BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Hadian Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang Definisi Batubara Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan batuan organik, terdiri dari kandungan bermacam-macam pseudomineral. Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul dalam suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. Kondisi tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara. Secara umum, setelah sisa tanaman tersebut terkumpul dalam suatu kondisi tertentu yang mendukung (banyak air), pembentukan dari peat (gambut) umumnya terjadi. Dalam hal ini peat tidak dimasukkan sebagai golongan batubara, namun terbentuknya peat merupakan tahap awal dari terbentuknya batubara. Proses pembentukan batubara sendiri secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dari sisa-sisa tumbuhan yang ada, mulai dari pembentukan peat (peatifikasi) kemudian lignit dan menjadi berbagai macam tingkat batubara, disebut juga sebagai proses coalifikasi, yang kemudian berubah menjadi antrasit. Pembentukan batubara ini sangat menentukan kualitas batubara, dimana proses yang berlangsung selain melibatkan metamorfosis dari sisa tumbuhan, juga tergantung pada keadaan pada waktu geologi tersebut dan kondisi lokal seperti iklim dan
2 10 tekanan. Jadi pembentukan batubara berlangsung dengan penimbunan akumulasi dari sisa tumbuhan yang mengakibatkan perubahan seperti pengayaan unsur karbon, alterasi, pengurangan kandungan air, dalam tahap awal pengaruh dari mikroorganisme juga memegang peranan yang sangat penting Potensi Batubara Batubara merupakan salah satu sumber energi yang banyak dipergunakan untuk pembangkit listrik, dimana konsumsi batubara dunia mengalami kenaikan yang sangat pesat. Bila pada tahun 1990 total konsumsi batubara dunia baru ton, pada tahun 2007 meningkat menjadi ton atau meningkat sebesar 59,5% atau 3,5% per tahun. International Energy Agency (IEA) memperkirakan konsumsi energi dunia akan tumbuh rata-rata 2,6% per tahun antara periode dan melambat menjadi 1,7% pertahun sepanjang tahun meningkatnya konsumsi batubara dunia tidak lepas dari meningkat pesannya permintaan energi dunia dimana batubara merupakan pemasok energi terbesar setelah minyak dengan kontribusi 26%. World Energy Council memperkirakan cadangan batubara dunia terbukti mencapai juta ton pada akhir tahun 2007 tersebar dilebih dari 50 negara. Berdasarkan kandungan kalorinya, sebesar 50,8% antrasit (kalori sangat tinggi) dan bituminus (kalori tinggi), dan 48,2% berupa sub bituminus (kalori sedang) dan lignit (kalori rendah). Dengan tingkat produksi saat ini menurut IEA, maka batubara dapat dieksploitasi setidaknya sampai minimal 133 tahun kedepan, jauh lebih lama dengan minyak dan gas bumi yang masing-masing hanya hanya dapat dieksploitasi sekitar 42 tahun dan 60 tahun kedepan.
3 11 Meskipun tersebar dilebih dari 50 negara, sekitar 76,3% cadangan batubara terbukti terkonsentrasi di 5 negara yakni Amerika Serikat (28,6%), Rusia (18,5%), China (13,5%), Australia (9%), dan India (6,7%) seperti terlihat pada gambar 2.1. Pada tahun 2007 kelima negara memberikan kontribusi sebesar 82% terhadap total produksi batubara dunia yang sebesar juta ton. Gambar 2.1. Cadangan Terbukti Batubara Dunia Menurut data World Energy Council pada tahun 2007 Indonesia memiliki cadangan batubara terbukti sebesar 4,3 miliar ton, dan menurut data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral cadangan batubara terbukti Indonesia mencapai 5,3 miliar ton, sedangkan untuk cadangan terkira mencapai 13,411 miliar ton Konsumsi Batubara Dunia Sebagai pembangkit listrik, batubara penyumbang terbesar untuk energi primer yaitu sebesar (41%), dibandingkan dengan energi lainnya seperti gas
4 12 (20,1%), hydro (16%), nuklir (14,8%) dan minyak (5,8%). Disejumlah negara peran batubara sebagai pembangkit listrik sangat dominan seperti di polandia (93%), Afirka Selatan (93%), Australia (80%), Cina (78%), dan Indonesia (71%). Pasar batubara terbesar adalah Asia yang mengkonsumsi sekitar 54% dari konsumsi batubara dunia dan impor batubara terbesar adalah dari negaranegara Asia seperti Jepang, Korea, Cina Taipe, India, dan Cina. Jepang adalah negara pengimpor batubara terbesar di dunia dengan volume impor 182 juta ton tahun 2007, diikuti oleh Korea, Cina Taipe masing 88 juta ton dan 69 juta ton Industri Batubara Indonesia Dalam beberapa tahun terakhir, batubara telah memainkan peran yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi devisa negara. Tahun 2008 batubara mampu menyumbang $320,6 juta untuk devisa. Untuk konsumsi energi nasional batubara menyerap 71% konsumsi batubara domestik, disamping industri semen, Industri tekstil dan Industri pulp. Tren produksi batubara Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dimana pemasaran produksi batubara ada yang diekspor dan ada yang digunakan untuk domestik. Pada Gambar 2.2. terlihat tren produksi, ekspor dan domestik batubara Indonesia tahun sebagian besar penjualan batubara Indoensia di ekspor, dimana pada tahun 2008 dari total
5 13 Juta Ton 200, , , , , ,000 80,000 Produksi Penjualan Ekspor Penjualan Domestik 60,000 40,000 20, Gambar 2.2. Tren Produksi Penjualan, Ekspor dan Domestik Batubara Indonesia Tahun total penjualan 188,711 juta ton, di ekspor sebesar 140,354 juta ton, dan domestik hanya sekitar 48,750 juta ton. 2.2 Teori Permintaan (Demand) Teori permintaan/demand adalah kemauan dan kemampuan dari konsumen untuk membeli sejumlah barang tertentu pada harga tertentu dalam waktu tertentu (the willingness and ability of buyers to purchase different quantities of good at different prices during a spesific time period 1) ). Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada faktor-faktor sebagai berikut: Harga barang itu sendiri
6 14 Harga barang lain Pendapatan konsumen Cita masyarakat / selera Jumlah penduduk Musim / iklim Prediksi masa yang akan datang Hukum Permintaan (The Law of demand) Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut 1). P Q d P cateris paribus Q d Dimana P = harga/price dan Q d = jumlah permintaan/quantity demanded Dari hipotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa: 1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut. 2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
7 Pengaruh Faktor Bukan Harga Terhadap Permintaan Beberapa faktor bukan harga yang mempengaruhi permintaan, antara lain : Harga barang lain Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan: a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat menggantikan fungsi barang lain. Contoh : Miyak tanah dan gas, minyak tanah dan batubara Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya. b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang selalu digunakan secara bersama. Contoh : gula dan kopi c. Barang yang tidak saling berhubungan Contoh : Batubara dengan sandal komoditi pertanian Pendapatan Konsumen Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis barang. Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu : a. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila pendapatan konsumen naik
8 16 b. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun. Corak distribusi pendapatan Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah. Cita rasa masyarakat / selera Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah permintaan terhadap suatu barang Jumlah Penduduk Pertambahan penduduk akan diakui oleh adanya kesempatan kerja. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang. Prediksi masa yang akan datang Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat Teori Penawaran (Supply) Penawaran/supply adalah kemauan atau kemampuan dari produsen untuk memproduksi dan menawarkan barang tertentu pada harga tertentu dalam suat
9 17 periode tertentu (the willingness and ability of sellers to produce and offer to sell different quantities of a good at different prices during a specific time period 1). Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu : Harga barang itu sendiri Harga-harga barang lain Biaya produksi Tujuan perusahaan Tingkat produksi yang digunakan Hukum Penawaran (The Law of Supply) Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. P Q s P ceteris paribus Q s Dimana : P = harga/price dan Q s = jumlah penawaran/quantity suppied Pengaruh bukan harga terhadap penawaran : Beberapa faktor bukan harga yang mempengaruhi permintaan, yaitu : Harga barang lain
10 18 Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. Sehingga mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka penawaran harga tersebut meningkat. Biaya produksi Jika biaya untuk memperoleh faktor produksi tinggi, maka perusahaan akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang diproduksinya akan menurun. Tujuan produksi Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan, sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil. Tingkat teknologi Kemajuan teknologi akan mengakibatkan: - Produksi akan bertambah cepat - Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah. Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menaikan penawaran.
11 Elastisitas Elastistitas adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnnya terhadap perubahan permintaan dan penawaran dari suatu komoditas. Elastisitas dapat dibedakan menjadi elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas, sedangkan elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan penawaran komoditas tersebut Elastisitas Permintaan Secara umum penaksiran elastisitas permintaan berguna bagi perusahaan maupun bagi pemerintah. Adapun manfaat dari penaksiran elastisitas permintaan adalah : 1. Bagi perusahaan (produsen), elastisitas permintaan dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya. Bila diketahui sifat responsif permintaan atas komoditas yang dihasilkan perusahaan, pihak perusahaan dapat menentukan perlu tidaknya untuk menaikkan harga jual komoditas yang dihasilkannya. 2. Bagi pemerintah dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan tertentu yang akan dilaksanakannya. Secara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), Elastisitas permintaan
12 20 terhadap pendapatan (income elasticity of demand) dan Elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand). 1. Elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand) Yaitu mengukur seberapa besar perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila harganya berubah. Atau dapat juga disebut juga ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi citeris paribus. a. Permintaan yang Elastis dan Inelastis Permintaan komoditas memiliki elastisitas yang beragam. Permintaan komoditas dikatakan elastis jika jumlah komoditas yang diminta peka terhadap perubahan harga dan dikatakan inelastis (tidak elastis) jika jumlah komoditas yang diminta kurang peka terhadap perubahan harga. Klasifikasi elastisitas suatu komoditas mengikuti kaidah berikut : Elastisitas nol (tidak elastis sempurna). Dalam hal ini perubahan harga suatu komoditas tidak akan berubah jumlah komoditas yang diminta tersebut (kurva permintaan komoditas sejajar dengan sumbu tegak) Elastisitas sempurna. Pada suatu harga tertentu, pasar sanggup membeli semua komoditas yang ada di pasar, berapa pun banyaknya komoditas yang dipasarkan oleh para penjual pada harga tersebut semuanya akan dapat terjual. Elastisitas uniter. Untuk komoditas dengan elastisitas uniter (nilai mutlak elastisitas sama dengan 1), perubahan harga komoditas tersebut dalam suatu persentase tertentu, akan diikuti dengan perubahan jumlah
13 21 komoditas yang diminta tersebut dalam persentease yang sama (pada umumnya dalam arah yang berlawanan), sehingga nilai mutlak hasil bagi kedua nilai tersebut adalah satu. Elastis (nilai mutlak η p > 1). Jumlah komoditas yang diminta akan mengalami perubahan dengan persentase yang melebihi persentase perubahan harga. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan suatu komoditas. Beberapa faktor yang terpenting adalah : Tingkat kemampuan komoditas-komoditas lain untuk menggantikan komoditas tersebut. Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli komoditas Jangka waktu untuk menganalisi permintaan 2. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand) Adalah suatu besaran yang berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan (income), nilai yang diperoleh dapat digunakan untuk membedakan komoditas apakah termasuk dalam komoditas mewah, normal, atau inferior. 3. Elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand) Adalah koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditas apabila terjadi perubahan harga komoditas lain. Koefisien elastisitas permintaan silang sering digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan komplemen atau substitusi diantara komoditas.
14 Elastistas Penawaran Apa yang berlaku untuk permintaan terhadap suatu komoditas dapat pula berlaku untuk penawarannya. Elastisitas penawaran terhadap harga (price elasticity of supply) mengukur persentase perubahan jumlah komoditas yang ditawarkan sebagai reaksi terhadap perubahan harga komoditas tersebut sebesar 1 %. Dengan demikian elastisitas penawaran terhadap harga dapat digunakan untuk mengukur respon penawaran sebagai akibat perubahan harga. 1. Penggolongan Kurva Penawaran Bentuk kurva penawaran mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran terhadap harga. Dalam kaitannya dengan elastisitas penawaran terhadap harga, maka kurva penawaran dapat digolongkan menjadi : Elastis Sempurna, bila penjual bersedia menjual semua komoditasnya pada suatu harga tertentu. Elastis, bila perubahan harga komoditas menyebabkan perubahan komoditas yang ditawarkan dalam porsi yang lebih besar dari porsi perubahan harga. Elastis Uniter, dengan kurva penawaran berupa garis lurus yang bermula dari titik 0 dan merupakan kasus khusus dimana persentase kenaikan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase kenaikan harga. Tidak Elastis, bila persentase perubahan harga menimbulkan persentase perubahan yang lebih kecil kepada jumlah yang ditawarkan. Tidak Elastis Sempurna, dalam hal ini penjual sama sekali tidak dapat menambah jumlah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi.
15 23 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran Terdapat dua faktor yang dapat dianggap sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran. Kedua faktor tersebut adalah sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu analisis. a. Sifat Perubahan Biaya Produksi Penawaran suatu komoditas merupakan penawaran yang tidak elastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tambahan yang sangat tinggi. Pada umumnya hal ini disebabkan karena : 1) Kapasitas produksi telah mencapai tingkat yang tinggi sehingga untuk menambah produksi harus dilakukan investasi baru. 2) Faktor-faktor produksi yang diberlakukan untuk meningkatkan produksi sangat sulit untuk diperoleh. Sebaliknya penawaran suatu komoditas merupakan penawaran yang elastis bila tambahan penawaran dapat dilakukan dengan mengeluakan biaya tambahan yang rendah. b. Jangka Waktu Analisis Dalam menganalisis pengaruh waktu terhadap elaatisitas penawaran dapat dibedakan tiga jenis jangka waktu : Masa amat singkat Dalam masa yang amat singkat, para penjual tidak dapat menambah penawarannya sehingga dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
16 24 Jangka Pendek Dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan menggunakan kapasitas yang tersedia. Jangka Panjang Dalam jangka panjang, produksi dan jumlah komoditas yang ditaawarkan dapat dengan mudah ditambah, oleh karenanya penawaran lebih bersifat elastis Teori Pembentukan Harga Teori pembentukan harga merupakan salah satu dasar dalam ilmu ekonomi khususnya mikroekonomi. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, harga suatu barang/komoditi merupakan perpotongan antara kurva demand (permintaan) dan kurva supply (penawaran). Demand adalah kemauan dan kemampuan konsumen untuk membeli kuantitas barang yang berbeda pada harga yang berbeda selama waktu tertentu (Arnold, 2008). Hukum yang berlaku pada demand adalah ketika harga barang naik, maka jumlah permintaan akan barang akan turun, demikian sebaliknya ceteris paribus. Supply adalah kemauan dan kemampuan produsen untuk memproduksi dan menawarkan kuantitas barang yang berbeda pada harga berbeda selama waktu tertentu. Hukum yang berlaku pada supply adalah ketika harga barang naik, maka jumlah produksi barang akan naik, jika harga turun maka jumlah produksi
17 25 akan barang akan turun ceteris paribus. Teori ini berlaku untuk semua jenis komoditas, termasuk di dalamnya adalah komoditas batubara. Pada Gambar 2.3. terlihat bentuk kurva demand-supply. Sumbu tegak (ordinat) dari grafik menunjukkan harga dari komoditas, sedangkan sumbu mendatar (absis) menunjukkan volume atau kuantitas dari komoditas yang diperjualbelikan. S P P = Price / harga S = Supply / penawaran D = Demand / permintaan Q = Quantity / kuantitas D Gambar 2.3. Kurva Demand-Supply Q 2.6. Keseimbangan Pasar (Equilibirium) Adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sama dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu, Gambar 2.4. berikut : S P E P = Price / harga S = Supply / penawaran D = Demand / permintaan E = Equiliberium / keseimbangan Q = Quantity / kuantitas D Q Gambar 2.4. Keseimbangan Pasar (equilibirium)
18 Pasar Persaingan Sempurna Pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual beli barang-barang dan atau jasa-jasa. Teori pasar persaingan sempurna dibuat atas dua asumsi penting yang berkenaan dengan prilaku perusahaan individual dan yang berkenaan dengan industri. Dalam kaitannya dengan perusahaan, diasumsikan bahwa perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan perusahaan penerima harga pasar (price taker). Perusahaan yang beroperasi di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi pasar melalui tindakan-tindakan yang dilakukanny sendiri, dengan kata lain perusahaan menerima secara pasif barapapun harga yang berlaku Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Produksi dapat digambarkan sebagai berikut pada Gambar 2.5.
19 27 Input (Kapital, tenaga kerja, tanah dan sumber daya alam, keahlihan) Fungsi Produksi (dengan teknologi tertentu Output (barang atau jasa Gambar 2.5. Proses Produksi Secara matematika fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut : Q = F (K, L, X, E) Dimana : Q = Output K; L; X; E = Input (kapital (K), tenaga kerja (L), tanah dan sumber daya alam (X), keahlian (E) ) F = Fungsi 2.9. Kebijakan Fiskal Pemerintah Dalam konsep teori ekonomi makro, kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal ini terwujud dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didalamnya terlihat berapa pengeluaran pemerintah, darimana pendapatan tersebut, komposisi pendapatan, untuk apa saja pendapatan yang telah didapat pemerintah, sektor mana yang mendapat alokasi pengeluaran tertinggi dan mana yang terendah, dan sebagainya.
20 28 Kaitannya dengan sektor pertambangan batubara, pemerintah bersama dengan DPR telah mengeluarkan kebijakan mengenai Energi Nasional, Pertambangan Mineral dan Batubara, perpajakan dan lain-lain. Dalam penerimaan pendapatan negara, khusus penerimaan pendapatan dari sektor batubara bagi perusahaan pertambangan batubara yang telah mendapat izin untuk beroperasi dan telah melakukan kegiatan produksi, maka terhadap peruahaanperusahaan tersebut diwajibkan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangan kepada pemerintah pusat maupun daerah. Pembayaran kewajiban-kewajiban ini merupakan konsekuensi diberikannya hak-hak dan perizinan untuk melakukan kegiatan usaha, pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang diterima, penguasaan atas barang tambang dan manfaat yang diterima dari barang tambang tersebut. Jenis-jenis kewajiban keuangan yang harus dibayarkan perusahaan pertambangan kepada negara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pajak dan non pajak. Kewajiban pajak dikelompokkan lagi menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak Langsung terdiri dari : Pajak Penghasilan Badan (PPh Pasal 22, 23, 25, dan 29) Pajak Penghasilan Karyawan (PPh Pasal 21/26) Pajak Penghasilan atas Bunga, Dividen dan Royalti (PPh Pasal 23, 26) Pajak Bumi dan Bangunan
21 29 Pajak Tidak Langsung terdiri dari : Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Bea Materai Jenis-jenis kewajiban Non Pajak : Bea Masuk atas Barang-Barang yang diimpor Iuaran Tetap/Landrent/Deadrent Iuran Produksi/Royalti Dana Hasil Produksi Batubara/DHPB (khusus bagi PKP2B) Bea Balik Nama Pungutan-pungutan/retribusi Pemerintah Daerah.
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah. permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga
A. TEORI PERMINTAAN (DEMAND) Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan
Lebih terperinciTEORI PERMINTAAN (DEMAND)
TEORI PERMINTAAN (DEMAND) Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan
Lebih terperinciKonsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh
Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
Lebih terperinciElastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang
Lebih terperinciIlmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Komoditi Pertanian subsektor Peternakan Pertanian adalah salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan masyarakat.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5
ELATIITA Ngatindriatun ERTEMUAN 4 & 5 engertian Elastisitas Elastisitas menggambarkan reaksi kepekaan produsen atau konsumen yang disebabkan adanya faktor tertentu yang mempengaruhi konsumen untuk membeli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara menempati posisi strategis dalam perekonomian nasional. Penambangan batubara memiliki peran yang besar sebagai sumber penerimaan negara, sumber energi
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor
Lebih terperinciBAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran
BAB III Elastisitas ermintaan dan enawaran 1.1. engertian Elastisitas Dari bab sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa perubahan suatu variabel misalnya harga, dapat mengakibatkan perubahan variabel
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN 1 Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Elastisitas harga permintaan 3. Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan 4. Elastisitas penawaran 5. Elastisitas silang 6.
Lebih terperinciELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan
ELASTISITAS HARGA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Elastisitas Permintaan 1. Permintaan Elastis ( Ed > 1 1) 2. Permintaan Inelastis ( Ed < 1 1). 3. Permintaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciHubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.
PERMINTAAN (DEMAND) Fungsi Permintaan Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. Effective Demand Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan
Lebih terperinciHarga (Pq) Supply (S)
I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat mengukur tingkat elastisitas permintaan dan penawaran, menganalisis dan menjelaskan keterkaitan elastisitas dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen
PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
Lebih terperinciHARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian
HARGA KESEIMBANGAN Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
Lebih terperinciPermintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar
Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Pengantar Ilmu Ekonomi Pertemuan ke-lima Pokok bahasan pertemuan ke-5 Teori permintaan dan kurva permintaan. Efek Perubahan harga dan non harga
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)
Lebih terperinciDexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN
Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan (coalification)
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertambangan Batubara Indonesia Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang
Lebih terperinciMATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara
Lebih terperinciModul ke: Konsep Elastisitas. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Konsep Elastisitas Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Elastisitas Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan
Lebih terperinciEKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS
EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS 1 ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga Terdapat tiga macam
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN
ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN Defenisi Elastisitas Elastisitas adalah perubahan relative dari variable yang diterangkan sebagai akibat perubahan varibel yang menerangkan apabila variable yang diterangkan
Lebih terperinciSecara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas
Geografi Kabupaten Langkat a. Geografi Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara 3 0 14 00 dan 4 0 13 00 Lintang Utara dan antara 97 0 52 00 dan 98 0 45 00 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Modul ke: 04 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Elastisitas Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan E-learning Definisi Elastisitas Suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan perubahan suatu variabel
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA 2016 Diterbitkan Oleh: PT. Indo Analisis Copyright @ 2016 DISCALIMER Semua informasi dalam Laporan Industri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciBab 3. Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran. Teori Ekonomi - Husnul 1
Bab 3 Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran Teori Ekonomi - Husnul 1 Elastisitas Permintaan (Demand Elasticity) Elastisitas permintaan adalah : derajat kepekaan dari permintaan suatu barang
Lebih terperinciElastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pertemuan ke-enam Pengantar Ilmu Ekonomi Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-6 Koefisien elastisitas permintaan Elastisitas harga dan kurva permintaan
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Energi Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber Daya Alam dan Energi bisa meliputi semua
Lebih terperinciTEORI ELASTISITAS. Tata Tachman
TEORI ELASTISITAS Hubungan sebab akibat berapa persen satu variable (y) berubah jika variable lain (x) berubah sebesar satu persen? Analisis sensitivitas atau elastisitas Angka elastisitas (koefisien elastisitas)
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciEKONOMI MIKRO Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran Apakah yang akan terjadi terhadap permintaan sesuatu barang apabila harga mengalami penurunan sebanyak satu persen? Yang dapat diterangkan saekarang ini adalah,
Lebih terperinciA. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN
K-13 Kelas X ekonomi ELASTISITAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami jenis elastisitas yang terjadi pada suatu komoditas akibat faktor yang memengaruhinya.
Lebih terperinciPEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN A. Pengertian Elastisitas Permintaan Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan
Lebih terperinciBahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3
Bahan Ajar Ekonomi Teknik PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 4/2/2015 Universitas Gunadarma Nur RACHMAD Pertemuan 2 dan 3 2.Mekanisme penentuan harga permintaan dan penawaran Sub Pokok Bahasan : Konsep permintaan
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian Didalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi energi nasional, dimana menurut data Departemen Energi dan Sumber Daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batubara selain minyak dan gas bumi merupakan penyumbang terbesar produksi energi nasional, dimana menurut data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2007
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN KONSEP PERMINTAAN Permintaan keinginan konsumen membeli barang pd berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Faktor-faktor yg mempengaruhi permintaan : Harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan
Lebih terperinciELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN Jika terjadi kegagalan panen maka dapat digambarkan sebagai pergeseran kurva penawaran kekiri, yaitu dari S ke S Gambar 4.1(i) menggambarkan suatu kasus
Lebih terperinciIV. KERANGKA PEMIKIRAN
52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto
POKOK BAHASAN: ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Suharyanto Tujuan Perkuliahan ini: Mahasiswa dapat menganalisis sensitivitas respon perubahan permintaan dan penawaran akibat perubahan harga dan faktor
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Untuk memahami arti permintaan, terlebih dahulu kita lihat latar belakang terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul akibat
Lebih terperinciVII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM
VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS
Modul ke: PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Elastisitas Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu
Lebih terperinciSIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
273 VII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi, dan simulasi peramalan dampak kebijakan subsidi harga BBM terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya)
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beras Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya) dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan alat penggiling serta alat
Lebih terperinciBAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ekonomi Manajerial ermintaan dan enawaran utu Semaradana, S.d BAB I ERMINTAAN AN ENAWARAN A. engertian, Hukum, Kurva dan Teori ermintaan a. ermintaan (emand) ermintan adalah banyaknya jumlah barang yang
Lebih terperinciElastisitas Permintaan & Penawaran
Ekonomi Mikro (PAB243) Elastisitas Permintaan & Penawaran Pengasuh: Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Konsep Elastisitas Elastisitas merupakan
Lebih terperinciModul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran
Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Deskripsi Modul Ketika diperkenalkan tentang konsep permintaan, kita lihat bahwa para konsumen biasanya membeli lebih dari satu barang ketika harga turun,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang
Lebih terperinciKonsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh
Modul 8 ELASTISITAS Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah
Lebih terperinciGambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber: https://bit.ly/2kqdktv
c. Hukum Penawaran Dari beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran tersebut, harga adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi penawaran. Sehingga para ahli ekonomi membuat hukum penawaran yaitu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.
http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk
Lebih terperincin.a n.a
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumberdaya (resources) baik sumberdaya alam atau natural resources maupun sumberdaya manusia atau
Lebih terperinciBAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan
BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan
Lebih terperinciElastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Elastisitas SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Elastisitas merupakan persentase perubahan pada variabel dependen/tak bebas/ terikat dikarenakan adanya perubahan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciRUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik
Lebih terperinciadalah konsep umum yg dpt digunakan untuk mengkuantifikasi respon suatu variabel ketika variabel lain berubah.
Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran Sayifullah sayiful1@gmail.com Konsep Elastisitas adalah konsep umum yg dpt digunakan untuk mengkuantifikasi respon suatu variabel ketika variabel lain berubah.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan
Lebih terperinciV. PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PADA PEREKONOMIAN
V. PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PADA PEREKONOMIAN 5.1. Posisi Pertambangan Batubara Indonesia dalam Pasar Global Seiring dengan semakin meningkatnya harga bahan bakar minyak bumi (BBM) dan semakin
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi,
III. KERANGKA TEORI Pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia dapat dilihat dari sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi, keterkaitan ketiga pasar tersebut dapat
Lebih terperinci1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran
Demand dan Supply 1.ermintaan Skedul ermintaan dan Kurva ermintaan ergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.enawaran Skedul enawaran dan Kurva enawaran ergeseran kurva penawaran
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan Dimensi ekonomi mikro dari kemiskinan, mencoba memahami gejala kemiskinan sebagai salah satu hasil interaksi antara sisi permintaan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
KOMETENSI DASAR 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian INDIKATOR Siswa mampu mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran Siswa mampu mendeskripsikan Faktor-faktor
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lada atau pepper (Piper nigrum L) disebut juga dengan merica, merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah menjadi
Lebih terperinci5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Simulasi Model Pertumbuhan kegiatan kepariwisataan di Indonesia yang dikaitkan dengan adanya liberalisasi perdagangan, dalam penelitian ini, dianalisis dengan menggunakan model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permintaan Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan pada kebutuhan saja atau sering disebut dengan permintaan
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan
ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PASAR Permintaan yang secara relatif stabil memungkinkan operasi produksi yang
Lebih terperinciKonsep Elastisitas. Pertemuan 3. Nina Nurhasanah, SE, MM. Nina Nurhasanah, SE, MM - Univesitas Esa Unggul
Konsep Elastisitas Pertemuan 3 Nina Nurhasanah, SE, MM Pengertian Elastisitas Secara sederhana Elastisitas mengukur presentase perubahan suatu variabel sebagai akibat adanya perubahan variabel lain Elastisitas
Lebih terperinciTEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Muhammad Farid * *IAI Syarifuddin Lumajang
1 TEORI PERMINTAAN DALAM PANDANGAN ISLAM Muhammad Farid * *IAI Syarifuddin Lumajang much.farid99@gmail.com Abstract In conventional economic theory, the demand is a number of items to be purchased or requested
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan didirikan perusahaan adalah untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan perusahaan jangka pendek yaitu memanfaatkan semua sumber
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Materi Kurva Permintaan Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan Elastisitas permintaan Kurva Penawaran Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran
Lebih terperinci