BAB 8 HUBUNGAN KURS VALAS DENGAN INFLASI DAN TINGKAT BUNGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 8 HUBUNGAN KURS VALAS DENGAN INFLASI DAN TINGKAT BUNGA"

Transkripsi

1 BAB 8 HUBUNGAN KURS VALAS DENGAN INFLASI DAN TINGKAT BUNGA A. INTEREST RATE PARITY THEORY (IRP THEORY) Adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan bursa valas (forex market) dengan pasar uang internasional (International money market). Berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan/diperkirakan berapa perubahan kurs forward rate (FR) dibandingkan dengan spot rate (SR) bila terdapat perubahan tingkat bunga, misalnya antara home country dengan foreign country. Menurut IRP, besarnya perubahan FR terhadap SR ditentukan oleh besarnya forwad rate premium arau discount yang timbul sebagai akibat dari perbedaan tingkat bunga antara home dan foreign country. Dengan demikian pemilik dana akan menentukan dalam mata uang atau valas mana dananya akan diinvestasikan. Hubungan antara forward premium/discount dari suatu valas atau forex dan tingkat bunga dar pasar uang, menurut teori IRP dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: An = Ah 1+if FR SR Dimana : An = jumlah uang dalam negeri yang akan diterima pada akhir periode suatu investasi/deposito Ah = jumlah uang dalam negeri yang diinvestasikan atau didepositokan If = interest rateau tingkat bunga foreign deposit SR = Spot Rate FR = Forward rate MK.Internasional Astried P. Page 1

2 Karena besarnya FR = SR (1 + p), atau p = FR/SR -1, dimana p = Forward rate premium atau discount, rumus dapat ditulis sebagai berikut: An = Ah (1+if) SR (1 + p) Jadi: SR An = Ah (1+if) (1 + p) ROR atau Rate of Return yang akan diperoleh dari investasi atau deposito yang dilakukan diluar negeri (rf) adalah sebesar : rf = An Ah jadi: rf = (1+if) (1 + p) - 1 Ah Secara teoritis, seorang investor akan menginvestasikan dana adalam valas apabila ROR dari luar (rf) minimal sama atau lebih tinggi dari tingkat bunga dalam negeri atau home country interest rate (ih) atau dengan kata lain: rf = ih. Rumus menjadi : (1+if) (1 + p) 1 = ih jadi P = 1 + ih + if - 1 Dari rumusan perhitungan forward premium/discount diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: Bila ih > if maka akan siperoleh p > 0 atau positif ; berarti forward rate premium dan FR > SR Bila ih < if maka akan siperoleh p < 0 atau negatif ; berarti forward rate discount dan FR < SR Dengan demikian, dengan memperhatikan perbedaan tingkat bunga antara 2 negara, seorang investor akan dapat menentukan dalam mata uang apa sebaiknya dananya akan diinvestasikan. MK.Internasional Astried P. Page 2

3 Contoh Soal : 1. Diketahui Bunga Rupiah (Rp) sebesar 8% dan bunga USD 3%, Spot Rate sebesar Rp /USD, berapakah Forwar Rate Satu Tahun Kemudian secara perhitungan teoritis factor bunga saja? 2. Misalkan diketahui bunga pertahun Rupiah 6%, tingkat bunga di Singapore adalah 3.1%, diketahui Spot rate pada tanggal 14 Maret 2015 adalah sebesar Rp.9500/SGD, dan diketahui nilai awal (Ah) Rp ,-, maka hitunglah : A. Nilai P (Premium atau Discount) B. Forward Rate? C. Rate Of Return? D. Nilai Akhir (An) Mata Uang tersebut? MK.Internasional Astried P. Page 3

4 B. PURCHASING POWER PARITY TEORY (PPP THEORY) Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs valas dapat diperjelaskan berdasarkan teori Purchasing Power Parity atau Paritas Daya Beli atau Keseimbangan/ Kesamaan Daya Beli. Diperkenalkan oleh Gustav Cassel Perang Dunia II Penjelasan teori ini berdasarkan pada LOW OF ONE PRICE /LOP dikenal dengan teori PPP ABSOLUT Misal : Harga 1 Kg Apel USA di 2 tempat sebagai berikut : Jakarta Rp.5000,- = New York USD1 Harga 1 Kg Apel = Rp.5000 / USD = Kurs Valas Kurs Valas berdasarkan teori PPP Absolut tidak sesuai dengan kurs valas yang ditetapkan pemerintah. Karena akan terjadi Overvaluation dan Undervaluation. TEORI PPP RELATIF Menyatakan bahwa harga suatu produk yang sama akan tetap berbeda karena ketidaksempurnaan pasar yang disebabkan oleh factor biaya transport, tarif dan kuota. Menurut teori PPP Relatif, kurs valas / forex rate akan berubah untuk mempertahankan purchasing power/kekuatan daya beli. Perubahan kurs valas/forex rate dapat dihitung sebagai berikut : Misalkan : Price Index Home Country = Ph Inflation Rate Home Country = Ih Price Index Foreign Country = Pf Inflation Rate Foreign Country = If Persentase (%) perubahan kurs valas = ef MK.Internasional Astried P. Page 4

5 Dengan demikian jika ada inflasi, harga barang dimasing2 negara menjadi Price Home Country Ph (1 + ih) Price Foreign Country Pf (1 + if) (1 + ef) Berdasarkan Law of One Price maka : New Price Index Foreign Country = New Price Index Home Country Pf = Ph ef = 1 + ih / 1 + if - 1 Rumus/ formula ini menunjukan bagaimana hubungan antara tingkat inflasi dikedua negara dengan kurs valas berdasarkan teori PPP. Dari rumusan diatas dapat disimpulkan : Jika ih > if maka ef > 0 (Positif), sehingga kurs valas/forex rate Apresiasi Jika ih < if maka ef < 0 (Negatif), sehingga kurs valas/forex rate Depresiasi Contoh : Tingkat inflasi di Indonesia = 9% pertahun Tingkat inflasi di USA = 3%pertahun Spot rate (10/03/2015) = Rp /USD Menurut teori PPP Pertumbuhan Kurs Valas Forward rate 1tahun yad berapa? MK.Internasional Astried P. Page 5

6 berdasarkan uraian diatas maka dengan menggunakan teori PPP dapat diperoleh rumus/formula yang dapat digunakan untuk memperkirakan kurs valas yang akan dating, yang dikenal sebgai Forward Rate, yaitu FR = SR ( 1 + (ih if) ) Jadi : FR Rp/USD?? Contoh Soal : 1. Jika Diketahui Tingkat Inflasi Indonesia (IRP) sebesar 12%, Tingkat Inflasi Australia (AUD) sebesar 5%, Spot Rate Rp /AUD, berapakah Forward Rate 1 tahun YAD dari perhitungan teoritis faktor inflasi aja. 2. Jika Anda memiliki dana Rp ,- dan diketahui data Spot Rate (SR) Rp /USD dan Rp. Rp. 9500/SGD, dan data tambahan lain : Currency Tingkat Inflasi Tingkat Bunga Rupiah 12% 7% USD 3% 4% SGD 4% 3.5% Dalam Mata uang apa dana anda paling menguntungkan (Nilai Riel/ Nilai Akhir) Jika di Depositokan? 3. Jika Memiliki dana tunai sebesar USD dalam mata uang apa anda menghasilkan tingkat pengembalian riel tertinggi jika diketahui Currency Tingkat Inflasi Tingkat Bunga Spot Rate Rupiah 9% 7% USD 3% 3% Rp /USD SGD 2% 4% Rp /SGD MK.Internasional Astried P. Page 6

7 C. INTERNATIONAL FISHER EFFECT TEORI (IFE THEORY) Diciptakan oleh seorang ekonom yg bernama Irving Fisher Menyatakan : Tingkat bungan nominal (i) disetiap negara akan sama dengan Real Rate Return (r) ditambah dengan tingkat inflasi yang diharapkan yaitu : I = r + I Menutur teori ini, tingkat bunga di 2 negara berbeda dapat terjadi karena adanya perbedaan tingkat inflasi yang diharapkan. Teori IFE hampir sama dengan teori IRP yang menggunakan perbedaan tingkat bunga untuk menerangkan mengapa terjadi perubahan kurs valas. Teori IFE berkaitan erat dengan teori PPP karena tingkat bunga erat kaitannya dengan tingkat inflasi. Dapat dikatakan bahwa perbedaan tingkat bunga yang terjadi antara beberapa negara dapat disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi. Teori IFE mempelajari tentang hubungan antara persentase (%) perubahan SR dengan perbedaan tingkat bunga (i) pasar uang di berbagai negara. IFE Theory menyatakan : SR akan berubah dengan persentase (%) yang sama tetapi berlawanan dengan perbedaan atau selisih tingkat bunga antara 2 (dua) negara Rumus : SR2 SR1 / SR1 x 100 = I ($) I (Y) Selanjutnya menurut teori ini actual or Effective Return (r) dari investasi pada surat berharga di pasar luar negeri. Tergantung pada : a. Foreign Interest (if) b. persentase perubahan nilai forex (ef) dengan demikian : efektive return dipasar uang atau bank luar negeri dirumuskan sebagai berikut : r = (1 + if) (1 + ef) 1 karena r = ih maka (1 + if) (1 + ef) 1 = ih jadi : ef = (1 + ih) / (1 + if) 1 MK.Internasional Astried P. Page 7

8 Dapat disimpulkan : Bila ih > if makan ef > 0 (Positif) sehingga forex akan apresiasi, apresiasi forex akan menaikan foreign return (hasil penerimaan investor home country) diluar negeri. Sebaliknya, Bila ih < if makan ef < 0 (Negatif) sehingga forex akan Depresiasi, Depresiasi ini akan menurunkan foreign return (hasil penerimaan investor home country) dari investasi diluar negeri. Contoh : - Effective return home investment = ih = 11% - Interest rate foreign deposit = if = 12% ef = (1 + ih) / (1 + if) 1 = D. INTERNATIONAL PARITY CONDITION / KONDISI KESEIMBANGAN INTERNASIONAL Sejak berlakunya floating rate system tidak satupun dari 3 teori keuangan internasional (IRP, PPP, IFE) yang digunakan untuk meramalkan kurs valas untuk setiap kondisi. Untuk meramalkan kurs valas tersebut tetap terdapat sauatu dasar hubungan ekonomi tertentu. Dari analisis parity condition dapat dikemukakan beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan oleh para investor ataupun pedagang valas yang ingin memperoleh keuntungan dari investasi jangka pendeknya, yaitu : 1. Berusaha untuk melakukan investasi atau memiliki piutang dalam valas / forex yang tingkat bunganya relative tinggi dan cenderung akan apresiasi. 2. Sebaliknya, meminjam atau memiliki utang dalam valas atau forex yang tingkat bunganya relative rendah dan cenderung akan depresiasi. MK.Internasional Astried P. Page 8

9 LATIHAN SOAL 1. Misalkan tingkat bunga pertahun di Amerika (Dollar) = 3.7% tingkat bunga Indonesia (Rupiah) = 8%, diketahui data Spot Rate pada tanggal 20/04/2011 adalah sebesar Rp.9.600/USD, dan diketahui Nilai Awal (Ah) = Rp , maka hitunglah : a. Nilai P (Premium/ Discount) dari mata uang tersebut? b. Forward Rate tahun 2012, dari mata uang tersebut? c. Rate of Return dari mata uang tersebut? d. An (Nilai Akhir) mata uang tersebut? 2. Jika anda memiliki dana tunai (menganggur) sebesar HKD, selama 120 hari, dan ingin mendepositokannya, dalam mata uang apakah sebaiknya anda mendepositokannya agar menghasilkan tingkat pengembalian riel tertinggi?, jika diketahui data sebagai berikut (dalam tahun): ( 1 tahun = 360 hari) Currency Inflasi Bunga Spot Rate Rp 13% 7% USD 6% 3% Rp /USD SGD 7% 3.5% Rp /SGD HKD 8% 4.5% Rp /HKD 3. Bila seseorang membutuhkan uang tunai sebesar Rp , untuk waktu 180 hari, dan ingin meminjamnya (kredit), dalam mata uang apakah sebaiknya seseorang itu meminjam agar lebih murah?, diketahui data sebagai berikut Tingkat bunga pertahun, (1 tahun = 360 Hari) Kredit EURO HKD SGD Rp 5.3% 7% 6.7% 13% Spot Rate Rp /EURO Rp.1.600/HKD Rp.9.500/SGD Forward Rate Rp /EURO Rp.1.700/HKD Rp.9.600/SGD MK.Internasional Astried P. Page 9

BAB 9 HUBUNGAN KURS VALAS DAN INFLASI

BAB 9 HUBUNGAN KURS VALAS DAN INFLASI BAB 9 HUBUNGAN KURS VALAS DAN INFLASI Masih ingat penjelasan terhadap gambar di bawah ini : Kebijakan Moneter Longgar JUB Meningkat Naiknya Konsumsi & Permintaan Masy. Bunga riil Turun Memicu Kenaikan

Lebih terperinci

Penentuan Forward Rate (FR)

Penentuan Forward Rate (FR) Penentuan Forward Rate (FR) Menggunakan Teori Interest Rate Parity (IRP) Menggunakan Teori Purcahsing Power Parity (PPP) 1-1 Penentuan Forward Rate dengan Teori IRP Inti dari teori tersebut adalah : Bila

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL BAHAN AJAR MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL DOSEN : DESSY HUTAJULU, SE.,MM UNIVERSITAS GUNADARMA Manajemen Keuangan Internasional 1 I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL I. PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KULIAH VI INTERNATIONAL PARITY CONDITION FISHER EFFECT & INTERNATIONAL FISHER EFFECT

KULIAH VI INTERNATIONAL PARITY CONDITION FISHER EFFECT & INTERNATIONAL FISHER EFFECT KULIAH VI INTERNATIONAL PARITY CONDITION FISHER EFFECT & INTERNATIONAL FISHER EFFECT Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional (MKI). Dosen : Pedro Ximenes, ST,MM Pengertian (Fisher Effect) Currencies

Lebih terperinci

BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE

BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE I. SPOT RATE DAN MARKET SPOT Spot Rate adalah tingkat nilai tukar (kurs) suatu nilai currency (mata uang suatu negara) terhadap currency

Lebih terperinci

Kondisi Paritas Internasional

Kondisi Paritas Internasional Kondisi Paritas Internasional Kondisi Paritas Internasional merupakan sejumlah kondisi keseimbangan di pasar valuta asing terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kurs suatu mata uang Kondisi paritas

Lebih terperinci

KULIAH V INTERNATIONAL PARITY CONDITION

KULIAH V INTERNATIONAL PARITY CONDITION KULIAH V INTERNATIONAL PARITY CONDITION Manajemen Keuangan Internasional PEDRO XIMENES, ST,MM Pengertian Internasional Parity Condition adalah : Sekumpulan persamaan yang menghubungkan Harga Produk Suku

Lebih terperinci

Penentuan Kurs Forward 1 Bulan dengan Menggunakan Variabel Tingkat Bunga ALDO KURNIAWAN ABSTRAK Kurs Forward adalah kurs

Penentuan Kurs Forward 1 Bulan dengan Menggunakan Variabel Tingkat Bunga ALDO KURNIAWAN ABSTRAK Kurs Forward adalah kurs DETERMINATION OF 1 MONTH FORWARD EXCHANGE RATE USING INTEREST RATE VARIABLE Aldo Kurniawan Undergraduate Program, Faculty of Economics, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Exchange

Lebih terperinci

Catatan Kuliah Manajemen Keuangan International Priyo Purwanto. MANAJEMEN KEUANGAN INTERNATIONAL Catatan/Latihan Kuliah Priyo Purwanto Bab 1 SPOT RATE

Catatan Kuliah Manajemen Keuangan International Priyo Purwanto. MANAJEMEN KEUANGAN INTERNATIONAL Catatan/Latihan Kuliah Priyo Purwanto Bab 1 SPOT RATE MANAJEMEN KEUANGAN INTERNATIONAL Catatan/Latihan Kuliah Priyo Purwanto Bab 1 SPOT RATE Spot = Titik, Rate = Tingkat Tingkat nilai Tukar suatu nilai Curency ( mata uang suatu negara ) terhadap Curency negara

Lebih terperinci

Kondisi Paritas Internasional dan Penentuan Nilai Tukar

Kondisi Paritas Internasional dan Penentuan Nilai Tukar Kondisi Paritas Internasional dan Penentuan Nilai Tukar Mater 5 Andri Helmi M, S.E., M.M. Pengantar Kita akan mempelajari hubungan penting paritas internasional yang memiliki pengaruh besar bagi penentuan

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM SATU HARGA (LAW OF ONE PRICE) DALAM ARBITRAGE INTERNASIONAL

PENERAPAN HUKUM SATU HARGA (LAW OF ONE PRICE) DALAM ARBITRAGE INTERNASIONAL PENERAPAN HUKUM SATU HARGA (LAW OF ONE PRICE) DALAM ARBITRAGE INTERNASIONAL Soebari Martoatmodjo *) ABSTRAK Menurut teori terdapat hubungan timbal balik antara inflasi, kurs valuta asing, suku bunga, premium

Lebih terperinci

KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG

KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI Salah satu konsep

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi.  SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction

Lebih terperinci

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Trisnadi Wijaya. STIE MDP 1. PENDAHULUAN

Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Trisnadi Wijaya. STIE MDP 1. PENDAHULUAN Analisis Pengujian Purchasing Power Parity Dan International Fisher Effect Dalam Jangka Pendek Terhadap Nilai Tukar Dolar Hong Kong Dan Rupiah Indonesia Trisnadi Wijaya STIE MDP trisnadi@stie-mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pasar bebas, globalisasi, tuntutan ekonomi maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas perdagangan international

Lebih terperinci

PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA

PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA (Purchasing Power Parity, PPP, dan Interest Rate Parity, IRP) Bramantyo Djohanputro, PhD Lecturer and Consulting in management, specializing on finance, investment,

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Neraca Pembayaran Definisi Adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Pergerakan Nilai Tukar USD/JPY Tahun 2008

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Pergerakan Nilai Tukar USD/JPY Tahun 2008 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pergerakan Nilai Tukar USD/JPY Tahun 2008 Dalam semester pertama di tahun 2008, pergerakan USD/JPY lebih cendrung mengalami konsolidasi. Ini diakibatkan karena kondisi ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI Di ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY Sebelum membahas teori-teori yang mendasari penelitian yaitu, parity Purchasing Power parity, dan

PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY Sebelum membahas teori-teori yang mendasari penelitian yaitu, parity Purchasing Power parity, dan PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY Sebelum membahas teori-teori yang mendasari penelitian yaitu, parity Purchasing Power parity, dan Interest Rate akan diterangkan dahulu pengertian nilai

Lebih terperinci

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL 1 Pertemuan 9 RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL A. Pengertian Return & Resiko Suatu Investasi Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu dihadapkan pada resiko dan return

Lebih terperinci

Oleh: Sujana, Saefudin Zuhdi dan Purwitayani. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

Oleh: Sujana, Saefudin Zuhdi dan Purwitayani. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 1, April 2006 : 36-40 TEKNIK ANALISIS FORWARD CONTRACT HEDGING DENGAN MONEY MARKET HEDGING DALAM MEMINIMALISASI TINGKAT RISIKO KERUGIAN Studi Kasus Pada PT Elang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Tingkat Bunga Bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang. Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang disebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

BANK UMUM INDONESIA DAN MASALAH NILAI TUKAR VALUTA ASING

BANK UMUM INDONESIA DAN MASALAH NILAI TUKAR VALUTA ASING BANK UMUM INDONESIA DAN MASALAH NILAI TUKAR VALUTA ASING A.Baidhawi 1 Abstract The effect of exchange rate changing is very much influenced the several National Bank in Indonesia especially devisa Banking.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup

Lebih terperinci

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Foreign Exchange Management Poundsterling Exchange of currencies on a specified date Counterparty B Counterparty A US Dollar Trading Hours

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Investasi Menurut Jones, C.P (2002) investasi adalah an investment can be defined as the commitment of funds to one or more assets that will be held over some futures time

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Pane tahun 2009 dengan judul Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO INFLASI DAN SUKU BUNGA INDONESIA RELATIF TERHADAP AMERIKA SERIKAT PADA NILAI TUKAR RUPIAH

PENGARUH RASIO INFLASI DAN SUKU BUNGA INDONESIA RELATIF TERHADAP AMERIKA SERIKAT PADA NILAI TUKAR RUPIAH PENGARUH RASIO INFLASI DAN SUKU BUNGA INDONESIA RELATIF TERHADAP AMERIKA SERIKAT PADA NILAI TUKAR RUPIAH (Implementasi Purchasing Power Parity Internasional Fisher Effect) Muhamad Wahyu Firmansyah Nila

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan Transaksi mata uang asing. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 45 /DPD tanggal 15 September 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Laporan Transaksi Derivatif yang wajib disampaikan kepada Bank Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Terhadap Kurs Rupiah Tahun Teknik analisis yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Terhadap Kurs Rupiah Tahun Teknik analisis yang digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si LingkunganKeuangan Pasar Keuangan Lembaga Keuangan Bunga

Lebih terperinci

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Perbedaan pasar uang dan pasar modal yaitu: 1. Instrumen yang diperjualbelikan pasar modal yang diperjualbelikan adalah adalah surat-surat berharga jangka panjang seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Harga mata uang suatu negara dalam harga mata uang negara lain disebut kurs atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan perekonomian

Lebih terperinci

DEFINISI DAN JENIS PASAR KEUANGAN

DEFINISI DAN JENIS PASAR KEUANGAN PASAR KEUANGAN DEFINISI DAN JENIS PASAR KEUANGAN DEFINISI: Bertemunya pihak yg kelebihan dana dan kekurangan dana JENIS: Pasar Modal VS Pasar Uang Pasar Spot VS Pasar Forward Pasar Perdana VS Pasar Sekunder

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT Asri Fatahillah Bau, Robby Joan Kumaat, Audie O. Niode Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam berbagai bidang termasuk perdagangan internasional didalamnya. Banyak perusahaan yang mengimpor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi) selain bank dan lembaga keuangan non bank. Di era globalisasi

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP NILAI TUKAR (US$/Rp) PERIODE SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP NILAI TUKAR (US$/Rp) PERIODE SKRIPSI PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP NILAI TUKAR (US$/Rp) PERIODE 2011-2013 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Minkhatul Khajjah NIM 7311411035

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II -

Mata Kuliah - Kewirausahaan II - Mata Kuliah - Kewirausahaan II - Modul ke: Analisis Rasio Keuangan Dalam Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE ) PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Fungsi Uang Uang merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari denyut kehidupan ekonomi masyarakat. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh resiko bisnis normal : 1. Kurangnya permintaan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yg melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia dan hampir di seluruh sektor. Krisis keuangan global menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata

Lebih terperinci

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain : P A S A R U A N G Sekelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek (biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang), yang umumnya berkualitas tinggi diperjual-belikan. Fungsi Pasar Uang : Merupakan

Lebih terperinci

MIND SET: BUKU Intermediate Financial Management Meningkatkan Nilai Perusahaan Keputusan Investasi Manajemen Modal Kerja

MIND SET: BUKU Intermediate Financial Management Meningkatkan Nilai Perusahaan Keputusan Investasi Manajemen Modal Kerja MIND SET: BUKU Intermediate Financial Management 26-1 K e u a n g a n Meningkatkan Nilai Perusahaan 1 Konsep Fundamental 2 Penilaian Korporasi 3 Keputusan Investasi Kep. Pendanaan Strategis 4 5 Kep. Pendanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian

Lebih terperinci

Ilmu Il Ek E o k n o omi o Nilai Tuk T ar PIEw11 1

Ilmu Il Ek E o k n o omi o Nilai Tuk T ar PIEw11 1 Ilmu Ekonomi Nilai Tukar PIEw11 1 Perekonomian Terbuka Perdagangan dapat mensejahterakan setiap orang Perekonomian tertutup (closed economy): sebuah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam ilmu keuangan, kurs adalah sebuah nilai yang merefleksikan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam ilmu keuangan, kurs adalah sebuah nilai yang merefleksikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam ilmu keuangan, kurs adalah sebuah nilai yang merefleksikan suatu mata uang yang dapat ditukarkan dengan mata uang lain (O Sullivan, Sheffrin dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai jembatan antara pihakyang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank diharapkan dapatmemberikan

Lebih terperinci

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET)

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0 Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan utama yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini tertulis dalam UU No. 3 tahun

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Perdagangan antar negara melibatkan pertukaran timbal balik mata uang yang

KAJIAN PUSTAKA. Perdagangan antar negara melibatkan pertukaran timbal balik mata uang yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Permintaan dan Penawaran Valuta Asing Perdagangan antar negara melibatkan pertukaran timbal balik mata uang yang berbeda. Mata uang-mata uang yang diperdagangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA Joven_Sugianto_Liauw (joven7cool@yahoo.com) Trisnadi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Stasionaritas) Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar unit

Lebih terperinci

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI Sumber: http://hdwallpapersbuzz.com/creative Kita telah mengetahui berbagai jenis investasi, hasil dan risiko yang mungkin dihadapi serta peranannya dalam

Lebih terperinci

Permintaan yang lebih besar daripada supply (tarikan permintaan) Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi (desakan biaya) Tekanan permintaan +

Permintaan yang lebih besar daripada supply (tarikan permintaan) Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi (desakan biaya) Tekanan permintaan + PENGANTAR Inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa dimana, daya beli uang menurun (kebalikannya: deflasi) Perubahan harga mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dari sejumlah uang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 11 /PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 11 /PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 11 /PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/11/PBI/2004 TENTANG SUKU BUNGA PENJAMINAN SIMPANAN PIHAK KETIGA DAN PASAR UANG ANTAR BANK GUBERNUR

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Mampu Mencapai Capaian Pembelajaran

KONTRAK PERKULIAHAN. Mampu Mencapai Capaian Pembelajaran KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional Kode Mata Kuliah : MJM46143 Semester / TA : Genap 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Kamis / 10.30 13.00 Ruang : 178.3.04 Nama Dosen

Lebih terperinci

Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL

Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL HARGA UNTUK TRANSAKSI INTERNASIONAL : NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL Transaksi Internasional dipengaruhi oleh harga internasional. Dua harga internasional yang paling penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

MATERI IX: PASAR VALUTA ASING (THE FOREIGN EXCHANGE MARKET) Selama ini hanya output, tidak membahas uang/moneter Pasar valas (valuta asing)

MATERI IX: PASAR VALUTA ASING (THE FOREIGN EXCHANGE MARKET) Selama ini hanya output, tidak membahas uang/moneter Pasar valas (valuta asing) MATERI IX: PASAR VALUTA ASING (THE FOREIGN EXCHANGE MARKET) Selama ini hanya output, tidak membahas uang/moneter Pasar valas (valuta asing) I. FUNGSI PASAR VALUTA ASING Negara Negara Rp $ Kurs Kurs berbeda

Lebih terperinci

BAB III TRANSAKSI SWAP MENURUT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG PELAKSANAAN TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI

BAB III TRANSAKSI SWAP MENURUT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG PELAKSANAAN TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI BAB III TRANSAKSI SWAP MENURUT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG PELAKSANAAN TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI A. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/36/PBI/2005 tentang Transasksi Swap

Lebih terperinci

ANALISIS MUNDURNYA PRESIDEN MESIR HOSNI MUBARAK TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR EGYPTIAN POUND

ANALISIS MUNDURNYA PRESIDEN MESIR HOSNI MUBARAK TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR EGYPTIAN POUND ANALISIS MUNDURNYA PRESIDEN MESIR HOSNI MUBARAK TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR EGYPTIAN POUND SKRIPSI Oleh Epifani Kurnia Rahayu Pratiwi 070810201157 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,

Lebih terperinci

MATERI 1 PASAR KEUANGAN. deden08m.com

MATERI 1 PASAR KEUANGAN. deden08m.com MATERI 1 PASAR KEUANGAN deden08m.com 1 Pendahuluan LULUS UNIVERSITAS BISNIS BENGKEL MODAL SUMBER MODAL? Sumber Modal Tabungan pribadi Bagaimana jika tidak mencukupi? Sumber dana lain Meminjam 2 SEKELOMPOK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman xv xvi xvii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 4 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

BAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. BAB II TELAAH PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Tukar (Kurs) Krugman dan Obstfeld (1994:73) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang

Lebih terperinci

Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional Materi 2 Sistem Moneter Internasional http://www.deden08m.com 1 Sistem Moneter Internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Suku Bunga Acuan, Nilai Kurs Tengah, dan Return Saham.

ABSTRAK. Kata Kunci: Suku Bunga Acuan, Nilai Kurs Tengah, dan Return Saham. ABSTRAK Inflasi merupakan salah satu fenomena yang mengindikasikan adanya kebijakan moneter yang tidak tepat sasaran atau krisis moneter yang memang sedang terjadi. Hal tersebut dapat memacu melemahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA III. NERACA PEMBAYARAN PENDAHULUAN REKENING NERACA PEMBAYARAN REKENING TRANSAKSI BERJALAN REKENING MODAL KETIDAKSESUAIAN STATISTIK REKENING

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi strategi baru untuk memperbaiki arus kas mereka, dalam rangka meningkatkan kekayaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nilai tukar atau kurs (exchange rate) di antara dua negara adalah harga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nilai tukar atau kurs (exchange rate) di antara dua negara adalah harga yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Nilai Tukar Nilai tukar atau kurs (exchange rate) di antara dua negara adalah harga yang dipakai oleh penduduk di kedua negara untuk saling melakukan perdagangan, sehingga nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga penelitian ini dilakukan. Bagian ini juga terdiri dari 7 bagian sub-bab yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga penelitian ini dilakukan. Bagian ini juga terdiri dari 7 bagian sub-bab yaitu BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini berisi tentang gambaran awal dan permasalahan yang terjadi sehingga penelitian ini dilakukan. Bagian ini juga terdiri dari 7 bagian sub-bab yaitu latar belakang penelitian,

Lebih terperinci

Mata Kuliah : EKONOMI INTERNASIONAL Kode : KP 403

Mata Kuliah : EKONOMI INTERNASIONAL Kode : KP 403 PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG SATUAN ACARA PERKULIAH (SAP) Pertemuan : 1 Mahasiswa Pengertian dan Ruang memahami pengertian Internasional Lingkup

Lebih terperinci

RISIKO VALUTA ASING ANDRI HELMI M, SE., MM. MANAJEMEN RISIKO

RISIKO VALUTA ASING ANDRI HELMI M, SE., MM. MANAJEMEN RISIKO RISIKO VALUTA ASING ANDRI HELMI M, SE., MM. MANAJEMEN RISIKO A. Pengertian Pasar Uang Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan negaranegara maju. Namun, dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang)

Lebih terperinci

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd.

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd. Wednesday, November IPS SMP S. Efiaty, S.Pd SMP Negeri 5 Yogyakarta. Bab VIII Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Return Saham Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan

Lebih terperinci