2. Peubah Acak (Random Variable)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. Peubah Acak (Random Variable)"

Transkripsi

1 . Peubah Acak (Random Variable) EL00-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono

2 Isi 0. Review dari EL009 KonsepPeubahAcak Sebaran Peluang Diskrit Sebaran Peluang Kontinyu Sebaran Empiris Sebaran Peluang Gabungan NilaiHarap Hukum Nilai Harap SifatVariansi Teorema Chebyshev

3 Konsep Pubah Acak Eksperimen statistik dipakai untuk menyatakan proses dimana pengukuran peluang dilakukan. Seringkali, yang lebih penting bukanlah detail dari hasil eksperimen, tetapi gambaran numerik terkait eksperimen tsb. Contoh: pelantunan koin 3 kali memberikan hasil S {HHH, HHT, HTH, THH, HTT, THT, TTH, TTT} Gambaran umum mengenai jumlah H yang muncul dapat dilakukan jika nilai-nilai 0,,, atau 3 bisa dikaitkan dengan hasil diatas. Hal ini dilakukan melalui konsep peubah acak (random variable).

4 Definisi Def..: Suatu fungsi yang nilainya berupa bilangan riil yang ditentukan oleh setiap anggota dari ruang cuplikan disebut sebagai peubah acah (random variable). S Random variable R - 0 Peubah acak dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya dengan huruf kecil-nya, yakni x untuk kasus ini. Untuk kasus pelantunan koin tsb diatas, X akan bernilai untuk peristiwa: E {HHT, HTH, THH}

5 Contoh Contoh. Dua bola diambil berturutan secara acak, tanpa penggantian, dari suatu wadah yang berisi empat bola merah (R) dan tiga bola hitam (B). Hasil dapat muncul dan nilai y dari peubah acak Y, dimana Y menyatakan banyaknya bola merah adalah Peristiwa y RR RB BR BB 0

6 Contoh.: Petugas penyimpanan helm mengembalikan helm dari tiga orang pegawai Smith, Jones, dan Brown dalam urutan spt itu. Jika helm diambil acak dan dikembalikan sesuai urutan pegawai diatas, dan m menyatakan jumlah helm yang kembali ke pemilik sebenarnya, kemungkinan berikut bisa terjadi: Peristiwa m SJB 3 SBJ JSB JBS 0 BSJ 0 BJS

7 Peubah acak diskrit dan kontinyu Def..: Ruang cuplikan yang mengandung sejumlah berhingga titik cuplikan, atau sejumlah tak berhingga titik sebanyak seluruh bilangan bulat, disebut sebagai ruang cuplikan diskrit, dan peubah acak yang didefinisikan dalam ruang ini disebut sebagai peubah acak diskrit. Def..3: Ruang cuplikan yang mengandung sejumlah takberhingga titik cuplikan, sebanyak seluruh titik dalam segmen garis, disebut sebagai ruang cuplikan kontinyu, dan peubah acak yang didefinisikan dalam ruang ini disebut sebagai peubah acak kontinyu.

8 Sebaran Peluang Diskrit

9 Sebaran peluang diskrit Dalam kasus pelantunan koin tiga kali, peubah X yang menyatakan banyaknya H muncul akan memberikan peluang 3/8 untuk x. Untuk kasus pengembalian helm, peluang tidak satupun pegawai mendapatkan helm yang benar, yakni m0, adalah /6/3. Kita bisa membuat tabel berikut: m 0 3 P(Mm) /3 / /6 Nilai m menyatakan semua kasus yang mungkin terjadi, sehingga seluruh peluang akan berjumlah. Seringkali lebih praktis menyatakan semua kemungkinan peubah acak X kedalam formula. Jadi kita tuliskan f(x) P(Xx), misalnya f(3) P(X3)

10 Fungsi atau sebaran peluang Def..4: Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau sebaran peluang dari peubah acak X jika, untuk setiap hasil yang muncul x berlaku:. f(x) 0. Σ x f(x) 3. P(X x) f(x) Contoh.3: Tentukan sebaran peluang dari jumlah sepasang mata dadu jika dilantunkan. Jawab: Andaikan X peubah acak yang nilainya x merupakan jumlah pasangan mata dadu. Maka x akan bernilai dari sampai. Sepasang dadu akan memiliki kombinasi muncul sebanyak cara, masing-masing dengan peluang /36.

11 .. Mata Dadu X x f(x) /36 /36 3/36 4/36 5/36 6/36 5/36 4/36 3/36 /36 /36

12 Sebaran kumulatif Def..5: Sebaran kumulatif F(x) dari peubah acak diskrit X dengan sebaran peluang f(x) adalah F(x) P(X x) Σ t x f(t) Contoh.4 dan.5: Suatu koin dilantunkan empat kali. Tentukan: ) formula sebaran peluang munculnya H yaitu f(x), dan ) sebaran kumulatif F(x) nya. Jawab:. Jumlah titik cuplikan ada 4 6. Jika x menyatakan banyaknya muncul H, akan ada kombinasi sebanyak C(4,x). Dengan demikian f(x) C(4, x)/6, dimana x 0,,, 3, 4 f(0) (4!/4!)/6 /6 ; f()(4!/3!)/6 4/6; f() (4!/(!!))/6 6/6; f(3) f(); f(4) f(0);. Berdasarkan Def..5, diperoleh : F(0) f(0) /6; F() f(0) + f() 5/6;... dst

13 F Dengan demikian ( x) 0, untuk x < 0 6, untuk 0 x < 5 6, untuk x < 6, untuk x < 3 5 6, untuk 3 x < 4, untuk x 4 3/4 / /4 F(x) x Sebarang kumulatif diskrit

14 Sebaran peluang dlm bentuk grafis Dari contoh.4: f(x) C(4, x)/6 X f(x) /6 4/6 6/6 4/6 /6 6/6 5/6 f(x) 6/6 5/6 f(x) Luasf(x) 4/6 4/6 3/6 3/6 /6 /6 /6 /6 0 3 Bar-chart 4 x 0 3 Histogram peluang 4 x

15 .3 Sebaran peluang kontinyu

16 Arti kerapatan peluang (kontinyu) Tinjau sebaran tinggi badan dari orang berumur thn. Antara sebarang dua nilai, mis , ada tak hingga macam tinggi badan. Peubah acak kontinyu memiliki peluang nol untuk suatu nilai eksak dari peubah acak ini. P(a<X b) P(a<X<b) + P(Xb) P(a<X<b) + 0 Jadi, tidak ada bedanya mengikutkan titik ujung dalam perhitungan ini ataupun tidak. Peubah acak kontinyu tidak dapat ditampilkan secara tabular, namun bisa dinyatakan dalam rumus. Peubah acak kontinyu dinyatakan dalam suatu fungsi rapat peluang f(x)

17 Fungsi rapat peluang kontinyu Suatu fungsi rapat peluang dibentuk sedemikian hingga integrasi daerah dibawah kurva ke seluruh X memberikan luas sebesar satu. f(x) P a b x ( a < X < b) f ( x) b a dx Penentuan nilai peluang dalam rentang peubah acak antara a dan b.

18 Def. fungsi rapat peluang kontinyu Def..6: Suatu fungsi f(x) adalah fungsi rapat peluang untuk peubah acak kontinyu X yang didefinisikan ke seluruh himpunan bilangan riil R, jika. f(x) 0 untuk semua x R. - f(x) dx. 3. P(a<X<b) b a f(x) dx Contoh: andaikan peubah acak X memiliki fungsi rapat peluang: f(x) x /3; -<x< dan f(x)0 selain itu. Tentukan: () kondisi pada Def..6, dan () Tentukan P(0< X ) Jawab: ) - f(x) dx - (x /3)dx x 3 /9 - (8/9) + (/9) ) P(0< X ) 0 (x /3)dx x 3 /9 0 /9

19 Sebaran peluang kumulatif kontinyu Def..7: Sebaran peluang kumulatif F(x) dari suatu peubah acak kontinyu X dengan fungsi kerapatan f(x) diberikan oleh F ( x) P( X x) f ( t) Ada dua hasil langsung dari Def..7, yaitu: ) P(a<X<b) F(b) F(a) ) f(x) df(x)/dx x dt

20 Contoh Soal: Untuk fungsi pada contoh.6., tentukan F(x) dan gunakan untuk menghitung P(0< X ) Jawab: F(x) - f(t) dt x - (t /3)dt t 3 /9 x - (x3 +)/9 Oleh karena itu, P(0< X ) F() F(0) (/9) (/9) /9

21 .4 Sebaran Empiris

22 Sebaran frekuensi relatif Dalam percobaan, seringkali fungsi rapat peluang f(x) untuk peubah acak kontinyu X tidak diketahui. Pemilihan f(x) harus mempertimbangkan setiap informasi yang tersedia dari data. Tinjau sebaran frekuensi relatif dari 40 buah umur batere mobil dalam Tabel.. Pabrik menjamin umur batere adalah 3 tahun. Tabel.. Umur batere dalam tahun

23 Lanjutan Andaikan diambil 7 kelas, dng demikian besar interval adalah (max-min)/kelas (4.7-.6)/ Tabel. menunjukkan sebaran frekuensi relatif-nya. Tabel. Interval Kelas Titik tengah kelas Frekuensi (f) Frekuensi relatif

24 Histogram dan estimasi fungsi rapat peluang f(x) Bentuk kurva: lingkaran? Hiperbola? Elips? Parabola f(x) ax + bx + c, untuk a, b, c tertentu? Banyak fungsi kerapatan peluang yang dapat dinyatakan dalam kurva berbentuk lonceng (Gaussian).

25 Skewness dari data Sebaran bersifat simetrik (setangkup) atau tak simetrik (skewed). Skew ke kanan setangkup Skew ke kiri

26 Sebaran kumulatif Berdasarkan Tabel., kita dapat membuat sebaran frekuensi kumulatif dari umur batere, spt pada Tabel.3 dan estimasi F(x). Batas kelas Frekuensi kumulatif relatif < < < < < < Frekuensi kumulatif relatif < < * * * * F(x) decile ke tujuh ~3.70 Kuartil pertama ~3.05 * * * * Umur batere

27 .5 Sebaran Peluang Gabungan

28 Peluang gabungan diskrit Jika dimensi ruang cuplikan lebih dari satu, misalnya hasil pengukuran dua besaran P dan V yng dinyatakan sbg (p, v), kita sebut sebaran peluangnya sebagai sebaran peluang gabungan. Def..8: Fungsi f(x,y) adalah fungsi peluang gabungan dari dua peubah diskrit X dan Y jika. f(x,y) 0 untuk seluruh (x,y). x y f(x,y) 3. P[(X,Y) A] A f(x,y) untuk sebarang daerah A dalam bidang xy.

29 Contoh.8 Soal: Suatu kotak berisi tiga refil (tinta isian) berwarna biru, dua refil merah, dan 3 refil hijau. Akan diambil dua refil secara acak dari kotak tsb. Jika X menyatakan jumlah refil biru, dan Y jumlah refil merah, tentukan: () fungsi peluang gabungan f(x,y), dan () P[(X,Y) A], dimana A adalah daerah {(x,y) x + y }. Jawab: pasangan (x,y) yang dapat muncul adalah (0,0), (0,), (,0), (,), (0,), dan (,0). Tinjau f(0,) yang menyatakan peluang terpilihnya refil merah dan hijau (karena refil biro nol). Jumlah total kombinasi terpilihnya dua refil dari delapan buah refil yang ada di dalam kotak adalah C(8,) 8!/(6!)(!)8 7/8. Cacah kombinasi terpilihnya satu dari dua refil berwarna merah dan satu dari tiga refil hijau adalah C(,) C(3,) (3!/!) 6. Dengan demikian, f(0,) 6/8 3/4. Dengan cara yang sama, nilai f(x,y) untuk seluruh rentang nilai diskrit x dan y yang mungkin dapat ditentukan. Hasilnya ditampilkan pada Tabel.4 berikut ini.

30 Tabel.4 Sebaran peluang gabungan y x 0 0 3/8 9/8 3/8 3/4 3/4 - /8 - - ). P[(X,Y) A] P(X + Y ) f(0,0) + f(0,) + f(,0) 3/8 + 3/4 + 9/8 9/4

31 Peluang gabungan kontinyu Def..9: Suatu fungsi f(x,y) adalah fungsi kerapatan gabungan dari peubah acak kontinyu X dan Y jika. f(x,y) 0 untuk semua (x, y). - f(x,y) dxdy 3. P[(X,Y) A] A f(x,y) dx dy Contoh.9: Tinjau fungsi rapat peluang berikut f(x,y) x(+3y )/4; 0<x<, 0<y< 0, lainnya. Periksa kondisi pada Def..9. Tentukan P[(X,Y) A] dimana A adalah daerah {(x,y) 0<x<, ¼ <y< ½}

32 ( ) ( ) , y y dy y dy y x x dxdy y x dxdy y x f x x ( ) [ ] ( ) ( ) , 0, < < < < y y dy y dy y x x dxdy y x Y X P A Y X P x x () ()

33 Sebaran peluang marjinal Jika f(x,y) adalah sebaran gabungan dari peubah acak X dan Y, maka sebaran peluang untuk masing-masing peubah acak X dan Y (sebaran marjinal) adalah: Diskrit: g(x) y f(x,y) h(y) x f(x,y) Kontinyu: g(x) - f(x,y) dy h(y) - f(x,y) dx

34 Fungsi g(x) dan h(y) disebut sebagai sebaran marjinal dari X dan Y. Bahwa masing-masing benar berupa fungsi sebaran dapa diperiksa berdasarkan Def..4. dan Def..6. Sbg contoh, untuk kasus kontinyu: dan - g(x) dx - - f(x,y) dy dx P(a<X<b) P(a<X<b, - <Y< ) ab - f(x,y) dy dx ab g(x) dx

35 Sebaran bersyarat diskrit Kembali ke definisi peluang bersyarat: P(B A) P(A B)/P(A), P(A)>0 Jika A dan B adalah peristiwa yang dimana Xx dan Yy, P(Yy Xx) P(Xx,Yy)/P(Xx) f(x,y)/g(x) ; g(x) >0 untuk peubah acak diskrit X dan Y. Dapat ditunjukkan bahwa fungsi f(x,y)/g(x) memenuhi syarat sebagai sebaran peluang dan akan dituliskan sebagai f(y x), yakni: f(y x) f(x,y)/g(x), g(x)>0 dan disebut sebagai sebaran bersyarat dari peubah acak diskrit Y, diberikan Xx. Dengan cara sama, sebaran bersyarat f(x y) dari peubah acak X jika diberikan Yy dapat dituliskan sebagai f(x y) f(x,y)/h(y), h(y)>0

36 Sebaran bersyarat kontinyu Perdefinisi, sebaran rapat peluang bersyarat dari peubah acak kontinyu X, jika diberikan Yy adalah f(x y) f(x,y)/h(y), h(y)>0 sedangkan sebaran rapat peluang bersyarat untuk peubah acak kontinyu Y, diberikan Xx, adalah f(y x) f(x,y)/g(x), g(x)>0 Peluang dari peubah acak kontinyui X yang terletak antara a dan b, jika diketahui Yy, dapat dihitung sbb: P(a<X<b Yy) ab f(x y) dx

37 Contoh.0 Soal: Mengacu ke contoh.8 tentang pengambilan refil tinta, tentukan f(x ) dan P(X0 Y). Jawab: f(x ) f(x,)/h(), tentukan tlbh dulu h() h() x0 f(x,) (3/4)+(3/4)+0 3/7 Karena itu f(x ) (7/3) f(x,), untuk x0,,. Karena itu f(0 ) (7/3) f(0,) (7/3)(3/4) ½ f( ) (7/3) f(,) (7/3)(3/4) ½ f( ) (7/3) f(,) (7/3) (0) 0 dan sebaran bersyarat untuk X, diberikan Y adalah x 0 f(x ) ½ ½ 0 Akhirnya, P(X0 Y) f(0 ) /

38 Contoh. Soal:Fungsi kerapatan gabungan dari peubah acak X dan Y dinyatakan sebagai f(x,y) 8xy; 0<x<, 0<y<x 0; selain itu Tentukan g(x), h(y), f(y x), dan P(Y</8 X/) Jawab: Berdasarkan definisi, kita peroleh hasil-hasil berikut ini: g(x) - f(x,y) dy x 0 8xy dy 4xy x y0 4x3 ; 0<x< h(y) - f(x,y) dx y 0 8xy dx 4x y y x0 4y3 ; 0<y<x Selanjutnya f(y x) f(x,y)/g(x) 8xy/4x 3 y/x ; 0<y<x dan P(Y</8 X/) 0 /8 (y/x ) x/ dy 0 /8 8y dy 4y 0 /8 /6

39 Kebebasan Statistik Contoh.: Tinjau kasus fungsi kerapatan bersama pada Contoh.9. Tentukan g(x), h(y), f(x y), dan P(/4<X</ Y/3) Jawab: Berdasarkan definisi kita peroleh g(x) - f(x,y) dy 0 x x(+3y )/4 dy x/; 0<x< h(y) - f(x,y) dx 0 y x(+3y )/4 dx (+3y )/ ; 0<y< Akibatnya f(x y) f(x,y)/h(y) {x(+3y )/4}/{(+3y )/} x/ ; 0<x< dan P(/4<X</ Y/3) / /4 (x/) y/3 dx3/64 Contoh ini memperlihatkan peluang bersyarat f(x y) tidak bergantung pada y. Untuk kasus demikian, dapat ditunjukkan bahwa i) f(x y) g(x), dan ii) f(x,y) g(x) h(y).

40 Bukti: substitusikan f(x,y) f(x y)h(y) ke sebaran marjinal dari X, yakni g(x) - f(x,y) dy - f(x y)h(y) dy Karena f(x y) tdk bergatung y, maka peluang bersyarat ini bisa dikeluarkan dari integral. Akibatnya g(x) f(x y) - h(y) dy f(x y) f(x y) Oleh karena itu g(x) f(x y) dan f(x,y) g(x) h(y) Hasil ini dirangkum dalam definisi berikut

41 Def. Kebebasan Statistik Def..0: Andaikan X dan Y dua peubah acak, baik diskret maupun kontinyu, dengan sebaran peluang gabungan f(x,y) dan sebaran marjinal g(x) dan h(y). Peubah acak X dan Y disebut bebas secara statistik, jika dan hanya jika, f(x,y) g(x) h(y) untuk semua nilai (x,y) Peubah acak kontinyu pada contoh. adalah bebas secara statistik Peubah acak kontinyu pada contoh. tidak bebas statistik Berdasarkan contoh.8: f(0,) 3/4 g(0) y0 f(0,y) 3/8 + 3/4 + /8 5/4 h() x0 f(x,) 3/4 +3/ /7 Jelas bahwa f(0,) g(0) h(), dengan demikian X dan Y dalam contoh.8 tidak bersifat bebas secara statistik

42 Generalisasi ke n-buah peubah acak Hasil-hasil yang diperoleh dari -buah peubah acak dapat digeneralisasi ke n-buah peubah acak. Tinjau fungsi peluang bersama f(x, x,, x n ) dari peubah acak X, X,, X n. Sebaran marjinal untuk X diberikan oleh diskrit: g(x ) x xn f(x, x,, x n ) kontinyu: g(x ) - - f(x, x,, x n )dx dx n Sebaran marjinal gabungan φ(x, x ) diskrit: φ(x, x ) x3 xn f(x, x,, x n ) kontinyu: φ(x, x ) - - f(x, x,, x n )dx 3 dx n Sebaran gabungan bersyarat X, X, X 3 diberikan X 4 x 4, X 5 x 5,, X n x n adalah f(x, x, x 3 x 4, x 5,, x n ) f(x, x,, x n ) /g(x 4, x 5,, x n )

43 Generalisasi kebebasan statistik Def..: Andaikan X, X,, X n adalah n-buah peubah acak, diskrit atau kontinyu, dengan sebaran peluang bersama f(x, x,, x n ) dan sebaran marjinal f (x ), f (x ),, f n (x n ). Peubah acak X, X,, X n disebut saling bebas secara statistik jika dan hanya jika f(x, x,, x n ) f (x ) f (x ) f n (x n ) Contoh.3: Andaikan X, X, dan X 3 adalah tiga peubah acak yang saling bebas secara statistik dan andaikan masing-masing memiliki fungsi rapat peluang: f(x) e -x, x>0 0, selain itu Tentukan P(X <, <X <3, X 3 >) Jawab: Fungsi rapat peluang bersama dari X, X, dan X 3 adalah f(x, x, x 3 ) f(x ) f(x ) f(x 3 ) e -x e -x e -x3 exp(-x - x - x 3 ), x >0, x >0, x 3 >0 maka P(X <, <X <3, X 3 >) 3 0 exp(-x - x - x 3 ) dx dx dx 3 ( - e - ) (e - -e -3 ) e

44 Latihan Peluang marjinal: 3 dan 4 Peluang bersyarat: 7 dan 8 Kebebasan statistik: 9, 30 Joint PDF: 3

45 .6 Nilai Harap dari Peubah Acak

46 Konsep dan Definisi Jika dua buah koin dilantunkan 6 kali dan X menyatakan jumlah munculnya sisi H per-lantunan, maka X dpt bernilai 0,, atau. Jika eksperimen ini menghasilkan 4 lantunan tanpa H, 7 lantunan dengan H, dan 5 lantunan dengan H, maka rata-rata jumlah H perlantunan dari dua koin adalah: ( )/6.06 Nilai rata-rata dari peubah acak yang demikian disebut sebagai nilai harap (expected value). Def..: Andaikan X suatu peubah acak dengan sebaran peluang f(x). Nilai harap dari X adalah E(X) x x f(x) ; untuk X diskrit - x f(x)dx ; untuk X kontinyu

47 Contoh.4 Soal: Hitung nilai harap dari jumlah Kimiawan dalam seleksi suatu Komite yang terdiri dari tiga orang, berdasarkan 4 kandidat Kimiawan dan 3 kandidat Biologiwan Jawab: Jika X menyatakan banyaknya Kimiawan dalam Komite, maka sebaran peluang dari X akan diberikan oleh f(x) C(4, x) C(3, 3-x)/C(7,3); x0,,, {kombinasi x dari 4 Kimiawan} * {kombinasi (3-x) dari 3 angg. komite} yakni f(0)/35, f()/35, f()8/5, dan f(3)4/35. Oleh karena itu: E(X) 0 (/35)+ (/35)+ (8/35)+3 (4/35) /7.7

48 Contoh Soal: Andaikan X peubah acak yang menyatakan waktu hidup lampu tabung dalam jam. Fungsi kerapatan peluangnya dinyatakan sebagai: f(x) 0.000/x 3, x>00 0, selain itu Tentukan nilai harapan hidup dari tabung jenis ini. Jawab: Berdasarkan Def.., maka E(X) 00 x (0.000/x3 )dx 00 (0.000/x )dx (-x - )

49 Nilai harap g(x) Tinjau fungsi g(x) dari peubah acak X. Sbg contoh untuk X diskrit dengan sebaran peluang f(x), dimana x-, 0,, dan g(x)x, maka P[g(X)0] P(X0) f(0) P[g(X)] P(X-)+P(X) f(-)+f() P[g(X)4] P(X) f() Perdefinisi., E[g(X)] g(x) g(x)p[g(x)g(x)] 0 P[g(X)0] + P[g(X)]+4 P[g(X)4] 0 f(0) + [f()+f(-)] +4 f() x g(x) f(x) Hasil ini diformulasikan sebagai Teorema.

50 Nilai harap dari g(x) Teorema.: Andaikan X suatu peubah acak dengan sebaran peluang f(x). Nilai harap dari fungsi g(x) adalah E[g(X)] x g(x) f(x) ; jika X diskrit - g(x) f(x)dx ; jika X kontinyu Contoh.7: Andaikan X adalah peubah acak dengan sebaran peluang berikut x f(x) /3 ½ 0 /6 Tentukan nilai harap dari Y (X-) Jawab: Berdasarkan Teorema., nilai harap dari Y adalah E[(X-) ] 03 (x-) f(x) (-) f(0) + (0) f() + () f() + () f(3) () (/3) + (0) (/) + () (0) + (4) (/6)

51 Nilai harap dari g(x,y) Def..3: Andaikan X dan Y peubah acak dengan sebaran peluang bersama f(x,y). Nilai harap dari fungsi g(x,y ) adalah E[g(X,Y)] x,y g(x,y) f(x,y) ; jika X dan Y diskrit - - g(x,y) f(x,y)dxdy ; jika X dan Y kontinyu y x 0 0 3/8 9/8 3/8 3/4 3/4 - /8 - - Contoh.9: Andaikan X dan Y dua peubah acak dengan sebaran peluang spt pada Tabel.4 (lihat sebelah). Tentukan nilai harap g(x,y)xy! Jawab: Perdefinisi.3, kita dapat menyatakan E(XY) x0 y0 xy f(x,y) 0 0 f(0,0) + 0 f(0,) + 0 f(0,) + 0 f(,0) + f(,) + 0 f(,0) f(,) + 0 f(,)

52 .7 Hukum Nilai Harap

53 Teorema Teorema.: Jika a dan b konstanta, maka E(aX + b) ae(x) + b Corollary : Dengan membuat a0, maka E(b) b Corollary : Dengan membuat b0, maka E(aX) ae(x)

54 Teorema Teorema.3: Nilai harap dari jumlah atau perbedaan dari dua atau lebih fungsi dari peubah acak X adalah jumlah atau perbedaan dari nilai harap fungsinya. Yakni E[g(X) ± h(x)] E[g(X)] ± E[h(X)] Contoh.: Dalam contoh.7, kita dapat menuliskan E[(X-) ] E(X X +) E(X ) -E(X) + E() Dari Corollary, E(), Sehingga E(X) 0 (/3) + (/) + (0) + 3 (/6) E(X ) 0 (/3) + (/) + 4 (0) + 9 (/6) (/) +.5 Dengan demikian E[(X-) ] - + x f(x) /3 ½ 0 /6

55 Teorema Teorema.4: Nilai harap dari jumlah atau perbedaan dari dua atau lebih fungsi dari peubah acak X dan Y adalah jumlah atau perbedaan dari nilai harap fungsinya. Yakni E[g(X,Y) ± h(x,y)] E[g(X,Y)] ± E[h(X,Y)] Corollary: Dengan membuat g(x,y) X dan h(x,y) Y diperoleh E[X ± Y] E[X] ± E[Y] Teorema.5: Andaikan X dan Y dua peubah acak yang saling bebas. Maka E[X Y] E[X] E[Y]

56 Contoh.3 Andaikan X dan Y dua peubah acak yang saling bebas dengan sebaran peluang f(x,y) x(+3y )/4 ; 0<x<, 0<y< 0 ; selain itu Periksa berlakunya Teorema.5 untuk kasus ini. ( ) ( ) ( ) ( ) dy y y dy y y x dxdy y y x XY E x x ( ) ( ) ( ) ( ) dy y dy y x dxdy y x X E x x ( ) ( ) ( ) ( ) dy y y dy y y x dxdy y xy Y E x x Terlihat bahwa, E(X) E(Y)(4/3) (5/8) (5/6) E(XY)

57 .8 Ekspektasi Khusus Momen ke-k dan variansi

58 Momen ke-k Jika g(x) X k, Teorema. akan menghasilkan nilai yang disebut sebagai momen ke-k dari titik asal dari peubah acak X, yang dinyatakan sebagai μ k. Karena itu μ ' k E ( k ) k X x f ( x) x x k f ( x) dx ; X diskrit ; X kontinyu Jikak0, kita dapatkan E() karena μ 0 E() x f(x) ; X diskrit - f(x) dx ; X kontinyu Jikak, kita dapatkan μ E(X), yaitu nilai harap peubah acak X. Momen pertama juga disebut mean dari peubah acak μ, jadi μ μ E(X)

59 Momen ke-k thd mean, variansi Jika g(x) (X-μ) k, Teorema. menghasilkan momen kek terhadap mean dari peubah acak X, yang dilambangkan sebagai μ k. Dengan demikian: μ k E [( ) ] k k X μ ( x μ) f ( x) ( ) k x μ f ( x ) x dx ; X diskrit ; X kontinyu Momen kedua terhadap mean, μ, memberikan ukuran keragaman (variability) hasil pengamatan terhadap mean. μ disebut juga sebagai variansi dari peubah acak X, dinyatakan sebagai σ. σ μ E[(X-μ ) ] Akar kuadrat positif dari variansi disebut sebagai simpangan baku (standard deviation).

60 Variansi Teorema.6: Variansi dari peubah acak X diberikan oleh σ E(X ) - μ Bukti: σ E[(X-μ) ] E(X -μx+μ ) E(X ) - μe(x) + E(μ ) E(X ) - μ μ + μ E(X ) - μ

61 Contoh.4 Soal: Hitung variansi dari X, dimana X adalah banyaknya Kimiawan dalam komite yang terdiri dari 3 orang dan dipilih dari 4 Kimiawan dan 3 Biologiwan Jawab: Dalam contoh.4 sudah didapatkan μ /7. Selanjutnya E(X ) 0 (/35) + (/35) + (8/35) + 3 (4/35) 4/7 Oleh karena itu σ 4/7 (/7) 4/49

62 Contoh.5 Soal: Tentukan mean dan variansi dari peubah acak X, dimana X memiliki fungsi kerapatan f(x) (x-), <x< 0, selain itu Jawab: ( X ) x( x ) 5 3 μ E dx E ( ) X x ( x ) dx 7 6 Oleh karena itu: σ (7/6) (5/3) /8

63 Kovariansi Jika g(x,y) (X-μ X )(Y-μ Y ), dimana μ X E(X) dan μ Y E(Y), Def..3 akan menghasilkan nilai harap yang disebut kovariansi dari X dan Y, yng dilambangkan sebagai σ XY atau cov(x,y). σ XY E x [( X μ )( Y μ )] y X ( x μ )( y μ ) f ( x, y) ; X dany diskrit ( x μ )( y μ ) f ( x, y) dx dy ; X dany kontinyu X X Y Y Y

64 Kovariansi positif: Sifat-sifat Kovariansi tingginya nilai X berasosiasi dengan tingginya nilai Y, dan rendahnya nilai X berasosiasi dengan rendahnya nilai Y Kovariansi negatif: tingginya nilai X berasosiasi dengan rendahnya nilai Y, atau sebaliknya Jika X dan Y saling bebas secara statistik, maka kovariansi akan bernilai nol. Hal sebaliknya tidak berlaku, kovariansi nol tidak berarti X dan Y saling bebas statistik.

65 Kovariansi.. Teorema.7 Kovariansi dari dua buah peubah acak X dan Y dengan mean masing-masing μ X dan μ Y adalah σ XY E(XY) - μ X μ Y Bukti: σ XY E[(X - μ X )(Y - μ Y )] E(XY- μ X Y- μ Y X+ μ X μ Y ) E(XY)- μ X E(Y)- μ Y E(X) +E(μ X μ Y ) E(XY) - μ X μ Y - μ Y μ X + μ X μ Y E(XY) - μ X μ Y

66 Contoh.6 Tinjau sebaran peluang bersama pada contoh.8. dan perhitungan.9 yang menghasilkan E(XY) 3/4. y x 0 0 3/8 9/8 3/8 3/4 3/4 - /8 - - g(x) 0/8 5/8 3/8 h(y) 5/8 /8 /8 μ X E(X) x0 y0 xf(x,y) x0 xg(x) 0(0/8)+(5/8)+(3/8) /83/4 Sedangkan μ Y E(Y) x0 y0 yf(x,y) y0 yh(y) 0(5/8)+(/8)+(/8) 4/8 ½ Akibatnya σ XY E(XY) - μ X μ Y 3/4 (3/4)(/) -9/56

67 .9 Sifat-Sifat Variansi

68 Sifat-sifat variansi Teorema.8: Andaikan X suatu peubah acak dengan sebaran peluang f(x). Variansi dari fungsi g(x) adalah σ g(x) E[{g(X) - μ g(x) } ] Teorema.9: Jika X suatu peubah acak dan b konstanta, maka σ X+b σ X σ Teorema.9: Jika X suatu peubah acak dan a konstanta, maka σ ax a σ X a σ

69 Sifat-sifat variansi Teorema.: Jika X dan Y peubah acak dengan sebaran peluang gabungan f(x,y), maka σ ax+by a σ X + b σ Y + abσ XY Corollary : Jika X dan Y peubah acak yang saling bebas, maka σ ax+by a σ X + b σ Y Corollary : Jika X dan Y peubah acak yang saling bebas, maka σ ax-by a σ X + b σ Y

70 Contoh.8 Soal: Jika X dan Y peubah acak dengan variansi σ X, σ Y 4 dan kovariansi σ XY -, tentukan variansi dari peubah acak Z 3X - 4Y + 8 Jawab: σ Z σ 3X - 4Y + 8 σ 3X-4Y ; T..9 9σ X + 6σ Y -4σ XY ; T (-) 30

71 .0 Teorema Chebyshev

72 Teorema Chebyshev dan Bukti Teorema Chebyshev: Peluang sebarang peubah acak X jatuh dalam rentang k kali simpangan baku dari mean sekurangkurangnya adalah ( - /k ). Yakni P(μ-kσ<X< μ+kσ) /k σ E [( ) ] X μ ( x μ) f ( x) μ kσ μ kσ μ + kσ ( x μ) f ( x) dx + ( x μ) f ( x) dx + ( x μ) f ( x) ( x μ) f ( x) dx + ( x μ) f ( x) μ kσ μ + kσ dx dx μ + kσ Karena integral kedua bernilai tak negatif. Selanjutnya, karena x - μ kσ berarti x μ+kσ atau x μ-kσ, diperoleh (x - μ) k σ dx

73 ( ) ( ) + + σ μ σ μ σ σ σ k k dx x f k dx x f k ( ) ( ) + + σ μ σ μ k k k dx x f dx x f Akibatnya Dan bahwa ( ) ( ) k dx x f k X k P k k + < < + σ μ σ μ σ μ σ μ Oleh karena itu Terbukti

74 Konsekuensi Teorema Chebyshev Untuk k, teorema ini menyatakan bahwa peubah acak X memiliki peluang sedikitnya -(/) ¾ untuk masuk dalam rentang dua kali simpangan baku dari mean. σ σ μ+ kσ ( ) f(x) f x μ kσ dx μ-σ μ μ+σ

75 Contoh.30 Soal: Suatu peubah acak X memiliki mean μ8, variansi σ 9 dan (fungsi) sebaran peluang yang tak diketahui. Tentukan: () P(-4<X<0) dan () P( X-8 6). Jawab: simpangan baku σ 9 3, μ8. P(-4<X<0) P[8-(4)(3)<X<8+(4)(3)] P[μ - (4)(σ)<X< μ + (4)(σ)] 5/6 ; (-/k )-/6. P( X-8 >6) -P( X-8 6) P(-6<X-8<6) - P[μ -()(σ)<x<μ +()(σ)] ¼(<?) ;{ -/ 3/4}

76 Sekian

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Distribusi Peluang Kontinu Bahan Kuliah II9 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Fungsi Padat Peluang Untuk peubah acak kontinu, fungsi peluangnya

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK Pertemuan 5. BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang. Rataan peubah acak. HARAPAN MATEMATIK Misalkan dua mata uang setangkup dilantun, peubah acak X menyatakan banyaknya

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK Pertemuan 5. BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang. Rataan peubah acak. HARAPAN MATEMATIK Misalkan dua mata uang setangkup dilantun, peubah acak X menyatakan banyaknya

Lebih terperinci

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Harapan Matematik Bahan Kuliah II09 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Definisi Harapan Matematik Satu konsep yang penting di dalam teori peluang

Lebih terperinci

Harapan Matematik (Teori Ekspektasi)

Harapan Matematik (Teori Ekspektasi) (Teori Ekspektasi) PROBABILITAS DAN STATISTIKA Semester Genap 2014/2015 LUTFI FANANI lutfi.class@gmail.com Sifat Definisi Harapan matematik atau nilai ekspektasi adalah satu konsep yang penting di dalam

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK Pertemuan 6. BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang. Variansi dan kovariansi. HARAPAN MATEMATIK Keragaman suatu peubah acak X diperoleh dengan mengambil g(x) = (X µ). Rataan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS Peluang terjadinya nilai variabel random X yang meliputi semua nilai ditentukan melalui distribusi peluang. Distribusi peluang suatu variabel random X adalah

Lebih terperinci

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Bab Peubah Acak. Konsep Dasar Peubah Acak Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Contoh peubah acak: Jika X adalah peubah acak banyaknya sisi muka yang muncul pada

Lebih terperinci

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Variansi dan Kovariansi Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Variansi Kita sudah memahami bahwa nilai harapan peubah acak X seringkali

Lebih terperinci

Statistika Variansi dan Kovariansi. Adam Hendra Brata

Statistika Variansi dan Kovariansi. Adam Hendra Brata Statistika dan Adam Hendra Brata Kita sudah memahami bahwa nilai harapan peubah acak X seringkali disebut rataan (mean) dan dilambangkan dengan μ. Tetapi, rataan tidak memberikan gambaran dispersi atau

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal ini akan dibahas macam-macam peubah acak, distribusi peluang, fungsi densitas, dan fungsi distribusi. Pada pembahasan selanjutnya, fungsi peluang untuk peubah acak

Lebih terperinci

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA LOGO STATISTIKA MATEMATIKA I PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA Hazmira Yozza Izzati Rami HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Percobaan : Pelemparan dua mata uang AA AG GA GG S X Definisi 2.1. Peubah

Lebih terperinci

5. Fungsi dari Peubah Acak

5. Fungsi dari Peubah Acak 5. Fungsi dari Peubah Acak EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono Sebaran cuplikan (n-1)s 2 / σ 2 TEOREMA 5.16 Jika S 2 adalah variansi dari cuplikan acak berukuran n yang diambil

Lebih terperinci

5. Peluang Diskrit. Pengantar

5. Peluang Diskrit. Pengantar 5. Peluang Diskrit Pengantar Semua yang telah dipelajari di dalam teori pencacahan (counting) akan menjadi dasar dalam perhitungan peluang terjadinya suatu peristiwa. Dalam pembahasan berikut, istilah

Lebih terperinci

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM 1.11 Chebyshev s Inequality DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE (Ketaksamaan Chebyshev) A. Pendahuluan DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM Konsep atau rumus yang berhubungan dengan Ketaksamaan Chebyshev Ekspektasi

Lebih terperinci

4. Sebaran Peluang Kontinyu

4. Sebaran Peluang Kontinyu 4. Sebaran Peluang Kontinyu EL00-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono Isi 1. Sebaran normal/gauss. Luas daerah di bawah kurva normal 3. Hampiran normal untuk sebaran binomial 4. Sebaran

Lebih terperinci

6. Teori Estimasi. EL2002-Probabilitas dan Statistik. Dosen: Andriyan B. Suksmono

6. Teori Estimasi. EL2002-Probabilitas dan Statistik. Dosen: Andriyan B. Suksmono 6. Teori Estimasi EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono Pendahuluan Inferensi statistik adalah metoda untuk menarik inferensi atau membuat generalisasi dari suatu populasi. Ada

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN VI

STATISTIK PERTEMUAN VI STATISTIK PERTEMUAN VI 1. TEORI PENDUKUNG 1.1 Pendahuluan 1. Variabel acak 1.3 Distribusi variabel acak diskrit 1.4 Distribusi variabel acak kontinu 1.5 Distribusi multivariat 1.1 Pendahuluan Definisi

Lebih terperinci

(HARAPAN MATEMATIKA) BI5106 Analisis Biostatistik 20 September 2012 Utriweni Mukhaiyar

(HARAPAN MATEMATIKA) BI5106 Analisis Biostatistik 20 September 2012 Utriweni Mukhaiyar 1 EKSPEKTASI (HARAPAN MATEMATIKA) BI5106 Analisis Biostatistik 0 September 01 Utriweni Mukhaiyar Ekspektasi Suatu Peubah Acak Misalkan X peubah acak Ekspektasi dari X EX [ ] xp( X x), jika X peubah acak

Lebih terperinci

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Peubah Acak 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Definisi Peubah Acak Peubah acak adalah peubah yang mengkarakterisasikan setiap elemen dalam ruang sampel dengan suatu bilangan real.

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1 Adam Hendra Brata Variabel Acak Kontinyu - Variabel Acak Kontinyu Suatu variabel yang memiliki nilai pecahan didalam range tertentu Distribusi

Lebih terperinci

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah : Statistika Matematika Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua

Lebih terperinci

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Statistika Matematika : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua Jika S merupakan

Lebih terperinci

STK 203 TEORI STATISTIKA I

STK 203 TEORI STATISTIKA I STK 203 TEORI STATISTIKA I II. PEUBAH ACAK DISKRET II. Peubah Acak Diskret 1 PEUBAH ACAK DISKRET Definisi 2.1. (Peubah Acak) : Peubah Acak Y adalah suatu fungsi yang memetakan seluruh anggota ruang contoh

Lebih terperinci

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak Peubah Acak Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang Peubah Acak (Random Variable): Sebuah keluaran numerik yang merupakan hasil dari percobaan (eksperimen) Untuk setiap anggota dari ruang sampel percobaan,

Lebih terperinci

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Metode Statistika Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Konsep Peubah Acak Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

Definisi: Nilai harapan/ekspektasi (expected value/expectation) atau ekspektasi dari peubah acak diskrit/kontinu X adalah

Definisi: Nilai harapan/ekspektasi (expected value/expectation) atau ekspektasi dari peubah acak diskrit/kontinu X adalah BAB 1 Peluang dan Ekspektasi Bersyarat 1.1 EKSPEKTASI Definisi: Nilai harapan/ekspektasi (expected value/expectation) atau ekspektasi dari peubah acak diskrit/kontinu X adalah E(X) x x p X (x) dan E(X)

Lebih terperinci

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung berapa banyaknya cara yang mungkjin terjadi dalam suatu percobaan. Kaidah pencacahan

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

Peubah Acak dan Distribusi Kontinu

Peubah Acak dan Distribusi Kontinu BAB 1 Peubah Acak dan Distribusi Kontinu 1.1 Fungsi distribusi Definisi: Misalkan X peubah acak. Fungsi distribusi (kumulatif) dari X adalah F X (x) = P (X x) Contoh: 1. Misalkan X Bin(3, 0.5), maka fungsi

Lebih terperinci

Statistika Farmasi

Statistika Farmasi Bab 3: Distribusi Data Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Distribusi Data Teori dalam statistika berkaitan dengan peluang Konsep dasar peluang tersebut berkaitan dengan peluang distribusi, yaitu

Lebih terperinci

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 HARAPAN MATEMATIK Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 Pendahuluan Rata-rata perubah acak X atau rata-rata distribusi peluang X ditulis x atau. Dalam statistik rata-rata ini disebut harapan matematik

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30 DISTRIBUSI TEORITIS Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat

Lebih terperinci

Peubah Acak. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Peubah Acak. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Peubah Acak Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Definisi Peubah Acak Peubah = variabel Dalam suatu eksperimen, seringkali kita

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR UTRIWENI MUKHAIYAR 24 FEBRUARI 2011

MA 2081 STATISTIKA DASAR UTRIWENI MUKHAIYAR 24 FEBRUARI 2011 Fungsi Peluang Gabungan MA 2081 STATISTIKA DASAR UTRIWENI MUKHAIYAR 24 FEBRUARI 2011 Ilustrasi Suatu perusahaan properti memiliki banyak gedung/bangunan yang ditawarkan dengan kategori-kategori yang berbeda.

Lebih terperinci

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics Catatan Kuliah MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Daftar Isi 1 Peubah Acak

Lebih terperinci

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 rrahmaanisa@apps.ipb.ac.id Memahami definisi dan aplikasi peubah acak (peubah acak sebagai fungsi, peubah acak diskrit dan kontinu) Memahami sebaran peubah acak

Lebih terperinci

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=) disebut distribusi probabilitas X (distribusi X) Diskrit Seragam Binomial Hipergeometrik

Lebih terperinci

FUNGSI PELUANG GABUNGAN M A P E N G A N T A R S T A T I S T I K A 14 F E B R U A R I 2013 U T R I W E N I M U K H A I Y A R

FUNGSI PELUANG GABUNGAN M A P E N G A N T A R S T A T I S T I K A 14 F E B R U A R I 2013 U T R I W E N I M U K H A I Y A R FUNGSI PELUANG GABUNGAN M A 4 0 8 5 P E N G A N T A R S T A T I S T I K A 14 F E B R U A R I 2013 U T R I W E N I M U K H A I Y A R ILUSTRASI Suatu perusahaan properti memiliki banyak gedung/bangunan yang

Lebih terperinci

BAB IV EKSPEKTASI MATEMATIK

BAB IV EKSPEKTASI MATEMATIK BAB IV EKSPEKTASI MATEMATIK.1. Rata-rata variabel acak Bila dua koin dilemparkan sebanyak 16 kali dan X adalah jumlah depan (atas) yang muncul setiap kali pelemparan. Sehinga nilai X adalah 0,1, atau.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Peubah Acak dan Distribusinya.1.1 Peubah Acak Definisi.1: Peubah acak adalah suatu fungsi yang menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap unsur di dalam ruang contoh, (Walpole

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Variabel Acak dan Fungsi Distribusi Peluang Diskrit. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Variabel Acak dan Fungsi Distribusi Peluang Diskrit. Adam Hendra Brata dan Statistika dan Fungsi Peluang Adam Hendra Brata acak adalah sebuah fungsi yang memetakan hasil kejadian yang ada di alam (seperti : buka dan tutup; terang, redup dan gelap; merah, kuning dan hijau;

Lebih terperinci

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah Variabel Random dan Nilai Harapan Oleh Azimmatul Ihwah Outcomes dari suatu eksperimen dapat dinyatakan dengan angka untuk mempermudah. Suatu variabel yang mengasosiakan outcomes dari suatu eksperimen dengan

Lebih terperinci

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI STATISTIKA Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI 1 Daftar Isi Bab 1 Peluang Bab Peubah Acak Bab 3 Distribusi Peluang Diskret Bab 4 Distribusi Peluang Kontinu Bab 5 Fungsi Peubah Acak Bab 6 Teori Penaksiran

Lebih terperinci

Peubah Acak. Bab 4. Definisi 4.1 Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

Peubah Acak. Bab 4. Definisi 4.1 Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Bab 4 Peubah Acak Definisi 4. Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Contoh 4. Jika Y adalah peubah acak banyaknya sisi muka yang muncul pada pelemparan tiga sisi

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA Insure and Invest! disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 Tentang AK5161 MatKeu

Lebih terperinci

Distribusi Peluang. Pendahuluan MODUL

Distribusi Peluang. Pendahuluan MODUL MODUL 1 3 4 5 6 Pendahuluan Distribusi Peluang Pokok bahasan yang akan Anda pelajari dalam modul ini adalah distribusi peluang dan sifat-sifatnya. Pokok bahasan ini terdiri dari tiga subpokok bahasan,

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi

Lebih terperinci

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep peubah acak, fungsi peluang (probability density function), fungsi distribusi

Lebih terperinci

Peubah Acak (Lanjutan)

Peubah Acak (Lanjutan) Learning Outcomes 13 April 2014 Learning Outcomes Learning Outcome Outline Mahasiswa dapat mengerti dan menentukan peubah acak diskret Mahasiswa dapat memahami dan menghitung nilai harapan Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS Distribusi Normal Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS Outline Kurva normal Luas daerah di bawah kurva normal Penerapan sebaran normal DISTRIBUSI NORMAL model distribusi kontinyu yang paling penting

Lebih terperinci

Joint Distribution Function

Joint Distribution Function DISTRIBUSI PROBABILITAS MARGINAL & BERSYARAT TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-6 1 Joint Distribution Function Distribusi peluang gabungan dari dua variabel random X dan Y merupakan distribusi peluang

Lebih terperinci

BAB 2 MOMEN DAN ENTROPI

BAB 2 MOMEN DAN ENTROPI BAB MOMEN DAN ENTROPI. Satu Peubah Acak (Univariat) Misalkan diketahui suatu peubah acak X. Didefinisikan ekspektasi dari peubah acak X adalah sebagai berikut E [ X ] - P X =, X diskrit = f d, X kontinu

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak STK 511 Analisis statistika Materi 3 Sebaran Peubah Acak 1 Konsep Peluang 2 Peluang Peluang dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Untuk memahami peluang diperlukan pemahaman

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal 1 Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean MA38 Teori Peluang - Khreshna Syuhada Bab 7 Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean Ilustrasi 7. Seorang peserta kuis diberi dua buah pertanyaan (P-, P-2), yang harus dijawab dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Probabilitas (Peluang) Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak STK511 Analisis Statistika Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak Beberapa Konsep Dasar Percobaan statistika: kegiatan yang hasil akhir keluarannya tidak diketahui di awal, tetapi kemungkinan-kemungkinannya

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel random kontinyu adalah variabel yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Probabilitas Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya tidak pasti (uncertain

Lebih terperinci

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS Sample space,ω, Ω adalah sekumpulan semua sample points,ω, ω yang mungkin; dimana ω Ω Contoh 1. Melemparkan satu buah koin:ω={gambar,angka} Contoh 2. Menggelindingkan

Lebih terperinci

Contoh Solusi PR 2 Statistika & Probabilitas. 1. Semesta dari kejadian adalah: pemilihan 5 soal dari 10 soal. Jumlah kemungkinannya ( 10 = 252.

Contoh Solusi PR 2 Statistika & Probabilitas. 1. Semesta dari kejadian adalah: pemilihan 5 soal dari 10 soal. Jumlah kemungkinannya ( 10 = 252. Contoh Solusi PR Statistika & Probabilitas Semesta dari kejadian adalah: pemilihan soal dari soal Jumlah kemungkinannya ( ) = (a) Kemungkinannya dapat dihitung dengan memilih soal tes dari soal yang anak

Lebih terperinci

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP STATISTICS WEEK 6 Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL Pengantar: Dalam pokok bahasan disini memuat beberapa distribusi kontinyu yang sangat penting di bidang statistika. diantaranya distribusi normal.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

DASAR-DASAR TEORI PELUANG DASAR-DASAR TEORI PELUANG Herry P. Suryawan 1 Ruang Peluang Definisi 1.1 Diberikan himpunan tak kosong Ω. Aljabar-σ (σ-algebra pada Ω adalah koleksi subhimpunan A dari Ω dengan sifat (i, Ω A (ii jika A

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. EKSPERIMEN suatu percobaan yang dapat diulang-ulang dengan kondisi yang sama CONTOH : Eksperimen : melempar dadu 1 kali Hasilnya

Lebih terperinci

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG PENDAHULUAN Setiap peristiwa akan mempunyai peluangnya masingmasing, dan peluang terjadinya peristiwa itu akan mempunyai penyebaran yang mengikuti suatu pola tertentu yang di sebut

Lebih terperinci

STK 203 TEORI STATISTIKA I

STK 203 TEORI STATISTIKA I STK 203 TEORI STATISTIKA I III. PEUBAH ACAK KONTINU III. Peubah Acak Kontinu 1 PEUBAH ACAK KONTINU Ingat definisi peubah acak! Definisi : Peubah acak Y adalah suatu fungsi yang memetakan seluruh anggota

Lebih terperinci

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling Rengganis Banitya Rachmat rengganis.rachmat@gmail.com 4. Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1 DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar dalam banyak teori

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematik(a)

Pengantar Statistika Matematik(a) Catatan Kuliah Pengantar Statistika Matematik(a) Statistika Lebih Dari Sekadar Matematika disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014

Lebih terperinci

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak HANDOUT PERKULIAHAN Pertemuan Ke : 3 Pokok Bahasan : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Peubah Acak Definisi 1 : Peubah Acak Misalkan E adalah suatu

Lebih terperinci

1. Konsep Peluang. EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan

1. Konsep Peluang. EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan 1. Konsep Peluang EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan Isi 1. Ruang Cuplikan (Sample Space) 2. Kejadian (Events) 3. Operasi Terhadap Kejadian 4. Pencacahan Titik Cuplikan 5. Peluang Kejadian

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang STK 211 Metode statistika Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang 1 Pendahuluan Soal ujian masuk PT diselenggarakan dengan sistem pilihan berganda. Jika jawaban benar diberi nilai 4, salah dikurangi 1

Lebih terperinci

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS PENGANTAR MODEL PROBABILITAS (PMP, Minggu 1-7) Sri Haryatmi Kartiko Universitas Gadjah Mada Juni 2014 Outline 1 Minggu 1:HIMPUNAN Operasi Himpunan Sifat-Sifat Operasi Himpunan 2 Minggu 2:COUNTING TECHNIQUE

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal

Lebih terperinci

PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSINYA

PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSINYA PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSINYA MA3181 Teori Peluang 8 September 2014 Utriweni Mukhaiyar 1 Pemetaan (Fungsi) O Suatu pemetaan / fungsi O Kategori fungsi: 1. Fungsi titik 2. Fungsi himpunan A A B B 2 Peubah

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

Statistika & Probabilitas

Statistika & Probabilitas Statistika & Probabilitas Peubah Acak Peubah = variabel Dalam suatu eksperimen, seringkali kita lebih tertarik bukan pada titik sampelnya, tetapi gambaran numerik dari hasil. Misalkan pada pelemparan sebuah

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata Probabilitas dan Statistika Adam Hendra Brata Himpunan nilai-nilai yang mungkin dari peubah acak X merupakan himpunan tak terhitung yaitu tidak dapat dinyatakan sebagai {,, 3,., n } atau {,, 3,.} tetapi

Lebih terperinci

Fungsi Peluang Gabungan

Fungsi Peluang Gabungan Fungsi Peluang Gabungan MA3181 Teori Peluang 15 September 2014 Utriweni Mukhaiyar Ilustrasi Suatu perusahaan properti memiliki banyak gedung/bangunan yang ingin diasuransikan dengan kategori-kategori yang

Lebih terperinci

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak Konsep Peubah Acak Metode Statistika (STK11) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan

Lebih terperinci

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi Bab 5 Peubah Acak Kontinu 5.1 Pendahuluan Definisi 5.1. Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh S ke R (himpunan bilangan nyata) Peubah acak X bersifat diskret jika F (x) adalah fungsi tangga.

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso. Beberapa 27 April 2014 Beberapa Learning Outcome Outline Mahasiswa dapat mengerti dan menentukan peubah acak diskret Mahasiswa dapat memahami dan menghitung nilai harapan Mahasiswa dapat memahami dan menghitung

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1403)

Statistika (MMS-1403) Statistika (MMS-1403) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Minggu ke- Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 1 Perkuliahan

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

MA5181 PROSES STOKASTIK

MA5181 PROSES STOKASTIK Catatan Kuliah MA5181 PROSES STOKASTIK disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Tentang MA5181 Proses Stokastik A. Jadwal kuliah:

Lebih terperinci

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA PETUNJUK UNTUK PESERTA: 1. Tes bagian pertama ini terdiri dari 20 soal. 2. Waktu yang disediakan adalah

Lebih terperinci

Distribusi Peluang. Maka peubah acak X dinyatakan dengan banyaknya kemunculan angka. angka sama sekali. angka.

Distribusi Peluang. Maka peubah acak X dinyatakan dengan banyaknya kemunculan angka. angka sama sekali. angka. Distribusi Peluang Definisi peubah acak: Misalkan E adalah sebuah percobaan dengan ruang sampel T. Sebuah fungsi X yang memetakan setiap anggota t T dengan sebuah bilangan real X(t) dinamakan peubah acak.

Lebih terperinci

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT A. Peluang Peluang atau yang sering disebut sebagai probabilitas dapat dipandang sebagai cara untuk mengungkapkan ukuran ketidakpastian/ ketidakyakinan/ kemungkinan suatu

Lebih terperinci

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma Jurnal Penelitian Sains Volume 6 Nomor (A) April 0 Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma Robinson Sitepu, Putra B.J. Bangun, dan Heriyanto Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya, Indonesia

Lebih terperinci

MA 2081 Statistika Dasar Utriweni Mukhaiyar. 11 September 2012

MA 2081 Statistika Dasar Utriweni Mukhaiyar. 11 September 2012 1 PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSINYA MA 2081 Statistika Dasar Utriweni Mukhaiyar 11 September 2012 2 Pemetaan (Fungsi) Suatu pemetaan / fungsi Kategori fungsi: 1. Fungsi titik 2. Fungsi himpunan A A B B 3 Peubah

Lebih terperinci

Sebaran Peubah Acak Bersama

Sebaran Peubah Acak Bersama Bab 6 Sebaran Peubah Acak Bersama 6. Peubah Acak Ganda Misalnya terdapat suatu tindakan pelemparan sekeping mata uang seimbang sebanyak 3 kali, dan X adalah peubah acak banyaknya sisi muka yang muncul

Lebih terperinci