BAB 2 TEORI LITERATUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TEORI LITERATUR"

Transkripsi

1 BAB 2 TEORI LITERATUR 2.1. Teknologi Informasi Menurut Brown, DeHayes, Hoffer, Martin & Perkins (2012) terknologi informasi merupakan bagian dari teknologi komputer berbentuk hardware dan software yang digunakan untuk membantu memproses dan penyimpan informasi serta teknologi komunikasi bebentuk suara dan data network untuk pengiriman informasi. Menurut Rainer (2013) TI merupakan sebuah alat berbasis komputer yang digunakan untuk bekerja dengan informasi dan membantu mendukung kebutuhan informasi dalam pemprosesan informasi dari sebuah organisasi Service Menurut Alison Cartlidge, dkk. (2011) Setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tanpa adanya rasa khawatir akan resiko yang dipikirkan oleh pelanggan. Sedangkan manajemen layanan diartikan sebagai kemampuan khusus orgsanisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan. 7

2 Incident Menurut ITIL Service Operation (2011) incident adalah gangguan yang tidak direncanakan untuk layanan TI, atau pengurangan kualitas layanan TI. Incident juga dapat berupa kegagalan konfigurasi. Bagi penyedia layanan berkewajiban untuk memberikan informasi kepada pengguna layanan dan membantu menemukan resolusi dari incident tersebut Service Request service Request adalah permintaan formal dari pengguna layanan terhadap suatu layanan untuk dipenuhi oleh penyedia layanan. Bagi penyedia layanan berkewajiban untuk memberikan informasi kepada pengguna layanan dan membantu menemukan resolusi dari permintaan pengguna layanan, ITIL Service Operation (2011) IT Service Management (ITSM) Menurut Jon Iden dan Tom Roar Eikebrokk (2013) ITSM dapat didefinisikan sebagai pendekatan kepada IT operasional yang ditandai dengan penekanan pada layanan IT, pelanggan, Service Level Agreement, dan penanganan fungsi IT dari aktivitas sehari-hari melalui proses. Sedangakan Alison Cartlidge, dkk. (2011) medefinisikan ITSM sebagai suatu set kemampuan khusus dari organisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan.

3 9 Standar elemen untuk definisi ITSM secara umum meliputi: 1. Penjelasan tentang proses yang diperlukan untuk memberikan dan dukungan IT Services untuk pelanggan. 2. Tujuan utama adalah untuk menyampaikan dan mendukung teknologi atau produk yang dibutuhkan oleh bisnis utama untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi. 3. Memberikan peran dan tanggung jawab bagi orang yang terlibat termasuk staf TI, pelanggan dan stakeholder lainnya yang terlibat. 4. Pengelolaan pihak eksternal yang terlibat dalam peran dan dukungan teknologiatau produk yang ada. Kombinasi elemen-elemen ini memberikan kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah organisasi untuk memberikan kualitas dan dukungan IT Services yang memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Ada empat perspektif atau atribut untuk menjelaskan konsep ITSM, yaitu: 1. Partners/Suppliers Perspective : mempertimbangkan pentingnya hubungan antara pihak eksternal/partner/supplier dan bagaimana mereka berkontribusi dalam service delivery. 2. People Perspective : fokus terhadap area yang lebih soft dari IT Staff, pelanggan, pemegang saham dan lainnya, seperti, apakah staff sudah memiliki, kemampuan dan pengetahuan untuk menjalankan peran mereka? 3. Products/Technology Perspective: Mempertimbangkan bagaimana peran dari teknologi, hardware,software bahkan sampai budgeting.

4 10 4. Process Perspective: Berkaitan end-to-end dari service delivery berdasarkan proses yang sedang berjalan. Kualitas IT Service Management menjamin bahwa semua keempat perspektifdiperhitungkan sebagai bagian dari perbaikan terus-menerus organisasi. Hal yang sama ketika mendesain baru atau diubah jasa sendiri, dalam perspektif keempat perlu dipertimbangkan dan dipenuhi untuk memungkinkan keberhasilan dalam rancangan, transisi, dan akhirnya diadopsi oleh pelanggan. Manfaat dari penerapan ITSM sangat bervariatif tergantung dari kebutuhan perusahaannya, beberapa tipikal manfaatnya meliputi: a. Peningkatan mutu penyediaan layanan. b. Biaya kualitas pelayanan dapat dibenarkan. c. Pelayanan yang memenuhi bisnis, pelanggan dan tuntutan dari user. d. Proses Bisnis yang terjadi dapat lebih terpusat e. Setiap orang mengetahui peran dan tanggung jawab mereka dalam penyediaan layanan. f. Belajar dari pengalaman sebelumnya. g. Indikator kinerja dapat dibuktikan ITIL (Information Service Infrastucture Library) ITIL (IT Infrastructure Library) menurut Alison Cartlidge (2011) adalah sebuah kerangka kerja umum yang menggambarkan best practice dalam IT Service Management. ITIL menyediakan kerangka kerja untuk manajemen IT dan berfokus pada pengukuran dan perbaikan secara terus menerus dari layanan

5 11 IT yang diberikan, baik dari sudut pandang bisnis maupun konsumen. Fokus ini yang telah menjadikan faktor keberhasilan implementasi ITIL secara global. Menurut Joao Abreu (2013) ITIL membahas serangkaian best practice yang berhubungan dengan teknologi informasi (IT) untuk diterapkan dalam infrastruktur, operasional dan pemeliharaan layanan. Beberapa keuntungan dari implementasi ITIL antara lain : - Meningkatkan kepuasan konsumen terhadap layanan IT. - Meningkatkan tingkat ketersediaan layanan, yang secara langsung meningkatkan keuntungan bagi organisasi. - Penghematan secara finansial dari berkurangnya pekerjaan yang diulang serta memperbaiki pemanfaatan dan manajemen sumber daya Sejarah ITIL ITIL diterbitkan antara tahun oleh Her Majesty s Stationery Office (HMSO) di UK di bawah Central Communications and Telecommunications Agency (CCTA) sekarang berada di bawah Office of Government Commerce (OGC). Versi-1 dari ITIL terdiri dari sekumpulan pustaka yang terdiri dari 31 buah buku yang meliputi semua aspek dari penyediaan layanan IT. Versi-1 ini kemudian direvisi dan digantikan oleh versi-2 dari ITIL antara tahun berupa 7 buah buku yang lebih terhubung satu sama lain dan konsisten dalam sebuah kerangka kerja. Versi-2 ini diterima secara luas dan digunakan di banyak negara sebagai landasan untuk penyediaan layanan IT yang efektif. Pada

6 12 tahun 2007, ITIL versi-2 digantikan oleh versi-3 dari ITIL yang telah disempurnakan, yang terdiri dari 5 buku utama yang membahas tentang siklus dari layanan, dilengkapi dengan panduan resmi mengenai versi-3. Kelima buku utama ini masing-masing membahas setiap tahapan dari siklus layanan, dari menentukan dan menganalisa kebutuhan bisnis dalam Service Strategy dan Service Design, melakukan migrasi ke lingkungan kerja dalam Service Transition, hingga operasional dan perbaikan dalam Service Operation dan Continual Service Improvement ITIL versi 3 Dalam literarur resmi itsmf, TSO (2012) ITIL v3 adalah framework umum yang mendeskripsikan best practice dalam manajemen pelayanan IT. Dimana menyediakan framework bagi tata kelola IT dan manajemen serta IT control. Kebijakan dalam ITIL versi 3 tahun 2011 terdapat lima tingkatan siklus layanan yang terdiri dari beberapa proses dari setiap layanan yang ada: 1. Service Strategy Strategy generation Financial management Service portofolio management Demand management

7 13 2. Service Design Capacity, Availability, Info Security Management Service level & Supplier Management 3. Service Transition Planning & Support Releasae & Deployment Asset & Config management Knowledge management 4. Service Operation Problem & Incident management Request fulfilment Event & Access management 5. Continual Service Improvement Service measurement & reporting 7-step improvement process Gambar 2. 1: ITIL V3 siklus layanan, sumber: Magdalena Arcilla, dkk. (2013)

8 Mengapa ITIL sangat sukses? ITIL dibentuk berdasarkan pemikiran yang logis dengan pendekatan kepada service management. ITIL melakukan apa yang dapat bekerja dengan baik. Dan apa yang berhasil kemudian diadaptasikan kedalam kerangka umum yang menyatukan semua bidang penyediaan layanan IT dengan tujuan memberikan nilai bagi bisnis. Rincian berikut mendeskripsikan karakteristik utama yang berkrontribusi terhadap kesuksesan ITIL. Non-proprietary - layanan ITIL praktek manajemen berlaku dalam organisasi TI karena mereka tidak didasarkan pada platform teknologi tertentu, atau jenis industri. ITIL dimiliki oleh pemerintah Inggris dan tidak terikat pada praktik proprietary komersial atau larutan. Non-prescriptive - ITIL sangat kuat, matang dan teruji yang mana memiliki kemampuan penerapan untuk semua jenis organisasi pelayanan. baik itu sektor publik dan swasta, penyedia layanan internal dan penyedia layanan eksternal, kecil, menengah dan perusahaan besar serta dalam setiap lingkungan teknis. Best Practice - Praktek manajemen pelayanan ITIL mewakili pengalaman dan pemikiran belajar kepemimpinan terbaik berkelas dunia. Good Practice tidak semua praktek dalam ITIL dapat menjadi best practice. Good dan best practice adalah penerapan yang memberikan arti dan pemasukan bagi ITSM. Seiring dengan

9 15 berjalanannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan best practice akan menjadi praktek standar setelah digantikan oleh best practice yang baru Service Design Dalam literature The Official Introduction to the ITIL Service Lifecycle (2007) tujuan dari service design adalah untuk memastikan bahwa layanan baru atau layanan yang telah dirubah memenuhi persyaratan dari kebutuhan lingkungan organisasi yang sedang berjalan. Alison Cartlidge (2011) menuliskan isi dari ITIL Service Design adalah menyediakan: Pedoman desain dan pengembangan layanan dan praktek manajemen pelayanan. Prinsip-prinsip desain dan metode untuk mengkonversi strategis tujuan ke portofolio layanan dan aset layanan. Service Design adalah sebuah tahap dalam siklus layanan dan sebuah elemen yang penting di dalam proses perubahan bisnis. Peran Service Design dalam proses perubahan bisnis dapat dijelaskan sebagai perancangan dari layanan IT yang tepat dan inovatif, termasuk arsitektur, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan akan datang dari bisnis. Tujuan utama dari Service Design adalah untuk : Merancang layanan agar sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh bisnis. Merancang proses untuk mendukung siklus layanan.

10 16 Mengidentifikasi dan melakukan manajemen resiko. Merancang infrastuktur IT yang aman, lingkungan, aplikasi dan kapabilitasnya. Merancang metode pengukuran dan metric. Menghasilkan rancangan, proses, kebijakan, standar, arsitektur, kerangka kerja dan dokumentasi yang dibutuhkan untuk mendukung perancangan solusi IT yang berkualitas. Mengembangkan kemampuan dalam IT. Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.Tahap Service Design terdapat beberapa proses dan aktivitas utama,yaitu: Service Catalogue Management Service Level Management Capacity Management Availability Management IT Service Continuity Management Information Security Management Supplier Management Service Catalogue Management Menurut Magdalena Arcilla, dkk. (2013) Service Catalogue Management dapat dianalogikan layaknya sebuah menu restoran: Service Catalogue Management menampilkan layanan IT yang dapat diberikan

11 17 dan disupport kepada pelanggan. Service Catalogue Management juga memiliki tujuan untuk meyakini para pelanggan tentang manfaat dari IT. Alison Cartlidge (2011) menjelaskan jika Service Catalogue Management menyediakan sumber utama informasi dari layanan IT yang bisa diberikan oleh perusahaan penyedia layanan, serta memastikan bahwa area bisnis dapat melihat gambaran yang konsisten dan akurat dari layanan TI yang tersedia, seperti rincian dan status layanan yang ada. Service Catalogue Management harus meliputi: definisi dari layanan keakuratan produksi dan perawatan dari service catalogue. interface, dependensi dan konsistensi antara service catalogue dan service portfolio. interface dan ketergantungan antara semua layanan dan jasa pendukung dalam service catalogue dan CMS. interface dan ketergantungan antara semua layanan, dan komponen pendukung dan Konfigurasi Produk dalam Service Catalogue dan CMS Service owner dan Service Manager Menurut Pierre Bernard (2014) service owner adalah orang yang bertanggung jawab kepada pelanggan untuk memberikan layanan tertentu dalam tingkat layanan yang telah disepakati. Selain itu tanggung jawab dari service owner adalah: Sebagai contact person dari layanan yang tersedia.

12 18 Sebagai penyedia data dan laporan dari hasil monitoring terhadap layanan yang disajikan. Sedangkan service manager adalah orang yang bertanggung jawab untuk negosiasi service level agreement dan memastikan semua service level agreement yang telah disepakati terpenuhi dengan baik Criticality Management Menurut Alison Cartlidge (2011) criticality digunakan sebagai acuan untuk menentukan prioritas penanganan dari suatu masalah. Komponen yang diperlukan dalam penentuan criticality adalah impact dan urgency. Menurut Alison Cartlidge (2011) Impact biasanya mengacu pada bagaimana suatu layanan dapat berpengaruh dalam proses bisnis terhadap penyampaian layanan. Faktor faktor mempengaruhi impact menurut framework ITIL v adalah publik (p), pengguna (u), dampak (b) terhadap bisnis, pendapatan perusahaan (r) dan regulasi (Re). untuk menghitung impact dapat menggunakan formula berikut: Impact Calculation = p + u + b + r +Re Sedangkanurgency berfokus kepada seberapa lama sebuah incident atau request dapat ditangani, ITIL Service Operation (2011).

13 Priority Prioritas didefinisikan sebagai urutan dimana incident atau request yang harus dikerjakan, Alison Cartlidge (2011). Prioritas ditentukan berdasarkanfaktor-faktor yang akan berdampak ke bisnis. Tabel 2.1 berikut diadopsi dari ITIL Service Operation (2011), digunakan untuk pemetaan criticality: Tabel Priority Matrix Priority Impact High Medium High High Medium Medium Medium High Low Low Low Medium Low Medium High Urgency Escalation management Alison Cartlidge (2011) menjelasakan escalation management banyak digunakan untuk manajemen layanan IT dan juga bagian dari rekomendasi ITIL. Didalam escalation management ditentukan beberapa tingkatan penanggung jawab dari setiap layanan yang tersedia. Semakin tinggi level penanggung jawab maka akan semakin kompleks juga masalah yang harus ditemukan resolusinya. Dalam escalation management apabila ada incident atau request maka otomatis yang pertama menangani adalah penanggung jawab level ke-1, kemudian apabila penanggung

14 20 jawab level ke-1 tidak mampu menangani masalah tersebut, maka penanggung jawab level ke-2 yang akan menanganinya, begitu juga apabila penanggung jawab level ke-2 tidak mampu menangani, maka penanggung jawab level selanjutnya yang akan menemukan resolusi untuk masalah tersebut Service Level Management Service Level Management (SLM) melaksanakan negosiasi, menyetujui dan mendokumentasikan sasaran layanan IT (IT service) yang sesuai dengan perwakilan dari pihak bisnis, kemudian memonitor dan membuat laporan tentang kemampuan penyedia layanan (service provider) dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan tingkat layanan (level of service) yang telah disetujui. SLM merupakan suatu proses yang sangat penting bagi setiap organisasi penyedia layanan IT (IT service provider) yaitu bertanggung jawab menyetujui dan mendokumentasikan sasaran dan tanggungjawab tingkat layanan (service level targets and responsibilities) yang terdapatdalam Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Request (SLR),untuk setiap aktifitas di lingkungan IT, The Official Introduction to the ITIL Service Lifecycle Literatur (2007). SLM menyediakan suatu mekanisme untuk meluruskan layanan IT dengan kebutuhan perusahaan dan juga menyediakan susunan kerangka tentang bagaimana cara pelanggan dan penyedia IT mendiskusikan serta mengkaji layanan agar terlayani dengan baik.tujuan utama SLM harus menyediakan mekanisme yang mudah dimengerti

15 21 sebagai ekspektasi pelanggan dan kelompok pemakai agar dapat menggunakan layanan yang disediakan. Akivitas-aktivitas cara membuat katalog meliputi layanan, mengidentifikasikan persyaratan, SLA negosiasi, dan mengelola kontinyutas layanan, ketersedian dan kapasitas, The Official Introduction to the ITIL Service Lifecycle Literatur (2007). Penerapan SLM secara luas dapat diterapkan tidak hanya bagi layanan jasa teknologi informasi, namun hampir seluruh proses bisnis apapun didalam suatu organisasi. SLM pada umumnya sering dihubungkan dengan perusahaan layanan IT, namun kecenderungan yang terbaru menunjukkan bahwa SLM mempertunjukkan dampak yang positif pada semua kegiatan layanan pada pengelolaan keuangan dalam berbisnis untuk mencapai sasaran dan hasil bisnis yang diharapkan. Ada tiga komponen utama dalam mengimplementasikan SLM dalam upaya untuk medefinisikan kondisi dan kemampuan suatu layanan, tiga komponen tersebut yaitu: Service Level Agreement (SLA). operational-level agreement (OLA). underpinning contract (UC).

16 22 Gambar 2. 2: Service Management Level Proces, sumber: The Official Introduction to theitil Service Lifecycle Literatur (2007) Availability Management Kompleksitas infrastruktur TI dan aplikasi saat ini membuat sistem manajemen menjadi sulit dalam high availability. Aplikasi yang memerlukan tingkat ketersediaan yang tinggi harus dikelola dengan baik untuk menghindari pemadaman yang tidak perlu dan berpotensi terjadinya kehancuran pada aplikasi. Alison Cartlidge (2011) mengungkapkan service availability melibatkan atas semua aspek pada ketersediaan dan ketidaksediaan suatu layanan yang berdampak terhadap

17 23 ketersediaan komponen atau potensial dampak dari ketidaksediaan suatu komponen dalam service availability. Sedangkan component availability melibatkan pada keseluruhan aspek dari ketersediaan suatu komponen dan ketidaktersediaan sutu komponen. Untuk menghitung service availability dapat menggunakan formula berikut, Alison Cartlidge (2011): component availability x1 X component availability x2 X component Availability xn Service Level Agreement (SLA) SLA merupakan format penjabaran suatu ketentuan yang berisi persetujuan ketersediaan akan kwalitas dari suatu layanan, yang bersifat mengikat antara penyedia layanan dan pengguna jasa layanan dalam menyajikan dan menerima suatu tingkatan mutu layanan. Format persetujuan dapat berubah ubah bergantung dari kesepakatan. Dengan kata lain SLA adalah berupa kontrak perjanjian yang terdokumentasi, antara penyedia layanan dan pelanggan yang dispesifikasikan dalam beberapa parameter kapasitas system, performansi jaringan dan juga keselurahan persyaratan waktu respon untuk memenuhi kebutuhan objektif bisnis. Didalam SLA juga memberikan spesifikasi proses untuk melakukan pengukuran dan laporan terhadap Quality of Service (QoS) dari layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, dan

18 24 menggambarkan pula mengenai kompensasi apabila terjadi ketidak akuratan layanan. Joana Lourenço dkk. (2014) mengatakan SLA adalah kesepakatan antara penyedia layanan dan pelanggan. SLA mendeskripsikan IT service, service level target dokumen dan menjelaskan batasan tanggung jawab penyedia layanan dan pelanggan. Suatu kesepakatan dimaksudkan untuk memastikan kebutuhan pelayanan IT terpenuhi Operational Level Agreement (OLA). OLA merupakan sasaran hasil dari kwalitaspelayanan yang tersirat di dalam SLA dan lebihlanjut menggambarkan tingkatan dari jasa layananyang akan disajikan, yang telah disetujui oleh pengguna layanan, yang dilafalkan dalam bentuksasaran layanan yang berisi satu atau beberapaindikator kwalitas layanan, OLA secara umum meliputi: availability, mean time to repair, accuracy dan end-user response time measurements Response Time Response time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengakui masalah pengguna layanan dengan cara non-otomatis. Hal ini diukur dari waktu catatan incident atau request dibuat

19 25 sampai waktu yang menyatakan masalah pengguna layanan telah diterima dan sedang ditangani, ITIL Service Operation (2011) Resolve Time Resolve time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pengguna layanan atau menjawab pertanyaan pengguna layanan. Hal ini diukur dari waktu catatan incident atau request telah diterima sampai waktu masalah pengguna layanan telah diselesaikan, ITIL Service Operation (2011) Resolution Time Resolution time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pengguna layanan atau menjawab pertanyaan pengguna layanan. Hal ini diukur dari waktu catatan incident atau request dibuat sampai waktu masalah pengguna layanan telah diselesaikan. secara khusus, response time adalah waktu dari penciptaan incident dan request sampai update status masalah terselesaikan, ITIL Service Operation (2011).

Manejemen Pusat Data

Manejemen Pusat Data Manejemen Pusat Data Modul ke: 03 Fakultas Ilmu Komputer ITSM (Management Layanan Teknologi Informasi) Dian Wirawan, S.Kom, M.Kom Program Studi Teknik Informatika ITSM (BERBASIS ITIL V3) Management Pusat

Lebih terperinci

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT 06PEM Kelompok 8 Hari Cahya Nugraha 1501203064 Ratu Dewi Ayu M 1501201885 Alena Rizki 1501185534 Teddy Marzen S 1501185673 Zuageri Adhirahmana 1501187016 APA ITU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 IT Service Management IT Service Management adalah Manajemen pelaksanaan dan pengelolaan layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service Management dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ITIL Menurut Erna Infitahrina (2007) bahwa seiring dengan ketatnya persaingan bisnis yang ada, kualitas dukungan layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak

Lebih terperinci

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II 1 LANDASAN TEORI 1.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merupakan penelitian yang didukung oleh penelitian sebelumnya milik Sutomo dan Ayuningtyas pada Februari 2014 dengan judul "Penentuan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai 6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tata kelola departemen TI Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai mencerminkan perubahan bisnis dan kondisi pasar serta isu-isu yang berkembang (D.Lutchen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3 Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3 Agenda Permasalahan Service Service Management Apa itu ITIL? Komponen ITIL Daur hidup ITIL Permasalahan Business Manager & IT Manager Perencanaan strategis IT

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL OLEH EKA SAPUTRA DESTILVIANUS 321110012 JONATHAN HENRY GUNAWAN 321110013 MARGARETHA FELICIA 321110017 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Layanan Sistem dan Teknologi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan layanan yang berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah, organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information Technology (IT).Kunci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) adalah layanan yang terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan state-of-the-art teknologi informasi. Saat ini, Perkom telah melayani

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan state-of-the-art teknologi informasi. Saat ini, Perkom telah melayani BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perkom Indah Murni atau yang lebih dikenal dengan sebutan Perkom adalah salah satu penyedia layanan IT terkemuka di Indonesia. Perkom didirikan pada tahun 1983

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, para praktisi bisnis di indonesia mulai sadar akan pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah satu pendorongnya

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN BEST PRACTICE ITIL V3 SERVICE OPERATION (Studi Kasus: Pustaka dan Arsip Kampar)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN BEST PRACTICE ITIL V3 SERVICE OPERATION (Studi Kasus: Pustaka dan Arsip Kampar) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN BEST PRACTICE ITIL V3 SERVICE OPERATION (Studi Kasus: Pustaka dan Arsip Kampar) 1 Idria Maita, 2 Sapri Akmal 1,2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( )

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( ) INCIDENT MANAGEMENT Patrisia Anggi A.W (125150400111040) Maulidina Rahmawati S. (125150401111046) Roisyatun Nadhifah (125150401111053) Latar Belakang ITIL versi ketigas (ITIL v3) intinya terdiri dari lima

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Kebutuhan

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Ward dan Peppard (2002), Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang mendukung

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Aileen dkk (2009), Implementation of IT Infrastructure Library (ITIL) in Australia: Progress and success factors. Penelitian ini difokuskan pada 3 (tiga)

Lebih terperinci

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010 SISTEM MANAJEMEN INSIDEN PADA PROGRAM MANAJEMEN HELPDESK DAN DUKUNGAN TI BERDASARKAN FRAMEWORK ITIL V3 (STUDI KASUS PADA BIRO TEKNOLOGI INFORMASI BPK-RI) Tumpal Paradongan Silitonga 1), Achmad Holil Noor

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (IT) menjadi sebuah kebutuhan bagi perusahaan, dikarenakan saat ini IT merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan sekarang ini, baik perusahaan skala kecil, menengah maupun yang berskala besar, sudah menggunakan IT dalam proses kerja hariannya. IT yang digunakan

Lebih terperinci

An Introductory Overview of ITIL V3

An Introductory Overview of ITIL V3 An Introductory Overview of ITIL V3 A High Level Overview of the IT Infrastructure Library Musda Daftar Isi Daftar Isi... ii Daftar Gambar... iii Daftar Tabel... iv Tentang Panduan Ini... iv 1. Pengantar...

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-175 Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) Service Desk Berdasarkan Kerangka Kerja Itil V3 dengan Menggunakan Metode

Lebih terperinci

2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang berjudul Rancangan Strategi Layanan Teknologi Informasi Untuk Institusi Perguruan Tinggi membahas

2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang berjudul Rancangan Strategi Layanan Teknologi Informasi Untuk Institusi Perguruan Tinggi membahas 1. Pendahuluan Ketersediaan layanan Teknologi Informasi (TI) pada perguruan tinggi menjadi salah satu faktor penting yang menentukan berkembangnya suatu perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan layanan TI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggunaan TI (Teknologi Informasi) sudah tidak dapat dipisahkan dengan proses bisnis suatu perusahaan sehingga TI menjadi penggerak bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Infromasi Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi yang berguna dalam akses informasi kepada pelanggan/ pengguna

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

PEMBUATAN DOKUMEN SERVICE LEVEL REQUIREMENT, SERVICE LEVEL AGREEMENT DAN OPERATION LEVEL AGREEMENT PADA LAYANAN ITS BERBASIS ITIL V3

PEMBUATAN DOKUMEN SERVICE LEVEL REQUIREMENT, SERVICE LEVEL AGREEMENT DAN OPERATION LEVEL AGREEMENT PADA LAYANAN  ITS BERBASIS ITIL V3 Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 1 Nopember 2016 PEMBUATAN DOKUMEN SERVICE LEVEL REQUIREMENT, SERVICE LEVEL AGREEMENT DAN OPERATION LEVEL AGREEMENT PADA LAYANAN EMAIL BERBASIS ITIL V3 Tony

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan sekarang ini, baik perusahaan skala kecil, menengah maupun yang berskala besar, sudah menggunakan IT dalam proses kerja hariannya. IT yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, banyak perusahaan mengandalkan teknologi informasi sebagai faktor pendukung untuk meningkatkan keunggulan kompetitif demi mendukung terwujudnya strategi

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Disusun Oleh : Nama : Nova Dyati Pradista Nim : 09011181320005 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Tugas : Ambil point ITIL lalu terangkan

Lebih terperinci

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Yogantara

Lebih terperinci

MODEL STRATEGI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

MODEL STRATEGI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MODEL STRATEGI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI A r a d e a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Kerangka kerja disiplin teknologi informasi (TI) saat ini banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari permasalahan-permasalahan yang timbul pada tahap implementasi. Implementasi teknologi informasi perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1) BAB III METODE PENELITIAN Dalam Pembuatan katalog terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1) tahap awal (studi literatur, wawancara, dan observasi), (2) tahap pengembangan (kesepakatan dan dokumentasi definisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peristiwa yang real mengenai rencana proses design pada layanan IT dengan menggunakan framework ITIL v3 pada perusahaan

Lebih terperinci

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3 Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3 Oleh: Arrianto Mukti Wibowo, M.Sc., Dr.*, CISA, CGEIT* (*cand.) amwibowo@cs.ui.ac.id 0856-8012508, 311ef9ee Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Perkenalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014). BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STMIK STIKOM Surabaya, Laboratorium Komputer (Labkom) menjadi salah satu bagian terpenting dalam menjamin kelangsungan proses praktikum

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DAN TIPE AUDIT INTERNAL PADA PT HEWLETT PACKARD

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DAN TIPE AUDIT INTERNAL PADA PT HEWLETT PACKARD PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DAN TIPE AUDIT INTERNAL PADA PT HEWLETT PACKARD OLEH EKA SAPUTRA DESTILVIANUS 321110012 JONATHAN HENRY GUNAWAN 321110013 MARGARETHA FELICIA 321110017 SISTEM INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc MAKALAH KEAMANAN INFORMASI Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar 2110155027 Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc Pendahuluan Informasi merupakan aset yang sangat penting bagi Instansi penyelenggara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Infrastruktur Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Infrastruktur Teknologi Informasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Infrastruktur Teknologi Informasi Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori terkait dengan infrastruktur Teknologi Informasi seperti definisi dari infrastruktur teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG DESIGNING INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT GOVERNANCE USING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Gamatechno Indonesia sebagai organisasi yang menyediakan solusi total Teknologi Informasi (TI) dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software serta jasa konsultasi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN BARANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN BARANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5351 PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN BARANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI

Lebih terperinci

Penyusunan Service Catalog e-tendering Tahap Awal Realisasi SLA

Penyusunan Service Catalog e-tendering Tahap Awal Realisasi SLA Penyusunan Service Catalog e-tendering Tahap Awal Realisasi SLA Apa itu service? Pelayan Restoran Customer Service sebuah Bank Service : 1. Customer satisfaction 2. Perceived value Service adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penilitian terhadap penerapan Best Practice IT Service Management yang dilakukan pada Service Desk IT PT. Matahari Putra Prima, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DISKOMINFO DEPOK MENGGUNAKAN ITIL VERSI 3

KAJIAN PENERAPAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DISKOMINFO DEPOK MENGGUNAKAN ITIL VERSI 3 KAJIAN PENERAPAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DISKOMINFO DEPOK MENGGUNAKAN ITIL VERSI 3 Susi Susilowati, M.Kom Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Bina Sarana Informatika, Bogor

Lebih terperinci

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto Pengantar Meskipun high-level model tata kelola telah dikembangkan, belum tentu tata kelola tersebut benar-benar berhasil diterapkan. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan studi kasus pada CM yang dilaksanakan Direktorat IT Binus, secara spesifik oleh IT AMD dengan menggunakan ITIL V3 untuk memperbaiki proses, maka kesimpulan

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung (9109205411) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, MSc Latar Belakang PT XYZ merupakan salah

Lebih terperinci

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ ISSN 2356-4393 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ Melissa Indah Fianty Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Kalbis Institute

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROSEDUR PENANGANAN INSIDEN INFRASTUKTUR JARINGAN DENGAN COBIT 4

PEMBUATAN PROSEDUR PENANGANAN INSIDEN INFRASTUKTUR JARINGAN DENGAN COBIT 4 PEMBUATAN PROSEDUR PENANGANAN INSIDEN INFRASTUKTUR JARINGAN DENGAN COBIT 4.1 DAN ITIL V3 PADA BIDANG PENGELOLAAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DISKOMINFO R. Okky Ganinda Priotomo Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA LAYANAN OPENBIBLIO PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN PENDEKATAN ITIL V3

ANALISIS TATA KELOLA LAYANAN OPENBIBLIO PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN PENDEKATAN ITIL V3 ANALISIS TATA KELOLA LAYANAN OPENBIBLIO PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN PENDEKATAN ITIL V3 1 Idria Maita, 2 Devi Mendasari 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci

Fakultas Informatika Telkom University, Bandung

Fakultas Informatika Telkom University, Bandung OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 1-10 doi:10.21108/indosc.2016.110 Audit Infrastruktur Teknologi Informasi dengan Standar Information

Lebih terperinci

M a g i s t e r M a n a j e m e n T e k n o l o g i B i d a n g K e a h l i a n M a n a j e m e n T e k n o l o g i I n f o r m a s i

M a g i s t e r M a n a j e m e n T e k n o l o g i B i d a n g K e a h l i a n M a n a j e m e n T e k n o l o g i I n f o r m a s i M a g i s t e r M a n a j e m e n T e k n o l o g i B i d a n g K e a h l i a n M a n a j e m e n T e k n o l o g i I n f o r m a s i P e m b u a t a n T a t a L a k s a n a M a n a j e m e n I n s i d

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas IT Governance, ITIL (Information Technology Infrastructure Library), ITIL Service Management dan modul service delivery

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, satelit dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2. 1. Tata Kelola TI Strategi TI terbaik adalah startegi TI yang selalu baru dan menyesuaikan perubahan bisnis dan kondisi pasar beserta isu isu yang berkembang, seperti yang diungkapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/IT Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau

Lebih terperinci

Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi dengan ITIL Versi 3 pada Domain Service Transition & Service Operation)

Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi dengan ITIL Versi 3 pada Domain Service Transition & Service Operation) Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi B-m@x dengan ITIL Versi 3 pada Domain Service Transition & Service Operation) Studi kasus PT.PLN Regional Jawa Barat dan Banten Nadya Febri Annisa,

Lebih terperinci

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3 USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3 Megawati 1, Kridanto Surendro 2 1 Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl.H.R

Lebih terperinci

Abstract: Keywords: Abstrak: I. PENDAHULUAN

Abstract: Keywords:  Abstrak: I. PENDAHULUAN Abstract: The purpose of this paper is to improve IT Helpdesk quality and service delivery process with incident management based on ITIL, from incident management process, IT Helpdesk make sure that normal

Lebih terperinci

Manajemen Ketersediaan

Manajemen Ketersediaan Manajemen Ketersediaan (Availability Management) Infrastruktur TI @ 2 0 1 5 - R O N Y1 Pertanyaan Apakah itu ketersediaan layanan TI? Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?

Lebih terperinci

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG)

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG) Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG) Annisa Rachmi

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Aplikasi SLiMS pada Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework

Pengukuran Kinerja Aplikasi SLiMS pada Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework Pengukuran Kinerja Aplikasi SLiMS pada Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework ITIL v.3 (Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom)

Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom) Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom) Dedy Rahman Wijaya 1 1 Telkom University, Jl Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung Jawa Barat

Lebih terperinci

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Yogantara

Lebih terperinci

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 Disusun oleh: Mukhamad Arif Kurniawan (17114619) Richart Wirianto (19114247) Indra Oktamara (15114300) FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berperan penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Teknologi informasi juga dapat meningkatkan efisiensi proses yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Kajian terhadap penelitian sebelumnya merupakan hal yang perlu untuk dilakukan dan dapat dijadikan sebagai data pendukung penelitian. Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

UNIVERITAS WIDYATAMA

UNIVERITAS WIDYATAMA TUGAS PAPER Service Level Agreement (SLA) dan IT Infrastructure Library (ITIL) DISUSUN OLEH: 1114123006 Aldi Irwanto 1114123007 Nanang Robit Musthofa 1114123010 Tessa Febria PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3 PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3 DESIGN OF SERVICE DESIGN ON PASSENGER TRANSPORT SERVICE PT. KERETA API INDONESIA

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 PERANCANGAN TATA KELOLA SERVICE DESK MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY ( ITIL ) V. 3 PADA PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA Rendra Wijaya 1) dan R. V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, simpulan yang dapat diambil dari PT. AGIT terhadap salah satu pelayanan yang diberikannya kepada PT. XYZ adalah: 1. Service

Lebih terperinci

TUGAS 2 MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM

TUGAS 2 MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM TUGAS 2 MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM 09121001044 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER 2016 I.T.I.L ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis yang ada, kualitas dukungan layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka dalam thesis ini tidak terlepas dari penelitian yang menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Pembuatan Prosedur Incident Management untuk Penanganan Pengaduan pada PPTI Berdasarkan Framework ITIL V-3 Taskhiyatul Nufus R. 1) Erwin Sutomo 2) Yoppy Mirza M. 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era data digital saat ini teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dukungan operasional bagi perusahaan yang mana itu adalah

Lebih terperinci

Kusuma Wardani Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Kusuma Wardani  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Mengenal Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 Kusuma Wardani manis.dani88@gmail.com http://kusumawardani2008.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi informasi pada zaman sekarang membuat banyak kegiatan bergantung pada teknologi. Prosedur manual yang biasa dikerjakan manusia sudah tergantikan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengalihdayaan Pekerjaan Pada dasarnya, pekerjaan pemeliharaan yang melibatkan pihak kedua dalam menyampaikan layanan terkait dengan kegiatan operasional disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peran teknologi informasi menjadi kian vital dalam mendukung perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peran teknologi informasi menjadi kian vital dalam mendukung perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi memiliki peran penting dalam mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Seiring bertumbuhnya bisnis yang dijalankan, peran teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu 1) tahap awal (pengumpulan data dan penggalian informasi), 2) tahap pengembangan (proses identifikasi kebutuhan data layanan pada

Lebih terperinci