatakan tentang Hidup Melebihi

Lebih terperinci

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa Anam Rufisa Catatan Anak Kelinci Penerbit Ana Monica Rufisa Catatan Anak Kelinci Oleh: Anam Rufisa Copyright 2010 by Anam Rufisa Penerbit Ana Monica Rufisa Website: http://anamrufisa.tumblr.com/ Email:

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pidana Mati kemudian juga diatur secara khusus dalam Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati

Pelaksanaan Pidana Mati kemudian juga diatur secara khusus dalam Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati Bab II : Pidana Pasal 10 Pidana terdiri atas: a. pidana pokok: 1. pidana mati; 2. pidana penjara; 3. pidana kurungan; 4. pidana denda; 5. pidana tutupan. b. pidana tambahan 1. pencabutan hak-hak tertentu;

Lebih terperinci

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah) Hanya Lima Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah) Cetakan pertama, 2012 Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com undang-undang Republik

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK, IZIN OPERASI DAN KARTU PENGAWASAN KENDARAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Lebih terperinci

berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari

berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari BERANI IKUT PAMERAN INDUSTRI RUMAHAN, RAIH BANYAK KEUNTUNGAN Berani Ikut Pameran Industri Rumahan, Raih Banyak Keuntungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2003 T E N T A N G PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR, KERETA TEMPELAN DAN KERETA GANDENGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Bab XXV : Perbuatan Curang

Bab XXV : Perbuatan Curang Bab XXV : Perbuatan Curang Pasal 378 Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,

Lebih terperinci