KATA PENGANTAR. Singaraja, Desember 2010 Penulis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Singaraja, Desember 2010 Penulis"

Transkripsi

1 1

2 KATA PENGANTAR Statistik Univariat dan Statistik Bivariat sangat diperlukan sebagai bekal dasar untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian behavioral, termasuk penelitian pendidikan. Mahasiswa yang akan menyusun skripsi atau tesis sangat memerlukan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan di bidang Statistik Univariat dan Bivariat. Buku Statistik Univariat dan Bivariat disusun dengan tujuan membantu mahasiswa untuk mempelajari teknik analisis statistik, baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Pembaca yang ingin memperdalam pengetahuan tentang statistik dipersilakan membaca buku sumber dalam daftar pustaka. Pembahasan dalam buku ini lebih mengutamakan pada pengalaman praktis, sehingga lebih banyak membahas contoh penerapan daripada membahas teori. Pembahasan didahului dengan pembahasan secara manual, dengan harapan para mahasiswa memahami mekanisme penerapan teknik analisis yang sedang dipelajari. Setelah itu, pembahasan dilanjutkan dengan menggunakan paket program SPSS. Melalui pendekatan seperti ini diharapkan mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih terintegrasi. Setelah selesai mempelajari buku ini, para mahasiswa diharapkan mampu menerapkan analisis statistik, baik untuk kepentingan penelitian maupun untuk kepentingan pembelajaran. Proses ini diharapkan membawa efek yang lebih jauh, yakni peningkatan kualitas pendidikan secara umum, melalui peningkatan kualitas penelitian untuk mengkaji inovasi-inovasi di bidang pendidikan dan pembelajaran. Akhirnya, dengan terlebih dahulu memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, buku ini dipersembahkan kepada pembaca yang budiman, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan. Singaraja, Desember 2010 Penulis 2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN ii iii vii BAB I PENDAHULUAN Fungsi Statistik Populasi dan Sampel Data dan Jenisnya Teknik Analisis Data 9 BAB II PENYAJIAN DATA Penyajian Data dengan Tabel Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal Tabel Distribusi Frekuensi Bergolong Penyajian Data dengan Diagram Histogram Diagram Garis (Poligon) Diagram Lingkaran Diagram Batang (Bar) Diagram Gambar 24 BAB III KECENDERUNGAN PUSAT DAN SEBARAN DATA Mean, Median, dan Modus Data Tunggal Menghitung Mean Menghitung Median Menghitung Modus Mean, Median, dan Modus Data Bergolong Menghitung Mean Menghitung Median 29 3

4 3.2.3 Menghitung Modus Varian dan Standar deviasi Menghitung Varian dan Standar Deviasi Data Tunggal Menghitung Varian dan Standar Deviasi Data Bergolong Konversi Nilai Pengertian Konversi Nilai Konversi Nilai dengan PAN atau PAP 42 BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS Definisi Hipotesis Dua Tipe Kesalahan Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Dua Ekor Uji Satu Ekor Ringkasan uji Hipotesis Pengujian Perbedaan Dua Rerata Uji-t untuk Sampel Independen Uji-t untuk Sampel Dependen Uji-t untuk Uji Perbedaan Dua Rerata dengan SPSS Uji-t untuk Sampel Independen dengan SPSS Uji-t untuk Sampel Dependen 75 BAB V ANALISIS VARIAN Pengertian Analisis Varian ANAVA Satu Jalur Uji Lanjut ANAVA Uji Tukey Uji Tukey dengan Honestly Significance Difference (HSD) Uji Newman-Keuls Uji Least Significance Difference (LSD) 101 4

5 5.3.5 Uji Dunnet Uji Scheffe Perbandingan Beberapa Uji Lanjut ANAVA Uji ANAVA Satu Jalur dengan SPSS 110 BAB VI ANAVA Dua Jalur Pengertian dan Perhitungan ANAVA Dua Jalur Interaksi pada ANAVA Dua Jalur Konsep Interaksi Jenis Interaksi Uji Lanjut pada ANAVA Dua Jalur Contoh Penerapan ANAVA Dua Jalur dan Uji Lanjutnya Uji ANAVA Dua Jalur dengan SPSS 142 BAB VII ANALISIS REGRESI Pengertan Analisis Regresi Regresi Linier Sederhana Persamaan Regresi Pengujian Keberartian Arah Regresi Pengujian Linieritas Regresi Korelasi Linier Sederhana Definisi dan Perhitungan Korelasi Linier Sederhana Pengujian Koefisien Korelasi Kontribusi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Analisis Regresi Linier Sederhana dengan SPSS 173 BAB VIII ANALISIS REGRESI GANDA Persamaan Regresi Ganda Pengujian Persamaan Regresi Ganda Korelasi Ganda Pengujian Koefisien Korelasi Ganda Pengujian Keberatian Koefisien Regresi Ganda 198 5

6 8.6 Korelasi Parsiil (Partial) Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi Parsiil Koefisien Korelasi Bagian atau Semi Parsiil Regresi Ganda, Korelasi Ganda, Korelasi Parsiil, dan Korelasi Semi Parsiil Menggunakan SPSS Regresi dan Korelasi untuk Melakukan Prediksi 219 BAB IX UJI ASUMSI Lima Asumsi Analisis Regresi Dua Asumsi Uji-t dan ANAVA Teknik Analisis untuk Uji Asumsi Pengujian Normalitas Data Pengujian Normalitas Data dengan Teknik Chi Kuadrat Pengujian Normalitas Data dengan Teknik Lilliefors Pengujian Normalitas Data dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov Pengujian Normalitas Data dengan SPSS Pengujian Linieritas Data dan Keberartian Arah Regresi Pengujian Linieritas Data dan Keberartian Arah Regresi Secara Manual Pengujian Linieritas Data dan Keberartian Arah Regresi dengan SPSS Pengujian Multikolinieritas Pengujian Multikolinieritas Secara Manual Pengujian Multikolinieritas dengan SPSS Pengujian Autokorelasi Pengujian Autokorelasi Secara Manual Pengujian Autokorelasi dengan SPSS 265 6

7 9.3.5 Pengujian Heterokedastisitas Pengujian Heterokedastisitas Secara Manual Pengujian Heterokedastisitas dengan SPSS Pengujian Homogenitas Varian Pengujian Homogenitas Varian Secara Manual Pengujian Homogenitas Varian dengan Uji Bartlet Pengujian Homogenitas Varian dengan Uji Levene Pengujian Homogenitas Varian dengan SPSS 285 DAFTAR PUSTAKA 291 7

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Tabel Standard Normal (Z) Table 293 Lampiran 2: Tabel Distribusi Student t 294 Lampiran 3: Tabel F 295 Lampiran 4: Tabel Nilai Tukey (Q) 297 Lampiran 5: Tabel Durbin Watson 299 Lampiran 6: Tabel Chi Kuadrat 303 Lampiran 7: Tabel Lilliefors 304 Lampiran 8: Tabel Kolmogorov-Smirnov 306 Lampiran 9: Tabel Nilai Kritik Koefisien Korelasi 307 8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Fungsi Statistik Pengorganisasian data diperlukan di semua bidang kehidupan. Bidang pendidikan, pertanian, peternakan, perdagangan, perbankan, prindustrian, kependudukan, dan seterusnya setiap saat perlu mengorganisasikan data untuk pengambilan keputusan atau penetapan suatu kebijakan. Statistik sangat diperlukan dalam pengorganisasian dan analisis data. Byrkit (1987) mendefinisikan statistik dengan kalimat yang amat sederhana, yakni sebagai ilmu pengetahuan dan seni mengklasifikasikan dan mengorganisasikan data untuk penarikan kesimpulan. Umumnya, kesimpulan diperoleh dengan terlebih dahulu mengumpulkan data atau informasi. Data yang diperoleh diorganisasikan dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan. Statistik merupakan cabang ilmu yang relatif baru. Aljabar sudah diperkenalkan sejak abad ketiga oleh Diophantus. Geometri bahkan sudah dikenal sejak sebelum masehi, antara lain oleh Phytagoras. Kalkulus dipopulerkan oleh Newton dan Leibniz pada abad ketujuhbelas. Sekalipun metode statistik sudah digunakan sejak abad ketujuhbelas oleh John Graunt, namun statistik sebagai ilmu baru dikembangkan di abad kesembilanbelas oleh Karl Gauss dan John Galton, serta dikembangkan lagi di abad keduapuluh antara lain oleh Karl Pearson dan Ronald Fisher. Perkembangan komputer ikut memacu perkembangan aplikasi statistik pada berbagai bidang. Beberapa ahli tercatat telah mengembangkan beberapa metode statistik untuk analisis data, seperti John Tukey dan Frederick Mosteller. Awalnya, statistik diperlukan untuk pengumpulan dan penyajian data, baik dalam bentuk tabel maupun diagram. Statistik untuk kepentingan tersebut dinamakan statistik deskriptif. Dalam waktu singkat statistik 9

10 berkembang sangat pesat mencakup berbagai metode untuk mengorganisasikan, meringkas, dan mengklasifikasikan data. Statistik digunakan saat itu untuk menginformasikan pertumbuhan penduduk, indeks harga, tingkat kejahatan, pertumbuhan produksi pertanian, dan sebagainya. Aplikasi statistik mengalami perkembangan yang amat pesat dalam bidang keilmuan, khususnya ilmu sosial dan ilmu perilaku yang sulit dijelaskan secara pasti seperti pada ilmu alam. Statistik banyak digunakan dalam pengukuran kecerdasan, sikap, minat, motivasi, prestasi, pendapatan per-kapita, pertumbuhan ekspor, dan sebagainya. Aplikasi statistik deskriptif memang mengalami perkembangan yang pesat ke berbagai bidang, namun ilmu atau teknik yang ditawarkan tidak mengalami perkkembangan yang berarti sampai ratusan tahun. Ilmu atau teknik statistik mengalami perkembangan yang fenomenal sejak diperkenalkan statistik inferensial atau statistik induktif, yakni statistik yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan generalisasi, prediksi, dan estimasi tentang keterkaitan beberapa variabel. Pada aspek statistik ini digunakan istilah inferensial atau induktif karena adanya penarikan kesmipulan atau inferensi tentang karakteristik yang belum diketahui berdasarkan data atau informasi yang terbatas. Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa orang perokok, dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh merokok terhadap kesehatan. Demikian pula berdasarkan data yang diperoleh dari beberap guru ya`ng sudah tersertifikasi dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru. 1.2 Populasi dan Sampel Pada statistik inferensial, kesimpulan diambil untuk populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Suatu kumpulan dapat dianggap sebagai populasi apabila kumpulan tersebut memuat semua nilai yang ingin dicari. Guru, siswa, perokok, petenis, dan petani adalah contoh populasi. Populasi sifatnya relatif, tergantung informasi atau data yang ingin diperoleh dan kesimpulan yang ingin dibuat. Oleh karena itu, guru 10

11 merupakan populasi dan guru yang tersertifikasi juga populasi. Hal ini terjadi karena pada populasi guru ingin dikaji kinerja guru, sementara pada populasi guru yang tersertifikasi ingin dikaji kinerja guru yang sudah tersertifikasi. Sudah bisa dipastikan bahwa informasi yang ingin dikumpulkan dan kesimpulan yang ingin dibuat berbeda. Populasi akan memberikan informasi atau data lengkap tentang karakteristik yang ingin dikaji. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan informasi atau data dari semua anggota populasi. Keterbatasan biaya, waktu, ketrampilan, dan sarana pendukung dapat menjadi alasannya. Oleh karena itu, data diambil dari sebagian anggota populasi yang dapat mewakili populasi. Sebagian anggota populasi yang dapat mewakili populasi dinamakan sampel. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sampel agar benar-benar mewakili populasi. Persyaratan dimaksud antara lain mencakup ukuran sampel dan teknik pengambilan sampel. Akan tetapi persyaratan tersebut tidak merupakan bahasan dari buku ini. Karakteristik numerik dari populasi dinamakan statistik parameter atau secara singkat disebut parameter saja. Di lain sisi, karakteristik numerik dari sampel dinamakan statistik sampel atau secara singkat disebut sebagai statistik saja. Rerata dari populasi (µ) dan standar deviasi populasi (σ) merupakan contoh statistik parameter atau parameter, sedangkan rerata sampel ( X ) dan standar deviasi sampel (SD) merupakan contoh statistik sampel atau statistik. Jadi statistik membantu membandingkan atau mencari hubungan antara statistik parameter berdasarkan statistik sampel. Perbedaan rerata kecerdasan anak yang mengkonsumsi ikan dengan rerata kecerdasan anak yang mengkonsumsi daging secara umum diperoleh dari perbedaan rerata kecerdasan beberapa anak yang mengkonsomsi ikan dan rerata kecerdasan beberapa anak yang mengkonsumsi daging yang masing-masing diambil sebagai sampel. 11

12 1.3 Data dan Jenisnya Data adalah sekumpulan elemen, nilai, atau besaran bilangan pada batasan tertentu. Berat badan anak-anak sebuah taman kanak-kanak, luas lahan yang dimiliki warga sebuah desa, jenis mobil yang parkir di halaman sebuah kantor, kualitas barang yang diekspor perusahaan tertentu, dan motivasi kerja pegawai salah satu instansi merupakan contoh data. Data dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang sudah disortir menurut kategori tertentu. Data kualitatif sering juga disebut data atribut, data klasifikasi atau data kategori Setiap data akan masuk ke salah satu klasifikasi atau kategori. Data kualitiatif dapat diperoleh melalui wawancara atau observasi (pengamatan). Klasifikasi mobil menurut bahan bakar yang digunakan merupakan contoh data kualitatif. Rasional yang digunakan lulusan SMA untuk memilih jurusan di perguruan tinggi merupakan contoh lain data kualitatif. Data kuantitatif atau data numerik adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan atau pengukuran. Banyak mahasiswa UNDIKSHA dan banyak sepeda motor yang ada di tempat parkir merupakan data kuantitatif hasil perhitungan. Tinggi badan mahasiswa UNDIKSHA dan berat sepeda motor yang ada di tempat parkir merupakan data kuantitatif hasil pengukuran. Data kuantitatif hasil perhitungan merupakan data diskrit. Banyak orang atau banyak kendaraan pasti bulat, seperti 5, 10, dan seterusnya. Tidak pernah ada banyak orang 4,7 atau banyak kendaraan 5,2. Data hasil perhitungan dapat disusun sedemikian rupa, sehingga dapat dihitung. Oleh karena itu, data kuantitatif hasil perhitungan bersifat terhitung (countable) atau lebih populer dengan sebutan data diskrit. Di lain pihak, data kuantitatif hasil pengukuran merupakan data kontinyu. Tidak pernah ada tinggi badan atau berat kendaraan yang pasti. Sekalipun pengukuran dilakukan pada tingkat kecermatan yang amat 12

13 tinggi, namun tetap saja terdapat pendekatan atau pembulatan. Jika tinggi badan seseorang diperoleh 170 cm, maka pasti sudah ada pembulatan. Berat badan orang tersebut mungkin kurang sedikit atau lebih sedikit dari 170 cm. Pembulatan bisa ke atas atau ke bawah. Seberapa besar pembulatan tergantung keperluan. Tinggi badan 170 dapat saja dibulatkan dari hasil pengukuran 169,8, 169,75, 170,2 atau 170,24. Oleh karena itu, data kuantitatif hasil pengukuran merupakan data kontinyu karena pada data kuantitatif hasil pengukuran, untuk setiap dua data yang berbeda selalu ada data yang lain. Di antara data 169 dan data 170 terdapat data 169,1; data 169,2; dan seterusnya. Di antara data169,1 dan data 169,2 terdapat data 169,11; data 169,12; dan seterusnya. Perbedaan jenis data berkonsekuensi pada perbedaan teknik analisis statistik yang harus diterapkan untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan. Pada pengkajian gejala-gejala fisik atau gejala-gejala ilmu alam, seperti berat badan, tinggi badan, panjang benda, suhu benda, waktu tempuh dan sebagainya, sangat sedikit masalah atau bahkan tidak terjadi masalah dalam hal penentuan teknik analsis data karena data homogen dan kontinyu. Di lain sisi, pada pengkajian gejala-gejala sosial atau gejala-gejala perilaku, pemilihan teknik analisis sangat kompleks karena adanya perbedaan level hasil pengukuran. Ada beberapa level data hasil pengukuran gejala sosial atau gejala perilaku, yakni data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. Perbedaan level data hasil pengukuran tersebut berkonsekuensi pada perbedaan teknik analisis data yang harus diterapkan. a. Data Nominal Data nominal adalah data yang dihasilkan dari pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan operasi yang paling sederhana dalam berbagai cabang ilmu. Pengklasifikasian berarti pensortiran elemen atau anggota berdasarkan karekteristik tertentu, dan membuat keputusan elemen-eleman mana yang sama dan elemen-elemen mana yang berbeda 13

14 dengan yang lain. Tujuannya adalah membuat klasifikasi atau kategori yang terdiri dari elemen-elemen yang homogen dan berbeda dengan elemen-elemen pada klasifikasi yang lain. Contohnya, pengklasifikasian penduduk menurut mata pencaharian dan pengklasifikasian siswa menurut jenis rambut. Berdasarkan klasifikasi tersebut bisa dikaji tingkat kesejahteraan penduduk menurut mata pencaharian atau kepribadian siswa menurut jenis rambutnya. Kategori atau klasifikasi bisa diberi label angka. Misalnya, pada klasifikasi mata pencaharian, petani diberi label 1, pedagang diberi label 2, pegawai swasta diberi label 3, dan pegawai negeri diberi 4; dan pada klasifikasi jenis rambut, lurus diberi label 1 dan keriting diberi label 2. Label yang diberikan hanya merupakan simbol, sehingga tidak dapat dikenakan operasi aritmatik, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Jadi data mata pencaharian dan data jenis rambut merupakan data nominal. b. Data Ordinal Data nominal hanya mengenal klasifikasi atau kategori. Berdasarkan karakteristik tertentu, data masuk klasifikasi yang satu, sementara data yang lain masuk klasifikasi yang lain. Pada data tertentu, klasifikasi memungkinkan untuk diurut berdasarkan karakteristik tertentu yang dimiliki. Status ekonomi keluarga misalnya, dapat diklasifikasi menjadi tinggi, menengah, dan rendah, yang mana klasifikasi tersebut sekaligus menunjukkan tingkatan status ekonomi keluarga. Data seperti ini dinamakan data ordinal. Jadi data ordinal selain memiliki klasifikasi juga memiliki urutan atau tingkatan menurut karakteristik tertentu. Pada status ekonomi keluarga, tentunya status ekonomi tinggi lebih tinggi daripada menengah, dan menengah lebih tinggi daripada rendah. Akan tetapi, seberapa selisih atau perbedaan dari masing-masing status ekonomi keluarga tersebut tidak dapat ditentukan. Dengan kata lain, data ordinal hanya mampu diurutkan menurut karakteristik tertentu. 14

15 Pada satu tingkatan mungkin hanya ada satu data atau data tunggal, tetapi tidak tertutup peluang bahwa beberapa data berada pada satu tingkatan. Sebagai contoh adalah ranking siswa di kelas. Siswa ranking satu tentu lebih pintar dari ranking dua, tetapi seberapa kelebihannya tentu tidak dapat ditentukan. Ranking dua mungkin ditempati oleh satu siswa, tetapi tidak tertutup peluang beberapa siswa menduduki ranking dua tersebut. Sama halnya dengan data nominal, data ordinal tidak dapat dikenakan operasi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Urutan tidak dapat dijumlah atau dikalikan. Operasi aritmatik yang mungkin denikenakan pada data ordinal adalah lebih dari atau kurang dari. c. Data Interval dan Data Rasio Data interval adalah data hasil pengukuran yang tidak hanya dapat diurut atau diranking menurut karakteristik tertentu yang dimiliki, melainkan juga dapat menunjukkan selisih atau jarak yang di antara data tersebut. Data interval memerlukan satuan standar yang disepakati secara umum, sehingga dapat digunakan sepanjang masa dengan hasil yang sama. Panjang memiliki ukuran meter atau inchi, berat memiliki ukuran gram atau pound, waktu memiliki satuan detik, suhu atau temperatur memiliki satuan derajat Celcius atau derajat Fahrenheit, pendapatan memiliki satuan rupiah. Pada data yang memiliki satuan standar memungkinkan untuk membuat pernyataan bahwa satu sekor berbeda 20 unit dengan sekor yang lain, atau satu sekor 10 unit lebih besar dari sekor yang lain. Oleh karena itu, operasi aritmatik, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian dapat diterapkan pada data tersebut. Berat koper dan berat tas yang dibawa seseorang dapat dijumlah untuk mendapatkan berat barang bawaan orang tersebut. Demikian pula pendapatan suami dan pendapatan istri dapat dijumlah untuk mengetahui pendapatan keluarga. 15

16 Apabila memungkinkan untuk menempatkan nol mutlak pada data interval, maka data tersebut memiliki level pengukuran yang lebih tinggi daripada data interval yang disebut data rasio. Pada data rasio dapat dilakukan perbandingan sekor berdasarkan rasionya. Oleh karena itu, pada data rasio dapat dibuat pernyataan bahwa satu sekor besarnya dua kali lipat dibandingkan sekor yang lain. Benda yang memiliki berat 100 kg dapat dikatakan memiliki berat dua kali lipat dari benda yang memiliki berat 50 kg. Demikian pula benda yang tingginya 10 meter dapat dikatakan tingginya setengah dari benda yang tingginya 20 meter. Jadi berat dan tinggi merupakan data rasio karena kedua data tersebut memiliki nol mutlak. Artinya, apabila benda memiliki berat atau tinggi nol, maka benda tersebut tidak memiliki berat atau tinggi. Dibandingkan dengan data hasil pengukuran berat atau tinggi, kondisi yang berbeda akan terjadi pada pengukuran kecerdasan, motivasi, sikap, prestasi, kecemasan, atau kesejahteraan. Belum ada satuan standar untuk menjamin konsistensi hasil pengukuran terhadap gejala-gejala tersebut yang disepakati oleh para ahli psikologi atau sosiologi. Banyak pertanyaan yang muncul dalam pemberlakuan skala interval. Akan tetapi perdebatan tersebut tidak disajikan dalam buku ini. Data hasil pengukuran gejala psikologi atau sosiologi seperti di atas dianggap sebagai data interval karena bersifat kontinyu. Penghalusan skala dilakukan dengan memperkecil jarak antara sekor. Data dengan skala 100 lebih halus dari data dengan skala 10, data dengan skala 10 lebih halus daripada data dengan skala 5, dan seterusnya. Selain pembandingan lebih dari atau kurang dari, operasi aritmatik, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dapat dikenakan pada data hasil pengukuran gejala psikologi atau sosiologi seperti di atas. Oleh karena itu, dapat dihitung sekor rata-rata prestasi belajar, sekor maksimum motivasi kerja, sekor minimal kecemasan, atau standar deviasi sekor kreativitas. Data hasil pengukuran gejala psikologi 16

17 dan sosiologi tidak memiliki nol mutlak. Siswa yang mendapat sekor ujian nol tidak berati siswa tersebut tidak tahu apa-apa. Demikian juga karyawan yang memperoleh sekor motivasi kerja nol bukan berarti karyawan tersebut tidak memiliki motivasi kerja. Dengan demikian, siswa yang memperoleh sekor ujian 90 tidak berarti dua kali lebih pintar daripada siswa yang memperoleh sekor ujian 45. Jadi data hasil pengukuran gejala psikologi dan sosiologi seperti di atas merupakan data interval, tetapi tidak merupakan data rasio. 1.4 Teknik Analisis Statistik Statistik inferensial secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu uji keterkaitan atau hubungan antara beberapa variabel dan uji perbedaan antara beberapa variabel. Baik pada uji hubungan maupun pada uji perbedaan terdapat beberapa teknik analisis statistik yang dapat diterapkan. Perbedaan teknik analsisis statistik pada uji hubungan dan pada uji perbedaan dapat terjadi antara lain karena alasan perbedaan jenis data, perbedaan sebaran atau distribusi data, perbedaan banyak variabel yang terlibat, atau perbedaan ukuran sampel. Uji keterkaitan atau hubungan sering juga disebut uji korelasional. Uji korelasional mengkaji kekuatan hubungan antara variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian. Ada beberapa teknik analisis korelasional yang telah dikembangkan, antara lain teknik korelasi product momment, teknik korelasi ganda, teknik korelasi tata jenjang atau rank order, teknik korelasi biserial, teknik korelasi point biserial, teknik korelasi kontingensi, teknik korelasi phi, dan teknik korelasi tetrakorik. Teknik korelasi product momment digunakan apabila dua variabel yang dikorelasikan sama-sama merupakan variabel interval atau rasio. Sementara itu, teknik korelasi ganda digunakan untuk mengkorelasikan beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat, yang mana semua variabel bebas dan variabel terikat merupakan variabel interval atau rasio. Teknik korelasi rank order atau tata jenjang digunakan apabila dua 17

18 variabel yang dikorelasikan sama-sama merupakan variabel ordinal. Teknik korelasi biserial dan point biserial digunakan apabila satu variabel yang dikorelasikan merupakan variabel dikotomi dan variabel yang lain merupakan variabel interval atau rasio. Selanjutnya, teknik korelasi kontingensi digunakan apabila dua variabel yang dikorelasikan sama-sama merupakan variabel nominal atau kategori. Teknik korelasi phi dan teknik korelasi tetrakorik digunakan apabila dua variabel yang dikorelasikan sama-sama merupakan variabel dikotomi. Bedanya, pada korelasi tetrakorik data bersifat dikotomi buatan, sedangkan pada korelasi phi data bersifat dikotomi murni. Analisis korelasi terkait erat dengan analisis regresi. Jika analisis korelasi mengkaji kekuatan hubungan antar-variabel, maka analisis regresi mengkaji bentuk atau model hubungan antar-variabel. Regresi sederhana mengkaji bentuk hubungan antara dua variabel yang sama-sama merupakan variabel interval, sedangkan regresi ganda mengkaji bentuk hubungan antara beberapa variabel bebas yang semuanya bersifat interval dengan satu variabel terikat yang juga bersifat interval. Selain analisis regresi, analisis yang terkait erat dengan analisis korelasi adalah analisis kanonik dan analisis jalur (path). Analisis kanonik mengkaji hubungan antara beberapa variabel bebas yang semuanya bersifat interval atau rasio dengan beberapa variabel terikat yang juga semuanya bersifat interval atau rasio. Analisis jalur mengkaji hubungan antara beberapa variabel bebas yang semuanya bersifat interval atau rasio dengan satu variabel terikat yang bersifat interval atau rasio. Perbedaan analisis jalur dengan regresi ganda adalah pada analisis jalur variabel bebas terbagi menjadi variabel eksogenus dan variabel endogenus, sementara pada analisis regresi ganda pembagian itu tidak ada karena semua variabel bebas dianggap setara.. Untuk uji keterkaitan atau hubungan antara beberapa variabel, buku ini hanya membahas korelasi product momment, korelasi ganda, regresi sederhana dan regresi ganda. Pembahasan analsisi korelasi dan regresi 18

19 juga dilengkapi dengan pembahasan uji persyaratan analisis, seperti uji normalitas sebaran data serta uji linieritas dan keberartian arah regresi. Pada analisis regresi ganda, juga disertakan uji persyaratan analisis yang lain, yakni uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Teknik korelasi tata jenjang atau rank order, teknik korelasi biserial, teknik korelasi point biserial, teknik korelasi kontingensi, teknik korelasi phi, dan teknik korelasi tetrakorik dibahas pad buku statistik nonparametrik. Sementara itu, analisis kanonik dan analisis jalur dikaji pada buku analisis statistik multivariat. Uji pembandingan atau uji beda adalah bagian yang lain pada analisis statistik, selain uji keterkaitan atau uji hubungan. Ada banyak uji beda yang sudah dikembangkan, antara lain uji t (t-test), uji z (z-test), uji chi kuadrat (chi square of analysis), analisis varian disingkat ANAVA (analysis of varians/anova), analisis kovarian (analysis of covarians/ ANCOVA), analisis multi varian (multiple analysis of varians/manova), dan analisis multi kovarian (multiple analysis of covarians/mancova). Analisis varian, analisis kovarian, analisis multi varian, dan analisis multi kovarian masing-masing memiliki variasi. Uji t (t-test) dan uji z (z-test) digunakan untuk membandingkan sebuah data yang bersifat interval atau rasio dari maksimum dua kelompok. Apabila data bersifat diskrit, maka uji beda atau uji pembandingan dari dua kelompok menggunakan chi kuadrat. Misalnya, uji beda atau uji pembandingan dua frekuensi. Analisis varian (ANAVA) digunakan untuk membandingkan sebuah data yang bersifat interval dari tiga kelompok atau lebih. ANAVA dibedakan menurut banyaknya variabel bebas. Apabila hanya ada satu variabel bebas, maka disebut ANAVA satu jalur atau ANAVA A. Apabila variabel bebas ada dua, maka disebut ANAVA dua jalur atau ANAVA AB. Apabila variabel bebas ada tiga, maka disebut ANAVA tiga jalur, dan seterusnya. Analisis kovarian digunakan untuk membandingkan sebuah data yang bersifat interval dari dua kelompok atau lebih, disertai pengendalian satu 19

20 atau lebih data yang juga bersifat interval. Sama halnya dengan ANAVA, analisis kovarian juga dibagi menjadi analisis kovarian satu jalur, dua jalur, tiga jalur dan seterusnya menurut banyak variabel bebas. Selain bervariasi menurut bayak variabel bebas, analisis kovarian juga bervariasi menurut banyak variabel yang dikendalikan, sehingga dikenal analisis kovarian dengan satu variabel kenadali, analisis kovarian dengan dua variabel kendali dan seterusnya. Analisis multi varian digunakan untuk membandingkan dua data atau lebih yang semuanya bersifat interval dari dua kelompok atau lebih. Analisis multi varian juga bervariasi menurut banyak variabel bebas, sehingga dikenal analisis multi varian satu jalur, dua jalur, dan seterusnya. Selain itu, analisis multi varian juga bervariasi menurut banyak variabel terikat yang dibandingkan, sehingga ada analisis multi varian dengan dua variabel terikat, tiga variabel terikat, dan seterusnya. Analisis multi kovarian digunakan untuk membandingkan dua data atau lebih yang semuanya bersifat interval dari dua kelompok atau lebih, disertai pengendalian satu atau lebih data yang juga semuanya bersifat interval. Analisis multi kovarian bervariasi menurut banyak variabel bebas, sehingga ada analisis multi kovarian satu jalur, dua jalur, tiga jalur dan seterusnya. Selain itu, analiasis multi kovarian juga bervariasi menurut banyak variabel kendali dan banyak variabel terikat. Buku ini hanya mengkaji uji t dan analisis varian (ANAVA). Pengkajian ANAVA hanya terbatas pada ANAVA satu jalur dan ANAVA dua jalur. Uji persyaratan analisis, seperti uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians pada ANAVA juga dikaji dalam buku ini. Beberapa teknik uji lanjut (post hoc) yang umum digunakan sebagai kelanjutan dari ANAVA juga dibahas pada buku ini, antara lain uji Tukey, uji Newman- Keuls, uji Scheffe, dan uji Dunnet. 20

Singaraja, April 2010 Penulis

Singaraja, April 2010 Penulis 1 KATA PENGANTAR Penerapan analisis multivariat untuk menganalisis data penelitian, baik secara manual maupun dengan bantuan komputer, merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa program Penelitian

Lebih terperinci

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2 Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran Konsep Dasar Statistik - 2 Statistik sebagai data Yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka / kumpulan

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1 TEKNIK ANALISIS KORELASI Pertemuan 9 1 Korelasi merupakan teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam statistik bivariat/ multivariat yang digunakan

Lebih terperinci

5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University

5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University 5. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. (Edisi keempat 2009, edisi pertama cetakan pertama 2000). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. STATISTIK TERAPAN UNTUK PENELITIAN SOSIAL Burhan

Lebih terperinci

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan Pengantar Statistik Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Sekilas tentang sejarah Statistik Statistik: pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi mengenai pajak,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tujuan: Agar mahasiswa dapat memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar metode penelitian, dapat menyusun proposal dan melaksanakan penelitian untuk tugas akhir Pengertian metodologi

Lebih terperinci

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendahuluan Disain penelitian menentukan teknik statistik ; bukan sebaliknya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tinjauan Statistik 3.1.1 Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah suatu metode analisis yang merupakan teknik mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi penelitian bertujuan untuk menyajikan dan menganalisis data tentang konsep diri, minat dan motivasi belajar matematika peserta

Lebih terperinci

Mengolah dan Menganalisis Data

Mengolah dan Menganalisis Data Mengolah dan Menganalisis Data Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Materi Data Mengolah dan analisis data Memilih alat analisis yang tepat Data Data 1 Jamak dari DATUM artinya informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang Konsep statistika Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang Statistik VS Statistika Statistik merupakan kumpulan dari data data yang sering dinyatakan atau disajikan

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

Skala dan Alat Analisa Data

Skala dan Alat Analisa Data MODUL PERKULIAHAN Skala dan Alat Analisa Data Tingkatan data (nominal, ordinal, interval, rasio. Jenis-jenis skala dan jenis alat analisis data Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan Tujuan. Materi Pokok :

Pokok Bahasan Tujuan. Materi Pokok : Pokok Bahasan Tujuan : Pengolahan Dan Analisis Data : Diharapkan para mahasiswa dapat melakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan variabel-variabel penelitian dan jenis data yang diperoleh berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebasnya mempunyai

Lebih terperinci

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP Satatistik dan Probabilitas Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP. 19631229 199103 01 001 HP. 081338721408 setiawan@ee.unud.ac.id man_awan@yahoo.com Statistik Dan Probabilitas Pendahuluan Statistika adalah pengetahuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

Pengertian dan Contoh Data Nominal,Ordinal,Interval dan Rasio

Pengertian dan Contoh Data Nominal,Ordinal,Interval dan Rasio Pengertian dan Contoh Data Nominal,Ordinal,Interval dan Rasio Sebelum mempelajari Statistika secara mendalam, tentu kita harus mempelajari tentang Data.. 1. Nominal Data berjenis nominal membedakan data

Lebih terperinci

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA A. Pengertian Statistik dan Statistika 1. Statistik (statistic) berasal dari kata state yang artinya Negara. Hal ini karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Statistik Menurut Sofyan (2013) pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Pada mulanya, statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan iklim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan terhadap Kinerja Kepala

BAB III METODE PENELITIAN. Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan terhadap Kinerja Kepala 106 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan terhadap

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur 9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Statistik parametrik, didasarkan asumsi : - sampel random diambil dari populasi normal atau - ukuran sampel besar atau - sampel berasal

Lebih terperinci

TEORI ANALISIS KORELASI

TEORI ANALISIS KORELASI TEORI ANALISIS KORELASI 1.1 Pengertian Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian mengenai ada dan tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Usaha-usaha untuk mengukur

Lebih terperinci

Oleh: Ali Muhson. Tujuan Analisis Data

Oleh: Ali Muhson. Tujuan Analisis Data Teknik Analisis Data Oleh: Ali Muhson Tujuan Analisis Data Menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena Menghubungkan penelitian dengan dunia nyata Memprediksi fenomena nyata berdasarkan penelitian Menemukan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Membahas Silabus Perkuliahan Tujuan Umum : Mahasiswa Mengetahui Komponen Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Matakuliah Ini satu kali Tujuan 1 Menjelaskan tentang Mengakomodasi berbagai masukan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI 1 ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI A. Pengujian Hipotesis 1. Estimasi dan Probabilitas Pernyataan hipotesis merupakan ekspektasi peneliti mengenai karakteristik populasi yang didukung oleh logika teoritis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan tipe atau jenis penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

Peran Statistik dalam Penelitian

Peran Statistik dalam Penelitian METODE ANALISIS KUANTITATIF (PRINSIP UJI STATISTIK) Oleh: Edward Kocu aifat_kocu@yahoo.com 1 Peran Statistik dalam Penelitian Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel à teknik sampling Alat uji validitas

Lebih terperinci

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 27 MEI 2005 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PENGOLAHAN

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra PERSIAPAN PENELITIAN 1) Menyusun instrumen penelitian berdasarkan dimensi dan indikator yang dirujuk. 2) Uji validitas

Lebih terperinci

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Membedakan teknik analisis data Statistik Parametrik dan Statistik Non Parametrik.

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan Unit 4 Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik Pendahuluan M Dr. Laura F. N. Sudarnoto ateri ajar unit 4 mempunyai fungsi yang sama dengan materi ajar unit 3 yaitu akan membantu Anda

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

Penggunaan Statistika dalam Penelitian

Penggunaan Statistika dalam Penelitian Penggunaan Statistika dalam Penelitian Yusuf Hartono FKIP Unsri Disajikan pada Pelatihan Metodologi Penelitian Palembang, 17 Mei 2017 Yusuf Hartono (FKIP Unsri) Penggunaan Statistika dalam Penelitian 1

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. STATISTIKA Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. Statistika deskriptif: pencatatan dan peringkasan hasil

Lebih terperinci

STATISTIK PENDIDIKAN

STATISTIK PENDIDIKAN STATISTIK PENDIDIKAN Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd. REGRESI LINIER Analisis regresi adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini peranan metode peramalan sangat diperlukan untuk dapat memberikan gambaran di kemudian hari dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, keuangan, pertanian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia. Statistika Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

Pengantar Statistika

Pengantar Statistika Ruang Lingkup Statistika iii iv Pengantar Statistika Ruang Lingkup Statistika v Pengantar Statistika Oleh : Nana Danapriatna Rony Setiawan Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2005 Hak Cipta 2005 pada penulis,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana STATISTIK I Buku Acuan: 1. Pokok-pokok materi Statistik I oleh Ir.M.Iqbql Hasan,M.M, edisi 2 cetakan 6 th 2010 2. Dasar-dasar statistika untuk Ekonomi oleh Drs. Danang Sunyoto,S.H., S.E.,M.M.,cetakan I

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia, sekaligus tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan

Lebih terperinci

STATISTIKA 2 IT

STATISTIKA 2 IT STATISTIKA 2 IT-021259 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Regresi & Korelasi Linier Regresi? Korelasi? 1. Regresi Linier Sederhana Model regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

Oleh Nur Azizah (NIM )

Oleh Nur Azizah (NIM ) ANALISIS DATA PENELITIAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen pengampu: Dr. Heri Retnawati Oleh Nur Azizah (NIM. 16709251017) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1 Modul ke: Statistika Psikologi 1 SKALA PENGUKURAN Fakultas Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Program Studi Psikologi APA YANG DIUKUR DALAM STATISTIKA Variabel: karakteristik atau kondisi yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain posttest only control design, yaitu menempatkan subyek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram. 155 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang akan diuraikan pada bab IV ini terdiri dari empat bagian yaitu: deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA ALAT UJI STATISTIK Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Penggunaan Statistik Statistik merupakan sekumpulan metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan masuk akal dari suatu data. Statistik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose (sengaja) yaitu Kabupaten Ngawi, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan FUNGSI STATISTIKA Oleh Jarnawi Afgani Dahlan Hal yang sering menjadi perhatian utama, sering juga menjadi masalah seorang peneliti atau malahan ingin disebut penelitiannya bagus dan bergengsi dalam pengolahan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE STATISTIKA

PENDAHULUAN METODE STATISTIKA PENDAHULUAN METODE STATISTIKA Arti Kata Metode Statistika Metode statistika adalah bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya) DATA DAN PENYAJIAN Pokok Bahasan Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya) Kualitatif & kuantitatif Kategorik & Kontinum Level of data Penyajian Data : Tabel Histogram Poligon Kurve Pengerjakan dengan komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data):

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data): SUGENG ENJANG...!!! PENGANTAR STATISTIK Imam Gunawan Pengertian Statistik Arti sempit (data): Semua fakta yang berwujud angka tentang sesuatu kejadian Ex: statistik pengalaman seorang petinju M D K = 35

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif Verifikatif, dengan menggunakan metode pendekatan Ex Post Fakto dan Survey. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS 3.1 MODEL ANALISIS JALUR Menurut Bohrnstedt (dalam Kusnendi,2005 dan Somantri & Mohidin,2006), Analisis Jalur (path

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistik Non Parametrik Penelitian di bidang ilmu sosial seringkali menjumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-4 Klasifikasi Data dan Tipe Pengukuran Data

Pertemuan Ke-4 Klasifikasi Data dan Tipe Pengukuran Data Pertemuan Ke-4 Klasifikasi Data dan Tipe Pengukuran Data 1 Pengertian Data Arikunto (2006): data adalah hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta maupun angka - angka. 2 Pengertian Data Husaini

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA SELAMAT BERJUMPA Dengan Mata Kuliah STATISTIKA STATISTIKA STATISTICs atau STATISTIK STATISTIC Istilah statistik mengandung pengertian : 1. Data Statistik ; yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

K O R E L A S I. Imam Gunawan. Untuk menguji hipotesis hub. dua variabel nominal, diskrit, dan kategorik

K O R E L A S I. Imam Gunawan. Untuk menguji hipotesis hub. dua variabel nominal, diskrit, dan kategorik K O R E L A S I Imam Gunawan KORELASI KONTINGENSI Teknik analisis nonparametrik Analisis bivariat Untuk menguji hipotesis hub. dua variabel nominal, diskrit, dan kategorik Memiliki kaitan dengan chi square

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan

Lebih terperinci

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9 1. Data yang berupa kumpulan angka disebut dengan data. A. Kelompok B. Tunggal C. Kuantitatif D. Kualitatif E. Acak 2. Di bawah ini yang bukan merupakan data kuantitatif adalah A. Suhu badan pasien B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap universitas berusaha meningkatkan mutu lulusannya agar mereka mampu bersaing di era globalisasi. (USU) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Medan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.

BAB II METODE PENELITIAN. metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid. BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam

Lebih terperinci

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara sampai dengan 0,599 : cukup tinggi 55 Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0.400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,00 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Histogram X3

Gambar 4-1. Histogram X3 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut: A. Data Deskriptif 1. (X 3 ) (data/perhitungan manual ada pada file tabel frek kum ) Skor teoritik Min : 37x1 = 37 Mak : 37x4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah-langkah secara sistematis untuk memudahkan menganalisa masalah yang dihadapi sehingga penelitian menjadi jelas dan sesuai

Lebih terperinci

DATA DAN METODA ANALISA DATA

DATA DAN METODA ANALISA DATA DATA DAN METODA ANALISA DATA Pendahuluan Disain penelitian menentukan teknik statistik ; bukan sebaliknya teknik statistik menentukan disain penelitian Statistika dipakai untuk melayani dan sebagai alat

Lebih terperinci