Tanggapan Mahasiswa pada Pembelajaran Pemodelan Matematika dengan Program Maple (Studi Kasus: Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tanggapan Mahasiswa pada Pembelajaran Pemodelan Matematika dengan Program Maple (Studi Kasus: Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi)"

Transkripsi

1 Tanggapan Mahasiswa pada Pembelajaran Pemodelan Matematika dengan Program Maple (Studi Kasus: Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi) Yugowati Praharsi dan Benyamin Ardi Kusnanto Abstrak: Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini makin menuntut penyesuaian dalam hal pembelajaran. Dalam paper ini, dibahas survei pembelajaran pemodelan matematika dengan bantuan program Maple. Modul pembelajaran didesain dengan lembar kerja clear space dan uji coba mandiri untuk program Maple dalam penyelesaian model matematika. Hasil survei menunjukkan bahwa lembar kerja clear space dan uji coba mandiri dapat membantu mahasiswa dalam penguasaan materi. Demikian juga dengan program Maple. Program Maple membantu mahasiswa dalam proses penyelesaian model dan dalam menampilkan grafik untuk interpretasi hasil, serta dalam mempelajari karakteristik dari pengamatan berbagai model yang dibangun. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi makin menuntut penyesuaian dalam hal pembelajaran termasuk didalamnya matakuliah Pemodelan Matematika. Teknologi dapat menyediakan mekanisme yang berkelanjutan untuk guru-guru matematika untuk mengimplementasikan perubahan pendidikan matematika ke arah yang lebih baik di dalam kelas (Wilson, 2000). Ada sebuah penekanan yang meningkat dalam topik matematika seperti Pemodelan Matematika pada pendekatan numerik dan kualitatif. Teknologi esensial untuk memampukan mahasiswa membangun ide-ide mereka secara visual dan simbolik dan menjadi bagian dalam proses pemecahan masalah. 1

2 Ada beberapa metode penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika, misalnya (1) mendesain tutorial sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif. Paper ini menyajikan 2 desain lembar kerja yaitu lembar kerja clear-space dan uji coba mandiri, dimana sebelumnya desain lembar kerja ini digunakan oleh Cheung et al (1996) untuk implementasi Kalkulus Peubah Banyak menggunakan Maple, dan (2) menggunakan program komputer yang tersedia seperti bahasa pemrograman C++, Pascal dan program komputer aplikasi matematika seperti Maple dan Matlab sebagai alat bantu penyelesaian. Disini dipilih program Maple, karena dibandingkan dengan Pascal dan Excel-spreadsheet, Maple interaktif dan sintak yang fleksibel dalam Maple memberikan pengguna kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide mereka (Majewski, 2002). Maple menurut Heal et al (1998) adalah sistem penghitungan simbolik atau sistem komputer aljabar. Maple ideal untuk merumuskan, menyelesaikan dan memeriksa model matematika. Fenomena-fenomena alam maupun hal-hal yang terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari sangat erat kaitannya dengan bidang fisika. Sebagai contoh: roda keseimbangan arloji, ayunan di taman kanak-kanak, alat penahan goncangan pada kendaraan bermotor (shock breaker), ayunan bandul, dan katrol. Beberapa hal yang dapat diamati antara lain simpangan, kecepatan dan percepatan dari aktivitas geraknya. Jika suatu partikel dalam gerak periodik (gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama) bergerak bolak-balik menempuh lintasan yang sama, geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi. Gerak osilasi meliputi gerak osilasi sederhana/linear dan nonlinear. Topik-topik tersebut diberikan sebagai contoh kasus dalam matakuliah Pemodelan Matematika di Fakultas Sains Matematika untuk tahun ajaran 2002/2003. Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana implementasi lembar kerja clear space untuk pembelajaran pemodelan gerak osilasi? 2) Bagaimana implementasi lembar kerja uji coba mandiri untuk pembelajaran pemodelan gerak osilasi? 3) Bagaimana peran lembar kerja clear space dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi? 2

3 4) Bagaimana peran lembar kerja uji coba mandiri dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi? 5) Bagaimana peran program Maple dalam penyelesaian model matematika untuk gerak osilasi? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1) Mengimplementasikan lembar kerja clear space dalam gerak osilasi linier massapegas. 2) Mengimplementasikan lembar kerja uji coba mandiri dalam gerak osilasi linier ayunan bandul 2 dimensi. 3) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang peran lembar kerja clear space dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi 4) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang peran lembar kerja uji coba mandiri dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi 5) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang penggunaan Maple sebagai alat bantu penyelesaian model matematika. Manfaat Penelitian/Survei 1) Memberikan sumbangan informasi tentang desain modul yang dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi. 2) Desain modul ini dapat dikembangkan untuk modul pembelajaran matematika sejenis di aras SMU. 3) Memberikan sumbangan informasi tentang penggunaan program Maple sebagai alat bantu penyelesaian model matematika. 3

4 Metode Penelitian 1) Sampel Sampel diambil dari mahasiswa matematika yang mengambil mata kuliah Pemodelan Matematika (MS 401) semester I/ Para mahasiswa diminta mengisi kuisioner tentang peran lembar kerja clear-space dan uji coba mandiri dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi serta peran Maple dalam penyelesaian model matematika. 2) Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan terbuka. Analisis pengamatan dilakukan berdasarkan jawaban-jawaban umum dari angket yang diberikan dan beberapa pertanyaan pada lembar kerja. Pengolahan data secara deskriptif dengan program SPSS 10.0 untuk menentukan persentasenya. 3) Modul dan Lembar Kerja Modul adalah satuan program pembelajaran, yang dapat dipelajari mahasiswa secara mandiri dengan bantuan yang minimal dari dosen. Karena merupakan satuan program pembelajaran maka modul terdiri atas beberapa komponen, yaitu bahan belajar, tujuan instruksional, kegiatan belajar mengajar, evaluasi, remedial dan pengayaan (Sunardi, 2002). Kegiatan belajar mengajar disajikan melalui lembar kerja clear space dan lembar kerja uji coba mandiri. Lembar kerja clear space merupakan lembar kerja yang menguraikan langkah-langkah penyelesaian pemodelan dengan memberikan sebagian jawaban. Lembar kerja ini bertujuan membawa mahasiswa untuk mulai berpikir dan mulai dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dengan bantuan sebagian jawaban yang diberikan. Sedangkan lembar kerja uji coba mandiri merupakan lembar kerja yang tidak memberikan jawaban. Lembar kerja ini menekankan mahasiswa untuk mencoba sendiri membuat pemodelan berdasar permasalahan yang ada, sehingga dapat memahami konsep dan mengembangkannya. Semua lembar kerja diatas dilengkapi dengan penyajian grafik sebagai pendukung interpretasi hasil. Aliran implementasi desain lembar kerja dalam modul, ditampilkan dalam bentuk diagram alir/flow chart sebagai berikut: 4

5 Mulai Modul Pengenalan Maple: 1. Fungsi dan Ekspresi 2. Derivatif dari Fungsi dan Ekspresi 3. Teori Persamaan Diferensial Biasa 4. Pemrograman dengan Prosedur Modul Pemodelan Gerak Osilasi: 5. Gerak Harmonk Sederhana Massa-Pegas Tanpa Redaman 6. Gerak Harmonik Sederhana Massa-Pegas Teredam 7. Gerak Harmonik Sederhana Massa-Pegas Dengan Sistem Gaya (clear space version) Modul Pemodelan Gerak Osilasi: 8. Gerak Harmonik Bandul Linear tanpa redaman 9. Gerak Harmonik Bandul Linear dengan redaman. (Versi: uji coba mandiri) Selesai Diagram alir 1: Implementasi Desain Lembar Kerja Pada tahap pertama mahasiswa diajar Maple dimana materinya disusun dalam 4 modul. Tahap berikutnya adalah belajar pemodelan matematika dimana materinya disusun dalam 5 modul. Modul 5,6, dan 7 diajarkan dengan mendesain modul dengan lembar kerja clear space. Modul 8 dan 9 diajarkan dengan mendesain modul dengan lembar kerja uji coba mandiri. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1) Semua subyek menjawab pertanyaan pada jajak pendapat dengan jujur. 2) Pembahasan masalah gerak osilasi hanya pada massa-pegas teredam, tidak teredam dan dengan sebuah sistem gaya serta ayunan bandul yang teredam dan tidak teredam. 5

6 Kajian Pustaka 1. Pemodelan Matematika Menurut Kusnanto (2000) model didefinisikan sebagai bentuk sajian dari obyek atau situasi nyata, abstraksi tertentu dari masalah dunia nyata, informasi utama tentang suatu sistem. Pemodelan matematika merupakan proses berpikir dan diikuti dengan sederetan alasan logis. Tahap-tahap utama dalam pemodelan matematika dari permasalahan dunia nyata ditunjukkan dalam skema 1 berikut ini. Formulasi variabel dan hubungan antar variabel dalam permasalahan nyata Asumsi-asumsi model Formulasi model permasalahan nyata Validasi model Interpretasi solusi Penyelesaian model permasalahan Model digunakan untuk menjelaskan, meramalkan, memutuskan Skema 1: Tahap-Tahap Pemodelan Matematika Garis putus-putus diatas menunjukkan bahwa apabila model tidak valid maka bisa ditinjau kembali asumsi-asumsinya. Model matematika menggunakan simbol-simbol dan persamaanpersamaan matematika untuk menggambarkan sistem. Pemodelan matematika penting untuk mempelajari suatu tingkah laku sistem, karena dalam dunia nyata terdiri dari berbagai proses saling berinteraksi. Pemodelan matematika mempunyai suatu keuntungan yaitu mempertimbangkan hanya pada pengaruh yang pasti dari obyek yang sedang diamati dan 6

7 kemudian dimasukkan dalam penghitungan, sedangkan pengaruh yang tidak pasti dapat diabaikan. 2. Osilasi Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Gerak periodik ini disebut gerak harmonik jika pergeseran partikel yang bergerak periodik itu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus dan cosinus. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi (getaran) (Halliday dan Resnick, 1998). Hukum yang mendasari gerak osilasi yaitu hukum Newton II dan hukum Hooke. 2.1 Hukum Newton II Prinsip gerakan benda adalah berdasarkan hukum Newton II (Davis, 1992): F m.a m.x"(t) d x m. 2 dt 2 F = jumlah semua gaya yang bekerja pada benda m = massa benda a = percepatan x = posisi Hukum Newton II dapat dinyatakan sebagai perubahan kecepatan sebuah partikel per satuan waktu, atau percepatannya adalah resultan semua gaya luar yang bekerja pada partikel itu dibagi oleh massanya, dan arahnya sama dengan gaya resultan tersebut (Sears dan Zemansky, 1994). 2.2 Hukum Hooke Menurut Sears dan Zemansky (1994) apabila suatu benda berubah bentuk, gaya yang menyebabkannya adalah proporsional dengan besar perubahan, asalkan batas proporsional 7

8 elastisitas tidak dilampaui. Gaya yang dimaksud ialah dorongan atau tarikan dalam mana perubahan bentuk yang terjadi hanya berupa perpindahan titik tangkap gaya, maka gaya dan perpindahan dihubungkan berdasarkan hukum Hooke : F = k.x F = gaya yang dikerjakan terhadap suatu benda untuk menghasilkan perpindahan x. k = konstanta proporsionalitas. x = perpindahan dari posisi kesetimbangannya. 3. Peranan Teknologi Pada Pemodelan Matematika (Villers, 1994) Proses pemodelan matematika pada dasarnya terdiri dari 3 tahap yaitu (1) konstruksi model matematika (2) penyelesaian model dan (3) interpretasi dan evaluasi penyelesaian seperti yang ditunjukkan dalam skema 2. (3) Masalah nyata (1) Penyelesaian (2) Model matematika Skema 2: Dasar Proses Pemodelan Matematika Selama proses penyelesaian, kita menerapkan teknik matematika secara jelas seperti pemfaktoran, diferensiasi, penyelesaian persamaan dan lain-lain. Yang terakhir dalam interpretasi dan evaluasi penyelesaian kita membutuhkan untuk mengecek apakah realistik dengan membandingkan pada keadaan dunia nyata. Perangkat lunak komputer (misal : program Maple) dapat membantu kita dengan penghitungan terurut yang dilibatkan pada langkah kedua dalam model yang tepat yang telah dikonstruksi. Akan tetapi, komputer biasanya sangat sedikit membantu dalam langkah pertama dan terakhir. Disini kecerdikan/kepintaran dan pemahaman manusia secara mutlak penting. Jika 8

9 sebuah model tidak tepat, komputer mungkin menghasilkan jawaban yang secara lengkap tidak ada gunanya. Komputer hanya dapat melakukan apa yang manusia perintahkan, dan bergantung pada keakuratan data atau model yang dimasukkan kepadanya. Adanya program Maple dapat membantu kita pada langkah kedua. Oleh karena itu secara kuat merupakan tantangan bagi pendekatan tradisional yang menekankan keahlian teknik dan manipulative pada pengembangan keahlian dalam interpretasi dan konstruksi model. Ini adalah waktu untuk menjawab atau mengakui bahwa dalam pemodelan, langkah kedua hanya sebagai alat untuk menuju langkah terakhir dan seharusnya tidak dianggap sebagai langkah terakhir. 4. Maple Maple adalah sebuah program aplikasi yang berisi banyak prosedur dan fungsi di bidang matematika. Selain itu, Maple berisi bahasa pemrograman yang terbatas hanya untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur dan fungsi yang ada. Maple merupakan pemrograman terstruktur, sehingga memiliki rancang bangun yang testruktur dan jelas, sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh setiap orang. Maple menurut Heal et al (1998) adalah sistem penghitungan simbolik atau sistem komputer aljabar. Keduanya mengacu pada kemampuan Maple untuk memanipulasi informasi secara simbolik atau aljabar. Kemampuan simbolik digunakan untuk mendapatkan penyelesaian analitik yang eksak dalam banyak masalah matematika seperti integral, sistem persamaan, persamaan diferensial, dan masalah aljabar linear. Melengkapi operasi simbolik yaitu sekumpulan besar grafik untuk memvisualisasi informasi yang rumit. Sedangkan algoritma numerik untuk menyediakan estimasi dan menyelesaikan masalah dimana penyelesaian eksak tidak ada. Maple ideal untuk merumuskan, menyelesaikan dan memeriksa model matematika. Antarmuka (interface) grafiknya merupakan fasilitas yang paling diharapkan dalam software aplikasi modern. Grafik dapat memuat banyak informasi. Para ilmuwan berpendapat bahwa membuat grafik merupakan salah satu cara untuk mencari kaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Grafik memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah diakui dengan pola visual mereka yang sangat kuat untuk melihat kecenderungankecenderungan dan titik-titik perbedaan yang sulit dideteksi, dan dengan itu kemampuan bekerja dengan grafik merupakan kemampuan dasar ilmuwan (Ari Harseno dan Sutriyono, 2001). 9

10 Penggunaan Maple seperti penggunaan software lain yang konvensional. Kita dapat melakukan operasi-operasi standar seperti membuka file, menyimpan, dan mencetak file. Semua perintah yang kita ketik pada lembar kerjanya dan hasil yang ditampilkan, sesudah disimpan masih dapat kita buka kembali. Hasil Survei dan Pembahasannya 1. Apakah Lembar Kerja Clear Space dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi Membantu Belajar Mahasiswa? Persentase Peran L. K. Clear Space dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi tidak membantu 18.2% sangat membantu 27.3% membantu 54.5% Diagram Pie 1 Berdasarkan hasil survei, mahasiswa yang menyatakan lembar kerja clear space sangat membantu ada 27,3%, yang menyatakan membantu ada 54,5%, dan yang menyatakan tidak membantu ada 18,2%. Beberapa komentar yang menyatakan sangat membantu dan membantu antara lain: bisa mengetahui mana yang salah dari jawaban kita sehingga bisa dibetulkan, bisa mengoreksi bila model salah, dan memberikan gambaran model apa yang seharusnya diterapkan. 10

11 2. Apakah Lembar Kerja Uji Coba Mandiri dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi Membantu Belajar Mahasiswa? Persentase Peran L.K. Uji Coba Mandiri untuk Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi tidak menjawab 10.0% sangat membantu 20.0% membantu 70.0% Diagram Pie 2 Dari diagram pie 2, mahasiswa yang menyatakan lembar kerja uji coba mandiri sangat membantu ada 20%, yang menyatakan membantu ada 70%, dan yang tidak menjawab ada 10%. Beberapa komentar yang menyatakan sangat membantu dan membantu antara lain: lebih memahami permasalahan, bisa mengamati perubahan model jika ada variabel model yang berubah, dapat diajak berpikir kritis dan analitis, dengan mengamati dan menyimpulkan sendiri jadi lebih memahami, dan bisa belajar membuat kesimpulan hubungan antar variabel. 3. Apakah Program Maple dalam Penyelesaian Pemodelan Matematika Membantu Belajar Mahasiswa? Tanggapan mahasiswa dalam menggunakan program Maple sebagai alat bantu penyelesaian antara lain: sangat teliti/akurat; penyelesaian sangat cepat; mempermudah penghitungan; pekerjaan cepat dan ringkas; dapat dibuat grafiknya sehingga interpretasinya lebih mudah; gambar grafik bagus, apabila model berubah, maka cepat untuk ditampilkan; dan grafik lebih tepat. Berikut ini contoh grafik hasil pemrograman Maple dengan prosedur pada pembelajaran gerak osilasi sederhana massa-pegas yang teredam. 11

12 > mass(70,200,700); Gambar 1: Simpangan, Kecepatan dan Percepatan Sistem Massa Pegas Teredam Dengan memanggil prosedur mass maka dapat ditampilkan grafik simpangan, kecepatan dan percepatan seperti di atas. Pada saat t = 0, amplitudo simpangan besarnya 0,05 m, amplitudo kecepatan besarnya nol m/s, dan amplitudo percepatan besarnya 0,5 m/s 2 dimana arahnya berlawanan dengan arah simpangan. > Interpretasi Hasil Dengan massa 70 kg, gesekan udara 200 v, dan konstanta pegas 700 N/m, sistem pada gambar 1 menunjukkan teredam. Hal ini ditunjukkan oleh grafik simpangan, kecepatan dan percepatan semakin lama semakin mengecil. Adapun besarnya simpangan, kecepatan dan percepatan diperoleh dengan memanggil ekspresi simpangan, kecepatan, dan percepatan dimana semua ekspresi tersebut sudah didefinisikan di dalam prosedur mass. > simpangan; x( t) > kecepatan; > percepatan; 2 x( t) t / 7 t ) e( sin t 1 t x( t) / ) 20 e( / 7 t ) e( sin t ) 390 e( 10/ 7 t sin t t cos t 2 e( / ) 10 7 t cos t 12

13 Berikut ini contoh grafik hasil pemrograman Maple pada pembelajaran gerak osilasi sederhana massa-pegas yang tidak teredam. > mass(70,700); Gambar 2: Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan Sistem Massa Pegas Tidak Teredam Dengan memanggil prosedur mass maka dapat ditampilkan grafik simpangan, kecepatan dan percepatan seperti di atas. Pada saat t = 0, amplitudo simpangan besarnya 0,05 m, amplitudo kecepatan besarnya nol m/s, dan amplitudo percepatan besarnya 0,5 m/s 2 dimana arahnya berlawanan dengan arah simpangan. > Interpretasi Hasil Dengan massa 70 kg dan konstanta pegas 700 N/m, sistem diatas bergerak terus menerus tanpa redaman. Simpangan dan percepatan sama dengan nol pada saat kecepatan maksimum atau minimum. Adapun besarnya simpangan, kecepatan dan percepatan diperoleh dengan memanggil ekspresi simpangan, kecepatan, dan percepatan dimana semua ekspresi tersebut sudah didefinisikan di dalam prosedur mass. > simpangan; > kecepatan; t x( t) x( t) 1 cos( t ) 1 sin( t) 10 13

14 > percepatan; 2 x( t) t 2 1 cos( 10 t) 2 Kesimpulan Lembar kerja clear space dan uji coba mandiri yang merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar dalam modul pembelajaran pemodelan gerak osilasi dapat membantu mahasiswa dalam penguasaan materi. Lembar kerja clear space yang diimplementasikan pada modul pemodelan gerak harmonik sederhana massa-pegas: tanpa redaman, dengan redaman, dengan sistem gaya dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa akan model matematika yang seharusnya diterapkan. Sedangkan lembar kerja uji coba mandiri yang diimplementasikan pada modul pemodelan gerak harmonik bandul linier: tanpa redaman, dengan redaman dapat membantu mahasiswa untuk berpikir secara kritis dan analitis dan mahasiswa dapat belajar membuat kesimpulan hubungan antar variabel. Demikian juga dengan program Maple. Program Maple membantu mahasiswa dalam proses penyelesaian model dan dalam menampilkan grafik untuk interpretasi hasil, serta dalam mempelajari karakteristik dari pengamatan berbagai model yang dibangun. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penelitian lebih lanjut antara lain: Pembuatan model matematika pada gerak osilasi dapat dikembangkan pada masalah yang lebih kompleks, yaitu pada aplikasi dunia nyata dan pemrograman dengan Maple dapat dikembangkan lebih lanjut, misalnya dengan menampilkan gerakan massa-pegas dan ayunan bandul 3D secara animasi. 14

15 Referensi Ari Harseno dan Sutriyono Kemampuan siswa dalam membaca grafik kecepatan (v) waktu (t) untuk menentukan jarak. Satya Widya. Vol 14, No Cheung, C.K., Tim Murdoch, G.E. Keough Exploring Multivariable Calculus with Maple. John Wiley & Sons, Inc. United States. Davis, P.W Differential Equations for Mathematics, Science, and Engineering. Prentice-Hall International Inc. Halliday, D dan R. Resnick Fisika. Jilid 1. Edisi ke-3. Erlangga., Jakarta. (Diterjemahkan oleh Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Heal, K.M., M.L. Hansen and K.M. Rickard Maple V : Learning Guide. Waterloo Maple Inc. Canada. Kusnanto, B.A Diktat Mata Kuliah Pemodelan Matematika. Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Majewski, M Using Basic Maple Programming in Elementary Mathematics Courses. Inter-University Institute of Macau. Sears, F.W dan M.W. Zemansky Fisika untuk Universitas 1: Mekanika, Panas, Bunyi. Edisi ke-8. Binacipta, Jakarta. (Diterjemahkan oleh Soedarjana dan Amir Achmad). Sunardi, H Pengaruh sistem pengajaran dengan modul terhadap hasil belajar dan kaitannya dengan status pekerjaan mahasiswa pendidikan matematika universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Hal Jurnal Matematika atau Pembelajarannya : Prosiding Konferensi Nasional Matematika XI bagian I, edisi khusus, Juli Universitas Negeri Malang Press, Malang. Villers, M The role of technology in mathematical modelling. Phytagoras, 35: Wilson, J Technology in Mathematics Teaching and Learning: National Prespective in Mathematics Education, The University of Georgia. 15

16 16

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3 GERAK OSILASI I. Tujuan Umum Percobaan Mahasiswa akan dapat memahami dinamika sistem yang bersifat bolak-balik khususnya sistem yang bergetar secara selaras. II Tujuan Khusus Percobaan 1. Mengungkapkan

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Frando Heremba, Nur Aji Wibowo, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial merupakan persamaan yang didalamnya terdapat beberapa derivatif. Persamaan diferensial menyatakan hubungan antara derivatif dari satu variabel

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang.

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang. 2 II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas teori-teori yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Teori-teori tersebut meliputi osilasi harmonik sederhana yang disarikan dari [Halliday,1987],

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Salatiga, Juni 04, Vol 5, No., ISSN :087-09 PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Frando Heremba, Nur Aji Wibowo, Suryasatriya Trihandaru

Lebih terperinci

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik

Lebih terperinci

PROFIL GETARAN PEGAS DENGAN PENGARUH GAYA LUAR DAN VARIASI FAKTOR REDAMAN SKRIPSI

PROFIL GETARAN PEGAS DENGAN PENGARUH GAYA LUAR DAN VARIASI FAKTOR REDAMAN SKRIPSI PROFIL GETARAN PEGAS DENGAN PENGARUH GAYA LUAR DAN VARIASI FAKTOR REDAMAN SKRIPSI Oleh : Rachmad Hadiyansyah NIM : 011810101088 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK Kasus-kasus fisika yang diangkat pada mata kuliah Fisika Komputasi akan dijawab secara numerik. Validasi jawaban

Lebih terperinci

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter

Lebih terperinci

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut :

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut : PENDAHULUAN Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut : F = G Dimana : F = Gaya tarikan menarik antara massa m 1 dan m 2, arahnya menurut garispenghubung

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Menggunakan Spreadsheet Excel. Materi Osilasi Harmonik Teredam

Media Pembelajaran Menggunakan Spreadsheet Excel. Materi Osilasi Harmonik Teredam Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 263 Media Pembelajaran Menggunakan Spreadsheet Excel Untuk Materi Osilasi Harmonik Teredam Putri Sulistiyani Shanti Paramita 1,

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

menganalisis suatu gerak periodik tertentu Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA

GERAK HARMONIK SEDERHANA GERAK HARMONIK SEDERHANA Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu

Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Kunlestiowati H *. Nani Yuningsih **, Sardjito *** * Staf Pengajar Polban, kunpolban@yahoo.co.id ** Staf Pengajar Polban, naniyuningsih@gmail.com

Lebih terperinci

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam fenomena alam dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peran ilmu fisika

Lebih terperinci

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi Yeni Tirtasari1,a), Fourier Dzar Eljabbar Latief 2,b), Abd. Haji Amahoru1,c) dan Nadia Azizah1,d)

Lebih terperinci

JURNAL FISIKA DASAR. Edisi Desember 2015 TETAPAN PEGAS. Abstrak

JURNAL FISIKA DASAR. Edisi Desember 2015 TETAPAN PEGAS.   Abstrak JURNAL FISIKA DASAR Edisi Desember 2015 TETAPAN PEGAS Vivi Eka Oktavia 1) Miftachul Khoiriah 1) Putri Ayu Rachmawati 1) 1) Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK Nama : Ayu Zuraida NIM : 1308305030 Dosen Asisten Dosen : Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si. : 1. Gusti Ayu Putu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai gejala alam menampilkan perilaku yang rumit, tidak dapat diramalkan dan tampak acak (random). Keacakan ini merupakan suatu yang mendasar, dan tidak akan hilang

Lebih terperinci

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Bab III Elastisitas. Sumber :  Fisika SMA/MA XI Bab III Elastisitas Sumber : www.lib.ui.ac Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan elastisitas, harus ada pembatasan

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Dalam mempelajari masalah gerak pada gelombang atau gerak harmonik, kita mengenal yang namanya PERIODE, FREKUENSI DAN

Lebih terperinci

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI HARMONIK PENDAHULUAN Gerak dapat dikelompokan menjadi: Gerak di sekitar suatu tempat contoh: ayunan bandul, getaran senar dll. Gerak yang berpindah tempat contoh:

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS. Husna Arifah,M.Sc

PEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS. Husna Arifah,M.Sc PEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS Husna Arifah,M.Sc Email : husnaarifah@uny.ac.id MEMBANGUN MODEL Suatu pegas yang digantungkan secara vertikal dari suatu titik tetap. Diujung bawah pegas diikatkan

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas 1. Tujuan 2. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 3. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 4. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan 2. Alat

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 01:

Materi Pendalaman 01: Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Gerak Harmonis - Soal Doc Name: K1AR11FIS0401 Version : 014-09 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons SILABUS : 1.Getaran a. Getaran pada sistem pegas b. Getaran teredam c. Energi dalam gerak harmonik sederhana 2.Gelombang a. Gelombang sinusoidal b. Kecepatan phase dan kecepatan grup c. Superposisi gelombang

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut

Lebih terperinci

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 Status Mata Kuliah Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) ;wajib Jumlah Pertemuan 2 kali/minggu (Kuliah & Responsi) Tujuan

Lebih terperinci

Gerak Harmonis. Sederhana SUB- BAB. A. Gaya Pemulih

Gerak Harmonis. Sederhana SUB- BAB. A. Gaya Pemulih SUB- BAB Gerak Harmonis A. Gaya Pemulih Sederhana B. Persamaan Simpangan, Kecepatan dan Percepatan Getaran C. Periode Getaran D. Hukum Hooke E. Manfaat Pegas Sebagai Produk Perkembangan Konsep dan Keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup yang lebih baik. Agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan seoptimal mungkin, maka guru

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK Gerak Harmonik terdiri atas : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 2. Gerak Harmonik Teredam

GERAK HARMONIK Gerak Harmonik terdiri atas : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 2. Gerak Harmonik Teredam GERAK OSILASI adalah variasi periodik - umumnya terhadap waktu - dari suatu hasil pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian Satuan Pendidikan Kelas Semester Program Keahlian Mata Pelajaran : SMA : XI (sebelas) : 1 (satu) : IPA : Fisika 1. Bacalah do a sebelum mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini. 2. Pelajari materi secara

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Penggunaan Model e-media Berbasis Komputer dalam Pembangunan Sistem e-learning (Studi kasus: e-media untuk Pembelajaran Gerak

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/STM 301/14 Revisi : 00 Tgl : 1 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : FISIKA TEKNIK : STM 301 (2 SKS TEORI + 1 SKS PRAKTEK) : GENAP : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menentukan solusi persamaan gerak jatuh bebas berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala

Lebih terperinci

SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN

SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEEASAN Rully ramasti, Agus Purwanto dan

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN 1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54102/ Fisika I 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks :

Lebih terperinci

Husna Arifah,M.Sc :Ayunan (osilasi) dipakai.resonansi

Husna Arifah,M.Sc :Ayunan (osilasi) dipakai.resonansi Pembentukan Model Ayunan (Osilasi) Dipakai: Resonansi Di dalam Pasal.6 kita telah membahas osilasi bebas dari suatu benda pada suatu pegas seperti terlihat di dalam Gambar 48. Gerak ini diatur oleh persamaan

Lebih terperinci

Emy Siswanah. Kata Kunci: guru matematika, software MAPLE, kompetensi profesional, kompetensi pedagogis PENDAHULUAN

Emy Siswanah. Kata Kunci: guru matematika, software MAPLE, kompetensi profesional, kompetensi pedagogis PENDAHULUAN PENGUATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIS BAGI GURU MATEMATIKA SMA/MA/SMK SE KECAMATAN NGALIYAN MELALUI PEMANFAATAN SOFTWARE MAPLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG GETARAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG GETARAN Mata Pelajaran : Fisika Guru : Arnel Hendri, SPd., M.Si Nama Siswa :... Kelas :... EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA K Revisi Antiremed Kelas 0 FISIKA Getaran Harmonis - Soal Doc Name: RKAR0FIS00 Version : 06-0 halaman 0. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Analisis gerak pada roller coaster Energi kinetik Energi yang dipengaruhi oleh gerakan benda. Energi potensial Energi yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Sekolah : SMA Negeri 2 Sukoharjo Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI MIA / Ganjil Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana Alokasi Waktu

Lebih terperinci

PELATIHAN PROGRAM MATLAB UNTUK BELAJAR MATEMATIKA ALJABAR DI SMA NEGERI I BANDONGAN DAN SMA EL SHADAI MAGELANG

PELATIHAN PROGRAM MATLAB UNTUK BELAJAR MATEMATIKA ALJABAR DI SMA NEGERI I BANDONGAN DAN SMA EL SHADAI MAGELANG PELATIHAN PROGRAM MATLAB UNTUK BELAJAR MATEMATIKA ALJABAR DI SMA NEGERI I BANDONGAN DAN SMA EL SHADAI MAGELANG Wijaya Widjanarka Natasaputra*, Sukris Sutiyatno Manajemen Informatika STMIK Bina Patria Magelang

Lebih terperinci

Bantuan Sistem Komputasi Aljabar Bagi Pembelajaran Fisika Terapan di Politeknik

Bantuan Sistem Komputasi Aljabar Bagi Pembelajaran Fisika Terapan di Politeknik Kontribusi Fisika Indonesia Vol. 13 No.2, April 2002 Bantuan Sistem Komputasi Aljabar Bagi Pembelajaran Fisika Terapan di Politeknik Abstrak Sardjito Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Bandung

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA DANDAN LUHUR SARASWATI dandanluhur09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics SOLUSI SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN PADA RANGKAIAN PEGAS GANDENG DENGAN PEREDAM DAN GAYA LUAR

Unnes Journal of Mathematics SOLUSI SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN PADA RANGKAIAN PEGAS GANDENG DENGAN PEREDAM DAN GAYA LUAR UJM 3 (1) (2014) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm SOLUSI SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN PADA RANGKAIAN PEGAS GANDENG DENGAN PEREDAM DAN GAYA LUAR Zumrotul

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK NOMOR DOKUMEN : RPP/TSP/TKF 202 NOMOR SALINAN : Disahkan di Yogyakarta pada tanggal 01 Oktober 2013

Lebih terperinci

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Xpedia Fisika Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Doc Name : XPFIS0108 Version : 2013-02 halaman 1 01. Menurut Hukum Hooke untuk getaran suatu benda bermassa pada pegas ideal, panjang peregangan yang dijadikan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang Doc. Name: K3AR08FIS030 Version : 204-09 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar). Definisi satu getaran,

Lebih terperinci

HANDOUT PEGAS SUSUNAN SERI DAN PARALEL

HANDOUT PEGAS SUSUNAN SERI DAN PARALEL HANDOUT PEGAS SUSUNAN SERI DAN PARALEL Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : X/II : Susunan Pegas : 1 x Pertemuan F. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER Oleh: Supardi Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian tentang gejala chaos pada pendulum nonlinier telah dilakukan.

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA DAN SOLUSI DARI SISTEM GETARAN DUA DERAJAT KEBEBASAN (GETARAN TERGANDENG)

MODEL MATEMATIKA DAN SOLUSI DARI SISTEM GETARAN DUA DERAJAT KEBEBASAN (GETARAN TERGANDENG) MODEL MATEMATIKA DAN SOLUSI DARI SISTEM GETARAN DUA DERAJAT KEBEBASAN (GETARAN TERGANDENG) skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains Jurusan Matematika oleh Wahyu

Lebih terperinci

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB memerlukan Titik acuan contoh Orang naik bus contoh Gerak matahari Pohon berjalan Gerak Semu Terdiri atas Terdiri atas GERAK Terdiri atas Gerak Lurus Terdiri atas Gerak

Lebih terperinci

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK. DINAMIKA GERAK HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK. GERAK DAN GAYA. Gaya : ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan sebagainya

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester I DAFTAR ISI 1600 menit RPP/OTO/TKF202 Revisi : 00 Tgl. : 1 April 2008 Hal 1 dari 1 BAGIAN KULIAH KE- URAIAN JML HAL RPP. 01 1-4 KONSEP KINEMATIK 2 RPP. 02 5-8 KONSEP DINAMIKA 2 RPP. 03 9 UJIAN

Lebih terperinci

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk MAKALAH PENGARUH POSISI BULAN TERHADAP PERCEPATAN GRAVITASI EFEKTIF YANG DIALAMI BENDA DI PERMUKAAN BUMI Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Fisika Program Studi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Dalam perancangan dan pembuatan perangkat ajar ini membutuhkan perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 25 April 2014

Hendra Gunawan. 25 April 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 013/014 5 April 014 Kuliah yang Lalu 15.11 Persamaan Diferensial Linear Orde, Homogen 15. Persamaan Diferensial Linear Orde, Tak Homogen 15.3 Penggunaan Persamaan

Lebih terperinci

II. SILABUS MATA KULIAH

II. SILABUS MATA KULIAH II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah/Kode : Fisika / KPA2101 Semester/ SKS : II/ 3 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran a. Menganalisis kejadian kinematika dan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. Berdasarkan persamaan (2.15) dan persamaan (2.16), fungsi kontinu dan masing-masing sebagai berikut : dan = 3

III PEMBAHASAN. Berdasarkan persamaan (2.15) dan persamaan (2.16), fungsi kontinu dan masing-masing sebagai berikut : dan = 3 8 III PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas penggunaan metode iterasi variasi untuk menyelesaikan suatu persamaan diferensial integral Volterra orde satu yang terdapat pada masalah osilasi berpasangan.

Lebih terperinci

Perancangan Perangkat Lunak Penggambaran Grafik Berserta Penyelesaian Fungsi Persamaan Linear dan Kuadrat

Perancangan Perangkat Lunak Penggambaran Grafik Berserta Penyelesaian Fungsi Persamaan Linear dan Kuadrat Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Perancangan Perangkat Lunak Penggambaran Grafik Berserta Penyelesaian Fungsi Persamaan

Lebih terperinci

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (7pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan

Lebih terperinci

Dewasa ini komputer telah dan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

Dewasa ini komputer telah dan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat SOFTWARE DERIVE SEBAGAI MINDTOOLS DALAM BELAJAR MATEMATIKA DI PERGURUAN TINGGI F a h i n u Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluoleo Kendari ABSTRAK Artikel ini membahas

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Pegas)

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Pegas) 1. EBTANAS-02-08 Grafik berikut menunjukkan hubungan F (gaya) terhadap x (pertambahan panjang) suatu pegas. Jika pegas disimpangkan 8 cm, maka energi potensial pegas tersebut adalah A. 1,6 10-5 joule B.

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air

Lebih terperinci

METODE EVALUASI PRAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA

METODE EVALUASI PRAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA Emie Santoso, Purwidi Asri, dan Daisy Dwijati Kumala atna, Metode Evaluasi... 39 METODE EVALUASI PAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PAKTIKUM FISIKA Oleh: Emie Santoso, Purwidi Asri, dan Daisy Dwijati

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP GBPP 10.04.01 xxx Revisi ke 0 Tanggal Dikaji Ulang Oleh Dikendalikan Oleh Disetujui Oleh Ketua JurusanFisika GPM Fakultas Sains

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI Disusun oleh: Nama NIM : Selvi Misnia Irawati : 12/331551/PA/14761 Program Studi : Geofisika Golongan Asisten : 66 B : Halim Hamadi UNIT LAYANAN FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Getaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto

Getaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto Getaran Mekanik Getaran Bebas Tak Teredam Muchammad Chusnan Aprianto Getaran Bebas Getaran bebas adalah gerak osilasi di sekitar titik kesetimbangan dimana gerak ini tidak dipengaruhi oleh gaya luar (gaya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: AR08FIS0499 Version : 20-07 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar).

Lebih terperinci

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler ntuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik Riza Ibnu Adam niversitas ingaperbangsa Karawang Email : riza.adam@staff.unsika.ac.id Received

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL II LINEAR PROGRAMMING DAN

Lebih terperinci

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Bab III Elastisitas. Sumber :  Fisika SMA/MA XI Bab III Elastisitas Sumber : www.lib.ui.ac Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai elastisitas agar tidak patah apabila dilewati kendaraan. Agar tidak melebihi kemampuan elastisitas, harus ada pembatasan

Lebih terperinci

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS Tinjauan kasus persamaan... (Agus Supratama) 67 TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS ANALITICALLY REVIEW WAVE EQUATIONS IN ONE-DIMENSIONAL WITH VARIOUS

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 1 (2) (2012) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm METODE MULTIPLE TIME SCALE UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TAK LINEAR SISTEM DOUBLE SHOCKBREAKER Ismi

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh:

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh: PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS Oleh: Elisa 1 dan Yenni Claudya 2 2) 1) Mahasiswa Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51 KARYA TULIS ILMIAH Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51 WINDARYOTO JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA PELAT DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA BEDA HINGGA

ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA PELAT DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA BEDA HINGGA Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol No., esember 0 ISSN: 087-9946 ANALISIS ISTRIBUSI SUHU PAA PELAT UA IMENSI ENGAN MENGGUNAKAN METOA BEA HINGGA Supardiyono Jurusan Fisika FMIPA UNESA Kampus

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE VBL UNTUK MENENTUKAN KEBERLAKUAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA PEGAS YANG DISUSUN SENDIRI, SERI, DAN PARALEL

PEMANFAATAN METODE VBL UNTUK MENENTUKAN KEBERLAKUAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA PEGAS YANG DISUSUN SENDIRI, SERI, DAN PARALEL PEMANFAATAN METODE VBL UNTUK MENENTUKAN KEBERLAKUAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA PEGAS YANG DISUSUN SENDIRI, SERI, DAN PARALEL Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci