Revisi Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Revisi Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung menyusun Rencana Stategis yang merupakan dokumen lima tahunan. Rencana Strategis memuat visi, misi, kebijakan, program dan kegiatan yang mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas. Rencana Strategis perpedoman pada RPJM Kabupaten Badung yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011.Rencana Strategis memperhitungkan potensi, kelemahan, peluang, kendala yang timbul serta mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang strategis dan realistis. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun sejalan dengan telah dilaksanakannya program-program strategis di dalam menunjang pembangunan daerah Kabupaten Badung dan hasil-hasil yang telah dicapai di dalam kurun waktu tiga tahun pelaksanaan Rencana Strategis, Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Badung telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap indikator kinerjanya, dimana target-target indikator kinerja telah berhasil dilampaui, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dan peninjauan kembali terhadap indikator kinerja yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Badung menjelang lima tahun pelaksanaan RPJM Kabupaten Badung Landasan Hukum Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung merupakan Perencanaan strategis kegiatan Ke-Binamargaan dan Pengairan yang berfungsi sebagai pedoman untuk perencanaan 1

2 kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahun dengan landasan hukumnya sebagai berikut : 1. Landasan Idiil : Dasar Negara RI yaitu Pancasila. 2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar Landasan operasional : a) Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; b) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; c) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; d) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; e) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; f) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; g) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan; h) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung; i) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Tahun ; j) Peraturan Bupati Kabupaten Badung Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung; 2

3 k) Keputusan Bupati Badung Nomor 577/03/HK/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun Maksud dan Tujuan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mewajibkan setiap SKPD membuat Renstra untuk menindaklanjuti RPJMD Kabupaten Badung. Dan merupakan pedoman dari SKPD didalam melaksanakan program strategis setiap tahunnya. Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : Maksud : Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dengan maksud agar dapat diketahui dengan jelas pedoman Perencanaan Pembangunan dalam SKPD setiap tahunnya dengan tetap berpedoman pada RPJMD Kabupaten Badung dan berorientasi kepada pencapaian hasil sesuai dengan Visi dan Misi SKPD Tujuan : Adapun tujuan tersusunnya Renstra adalah untuk memberikan arah dan pedoman SKPD dalam merumuskan strategi dan kebijakan dari SKPD serta merumuskan program pembangunan sarana dan prasarana kebinamargaan dan pengairan selama 5 tahun, guna menunjang pembangunan daerah 1.4. Sistematika BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 3

4 1.2.Maksud dan Tujuan 1.3.Landasan Hukum 1.4.Sistematika BAB II : GAMBARAN UMUM 2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2.Sumber Daya Dinas 2.3.Kinerja dan Pelayanan Dinas 2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas BAB III : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2.Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3.Telaahan Restra Kementerian / Lembaga dan Rentra SKPD Provinsi Bali 3.4.Telaahan Restra Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5.Penentuan Isu isu Strategis BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM. BAB VII : PENUTUP 4

5 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Marga dan Pengairan Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung, maka susunan organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat 2.1. Sub. Bagian Peralatan 2.2. Sub. Bagian Umum dan Kepegawai 2.3. Sub. Bagian Keuangan 3. Kepala Bidang Pendataan dan Evaluasi membawahi : 3.1. Seksi Evaluasi dan Pelaporan 3.2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3.3. Seksi Analisa dan Penilaian 4. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan membawahi : 4.1. Seksi Perijinan dan Pembinaan Jalan dan jembatan 4.2. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan 4.3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 5. Kepala Bidang Pengairan membawahi : 5.1. Seksi Peningkatan 5.2. Seksi Pembangunan 5.3. Seksi Pemeliharaan dan Operasional 6. Unit Pelaksana Teknis. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung dan Peraturan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Dinas di Lingkungan 5

6 Pemerintah Kabupaten Badung disebutkan bahwa Tugas pokok Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung adalah: Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai fungsi : (1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. (2) Pemberian perijinan dan pelayanan umum. (3) Pembinaan kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung. 1. Kepala Dinas mempunyai tugas : a. Menyusun program/rencana kerja Dinas Bina Marga dan Pengairan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar lnsiansi /Kantor/Lembaga terkait sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinir penyusunan dan perumusan langkah - langkah strategis dan operasional Dinas bersama para Kepala Bidang dan Sekretaris dilingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam Bidang Bina Marga dan Pengairan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku; e. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang - undangan yang berlaku; 6

7 f. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; g. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; h. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. Menyusun rencana kebijakan di bidang Bina Marga dan Pengairan dalam rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati; j. Melaksanakan pelayanan umum dan perijinan; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; m. Membuat laporan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; 2. Sekretariat mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiaran Sekretariat berdasarkan rencana kerja dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Mengkoordinir para Sub Bagian dalam merumuskan program dan sistem kerja operasional bidang tugasnya sesuai dengan 7

8 ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku; c. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Instansi/Lernbaga terkait melalui Kepala Dinas untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; d. Menyusun dan merumuskan langkah - langkah operasionai kesekretariatan dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; e. Memberi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; f. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Peralatan dan Sub Bagian Keuangan; j. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, administrasi umum, kerumahtanggaan serta kehumasan dan peralatan; 8

9 k. Mengumpulkan, mensistimasikan dan menganalisa data hasil pelaksanaan tugas kebinamargaan; l. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; n. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan; 3. Bidang Pendataan dan Evaluasi mempunyai tugas ; a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern Dinas melalui Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 9

10 e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Menyusun/mengkoordinasikan, mengendalikan program kegiatan Kepala Dinas, SKPD melalui program kerja pedoman operasional teknis, pedoman pengendalian dan pelaporan, pedoman pengujian bahan, struktur dan konstruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan peraturan perundang- undangan yang berlaku mengacu kepada kebijakan perencanaan pembangunan daerah; i. Menyusun pedoman operasional teknis, pedoman pengendalian/ penyusunan dan pelaporan; j. Menyusun dan melaksanakan pengujian bahan struktur dan kontruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan perundangundangan yang berlaku dan mengacu kepada kebijakan perencanaan pembangunan daerah; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 10

11 m. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; Bidang Pendataan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan 4. Bidang Jalan dan Jembatan mempunyai tugas ; a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern dinas melalui kepala bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 11

12 g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Melakukan survey, analisa dan koordinasi dengan bidang lainnya terhadap kebutuhan data, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan, untuk kebenaran dan kesamaan data teknis pekerjaan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan peningkatan jalan dan jembatan; i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh-atasan; k. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan. Bidang Jalan dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan. 5. Bidang Pengairan mempunyai tugas: a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 12

13 b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern dinas melalui kepala bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturun perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan tcrhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan, rehabilitasi peningkatan operasional pemeliharaan dan pengawasan pembangunan pengairan; i. Melakukan koordinasi perizinan pengairan, pemanfaatan air permukaan atau sumber lain serta rekomendasi perijinan penambangan galian c pada alur sungai; 13

14 Revisi Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung j. Membina, mengatur dan mengawasi daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah rawa, mata air, air baku agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengann kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang- atasan; undangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh m. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepadaa atasan; Bidang Pengairan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Sumber Daya Dinas Jumlah pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung sampai akhir Tahun 2013 yang merupakan sumber daya manusia di dalam mewujudkan program-program dinas diuraikan sebagai berikut : Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Teknik dan Non Teknik Sarjana Teknik STM Non Teknik 14

15 Disamping Sumber Daya Manusia, dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung juga didukung sarana dan prasarana berupa kendaraan dinas, alat-alat berat dan alat angkut, alat-alat laboratorium teknik kebinamargaan serta alat-alat inventaris kantor untuk menunjang kelancaran administrasi Kinerja dan Pelayanan Kinerja yang telah dicapai Dinas Bina Marga dan Pengairan selama tiga tahun pelaksanaan rencana strategis sebagai berikut : ,24 CAPAIAN KINERJA RATA -RATA TAHUN ,02 108,15 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 CAPAIAN KINERJA (%) Sarana Kebinamargaan. Dengan pendanaan program strategis yang meningkat setiap tahunnya untuk program Peningkatan Jalan dan Jembatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan serta Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, sehingga prosentase pencapaian dibidang kebinamargaan untuk kemantapan jalan Kabupaten (K1) untuk jalan yang kondisi baik dan kondisi sedang terus mengalami peningkatan sehingga sampai akhir tahun 2013 menjadi : 15

16 No Jalan Uraian Kabupaten Kondisi Baik Sedang Rusak Pj (km) (%) Pj (km) (%) Pj (km) (%) 560,018 89,069 66,951 10,648 1,775 0,282 (399 ruas) (51 ruas) (2 ruas) Dari tabel diatas dijelaskan bahwa dari total Jalan Kabupaten sepanjang 628,744 km terdapat 99,717% (626,969 km) berkondisi baik dan sedang (mantap) dan 0,282% (1,775 km) berkondisi rusak (tidak mantap). Pada tahun 2013 ditargetkan tingkat kemantapan menjadi 99,16% artinya target untuk menangani jalan yang tidak mantap menjadi mantap telah tercapai dan bahkan lebih sebesar 0,557% (3,502 km) Kondisi Sarana Pengairan. Saluran irigasi di Kabupaten Badung sepanjang 655,341 km, yang terdiri dari saluran primer, sekunder, tertier dan saluran pembuang, pada awal tahun 2013 memiliki kondisi jaringan irigasi dengan tingkat kerusakan 9,77 % yang merupakan angka kritis menuju ke kondisi tidak baik sesuai dengan kategori kerusakan saluran. Sedangkan sampai akhir Tahun 2013 telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan berkurangnya tingkat kerusakan menjadi 6,81% seperti berikut : NO KLASIFIKASI PANJANG (KM) KONDISI AKHIR TAHUN 2013 BAIK % RUSAK % 1 Saluran Primer 95,150 86,69 91,11 8,46 8,89 2 Saluran Skunder 137, ,23 83,21 23,06 16,79 3 Saluran Tersier 417, ,57 96,86 13,10 3,41 4 Saluran Pembuang 5,220 5,22 100,00 0,00 0,00 Total Saluran 655, ,72 93,19 44,62 6,81 16

17 Pendanaan Perkembangan Jumlah Anggaran dan Realisasi pada Dinas Bina Marga dan Pengairan dari Tahunb 2013 mengalami perkembangan secara signifikan terutama belanja modal yang sebagian besar digunakan untuk peningkatan infrastruktur kebinamargaan dan pengairan, seperti dibawah ini : Jenis No. Belanja 1 Belanja Daerah 2 Belanja Tidak Langsung 3 Belanja Langsung Pagu Anggaran Realisasi Sisa (%) , , ,50 92, , , ,00 87, , , ,50 93, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Pengairan Dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki Kabupaten Badung khususnya Dinas Bina Marga dan Pengairan antara lain : - Tugas pokok dan Fungsi yang jelas disertai dengan rincian dalam struktur organisasi mempunyai uraian tugas yang jelas dan terperinci. - Adanya dukungan jumlah/kuantitas pegawai yang mencukupi. - Memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. - Dukungan dana yang mencukupi dilihat dari kemampuan APBD yang cukup besar ditunjang lagi bantuan-bantuan dana dari pusat. - Keberhasilan pencapaian indikator kinerja tahun 2013, Maka tantangan ke depan di Tahun 2014 dan 2015 adalah bagaimana mewujudkan kinerja yang optimal dan program-program inovatif lainnya didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 17

18 khususnya dalam bidang jalan dan bidang pengairan dengan menyediakan infrastruktur yang baik. Disamping itu terdapat tantangan yang perlu mendapat perhatian adalah : - Tidak adanya regulasi kelas jalan yang mengatur tonase kendaraan angkut. - Kesadaran /partisipasi masyarakat untuk gotong royong perlu ditingkatkan. Namun demikian ada sisi kelemahan antara lain : - Masih rendahnya kompetensi di bidang kebinamargaan dan pengairan - Kurangnya Tenaga Teknis dibandingkan dengan banyaknya infrastruktur yang ditangani. Sedangakan peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pencapaian kinerja adalah : - Koordinasi melalui teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan. - Rensponsif masyarakat yang cukup tinggi untuk menyampaikan informasi/kritik dalam pengawasan pekerjaan fisik. - Penggunaan Jasa Pihak Ketiga sangat mendukung kelancaran dan percepatan pembangunan. 18

19 BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD, Dinas Bina Marga dan Pengairan berperan membangun infrastruktur kebinamargaan dan pengairan dengan pembangunan jalan dan jembatan, Peningkatan jalan dan jembatan dan pemeliharaann jalan dan jembatan, perbaikan saluran irigasi yang mana hal tersebut berperan sebagai pendukung kelancaran kegiatan pembangunan lainnya seperti perdagangan dan jasa, pertanian, industri dan pariwisata. Pembangunan infrastruktur berperan sebagai stimulan dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah. Oleh karenanya tidak boleh ada wilayah yang tidak ada aksesibilitasnya dan tentunya kondisinya dapat dipertanggungjawabkan. Di Kabupeten Badung telah dilakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan pengairan, dimana sampai akhir Tahun 2013 melalui Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Badung telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap kondisi kemantapan jalan di Kabupaten Badung dan Kondisi Jaringan Irigasi berkondisi baik. Namun demikian hingga saat ini kemacetan juga merupakan hal yang biasa terjadi terutama di wilayah Badung Selatan, selain menghambat pergerakan juga mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Yang mana ini memerlukan pemikiran pihak yang terkait untuk mengatasi masalah tersebut. Disamping itu juga tidak ada yang dapat memprediksi datangnya bencana alam di wilayah Kabupaten Badung, yang menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yang belum sepatutnya mengalami kerusakan. 19

20 Permasalahan lainnya dalam bidang jalan,yaitu tidak cukup hanya menyediakan infrastruktur jalan saja tetapi juga bagaimana infrastruktur tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sebagai pengguna jalan yang memberikan aksesibilitas dan kenyamanan. Demikian juga dalam bidang pengairan, bagaimana infrastruktur tersebut memberikan manfaat bagi penggunanya terutama petani dalam pemenuhan kebutuhan akan air bagi pertaniannya Telahan Visi, Misi dan Program Bupati Visi Bupati Badung Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Badung secara sinergis, terarah dan terencana maka Visi Kabupaten Badung yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode adalah sebagai berikut : Melangkah Bersama Membangun Badung Yang Shanti dan Jagadhita Berlandaskan TRI HITA KARANA Misi Bupati Badung. Untuk mewududkan visi tersebut diatas, disusunlah 9 (sembilan) Misi yang harus dilaksanakan sebagai pengejawantahan dari TRI HITA KARANA yang dikelompokkan menjadi 3 fungsi yaitu : A. Fungsi Perahyangan: 1. Meningkatkan Srada dan Bhakti masyarakat terhadap ajaran Agama, serta eksistensi adat budaya dalam rangka mengajegkan Bali di Era kekinian. B. Fungsi Pawongan. 1. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di Badung. 2. Menata sistem kependudukan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. 20

21 3. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis kerakyatan dan ditunjang oleh iklim kemitraan. 4. Mewujudkan kepastian hukum serta menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat. 5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Governance & Clean Government) C. Fungsi Palemahan. 1. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah. 2. Mewujudkan pembangunan yang selaras dan seimbang sesuai fungsi wilayahnya. 3. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabuapten Badung adalah Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. Maka dalam melaksanakan tupoksi tersebut Misi Bupati Badung yang terkait adalah Misi Bupati untuk Mewujudkan Pembangunan yang selaras dan seimbang sesuai fungsi wilayahnya berupa pemenuhan pelayanan kepada masyarakat didalam menyediakan sarana infrastruktur kebinamargaan dan infrastruktur pengairan sebagai wujud pembangunan di Kabupaten Badung sehingga secara langsung dapat mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat baik bergerak dibidang perdagangan dan jasa, pertanian, industri dan pariwisata. 21

22 3.3. Telahaan Restra Kementerian / Lembaga dan Rentra SKPD Provinsi Bali Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi Bali yang berkaitan dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung yaitu Renstra Kementrian Pekerjaan Umum. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 untuk melaksanakan mandat yang diemban khususnya di bidang infrastruktur/sarana dan prasarana, Kementrian Pekerjaan Umum memiliki visi dan misi yang tertuang dalam Renstra Kementrian Pekerjaan Umum Visi Kementrian Pekerjaan Umum adalah Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat. Pemerataan infrastruktur/sarana dan prasarana pada seluruh aspek kehidupan dan golongan masyarakat merupakan faktor utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa, terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat, serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah. Sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar permukiman merupakan modal esensial masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi. Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam mendukung daya saing ekonomi global terutama dalam penyediaan jaringan distribusi, 22

23 sumber energi, dan input produksi lainnya. Adapun Misi Kementerian Pekerjaan Umum tahun dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, yaitu: a. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. b. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. c. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan. d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan. e. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. f. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman. g. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. h. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di 23

24 lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. i. Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan; j. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur PU dan permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang; dan k. Jasa konstruksi nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien Telahaan Restra Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pembangunan bidang lingkungan hidup dilaksanakan untuk dapat mencegah dan mengantisipasi akibat yang ditimbulkan oleh kegiatankegiatan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam. Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan diantaranya diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, pola kehidupan yang konsumtif, lemahnya penegakan hukum, serta belum optimalnya kapasitas sumber daya manusia. Persoalan lain yang dilakukan dalam pembangunan lingkungan hidup adalah antisipasi terhadap perubahan iklim. Pemanasan global (global warming) telah mengubah kondisi iklim global, rengional, dan lokal. Perubahan iklim global disebabkan antara lain oleh peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat berbagai aktivitas yang mendorong peningkatan suhu bumi. Untuk itu diperlukan adanya pelestarian lingkungan pembangunan berkelanjutan dalam hal fisik, sosial, dan ekonomi yang dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan. 1. Usaha pelestarian tersebut didukung oleh strategi mewujudkan ruang terbuka hijau melalui : ketentuan RTRW mengenai Koefisien Daerah Hijau (KDH) mencapai minimal 40% dari luas wilayah, menetapkan Kawasan Jalur Hijau sebagai Lahan Pertanian Berkelanjutan (Lahan 24

25 Sawah Abadi) yang tidak bisa dikonversi, membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan bagi pemilik lahan yang ditetapkan sebagai Kawasan Jalur Hijau (KJH), Mewajibkan menanam pohon perindang pada halaman sebagai ruang terbuka privat, Mewajibkan pembuatan lubang biopori dan sistem pengolahan limbah sebagai syarat memperoleh IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). 2. Rumusan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Badung telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis yakni dengan adanya pemanfaatan ruang yang dialokasikan sebagai kawasan lindung, kawasan budidaya dan kawasan prioritas Penentuan Isu Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur Kebinamargaan dan Pengairan Kabupaten Badung diarahkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Badung khususnya dan Bali serta Indonesia pada umumnya.pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Badung dititik beratkan pada sektor pariwisata, pertanian dalam arti luas, sektor perdagangan dan jasa. Untuk menunjang sektor tersebut diatas diperlukan usaha menjaga dan mengembangkan jaringan jalan yang terstruktur dengan kondisi mantap dan jaringan pengairan, baik irigasi dan drainase yang handal berdasarkan keseimbangan dan fungsi wilayah. Adapun hasil-hasil pembangunan infrasktur jalan dan irigasi di Kabupaten Badung sampai dengan akhir tahun 2013 adalah 450 ruas jalan kabupaten dengan tingkat kemantapan 99,717 % dan saluran irigasi sepanjang 655,341Km dengan kondisi baik sepanjang 610,72 km (9 3,19%). Prestasi yang telah diraih berupa penghargaan atas penilaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Badung Bidang Pekerjaan Umum untuk sub Bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan berturut-turut dari tahun 2010 sampai Tahun 2012 dari 25

26 Departemen PU dengan meraih predikat terbaik rangking I (satu) tingkat nasional. Dari uraian tersebut diatas penentuan isu-isu strategis pembangunan Infrastuktur Jalan dan Pengairan di Kabupaten Badung mengacu pada isu-isu strategis di Kabupaten Badung yang tertuang pada RPJMD Kabupaten Badung Tahun yang diarahkan untuk : 1. Menunjang pertumbuhan perekonomian. 2. Menunjang kelancaran sektor perdagangan dan jasa. 3. Menunjang produksi pangan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan air yang tersedia. 4. Memelihara dan mengembangkan pembangunan infrastruktur wilayah sesuai dengan aslinya. Maka harapan yang ingin dicapai oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dalam dua tahun kedepan sampai tahun 2015 dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur kebinamargaan dan pengairan di Kabupaten Badung sesuai dengan Visi : Mewujudkan Infrastruktur di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan yang mantap,baik kwalitas maupun kwantitas guna mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Badung adalah mempertahankan kondisi infrastruktur jalan maupun pengairan dalam kondisi baik ditambah dengan kenyamanan dan kepuasan masyarakat. 26

27 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Bina Marga dan Pengairan VISI Mewujudkan infrastruktur di bidang kebinamargaan dan pengairan yang mantap, baik kualitas maupun kuantitas guna mendukung Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Badung MISI Sedangkan Misi yang dicanangkan dalam mewujudkan Visi tersebut, antara lain : 1. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur 2. Meningkatkan kualitas perencanaan dibidang kebinamargaan dan pengairan. 3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dibidang kebinamargaan dan pengairan 4. Pembangunan dan peningkatan serta operasi dan pemeliharaan jaringan jalan agar dapat menumbuhkembangkan sektor-sektor perekonomian, baik sektor produksi / primer, sektor sekunder dan sektor tersier. 5. Perlindungan sumber-sumber air permukaan, penataan serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pengairan, baik sungai, jaringan irigasi maupun DAM / Bendung. 6. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait ( Subak, Lembaga Adat, Instansi lainnya yang terkait ) 7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dibidang kebinamargaan dan pengairan 8. Penegakan supremasi hukum dibidang kebinamargaan dan pengairan 27

28 4.2. Tujuan dan Sasaran. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Bina marga dan Pengairan sampai akhir tahun Renstra adalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas yaitu : Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana infrastruktur kebinamargaan dan pengairan. Sasaran : 1. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dalam Kondisi Baik 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. 3. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Pengairan yang Berkondisi Baik. 4. Optimalnya Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dan Pengairan Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran dapat dicapai strategi serta kebijakanan-kebijakan antara lain : Strategi : Pencapaian masing masing tujuan dan sasaran dilaksanakan dalam bentuk program, kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang ada. Pelaksanaan dari program dan kegiatan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah berserta perubahannya. Sasaran Strategis yang dianggap mampu mengukur kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan yaitu 28

29 1. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dalam Kondisi Baik 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. 3. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Pengairan yang Berkondisi Baik. 4. Optimalnya Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dan Pengairan. Apabila indikator kinerja sasaran 1, 2 dan 3 tercapai mencerminkan Kondisi jalan layak untuk dilalui dengan aman dan nyaman, sehingga layanan jalan terhadap kendaraan yang melewati diatasnya akan sangat memenuhi harapan pengguna. Demikian juga halnya dengan pengairan apabila tercapai akan mencerminkan baiknya kondisi jaringan irigasi yang menyebabkan sedikitnya kebocoran air yang dialirkan melalui saluran irigasi sehingga berakibat terpenuhinya kebutuhan air pada sawah yang ada di Kabupaten Badung serta berdampak pada peningkatan hasil produksi pertanian dan kesejahteraan para petani. Namum demikian pemenuhan sarana dan prasarana baik bidang Kebinamargaan maupun Pengairan perlu juga diimbangani dengan tingkat kepuasan masyarakat sehingga program-program yang dijalankan benar-benar telah menyentuh dan memenuhi rasa kepuasan masyarakat sebagai pemakai jalan dan pemakai sarana maupun prasarana pengairan. Kebijakan : - Melalui Program Pembangunan, Peningkatan, Pemeliharaan - Mengacu Pada Kondisi dan Menselaraskan melalui Musrenbang - Mengacu pada jadwal pelaksanaan kegiatan - Melaksanakan pengawasan dan pengendalian mutu - Melaksanakan kegiatan pemeliharaan pasca serah terima kegiatan - Melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat. 29

30 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan yang menginjak Tahun ke empat berdasarkan isu-isu strategis, pencapaian kinerja telah direview sehingga sasaran dan indikator dalam pencapaian tujuan Tahun yang merupakan dua tahun terakhir rencana strategis lima tahunan seperti dibawah ini : TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN Meningkatkan kualitas 1. Terwujudnya Kualitas Sarana Prosentase Jalan 91,00 % 93,00% sarana dan prasarana dan Prasarana Kebinamargaan Kabupaten dalam Kondisi infrastruktur dalam Kondisi Baik Baik kebinamargaan dan pengairan 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan Jumlah Ruas Jalan yang terbeautyfikasi 20 ruas 24 ruas 3. Terwujudnya Kualitas Sarana 1. Prosentase Jaringan 93,92% 94,68% dan Prasarana Pengairan yang Irigasi dalam Kondisi Berkondisi Baik Baik 2. Luasan Sawah yang Ha Ha Terlayani Jaringan Air Irigasi 3. Jumlah Mata Air yang 2 Mata Air 2 Mata Air dikonservasi 4. Prosentase Luas 90 % 95 % Kawasan Bebas Banjir 4. Optimalnya Pelayanan Sarana 1. Tingkat Kepuasan 65,00 75,00 dan Prasarana Kebinamargaan Masyarakat Pengguna dan Pengairan Jalan 2. Tingkat Kepuasan 70,00 80,00 Masyarakat terhadap layanan pengujian 3. Tingkat Kepuasan 65,00 75,00 Masyarakat terhadap Pelayanan Saluran Pengairan Rencana tersebut dituangkan dalam rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja serta pendanaan indikatif sebagai berikut : 30

31 TARGET KINERJA PROGRAM/ SASARAN INDIKATOR TAHUN 2014 TAHUN 2015 KEGIATAN Target Dana (Rp) Target Dana (Rp) Terwujudnya Prosentase Kualitas Sarana Jalan dan Prasarana Kabupaten Kebinamargaan dalam Kondisi dalam Kondisi Baik Baik Terwujudnya Jumlah Ruas Beautyfikasi Ruas Jalan yang Jalan di Kawasan terbeautyfikasi Perkotaan Terwujudnya Prosentase Kualitas Sarana Jaringan dan Prasarana Irigasi dalam Pengairan yang Kondisi Baik Berkondisi Baik Luasan Sawah yang Terlayani Jaringan Air Irigasi Peningkatan Jalan 91,00% ,50 93,00% dan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 20 ruas 24 ruas Pengembangan dan 90,75% ,68% Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya Ha Ha Jumlah Mata Air yang dikonservasi 2 Mata Air 2 Mata Air Prosentase 90 % 95 % Luas Kawasan Bebas Banjir Optimalnya Tingkat Peningkatan 65,00 Belum dimasukkan 75, Pelayanan Sarana Kepuasan pengembangan dalam anggaran dan Prasarana Pengguna sistem pelaporan program Kebinamargaan Jalan capaian kinerja dan dan Pengairan keuangan Tingkat 70,00 80,00 Kepuasan Masyarakat terhadap layanan pengujian Tingkat 65,00 75,00 Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan saluran pengairan 31

32 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM Didalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Badung. Selanjutnya perlu ditetapkan Indikator Kinerja SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mendukung pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD tersebut. Indikator Kinerja SKPD yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun sebagai komitmen untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJM telah dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun sampai akhir Tahun 2013 dengan pencapaian hasil yang signifikan telah memenuhi target, sehingga untuk kelanjutannya ditetapkan perubahan target pencapaian sehingga Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Badung berhasil secara maksimal. Adapun Perubahan Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Badung adalah sebagai berikut: INDIKATOR Kondisi Awal TARGET TAHUN Kondisi Akhir Prosentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik Akhir Tahun 2013, 99,16% Jalan di Kabupaten Badung berkondisi mantap ( sedang sampai baik), 89,07 % Berkondisi Baik. 2. Jumlah Ruas Jalan yang Tahun 2013 sebanyak 9 ruas terbeautyfikasi telah terbeautyfikasi tetapi belum menjadi indikator kinerja 3. Prosentase Jaringan Irigasi dalam Akhir tahun 2013 kondisi Kondisi Baik jaringan irigasi berkondisi baik sebesar 93,19% 4. Luasan Sawah yang Terlayani Jaringan Air Irigasi 5. Jumlah Mata air yang dikonservasi 6. Prosentase Luas Kawasan Bebas Banjir 91,00 % 93,00% Pada Akhir tahun 2015; 93,00 % jalan di Kabupaten Badung Berkondisi baik 20 ruas 24 ruas Pada akhir Tahun 2015, 24 ruas jalan telah terbeautyfikasi 93,92% 94,68% Pada Akhir tahun 2015, 94,68% jaringan irigasi di Kabupaten Badung Berkondisi baik Ha sawah terlayani Ha jaringan air irigasi 2 Mata 2 Mata 2 mata air dapat dikonservasi untuk dapat dimanfatkan oleh petani Air Air 95 % luas kawasan bebas % banjir 32

33 Tingkat Kepuasan Masyarakat Tahun 2013 belum menjadi 65,00 75,00 Pada akhir Tahun 2015 Pengguna Jalan indikator dan belum dilakukan Kepuasan Masyarakat survey terpenuhi 8. Tingkat Kepuasan Masyarakat 70,00 80,00 terhadap layanan pengujian 9. Tingkat Kepuasan Masyarakat 65,00 75,00 terhadap Pelayanan Saluran Pengairan 33

34 BAB VII PENUTUP Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dibuat sebagai acuan pelaksanaan setiap tahunnya untuk lima tahun mendatang. Setiap tahunnya untuk perencanaan program maupun kegiatan prioritas agar mengacu kepada Rencana Program, Indikator Kinerja dan kelompok sasaran serta pendaan indikatif yang sudah tertuang dalam lampiran Renstra dan sudah mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan sepenuhnya memuat program kerja dan kegiatan prioritas selama lima tahun mendatang untuk mencapai target-target sesuai dengan Tugas pokok dan fungsi SKPD. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan RENSTRA Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung ini disampaikan terima kasih Mangupura, September 2014 Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung IDA BAGUS SURYA SUAMBA,ST,MT Pembina Tk.I Nip

35 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah No 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Tahun 2010 2015. Dan Renstra yang disusun

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung menyusun Rencana Stategis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKjIP TAHUN 2015 DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BADUNG Mangupura, Januari 2016 KATA PENGANTAR P uji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis 2011 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2014. Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), diperlukan perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran kinerja sesuai dengan batasan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG JALAN GAJAH MADA NO 47 SEMARAPURA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Gajah Mada Nomor 47 Telp. (0366)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), diperlukan perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran kinerja sesuai dengan batasan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015-2018

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Urusan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh berbagai instansi sektor dan dikoordinasikan oleh Badan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi Dan Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Visi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan : Terwujudnya sarana dan prasarana infrastruktur

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG ccpemerintah DINAS KABUPATEN CIPTA KARYA BADUNG PUSAT PEMERINTAHAN BADAN PERE MANGUPRAJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN BANYUWANGI \ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CIAMIS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ciamis pada

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dokumen rencana strategis yang pada subtansinya diarahkan untuk mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran renstra Kabupaten Bandung, yaitu tujuan sasaran capaian kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 172 LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Pekerjaan Umum 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Dinas Binamarga. Kabupaten Garut. Jalan Raya Samarang No 117 Garut

Rencana Strategis. Dinas Binamarga. Kabupaten Garut. Jalan Raya Samarang No 117 Garut 2014-2019 Rencana Strategis Dinas Binamarga Kabupaten Garut Jalan Raya Samarang No 117 Garut KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Kabupaten Garut 2014-2019, merupakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung Dinas Pekerjaan Umum Dati I Lampung berdiri pada tanggal 11 maret 1967 berdasarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah menuntut dikembangkannya berbagai

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN

Lebih terperinci

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN GAMBARAN UMUM ORGANISASI Kabupaten Karawang yang menurut data statistik tahun 2012 mempunyai luas wilayah 1.753,27 KM 2 dengan jumlah penduduk 2.207.181 jiwa, selain

Lebih terperinci

Rencana kerja (Renja) 2014

Rencana kerja (Renja) 2014 Bab III RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA 3.1. Evaluasi Rencana Dinas Bina Marga Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa visi dan misi kepala

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan. 1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS

BAB III ISU ISU STRATEGIS BAB III ISU ISU STRATEGIS 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarka Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kedudukan susunan organisasi, tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan dengan berlakunya Otonomi Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 32 T a h u n 2 0 0 4 t e l a h

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA Alamat : Kompleks Perkantoran Pemkab km.12,5 Kecamatan Muara Beliti RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PU BINA MARGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab

Lebih terperinci

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN INFORMASI YG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK 1.a. Kedudukan domisili beserta alamat lengkap No.

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Renja SKPD atau Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi sebagai penunjang sektor lain berperan sangat penting dalam perekonomian suatu daerah. Untuk itu pemerintah daerah dituntut untuk dapat menyelenggarakan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci