BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Video Digital Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital [3]. Video digital adalah berkas komputer yang digunakan untuk menyimpan kumpulan berkas digital seperti video, audio, metadata, informasi, pembagian chapter, dan judul sekaligus, yang dapat dimainkan atau digunakan melalui perangkat lunak tertentu pada komputer [7]. Untuk melakukan digitalisasi dan penyimpanan klip video full-motion selama 1 menit ke dalam komputer, harus dilakukan transfer data dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Untuk mereproduksi satu frame dari komponen video digital 24 bit, diperlukan data komputer hampir 1 MB; video tidak compressed dengan layar penuh selama 30 detik akan memenuhi hard disk bermuatan gigabyte. Video dengan ukuran penuh dan full-motion memerlukan komputer yang dapat mengirimkan data lebih kurang 30 MB per detik. Kemacetan teknologi yang besar dapat diatasi dengan menggunakan skema Digital video compressed atau codec (coder/decoder). Codec adalah algoritma yang digunakan untuk mengompresi (kode) sebuah video untuk dikirimkan, kemudian didecode secara langsung untuk pemutaran yang cepat. Codec yang berbeda dioptimasi untuk metode pengiriman yang berbeda [6]. Representasi sinyal video meliputi 3 dimensi, yaitu Representasi Visual. Tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada di scene (lokasi) atau

2 7 ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene, yang dapat dilakukan dengan cara [7]: 1. Vertical Detail dan Viewing Distance Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 3:4. Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing distance (D) dengan tinggi gambar (H) = D/H. Setiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel. 2. Horizontal Detail dan Picture Width Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar. 3. Total Detail Content Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar, Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal. 4. Perception of Depth Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalam suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak. 5. Warna Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna printer RGB (Merah, Biru, Hijau). Properti warna pada sistem broadcast : a. Luminance Brightness = jumlah energi yang menstimulasi mata grayscale (hitam/putih), Pada televisi warna luminance tidak diperlukan. b. Chrominance adalah informasi warna. Hue (warna) = warna yang ditangkap mata (frekuensi). Saturation = color strength (vividness) / intensitas warna. Cb = komponen U dan Cr = Komponen V pada sistem YUV. 6. Continuity of Motion Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu jika gambargambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15 frame/s. Untuk video motion biasanya 30 frame/s, sedangkan movies biasanya 24 frame/s.

3 8 7. Flicker Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan minimal melakukan refresh 50 cycles/s. 2.2 Format Video Digital Video Digital terdiri dari urutan frame. Jika frame yang ditampilkan pada layar cukup cepat, kita akan mendapatkan kesan gambar yang bergerak. Alasannya adalah mata kita tidak dapat membedakan frame-frame yang bergerak dengan sangat cepat sebagai frame-frame yang terpisah. Belum ada jumlah standar frame per detik; di Amerika Utara jumlah frame yang umum adalah 25 frame per detik. Namun, untuk menghindari kondisi yang dikenal sebagai berkedip, frame perlu di refresh [5]. Sebuah video digital terdiri dari frame-frame yang mana frame-frame tersebut dikompres menjadi sebuah file komputer yang hanya dapat dijalankan menggunakan sebuah perangkat lunak multimedia player [7]. Berdasarkan bentuk-bentuk kompresan dari file video digital tersebut, banyak bermunculan format-format video digital yang ditawarkan kepada pengguna dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Adapun beberapa contoh dari format video digital yang sering dijumpai antara lain : 1. AVI (Audio Video Interleave) AVI merupakan format berkas yang dibuat oleh Microsoft. Sebagian besar camcorder, baik analog maupun digital, menjadikan format ini sebagai format baku saat capture video. Format AVI memiliki berbagai pilihan metode compressor-decompressor (codec), antara lain: Cinepak, Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video (IVI), dan lainnya. Setiap berkas AVI dapat menggunakan codec yang berbeda-beda. Akibatnya, jika pengguna ingin menjalankan suatu berkas AVI pada komputer sementara codec yang digunakan berkas AVI itu belum terinstal pada komputer, maka berkas tersebut tidak akan dapat dijalankan [4]. 2. MPEG (Motion Picture Expert Group) MPEG merupakan file terkompresi lossy yang biasanya digunakan untuk format VCD dengan audio berformat MP3. MPEG terdiri dari beberapa bagian :

4 9 a. Synchronization and multiplexing of video and audio. b. Compression codec for non-interlaced video signals. c. Compression codec for perceptual coding of audio signals. MP1 or MPEG-1 Part 3 Layer 1 (MPEG-1 Audio Layer 1) MP2 or MPEG-1 Part 3 Layer 2 (MPEG-1 Audio Layer 2) MP3 or MPEG-1 Part 3 Layer 3 (MPEG-1 Audio Layer 3) d. Procedures for testing conformance. e. Reference for testing conformace. f. Reference software. MPEG-1 beresolusi 352 x 240 dan hanya mensupport progressive scan video. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan cable tv. MPEG-2 support interlaced format. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD vidoe disc. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television. MPEG-4 mendukung digital rights management [10]. MPEG-4 adalah suatu metode untuk melakukan kompresi video. pada prinsipnya, sebuah gambar bergerak adalah sekumpulan frame yang mengalir dengan cepat, di mana setiap frame adalah gambar. dengan kata lain, sebuah frame adalah kombinasi pixel-pixel, dan sebuah video adalah kombinasi fisik dari frame-frame yang dikirim secara bergantian. Kompresi video berati memampatan tiap frame dalam ruang dan pemampatan secara fisik dari sekumpulan frame [5]. 3. RMVB (Real Media Variable Bitrate) RMVB adalah sebuah format video digital yang dibuat oleh Real Networks, Inc, yang memiliki kecepatan bit variabel perpanjangan dari multimedia container Real Media format. RMVB biasanya digunakan untuk konten multimedia yang tersimpan secara lokal. File menggunakan format ini memiliki ekstensi file. RMVB. Kelebihan dari format RMVB adalah RMVB meninggalkan Bit Rate dan menggunakan Variable Bit Rate untuk kompres data video. File RMVB telah menjadi format populer untuk video digital karena mereka memiliki ukuran file yang lebih kecil dan kecepatan bit yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan AVI [10].

5 10 4. MKV (Matroska Video) MKV adalah salah satu format video yang mungkin sering dijumpai di internet. MKV merupakan alternatif format video selain beberapa format video Digital seperti AVI, MPEG, 3GP, RMVB dimana masing-masing memiliki sifat dan kualitas yang berlainan. Format MKV biasanya digunakan untuk video dengan kualitas tinggi yang tidak semua PC mampu memutarnya dengan baik. Sebuah file video digital dalam format MKV memiliki beberapa bagian, yaitu : a. Video b. Audio c. Subtitle Semua bagian ini terpisah, namun menjadi satu bagian didalam format MKV. Bagian-bagian ini nantinya akan digabungkan menggunakan sebuah codec MKV sehingga video Digital dalam format MKV ini dapat dibaca dan dijalankan menggunakan perangkat lunak multimedia player [10]. 5. WMV (Windows Media Video) WMV adalah adalah format file video terkompresi yang dikembangkan oleh Microsoft. WMV, awalnya dirancang untuk aplikasi Internet Streaming, sebagai pesaing untuk RealVideo. File video Digital dengan format WMV (*.wmv) menggunakan format pembawa ASF milik Microsoft. Berkas ini dapat dijalankan oleh perangkat lunak multimedia player seperti Windows Media Player, MPlayer, VLC media player atau Media Player Classic. Beberapa player pihak ketiga juga ada untuk berbagai platform seperti Linux yang menggunakan implementasi FFMPEG untuk codec WMV [10]. 6. FLV FLV (Flash Video) adalah video dengan format flash movie yang digunakan di Internet. FLV biasanya menjadi format standar yang digunakan oleh Youtube, Google Video, Reuters.com, Yahoo!Video, MySpace, dan lain-lain. File video Digital dengan format FLV biasanya ukurannya jauh lebih kecil daripada video Digital yang menggunakan format MPEG atau AVI. Namun tentu saja kualitas dan resolusi video digital dengan format FLV lebih rendah daripada jenis video digital lainnya. Untuk memutar file dengan format FLV maka dibutuhkan sebuah codec khusus. Hal ini terjadi karena format FLV tidak bisa dimainkan

6 11 dengan pemutar musik seperti Winamp, Windows Media Player, dll. Berbeda dengan format MPEG, AVI, Mp3, dan lain-lain, bisa dengan mudah dimainkan dengan pemutar musik tersebut [10]. 2.3 Kompresi Data Kompresi berarti memampatkan atau mengecilkan ukuran. Sedangkan kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem encoding tertentu. Contoh kompresi sederhana yang biasa dilakukan misalnya adalah menyingkat kata-kata yang sering digunakan tapi sudah memiliki konvensi umum, misalnya : kata yang dikompres menjadi kata yg [1]. Pengiriman data hasil kompresi dapat dilakukan jika pihak pengirim atau yang melakukan kompresi dan pihak penerima memiliki aturan yang sama dalam hal kompresi data. Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang diterima dapat dibaca/di-decode kembali dengan benar [1]. Kompresi data menjadi sangat penting karena memperkecil kebutuhan penyimpanan data, mempercepat pengiriman data, memperkecil kebutuhan bandwidth. Teknik kompresi bisa dilakukan terhadap data teks/biner, gambar (JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC, RMA, WMA), dan video (MPEG, H261, H263) [1]. Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 [1] : 1. Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8x8 pixels 640 x 480 Jumlah karakter yang dapat ditampilkan per halaman = = x8 karakter. Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = byte = byte = Kbyte

7 12 2. Data Grafik Vektor 1 still image membutuhkan 500 baris, setiap 1 baris direpresentasikan dalam posisi horisontal, vertikal, dan field atribut sebesar 8-bit, Sumbu Horizontal direpresentasikan dengan log2 640 = 10 bits, Sumbu Vertikal direpresentasikan dengan log2 480 = 9 bits,bits per line = 9 bits + 10 bits + 8 bits = 27 bits Storage required per screen page = = 1687,5 byte = 1,65 Kbyte 8 3. Color Display Jenis : 256, 4.096, , , warna Masing-masing warna pixel memakan tempat 1 byte Misal 640 x 480 x 256 warna x 1 byte = byte = 300 Kbyte Jenis-Jenis Kompresi Data Jenis-jenis kompresi data dapat dibedakan atas [1] : 1. Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia Jenis kompresi data ini dapat dibedakan atas : a. Dialoque Mode, yaitu proses penerimaan data di mana pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), seperti pada contoh video conference. Di mana kompresi data harus berada dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih dari 150 ms, di mana 50 ms untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms mentransmisikan data dalam jaringan. b. Retrieval Mode, yaitu proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time. Pada jenis ini dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di client atau dapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif. 2. Jenis kompresi berdasarkan output dapat dibedakan atas [5] : a. Lossy Compression Kompresi Lossless memiliki batasan pada jumlah kompresi. Namun, dalam beberapa situasi, kita bisa mengorbankan akurasi untuk meningkatkan tingkat kompresi. Meskipun kita tidak mampu kehilangan informasi dalam kompresi teks, kita bisa membelinya ketika kita mengompresi gambar, video, dan

8 13 audio. Misalnya, penglihatan manusia tidak dapat mendeteksi beberapa distorsi kecil yang dapat hasil dari kompresi lossy dari suatu gambar. b. Lossless compression Dalam Lossless compresion, integritas data sangat terjaga karena algoritma kompresi dan dekompresi invers tepat satu sama lain: tidak ada bagian dari data yang hilang dalam proses. Metode kompresi lossless biasanya digunakan ketika kita tidak ingin kehilangan data apapun. Misalnya, kita tidak boleh kehilangan data ketika kita kompres file teks atau program aplikasi. Kompresi lossless juga diterapkan sebagai langkah terakhir dalam beberapa prosedur kompresi lossy untuk mengurangi ukuran data. Empat contoh metode kompresi lossless dalam bagian ini: run length coding, dictiinary coding, Huffman coding, dan arithmatic coding Kriteria dan Klasifikasi Teknik Kompresi Data Adapun kriteria utama dari sebuah sistem yang bisa digunakan untuk kompresi data adalah sebagai berikut [1]: 1. Kualitas data hasil enkoding harus bisa membuat ukuran file lebih kecil dari file sumber, serta data tidak rusak untuk kompresi lossy. 2. Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan dekompresi. 3. Ketepatan proses dekompresi data harus bisa membuat data hasil dekompresi tetap sama dengan data sebelum dikompres (kompresi loseless). Sedangkan klasifikasi teknik kompresi data adalah sebagai berikut [1]: 1. Entropy Encoding Teknik kompresi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Bersifat loseless b. Tekniknya tidak berdasarkan media dengan spesifikasi dan karakteristik tertentu namun berdasarkan urutan data. c. Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik data. d. Misalnya : Run-length coding, Huffman coding, Arithmetic coding 2. Source Coding Teknik kompresi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

9 14 a. Bersifat lossy b. Berkaitan dengan data semantik (arti data) dan media. c. Misalnya : Prediction (DPCM, DM), Transformation (FFT, DCT), Layered Coding (Bit position, subsampling, sub-band coding), Vector Quantization. 3. Hybrid Coding Teknik kompresi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Gabungan antara lossy + loseless b. Misalnya JPEG, MPEG, H.261, DVI Aplikasi Kompresi Aplikasi kompresi data sudah banyak dijual dipasaran dalam berbagai bentuk format file. Adapun beberapa format file yang bisa digunakan untuk kompresi file, antara lain: 1. ZIP File Format Oleh Phil Katz untuk program PKZIP kemudian dikembangkan untuk WinZip, WinRAR, 7-Zip. File hasil kompresi berekstensi *.zip dan MIME application/zip. Format ini dapat menggabungkan dan mengkompresi beberapa file sekaligus menggunakan bermacam-macam algoritma, namun paling umum menggunakan Katz s Deflate Algorithm. Adapun beberapa method Zip yang sering digunakan adalah shrinking yang merupakan metode variasi dari LZW, reducing merupakan metode yang mengkombinasikan metode same byte sequence based dan probability based encoding imploding yang menggunakan metode byte sequence based dan Shannon-Fano encoding, deflate yang menggunakan LZW, Bzip2 dan lain-lain. AplikasiWinZip dibuat oleh Nico-Mak Computing [1]. 2. RAR (bagian, 3.20) Diciptakan oleh Eugene Roshal. RAR memiliki dua mode kompresi, umum dan khusus. Modus umum menggunakan algoritma berbasis LZSS mirip dengan Deflate ZIP. Ukuran menggeser kamus dalam RAR dapat bervariasi dari 64 Kb sampai 4 MB (dengan 4 MB nilai default) dan minimum match length adalah 2. Literals, offsets, dan match length yang dikompresi lebih lanjut dengan Huffman coder. Sebuah fitur penting atau RAR adalah kode error-control yang meningkatkan kehandalan arsip RAR ketika sedang dikirim atau disimpan [11].

