BAB IV RANCANGAN MODEL
|
|
- Budi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV RANCANGAN MODEL IV.1. Rancangan Model Audit Sistem Informasi Rancangan model ini dibuat berdasarkan pada pedoman manajemen yang mencakup model maturity,, dan seperti gambar II..11. produk keluarga COBIT. Pengaturan TI perusahaan menyediakan struktur yang terkait proses TI, sumberdaya TI dan Informasi untuk strategis dan sasaran perusahaan, seperti gambar IV.1 menetapkan proses TI perusahaan dengan domain DS. Gambar IV.1 Menetapkan Proses TI Perusahaan dengan Domain
2 Pengaturan TI perusahaan dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai tujuannya, dengan menambah nilai yang menyeimbangkan faktor resiko terhadap nilai kembali atas TI dan prosesnya melalui suatu struktur hubungan dan proses. Rancangan IT Governance perusahaan diadopsi dari model COBIT. COBIT dapat diartikan sebagai tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar terbuka untuk pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan dan dipromosikan oleh IT Governance Institue. Pedoman COBIT memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan pengelolaan TI secara efektif. Pada dasarnya COBIT dapat diterapkan diseluruh organisasi, oleh karena itu rancangan pengelolaan TI COBIT harus disesuaikan dengan lingkungan perusahaan. Dengan cara melihat proses bisnis dan tanggung jawab proses teknologi informasi terhadap aktivitas perusahaan. Cara mengintegrasikan pengelolaan TI perusahaan dan optimalisasi perusahaan yaitu melalui penyampaian dan dukungan (DS) dengan jaminan efisiensi dan efektivitas perbaikan pengukuran dalam kaitan dengan proses perusahaan. Rancangan model IT Governance dan audit SI hanya mencakup penyampaian dan dukungan (delivery & support). IV.1.1. Tahap Pemodelan Tahapan-tahapan yang umum digunakan dalam perancangan suatu model dipetakan pada gambar IV.2. [11] dan dijelaskan dengan berikut ini : IV Faktor Eksternal Perusahaan dikelilingi lingkungan eksternal yang terdiri dari beberapa variabelvariabel yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan. Keputusan sistem informasi perusahaan yang menyangkut dalam hal tingkat pendidikan dan pelatihan SDM., ketersediaan SDM, budaya SDM, dan akan mempengaruhi penilaian besarnya pengeluaran. Hal tersebut merupakan faktor eksternal yang mempunyai suatu kekuatan terhadap perusahaan walaupun mempunyai pengaruh yang kecil.
3 Sedangkan bila kelemahan yaitu pemerintah tidak dapat menghentikan SDM terhadap keusangan SDM akibat kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang dalam instansi-instansi pesaing. Mendefinisikan permasalahan suatu syarat yang diperlukan untuk memutuskan adanya suatu permasalahan yang harus dicarikan solusinya. Hal tersebut bertujuan untuk menetapkan sasaran yang dapat diukur. IV Faktor Internal Faktor internal merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam rangka mengelolan sistem informasi perusahaan karena bagian integral dari sistem perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem informasi perusahaan mengandung program para manajemen dalam menerapkan gaya kepemimpinan, perencanaan, wewenang dan tanggung jawab, pengarahan, dan pengendalian aktivitas SDM. Faktor internal dalam mengelola SDM mempunyai sifat yang lebih spesifik terhadap kebutuhan perusahaan meliputi penciptaan dan pemeliharaan nilai sosial, budaya organisasi, aktivitas dan kinerja, pengawasan dan pengendalian, serta komunikasi dan koordinasi. Faktor-faktor internal akan mempengaruhi praktek-praktek dan kebijakan SDM yang diterima oleh karyawan perusahaan dalam menciptakan iklim agar SDM mampu mengantarkan kepentingan dan ketidak puasan dalam berorganisasi bila didukung sistem informasi perusahaan yang mudah dan cepat pelayanannya. IV Struktur Model Struktur model merupakan suatu alur yang mendefinisikan persoalan-persoalan yang kompleks menjadi lebih sederhana yang dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan sehingga menjadi suatu sistem yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.
4 Struktur ini memudahkan secara regular melakukan perencanaan tujuan strategis, jalur pelayanan kebutuhan informasi, pendokumentasian data, dan pengelolaan sistem informasi perusahaan. IV Formulasi Model Formulasi model untuk merealisasikan perencanaan dan kebijakan yang telah didefinisikan menjadi job description dan procedure disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan efektifitas tujuan perusahaan dengan mengintegrasikan variabel-variabel yang ditetapkan. IV Kalibrasi Model Kalibrasi model tujuan utamanya adalah mensikronisasikan parameter-parameter dalam model dengan elemen-elemen yang dimiliki perusahaan untuk memudahkan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai, melakukan perubahan perbaikan prosedur, dan pengawasan serta pengendalian aktivitas yang sedang berjalan agar perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas SDM. IV Validasi Model Model ini berfumgsi untuk mengendalikan tingkat keakurasian perilaku model dengan perilaku sistem yang sedang berjalan pada perusahaan. Bila terdapat perubahan sistem, model ini mampu mengendalikan keadaan meliputi sumber daya yang tersedia dan penggunaannya secara terstruktur keakurasiannya, sehingga mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan.
5 Faktor internal Spesifikasi kebutuhan Definisi masalah Faktor eksternal Merumuskan perilaku model dan hubungan antar variabel Menguji keakuratan model dengan membandingkan perilaku model dan perilaku sistem nyata Struktur Model Formulasi Model Kalibrasi Model Validasi Model Menguraikan hubungan antara kebutuhan, masalah, sistem dan tujuan Menyesuaikan parameter-parameter dalam model sesuai dengan kondisi nyata Gambar IV.2. Tahap pemodelan IV.1.2. Tahap Rancangan Model IT Governance dan audit SI perusahaan Tahapan rancangan model adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan domain dan sistem informasi perusahaan 2. Menetapkan sistem informasi perusahaan Menetapkan tipa-tiap proses pada domain sistem informasi perusahaan. adalah merupakan faktor kritis kesuksesan yaitu proses menetapkan masalah kritis atau tindakan manajemen dalam mencapai pengendalian atas proses sistem informasi yang diukur melalui. 3. Menetapkan sistem informasi perusahaan Menetapkan tiap-tiap proses pada domain sistem informasi perusahaan. menetapkan ukuran yang mengarahkan manajemen setelah fakta-fakta, apakah proses sistem informasi telah mencapai kebutuhan bisnisnya, biasanya digambarkan atas kriteria informasi; ketersediaan informasi untuk mendukung kebutuhan bisnis, ketiadaan integritas dan resiko kerahasiaan, efisiensi biaya proses dan operasi, konfirmasi kebutuhan kehandalan, efektivitas dan pemenuhan (ketaatan).
6 4. Menetapkan sistem informasi perusahaan Menetapkan tiap-tiap proses pada domain sistem informasi perusahaan. menetapkan ukuran untuk menentukan bagaimana proses sistem informasi dilaksanakan dengan baik yang memungkinkan tujuan tersebut dicapai. 5. Menetapkan tujuan pengendalian Berdasarkan,, dan tersebut maka ditentukan tujuan pengendalian. Tujuan pengendalian adalah untuk memberikan keyakinan dan kepastian pada perusahaan bahwa sistem informasi telah mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dapat dilihat di lampiran D. 6. Membuat kuesioner Berdasarkan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan, dibuat kuesioner sebagai bahan bagi pengumpulan fakta pada tiap-tiap proses. Hasil pembuatan kuesioner dapat lihat di lampiran C. 7. Membuat perhitungan indeks tingkat level model maturity sistem informasi perusahaan. 8. Menetapkan posisi sistem informasi perusahaan. IV.1.3. Pengendalian Sistem Informasi Perusahaan Tujuan pengendalian ditetapkan berdasarkan,, dan terhadap masingmasing proses sistem informasi. Pengendalian sistem informasi merupakan suatu struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan dengan cara menyeimbangkan resiko atas sistem informasi dan prosesnya, pengendalian SI ini dapat dilihat pada lampiran D. IV.2. Kondisi Perusahaan
7 Dalam penilaian kepentingan ini responden diberikan berupa opini melalui jawaban kuesioner dan yang mengembalikan kuesioner tersebut sebanyak 42 dari 60 responden dari berbagai tingkatan. Responden yang dipilih dari berbagai tingkatan yang bertujuan dapat mengetahui nilai tingkat kepentingan terhadap rancangan setiap proses teknologi informasi dari DS1 sampai DS13 dengan layanan informasi dalam mengelola sistem informasi perusahaan yang sedang berjalan. Untuk perincian daftar karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. R & D Center dapat dilihat pada tabel A.1. dan perincian penyebaran kuesioner dapat dilihat pada tabel IV.1 dan tabel pengelompokan responden dapat dilihat pada tabel IV.2. Tabel IV.1. Perincian Penyebaran Kuesioner Nama Jabatan / Bagian Jumlah Disebar Kembali Manajer Planning dan Controlling General Support R&D Of Infrastructure R&D Of Network Management R&D Of Service & Product Research Of Business Tabel IV.2. Pengelompokan Responden Pengelompokan Responden Disebar Kembali Manajer 6 3 Pengelola 8 6 Pemakai Kuesioner yang dibagikan berbentuk tanggapan singkat terhadap pernyataan yang diajukan dengan jawaban Ya atau Tidak fakta. Berikut ini akan diperlihat modul Tingkat Kepentingan Pengelolaan Teknologi Informasi berdasarkan kelompok responden manajer, responden pengelola dan responden pemakai, dan pembobotan nilainya berdasarkan pengelompokan masing-masing. Untuk hasil perhitungan indeks pembobotan nilai responden dapat dilihat pada lampiran F dan ringkasan
8 hasil perhitungan ada pada tabel IV.3. Tingkat Kepentingan Pengelolaan Teknologi Informasi berdasarkan responden. Tabel IV.3. Tingkat Kepentingan Pengelolaan TI berdasarkan responden Delivery & Support DS1 : Menetapkan dan mengatur tingkatan pelayanan DS2 : Mengelola Layanan Pihak ke Tiga DS3 : Mengelola kapasitas dan kinerja DS4 : Menjamin Layanan Berkelanjutan DS5 : Menjamin keamanan sistem DS6 : Mengidentifikasikan dan mengalokasikan biaya DS7 : Mendidik dan melatih user DS8 : Membantu dan Memberikan masukan kepada pemakai DS9 : Mengelola Konfigurasi DS10 : Mengelola Kegiatan dan permasalahan DS11 : Mengelola Data DS12 : Mengelola Fasilitas DS13 : Mengelola Operasi Bobot Nilai Manajer Pengelola Pemakai Total 8,97% 17,95% 25,64% 52,56 % 7,72% 15,43% 21,22% 44,37% 8,85% 17,70% 27,43% 53,98 % 7,63% 15,25% 21,75% 44,63% 7,98% 15,97% 30,54% 54,50 % 8,26% 16,51% 28,44% 53,21 % 8,49% 16,98% 27,36% 52,83 % 7,95% 15,89% 21,52% 45,36% 7,76% 15,52% 18,97% 42,24% 7,86% 15,72% 19,21% 42,79% 8,23% 16,45% 27,33% 52,01 % 7,76% 15,52% 29,31% 52,59 % 7,78% 15,56% 19,02% 42,36%
9 Untuk mendapatkan nilai indeks pada pembobotan nilai pada kuesioner yang pertama maka jawaban kuesioner berupa pilihan YA atau Tidak dan bobot nilai tersebut dapat dilihat pada tabel IV.4. Tabel IV.4. Bobot nilai jawaban Kuesioner pertama Jawaban Responden Nilai Pemenuhan Tidak 0 YA 1 Pada tabel IV.3. bahwa bobot nilai menunjukkan perhatian yang cukup terhadap kebijakan yang telah diterapkan yaitu dirata-rata bernilai 48,73% atau hampir 50% dalam arti pengelolaan teknologi informasi berbasis komputer perlu dilaksanakan peningkatan lagi. Berdasarkan analisis dari ketiga kelompok responden, maka dapat dilihat : 1) Manajer telah mendefinisikan perencanaan, kebijakan, dan prosedur pengelolaan teknologi informasi serta pengendalian untuk pelayanan kebutuhan tujuan organisasi. 2) Pengelola sudah melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang diharapkan organisasi, sehingga harapan tersebut dapat terwujud. 3) Pemakai atau karyawan dalam menghadapi masalah pekerjaan belum merasakan adanya layanan yang direspon dengan cepat dari perusahaan. IV.3. Skala Pengukuran Tingkat Maturity Metrik pada bagian 3 digunakan dalam kuesioner untuk menilai tingkat maturity dari Sistem Informasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. R & D Center. Terdapat lima macam kemungkinan respon, dikaitkan dengan maturity model yang direkomendasikan oleh COBIT (lihat Tabel II.5). Responden akan memilih tingkat aktivitas yang sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Skala sikap yang disediakan dalam kuesioner seperti terdapat pada gambar II.17. IV.4. Model Maturity dan Teknik Pengukuran Ordinal Kuesioner dibuat dengan model pengukuran ordinal menggunakan skala likert. Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan
10 obyek dari tingkatan terendah sampai tertinggi. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja. Set objek (nilai rangking) diberi nomor 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Ragu-ragu, 4 = Setuju, dan 5 = Sangat Setuju. Sedangkan nilai absolut yang merupakan nilai model maturity diberi nomor 0 = tidak ada, 1 = inisialisasi, 2 = dapat diulang, 3 = ditetapkan, 4 = diatur, 5 = dioptimalisasi. Selanjutnya dibuat korespondensi antara nilai rangking dan nilai absolut, dapat dilihat pada tabel IV.5. adalah Pengukuran Ordinal dan tabel IV.6. adalah Model Maturity. Tabel IV.5. Pengukuran Ordinal Nilai Rangking Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Ragu Ragu 4 Setuju 5 Sangat Setuju Tabel IV.6. Model Maturity Nilai Absolut (Penilaian Indeks ) Tingkat Model Maturity 0 Tidak ada 1 Inisialisasi 2 Dapat Diulang 3 Ditetapkan 4 Diatur 5 Dioptimalisasi Berdasarkan hasil kuesioner, maka dibuatlah pemetaan terhadap posisi tiap-tiap proses sistem informasi perusahaan terhadp model maturity.
11 Korespondenasi antara set obyek (nilai rangking) dengan nilai absolut (model maturity) dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dalam bentuk indeks dengan rumus : Indeks = (Jawaban) (pertanyaan kuesioner) IV.5. Pengukuran Kinerja dari Tigabelas Pilar Pengukuran kinerja dari tigabelas pilar dalam kerangka kerja dilambangkan melalui indikator. Digunakan dua indikator yaitu (Key Sasaran Indicator) dan (Key Performance Indicator). Indikator kinerja tersebut disajikan pada Tabel IV.7. sampai Tabel IV.19 Tabel IV.7.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS1 DS1 Menetapkan dan Mengatur Tingkat Pelayanan Didefinisikan kebijakan untuk pengarahan dan pengembangan sumber daya Pengelola teknologi informasi memberikan jaminan keakurasian Sistem Informasi Perusahaan terhadap kebutuhan user Didefinisikan prosedur kerja operasional terhadap pengelola teknologi informasi Didefinisikan waktu koordinasi pelayanan kebutuhan user Didefinisikan rancangan perubahan perbaikan sistem layanan berorientasi pada sistem bottom-up. Kualifikasi dan penilaian sumber daya manusia mudah diidentifikasi Pengelola teknologi informasi mendefinisikan keluhan dari user, ketergantungan unit pelaksana / organisasi Terdapat hubungan yang jelas antara layanan dengan user Dilakukan peralihan sistem yang terukur, dilakukan pada unit pelaksana Menurunkan resiko operasional pelayanan Pertanggungjawaban dilakukan secara periodik Terdapat kesadaran (awareness) yang tinggi terhadap kewenangan yang diterima Pengelola teknologi informasi cepat menganalisis bila terdapat masukan dari user Indeks penilaian jelas dan transparan
12 Tabel IV.8.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS2 DS2 Mengelola Layanan Pihak ke Tiga Kebutuhan layanan yang terdefinisi dengan jelas dan pengukuran kinerja telah tersedia. Organisasi menjaga akuntabilitas dan kendali, dan secara proaktif mengelola layanan eksternal Adanya pengawasan kepada manajemen dan administrasi yang memadai, yang ditujukan pada masalah keuangan, operasinal, hukum, dan pengawasan Tersedianya proses evaluasi kriteria yang dibangun sebelumnya dan disetujui. Berapa persen dari penyedia jasa yang disetujui secara objektif formal Berapa persen dari perjanjian signifikan yang mana peninjauan kualifikasi penyedia jasa dilakukan Berapa persen dari penyedia jasa yang secara formal dikualifikasi Jumlah kontraktor pihakketiga dengan tujuan yang terdefinisi dengan baik dan hasil yang diharapkan Kepuasan yang dirasakan oleh kedua belah pihak Jumlah kontraktor pihakketiga yang tidak memenuhi tujuan atau tingkat pelayanan. Jumlah dan frekuensi pertemuan review Jumlah perubahan kontrak Frekuensi laporan tingkat layanan Jumlah masalah-masalah yang mengemuka Waktu jeda untuk menjernihkan masalah Berapa persen kontrak yang mengemuka untuk tinjauan legal Waktu jeda semenjak tinjauan kontrak terakhir terhadap kondisi pasar Jumlah kontrak layanan yang tidak menggunakan istilah standar dan kondisi-kondisi atau pengecualian yang diajukan
13 Tabel IV.9.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS3 DS3 Mengelola Kapasitas dan Kinerja Didefinisikan kebutuhan sumber daya TI untuk menunjang sistem informasi perusahaan yang diinginkan Direncanakan infrastruktur yang memadai untuk pelayanan sistem informasi perusahaan Didefinisikan integritas basis data pengelolaan teknologi informasi Model pendokumentasian sistem informsi perusahaan Ditetapkan kebutuhan tingkatan manajemen secara tepat dan jelas Integritas basis data belum sepenuhnya secara standar Penyajian informasi berdasarkan kelompok kebutuhan sistem informasi perusahaan Pengurangan bentuk duplikasi data sistem informasi perusahaan Keputusan para manajemen dilakukan secara tepat Pendokumentasian dilakukan pengendalian dengan mudah dan transparan Kekuatan pendokumentasian terdefinisi pada unit pelaksana dan individu personil Bentuk pendokumentasian data mengarah ke standarisasi pengelolaan sistem informasi perusahaan Pertanggungjawaban mayoritas berfokus pada tingkat operasional Tabel IV.10.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS4 DS4 - Menjamin Layanan Berkelanjutan Resiko-resiko potensial yang ada secara aktif di deteksi dan diamati Komponen-komponen infrastruktur yang kritis diidentifikasi dan secara berkesinambungan dimonitor Mengurangi downtime Bukti regular dan formal bahwa rencana yang berkesinambungan bekerja Jumlah komponen-komponen infrastruktur kritis dengan pemantauan ketersediaan otomatis Jumlah layanan berkesinambungan tidak dibatasi Waktu untuk mendiagnosa sebuah insiden dan keputusan eksekusi rencana berkesinambungan Frekwensi pengujian layanan yang berkesinambungan
14 Tabel IV.11.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS5 DS5 Menjamin Keamanan Sistem Keputusan penetapan sumber daya TI disediakan secara desentralisasi, meliputi perencanaan dan instalasi. Pengendalian tingkat keamanan sistem mulai mengarah ke integritas Menghilangkan ketergantungan dalam perbaikan hardware, agar sistem operasi tidak terganggu. Tenaga skill pengamanan sistem operasional belum sampai tingkat profesional Pengendalian gangguan dan pemeliharaan dilakukan secara desentralisasi Terdapat kebijakan dan prosedur terhadap keamanan yang mengarah pada proses otoritas akses Perbaikan hardware dapat teratasi melalui pinjaman pemakaian hardware dari unit pelaksana lain Tenaga skill pengamanan sistem operasi terdapat pada unit pelaksana Hak akses user dalam pengoperasian teknologi informasi belum terdefinisi secara pasti Cepat melakukan solusi permasalahan yang terjadi Adanya pinjaman pemakaian hardware bila dilaksanakan perbaikan hardware Membutuhkan waktu untuk ekstrak back-up data, setelah perbaikan Tabel IV.12.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS6 Penentuan produk yang akan dibeli Pemeriksaan produk sebelum digunakan Pemilihan pemasok Optimasi biaya berkelanjutan dari layanan informasi oleh fungsi IT. Optimasi biaya berkelanjutan dari layanan informasi oleh pemakai. Meningkatkan rasio dari manfaat dengan biaya aktual dari layanan IT. Manajemen bisnis memahami/ menerima biaya dan tingkat layanan IT. Presentasi variasi antara anggaran, biaya yang diramalkan dan biaya aktual. Persentasi pengurangan dari tarif layanan informasi. Persentasi peningkatan dalam optimasi dari permintaan layanan dari pemakai. Persentasi peningkatan dalam optimasi pemanfaatan sumber daya IT.
15 Tabel IV.13.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS7 DS7 - Pendidikan dan Pelatihan untuk User Identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang sesuai untuk user Kualifikasi Pelatih Pemantauan hasil pelatihan Optimasi biaya pelayanan informasi oleh fungsi IT Optimasi biaya pelayanan informasi oleh pengguna Indeks efisiensi yang didasarkan pada perbandingan biaya penyediaan dari internal dan eksternal Banyaknya karyawan yang telah dilatih Jumlah pelatihan yang diberikan pada karyawan, baik menggunakan pelatih dari dalam maupun luar perusahaan. Jumlah kesalahan yang dilakukan oleh user yang telah dilatih Meningkatkan identifikasi dan dokumentasi kebutuhan pelatihan dan disampaikan pada pelatihan secara tepat waktu Tabel IV.14.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS8 DS8 - Membantu dan memberikan masukan kepada pemakai Kompetensi fungsi Help Desk dan Teknisi Keterlibatan organisasi perusahaan dalam help desk Review query dan tindakan follow up Pengurangan waktu rata-rata untuk memecahkan masalah Meningkatnya kepuasan user atas efektivitas dan efisiensi help desk Jeda waktu untuk setiap panggilan bantuan Berapa persen masalah yang secara langsung dapat dipecahkan Pengurangan jumlah pertanyaan yang berulang-ulang atas masalah yang sama Jumlah pertanyaan yang berulang Jumlah seluruh pertanyaan Waktu untuk memecahkan masalah Berkurangnya trend untuk masalah yang sering terjadi
16 Tabel IV.15.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS9 DS9 - Mengelola konfigurasi Menyusun pengarsipan data base perusahaan Memantau status pemakai yang tidak aktif kerja Memantau prosedur pemakaian data base perusahaan Penggunaan disket pemakai dapat dihindari Melakukan penyimpanan proses data sesuai dengan prosedur Mengurangi penyimpanan software yang tidak bermanfaat Penyimpanan proses data base sesuai dengan arsip Tidak adanya pemakai yang sudah tidak aktif Lancarnya pemrosesan hak akses pemakai Tabel IV.16.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS10 DS10 - Mengelola kegiatan dan permasalahan Tersedianya sebuah media/alat yang akurat untuk mengkomunikasikan terjadinya permasalahan, gejala, diagnosis, dan solusi-solusi kepada pemakai yang bersangkutan Training diberikan untuk men-support pemakai dalam hal teknik-teknik memecahkan permasalahan Penurunan yang dapat terukur mengenai pengaruh masalah dan insiden yang terjadi pada sumberdaya IT Penurunan yang dapat terukur mengenai waktu yang dibutuhkan dari mulai laporan gejala awal hingga penyelesaian masalah Penurunan yang dapat terukur mengenai masalah dan insiden yang tidak dapat diselesaikan Waktu yang dibutuhkan dari pengenalan gejala awal hingga menjadi masukan bagi sistem manajemen masalah. Waktu yang dibutuhkan antara perekaman masalah dan penyelesaian atau penyebaran Persentase masalah yang dilaporkan dengan teknik penyelesaian yang telah diketahui Frekuensi rapat koordinasi dengan manajemen perubahan dan ketersediaan manajemen pemakai.
17 Tabel IV.17.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS11 DS11 - Mengelola Data Kebijakan untuk menjaga privacy dan kerahasiaan informasi Kebijakan untuk menjaga integritas dan keamanan data Penyimpanan & Pengambilan data Back up & Pengarsipan Tidak adanya konflik kepatuhan hukum dan peraturan Berkurangnya jumlah data yang mengalami redundancy, duplikasi, dan tidak konsisten Meningkatnya kepuasan karyawan dan tingkat kepercayaan terhadap data Jumlah persen kesalahan input dari user Jumlah persen pengecekan integritas data otomatis di dalam aplikasi Jumlah persen pencegahan error saat pemasukan data Tabel IV.18.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS12 DS12 - Mengelola Fasilitas Ketersediaan perangkat keras di dalam sistem Proteksi perangkat keras dari aktivitas keisengan Tersedianya perlengkapan yang memadai di ruangan komputer Pengurangan jumlah kejadian yang berkaitan dengan keamanan fisik, seperti pencurian, kerusakan, selain masalah keamanan dan keselamatan Pengurangan jumlah waktu down misalnya pemutusan listrik, kerusakan alat Frekuensi inspeksi peralatan fisik Pengurangan jumlah akses yang tidak terotorisasi ke dalam ruang peralatan Inventarisasi dan pemetaan yang lengkap tentang peralatan fisik, berikut identifikasi kegagalan yang mungkin terjadi Tabel IV.19.,, Untuk Mengukur Proses Control Objectives DS13 DS13 - Mengelola Operasi Memelihara kesinambungan informasi Membuat fasilitas untuk kebutuhan audit Pengukuran ketersediaan sumber daya secara dalam waktunya dan seperti yang dijadwalkan Berkurangnya jumlah error selama operasi Berkurangnya intervensi akibat down-nya sistem selama operasi Frekuensi melakukan pengecekan terhadap back-up Frekuensi dari analisis dan pelaporan yang dilakukan untuk memantau kinerja operasi Berkurangnya jumlah masalah, penundaan dan penyimpangan
BAB V HASIL RANCANGAN MODEL
BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )
Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBab IV Rekomendasi IT Governance
53 Bab IV Rekomendasi IT Governance Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rekomendasi IT Governance meliputi tahapan penentuan KGI dan KPI untuk masing masing control process yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk R & D Center merupakan salah satu unit bisnis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengelolaan unit bisnis yang ada di PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan
KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG
Lebih terperinciTulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan
Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi
Lebih terperinciCOBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
Lebih terperinciBab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia
Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia IV.1 Rekomendasi Untuk Mengatasi Gap Kematangan Proses TI Rekomendasi untuk mengatasi perbedaan (gap) tingkat kematangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness
LAMPIRAN Kuisioner I : Management Awareness LAMPIRAN I Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pendapat atau opini dari Bapak/Ibu tentang pengelolaan Teknologi Informasi (TI), di PT.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.
BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi Pada bab ini membahas tentang evaluasi hasil pelaksanaan audit sistem informasi berdasarkan Penentuan Ruang Lingkup Audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang bermutu dan berdayaguna.
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHAPTER 5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah
Lebih terperinciKERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0
AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0 1 Juliandarini (07018215), 2 Sri Handayaningsih (0530077701) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua organisasi dalam pembangunan dan pengembangannya memerlukan informasi agar dapat memaksimalkan pengambilan keputusan baik yang bersifat operasional maupun
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources
Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Oleh : Ariyan Zubaidi 23509025 MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI Pengukuran Tingkat Kematangan/Maturity Model
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1. Pengukuran Tingkat Kematangan/Maturity Model Kuesioner ini merupakan metoda pengumpulan data dengan tujuan untuk mengukur tingkat kematangan sistem informasi
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN
AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU
Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II
BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan
Lebih terperinciPengukuran Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Framework Cobit 4.1 Dengan Pola Sinkronus
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Pengukuran Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Framework Cobit 4.1 Dengan Pola Sinkronus Shofwan Hanief 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang bermutu dan berdayaguna.
Lebih terperinciModel Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna
Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Rini Astuti Unit Sumber Dya Informasi Institut Teknologi Bandung riniastuti2001@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut telah ditentukan pada RACI Chart.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit sistem informasi.
Lebih terperinciBab III Analisis Lingkungan TI
31 Bab III Analisis Lingkungan TI Pada bagian ini akan dibahas sekilas mengenai UNIKOM meliputi visi, misi, tujuan, analisis TI secara umum dan pengendalian TI yang ada di lingkungan UNIKOM saat ini. Selain
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian dan Laporan Audit
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit teknologi informasi.
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama
BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi 1. Menentukan Ruang Lingkup Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai evaluasi sistem informasi, maka penulis membatasi ruang
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute.
80 DAFTAR PUSTAKA 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute. 2. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute,
Lebih terperinciPENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0
PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia
Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai
Lebih terperinciCOBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework
COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework A. Mengenai COBIT Remote devices adalah pengelolaan data menggunakan aplikasi, dimana data terletak pada server atau host. Di dalam remote device klien berkomunikasi
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciREKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE
REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Islam Riau yang beralamat di jalan Kaharudin Nasution No. 113, Perhentian Marpoyan. Pekanbaru. 3.2.
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 Instianti Elyana Program Studi Akademi Sekretaris dan Manajemen, ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No.18,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini menjadi teknologi yang banyak diadopsi oleh hampir seluruh organisasi dan dipercaya dapat membantu meningkatkan efisiensi proses yang
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciAPPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data
L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan
Lebih terperinciBab V Pengembangan Solusi
Bab V Pengembangan Solusi Dalam upaya pengembangan solusi, hal pertama yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi persoalan atau hal-hal yang mempengaruhi pada upaya perbaikan proses pengelolaan data.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinci1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka
1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI), Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI), penggunaan komputer dalam
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan
Lebih terperinciABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN
Lebih terperinciBAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciKEAMANAN OPERASIONAL SI. Titien S. Sukamto
KEAMANAN OPERASIONAL SI Titien S. Sukamto KEAMANAN OPERASIONAL SI Operasional sistem informasi termasuk di dalamnya adalah pengendalian internal pada fasilitas pengolahan data juga lingkungan pada end-user
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil perusahaan, gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan audit yang akan dilaksanakan. 3.1
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,
PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA
a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Lebih terperinciLAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input
L1 LAMPIRAN Lampiran Evaluasi Kriteria yang Diukur 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI Keterangan Ya Tidak PO1.1 Nilai-nilai Manajemen TI Apakah perusahaan memiliki tampilan message dialog
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1 Kajian Teori 3.1.1 Sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 Salah satu standar manajemen mutu yang digunakan oleh perusahaanperusahaan di seluruh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI 4.1 Temuan dan Rekomendasi Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang terdapat dalam OCTAVE-S yang meliputi : 1. Kesadaran keamanan dan pelatihan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES
STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan
Lebih terperinciKLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001
KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.
Lebih terperinciMengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1
Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Dewi Lusiana 1) 1,2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciFramework Penyusunan Tata Kelola TI
Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola
Lebih terperinciKonsep Dasar Audit Sistem Informasi
Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan
Lebih terperinciKepada Yth. Bapak/Ibu. Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program Strata 1 (S1) jurusan
Kepada Yth. Bapak/Ibu Bandung, di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program Strata 1 (S1) jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha, saya bermaksud mengadakan penelitian
Lebih terperinciStandar Internasional ISO 27001
Standar Internasional ISO 27001 ISO 27001 merupakan standar internasional keamanan informasi yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam usaha menggunakan konsepkonsep keamanan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat
Lebih terperinciUSULAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE UNTUK SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
USULAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE UNTUK SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA R. Djunaedy Sakam, Kridanto Surendro Program Magister Sistem Informasi, Departemen Teknik Informatika, Institut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prosedur audit. Ada tujuh prosedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps for Data Gathering, Prosedur
Lebih terperinci