AD/ART Last Updated Thursday, 13 October 2011
|
|
- Indra Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AD/ART Last Updated Thursday, 13 October 2011 ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERTANIAN ORGANIK INDONESIA (MAPORINA) PERIODE MUKADIMAH Didorong rasa keprihatinan yang mendalam terhadap timbulnya berbagai permasalahan pada sebagian besar lahan pertanian, yaitu terjadinya degradasi lahan akibat pemakaian pupuk anorganik dan pestisida kimia yang berlebihan, kelongsoran tanah dan banjir, serta pengurasan unsur hara tanah sebagai akibat dari eksploitasi lahan pertanian yang menggunakan input eksternal yang tinggi terutama pupuk dan pestisida kimia yang kesemuanya bermuara kepada semakin luasnya lahan-lahan kritis dan marginal di Indonesia, perlu ada upaya-upaya untuk mengatasi semua permasalahan di atas. Untuk melestarikan dan memulihkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan lingkungan maka sistem budidaya pertanian harus berbasis kepada proses yang dapat menjaga kelestarian lahan dan lingkungan dalam jangka panjang sekaligus menghasilkan produk yang aman dan bermutu yaitu sistem pertanian organik. Di lain pihak terdapat kecenderungan pada masyarakat dunia untuk hanya mengkonsumsi produk yang dianggap lebih aman dan menyehatkan serta ramah lingkungan. Pilihan mereka jatuh pada produk yang dihasilkan dari sistem pertanian organik yang dianggap bebas dari residu berbagai bahan kimia dan cemaran lainnya yang berbahaya. Berbagai pihak, petani, produsen pupuk, birokrat, peneliti dan pengusaha di bidang pertanian sudah lama mendambakan agar Indonesia mampu memproduksi produk pertanian organik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri. Untuk mendapatkan produk-produk pertanian yang dapat diterima di pasar internasional tersebut, sebenarnya masing-masing pihak telah berusaha mengimplementasikan sistem pertanian organik, namun gaungnya kurang terasa karena belum adanya keterpaduan sumberdaya dan upaya dalam mencapai pertanian organik Indonesia yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Agar penerapan sistem pertanian yang berkelanjutan, lestari berproduksi, aman lingkungan, dan produk-produk pertanian yang laku di pasar dunia lebih cepat terwujud, perlu dibentuk suatu wadah bertaraf nasional yaitu Masyarakat Pertanian Organik Indonesia yang menyatukan visi, misi, dan gerak langkah petani, birokrat, peneliti dan pengusaha untuk membangun pertanian nasionall yang lebih adil dan manusiawi demi kesejahteraan rakyat Indonesia. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
2 Pasal 1 Organisasi ini diberi nama Masyarakat Pertanian Organik Indonesia dengan singkatan MAPORINA. Pasal 2 Organisasi ini didirikan di Malang pada tanggal 01 Februari 2000 untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Pasal 3 Organisasi ini berkantor pusat di Ibukota Republik Indonesia dengan cabang di seluruh wilayah Indonesia. BAB II ORGANISASI Pasal 4 Organisasi ini merupakan wadah untuk menghimpun potensi berbagai pihak yang terkait dengan Pertanian Organik yang meliputi birokrat, akademisi, petani, pengusaha dan masyarakat luas pemerhati masalah pertanian atau yang terkait untuk mensukseskan program pembangunan pertanian pada umumnya, khususnya memasyarakatkan pertanian organik.
3 Pasal 5 MAPORINA adalah organisasi profesi yang berperan sebagai sarana komunikasi, kerjasama, dan menghimpun pemikiran untuk pengembangan dan kemajuan pertanian organik di Indonesia. Dalam pelaksanaannya organisasi ini berorientasi kepada kepentingan bersama antar anggota serta menjalin kerjasama yang saling menguntungkan secara kesinambungan untuk mengembangkan pembangunan pertanian dan memecahkan permasalahan-permasalahan di bidang pertanian melalui pengembangan Sistem Pertanian Organik. Pasal 6 Organisasi MAPORINA terdiri dari : 1. MAPORINA Pusat 2. MAPORINA Propinsi 3. MAPORINA Kota / Kabupaten 4. MAPORINA Kecamatan 5. MAPORINA Desa BAB III DASAR DAN AZAS Pasal 7 MAPORINA berdasarkan Pancasila dan UUD Pasal 8 MAPORINA dalam menjalankan kegiatannya berazaskan kegotongroyongan, musyawarah dan mufakat.
4 BAB IV VISI DAN MISI Pasal 9 Visi organisasi ini adalah menjadi wadah pengembangan masyarakat pertanian Indonesia yang dapat mensejahterakan rakyat, melestarikan lahan dan lingkungan melalui Sistem Pertanian Organik. Pasal 10 Organisasi ini mempunyai misi : 1. Menghimpun potensi berbagai pihak yang terkait dengan pertanian organik, untuk mensukseskan program pembangunan pertanian. 2. Menjalin dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan diantara berbagai pihak yang terkait dengan pertanian organik. 3. Mendukung pemerintah dalam menyelamatkan lahan dan mensukseskan pembangunan pertanian dalam rangka mensejahterakan masyarakat melalui sistem pertanian organik. BAB V KEPENGURUSAN Pasal Pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Tingkat Pusat terdiri dari:
5 a. Seorang Ketua Umum b. Ketua - Ketua Bidang c. Seorang Sekretaris Jenderal dan beberapa sekretaris d. Seorang Bendahara umum dan beberapa bendahara e. Ketua - Ketua Seksi 2. Ketua Umum MAPORINA dipilih oleh Pengurus Pusat dan disahkan melalui Kongres. 3. Masa jabatan Ketua Umum MAPORINA selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 4. Ketua Umum MAPORINA bertanggung jawab kepada Rapat Anggota (Konggres). 5. Pengurus MAPORINA dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum untuk masa kerja 5 (lima) tahun. 6. Pengurus dalam menjalankan tugasnya baik ke dalam maupun ke luar berkewajiban menetapkan langkah-langkah kegiatan yang tidak merugikan organisasi dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum. Pasal Menteri Pertanian karena jabatannya menjadi Ketua Dewan Pembina MAPORINA Pusat. 2. Menteri - menteri yang lain karena jabatannya dapat menjadi Anggota Dewan Pembina MAPORINA Pusat. 3. Tokoh Nasional pemerhati pertanian organik dapat menjadi Ketua atau Anggota Dewan Penasehat MAPORINA Pusat. Pasal Pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Tingkat Propinsi terdiri dari: a. Seorang Ketua b. Ketua - Ketua Bidang c. Sekretaris dan beberapa sekretaris d. Bendahara dan beberapa bendahara
6 e. Ketua - Ketua Seksi 2. Ketua MAPORINA Propinsi dipilih oleh Pengurus Propinsi dengan persetujuan Pengurus MAPORINA Pusat. 3. Masa jabatan Ketua MAPORINA Propinsi selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 4. Ketua MAPORINA Propinsi bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat. 5. Pengurus MAPORINA Propinsi dipilih oleh Ketua MAPORINA Propinsi dan diangkat oleh MAPORINA Pusat untuk masa kerja 5 (lima) tahun. 6. Pengurus dalam menjalankan tugasnya baik ke dalam maupun ke luar berkewajiban menetapkan langkah-langkah kegiatan yang tidak merugikan organisasi dan bertanggung jawab kepada Ketua MAPORINA Propinsi. Pasal Gubernur karena jabatannya menjadi Ketua Dewan Pembina MAPORINA Propinsi. 2. Tokoh Daerah pemerhati pertanian organik dapat menjadi Ketua atau Anggota Dewan Penasehat MAPORINA Propinsi. Pasal Pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Tingkat Kota / Kabupaten terdiri dari : a. Seorang Ketua b. Ketua - Ketua Bidang c. Sekretaris dan beberapa sekretaris d. Bendahara dan beberapa bendahara e. Ketua - Ketua Seksi 2. Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten dipilih oleh Pengurus Kota / Kabupaten dengan persetujuan Pengurus MAPORINA Propinsi. 3. Masa jabatan Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua)
7 kali masa jabatan. 4. Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten bertanggung jawab kepada Pengurus MAPORINA Propinsi. 5. Pengurus MAPORINA Kota / Kabupaten dipilih oleh Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten dan diangkat oleh Ketua MAPORINA Propinsi untuk masa kerja 5 (lima) tahun. 6. Pengurus dalam menjalankan tugasnya baik ke dalam maupun ke luar berkewajiban menetapkan langkah - langkah kegiatan yang tidak merugikan organisasi dan bertanggung jawab kepada Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten. Pasal Walikota / Bupati karena jabatannya menjadi Ketua Dewan Pembina MAPORINA Kota / Kabupaten. 2. Tokoh Daerah pemerhati pertanian organik dapat menjadi Ketua Dewan Penasehat atau Anggota Dewan Penasehat MAPORINA Kota / Kabupaten. Pasal Pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Tingkat Kecamatan terdiri dari : a. Seorang Ketua b. Seorang Wakil Ketua c. Seorang Sekretaris d. Seorang Bendahara 2. Ketua MAPORINA Kecamatan dipilih oleh Pengurus Kecamatan dengan persetujuan Pengurus MAPORINA Kota / Kabupaten. 3. Masa jabatan Ketua MAPORINA Kecamatan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 4. Ketua MAPORINA Kecamatan bertanggung jawab kepada Pengurus Kota / Kabupaten. 5. Pengurus MAPORINA Kecamatan dipilih oleh Ketua MAPORINA Kecamatan dan diangkat oleh Ketua MAPORINA Kota / Kabupaten untuk masa kerja 5 (lima) tahun. 6. Pengurus dalam menjalankan tugasnya baik ke dalam maupun ke luar berkewajiban menetapkan langkah - langkah kegiatan yang tidak merugikan organisasi dan bertanggung jawab kepada Ketua MAPORINA Kecamatan.
8 Pasal Camat karena jabatannya menjadi Ketua Pembina MAPORINA Kecamatan. 2. Tokoh Kecamatan pemerhati pertanian organik dapat menjadi Ketua atau Anggota Penasehat MAPORINA Kecamatan. Pasal Pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Tingkat Desa terdiri dari : a. Seorang Ketua b. Seorang Wakil Ketua c. Seorang Sekretaris d. Seorang Bendahara 2. Ketua MAPORINA Desa dipilih oleh Pengurus Desa dengan persetujuan Pengurus MAPORINA Kecamatan. 3. Masa jabatan Ketua MAPORINA Desa selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 4. Ketua MAPORINA Desa bertanggung jawab kepada Pengurus Kecamatan. 5. Pengurus MAPORINA Desa dipilih oleh Ketua MAPORINA Desa dan diangkat oleh Ketua MAPORINA Kecamatan untuk masa kerja 5 (lima) tahun. 6. Pengurus dalam menjalankan tugasnya baik ke dalam maupun ke luar berkewajiban menetapkan langkah - langkah kegiatan yang tidak merugikan organisasi dan bertanggung jawab kepada Ketua MAPORINA Desa. Pasal Kepala Desa / Lurah karena jabatannya menjadi Ketua Pembina MAPORINA Desa. 2. Tokoh Desa pemerhati pertanian organik dapat menjadi Ketua atau Anggota Penasehat MAPORINA Desa.
9 BAB VI KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 21 Anggota Masyarakat Pertanian Organik Indonesia terdiri dari : 1. Anggota Biasa : Adalah yang terdaftar sebagai anggota Masyarakat Pertanian Organik Indonesia dan dapat dipilih sebagai Pengurus MAPORINA. 2. Anggota Luar Biasa : Tokoh yang dianggap mempunyai jasa luar biasa dalam pengembangan pertanian organik. 3. Anggota Kehormatan : Tokoh yang dianggap dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap masa depan pertanian organik dan dapat ditempatkan sebagai Penasehat. 4. Keanggotaan berakhir pada saat yang bersangkutan menyatakan berhenti, meninggal dunia atau sebab lain. Pasal Setiap anggota MAPORINA berhak : a. Memberi saran - saran guna kemajuan organisasi dalam usaha pembangunan pertanian. b. Mendapatkan sarana dan fasilitas sesuai dengan aturan yang berlaku dalam organisasi ini. 2. Setiap anggota MAPORINA berkewajiban : a. Mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan - ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga. b. Menjaga nama baik MAPORINA. c. Membayar uang pangkal, iuran bulanan dan sumbangan - sumbangan yang besarnya ditentukan menurut hasil rapat anggota. BAB VII
10 KEUANGAN Pasal 23 Keuangan MAPORINA diperoleh dari : 1. Uang Pangkal 2. Uang Iuran. 3. Uang sumbangan, sponsor, hibah dan lain - lain yang sah. 4. Usaha - usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bersifat tidak mengikat. Pasal Semua keuangan MAPORINA disimpan dan diadministrasikan dengan baik serta dapat dipertanggung jawabkan. 2. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan harus dilaporkan oleh Bendahara secara Periodik kepada Ketua Umum / Ketua MAPORINA dimasing - masing tingkatan. BAB VIII USAHA - USAHA Pasal 25 MAPORINA berusaha untuk dapat mewujudkan tercapainya tujuan organisasi dengan jalan : 1. Memelihara, mengembangkan, meningkatkan dan memperkokoh organisasi, sehingga mampu menjadi wadah untuk menggalang kerjasama, menyalurkan aspirasi serta meningkatkan manfaat bagi para anggotanya. 2. Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan serta pendidikan dan latihan tentang sistim pertanian organik bagi masyarakat / petani. 3. Menyelenggarakan kajian dan pertemuan - pertemuan teknis / ilmiah yang terkait dengan pertanian organik serta menyebarluaskan hasil - hasilnya kepada masyarakat.
11 4. Menggalang kerjasama dengan pihak - pihak yang langsung atau tidak langsung mempunyai kaitan dengan pertanian organik, baik didalam maupun di luar negeri. 5. Membangun citra organisasi sehingga MAPORINA menjadi organisasi yang mempunyai reputasi dalam bidang pertanian organik ditingkat nasional maupun internasional. 6. Mengembangkan usaha - usaha yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum dan tujuan organisasi. BAB IX RAPAT - RAPAT Pasal Rapat anggota (Kongres) merupakan kekuasaan tertinggi. 2. Rapat anggota (Kongres) diadakan paling sedikit 1 (satu) kali setiap 5 (lima) tahun dan dapat dilaksanakan sewaktu - waktu berdasarkan kebutuhan. 3. Rapat anggota (Kongres) dinyatakan sah apabila : a. Dihadiri oleh lebih dari setengah dari jumlah peserta yang diundang (Kongres). b. Dalam keadaan tertentu apabila quorum tidak terpenuhi maka rapat ditunda selama 30 menit dan sesudah penundaan atas persetujuan peserta rapat dapat diteruskan tanpa memperhatikan jumlah peserta rapat yang hadir. c. Keputusan rapat didasarkan atas musyawarah untuk mendapatkan mufakat.
12 d. Dalam keadaan memaksa keputusan rapat dianggap sah apabila memperoleh suara sekurang - kurangnya jumlah anggota yang hadir. Pasal Rapat Pengurus diadakan paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali. 2. Rapat Pengurus dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah dari jumlah anggota Pengurus. 3. Jika ayat 2 diatas tidak memenuhi lagi maka Rapat Pengurus tetap sah dengan jumlah yang ada. BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PERUBAHAN PERKUMPULAN Pasal Anggaran Dasar ini dapat berubah hanya berdasarkan hasil keputusan Rapat Pengurus Pusat yang disahkan melalui Kongres. 2. Perubahan perkumpulan hanya dapat dilaksanakan oleh Rapat Pengurus dengan masukan dari anggota yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut. BAB XI PEMBUBARAN Pasal Keputusan Pembubaran Organisasi hanya sah jika disetujui oleh Rapat Pengurus Pusat dan Daerah dengan mufakat bulat sekurang - kurangnya 3/4 dari jumlah anggota yang hadir.
13 2. Jika pembubaran telah disetujui maka semua harta kekayaan milik organisasi diserahkan kepada Badan Sosial atau badan lain yang disetujui oleh organisasi ini. BAB XII PENUTUP Pasal Anggaran Dasar ini pertama kali disahkan dalam rapat anggota pada tanggal 01 Februari 2000 di Malang dan diamandemen pada Kongres Nasional II di Jakarta pada tanggal 21 Desember 2005 dan disempurnakan kembali pa Kongres Nasional III di Jakarta pada tanggal 28 September Hal - hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan - peraturan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya berdasarkan Rapat Pengurus Pusat dan Daerah dengan masukan dari anggota. Ditetapkan di Malang 1 Februari 2000 Ketua Umum, Ttd. Dr. Ir. Syarifuddin Karama Di Adendum pada Kongres II Jakarta, 21 Desember 2005 Sekretaris Umum, Ttd. Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS
14 Ketua Umum, Ttd. Drs. Zaenal Soedjais Di Sempurnakan pada Kongres Nasional III Jakarta, 28 September 2011 Ketua Umum, Drs. H. Djoko Sidik Pramono, MM Sekretaris Jenderal, Ttd. Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS Sekretaris Jenderal, Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS ANGGARAN RUMAH TANGGA
15 MASYARAKAT PERTANIAN ORGANIK INDONESIA (MAPORINA) PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENGERTIAN 1. MAPORINA adalah organisasi profesi yang berfungsi sebagai mitra pemerintah untuk menjembatani kepentingan pemerintah dengan masyarakat pertanian organik, atau sebaliknya dalam bidang pertanian, untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2. Masyarakat Pertanian Organik adalah kumpulan orang / kelompok orang / organisasi / lembaga yang mempunyai kepedulian, profesi, bidang kegiatan / usaha / bisnis dibidang pertanian organik. 3. Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang berbasis kepada proses yang dapat menjaga kelestarian lahan dan lingkungan dalam jangka panjang dan sekaligus menghasilkan produk yang lebih sehat, aman dan bermutu melalui pelestarian dan pemulihan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, dan kelestarian lingkungan hidup. Pasal 2 WILAYAH KERJA 1. MAPORINA Pusat adalah organisasi MAPORINA yang berkedudukan di Ibukota Negara yang mempunyai wilayah kerja diseluruh wilayah Negara Indonesia dengan istilah MAPORINA Pusat. 2. MAPORINA Propinsi adalah organisasi MAPORINA yang berkedudukan di Ibukota Propinsi yang mempunyai wilayah kerja diseluruh wilayah propinsi yang bersangkutan dan disingkat dengan istilah MAPORINA Propinsi.
16 3. MAPORINA Kota / Kabupaten adalah organisasi MAPORINA yang berkedudukan di Ibukota Kota / Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja diseluruh wilayah Kota / Kabupaten yang bersangkutan dan disingkat dengan istilah MAPORINA Kota / Kabupaten. 4. MAPORINA Kecamatan adalah organisasi MAPORINA yang berkedudukan di Ibukota Kecamatan yang mempunyai wilayah kerja diseluruh wilayah Kecamatan yang bersangkutan dan disingkat dengan istilah MAPORINA Kecamatan. 5. MAPORINA Desa adalah organisasi MAPORINA yang berkedudukan di Desa yang mempunyai wilayah kerja diseluruh wilayah Desa yang bersangkutan dan disingkat dengan istilah MAPORINA Desa. Pasal 3 Pembentukan Organisasi 1. Untuk pertama kali, pembentukan organisasi MAPORINA ditingkat Propinsi, Gubernur dapat mengusulkan tiga orang nama kepada Pengurus MAPORINA Pusat. 2. MAPORINA Pusat, akan memberikan mandat kepada 3 (tiga) orang yang diusulkan Gubernur, sebagai formatur, dan diberikan kewenangan oleh MAPORINA Pusat untuk membentuk organisasi dan kepengurusan MAPORINA Propinsi. 3. Hasil kerja formatur dilaporkan kepada MAPORINA Pusat, dan selanjutnya akan diberikan Surat Keputusan Penetapan Ketua MAPORINA Propinsi oleh MAPORINA Pusat. 4. Untuk pertama kali, pembentukan organisasi MAPORINA ditingkat Kota / Kabupaten, Bupati / Walikota dapat mengusulkan 1 (satu) nama Calon Ketua Umum kepada Pengurus MAPORINA Propinsi. 5. MAPORINA Propinsi akan menetapkan calon yang diusulkan Bupati/Walikota sebagai Ketua Umum MAPORINA Kota/Kabupaten, dan diberikan mandat/kewenangan untuk membentuk organisasi dan kepengurusan MAPORINA Kota/Kabupaten. 6. Untuk pertama kali, pembentukan organisasi MAPORINA ditingkat Kecamatan, dilakukan pembentukan organisasi dan kepengurusannya oleh Pengurus MAPORINA Kabupaten/Kota. 7. Untuk pertama kali, pembentukan organisasi MAPORINA ditingkat Desa, dilakukan pembentukan organisasi dan kepengurusannya oleh Pengurus MAPORINA Kecamatan. BAB II KEANGGOTAAN
17 Pasal 4 Anggota Biasa adalah setiap Warga Negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun dapat menjadi anggota MAPORINA setelah mendaftar dan disetujui oleh Pengurus MAPORINA setempat. Pasal 5 Anggota Luar Biasa adalah seseorang yang karena ketokohannya dan keahliannya dapat diminta oleh pengurus MAPORINA setempat untuk menjadi Anggota Luar Biasa. Pasal 6 Anggota Kehormatan adalah seseorang yang karena jabatannya dapat diminta oleh Pengurus MAPORINA setempat untuk menjadi anggota kehormatan. Pasal 7 Setiap anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan akan diberikan Kartu Anggota sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah menjadi anggota MAPORINA pada setiap tingkatan. Pasal 8 Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan mempunyai hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan
18 usul / saran dalam rapat anggota. Pasal 9 Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan kehilangan keanggotannya apabila yang bersangkutan meninggal dunia, mengajukan permohonan berhenti dan sebab - sebab lain atas keputusan pengurus pusat, daerah maupun cabang. BAB III KEPENGURUSAN Pasal 10 Tugas dan wewenang Pengurus MAPORINA Pusat adalah : 1. Menetapkan kebijakan umum organisasi pada tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Kongres. 2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan umum yang telah ditetapkan dan telah dilaksanakan oleh unsur pelaksana pusat maupun daerah. 3. Melakukan pembinaan organisasi dalam bentuk, antara lain : penetapan pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan kegiatan.
19 Pasal 11 Tugas dan wewenang Pengurus MAPORINA Propinsi dan Kota / Kabupaten : 1. Menetapkan kebijaksanaan teknis organisasi berdasarkan hasil kongres, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan kebijaksanaan organisasi 1 (satu) tingkat diatasnya. 2. Mengesahkan organisasi Pengurus, dan atau Ketua satu tingkat dibawahnya. 3. Melaksanakan pembinaan organisasi pada unsur pelaksana dilingkungannya. 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh unsur pelaksana dilingkungannya. 5. Melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi. 6. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada organisasi 1 (satu) tingkat diatasnya. Pasal Ketua Umum / Ketua mempunyai Tugas dan Wewenang : a. Memimpin dan membina organisasi MAPORINA. b. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan - kebijakan organisasi sebagaimana digariskan dalam anggaran dasa anggaran rumah tangga serta keputusan - keputusan konggres. c. Menyampaikan pertanggungjawaban tugasnya pada Kongres Nasional MAPORINA. d. Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama MAPORINA. 2. Para Ketua mempunyai Tugas dan Wewenang : a. Membantu Ketua Umum / Ketua dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal in b. Mewakili Ketua Umum dalam mengkoordinasikan tugas yang bersifat teknis operasional.
20 c. Memantau dan mengevaluasi kegiatan organisasi sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing. d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum. 3. Sekretaris Jenderal / Sekretaris Umum mempunyai Tugas dan Wewenang : a. Memimpin dan membagi tugas di Sekretariat Jenderal / sekretariat b. Merumuskan kebijaksanaan - kebijaksanaan organisasi untuk ditetapkan oleh Ketua Umum. c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi dalam rangka mendukung kelancaran tugas - tugas organisa d. Melaksanakan tugas - tugas lain atas petunjuk Ketua Umum / Ketua. e. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum / Ketua. 4. Bendahara Umum / Bendahara mempunyai Tugas dan Wewenang : a. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan dalam rangka mendukung kelancaran tugas - tugas organisasi. b. Membuat laporan keuangan dan menyampaikannya secara periodik kepada Ketua Umum / Ketua. c. Mengelola dan menyimpan keuangan dengan sebaik - baiknya sesuai dengan ketentuan pengelolaan keuangan yan berlaku. d. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum / Ketua. 5. Ketua Bidang mempunyai Tugas dan Wewenang : a. Memimpin dan membagi tugas dilingkungan bidangnya masing - masing. b. Menjabarkan kebijaksanaan - kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Ketua Umum dalam bentuk pelaksanaan program kerja masing - masing. c. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum / Ketua. 6. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 11 (sebelas) ayat (1), (2), (3), (4), (5) di jabarkan lebih lanjut dalam pedoman tata kerja MAPORINA. BAB IV
21 PENGGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU, PERTANGGUNG JAWABAN, PENGESAHAN DAN SERAH TERIMA Pasal Jika Ketua Umum karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan tugasnya digantikan oleh salah seorang Ketua, sebagai pelaksanaan tugas berdasarkan keputusan pengurus lengkap. 2. Penggantian jabatan Ketua Umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai diselenggarakannya Kongres Nasional. 3. Penggantian jabatan dalam lingkungan Pengurus Pusat selain dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Ketua Umum. 4. Penggantian jabatan Ketua antar waktu pada Pengurus MAPORINA Propinsi, Kota / Kabupaten, Kecamatan dan Desa dilaporkan secara berjenjang 1 (satu) tingkat diatasnya untuk dapat diambil keputusan penggantian Ketua antara waktu. 5. Penggantian jabatan Pengurus antar waktu pada kepengurusan MAPORINA tingkat Propinsi, Kota / Kabupaten, Kecamatan dan Desa ditetapkan oleh Ketua. 6. Penggantian Ketua Umum Pusat, Propinsi, Kota / Kabupaten, Kecamatan dan Desa diikuti dengan serah terima jabatan yang dituangkan dalam berita acara dan ditanda tangani oleh Ketua Umum / Ketua yang lama dan yang baru. Pasal 14 KEUANGAN Keuangan Pengurus MAPORINA terdiri dari : 1. Uang Pangkal bagi setiap anggota baru besarnya Rp ,- (seratus ribu rupiah) yang pembayarannya dilakukan sekaligus.? 2. Uang Iuran bagi setiap anggota ditetapkan sebesar Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) perbulan yang pembayarannya dilakukan sebagai berikut : a. Dibayar lunas tiap bulan atau langsung 1 (satu) tahun.
22 b. Besarnya Uang Pangkal dan Uang Iuran ditetapkan secara berkala sesuai Rapat Pengurus Pusat, Pengurus Propinsi, Pengurus Kota / Kabupaten, Pengurus Kecamatan, dan Pengurus Desa. 3. Sumbangan dari donatur. 4. Usaha - usaha lain yang sah. 5. Setiap semester Bendahara membuat laporan pertanggungjawaban keluar masuknya uang, dan untuk setiap tahun dipertanggungjawabkan dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Anggota. Pasal 14 KETENTUAN LAIN - LAIN 1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Sidang Pleno Pengurus pada tanggal 01 Februari 2000 di Malang.? 2. Hal - hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, akan diatur lebih lanjut dalam bentuk peraturan yang diputuskan dalam Sidang Pleno Pengurus. Ditetapkan di Malang Pada tanggal 1 Februari 2000 Ketua Umum, Sekretaris Umum, Ttd. Ttd. Dr.Ir. Syarifuddin Karama Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS Di Adendum pada Kongres II Jakarta, 21 Desember 2005
23 Ketua Umum, Ttd. Drs. Zaenal Soedjais Di Sempurnakan pada Kongres Nasional III Jakarta, 28 September 2011 Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Ttd. Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS Sekretaris Jenderal, Drs. H. Djoko Sidik Pramono, MM Dr. Ir. Ririen Prihandarini, MS Last Updated ( Wedneday, 28 September 2011 )
24
ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE
ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan
Lebih terperinciPENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY
ANGGARAN RUMAH TANGGA Mukadimah Bahwa hakikat pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. dan telah ditekadkan oleh bangsa Indonesia sebagai tujuan dasar dari upaya-upaya pembangunan
Lebih terperinciOktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r
Oktober 2011 Tata Kerja Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi S u r a b a y a, O k t o b e r 2 0 1 1 Daftar Isi Mukadimah BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan Pasal 1 Nama Pasal 2 Waktu Pasal 3 Kedudukan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA
Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciIKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Lebih terperinciIKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)
IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) KAWASAN PUSPIPTEK, BATAN-Gd.20 SERPONG 15314. TELEPHONE: 021-7560212, 7560562 ext.2027-223, 021-7560915 FACSIMILE: 021-7560909,7560926 EMAILS: samini@rocketmail.com,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan
Lebih terperinciAnggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH
Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat
Lebih terperinciKEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO
Lampiran Nomor Tanggal : Ketetapan Tim Perumus : 001 /PKP/X/2012 : 14 Oktober 2012 ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI PAGUYUBAN KULON PROGO PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya rasa cinta dan kasih sayang terhadap
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya
Lebih terperinciAD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN
AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN GURU BAHASA JERMAN INDONESIA ANGGARAN DASAR (AD) IKATAN GURU BAHASA JERMAN INDONESIA Pasal I NAMA Organisasi ini dinamakan Ikatan Guru Bahasa
Lebih terperinciAD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur
AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur ANGGARAN DASAR PPI-UTKL Mukadimah Yakin akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta sadar akan tugas dan kewajiban sebagai pelajar Indonesia untuk
Lebih terperinciASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)
ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) PENGURUS APKESI - PERIODE 2009-2012 Mukadimah DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Pasal 2 Asas Pasal 3 Prinsip BAB II ORGANISASI
Lebih terperinciMUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)
MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA
Lebih terperinciPENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY
ANGGARAN DASAR Mukadimah Bahwa hakikat pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. dan telah ditekadkan oleh bangsa Indonesia sebagai tujuan dasar dari upaya-upaya pembangunan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO
ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga
Lebih terperinciASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)
ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)
ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN
Lebih terperinciDPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL
DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha
Lebih terperinciAnggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH
Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Laboratorium Kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia menyatakan:
Lebih terperinciHIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)
HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD) MUKADIMAH Cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam Pembukaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA TAEKWONDO INDONESIA
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA TAEKWONDO INDONESIA Anggaran Dasar Taekwondo Indonesia 1 2 Anggaran Dasar Taekwondo Indonesia ANGGARAN DASAR T A E K W O N D O I N D O N E S I A Anggaran Dasar Taekwondo
Lebih terperinciAnggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
(LOGO) IKATAN GURU BAHASA JERMAN INDONESIA (IGBJI) --------------------------------------------------------------------- Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciIAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG
Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART) ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) PERIODE 2005-2008 PENGURUS PUSAT ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (PP AIPI) Widya Graha LIPI Lantai VII, Jln. Jend.
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciAnggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH
Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA BAB I PEMBUKAAN Pasal 1 Penjelasan Umum (1) Anggaran Rumah Tangga Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia yang selanjutnya
Lebih terperinciKWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua Kwartir Nasional
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa hutan sebagai karuania dan amanah Tuhan YME, patut disyukuri, dikelola, dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya agar
Lebih terperinciANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA
ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA Pada hari ini, Selasa tanggal 7 Januari 2014 di Sinema Hall, Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Jl. Rasuna Said, Jakarta. Diadakan Rapat Umum Anggota Sinematografer
Lebih terperinciMASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society
MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi
Lebih terperinciMUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1
MUKADIMAH Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar dengan kemajemukan dalam budaya, adat istiadat serta agama dan kepercayaan. Dengan kemajemukan peri kehidupan
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)
LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR:005 RUA I/IKADIKTIRA/XII/2012 TENTANG BIDANG ORGANISASI ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 Nama, bentuk dan lambang 1. Organisasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) 2014 ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) Mukadimah Didorong oleh hasrat untuk mengabdi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA Pasal 1 (1) Ikatan Pensiunan Pelabuhan Indonesia II disingkat IKAPENDA sebagaimana
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua, Menimbang : a. bahwa Dewan Kerja Pramuka Penegak
Lebih terperinciMUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR
MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI BUMISERAM (IKAB) MAKASSAR JAKARTA, 19 JULI 2009 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Analis Kebijakan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA MUKADIMAH Sasaran jangka panjang pembangunan Nasional Indonesia adalah tercapainya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI
Lebih terperinciPERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)
PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI) ANGGARAN dasar (ad) BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi Nama organisasi ini adalah Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran lebih lanjut dari Anggaran Dasar. Pasal 2 Lambang
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004
+ IKATAN WANITA BANK RAKYAT INDONESIA SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004 TENTANG PENGGABUNGAN/PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN TATA KERJA IKATAN WANITA BANK
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM Pasal 1 Sekretariat organisasi Himpunan Fisika Medik Indonesia, yang selanjutnya disebut Himpunan, berkedudukan di
Lebih terperinciANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI
ANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI PEMBUKAAN Bahwa selama ini di Mahkamah Agung Republik Indonesia dan 4 (empat) lingkungan Peradilan seluruh Indonesia terdapat berbagai Organisasi dan Perkumpulan Wanita
Lebih terperinciIKATAN ALUMNI CEDS UI
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas
Lebih terperinciANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O
ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS (IKA-Farmasi Unand)
PENGURUS PUSAT IKATAN ALUMNI FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS (IKA-Farmasi Unand) Hasil Revisi Pada Rakernas IKA-Farmasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban
Lebih terperinciAIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Sadar akan kedudukan tugas kewajiban dan tanggung jawab sebagai organisasi yang bergerak di bidang pembinaan dan pengembangan
Lebih terperinciIKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR
IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya masyarakat adil dan makmur melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera adalah bagian dari tujuan negara, sebagai cita-cita luhur bangsa indonesia. Oleh
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinciKEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI
ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I Pengertian Pasal 1 : Ilmu kesehatan masyarakat ialah ilmu dan seni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang meliputi upaya-upya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006
ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 MENIMBANG : a. Bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah disahkan
Lebih terperinciMERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART)
MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART) ANGGARAN DASAR MERCEDES BENZ W201 CLUB INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perkumpulan ini bernama
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Klasifikasi Anggota 1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai profesi dalam bidang geomatika. 2. Anggota Muda
Lebih terperinciKONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)
KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014 Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) Menimbang : a. Bahwa didorong oleh kesadaran dan tanggung jawab
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang
Lebih terperinciMUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA
MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat sehingga telah mendapatkan tempat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Kegiatan Amatir Radio
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA
ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta visi yang berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945; dan terdorong oleh rasa tanggung jawab untuk
Lebih terperinciPENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA
PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA Halaman ini sengaja dikosongkan AD ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama Alumni Rancang Kota ITB disingkat ARKI dan berkedudukan di
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara demokrasi yang semakin maju menuju
Lebih terperinci