PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010

2 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (diaudit) dan laporan keuangan konsolidasi tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6-39

3

4 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) 31 Maret 31 Desember 2011 Catatan 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 36,776,605,944 3e,3g,5 48,914,699,082 Investasi tersedia untuk dijual 22,075,919,252 3e,6 21,838,840,453 Piutang usaha 3e,7 Pihak hubungan istimewa 55,852,154 3d,34 31,618,470 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu tahun 2011 dan tahun ,973,808, ,302,752,463 Piutang lain-lain 3e Pihak hubungan istimewa 6,521,109,404 2,501,459,529 Pihak ketiga 18,714,158,672 16,751,653,140 Persediaan 6,653,729,146 3h,8 7,214,908,239 Uang muka 18,018,496,658 11,616,670,044 Biaya dibayar dimuka 23,666,399,509 3i 12,581,570,080 Pajak dibayar dimuka 40,105,991, ,857,160,147 Jumlah Aset Lancar 421,562,070, ,611,331,647 ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak hubungan istimewa 8,513,012,549 3d,3e,7,34 7,311,985,156 Aset pajak tangguhan 5,249,795,441 3t 5,249,795,441 Investasi tersedia untuk dijual 1,382,015, ,382,015,000 Aset bangun kelola serah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi tahun 2011 dan tahun ,465,903,471 3j,11 1,577,808,154 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan tahun 2011 dan tahun ,669,306,948 3k,3m,12 147,635,959,871 Biaya eksplorasi yang ditangguhkan 32,304,787,330 3n,13 27,257,508,269 Rekening bank dibatasi penggunaannya 9,400,405,549 3e,14 5,570,529,569 Lain-lain 9,004,185,863 3e 8,355,163,381 Jumlah Aset Tidak Lancar 262,989,412, ,340,764,841 JUMLAH ASET 684,551,483, ,952,096,488 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

5 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) 31 Maret 31 Desember 2011 Catatan 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Hutang bank jangka pendek 84,093,211,441 3f,15 68,478,983,370 Hutang usaha 60,879,666,797 3f,16 54,601,671,294 Hutang lain-lain 3f,17 Pihak hubungan istimewa 3,221,240,755 3d,34 1,045,931,760 Pihak ketiga 47,970,374,228 29,816,809,483 Pendapatan diterima dimuka 1,975,265,542 2,021,752,394 Hutang pajak 5,559,201,216 3s,18 3,377,275,438 Biaya masih harus dibayar 64,499,313,406 3f,19 47,865,464,899 Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun 3f Bank 47,338,519, ,512,547,886 Liabilitas sewa pembiayaan 2,394,655,888 3m,22 3,066,504,683 Pembelian aset tetap 9,324,570, ,072,691,511 Jumlah liabilitas Lancar 327,256,019, ,859,632,718 LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 3f Bank 101,593,282, ,391,763,096 Liabilitas sewa pembiayaan 1,514,498,067 3m,22 2,128,584,830 Pembelian aset tetap 24,296,649, ,490,597,675 Liabilitas imbalan pasca kerja 12,501,980,293 3p,24 12,059,436,571 Jumlah liabilitas Tidak Lancar 139,906,410, ,070,382,172 EKUITAS Modal saham - nilai nominal 100 per saham Modal dasar saham Modal ditempatkan dan disetor saham 77,000,000, ,000,000,000 Tambahan modal disetor 21,597,063, ,597,063,722 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 9,374,556,225 3q,27 9,374,556,225 Aset keuangan tersedia untuk dijual - net 461,779,835 3e,6 224,701,036 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 9,000,000, ,000,000,000 Tidak ditentukan penggunaannya 98,888,111,008 96,814,260,692 Kepentingan nonpengendali 1,067,542,326 11,499,923 Jumlah Ekuitas 217,389,053, ,022,081,598 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 684,551,483, ,952,096,488 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

6 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN Maret 31 Maret 2011 Catatan 2010 PENDAPATAN 268,227,340,023 3d,3r,28,34 230,928,223,954 BEBAN LANGSUNG 236,986,173,172 3r,29 208,000,554,508 LABA KOTOR 31,241,166,850 22,927,669,447 BEBAN USAHA 19,119,359,734 3s,30 15,503,645,394 LABA USAHA 12,121,807,116 7,424,024,053 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 250,535,196 3s 186,339,422 Kerugian kurs mata uang asing (642,387,642) 3c (679,058,073) Keuntungan penjualan aset tetap 217,704,631 3k,12 299,004,795 Beban bunga (6,747,250,017) (5,348,157,441) Kepentingan Non Pengendali 0 - Lain-lain - bersih (258,627,392) 670,437,528 Beban Lain-lain - Bersih (7,180,025,224) (4,871,433,769) LABA SEBELUM PAJAK 4,941,781,893 2,552,590,283 TAKSIRAN BEBAN PAJAK (1,575,688,214) 3s,31 (1,180,543,594) LABA BERSIH - TAHUN BERJALAN 3,366,093,679 1,372,046,689 Pendapatan ( Rugi ) Komprehensif lain : Aset keuangan tersedia untuk dijual - net 237,078,799 (262,916,707) Total Pendapatan Komprehensif tahun berjalan 3,603,172,478 1,109,129,982 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk 2,073,850, ,317,965 Kepentingan Non Pengendali 1,292,243, ,728,724 3,366,093,679 1,372,046,689 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk 2,219,914, ,334,982 Kepentingan Non Pengendali 1,383,257, ,795,000 3,603,172,478 1,109,129,982 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR t, Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

7 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 Selisih nilai transaksi Aset keuangan Saldo laba Tambahan restrukturisasi entitas tersedia Ditentukan Tidak ditentukan Kepentingan Modal disetor modal disetor sepengendali untuk dijual penggunaannya penggunaannya Non Pengendali Jumlah ekuitas Saldo per 1 Januari ,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556, ,888,105 6,500,000,000 95,728,387,725 13,203, ,030,099,455 Total laba rugi komprehensif tahun berjalan (262,916,707) - 845,317, ,728,724 1,109,129,982 Saldo per 31 Maret ,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556, ,971,398 6,500,000,000 96,573,705, ,932, ,139,229,437 Saldo per 1 Januari ,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556, ,701,036 9,000,000,000 96,814,260,692 11,499, ,022,081,598 Penyesuaian saldo kepentingan non pengendali (236,200,960) (236,200,960) Total laba rugi komprehensif tahun berjalan ,078,799-2,073,850,316 1,292,243,363 3,603,172,478 Saldo per 31 Maret ,000,000,000 21,597,063,722 9,374,556, ,779,835 9,000,000,000 98,888,111,008 1,067,542, ,389,053,116 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

8 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN Maret 31 Maret ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 262,886,177, ,512,706,913 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya (246,504,511,030) (235,320,803,840) Kas dihasilkan dari operasi 16,381,666,749 10,197,103,073 Pembayaran bunga dan beban keuangan (6,747,250,017) (5,348,157,442) Pembayaran pajak penghasilan (1,575,688,214) (2,254,371,148) Penerimaan restitusi pajak pertambahan nilai - 11,353,561,687 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 8,058,728,518 13,948,136,171 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga 250,535, ,339,422 Pencairan (penempatan) investasi tersedia untuk dijual - 2,397,733,154 Penambahan piutang kepada pihak hubungan istimewa 3,501,768, ,253,217 Perolehan aset bangun kelola serah - (6,975,000) Perolehan aset tetap (59,513,178,660) (2,841,933,561) Hasil penjualan aset tetap 594,545,455 1,289,950,000 Penambahan biaya eksplorasi yang ditangguhkan - (548,151,550) Rekening bank yang dibatasi penggunaannya (3,829,875,981) (1,540,425,538) Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (58,996,205,449) (268,209,856) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan hutang kepada pihak hubungan istimewa (690,771,141) - Penambahan hutang bank jangka pendek 122,926,073,998 1,575,094,721 Pembayaran hutang bank jangka pendek (111,253,741,154) - Penambahan hutang bank jangka panjang 31,695,352,753 - Pembayaran hutang bank jangka panjang (712,116,400) - Pembayaran hutang pembelian kendaraan (955,919,036) (3,942,655,678) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (1,285,935,558) (3,603,110,841) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 39,722,943,462 (5,970,671,799) KENAIKAN DAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (12,138,093,139) 7,704,054,515 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 48,914,699,082 63,334,783,116 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 36,776,605,944 71,038,837,632 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap yang berasal dari: Kewajiban sewa pembiayaan - 1,082,584,090 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

9 PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010,DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 41 tanggal 22 Agustus 1984 dari Hadi Moentoro, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-574-HT TH.85 tanggal 11 Pebruari 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 18 Juni 1985, Tambahan No Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 3 tanggal 3 Juni 2008 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH TH.2008 tanggal 24 Juli 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 9 Desember 2008, Tambahan No Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan Kapten Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi: a. Jasa teknik instalasi dan rekayasa bidang minyak, gas bumi dan energi. b. Jasa sertifikasi mutu. c. Jasa survey bidang minyak, gas bumi dan energi. d. Perdagangan besar (distributor) peralatan dan material bidang minyak dan gas bumi. e. Jasa penyewaan peralatan pertambangan minyak dan gas bumi. f. Jasa perbaikan dan perawatan instalasi pertambangan minyak dan gas bumi. Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 360 dan 295 karyawan masing-masing untuk 31 Maret 2011 dan 31 Desember Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Grup Radiant Utama. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota Ahmad Ganis Riza Jaya Winarno Zain Sofwan Farisyi Ramzi Siddiq Amier Muhammad Hamid Rustanto Adji Widodo* Winarno Zain Wirawan B. Ilyas Sri Hartono *) Telah mengundurkan diri efektif 60 hari sejak tanggal 30 Juni 2010 b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Saham Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam (sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-824/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas saham dengan nilai nominal 100 per saham dan harga penawaran 250 per saham. Pada tanggal 12 Juli 2006 dilakukan pencatatan saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

10 c. Anak Perusahaan Dikonsolidasi Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut: 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi yang berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a b PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman Menurut PSAK 26 revisi, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi dapat mempengaruhi jumlah biaya pinjaman di masa datang. PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan seperti dijelaskan dalam Catatan 3e, 3f dan 4 atas laporan keuangan konsolidasi. PSAK 55 (revisi 2006) termasuk Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006, memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak mempengaruhi jumlah-jumlah dalam laporan tahun

11 b. Standar dan interpretasi ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan i. Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai ii. Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai atau setelah 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain: Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25. Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas)

12 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1c). Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi anak perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: d. Transaksi Hubungan Istimewa Perseroan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, Pengungkapan Pihak pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

13 e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar, dan awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk semua biaya yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS milik Perusahaan dan anak perusahaan adalah non-derivatif yang ditetapkan sebagai AFS atau tidak diklasifikasi sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Investasi efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasi sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6. Perusahaan juga memiliki investasi AFS yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. (Catatan 10). Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif serta keuntungan dan kerugian selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau ditetapkan mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan anak perusahaan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak akan material. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan anak perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang kepada pihak hubungan istimewa, rekening bank dibatasi penggunaannya dan aset tidak lancar lain-lain. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang investasi yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk kesulitan keuangan signifikan yang

14 dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang tidak dievaluasi penurunan nilainya secara individual, sebagai tambahan, dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkolerasi dengan kegagalan atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau saat mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f. Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas b Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.biaya penerbitan langsung disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan

15 Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. g. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat segera dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j. Aset Bangun Kelola Serah Aset tetap berupa bangunan dalam rangka bangun, kelola dan serah (B.O.T) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat aset dengan batas maksimum jangka waktu perjanjian B.O.T, yaitu antara 3-5 tahun menggunakan metode garis lurus. k. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut Tahun Bangunan 20 Prasarana 10 Peralatan proyek 2-8 Peralatan dan perlengkapan kantor 2-8 Kendaraan 4-6 Kapal Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut diterapkan secara prospektif. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset yang dimiliki atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan masa manfaat (Catatan 3n). l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi

16 m. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessee mencatat aset sewa pembiayaan pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. n. Biaya Eksplorasi yang ditangguhkan RBB menggunakan metode akuntansi successful effort dalam mencatat biaya eksplorasi dan evaluasi (E&E), sesuai dengan PSAK 29, Akuntansi Minyak dan Gas Bumi. Biaya pre-license yang dikeluarkan untuk memperoleh hak eksplorasi suatu wilayah dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat dikeluarkan. Biaya E&E pada awalnya dikapitalisasi sebagai aset E&E. Pembayaran yang dikeluarkan untuk memperoleh hak eksplorasi, biaya jasa teknis dan penelitian, akuisisi seismik, pengeboran dan pengujian eksplorasi dikapitalisasi sebagai aset E&E. Aset berwujud yang digunakan untuk aktifitas E&E diklasifikasi sebagai aset minyak dan gas bumi. Akan tetapi karena aset berwujud tersebut dikonsumsi dalam pengembangan suatu aset E&E tidak berwujud, jumlah yang merefleksikan pemakaiannya dicatat sebagai biaya aset tidak berwujud. Biaya atas aset tidak berwujud tersebut termasuk biaya tetap, yang di dalamnya juga termasuk penyusutan aset minyak dan gas bumi yang digunakan untuk kegiatan E&E, bersamaan dengan biaya material lain yang digunakan selama tahap E&E. Biaya E&E tidak diamortisasi sampai dengan diperoleh kesimpulan dari hasil penilaian. Perlakuan aset E&E pada saat hasil penilaian diperoleh. Aset tidak berwujud dicatat sampai dengan keberadaan cadangan komersial dapat ditentukan dengan batasan tertentu termasuk penelaahan atas indikasi adanya penurunan nilai. Apabila cadangan komersial telah ditemukan, nilai tercatatnya setelah memperhitungkan penurunan nilai atas aset E&E, kemudian diklasifikasikan sebagai aset pengembangan dan produksi. Apabila cadangan komersial belum ditemukan, biaya yang telah dikapitalisasi harus dibebankan setelah kesimpulan hasil penilaian diperoleh. o. Kewajiban Diestimasi Kewajiban diestimasi diakui bila Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban serta jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Jumlah diakui sebagai kewajiban diestimasi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal neraca, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajiban. Kewajiban diestimasi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas tersebut. Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian kewajiban diestimasi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal

17 p. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan anak perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai unsur ekuitas. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan kontrak atas penyediaan jasa yang dapat diestimasi dengan andal, diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari kontrak pada tanggal neraca. Hasil kontrak dapat diestimasi secara andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan kontrak tersebut akan diperoleh Perusahaan; Tingkat penyelesaian dari suatu kontrak pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan Biaya yang terjadi untuk kontrak dan untuk meyelesaikan kontrak tersebut dapat diukur dengan andal. Bila hasil transaksi kontrak penyediaan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan diakui hanya sejauh yang berkaitan dengan biaya kontrak yang dapat diperoleh kembali. Bila jumlah biaya kontrak memungkinkan melebihi jumlah pendapatan jasa penyediaan, estimasi kerugian diakui segera sebagai beban. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Beban diakui pada saat terjadinya. s. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekutias dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas

18 Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. t. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 4. INSTRUMEN KEUANGAN, TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. Kebijakan Akuntansi Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk klasifikasi aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3e dan 3f. b. Klasifikasi Instrumen Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2010, aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Aset keuangan Aset keuangan tersedia untuk dijual 23,457,934,252 Investasi tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas 36,776,605,944 Piutang usaha 249,029,660,384 Piutang lain-lain 25,235,268,076 Piutang kepada pihak hubungan istimewa 8,513,012,549 Rekening bank dibatasi penggunaannya 9,400,405,549 Aset tidak lancar lain-lain 9,004,185,863 Jumlah 361,417,072,

19 Kewajiban keuangan Hutang bank jangka pendek 84,093,211,441 Hutang usaha 60,879,666,797 Hutang lain-lain 51,191,614,983 Biaya masih harus dibayar 64,499,313,406 Hutang bank jangka panjang 148,931,801,809 Kewajiban sewa pembiayaan 3,909,153,955 Hutang pembelian kendaraan 33,621,220,450 Jumlah 447,125,982,842 Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit. Jumlah tercatat yang tercermin di atas merupakan eksposur maksimum risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan anak perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut: Manajemen risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterpart atas kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan meminimalkan eksposur risiko kredit yang timbul dari piutang usaha dengan kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan dengan riwayat catatan kredit yang baik. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 5). Piutang usaha Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari beberapa pelanggan dan tersebar dalam wilayah geografis Indonesia. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas karena para pelanggan tidak terkait. Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau group yang memiliki karakteristik yang sama. Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang US$. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

20 31 Maret 2011 Mata uang US$ Mata uang SGD Mata uang lainnya/*) ekuivalen dalam ekuivalen dalam ekuivalen dalam ASET Kas dan setara kas 7,702,693,899 42,454,373 - Piutang usaha 98,003,734,061 3,533,035,308 62,076,218 Jumlah Aset Moneter 105,706,427,960 3,575,489,681 62,076,218 KEWAJIBAN Pinjaman jangka pendek 2,561,905, Hutang usaha 45,838,878, ,273, ,724,133 Biaya masih harus dibayar 39,762,116, Jumlah Kewajiban Moneter 88,162,900, ,273, ,724,133 Jumlah Aset (Kewajiban) Moneter - Bersih 17,543,527,780 2,803,215,846 (455,647,915) Ekuivalen dalam Mata Uang Asing 1,951, ,549 (50,678) *) Mata uang lainnya disajikan dalam ekuivalen US$ menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, mengakibatkan Perusahaan dan anak perusahaan mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar 642,387,642 dan 679,058,073 untuk 31 Maret 2011 dan Berikut ini sensitivitas Perusahaan dan anak perusahaan untuk perubahan 1% nilai tukar mata uang US$ terhadap Rupiah pada tanggal 31 Maret 2011, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan dan anak perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun moneter dalam mata uang US$ yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode untuk perubahan 1% kurs mata uang US$. terhadap laba Perubahan kurs sebelum pajak Mata uang Rupiah terhadap US$ Penguatan 1% 175,435,278 Pelemahan 1% (175,435,278) Mata uang Rupiah terhadap SGD Penguatan 1% 28,032,158 Pelemahan 1% (28,032,158) Manajemen risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan Perusahaan dan anak perusahaan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur risiko arus kas Perusahaan dan anak perusahaan terutama timbul dari deposito berjangka, hutang bank jangka panjang (Bank Negara Indonesia) dan hutang bank jangka pendek (Bank Negara Indonesia, ANZ (dahulu Royal Bank of Scotland), dan Standard Chartered Bank) yang menggunakan suku bunga mengambang. Eksposur risiko nilai wajar terutama timbul hutang bank jangka pendek (Bank DBS Indonesia), hutang bank jangka panjang (Bank DBS Indonesia, dan Bank Pembangunan Daerah Riau), sewa pembiayaan dan pembelian kendaraan yang menggunakan suku bunga tetap. Perusahaan dan anak perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan anak perusahaan sesuai dengan pasar. Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap kewajiban keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tahun Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo kewajiban keuangan pada akhir periode pelaporan beredar sepanjang tahun

21 Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas muncul terutama dari pendanaan umum atas operasi Perusahaan. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan. Tabel berikut merupakan analisis kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 berdasarkan jatuh tempo dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah berdasarkan jatuh tempo kontraktual kewajiban keuangan yang tidak didiskontokan termasuk bunga yang akan diakru, kecuali apabila Perusahaan dan anak perusahaan berhak dan berkeinginan membayar kewajiban sebelum jatuh tempo. Telah jatuh Tiga bulan tempo atau sampai Satu sampai kurang dari dengan dengan Lebih dari Suku tiga bulan satu tahun lima tahun lima tahun Jumlah % US$ US$ US$ US$ US$ Tanpa dikenakan bunga - 170,728,810,854 12,421,399, ,150,209,890 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap 6% % 31,281,539,653 44,433,513,548 76,211,444, ,926,498,007 Instrumen dengan tingkat suku bunga mengambang 7% - 11,5% 16,722,999,405 69,464,923,958 89,827,098, ,015,022,085 Jumlah 218,733,349, ,319,836, ,038,543, ,091,729,982 Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas. d. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar sebagai berikut: - Nilai wajar efek hutang ditetapkan berdasarkan harga pasar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal neraca. - Nilai wajar reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih reksa dana tersebut pada tanggal neraca yang dihitung oleh bank kustodian. Kecuali seperti dirinci dalam tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau jumlah terbawa berdasarkan suku bunga pasar Nilai tercatat Nilai wajar Aset Aset tidak lancar lain-lain 9,004,185,863 9,004,185,863 Kewajiban Hutang bank jangka panjang 148,931,801, ,931,801,809 Kewajiban sewa pembiayaan 3,909,153,955 3,909,153,955 Hutang pembelian kendaraan 33,621,220,450 33,621,220,450 Jumlah 186,462,176, ,462,176,214 Nilai wajar instrumen keuangan diatas, mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrument keuangan perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Maret

22 5. KAS DAN SETARA KAS 6. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL

23 PT Insight Investment Management Perusahaan menunjuk PT Insight Investment Management sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas obligasi dan surat utang jangka menengah, dengan ketentuan yield to maturity minimum 11% per tahun. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 30 Juni Pada tanggal 31 Maret 2010, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rugi belum direalisasi atas efek sebesar tahun 2011 dan rugi belum direalisasi atas efek sebesar tahun 2010 diakui sebagai bagian dari ekuitas. GMT Dana Obligasi Plus Perusahaan memiliki unit penyertaan pada GMT Dana Obligasi Plus dengan manajer investasi PT GMT Aset Manajemen. Nilai wajar unit penyertaan ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan Laba belum direalisasi atas efek masing-masing sebesar tahun 2011 dan tahun 2010 diakui sebagai bagian dari ekuitas. 7. PIUTANG USAHA 31 Maret Desember 2010 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa (Catatan 37) PT Radiant Utama 55,852,154 31,618,470 Pihak ketiga Total E&P Indonesie 34,686,162,158 34,977,470,268 PT Chevron Pacific Indonesia 53,025,348,845 52,647,288,139 BUT Petrochina International Jabung, Ltd. 21,388,175,392 23,229,263,168 Conoco Philips Indonesia 26,937,374,528 17,963,667,228 Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd 16,596,481,349 8,847,998,145 Mobil Cepu, Ltd. 6,360,977,779 6,404,972,600 Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah) 92,480,186,303 93,783,791,039 Jumlah 251,474,706, ,854,450,587 Penyisihan piutang ragu-ragu (2,500,898,123) (2,551,698,123) Bersih 248,973,808, ,302,752,464 Jumlah Piutang Usaha- Bersih 249,029,660, ,334,370,933 b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo 197,026,587, ,934,295,063 Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 16,391,373,543 55,704,533, s/d 60 hari 18,254,365,316 12,288,797, s/d 90 hari 5,640,928,054 6,315,303, s/d 120 hari 2,690,827,025 1,562,616,970 > 120 hari 11,526,477,188 13,080,522,494 Jumlah 251,530,558, ,886,069,056 Penyisihan piutang ragu-ragu (2,500,898,123) (2,551,698,123) Bersih 249,029,660, ,334,370,933 c. Berdasarkan mata uang Rupiah 149,931,712, ,516,428,533 US$ 98,003,734,061 77,381,250,582 SGD 3,533,035,308 2,988,389,941 EURO 62,076,218 Jumlah 251,530,558, ,886,069,056 Penyisihan piutang ragu-ragu (2,500,898,123) (2,551,698,123) Bersih 249,029,660, ,334,370,

24 31 Maret Desember 2010 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: Saldo awal 2,551,698,123 2,636,607,024 Pemulihan - (84,908,901) Penghapusan (50,800,000) - Saldo akhir 2,500,898,123 2,551,698,123 Jangka waktu rata-rata pemberian kredit penjualan jasa adalah 30 hari. Bunga tidak dikenakan atas keterlambatan pembayaran piutang. Perusahaan dan anak perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki jaminan atas saldo-saldo piutang usaha tersebut. Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan pada estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Piutang usaha kepada Santos ( Madura Offshore ) Pty. Ltd. sebesar 16,596,481,349 dan 8,847,998,145 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dijadikan jaminan atas hutang usaha kepada Global Process System, LLC ( Catatan 16 dan 36b ). 8. PERSEDIAAN 31 Maret Desember 2010 Kabel 2,311,254,571 2,637,954,554 Film 705,509, ,877,928 Suku Cadang 494,899, ,935,975 Isotope IR ,181, ,671,419 Bahan kimia 168,696, ,010,156 Barang persediaan - OCTG (Oil Country Tubular Goods) 146,050, ,442,093 Lain-lain 2,536,166,400 2,711,016,113 Jumlah 6,653,759,146 7,214,908, PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Maret Desember 2010 Perusahaan Pajak penghasilan - Pasal 28A (Catatan 34) Tahun ,522,554,980 3,522,554,980 Tahun ,468,320,493 3,468,320,493 Pasal 23 1,454,784,000 - Pajak pertambahan nilai - bersih 28,270,236,260 25,993,298,211 Anak perusahaan Pajak penghasilan - Pasal 28A Pasal 23 1,093,209,343 - Pasal 25 70,733,616 - Pajak pertambahan nilai - bersih 2,226,153, ,986,463 Jumlah 40,105,991,989 33,857,160,

25 10. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL Merupakan investasi SI pada PT Sorik Marapi Geothermal Power dan Santa Fe Supraco Indonesia (SF), dengan persentase kepemilikan sebesar 5% yang dicatat berdasarkan biaya perolehan. 31 Maret Desember 2010 PT Sorik Marapi Geothermal Power 916,800, ,800,000 Santa Fe Supraco Indonesia 465,215, ,215,000 Jumlah 1,382,015,000 1,382,015, ASET BANGUN KELOLA SERAH 1 Januari 31 Maret 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011 Biaya perolehan: Bangunan 2,238,093, ,238,093,672 Bangunan dalam konstruksi Jumlah biaya perolehan 2,238,093, ,238,093,672 Akumulasi amortisasi 660,285, ,904, ,190,201 Jumlah Tercatat 1,577,808,154 1,465,903,471 1 Januari 31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010 Biaya perolehan: Bangunan 1,783,077,300 6,975, ,041,371 2,238,093,671 Bangunan dalam konstruksi 448,041, (448,041,371) - Jumlah biaya perolehan 2,231,118,671 6,975,000-2,238,093,671 Akumulasi amortisasi 267,461, ,823, ,285,517 Jumlah Tercatat 1,963,657,076 1,577,808,154 Berdasarkan Perjanjian Bangun Kelola dan Serah pada tanggal 31 Maret 2004 antara Perusahaan dengan PT Citra Tubindo Tbk (CT), hak atas penggunaan dan pemanfaatan bangunan yang didirikan di atas tanah seluas 636 m 2 milik CT yang terletak di Jl. Hang Kesturi KM 4, Kabil Industri Estate Batam, telah dialihkan kepada Perusahaan untuk periode 3 tahun. Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 2 Desember 2007, hak atas penggunaan dan pemanfaatan bangunan ini telah diperpanjang sampai dengan 1 Juli Bangunan ini telah diserahkan kembali kepada CT karena telah habis masa kontraknya. Pada tanggal 8 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian yang sama dengan CT untuk area yang berbeda seluas 451 m 2 di lokasi yang sama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 tahun sejak diselesaikannya bangunan pada tanggal 2 Maret Beban amortisasi dialokasikan sebagai beban langsung sebesar 111,904,683 dan masingmasing pada tahun 2011 dan

26 12. ASET TETAP 1 Januari 31 Maret 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah 2,658,345, ,658,345,500 Bangunan 5,260,802,945 31,844,077, ,606,000-36,943,274,361 Prasarana 113,410, ,410,283 Peralatan proyek 64,920,962,409 2,950,233, ,000 67,870,595,722 Peralatan dan perlengkapan kantor 10,596,587, ,301,628 5,475,000 11,105,414,428 Kendaraan 151,326,829,541 2,729,539, ,150, ,619,218,996 Kapal 20,750,000, ,750,000,000 Peralatan proyek dalam penyelesaian - 21,475,026, ,475,026,392 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 13,065,743, ,065,743,624 Peralatan proyek 4,468,112, ,468,112,285 Jumlah 273,160,794,387 59,513,178, ,756,454 6,075, ,069,141,592 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan 1,289,103,218 67,323, ,356,426,759 Prasarana 113,410,283 17,507,317-95,902,966 Peralatan proyek 37,574,341,932 2,425,397,795-39,999,739,727 Peralatan dan perlengkapan kantor 8,328,003, ,268,342-8,788,271,914 Kendaraan 69,233,859,474 6,625,560, ,408,314 75,655,011,244 Kapal 4,542,500, ,500,001-4,965,000,003 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 3,236,302, ,608,977-4,052,911,895 Peralatan proyek 1,207,313, ,257, ,486,570,135 Jumlah 125,524,834,516 11,096,915, ,915, ,399,834,643 Jumlah Tercatat 147,635,959, ,669,306,948 1 Januari 31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah 2,658,345, ,658,345,500 Bangunan 5,250,296,945 10,506, ,260,802,945 Prasarana 113,410, ,410,283 Peralatan proyek 61,541,534,895 9,392,337,861 6,012,910,347-64,920,962,409 Peralatan dan perlengkapan kantor 9,674,432,336 1,145,308, ,153,171-10,596,587,800 Kendaraan 127,535,774,375 12,621,511,989 5,526,983,031 16,696,526, ,326,829,541 Kapal 19,550,000,000 1,200,000, ,750,000,000 Peralatan proyek dalam penyelesaian - - Aset sewa pembiayaan Kendaraan 24,705,152,052 5,057,117,780 - (16,696,526,208) 13,065,743,624 Peralatan proyek 4,468,112, ,468,112,285 Jumlah 255,497,058,671 29,426,782,265 11,763,046, ,160,794,387 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan 1,020,484, ,618, ,289,103,218 Prasarana 113,410, ,410,283 Peralatan proyek 32,160,496,177 9,401,222,403 3,987,376,648-37,574,341,932 Peralatan dan perlengkapan kantor 6,569,167,935 1,934,544, ,709,166-8,328,003,572 Kendaraan 40,328,667,394 26,477,488,422 4,109,803,751 6,537,507,409 69,233,859,474 Kapal 2,872,500,002 1,670,000, ,542,500,002 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 6,800,890,443 2,972,919,884 - (6,537,507,409) 3,236,302,918 Peralatan proyek 90,285,044 1,117,028, ,207,313,117 Jumlah 89,955,902,023 43,841,822,057 8,272,889, ,524,834,516 Jumlah Tercatat 165,541,156, ,635,959,

27 Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Perusahaan dan anak perusahaan memiliki enam bidang tanah di beberapa daerah dengan hak legal berupa HGB yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 sampai dengan tahun Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka panjang, liabilitas sewa pembiayaan dan hutang pembelian kendaraan (Catatan 15, 21, 22 dan 23). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal neraca. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada Pro Asia, Asuransi Takaful Indonesia, Asuransi Raksa Patikara, Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, Asuransi Axa Indonesia, LG Simas Insurance dan Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 13. BIAYA EKSPLORASI YANG DITANGGUHKAN Merupakan pembayaran RBB kepada BP Migas sehubungan dengan penandatanganan kesepakatan Kontrak Bagi Hasil dan biaya eksplorasi lainnya (Catatan 36h). 14. REKENING BANK DIBATASI PENGGUNAANNYA Merupakan saldo bank milik Perusahaan dan SI yang penarikannya dibatasi dan hanya digunakan dalam rangka pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan perincian sebagai berikut:

28 15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Bank Negara Indonesia (BNI) Merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan suku bunga mengambang dan fasilitas penerbitan bank garansi untuk jaminan tender dan pelaksanaan jasa-jasa pendukung operasi perminyakan dan gas bumi yang diperoleh SI pada tanggal 26 Maret Fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi (KMK) dan (bank garansi) pada tanggal 26 Agustus Pinjaman ini berjangka waktu 12 bulan. Berdasarkan Adendum Perjanjian pada tanggal 25 Nopember 2010, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 25 Maret Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, SI disyaratkan membuka rekening escrow yang hanya digunakan sebagai rekening penerima dana pinjaman dan pembayaran pinjaman (Catatan 15). Pinjaman ini dijamin dengan 4 bidang tanah dan bangunan milik SI, 2 unit kendaraan bermotor milik SI, 1 unit mesin Crawler dan 5 unit kapal atas nama SL, hak atas tagihan SI dari proyek yang dibiayai dan proyek lain yang tidak sedang dijaminkan ke kreditur lain, serta jaminan dari PT Radiant Utama Interinsco Tbk, pemegang saham. Perjanjian pinjaman BNI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak SI untuk merubah anggaran dasar, bentuk/status hukum, susunan kepemilikan saham, atau susunan pengurus, menambah hutang selain yang sudah ada, melakukan investasi baru, membagikan dividen, melakukan penarikan modal, melakukan penggabungan usaha (merger), menambah piutang pihak hubungan istimewa dan menanggung hutang pihak ketiga. Selain itu, SI diwajibkan menjaga dan mempertahankan Current Ratio minimum 1,25 kali, Debt to Equity Ratio maksimum 2,40 kali Debt Service Ratio minimum 100%

29 Bank DBS Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman khusus bersifat berulang dan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dengan masing-masing maksimum pinjaman sebesar dan pada tahun 2010 dengan suku bunga tetap pada 10 % per tahun dan berjangka waktu 12 bulan sejak penandatanganan akta. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan piutang sebesar sekurang-kurangnya dan perjanjian gadai atas deposito berjangka milik Perusahaan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah pokok fasilitas (Catatan 14). Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan menjaga dan mempertahankan Rasio Debt to EBITDA maksimum 3 kali, Debt Service Ratio mínimum 1,5 kali, Gearing Ratio maksimum 2,5 kali, nilai modal yang ditempatkan pemegang saham Perusahaan dan subordinasi pinjaman dan atau fasiltas keuangan apapun minimun 200 miliar dan pemegang saham individu baik langsung maupun tidak langsung, Tuan Ahmad Ganis memegang 51% kepemilikan saham Perusahaan. Perjanjian juga mencakup persyaratan tertentu antara lain tanpa persetujuan tertulis bank Perusahaan tidak diijinkan untuk merubah jenis usaha, mengajukan permohonan pailit, membayar hutang kepada pemegang saham, direksi, komisaris dan/atau induk atau anak perusahaan, mengubah bentuk/status hukum, melikuidasi dan meleburkan, membuat dan menandatangani perjanjian yang bersifat material menguntungkan pemegang saham, direksi dan komisaris serta membuat pengalihan hak secara fidusia, surat pengakuan hutang, hak tanggungan dan pembebanan biaya. ANZ (dahulu Royal Bank of Scotland) Merupakan fasilitas pinjaman khusus bersifat berulang yang diperoleh Perusahaan dengan masing-masing maksimum pinjaman sebesar US$ untuk fasilitas dalam US$ dan ekuivalen US$ untuk fasilitas dalam Rupiah atau kombinasi kedua mata uang. Fasilitas ini masing-masing dikenakan suku bunga mengambang.perjanjian ini dijaminkan dengan deposito berjangka dan piutang usaha (Catatan 14 dan 7). Kecuali dengan persetujuan tertulis bank telah diperoleh, Perusahaan tidak boleh membuat atau mengizinkan untuk mengadakan gadai, hipotek, pembeban biaya, pengalihan, hipotek, pembebanan atau kepentingan jaminan lainnya, atau pengaturan lain yang mempunyai efek dari suatu kepentingan jaminan, terhadap aset apapun, termasuk tanpa batasan pendapatan pada di masa datang, untuk menjamin kewajiban kepada kreditur lain, mengubah komposisi dan/atau identitas anggota dewan Direksi, Komisaris dan pemegang saham. Standard Chartered Bank, Jakarta Pada tahun 2008, SI memperoleh fasilitas modal kerja dari Standard Chartered Bank, Jakarta. Fasilitas kredit modal kerja diperpanjang tanggal 27 Agustus 2010 dengan peningkatan kredit maksimum menjadi sebesar US$ Perjanjian ini berjangka waktu 12 bulan. Fasilitas ini dikenakan suku bunga mengambang dan jatuh tempo 31 Agustus Bunga dikenakan dimuka setiap kali SI menarik pinjaman. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan resiko atas pelanggaran perjanjian. SI diwajibkan menjaga dan mempertahankan Debt to Equity Ratio maksimum 2.75 kali, EBITDA minimum 2,5 kali. Citibank N.A, Jakarta Merupakan fasilitas pinjaman transaksi khusus bersifat berulang yang diperoleh SI pada tahun 2008 dengan maksimum pinjaman sebesar US$ b dengan suku bunga mengambang dan berjangka waktu 12 bulan sejak 25 Agustus Pada tanggal Posisi Keuangan, SI telah memenuhi seluruh batas perjanjian kredit tersebut di atas

30 16. HUTANG USAHA Hutang usaha kepada GPS dijamin dengan piutang usaha kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. (Catatan 7, 36a dan 36b). Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 sampai 90 hari. 17. HUTANG LAIN - LAIN

31 18. HUTANG PAJAK 19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR HUTANG BANK JANGKA PANJANG Bank DBS Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tahun 2010 dengan maksimum pinjaman sebesar yang ditujukan untuk membayar hutang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2011 (Catatan 25). Pinjaman ini berjangka waktu 36 bulan dengan suku bunga tetap pada 10,25% per tahun

32 Pinjaman ini dijamin dengan jaminan piutang sebesar sekurang-kurangnya yang sampai dengan tanggal neraca piutang-piutang tersebut belum ditentukan oleh pihak bank dan Perusahaan. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu yang mengacu pada rasio keuangan konsolidasi Perusahaan. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian. Bank Ekonomi Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tahun 2011 dengan maksimum pinjaman sebesar yang digunakan untuk membeli kendaraan dalam rangka kerjasama dengan PT. Chevron Pasific Indonesia. Pinjaman ini berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga 10.15% per tahun. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi rasio rasio keuangan tertentu yang mengacu pada rasio keuangan konsolidasi perusahaan. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian. BNI Syariah Merupakan fasilitas pinjaman cicilan yang diperoleh SI tahun 2008 sebesar yang digunakan untuk pembelian 271 unit kendaraan dalam rangka perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (Catatan 39e). Pinjaman ini berjangka waktu 60 bulan dengan pembagian keuntungan dari EBITDA dari proyek tersebut sesuai proyeksi keuangan 1 tahun. Tingkat imbalan bagi hasil antara Bank dan SI adalah sebagai berikut: Berdasarkan addendum perjanjian no (1) 23 pada tanggal 10 September 2009, tingkat imbalan bagi hasil menjadi 52,01% untuk Bank dan 47,99% untuk SI sejak September 2009 sampai dengan Juli Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan tersebut, tagihan kepada PT. Chevron Pasific Indonesia dan jaminan dari PT. Radiant Utama Interinsco Tbk, pemegang saham. Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) Merupakan fasilitas SI pinjaman cicilan yang diperoleh tahun 2008 sebesar yang digunakan untuk pembelian 223 unit kendaraan. Pinjaman ini berjangka waktu 39 bulan dengan suku bunga tetap pada 6% per tahun.pinjaman ini dijamin dengan kendaraan tersebut, piutang usaha dari PT. Chevron Pasific Indonesia dan jaminan dari Perusahaan. Bank Negara Indonesia Merupakan fasilitas SI pinjaman cicilan yang diperoleh tahun 2008 sebesar yang digunakan untuk pembelian kapal tug boat, hopper barge, crane barge dan crawler crane. Pinjaman ini berjangka waktu 64 bulan dengan suku bunga mengambang. Seluruh pinjaman cicilan ini dijamin oleh aset tetap yang dibiayai. Perjanjian pinjaman BNI Syariah dan Bank Riau juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak SI untuk melakukan penggabungan usaha (merger), melakukan investasi, merubah bentuk/status hukum, anggaran dasar atau susunan pengurus, membagikan dividen, melakukan akuisisi, membayar hutang SI kepada pemegang saham, mengikatkan diri sebagai penjamin dan memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usahanya

33 22. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli peralatan proyek dan kendaraan melalui sewa pembiayaan (finance lease). Jangka waktu sewa antara 2 sampai 3 tahun dengan suku bunga efektif antara 5% - 8% per tahun. Hutang ini dijamin dengan kendaraan bermotor dan peralatan proyek yang dibiayai. 23. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP Hutang pembelian aset tetap kepada PT CIMB Niaga Auto Finance dan PT BII Finance merupakan pinjaman atas pembelian kendaraan Perusahaan dan anak perusahaan. Pinjaman ini masing-masing berjangka waktu 2 3 tahun dengan suku bunga efektif antara 4,9% - 9,96% per tahun dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 14). Merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank Ekonomi untuk tujuan pembelian Gedung di Jl.Kapten Tendean No.24, Jakarta. Pinjaman ini berjangka waktu 84 bulan dengan tingkat bunga 10.5% per tahun. Hutang pembelian kendaraan ini merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT BCA Finance (KKB BCA). Fasilitas ini berupa kredit kendaraan bermotor BCA atas 2 unit Pajero, 1 unit Camry, 1 unit Alphard, dan 1 unit Mainhoul

34 24. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan SI menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 360 dan 295 karyawan masing-masing pada tahun 2011 dan Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 25. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Adimitra Transferindo, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

35 26. TAMBAHAN MODAL DISETOR Merupakan agio saham atas penawaran umum perdana saham Perusahaan pada tahun 2006 setelah dikurangi dengan biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut: 27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Merupakan selisih nilai transaksi dengan nilai buku atas perolehan saham SI dari PT Radiant Nusa Investama dan Tn. Asad Umar Baredwan masing-masing pada tanggal 28 Juni 2002 dan 5 Maret Perolehan tersebut dilakukan antara entitas sepengendali sehingga selisih antara bagian Perusahaan atas nilai buku aset bersih dengan harga perolehan dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam ekuitas. Perolehan tersebut didasarkan pada aset bersih SI pada tanggal 30 Juni 2002 dan 5 Maret 2003 sebagai berikut: 28. PENDAPATAN 0.02% dari jumlah pendapatan tahun 2010, diperoleh dari pihak hubungan istimewa (Catatan 34). Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan masing-masing pada tahun 2011 dan 2010:

36 31 Maret Maret 2010 Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. 25,602,090,542 56,774,597,680 PT Chevron Pacific Indonesia 74,403,479,795 40,229,165,533 Total E & P Indonesia 27,666,510,664 - Petrochina International Jabung Ltd - 19,313,950,916 Jumlah 127,672,081, ,317,714, BEBAN LANGSUNG 31 Maret Maret 2010 Gaji dan tunjangan 127,047,612, ,086,869,446 Peralatan dan perlengkapan 26,710,049,648 59,964,925,952 Subkontraktor 36,139,347,953 4,900,630,367 Penyusutan (Catatan 14) 10,272,424,736 9,470,478,264 Transportasi 10,804,219,962 11,652,707,550 Material 3,812,832,621 2,701,838,127 Akomodasi 2,646,972,069 4,080,425,944 Beban proyek 1,276,101,710 1,257,098,096 Seragam dan perlengkapan keamanan 258,247, ,915,175 Perjamuan dan sumbangan 121,242,607 98,833,755 Asuransi proyek 1,679,783, ,198,513 Mobilisasi dan demobilisasi 802,573, ,862,735 Perjalanan dinas 182,272, ,208,297 Amortisasi 111,904,684 94,180,115 Lain-lain 15,120,588,099 9,499,382,172 Jumlah 236,986,173, ,000,554, BEBAN USAHA

37 31. TAKSIRAN BEBAN PAJAK Taksiran beban pajak perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 32. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara No. 03 tanggal 2 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2009 sebesar atau 12 per saham dan menetapkan tambahan cadangan umum sebesar LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba Bersih Jumlah Saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar. Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif. 34. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan: - PT Santa FE Supraco Indonesia - PT Radiant Utama - PT Radiant Guna Persada - PT Guna Mandiri b. PT Radiant Nusa Investama merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain: a. 0.02% dari jumlah pendapatan tahun 2010, merupakan pendapatan dari pihak hubungan istimewa, yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang disepakati. Pada tanggal neraca, piutang atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0.01% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember

38 Rincian pendapatan dari pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: b. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi piutang diluar usaha sebagai berikut: Piutang Perusahaan kepada RU terutama merupakan pemberian pinjaman. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Juni 2006, jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga 12% per tahun dengan jaminan perusahaan dari RNI.Piutang Perusahaan kepada RNI, GMP, RGP dan pihak hubungan istimewa lainnya terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dan SI. Sejak tanggal 30 Desember 2010, hutang tersebut dikenakan suku bunga mengambang dan jangka waktu masing-masing pinjaman 5 tahun. c. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi hutang diluar usaha sebagai berikut: 31 Maret Desember 2010 PT Radiant Guna Persada (RGP) - 905,708,000 PT Radiant Nusa Investama (RNI) 3,221,240, ,223,760 Jumlah 3,221,240,755 1,045,931,760 Hutang perusahaan dan anak perusahaan kepada RGP dan RNI masing-masing merupakan hutang atas sewa gedung untuk operasional kantor dan biaya servis gedung. 35. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Perusahaan dan anak perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Jasa pendukung operasi meliputi: jasa penyediaan sumber daya manusia, pemeliharaan dan perbaikan, sewa kendaraan serta penyediaan dan pengelolaan terintegrasi untuk basis lapangan migas. 2. Jasa inspeksi meliputi: jasa voluntary inspection, statutory inspection, non destructive testing services dan oil country tubular goods. 3. Jasa kegiatan lepas pantai meliputi: agen dan mobile offshare production unit. 4. Jasa pelayaran dalam negeri

39 5. Jasa lain-lain meliputi: pelatihan, analisa dampak lingkungan dan lainnya. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 2011 Jasa kegiatan Jasa pendukung Jasa kegiatan pengerukan dan operasi/ Jasa inspeksi lepas pantai pelayaran Lain-lain Eliminasi Konsolidasi LAPORAN LABA RUGI PENDAPATAN Pendapatan ekstern 172,073,132,555 22,198,831,478 52,408,415,700 2,007,575,035 19,539,385, ,227,340,023 Pendapatan antar segmen - - 9,374,170, (9,374,170,844) - Jumlah pendapatan 172,073,132,555 22,198,831,478 61,782,586,544 2,007,575,035 19,539,385,254 (9,374,170,844) 268,227,340,023 BEBAN LANGSUNG 154,248,560,830 14,502,339,134 57,554,223,598 2,624,186,445 17,431,034,010 (9,374,170,844) 236,986,173,172 HASIL SEGMEN 17,824,571,726 7,696,492,344 4,228,362,946 (616,611,409) 2,108,351,244-31,241,166,850 BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN 19,119,359,734 LABA USAHA 12,121,807,116 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN Penghasilan bunga 250,535,196 Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 217,704,631 Keuntungan kurs mata uang asing - bersih (642,387,642) Beban bunga (6,747,250,017) Lain-lain - bersih (258,627,392) Beban Lain-lain - Bersih (7,180,025,224) Laba sebelum pajak 4,941,781,893 Taksiran Beban Pajak (1,575,688,214) Laba bersih tahun berjalan 3,366,093,679 Pendapatan Komprehensif lain : Aset keungan tersedia untuk dijual 237,078,799 Total Pendapatan Komprehensif tahun berjalan 3,603,172,478 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk 2,869,594,861 Kepentingan Non Pengendali 496,498,818 3,366,093,679 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas induk 3,071,704,537 Kepentingan Non Pengendali 531,467,940 3,603,172,479 NERACA Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan 684,513,483,109 Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan 467,162,429,893 INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal 59,513,178,659 Penyusutan dan amortisasi 11,489,739,

40 2010 Jasa kegiatan Jasa pendukung Jasa kegiatan pengerukan dan operasi Jasa inspeksi lepas pantai pelayaran Lain-lain Eliminasi Konsolidasi LAPORAN LABA RUGI PENDAPATAN 64,805,436,816 28,031,788, ,722,541,427 8,453,928,430 6,220,642,730 (5,306,114,430) 230,928,223,954 Pendapatan ekstern - - Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan 64,805,436,816 28,031,788, ,722,541,427 8,453,928,430 6,220,642,730 (5,306,114,430) 230,928,223,954 BEBAN LANGSUNG 61,232,302,008 20,214,670, ,657,823,747 8,774,762,469 4,427,109,944 (5,306,114,430) 208,000,554,508 HASIL SEGMEN 3,573,134,808 7,817,118,212 10,064,717,680 (320,834,039) 1,793,532,786-22,927,669,446 BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN 15,503,645,394 LABA USAHA 7,424,024,053 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN Penghasilan bunga 186,339,422 Keuntungan penjualan aset tetap 299,004,795 Kerugian kurs mata uang asing (679,058,073) Beban bunga (5,348,157,441) Lain-lain - bersih 670,437,528 Beban Lain-lain - Bersih (4,871,433,769) Laba sebelum pajak 2,552,590,283 Taksiran beban pajak (1,180,543,594) Laba bersih - tahun berjalan 1,372,046,689 Pendapatan Komprehensif lain : Aset Keuangan tersedia untuk dijual - net (262,916,707) Total Pendapatan Komprehensif tahun berjalan 1,109,129,982 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk 1,169,669,803 Kepentingan Non Pengendali 202,376,887 1,372,046,689 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk 945,533,310 Kepentingan Non Pengendali 163,596,672 1,109,129,982 NERACA 31 Maret 2010 Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan 559,730,693,684 Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan 347,854,360,495 INFORMASI LAINNYA 31 Maret 2010 Pengeluaran modal 3,924,517,650 Penyusutan dan amortisasi 10,649,218,503 Segmen Geografis Operasi Perusahaan dan anak perusahaan berlokasi di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Tabel berikut ini menunjukkan distribusi dari keseluruhan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan geografis:

41 36. IKATAN a. Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Maleo Development dengan Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., yang tertuang dalam perjanjian No mengenai Mobile Offshore Project Unit (MOPU) Operating Services yang berlaku sampai 28 September 2010 dengan nilai kontrak sebesar USD Pada tanggal 8 Maret 2010, Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., mengadakan addendum dengan Perusahaan atas perjanjian di atas dengan Ref No. 013/MDO/LEG/III/10 diperpanjang dengan jangka waktu perjanjian untuk periode 5 tahun. b. Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Bareboat Charter of MOPU dengan Global Process System, LLC (GPS) untuk mendukung proyek Santos Maleo Development dengan tarif sewa per hari yang akan ditagih secara bulanan. Perjanjian ini berjangka waktu minimal 4 tahun, untuk tahap pengoperasian awal dan berlanjut ke tahap berikutnya mengacu pada addendum dari Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd dengan Ref No. 013/MDO/LEG/III/10 dimana kontrak GPS merupakan suatu perjanjian yang tidak terpisahkan dengan kontrak Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. Pada tanggal 20 September 2006, GPS mengadakan addendum dengan Perusahaan atas perjanjian di atas, dimana piutang usaha Perusahaan kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. harus dijaminkan kepada GPS dan diatur berdasarkan hukum Inggris (Catatan 8). Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 13 tanggal 14 Nopember 2006 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: Pengalihan hak secara fidusia (jaminan fidusia) atas tagihan kepada Santos (Madura Offshare) Pty.Ltd dengan nilai penjaminan sampai dengan US$ untuk kepentingan GPS. General assignment berdasarkan hukum Inggris yang akan ditandatangani oleh Perusahaan untuk kepentingan GPS. c. Pada tanggal 30 Juli 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific indonesia yang tertuang dalam kontak C mengenai jasa-jasa pengoperasian enam (6) unit hoist yang berlaku selama 48 bulan dengan nilai kontrak US$ d. Pada 24 Maret 2010, Perusahaan menandatangani kontrak dengan PT. Antam Tbk yang tertuang dalam kontrak No. 70/7233/DAT/2010 mengenai jasa penyediaan tenaga kerja untuk ditempatkan di unit bisnis pertambangan emas Pongkor. Kontrak ini berlaku sejak tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan 24 Maret 2012 dengan nilai kontrak sebesar e. SI mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) Pada tanggal 8 September 2010, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Santos (Sampang) Pty., Ltd. 2) yang tertuang dalam kontrak mengenai Provision of Operations and Engineering Services yang berlaku sampai dengan 31 Agustus 2012 dengan nilai kontrak ) Pada tanggal 14 Mei 2008, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No OK mengenai penyediaan kendaraan sebanyak 268 unit (termasuk 11 unit cadangan) yang berlaku sampai dengan tanggal 4 Agustus 2011 dengan nilai kontrak ) Pada tanggal 2 Juni 2008, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No OK mengenai penyediaan kendaraan sebanyak 226 unit (termasuk 11 unit cadangan) yang berlaku sampaidengan tanggal 26 Agustus 2011 dengan nilai kontrak ) Pada tanggal 1 Januari 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Total E&P Indonesie yang tertuang dalam kontak No mengenai jasa-jasa pendukung operasi untuk konstruksi dan

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM 30 JUNI 2011 ( TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2010 ( DIAUDIT ) DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

Lebih terperinci

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM 30 SEPTEMBER 2011 ( TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2010 ( DIAUDIT ) DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA

Lebih terperinci

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 ( TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2011 ( DIAUDIT ) DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK Lampiran 1/1 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET 31 Desember 31 Desember

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) Approved by: PT SEKAWAN INTIPRATAMA

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (tidak

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS

Lebih terperinci

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) Beserta Laporan Auditor Independen Daftar Isi

Lebih terperinci

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 P.T. METRODATA

Lebih terperinci

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 September 2015 ( tidak diaudit ) dan 31 Desember 2014 ( diaudit )

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014

Lebih terperinci

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010 Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN PADA TANGGAL 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK

Lebih terperinci

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)

Lebih terperinci

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT FORTUNE INDONESIA TBK

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013) (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Lebih terperinci

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk Dan Entitas Anak

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk Dan Entitas Anak Dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Diaudit) Dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember 2017 beserta Laporan Auditor Independen Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN dan Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Diaudit) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN

Lebih terperinci

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 - 1 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 MARET 2018 DAN 31 DESEMBER 2017 ASET

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (2016 - TIDAK DIAUDIT) DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Lebih terperinci

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT ALKINDO NARATAMA TBK ARSYAD & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PT ALKINDO NARATAMA TBK LAPORAN KEUANGAN INTERIM BESERTA LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN 30 SEPTEMBER 2011 (DIREVIEW), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN UNTUK SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 (UnAudited) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 (Audited) dan Laporan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk Laporan Keuangan Tanggal 31 Maret 2013 Dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2013 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir (Mata

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK 30 September 2014 Dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode-Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen LAPORAN KEUANGAN Dan Laporan Auditor Independen Daftar Isi Laporan Auditor Independen Halaman Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk PT. PUSAKO TARINKA, Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 6 (ENAM) BULANAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 DAFTAR ISI Halaman 1. Laporan Posisi Keuangan Interim 30 Juni 2012

Lebih terperinci

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN Pada Tanggal 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 ( tidak diaudit )

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 (UnAudited) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013 (Audited) dan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 30

Lebih terperinci

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 ( TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2011 ( DIAUDIT ) DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 / 31 DESEMBER 2009 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2014

Lebih terperinci

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL P.T. RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI - LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Halaman

Lebih terperinci

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017 p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017 Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Lebih terperinci

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen PT. EVERGREEN CAPITAL Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta Laporan Auditor Independen Daftar Isi Halaman I II II Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 - 0 - LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan bank

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2015 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014) (MATA UANG INDONESIA)

Lebih terperinci

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) dan untuk periode enam bulan yang berakhir

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 Daftar

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit) PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit) serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Audit)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Lebih terperinci

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c, 2d, 2n, 4 7.466.395.141 9.072.973.950 Piutang usaha Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 (UnAudited) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 (Audited) dan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan Laporan Posisi Keuangan 3

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan Laporan Posisi Keuangan 3 DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 Laporan Posisi Keuangan 3 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Lebih terperinci

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2013 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2012 (diaudit) Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2013 (tidak

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e,2h,4 3.481.123.418 22.905.396.860 Dana yang dibatasi penggunaannya 2e,2i,5 38.299.113.429 43.658.804.298 Piutang usaha 2e,6 Pihak

Lebih terperinci

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan keuangan konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4 Laporan

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 / 31 DESEMBER

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013) (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2012

Lebih terperinci

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi

Lebih terperinci

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan...

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan... LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Audit) Serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Surat

Lebih terperinci

Jumlah Aset Lancar

Jumlah Aset Lancar PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan

Lebih terperinci

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk Laporan Keuangan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit), serta Laporan Posisi Keuangan Tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Diaudit)

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 Dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 (Audited)

Lebih terperinci