WALIKOTA BEKASI. SURAT EDARAN Nomor 900/6951-BPKAD Tentang

Transkripsi

1 WALIKOTA BEKASI Bekasi, 18 November 2015 Kepada, Yth. 1. Kepala SKPD Terlampir 2. Masyarakat Kota Bekasi di - Bekasi SURAT EDARAN Nomor 900/6951-BPKAD Tentang Tindaklanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/4627/SJ Terkait dengan Pemberian Hibah Menindaklanjuti penjelasan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/4627/SJ tanggal 18 Agustus 2015 tentang Penajaman Ketentuan pasal 298 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana pemberian hibah antara lain diberikan kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, bersama ini diberitahukan bahwa Pemerintah Kota Bekasi pada prinsipnya mengikuti ketentuan pasal 298 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yaitu hibah diberikan kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Selanjutnya pemberian hibah dan bantuan sosial mengikuti ketentuan sebagai berikut : A. Untuk calon penerima hibah yang telah tercantum dalam APBD dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. pemberian hibah kepada Pemerintah Pusat (instansi vertikal) tidak mengalami perubahan sehingga pemberian hibah dapat dilanjutkan; 2. pemberian hibah kepada Badan dan Lembaga Kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan seperti KONI, Pramuka, MUI, Baznas/Bazda serta lembaga kemasyarakatan Kelurahan seperti RT/RW, tidak mengalami perubahan sehingga pemberian hibah dapat dilanjutkan; 3. Organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau perkumpulan yang telah memiliki pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia pemberian hibah dapat dilanjutkan; 4. Masjid, mushola, majelis taklim dan tempat ibadah lainnya, karena organisasi tersebut tidak masuk dalam kriteria badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia pemberian hibah tidak dapat dilanjutkan, kecuali organisasi tersebut dapat menyerahkan bukti pengesahan berbadan hukum dari Kementeriaan Hukum dan Hak Asasi Manusia, pemberian hibah dapat dilanjutkan; 5. Lembaga pendidikan (sekolah swasta) sebagai entitas, karena yang mendapat pengesahan berbadan hukum adalah yayasan yang menaungi sekolah tersebut, maka pemberian hibah atas nama sekolah swasta dimaksud tidak dapat dilanjutkan ;

2 6. Lembaga sosial (Panti Asuhan) yang bukan dikelola Pemerintah, karena yang mendapat pengesahan berbadan hukum adalah yayasan yang menaungi panti asuhan tersebut, maka pemberian hibah atas nama Panti Asuhan dimaksud tidak dapat dilanjutkan; 7. Terkait dengan berbagai penggunaan nama, apakah menggunakan bentuk badan, lembaga atau organisasi kemasyarakatan sepanjang dapat menyerahkan bukti pengesahan berbadan hukum dari Kementeriaan Hukum dan Hak Asasi Manusia, pemberian hibah dapat dilanjutkan; 8. Pemberian hibah yang telah dilakukan pencairan tahap I maka untuk pencairan selanjutnya berlaku persyaratan bukti pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia atas nama penerima hibah sebagaimana tercantum dalam dokumen APBD; 9. Bagi calon penerima hibah yang dapat menyerahkan bukti pengesahan berbadan hukum dari Kementeriaan Hukum dan Hak Asasi Manusia atas nama calon penerima hibah sebagaimana tercantum dalam dokumen APBD, sampai dengan tanggal 25 November 2015, pemberian hibah dapat dilanjutkan; B. Untuk calon penerima hibah yang telah direkomendasi oleh SKPD pengelola hibah pada penyusunan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2016 mempedomani ketentuan sebagai berikut: 1. SKPD pengelola hibah melakukan verifikasi ulang atas rekomendasi yang telah diajukan sebelumnya; 2. Verifikasi dimaksud dilakukan dengan memperhatikan ketentuan bahwa hibah diberikan kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia; 3. Yang dimaksud dengan Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah: a. Badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. Organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Dalam rangka proses verifikasi ulang, bagi calon penerima hibah yang telah mendapat rekomendasi namun terdapat perbedaan dengan lembaga yang telah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham, agar melengkapi Surat pernyataan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris yayasan serta ketua/kepala lembaga yang mengajukan proposal sebelumnya yang menerangkan bahwa: a. masjid, sekolah, dan lembaga lainnya berada dibawah yayasan yang menaungi dilengkapi dengan foto copy akte notaris, dan pengesahan badan hukum dari Kemenkumham,; b. mengalihkan pengajuan hibah selanjutnya ke pengurus yayasan. C. Untuk proses pemberian hibah pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 dan seterusnya mempedomani ketentuan sebagai berikut: 1. Belanja hibah dapat diberikan kepada: a. Pemerintah; b. Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. 2. Yang dimaksud dengan Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah: a. Badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3 b. Organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan D. Ketentuan dalam Peraturan Walikota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 beserta perubahannya dinyatakan masih berlaku kecuali terkait dengan penerima hibah agar mengacu pada ketentuan sebagaimana dijelaskan pada poin C. Demikian agar maklum dan untuk diketahui semua pihak. WALIKOTA BEKASI Tembusan Kepada Yth: 1. Wakil Walikota Bekasi; 2. Ketua DPRD Kota Bekasi; 3. Sekretaris Daerah; 4. Inspektur Kota Bekasi; 5. Kepala BPKAD Kota Bekasi; Dr. RAHMAT EFFENDI

4 Lampiran Surat Walikota Nomor : 900/6951- BPKAD Tanggal : 18 Nopember 2015 Kepada Yth: 1. Sekretaris Daerah; 2. Inspektur Kota Bekasi; 3. Sekretaris DPRD; 4. Kepala Bappeda; 5. Kepala BPKAD; 6. Kepala Dinas Pendapatan Daerah; 7. Kepala Dinas Pendidikan; 8. Kepala Dinas Kesehatan; 9. Direktur RSUD; 10. Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air; 11. Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman; 12. Kepala Dinas Kebersihan; 13. Kepala Dinas Tata Kota; 14. Kepala Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata; 15. Kepala Dinas Tenaga Kerja; 16. Kepala Dinas Perhubungan; 17. Kepala Dinas Sosial; 18. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi; 19. Kepala Dinas Perekonomian Rakyat; 20. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; 21. Kepala Dinas Pertamanan Pemakaman dan PJU; 22. Kepala Badan Kepegawaian Daerah; 23. Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu; 24. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 25. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB; 26. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; 27. Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah; 28. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 29. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; 30. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat; 31. Kepala Kantor Pemadam Kebakaran; 32. Camat Bekasi Timur; 33. Camat Bekasi Barat; 34. Camat Bekasi Utara;

5 35. Camat Bekasi Selatan; 36. Camat Jatiasih; 37. Camat Pondokgede; 38. Camat Bantargebang; 39. Camat Rawalumbu; 40. Camat Medan Satria; 41. Camat Jatisampurna; 42. Camat Mustikajaya; 43. Camat Pondok Melati.