PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Perilaku Harga Produk Pertanian
|
|
- Johan Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Perilaku Harga Produk Pertanian Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ratya.fp@ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Tujuan 2. VARIASI HARGA MUSIMAN 3. VARIASI HARGA TAHUNAN 1. PENDAHULUAN 4. TREND 5. PERGERAKAN HARGA SESUAI SIKLUS 6. PERGERAKAN HARGA SECARA RANDOM MODUL Pengantar Harga pada umumnya ditentukan oleh adanya hubungan yang terjadi antara permintaan dan penawaran. Dalam realitasnya harga selalu berfluktuasi, hal ini disebabkan oleh tiga alasan, yaitu karena naik turunnya pada permintaan (fluctuation in demand), naik turunnya pada penawaran (fluctuation in supply), dan experimentasi dalam proses penentuan harga. Oleh karena itu, dalam Modul 7 ini, akan dipelajari lima jenis fluktuasi (naik turunnya) harga, yaitu variasi harga musiman, variasi harga tahunan, trend, pergerakan harga sesuai siklus, dan pergerakan harga random atau tidak teratur. Sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang bagaimana perilaku harga produk pertanian Tujuan Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan akan dapat: Menjelaskan macam-macam bentuk perilaku harga dari produk pertanian. Menjelaskan bagaimana model fluktuasi harga dari masingmasing jenis perilaku harga, baik variasi harga musiman, variasi harga tahunan, trend, pergerakan harga sesuai siklus, dan pergerakan harga random atau tidak teratur.
2 2. VARIASI HARGA MUSIMAN Jenis fluktuasi harga ini cenderung mengikuti pola sepanjang tahun dan jika diamati pola ini selalu sama sepanjang tahun. Pada kenyataannya semua harga pertanian mengikuti pola ini yaitu pola yang bersifat musiman. Fluktuasi musiman ini biasanya terjadi disaat ada pola yang relative teratur pada perubahan pada penawaran dan permintaan. Contohnya, selama musim hujan di Indonesia, penawaran beberapa jenis buah-buahan dan sayur-sayuran (durian, kelengkeng, rambutan dan lain-lain) dapat mencapai puncaknya, maka harga akan mendekati titik yang rendah. Iklim dan permintaan musiman untuk beberapa komoditi adalah faktor yang penting yang menyebabkan fluktuasi harga musiman. Karena produksi untuk hasil pertanian sangat tergantung pada cuaca yang berlangsung, maka ada saat harga akan rendah dan ada saat harga akan tinggi. Sehingga tren harga musiman untuk beberapa hasil pertanian mencerminkan dasar musiman pada proses produksi. Untuk beberapa hasil pertanian dan barang-barang konsumen tertentu, variasi harga musiman sebagaian besar disebabkan oleh berbagai hari raya (libur) nasional selama setahun yang mempengaruhi permintaan untuk komoditikomoditi tersebut. Untuk buah-buahan dan sayur-sayuran, variasi musiman juga dipengaruhi oleh keadaan hasil pertanian yang mudah busuk (perishable) sehingga hal ini juga mempengaruhi variasi musiman di dalam produksinya. Semakin mudah busuk (tidak tahan lama) semakin tinggi variasi harganya. Sebagai contoh, nanas dan tomat segar dan kaleng adalah gambaran yang baik untuk hal ini. Buah segar (nanas dan tomat) adalah komoditi yang mudah rusak sedangkan buah dalam kaleng lebih tahan lama. Pada umumnya, buah-buahan yang segar akan mempunyai variasi harga yang tinggi, tetapi untuk buah-buahan dalam kalengan akan sedikit variasi harganya. Perubahan harga musiman akan relative besar pada komoditi yang mempunyai waktu panen atau pemasaran yang singkat. Buah melon, semangka, dan kelengkeng adalah beberapa contoh buah-buahan yang mempunyai waktu pemasaran singkat dibandingkan dengan telur dan daging ayam serta lainnya yang mempunyai waktu panen dan pemasaran yang panjang. Fluktuasi musiman pada harga juga ditentukan karena penyimpanan, kredit, dan perubahan resiko yang mungkin terlihat dalam penanganan produk tersebut sepanjang waktu. Di negara-negara berkembang, fluktuasi harga untuk beberapa hasil produksi pertanian musiman adalah lebih besar karena beberapa fasilitas penyimpanan masih jarang dan mahal serta resiko yang harus diperhatikan. Teknik analisis variasi harga musiman sering kali dilakukan secara diskriptif dengan bantuan grafik perkembangan harga bulanan. Hal ini untuk melihat ketidak seragaman atau ketidak teraturan dari pola harga musiman dan pengamanan yang menunjukkan pola musiman yang berubah secara sistematis. Selain itu, analisis dengan menggunakan harga indek akan membantu perkembangan harga riil selama setahun. Dan terakhir, analisis time series Page 2 of 7
3 banyak digunakan untuk meramalkan harga di waktu yang akan dating, seperti AR, MA, ARMA, ARIMA. 3. VARIASI HARGA TAHUNAN Metode yang digunakan dalam penentuan harga pada pasar persaingan sempurna dapat diterapkan secara langsung untuk menunjukkan variasi harga dari tahun ke tahun. Fungsi permintaan dan penawaran mungkin akan menggambarkan sebagai rata hasil pertahun dengan harga tahunan yang mengubah kenaikkan dari beberapa fungsi ini. Di dalam sektor pertanian, faktor utama dalam keanekaragaman harga adalah perubahan yang terjadi pada penawaran. Penawaran yang tersedia tiap tahun didasarkan pada produksi yang terjadi, impor, serta sisa persediaan panenan sebelumnya. Fluktuasi tahunan di dalam produk komoditi pertanian sangat rentan terhadap beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi. Permintaan bisa mengubah fluktuasi melalui permintaan ekspor barang-barang, variasi harga dari komoditi substitusi, dan kenaikkan sistimatis dari populasi serta pendapatan. Variasi harga yang besar dari tahun ke tahun terjadi pada komoditi yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan harga (supporting price). Produksi pertanian yang mempunyai variasi harga tahunan yang besar, hal ini karena beberapa faktor yaitu : 1. Hasil panenan mudah terpengaruh oleh kondisi cuaca dan hama penyakit. 2. Luas lahan pertanian yang ditanami dan yang dipanen setiap tahun berubah. Sementara itu, hasil unggas, yakni jenis hewan yang membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah tingkat produksi dan beberapa tanaman yang kurang terpengaruh oleh faktor cuaca membutuhkan waktu lebih lama untuk berubah. 3. Elastisitas harga dari permintaan untuk beberapa komoditi pertanian adalah sangat tidak elastis. Sehingga, apabila terjadi sedikit pergeseran/perubahan penawaran mengakibatkan fluktuasi harga yang besar. 4. TREND Trend (kecenderungan) yang terjadi pada beberapa harga komoditi pertanian dikaitkan dengan tingkat inflasi dan deflasi di dalam perekonomian dan beberapa faktor yang khusus dari produk hasil pertanian. Hal ini termasuk perubahanperubahan dalam taste (selera) dan preferences (pilihan) para konsumen, kenaikan produksi dan pendapatan serta perubahan teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Distributed lag respon (respon keterlambatan penyebaran) juga merupakan faktor lain penyebab perubahan jangka panjang berbagai variable ekonomi. Respon ekonomi, bagaimanapun juga, tidak berubah secara mendadak. Perubahan harga, perubahan yang ditawarkan adalah lambat (lagged) dan kemungkinan distribusi melalui waktu. Sehingga apabila diamati, kenaikan harga di periode/tahun ke-1 mengakibatkan kenaikan jumlah yang ditawarkan pada periode-2 atau ke-3 atau periode yang lain. Page 3 of 7
4 5. PERGERAKAN HARGA SESUAI SIKLUS Di samping variasi harga musiman dan tahun yang dapat mengikuti pola variasi harga yang teratur, ada pula pola variasi mengikuti siklus. Produksi hasil ternak dan harga-harganya adalah sangat baik dijadikan contoh terjadinya siklus produksi. Ketika proses produksi bertambah maka harga akan jatuh dan sebaliknya jika produksi menurun harga akan naik. Melalui semua itu, siklus tersebut dapat dijelaskan dengan Model Cobweb (sarang laba-laba), yaitu teori yang menjelaskan komponen siklus dari pasangan jumlah harga tertentu mealui jalur waktu (time path). Pada model ini, harga-harga dan jumlah yang ditawarkan digambarkan saling berhubungan sebagai mata rantai kausalitas yang berlangsung berulang-ulang. Harga yang tinggi akan menyebabkan produksi yang tinggi, kemudian setelah terjadi penawaran yang tinggi mengakibatkan harga yang rendah. Secara eksplisit, model cobweb ditunjukkan oleh tiga faktor yang menyebabkan perubahan siklus harga dan jumlah yang ditawarkan pada saat terbentuknya harga, yaitu : 1. Keterlambatn waktu (a time lag) harus ada antara keputusan untuk memproduksi dan realisasi produksi aktual. 2. Rencana produksi dari produsen berdasarkan harga saat ini atau harga diwaktu yang lalu. Oleh karena itu, realisasi produksi yang disebabkan oleh keterlambatan waktu adalah fungsi harga masa lalu. 3. Harga saat ini adalah fungsi utama dari penawaran saat ini, yang ditentukan oleh produksi saat ini. Secara matematis, mata rantai untuk kejadian-kejadian tersebut terjadi dapat diikuti sebagai berikut : - Jumlah penawaran saat ini adalah fungsi harga di masa lalu, yaitu : Q t = f(p t-1 ) - Jumlah komoditi yang diproduksi pada waktu t dijual pada waktu t Q t (s) = Q t (d) - Market clearing (keseimbangan pasar) ditentukan oleh hubungan permintaan : P t = F 2 (Q t (d) ) - Sehingga, dasar mata rantai kausalitas dapat dituliskan sebagai berikut: Q 1 Q 2 Q 3 P 1 P 2 P 3 Page 4 of 7
5 Hubungan dua penawaran secara implisit dijelaskan dengan model cobweb. Fungsi penawaran pertama adalah suatu fungsi konvensional jangka pendek, tetapi karena adanya time-lag dalam proses produksi, maka fungsi penawaran saat ini adalah fungsi harga waktu lalu. Fungsi penawaran kedua berhubungan dengan kurva jangka sangat pendek, yaitu ketika produksi dihasilkan maka akan langsung dijual sehingga harga saat ini ditentukan oleh jumlah yang ditawarkan saat ini. Asumsi ini menyatakan bahwa model ini lebih cocok untuk produk yang perishable. Nama Cobweb berasal dari pola yang dibentuk dengan menggabungkan observasi jumlah dan harga berturut-turut pada suatu diagram permintaan dan penawaran (Gambar 7.1). Sebagai contoh, kita menganggap bahwa cuaca yang buruk mengakibatkan penawaran yang sedikit dan oleh karena itu menjadikan harga relative tinggi (P 0 ) pada waktu t 0. Kurva penawaran statis jangka pendek yang tetap untuk cuaca yang normal ditunjukkan dengan garis S. Berdasarkan rencana produsen dengan harga P 0, di produksi sebesar Q 1, yang akan direalisasikan pada waktu t 1 karena ada time-lag yang diperlukan untuk proses produksi. Ketika produksi sebesar Q 1 yang dilakukan pada waktu t 1, market clearing terjadi dengan harga keseimbangan pasar sebesar P 1 yang ditentukan oleh hubungan dengan permintaan pasar D. Harga P 1 adalah dasar untuk produksi, yang direalisasikan untuk memproduksi pada waktu t 2 yaitu sebesar Q 2, yang pada gilirannya akan menentukan P 2, ketika proses tersebut berlanjut, maka mengikuti perkembangan Cobweb. P 0 S P 2 P 4 P 3 P 4 D Q 2 Q 4 Q 3 Q 1 Kuantitas Gambar 8.1. Model Cobweb dengan perputaran convergent Asumsi model tersebut dapat diringkas sebagai berikut : 1. Harga ditentukan oleh suatu struktur pasar yang kompetitif, dan produsen adalah price takers. Page 5 of 7
6 2. Harga terutama ditentukan oleh pergeseran tingkat penawaran jangka yang sangat pendek (hubungan elastisitas yang sangat tidak elastis dalam setiap waktu/periode). 3. Rencana produksi didasarkan pada harga saat ini. 4. Lag yang diamati paling sedikit satu kali periode yang diperlukan untuk mengubah produksi. 5. Siklus tergantung pada produksi aktual yang sama dengan produksi yang direncanakan. 6. Untuk market clearing cobweb terjadi pada hubungan permintaan dan penawaran yang statis. Model Cobweb pada prinsipnya menunjukkan pada perubahan amplitude siklus yang konvergen, atau konstan pada harga dan jumlah. Biasanya, dilakukan ansumsi bahwa penawaran dan permintaan berhubungan linier. Siklus yang konvergen digambarkan pada gambar 7.1 fungsi penawaran digambarkan mempunyai slope kemiringan yang lebih curam daripada permintaan. Siklus jumlah dan harga di bawah kondisi yang statis, akan berkonvergen ke titik keseimbangan (equilibrium). Jika fungsi permintaan mempunyai kemiringan yang lebih curam daripada fungsi penawaran, maka siklusnya akan berdivergen. Jika kemiringan sama, maka akan dihasilkan amplitude konstan yang terus menerus. Jika satu time lag dalam proses produksi diasumsikan mempunyai dua unit siklus panjang, maka dua siklus akan mempunyai empat unit panjang. Secara spesifik, jika digunakan data bulanan selama 12 bulan terlewatkan di antara panen, maka siklus tersebut besar akan menjadi 24 bulan lamanya. Oleh karena itu, model tersebut menyatakan bahwa siklus mempunyai dua kali panjang dari lag produksi, di mana produksi saat itu sebagai suatu fungsi dari harga periode waktu sebelumnya. Perlu dicatat bahwa tidak ada siklus yang ditentukan dengan baik di dalam produksi tanaman, di mana produser mempunyai cukup sedikit control terhadap produksi. Siklus tidaklah begitu teratur, tetapi penting di dalam mempelajari fluktuasi harga sepanjang waktu. 6. PERGERAKAN HARGA RANDOM Ada variasi dalam harga yang tidak terpola secara pasti atau sistematis dan mungkin dapat dikatakan terjadi begitu saja. Pergerakan ini mengacu pada pergeseran harga yang tidak di perkirakan atau tidak diharapkan yang disebabkan oleh kekuatan yang tidak diantisipasi seperti penemuan, serangan hama, kehancuran fisik dari angin topan atau banjir, atau kekuatan-kekuatan yang tidak terjadi lagi pada interval yang dapat diperkirakan. Sebagai contoh, walaupun angin topan mungkin diperkirakan pada beberpa bulan di beberpa tempat, intensitasnya atau kerusakannya tidak dapat diperkirakan dengan tepat, oleh karena itu dampak yang mungkin mereka miliki pada harga komoditi pertanian akan sangat tidak dapat diperkirakan. Di samping itu, saat ini pola pergerakan random juga diamati karena adanya perubahan siklus ekonomi, seperti adanya resesi atau depresi dan recovery. Page 6 of 7
7 Perubahan lain yang terjadi akibat adanya perubahan yang relatif besar dinamakan perubahan struktural, seperti adanya krisis ekonomi, jatuhnya rupiah, liberalisasi perdagangan, dan peristiwa lain di mana dampak dari perubahan dalam penawaran ataupun permintaan dilakukan melalui dummy variabel. REFERENSI Anindita, Ratya Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya. Anindita, Ratya dkk Ekonomi Pertanian. Universitas Terbuka. Jakarta Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition. John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York. PROPAGASI Tugas dan Penilaian Individu 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variasi harga musiman? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variasi harga tahunan? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variasi harga menurut trend? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergerakan harga sesuai siklus? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergerakan harga secara random? Page 7 of 7
PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN: Proses Penentuan Harga
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Proses Penentuan Harga Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciTeori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN:
SELF-PROPGTIG ETREPREEURIL EDUCTIO DEVELOPMET PEMSR HSIL PERTI: simetri Informasi Prof. Ir. Ratya nindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Email : ratya.fp@ub.ac.id
Lebih terperinciBAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan
BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran
Lebih terperinci5 A. Uraian Materi MODUL
PraktikumPengantar Ekonomi Pertanian PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESIMBANGAN PASAR Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, BrawijayaUniversity Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan dan penawaran suatu barang dan jasa berkaitan dengan interaksi antara pembeli dan penjual di pasar yang akan menentukan tingkat harga suatu barang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian
Lebih terperinciElastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai
Lebih terperinciPENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Lecture note : Tatiek Koerniawati
PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN Lecture note : Tatiek Koerniawati Karakteristik Harga Sangat dipengaruhi karakteristik alamiahnya Ada time lag dalam produksi on farm Gap antara pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
12 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Keseimbangan Pasar Menurut Baye (2010), pembentukan harga keseimbangan pasar ditentukan oleh interaksi antara pemintaan dan penawaran pasar. Harga keseimbangan
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1 Mata Kuliah Kode/SKS Fakultas/Program Studi Dosen Pengasuh : PEMASARAN HASIL PERTANIAN : PTE101006 / 3 sks : PERTANIAN / S1-AGRIBISNIS : 1. Prof. Ir. Ratya,
Lebih terperinciPEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN A. Pengertian Elastisitas Permintaan Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah
Lebih terperinciBAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah sesuatu kegiatan situasi atau kondisi yang diperkirakan akan
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor
Lebih terperinciEkonomi Manajerial. Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran
Ekonomi Manajerial Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Pendahuluan I. Kurva Permintaan Pasar Fungsi Permintaan Faktor Penentu Permintaan Surplus Konsumen II. Kurva Penawaran Pasar Fungsi Penawaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 45/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. OKTOBER 2010, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,33 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan
III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Konsep Pemikiran Teoritis Pada pasar kopi (negara kecil), keinginan untuk memperdagangkannya adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan antara
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Penawaran Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciAplikasi Model Persamaan Simultan Pada Telaah Efek Perubahan Biaya Input Terhadap Harga Bahan Makanan 1
Aplikasi Model Persamaan Simultan Pada Telaah Efek Perubahan Biaya Input Terhadap Harga Bahan Makanan 1 Yusak Maryunianta 2 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang
Lebih terperinciKarakteristik Produk Hasil Pertanian
Karakteristik Produk Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Klasifikasi Produk Hasil Pertanian Tanaman Tanaman Pangan : Padi dan palawija Tanaman hortikultura
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN: Liberalisasi Perdagangan
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Liberalisasi Perdagangan Nur Baladina, SP. MP. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Email
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan tentang Siklus Kegiatan Ekonomi, Teori Permintaan dan Penawaran (Demand &Supply), Kurva Permintaan&Penawaran, Faktor-Faktor Penyebab
Lebih terperinciANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA
ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA Nurhidayati Ma rifah Sitompul *), Satia Negara Lubis **), dan A.T. Hutajulu **) *) Alumini Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Indonesia. Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trademark
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kapupaten Brebes merupakan sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trademark mengingat posisinya sebagai
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model peramalan. Dengan model peramalan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga
Lebih terperinciHarga (Pq) Supply (S)
I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciV. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi
Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Peternakan merupakan salah satu subsektor yang berperan penting dalam
PENGANTAR Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu subsektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2014 subsektor peternakan berkontribusi tehadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan
Lebih terperinciHubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.
PERMINTAAN (DEMAND) Fungsi Permintaan Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. Effective Demand Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Tinjauan Aspek Agronomi Cabai Cabai adalah tanaman tahunan dengan tinggi mencapai 1 meter, merupakan tumbuhan perdu yang berkayu, buahnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inflasi Inflasi merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh manusia yang hidup dalam ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu mengalami
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI Oleh : DEVI KUNTARI NPM : 0824010021 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM
Lebih terperinciPerkembangan Harga Daging dan Telur Ayam
Dimuat dalam Majalah Poultry Indonesia Edisi Maret 2006 Vol. 1 Perkembangan Harga Daging dan Telur Ayam 1980 2004 Nugraha Setiawan Rata-rata harga daging dan telur ayam, selama 24 tahun terakhir hanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN
ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN Dionica Putri 1), H M Mozart B Darus M.Sc 2), Dr.Ir.Tavi Supriana, MS 3) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tulisan Anonimous (2012) dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia diperlukan asupan gizi yang baik.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sejak tahun enam puluhan telah diterapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Jakarta menjadi suatu direktorat perhubungan udara. Direktorat
Lebih terperinciBAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran
BAB III Elastisitas ermintaan dan enawaran 1.1. engertian Elastisitas Dari bab sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa perubahan suatu variabel misalnya harga, dapat mengakibatkan perubahan variabel
Lebih terperinciPenyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai Rabu, 07 Juli 2010
Penyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai Rabu, 07 Juli 2010 Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan memperingatkan adanya penyusutan luas panen lahan padi nasional. Tahun ini saja
Lebih terperinci7 PENERAPAN FUNGSI DALAM
7 PENERAPAN FUNGSI DALAM BISNIS DAN EKONOMI Terdapat beberapa kegunaan fungsi dalam suatu analisis ekonomi. Penerapan aplikasi fungsi dalam ekonomi yang paling pokok adalah dalam analisis permintaan, analisis
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan
Lebih terperinciIV. KERANGKA PEMIKIRAN
52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O
Lebih terperinciKONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN
BAB II KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN diperoleh suatu garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah (gambar 2.1). Garis ini disebut sebagai kurva permintaan yaitu kurva yang menunjukkan jumlah total produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),
Lebih terperinciModul ke: Keseimbangan Pasar. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Keseimbangan Pasar Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasar Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).
Lebih terperinciKESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)
KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN SARAN
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Pengaruh harga dunia minyak bumi dan minyak nabati pesaing terhadap satu jenis minyak nabati ditransmisikan melalui konsumsi (ket: efek subsitusi) yang selanjutnya
Lebih terperinciEkonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI
PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa mendatang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan orientasi yaitu dari orientasi peningkatan produksi ke orientasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Lebih terperinciPERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK
PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak menghancurkan beberapa kegiatan bisnis, terutama bisnis yang sedikit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis perekonomian yang melanda negara kita pada saat ini telah cukup banyak menghancurkan beberapa kegiatan bisnis, terutama bisnis yang sedikit local content. Namun
Lebih terperinciANALISIS KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA
ANALISIS KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA Septionery Sibuea *), Thomson Sebayang **) dan Satia Negara Lubis **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciKESEIMBAN GAN P SAR QD = QS FEB Manajemen S-1
KESEIMBANGAN Modul ke: 05 Pasar Fakultas FEB PASAR di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply). Interaksi permintaan dan penawaran (Q D = Q S) pada titik keseimbangan (Equilibrium)
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS PRODUK PERTANIAN
PENGANTAR ILMU EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS PRODUK PERTANIAN RUDI WIBOWO, 2017 Prodi Agribisnis Universitas Jember PERMINTAAN (DEMAND) PRODUK-PRODUK PERTANIAN Kurva demand (permintaan)
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN VARIASI HARGA DAGIN. DAN TELUR PADA BERBAGAI KOTA BESAR DI INDONESIA
PERKEMBANGAN DAN VARIASI HARGA DAGIN. DAN TELUR PADA BERBAGAI KOTA BESAR DI INDONESIA Oleh : Rosmiati Sajuti *) Abstrak Penerapan secara luas teknologi maju dalam bidang peternakan telah menimbulkan masalah
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA Apriyani Barus *), Satia Negara Lubis **), dan Sri Fajar Ayu **)
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA Apriyani Barus *), Satia Negara Lubis **), dan Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa negara yang
Lebih terperinciMICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.
MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 Permintaan dan penawaran Konsep dasar dari permintaan dan penawaran
Lebih terperinci2 Penawaran dan Permintaan I: Bagaimana Pasar bekerja
2 Penawaran dan Permintaan I: Bagaimana Pasar bekerja Kekuatan Penawaran dan Permintaan Pasar 4 Penawaran dan permintaan adalah dua kata yang mana ahli ekonomi sering menggunakan. Penawaran dan permintaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produksi dan distribusi komoditi pertanian khususnya komoditi pertanian segar seperti sayur mayur, buah, ikan dan daging memiliki peran yang sangat strategis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto
18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PRODUKSI USAHA TANI LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI KOTA PONTIANAK
ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI USAHA TANI LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI KOTA PONTIANAK Ellyta 1), Susi Hendriani 2) Fakultas Pertanian, Universitas Panca Bhakti (penulis 1,2) Email: el_lyta@yahoo.com Email:
Lebih terperincimemberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal
PENDAHULUAN Latar Belakang Peluang berkebun buah selalu berangkat dari adanya peluang pasar. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal pokok inilah yang paling menentukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membangun, dimana 80% penduduknya bermatapencaharian pokok di sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang atau membangun, dimana 80% penduduknya bermatapencaharian pokok di sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Fluktuasi dan Volatilitas Harga Fluktuasi merupakan istilah yang mengacu pada ketidakstabilan, ketidaktetapan, guncangan, kelabilan, dan perubahan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Lebih terperinciPASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan
Lebih terperinciPROSPEK AGRIBISNIS INDONESIA DAN PELUANG PERBANKAN 1 )
PROSPEK AGRIBISNIS INDONESIA DAN PELUANG PERBANKAN 1 ) Melihat kondisi makro ekonomi Indonesia beberapa bulan terakhir yang mengalami perkembangan yang semakin membaik, memberikan harapan kepada dunia
Lebih terperinciberbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1
Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaan Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu. Rasul et al (2012:23)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tijauan Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini penulis memaparkan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu dengan Pengaruh Harga
Lebih terperinciPenerapan Model Dinamis dalam Sistem Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia
Dewa Ketut Sadra Swastika * Penerapan Model Dinamis dalam Sistem Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia Pendahuluan Model dinamis (Dynamic Model) merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan
Lebih terperinciVI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING
VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING 6.1. Model Permintaan Rumah Tangga Terhadap Cabai Merah Keriting Model permintaan rumah tangga di DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi dan memegang peranan penting
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO (Studi Kasus di Desa Arjasa, Kec. Arjasa, Kab. Situbondo) Oleh : Yoki Hendra Sugiarto*), Yohanes
Lebih terperinciPERMASALAHAN DALAM EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA. 1. Karakteristik Produk Pertanian 2. Permasalahan Pertanian
PERMASALAHAN DALAM EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA 1. Karakteristik Produk Pertanian 2. Permasalahan Pertanian TINJAUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN & MEMECAHKAN PERMASALAHAN
Lebih terperinci