II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Instrumen Penugasan sebagai Komponen Penilaian Hasil Belajar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Instrumen Penugasan sebagai Komponen Penilaian Hasil Belajar"

Transkripsi

1 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Instrumen Penugasan sebagai Komponen Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Menurut Nitko dan Brookhart (2007: 4) penilaian atau assessment merupakan suatu proses mengumpulkan informasi untuk dijadikan dasar dalam membuat suatu keputusan tentang siswa, kurikulum, program dan sekolah. Definisi yang lebih spesifik tentang penilaian dalam proses pembelajaran menurut Popham (1995: 7) adalah educational assessment is a formal attempt to determine. Pada definisi ini tercakup tiga komponen utama dalam proses penilaian, yaitu: formal attempt, studen dan educational variables of interest. Formal attempt adalah suatu upaya formal yang disengaja (a deliberate effort) dan dilakukan secara sistematis. Adapun yang dimaksud dengan adalah status siswa berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Sedangkan educational variables of interest adalah berbagai macam kepentingan yang berkaitan dengan pembelajaran.

2 6 Sedangkan menurut Edward dan Richard (2007: 217) penilaian hasil belajar memiliki perbedaan dengan evaluasi hasil belajar, Penilaian hasil belajar (assessment) merupakan proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa. Sedangkan evaluasi hasil belajar (evaluation) adalah proses pemberian nilai (angka) pada lembar kerja siswa, biasanya dilakukan pada akhir semester. Menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 245), proses penilaian yang dilakukan oleh seorang pendidik pada dasarnya karena dua alasan, yaitu pertama, untuk memantau perkembangan belajar anak dan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian dalam pengajaran, baik untuk individu maupun semua siswa. Kedua, untuk menentukan peringkat pencapaian belajar siswa dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian dua fungsi utama penilaian adalah pendiagnosisan dan pemeringkatan. Berdasarkan pada perbedaan kedua tujuan di atas, penilaian dibedakan atas penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran, misanya guru membutuhkan informasi tentang sejauh mana efektifitas pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam kelas, guru kemudian melakukan penilaian formatif, salah satu caranya bisa dengan memberikan pertanyaan atau melakukan pengamatan terhadap siswa, dalam penilaian ini, guru tidak memberikan nilai berupa angka. Hasil penilaian ini kemudian dijadikan umpan balik (feedback) sebagai rekomendasi perbaikan dalam pembelajaran. Penilaian sumatif atau yang sering dianggap sebagai evaluasi, secara spesifik bertujuan untuk memberikan nilai (angka). Penilaian ini dirancang untuk

3 7 mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dan ketercapaian indikator pelajaran oleh siswa. Penilaian sumatif dibedakan menjadi dua macam, yaitu penilaian tes dan penilaian nontes. Hasil penilaian ini selama satu semester secara kolektif merupakan komponen evaluasi. Kedua jenis penilaian yang telah disebutkan di atas sangat penting dalam proses pembelajaran walaupun memiliki tujuan yang berbeda. Penilaian yang pertama digunakan untuk memperbaiki atau merencanakan pembelajaran, sedangkan penilaian selanjutnya digunakan untuk menentukan tingkat pencapaian akademik yang telah dicapai siswa. Bloom, Hasting, & Madaus dalam Edward & Richard (2007: 219) menyatakan: keduanya merupakan bagian yang sangat vital dalam menguasai proses belajar dan mengajar (Both are the vital part of mastery teaching and learning). Dengan demikian rangkuman pengertian dari penilaian hasil belajar dalam pembelajaran adalah segala kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan secara disengaja dan sistematis dalam mengumpulkan informasi yang akan digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan tentang pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa untuk berbagai macam kepentingan/tujuan pembelajaran. 2. Instrumen Penugasan dan Rubrik Penilaian Berdasarkan tujuan pembelajaran, aktivitas penilaian di kelas dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah: pertama pada ranah kognitif, yaitu

4 8 penilaian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan berpikir. Kedua, pada ranah afektif adalah penilaian yang dilakukan untuk mengembangkan sikap, rasa dan watak/kepribadian. Ketiga, pada ranah psikomotor, yaitu penilaian untuk meningkatkan keterampilan secara fisik. Salah satu tuntutan dari suatu proses penilaian adalah menghasilkan penilaian yang valid. Menurut Nitko dan Brookhart (2007: 127), karena format alat penilaian (instrumen) yang berbeda tidak memberikan hasil penilaian yang valid untuk semua tujuan (different assessment options are not equally valid for all purposes), maka diperlukan format instrumen yang berbeda untuk tujuan penilaian yang berbeda. Salah satu contohnya adalah penilaian dengan tugas. Dalam Permendiknas tahun 2006 disebutkan : Penilaian hasil belajar oleh guru menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. Ada banyak jenis format tugas dalam proses penilaian hasil belajar siswa, Nitko dan Brookhart (2007: 127) menggolongkan ke dalam empat kategori, yaitu: 1) format paper and pencil, meliputi: bentuk pilihan, jawaban singkat, menjodohkan, essay dan lain-lain, 2) format unjuk kerja, meliputi: checklist, rating scales dan sign and category systems, 3) format aktivitas jangka panjang, meliputi: projects, extended written assginments, laboratory exercises dan portofolio, 4) format komunikasi personal, meliputi: wawancara dan pertanyaan verbal.

5 9 Tidak jauh berbeda dengan pernyataan sebelumnya, Roestiyah (1988: 133) menyatakan bahwa: Tugas diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu di cari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan mengumpulkan sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bisa juga melakukan eksperimen. Tugas itu juga dapat berupa perintah, kemudian siswa mempelajari bersama teman atau dikerjakan sendiri dan menyusun laporan /resume. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat ditarik suatu definisi dari instrumen penugasan, yaitu salah satu instrumen penilaian hasil belajar dengan menggunakan berbagai teknik baik tes maupun nontes yang berfungsi tidak hanya untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, tapi juga untuk mengukur kemampuan afektif dan psikomotor siswa. Instrumen penugasan membutuhkan rubric sebagai acuan penilaian. Heidi Goodrich Andrade dalam Zainul (2001: 5) mendefinisikan rubric sebagai suatu alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung. Definisi yang dikemukakan oleh Goodrich ini sangat singkat dan jelas, sehingga hanya dengan sekali membacanya, kita sudah tahu dan mengerti apakah hakikat rubric sebenarnya. Tidak jauh berbeda dengan Goodrich, Arends (2008: 244) mendefinisikan scoring rubrics sebagai deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk menilainya. Untuk memudahkan dalam membuat rubrics, Mertler (2001) dalam Arends (2008: 245, 247) membuatkan templatenya sebagai berikut: Tabel 2.1 Rubrik Holistik oleh Mertler (2001)

6 Skor Deskripsi Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang permasalahannya. 5 Seluruh persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons. Memperlihatkan pemahaman yang cukup tentang permasalahannya. 4 Seluruh persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons. Memperlihatkan pemahaman parsial tentang permasalahannya. 3 Kebanyakan persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons. Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang permasalahannya. Banyak 2 persyaratan tugas yang tidak tampak dalam respons. 1 Memperlihatkan sama sekali tidak memahami permasalahannya. 10 Tabel 2.2 Rubrik Analitik oleh Mertler (2001) Kriteria #1 Kriteria #2 Kriteria #3 Mulai Mengembangkan Menguasai *Exemplary Skor Deskripsi yang Deskripsi Deskripsi merefleksikan yang yang pergeseran ke arah merefleksik merefleksik kinerja tingkat an kinerja an kinerja menguasai. tingkat paling Deskripsi yang merefleksik an kinerja tingkat pemula. Deskripsi yang merefleksik an kinerja tingkat pemula. Deskripsi yang merefleksik an kinerja tingkat pemula. Deskripsi yang merefleksikan pergeseran ke arah kinerja tingkat menguasai. Deskripsi yang merefleksikan pergeseran ke arah kinerja tingkat menguasai. menguasai. Deskripsi yang merefleksik an kinerja tingkat menguasai. Deskripsi yang merefleksik an kinerja tingkat menguasai. tinggi. Deskripsi yang merefleksik an kinerja paling tinggi. Deskripsi yang merefleksik an kinerja paling tinggi. Kriteria Deskripsi Deskripsi yang Deskripsi Deskripsi #4 yang merefleksik an kinerja tingkat pemula. merefleksikan pergeseran ke arah kinerja tingkat menguasai. yang merefleksik an kinerja tingkat menguasai. yang merefleksik an kinerja paling tinggi. Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett (2007), rubric adalah alat skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik.

7 11 Berbeda dengan dua pendapat sebelumnya, Bernie dan Nancy merincikan kembali rubric sebagai berikut: fokus untuk mengukur suatu sasaran (kinerja, perilaku, atau mutu), menggunakan peringkat, dan berisi karakteristik spesifik yang diatur dalam skala yang menggambarkan standar kinerja yang akan diukur tersebut. Lebih sederhana dari itu Nitko (1996: 241) menyatakan dalam bukunya, Scoring rubrics adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja siswa. Sama halnya dengan Goodrich, Nitko juga mendefinisikan scoring rubric secara sederhana, singkat, dan jelas. Sedikit berbeda dengan empat definisi sebelumnya, Popham (1995: 148) lebih menggunakan kata criteria dalam mendefinisikan rubrics. Menurutnya criteria adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi respon siswa dalam rangka mempertimbangkan sejauh mana kecukupan unjuk kerja yang mereka tampilkan. Menurut Zainul (2001) sebagai kriteria dan alat penskoran, rubrik terdiri dari Senarai dan gradasi mutu. Senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai. Gradasi mutu mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk. Menurut istilah yang digunakan dalam Chicago Public Schools (dalam Zainul, 2001), secara singkat scoring rubric terdiri atas beberapa elemen, yaitu (1) dimensi yang akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa, (2) definisi dan contoh yang merupakan penjelasan dari setiap dimensi, (3) skala yang akan digunakan menilai dimensi, dan (4) standar untuk setiap kategori kinerja.

8 12 Secara umum ada dua tipe rubrics, yaitu holistik dan analitik. Rubric holistik memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian tentang kinerja (produk atau proses) secara keseluruhan, terlepas dari bagian-bagian komponennya. Sedangkan rubric analitik menuntut pemberi skor untuk menilai komponenkomponen yang terpisah atau tugas-tugas individual yang berhubungan dengan kinerja yang dimaksud. Menurut Martin (2000: 34-35) rubric holistik adalah rubric yang menggunakan skor tunggal dalam menilai produk, proses, dan penampilan. Rubric holistik terdiri dari beberapa kriteria namun tetap merujuk dalam satu klausa atau paragraf. Sedangkan rubric analitik menilai produk, proses, dan penampilan dalam atribut atau dimensi yang terpisah dan mempunyai deskriptor untuk tiap dimensinya. Namun pada buku Educational Assessment of Students, Nitko (1996: 266) mengemukakan bahwa rubric ada 3 jenis, yaitu : 1) rubric holistik, yaitu rubric yang menilai proses secara keseluruhan tanpa adanya pembagian komponen secara terpisah, 2) rubric analitik, yaitu rubric yang menilai proses secara terpisah dan hasil akhirnya adalah dengan menggabungkan penilaian dari tiap komponen, dan 3) Holistik dengan catatan, yaitu rubric untuk mendukung penilaian holistik karena didalamnya disertai dengan catatan mengenai kekuatan dan keterbatasan dari proses yang sedang dinilai. Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa rubrik yaitu alat yang berisi seperangkat kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja siswa.

9 13 B. Teknik Peta Pikiran 1. Pengertian Teknik Peta Pikiran Teknik peta pikiran dikembangkan oleh Buzan (2004), yang didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak sebenarnya. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dalam otak dan memicu ingatan agar lebih mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional, karena teknik ini mengaktifkan kedua belah otak (otak kanan dan otak kiri). Buzan (2004: 68) memberikan pengertian dari teknik peta pikiran sebagai berikut : Peta pikiran adalah ekspresi dari pemikiran radian karena peta pikiran adalah fungsi alami dari pikiran manusia. Ini adalah teknik grafik yang berdaya guna yang menyediakan kunci universal untuk membuka potensi otak. Peta pikiran dapat diterapkan pada setiap aspek kehidupan dimana perbaikan pengetahuan dan pemikiran yang lebih jelas akan meningkatkan prestasi manusia. Peta pikiran mempunyai empat karakteristik penting: a) Subjek yang menjadi perhatian mengalami kristalisasi dalam citra sentral. b) Tema utama dari subjek memancar dari citra sentral sebagai cabangcabang. c) Cabang-cabang ini terdiri dari citra kunci atau kata kunci yang dituliskan di garis yang berasosiasi. Topik-topik dengan tingkat kepentingan yang lebih kecil juga digambarkan sebagai cabangcabang yang melekat pada cabang dari tingkat yang lebih tinggi. d) Cabang-cabang ini membentuk nodus yang saling berhubungan. Penjelasan di atas memberikan kesimpulan pengertian dari teknik peta pikiran, yaitu teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan grafis. Peta pikiran dapat

10 14 dianalogikan sebagai sebatang pohon yang yang terdiri atas cabang-cabang pohon yang saling berhubungan satu sama lain. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.1 Ilustrasi bagian-bagian peta pikiran oleh Buzan (2004) 2. Manfaat Teknik Peta Pikiran Teknik peta pikiran akan membantu dalam merencanakan, mengatur, memunculkan ide-ide baru yang kreatif mengagumkan, dan menyerap fakta serta informasi dengan mudah. Menurut Michalko dalam Buzan (2004: 6) mengemukakan bahwa manfaat dari penggunaan teknik peta pikiran diantaranya: a. Teknik peta pikiran akan membantu mengaktifkan seluruh otak. b. Teknik peta pikiran akan membantu dalam membereskan akal dari kekusutan mental. c. Teknik peta pikiran memungkinkan kita untuk fokus dalam pokok bahasan. d. Teknik peta pikiran akan membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah. e. Teknik peta pikiran memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dari informasi yang diperoleh. f. Teknik peta pikiran mengisyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentang sesuatu dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

11 15 Gambaran secara umum tentang manfaat teknik peta pikiran dapat dilihat pada contoh Gambar 2.2. Gambar 2.2 adalah gambar peta pikiran gelombang elektromagnetik yang peneliti buat sebagai contoh dalam instrumen penugasan yang akan peneliti kembangkan. Gambar 2.2 Peta Pikiran Gelombang Elektromagnetik. 3. Kelebihan Teknik Peta Pikiran Kelebihan teknik peta pikiran menurut Porter (2005: 17), yaitu: a. Fleksibel Jika seseorang tiba-tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal, dengan menggunakan teknik peta pikiran, dapat dengan mudah menambahkan di tempat yang sesuai dalam peta pikiran. b. Dapat memusatkan perhatian Tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata, tetapi seseorang dapat berkonsentrasi pada gagasannya. c. Meningkatkan pemahaman Ketika membaca suatu tulisan atau laporan teknik peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti. d. Menyenangkan

12 e. Imajinasi dan kreatifitas tidak terbatas, dan hal ini menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan menjadi lebih menyenangkan Langkah-langkah Membuat Peta Pikiran Membuat peta pikiran menggunakan pena atau pensil berwarna dan kertas kosong tak bergaris. Mulailah dari bagian tengah kertas, gunakan kertas secara melebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat dalam menuangkan pikiran. Buzan (2004: 15-16) mengemukakan langkah-langkah untuk membuat catatan dengan menggunakan teknik peta pikiran, yaitu sebagai berikut. a. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena, memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dengan lebih bebas dan alami. b. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena, gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Gambar sentral akan lebih menarik, membuat tetap fokus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak. c. Menggunakan warna. Mengapa? Karena, bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga dan seterusnya. Mengapa? Karena, otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua atau tiga hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang informasi akan lebih mudah diingat dan dipahami. e. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena, garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata. f. Gunakan kata kunci untuk setiap garis, kembangkan untuk menambahkan detailnya. Mengapa? Karena, kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas pada peta pikiran. Tulislah gagasan tersebut dengan huruf kapital. g. Gunakan gambar. Mengapa? Karena, setiap gambar bermakna seribu kata, sehingga lebih mudah diingat. Peta pikiran akan semakin menarik jika semua komponen-komponen seperti gambar, simbol, warna, garis lengkung berpadu dalam satu tatanan harmonis

13 17 dan menghasilkan suatu interpretasi konsep yang benar, seperti contoh yang ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 2.3 Peta pikiran energi oleh learningfundamentals.com C. Instrumen Penugasan Berbasis Peta Pikiran Teknik peta pikiran diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mengelaborasikan kemampuan kognitifnya dalam menyerap, menganalisis, mengorganisasikan, dan menyajikan kembali informasi secara holistik dan menarik. Hal ini yang kemudian menjadi dasar acuan peneliti dalam mengembangkan instrumen penugasan. Bentuk penugasan yang cocok dengan teknik peta pikiran ini adalah lembar kerja atau worksheet yang dilengkapi dengan materi bacaan ilmiah. Menurut Abela, lembar kerja (worksheet) yang dilengkapi dengan materi bacaan, memiliki komponen sebagai berikut:

14 18 1) Dimulai dengan pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu. 2) Menyertakan pertanyaan teknik skimming dan scanning untuk mendorong siswa mendapatkan gambaran teks secara luas. 3) Menyediakan pertanyaan secara komprehensif. 4) Menyediakan pertanyaan diskusi untuk memperkenalkan siswa umpan balik pembelajaran. Berdasarkan analisa di atas, maka peneliti menyusun spesifikasi produk yang berisi beberapa komponen pokok sebagai berikut: 1. Lembar materi bacaan fisika Materi dasar fisika dalam lembar kerja ini diturunkan dari kompetensi dasar dalam silabus, materi-materi tersebut kemudian peneliti bagi lagi menjadi subsub materi dengan mengacu pada indikator pembelajaran. Sub-sub materi tersebut yang kemudian peneliti sajikan dalam bentuk materi bacaan fisika yang berisi lembar artikel berita online dan ringkasan materi. Materi bacaan fisika yang disediakan menuntut siswa untuk melakukan teknik skimming dan scanning. Teknik Skimming adalah teknik membaca untuk mendapatkan ide pokok atau intisari terhadap suatu bacaan, sedangkan scanning adalah teknik membaca dengan melompat untuk lansung ke sasaran yang dicari. Menurut Rahmat langkah-langkah skimming dan scanning: Langkah-langkah skimming adalah : 1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. 2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut. 3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragrap. 4. Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keywordnya

15 19 5. Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut Sedangkan langkah-langkah scanning adalah: 1. Perhatikan penggunaan 2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya. 3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf 2. Lembar aktivitas curah gagasan (Brainstorming) Lembar kerja peta pikiran (mindmap worksheet) menggunakan metode curah gagasan (brainstorming) sebagai dasar pengembangannya. Seperti yang dijabarkan dalam Wikipedia tentang teknik peta pikiran: Pemetaan pikiran menggunakan teknik curah gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan melukiskannya secara kesatuan di sekitar tema utama seperti pohon dengan akar, ranting, dan daun-daunnya. Tahap pertama setelah tema ditentukan dan kata kunci hasil curah gagasan dituliskan, dilukis, dan ditandai dengan warna atau simbol tertentu adalah menyusun ulang kata kunci tersebut. Kemudian proses curah gagasan diteruskan kembali secara bebas. Kata kunci yang digunakan disarankan hanya satu kata tunggal. Sementara Roestiyah (2001: 73) memberikan definisi curah gagasan sebagai berikut: Metode Brainstorming adalah suatu teknik mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua siswa yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut. Sedangkan menurut Kristanto dalam

16 20 Metode curah gagasan merupakan pengembangan dari metode kode kata. Cara yang dipakai oleh metode kode kata ini adalah dengan memilih kata kunci dari tema suatu bahan bacaan yang sudah ditentukan. Kata ini dipakai sebagai pijakan awal yang akan menuntun siswa untuk menemukan satu tema dari bahan bacaan yang spesifik. Setiap kata akan memicu siswa untuk memikirkan beberapa pengalaman yang siswa miliki. Ketika siswa mengingat kembali satu pengalaman belajar, hal itu akan mendorong siswa untuk menghubungkannya dengan pengalaman belajar lain yang mungkin terlupakan. Berawal dari sebuah kata, siswa menuliskan semua ide yang berkaitan dengan kata tersebut. Hal ini dapat diibaratkan seperti mencurahkan air di dalam gelas ke dalam baskom. Seluruh isi gelas dituangkan semuanya. Tidak ada yang dipilih-pilih. Demikian juga dalam menuliskan ide, menuliskan apa saja yang terlintas di otak tanpa menyeleksinya, tidak perlu memusingkan urut-urutannya, alur logika atau ejaan tulisan. Empat langkah dalam melakukan curah gagasan menurut Smith, yaitu: 1. Siapkan kertas kosong tak bergaris dan minimal dua spidol dengan warna yang berbeda. 2. Tentukan suatu tema yang akan menjadi objek curah gagasan, buatlah daftar pertanyaan yang mungkin dari tema tersebut sebagai umpan balik untuk mengeluarkan pendapat/ide tentang tema tersebut. 3. Tentukan batas waktu untuk melakukan curah gagasan. 4. Evaluasi kembali hasil curah gagasan tersebut dengan melibatkan orang lain. Dalam lembar kerja peta pikiran yang peneliti kembangkan, aktivitas brainstorming termanifestasikan dalam lembar aktivitas yang kemudian akan mengarahkan siswa untuk membuat peta pikiran. Lembar kerja siswa berbasis peta pikiran ini merupakan salah satu komponen penilaian hasil belajar yang berfungsi sebagai media pembelajaran. Menurut Suyanto (2006), media pembelajaran dikatakan baik atau efektif jika telah dilakukan tiga uji penting (pada kondisi tertentu) yaitu uji isi materi, uji desain media, dan uji efektivitas

17 21 media. Rentang nilai yang digunakan dari penilaian setiap uji adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Konversi skor kualitas ke pernyataan kualitas Skor kualitas Pernyataan kualitas 3,26-4,00 Sangat Baik 2,51-3,25 Baik 1,76-2,50 Cukup Baik 1,01-1,75 Kurang Baik D. Gelombang Elektromagnetik 1. Gelombang Elektromagnetik a. Gelombang elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik kali pertama dikemukakan oleh James Clerk Maxwell ( ). Maxwell menurunkan beberapa persamaan yang berujung pada hipotesisnya mengenai gelombang elektromagnetik. Menurut Maxwell, ketika terdapat perubahan medan listrik (E), akan terjadi perubahan medan magnetik (B). Perubahan medan magnetik ini akan menimbulkan kembali perubahan medan listrik dan seterusnya. Maxwell menemukan bahwa perubahan medan listrik dan perubahan medan magnetik ini menghasilkan gelombang medan listrik dan gelombang medan magnetik yang dapat merambat di ruang hampa. Gelombang medan listrik (E) dan

18 medan magnetik (B) inilah yang kemudian dikenal dengan nama gelombang elektromagnetik. 22 Gambar 2.4 Gelombang elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang medan dan bukan gelombang partikel, seperti pada air atau pada tali. Oleh karena gelombang medan inilah, gelombang elektromagnetik dapat merambat di ruang hampa. Kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik bergantung pada permitivitas listrik dan permeabilitas magnetik medium. Maxwell menyatakan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik memenuhi Persamaan: Dengan: = permitivitas listrik medium, = 1 = permeabilitas magnetik medium di ruang hampa, 0= 8, C 2 /Nm 2, dan = 0 7 Ns 2 /C 2. Gelombang elektromagnetik kali pertama dibangkitkan dan dideteksi melalui eksperimen yang dilakukan oleh Heinrich Hertz ( ) pada

19 23 tahun Berdasarkan eksperimen tersebut, Hertz menyimpulkan sifatsifat gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut: 1) Merupakan perambatan getaran medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus terhadap arah rambatnya dan termasuk gelombang transversal. 2) Tidak bermuatan listrik sehingga tidak dipengaruhi atau tidak dibelokkan oleh medan listrik atau medan magnet. 3) Tidak bermassa dan tidak dipengaruhi medan gravitasi. 4) Merambat dalam lintasan garis lurus. 5) Dapat merambat di ruang hampa. 6) Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, serta polarisasi. 7) Kecepatannya di ruang hampa sebesar m/s. b. Spektrum gelombang elektromagnetik Sebuah gelombang elektromagnetik, mempunyai frekuensi f dan panjang v melalui persamaan v = f melalui ruang hampa udara, kecepatanya v = c, sehingga c = f Seperti yang ditunjukkan pada gambar, gelombang elektromagnetik memiliki jangkauan frekuensi yang cukup besar, yaitu 10 4 sampai dengan Hertz. Karena semua gelombang elektromagnetik merambat melalui ruang hampa udara dengan kecepatan c = 3 x 10 8 m/s, sehingga panjang gelombang dari tiap-tiap gelombang elektromagnetik juga dapat ditentukan melalui persamaan c = f. Deret gelombang elektromagnetik beserta

20 24 frekuensi atau panjang gelombangnya disebut inilah yang disebut dengan spektrum gelombang elektromagnetik. Gambar 2.5 Spektrum gelombang elektromagnetik. 2. Aplikasi Gelombang Elektromagnetik a. Sinar Gamma Sinar gamma termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara Hz Hz. Sinar gamma merupakan hasil reaksi yang terjadi dalam inti atom yang tidak stabil. Sinar gamma mempunyai daya tembus yang paling kuat dibanding gelombang-gelombang yang masuk dalam kelompok gelombang elektromagnetik. Sinar gamma dapat menembus pelat besi yang tebalnya beberapa cm. Penyerap yang baik untuk sinar gamma adalah timbal. Aplikasi sinar gamma dalam bidang kesehatan adalah untuk mengobati

21 25 pasien yang menderita penyakit kanker atau tumor. Sumber radiasi yang sering digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit ini adalah Cobalt-60 atau sering ditulis Co-60. Salah satu alat untuk mendeteksi sinar gamma adalah detektor Geiger - Muller. Ada jenis detektor sinar gamma yang lain yaitu detektor sintilasi NaI-TI. b. Sinar-X (Rontgen) Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun 1895 sehingga sering disebut sebagai sinar Rontgen. Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara Hz Hz. Sinar-X merupakan hasil transisi electron-elektron di kulit bagian dalam, transisi terjadi dalam atom. Sinar-X mempunyai daya tembus terbesar kedua sesudah sinar gamma. Sinar-X dapat menembus daging manusia. Sinar sering digunakan dalam bidang kesehatan untuk mengecek pasien yang mengalami patah tulang. Pasien yang mengalami patah tulang diambil fotonya dengan sinar-x. Sinar-X juga digunakan di bandara pada pengecekan barang-barang penumpang di pesawat. Di pelabuhan digunakan untuk mengecek barang-barang (peti kemas) yang akan dikirim dengan kapal laut. c. Sinar Ultraviolet (UV) Sinar ultraviolet termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara Hz Hz. Sinar ultraviolet ini merupakan hasil transisi elektron-elektron pada kulit atom atau molekul. Sinar ultraviolet tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar ini dapat dideteksi dengan menggunakan pelat-pelat film tertentu yang peka terhadap

22 26 gelombang ultraviolet. Matahari merupakan sumber radiasi ultraviolet yang alami. Sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari tidak baik pada kesehatan khususnya kulit jika mengenai manusia. Manusia terlindungi dari sinar ultraviolet dari matahari karena adanya lapisan ozon di atmosfer yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet ini. Aplikasi sinar ultraviolet ini banyak dipakai di laboratorium pada penelitian bidang spketroskopi, salah contohnya untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam bahan-bahan tertentu. d. Sinar Tampak (Cahaya) Sinar tampak sering juga disebut sebagai cahaya. Sinar tampak termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara 4,3 x Hz - 7 x Hz. Sinar ultraviolet ini merupakan hasil transisi elektron-elektron pada kulit atom atau molekul. Matahari merupakan sumber cahaya tampak yang alami.. Seperti juga sinar ultraviolet, sinar tampak banyak dipakai juga dalam bidang spektroskopi untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam bahan. e. Sinar Inframerah Sinar inframerah ini merupakan hasil transisi vibrasi atau rotasi pada molekul. Sinar inframerah termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi di bawah 4,3 x Hz sampai sekitar 3 Ghz. Sinar inframerah tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar infra merah dapat dideteksi dengan menggunakan pelat-pelat film tertentu yang peka terhadap gelombang inframerah. Pesawat udara yang terbang tinggi ataupun satelit-satelit dapat membuat potretpotret permukaan bumi, dengan

23 27 mempergunakan gelombang inframerah. Seperti juga sinar ultraviolet dan sinar tampak, sinar inframerah banyak dipakai juga dalam bidang spektroskopi untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam bahan. f. Gelombang Radar (gelombang mikro) Gelombang mikro (microwave) mempunyai frekuensi 3 GHz. Gelombang mikro ini dapat digunakan untuk alat komunikasi, memasak, dan radar. Radar adalah singkatan dari Radio Detection and Ranging. Antena radar dapat bertindak sebagai pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. g. Gelombang Televisi Gelombang televisi mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari gelombang radio. Gelombang televisi ini merambat lurus, tidak dapat dipantulkan oleh lapisan-lapisan atmosfer bumi. Gelombang televisi banyak dipakai dalam bidang komunikasi dan siaran. Pada proses penangkapan siaran televisi sering diperlukan stasiun penghubung (relay) agar penangkapan gambar dan suara lebih baik. h. Gelombang Radio Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar dan diterima oleh antena penerima. Luas daerah yang dicakup dan panjang gelombang yang dihasilkan dapat ditentukan dengan tinggi rendahnya antena. Gelombang radio tidak dapat secara langsung didengar, tetapi energi gelombang ini harus diubah menjadi energi bunyi oleh pesawat radio sebagai penerima.

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet

Lebih terperinci

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang

Lebih terperinci

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd Mind Mapping Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 1. Hakikat Mind Mapping Mind Mapping atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak yang menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 45 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MAN Sumpur : Fisika : X / II : Gelombang Elektromagnet : 2 x 40 (1 x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 32 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MAN Sumpur Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II Materi Pokok : Gelombang Elektromagnet Alokasi Waktu : 2 x 40 (1 x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

Teori Gelombang Mikro. Yuli Kurnia Ningsih

Teori Gelombang Mikro. Yuli Kurnia Ningsih Teori Gelombang Mikro Yuli Kurnia Ningsih Bahan Ajar Pendahuluan Saluran transmisi gelombang mikro Transformasi impedansi untuk kesepadanan (matching) Perangkat pasif gelombang mikro: Coupler Filter Mixer

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gelombang Elektromagnetik 187 B A B B A B 9 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkan kalian berfikir bagaimana gelombang radio dapat memancar dari pemancar radio menuju ke radio

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

Fisika Umum (MA 301) Cahaya Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak

Lebih terperinci

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

Bab VI Gelombang Elektromagnetik

Bab VI Gelombang Elektromagnetik Bab VI Gelombang Elektromagnetik Sumber : http://www.fysioweb.nl Hasil foto sinar-x atau Rontgen memperlihatkan gambar thorak. Sinar- X salah satu dari gelombang elektromagnetik digunakan dalam bidang

Lebih terperinci

PERTEMUAN PERTAMA. Apa itu Elektromagnetik?

PERTEMUAN PERTAMA. Apa itu Elektromagnetik? PERTEMUAN PERTAMA Apa itu Elektromagnetik? Setiap orang pada umumnya memiliki telepon genggam (handphone) disingkat HP. Namun, apakah kita menyadari bahwa setiap HP memiliki radiasi gelombang, yakni Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - Pengertian Gelombang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - Pengertian Gelombang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengertian Gelombang Gelombang adalah getaran yang merambat. Ciri dari setiap gelombang adalah gelombang merambatkan energi. Pada gelombang mekanik, hal ini diperlihatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET PENDAHULUAN Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan,

Lebih terperinci

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang

Lebih terperinci

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Mind Mapping a. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping Sadiman (dalam Rianti, 2012, h.9) menjelaskan media pembelajaran

Lebih terperinci

Makalah Gelombang Elektromagnetik

Makalah Gelombang Elektromagnetik Makalah Gelombang Elektromagnetik BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 39 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MAN Sumpur : Fisika : X / II : Gelombang Elektromagnet : 2 x 40 (1 x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind map atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup dan sedang bekerja (Bahaudin, 1999:53). Mind map adalah teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains disingkat menjadi IPA, merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Bab 8 Gelombang Elektromagnetik. 186 Fisika X untuk SMA/MA. gelombang. Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet (teori Maxwell)

PETA KONSEP. Bab 8 Gelombang Elektromagnetik. 186 Fisika X untuk SMA/MA. gelombang. Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet (teori Maxwell) PETA KONSEP Bab 8 Gelombang Elektromagnetik Gelombang Gelombang elektromagnetik Gelombang mekanik Medan listrik Medan magnet Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet (teori Maxwell) Cahaya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika UTS Fisika Latihan 2 Kelas 12 Doc. Name: AR12FIS02UTS Version: 2014-10 halaman 1 01. Gelombang transversal pada tali horizontal dengan panjang gelombang 8 m merambat dengan kelajuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini berisi tentang beberapa pendapat para ahli mengenai pembelajaran IPA, metode pembelajaran mind mapping, hasil belajar, penerapan mind mapping

Lebih terperinci

Jenis dan Sifat Gelombang

Jenis dan Sifat Gelombang Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini merupakan penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis deskripsi dengan metode pembelajaran Mind Mapping pada peserta didik kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 10 Fisika Bab 8 Gelombang Elektromagnetik - Latihan Soal Doc. Name: AR10FIS0801 Version: 2013-03 halaman 1 01. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi tinggi ke rendah

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan teknologi: 1. Gelombang Radio Gelombang radio digunakan dalam sistem pembicaraan jarak jauh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau dikenal juga dengan sains menurut Bundu (2006) merupakan sejumlah proses kegiatan

Lebih terperinci

PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN NO SOAL KUNCI SKOR

PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN NO SOAL KUNCI SKOR . Penilaian Tes Formatif. Pertemuan I PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN NO SOAL KUNCI SKOR Gelombang elektromahnetik termasuk Gelombang elektromagnetik 6 dalam gelombang apa? Jelaskan! termasuk gelombang tranversal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia lahir dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

RADIASI ELEKTROMAGNETIK Bahan Ajar Fisika FEBRI YENTI RADIASI ELEKTROMAGNETIK Kelas XII Semester 2 Radiasi Elektomagnetik IDENTITAS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : SMA N 3 BUKITTINGGI XII / II Materi Pokok

Lebih terperinci

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING Suhel Madyono Universitas Negeri Malang Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038 e-mail: suhel.madyono.fip@um.ac.id Abstrak: Metode pembelajaran di SD

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel. n Getaran dan Gelombang Bab XXI GETARAN DAN GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya. Peta Konsep Getaran terdiri atas - Frekuensi

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat dualisme partikel dan gelombang

Lebih terperinci

Spektrum elektromagnetik. Frekuensi radio

Spektrum elektromagnetik. Frekuensi radio Spektrum elektromagnetik Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per

Lebih terperinci

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA Rabu, 16 Maret 2016, Pkl. 19.00 20.30 WIB. online.sonysugemacollege.com Onliner : Pak Wasimudin S. 1. Sifat umum dari gelombang antara lain: (1) dapat mengalami interferensi (2)

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTENTIK ASSESMEN BERUPA PENILAIAN PROYEK DENGAN PRODUK MIND MAPPING PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTENTIK ASSESMEN BERUPA PENILAIAN PROYEK DENGAN PRODUK MIND MAPPING PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 2355 7109 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya KAb. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Mind Mapping Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ulih dalam Slameto (2003:65)

Lebih terperinci

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Releksi, Reraksi, Intererensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik Apa

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 02

Xpedia Fisika DP SNMPTN 02 Xpedia Fisika DP SNMPTN 02 Doc. Name: XPFIS9907 Version: 2012-06 halaman 1 25. Sebatang magnet digerakkan melalui kawat. Jika magnet itu tiba-tiba berhenti di tengahtengah kawat, apa yang terjadi? (A)

Lebih terperinci

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

GROUND PENETRATING RADAR (GPR) BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR) 2.1 Gelombang Elektromagnetik Gelombang adalah energi getar yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Selain radiasi elektromagnetik,

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya 1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM) Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd. KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA Optika = llmu yang membahas tentang cahaya. Optik terbagi menjadi 2: optika geometris dan optika fisis. Optika Geometris membahas tentang pemantulan dan pembiasan. Sedangkan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika

Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Fisika Kelas 12 Kurikulum 2013 Doc. Name: K13AR12FIS02UAS Version: 2016-04 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari bunyi. Karen kita memiliki alat indera yaitu telinga yang berfungsi untuk mendengar bunyi. Bunyi adalah salah

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

Radio dan Medan Elektromagnetik

Radio dan Medan Elektromagnetik Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / I Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala dalam menyelesaikan masalah 1.1 gejala dan ciriciri secara umum.

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK LAMPIRAN XV SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN MATERI POKOK KELAS/ SEMESTER PENELITI LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES : MAN 1 PADANG : FISIKA : 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi. Pertemuan 5 MODUL Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI POKOK BAHASAN ERA TELEKOMUNIKASI DESKRIPSI Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 204/205 Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII / IPA Paket : 0 Hari / Tanggal

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 6 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Setelah mempelajari materi "Gelombang Elektromagnetik" diharapkan Anda dapat menyusun deret gelombang elektromagnetik berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang serta mengindentifikasi

Lebih terperinci

Sumber Cahaya dan Sumber Tenaga

Sumber Cahaya dan Sumber Tenaga Sumber Cahaya dan Sumber Tenaga Paper Halaqoh Disusun pada tanggal, 22 April 2013 Pembina Prof. Dr. KH. Ahmad Mudlor,SH Oleh M. Kholil Mahasiswa Semester 2 Fakultas Teknologi Pertanian Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 PENGANTAR SPEKTROSKOPI Pengertian Berdasarkan teori klasik spektoskopi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

ISTILAH DI NEGARA LAIN

ISTILAH DI NEGARA LAIN Geografi PENGERTIAN Ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek

Lebih terperinci

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X. EKO NURSULISTIYO Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X. Struktur gambar tersebut disebut alur Laue (Laue

Lebih terperinci

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

Gelombang Transversal Dan Longitudinal Gelombang Transversal Dan Longitudinal Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

BAB III GROUND PENETRATING RADAR

BAB III GROUND PENETRATING RADAR BAB III GROUND PENETRATING RADAR 3.1. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terdiri dari medan elektrik (electric field) dan medan magnetik (magnetic field) yang dapat

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) Satuan Pendidikan : SMK Kelas /Semester : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Oleh Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Metode Belajar yang Efektif Yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2010 Oleh Pusat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 KOMPETENSI INTI: KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari hari ke hari semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut meliputi

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KTSP. Sosialisasi KTSP

SISTEM PENILAIAN KTSP. Sosialisasi KTSP SISTEM PENILAIAN KTSP Assessment Purposes Keeping track, Melacak kemajuan peserta didik Checking up, Mengecek ketercapaian kemampuan. Finding out, Mendeteksi kesalahan Summing up, Menyimpulkan PRINSIP

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang ini, ada beberapa hal yang akan disampaikan penulis. hal tersebut terkait masalah yang diangkat. masalah atau isu yang diangkat tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih baik serta dapat bertingkah

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci