METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON
|
|
- Suhendra Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Uomo, R. B. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON DALAM PEMECAHAN MASALAH OPTIMISASI TANPA KENDALA INDUCTED NEWTON STEEPEST DESCENT AS A NUMERICAL METHOD TO SOLVE OPTIMIZATION PROGRAM WITHOUT CONSTRAIN Rumono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang Tanggerang, Indonesia Rumono.budi.u@mail.ugm.ac.id Absra Peneliian eoriis ini mengaji mengenai meode numeri Sepes Descen erindusi Newon. Peneliian ini dilauan dengan cara memahami erlebih dahulu mengenai meode numeri Sepes Descen Newon, emudian mengonsrusi meode baru disebu dengan Sepes Descen erindusi Newon. Pada maalah ini uru diseraan pula conoh perhiungan numeri anara eiga meode ersebu besera analisis perhiungannya. Kaa Kunci: Meode Sepes Descen, Newon, Meode Sepes Descen erindusi Newon Absrac This research is invesigaing numerical mehod of Seepes Descen induced of Newon. Seps of his research can be described as follows: Firs, he auhor has o undersand he definiion and algorihm of Seepes Descen and Newon mehods. Afer ha, he second, auhor consrucing he new mehod called by Seepes Descen induced newon. In his paper, auhor also conaining examples of numerical couning among ha hree mehods and analyze hem self. Keyword: Seepes Descen, Newon, Seepes Descen Induced Newon. I. PENDAHULUAN Tida selamanya solusi analii dari suau permasalahan maemaia hususnya opimisasi dapa diemuan. Terag diemuan endala cuup rumi sehingga solusi analii ida mudah diemuan. Berdasaran hal ersebu solusi numeri merupaan sesuau hasil cuup realisis unu dicari mesi hasilnya merupaan hampiran. Meode numeri merupaan suau meode pendeaan (approximaion) dari solusi sejai, arenanya erdapa besarnya anga esalahan (eror) dihasilan oleh perhiungan numeri []. Kesalahan ini lebih sering diaibaan bai arena pemoongan suu aau pembulaan nilai. Masalah opimisasi merupaan persoalan banya menggunaan meode numeri dalam mencari solusi penyelesaian aala solusi analii suli diemuan. Menuru endalanya (consrain), masalah opimisasi dibagi yani masalah opimisasi dengan endala anpa endala, segan menuru variabel bebasnya masalah opimisasi juga dibagi aas dua, yani masah opimisasi dengan varibel bebas banya variabel bebas. Meode numeri unu menyelesaian masalah opmisasi dengan Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 8 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
2 Uomo, R. B. endala dapa menggunaan meode Kuhn-Tucer, segan unu masalah opimisasi anpa endala dengan variabel bebas dapa menggunaan meode Golden Rasio, Fibonacci, Bisesi, Dichoomus Secan. Lebih lanju unu menyelesaian masalah opmisasi dengan lebih dari variabel bebas dapa menggunaan meode Asial, Newon, Hoo and Jeeves, Sepes Descen, Arah Konjugasi, Roosenberg []. Maalah ini membahas mengenai meode numeri Seepes Descen erindusi newon. Peneliian dilauan dengan memahami erlebih dahulu mengenai meode numeri Seepes Descen Newon emudian memformulasian meode baru disebu dengan meode Seepes Descen erindusi Newon. Dalam maalah ini juga aan diberian conoh perhiungan numeri unu eiga meode ersebu besera analisisnya. II. KAJIAN TEORI A. Definisi Ruang Veor Himpunan a osong V merupaan ruang veor apabila x, y, z V a, b R sedemiian hingga memenuhi asioma-asioma sebagai beriu: [] i. x y V ii. x y y x iii. x y z x y z iv. V V V v. x V x x vi. ax V a x y ax ay vii. viii. a b x ax bx Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu ix. ab x abx x. x x B. Definisi Norm Diberian Ysembanrang, dua buah veor. Sembarang bilangan riil dinamaan norm dari apabila memenuhi asioma-asioma sebagai beriu: i. ii. a iii. a a, a R iv. Y Y C. Definisi Kombinasi Linear [] Misalan i, i m veor-veor di V maa disebu ombinasi linear dari veor-veor i jia m ai i D. Definisi Bebas Linear [] Veor i, i m anggoa-anggoa V disebu a bebas linear jia hanya jia erhadap bilangan-bilangan riil a semuanya nol sedemiian hingga m i a i i. Apabila pembua nol hanya a, maa veor-veor ersebu i diaaan bebas linear. E. Definisi Hubungan Veor [] Diberian dua buah veor Y, { x, x,..., x n dengan Y y y y n i {,,...,. Pernyaaan beriu adalah benar 88 Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
3 Uomo, R. B. i. Y jia hanya jia xi yi ii. i, i,,..., n Y jia hanya jia xi yi i, i,,..., n iii. Y jia hanya jia xi yi i, i,,..., n F. Definisi Bola Terbua [] Diberian sera. Himpunan ( ) * + merupaan perseiaran dari x aau disebu bola erbua dengan pusa x radius. G. Definisi Tii Dalam [] Tii disebu ii dalam (inerior poin) dari himpunan jia sehingga B x,. H. Definisi Tii Baas [] Tii disebu ii baas (boundary poin) dari himpunan jia seiap seiar dari x memua beberapa ii berada di beberapa ii ida berada di. I. Definisi Komplemen [] Jia, maa himpunan memua semua ii-ii ada di namun ida dari disebu omplemen dari. J. Definisi Himpunan Teruup [5] Himpunan disebu himpunan erbua jia seiap ii dari merupaan ii inerior dari. Lebih lanju himpunan Y Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu merupaan himpunan eruup jia omplemen dari himpunan erbua. K. Definisi Terbaas Ke Aas [5] Himpunan S diaaan erbaas e bawah jia dengan semua omponennya berhingga sedemiian sehingga x S, y x, sebalinya S diaaan erbaas e aas. L. Definisi Benu Kuadrai [5] F( ) c x c x... c x c x x nn n c x x... c x x..., dengan c ij R, i, j n disebu fungsi benu uadrai dengan n variabel x, x,..., x n M. Definisi Kondisi Kuadrai [6] Benu uadrai A disebu posiif (negaif) defini jia A ( ) unu semua erdapa seurangnya sau veor a nol sedemiian hingga A. Apabila ida memenuhi eduanya, maa benu uadrai ersebu diaaan indefinie. N. Definisi Minimum Global [6] Fungsi Fx ( ) diaaan memilii minimum global di x dalam S jia f ( x) f ( x ). O. Definisi Minimum Loal [6] Fungsi Fx ( ) diaaan memilii minimum loal (relaif) di x dalam S jia erdapa seiar dari x Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 89 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
4 Uomo, R. B. f ( x) f ( x ) sedemiian hingga seiap x di dalam perseiaran ersebu. unu P. Definisi Dere Taylor [] Dere Taylor unu fungsi F( ) { x, x,..., x n dengan sebagai didefinisian ' ( ) F( x) F( ) F( ) H( )( x) dengan merupaan suu berderaja besar, H( ) mari Hessian didefinisian sebagai F F F x x x x xn F F F H xx x xxn..... F F F xnx xnx x n Syara perlu agar merupaan ii esrim dari fungsi F( adalah ) F( ) dengan F( ) didefinisian sebagai F F F F( ),,..., x x xn Q. Algorima Sepes Descen [] Diberian Z F F x x x n fungsi ( ) (,,., ) aan { x, x,., x n dienuan nilai meminimalan fungsi F( ) ersebu. i. Ambil n { x, x,., xn R sembarang ii awal ò suau onsana posiif menyaaan besarnya esalahan eror dioleransi. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu Z Z Z,,, x x xn gradien fungsi Z saa, emudian ii. Dibenu Z enuan unu Z sera lauan unu Z iii. Jia Z, maa ierasi berheni, sebalinya ierasi dilanjuan iv. Cari dengan cara mencari ii Z d yani dengan esrim cara menderivaifan fungsi Z d menyama- denganan nol dengan arah pencarian d Z v. Nilai dienuan dengan d R. Algorima Newon [] Tahapan-ahapan dalam meode Newon analog dengan Sepes Descen, yani diberian fungsi Z F F x x x n ( ) (,,., ) aan { x, x,., x n dienuan nilai meminimalan fungsi F( ) ersebu. Lauan langah i sampai iii dalam Sepes Descen, namun Nilai adalah H Z dengan H merupaan invers meri Hessian eia. Lebih lanju ierasi berheni eia Z. III. PEMBAHASAN Berdasaran algorima Sepes Descen Newon, aan diembangan suau 9 Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
5 Uomo, R. B. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu meode baru disebu Meode Sepes Descen erindusi Newon. A. Algorima Sepes Descen Terindusi Newon Diberian fungsi aan Z F F x x x n ( ) (,,., ) { x, x,., x n dienuan meminimalan fungsi F( ) ersebu. i. Ambil n { x, x,., xn R ii sembarang ii awal ò suau onsana posiif menyaaan besarnya esalahan eror diolerasnsi. Z Z Z Z,,, x x xn Tenuan unu Z sera Z ii. Dibenu iii. Jia Z, maa ierasi berheni, sebalinya ierasi dilanjuan. iv. Cari dengan cara mencari ii Z d yani esrim fungsi dengan cara menderivaifan fungsi Z d menyama- denganan nol dengan arah pencarian d H Z B. Conoh Numeri Tenuan nilai { x, x meminimalan Z( x, x ) x x x x dengan menggunaan meode Sepes Descen Newon dengan oleransi esalahan ò. C. Solusi dengan Sepes Descen Ambil sebarang i awal {, R. Berdasaran masalah opimisasi di aas dapa dienuan Z,. Karena norm Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 9 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88 Z maa ierasi dilanjuan. Arah pencarian d Z, berdasaran hal ersebu dapa diperoleh. Apabila dicari, maa diperoleh nilai, Z, Z dengan. Ierasi berheni sehingga nilai x, x meminimalan masalah opimisasi di aas adalah,. Karena Z hal ini mengindiasian bahwa solusi numeri ini sama dengan solusi analiinya. D. Solusi dengan Newon Ambil sebarang i awal {, R. Berdasaran masalah opimisasi di aas dapa dienuan. Karena norm Z, Z maa ierasi dilanjuan.dibenu maris Hessian H. Berdasaran hal ersebu H H. Berdasaran hal diaas aan diperoleh Z H. Dengan, cara sama dapa dicari {, dengan nilai gradien Z, Z.Ierasi berheni sehingga
6 Uomo, R. B. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu nilai x, x meminimalan masalah opimisasi di aas adalah,. Dari solusi diperoleh melalui Sepes Descen Newon dengan pengambilan ii awal sama aan menghasilan solusi numeri ideni dengan solusi analii. E. Solusi dengan Sepes Descen Terindusi Newon Ambil sebarang ii awal {, R. Berdasaran masalah opimisasi di aas dapa dienuan.karena nilai norm Z, Z maa ierasi dilanjuan. Arah d H Z, dengan demiian diperoleh pencarian 5 9. Berdasaran hal ersebu diperoleh, Z,..dengan Karena Z, maa ierasi dilanjuan. Dengan analog diperoleh H H dengan H Z,. Berdasaran hal ersebu diperoleh, dengan gradien norm Z Z, Karena Z., maa ierasi berheni sehingga solusi nilai x, x 9 Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88 meminimalan masalah opimisasi di aas adalah,. Berrdasaran hal di aas pula, maa solusi numeri dalam solusi ini idenic dengan solusi analiinya. F. Conoh Numeri Pang embali conoh numeri. Apabila diambil nilai {, R,penyelesaian aan dilauan dengan iga meode. G. Penyelesian dengan Sepes Descen Berdasaran hal ersebu diperoleh dengan nilai norm Z, Z 5. Karena norm masih lebih besar dari, maa ierasi dilanjuan. Arah pencarian d Z, berdasaran hal 5 ersebu dapa diperoleh. Apabila 98 dicari, maa aan diperoleh 6, dengan nilai gradien Z.,.9 nilai norm Z.98, maa berdasaran hal ersebu ierasi dilanjuan. Dengan cara analog, maa aan diperoleh nilai d Z.,.9 berdasaran hal ersebu dapa diperoleh.9. Lebih lanju dengan caa sama diperoleh nilai.,.5 dengan gradien Z.,.8
7 Uomo, R. B. nilai norm Z.. Proses dilanjuan diperoleh d Z.,.8 sera nilai.5. Berdasaran hal ersebu diperoleh, dengan nilai gradien Z Z,. Berdasaran hal ersebu ierasi berheni solusi numerinya juga merupaan solusi analii. H. Penyelesian dengan Newon Diambil {, R Berdasaran hal ersebu diperoleh Z, dengan Z 5 ierasi dilanjuan. Lebih lanju dibenu mari Hessian H H. Berdasaran hal ersebu Z H, diperoleh nilai {, sehingga dengan nilai gradien Z, Z sehingga ierasi dilanjuan. Dengan langah sama diperoleh nilai Z H, sera dengan Z {, sehingga ierasi berheni. Berdasaran hal ersebu solusi numeri dengan Newon adalah {, sealigus merupaan solusi analii. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu I. Penyelesian dengan Sepes Descen Terindusi Newon Diambil {, R Berdasaran hal ersebu diperoleh Z, dengan Z 5. Berdasaran hal ersebu ierasi dilanjuan dengan langah analog diperoleh 5 nilai.6,.6 dengan nilai gradien Z.55,.9 nilai norm Z.99. Lebih lanju diperoleh nilai.96 dengan nilai norm Z.6, Kemudian diperoleh dengan Z {, sehingga ierasi sop. Solusi numeri dengan meode ini ideni dengan solusi analii. IV. PENUTUP Dari peneliian elah dilauan, erdapa beberapa hal dapa disimpulan:. Dalam suau masalah opimisasi dua variabel anpa enda dengan nilai awal erenu, solusi numeri Sepes Descen aan menghasilan solusi sama dengan Newon, dalam langah ierasi sama. Dalam hal erenu pula solusi numeri ini ideni dengan solusi analii pada masalah opimisasi dibahas dalam maalah ini. Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 9 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
8 Uomo, R. B.. Dalam nilai awal erenu dalam suau masalah opimisasi, solusi numeri dihasilan oleh meode Sepes Descen erindusi Newon aan menghasilan nilai sama dengan solusi dihasilan oleh edua meode di aas mesipun memerluan ierasi lebih panjang. Hal ini diarenaan nilai pada meode Sepes Descen diindusi dengan d H Z. Adaalanya meode Sepes Descen lebih bai dari Newon hal ini dapa diliha pada conoh edua yani dengan soal sama seperi conoh sau, namun ii awal berbeda.. Dari conoh dua, meode Sepes Descen erindusi membuuhan ierasi lebih panjang dari dua meode sebelumnya. Hal ini diarenaan aya indusi dari Newon epada Sepes Descen unu mengganian arah pencarian d pada Sepes Descen d Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu [] Howard Anon, Aljabar Linier, Penerjemah Panur Silaban, Jaara: Erlangga, 99. [] Edwin K. P. Chong, An Inroducion o Opimizaion, USA: John Wiley & Sons, Inc.. [5] S. Bazaraa. Mochar, Nonlinear Programming Theory and Algorihms, London: Willey Inerscience, 6. [6] Yoshiazu Sawaragi, Theory of muliobjecive opimizaion, London: Academic Press Inc [] Rumono Budi Uomo, (6, Mei), Maeri Ajar Meode Numeri FKIP UMT, hp:// s. RIWAYAT HIDUP PENULIS Rumono Budi Uomo, M.Sc. Lahir di Tangerang 6 Sepember 99. Penulis merupaan alumnus S Maemaia Undip (), S Maemaia UGM (5) searang selain beerja sebagai Dosen di Prodi Pendidian Maemaia UMT, Penulis juga mahasiswa program Dooral Maemaia ITB.Nama Penulis dilengapi dengan gelar. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan erima penulis sampaian epada Universias Muhammadiyah Tangerang aas segala duungan sehingga paper ini dapa erselesaian. DAFTAR PUSTAKA [] Rinaldi Munir, Meode numeric, Bandung: Informaia, 8. [] Salmah. Dia Opimisasi. Yogyaarya: FMIPA UGM,. 9 Jurnal Mosharafa, Volume 5 Nomor Sepember 6 p-issn: 86-8, e-issn: 5-88
InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012
InfiniyJurnal Ilmiah Program Sudi Maemaia STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, Sepember 2012 GRUP PERMUTASI SIKLIS DALAM PERMAINAN SUIT Oleh: Bagus Ardi Sapuro Jurusan Pendidian Maemaia, IKIP PGRI Semarang
Lebih terperinci4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI
4. ALIDITAS DA RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EALUASI Tujuan : Seelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu membua ala evaluasi bau unu program pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah ahap ahir dalam prosedur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini aan diemuaan beberapa onsep dasar yang beraian dengan analisis runun wau, dianaranya onsep enang esasioneran, fungsi auoorelasi dan fungsi auoorelasi parsial, macam-macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN
BAB PENDAHUUAN. ATAR BEAKANG Seringali ara enelii aau saisiawan melauan enganalisaan erhada suau eadaan/masalah dimana eadaan yang dihadai adalah besarnya jumlah variabel samel yang diamai. Unu iu erlu
Lebih terperinci( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x
III PEMODELAN Model Perumbuan Koninu Terbaasnya sumber-sumber penyoong (ruang, air, maanan, dll) menyebaban populasi dibaasi ole suau daya duung lingungan Perumbuan populasi lamba laun aan menurun dan
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI MODEL
21 BAB IV SIMULASI MODEL Pada bagian ini aan diunjuan simulasi model melalui pendeaan numeri dengan menggunaan ala banu peranga luna Mahemaica. Oleh arena iu dienuan nilai-nilai parameer seperi yang disajian
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH
KINETIK REKSI HOMOGEN SISTEM BTH SISTEM REKTOR BTH OLUME TETP REKSI SEDERHN (SERH/IREERSIBEL Beberapa sisem reasi sederhana yang disajian di sini: Reasi ireversibel unimoleuler berorde-sau Reasi ireversibel
Lebih terperinciUJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST
Vol. 7. No. 3, 36-44, Desember 004, ISSN : 1410-8518 UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Budi Warsio, Dwi Ispriyani Jurusan Maemaia FMIPA Universias Diponegoro Absra Tulisan ini membahas
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciModel GSTAR Termodifikasi untuk Produktivitas Jagung di Boyolali
Prosiding Semnar Nasional VIII UNNES, 8 Nov 4 Semarang Hal.4-5 Model GSTAR Termodifiasi unu Produivias Jagung di Boyolali Prisa Dwi Apriyani ), Hanna Arini Parhusip ), Lili Linawai ) ))) Progdi Maemaia,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA
Bab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA 5. Pendahuluan Keia memodelan sisem fisis, ia enu harus mulai dengan pengeahuan mengenai fisia. Dalam bab ini ia aan merangum hubungan hubungan paling umum dalam
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciAnalisis Faktorisasi Matriks Tak Negatif
Jurnal Maemaa, Saisa, & Kompuasi Vol. 3 No. Januari 07 Jurnal Maemaa, Saisa & Kompuasi Edisi Khusus Juli 007 Vol. 3, No.,, 4-46, 47-5, Januari January 07 07 47 57 nalisis Fakorisasi Mars ak Negaif bsrak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPROSIDING ISSN:
PROSIDING ISSN: 5-656 OPTIMISASI BERKENDALA MENGGUNAKAN METODE GRADIEN TERPROYEKSI Nida Sri Uami Uiversias Muhammadiyah Suraara idaruwiyai@gmailcom ABSTRAK Dalam ulisa ii dibahas eag meode gradie erproyesi
Lebih terperinciPersamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang. dengan Kondisi Batas Dirichlet dan Neumann
Okober 16, Vol. 1, No.1. ISSN: 57-618 Persamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang, dengan Kondisi Baas Dirichle dan Neumann Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX
Seminar Nasional Maemaia dan Apliasinya, 1 Oober 17 ANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX Maylia Hasyim 1), Dedy Dwi Prasyo ) 1) Program Sudi Pendidian
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciBilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi
Bilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi Ilham Saifudin ) ) Jurusan Teknik Informaika, Fakulas Teknik, Universias Muhammadiyah Jember Jl. Karimaa No. 49 Jember Kode Pos 68 Email :
Lebih terperinciSEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)
SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galaia Ballangan) SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Saionary Disribuion of Swiss Bonus-Malus
Lebih terperinciPenduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar
Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciOptimasi Filter Kalman dengan Metode Steepest Descent dan Least Mean Square pada Rekonstruksi Citra Dinamis
Proceeding of NIONL CONFNC ON COMPU SCINC & INFOMION CHNOLOGY 007 January 9-30, 007, Faculy of Compuer Science, Universiy of Indonesia Opimasi Filer Kalman dengan Meode Seepes Descen dan Leas Mean Square
Lebih terperinciAnalisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1
Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN EORI.. Dasar Dari ransfer Panas Ilmu pengeahuan ermodinamia ang berhubungan dengan jumlah ransfer panas sebagai suau sisem ang menjalanan suau proses dari sau ii sabil e ii sabil lainna, dimana
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Studi Kasus : Astra Konveksi Pontianak
Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 04, No. 3 (2015), hal 181 190. PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Sudi Kasus
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X Saviri Herdianawai, Herlina Firihidajai, Tarzan Purnomo Biologi, FMIPA, Universias Negeri
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinciADAPTIVE BACKGROUND DENGAN METODE GAUSSIAN MIXTURE MODELS UNTUK REAL-TIME TRACKING
ADAPTIVE BACKGROUND DENGAN METODE GAUSSIAN MIXTURE MODELS UNTUK REAL-TIME TRACKING Silvia Rosianingsih 1, Rudy Adipranaa, Fredy Seiawan Wibisono Jurusan Teni Informaia, Faulas Tenologi Indusri, Universias
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaa Untu menacapai tujuan penulisan sripsi, diperluan beberapa pengertian dan teori yang relevan dengan pembahasan. Karena itu, dalam subbab ini aan diberian beberapa
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
rima: Jurnal endidikan Maemaika Vol., No., Juli 7, hal. 33-4 -ISSN: 579-987, E-ISSN: 58-6 ERSAMAAN DIFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
ISSN: 3-989 Vol. V, No. II, April 6 ERSAMAAN DIFFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo endidikan Maemaika FKI UMT E-mail: rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id Absrak Dalam peneliian
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Kunang-Kunang Untuk Penjadwalan Mata Kuliah di Universitas Ma Chung
Seiawan, Implemenasi Algorima Kunang-Kunang unu Penjadwalan Maa Kuliah di Universias Ma Chung 269 Implemenasi Algorima Kunang-Kunang Unu Penjadwalan Maa Kuliah di Universias Ma Chung Hendry Seiawan 1,
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciMetode Numerik Arah Konjugasi
Contoh Penyelesaian Masalah Optimisasi dengan Metode Numerik Rukmono Budi Utomo, M.Sc. Prodi S1 Pendikan Matematika UMT email: rukmono.budi.u@students.itb.ac.id May 2, 2016 Contoh Penyelesaian Masalah
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciRUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
RUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara Unuk Memenuhi Sebagai Persyaraan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciADAPTIVE SMOOTHING NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG
ADAPTIVE SMOOTHIG EURAL ETWORK UTUK PERAMALA ILAI TUKAR MATA UAG Wiwi Anggraeni Jurusan Sisem Infomasi, Faulas Tenologi Informasi, Insiu Tenologi Sepuluh opember Surabaya Gedung Tenologi Informasi, Jalan
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2
Jurnal Maemaika UNAND Vol. No. 1 Hal. 3 36 ISSN : 303 910 c Jurusan Maemaika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n unuk d = 1 aau d = DINA YELNI Program Sudi Maemaika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN
RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN
Volume, Nomor, Juni 7 ISSN 978-77 Barekeng, Juni 7 hal6-5 Vol No ANALISIS VARIANS MULTIVARIAT PADA EKSPERIMEN DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Variance Mulivaria Analysis for Experimen wih Complee Random
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciBAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Ruang Vetor Nyata. Subruang. Kebebasan Linier 4. Basis dan Dimensi 5. Ruang Baris, Ruang Kolom dan Ruang Nul 6. Ran dan Nulitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciMODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE
MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF
BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF.1 Pendahuluan Di lapangan, yang menjadi perhaian umumnya adalah besar peluang dari peubah acak pada beberapa nilai aau suau selang, misalkan P(a
Lebih terperinciSIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK
Jurnal Maemaika Murni dan Terapan εpsilon Vol.9 No.2 (215) Hal. 15-24 SIMULASI PEGEAKAN TINGKAT BUNGA BEDASAKAN MODEL VASICEK Shanika Marha, Dadan Kusnandar, Naomi N. Debaaraja Fakulas MIPA Universias
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciMEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
Jurnal Euclid, vol., No., p.568 MEMBW MTRIKS KE DLM BENTUK KNONIK JORDN Irmawai Liliana. KD Program Sudi Pendidikan Maemaika FKIP Unswagai irmawai.liliana@gmail.com bsrak Benuk kanonik Jordan erbenuk apabila
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)
B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciDrs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS
Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS Pendahuluan Modul yang ke- dari maa kuliah Aljabar Linear ini akan mendiskusikan beberapa konsep yang berguna bagi kia sebagai
Lebih terperinci