PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN KEUANGAN ASOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN KEUANGAN ASOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA"

Transkripsi

1 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN KEUANGAN ASOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS TAHUN 2014

2 DAFTAR ISI 1. Latar Belakang Tujuan dan Pengguna Pedoman Pengelolaan Keuangan Tujuan Pengguna Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Bantuan Pelaksanaan Kegiatan Asosiasi Pengenalan Bantuan Pemanfaatan Bantuan Perencanaan dan Pencairan Dana Bantuan Asosiasi Pembukaan Rekening Penyusunan Rencana Penggunaan Dana (RPD) Permintaan Pencairan Dana Tahapan Pencairan Dana Prosedur Pencairan Dana Administrasi dan Pembukuan Bantuan Asosiasi Ketentuan Umum Prosedur Pembukuan dan Administrasi Kegiatan Bantuan Asosiasi LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Format RPD..18 Lampiran 2. Contoh Surat Permintaan Pencairan Dana...20 Lampiran 3. Contoh Format Lembar Verifikasi...21 Lampiran 4. Contoh Surat Tagihan...23 Lampiran 5. Contoh Kwitansi Pembayaran ROMS...24 Lampiran 6. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana...25 Lampiran 7. Contoh Format Buku Bank 27 Lampiran 8. Contoh Format Buku Penerimaan dan Pengeluaran..28 Lampiran 9. Contoh Format Laporan Keuangan Bulanan (Rekonsiliasi).29 Lampiran 10. Contoh Surat Perintah Tugas (SPT)...30

3 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN KEUANGAN ASOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA 1. Latar Belakang Sejak tahun 2013, Central Project Management Unit Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (CPMU PAMSIMAS) telah memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten dengan tujuan untuk menjamin keberlanjutan penyediaan dan pelayanan air minum dan sanitasi. Asosiasi ini memiliki peran utama sebagai forum berbagi pengetahuan dan diskusi mengenai masalah teknik dan juga sebagai kolaborasi manajemen diantara BP-SPAMS untuk saling berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan juga berperan untuk mendapat dukungan dari pemerintah dan pihak lain yang tertarik dengan pengembangan air minum perdesaan. Sesuai dengan Surat No Objection Letter (NOL) Bank Dunia tanggal 21 Januari 2014, CPMU PAMSIMAS akan menyelenggarakan Program Penguatan Kelembagaan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan ini sebagai bagian dari strategi keberlanjutan untuk membantu asosiasiasosiasi yang telah terbentuk agar dapat berkembang sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam pengelolaan air minum di perdesaan pada tingkat kabupaten. Program ini memberikan bantuan teknis serta dukungan pelaksanaan bagi asosiasi, termasuk kegiatan pengembangan kapasitas dalam bentuk Program Dasar dan Program Intensif. Prosedur Operasional Baku (POB) ini disusun dalam rangka menjamin akuntabilitas program pemanfaatan bantuan dukungan pelaksanaan bagi asosiasi untuk pencapaian hasil sesuai yang diharapkan. 2. Tujuan dan Pengguna Prosedur Operasional Baku (POB) Pengelolaan Keuangan 2.1 Tujuan Prosedur Operasional Baku pengelolaan keuangan asosiasi ini bertujuan untuk: a. Menjadi acuan bagi Asosiasi Kabupaten dalam mencatatkan penerimaan dan penggunaan keuangan secara transparan dan bertanggungjawab. b. Merupakan alat pengembangan kapasitas Asosiasi Kabupaten dalam pengelolaan keuangan. Asosiasi dapat memanfaatkan pedoman pengelolaan keuangan ini sebagai acuan untuk pencatatan pengelolaan keuangan dari sumber lainnya selain bantuan Pamsimas sepanjang memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh donor atau anggota. 2.2 Pengguna Pedoman pengelolaan keuangan ini akan digunakan oleh Asosiasi sebagai panduan pengelolaan keuangan untuk pemanfaatan dan pencatatan bantuan pelaksanaan kegiatan Pamsimas. Pamsimas mendorong Asosiasi untuk menerapkan prosedur pengelolaan keuangan pada pedoman ini dalam melakukan pencatatan penerimaan dan penggunaan dana dari sumber lainnya guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan bagi anggota dan donor lain. Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

4 3. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan untuk Asosiasi dalam Pamsimas adalah sebagai berikut: a. Acuan pengelolaan dana adalah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan. RKA yang menjadi prasyarat pencairan dana adalah RKA Asosiasi yang sudah ditandatangani oleh Kepala Bappeda. b. Akuntabilitas penggunaan dana menjadi tanggung jawab Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/Kota. c. Penggunaan dana yang dikelola oleh Asosiasi harus disepakati oleh setiap anggotanya. 4. Bantuan Pelaksanaan Kegiatan Asosiasi Prosedur Operasional Baku ini dapat digunakan untuk bantuan yang berasal dari sumber dana lain selain dari program Pamsimas. Melalui pelaksanaan program Pamsimas, CPMU akan memberikan dukungan penguatan kepada Asosiasi tingkat Kabupaten/Kota dengan sumber dana hibah luar negeri IBRD Grant TF dan Rupiah Murni Pemerintah R.I. 4.1 Pengenalan Bantuan Pembiayaan bantuan untuk mendukung kegiatan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan dapat berasal dari berbagai sumber pendanaan seperti berikut ini: a. Iuran anggota, misalnya iuran yang diperoleh dari anggota asosiasi baik yang dilakukan secara rutin maupun sewaktu-waktu. b. Sumber lain yang sah, seperti bantuan operasional atau kegiatan dari donor, pemerintah pusat atau pemerintah daerah, badan usaha/swasta, serta lembaga/institusi lainnya. c. Pendapatan atau penerimaan yang diperoleh dari pelayanan yang disediakan oleh asosiasi, misalnya pendapatan dari penyediaan jasa terkait pelayanan terhadap anggota. Bentuk dukungan penguatan asosiasi meliputi 3 jenis program yaitu: A. Program Dasar Pamsimas memberikan bantuan dukungan untuk Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan berupa uang dengan nilai antara Rp 15 juta s/d 25 juta untuk pelaksanaan sebagian kegiatan seperti yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dana ini merupakan stimulan dan tidak dimaksudkan sebagai sumber utama pembiayaan kegiatan asosiasi. Sumber dana bantuan program dasar ini berasal dari IBRD Grant TF dan hanya diberikan 1 (satu) kali kepada setiap Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan yang telah dibentuk. Dana ini akan disalurkan melalui Kontrak ROMS dan dibagikan kepada setiap Asosiasi berdasarkan skala besaran dana bantuan sesuai pagu alokasi yang ditetapkan oleh CPMU dengan mempertimbangkan jumlah BPSPAMS yang menjadi binaan Asosiasi Kabupaten (lihat Tabel 1). Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

5 Tabel 1. Skala Besaran Dana Bantuan Penguatan Dasar bagi Asosiasi Kabupaten/Kota No. Range Jumlah Desa/Anggota Asosiasi Besar Dana Bantuan (Rp.) 1 < 29 15,000, sd 44 17,500, sd 60 20,000, sd 76 22,500,000 5 > 76 25,000,000 Asosiasi yang mendapatkan bantuan Program Dasar Pamsimas diminta untuk dapat meningkatkan kinerja desa-desa yang mempunyai kinerja SPAMS rendah ( tidak berfungsi dan berfungsi sebagian/tidak optimal dalam Management Information System (MIS) Pamsimas). Pamsimas mendorong asosiasi untuk mandiri dan dapat membiayai seluruh kegiatan dalam RKA dengan pembiayaan dari berbagai sumber. Jumlah asosiasi yang telah terbentuk sampai dengan akhir desember 2013 dan memenuhi syarat menerima program dasar adalah 110 asosiasi kabupaten. Untuk tahun-tahun berikut, jumlah asosiasi yang dapat menerima bantuan ini disesuaikan dengan rencana kerja Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat nasional. B. Program Intensif Pamsimas memberikan dana bantuan tambahan bagi 10 Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan yang terpilih untuk menjadi contoh pelaksanaan RKA. Dana bantuan tambahan ini dapat diberikan lebih dari 1 (satu) kali kepada Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan yang memenuhi syarat. Asosiasi yang berpartisipasi dalam Program Intensif ini dipilih berdasarkan keunikan dan potensi pembelajaran yang dapat disebarluaskan kepada seluruh asosiasi pada tahun berikutnya, serta dapat menunjukkan adanya komitmen kerjasama antara asosiasi dengan Pemerintah Kabupaten, yang dituangkan dalam RKA. Besaran dana bantuan program dasar dan program intensif bagi asosiasi yang terpilih setinggi-tingginya sebesar Rp 30 Juta. Nilai bantuan diberikan berdasarkan evaluasi CPMU Pamsimas terhadap RKA. Sumber dana bantuan untuk asosiasi ini berasal dari IBRD Grant TF dan akan disalurkan melalui kontrak ROMS sehingga pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan dilakukan melalui verifikasi oleh District Financial Management Assistant (DFMA) di Kabupaten/Kota dan disetujui oleh Koordinator Kabupaten. C. Program Hibah Khusus Asosiasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam program intensif akan diberi kesempatan untuk meningkatkan kinerja BP-SPAMS anggotanya, termasuk untuk meningkatkan keberfungsian SPAMS desa. Mekanisme penyaluran dana hibah khusus ini mengikuti mekanisme Hibah Khusus Pamsimas (HKP). Dana bantuan akan disalurkan langsung kepada LKM/ KKM Desa sasaran. Sumber dana HKP pada tahun 2014 berasal dari Rupiah Murni Pemerintah R.I. Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

6 4.2 Pemanfaatan Bantuan a. Bantuan dukungan pelaksanaan kegiatan dimaksudkan untuk membantu Asosiasi dalam pelaksanaan sebagian kegiatan sesuai RKA untuk satu tahun pelaksanaan (tertanggal sesuai dengan jadwal kegiatan yang termuat dalam RKA). b. Pembiayaan untuk satu kegiatan yang berasal dari beberapa sumber dana dapat dilakukan selama pertanggungjawaban terhadap pengeluaran dan hasil kegiatannya jelas. Contoh kegiatan yang dapat dibiayai melalui bantuan Program Dasar Pamsimas adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan basis data untuk keanggotaan asosiasi serta pemantauan kinerja dan pengembangan kapasitas anggota. 2. Pemetaan kapasitas dan kebutuhan: a. Kinerja anggota b. Kebutuhan pengembangan kapasitas c. Ketersediaan sumber daya terkait keberlanjutan pengelolaan air minum dan sanitasi perdesaan d. Pengelola air minum perdesaan non-pamsimas 3. Pelayanan terkait dengan upaya untuk pengembangan kinerja anggota, misal dari berfungsi sebagian menjadi berfungsi (sesuai dengan target yang tertulis dalam RKA). 4. Kegiatan berbagi pengalaman dan pengetahuan sesama anggota dan narasumber yang kompeten, pembelajaran melalui praktik (hands-on learning) untuk anggota, dan sejenisnya. Contoh kegiatan yang dapat dibiayai melalui bantuan Program Intensif Pamsimas adalahsebagai berikut: 1. Pembelanjaan barang untuk kegiatan optimalisasi atau pengembangan SPAMS desa yang hasilnya dapat bermanfaat langsung terhadap kualitas dan kuantitas layanan. Nilai pembelanjaan barang ini tidak boleh lebih dari 5juta rupiah secara total keseluruhan. 2. Pelatihan dengan mendatangkan narasumber dari pihak luar (selain anggota dan pengurus asosiasi). 3. Pengembangan produk layanan asosiasi. Contoh komponen pembiayaan yang dapat ditagihkan melalui dana bantuan pelaksanaan kegiatan Pamsimas, yaitu: 1. Sewa ruangan dan konsumsi untuk kegiatan pelatihan. 2. Pembiayaan narasumber/tenaga ahli. 3. Komunikasi antar anggota. 4. Rapat atau pertemuan dengan anggota dan pihak donor serta pendukung kegiatan. 5. Perjalanan dinas dalam rangka kegiatan. 6. Penggandaan dan dokumentasi. Daftar penggunaan dana yang tidak diperbolehkan (negative list) untuk dibiayai dengan dana bantuan pelaksanaan kegiatan Asosiasi melalui program Pamsimas, meliputi: 1. Pembayaran honor anggota asosiasi maupun pihak lain yang berhubungan dengan Pamsimas, diantaranya Provincial Project Management Unit (PPMU)/District Project Management Unit (DPMU), ROMS dan fasilitator. 2. Penggunaan dana bantuan yang tidak sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana (RPD). 3. Pembelian peralatan kantor (komputer, handphone, meubelair dan sejenisnya). 4. Pembayaran sewa kantor/sekretariat. Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

7 5. Perencanaan dan Pencairan Dana Bantuan Asosiasi 5.1 Pembukaan Rekening Asosiasi akan membuka rekening tabungan atas nama asosiasi sebagai prasyarat untuk menerima transfer dana bantuan. Rekening ini akan digunakan untuk menyimpan iuran anggota, bantuan Pamsimas, dan bantuan dari donor lainnya. Rekening dibuka dengan tiga spesimen tanda tangan: (1) ketua asosiasi, (2) perwakilan anggota asosiasi, dan (3) bendahara asosiasi. 5.2 Penyusunan Rencana Penggunaan Dana (RPD) 1. Asosiasi membuat Rencana Penggunaan Dana (RPD). RPD akan mencakup rencana kegiatan besar dan rencana setiap kegiatan secara detail. Format RPD dapat dilihat pada Lampiran RPD menjadi dokumen utama bagi asosiasi untuk permintaan penarikan dana dari anggaran asosiasi. 3. Penyusunan RPD mengacu kepada RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) Asosiasi. RPD yang memuat kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk ke dalam RKA tidak akan diterima untuk diproses lebih lanjut. 5.3 Permintaan Pencairan Dana 1. Asosiasi dapat melakukan penarikan dana bantuan Pamsimas dengan mengajukan permintaan pencairan dana kepada ROMS. Surat Permintaan Pencairan Dana dapat dilihat pada Lampiran Jumlah dana yang dimintakan harus sesuai dengan kegiatan yang terdapat didalam Rencana Penggunaan Dana (RPD). Bersama dengan RPD, permintaan penarikan dana ini harus diverifikasi oleh Koordinator Kabupaten. Lembar verifikasi dapat dilihat pada Lampiran Berdasarkan hasil verifikasi, Koordinator Kabupaten dapat menyampaikan surat tagihan kepada ROMS untuk mentransfer dana kepada asosiasi. Lembar surat tagihan dapat dilihat pada Lampiran RKA asosiasi yang sudah ditandatangani oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi Lampiran bagi RPD untuk permintaan pencairan dana tahap I. Setiap RPD yang tidak disertai dengan RKA tidak dapat diproses untuk pencairan dana. Hal ini berlaku untuk seluruh asosiasi, termasuk asosiasi yang menjadi peserta program intensif. 5. Khusus untuk Program Intensif, penetapan besaran bantuan dana dan asosiasi penerima bantuan akan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) mengenai daftar asosiasi penerima bantuan dana intensif program penguatan Asosiasi SPAMS Perdesaan berdasarkan penilaian terhadap proposal/rka Asosiasi oleh Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Nasional bersama CPMU Pamsimas. 5.4 Tahapan Pencairan Dana 1. Program Dasar Total dana yang akan diberikan oleh Pamsimas adalah berkisar antara Rp 15 juta s/d Rp 25 Juta untuk setiap asosiasi. Dana program dasar dapat ditarik dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: Tahap I sebesar 30% Tahap II sebesar 50% Tahap III sebesar 20% Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

8 2. Program Intensif Untuk asosiasi yang sekaligus memperoleh Bantuan Program Dasar dan Intensif, pencairan dana dapat dilakukan secara bersamaan. Dana bantuan intensif untuk 10 (sepuluh) asosiasi yang termasuk ke dalam Program Intensif dapat ditarik dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: Tahap I sebesar 30% Tahap II sebesar 50% Tahap III sebesar 20% Total dana yang akan diberikan oleh Pamsimas adalah berkisar antara Rp 30 juta s/d Rp 50 Juta untuk setiap asosiasi disesuaikan dengan RKA yang disetujui. ROMS akan menerima dana Bantuan Dasar dan Intensif sesuai kontrak ROMS berdasarkan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota telah menyusun RKA yang sudah diverifikasi oleh Koordinator Kabupaten serta ditandatangani oleh Kepala Bappeda. 2. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota telah membuka rekening bank. 3. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan surat pemberitahuan kesiapan menerima dana hibah kepada Sekretariat Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Nasional dengan alamat Jalan Danau Jempang B3/75 Jakarta Pusat No Fax Sekretariat Asosiasi mengajukan permintaan pembayaran bantuan program dasar dan/atau program intensif kepada CPMU dengan melampirkan lembar pengesahan RKA sebagaimana dimaksud dalam butir bukti no.1 di atas, dan copy rekening bank Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kab/Kota. 5. CPMU memerintahkan Satker Pembinaan Pamsimas Pusat untuk pembayaran sekaligus dana bantaun program dasar dan/atau program intensif kepada ROMS, setelah dana tersedia pada DIPA Satker Pembinaan Pamsimas Pusat. Setiap dana yang diterima oleh asosiasi harus dilengkapi dengan kuitansi dari ROMS. Format kuitansi dapat dilihat pada Lampiran Prosedur Pencairan Dana Prosedur pencairan masing-masing tahap dijelaskan sebagai berikut: A. Tahap I Langkah-langkah pencairan dana tahap I dari ROMS kepada Asosiasi adalah sesuai Tabel berikut: Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

9 Tabel 2. Langkah-langkah Pencairan Tahap I dana Program Penguatan Asosiasi Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Mengajukan permintaan pencairan dana tahap I Membuat dan mengajukan tagihan pembayaran SPPD tahap I Pencairan dana tahap I Asosiasi membuat dan mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (SPPD) tahap I kepada ROMS melalui Koordinator Kabupaten. Koordinator Kabupaten memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan pencairan tahap I dan membuat surat tagihan pembayaran kepada Manajemen ROMS bilamana telah memnuhi syarat. Dana bantuan tahap I ditransfer oleh manajemen ROMS langsung ke rekening Bank asosiasi setelah melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan. 1. SPPD (Lampiran 2) tahap I dilengkapi: 2. RKA yang sudah ditandatangani Kepala Bappeda 3. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap I (Lampiran 1) 4. Fotokopi rekening Bank asosiasi 5. Kwitansi (Lampiran 5) Lembar Verifikasi (Lampiran 3), SPPD tahap I (Lampiran 2) dan kelengkapan lainnya. Surat Tagihan (Lampiran 4) dilengkapi dengan Lembar Verifikasi (Lampiran 3). Asosiasi Koordinator Kabupaten dan DFMA Manajemen ROMS Pemberitahuan pencairan dana tahap I Manajemen ROMS mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Koordinator Kabupaten. Bukti transfer asli disimpan oleh Manajemen ROMS Koordinator Kabupaten mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Kepala Bappeda dan asosiasi. 1. Fotokopi bukti transfer 2. Kuitansi bermaterai asli Koordinator Kabupaten Koordinator Kabupaten meminta kuitansi bermaterai asli dari asosiasi sebagai bukti pencairan dana tahap I. Pengarsipan, penyusunan dan penyerahan laporan Koordinator Kabupaten mengirimkan kuitansi bermaterai asli kepada manajemen ROMS. Asosiasi mengarsipkan fotokopi kuitansi, ringkasan RKA, fotokopi RPD tahap I, fotokopi SPPD I, dan fotokopi Rekening Bank asosiasi. Dokumen asli disimpan oleh asosiasi sebagai arsip untuk keperluan review, audit, dsb. LPPD tahap I dilengkapi dengan dokumen pendukung, yaitu bukti-bukti pengeluaran dan laporan pelaksanaan kegiatan (diketahui oleh Kepala Bappeda) Asosiasi Melakukan pengecekan laporan Asosiasi menyusun dan menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban dan Penggunaan Dana (LPPD) Tahap I kepada Koordinator Kabupaten. DFMA melakukan pengecekan terhadap LPPD tahap I, Koordinator Kabupaten memberikan persetujuan atas LPPD tahap I dengan diketahui oleh Kepala Bappeda. LPPD tahap I yang telah disetujui oleh Koordinator Kabupaten dan diketahui oleh Kepala Bappeda DFMA, Koordinator Kabupaten, dan Kepala Bappeda Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

10 B. Tahap II Syarat pencairan tahap II adalah dana tahap I telah digunakan minimal sampai dengan 90%. Tabel 3. Langkah-langkah Pencairan Tahap II dana Program Penguatan Asosiasi Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Asosiasi membuat dan mengajukan Surat Asosiasi Permintaan Pencairan Dana (SPPD) tahap II kepada Koordinator Kabupaten. Mengajukan permintaan pencairan dana tahap II Membuat dan mengajukan tagihan pembayaran SPPD tahap II Pencairan dana tahap II Koordinator Kabupaten membuat dan mengajukan surat tagihanpembayaran kepada Manajemen ROMS setelah melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan. Dana bantuan tahap II ditransfer oleh manajemen ROMS langsung ke rekening Bank asosiasi setelah melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan. 1. SPPD (Lampiran 2) tahap II dilengkapi: 2. Ringkasan RKA 3. Rencana Penggunaan Dana (RPD - Lampiran 1) tahap II 4. Fotokopi rekening Bank asosiasi 5. LPPD tahap I yang menyatakan 90% dana tahap I telah digunakan (dilampiri dengan bukti pengeluaran dan laporan pelaksanaan kegiatan) Surat Tagihan (Lampiran 4) dilengkapi dengan Lembar Verifikasi (Lampiran 3) SPPD tahap II dan Lampirannya Surat Tagihan dilengkapi dengan SPPD tahap II dan Lampirannya Koordinator Kabupaten dan DFMA Manajemen ROMS Pemberitahuan pencairan dana tahap II Manajemen ROMS mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Koordinator Kabupaten. Bukti transfer asli disimpan oleh Manajemen ROMS. Koordinator Kabupaten mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Kepala Bappeda dan asosiasi. 1. Fotokopi bukti transfer 2. Kuitansi bermaterai asli Koordinator Kabupaten Koordinator Kabupaten meminta kuitansi bermaterai asli dari asosiasi sebagai bukti pencairan dana tahap II. Pengarsipan, penyusunan dan penyerahan laporan Koordinator Kabupaten mengirimkan kuitansi bermaterai asli kepada manajemen ROMS. Asosiasi mengarsipkan fotokopi kuitansi, ringkasan RKA, fotokopi RPD tahap II, fotokopi SPPD II, fotokopi rekening Bank asosiasi, dan LPPD tahap II Dokumen asli disimpan oleh asosiasi sebagai arsip untuk keperluan review, audit, dsb. LPPD tahap II dilengkapi dengan dokumen pendukung (bukti-bukti pengeluaran dan laporan kegiatan (yang diketahui oleh Kepala Bappeda) Asosiasi Melakukan pengecekan laporan Asosiasi menyusun dan menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban dan Penggunaan Dana (LPPD) Tahap II kepada Koordinator Kabupaten DFMA melakukan pengecekan terhadap LPPD tahap II, Koordinator Kabupaten memberikan persetujuan atas LPPD tahap I dengan diketahui oleh Kepala Bappeda LPPD tahap II yang telah disetujui oleh Koordinator Kabupaten dan diketahui oleh Kepala Bappeda DFMA, Koordinator Kabupaten, dan Kepala Bappeda Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

11 Tahap III Pencairan Tahap III adalah tahap dana II yang telah dicairkan, dan telah digunakan minimal sampai dengan 90%. LPPD terakhir dari tahap III merupakan laporan 100% penggunaan dana. Tabel 4. Langkah-langkah Pencairan Tahap III dana Program Penguatan Asosiasi Langkah Uraian Persyaratan Pelaku Mengajukan permintaan pencairan dana tahap III Membuat dan mengajukan tagihan pembayaran SPPD tahap III Pencairan dana tahap III Asosiasi membuat dan mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (SPPD) tahap III kepada Koordinator Kabupaten Koordinator Kabupaten membuat dan mengajukan surat tagihan pembayaran kepada Manajemen ROMS setelah melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan Dana bantuan tahap III ditransfer oleh manajemen ROMS langsung ke rekening Bank asosiasi setelah melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan. Manajemen ROMS mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Koordinator Kabupaten. Bukti transfer asli disimpan oleh Manajemen ROMS 1. SPPD (Lampiran 2) tahap III dilengkapi: 2. Ringkasan RKA 3. Rencana Penggunaan Dana (RPD Lampiran 1) tahap III 4. Fotokopi rekening Bank asosiasi 5. LPPD tahap II yang menyatakan 90% dana tahap II telah digunakan (dilampiri dengan bukti pengeluaran dan laporan pelaksanaan kegiatan) Surat Tagihan dilengkapi dengan SPPD tahap III dan Lampirannya Surat Tagihan (Lampiran 4) dilengkapi dengan lembar verifikasi (Lampiran 3) SPPD tahap III dan Lampirannya Asosiasi Koordinator Kabupaten dan DFMA Manajemen ROMS Pemberitahuan pencairan dana tahap III Koordinator Kabupaten mengirimkan fotokopi bukti transfer kepada Kepala Bappeda dan asosiasi 1. Fotokopi bukti transfer 2. Kuitansi bermaterai asli Koordinator Kabupaten Koordinator Kabupaten meminta kuitansi bermaterai asli dari asosiasi sebagai bukti pencairan dana tahap III. Pengarsipan, penyusunan dan penyerahan laporan Koordinator Kabupaten mengirimkan kuitansi bermaterai asli kepada manajemen ROMS. Asosiasi mengarsipkan fotokopi kuitansi, ringkasan RKA, fotokopi RPD tahap III, fotokopi SPPD III, fotokopi rekening Bank asosiasi, dan LPPD tahap III Dokumen asli disimpan oleh asosiasi sebagai arsip untuk keperluan review, audit, dsb. LPPD tahap III dilengkapi dengan dokumen pendukung, yaitu bukti-bukti pengeluaran dan laporan pelaksanaan kegiatan (diketahui oleh Kepala Bappeda) Asosiasi Melakukan pengecekan laporan Asosiasi menyusun dan menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban dan Penggunaan Dana (LPPD) Tahap III kepada Koordinator Kabupaten DFMA melakukan pengecekan terhadap LPPD tahap III, Koordinator Kabupaten memberikan persetujuan atas LPPD tahap III dengan diketahui oleh Kepala Bappeda LPPD tahap III yang telah disetujui oleh Koordinator Kabupaten dan diketahui oleh Kepala Bappeda DFMA, Koordinator Kabupaten, dan Kepala Bappeda Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

12 6. Administrasi dan Pembukuan Bantuan Asosiasi 6.1 Ketentuan Umum 1. Pendampingan intensif (coaching) kepada asosiasi untuk pengelolaan dan pembukuan keuangan asosiasi wajib dilakukan sebelum SPPD Tahap I ditandatangani. Coaching dilakukan oleh Fasilitator Keberlanjutan (FK) kepada asosiasi dengan biaya operasional Fasilitator. 2. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan wajib melakukan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana bantuan. 3. Pemeriksaan pembukuan asosiasi dilakukan oleh DFMA setiap bulan sebagai bagian dari rangkaian uji petik Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan. 4. Kegiatan administrasi dan pembukuan dilakukan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program yang membutuhkan pencatatan yang jelas dan cermat yang dilengkapi dengan bukti-bukti nyata. 5. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang bersifat keuangan ataupun non-keuangan selama 10 (sepuluh) tahun sejak pasca bantuan Pamsimas. 6. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan harus menyusun Laporan Keuangan Bulanan setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi (lihat Lampiran 11) pada sekretariat Asosiasi atau Kantor Bappeda/DPMU, serta menyampaikan salinan ringkasan LPPD kepada anggota. 7. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat secara terbuka (transparan) dan dapat dipertanggungjawabkan, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana bantuan tahap/termin berikutnya. 8. Transaksi diatas Rp ,- (sepuluh juta rupiah) harus dilakukan melalui mekanisme Transfer. 9. Uang tunai di Kas Bendahara Asosiasi tidak boleh lebih dari Rp ,- (dua juta rupiah) dan mengendap terlalu lama (maksimal 5 hari). 10. Lembar Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (LPPD) hanya mencakup pengeluaran yang dibiayai dari dana Bantuan Pamsimas dan tidak perlu mencakup pengeluaran dari sumber pembiayaan lainnya. Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

13 6.2 Prosedur Pembukuan dan Administrasi Kegiatan Bantuan Asosiasi Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Rencana Penggunaan Dana - RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target pelaksanaan kegiatan. RPD (Lampiran 1) RPD memuat rencana kebutuhan kegiatan dan nilaiyang akan dibelanjakan pada rencana kegiatan. Surat Permintaan Pencairan Dana - SPPD (Lampiran 2) Lembar Verifikasi (Lampiran 3) Surat Tagihan (Lampiran 4) Kuitansi (Lampiran 5) Lembar Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (Lampiran 6) Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Koordinator Kabupaten, diverifikasi oleh DFMA (dengan paraf). RPD dilampiri dengan RKA yang sudah ditandatangani oleh Kepala Bappeda. Tanpa RKA tersebut maka Asosiasi tidak dapat mengajukan RPD. SPPD dibuat sesuai dengan RPD yang diajukan SPPD memuat ringkasan kebutuhan dana untuk setiap tahapan pengajuan pencairan dana Lembar verifikasi dibuat sebagai panduan check-list dan kertas kerja saat melakukan pengecekan terhadap dokumen yang disyaratkan Surat tagihan dibuat sebagai dasar permintaan pencairan dana untuk setiap tahap pencairan dana bantuan. Surat tagihan memuat ringkasan pengajuan dana sesuai dengan SPPD Kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh Ketua asosiasi di atas materai sebagai tanda bukti terima pencairan dana dari manajemen ROMS Kuitansi asli disimpan oleh Manajemen ROMS dan fotokopi kuitansi disimpan oleh asosiasi dan Koordinator Kabupaten. Salinan kuitansi dikirimkan kepada Kepala Bappeda. LPPD disusun oleh Bendahara asosiasi dan diajukan oleh Ketua Asosiasi untuk diverifikasi oleh DFMA dan disetujui oleh Koordinator Kabupaten dengan diketahui oleh Kepala Bappeda. LPPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dan merupakan salah satu persyaratan untuk mencairkan dana selanjutnya. LPPD yang diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi pembayaran yang didokumentasikan secara khusus sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. LPPD wajib dilampiri dengan laporan pelaksanaan kegiatan yang diketahui oleh Kepala Bappeda Salinan LPPD wajib disampaikan kepada RPD merupakan dokumen yang digunakan pada setiap tahapan pengajuan pencairan dana ke Manajemen ROMS SPPD merupakan surat pengantar yang dibuat oleh asosiasi dan digunakan pada setiap tahapan pengajuan pencairan dana ke Manajemen ROMS Lembar verifikasi merupakan kertas kerja yang digunakan pada setiap tahapan pengajuan pencairan dana ke Manajemen ROMS Surat tagihan merupakan surat pengantar yang dibuat oleh Koordinator Kabupaten dan digunakan pada setiap tahapan pengajuan pencairan dana ke Manajemen ROMS Kuitansi merupakan tanda bukti terima pencairan dana dari manajemen ROMS LPPD merupakan dokumen pertanggunjawaban asosiasi atas penggunaan dana bantuan Pamsimas LPPD digunakan sebagai dokumen pencairan tahapan selanjutnya Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

14 Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan seluruh anggota baik melalui rapat anggota maupun per surat. Buku Bank (Lampiran 7) Buku Penerimaan dan Pengeluaran (Lampiran 8) Laporan Keuangan Bulanan (Lampiran 9) Buku Bank digunakan untuk mencatat penerimaan dana bantuan Pamsimas, iuran, hibah donor, dana dari pendapatan lainnya, bunga bank, pengeluaran untuk kegiatan asosiasi, serta biaya pajak dan administrasi bank Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara asosiasi setiap ada transaksi melalui rekening bank Saldo di buku Bank harus sama dengan saldo di Rekening Bank asosiasi Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup diperiksa dan ditandatangani oleh Bendahara asosiasi, Ketua asosiasi, diverifikasi oleh DFMA dan disetujui oleh Koordinator Kabupaten Keluar-masuknya dana bantuan, baik tunai (in-cash) maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan oleh Bendahara asosiasi Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu untuk membuat Laporan Keuangan Bulanan (Lampiran 9) untuk menjadi bahan rapatfasilitator Keberlanjutan (FK) dengan DPMU dan Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua asosiasi, DFMA, dan Koordinator Kabupaten. Buku Penerimaan dan Pengeluaran mencatat seluruh pengeluaran untuk berbagai komponen kegiatan, termasuk komponen pembiayaan yang tidak termuat ke dalam RKA dan tidak dibiayai dengan Bantuan Pamsimas, misal honor dan sewa sekretariat. Laporan Keuangan Bulanan disusun oleh Bendahara asosiasi setiap akhir bulan setelah tutup buku dan disetujui oleh Ketua Asosiasi untuk ditempel pada papan informasi. Laporan Keuangan Bulanan merupakan kumulasi dari seluruh penerimaan dan pengeluaran yang diperoleh dan dilakukan oleh Asosiasi, dibagi berdasarkan kategori kegiatan sesuai RKA. Ringkasan Laporan Keuangan Bulanan wajib disampaikan kepada seluruh anggota, baik dalam rapat anggota atau disampaikan per surat. Slip setor, fotokopi bukti transfer, fotokopi kuitansi Rekening Bank asosiasi dicetak setiap bulan Tanda bukti harus diberi nomor urut Bukti transaksi harus disimpan sesuai tanggal dan diatur sedemikian rupa sehingga tidak tercecer Bukti pembelian dicatat setiap transaksi dilakukan. Nota asli dari toko harus mencantumkan informasi: nama toko, alamat, jenis barang, harga satuan, total harga, dan cap/stempel dari toko. Tanda bukti harus diberikan nomor urut sesuai tanggal transaksi. Biaya pertemuan dan rapat harus didukung dengan Berita Acara atau Notulen dan daftar hadir. Biaya perjalanan harus didukung dengan Surat Perintah Tugas (SPT - Lampiran 10), laporan kunjungan lapangan dan bukti pengeluaran perjalanan. Laporan Keuangan Bulanan dibuat dan dipublikasikan setiap bulan Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

15 L A M P I R A N Lampiran 1. Contoh Format RPD Lampiran 2. Contoh Surat Permintaan Pencairan Dana Lampiran 3. Contoh Format Lembar Verifikasi Lampiran 4. Contoh Surat Tagihan Lampiran 5. Contoh Kwitansi Pembayaran ROMS Lampiran 6. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Lampiran 7. Contoh Format Buku Bank Lampiran 8. Contoh Format Buku Penerimaan dan Pengeluaran Lampiran 9. Contoh Format Laporan Keuangan Bulanan (Rekonsiliasi) Lampiran 10. Contoh Surat Perintah Tugas (SPT) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

16 Lampiran 1: Contoh Format RPD, lembar pertama diisi hanya untuk bantuan Pamsimas RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) PROGRAM PENGUATAN ASOSIASI SPAMS PERDESAAN PROGRAM DASAR PROGRAM INTENSIF NAMA ASOSIASI: KAB./KOTA: Penarikan dana tahap : I II III Jumlah dana yang diminta untuk penarikan tahap ini Jumlah total dana bantuan Dana tersisa setelah penarikan : Rp. : Rp. : Rp. Daftar kegiatan dan kebutuhan dana terlampir. TEMPAT TGL BLN TAHUN Disusun oleh: Bendahara Asosiasi Diajukan oleh: Ketua Asosiasi Diverifikasi oleh: Disetujui oleh: District FMA KoordinatorKabupaten Diketahui oleh: Kepala Bappeda Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

17 DAFTAR KEGIATAN DAN KEBUTUHAN DANA TAHAP: NAMA ASOSIASI: KAB./KOTA: (jika daftar kegiatan dan kebutuhan dana ini lebih dari satu halaman, maka setiap halaman harus diparaf oleh Ketua Asosiasi dan Koordinator Kabupaten) No Nama Kegiatan Rujukankepada RKA Sumber Dana Alokasi Anggaran (Rp.) Komponen Pembiayaan PerkiraanKebutuhan Dana Jml Unit Harga Satuan (Rp.) Jumlah Dana (Rp.) Transportasi 5 kali 100, ,000 Pemetaan dan pengkajian Bantuan 1,000,000 Fotocopy 50 lembar ,000 kondisi SPAMS Desa Pamsimas Uangmakan 2 kali 30,000 60,000 Total 1,000, ,000 Monitoring kinerja dan pelayanan untuk BPSPAMS Bantuan Pemda Bantuan Pamsimas 500,000 Transportasi 5 kali 100, , ,000 Komunikasi (voucher telepon) 1 buah 100, ,000 Total 1,250, , Kegiatan TOTAL 2,250,000 1,170,000 TOTAL hanya untuk BANTUAN PAMSIMAS 1,750, ,000 Disusun oleh: Diajukan oleh: Diverifikasi oleh: Disetujui oleh: Keterangan Tidak termasuk kedalam penarikan dana Pamsimas Diketahui oleh: BendaharaAsosiasi Ketua Asosiasi District FMA Koordinator Kabupaten KepalaBappeda (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

18 Lampiran 2: Contoh Surat Permintaan Pencairan Dana SURAT PERMINTAAN PENCAIRAN DANA Nomor :... Kepada Yth. Direktur PT... (ROMS...) Di Tempat Dengan memperhatikan Surat Keputusan Direktur Pengembangan Air Minum nomor...tahun...tentang ketetapan pemberian dana asosiasi, bersama ini kami mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Dana Bantuan Program Dasar/Intensif sebagai berikut: a) Dana Bantuan :... b) Tahun Anggaran :... c) Dasar pengeluaran : SK/Surat.../... d) Jumlah Dana Bantuan : Rp... (terbilang...) e) Jumlah Sisa Dana :... f) Jumlah Dana yang diminta: Tahap... sebesar : Rp... g) Nama dan nomor rekening Asosiasi:.., 201x Ketua Asosiasi (..) Diverifikasi oleh: District FMA Kabupaten... Koordinator Kabupaten.. (..) (..) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

19 Lampiran 3: Contoh Format LembarVerifikasi LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN PENCAIRAN DANA BANTUAN PAMSIMAS Nama Asosiasi :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :... A. Verifikasi Kelengkapan & Kebenaran Dokumen No Item Pemeriksaan Kelengkapan RPD: RKA yang sudah ditandatangani Kepala Bappeda RPD memuat negative list pembiayaan bantuan pelaksanaan Pamsimas LPPD Dilengkapi dengan bukti pengeluaran/pembayaran setiap komponen pembiayaan Kelengkapan Dokumen YA TIDAK Keterangan/ Catatan 4 LPPD dilengkapi dengan laporan kegiatan/beritaacara kegiatan yang ditandatangani Kepala Bappeda 5 SPT (untuk kegiatan monitoring atau perjalanan) 6 Surat undanganpelatihan dan daftar hadir (jika ada) B. Rekomendasi Verifikator No. Level Nama, Tanda Tangan & Cap Lembaga/Instansi Tanggal Keterangan/Catatan 1 District FMA 2 Koordinator Kabupaten Catatan: 1) Verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen dibuat pada saat akan melakukan pencairan dana untuk kegiatan program dasar atau program intensif. 2) Yang melakukan verifikasi adalah District FMA dan disetujui Koordinator Kabupaten. Waktu yang dibutuhkan adalah 1 (satu) hari kerja untuk proses verifikasi (dengan catatan: dokumen lengkap dan tidak ada kesalahan). 3) Waktu yang dibutuhkan dalam pencairan dana bantuan program dasar dan program intensif Asosiasi oleh ROMS adalah 2 (dua) hari kerja terhitung sejak persetujuan KoordinatorKabupaten. Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

20 Lampiran 4: Contoh Surat Tagihan SURAT TAGIHAN Kepada Yth Bpk/Ibu Direktur PT.(ROMS ) Sehubungan dengan Surat Permintaan Pencairan Dana Nomor tanggal, dan dokumen telah diverfikasi dengan hasil memenuhi syarat, mohon dibayarkan kepada: Nama Asosiasi Sebesar :.. : Rp (terbilang ) Ke nomor rekening :...a.n.....,.201x KoordinatorKabupaten.. (..) # diverifikasi dengan paraf District FMA Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

21 Lampiran 5: Contoh Kwitansi Pembayaran ROMS KWITANSI Telah terima dari Jumlah uang : PT...(ROMS) : Rp... (terbilang...) Untuk keperluan : pembayaran Tahap... (...) dana bantuan Program dasar/intensif(clinic) Pamsimas tahun..., untuk Asosiasi Kab/Kota......, tanggal...201x Ketua Asosiasi... Meterai (...) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

22 Lampiran 6: Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana, lembar pertama diisi hanya untuk bantuan Pamsimas LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA (LPPD) PROGRAM PENGUATAN ASOSIASI SPAMS PERDESAAN PROGRAM DASAR PROGRAM INTENSIF NAMA ASOSIASI: KAB./KOTA: LaporanPenggunaan Dana Tahap : I II III Jumlah dana yang dipertanggungjawabkan : Rp. Jumlah dana yang sudah ditarik : Rp. Jumlah total dana bantuan yang sudah ditarik (akumulasi) : Rp. Jumlah total dana bantuan : Rp. Sisa Dana Bantuan : Rp. Daftar kegiatan dan pertanggungjawabandana terlampir. TEMPAT TGL BLN TAHUN Disusun oleh: Bendahara Asosiasi Diajukan oleh: Ketua Asosiasi (Nama Lengkap dan TandaTangan) Diverifikasi oleh: Disetujui oleh: District FMA (Nama Lengkap dan TandaTangan) KoordinatorKabupaten (Nama Lengkap dan TandaTangan) Diketahui oleh: KepalaBappeda Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

23 No. Jenis Kegiatan DAFTAR KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA TAHAP: NAMA ASOSIASI: KAB./KOTA: (jika daftar pertanggungjawaban dana ini lebih dari satu halaman, maka setiap halaman harus diparaf oleh Ketua Asosiasi dan DC) Rujukan dalam RKA Sumber Dana Alokasi Anggaran (Rp.) Dana yang sudah ditarik (Rp.) Komponen Pembiayaan (*) Penggunaan Dana Jumlah Dana (Rp) Dokumen Pertanggung jawaban (dilampirkan) Sisa Penggunaan Dana (Rp.) Sisa Alokasi Anggaran (Rp.) =(5-7) 10=(4-7) Pemetaan dan pengkajian kondisi SPAMS Desa Monitoring kinerja dan pelayanan untuk BPSPAMS Bantuan Pamsimas 1,000, ,000 Transportasi 500,000 Uang makan 50,000 Fotocopy 10,000 Kwitansi untuk masingmasing komponen kegiatan, laporan hasil kegiatan 10, ,000 Sub Total 1,000, , ,000 10, ,000 BantuanPem Transportasi da 500, , , ,000 Bantuan Pamsimas 750, Komunikasi (voucher telepon) 100,000 Kwitansi, laporan hasil kunjungan Bon pembelian voucher, laporan hasil kegiatan 0 650,000 Sub Total 1,250, , , , ,000 Total 2,250,000 1,170, , ,000 1,300,000 Total hanya untuk 10,000 1,100,000 1,750, , ,000 Bantuan Pamsimas Disusun oleh: BendaharaAsosiasi Diajukan oleh: KetuaAsosiasi Diverifikasi oleh: District FMA Disetujui oleh: KoordinatorKabupaten Diketahui oleh: KepalaBappeda (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota (Nama Lengkap dan Tanda Tangan) (Nama Lengkap dan Tanda Tangan)

24 Lampiran 7: Contoh Format Buku Bank Asosiasi. Buku Bank No. Rek.. Periode : Kabupaten/Kota : No Urut Tanggal Uraian No Bukti Penerimaan Pengeluaran Saldo {(7+5)-6} Saldo Awal Mei 2014 Penerimaan T1 Prog. Dasar 001/ mei 2014 Bunga bank 003/ , Mei 2014 Admin bank 001/pengl/2014 5, , Mei 2014 Tarik tunai - RPD Jumlah , ,. /. / (tempat,tanggal/bulan/tahun) Disusun oleh: Bendahara Asosiasi Diajukan oleh: Ketua Asosiasi Diverifikasi oleh: Disetujui oleh: District FMA Koordinator Kabupaten Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

25 Lampiran 8: Contoh Format Buku Penerimaan dan Pengeluaran Asosiasi. Buku Penerimaan dan Pengeluaran No. Tanggal Uraian Iuran Anggota Bantuan Pamsimas (BP) Bantuan Pemda In-Kind Lainnya (ditambahkan kolomnya sesuai dengan jumlah donor) BO P Kegiatan 1 (Assessm ent) Kegiatan 2 (Pelatihan) Kegiatan 3 (Monitor ing) Pengeluaran Rp.) Lainnya (ditambahkan kolomnya sesuai dengan jumlah kegiatan) Jumlah Pengeluaran Kumulatif Pengeluaran /04/2014 Terima iuran anggota 1,000, ,000, /IURAN/ /05/2014 Terima transfer tahap I - 5,000, ,000, /BP/ /05/2014 Terima transfer Pemda - - 5,000, ,000, /PEMDA/ /05/2014 Terima iuran anggota 1,000, ,000, /IURAN/ /06/2014 Tarik Tunai 5 juta ,000,000 5,000, /KAS/ ,000, /06/2014 Sewa Kantor ,000, /KAS/ , , ,000 4,750, /06/2014 Transport perjalanan dinas ,000, /KAS/ , , , ,000 4,550, /06/2014 Sewa ruangan pelatihan ,000, /KAS/ , , ,000 4,050, /06/2014 Penerimaan sumbangan konsumsi snack pelatihan ,000-21,300, /INKIND/ ,350, /06/2014 Pengeluaran sumbangan 001/INKIND/U/ ,300,000 - konsumsi snack pelatihan , ,000 1,250,000 4,050, /06/2014 Honor narasumber ,300, /KAS/ , ,000 1,850,000 3,450, /06/2014 Penggandaan dan dokumentasi ,300, /KAS/ , ,000 2,300,000 3,000, /06/2014 Konsumsi pelatihan ,300, /KAS/ ,200, ,200,000 3,500,000 1,800, /06/2014 Terima transfer PT xxx ,000,000 27,300, /DONOR/ ,800, /06/2014 Tarik Tunai ,300,000 6,000, /KAS/ ,800, /06/2014 Pembelian komputer ,300, /KAS/2014 5,500, ,500,000 5,500,000 2,300, /06/2014 Pembelian ATK sekretariat ,300, /KAS/ , , ,000 2,100, /06/2014 Terima transfer tahap 2-10,000, ,300, /BP/ ,100,000 dan seterusnya. Penerimaan (Rp.) Kumulatif Penerimaan Kas yang ditarik dari Bank (Rp) Nomor Bukti Saldo Jumlah 1,000,000 15,000,000 5,000, ,000 10,000,000 Jumlah 5,950, ,000 3,050, ,000-9,200,000 (21) Total Penerimaan dalam bentuk kas ( ) 29,000,000 (23) Total Pengeluaran (Kas dan Non-Kas) 9,200,000 (22) Total Penerimaan dalam bentuk kas dan in-kind( ) 29,300,000 (24) Total Pengeluaran Non-Kas / in kind 300,000 (25) Total Pengeluaran Kas (26) Total Pengeluaran yang dibiayai oleh Bantuan PAMSIMAS 8,900,000 3,150,000 (27) Saldo Kas 2,100,000 Disusun oleh: Bendahara Asosiasi Diajukan oleh: Ketua Asosiasi Diverifikasi oleh: District FMA Disetujui oleh: Koordinator Kabupaten Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

26 Lampiran 9: Contoh Format Laporan Keuangan Bulanan (Rekonsiliasi) Asosiasi. Laporan Keuangan Bulanan (Rekonsiliasi) Periode A. Saldo Tanggal Bank Kas Jumlah B. Penerimaan Iuran Anggota Bantuan Pamsimas Bantuan Pemda Donor Lain (Sebutkan) Jumlah Penerimaan C. Jumlah Kas dan Bank (A+B) D. Penggunaan 1. Kegiatan dalam RKA Kegiatan (1) Assessment Kegiatan (2) Pelatihan Kegiatan (3) Monitoring Jumlah 2. Kegiatan non RKA Honor Sewa kantor Pembelian Peralatan Jumlah Jumlah (1+2) E. Sisa Dana Penggunaan (C-D) F. Saldo Bank Saldo Kas di Bendahara Jumlah Saldo Kas dan Bank G. Selisih (E-F)(*) (*) Jika ada selisih maka harus disediakan penjelasan Disusun oleh: Bendahara Asosiasi Disetujui oleh: Ketua Asosiasi (Nama Lengkap dan TandaTangan) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

27 Lampiran 10: Contoh Surat Perintah Tugas (SPT) SURAT PERINTAH TUGAS (SPT) Nomor Yang bertandatangan di bawah ini: Nama Jabatan : : Ketua Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kab/Kota. 1. Nama :.. Jabatan di Asosiasi :.. Memerintahkan kepada: 2. Nama :.. Jabatan di Asosiasi :.. Untuk melakukan kegiatan (merujuk kepada RKA) pada tanggal sampai dengan tanggal, ke : 1. BP-SPAMS.Desa, tanggal: 2. BP-SPAMS.Desa, tanggal: dan menyusun dan menyampaikan laporan kepada Ketua Asosiasi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan tugas ini. Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan. Ibukota Kab/Kota, 20xx Ketua Asosiasi SPAMS Perdesaan Kab/Kota. Nama. PARAF KOORDINASI: LOKASI: Tiba Pulang Diketahui: Desa A.. (Kades/Ketua BP-SPAMS) Prosedur Operasional Baku Pengelolaan Keuangan Asosiasi Pengelola Spams Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173 KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan Pendahuluan Salah satu factor kunci sukses dan keberlanjutan organisasi adalah adanya system pelaporan keuangan dan monitoring yang kuat. Tanpa hal tersebut sulit untuk

Lebih terperinci

PAMSIMAS 2013 KATA SAMBUTAN

PAMSIMAS 2013 KATA SAMBUTAN KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

Sub Tema 1.ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLM

Sub Tema 1.ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLM g a n Sub Tema 1.ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLM Tahu kah kamu Berdasarkan laporan audit kinerja BPKP yang dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016, kinerja peran aktif masyakat

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : PT-2.3-04-A SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN Nomor : Tanggal : Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Jabatan : Pejabat

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan CONTOH Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1. Profil Organisasi 2. Tujuan, Struktur, Revisi Manual 2. STRUKTUR 1. Bagan Organisasi Yayasan 2. Uraian Tugas. PROSEDUR

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Lampiran Hasil Pembahasan Senin 29 Sept 2014 Lt. I Ruang. Sekditjen PMD LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA FORMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.723, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Hibah. Uang. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN, PENYALURAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH JALAN WASTU KENCANA NO.2 Tlp. (022) 4204445, 4214656, 42022 Fax. 42051 BANDUNG STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BENDAHARA HIBAH DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH DESA... KECAMATAN... KABUPATEN...

PEMERINTAH DESA... KECAMATAN... KABUPATEN... LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 15 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 MARET 2015 FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDESA, RENCANA ANGGARAN BIAYA, BUKU KAS PEMBANTUAN KEGIATAN DAN SURAT PERMINTAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI DALAM BENTUK UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :, a. bahwa sumber dana masyarakat yang diterima oleh Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG BELANJA BANTUAN KEUANGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2018 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara Pihak Terkait a. Dalam kegiatan ini, memiliki wewenang untuk : Memberikan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA DESA TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PENGAJUAN DANA Permohonan dana diajukan ke Direktorat Keuangan melalui DRPM dengan melampirkan: TERMIN I : TERMIN II dst : Asli Kontrak/Perjanjian

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA 1 BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Deskripsi Kegiatan Pengeluaran yang dikelola dapat berupa Belanja Bunga, Belanja Subsidi,

Lebih terperinci

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2017 KEMENKEU. Pembayaran Jasa Bank Penatausaha. Penerusan Pinjaman PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS KATA PENGANTAR Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi adalah melalui Program Pamsimas. Program ini merupakan

Lebih terperinci

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 202 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH [B.] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 2 TAHUN 2016 TANGGAL : 04 Januari 2016 TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 2 TAHUN 2016 TANGGAL : 04 Januari 2016 TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Lt. I Ruang. Sekditjen PM LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 2 TAHUN 2016 TANGGAL : 04 Januari 2016 TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDESA,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA HIBAH PEMILIHAN UMUM BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSIFAT KHUSUS DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

FORMAT BERITA ACARA BESARAN PEMBEBANAN

FORMAT BERITA ACARA BESARAN PEMBEBANAN 2012, No.229 16 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN KEWAJIBAN FORMAT BERITA ACARA BESARAN PEMBEBANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa bantuan keuangan kepada partai

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 16 Tahun 2017 TANGGAL : 24 Februari 2017 BENTUK DAN ISI DOKUMEN PERSYARATAN PENCAIRAN BAGIAN DESA DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH A. FORMAT SURAT

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi adalah melalui program Pamsimas. Program ini merupakan program andalan Pemerintah di dalam penyediaan air

Lebih terperinci

PERATURAN DESA... NOMOR... TAHUN... T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA... NOMOR... TAHUN... T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA A. FORMAT PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Banjar,... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di

Banjar,... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di Contoh : 1 Banjar,..... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth..... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di. Setelah dilakukan penelitian dan pengujian terhadap bukti-bukti tagihan Saudara mengenai pembayaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota-002.434908/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN

Lebih terperinci

TATA CARA PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN

TATA CARA PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN 2016 TATA CARA PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PASCA BENCANA KOTA MANADO KELOMPOK MASYARAKA A. Pendahuluan Untuk menanggulangi

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. No.117, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.02/2009 TENTANG SUBSIDI BERAS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN

Lebih terperinci

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012 BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012 Prinsip Umum Pembayaran Didasarkan pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PENINGKATAN KETAHANAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN PENGEMBANGAN EKOMONI MASYARAKAT MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II A. Latar Belakang Program Pamsimas dalam pelaksanaan kegiatannya didukung oleh para tenaga pelaksana/konsultan mulai dari tingkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Disampaikan oleh: Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan. KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DESA KECAMATAN. TAHUN ANGGARAN... HARGA SATUAN (Rp.)

RENCANA ANGGARAN BIAYA DESA KECAMATAN. TAHUN ANGGARAN... HARGA SATUAN (Rp.) 1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA A. Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) RENCANA ANGGARAN BIAYA DESA KECAMATAN. TAHUN ANGGARAN...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG 1 PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 BUPATI SITUBONDO, DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat RPJPN 2005 2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, menetapkan bahwa pada tahun 2019,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA I. PENDAHULUAN Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN 2010 ~ i ~ KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan Akuntabilitas dan Good Governance pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA No.980, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Format dan Cara Pengisian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Contoh Register SPP PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS SKPD: No. Urut Tanggal Uraian 1 2 4 UP Halaman :. Jumlah SPP (Rp)

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.1646, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Cadangan JKN. Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 /PMK.02/2017 TENTANG TATA

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP)

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PENERIMAAN PROPOSAL PENELITIAN 1. Memberitahukan kepada segenap staf dosen/ pengajar Fakultas Kedokteran UB bahwa

Lebih terperinci

Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal :

Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal : Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal : I. KELENGKAPAN PENGAJUAN PENCAIRAN ALOKASI DANA DESA YANG DIKIRIM KE KECAMATAN : 1. PERMOHONAN PENCAIRAN DARI KEPALA DESA KEPADA BUPATI

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.382, 2016 KEMENAG. PBNP. Biaya. Nikah atau Rujuk. Pengelolaan PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli No. 2006, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. TNI. POLRI. ASN. Lingkungan KEMHAN dan POLRI. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban PERATURAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan. KATA PENGANTAR Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas

Lebih terperinci

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU LAMPIRAN B.12 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN () PENGELUARAN PEMBANTU 1. Bendahara Pihak Terkait Dalam kegiatan, Bendahara

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 102 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU [ GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH BAGI SISWA KURANG MAMPU PADA SMA, MA, SMALB DAN SMK SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN

Lebih terperinci