10 Rasio Kompresi Menurut David Salomon (2007), tingkat pengurangan data yang dicapai sebagai hasil dari proses kompresi disebut rasio kompresi. Rasio ini merupakan perbandingan antara panjang data string asli dengan panjang data string yang sudah dikompresi, seperti dituliskan dalam persamaan berikut: uuuuuuuuuuuu ffffffff aaaaaaaa RRRRRRRRRR = uuuuuuuuuuuu ffffffff tttttttttttttttttttttt Jika dinyatakan dalam persentasemaka dituliskan dalam persamaan berikut: PP = ( 1 uuuuuuuuuuuu ffffffff tttttttttttttttttttttt uuuuuuuuuuuu ffffffff aaaaaaaa ) 100% Yang berarti ukuran file berkurang sebesar P (dalam persentase) dari ukuran semula. Semakin tinggi rasio tingkat suatu teknik kompresi data maka semakin efektif teknik kompresi tersebut [11]. 2.4 Algoritma Huffman Algoritma Huffman, yang dibuat oleh seorang mahasiswa MIT bernama David Huffman pada tahun 1952, merupakan salah satu metode paling lama dan paling terkenal dalam pemampatan teks. Algoritma Huffman menggunakan prinsip pengkodean yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) dikodekan hanya dengan rangkaian beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul dikodekan.dengan rangkaian bit yang lebih panjang. Berdasarkan tipe peta kode yang digunakan untuk mengubah pesan awal (isi data yang diinputkan) menjadi sekumpulan codeword, algoritma Huffman termasuk kedalam kelas algoritma yang menggunakan metode statik [8]. Pada awalnya David Huffman hanya meng-encoding karakter dengan hanya menggunakan pohon biner biasa, namun setelah itu David Huffman menemukan bahwa penggunaan algoritma greedy dapat membentuk kode prefiks yang optimal. Penggunaan algoritma greedy pada algoritma Huffman adalah pada saat pemilihan dua pohon dengan

11 16 frekuensi terkecil dalam membuat pohon Huffman. Algoritma greedy ini digunakan pada pembentukan pohon Huffman agar meminimumkan total cost yang dibutuhkan. Cost yang digunakan untuk menggabungkan dua buah pohon pada akar setara dengan jumlah frekuensi dua buah pohon yang digabungkan, oleh karena itu total cost pembentukan pohon Huffman adalah jumlah total seluruh penggabungan. penggabungan dua buah pohon dilakukan setiap langkah dan algoritma Huffman selalu memilih dua buah pohon yang mempunyai frekuensi terkecil untuk meminimumkan total cost [13] Pohon Huffman Menurut Forouzan (2013), untuk menggunakan Huffman coding, pertama kita perlu membuat pohon Huffman. Pohon Huffman adalah pohon yang daun pohonnya adalah simbol. Dilakukan dengan cara simbol yang paling sering muncul adalah yang paling dekat dengan akar pohon (dengan jumlah minimum node ke akar) dan simbol lebih sedikit muncul adalah yang terjauh dari akar. Gambar 2.1 menunjukkan proses pembentukan pohon Huffman Gambar 2.1 Huffman Tree 1. Kita menempatkan seluruh set karakter berturut-turut. Masing-masing karakter sekarang menjadi simpul pada tingkat terendah dari pohon. 2. Memilih dua node dengan frekuensi terkecil kemudian, digabungkan untuk membentuk sebuah node baru, sehingga pohon dua tingkat sederhana. Frekuensi dari node baru adalah frekuensi gabungan dari dua node asli. Node ini, satu tingkat dari daun, memenuhi syarat untuk kombinasi dengan node lain.

12 17 3. Kita ulangi langkah dua sampai semua node, pada setiap tingkat, digabungkan menjadi satu pohon. 4. Setelah pohon dibuat, kami menetapkan nilai bit untuk masing-masing cabang. Karena pohon Huffman adalah pohon biner, setiap node memiliki maksimum dua anak [5] Coding Table Menurut Forouzan (2013) setelah pohon telah dibuat, kita dapat membuat tabel yang menunjukkan bagaimana masing-masing karakter dapat di-encode dan decode. kode untuk setiap karakter dapat ditemukan dengan memulai pada akar dan mengikuti cabang yang mengarah pada karakter itu. Kode itu sendiri adalah nilai bit masingmasing di jalan cabang, diambil secara berurutan. Tabel 2.1 menunjukkan karakter kode untuk contoh sederhana berikut. Tabel 2.1 Coding Table Simbol Code A 00 B 010 C 011 D 10 E 11 Perhatikan poin-poin tentang kode. pertama, karakter dengan frekuensi yang lebih tinggi menerima kode pendek (A, D dan E) daripada karakter dengan frekuensi yang lebih rendah (B dan C). Bandingkan ini dengan kode yang menetapkan panjang bit sama dengan masing-masing karakter. Kedua, dalam sistem coding, tidak ada kode yang menjadi awalan dari kode lain. Kode 2-bit, 00,10 dan 11, bukan prefiks dari setiap dua kode lain (010 dan 011). Dengan kata lain, kita tidak memiliki kode 3-bit awal dengan 00,10, atau 11. Nilai ini membuat kode Huffman menjadi Instantaneous code [5].

13 Encoding dan Decoding Gambar 2.2 menunjukkan bagaimana kita bisa encode dan decode di Huffman coding. Gambar 2.2 Encoding dan Decoding di Huffman Coding Dalam Huffman coding, tidak ada kode yang menjadi awalan dari kode lain. Ini berarti bahwa kita tidak perlu memasukkan pembatas untuk memisahkan kode untuk satu karakter dari kode yang berikutnya. Huffman coding juga memungkinkan seketika saat di-decoding, ketika decoder memiliki dua bit 00, segera dapat memecahkan kode itu sebagai karakter A, ia tidak perlu melihat lebih banyak bit. Salah satu kelemahan dari Huffman coding adalah bahwa kedua encoder dan decoder perlu menggunakan tabel pengkodean yang sama. Dengan kata lain, pohon Huffman tidak dapat dibuat secara dinamis seperti kamus di LZW coding, Namun, jika encoder dan decoder menggunakan set simbol yang sama sepanjang waktu, pohon dapat dibuat dan dibagi sekali. Jika tidak, tabel perlu dibuat oleh encoder dan diberikan kepada penerima [5]. 2.5 Alat Bantu Perancangan Perangkat Lunak Alat bantu yang digunakan dalam perancangan perangkat lunak ini adalah sebagai berikut.

14 Flowchart Flowcharting adalah suatu teknik untuk menyusun rencana program yang telah diperkenalkan dan telah dipergunakan oleh kalangan pemrogram komputer sebelum algoritma menjadi populer. Flowchart adalah untaian simbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data [12]. Ada dua kategori simbol flowchart menurut Dr. Suarga (2012), yaitu program flowchart dan sistem flowchart, yakni: 1. Program flowchart, yaitu simbol-simbol flowchart yang digunakan untuk menggambarkan logik dari pemrosesan terhadap data. Adapun simbol-simbol Program flowchart seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Simbol Program Flowchart No Simbol Keterangan 1 Terminator, mulai atau selesai 2 Proses, menyatakan proses terhadap data 3 Input/Output, menerima atau menampilkan output 4 Seleksi/Pilihan, memilih aliran berdasarkan syarat 5 Predefined-Data, definisi awal dari variabel atau data 6 Predefined-Process, lambang fungsi atau subprogram 7 Connector, penghubung

15 20 2. Sistem Flowchart, merupakan simbol-simbol peralatan sistem komputer yang digunakan untuk menyatakan proses pengolahan data. Tabel 2.3 Simbol Sistem Flowchart No Simbol Keterangan 1 Manual input, Keyboard 2 Printer 3 File/Storage 4 Display, monitor 5 Magnetic Tape 6 Magnetic Disk 7 Sorting 8 Extract 9 Merge Algoritma Beberapa definisi algoritma [12]: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sistematis. 2. Suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya. 3. Susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi data input menjadi output yang berupa informasi.

16 21 Ciri Algoritma, yaitu [12]: 1. Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhentu setelah mengerjakan serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas. 2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat, sehingga tidak memiliki arti ganda. 3. Memiliki masukan (input) atau kondisi awal. 4. Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir. 5. Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan persoalan. Sifat Algoritma, yaitu [12]: 1. Input: Suatu algoritma memiliki input atau kondisi awal sebelum dilaksanakan, bisa berupa nilai peubah yang diambil dari himpunan khusus. 2. Output: Suatu algoritma akan menghasilkan output setelah dilaksanakan, atau algoritma akan mengubah kondisi awal menjadi kondisi akhir, dimana nilai output diperoleh dari nilai input yang telah diproses melalui algoritma. 3. Defineteness: Langkah-langkah yang dituliskan dalam algoritma terdefinisi dengan jelas sehingga mudah dilaksakan oleh pengguna algoritma. 4. Finiteness: Suatu algoritma harus memberi kondisi akhir atau output setelah sejumlah langkah yang terbatas jumlahnya dilakukan terhadap setiap kondisi awal atau input yang diberikan. 5. Effectivenes: setiap langkah dalam algoritma bisa dilaksanakan dalam suatu selang waktu tertentu sehingga pada akhirnya didapatkan solusi sesuai yang diharapkan. 6. Generality: Langkah-langkah algoritma berlaku untuk setiap himpunan input yang sesuai dengan persoalan yang diberikan, tidak hanya untuk himpunan tertentu.

17 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 (VB 6.0) merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang dibuat Microsoft. Adapun beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya [2] : 1. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows. 2. Untuk membuat objek-objek pembantu program, seperti Control Active X, file Help, Aplikasi Internet dan sebagainya. 3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executabel atau dapat langsung dijalankan. Keistimewaan utama dari Visual Basic adalah [2] : 1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan seperti C++ dan Visual J Memiliki kompiler handal yang dapat menghasilkan File ExecuTabel yang lebih cepat dan efisien. 3. Memiliki tambahan sarana wizard yang baru. Tambahan kontrol-kontrol baru dan lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic. 4. Kemampuan membuat Active X dan fasilitas internet yang lebih banyak. 5. Sarana akses yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi. 6. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi baru edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Dalam program berbasiskan OOP (Object Oriented Programming), sebuah program dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan objek. Setiap objek memiliki entiti yang terpisah dengan entiti-entiti lain dalam lingkungannya. Objekobjek yang terpisah ini dapat diolah sendiri-sendiri, dan setiap objek memiliki sekumpulan sifat dan metode yang melakukan fungsi tertentu sesuai dengan yang telah kita programkan kepadanya [2].

18 23 Adapun objek-objek yang dipergunakan dalam program ini adalah [2] : 1. Project Project adalah sekumpulan modul. Jadi project merupakan aplikasi itu sendiri. Project disimpan dalam file yang berakhiran VBP. Jika akan melaksanakan pembuatan program aplikasi, akan terdapat jendela project yang berisi semua file yang dibutuhkan menjalankan program aplikasi Visual Basic 6.0. Gambar jendela project untuk pembuatan dan penyimpanan form dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Jendela Project 2. Form Form adalah jendela yang dipakai untuk membuat user interface/tampilan. Secara otomatis akan tersedia form yang baru jika membuat suatu program aplikasi yang baru, dengan nama Form1. Jendela form seperti terlihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Jendela Form 3. Toolbox Toolbox adalah kumpulan dari object yang digunakan untuk membuat user interface (tampilan) serta control bagi program aplikasi. Berikut ini adalah

19 24 gambar toolbox yang ada pada Visual Basic 6.0, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Jendela Toolbox 4. Properties Properties berisikan daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah object terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua object pada form yang aktif. Ada tab tampilan, yaitu alphabetic (urut abjad) dan categorized (urut berdasarkan kelompok). Dibagian bawah kotak terdapat properti dari objek. Tampilan properties dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Jendela Properties 5. Kode Program Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu objek. 6. Event Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima suatu objek, misalnya klik, seret, tunjuk, dan lain sebagainya. Perhatikan contoh dibawah ini :

20 25 Private sub Command_Click ( )... End sub Kode program di atas menunjuikan penunjukan penggunaan event Click pada objek Command, maka baris-baris kode program yang ada dibawanya akan dilaksanakan. 7. Metode (Methods) Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus. Contoh penggunaan metode adalah: Private Sub From_Active ( ) Form1.Print End Sub Kode program di atas menunjukan penggunaan metode Print (mencetak) pada objek Form1 untuk mencetak tulisan Microsoft Visual Basic Modules Modules dapat disejajarkan dengan form, tetapi modules tidak mengandung objek. Module berisikan prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ APA ITU KOMPRESI?? Kompresi mengecilkan/memampatkan ukuran Kompresi data Teknik mengecilkan data sehingga diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT. Email: okydn@undip.ac.id

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT. Email: okydn@undip.ac.id PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT Email: okydn@undip.ac.id Kompresi Data Kompresi berarti memampatkan / mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1 VIDEO By Nurul Adhayanti 1 VIDEO teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS. By Aullya Rachmawati,

KOMPRESI DAN TEKS. By Aullya Rachmawati, KOMPRESI DAN TEKS By Aullya Rachmawati, S.Kom @AullyaArvianto Kompresi Data Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran. Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET KOMUNIKASI DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET KOMUNIKASI DATA No. LSKD/EKO/DEL221/03 Revisi : 03 Tgl : 1 April 2011 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk membuat program

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk membuat program kompresi data 2. Sub Kompetensi

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS. = 4800 karakter. 8 x 8 Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = byte = byte = Kbyte

KOMPRESI DAN TEKS. = 4800 karakter. 8 x 8 Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = byte = byte = Kbyte KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau informationbearing unit yang lain yang lebih rendah

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA. Multimedia Jurusan Teknik Informatika. Riki Ruli S -

KOMPRESI DATA. Multimedia Jurusan Teknik Informatika. Riki Ruli S - KOMPRESI DATA Multimedia Jurusan Teknik Informatika ruliriki@gmail.com 1 Teknik Kompresi adalah teknik memadatkan data, sehingga data yang tadinya mempunyai kapasitas data yang besar menjadi kapasitas

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

Bab 6. Kompresi Data dan Teks. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Sekilas Kompresi Data

Bab 6. Kompresi Data dan Teks. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Sekilas Kompresi Data Pokok Bahasan : Sekilas kompresi data Jenis-jenis kompresi data Kriteria algoritma kompresi Klasifikasi teknik kompresi Teknik kompresi data Aplikasi kompresi Bab 6 Kompresi Data dan Teks Tujuan Belajar

Lebih terperinci

KERANGKA BANGUN MULTIMEDIA

KERANGKA BANGUN MULTIMEDIA Materi 1. Konsep dasar, pembuatan dan aplikasi multimedia 2. Organisasi pengembang multimedia 3. Perangkat pembuatan aplikasi multimedia 4. Kerangka bangun multimedia 5. Metodologi pengembangan multimedia

Lebih terperinci

Kompresi. Pengertian dan Jenis-Jenis Kompresi

Kompresi. Pengertian dan Jenis-Jenis Kompresi Kompresi Pengertian dan Jenis-Jenis Kompresi Kompresi Data Definition Kompresi : Mengecilkan/Memampatkan ukuran Kompresi data : Teknik mengecilkan data sehingga diperoleh file dengan ukuran lebih kecil

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS M U L T I M E D I A KOMPRESI DATA

KOMPRESI DAN TEKS M U L T I M E D I A KOMPRESI DATA M U L T I M E D I A Universitas Gunadarma KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA - Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran - Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2012/2013 Program Studi Multimedia - Politeknik Negeri Media Kreatif KOMPRESI DAN TEKS

Semester Ganjil 2012/2013 Program Studi Multimedia - Politeknik Negeri Media Kreatif KOMPRESI DAN TEKS MULTIMEDIA Semester Ganjil 2012/2013 Program Studi Multimedia - Politeknik Negeri Media Kreatif KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA - Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran - Kompresi data adalah

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS. Pemrograman Multimedia KOMPRESI DATA. Diktat Kuliah

KOMPRESI DAN TEKS. Pemrograman Multimedia KOMPRESI DATA. Diktat Kuliah Diktat Kuliah Pemrograman Multimedia Yulisdin Mukhlis, ST., MT KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA - Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran - Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan

Lebih terperinci

VIDEO. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran

VIDEO. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran VIDEO Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan

Lebih terperinci

KONSEP. Tujuan Kompresi:

KONSEP. Tujuan Kompresi: Kompresi Data KONSEP Tujuan Kompresi: Mengurangi ukuran file Hasil kompresi mirip dengan sinyal (file) asli Algoritma kompresi dapat di implementasi dengan mudah Handal/ tidak mudah berubah (robust) KOMPRESI

Lebih terperinci

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 4 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 4 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom TEKNIK MULTIMEDIA PERTEMUAN 4 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB IV VIDEO VIDEO Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

Bab 4. Video. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Definisi Video

Bab 4. Video. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Definisi Video Bab 4 Video Pokok Bahasan : Definisi dan konsep video Definisi dan keuntungan video digital Teknologi pertelevisian Transmisi sinyal video Digitalisasi sinyal video Video grafik adapter Format video dan

Lebih terperinci

Sistem Multimedia V I D E O

Sistem Multimedia V I D E O Sistem Multimedia V I D E O Permasalahan Video = Kumpulan gambar statis yang digerakkan Spatial Resolution Color Encoding NTSC = 30 fps, PAL = 25 fps frame 10 menit NTSC video berisi10 x 60 x 30 = 18.000

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA Kompresi Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Definisi memampatkan/mengecilkan ukuran proses mengkodekan informasi menggunakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Materi Video Digital Representasi sinyal visual Transmisi (NTSC) Video Video adalah teknologi

Lebih terperinci

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN HUFFMAN Muhammad Maulana Abdullah / 13508053 Program Studi Teknik Informatika 2008 Bandung e-mail: if18053@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Saat ini kompresi file

Lebih terperinci

MULTIMEDIA. Kompresi Video Semester Gasal 2008/200 S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO /2009 PROGRAM STUDI. Oky Dwi Nurhayati,, ST, MT

MULTIMEDIA. Kompresi Video Semester Gasal 2008/200 S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO /2009 PROGRAM STUDI. Oky Dwi Nurhayati,, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA Kompresi Video Semester Gasal 2008/200 /2009 Oky Dwi Nurhayati,, ST, MT Email: okydn@undip.ac.id 1 Definisi Video Video is the technology

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

Algoritma Huffman dan Kompresi Data Algoritma Huffman dan Kompresi Data David Soendoro ~ NIM 13507086 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17086@students.if.itb.ac.id Abstract Algoritma Huffman merupakan salah satu algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Teoritis

BAB 2 Tinjauan Teoritis BAB 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Tinjauan Kepustakaan Topik kompresi data ini pernah dikerjakan oleh salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2007 yaitu Andini Ramika Sari [4]. Proses kompresi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan data dan waktu

Lebih terperinci

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Kompresi Citra dan Video. Muhtadin, ST. MT.

Kompresi Citra dan Video. Muhtadin, ST. MT. Kompresi Citra dan Video Muhtadin, ST. MT. Outline Motivasi Redundancy & Irrelevancy Spatial Processing JPEG Temporal Processing Frame differencing Motion Estimation dan Motion Compensation Prediction

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

FORMAT FILE VIDEO. 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format )

FORMAT FILE VIDEO. 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format ) FORMAT FILE VIDEO 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format ) Merupakan format yang dikembangkan oleh Microsoft yang digunakan untuk audio video digital. Didesain untuk streaming dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah DIGITAL IMAGE CODING Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah KOMPRESI LOSSLESS Teknik kompresi lossless adalah teknik kompresi yang tidak menyebabkan kehilangan data. Biasanya digunakan jika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat,

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat, KOMPRESI CITRA Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menjelaskan apa itu kompresi citra dan bagaimana cara-cara format citra dengan menggunakan BMP, PNG, JPEG, GIF, dan TIFF. Kompresi citra itu adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform

Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform Abdi Ansor STMIK Budi Darma Medan, Jl. Sisingamangaraja No. 338 Medan, Sumatera Utara, Indonesia E-Mail : abdiansor@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Multimedia dan Perkembangannya Multimedia adalah sesuatu kumpulan yang terdiri dari teks, suara, gambar dan hal lainnya. Akan tetapi bagaimanapun juga multimedia bermakna lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja yang digunakan oleh manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Huffman dalam Kompresi Gambar Digital

Penerapan Algoritma Huffman dalam Kompresi Gambar Digital Penerapan Algoritma Huffman dalam Kompresi Gambar Digital David Theosaksomo 13515131 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi kualitas video dan audio v Mengetahui media penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO NAMA : Sarah Putri Ramadhani NRP : 5213100185 REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO Definisi Representasi Data Representasi data adalah metode data dan atau informasi ke dalam ukuran yang lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

2.5 Sekilas tentang Visual Basic Keistimewaan Visual Baic 6.0

2.5 Sekilas tentang Visual Basic Keistimewaan Visual Baic 6.0 15 2.5 Sekilas tentang Visual Basic 6.0 Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

A Sanserif A Agyptian A DEKORATIF

A Sanserif A Agyptian A DEKORATIF BAB-6 PEMBENTUK KARAKTER dan FORMAT FILE GAMBAR Pada pertemuan kali ini kiata akan membahas tentang bentuk karakter dan formatformat file grafik dan teknik kompres file grafik. By: I Gusti Ngurah Suryantara,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TKE 4230 MULTIMEDIA TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS Herman Tolle, ST., MT. emang@brawijaya.ac.id Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

Atandho Gama M. ( )

Atandho Gama M. ( ) Atandho Gama M. (4212100140) Representasi Data Audio Dan Video Pengertian Agar suara dapat diterjemahkan ke dalam komputer, maka data harus diolah terlebih dahulu ke dalam bentuk digital, dipilah dan dikelola

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE CITRA BITMAP MENGGUNAKAN ALGORITMA RLE DAN LZ78. Iwan Fitrianto Rahmad 1, Helmi Kurniawan 2 ABSTRACT

KOMPRESI FILE CITRA BITMAP MENGGUNAKAN ALGORITMA RLE DAN LZ78. Iwan Fitrianto Rahmad 1, Helmi Kurniawan 2 ABSTRACT Iwan, Kompresi File Citra Bitmap... 81 KOMPRESI FILE CITRA BITMAP MEGGUAKA ALGORITMA RLE DA LZ78 Iwan Fitrianto Rahmad 1, Helmi Kurniawan 2 1,2 STMIK Potensi Utama, Jl. K.L Yos Sudarso Km.6,5 o.3-a Tanjung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Microsoft Visual Basic Versi 6 Microsoft Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah perintah atau instruksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan

Lebih terperinci

Standard Kompresi Citra: JPEG

Standard Kompresi Citra: JPEG Standard Kompresi Citra: JPEG Kompresi/Coding Citra (JPEG) Dirancang oleh Joint Photographic Experts Group (usaha kolaboratif ITU-T dan ISO) Mendukung macam aplikasi kompresi paling umum digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

Kompresi Video Menggunakan Discrete Cosine Transform

Kompresi Video Menggunakan Discrete Cosine Transform Kompresi Video Menggunakan Discrete Cosine Transform Hananto Edy Wibowo 1, Indra Sakti Wijayanto 2, Nugroho Herucahyono 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini, teknologi sudah mengalami perkembangan pesat, dan telah mengubah standar hidup masyarakat secara keseluruhan. Salah satu bukti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya I.Y.B. Aditya Eka Prabawa W. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung 40116, email: aditya_eka@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media

Lebih terperinci

Video Pertemuan 13 &14

Video Pertemuan 13 &14 Matakuliah : O0414 - Computer / Multimedia Tahun : Feb - 2010 Video Pertemuan 13 &14 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menerapkan Penggunaan Video pada Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa materi dan memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditemukannya alat untuk menangkap suatu gambar pada bidang dua dimensi (citra) berupa kamera, dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI 3.1. Konsep Dalam membangun program Aplikasi Simulasi Metoda Kompresi Data Huffman dengan Adobe Flash Profesional / Action Script 3.0 ini peneliti akan menganalisa

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA Eko Kurniawan (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci