5. Kepentingan kerasulan Awam semakin nampak, khususnya karena jumlah Imam yang sedikit.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5. Kepentingan kerasulan Awam semakin nampak, khususnya karena jumlah Imam yang sedikit."

Transkripsi

1 RINGKASAN DEKRIT KONSILI VATIKAN II TENTANG KERASULAN AWAM APOSTOLICAM ACTUOSITATEM oleh: Pusat Spiritulitas Awam (PSA) PENDAHULUAN [1]. ( Pendahuluan ) 1. Konsili Suci ingin memacu kegiatan kerasulan umat beriman Awam. Karena mereka memang mempunyai peran khas dan sungguh perlu dalam perutusan Gereja dalam zaman sekarang. 2. Kerasulan Awam bersumber pada Baptis, Penguatan, Ekaristi. Pada awal mula Gereja, sifat gerakan kerasulan Awam itu penuh kesukarelaan dan bersifat subur (bdk.kis.11: 19-21; Rom.16: 1-16; dll.). 3. Pada zaman sekarang semangat kerasulan Awam dituntut tinggi (intensif). Karena bidang-bidang kerasulan Awam semakin luas; jumlah umat manusia semakin besar; ilmu-ilmu pengetahuan semakin maju dan variatif; hubungan antar manusia semakin lebih erat. 4. Kerasulan Awam semakin mendesak, karena semakin banyak otonomi bidang kehidupan manusia, termasuk bidang kehidupan yang membahayakan hidup kristiani atau yang bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan. 5. Kepentingan kerasulan Awam semakin nampak, khususnya karena jumlah Imam yang sedikit. 6. Adalah karya Roh Kudus yang menjadikan kaum Awam semakin sadar akan tanggungjawab mereka untuk membaktikan diri kepada Kristus dan Gereja-Nya. 7. Dekrit ini menunjukkan-menjelaskan: a. hakikat kerasulan Awam b. sifat-sifat dan keanekaragaman kerasulan Awam c. azas-azas dasar kerasulan Awam d. petunjuk-petunjuk pastoral pelaksanaan kerasulan Awam e. hal-hal yang perlu diubah dalam Hukum Kanonik yang menyangkut kerasulan Awam BAB I PANGGILAN KAUM AWAM UNTUK MERASUL [2]. ( Keikut-sertaan Awam dalam perutusan Gereja ) 1. Kerasulan adalah kegiatan seluruh umat beriman yang menyebarluaskan Kerajaan Allah, sehingga semua orang diarahkan kepada Kristus untuk memperoleh keselamatan. 2. Kerasulan dilaksanakan oleh Gereja melalui semua anggotanya, dengan pelbagai cara. Ibaratnya seperti tubuh dengan pelbagai anggotanya. Dalam kesatuan dengan tubuh masing-masing anggota tubuh berfungsi mengembangkan tubuh (Ef.4: 16).

2 3. Dalam Gereja ada satu perutusan, namun beraneka ragam pelayanan: a. Para Rasul dan pengganti-penggantinya diserahi oleh Kristus tugas mengajar, menyucikan dan memimpin atas nama-nya (kuasa-nya). b. Kaum Awam, sebagai bagian dari Umat Allah, dipanggil untuk ikut serta dalam mengemban tugas imamat, kenabian dan rajawi Kristus, dalam Gereja dan dalam dunia. Kongkritnya: o Mewartakan Injil untuk penyucian sesama; o Mewartakan Injil untuk meresapi dan menyempurnakan tata-dunia dengan semangat Injil, dalam mana mereka menjadi saksi Kristus yang jelas, yang mengabdi keselamatan sesama. 4. Karena ciri khas status hidup Awam: hidup di tengah masyarakat dan di tengah-tengah urusan duniawi, maka mereka dipanggil oleh Allah, untuk dijiwai semangat kristiani, merasul di dunia bagaikan ragi yang menyebarkan nilai-nilai keselamatan. [3]. ( Azas-azas kerasulan Awam ). 1. Kaum Awam menerima tugas dan haknya untuk merasul berdasarkan persatuan mereka dengan Kristus Kepala. Itu terjadi karena penerimaan sakramen Baptis, Penguatan, Ekaristi. 2. Melalui Baptis: disaturagakan dengan Tubuh Mistik Kristus. Melalui Penguatan: diteguhkan oleh kekuatan Roh Kudus dan ditetapkan oleh Tuhan untuk merasul serta disucikan menjadi imamat rajawi, yang mempersembahkan korban-korban rohani melalui segala kegiatannya. Melalui Ekaristi, dan sakramen-sakramen lain, cinta kasih jiwa seluruh kerasulan disalurkan dan dipupuk. 3. Kerasulan dijalankan dengan semangat iman-harapan-cinta kasih: berusaha supaya semua orang selamat karena mengenal satu-satunya Allah yang sejati dan Yesus Kristus yang diutus-nya (Yoh.17: 3). Itulah beban mulia setiap orang kristiani. 4. Untuk kerasulan itu Roh Kudus menganugerahkan karunia-karunia yang bermacam ragam (1.Kor.12: 7). Karunia-karunia itu untuk membanguan Tubuh-Nya (Gereja-Nya) dan untuk merasul-menggaramimencerahkan masyarakat, dalam persekutuan dengan sesama saudara dalam Kristus, terutama dengan Hirarki. [4]. ( Spiritualitas Awam dalam tata-kerasulan ). 1. Kristus yang diutus Bapa menjadi sumber dan asal seluruh kerasulan Gereja. Kesuburan kerasulan Awam tergantung pada persatuan Awam dengan Kristus: Barang siapa tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia, ia menghasilkan buah banyak, sebab tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh.15: 5). 2. Kehidupan bersatu mesra dengan Kristus tersebut dipupuk dengan aneka macam bantuan rohani, antara lain Liturgi Suci (aneka cara mendekatkan diri pada Allah). Penghayatan Liturgi Suci (askese-askese) hendaknya sedemikian rupa, sehingga hidup rohani menyuburkan kegiatan hidup sehari-hari dan hidup sehari-hari memperdalam hidup rohani. Sehingga Awam bisa menghayati amanat Rasul: Apa pun yang kamu lakukan dalam kata-kata maupun perbuatan, itu semua harus kamu jalankan atas nama Tuhan Yesus Kristus, sambil bersyukur kepada Allah dan Bapa kita melalui Dia (Kol.3: 17). 3. Hanya dalam cahaya iman dan berkat renungan sabda Allah, manusia dapat selalu dan dimana-mana mengenal Allah. Menemukan Allah dalam segala sesuatu dan menemukan segala sesuatu dalam Allah. 4. Dalam iman mengikuti jejak salib dan kebangkitan Kristus. Segala bentuk kesengsaraan dalam mengikuti Kristus yang mewartakan Injil dipayungi oleh kebenaran penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan di masa mendatang yang akan dinyatakan dalam diri kita (Rom.8: 18). Kesengsaraan beraneka ragam, antara lain: tidak kaya, sakit, kerja keras, dianiaya, dikucilkan, didiskriminasi, ditindas, diperlakukan tidak adil, mengalami kekerasan, dll. Kebangkitan mengandung kebahagiaan dalam Roh, antara lain: meluaskan Kerajaan Allah, merasuki dunia dengan semangat Kristiani, mengamalkan kebaikan kepada semua orang (terutama terhadap rekan-rekan seiman), mewujudkan semangat Sabda Bahagia, menyebarkan nilai-nilai kekudusan, dll. 5. Hidup rohani Awam bercorak khusus: hidup berkeluarga, selibat, berprofesi, janda /duda, dsb. Mereka perlu berjuang memperoleh keutamaan-keutamaan suci: bermasyarakat, berbangsa, bernegara, keadilan, kejujuran, ketulusan hati, perikemanusiaan, keteguhan jiwa, dll. Dalam hal profesi: menguasai betul bidang kejuruannya.

3 6. Suri teladan yang sempurna bagi Awam untuk hidup rohani dan hidup merasul ialah Santa Perawan Maria (Ratu para Rasul). Selama di dunia Santa Perawan Maria hidup biasa, penuh kesibukan berkeluarga, bekerja dengan jerih-payah, secara istimewa selalu bersatu dan bekerjasama dengan Puteranya. Setelah diangkat ke Sorga, Santa Perawan Maria memperhatikan saudara-saudari Puteranya dengan penuh kasih keibuan: dalam suka dukanya, dalam bahaya-bahaya, dalam kesulitan-kesulitan, sampai mereka mencapai tanah air sorgawi. Selayaknyalah mereka penuh serah diri dan penuh bhakti atas hidup dan kerasulan mereka kepada Santa Perawan Maria. BAB II TUJUAN-TUJUAN YANG HARUS DICAPAI [5]. ( Pendahuluan ) 1. Karya penebusan Kristus pada hakikatnya untuk menyelamatkan seluruh umat manusia (segala bangsa) dan tata-cara kehidupan bersamanya (tata-dunia). 2. Gereja (Tubuh Kristus) diutus untuk mewartakan Kristus dan rahmat-rahmat-nya, baik kepada umat manusia, maupun kepada cara hidup bersama mendunianya. 3. Maka kaum Awam melaksanakan kerasulannya, baik dalam Gereja, maupun di tengah masyarakat (dunia). Karena Awam sekaligus orang beriman dan warga masyarakat. Apa yang diwartakannya baik nilainilai kerohanian maupun nilai-nilai keduniawian (kejasmanian). 4. Ada satu rencana Allah yaitu segala ciptaan Allah diperbaharui dalam Yesus Kristus, baik manusia maupun segala ciptaan yang lebih rendah dari manusia. Hendaknya daya-daya Kristus, Raja Semesta Alam, menjadi semakin nyata dalam segala ciptaan-nya, baik pada tahap awal di dunia ini, maupun sepenuhnya pada hari terakhir. Kaum Awam juga dipanggil terlibat dalam proyek satu rencana Allah tersebut, dengan mengikuti satu suara hati Kristiani. [6]. ( Kerasulan dimaksudkan untuk mewartakan Injil dan menyucikan umat manusia ). 1. Manusia akan selamat kalau percaya kepada Kristus dan rahmat-rahmat-nya. Maka Gereja perlu mewartakan tentang Kristus dengan kata-kata dan perbuatan dan menyalurkan rahmat-rahmat-nya. Di situlah Hirarki dan Awam perlu menemukan jalinan kerjasamanya. 2. Bagi kaum Awam terbukalah amat banyak kesempatan untuk mewartakan Injil dan pengudusan. Daya tarik pertobatan yang kuat akan terjadi, kalau Awam berkedalaman hidup rohani dan berperikata-berperilaku yang baik (Mt.5: 16). 3. Rasul yang sejati bersemangat pro-aktif, mencari kesempatan-kesempatan: a. mewartakan Kristus dengan kata-kata dan perbuatan kepada yang tidak beriman untuk beriman; b. mewartakan Kristus dengan kata-kata dan perbuatan kepada yang telah beriman untuk mengajar dan meneguhkan serta mempertinggi kesucian demi kerasulan. 4. Sekarang semakin banyak kesesatan-kesesatan, yang mau menghancurkan hidup agama, hidup kesusilaan. Konsili mengajak kaum Awam untuk menggali kekayaan Injil Keselamatan, azas-azas Kristiani untuk menangkal arus-arus penyesatan tersebut. [7]. ( Pembaharuan tata dunia secara Kristiani ) 1. Rencana Allah mengenai tata dunia: supaya umat manusia seia-sekata membaharui dan terus menerus menyempurnakan tata dunia. 2. Tata dunia, yang mempunyai tata hukumnya sendiri, ialah aneka segi entitas yang berinteraksi dalam kehidupan bersama umat manusia, antara lain: nilai martabat manusia, nilai keluarga, nilai kebudayaan, nilai ekonomi, nilai lembaga negara, nilai hubungan antar negara, dll. 3. Di sepanjang sejarah terlihat aneka kesesatan dalam tata dunia, antara lain: a. tentang Allah sejati b. tentang azas-azas kodrat manusia c. tentang azas-azas hukum moral

4 Sehingga otonomi manusia mengalahkan otonomi Allah, martabat pribadi manusia diinjak-injak, manusia menjadi budak kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dst. 4. Gereja bertugas membantu manusia untuk mampu menyusun tata dunia dan mengarahkannya kepada Allah melalui Kristus: menegaskan azas-azas tujuan penciptaan, menyajikan nilai-nilai rohani dan moral kristiani. 5. Kewajiban kaum Awam: a. Membaharui tata dunia sebagai tugas khususnya. b. Mengikuti bimbingan cahaya Injil c. Mengikuti maksud-maksud Gereja d. Mengikuti dorongan cinta kasih kristiani. 6. Berdasarkan kewajiban tersebut: a. Kaum Awam bekerjasama dengan sesama warga masyarakat, seturut keahlian dan tanggungjawabnya. b. Kaum Awam selalu mencari dan menegakkan nilai-nilai keadilan Kerajaan Allah. c. Kaum Awam mengetrapkan azas-azas hidup kristiani untuk menata tata-dunia, seturut perkembangan tempat, waktu dan bangsa (masyarakat). Itu berarti penataan segenap bidang duniawi. [8]. ( Amal kasih, meterai kerasulan kristiani ) 1. Semua pelaksanaan kerasulan harus bersumber pada cinta kasih dan menimba kekuatan dari padanya (Mt.11: 4-5). 2. Perintah utama adalah mengasihi Allah dan sesama seperti dirinya sendiri (Mt.22: 37-40). Dengan mengenakan kodrat manusia, Kristus telah menghimpun segenap umat manusia dalam suatu kesetiakawanan adikodrati menjadi keluarga-nya: Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang di antara saudara-ku yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku (Mt.25: 40). Tanda murid Kristus adalah bersemangat cinta kasih (Yoh.13: 35). 3. Semangat belas kasih terhadap yang miskin dan lemah, dan aneka bantuan kepada sesama yang membutuhkan, amat dijunjung tinggi oleh Gereja. 4. Berkat kemajuan teknologi moderen hubungan antar banyak orang semakin dekat. Semakin cepat diketahui orang-orang yang berkekurangan rohaniah dan jasmaniah. Oleh sebab itu semakin mendesaklah tuntutan cinta kasih kepada semua orang dan terhadap aneka kekurangan (kebutuhan): kekurangan sandang, pangan, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dll. dll. Tuntutan cinta kasih itu terutama mewajibkan kepada perorangan dan bangsa-bangsa yang hidupnya sejahtera. 5. Supaya amal kasih menjadi murni, tidak tercela, maka: a. sesama harus dilihat sebagai citra Allah; b. perbuatan amal kasih ditujukan kepada Kristus; c. perlu dijauhkan motivasi nafsu mencari keuntungan / kekuasaan; d. pertama-tama mengutamakan tuntutan keadilan dipenuhi; e. menghargai kebebasan dan martabat pribadi yang menerima bantuan; f. yang ditiadakan jangan hanya akibat-akibat kemalangan, melainkan juga sebab musababnya; g. yang diberi bantuan lama kelamaan mampu mencukupi kebutuhan mereka sendiri; h. kaum Awam mampu bekerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik dalam menolong sesamanya. BAB III PELBAGAI BIDANG KERASULAN [9]. ( Pendahuluan ) 1. Kaum Awam merasul dalam pelbagai bidang dalam Gereja dan masyarakat. Beberapa yang dipandang lebih penting diuraikan antara lain: jemaat-jemaat gerejawi, keluarga, kaum muda, lingkungan sosial, tata nasional dan internasional. 2. Karena tuntutan perkembangan peran wanita pada zaman sekarang, maka wanita lebih diikutsertakan

5 dalam kerasulan Gereja. [10]. ( Jemaat-jemaat gerejawi ) 1. Karena berperan serta dalam tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja, kaum Awam berperan aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja. Berkat bantuan kaum Awam, kerasulan Hirarki lebih membuahkan hasil. Kaum Awam bisa menyegarkan semangat merasul Hirarki maupun sesama Umat Beriman. 2. Beberapa jasa lain dari kaum Awam, antara lain: a. Mengembalikan umat yang menjauh dari Gereja. b. Mengajar agama (katekese) c. Membantu reksa jiwa lebih tepat guna d. Membantu tata-usaha milik Gereja lebih berdaya guna. 3. Terhadap Paroki, hendaknya kaum Awam: a. Membantu menyaturagakan umat beriman dengan Gereja Paroki dan Gereja Semesta. b. Membiasakan diri erat bersatu dan bekerjasama dengan para Imam di Paroki. c. Memberitahukan masalah-masalah mereka, masalah-masalah kemasyarakatan dan masalah-masalah keselamatan yang perlu dipecahkan oleh musyawarah jemaat gerejawi. d. Menyajikan bantuan seturut kemampuan untuk kerasulan jemaat gerejawinya. 4. Terhadap Keuskupan, hendaknya kaum Awam: a. Bersedia untuk memenuhi undangan Uskup dan membantu usaha-usaha keuskupan. b. Menanggapi kebutuhan-kebutuhan kota-kota dan desa-desa tidak terbatas di wilayah Paroki / Keuskupan sendiri, melainkan antar Paroki, antar keuskupan, nasional maupun internasional. c. Bersedia membantu karya misioner, entah bantuan materiil entah bantuan tenaga, karena kekayaan mereka berasal dari Tuhan. (11). ( Keluarga ) 1. Pencipta alam semesta menetapkan persatuan suami-isteri menjadi awal mula dan dasar masyarakat manusia, bahkan dijadikan Sakramen Perkawinan dalam Kristus dan dalam Gereja. Maka kerasulan keluarga amat penting bagi Gereja dan masyarakat. 2. Suami-isteri bekerja sama dengan rahmat Tuhan dan menjadi saksi iman satu bagi yang lain, bagi anakanak mereka dan bagi kaum kerabat lainnya. Bagi anak-anak: a. Mereka menjadi pewarta iman dan pendidik yang pertama. b. Mereka dengan kata dan perbuatan (teladan) membina anak-anak untuk hidup kristiani dan kerasulan. c. Mereka membantu anak-anak dengan bijaksana untuk memilih (menemukan) panggilan mereka. d. Kalau dari anak-anak ada yang menerima panggilan suci (Religius), mereka perlu memperhatikannya sepenuh hati. 3. Suami-isteri dipanggil Tuhan untuk tugas kerasulan yang penting, yaitu: a. Menunjukkan dan membuktikan bahwa ikatan perkawinan tidak terceraikan dan suci. b. Membela hak dan tugas orang tua dan pendidik untuk mendidik anak secara kristiani. c. Membela martabat dan otonomi keluarga yang sewajarnya. d. Bersama semua orang yang berkehendak baik menegakkan hak-hak suami-isteri dan para pendidik dalam perundangan sipil, termasuk perumahan, pekerjaan, keamanan sosial, dst. e. Membela hak dan tugas keluarga untuk membangun masyarakat dengan aneka perbuatan baiknya. f. Supaya keluarga-keluarga kristiani lebih mudah mencapai sasaran kerasulannya, dapat berguna bila mereka berhimpun dalam kelompok-kelompok. [12]. ( Kaum muda ) 1. Kaum muda merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Hendaknya gairah semangat mudanya diresapi Kristus dan jiwa patuh pada para Gembala Gereja. Dan kaum muda menjadi sasaran kerasulan utama mereka. 2. Kaum dewasa hendaknya dalam suasana persahabatan membantu pengembangan kerasulan mereka. 3. Kaum muda hendaknya memupuk sikap hormat dan kepercayaan kepada kaum dewasa serta menghargai tradisi-tradisi yang terpuji sebagaimana seharusnya.

6 4. Anak-anak juga terpanggil menjadi rasul di antara sesama anak-anak. [13]. ( Lingkungan sosial ) 1. Kerasulan di lingkungan sosial merupakan usaha menjiwai mentalitas, adat kebiasaan, hukum-hukum dan tata susunan masyarakat setempat, dengan semangat kristiani. 2. Kaum Awam perlu memperdalam kesesuaian mereka dengan semangat Yesus Kristus. Sehingga mereka menjadi terang dunia: a. Dengan ketangguhan membawa sesama kepada kebenaran dan kebaikkan. b. Dengan kasih persaudaraan membawa sesama kepada solidaritas suka duka sesama. c. Dengan kesadaran bermasyarakat mereka meresapkan nilai-nilai kristiani ke dalam hidup dan kerja sesama. d. Dengan kekuatan iman, mereka mewartakan Kristus secara lisan. [14]. ( Bidang-bidang nasional dan internasional ) 1. Bagi kaum Awam terbukalah gelanggang kerasulan tak terbatas, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. 2. Tingkat nasional: kaum Awam hendaknya menyadari kewajibannya untuk memajukan kesejahteraan umum sejati. Mereka perlu mempertinggi bobot pengaruh, sehingga pemerintahan dijalankan dengan adil, hukum-hukum selaras dengan tuntutan-tuntutan moral dan menunjang kesejahteraan umum. 3. Kaum Awam, yang mahir dalam bidang politik, dengan beriman kristiani kuat, jangan menolak untuk menjalankan urusan-urusan umum (menduduki jabatan umum), untuk merintis jalan bagi Injil. 4. Kaum Awam hendaknya bekerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk memajukan apa yang benar, apa yang adil, apa yang suci, apa yang manis (Flp.4: 8), dan apa pun yang memajukan kesejahteraan umum. 5. Tingkat internasional: kaum Awam hendaknya memperhatikan dan mengambil manfaat semangat setiakawan antara semua bangsa, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan umum bangsa-bangsa yang sedang berkembang. 6. Kaum Awam yang bekerja di tengah bangsa-bangsa lain, hendaknya tetap sebagai pewarta-pewarta Kristus, dalam sepak terjangnya. BAB IV BERBAGAI CARA MERASUL [15]. ( Pendahuluan ) Dalam menjalankan kerasulannya, kaum Awam dapat menempuhnya secara perorangan atau tergabung dalam pelbagai perserikatan (paguyuban). [16]. ( Pentingnya aneka bentuk kerasulan perorangan ) 1. Kerasulan Awam, baik pribadi maupun kolektif, mengalir dari sumber hidup kristiani yang sejati (Yoh.4: 14). Dalam keadaan macam apa pun juga setiap orang Kristiani dipanggil untuk merasul: membangun Gereja dan menguduskan dunia. 2. Bentuk khusus kerasulan perorangan ialah kesaksian seluruh hidup sebagai awam, yang bersumber pada iman, harapan dan cinta kasih. Wujud kesaksiannya berupa secara lisan mewartakan ajaran-ajaran Kristus, seturut kemampuan masing-masing. Dan dalam semangat cinta kasih menemukan perbuatanperbuatan kongkrit yang membangun tata dunia. 3. Dalam perjuangan kerasulannya tersebut, ia dengan sukarela meneladan kesengsaraan Yesus Kristus (2.Kor.4: 10).

7 [17]. ( Kerasulan Awam dalam situasi-situasi tertentu ) 1. Kerasulan perseorangan sangat perlu dan mendesak di daerah-daerah, di mana kebebasan Gereja menghadapi rintangan-rintangan yang berat. Dalam situasi itu kaum Awam, sejauh mereka mampu, menggantikan para Imam, dengan aneka resiko yang menghadangnya. 2. Konsili bersyukur kepada Allah, bahwa Allah sampai saat ini tak henti-hentinya membangkitkan semangat kepahlawanan Awam dalam kerasulan. 3. Kerasulan perseorangan juga sangat perlu, di mana umat Katolik sangat sedikit dan terpencar-pencar. Mereka bisa saling meneguhkan dalam kelompok-kelompok kecil yang terorganisir secara longgar. [18].( Pentingnya kerasulan yang terpadu ) 1. Manusia menurut kodratnya bersifat sosial. Oleh sebab itu ada kerasulan kelompok-kelompok, baik yang terorganisir resmi, maupun yang terbentuk atas pilihan sendiri. 2. Diharapkan hasil-hasil kerasulan akan lebih melimpah daripada kerasulan perseorangan. 3. Kerasulan kolektif sangat perlu dimantapkan, karena tidak jarang mereka harus menghadapi tekanantekanan lembaga-lembaga lain. [19]. ( Aneka bentuk kerasulan terpadu ) 1. Kerasulan kelompok amat beraneka ragam, antara lain: a. Bertujuan umum kerasulan Gereja b. Bertujuan khusus pewartaan Injil dan pengudusan c. Bertujuan merasuki tata dunia dengan semangat kristiani d. Bertujuan menjadi saksi Kristus, melalui amal belaskasih dan cinta kasih. 2. Yang perlu diperhatikan dalam kerasulan kelompok ialah perpaduan antara kedalaman iman dan praktek perbuatan kongkrit, yang mengabdi pada perutusan Gereja terhadap dunia. 3. Tugas perutusan universal Gereja menuntut, supaya usaha-usaha kerasulan umat Katolik semakin menyempurnakan bentuk-bentuk organisasi pada tingkat internasional. 4. Dengan tetap memelihara hubungan dengan Pimpinan Gereja sebagaimana mestinya, kaum Awam berhak mendirikan dan memimpin kelompok kerasulan, dan masuk anggota perserikatan yang sudah ada. [20]. ( Aksi Katolik ) 1. Sejak beberapa dasawarsa kaum Awam semakin banyak yang terlibat dalam kerasulan-kerasulan kelompok. Mereka merasul dengan tujuan masing-masing. Para Paus dan para Uskup sangat mendukung Aksi Katolik (kerasulan kelompok) itu. Maka seringkali dilukiskan sebagai kerjasama kaum Awam dalam kerasulan Hirarki. 2. Ciri-ciri Aksi Katolik tersebut antara lain: a. Aksi Katolik bertujuan langsung kerasulan Gereja. b. Aksi Katolik berwujud kerja sama dengan Hirarki dengan cara mereka sendiri. c. Aksi Katolik berwujud para Awam bertindak secara terpadu bagaikan tubuh organis. d. Aksi Katolik berwujud para Awam sukarela diajak Hirarki untuk bekerjasama dalam kerasulan. 3. Hendaknya Aksi Katolik terbuka untuk bekerjasama dengan bentuk-bentuk kerasulan lain dalam Gereja dalam suasana persaudaraan. [21]. ( Penghargaan terhadap organisasi-organisasi ) 1. Semua perserikatan kerasulan hendaknya dihargai sebagaimana layaknya.

8 2. Kalau Hirarki membentuk perserikatan kerasulan, hendaknya itu diberi perhatian utama oleh Imam, Religius dan Awam. [22]. ( Kaum Awam yang secara istimewa berbakti kepada Gereja ) 1. Gereja menghargai istimewa para Awam yang membaktikan diri, dengan keahlian profesionalnya, guna melayani karya-karyanya, entah dalam negeri entah di dunia internasional. 2. Hendaknya gembala Gereja memperhatikan kebutuhan-kebutuhan para Awam tersebut secara adil selayaknya, misalnya: a. keperluan nafkah bagi keluarganya, b. keperluan pembinaan rohani c. keperluan pendampingan-pendampingan, dst. BAB V TATA TERTIB YANG HARUS DIPERHATIKAN [23]. ( Pendahuluan ) 1. Kerasulan Awam, baik secara perseorangan maupun secara kolektif, harus disaturagakan dengan tepat dalam kerasulan seluruh Gereja. Secara hakiki kerasulan Kristiani mendapat dasarnya dari kesatuannya dengan Hirarki. Maka Hirarki harus mengatur aneka kerasulan kristiani secara selaras. 2. Semangat persatuan perlu ditingkatkan, supaya di seluruh kerasulan Gereja bersinarlah cinta kasih persaudaraan, agar tujuan-tujuan umum tercapai dan persaingan-persaingan yang berbahaya dihindarkan. Antar kelompok kerasulan perlu saling menghargai. [24]. ( Hubungan-hubungan dengan Hirarki ). 1. Hirarki wajib mendukung kerasulan Awam, menggariskan prinsip-prinsipnya dan menyediakan bantuanbantuan rohani, mengatur pelaksanaan kerasulan demi kesejahteraan Gereja dan menjaga supaya ajaran serta tata-tertib Gereja dipatuhi. 2. Karena kerasulan Awam mempunyai berbagai bentuk dan berbagai sasaran, maka dalam hubungan dengan Hiraraki juga ada berbagai cara. 3. Pemakaian nama Katolik harus mendapat persetujuan Pemimpin Gereja yang sah. 4. Untuk menanggapi tuntutan-tuntutan kesejahteraan Gereja, Pimpinan Gereja dapat memilih beberapa Kelompok kerasulan, khususnya yang secara langsung bertujuan rohani untuk dibina khusus. 5. Pimpinan Gereja juga dapat memilih beberapa Kelompok kerasulan untuk diberi mandat khusus yang berhubungan dengan tugas-tugas para gembala, misalnya: bidang katekese, bidang liturgi, dll. 6. Sehubungan dengan urusan-urusan duniawi, Hirarki Gereja bertugas mengajarkan dan menafsirkan kaidah-kaidah moralnya. Bisa saja Hirarki memohon pertimbangan-pertimbangan pelbagai pakar untuk keperluan tersebut. [25]. ( Bantuan para Imam bagi kerasulan Awam ). 1. Hendaknya para Uskup dan para Imam menyadari, bahwa hak dan tugas merasul sama-sama ada pada semua orang beriman, baik klerus maupun Awam. Awam pun berhak dan bertugas membangun Gereja. Maka secara istimewa Hirarki (Imam-imam) perlu menaruh perhatian yang istimewa pada kerasulan Awam. 2. Hendaknya dipilih dengan cermat imam-imam, yang cakap dan telah disiapkan secukupnya, untuk memberi bantuan dalam bentuk-bentuk khusus kerasulan Awam. Beberapa bentuk pendampingan oleh imam yang cakap itu, antara lain: a. Memupuk keserasian hubungan para Awam dengan Hirarki. b. Membimbing Awam untuk selalu setia pada semangat dan ajaran Gereja. c. Mengembangkan hidup rohani dan semangat merasul Kelompok-kelompok Kerasulan. d. Mendampingi kegiatan kerasulan Kelompok-kelompok Kerasulan.

9 e. Melakukan dialog-dialog yang mengembangkan cara-cara kerasulan. f. Memupuk semangat persatuan di dalam Kelompok-kelompok Kerasulan. 3. Hendaknya para Religius menghargai karya-karya kerasulan Awam dan menyumbangkan semangat kerasulan dari Tarekat masing-masing. Hendaknya mereka mendukung, membantu dan melengkapi para Imam, yang mendampingi Kelompok-kelompok Kerasulan Awam. [26]. ( Upaya-upaya yang berguna bagi kerja sama ). 1. Ada aneka macam karya kerasulan Gereja: pewartaan Injil, sosial, ekonomi, dll. Diperlukan panitia yang mengoordinir karya-karya tersebut, tanpa mengurangi sifat masing-masing. Panitia semacam itu bisa diadakan antar-paroki, antar-keuskupan, secara nasional dan internasional. 2. Di Tahta Suci Vatikan dapat didirikan suatu Sekretariat untuk membantu mengembangkan kerasulan Awam (sedunia), antara lain: a. Menyajikan informasi-informasi tentang aneka kerasulan Awam. b. Menyajikan masalah-masalah aktual aneka kerasulan Awam. c. Menyampaikan nasehat-nasehat yang berguna. d. Menyampaikan kerjasama-kerjasama Imam, Religius dan Awam, dalam pengelolaan Sekretariat tersebut. [27]. ( Kerjasama dengan umat Kristen dan umat beragama lain ) 1. Adanya pusaka warisan Injil bersama menyebabkan anjuran dan tuntutan kerjasama umat Katolik dengan umat Kristen lainnya. Kerjasama tersebut harus dijalankan secara perorangan, secara kelompok, secara nasional maupun secara internasional. 2. Bahkan kerjasama bisa terjadi antara umat kristiani dengan umat non-kristiani. Di situ para Awam bisa bersaksi atas nama Kristus Penyelamat Dunia dan atas kesatuan keluarga umat manusia. BAB VI PEMBINAAN UNTUK MERASUL [28]. ( Perlunya pembinaan untuk merasul ) 1. Kerasulan hanya dapat mencapai kesuburan yang penuh, apabila ada pembinaan yang bersifat aneka dan lengkap. 2. Pembinaan itu dituntut: a. Supaya Awam terus berkembang dalam hidup rohani dan pengetahuan ajaran. b. Untuk membantu Awam dalam usaha-usaha menyesuaikan kerasulan Awam dengan situasi-situasi baru, orang-orang baru dan tugas-tugas baru. c. Untuk mewujudkan dasar-dasar baru ajaran Katolik dalam dekrit-dekrit Konsili Vatikan II. [29]. ( Dasar-dasar pembinaan Awam untuk kerasulan ). 1. Kaum Awam melaksanakan perutusan Gereja dengan caranya sendiri (Demikian pun Imam / Hirarki, Religius Bruder-Suster juga melaksanakan perutusan Gereja seturut kekhasan panggilan masing-masing pula). 2. Kepribadian manusiawi yang utuh. Individualitas dan sosialitas kemanusiaan harus dibina secara benar berdasat nilai-nilai Kristiani. Sehingga seorang Awam dapat bermasyarakat dan berkebudayaan dengan sehat dan benar, dengan dijiwai semangat cinta kasih Injili (seni bergaul, bekerjasama, berdialog, dll). Pembinaan rasuli tersebut tidak menghapuskan keunikan masing-masing pribadi. 3. Kaum Awam perlu dibina untuk menjalankan perutusan Kristus dan Gereja: a. Terutama pembinaan iman akan misteri ilahi penciptaan dan penebusan. b. Dibina untuk mudah digerakkan oleh Roh Kudus: yang menghidupkan umat Allah; yang mendorong semua orang untuk mencintai Allah Bapa; yang mendorong untuk mencintai Dunia; yang mendorong untuk mencintai orang-orang Kristiani. 4. Kaum Awam juga perlu dibina dalam ilmu pengetahuan:

10 a. Teologi b. Etika c. Filsafat d. Profesi kejuruan (tehnis / praktis) 5. Pembinaan Awam perlu berlangsung terus menerus, karena pribadi terus berkembang dan kondisisituasi terus berkembang juga, sehingga kepribadian tetap seimbang-maju-selaras. [30]. ( Mereka yang wajib membina sesama untuk kerasulan ). 1. Pembinaan untuk kerasulan harus dimulai sejak pendidikan awal anak-anak. Secara istimewa hendaknya para remaja dan kaum muda diperkenalkan dengan kerasulan dan diresapi semangatnya. Selama hidup pembinaan itu harus disempurnakan, sejauh tugas-tugas baru yang diterima menuntutnya. 2. Adalah tugas orang tua untuk membuat kebersamaan dalam keluarga sebagai persiapan untuk kerasulan. Demikian anak-anak, dengan teladan, diajar untuk mengenali cinta kasih Allah kepada semua orang dan diajar untuk menaruh perhatian pada kebutuhan jasmani-rohani sesamanya. 3. Anak-anak perlu dididik untuk melampaui lingkup keluarga dan membuka hati bagi jemaat gerejawi dan masyarakat duniawi. Para imam, melalui aneka cara membina anak-anak untuk hidup aktif dalam umat Allah dan aktif dalam kerasulan di luar umat Allah. 4. Sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga Katolik lain perlu membina anak-anak muda untuk kerasulan, di samping peran orang tua, gembala jiwa, dan kelompok-kelompok kerasulan. Orang-orang muda diberi pembinaan: pengetahuan, rohani dan praktis. 5. Diharapkan semakin Awam menjadi dewasa, semakin mereka merasa mendesak untuk merasul, baik ke dalam Gereja maupun ke masyarakat luas (melalui profesi maupun peran sosial-kemasyarakatannya). [31]. ( Penyesuaian pembinaan dengan pelbagai bentuk kerasulan ). 1. Kerasulan pewartaan Injil. Diperlukan pendalaman nilai-nilai rohani-manusiawi berdasar Injil untuk menerangi, misalnya materialisme dengan segala bentuknya. 2. Kerasulan tata dunia. Awam perlu dididik untuk mengenali makna yang sesungguhnya hal-hal duniawi. Dan memahami ajaran-ajaran sosial dan moral Gereja. Sehingga lembaga-lembaga semakin berfungsi tepat dan benar dalam membangun kesejahteraan umum masyarakat. 3. Kerasulan amal cinta kasih. Awam perlu dibina dalam memahami dan mempraktekan amal cinta kasih dan belaskasihan, khususnya pada mereka yang miskin dan menderita. [32]. ( Upaya-upaya yang digunakan ) 1. Ada seribu satu cara untuk pembinaan, antara lain: kongres, konferensi, buku-buku komentar untuk mendalami ajaran-ajaran Katolik, untuk memupuk hidup rohani, untuk memahami situasi masyarakat dan untuk menemukan metode-metode pembinaan yang cocok. 2. Lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi juga memfasilitasi pembinaan kerasulan. 3. Ada lebih bermanfaat, apabila masing-masing bidang kerasulan mempunyai pusat-pusat dokumentasi dan studi, bukan hanya bidang teologi, tetapi juga sosiologi, psikologi, hukum, dll. Sehingga pembinaan kerasulan-kerasulan lebih penuh daya guna. AJAKAN [33]. ( Ajakan ) 1. Kepada segenap kaum Awam, Konsili Suci dalam Tuhan menyerukan dengan sangat, supaya mereka dengan sukarela, dengan jiwa besar, dengan hati yang siap sedia menanggapi sapaan Kristus, yang justru

11 sekarang ini dengan lebih mendesak mengundang mereka, dan supaya mereka mengikuti dorongan Roh Kudus. 2. Hendaknya kaum muda dan seluruh kaum Awam semakin erat bergabung dengan Diri-Nya, dan seraya mengenakan pada diri mereka sendiri cita rasa yang ada pada-nya (Flp.2: 5), ikut serta menjalankan perutusan-nya yang membawa keselamatan

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi PENGAKUAN IMAN RASULI Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal,tuhan kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

DEKRIT TENTANG PEMBAHARUAN DAN PENYESUAIAN HIDUP RELIGIUS

DEKRIT TENTANG PEMBAHARUAN DAN PENYESUAIAN HIDUP RELIGIUS PAULUS USKUP HAMBA PARA HAMBA ALLAH BERSAMA BAPA-BAPA KONSILI SUCI DEMI KENANGAN ABADI DEKRIT TENTANG PEMBAHARUAN DAN PENYESUAIAN HIDUP RELIGIUS 1. (Pendahuluan) Dalam Konstitusi yang diawali dengan kata-kata

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,

Lebih terperinci

BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI

BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

DEKRIT TENTANG KERASULAN AWAM

DEKRIT TENTANG KERASULAN AWAM PAULUS USKUP HAMBA PARA HAMBA ALLAH BERSAMA BAPA-BAPA KONSILI SUCI DEMI KENANGAN ABADI DEKRIT TENTANG KERASULAN AWAM PENDAHULUAN 1. Dengan maksud memacu KEGIATAN MERASUL Umat Allah [1], Konsili suci penuh

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. 1. Allah, Sumber Segala Kasih Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. Pada perjamuan malam ia boleh duduk dekat Yesus dan bersandar dekat dengan

Lebih terperinci

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati)

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati) Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati) Saya adalah mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh (Ayb 29:15) Saudara-saudari terkasih, Pada Hari Orang Sakit Sedunia ke-32 ini, yang dimulai oleh St. Yohanes

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap

Lebih terperinci

Tata Upacara Pernikahan Sipil

Tata Upacara Pernikahan Sipil Tata Upacara Pernikahan Sipil 1 Penyerahan calon mempelai oleh wakil keluarga K Romo yang kami hormati. Atas nama orang tua dan keluarga dari kedua calon mempelai, perkenankanlah kami menyerahkan putra-putri

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat

Lebih terperinci

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 42. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN Keluarga dan komunitas berperan sangat penting membangun kehidupan dunia dan alam raya ini. Dimana seseorang belajar banyak hal yang mempengaruhi kehidupan. Nilai iman dan kemanusiaan,

Lebih terperinci

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! 1. Simbol perkawinan bahtera yang sedang berlayar mempunyai makna bahwa perkawinan... A. merupakan perjalanan yang menyenangkan B. ibarat mengarungi samudra luas yang penuh

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu

Lebih terperinci

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Keluarga merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, dalamnya harus terdapat keseimbangan, keselarasan kasih sayang

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VII SMPK PERMATA BUNDA

PROGRAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VII SMPK PERMATA BUNDA PRGRAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 010/011 PENDIDIKAN AGAMA KATLIK KELAS VII SMPK PERMATA BUNDA N 1 KMPETENSI 6. Menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan dirinya tidak dapat lepas dari peran serta

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 (oleh aendydasaint.wordpress.com) KURIKULUM 2013 (Kompetensi Inti:) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED Di dalam Pengakuan Iman Westminster, BAB XXVIII, point 1-4, mengenai Baptisan, disebutkan sebagai berikut: 1. Baptisan merupakan suatu sakramen Perjanjian

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat / Rumah Induk Roma Pentekosta, 2013 Para Suster yang terkasih, Pada hari Pentakosta anggur baru

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Ketika Paus Yohanes XXIII mengundang Konsili Vatikan II untuk bersidang, beliau juga sekaligus mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa, supaya Roh Kudus membarui Gereja. "Perbarui ya

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER 2 Pelajaran 12. Sakramen Bapis 1) Ada 7 sakramen yang diakui oleh Gereja, yaitu: a) Sakramen Bapis b) Sakramen Ekarisi c) Sakramen Krisma d) Sakramen

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca,  Andreas mula-mula bertemu dengan Pelajaran Tiga Yesus Adalah Mesias Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias" (artinya Kristus).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS : Pendidikan Agama Katolik : IX/2 : 2 x 40 menit A. Standar : Memahami dan melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN

PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN LITURGI MINGGU, 8 NOVEMBER 2015 tema: PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG JL. VAN DEVENTER NO. 11 BANDUNG-40112 PERSIAPAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK 1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

2

2 Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan

Lebih terperinci

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia Tujuan: Jemaat memahami bahwa Allah menghendaki umat-nya hidup dalam kekudusan Jemaat bertekad untuk hidup dalam kekudusan Jemaat menerapkan kehidupan

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

PELAJARAN 11 GEREJA DAN DUNIA

PELAJARAN 11 GEREJA DAN DUNIA PELAJARAN 11 GEREJA DAN DUNIA TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN Pada akhir pelajaran, saya dapat: 1. menjelaskan arti dunia; 2. menjelaskan pandangan Gereja tentang dunia; 3. menjelaskan arti dari Konstitusi

Lebih terperinci

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang

Lebih terperinci

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LTRG SABDA Bacaan Pertama Yes. 52 : 7-10 Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Dalam pengertian khusus, Kristus memberikan karuniakarunia rohani ini kepada jemaat-nya pada waktu Pentakosta (Ef. 4:8, 7). TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA ROH 1. Keselarasan Dalam Jemaat. Karena pemberian-pemberian

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua h a l, 1 TATA IBADAH

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

KATEKIS SEBAGAI TELADAN HIDUP ORANG MUDA KATOLIK. Berlinda S. Yunarti 1

KATEKIS SEBAGAI TELADAN HIDUP ORANG MUDA KATOLIK. Berlinda S. Yunarti 1 1 KATEKIS SEBAGAI TELADAN HIDUP ORANG MUDA KATOLIK Berlinda S. Yunarti 1 Abstrak. Katekis sebagai pewarta sabda Allah hendaknya memahami tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Karena

Lebih terperinci

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Hidup yang dipenuhi Roh hendaknya menjadi tujuan setiap orang percaya. Dipenuhi dengan Roh Allah merupakan langkah berikutnya atau kemajuan yang harus terjadi dalam pengalaman

Lebih terperinci