KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2013 Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik, Darlis Darwis, SE,MM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2013 Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik, Darlis Darwis, SE,MM"

Transkripsi

1

2

3

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya penyusunan Buku Profil Pendataan Keluarga Tahun 2012 telah dapat diselesaikan. Pendataan Keluarga Tahun 2012 merupakan kegiatan pendataan yang ke-20 (dua puluh) kali. Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2012 didasarkan pada Instruksi Kepala BKKBN nomor, 82/INS/G4/2012 tanggal 26 Maret 2012, tentang Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2012 disertai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 470/2476/SJ tanggal 29 Juni 2012 yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia untuk memperkuat dukungan di daerah. Proses pelaksanaan pengumpulan kegiatan Pendataan Keluarga tahun 2012 dilakukan melalui kunjungan rumah ke rumah oleh PLKB/PKB, para kader pendata dan tokoh masyarakat selama 3 bulan, dari 1 Juli sampai dengan 30 September 2012, sebagai bagian kegiatan dari Sistem Pencatatan Pelaporan Program KKB Nasional yang telah dibakukan. Buku Profil Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 merupakan pemutakhiran data keluarga hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011, berisi gambaran tentang ciri maupun keadaan umum keluarga, yang berkaitan dengan kondisi dan potensi keluarga, dalam himpunan data demografi, data keluarga berencana dan data keluarga sejahtera per wilayah yang sangat strategis bagi pengelolaan Program KKB Nasional khususnya dan umumnya diminati oleh pemerhati dan pengguna data hasil Pendataan Keluarga. Kami menyadari masih adanya keterbatasan dalam penyusunan Buku Profil ini. Untuk itu kami mengharapkan saran perbaikan dan masukan untuk penyempurnaan yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah mengumpulkan data keluarga serta memberikan masukan dan saran perbaikan, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga karya ini dapat bermanfaat untuk kepentingan pengelolaan Program KKB Nasional dan program pembangunan keluarga dan masyarakat di Indonesia. Jakarta, April 2013 Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik, Darlis Darwis, SE,MM i

5 ii

6 KATA SAMBUTAN Dalam rangka menunjang tersedianya data dan informasi Program KKB Nasional, sejak awal program telah dilakukan melalui pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Progam KB Nasional, khususnya Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB Nasional, guna memonitor keseluruhan rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan program secara berkelanjutan. Pendataan Keluarga yang merupakan bagian dari Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB Nasional, merupakan langkah pengumpulan data keluarga yang dilakukan setiap tahun untuk mendapatkan data dan informasi yang mutakhir tentang data demografi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Dalam pelaksanaan pendataan keluarga ini sesungguhnya bukan hanya berfungsi untuk mengumpulkan data keluarga, tetapi sekaligus berfungsi pula sebagai alat advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dan keluarga dalam Program KKB Nasional. Pendataan Keluarga yang dilakukan pada tahun 2012 ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Kepala BKKBN Nomor 82/INS/G4/2012 tanggal 26 Maret 2012, tentang pelaksanaan Pendataan Keluarga, serta diperkuat dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 470/2476/SJ tertanggal 29 Juni 2012 kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia. Berbagai data dan informasi hasil pendataan keluarga ini merupakan sebagian tugas Bidang Informasi Keluarga (Service Center), guna memberikan dukungan dalam penyediaan data yang sangat diperlukan oleh bidang-bidang operasional, baik Bidang KB-KR, Bidang KS-PK maupun Bidang Kependudukan (Mission center), terutama dalam mengidentifikasi target sasaran dan pencapaian Program KKB Nasional di lini lapangan. Ditingkat lapangan hasil pendataan keluarga ini menjadi bahan utama untuk disosialisasikan dalam forum Sarasehan Pendataan Keluarga sebagai wahana mencari solusi dalam mengatasi berbagai masalah keluarga, baik untuk kepentingan internal Program KKB maupun untuk mengkoordinasikan dengan sektor-sektor lain terkait dalam program pembangunan keluarga di daerah. Buku Profil Pendataan keluarga Tahun 2012 ini adalah hasil kerja yang dilakukan bersama antara Pemerintah dan masyarakat dalam upaya penyediaan data informasi yang mutakhir dari seluruh keluarga yang didata, serta merupakan himpunan kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2012 yang dilakukan di seluruh Indonesia. Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber data utama, yang dapat menunjang kebutuhan penyediaan data dan informasi keluarga bagi pengelolaan Program KKB Nasional. Akhirnya dalam kesempatan ini pula, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak, terutama para penyusun buku, dan para Petugas Lapangan/Penyuluh KB, para Kader pendata, dan tokoh masyarakat di lini lapangan, yang telah bersusah payah mengumpulkan dan melaporkannya, sehingga menjadi data dan informasi yang sangat bermanfaat bagi pengelolaan Program KKB Nasional. Jakarta, April 2013 Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Drs. Hardiyanto iii

7 iv

8 DAFTAR ISI Kata Pengantar Kata Sambutan Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Ruang Lingkup 3 D. Manfaat 5 Bab II. Pelaksanaan Pendataan Keluarga 7 A. Batasan Pengertian 7 B. Persiapan Pendataan Keluarga 10 C. Pelaksanaan Pendataan Keluarga 11 D. Pengelohan dan Penyajian Hasil Pendataan 12 Bab III. Cakupan Dan Hasil Pendataan Keluarga 15 A. Cakupan Pendataan Keluarga Wilayah Sasaran 16 B. Hasil Pendataan Keluarga Demografi Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera 34 Bab IV. Penutup i iii v 37 v

9 vi

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Pendataan Keluarga yang dilaksanakan sejak tahun 1994 yang didasarkan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera merupakan bagian dari Sistem Informasi dan Manajemen Program KB Nasional, berkaitan dengan penyediaan informasi dan data keluarga untuk mendukung pelaksanaan operasional dan manajemen Program KKB Nasional. Data hasil Pendataan Keluarga sebagai sumber data dan informasi pelaksanaannya diharapkan benar-benar dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya serta memberikan gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang keadaan dilapangan. Dengan diterbitkannya UU No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mekanisme pendataan keluarga/pemutakhiran data keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang berkaitan dengan parameter kependudukan dalam berbagai program pembangunan berwawasan kependudukan di semua tingkatan wilayah. Kegiatan Pendataan Keluarga tahun 2012 ini merupakan kegiatan pengumpulan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang sudah dilaksanakan selama 20 (dua puluh) kali sejak tahun 1994 untuk menyediakan data sasaran Program KKB Nasional. Oleh karena itu, Pendataan Keluarga menjadi sarana operasional untuk para petugas dan pengelola untuk mengetahui sasaran secara seksama guna mempertajam segmentasi sasaran program. Pendataan Keluarga ini akan menghasilkan data dan informasi secara mikro yang meliputi aspek demografi, keluarga berencana, keluarga sejahtera dan individu anggota keluarga sejak tahun Pendataan Keluarga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan cara langsung mendatangi keluarga-keluarga melalui kunjungan dari rumah ke rumah, bertujuan untuk mendapatkan data primer tentang keluarga oleh para kader atau petugas pendata setempat. Untuk aspek keluarga sejahtera dikumpulkan dengan menggunakan 13 variabel yang meliputi 21 indikator sesuai dengan pemikiran para pakar sosiologi dalam membangun keluarga sejahtera, dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang menjadi kebutuhan setiap keluarga, yang terdiri dari kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psychologis, kebutuhan pengembangan, serta kebutuhan aktuallisasi diri dalam berkontribusi bagi masyarakat di lingkungannya. Dengan demikian hasil Pendataan Keluarga akan berguna pula bagi keluarga dan masyarakat untuk membantu dirinya dalam menuntaskan keluarga dari ketertinggalan dan meningkatkan kualitas keluarga, berdasarkan tingkat kesejahteraannya, yaitu tahap Keluarga Prasejahtera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus. Penentuan indikator-indikator dalam tahapan keluarga sejahtera yang telah disepakati mempunyai sifat sebagai berikut : Strategis, karena sangat esensial dan mempunyai daya ungkit tinggi; Sensitif, berarti sangat mudah serta cepat untuk menerima pengaruh dan upaya kearah perubahan; Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

11 Applicable, berarti dapat diterapkan dengan mudah, cocok dan tepat serta mudah dilaksanakan; Observable, berarti dapat diamati dan dilihat, sehingga tidak sulit mengenalinya di lapangan; Measurable, berarti dapat diukur dengan menggunakan ukuran volume, besar, tingkat, luas frekuensi dan sebagainya; Mutable, berarti dapat diubah dan diadakan intervensi untuk memperbaiki keadaan tersebut. Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2012, merupakan kegiatan pengumpulan data keluarga dengan menggunakan formulir Pendataan Keluarga (R/I/KS). Dalam melakukan pemutakhiran data keluarga ini pendata mengumpulkan data berdasarkan R/I/KS sebelumnya atau Daftar Keluarga dan Anggota Keluarga (DKAK), untuk mendata kembali perubahan data keluarga dengan Catatan Kader Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK- Kader) yang dihimpun dan dipindahkan kedalam di Buku Catatan PLKB Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-PLKB) dan formulir Mutasi Data Keluarga (F/I/MDK). Secara berjenjang dari tingkat Dusun/RW atau Desa/Kelurahan hasil pendataan atau pemutakhiran data ini dibuat laporan rekapitulasi hasil pendataan keluarga sampai ke tingkat Pusat. Oleh karena itu, hasil pendataan keluarga tahun 2012 yang diulas dalam laporan ini berdasarkan pada laporan rekapitulasi dari tingkat provinsi. Pada tahun 2012 ini, beberapa daerah telah melakukan pendataan keluarga dengan menggunakan formulir F/I/MDK/08. Instrumen fomulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK) atau F/I/MDK/08, memuat variabel data keluarga yang lengkap dalam satu lembar untuk setiap keluarga. Dengan formulir MDK ini data keluarga dikumpulkan oleh para kader pendata bersama PLKB/PKB, lalu dihimpun di tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dilakukan perekaman dan pengolahan. Untuk memudahkan perekaman dan pengolahan data ini, dikembangkan pula program aplikasi pendataan keluarga yang praktis dan mudah dilakukan oleh para petugas pengelola data di tingkat Kabupaten/Kota. Pada buku Profil Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 ini disajikan hasil pelaksanaan Pendataan Keluarga secara garis besar yang meliputi cakupan laporan pendataan baik wilayah maupun sasaran, serta hasil pendataan yang meliputi data demografi, data keluarga berencana dan data keluarga sejahtera. Dan pada pendataan tahun 2012, ada 1 kab/kota yang tidak melakukan Pendataan Keluarga yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku. B. T u j u a n 1. Umum Diperolehnya data basis keluarga dan individu anggota keluarga yang memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan Program KKB Nasional untuk kepentingan operasional langsung di lapangan serta kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian dan penilaian oleh pengelola dan pelaksana di semua tingkatan. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

12 2. Khusus a. Tersedianya data demografi meliputi : 1) Jumlah kepala rumah tangga; 2) Jumlah kepala keluarga menurut status perkawinan, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan; 3) Jumlah keluarga yang mendapatkan kredit mikro/bantuan modal; 4) Jumlah jiwa dalam keluarga, menurut jenis kelamin; 5) Jumlah wanita usia subur (umur tahun) dalam keluarga; 6) Jumlah jiwa menurut jenis kelamin serta menurut kelompok umur tertentu (bayi 0-<1 tahun, balita 1-<5 tahun, 5-6 tahun, 7-15 tahun, tahun, tahun, dan 60 tahun ke atas); b. Tersedianya data keluarga berencana meliputi : 1) Jumlah pasangan usia subur (PUS), menurut kelompok umur (<20 tahun, tahun, tahun); 2) Jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta KB menurut jalur pelayanan (pemerintah dan swasta); 3) Jumlah peserta KB yang Implantnya dicabut tahun depan; 4) Jumlah pasangan usia suburbukan peserta KB (hamil, ingin anak segera, ingin anak ditunda, tidak ingin anak lagi). c. Tersedianya data tahapan keluarga sejahtera meliputi : 1) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera; 2) Jumlah Keluarga Sejahtera I; 3) Jumlah Keluarga Sejahtera II; 4) Jumlah Keluarga Sejahtera III; 5) Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus. d. Tersedianya data individu keluarga meliputi : 1) Nama; 2) Alamat; 3) Hubungan dengan kepala keluarga; 4) Jenis kelamin; 5) Tanggal, bulan dan tahun kelahiran; 6) Pendidikan terakhir; 7) Pekerjaan; 8) Perubahan (mutasi). C. Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran Pendataan Keluarga adalah keluarga sebagaimana yang dimaksud dan tertuang dalam Undang-undang nomor 10 tahun 1992, yaitu keluarga dan individu anggota keluarga disetiap wilayah. Pendataan Keluarga mencakup 4 (empat) aspek, yaitu sebagai berikut : Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

13 a. Aspek Demografi b. Aspek Keluarga Berencana c. Aspek Tahapan Keluarga Sejahtera d. Aspek Individu Anggota Keluarga Di dalam Aspek Keluarga Sejahtera ini diklasifikasikan keluarga dalam tahapan dengan indikator-indikator tertentu, yaitu: 1) Tahapan Pra Sejahtera; Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan Keluarga Sejahtera I. 2) Tahapan Keluarga Sejahtera I; Adalah keluarga yang baru dapat memenuhi indikator-indikator berikut: (1) Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih; (2) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian; (3) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai, dinding yang baik; (4) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan; (5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi; (6) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. 3) Tahapan Keluarga Sejahtera II Adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator Tahapan Keluarga Sejahtera I (indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut; (7) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing; (8) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/ telur; (9) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu pasang pakaian baru dalam setahun; (10) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah; (11) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing; (12) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan; (13) Seluruh anggota keluarga umur tahun bisa baca tulisan latin; (14) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

14 4) Tahapan Keluarga Sejahtera III ; Adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator Tahapan keluarga Sejahtera I dan Indikator Keluarga Sejahtera II (Indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut; (15) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama; (16) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang; (17) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi; (18) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal; (19) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/tv. 5) Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus; Adalah keluarga yang memenuhi indikator Tahapan keluarga Sejahtera I, Indikator Keluarga Sejahtera II dan Indikator Keluarga Sewjahtera III (Indikator 1 s/d 19) dan indikator berikut; (20) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial; (21) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat. 2. Jangkauan Jangkauan Pendataan Keluarga meliputi wilayah Rukun Tetangga (RT), Dusun/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai ke tingkat Nasional. D. Manfaat Data yang dikumpulkan melalui Pendataan Keluarga terutama bermanfaat untuk : 1. Penentuan sasaranprogram KB dan Keluarga Sejahtera yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi dan kebutuhan aktual dari masing-masing keluarga yang ada di setiap tingkatan wilayah. 2. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB, dan tingkat pencapaian tahapan Keluarga Sejahtera tiap keluarga di suatu wilayah tertentu. 3. Penentuan program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dan setiap wilayah tertentu di dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera. 4. Sarana motivasi untuk mendorong setiap keluarga meningkatkan tahap kesejahteraannya, serta sekaligus untuk merangsang kepedulian keluarga-keluarga yang sudah lebih mampu untuk bersama-sama mengangkat tingkat kesejahteraan keluarga-keluarga yang kurang mampu yang ada di lingkungannya. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

15 5. Kepentingan program pembangunan sektor-sektor lain, terutama yang berkaitan dengan pembangunan dan pemberdayaan keluarga, seperti program-program pengentasan kemiskinan atau ketertinggalannya dalam berbagai aspek kehidupan. 6. Merencanakan, memantau maupun menilai program-program dukungan yang dilakukan terhadap suatu wilayah atau suatu kelompok masyarakat di suatu tingkat wilayah tertentu. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

16 BAB II PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA A. Batasan dan Pengertian Di dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga ini dipergunakan batasan/pengertian terhadap beberapa istilah sebagai berikut : 1. Pendataan Keluarga Adalah kegiatanpengumpulan data primer tentang data Demografi, data Keluarga Berencana, data tahapan Keluarga Sejahtera dan data Individu yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (Pemda dan BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan (bulan Juli sampai September setiap tahun) melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah. 2. Rumah Tangga Adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur, atau seorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan serta mengurus keperluan sendiri. 3. Kepala Rumah Tangga Adalah : a. Orang Laki-laki atau orang perempuan dengan tanpa memandang status perkawinan, bertempat tinggal seorang diri; b. Orang laki-laki tanpa memandang status perkawinan, juga bertempat tinggal dengan orang perempuan dan atau dengan anak-anak; c. Orang perempuan dengan tidak memandang kedudukannya dalam keluarga, bertempat tinggal dengan anak di bawah umur atau dengan anak-anaknya sendiri; d. Orang hidup yang bertempat tinggal seorang diri; e. Kepala kesatrian, asrama, dan lain-lain perumahan, dimana beberapa orang bertempat tinggal bersama-sama; f. Orang yang menjadi atau dianggap menjadi kuasa wakil orang yang terganggu ingatannya; g. Kuasa dari orang yang kehilangan hak menguasai atau mengurus harta bendanya, menurut Keputusan Pengadilan. 4. Keluarga Adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (pasal 1 ayat 10 UU No. 52 tahun 2011). Secara implisit dalam batasan ini yang dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah. Apabila ada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami/istri atau anak-anaknya, maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri (keluarga lain atau keluarga baru). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

17 5. Kepala Keluarga Adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/ suaminya dan atau anak-anaknya. 6. Keluarga Mendapatkan Kredit Mikro/Bantuan Modal Adalah keluarga yang pada saat pendataan sedang mendapatkan/ menggunakan kredit mikro dari berbagai sumber, dengan batas maksimal Rp ,-. 7. Jumlah Jiwa dalam Keluarga Adalah jumlah semua anggota keluarga yang terdiri dari kepala keluarga sendiri, istri/suaminya dan atau dengan anak (anak-anak) nya serta anak angkat yang ikut dalam keluarga tersebut yang belum berkeluarga, baik yang tinggal serumah maupun yang tidak tinggal serumah. 8. Wanita Usia Subur Adalah wanita yang berumur tahun baik yang berstatus kawin maupun yang belum kawin atau janda. 9. Bayi (umur < 1 th) yang mengikuti posyandu. Adalah bayi yang berumur kurang dari 1 tahun pada saat Pendataan Keluarga dilaksanakan mengikuti kegiatan posyandu. 10. Balita (umur 1 - < 5 th) mengikuti posyandu. Adalah bayi yang berumur 1-< 5 tahun pada saat Pendataan Keluarga dilaksanakan mengikuti kegiatan posyandu. 11. Pasangan Usia Subur Adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan suami-istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan). 12. Peserta Keluarga Berencana Adalah pasangan usia subur yang pada saat pendataan sedang memakai atau menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi modern. Dalam pengertian ini tidak termasuk cara-cara kontrasepsi tradisional, seperti pijat urut, jamu dan juga tidak termasuk cara-cara KB alamiah seperti pantang berkala, senggama terputus dan sebagainya. 13. Peserta KB Pemerintah Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan pemerintah. Misalnya: Puskesmas, Klinik KB/ Rumah Sakit Pemerintah. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

18 14. Peserta KB Swasta Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan Swasta. Misalnya: Rumah Sakit Swasta, Dokter/Bidan Praktek Swasta, Apotek, Toko Obat dan lain-lainnya. 15. Peserta KB Implant yang Implantnya perlu dicabut tahun depan. Adalah peserta KB Implant pada saat dilaksanakan pendataan keluarga Implantnya perlu atau sudah saatnya untuk dicabut tahun depan. 16. Pasangan Usia Subur "Hamil" Adalah Pasangan Usia Subur yang istrinya sedang hamil. 17. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Ingin Anak Segera" Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan masih menginginkan anak dengan batas waktu kurang dari dua tahun. 18. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Ingin Anak Ditunda" Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan menginginkan kelahiran anak ditunda dengan batas waktu dua tahun lebih. 19. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Tidak Ingin Anak Lagi" Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi dan tidak ingin anak lagi. 20. Keluarga Pra Sejahtera Yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan dasar bagi anak usia sekolah. 21. Keluarga Sejahtera Tahap I Yaitu keluarga-keluarga yang baru dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan akan agama/ibadah, kualitas makanan, pakaian, papan, penghasilan, pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana. 22. Keluarga Sejahtera Tahap II Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (developmental needs), seperti kebutuhan untuk Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

19 peningkatan pengetahuan agama, interaksi dengan anggota keluarga dan lingkungannya, serta akses kebutuhan memperoleh informasi. 23. Keluarga Sejahtera Tahap III Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, seperti memberikan sumbangan (kontribusi) secara teratur kepada masyarakat, dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan, serta berperanserta secara aktif, seperti menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan sebagainya. 24. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, yaitu kebutuhan dasar, sosial psikologis, pengembangan serta aktualisasi diri, terutama dalam memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Untuk kepentingan pemetaan Keluarga Sejahtera, maka bagi setiap tahapan keluarga sejahtera diberikan tanda dengan warna-warna khusus yaitu : a. Keluarga Pra Sejahtera dengan warna Merah. b. Keluarga Sejahtera Tahap I dengan warna Kuning. c. Keluarga Sejahtera Tahap II dengan warna Coklat. d. Keluarga Sejahtera Tahap III dengan warna Hijau. e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus dengan warna Biru. B. Persiapan Pendataan Keluarga Waktu yang digunakan untuk persiapan melaksanakan Pendataan Keluarga selama 2 (dua) minggu mulai tanggal 15 sampai dengan 30 Juni 2012, yang meliputi persiapan sarana, tenaga, dana dan metode Pendataan Keluarga. Termasuk kegiatan yang dilakukan dalam persiapan Pendataan Keluarga adalah : 1. Memperhitungkan secara cermat kesesuaian antara cakupan wilayah, kondisi geografis, jumlah penduduk dan tenaga pendata yang akan terlibat dalam pendataan dengan waktu yang disediakan untuk pelaksanaan di lapangan selama 3 bulan. 2. Melatih atau memberikan orientasi bagi petugas pelaksana pendataan, membuat peta kerja, menyusun jadwal waktu pelaksanaan pendataan, melakukan pematangan kondisi disemua tingkat wilayah (provinsi, Kabupaten/ Kota, kecamatan dan Desa/Kelurahan, serta penyediaan dan pendistribusian formulir pendataan. 3. Melakukan koordinasi dan kerjasama yang erat dengan seluruh instansi/ organisasi yang terkait, untuk menggalang potensi wilayah dalam mempersiapkan tenaga, sarana, dana dan yang terutama kesepakatan dalam pola dan metoda operasional Pendataan Keluarga. 4. Melaksanakan KIE dan penyebarluasan informasi tentang pelaksanaan Pendataan Keluarga melalui media massa dengan memanfaatkan media cetak dan elektronik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

20 5. Membentuk Pos Koordinasi (POSKO) pendataan disemua tingkat wilayah untuk mempermudah pengendalian dalam pelaksanaan pendataan dengan menetapkan tim pelaksana pendataan yang berfungsi sebagai fasilitator, komunikator dan supervisor pelaksanaan Pendataan Keluarga, yang bekerja dibawah koordinasi POSKO. 6. Menyusun dan menetapkan pola operasional Pendataan Keluarga dengan metoda yang sesuai dengan jumlah dan kemampuan tenaga yang tersedia serta kondisi wilayah dengan tetap mengikuti prinsip dan mekanisme pelaksanaan pendataan yang telah ditentukan, antara lain: a. Pendataan harus mencakup secara lengkap seluruh keluarga yang ada disuatu wilayah kerja. b. Pengisian formulir pendataan dilakukan melalui kunjungan dari rumah ke rumah. c. Data yang diisikan kedalam formulir Pendataan Keluarga dimutakhirkan berdasarkan data dari hasil pencatatan perubahan yang ada. C. Pelaksanaan Pendataan Keluarga Pendataan Keluarga dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari tanggal 1 Juli sampai dengan 30 September tahun Tata Cara Pelaksanaan Pendataan Keluarga a. Melakukan pencanangan dan pendataan perdana di masing-masing tingkatan wilayah yang dilakukan oleh pimpinan wilayah, sebagai awal dimulainya Pendataan Keluarga di setiap RT. b. Di tingkat RT dimulai dengan inventarisasi jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang di data berdasarkan data di pengurus RT setempat. c. Berdasarkan data hasil inventarisasi petugas pendata membuat rencana pelaksanaan kunjungan rumah dengan menggunakan sket peta. d. Pelaksanaan pengisian R/I/KS dilakukan berdasarkan nomor urut pada sket peta yang telah dibuat melalui kunjungan dari rumah ke rumah oleh petugas pendata. 2. Pelaksana Pengumpulan Data melalui wawancara dan observasi a. Terdiri dari para kader masyarakat, seperti: kader KB, kader Posyandu, kader Dasa Wisma/PKK, Karang Taruna, Saka Kencana/Pramuka dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Pendataan Keluarga dilakukan dengan menggunakan Register Pendataan Keluarga (R/I/KS), serta Buku Catatan Kader Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-Kader). b. Pemindahan data dari C/I/PDK-Kader dalam Buku Catatan PLKB Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-PLKB) menurut wilayah pendataan. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

21 3. Penanggungjawab Pengumpulan Data Tanggungjawab pelaksanaan pengumpulan data berada di PLKB/Penyuluh KB beserta pada para Ketua RT, Kepala Dusun/RW dan para Kepala Desa/Kelurahan setempat. 4. Pengawas Pengumpulan Data Pengawas pelaksanaan Pendataan Keluarga berada pada para Pengawas PLKB di masing-masing kecamatan. 5. Bimbingan dan Pengamatan Pendataan Keluarga a. Pelaksanaan bimbingan dan pengamatan Pendataan Keluarga dilaksanakan oleh Tim POSKO secara berjenjang menurut tingkatan wilayah kerja. b. Materi bimbingan dan pengamatan terdiri dari unsur-unsur : Kelengkapan sarana formulir yang digunakan dalam Pendataan Keluarga. Cara pengisian formulir baik dari segi materi maupun teknis pengisiannya. Perkembangan cakupan hasil pelaksanaan pendataan secara berkala (mingguan) melalui penyajian laporan POSKO Pendataan Keluarga. Permasalahan yang ditemui baik sasaran maupun petugas pendata. 6. Petugas Pembuat Peta Keluarga Pembuatan Peta Keluarga atas dasar hasil pendataan dilakukan oleh PPKBD/Sub PPKBD dengan bantuan para Kader dengan bimbingan Penyuluh KB/PLKB setempat. D. Pengolahan dan Penyajian Hasil Pendataan Setelah selesai pelaksanaan pengumpulan data oleh kader pendata, maka dilanjutkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Hasil Pendataan Keluarga di tingkat RT dengan mengisi Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/08) ditindaklanjuti dengan pembuatan peta keluarga sebagai peta kerja dan bahan informasi dalam sarasehan di tingkat RT. 2. Setelah selesai dilakukan pendataan oleh Sub PPKBD dibuat Rekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Dusun/RW dengan menggunakan formulir Rek.Dus/R/I/KS/08 dan dikirimkan ke PPKBD. 3. Setelah Rek.Dus/R/I/KS/08 diterima seluruhnya oleh PPKBD lalu dibuat Rekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Desa/Kelurahan menggunakan Rek.Des/R/I/KS/08 dan dikirim ke PLKB/Penyuluh KB. 4. Setelah Rek.Des/R/I/KS/08 diterima seluruhnya oleh PLKB/Penyuluh KB lalu dibuat Rekapitulasi Pendataan Keluarga oleh PLKB/Penyuluh KB dan dikirimkan kepada Pengendali PLKB atau Petugas KB tingkat Kecamatan yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

22 5. Setelah Rek.Des/R/I/KS/08 diterima oleh Pengendali PLKB/Petugas KB di tingkat Kecamatan, lalu dibuat Rekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Kecamatan menggunakan Rek.Kec/R/I/KS/08 dan dikirimkan ke SKPD-KB Kabupaten/Kota dan kepada Camat setempat. 6. Setelah Rek.Kec/R/I/KS/08 diterima oleh SKPD-KB Kabupaten/Kota lalu dibuat laporan Rekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Kabupaten/Kota dengan menggunakan Rek.Kab/R/I/KS/08 dan mengirimkan ke BKKBN Provinsi. Disamping itu juga dilakukan pengolahan data, analisis dan penyajian oleh Petugas Pengelola Data pada SKPD-KB Kab/Kota untuk disampaikan kepada Bupati/Walikota dan sektor terkait di tingkat kabupaten/kota. 7. BKKBN Provinsi setelah menerima Rek.Kab/R/I/KS/08, oleh Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program (IKAP) dibuat laporan Rek.Prop/R/I/KS/08 dan mengirimkan ke BKKBN Pusat cq. Direktorat Pelaporan dan Statistik. Disamping itu, laporan tersebut dilakukan pengolahan data, analisis dan penyajian oleh Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program BKKBN Provinsi, kemudian di dibuat laporan ke tingkat Kabupaten/Kota dan sektor terkait di tingkat provinsi. 8. Direktorat Pelaporan dan Statistik melakukan pengolahan data Rek.Prop/R/I/KS/08 serta membuat ulasan dan diumpan balikkan ke BKKBN Provinsi dan keseluruh mitra kerja di tingkat Pusat. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

23 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

24 BAB III CAKUPAN DAN HASIL PENDATAAN A. Cakupan Pendataan Cakupan Pendataan ini adalah kemampuan kader KB dan PLKB/PKB mendata jumlah keluarga dan individu yang ada pada saat pendataan Keluarga. Cakupan pendataan terdiri dari cakupan laporan dari berbagai tingkatan wilayah yaitu tingkat Rukun Tetangga (RT), Dusun/Rukun Warga (RW), Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi serta cakupan sasaran Rumah Tangga, dan Keluarga pada Pendataan Keluarga Tahun Wilayah a. Rukun Tetangga Cakupan laporan dari tingkat Rukun Tetangga (RT) pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional sebanyak RT dari RT yang ada atau sebesar 99,36 %. b. Dusun/Rukun Warga Cakupan laporan dari tingkat Dusun/Rukun Warga (RW) pada Pendataan Keluarga Tahun 2012secara nasional sebanyak Dusun/RW dari Dusun/RW yang ada atau sebesar 99,73%. c. Desa/Kelurahan Cakupan laporan dari tingkat Desa/Kelurahan pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional sebanyak Desa/ Kelurahan dari Desa/Kelurahan yang ada atau sebesar 97,10 %. d. Kecamatan Cakupan laporan dari tingkat Kecamatan pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional sebanyak kecamatan dari kecamatan yang ada atau sebesar 97,21 %. Provinsi yang cakupan laporan Kecamatan mencapai 100% adalahdki Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Kepulauan Riau. e. Kabupaten/Kota Cakupan laporan dari tingkat Kabupaten/Kota pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional tercatat sebanyak 496 kabupaten/kota atau 99,80 % dari 497 kabupaten/kota yang ada. Ada 1 kabupaten/kota yang yang tidak melaporkan hasil Pendataan Keluarga yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

25 f. Provinsi Di tingkat Provinsi pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 cakupan laporannya mencapai 100%, berarti tidak ada satupun provinsi yang tidak melapor. Informasi secara rinci dapat dilihat pada Tabel Lampiran Sasaran a. Rumah Tangga Jumlah rumah tangga yang berhasil didata pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional sebanyak rumah tangga (99,31 %) dari rumah tangga yang ada. b. Keluarga Jumlah keluarga yang berhasil didata pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional sebanyak keluarga (99,13 %) dari keluarga yang ada. Persentase cakupan keluarga yang didata pada tahun 2012 turun 0,65 point persen bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 99,78%. Secara absolut jumlah keluarga didata meningkat dari keluarga pada tahun 2012 menjadi keluarga pada tahun Data yang lebih lengkap dan rinci dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2. Perkembangan cakupan wilayah dan keluarga yang didata selama dua tahun terakhir (2011 dan 2012) dapat dilihat pada Table 1 berikut ini. Tabel 1. CAKUPAN WILAYAH DAN KELUARGA HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 Tahun Rumah Tangga Keluarga RT RW PERSENTASE CAKUPAN WILAYAH Desa / Kel. Kec. Kab. / Kota Prov ,68 99,78 99,44 99,60 99,74 99,85 99,60 100, ,31 99,13 99,36 99,73 97,10 97,21 99,80 100,00 B. Hasil Pendataan Keluarga Tahun Demografi Data demografi yang disajikan dalam laporan ini mencakup keterangan yang berkaitan dengan keluarga, mencakup jumlah keluarga, kepala keluarga, jumlah jiwa dalam keluarga baik dalam bentuk agregat maupun kelompok umur, dan jumlah pasangan usia subur (PUS). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

26 a. Kepala Keluarga (KK) Informasi tentang Kepala Keluarga (KK) yang dikumpulkan dalam Pendataan Keluarga Tahun 2012 tercatat sebanyak KK atau 99,13 % dari jumlah keluarga yang ada sebanyak KK. Dari seluruh Kepala Keluarga yang didata itu dapat dirinci menurut karakteristiknya, seperti status jenis kelamin, status pekerjaan (bekerja dan tidak bekerja), status perkawinan (kawin dan janda/duda/belum kawin), dan tingkat pendidikan (tidak tamat SD, tamat SD- SLTP, tamat SLTA, dan tamat AK/PT). Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 yang secara nasional, Kepala Keluarga menurut status jenis kelamin tercatat sebanyak KK (88,33%) adalah KK laki-laki dan sebanyak (11,67 %) adalah KK perempuan. Daerah Provinsi yang prosentase KK dengan jenis kelamin perempuan yang tinggi adalah di Kepulauan Riau(31,32%), Aceh, (17,47%), Nusa Tenggara Barat (14,87%), Sulawesi Selatan (14,33%) dan Sumatera Barat (14,25%). Menurut status kawin para Kepala Keluarga yang didata itu sebanyak KK (86,51 %) berstatus kawin, dan sisanya sebanyak KK (13,49 %) berstatus janda/duda/belumkawin. Angka persentase tertinggi KK berstatus janda/duda/belum kawin adalah di Provinsi Aceh (19,04%), Nusa Tenggara Barat (17,24%), DI Yogyakarta (17,02%), Sulawesi Selatan (16,98%) dan Sumatera Barat (16,10%). Sedangkan angka persentase status kawin tertinggi ada di Provinsi Bali (92,34%), Papua Barat (91,16%), Riau (91,11%), Lampung (90,77%), Sumatera Selatan (90,66%), Kepulauan Riau (90,51%) dan Bengkulu (90,35%). Menurut status pendidikan dari Kepala Keluarga pada umumnya masih berpendidikan rendah yaitu sebanyak 67,91% dari seluruh Kepala Keluarga itu berpendidikan Tamatan SLTP kebawah bahkan 17,35% diantaranya tidak tamat SD. Provinsi dengan angka persentase tertinggi untuk KK berpendidikan Tidak Tamat SD adalah Provinsi Papua (43,27%), Nusa Tenggara Barat (31,71%), Nusa Tenggara Timur (29,44%)dan Gorontalo (29,36%). Sebaliknya angka persentase tertinggi untuk KK berpendidikan Tamat Akademi/Universitas adalah Provinsi DKI Jakarta (17,26%), Bengkulu (11,55%), Maluku (10,94%), Kepulauan Riau (10,90%) dan Kalimantan Timur (10,45%). Menurut status pekerjaan dapat diungkapkan bahwa sebanyak KK (89,50 %) berstatus bekerja, dan sebanyak KK (10,50 %) berstatus tidak bekerja. Provinsi dengan persentase KK tidak bekerja tertinggi adalah Provinsi Papua (21,21%), Maluku (16,28%), DKI Jakarta (15,62%), Banten (15,48%) dan Jawa Barat (15,12%). Sebaliknya angka persentase KK dengan status bekerja tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (96,35%), Bali (95,72%) dan Kalimantan Tengah (95,08%). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

27 PERSENTASE KEPALA KELUARGA TIDAK BEKERJA Papua Maluku DKI Jakarta Banten Jawa Barat Nusa Tenggara Barat Kepulauan Riau Sulawesi Selatan Aceh Papua Barat Bangka Belitung Kalimantan Timur Sumatera Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Utara Sumatera Utara DI Yogyakarta Lampung Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Selatan J a m b i Gorontalo Maluku Utara Sulawesi Tenggara R i a u B e n g k u l u Sumatera Selatan Kalimantan Tengah B a l i Nusa Tenggara Timur NASIONAL 16,28 15,62 15,48 15,12 13,99 13,54 10,15 12,04 12,78 9,71 9,70 9,33 9,24 9,24 8,48 8,22 7,92 7,36 7,29 7,05 7,01 6,95 6,92 6,79 6,75 6,56 6,37 6,06 5,78 4,92 4,28 3,65 10,50 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 21,21 Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 menunjukkan bahwa secara nasional sebanyak KK atau 8,15% dari keluarga yang didata berstatus mendapat bantuan modal. Angka persentase KK yang mendapat bantuan modal terendah ada di Provinsi Sumatera Utara (2,13%), Kalimantan Tengah (2,49%), dan Lampung (2,50%). Sementara itu angka persentase tertinggi terdapat di Provinsi Gorontalo (26,03%) dan Nusa Tenggara Timur (20%). Secara rinci karakteristik Kepala Keluarga menurut status jenis kelamin, status pekerjaan, status kawin dan status pendidikan serta status bantuan modal masing-masing Provinsi dapat dilihat pada Lampiran 3, 4 dan 5. Perkembangan karakteristik kepala keluarga selama dua tahun terakhir tidak banyak perubahan besar seperti terlihat pada tabel 2. Angka persentase kepala keluarga yang berstatus kawin relatif stabil (86%) pada tahun 2011 dan tahun Sedangkan untuk tingkat pendidikan meningkat lebih baik, yaitu angka persentase kepala keluarga yang Tidak tamat SD sedikit turun, dan yang berpendidikan Tamatan SLTA dan Tamat AK/PT sedikit meningkat di tahun Sementara itu angka persentase Kepala keluarga yang bekerja juga mengalami kenaikan. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

28 Tabel 2. PERSENTASE KK MENURUT STATUS KAWIN PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN BANTUAN MODAL HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 Tahun Jumlah Kepala Keluarga % KK Kawin PERSENTASE CAKUPAN WILAYAH Tidak Tamat SD Tamat SD-SLTP Tamat SLTA Tamat AK / PT % KK Berstatus Bekerja % KK Dapat Bantuan Modal ,44 18,15 50,72 24,29 6,84 89,03 8, ,51 17,35 50,56 24,99 7,10 89,50 8,15 PERSENTASE KEPALA KELUARGA TIDAK TAMAT SD Papua Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Gorontalo Sulawesi Barat Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Lampung Sulawesi Tenggara Kepulauan Riau B e n g k u l u Papua Barat Jawa Timur J a m b i Sumatera Barat Bangka Belitung Jawa Tengah DI Yogyakarta Aceh Banten Kalimantan Selatan Maluku Utara Sumatera Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Kalimantan Tengah R i a u B a l i Sumatera Utara Maluku Kalimantan Timur Jawa Barat DKI Jakarta 5,58 31,71 25,01 29,36 29,44 24,33 24,05 20,87 20,50 20,44 20,07 20,04 19,27 18,96 18,92 18,27 18,21 17,44 17,42 17,35 16,92 16,79 15,69 15,42 14,83 14,65 14,16 13,82 12,75 12,47 12,39 11,93 43,27 NASIONAL 17,35 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

29 b. Jumlah dan Rata-rata Jiwa per Keluarga Jumlah jiwa dalam keluarga yang terekam dalam pendataan keluarga tahun 2012 tercatat sebanyak jiwa. Terdiri dari jumlah jiwa dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak jiwa dan sebanyak jiwa perempuan atau sex ratio 101. JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sumatera Utara Banten Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Selatan DKI Jakarta Nusa Tenggara Barat Sumatera Barat Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur R i a u Aceh Kalimantan Selatan B a l i DI Yogyakarta J a m b i Papua Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Kalimantan Tengah B e n g k u l u Maluku Kepulauan Riau Bangka Belitung Sulawesi Barat Maluku Utara Gorontalo Papua Barat Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak KK, dapat diperoleh ratarata jumlah jiwa per keluarga sebesar 3,68 jiwa, artinya setiap keluarga mempunyai anggota keluarga sekitar 3-4 jiwa. Rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga lebih cenderung menggambarkan beban yang harus ditanggung oleh keluarga, dari pada menggambarkan kondisi tingkat fertilitas. Hal ini dikarenakan anak yang sudah berkeluarga (berstatus kawin) tidak lagi dihitung sebagai anggota keluarga. Semakin besar rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga berarti semakin berat beban yang harus ditanggung keluarga. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

30 Papua Barat Gorontalo Maluku Utara Sulawesi Barat Bangka Belitung Kepulauan Riau Maluku B e n g k u l u Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Papua J a m b i DI Yogyakarta B a l i Kalimantan Selatan Aceh R i a u Nusa Tenggara Timur Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat DKI Jakarta Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Lampung Banten Sumatera Utara Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat JUMLAH JIWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PER PROVINSI , , , , , , ,0 PEREMPUAN LAKI-LAKI Di wilayah Jawa Bali angka rata-rata jumlah jiwa per keluarga sebesar 3,52 jiwa atau lebih rendah dibanding wilayah Luar Jawa Bali I (3,88 ) dan Luar Jawa Bali II (4,01 ). Tiga provinsi di wilayah Jawa Bali yang angka rata-rata jiwa per keluarga masih tinggi antara lain Banten (4,00), DKI Jakarta (3,89) dan Bali (3,79). Di wilayah Luar Jawa Bali I, provinsi-provinsi yang rata-rata jumlah jiwa per keluarga tinggi antara lain Sumatera Utara (4,24), Sulawesi Barat (4,11) dan Kalimantan Barat (3,99). Sedangkan untuk wilayah Luar Jawa Bali II rata-rata jumlah jiwa per keluarga yang tinggi antara lain Provinsi Papua (5,00), Papua Barat (4,34), Nusa Tenggara Timur (4,32) dan Maluku (4,32). Gambaran angka rata-rata jumlah jiwa per keluarga di setiap provinsi dalam tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel Lampiran 6. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

31 Perkembangan rata-rata jumlah jiwa per keluarga secara nasional selama 2 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3. Angka rata-rata jumlah jiwa per keluarga secara nasional pada tahun 2011 dan 2012 menunjukkan sedikitpenurunan menjadi 3,68 jiwa per keluarga. Tabel 3. JUMLAH DAN RATA-RATA JIWA PER KELUARGA HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 TAHUN PENDATAAN KELUARGA JUMLAH JIWA RATA-RATA JIWA PER KELUARGA , ,68 c. Komposisi Jiwa dalam Keluarga menurut Kelompok Umur Jumlah jiwa dalam keluarga menurut komposisi kelompok umur adalah sebagai berikut: 1). Jumlah jiwa anggota keluarga yang berusia 0 - < 1 tahun (bayi) tercatat sebanyak jiwa atau 1,66 % dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentase jumlah bayi dibawah satu tahun ini yang tertinggi ada di Provinsi Papua (3,32%), sedangkan yang terendah ada di Provinsi DI Yogyakarta (0,41%). 2). Jumlah jiwa anggota yang berusia 1 - < 5 tahun tercatat sebanyak jiwa atau 5,79 % dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentase ini bervariasi dari terendah di ProvinsiJawa Timur (5,00%), dan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (8,12%). 3). Jumlah jiwa anggota keluarga umur 5-6 tahun tercatat sebanyak jiwa atau 3,70 % dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentase ini bervariasi dari terendah di Provinsi DI Yogyakarta (2,81%) dan teringgi di Provinsi Papua Barat (5,94%). 4). Jumlah jiwa anggota keluarga yang berusia 7-15 tahun (usia wajib belajar) secara nasional tercatat sebanyak jiwa atau 17,58 % dari seluruh jiwa dalam keluarga. Angka persentase anak usia sekolah (7-15 th) tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat (22,92%), dan terendah di Provinsi DI Yogyakarta (13,25%). 5). Jumlah jiwa anggota keluarga kelompok umur tahun secara nasional tercatat sebanyak jiwa atau sebesar 12,55 % dari seluruh anggota keluarga yang didata. Dilihat per provinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi Papua (23,87%), dan terendah di Provinsi D.I.Yogyakarta (8,89%). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

32 6). Jumlah jiwa anggota keluarga kelompok umur tahun secara nasional tercatat sebanyak jiwa atau sebesar 51,55 % dari seluruh anggota keluarga yang didata. Dilihat per provinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (58,05%), dan terendah di Provinsi Papua Barat (40,83%). 7). Jumlah jiwa anggota keluarga umur 60 tahun ke atas, secara nasional tercatat sebanyak jiwa atau 7,18 % dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi D.I. Yogyakarta (14,50%), dan terendah di Provinsi Papua (1,96%). Jumlah jiwa menurut komposisi umur per Provinsi hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Sedangkan perkembangan komposisi jiwa dalam keluarga menurut kelompok umur hasil pendataan keluarga tahun 2011 dan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. KOMPOSISI JIWA DALAM KELUARGA MENURUT UMUR HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 Tahun JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA KELOMPOK UMUR 0 - <1 1 - < Absolut Persentase ,78 5,93 3,78 17,85 12,51 51,22 6, ,66 5,79 3,70 17,58 12,55 51,55 7,18 d. Anak Usia Sekolah Berstatus Sekolah Data tentang anak usia sekolah yang dikumpulkan melalui Pendataan Keluarga ini, dan dirinci menurut kelompok umur jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP), serta menurut status sekolah dan tidak sekolah, dan jenis kelamin. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 memperlihatkan bahwa secara nasional jumlah anak usia 7-15 tahun yaitu usia sekolah (wajib belajar 9 tahun) dalam keluarga tercatat sebanyak orang. Dari jumlah ini anak usia sekolah yang berstatus sekolah tercatat sebanyak orang atau 94,17 % dari seluruh anak usia sekolah 7-15 tahun. Menurut jenis kelamin usia sekolah 7-15 tahun yang bersekolah terdiri dari laki-laki (48,33 %), dan perempuan (45,84 %). Sementara itu, jumlah anak usia sekolah 7-15 tahun yang tidak sekolah tercatat sebanyak jiwa (5,83 %), dan menurut jenis kelamin terdiri dari jiwa laki-laki (3,12 %) dan jiwa perempuan (2,71 %). Jumlah dan persentase secara rinci anak usia sekolah yang sekolah dan tidak sekolah menurut jenis kelamin per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 9 dan 10. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

33 DKI Jakarta B a l i Kalimantan Selatan Aceh Jawa Timur Jawa Tengah Sumatera Barat Sulawesi Utara Maluku Utara Sumatera Utara J a m b i Nusa Tenggara Barat Jawa Barat Kepulauan Riau Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan DI Yogyakarta R i a u Lampung Sumatera Selatan Banten Bangka Belitung Sulawesi Tengah Gorontalo Maluku Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Sulawesi Barat Papua Papua Barat B e n g k u l u PERSENTASE ANAK USIASEKOLAH YANG TIDAK BERSEKOLAH MENURUT JENIS KELAMIN PER PROVINSI 2,1 2,2 2,4 2,4 2,8 2,8 2,8 2,8 2,9 2,9 2,9 3,3 3,4 3,6 3,7 3,7 3,9 3,9 3,9 4,1 4,1 4,3 4,6 4,6 4,8 6,0 5,0 4,9 6,3 6,6 6,9 0,6 1,1 0,52 1,03 1,69 1,82 2,15 1,93 1,70 1,56 2,53 2,70 2,12 2,65 2,54 2,79 2,84 3,24 3,09 3,07 3,41 3,38 3,45 3,68 2,96 4,61 2,70 4,47 4,09 4,31 4,76 5,08 6,85 6,31 5,56 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 PEREMPUAN LAKI-LAKI e. Rata-rata Anak Balita Hasil pendataan tahun 2012 menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia tercatat jumlah kepala keluarga sebanyak KK dan jumlah anak balita sebanyak anak, sehingga rata-rata anak balita per keluarga terdapat 0,3 balita, atau dengan kata lain setiap 100 keluarga terdapat 30 balita. Pada pendataan tahun 2012 ini terdapat 3 provinsi mempunyai rata-rata balita per keluarga terendah yaitu Provinsi Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara dan Kalimantan Tengah masing-masing 0,2 balita per keluarga. Sementara itu Pendataan Keluarga Tahun 2012 ini juga tercatat jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak PUS. Jika dibandingkan dengan jumlah anak balita, maka dapat dikatakan bahwa rata-rata setiap PUS terdapat 0,4 balita, atau dengan kata lain setiap 100 PUS terdapat 40 balita. Dilihat per provinsi rata-rata terendah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Tengah (0,3 balita per PUS) dan tertinggi diprovinsi Nusa Tenggara Timur (0,7 balita per PUS) dan Maluku, Papua Barat dan Kepualauan Riau (0,6 balita per PUS). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

34 Pada pendataan keluarga tahun 2012 ini juga dicatat jumlah Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak wanita. Kalau angka ini dibandingkan dengan jumlah anak balita, maka rata-rata jumlah balita per wanita usia subur tercatat sebesar 0,3 balita per WUS. Dengan kata lain setiap 100 WUS terdapat 30 anak balita. Menurut provinsi angka rata-rata balita per WUS ini terendah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur (0,2) dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Kepulauan Riau (0,4). Angka rata-rata jumlah balita per Kepala Keluarga, PUS dan WUS ini menurut Provinsi dapat dilihat seperti pada Tabel Lampiran 11. Sedangkan perkembangan angka rata-rata balita per keluarga dan rata-rata balita per PUS selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini. Tabel 5. RATA-RATA BALITA PER KELUARGA DAN PER PUS HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 TAHUN JUMLAH KK PUS WUS BALITA RATA-RATA BALITA PER KELUARGA RATA-RATA BALITA PER PUS RATA-RATA BALITA PER WUS ,3 0,4 0, ,3 0,4 0,3 2. Keluarga Berencana a. Pasangan Usia Subur (PUS) menurut Kelompok Umur Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di seluruh Indonesia yang tercatat pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 sebanyak pasangan. Dari jumlah tersebut dilihat dari kelompok umur istri tercatat sebanyak istri atau 3,88% berusia di bawah 20 tahun, istri atau 33,85% berusia tahun, dan istri atau 62,28 % berusia 30 tahun ke atas. Di tingkat provinsi, angka persentase PUS berusia di bawah 20 tahun berkisar antara 1,07% di DKI Jakarta hingga 12,59% di Papua Barat. Jarak sebar untuk PUS berusia tahun antara 19,22% di DI Yogyakartahingga 40,21% di Papua, sedangkan PUS berusia 30 tahun ke atas antara 49,45% hingga 79,68%, masing-masing di Kalimantan Baratdan DI Yogyakarta. Angka ini per provinsi dapat dilihat pada Tabel Lampiran 13. Perkembangan angka persentase PUS menurut kelompok umur selama dua tahun terakhir dapat diungkapkan sebagai berikut: 1. Angka persentase jumlah PUS umur dibawah 20 tahun terhadap seluruh PUS, antara tahun 2011 dan tahun 2012, secara nasional sedikit menurun dari 3,91% menjadi 3,88%; 2. Angka persentase jumlah PUS usia tahun terhadap seluruh PUS, terjadi sedikit penurunan dari 34,58% menjadi 33,85%; 3. Angka persentase jumlah PUS usia 30 tahun keatas terhadap seluruh PUSterjadi peningkatan dari 61,10% menjadi 62,28%. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

35 TAHUN Tabel 6. PERSENTASE PUS MENURUT KELOMPOK UMUR ISTRI HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 JUMLAH PUS PERSENTASE PUS MENURUT KELOMPOK UMUR ISTRI < 20 TH TH 30+ TH (3,91%) (3,88%) (34,58%) (33,85%) (61,50%) (62,28%) JUMLAH PASANGAN USIA SUBUR PER PROVINSI Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sumatera Utara Banten Lampung Sumatera Selatan Sulawesi Selatan DKI Jakarta Nusa Tenggara Barat R i a u Kalimantan Barat Sumatera Barat Aceh Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Timur B a l i J a m b i DI Yogyakarta Sulawesi Tengah Papua Kalimantan Timur Sulawesi Utara Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara B e n g k u l u Kepulauan Riau Bangka Belitung Maluku Maluku Utara Gorontalo Sulawesi Barat Papua Barat b. Tingkat Kesertaan ber-kb Tingkat kesertaan ber-kb diukur dari angka persentase PUS yang menjadi peserta KB. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 menunjukkan bahwa secara nasional jumlah peserta KB tercatat sebanyak peserta, dan jumlah PUS sebanyak pasangan, sehingga tingkat kesertaan ber-kb dari seluruh pasangan usia subur (PUS) sebesar 72,02 %, atau 7 dari 10 PUS pada tahun 2012 menjadi peserta KB. Tingkat kesertaan ber-kb ini dilihat menurut provinsi hasil pendataan keluarga tahun 2012 menunjukkan jarak sebar yang tinggi pula, yaitu terendah di Provinsi Papua Barat sebesar 32,80%, dan tertinggi di Bali sebesar 85,05%. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

36 B a l i Sulawesi Utara Bangka Belitung B e n g k u l u Jawa Tengah DKI Jakarta J a m b i Gorontalo Kalimantan Selatan Jawa Barat Kalimantan Tengah Jawa Timur Kepulauan Riau Sumatera Selatan DI Yogyakarta Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tengah Lampung Sumatera Barat Sulawesi Barat Banten Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Aceh Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur R i a u Sumatera Utara Maluku Maluku Utara Papau Papua Barat NASIONAL TINGKAT PREVALENSI PUS PESERTA KB 39,93 38,80 85,05 80,07 79,27 78,36 77,31 76,67 76,22 75,94 74,89 73,71 73,57 73,44 73,34 73,01 70,71 70,59 70,55 69,98 69,55 68,95 68,59 67,36 67,30 66,24 66,15 64,89 64,85 64,15 62,84 60,17 59,13 72,02 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Angka perkembangan tingkat kesertaan ber-kb ini selama 2 (dua) tahun terakhir, yaitu pada tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat perkembangannya pada Tabel 7. Dari Tabel 7 tersebut dapat diungkapkan bawa tingkat kesertaan ber-kb yang dicerminkan oleh angka persentase peserta KB terhadap PUS secara nasional menunjukkan adanya sedikit kenaikan (0,63%) yaitu dari 71,39% pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 menjadi 72,02% pada Pendataan Keluarga Tahun Sedangkan disparitas tingkat prevalensi KB per kabupaten dapat dilihat pada Tabel 7a. Tabel 7. PERKEMBANGAN TINGKAT KESERTAAN BER KB HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 TAHUN Peserta KB JUMLAH PUS PERSENTASE PESERTA KB THD PUS , ,02 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

37 Tingkat prevalensi KB di masing-masing provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsi masing-masing dapat dilihat seperti Tabel 7.a berikut : Tabel 7a. DISPARITAS TINGKAT PREVALENSI KB PER KABUPATEN DI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2012 No Prov Prevalensi KB Jumlah Kab/Kota Disparitas Tingkat Prevalensi KB per Kab/Kota Yang Terendah % Yang Tertinggi % 1 DKI Jakarta 76,67 6 Jakarta Utara 75,00 Kepulauan Seribu 77,96 2 Jawa Barat 73,71 26 Tasikmalaya 65,16 Kota Bandung 82,03 3 Jawa Tengah 77,31 35 Cilacap 71,40 Wonogiri 83,07 4 DI Yogyakarta 70,71 5 Kota Yogyakarta 66,06 Gunung Kidul 76,49 5 Jawa Timur 73,44 38 Bangkalan 65,06 Mojokerto 80,13 6 B a l i 85,05 9 Karangasem 80,60 Jembrana 88,68 7 Banten 67,36 8 Tangerang 64,51 Kota Cilegon 75,67 8 Aceh 68,60 23 Aceh Singkil 42,03 Bener Meriah 83,81 9 Sumatera Utara 62,84 33 Nias Selatan 40,50 Padang Lawas Utara 84,99 10 Sumatera Barat 68,95 19 Kepulauan Mentawai 40,65 Tanah Datar 74,69 11 Sumatera Selatan 73,01 15 Ogan Ilir 64,01 Kota Pagar Alam 79,97 12 Lampung 69,55 14 Kota Bandar Lampung 66,80 Kota Metro 73,26 13 Nusa Tenggara Barat 70,55 10 Lombok Utara 64,92 Bima 81,47 14 Kalimantan Barat 70,59 14 Kubu Raya 61,86 Kota Singkawang 88,19 15 Kalimantan Selatan 74,89 13 Banjar 71,43 Tapin 81,47 16 Sulawesi Utara 80,07 15 Bolaang Mongondow Selatan 75,11 Kepulauan Talaud 85,63 17 Sulawesi Selatan 66,24 24 Luwu 55,64 Bantaeng 76,35 18 Bangka Belitung 79,27 7 Kota Pangkal Pinang 75,97 Belitung 84,32 19 Gorontalo 75,94 6 Pohuwato 71,04 Kota Gorontalo 78,44 20 Sulawesi Barat 68,59 5 Majene 58,23 Mamasa 78,95 21 R i a u 64,15 12 Rokan Hilir 22,76 Siak 73,30 22 J a m b i 76,22 11 Kota Jambi 71,74 Sungai Penuh 79,83 23 B e n g k u l u 78,36 10 Seluma 66,79 Bengkulu Selatan 86,34 24 Nusa Tenggara Timur 64,85 21 Sabu Raijua 35,09 Timor Tengah Selatan 77,55 25 Kalimantan Tengah 73,57 14 Seruyan 60,18 Sukamara 81,85 26 Kalimantan Timur 67,96 14 Malinau 23,01 Kota Tarakan 75,24 27 Sulawesi Tengah 69,98 11 Donggala 63,03 Poso 78,49 28 Sulawesi Tenggara 64,89 12 Buton Utara 54,04 Wakatobi 72,26 29 Maluku 63,00 11 Seram Bagian Timur 45,08 Buru 81,52 30 Papau 39,93 29 Yahukimo 0,36 Pegunungan Bintang 82,72 31 Maluku Utara 59,13 9 Kepulauan Sula 43,38 Kota Ternate 66,61 32 Papua Barat 50,98 11 Tambrauw 7,37 Kota Sorong 75,88 33 Kepulauan Riau 73,34 7 Karimun 63,45 Natuna 80,80 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

38 c. Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Dalam memperoleh pelayanan KB para peserta KB dapat diklasifikasikan dalam 2 jalur, yaitu tempat pelayanan KB Pemerintah dan Swasta. Pada Pendataan Keluarga Tahun 2012, dari jumlah seluruh peserta KB, sebanyak peserta atau 53,14 % mendapatkan pelayanan KB dari jalur Pemerintah. Sedangkan peserta KB yang dilayani melalui jalur Swasta sedikit lebih rendah dari peserta KB yang dilayani jalur Pemerintah, yaitu sebanyak peserta, atau 46,86 % dari seluruh peserta KB. Dilihat per provinsi peserta KB yang dilayani melalui jalur Swasta ini tertinggi di Provinsi Bali (66,43%) dan terendah di provinsi Nusa Tenggara Timur (3,54%). Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 14. B a l i DI Yogyakarta DKI Jakarta Kalimantan Timur Sumatera Barat Jawa Tengah Kepulauan Riau Jawa Timur R i a u Jawa Barat Kalimantan Selatan Banten J a m b i Sulawesi Utara Bangka Belitung Sumatera Utara Lampung Sumatera Selatan Aceh B e n g k u l u Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Selatan Gorontalo Sulawesi Barat Nusa Tenggara Barat Papau Maluku Utara Maluku Sulawesi Tengah Papua Barat Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur NASIONAL PERSENTASE PUS PESERTA KB SWASTA 61,03 66,43 60,57 59,30 57,01 56,56 56,53 53,76 51,61 51,42 50,18 43,90 49,04 49,73 41,02 36,54 36,33 35,87 35,46 30,93 30,92 29,26 26,82 24,03 22,16 20,89 17,92 17,50 15,51 11,11 3,54 7,48 9,43 46,86 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

39 d. Peserta KB Implant yang Implantnya perlu dicabut tahun depan. Pada Pendataan Keluarga tahun 2012 secara nasional mendata pula untuk peserta KB Implant yang Implantnya perlu atau sudah waktunya untuk dicabut tahun depan, yaitu sebanyak peserta. Provinsi dengan jumlah peserta KB Implant yang perlu dicabut Implantnya tahun depan terbanyak adalah Jawa Tengah( peserta), Jawa Barat ( peserta), Jawa Timur (58.309peserta). e. PUS Bukan Peserta KB Pada Pendataan Keluarga Tahun 2012, mendata pula jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bukan peserta KB. Secara nasional tercatat PUS yang bukan peserta KB sebanyak pasangan atau 27,98 % dari jumlah PUS keseluruhan. Dari PUS yang bukan peserta KB ini dilihat menurut statusnya adalah : 1) PUS Bukan Peserta KB Sedang Hamil Secara nasional PUS sedang hamil sebanyak pasangan atau sebesar 3,67 % terhadap PUS keseluruhan. Dilihat menurut provinsi angka persentase PUS yang sedang berstatus hamil terhadap jumlah PUS secara keseluruhan yang tinggi, diwilayah Jawa Bali adalah DI Yogyakarta (6,23%), di wilayah Luar Jawa Bali I di Sumatera Utara (4,85%), dan di wilayah Luar Jawa Bali II dipapua Barat (5,77%). 2) PUS Bukan Peserta KB Ingin Anak Segera (IAS) Secara nasional PUS bukan Peserta KB dengan status Ingin Anak Segera (IAS) tercatat sebanyak atau sebesar 8,87 % dari seluruh PUS. Dilihat menurut provinsi angka persentase PUS Ingin Anak Segera tertinggi untuk wilayah Jawa Bali adalah provinsi Jawa Timur (10,82%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali I angka persentase PUS Ingin Anak Segera tertinggi adalah di Provinsi Sumatera Utara (12,36%). Sedangkan wilayah Luar Jawa Bali II angka persentase PUS Ingin Anak Segera tertinggi adalah di provinsipapua (17,81%). 3) PUS Bukan Peserta KB Ingin Anak Ditunda (IAT) Secara nasional PUS bukan peserta KB dengan status Ingin Anak Ditunda (IAT) tercatat sebanyak atau sebesar 7,48 % dari seluruh PUS. Dilihat menurut provinsi angka persentase PUS ingin anak ditunda tertinggi di wilayah Jawa Bali adalah di Provinsi Banten (10,04%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali I adalah di Provinsi Aceh (10,08%). Sedangkan di wilayah Luar Jawa Bali II adalah di Papua (28,27%). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

40 4) PUS Bukan Peserta KB Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) PUS Bukan Peserta KB dengan status Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) adalah PUS yang sebenarnya memerlukan pelayanan kontrasepsi tetapi belum terlayani sehingga belum ber-kb, dan merupakan salah satu sasaran utama dalam pelayanan kontrasepsi. Dari hasil Pendataan Keluarga tahun 2012 secara nasional jumlah PUS belum ber-kb tidak ingin anak lagi tercatat sebanyak orang atau 7,95 % dari seluruh PUS. Dilihat menurut provinsi angka persentase PUS tidak ingin anak lagi tertinggi di wilayah Jawa Bali adalah di Provinsi Banten (11,37%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali I adalah di Provinsi Sumatera Utara (10,09%). Sedangkan di wilayah Luar Jawa Bali II adalah di Papua Barat (13,93%). PUS bukan peserta KB yang Ingin Anak Ditunda (IAT) dan Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) merupakan sasaran pelayanan KB yang belum terlayani atau disebut Unmet Need KB. Perkembangan Unmet Need KB berdasarkan Pendataan Keluarga pada tahun 2011 dan tahun 2012 jumlahnya secara keseluruhan menurun yaitu dari pasangan menjadi pasangan,dan secara persentase menurun yaitu dari 16,08% pada tahun 2011 menurun menjadi 15,43 % pada tahun Tabel 8. PUS BUKAN PESERTA KB MENURUT LATAR BELAKANGNYA HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 TAHUN JUMLAH PUS TIDAK BER KB Hamil LATAR BELAKANG Ingin Anak Segera Ingin Anak Ditunda Tidak Ingin Anak Lagi A B S O L U T PERSENTASE TERHADAP JUMLAH PUS SELURUHNYA ,61 3,68 8,85 7,98 8, ,98 3,67 8,87 7,48 7,95 Tabel 9. PERKEMBANGAN JUMLAH PUS BUKAN PESERTA KB STATUS INGIN ANAK DITUNDA (IAT) DAN TIDAK INGIN ANAK LAGI (TIAL)HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2011 DAN 2012 TAHUN JUMLAH PUS JUMLAH IAT DAN TIAL IAT TIAL JUMLAH Persentase , ,43 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

41 Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Tenggara R i a u Banten Nusa Tenggara Timur Sumatera Utara Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Lampung Aceh Kalimantan Barat Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Nusa Tenggara Barat Sumatera Barat Jawa Barat Sumatera Selatan DKI Jakarta Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Jawa Timur J a m b i Gorontalo DI Yogyakarta Kepulauan Riau Jawa Tengah B e n g k u l u Bangka Belitung Sulawesi Utara B a l i NASIONAL PERSENTASE PERKIRAAN UNMET NEED KB 3,88 21,84 21,72 21,41 20,48 19,95 19,16 19,15 18,72 18,58 17,44 17,11 16,83 15,34 15,17 14,97 14,77 14,55 13,64 13,60 12,91 12,86 12,47 12,41 12,31 12,25 11,90 10,94 10,04 15,43 26,75 30,45 38,28 25,74 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 Jika jumlah PUS tidak ber-kb untuk alasan Ingin Anak Ditunda dan Tidak Ingin Anak Lagi diperkirakan sama dengan Unmet Need, maka kondisi perkiraan Unmet Need di masing-masing provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsi masing-masing dapat dilihat pada table 9.a berikut : Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

42 Tabel 9a. DISPARITAS TINGKAT PERKIRAAN UNMET NEED KB PER KABUPATEN DI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2012 No Provinsi Unmet Need Jumlah Kab/Kota Disparitas Tingkat Perkiraan Unmet Need Per Kabupaten/Kota Yang Terendah % Yang Tertinggi % 1 DKI Jakarta 14,55 6 Kepulauan Seribu 9,74 Jakarta Utara 16,83 2 Jawa Barat 14,97 26 Kota Bandung 4,50 Tasikmalaya 23,70 3 Jawa Tengah 12,25 35 Rembang 7,59 Cilacap 18,74 4 DI Yogyakarta 12,41 5 Gunung Kidul 9,96 Kota Yogyakarta 15,09 5 Jawa Timur 12,91 38 Bojonegoro 7,27 Bangkalan 19,99 6 B a l i 3,88 9 Badung 1,92 Karangasem 7,94 7 Banten 21,41 8 Kota Cilegon 12,75 Tangerang 23,55 8 Aceh 17,08 23 Kota Lhokseumawe 7,68 Simeulue 34,61 9 Sumatera Utara 19,95 33 Padang Lawas Utara 9,37 Nias Selatan 35,91 10 Sumatera Barat 15,17 19 Kota Sawah Lunto 11,31 Kepulauan Mentawai 42,69 11 Sumatera Selatan 14,77 15 Ogan Komering Ulu Timur 7,02 Kota Prabumulih 21,21 12 Lampung 18,72 14 Kota Metro 11,80 Kota Bandar Lampung 23,17 13 Nusa Tenggara Barat 15,34 10 Bima 9,88 Lombok Utara 19,56 14 Kalimantan Barat 17,44 14 Kota Singkawang 6,03 Kubu Raya 27,47 15 Kalimantan Selatan 13,64 13 Tapin 8,67 Banjar 18,20 16 Sulawesi Utara 10,04 15 Kepulauan Talaud 4,74 Bolaang Mongondow Timur 17,34 17 Sulawesi Selatan 19,16 24 Selayar 7,89 Toraja Utara 29,54 18 Bangka Belitung 10,94 7 Belitung Timur 7,12 Kota Pangkal Pinang 14,36 19 Gorontalo 12,47 6 Kota Gorontalo 10,50 Pohuwato 16,17 20 Sulawesi Barat 16,83 5 Mamuju 12,25 Mamuju Utara 20,48 21 R i a u 21,72 12 Siak 13,69 Rokan Hilir 42,61 22 J a m b i 12,86 11 Sarolangun 9,59 Tanjung Jabung Barat 17,38 23 B e n g k u l u 11,90 10 Bengkulu Selatan 6,11 Seluma 21,68 24 Nusa Tenggara Timur 20,48 21 Timor Tengah Selatan 11,86 Sabu Raijua 45,07 25 Kalimantan Tengah 13,60 14 Sukamara 6,18 Seruyan 26,04 26 Kalimantan Timur 18,23 14 Kota Tarakan 11,20 Malinau 52,05 27 Sulawesi Tengah 17,11 11 Toli-Toli 11,86 Sigi 19,27 28 Sulawesi Tenggara 21,84 12 Kolaka 26,86 Buton Utara 28,16 29 Maluku 23,25 11 Buru 11,26 Seram Bagian Timur 39,29 30 Papau 38,28 29 Pegunungan Bintang 5,77 Yalimo 91,57 31 Maluku Utara 26,75 9 Halmahera Barat 26,36 Pulau Morotai 26,82 32 Papua Barat 30,45 11 Kaimana 14,35 Sorong 48,04 33 Kepulauan Riau 12,31 7 Kota Batam 6,84 Kota Tanjung Pinang 23,80 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

43 3. Keluarga Sejahtera Secara nasional jumlah keluarga yang didata pada tahun 2012 sebanyak keluarga. Dengan menggunakan 21 indikator, maka dapat diklasifikasikan jumlah keluarga sejahtera dalam 5 tahapan yaitu: a. Keluarga Para Sejahtera sebanyak b. Keluarga Sejahtera I sebanyak c. Keluarga Sejahtera II sebanyak d. Keluarga Sejahtera III sebanyak e. Keluarga Sejahtera III Plus sebanyak (20,26 %) (23,09 %) (28,70 %) (23,09 %) (4,86 %) Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Lampung Sulawesi Tenggara Maluku Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Aceh Sulawesi Tengah Gorontalo Jawa Timur Maluku Utara Sulawesi Barat Jawa Barat Banten B e n g k u l u Sulawesi Utara DI Yogyakarta Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Sumatera Utara Kalimantan Tengah R i a u Kalimantan Timur J a m b i Sumatera Barat B a l i Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Kepulauan Riau Bangka Belitung DKI Jakarta PERSENTASE KELUARGA PRA SEJAHTERA PER PROVINSI NASIONAL 36,54 33,16 29,99 29,91 23,63 28,39 28,84 23,18 22,58 22,44 22,23 21,98 20,58 17,50 16,43 16,08 15,40 14,45 12,43 11,20 9,60 8,19 7,97 7,74 7,57 6,58 6,36 5,77 5,02 2,97 0,75 20,26 47,37 56,09 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 Perkembangan jumlah dan persentase dari seluruh kepala keluarga menurut tahapan keluarga sejahtera selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa jumlah keluarga menurut klasifikasi tahapan KS I sampai KS III+ meningkat, tetapi untuk Keluarga Prasejahtera menurun dari keluarga pada tahun 2011 menjadi keluarga pada tahun Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

44 Tabel 10. PERKEMBANGAN KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN KELUARGA 2011 DAN 2012 TAHUN JUMLAH KEPALA KELUARGA PRA-S KS I KS II KS III KS III (100,0%) (20,86%) (23,01%) (28,66%) (22,95%) (4,52%) (10 0,0%) (20,26%) ( 23,09%) ( 28,70%) ( 23,09%) (4, 86%) Untuk Keluarga Sejahtera I, II, III dan III+ baik secara absolut maupun angka persentase terhadap seluruh keluarga mengalami peningkatan. Angka persentase Keluarga Pra Sejahtera mengalami penurunan sebesar 0,60 point dari 20,86% di tahun 2011 menjadi 20,26% di tahun Sedangkan angka persentase Keluarga Sejahtera I pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,08 point yaitu dari 23,01% pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 menjadi 23,09% pada Pendataan Keluarga Tahun Pada Keluarga Sejahtera II pada Pendataan Keluarga Tahun 2012 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,12 point yaitu dari 28,66% pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 menjadi 28,70% pada Pendataan Keluarga Tahun Begitu pula dengan Persentase untuk Keluarga Sejahtera III juga mengalami kenaikan sebesar 0,14 point dari 22,95% di tahun 2011 menjadi 23,09% di tahun 2012.Persentase untuk Keluarga Sejahtera III+ juga mengalami kenaikan sebesar 0,34 point dari 4,52% di tahun 2011 dan menjadi 4,86% di tahun Persentase Keluarga Pra Sejahtera menurut provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsi masing-masing dapat dilihat pada Tabel 10.a. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

45 Tabel 10a. DISPARITAS PERSENTASE JUMLAH KELUARGA PRA-SEJAHTERA PER KABUPATEN DI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2012 % Jmlh Jumlah Disparitas Persentase Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera per Kab/Kota No Provinsi Kel. Pra Kab/Kota Sejahtera Yang Terendah % Yang Tertinggi % 1 DKI Jakarta 0,75 6 Jakarta Pusat 0,00 Kepulauan Seribu 9,35 2 Jawa Barat 20,58 26 Kota Depok 2,03 Subang 34,72 3 Jawa Tengah 28,39 35 Kota Surakarta 9,33 Grobogan 62,95 4 DI Yogyakarta 15,40 5 Kota Yogyakarta 8,96 Gunung Kidul 18,05 5 Jawa Timur 22,44 38 Kota Madiun 0,99 Ngawi 54,65 6 B a l i 6,58 9 Gianyar 0,02 Karangasem 17,85 7 Banten 17,50 8 Kota Tangerang Selatan 3,61 Pandeglang 28,56 8 Aceh 22,06 23 Kota Banda Aceh 1,09 Aceh Utara 34,99 9 Sumatera Utara 11,20 33 Kota Pematang Siantar 0,93 Nias Utara 61,26 10 Sumatera Barat 7,57 19 Kota Payakumbuh 1,99 Kepulauan Mentawai 64,40 11 Sumatera Selatan 12,43 15 Kota Lubuk Linggau 5,44 Banyuasin 25,73 12 Lampung 33,16 14 Kota Metro 15,32 Pesawaran 41,46 13 Nusa Tenggara Barat 28,84 10 Kota Mataram 10,46 Lombok Utara 46,29 14 Kalimantan Barat 5,77 14 Sambas; Kota Singkawang 0,00 Bengkayang 16,95 15 Kalimantan Selatan 6,36 13 Kota Banjarbaru 2,86 Kotabaru 10,27 16 Sulawesi Utara 16,08 15 Kota Kotamobagu 4,39 Bolaang Mongondow Selatan 35,43 17 Sulawesi Selatan 14,45 24 Soppeng 0,81 Jeneponto 31,63 18 Bangka Belitung 2,97 7 Kota Pangkal Pinang 0,07 Belitung 5,36 19 Gorontalo 22,58 6 Kota Gorontalo 5,22 Boalemo 33,80 20 Sulawesi Barat 21,98 5 Mamuju Utara 13,88 Majene 35,35 21 R i a u 8,19 12 Kota Pekan Baru 0,55 Kepulauan Meranti 22,31 22 J a m b i 7,74 11 Kerinci 3,76 Tanjung Jabung Timur 13,39 23 B e n g k u l u 16,43 10 Kota Bengkulu 1,56 Rejang Lebong 28,81 24 Nusa Tenggara Timur 56,09 21 Kota Kupang 20,09 Sumba Barat Daya 88,76 25 Kalimantan Tengah 9,60 14 Kota Palangkaraya 0,18 Murung Raya 26,56 26 Kalimantan Timur 8,78 14 Kota Balikpapan 0,10 Kota Tarakan 37,63 27 Sulawesi Tengah 23,18 11 Kota Palu 12,98 Banggai Kepulauan 40,54 28 Sulawesi Tenggara 29,99 12 Kolaka Utara 8,56 Buton 48,66 29 Maluku 25,76 11 Kota Ambon 7,43 Kepulauan Aru 63,97 30 Papau 47,37 29 Mimika 3,57 Jayapura 89,34 31 Maluku Utara 22,23 9 Kota Ternate 1,60 Pulau Morotai 50,15 32 Papua Barat 36,54 11 Kota Sorong 9,09 Teluk Bintuni 69,52 33 Kepulauan Riau 5,02 7 Kota Batam 2,00 Kepulauan Anambas 18,77 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

46 BAB IV P E N U T U P Pendataan Keluarga yang dilakukan bersama masyarakat ini merupakan data mikro keluarga di daerah yang sesungguhnya dapat menyediakan data dan informasi yang sangat penting untuk Program Pembangunan di Daerah, khususnya Program KKB Nasional. Akan tetapi upaya untuk meningkatkan makna dan pemanfaatannya masih terkendala untuk dapat merekam data pendataan keluarga menjadi Database Keluarga di daerah, karena keterbatasan dari sisi kompetensi tenaga, penyediaan sarana serta program aplikasi yang mudah untuk dapat dimplementasikan di daerah. Oleh karena itu, pemanfaatan data yang dilakukan dewasa ini masih dilakukan dalam bentuk tabulasi pengolahan sederhana, terutama untuk manajemen operasional, pembuatan segmentasi potensi sasaran per wilayah dan pembuatan peta kerja operasional di lapangan. Hasil pendataan Keluarga tahun 2012 ini diberbagai daerah telah dilakukan pemanfaatannya melalui kegiatan sarasehan dan seminar di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk lebih mensosialisasikan makna dan pemanfaatannya didaerah kepada mitrakerja dan pihak-pihak terkait dengan program kependudukan dan KB. Upaya sosialisasi hasil Pendataan Keluarga beserta makna dan implikasinya di setiap tingkatan wilayah, masih perlu terus ditingkatkan sehingga semua pihak dapat memahami kekuatan dan sekaligus keterbatasannya. Dengan demikian pemanfaatan dan penggunaan data dapat lebih proporsional sesuai dengan maksud dan tujuannya. Mengingat semakin meningkatnya pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga ini ke depan, maka perlu terus menerus dilakukan pembinaan pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan Pelaporan Pendataan Keluarga di setiap tingkatan wilayah, agar data dan informasi yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas data yang diharapkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, agar hasil pendataan keluarga ini dapat menjadi Database Keluarga sebagai asset data mikro keluarga yang dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk berbagai kebutuhan program-program pembangunan kependudukan dan keluarga di daerah. Akhirnya kepada seluruh keluarga, kader-kader dan tokoh masyarakat serta para Petugas Lapangan KB atau Penyuluh KB yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Pendataan Keluarga, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

47 Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun

48 LAMPIRAN PENDATAAN KELUARGA 2012 PER PROVINSI Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012

49

50 CAKUPAN LAPORAN HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 1 KODE PROVINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN DUSUN/RW RUKUN TETANGGA ADA LAPOR % ADA LAPOR % ADA LAPOR % ADA LAPOR % ADA LAPOR % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (8=7/6) (9) (10) (11=10/9) (12) (13) (14=13/12) (15) (16) (17=16/15) 31 DKI Jakarta , , , , ,92 32 Jawa Barat , , , , ,00 33 Jawa Tengah , , , , ,74 34 DI Yogyakarta , , , , ,00 35 Jawa Timur , , , , ,99 51 B a l i , , , , ,00 36 Banten , , , , ,00 JAWA BALI , , , , ,92 11 Aceh , , , , ,00 12 Sumatera Utara , , , , ,74 13 Sumatera Barat , , , , ,60 16 Sumatera Selatan , , , , ,00 18 Lampung , , , , ,47 52 Nusa Tenggara Barat , , , , ,00 61 Kalimantan Barat , , , , ,00 63 Kalimantan Selatan , , , , ,19 71 Sulawesi Utara , , , , ,00 73 Sulawesi Selatan , , , , ,97 19 Bangka Belitung , , , , ,00 75 Gorontalo , , , , ,00 76 Sulawesi Barat , , , , ,00 LUAR JAWA BALI I , , , , ,69 14 R i a u , , , , ,38 15 J a m b i , , , , ,10 17 B e n g k u l u , , , , ,00 53 Nusa Tenggara Timur , , , , ,00 62 Kalimantan Tengah , , , , ,57 64 Kalimantan Timur , , , , ,73 72 Sulawesi Tengah , , , , ,61 74 Sulawesi Tenggara , , , , ,00 81 Maluku , , , , ,45 91 Papua , , , , ,40 82 Maluku Utara , , , , ,91 92 Papua Barat , , , , ,38 21 Kepulauan Riau , , , , ,06 LUAR JAWA BALI II , , , , ,53 N A S I O N A L , , , , ,36

51 Lampiran : 2 JUMLAH RUMAH TANGGA, KELUARGA DAN KK MENURUT JENIS KELAMIN HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 KODE PROVINSI JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH KEPALA KELUARGA JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT JENIS KELAMIN ADA DIDATA % ADA DIDATA % LAKI-LAKI % PEREMPUAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (8=7/6) (9) (10=9/4) (11) (12=11/4) 31 DKI Jakarta , , , ,73 32 Jawa Barat , , , ,35 33 Jawa Tengah , , , ,36 34 DI Yogyakarta , , , ,98 35 Jawa Timur , , , ,36 51 B a l i , , , ,73 36 Banten , , , ,53 JAWA BALI , , , ,80 11 Aceh , , , ,47 12 Sumatera Utara , , , ,17 13 Sumatera Barat , , , ,25 16 Sumatera Selatan , , , ,03 18 Lampung , , , ,17 52 Nusa Tenggara Barat , , , ,87 61 Kalimantan Barat , , , ,11 63 Kalimantan Selatan , , , ,59 71 Sulawesi Utara , , , ,66 73 Sulawesi Selatan , , , ,33 19 Bangka Belitung , , , ,74 75 Gorontalo , , , ,12 76 Sulawesi Barat , , , ,33 LUAR JAWA BALI I , , , ,69 14 R i a u , , , ,25 15 J a m b i , , , ,99 17 B e n g k u l u , , , ,43 53 Nusa Tenggara Timur , , , ,84 62 Kalimantan Tengah , , , ,14 64 Kalimantan Timur , , , ,92 72 Sulawesi Tengah , , , ,53 74 Sulawesi Tenggara , , , ,17 81 Maluku , , , ,87 91 Papua , , , ,83 82 Maluku Utara , , , ,76 92 Papua Barat , , , ,49 21 Kepulauan Riau , , , ,32 LUAR JAWA BALI II , , , ,91 NASIONAL , , , ,67

52 JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN STATUS PEKERJAAN, PERKAWINAN DAN PENDIDIKAN HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 3 KODE PROVINSI BEKERJA TIDAK BEKERJA JUMLAH KAWIN JANDA/ DUDA/ BLM KWN JUMLAH TDK TAMAT SD TAMAT SD- SLTP TAMAT SLTA (1) (2) (3) (4) (5=3+4) (6) (7) (8=6+7) (9) (10) (11) (12) (13= ) 31 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Banten JAWA BALI TAMAT AK/PT JUMLAH Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Bangka Belitung Gorontalo Sulawesi Barat LUAR JAWA BALI I R i a u J a m b i B e n g k u l u Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Papua Maluku Utara Papua Barat Kepulauan Riau LUAR JAWA BALI II NASIONAL JML KK MNRT STATUS PEKERJAAN JML KK MNRT STATUS PERKAWINAN JUMLAH KK MENURUT STATUS PENDIDIKAN

53 PERSENTASE KEPALA KELUARGA BERDASARKAN STATUS PEKERJAAN, PERKAWINAN DAN PENDIDIKAN HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 4 KODE PROVINSI KEPALA KELUARGA MENURUT TAMAT TAMAT SLTA AK/PT KEPALA KELUARGA MENURUT KEPALA KELUARGA MENURUT STATUS PEKERJAAN STATUS PERKAWINAN STATUS PENDIDIKAN BEKERJA JANDA/ TIDAK JUMLAH KAWIN DUDA/ BLM JUMLAH TDK TAMAT SD TAMAT SD- BEKERJA SLTP KWN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 31 DKI Jakarta 84,38 15,62 100,00 86,00 14,00 100,00 5,58 29,55 47,61 17,26 100,00 32 Jawa Barat 84,88 15,12 100,00 86,92 13,08 100,00 11,93 56,20 24,87 7,00 100,00 33 Jawa Tengah 90,76 9,24 100,00 85,44 14,56 100,00 18,21 58,46 18,07 5,26 100,00 34 DI Yogyakarta 92,64 7,36 100,00 82,98 17,02 100,00 17,44 45,32 27,82 9,42 100,00 35 Jawa Timur 90,76 9,24 100,00 85,61 14,39 100,00 19,27 53,42 21,50 5,81 100,00 51 B a l i 95,72 4,28 100,00 92,34 7,66 100,00 13,82 43,07 33,11 9,99 100,00 36 Banten 84,52 15,48 100,00 88,14 11,86 100,00 17,35 45,38 28,49 8,78 100,00 JAWA BALI JUMLAH 88,42 11,58 100,00 86,25 13,75 100,00 15,82 53,48 23,76 6,94 100,00 11 Aceh 87,96 12,04 100,00 80,96 19,04 100,00 17,42 45,37 28,77 8,44 100,00 12 Sumatera Utara 92,08 7,92 100,00 85,97 14,03 100,00 12,75 46,71 33,13 7,40 100,00 13 Sumatera Barat 90,67 9,33 100,00 83,90 16,10 100,00 18,92 44,57 28,15 8,36 100,00 16 Sumatera Selatan 94,22 5,78 100,00 90,66 9,34 100,00 15,69 50,65 27,45 6,20 100,00 18 Lampung 92,71 7,29 100,00 90,77 9,23 100,00 20,87 49,39 24,76 4,99 100,00 52 Nusa Tenggara Barat 86,01 13,99 100,00 82,76 17,24 100,00 31,71 40,53 20,98 6,78 100,00 61 Kalimantan Barat 92,99 7,01 100,00 88,67 11,33 100,00 24,33 41,75 26,66 7,26 100,00 63 Kalimantan Selatan 93,05 6,95 100,00 84,31 15,69 100,00 16,92 52,55 24,00 6,54 100,00 71 Sulawesi Utara 91,78 8,22 100,00 88,16 11,84 100,00 15,42 44,92 31,64 8,02 100,00 73 Sulawesi Selatan 87,22 12,78 100,00 83,02 16,98 100,00 24,05 43,49 23,83 8,62 100,00 19 Bangka Belitung 90,29 9,71 100,00 87,05 12,95 100,00 18,27 49,31 24,89 7,53 100,00 75 Gorontalo 93,21 6,79 100,00 86,67 13,33 100,00 29,36 48,23 17,22 5,19 100,00 76 Sulawesi Barat 91,52 8,48 100,00 84,88 15,12 100,00 25,01 46,62 21,71 6,67 100,00 LUAR JAWA BALI I 91,02 8,98 100,00 86,19 13,81 100,00 19,61 46,39 26,90 7,10 100,00 14 R i a u 93,63 6,37 100,00 91,11 8,89 100,00 14,16 45,17 32,25 8,42 100,00 15 J a m b i 93,08 6,92 100,00 89,83 10,17 100,00 18,96 52,46 23,13 5,45 100,00 17 B e n g k u l u 93,94 6,06 100,00 90,35 9,65 100,00 20,07 43,77 24,61 11,55 100,00 53 Nusa Tenggara Timur 96,35 3,65 100,00 85,00 15,00 100,00 29,44 47,21 17,67 5,68 100,00 62 Kalimantan Tengah 95,08 4,92 100,00 89,75 10,25 100,00 14,65 51,98 25,47 7,90 100,00 64 Kalimantan Timur 90,30 9,70 100,00 87,50 12,50 100,00 12,39 41,30 35,86 10,45 100,00 72 Sulawesi Tengah 92,95 7,05 100,00 87,08 12,92 100,00 14,83 55,09 23,16 6,92 100,00 74 Sulawesi Tenggara 93,44 6,56 100,00 86,97 13,03 100,00 20,50 44,64 26,50 8,36 100,00 81 Maluku 83,72 16,28 100,00 85,11 14,89 100,00 12,47 43,59 32,99 10,94 100,00 91 Papua 78,79 21,21 100,00 89,33 10,67 100,00 43,27 30,52 21,61 4,60 100,00 82 Maluku Utara 93,25 6,75 100,00 87,90 12,10 100,00 16,79 42,84 31,61 8,75 100,00 92 Papua Barat 89,85 10,15 100,00 91,16 8,84 100,00 20,04 38,90 32,02 9,04 100,00 21 Kepulauan Riau 86,46 13,54 100,00 90,51 9,49 100,00 20,44 30,03 38,63 10,90 100,00 LUAR JAWA BALI II NASIONAL 91,69 8,31 100,00 88,48 11,52 100,00 20,13 44,90 27,04 7,93 100,00 89,50 10,50 100,00 86,51 13,49 100,00 17,35 50,56 24,99 7,10 100,00

54 Lampiran : 5 JUMLAH KELUARGA MENDAPATKAN KREDIT MIKRO/BANTUAN MODAL HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 No PROVINSI KELUARGA MENDAPAT BANTUAN MODAL YA % TIDAK % JUMLAH KEPALA KELUARGA (1) (2) (3) (4=3/7) (5) (6=5/7) (7) 31 DKI Jakarta , , Jawa Barat , , Jawa Tengah , , DI Yogyakarta , , Jawa Timur , , B a l i , , Banten , , JAWA BALI , , Aceh , , Sumatera Utara , , Sumatera Barat , , Sumatera Selatan , , Lampung , , Nusa Tenggara Barat , , Kalimantan Barat , , Kalimantan Selatan , , Sulawesi Utara , , Sulawesi Selatan , , Bangka Belitung , , Gorontalo , , Sulawesi Barat , , LUAR JAWA BALI I , , R i a u , , J a m b i , , B e n g k u l u , , Nusa Tenggara Timur , , Kalimantan Tengah , , Kalimantan Timur , , Sulawesi Tengah , , Sulawesi Tenggara , , Maluku , , Papua , , Maluku Utara , , Papua Barat , , Kepulauan Riau , , LUAR JAWA BALI II , , N A S I O N A L , ,

55 JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 6 KODE PROVINSI JUMLAH KEPALA KELUARGA JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA RATA-RATA JIWA PER KK JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA Laki-laki Perempuan Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7) (8=6/7) 31 DKI Jakarta , Jawa Barat , Jawa Tengah , DI Yogyakarta , Jawa Timur , B a l i , Banten , JAWA BALI , Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Sumatera Selatan , Lampung , Nusa Tenggara Barat , Kalimantan Barat , Kalimantan Selatan , Sulawesi Utara , Sulawesi Selatan , Bangka Belitung , Gorontalo , Sulawesi Barat , LUAR JAWA BALI I , R i a u , J a m b i , B e n g k u l u , Nusa Tenggara Timur , Kalimantan Tengah , Kalimantan Timur , Sulawesi Tengah , Sulawesi Tenggara , Maluku , Papua , Maluku Utara , Papua Barat , Kepulauan Riau , LUAR JAWA BALI II , N A S I O N A L ,

56 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 31 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Banten JAWA BALI Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Bangka Belitung Gorontalo Sulawesi Barat LUAR JAWA BALI I R i a u J a m b i B e n g k u l u Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Papua Maluku Utara Papua Barat Kepulauan Riau LUAR JAWA BALI II NASIONAL JUMLAH JIWA MENURUT KELOMPOK UMUR HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 7 JUMLAH JIWA KODE PROVINSI JUMLAH WUS DALAM KELUARGA JUMLAH BAYI 0 -< 1 TAHUN JUMLAH BALITA 1 - < 5 TAHUN JUMLAH USIA 5-6 TAHUN JUMLAH USIA 7-15 TAHUN JUMLAH USIA TAHUN JUMLAH USIA TAHUN JUMLAH USIA 60 TAHUN KE ATAS

57 PERSENTASE JIWA DALAM KELUARGA HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 8 KODE PROVINSI 0 - <1 TAHUN PERSENTASE JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA 1 - <5 TAHUN 5-6 TAHUN 7-15 TAHUN TAHUN TAHUN 60 TAHUN KE ATAS RATA-RATA BALITA PER WUS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 31 DKI Jakarta 1,46 5,47 3,01 14,12 12,85 58,05 5,04 23,14 32 Jawa Barat 1,35 5,68 3,47 17,64 11,79 52,78 7,27 23,99 33 Jawa Tengah 1,57 5,58 2,89 16,05 10,79 54,30 8,83 25,78 34 DI Yogyakarta 0,41 6,25 2,81 13,25 8,89 53,90 14,50 24,93 35 Jawa Timur 1,33 5,00 3,21 14,90 10,87 55,39 9,29 22,40 51 B a l i 1,28 5,06 3,24 16,92 11,05 52,79 9,66 23,10 36 Banten 1,85 6,10 4,04 19,07 13,14 51,10 4,70 27,61 JAWA BALI 1,42 5,49 3,25 16,31 11,36 54,04 8,14 24,21 11 Aceh 1,89 5,98 4,20 19,20 14,79 48,33 5,61 28,17 12 Sumatera Utara 1,80 6,37 4,45 19,75 14,79 47,31 5,53 30,42 13 Sumatera Barat 2,39 6,82 3,61 19,62 11,44 48,59 7,53 34,73 16 Sumatera Selatan 2,14 5,74 4,05 18,33 14,56 49,50 5,69 26,25 18 Lampung 1,92 5,84 4,35 18,76 15,44 47,70 5,99 26,63 52 Nusa Tenggara Barat 1,91 6,79 4,17 19,13 13,87 47,92 6,21 28,24 61 Kalimantan Barat 2,32 6,01 5,10 21,02 17,65 42,14 5,78 29,82 63 Kalimantan Selatan 1,67 5,88 3,73 17,56 12,09 53,62 5,46 25,09 71 Sulawesi Utara 1,28 5,29 3,21 16,68 11,74 53,93 7,87 23,73 73 Sulawesi Selatan 1,53 5,93 3,91 19,52 12,05 49,47 7,59 27,43 19 Bangka Belitung 1,97 5,89 3,83 17,90 13,86 50,32 6,23 26,71 75 Gorontalo 1,91 6,77 3,69 20,44 11,26 49,83 6,11 30,94 76 Sulawesi Barat 2,47 6,45 4,87 22,92 13,59 44,63 5,07 33,71 LUAR JAWA BALI I 1,91 6,12 4,17 19,23 14,06 48,35 6,16 28,42 14 R i a u 2,48 7,32 5,40 19,45 15,38 45,29 4,68 34,23 15 J a m b i 1,85 5,86 3,95 18,45 14,19 50,68 5,02 26,13 17 B e n g k u l u 1,97 5,41 3,74 19,55 12,29 51,37 5,67 24,85 53 Nusa Tenggara Timur 2,10 7,45 4,93 22,45 12,12 44,18 6,76 38,78 62 Kalimantan Tengah 1,43 5,32 3,87 17,29 15,84 51,69 4,55 23,19 64 Kalimantan Timur 1,54 5,49 3,96 18,56 11,98 54,14 4,33 24,39 72 Sulawesi Tengah 1,71 5,86 4,04 19,05 13,25 50,01 6,08 28,69 74 Sulawesi Tenggara 1,93 6,50 4,47 20,17 14,54 47,27 5,12 31,23 81 Maluku 2,18 6,94 4,82 22,86 14,41 42,50 6,30 37,11 91 Papua 3,32 5,38 5,91 18,73 23,87 40,83 1,96 26,94 82 Maluku Utara 2,21 6,17 5,10 22,27 15,19 43,95 5,10 30,52 92 Papua Barat 2,53 7,26 5,94 22,68 14,93 43,12 3,53 36,41 21 Kepulauan Riau 3,31 8,12 4,55 15,68 12,41 50,65 5,27 35,37 LUAR JAWA BALI II 2,17 6,43 4,67 19,72 14,66 47,29 5,05 30,58 NASIONAL 1,66 5,79 3,70 17,58 12,55 51,55 7,18 26,22

58 JUMLAH ANAK USIA SEKOLAH HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 9 NO PROVINSI USIA 7-15 TAHUN USIA 7-15 TAHUN JUMLAH Sekolah Tidak Sekolah USIA 7-15 Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah TAHUN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 31 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Banten JAWA BALI Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Bangka Belitung Gorontalo Sulawesi Barat LUAR JAWA BALI I R i a u J a m b i B e n g k u l u Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Papua Maluku Utara Papua Barat Kepulauan Riau LUAR JAWA BALI II NASIONAL

59 PERSENTASE ANAK USIA SEKOLAH HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 10 % USIA 7-15 TAHUN % USIA 7-15 TAHUN NO PROVINSI Sekolah Tidak Sekolah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Total Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 31 DKI Jakarta 50,69 48,16 98,85 0,64 0,52 1,15 100,00 32 Jawa Barat 48,90 45,63 94,54 2,92 2,54 5,46 100,00 33 Jawa Tengah 48,97 46,72 95,69 2,38 1,93 4,31 100,00 34 DI Yogyakarta 49,17 44,05 93,22 3,71 3,07 6,78 100,00 35 Jawa Timur 48,96 46,51 95,47 2,38 2,15 4,53 100,00 51 B a l i 45,59 52,30 97,89 1,08 1,03 2,11 100,00 36 Banten 47,85 44,39 92,24 4,08 3,68 7,76 100,00 JAWA BALI 48,84 46,27 95,11 2,62 2,27 4,89 100,00 11 Aceh 48,56 47,44 96,01 2,18 1,82 3,99 100,00 12 Sumatera Utara 47,87 46,58 94,45 2,85 2,70 5,55 100,00 13 Sumatera Barat 49,08 46,44 95,51 2,79 1,70 4,49 100,00 16 Sumatera Selatan 47,06 45,56 92,62 3,93 3,45 7,38 100,00 18 Lampung 47,56 45,15 92,70 3,92 3,38 7,30 100,00 52 Nusa Tenggara Barat 48,51 45,95 94,46 2,89 2,65 5,54 100,00 61 Kalimantan Barat 46,68 43,51 90,19 5,05 4,76 9,81 100,00 63 Kalimantan Selatan 49,98 46,19 96,17 2,14 1,69 3,83 100,00 71 Sulawesi Utara 49,35 46,26 95,61 2,83 1,56 4,39 100,00 73 Sulawesi Selatan 47,52 45,71 93,24 3,68 3,09 6,76 100,00 19 Bangka Belitung 48,07 44,88 92,95 4,09 2,96 7,05 100,00 75 Gorontalo 47,71 45,01 92,72 4,58 2,70 7,28 100,00 76 Sulawesi Barat 45,03 43,89 88,93 6,00 5,08 11,07 100,00 LUAR JAWA BALI I 47,88 45,80 93,69 3,41 2,91 6,31 100,00 14 R i a u 47,45 45,26 92,71 3,88 3,41 7,29 100,00 15 J a m b i 48,70 46,31 95,00 2,87 2,12 5,00 100,00 17 B e n g k u l u 45,39 42,11 87,50 6,93 5,56 12,50 100,00 53 Nusa Tenggara Timur 47,03 46,08 93,11 3,64 3,24 6,89 100,00 62 Kalimantan Tengah 46,85 43,99 90,84 4,85 4,31 9,16 100,00 64 Kalimantan Timur 47,80 43,33 91,13 4,78 4,09 8,87 100,00 72 Sulawesi Tengah 48,04 43,02 91,06 4,33 4,61 8,94 100,00 74 Sulawesi Tenggara 48,26 45,50 93,76 3,39 2,84 6,24 100,00 81 Maluku 46,24 44,64 90,88 4,64 4,47 9,12 100,00 91 Papua 47,29 39,51 86,80 6,35 6,85 13,20 100,00 82 Maluku Utara 48,84 45,80 94,64 2,83 2,53 5,36 100,00 92 Papua Barat 43,63 43,48 87,11 6,58 6,31 12,89 100,00 21 Kepulauan Riau 49,55 44,36 93,91 3,30 2,79 6,09 100,00 LUAR JAWA BALI II 47,41 44,34 91,75 4,32 3,93 8,25 100,00 NASIONAL 48,33 45,84 94,17 3,12 2,71 5,83 100,00

60 No PROVINSI JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH BAYI (0-<1 TH) JUMLAH BALITA (1-<5 TH) JUMLAH BALITA RATA-RATA RATA-RATA RATA-RATA KELUARGA WUS PUS IKUT TIDAK IKUT IKUT TIDAK IKUT (0-<1 TH) DAN BALITA BALITA BALITA JUMLAH JUMLAH DIDATA POSYANDU POSYANDU POSYANDU POSYANDU (1-<5 TH) PER KK PER WUS PER PUS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 31 DKI Jakarta ,3 0,2 0,4 32 Jawa Barat ,2 0,2 0,3 33 Jawa Tengah ,3 0,3 0,4 34 DI Yogyakarta ,2 0,2 0,4 35 Jawa Timur ,2 0,2 0,3 51 B a l i ,2 0,2 0,3 36 Banten ,3 0,3 0,4 JAWA BALI ,2 0,2 0,3 11 Aceh ,3 0,3 0,5 12 Sumatera Utara ,3 0,3 0,5 13 Sumatera Barat ,4 0,3 0,5 16 Sumatera Selatan ,3 0,3 0,4 18 Lampung ,3 0,3 0,4 52 Nusa Tenggara Barat ,3 0,3 0,4 61 Kalimantan Barat ,3 0,3 0,5 63 Kalimantan Selatan ,3 0,3 0,4 71 Sulawesi Utara ,2 0,2 0,4 73 Sulawesi Selatan ,3 0,3 0,4 19 Bangka Belitung ,3 0,3 0,4 75 Gorontalo ,3 0,3 0,5 76 Sulawesi Barat ,4 0,3 0,5 LUAR JAWA BALI I RATA-RATA BAYI DAN BALITA PER KEPALA KELUARGA, WUS DAN PER PUS HASIL PENDATAAN KELUARGA ,3 0,3 0,4 14 R i a u ,4 0,3 0,5 15 J a m b i ,3 0,3 0,4 17 B e n g k u l u ,3 0,2 0,4 53 Nusa Tenggara Timur ,4 0,4 0,7 62 Kalimantan Tengah ,2 0,2 0,3 64 Kalimantan Timur ,3 0,2 0,4 72 Sulawesi Tengah ,3 0,3 0,4 74 Sulawesi Tenggara ,3 0,3 0,5 81 Maluku ,4 0,4 0,6 91 Papua ,4 0,3 0,5 82 Maluku Utara ,3 0,3 0,4 92 Papua Barat ,4 0,4 0,6 21 Kepulauan Riau ,4 0,4 0,6 LUAR JAWA BALI II ,3 0,3 0,5 NASIONAL ,3 0,3 0,4 Lampiran : 11

61 KODE JUMLAH DAN PERSENTASE KEPALA KELUARGA MENURUT STATUS PUS HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 PROVINSI JUMLAH KELUARGA DIDATA K E L U A R G A Lampiran : 12 % Bukan % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 31 DKI Jakarta , ,05 32 Jawa Barat , ,51 33 Jawa Tengah , ,11 34 DI Yogyakarta , ,36 35 Jawa Timur , ,88 51 B a l i , ,50 36 Banten , ,90 JAWA BALI , ,22 11 Aceh , ,21 12 Sumatera Utara , ,25 13 Sumatera Barat , ,55 16 Sumatera Selatan , ,63 18 Lampung , ,89 52 Nusa Tenggara Barat , ,85 61 Kalimantan Barat , ,09 63 Kalimantan Selatan , ,28 71 Sulawesi Utara , ,18 73 Sulawesi Selatan , ,78 19 Bangka Belitung , ,38 75 Gorontalo , ,22 76 Sulawesi Barat , ,05 LUAR JAWA BALI I , ,12 14 R i a u , ,34 15 J a m b i , ,49 17 B e n g k u l u , ,96 53 Nusa Tenggara Timur , ,17 62 Kalimantan Tengah , ,25 64 Kalimantan Timur , ,23 72 Sulawesi Tengah , ,95 74 Sulawesi Tenggara , ,25 81 Maluku , ,12 91 Papua , ,34 82 Maluku Utara , ,81 92 Papua Barat , ,04 21 Kepulauan Riau , ,13 PUS LUAR JAWA BALI II , ,05 NASIONAL , ,66

62 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 31 DKI Jakarta , , ,01 32 Jawa Barat , , ,60 33 Jawa Tengah , , ,98 34 DI Yogyakarta , , ,68 35 Jawa Timur , , ,52 51 B a l i , , ,83 36 Banten , , ,74 JAWA BALI , , ,78 11 Aceh , , ,91 12 Sumatera Utara , , ,09 13 Sumatera Barat , , ,94 16 Sumatera Selatan , , ,36 18 Lampung , , ,85 52 Nusa Tenggara Barat , , ,85 61 Kalimantan Barat , , ,45 63 Kalimantan Selatan , , ,47 71 Sulawesi Utara , , ,76 73 Sulawesi Selatan , , ,04 19 Bangka Belitung , , ,25 75 Gorontalo , , ,81 76 Sulawesi Barat , , ,10 LUAR JAWA BALI I , , ,26 14 R i a u , , ,92 15 J a m b i , , ,97 17 B e n g k u l u , , ,97 53 Nusa Tenggara Timur , , ,78 62 Kalimantan Tengah , , ,83 64 Kalimantan Timur , , ,37 72 Sulawesi Tengah , , ,36 74 Sulawesi Tenggara , , ,84 81 Maluku , , ,28 91 Papua , , ,50 82 Maluku Utara , , ,48 92 Papua Barat , , ,96 21 Kepulauan Riau , , ,09 LUAR JAWA BALI II , , ,22 NASIONAL , , ,28 JUMLAH PUS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR ISTRI HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 13 NO. KODE PROVINSI JUMLAH PASANGAN < 20 TH MENURUT KELOMPOK UMUR ISTRI TH TH USIA SUBUR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

63 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 31 DKI Jakarta , , , Jawa Barat , , , Jawa Tengah , , , DI Yogyakarta , , , Jawa Timur , , , B a l i , , , Banten , , , JAWA BALI , , , Aceh , , , Sumatera Utara , , , Sumatera Barat , , , Sumatera Selatan , , , Lampung , , , Nusa Tenggara Barat , , , Kalimantan Barat , , , Kalimantan Selatan , , , Sulawesi Utara , , , Sulawesi Selatan , , , Bangka Belitung , , , Gorontalo , , , Sulawesi Barat , , , LUAR JAWA BALI I , , , R i a u , , , J a m b i , , , B e n g k u l u , , , Nusa Tenggara Timur , , , Kalimantan Tengah , , , Kalimantan Timur , , , Sulawesi Tengah , , , Sulawesi Tenggara , , , Maluku , , , Papau , , , Maluku Utara , , , Papua Barat , , , Kepulauan Riau , , , LUAR JAWA BALI II , , , NASIONAL , , , JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN PENCABUTAN IMPLANT HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 14 NO. PROVINSI JUMLAH PUS PUS PESERTA KB PEMERINTAH % SWASTA % JUMLAH PREVALENSI KB JUMLAH PENCABUTAN IMPLANT

64 KODE PROVINSI JUMLAH PUS % THD Ingin Anak % THD Ingin Anak % THD Tdk Ingin % THD Hamil JUMLAH % PUS Segera PUS Ditunda PUS Anak Lagi PUS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 31 DKI Jakarta , , , , , ,55 32 Jawa Barat , , , , , ,97 33 Jawa Tengah , , , , , ,25 34 DI Yogyakarta , , , , , ,41 35 Jawa Timur , , , , , ,91 51 B a l i , , , , , ,88 36 Banten , , , , , ,41 JAWA BALI , , , , , ,87 11 Aceh , , , , , ,08 12 Sumatera Utara , , , , , ,95 13 Sumatera Barat , , , , , ,17 16 Sumatera Selatan , , , , , ,77 18 Lampung , , , , , ,72 52 Nusa Tenggara Barat , , , , , ,34 61 Kalimantan Barat , , , , , ,44 63 Kalimantan Selatan , , , , , ,64 71 Sulawesi Utara , , , , , ,04 73 Sulawesi Selatan , , , , , ,16 19 Bangka Belitung , , , , , ,94 75 Gorontalo , , , , , ,47 76 Sulawesi Barat , , , , , ,83 LUAR JAWA BALI I , , , , , ,81 14 R i a u , , , , , ,72 15 J a m b i , , , , , ,86 17 B e n g k u l u , , , , , ,90 53 Nusa Tenggara Timur , , , , , ,48 62 Kalimantan Tengah , , , , , ,60 64 Kalimantan Timur , , , , , ,23 72 Sulawesi Tengah , , , , , ,11 74 Sulawesi Tenggara , , , , , ,84 81 Maluku , , , , , ,25 91 Papua , , , , , ,28 82 Maluku Utara , , , , , ,75 92 Papua Barat , , , , , ,45 21 Kepulauan Riau , , , , , ,31 LUAR JAWA BALI II NASIONAL JUMLAH PUS BUKAN PESERTA KB % Bukan Peserta KB terhadap PUS JUMLAH DAN PERSENTASE PUS, PUS BUKAN PESERTA KB HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 PUS Bukan Peserta KB UNMET NEED Lampiran : , , , , , , , , , , , ,43

65 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 31 DKI Jakarta , , , , ,14 32 Jawa Barat , , , , ,30 33 Jawa Tengah , , , , ,16 34 DI Yogyakarta , , , , ,01 35 Jawa Timur , , , , ,03 51 B a l i , , , , ,74 36 Banten , , , , ,62 JAWA BALI , , , , ,34 11 Aceh , , , , ,49 12 Sumatera Utara , , , , ,65 13 Sumatera Barat , , , , ,35 16 Sumatera Selatan , , , , ,08 18 Lampung , , , , ,91 52 Nusa Tenggara Barat , , , , ,67 61 Kalimantan Barat , , , , ,02 63 Kalimantan Selatan , , , , ,57 71 Sulawesi Utara , , , , ,98 73 Sulawesi Selatan , , , , ,66 19 Bangka Belitung , , , , ,65 75 Gorontalo , , , , ,05 76 Sulawesi Barat , , , , ,12 LUAR JAWA BALI I , , , , ,66 14 R i a u , , , , ,95 15 J a m b i , , , , ,59 17 B e n g k u l u , , , , ,32 53 Nusa Tenggara Timur , , , , ,64 62 Kalimantan Tengah , , , , ,65 64 Kalimantan Timur , , , , ,59 72 Sulawesi Tengah , , , , ,26 74 Sulawesi Tenggara , , , , ,12 81 Maluku , , , , ,77 91 Papua , , , , ,50 82 Maluku Utara , , , , ,96 92 Papua Barat , , , , ,86 21 Kepulauan Riau , , , , ,53 LUAR JAWA BALI II , , , , ,03 NASIONAL , , , , ,86 NO. PROVINSI JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN KELUARGA 2012 Lampiran : 16 Jumlah KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA Kepala PRA SEJAHTERA SEJAHTERA I SEJAHTERA II SEJAHTERA III SEJAHTERA III+ Keluarga JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

66 LAMPIRAN JUMLAH PESERTA KB DAN UNMET NEED PER KABUPATEN Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012

67

68 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 11. ACEH NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Aceh Besar , , , , , ,05 2 Pidie , , , , , ,11 3 Aceh Utara , , , , , ,69 4 Aceh Timur , , , , , ,89 5 Aceh Tengah , , , , , ,29 6 Aceh Barat , , , , , ,15 7 Aceh Selatan , , , , , ,47 8 Aceh Tenggara , , , , , ,05 9 Kota Banda Aceh , , , , , ,99 10 Kota Sabang , , , , , ,85 11 Aceh Singkil , , , , , ,78 12 Simeulue , , , , , ,61 13 Bireuen , , , , , ,48 14 Kota Lhokseumawe , , , , , ,68 15 Kota Langsa , , , , , ,03 16 Aceh Barat Daya , , , , , ,53 17 Gayo Lues , , , , , ,38 18 Aceh Jaya , , , , , ,57 19 Nagan Raya , , , , , ,35 20 Aceh Tamiang , , , , , ,37 21 Bener Meriah , , , , , ,89 22 Kota Subulussalam , , , , , ,84 23 Pidie Jaya , , , , , ,68 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,08

69 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 12. SUMATERA UTARA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Deli Serdang , , , , , ,30 2 Langkat , , , , , ,83 3 Karo , , , , , ,62 4 Simalungun , , , , , ,51 5 Asahan , , , , , ,89 6 Labuhan Batu , , , , , ,08 7 Tapanuli Tengah , , , , , ,51 8 Tapanuli Selatan , , , , , ,54 9 Tapanuli Utara , , , , , ,02 10 Nias , , , , , ,99 11 Dairi , , , , , ,22 12 Kota Medan , , , , , ,73 13 Kota Pematang Siantar , , , , , ,16 14 Kota Tanjung Balai , , , , , ,78 15 Kota Binjai , , , , , ,88 16 Kota Tebing Tinggi , , , , , ,63 17 Kota Sibolga , , , , , ,78 18 Mandailing Natal , , , , , ,67 19 Toba Samosir , , , , , ,59 20 Kota Padang Sidempuan , , , , , ,38 21 Humbang Hasundutan , , , , , ,98 22 Pakpak Bharat , , , , , ,44 23 Samosir ,78-0, , , , ,93 24 Serdang Bedagai , , , , , ,77 25 Batubara , , , , , ,68 26 Padang Lawas , , , , , ,05 27 Padang Lawas Utara , , , , , ,37 28 Nias Selatan , , , , , ,91 29 Labuhan Batu Selatan , , , , , ,10 30 Labuhan Batu Utara , , , , , ,41 31 Nias Utara , , , , , ,58 32 Nias Barat ,97-0, , , , ,91 33 Kota Gunung Sitoli , , , , , ,01 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,95

70 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 13. SUMATERA BARAT NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Agam , , , , , ,92 2 Pasaman , , , , , ,73 3 Lima Puluh Koto , , , , , ,31 4 Solok , , , , , ,93 5 Padang Pariaman , , , , , ,96 6 Pesisir Selatan , , , , , ,23 7 Tanah Datar , , , , , ,16 8 Sijunjung , , , , , ,63 9 Kota Bukittinggi , , , , , ,30 10 Kota Padang , , , , , ,60 11 Kota Sawah Lunto , , , , , ,31 12 Kota Padang Panjang , , , , , ,74 13 Kota Solok , , , , , ,30 14 Kota Payakumbuh , , , , , ,87 15 Kepulauan Mentawai , , , , , ,69 16 Kota Pariaman , , , , , ,15 17 Pasaman Barat , , , , , ,99 18 Solok Selatan , , , , , ,43 19 Dharmasraya , , , , , ,30 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,17

71 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 14. RIAU NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Kampar , , , , , ,46 2 Indragiri Hilir , , , , , ,79 3 Bengkalis , , , , , ,57 4 Indragiri Hulu , , , , , ,14 5 Kota Pekan Baru , , , , , ,04 6 Kota Dumai , , , , , ,94 7 Pelalawan , , , , , ,45 8 Rokan Hulu , , , , , ,14 9 Rokan Hilir , , , , , ,61 10 Siak , , , , , ,69 11 Kuantan Singingi , , , , , ,41 12 Kepulauan Meranti , , , , , ,30 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,72

72 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 15. JAMBI NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Batang Hari , , , , , ,23 2 Bungo , , , , , ,36 3 Kerinci , , , , , ,39 4 Tanjung Jabung Barat , , , , , ,38 5 Merangin , , , , , ,33 6 Kota Jambi , , , , , ,47 7 Muaro Jambi , , , , , ,50 8 Tebo , , , , , ,67 9 Tanjung Jabung Timur , , , , , ,65 10 Sarolangun , , , , , ,59 11 Sungai Penuh , , , , , ,19 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,86

73 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 16. SUMATERA SELATAN NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Musi Banyuasin , , , , , ,92 2 Ogan Komering Ilir , , , , , ,26 3 Ogan Komering Ulu , , , , , ,42 4 Muara Enim , , , , , ,36 5 Lahat , , , , , ,69 6 Musi Rawas , , , , , ,39 7 Kota Palembang , , , , , ,00 8 Banyuasin , , , , , ,44 9 Kota Prabumulih , , , , , ,21 10 Kota Pagar Alam , , , , , ,72 11 Kota Lubuk Linggau , , , , , ,84 12 Ogan Ilir , , , , , ,59 13 Ogan Komering Ulu Timur , , , , , ,02 14 Ogan Komering Ulu Selatan , , , , , ,77 15 Empat Lawang , , , , , ,80 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,77

74 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 17. BENGKULU NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Bengkulu Utara , , , , , ,06 2 Bengkulu Selatan , , , , , ,11 3 Rejang Lebong , , , , , ,82 4 Kota Bengkulu , , , , , ,77 5 Muko-Muko , , , , , ,49 6 Kaur , , , , , ,94 7 Seluma , , , , , ,68 8 Kepahiang , , , , , ,36 9 Lebong , , , , , ,24 10 Bengkulu Tengah , , , , , ,46 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,90

75 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 18. LAMPUNG NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah UNMET NEED Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap Ditunda PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Lampung Selatan , , , , , ,30 2 Lampung Tengah , , , , , ,19 3 Lampung Utara , , , , , ,70 4 Kota Bandar Lampung , , , , , ,17 5 Lampung Barat , , , , , ,35 6 Tulang Bawang , , , , , ,53 7 Tanggamus , , , , , ,11 8 Kota Metro , , , , , ,80 9 Lampung Timur , , , , , ,58 10 Way Kanan , , , , , ,73 11 Pesawaran , , , , , ,42 12 Pringsewu , , , , , ,42 13 Mesuji , , , , , ,36 14 Tulang Bawang Barat , , , , , ,22 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,72

76 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 19. BANGKA BELITUNG NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Bangka , , , , , ,15 2 Belitung , , , , , ,76 3 Kota Pangkal Pinang , , , , , ,36 4 Bangka Barat , , , , , ,92 5 Bangka Tengah , , , , , ,41 6 Bangka Selatan , , , , , ,22 7 Belitung Timur , , , , , ,12 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,94

77 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 21. KEPULAUAN RIAU NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Bintan , , , , , ,60 2 Kota Batam , , , , , ,84 3 Karimun , , , , , ,08 4 Natuna , , , , , ,29 5 Lingga , , , , , ,41 6 Kota Tanjung Pinang , , , , , ,80 7 Kepulauan Anambas , , , , , ,81 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,31

78 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 31. DKI JAKARTA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Jakarta Pusat , , , , , ,49 2 Jakarta Utara , , , , , ,83 3 Jakarta Barat , , , , , ,21 4 Jakarta Selatan , , , , , ,06 5 Jakarta Timur , , , , , ,25 6 Kepulauan Seribu ,96-0, , , , ,74 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,55

79 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 32. JAWA BARAT NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Bekasi , , , , , ,55 2 Karawang , , , , , ,44 3 Purwakarta , , , , , ,84 4 Bogor , , , , , ,09 5 Sukabumi , , , , , ,81 6 Cianjur , , , , , ,94 7 Bandung , , , , , ,05 8 Bandung Barat , , , , , ,14 9 Sumedang , , , , , ,02 10 Garut , , , , , ,12 11 Tasikmalaya , , , , , ,70 12 Ciamis , , , , , ,82 13 Cirebon , , , , , ,29 14 Kuningan , , , , , ,77 15 Indramayu , , , , , ,63 16 Majalengka , , , , , ,23 17 Subang , , , , , ,14 18 Kota Bandung , , , , , ,50 19 Kota Cirebon , , , , , ,02 20 Kota Bogor , , , , , ,58 21 Kota Sukabumi , , , , , ,24 22 Kota Bekasi , , , , , ,92 23 Kota Depok , , , , , ,13 24 Kota Cimahi , , , , , ,47 25 Kota Tasikmalaya , , , , , ,91 26 Kota Banjar , , , , , ,18 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,97

80 PROVINSI : 33. JAWA TENGAH NO KABUPATEN Jumlah PUS JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Banyumas , , , , , ,36 2 Purbalingga , , , , , ,39 3 Cilacap , , , , , ,74 4 Banjarnegara , , , , , ,46 5 Magelang , , , , , ,97 6 Temanggung , , , , , ,66 7 Wonosobo , , , , , ,48 8 Purworejo , , , , , ,41 9 Kebumen , , , , , ,93 10 Pekalongan , , , , , ,71 11 Pemalang , , , , , ,47 12 Tegal , , , , , ,96 13 Brebes , , , , , ,56 14 Semarang , , , , , ,54 15 Kendal , , , , , ,35 16 Demak , , , , , ,28 17 Grobogan , , , , , ,92 18 Pati , , , , , ,21 19 Jepara , , , , , ,33 20 Rembang , , , , , ,59 21 Blora , , , , , ,66 22 Kudus , , , , , ,37 23 Klaten , , , , , ,24 24 Boyolali , , , , , ,11 25 Sragen , , , , , ,17 26 Sukoharjo , , , , , ,43 27 Karanganyar , , , , , ,45 28 Wonogiri , , , , , ,49 29 Batang , , , , , ,80 30 Kota Semarang , , , , , ,07 31 Kota Surakarta , , , , , ,05 32 Kota Pekalongan , , , , , ,17 33 Kota Magelang , , , , , ,48 34 Kota Tegal , , , , , ,91 35 Kota Salatiga , , , , , ,55 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,25

81 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 34. DI YOGYAKARTA NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Bantul , , , , , ,39 2 Sleman , , , , , ,48 3 Gunung Kidul , , , , , ,96 4 Kulon Progo , , , , , ,95 5 Kota Yogyakarta , , , , , ,09 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,41

82 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 35. JAWA TIMUR NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap Ditunda PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Gresik , , , , , ,93 2 Sidoarjo , , , , , ,00 3 Mojokerto , , , , , ,10 4 Jombang , , , , , ,78 5 Bojonegoro , , , , , ,27 6 Tuban , , , , , ,03 7 Lamongan , , , , , ,36 8 Madiun , , , , , ,83 9 Ngawi , , , , , ,97 10 Magetan , , , , , ,81 11 Ponorogo , , , , , ,92 12 Pacitan , , , , , ,95 13 Kediri , , , , , ,36 14 Nganjuk , , , , , ,56 15 Blitar , , , , , ,60 16 Tulungagung , , , , , ,95 17 Trenggalek , , , , , ,67 18 Malang , , , , , ,88 19 Pasuruan , , , , , ,86 20 Probolinggo , , , , , ,38 21 Lumajang , , , , , ,22 22 Bondowoso , , , , , ,94 23 Situbondo , , , , , ,26 24 Jember , , , , , ,37 25 Banyuwangi , , , , , ,35 26 Pamekasan , , , , , ,36 27 Sampang , , , , , ,54 28 Sumenep , , , , , ,63 29 Bangkalan , , , , , ,99 30 Kota Surabaya , , , , , ,73 31 Kota Madiun , , , , , ,79 32 Kota Probolinggo , , , , , ,35 33 Kota Blitar , , , , , ,02 34 Kota Kediri , , , , , ,58 35 Kota Mojokerto , , , , , ,90 36 Kota Malang , , , , , ,63 37 Kota Pasuruan , , , , , ,73 38 Kota Batu , , , , , ,63 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,91

83 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 36. BANTEN NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Pandeglang , , , , , ,55 2 Lebak , , , , , ,33 3 Tangerang , , , , , ,55 4 Serang , , , , , ,68 5 Kota Tangerang , , , , , ,91 6 Kota Cilegon , , , , , ,75 7 Kota Serang , , , , , ,77 8 Kota Tangerang Selatan , , , , , ,79 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,41

84 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 51. BALI NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Buleleng , , , , , ,94 2 Jembrana , , , , , ,44 3 Tabanan , , , , , ,90 4 Badung , , , , , ,92 5 Gianyar , , , , , ,77 6 Klungkung , , , , , ,47 7 Bangli , , , , , ,95 8 Karangasem , , , , , ,94 9 Kota Denpasar , , , , , ,24 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,88

85 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 52. NUSA TENGGARA BARAT NO KABUPATEN Pemerintah % Swasta % Jumlah Ingin Anak Ditunda % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Lombok Barat , , , , , ,14 2 Lombok Tengah , , , , , ,57 3 Lombok Timur , , , , , ,21 4 Sumbawa , , , , , ,99 5 Dompu , , , , , ,99 6 Bima , , , , , ,88 7 Kota Mataram , , , , , ,39 8 Kota Bima , , , , , ,92 9 Sumbawa Barat , , , , , ,19 10 Lombok Utara , , , , , ,56 JUMLAH KESELURUHAN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Prevalensi KB UNMET NEED , , , , , ,34

86 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 53. NUSA TENGGARA TIMUR NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Sumba Timur , , , , , ,88 2 Sumba Barat , , , , , ,76 3 Manggarai , , , , , ,50 4 Ngada , , , , , ,18 5 Ende , , , , , ,77 6 Sikka , , , , , ,67 7 Flores Timur , , , , , ,03 8 Kupang , , , , , ,82 9 Timor Tengah Selatan , , , , , ,86 10 Timor Tengah Utara , , , , , ,21 11 Belu , , , , , ,44 12 Alor , , , , , ,50 13 Kota Kupang , , , , , ,10 14 Lembata , , , , , ,75 15 Rote Ndao , , , , , ,27 16 Manggarai Barat , , , , , ,23 17 Nagekeo , , , , , ,69 18 Sumba Barat Daya ,07 3 0, , , , ,35 19 Sumba Tengah , , , , , ,36 20 Manggarai Timur , , , , , ,90 21 Sabu Raijua ,06 2 0, , , , ,07 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,48

87 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 61. KALIMANTAN BARAT NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Pontianak , , , , , ,03 2 Sambas , , , , , ,98 3 Ketapang , , , , , ,78 4 Sanggau , , , , , ,58 5 Sintang , , , , , ,82 6 Kapuas Hulu , , , , , ,42 7 Kota Pontianak , , , , , ,57 8 Bengkayang , , , , , ,23 9 Landak , , , , , ,24 10 Kota Singkawang , , , , , ,03 11 Melawi , , , , , ,11 12 Sekadau , , , , , ,43 13 Kayong Utara , , , , , ,28 14 Kubu Raya , , , , , ,47 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,44

88 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 62. KALIMANTAN TENGAH NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Kapuas , , , , , ,21 2 Barito Utara , , , , , ,22 3 Barito Selatan , , , , , ,18 4 Kotawaringin Barat , , , , , ,17 5 Kotawaringin Timur , , , , , ,18 6 Kota Palangkaraya , , , , , ,65 7 Pulang Pisau , , , , , ,77 8 Gunung Mas , , , , , ,08 9 Murung Raya , , , , , ,62 10 Barito Timur , , , , , ,21 11 Sukamara , , , , , ,18 12 Lamandau , , , , , ,81 13 Seruyan , , , , , ,04 14 Katingan , , , , , ,53 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,60

89 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 63. KALIMANTAN SELATAN NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Barito Kuala , , , , , ,13 2 Banjar , , , , , ,20 3 Hulu Sungai Tengah , , , , , ,75 4 Hulu Sungai Selatan , , , , , ,99 5 Hulu Sungai Utara , , , , , ,87 6 Kotabaru , , , , , ,76 7 Tanah Laut , , , , , ,50 8 Tapin , , , , , ,67 9 Tabalong , , , , , ,02 10 Kota Banjarmasin , , , , , ,01 11 Kota Banjarbaru , , , , , ,11 12 Tanah Bumbu , , , , , ,38 13 Balangan , , , , , ,14 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,64

90 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 64. KALIMANTAN TIMUR NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Kutai Kertanegara , , , , , ,99 2 Berau , , , , , ,59 3 Bulungan , , , , , ,82 4 Pasir , , , , , ,11 5 Kota Balikpapan , , , , , ,08 6 Kota Samarinda , , , , , ,60 7 Kota Tarakan , , , ,20-0, ,20 8 Kota Bontang , , , , , ,42 9 Kutai Barat , , , , , ,29 10 Kutai Timur , , , , , ,51 11 NUNUKAN , , , , , ,99 12 Malinau ,01-0, , , , ,05 13 Penajam Paser Utara , , , , , ,28 14 Tana Tidung , , , , , ,62 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,23

91 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 71. SULAWESI UTARA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Kepulauan Sangihe , , , , , ,90 2 Minahasa , , , , , ,13 3 Bolaang Mongondow , , , , , ,54 4 Minahasa Selatan , , , , , ,42 5 Kota Manado , , , , , ,80 6 Kota Tomohon , , , , , ,48 7 Kota Bitung , , , , , ,93 8 Kepulauan Talaud , , , , , ,74 9 Minahasa Utara , , , , , ,62 10 Kota Kotamobagu , , , , , ,00 11 Bolaang Mongondow Utara , , , , , ,46 12 Kepulauan Sitaro , , , , , ,13 13 Minahasa Tenggara , , , , , ,16 14 Bolaang Mongondow Timur , , , , , ,34 15 Bolaang Mongondow Selatan , , , , , ,50 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,04

92 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 72. SULAWESI TENGAH NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Toli-Toli , , , , , ,86 2 Donggala , , , , , ,29 3 Poso , , , , , ,26 4 Banggai , , , , , ,46 5 Kota Palu , , , , , ,76 6 Banggai Kepulauan , , , , , ,12 7 Buol , , , , , ,04 8 Morowali , , , , , ,84 9 Parigi Mautong , , , , , ,47 10 Tojo Una-Una , , , , , ,39 11 Sigi , , , , , ,27 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,11

93 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 73. SULAWESI SELATAN NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Luwu , , , , , ,57 2 Tana Toraja , , , , , ,38 3 Pinrang , , , , , ,99 4 Enrekang , , , , , ,17 5 Sidenreng Rappang , , , , , ,91 6 Wajo , , , , , ,26 7 Soppeng , , , , , ,84 8 Barru , , , , , ,76 9 Pangkajene Kepulauan , , , , , ,59 10 Bone , , , , , ,32 11 Maros , , , , , ,32 12 Gowa , , , , , ,01 13 Sinjai , , , , , ,89 14 Bulukumba , , , , , ,67 15 Bantaeng , , , , , ,59 16 Jeneponto , , , , , ,45 17 Takalar , , , , , ,97 18 Selayar , , , , , ,89 19 Kota Makasar , , , , , ,12 20 Kota Pare-Pare , , , , , ,31 21 Luwu Utara , , , , , ,00 22 Kota Palopo , , , , , ,45 23 Luwu Timur , , , , , ,65 24 Toraja Utara , , , , , ,54 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,16

94 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 74. SULAWESI TENGGARA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Kolaka , , , , , ,86 2 Konawe , , , , , ,45 3 Muna , , , , , ,53 4 Buton , , , , , ,74 5 Kota Kendari , , , , , ,72 6 Kota Bau Bau , , , , , ,88 7 Konawe Selatan , , , , , ,40 8 Kolaka Utara , , , , , ,01 9 Wakatobi , , , , , ,57 10 Bombana , , , , , ,55 11 Konawe Utara ,88-0, , , , ,59 12 Buton Utara , , , , , ,16 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,84

95 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 75. GORONTALO NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Boalemo , , , , , ,50 2 Gorontalo , , , , , ,25 3 Kota Gorontalo , , , , , ,50 4 Pohuwato , , , , , ,17 5 Bone Bolango , , , , , ,02 6 Gorontalo Utara , , , , , ,17 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,47

96 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 76. SULAWESI BARAT NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah UNMET Prevalensi % Terhadap PUS NEED KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS Tidak Ingin Anak Lagi JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Polewali Mandar , , , , , ,27 2 Mamasa , , , , , ,32 3 Majene , , , , , ,67 4 Mamuju , , , , , ,25 5 Mamuju Utara , , , , , ,48 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,83

97 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 81. MALUKU NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah UNMET NEED Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap Ditunda PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Maluku Tengah , , , , , ,27 2 Maluku Tenggara , , , , , ,82 3 Kota Ambon , , , , , ,47 4 Maluku Tenggara Barat , , , , , ,48 5 Buru , , , , , ,26 6 Seram Bagian Barat , , , , , ,11 7 Seram Bagian Timur , , , , , ,29 8 Kepulauan Aru ,07 2 0, , , , ,96 9 Kota Tual , , , , , ,74 10 Maluku Barat Daya * - - 0,00-0,00-0,00-0,00-0,00-0,00 11 Buru Selatan ,48-0, , , , ,38 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,25

98 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 82. MALUKU UTARA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda UNMET NEED % Terhadap Tidak Ingin % Terhadap PUS Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Halmahera Barat , , , , , ,36 2 Halmahera Tengah , , , , , ,22 3 Kota Ternate , , , , , ,87 4 Halmahera Utara , , , , , ,28 5 Halmahera Selatan ,19-0, , , , ,62 6 Kepulauan Sula , , , , , ,80 7 Halmahera Timur , , , , , ,43 8 Kota Tidore Kepulauan , , , , , ,42 9 Pulau Morotai , , , , , ,82 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,75

99 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 91. PAPUA NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak Ditunda % Terhadap PUS UNMET NEED Tidak Ingin Anak Lagi % Terhadap PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Jayapura , , , , , ,77 2 Biak Numfor , , , , , ,58 3 Kepulauan Yapen , , , , , ,73 4 Merauke , , , , , ,23 5 Nabire , , , , , ,30 6 Jaya Wijaya , , , , , ,86 7 Kota Jayapura , , , , , ,08 8 Puncak Jaya , , , , , ,37 9 Mimika , , , , , ,07 10 Sarmi , , , , , ,51 11 Keerom , , , , , ,61 12 Pegunungan Bintang , , , , , ,77 13 Yahukimo ,36-0, , , , ,64 14 Waropen , , , , , ,73 15 Boven Digoel ,32-0, , , , ,60 16 Mappi , , , , , ,11 17 Asmat ,47-0, , , , ,31 18 Supiori ,54-0, , , , ,19 19 Dogiyai ,51-0, , , , ,24 20 Mamberamo Raya ,70-0, , , , ,12 21 Lanny Jaya ,11-0, , , , ,60 22 Membramo Tengah ,24-0, , , , ,65 23 Nduga ,00-0,00-0, , , ,81 24 Yalimo ,21-0, , , , ,57 25 Puncak ,44-0, , , , ,86 26 Paniai , , , , , ,45 27 Intan Jaya ,45-0, , , , ,32 28 Deiyai ,35-0, , , , ,04 29 Tolikara , , , , , ,45 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,28

100 JUMLAH PESERTA KB MENURUT TEMPAT PELAYANAN DAN UNMET NEED PER KABUPATEN/KOTA HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PROVINSI : 92. PAPUA BARAT NO KABUPATEN Jumlah PUS Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan Pemerintah % Swasta % Jumlah Prevalensi KB Ingin Anak % Terhadap Ditunda PUS UNMET NEED Tidak Ingin % Terhadap Anak Lagi PUS JUMLAH % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8=4+6) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) (14=10+12) (15=14/3) 1 Manokwari , , , , , ,57 2 Fak-Fak , , , , , ,81 3 Sorong , , , , , ,04 4 Kota Sorong , , , , , ,62 5 Teluk Bintuni ,90-0, , , , ,50 6 Teluk Wondama ,98-0, , , , ,49 7 Kaimana , , , , , ,35 8 Sorong Selatan ,32-0, , , , ,54 9 Raja Ampat ,79-0, , , , ,24 10 Tambrauw ,37-0, , , , ,10 11 Maybrat ,52 5 0, , , , ,92 JUMLAH KESELURUHAN , , , , , ,45

101

102 LAMPIRAN TAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA PER KABUPATEN Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012

103

104 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 11. ACEH NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Aceh Besar , , , , ,22 2 Pidie , , , , ,84 3 Aceh Utara , , , , ,76 4 Aceh Timur , , , , ,06 5 Aceh Tengah , , , , ,98 6 Aceh Barat , , , , ,54 7 Aceh Selatan , , , , ,96 8 Aceh Tenggara , , , , ,60 9 Kota Banda Aceh , , , , ,33 10 Kota Sabang , , , , ,99 11 Aceh Singkil , , , , ,84 12 Simeulue , , , , ,18 13 Bireuen , , , , ,68 14 Kota Lhokseumawe , , , , ,56 15 Kota Langsa , , , , ,78 16 Aceh Barat Daya , , , , ,50 17 Gayo Lues , , , , ,16 18 Aceh Jaya , , , , ,76 19 Nagan Raya , , , , ,99 20 Aceh Tamiang , , , , ,19 21 Bener Meriah , , , , ,98 22 Kota Subulussalam , , , , ,94 23 Pidie Jaya , , , , ,27 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,49

105 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 12. SUMATERA UTARA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Deli Serdang , , , , ,33 2 Langkat , , , , ,05 3 Karo , , , , ,97 4 Simalungun , , , , ,31 5 Asahan , , , , ,40 6 Labuhan Batu , , , , ,42 7 Tapanuli Tengah , , , ,68-0,00 8 Tapanuli Selatan , , , , ,85 9 Tapanuli Utara , , , , ,24 10 Nias , , , ,23-0,00 11 Dairi , , , , ,03 12 Kota Medan , , , , ,41 13 Kota Pematang Siantar , , , , ,98 14 Kota Tanjung Balai , , , , ,44 15 Kota Binjai , , , , ,29 16 Kota Tebing Tinggi , , , , ,61 17 Kota Sibolga , , , , ,60 18 Mandailing Natal , , , , ,11 19 Toba Samosir , , , , ,37 20 Kota Padang Sidempuan , , , , ,00 21 Humbang Hasundutan , , , , ,74 22 Pakpak Bharat , , , , ,44 23 Samosir , , , , ,49 24 Serdang Bedagai , , , , ,76 25 Batubara , , , , ,00 26 Padang Lawas , , , , ,07 27 Padang Lawas Utara , , , , ,01 28 Nias Selatan , , , ,02-0,00 29 Labuhan Batu Selatan , , , , ,47 30 Labuhan Batu Utara , , , , ,47 31 Nias Utara , , , ,14-0,00 32 Nias Barat , , , ,38-0,00 33 Kota Gunung Sitoli , , , , ,71 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,65

106 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 13. SUMATERA BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Agam , , , , ,36 2 Pasaman , , , , ,46 3 Lima Puluh Koto , , , , ,41 4 Solok , , , , ,93 5 Padang Pariaman , , , , ,26 6 Pesisir Selatan , , , , ,36 7 Tanah Datar , , , , ,68 8 Sijunjung , , , , ,19 9 Kota Bukittinggi , , , , ,74 10 Kota Padang , , , , ,17 11 Kota Sawah Lunto , , , , ,42 12 Kota Padang Panjang , , , , ,52 13 Kota Solok , , , , ,28 14 Kota Payakumbuh , , , , ,25 15 Kepulauan Mentawai , , , , ,83 16 Kota Pariaman , , , , ,28 17 Pasaman Barat , , , , ,64 18 Solok Selatan , , , , ,39 19 Dharmasraya , , , , ,13 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,35

107 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 14. RIAU NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Kampar , , , , ,07 2 Indragiri Hilir , , , , ,51 3 Bengkalis , , , , ,67 4 Indragiri Hulu , , , , ,06 5 Kota Pekan Baru , , , , ,82 6 Kota Dumai , , , , ,05 7 Pelalawan , , , , ,10 8 Rokan Hulu , , , , ,09 9 Rokan Hilir , , , , ,10 10 Siak , , , , ,85 11 Kuantan Singingi , , , , ,73 12 Kepulauan Meranti , , , , ,42 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,95

108 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 15. JAMBI NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Batang Hari , , , , ,28 2 Bungo , , , , ,05 3 Kerinci , , , , ,10 4 Tanjung Jabung Barat , , , , ,06 5 Merangin , , , , ,33 6 Kota Jambi , , , , ,12 7 Muaro Jambi , , , , ,13 8 Tebo , , , , ,13 9 Tanjung Jabung Timur , , , , ,36 10 Sarolangun , , , , ,73 11 Sungai Penuh , , , , ,36 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,59

109 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 16. SUMATERA SELATAN NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Musi Banyuasin , , , , ,24 2 Ogan Komering Ilir , , , , ,94 3 Ogan Komering Ulu , , , , ,02 4 Muara Enim , , , , ,60 5 Lahat , , , , ,16 6 Musi Rawas , , , , ,28 7 Kota Palembang , , , , ,52 8 Banyuasin , , , , ,82 9 Kota Prabumulih , , , , ,34 10 Kota Pagar Alam , , , , ,79 11 Kota Lubuk Linggau , , , , ,79 12 Ogan Ilir , , , , ,37 13 Ogan Komering Ulu Timur , , , , ,60 14 Ogan Komering Ulu Selata , , , , ,35 15 Empat Lawang , , , , ,99 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,08

110 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 17. BENGKULU NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Bengkulu Utara , , , , ,70 2 Bengkulu Selatan , , , , ,43 3 Rejang Lebong , , , , ,63 4 Kota Bengkulu , , , , ,14 5 Muko-Muko , , , , ,91 6 Kaur , , , , ,71 7 Seluma , , , , ,72 8 Kepahiang , , , , ,62 9 Lebong , , , , ,55 10 Bengkulu Tengah , , , , ,94 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,32

111 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 18. LAMPUNG NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Lampung Selatan , , , , ,92 2 Lampung Tengah , , , , ,23 3 Lampung Utara , , , , ,36 4 Kota Bandar Lampung , , , , ,24 5 Lampung Barat , , , , ,59 6 Tulang Bawang , , , , ,43 7 Tanggamus , , , , ,53 8 Kota Metro , , , , ,46 9 Lampung Timur , , , , ,10 10 Way Kanan , , , , ,02 11 Pesawaran , , , , ,27 12 Pringsewu , , , , ,88 13 Mesuji , , , , ,89 14 Tulang Bawang Barat , , , , ,84 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,91

112 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 19. BANGKA BELITUNG NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Bangka , , , , ,07 2 Belitung , , , , ,08 3 Kota Pangkal Pinang , , , , ,90 4 Bangka Barat , , , , ,00 5 Bangka Tengah , , , , ,69 6 Bangka Selatan , , , , ,27 7 Belitung Timur , , , , ,19 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,65

113 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 21. KEPULAUAN RIAU NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Bintan , , , , ,66 2 Kota Batam , , , , ,00 3 Karimun , , , , ,92 4 Natuna , , , , ,32 5 Lingga , , , , ,06 6 Kota Tanjung Pinang , , , , ,28 7 Kepulauan Anambas , , , , ,48 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,53

114 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 31. DKI JAKARTA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Jakarta Pusat , , , , ,60 2 Jakarta Utara , , , , ,72 3 Jakarta Barat , , , , ,40 4 Jakarta Selatan , , , , ,39 5 Jakarta Timur , , , , ,14 6 Kepulauan Seribu , , , ,28 5 0,08 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,14

115 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 32. JAWA BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Bekasi , , , , ,66 2 Karawang , , , , ,75 3 Purwakarta , , , , ,80 4 Bogor , , , , ,79 5 Sukabumi , , , , ,68 6 Cianjur , , , , ,58 7 Bandung , , , , ,08 8 Bandung Barat , , , , ,36 9 Sumedang , , , , ,58 10 Garut , , , , ,73 11 Tasikmalaya , , , , ,63 12 Ciamis , , , , ,35 13 Cirebon , , , , ,82 14 Kuningan , , , , ,99 15 Indramayu , , , , ,55 16 Majalengka , , , , ,42 17 Subang , , , , ,44 18 Kota Bandung , , , , ,18 19 Kota Cirebon , , , , ,91 20 Kota Bogor , , , , ,10 21 Kota Sukabumi , , , , ,06 22 Kota Bekasi , , , , ,11 23 Kota Depok , , , , ,47 24 Kota Cimahi , , , , ,41 25 Kota Tasikmalaya , , , , ,15 26 Kota Banjar , , , , ,05 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,30

116 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 33. JAWA TENGAH NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Banyumas , , , , ,08 2 Purbalingga , , , , ,68 3 Cilacap , , , , ,11 4 Banjarnegara , , , , ,53 5 Magelang , , , , ,42 6 Temanggung , , , , ,61 7 Wonosobo , , , , ,52 8 Purworejo , , , , ,32 9 Kebumen , , , , ,35 10 Pekalongan , , , , ,69 11 Pemalang , , , , ,91 12 Tegal , , , , ,31 13 Brebes , , , , ,71 14 Semarang , , , , ,43 15 Kendal , , , , ,20 16 Demak , , , , ,61 17 Grobogan , , , , ,28 18 Pati , , , , ,08 19 Jepara , , , , ,85 20 Rembang , , , , ,53 21 Blora , , , , ,77 22 Kudus , , , , ,93 23 Klaten , , , , ,60 24 Boyolali , , , , ,05 25 Sragen , , , , ,34 26 Sukoharjo , , , , ,34 27 Karanganyar , , , , ,75 28 Wonogiri , , , , ,10 29 Batang , , , , ,35 30 Kota Semarang , , , , ,69 31 Kota Surakarta , , , , ,11 32 Kota Pekalongan , , , , ,70 33 Kota Magelang , , , , ,06 34 Kota Tegal , , , , ,00 35 Kota Salatiga , , , , ,03 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,16

117 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 34. DI YOGYAKARTA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Bantul , , , , ,04 2 Sleman , , , , ,36 3 Gunung Kidul , , , , ,56 4 Kulon Progo , , , , ,73 5 Kota Yogyakarta , , , , ,09 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,01

118 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 35. JAWA TIMUR NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Gresik , , , , ,71 2 Sidoarjo , , , , ,05 3 Mojokerto , , , , ,95 4 Jombang , , , , ,30 5 Bojonegoro , , , , ,22 6 Tuban , , , , ,59 7 Lamongan , , , , ,76 8 Madiun , , , , ,37 9 Ngawi , , , , ,37 10 Magetan , , , , ,85 11 Ponorogo , , , , ,54 12 Pacitan , , , , ,72 13 Kediri , , , , ,78 14 Nganjuk , , , , ,33 15 Blitar , , , , ,66 16 Tulungagung , , , , ,57 17 Trenggalek , , , , ,58 18 Malang , , , , ,81 19 Pasuruan , , , , ,49 20 Probolinggo , , , , ,98 21 Lumajang , , , , ,47 22 Bondowoso , , , , ,31 23 Situbondo , , , , ,74 24 Jember , , , , ,16 25 Banyuwangi , , , , ,10 26 Pamekasan , , , , ,52 27 Sampang , , , , ,45 28 Sumenep , , , , ,04 29 Bangkalan , , , , ,01 30 Kota Surabaya , , , , ,96 31 Kota Madiun , , , , ,23 32 Kota Probolinggo , , , , ,07 33 Kota Blitar , , , , ,40 34 Kota Kediri , , , , ,66 35 Kota Mojokerto , , , , ,66 36 Kota Malang , , , , ,59 37 Kota Pasuruan , , , , ,96 38 Kota Batu , , , , ,15 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,03

119 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 36. BANTEN NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Pandeglang , , , , ,53 2 Lebak , , , , ,03 3 Tangerang , , , , ,06 4 Serang , , , , ,60 5 Kota Tangerang , , , , ,56 6 Kota Cilegon , , , , ,24 7 Kota Serang , , , , ,41 8 Kota Tangerang Selatan , , , , ,16 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,62

120 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 51. BALI NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Buleleng , , , , ,61 2 Jembrana , , , , ,83 3 Tabanan , , , , ,22 4 Badung , , , , ,78 5 Gianyar , , , , ,49 6 Klungkung , , , , ,31 7 Bangli , , , , ,48 8 Karangasem , , , , ,67 9 Kota Denpasar , , , , ,21 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,74

121 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 52. NUSA TENGGARA BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Lombok Barat , , , , ,32 2 Lombok Tengah , , , , ,07 3 Lombok Timur , , , , ,73 4 Sumbawa , , , , ,20 5 Dompu , , , , ,08 6 Bima , , , , ,08 7 Kota Mataram , , , , ,41 8 Kota Bima , , , , ,61 9 Sumbawa Barat , , , ,24 9 0,03 10 Lombok Utara , , , , ,83 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,67

122 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 53. NUSA TENGGARA TIMUR NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Sumba Timur , , , , ,62 2 Sumba Barat , , , , ,05 3 Manggarai , , , , ,45 4 Ngada , , , ,06-0,00 5 Ende , , , , ,26 6 Sikka , , , , ,21 7 Flores Timur , , , , ,02 8 Kupang , , , , ,58 9 Timor Tengah Selatan , , , , ,08 10 Timor Tengah Utara , , , , ,41 11 Belu , , , , ,01 12 Alor , , , , ,79 13 Kota Kupang , , , , ,02 14 Lembata , , , ,70 7 0,02 15 Rote Ndao , , , , ,05 16 Manggarai Barat , , , , ,42 17 Nagekeo , , , ,42-0,00 18 Sumba Barat Daya , , , ,08 4 0,01 19 Sumba Tengah , , , , ,20 20 Manggarai Timur , , , , ,29 21 Sabu Raijua , , , ,52 9 0,05 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,64

123 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 61. KALIMANTAN BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Pontianak , , , , ,76 2 Sambas , , , , ,59 3 Ketapang , , , , ,57 4 Sanggau , , , , ,85 5 Sintang , , , , ,83 6 Kapuas Hulu , , , , ,95 7 Kota Pontianak , , , , ,76 8 Bengkayang , , , , ,89 9 Landak , , , , ,86 10 Kota Singkawang , , , , ,63 11 Melawi , , , , ,13 12 Sekadau , , , , ,73 13 Kayong Utara , , , , ,26 14 Kubu Raya , , , , ,03 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,02

124 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 62. KALIMANTAN TENGAH NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Kapuas , , , , ,21 2 Barito Utara , , , , ,19 3 Barito Selatan , , , , ,91 4 Kotawaringin Barat , , , , ,37 5 Kotawaringin Timur , , , , ,07 6 Kota Palangkaraya , , , , ,70 7 Pulang Pisau , , , , ,04 8 Gunung Mas , , , , ,23 9 Murung Raya , , , , ,66 10 Barito Timur , , , , ,83 11 Sukamara , , , , ,33 12 Lamandau , , , , ,79 13 Seruyan , , , , ,52 14 Katingan , , , , ,85 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,65

125 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 63. KALIMANTAN SELATAN NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Barito Kuala , , , , ,11 2 Banjar , , , , ,69 3 Hulu Sungai Tengah , , , , ,38 4 Hulu Sungai Selatan , , , , ,49 5 Hulu Sungai Utara , , , , ,76 6 Kotabaru , , , , ,25 7 Tanah Laut , , , , ,54 8 Tapin , , , , ,65 9 Tabalong , , , , ,57 10 Kota Banjarmasin , , , , ,46 11 Kota Banjarbaru , , , , ,62 12 Tanah Bumbu , , , , ,14 13 Balangan , , , , ,09 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,57

126 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 64. KALIMANTAN TIMUR NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Kutai Kertanegara , , , , ,17 2 Berau , , , , ,44 3 Bulungan , , , , ,20 4 Pasir , , , , ,95 5 Kota Balikpapan , , , , ,73 6 Kota Samarinda , , , , ,91 7 Kota Tarakan , , , , ,74 8 Kota Bontang , , , , ,22 9 Kutai Barat , , , , ,42 10 Kutai Timur , , , , ,24 11 NUNUKAN , , , , ,59 12 Malinau , , , , ,05 13 Penajam Paser Utara , , , , ,37 14 Tana Tidung , , , , ,79 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,59

127 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 71. SULAWESI UTARA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Kepulauan Sangihe , , , , ,37 2 Minahasa , , , , ,03 3 Bolaang Mongondow , , , , ,07 4 Minahasa Selatan , , , , ,90 5 Kota Manado , , , , ,71 6 Kota Tomohon , , , , ,60 7 Kota Bitung , , , , ,96 8 Kepulauan Talaud , , , , ,62 9 Minahasa Utara , , , , ,58 10 Kota Kotamobagu , , , , ,36 11 Bolaang Mongondow Utara , , , , ,97 12 Kepulauan Sitaro , , , , ,56 13 Minahasa Tenggara , , , , ,44 14 Bolaang Mongondow Timur , , , , ,43 15 Bolaang Mongondow Selatan , , , , ,72 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,98

128 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 72. SULAWESI TENGAH NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Toli-Toli , , , , ,28 2 Donggala , , , , ,48 3 Poso , , , , ,40 4 Banggai , , , , ,59 5 Kota Palu , , , , ,41 6 Banggai Kepulauan , , , , ,55 7 Buol , , , , ,27 8 Morowali , , , , ,98 9 Parigi Mautong , , , , ,64 10 Tojo Una-Una , , , , ,26 11 Sigi , , , , ,66 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,26

129 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 73. SULAWESI SELATAN NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Luwu , , , , ,70 2 Tana Toraja , , , , ,22 3 Pinrang , , , , ,46 4 Enrekang , , , , ,84 5 Sidenreng Rappang , , , , ,46 6 Wajo , , , , ,00 7 Soppeng , , , , ,29 8 Barru , , , , ,58 9 Pangkajene Kepulauan , , , , ,26 10 Bone , , , , ,18 11 Maros , , , , ,96 12 Gowa , , , , ,05 13 Sinjai , , , , ,55 14 Bulukumba , , , , ,24 15 Bantaeng , , , , ,21 16 Jeneponto , , , , ,70 17 Takalar , , , , ,68 18 Selayar , , , , ,36 19 Kota Makasar , , , , ,28 20 Kota Pare-Pare , , , , ,25 21 Luwu Utara , , , , ,44 22 Kota Palopo , , , , ,06 23 Luwu Timur , , , , ,49 24 Toraja Utara , , , , ,33 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,66

130 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 74. SULAWESI TENGGARA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Kolaka , , , , ,40 2 Konawe , , , , ,98 3 Muna , , , , ,70 4 Buton , , , , ,67 5 Kota Kendari , , , , ,36 6 Kota Bau Bau , , , , ,39 7 Konawe Selatan , , , , ,88 8 Kolaka Utara , , , , ,86 9 Wakatobi , , , , ,68 10 Bombana , , , , ,46 11 Konawe Utara , , , , ,11 12 Buton Utara , , , , ,65 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,12

131 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 75. GORONTALO NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Boalemo , , , , ,05 2 Gorontalo , , , , ,31 3 Kota Gorontalo , , , , ,83 4 Pohuwato , , , , ,04 5 Bone Bolango , , , , ,82 6 Gorontalo Utara , , , , ,35 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,05

132 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 76. SULAWESI BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Polewali Mandar , , , , ,23 2 Mamasa , , , , ,31 3 Majene , , , , ,49 4 Mamuju , , , , ,47 5 Mamuju Utara , , , , ,67 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,12

133 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 81. MALUKU NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Maluku Tengah , , , , ,53 2 Maluku Tenggara , , , , ,75 3 Kota Ambon , , , , ,34 4 Maluku Tenggara Barat , , , , ,31 5 Buru , , , , ,37 6 Seram Bagian Barat , , , , ,52 7 Seram Bagian Timur , , , , ,87 8 Kepulauan Aru , , , , ,68 9 Kota Tual , , , , ,71 10 Maluku Barat Daya * - - 0,00-0,00-0,00-0,00-0,00 11 Buru Selatan , , , , ,78 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,77

134 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 82. MALUKU UTARA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Halmahera Barat , , , , ,62 2 Halmahera Tengah , , , , ,13 3 Kota Ternate , , , , ,23 4 Halmahera Utara , , , , ,45 5 Halmahera Selatan , , , , ,97 6 Kepulauan Sula , , , , ,97 7 Halmahera Timur , , , , ,38 8 Kota Tidore Kepulauan , , , , ,37 9 Pulau Morotai , , , , ,61 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,96

135 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 91. PAPUA NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Jayapura , , ,62 8 0,03 2 0,01 2 Biak Numfor , , , , ,07 3 Kepulauan Yapen , , , , ,83 4 Merauke , , , , ,66 5 Nabire , , , , ,15 6 Jaya Wijaya , , , , ,55 7 Kota Jayapura , , , , ,00 8 Puncak Jaya , , , , ,15 9 Mimika , , , , ,25 10 Sarmi , , , , ,54 11 Keerom , , , , ,97 12 Pegunungan Bintang , , ,33 7 0,06-0,00 13 Yahukimo , , ,57 4 0,01 1 0,00 14 Waropen , , ,10 1 0,01-0,00 15 Boven Digoel , , ,70 3 0,03 1 0,01 16 Mappi , , ,83 5 0,03-0,00 17 Asmat , , , ,15 4 0,03 18 Supiori , , , ,52-0,00 19 Dogiyai , , , , ,17 20 Mamberamo Raya , , ,70 2 0,05 1 0,02 21 Lanny Jaya , , ,25 7 0,02 2 0,00 22 Membramo Tengah , , ,07 3 0,02 1 0,01 23 Nduga , ,56 5 0,19 1 0,04-0,00 24 Yalimo , , ,45 2 0,01 1 0,01 25 Puncak , , ,91 2 0,01 1 0,00 26 Paniai , , , ,16-0,00 27 Intan Jaya , , ,30 3 0,08 1 0,03 28 Deiyai , , ,93 4 0,05 1 0,01 29 Tolikara , , ,99-0,00 2 0,01 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,50

136 JUMLAH DAN PERSENTASE KELUARGA MENURUT TAHAPAN KS HASIL PENDATAAN TAHUN 2012 PROVINSI : 92. PAPUA BARAT NO KABUPATEN Jumlah Kepala Keluarga Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III + Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3) (12) (13=12/3) 1 Manokwari , , , , ,99 2 Fak-Fak , , , , ,27 3 Sorong , , , , ,55 4 Kota Sorong , , , , ,38 5 Teluk Bintuni , , , , ,20 6 Teluk Wondama , , , , ,73 7 Kaimana , , , , ,70 8 Sorong Selatan , , ,53-0,00-0,00 9 Raja Ampat , , , , ,06 10 Tambrauw , , , ,93 5 0,19 11 Maybrat , , , , ,81 JUMLAH KESELURUHAN , , , , ,86

137

138

KATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

KATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya Laporan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang dapat diselesaikan, adapun sebagai dasar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya penyusunan Buku Hasil Pengolahan Data Pendataan Keluarga Tahun 2013 telah dapat diselesaikan. Pendataan

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR INSTRUKSI BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 473.3/155/BKKB.PP TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA 2013 BUPATI POLEWALI MANDAR, Dalam rangka

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G INSTRUKSI GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2007 GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan meningkatnya

Lebih terperinci

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Bogor, 16 Februari 2015 Persiapan pendataan Langkah-langkah yang perlu ditempuh,

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan : 1.

Lebih terperinci

HASIL PENDATAAN KELUARGA DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012

HASIL PENDATAAN KELUARGA DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012 HASIL PENDATAAN KELUARGA DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TH. 2013 SASARAN dan CAKUPAN (1) A. CAKUPAN WILAYAH KABUPATEN/KOTA Cakupan laporan dari tingkat 9 Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012

ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Analisis dan Evaluasi Pendataan Keluarga 2012 Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau 1 PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA i NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G INSTRUKSI GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 02 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2006 GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KB DAN KS TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KB DAN KS TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KB DAN KS TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Indikasi adanya ledakan penduduk di Indonesia yang ditunjukkan beberapa indikator demografi menjadikan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan Pengelolaan Pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG DATA SASARAN PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PESERTA KB LESTARI TELADAN 10 TAHUN, 15 TAHUN, DAN 20 TAHUN

PANDUAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PESERTA KB LESTARI TELADAN 10 TAHUN, 15 TAHUN, DAN 20 TAHUN PANDUAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PESERTA KB LESTARI TELADAN 10 TAHUN, 15 TAHUN, DAN 20 TAHUN DIREKTORAT BINA LINI LAPANGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia. BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.319, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WARGA NEGARA. Kependudukan. Keluarga. Keluarga Berencana. Sistem Informasi. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan 1 UU NO. 52 TH 2009 Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga PERPRES NO. 62 Tahun

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 Oleh: Plt. Sekretaris Utama BKKBN Ipin ZA Husni Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program KKBPK Tahun 2016 Jakarta, 4-7 September 2016 SISTEMATIKA

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92 TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Pencapaian Indikator Kluster Perlindungan Khusus % 55 55 6 6 65 65 7 7 BKBPP Jumlah Indikator Kluster Perlindungan Khusus yang tercapai dibagi jumlah

Lebih terperinci

DATA MENCERDASKAN BANGSA

DATA MENCERDASKAN BANGSA Visi BPS Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 237,6 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun DATA MENCERDASKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA (SIDUGA) BERBASIS TIK DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013

PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA (SIDUGA) BERBASIS TIK DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA (SIDUGA) BERBASIS TIK DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 SUBBID DATA & INFORMASI BIDANG ADVOKASI PENGGERAKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) bukanlah hal baru karena menurut catatan-catatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Tiongkok Kuno serta India,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 52 TAHUN 2012 TANGGAL : 16 Oktober 2012 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT Mekanisme Pelaksanaan Pendataan PERSIAPAN Keluarga PENDATAAN PEMETAAN PELAPORAN SARASEHAN EVALUASI ANALISIS PROGRAM DUKUNGAN Kegiatan

Lebih terperinci

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009 MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009 2.6 terhadap PUS umur terhadap PUS 40-49 Umur 40-49 1 Bengkulu Selatan 2,7 3,8 2 Rejang Lebong 3,6 4,7 3 Bengkulu Utara 3,6 5,3 4

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya Perkawinan Anak, Moralitas Seksual, dan Politik

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

TATA LAKSANA UPDATING DATA KELUARGA MISKIN KABUPATEN BANTUL DASAR :

TATA LAKSANA UPDATING DATA KELUARGA MISKIN KABUPATEN BANTUL DASAR : TATA LAKSANA UPDATING DATA KELUARGA MISKIN KABUPATEN BANTUL DASAR : 1. SK BUPATI BANTUL NO. 83 TAHUN 2007, tentangpembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah ( TKPK- D )Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom KONSEP KELUARGA SEJAHTERA OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom tanggal upload : 28 April 2009 A. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) ANGKA KELAHIRAN (TOTAL FERTILITY RATE),

Lebih terperinci

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529

Lebih terperinci

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2011-2014 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Dalam rangka pemantauan rencana aksi percepatan pelaksanaan

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w.id s. go ii Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN : 978-979-064-314-7 No. Publikasi: 04000.1109 Katalog

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN DAN KB HASIL SUSENAS

ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN DAN KB HASIL SUSENAS ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN DAN KB HASIL SUSENAS 2015 (Disarikan dari Hartanto, W 2016, Analisis Data Kependudukan dan KB Hasil Susenas 2015, disajikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BKKBN,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung tumbuh menjadi kota yang memiliki pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TI1\1lJR

GUBERNUR KALIMANTAN TI1\1lJR GUBERNUR KALIMANTAN TI1\1lJR INSTRUKSI GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 4 T AHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA 2012 GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Bahwa

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 28,55 JUTA ORANG Pada bulan September 2013, jumlah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 82/PER/B5/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR 1. Penyebaran Penduduk Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009 MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009 2.6 terhadap PUS umur terhadap PUS 40-49 Umur 40-49 1 Bengkulu Selatan 2,7 3,8 2 Rejang Lebong 3,6 4,7 3 Bengkulu Utara 3,6 5,3 4

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja 84 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Tabel. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir. Karakteristik tenaga kerja. Nama. Alamat. Umur 4. Jenis kelamin 5. Status perkawinan

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015 ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Barat 2015 ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015 PERWAKILAN

Lebih terperinci

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat

Lebih terperinci

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat () Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Keberhasilan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari laporan Badan Pusat Statitistik yang menyatakan bahwa jumlah

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 10,64 PERSEN No. 66/07/Th. XX, 17 Juli 2017 Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah kondisi dimana ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. Masalah kemiskinan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor lainnya. Sejalan dengan itu, sektor pertanian

Lebih terperinci

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Cirebon, 22 Desember 2015 OUTLINE PEMBAHASAN 1 SIPD DALAM UU 23 TAHUN 2014 2 PERMENDAGRI 8/2014 TENTANG SIPD AMANAT UU 23 TAHUN 2014 Pasal 274: Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama di Negara berkembang, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 224 LAMPIRAN 225 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 2 3 1 4 Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 226 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK ( PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia berada di urutan ke empat dengan penduduk terbesar di dunia setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar pemberdayaan di mana daya bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan

Lebih terperinci

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan

I. PENDAHULUAN. bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk suatu negara pada hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan (Soekanto,

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014 BADAN PUSAT STATISTIK No. 52/07/Th. XVII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 28,28 JUTA ORANG Pada Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

RILIS HASIL AWAL PSPK2011 RILIS HASIL AWAL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30

Lebih terperinci

Slide 3.1. Mekanisme dan Tatacara PENDATAAN KELUARGA

Slide 3.1. Mekanisme dan Tatacara PENDATAAN KELUARGA Slide 3.1 Mekanisme dan Tatacara PENDATAAN KELUARGA Slide 3.2 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat : 1. menjelaskan konsep dasar pendataan keluarga 2. menjelaskan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi Pontianak, 3 Agustus 2016 Harga Bergejolak Rantai pasok panjang OP bersifat temporer KONDISI RIIL Keuntungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN/KOTA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA POLICY UPDATE Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia WIKO SAPUTRA Peneliti Kebijakan Ekonomi dan Publik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 150 BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Penelitian yang berjudul Determinan unmet need Keluarga Berencana di Indonesia memiliki tujuan utama yaitu untuk menjawab mengapa terjadi kenaikan tingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

2

2 2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH

Lebih terperinci

INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 69/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Kebahagiaan Kalimantan Timur tahun 2017 berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI 29,89 JUTA ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PROVINSI

Lebih terperinci