AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009
|
|
- Yohanes Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit (Elaeis quinensis Jack) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Makartitama Kec. Peninjauan Kab. OKU Oleh: Septianita Abstract The research aim to to know the factors influencing coconut production of sawit and to know contribution storey;level earnings of coconut farming of sawit. to earnings of family. The result of research indicate that from result analyse there is two variable having an effect on reality that is wide of seeds amount and farm while labour factor, fertilize herbicide and urea have an effect on do not reality. ursuant to research is also got that accepted earnings is farmer follow the example of coconut farming of sawit [in] countryside of Makartitama per hectare equal to Rp ,66. Level of contribution earnings of farmer to earnings of farmer family follow the example of equal to Rp ,66 per year or 76,89%, while contribution earnings of farmer of other effort is equal to Rp ,33 per year or 12,41% and external earnings contribution of farming equal to Rp ,30 or 30,69%, with value of R/C equal to Rp 4,55 with the meaning that each;every Rp 1,00 production cost will give acceptance equal to Rp 4,55. Key words : Production, contribution, coconut farming of sawit, earnings of farmer, wide farm. PENDAHULUAN Memasuki era orde baru, pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan sebagai sektor penghasil devisa negara. Sampai dengan tahun 1980 luas lahan mencapai ha dengan produksi CPO sebesar ton. Sejak saat itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang melaksanakan program perkebunan inti rakyat perkebunan (PIR-bun). Perkembangan perkebunan semakin pesat lagi setelah pemerintah mengembangkan program lanjutan yaitu PIR-Transmigrasi sejak tahun Program tersebut berhasil menambah luas lahan dan produksi kelapa sawit. Pada tahun 1990-an, luas perkebunan kelapa sawit mencapai lebih dari 1,6 juta hektar yang tersebar di berbagai sentra produksi, seperti Sumatera dan Kalimantan Potensial areal perkebunan Indonesia masih terbuka luas untuk tanaman kelapa sawit. Data dilapangan menunjukkan kecenderungan peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit khususnya perkebunan rakyat. Pertumbuhan perkebunan rakyat pada periode tiga puluh tahun terakhir mencapai 45,1% per tahun, sementara real perkebunan negara tumbuh 6,8% per tahun, dan areal perkebunan swasta tumbuh 12,8% per tahun (Fauzi, 2002). Usahatani kelapa sawit di desa Makartitama Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu baru mulai berkembang dan diminati oleh masyarakat, hal ini ditunjukan dari luas lahan dan produksi masih kecil. Hasil produksi yang diperoleh dari tahun dari ) Dosen Tetap Prodi Agribisnis FP Universitas Baturaja Septianita, Hal;
2 bertambahnya lahan meningkat sebesar ton/tahun dan peningkatan hasil produksi perkebunan masyarakat Desa Makartitama yang mengalami peningkatan pesat pada tahun sebesar ton/tahun. Meningkatnya hasil produksi kebun sawit masyarakat Desa Makartitama disebabkan meningkatnya minat masyarakat untuk berkebun sawit. Desa Makartitama salah satu desa yang ada di kecamatan Peninjauan yang mengusahakan tanaman tahunan khususnya kelapa sawit karena topografi dan kelembaban yang dikehendaki tanaman tersebut terpenuhi serta memiliki lahan cukup subur. Dengan berusahatani tanaman kelapa sawit dalam jumlah yang lebih banyak serta melakukan perawatan yang benar, penghasilan yang kecil itu pasti akan meningkat. Karena itu tingkat produksi tentulah dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama tingkat penggunaan sarana produksi. Peningkatan produksi pada jumlah tertentu akan mempengaruhi motivasi petani dalam mengusahakan tanaman kelapa sawit secara kontinyu. Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini adalah; a) faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi kelapa sawit? Dan, b) berapa besar tingkat kontribusi usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluarga? Adapun tujuaan penelitian ini adalah, a) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit; b) untuk mengetahui tingkat kontribusi pendapatan usahatani kelapa sawit. terhadap pendapatan keluarga. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini memberikan gambaran mengenai keadaan usahatani kelapa sawit di Desa Makartitama, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi yang berkepentingan dan sebagai tambahan pustaka dan bahan acuan untuk peneliti selanjutnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah; a) diduga penggunaan faktor-faktor produksi luas lahan, bibit, berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit, sedangkan faktor produksi tenaga kerja, pupuk urea dan herbisida berpengaruh tidak nyata terhadap produksi kelapa sawit, dan; b) diduga usahatani kelapa sawit menguntungkan dan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga. TINJAUAN PUSTAKA Usahatani diartikan sebagai kegiatan mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan efisien bila pemanfaatan sumber daya tersebut menghasilkan pengeluaran (output) yang melebihi pemasukan (input) (Soekartawi, 1995). Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan atau dikeluarkan dalam suatu proses produksi untuk memperoleh hasil produksi (Soekartawi, 1990). Faktor produksi memang sangat menetukan besar kecilnya produksi yang diperoleh, berbagai pengalaman menunjukkan faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal (benih, pupuk dan pestisida adalah faktor produksi yang penting). Faktor produksi yang penting mempengaruhi produksi antara lain : lahan, tenaga kerja dan modal. Keuntungan merupakan selisih antara yang dikeluarkan dengan penerimaan yang diperoleh dalam suatu kegiatan produksi pertanian. Jumlah keuntungan dan cara menggunakan inilah yang menentukan tarif hidup petani (Soeharjo dan Patong, 1973). Tolak ukur penilaian keuntungan suatu usahatani, antara lain dapat dilihat dari R/C (Return Cost Ratio) yaitu pembagian antara nilai R/C>1, makin tinggi nilai R/C ini menunjukkan suatu tingkat penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam proses produksi (Hernanto, 1994). Septianita, Hal;
3 Pendapatan petani adalah terdiri dari berbagai usaha yang dilakukannya sebagian penerimaan dari usahatani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarganya sendiri. Selain itu petani Indonesia umumnya menggunakan sebagian usahataninya untuk memenuhi keperluan rumah tangga, maka pendapatan petani merupakan pedoman untuk menilai apakah usahataninya berhasil atau belum bagi keluarganya (Hadisapoetra, 1983). Untuk mengetahui besarnya sumbangan pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluarga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P.UTK % UTK= x 100 % P.Total METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study), dimana seluruh petani kelapa sawit yang menjadi satuan kasusnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Nopember Metode penarikan contoh dalam penelitian ini digunakan metode SimpleRandom Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang petani kelapa sawit dari 130 orang petani yang melakukan usahatani kelapa sawit. Data yang diperoleh dilapangan terlebih dahulu dikelompokkan, kemudian diolah secara tabulasi, untuk menguji hipotesis pertama menggunakan faktor produksi Coob Douglass, secara matematis rumus sebagai berikut : Untuk menyederhanakan perhitungan, maka model tersebut ditransformasikasi dalam bentuk linear sehingga bentuknya menjadi: Y = Lnα + β 1 LnX 1 + β 2 LnX 2 + β 3 LnX 3 + β 4 LnX 4 + β 5 LnX 5 Dimana : Y = Produksi (kg/tahun) X 1 = Luas lahan (lg) X 2 = Tenaga Kerja (HOK) X 3 = Bibit (batang) X 4 = Pupuk Urea (kg/tahun) X 5 = Herbisida (ltr/tahun) β i = Koefisien regresi masing-masing faktor produksi α = Intersep (konstanta) Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X 1, X 2,..., X 5 ) secara bersama-sama terhadap variabel variabel terikat (Y) dilakukan dengan uji F. KTP F hitung KTT Di mana : KTP = Kuadrat tengah parameter KTT = Kuadrat tengah total Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua yaitu pertama-pertama menggunakan perhitungan sebagai berikut : Pd = Pn Bp Pn = P + H Bp = Bt + Bv Septianita, Hal;
4 Di mana : Pd : Pendapatan (Rp/ha) H : Harga Jual (Rp/kg) Pn : Penerimaan (Rp/ha) Bt : Biaya tetap (Rp/ha) Bp : Biaya Produksi (Rp/ha) Bv : Biaya Variabel (Rp/ha) P : Produksi (kg/ha) Selanjutnya untuk menghitung tingkat keuntungan dari usahatani kelapa sawit dapat dilihat dari perbandingan antara penerimaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Menurut Soekartawi (1995), untuk menghitung tingkat keuntungan dapat digunakan rumus sebagai berikut : R Penerimaan C Biaya Produksi Dimana : R > 1, usahatani menguntungkan C R = 1, usahatani tidak mengalami keuntungan dan kerugian (BEP) C R < 1, usahatani mengalami kerugian C Untuk menghitung sumbangan pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluarga digunakan rumus sebagai berikut : P.UTK % UTK x 100 % P.Total Dimana : % UTK : persentase pendapatan usahatani kelapa sawit P.UTK : pendapatan usahatani kelapa sawit P.Total : total pendapatan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani Contoh Dari 30 petani contoh sebagian besar petani contoh di desa Makartitama diketahui umurnya berkisar antara 32 tahun sampai 55 tahun. Bibit yang mereka gunakan sebagian besar varitas DxP yang dibeli dari perkebunan PT. Perkebunan Minanga Ogan. B. Faktor Produksi Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa luas rata-rata lahan petani contoh pada usahatani kelapa sawit di Desa Makartitama berkisar antara 2 3 hektar dengan luas lahan rata-rata 2 hektar. Status kepemilikan tanah adalah milik sendiri. Tenaga kerja yang digunakan petani contoh untuk kegiatan usahatani kelapa sawit menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga dan tenaga dari luar keluarga. Tenaga kerja tersebut digunakan untuk kegiatan pengolahan lahan, penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan dan panen. Tanaman kelapa sawit dapat di perbanyak dengan biji (generatif) atau dengan t kultur jaringan (vegetatif). Perbanyakan generatif banyak memiliki kendala yaitu bahan bibit yang Septianita, Hal;
5 akan diperoleh terbatas dan bervariasi. Sedangkan jika memakai bibit dari kultur jaringan akan mendapatkan hasil yang baik karena dengan kultur jaringan dapat mengatasi masalah kesulitan perkecambahan, terutama pada jenis atau varietas yang agak sulit dikecambahkan. Klon yang digunakan oleh petani contoh adalah jenis varitas DxP. Pupuk Urea merupakan pupuk anorganik yang digunakan oleh petani contoh pada usahatani kelapa sawit. Mengenai dosis penggunaan pupuk petani contoh menghabiskan pupuk dalam satu hektar rata-rata 100 kg pada masa tanam dengan harga rata-rata perkilogramnya Rp 1.500,- Penggunaan herbisida bertujuan untuk mengendalikan gulma dan penyakit yang mungkin menyerang pada tanaman kelapa sawit. Pemberian herbisida dilakukan petani sesuai dengan kebutuhan dan keadaan hama penyakit yang menyerang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa herbisida yang digunakan oleh petani contoh adalah herbisida. C. Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Produksi Kelapa Sawit Faktor-faktor produksi yang diidentifikasi dapat mempengaruhi produksi usahatani kelapa sawit adalah luas lahan (X 1 ), tenaga kerja (X 2 ), bibit (X 3 ), Pupuk Urea (X 4 ), dan Herbisida (X 5 ). Untuk menganalisa pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksi kelapa sawit digunakan fungsi produksi Cobb Douglas yang digunakan untuk mengestimasi pengaruh faktor-faktor variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi linier berganda dari fungsi produksi diperoleh model persamaan estimasi dalam bentuk transformasi regresi linier sebagai berikut : Ln Y = ln X 1-0,003ln X 2 + 2,267 ln X 3 + 0,002ln X 4-0,001 ln X 5 Se = (3,859) (0,027) (0,008) (0,013) (0,141) T hitung (4,470)** (-.100) tn (295.67)** (.179) tn (-.093) tn Keterangan : ** Nyata pada taraf uji 0,01 R 2 = 1,000 tn = tidak nyata F hitung = 1289,117 n = 30 Analisis fungsi produksi tersebut memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) tinggi yaitu 1,000 menunjukkan bahwa sekitar 100,00 persen variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independent, sedangkan F hitung sebesar 1289,117 artinya secara bersamaan faktor-faktor dari variabel independen yang diikutsertakan dalam model mempengaruhi variabel dependent. Berdasarkan hasil analisa ada dua variabel yang berpengaruh nyata yaitu luas lahan dan jumlah bibit sedangkan faktor tenaga kerja, pupuk urea dan herbisida berpengaruh tidak nyata. Untuk lebih jelasnya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap produksi kelapa sawit dapat di interprestasikan sebagai berikut : Luas lahan ( X 1 ) Faktor produksi ini berpengaruh nyata terhadap produksi dengan koefisien regresi produksi sebesar 17,249 berarti penambahan satu persen input luas lahan dan meningkatkan produksi sebesar 1724,5 persen, karena elastisitasnya lebih dari satu dari segi efesiensi terlihat bahwa tingkat penggunaan lahan pada usahatani kelapa sawit yang berarti dengan penambahan faktor tersebut akan meningkatkan produksi. Septianita, Hal;
6 Tenaga Kerja ( X 2 ) Koefisien regresi dari faktor produksi ini sebesar -0,003 berarti penambahan satu persen input tenaga kerja akan menurunkan produksi sebesar 0,3 persen. Faktor produksi ini berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. Jika ditinjau dari elastisitasnya kurang dari satu namun lebih dari nol (0<EP<1) yang berarti penggunaan faktor produksi tenaga kerja sudah maksimal, sehingga dengan penambahan tenaga kerja malah menurunkan produksi. Bibit ( X 3 ) Faktor produksi bibit berpengaruh sangat nyata terhadap produksi dengan koefisien regresi produksi sebesar 2,267 berarti penambahan satu persen bibit akan meningkatkan produksi sebesar 226,7 persen, jika ditinjau dari elastisitasnya lebih dari satu (0<EP<1) yang berarti penambahan bibit meningkatkan produksi sebesar 226,7 persen maka asumsi pengunaan faktor produksi bibit perlu ditambah dalam upaya peningkatan hasil produksi. Pupuk Urea ( X 4 ) Faktor produksi ini berpengaruh tidak nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan koefisien regresi produksi sebesar -0,002 berarti penambahan satu persen pupuk urea akan menaikkan produksi sebesar 0,2 persen jika ditinjau dari elastisitasnya kurang dari satu namun lebih dari nol yang berarti dengan penambahan faktor produksi pupuk akan berpengaruh dalam meningkatkan produksi. Herbisida ( X 5 ) Koefisien regresi dari faktor produksi herbisida sebesar -0,001 berarti penambahan satu persen input herbisida akan menurunkan produksi sebesar 0,1 persen. Faktor produksi ini berpengaruh tidak nyata terhadap produksi, Penggunaan herbisida sangat tidak terlalu penting dalam peningkatan produksi kelapa sawit D. Tingkat Keuntungan dan kontribusi Usahatani Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Keluarga Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Makartitama diketahui rata-rata produksi usahatani kelapa sawit petani contoh adalah 1498,83 Kg per hektar, pada masa panen pertama kali atau ,94 Kg dalam setahun /ha dan ini berarti setiap petani contoh rata-rata mendapatkan hasil produksi dalam setiap bulannya mendapat lebih kurang 1.498,83 kg. Ratarata penerimaan pada petani contoh adalah pada panen pertama Rp , dalam tiap satu hektar, dan ini berarti penerimaan rata-rata setiap petani contoh dalam produksi tahun pertama mendapat penerimaan sebesar Rp ,67 atau setiap bulannya Rp ,56 dengan harga jual Rp 550/ Kg. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani contoh pada usahatani kelapa sawit terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan alat besarnya Rp ,- sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya penggunaan benih, pupuk, pestisida, dan upah untuk membayar tenaga kerja sebesar Rp Total biaya biaya produksi Rp Pendapatan usahatani kelapa sawit adalah selisih antara penerimaan dan biaya total produksi yang digunakan. Pendapatan petani contoh usahatani kelapa sawit di desa Septianita, Hal;
7 Makartitama perhektar sebesar Rp ,66. Sedangkan pendapatan total bersih yang diterima petani adalah pendapatan bersih dikurangi dengan biaya hidup sehari-hari Rp selama masa proses produksi sebesar Rp ,66. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Pendapatan Petani Contoh Usahatani Kelapa Sawit di Desa Makartitama Perhektar Pertahun, 2007 No Uraian Jumlah (Rp/th) 1 Produksi (kg) ,94 kg 2 Harga (Rp) Rp 550,00,- 3 Penerimaan (Rp) Rp ,67,- 4 Biaya Produksi (Rp) Rp ,00, Pendapatan Biaya Hidup sehari-hari(rp/th) Pendapatan bersih Rp ,66,- Rp ,00,- Rp ,66,- Besarnya kontribusi pendapatan petani pada usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluarga petani contoh adalah sebesar Rp ,66 per tahun atau sebesar 76,89 persen, sedangkan sumbangan pendapatan petani dari usaha lain adalah sebesar Rp ,33 per tahun atau sebesar 12,41 persen dan sumbangan pendapatan luar usahatani sebesar Rp ,30 atau sebesar 30,69%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit di desa Makartitama memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga petani, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kontribusi Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Contoh di Desa Makartitama, 2007 No Uraian Pendapatan Prosentase (%) Usahatani kelapa sawit Usahatani lain Luar usaha tani , ,33 76,89 12, ,3 30, , % Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian dapat diketahui bawa nilai R/C sebesar Rp 4,55 yang artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya produksi akan memberikan penerimaan sebesar Rp 4,55. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa usahatani kelapa sawit yang dilakukan oleh petani di Desa Makartitama menguntungkan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh dalam berusahatani hal ini akan mendorong/memotivasi petani untuk melakukan kegiatan usahatani tersebut. Septianita, Hal;
8 SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor produksi luas lahan, bibit, berpengaruh sangat nyata terhadap produksi kelapa sawit. Faktor produksi tenaga kerja, pupuk urea dan herbisida berpengaruh tidak nyata terhadap produksi kelapa sawit, dan; 2. Kontribusi pendapatan petani pada usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluarga petani contoh adalah sebesar Rp ,66 ha/th atau 76,89 persen. Pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp ,216 ini didapat dari pendapatan lain seperti berdagang, dan menanam tanaman yang lain misalnya sayuran. Usahatani kelapa sawit memberikan hasil yang nyata terhadap pendapatan keluarga dilihat dari hasil perhitungan dengan R/C. B. Saran 1. Untuk lebih meningkatkan hasil produksi kelapa sawit maka perlu meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk dan ditambah peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja petani kelapa sawit dalam mengusahakan usahatani agar lebih maksimal, dan; 2. Diharapkan adanya pembinaan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian mengenai budidaya dan peningkatan hasil produksi usahatani kelapa sawit dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat petani khususnya petani kelapa sawit. DAFTAR PUSTAKA Fauzi, Yan. dkk Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya Hadisapoetra Biaya dan Pendapatan Dalam Usahatani. Yogyakarta: Departemen Tenaga Kerja. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Hernanto Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya Soeharjo dan Patong Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bogor: Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian IPB Soekartawi Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: CV. Rajawali. Pers Soekartawi Pembangunan Pertanian. Jakarta: Rajawali Pers Septianita, Hal;
Oleh: Septianita. Abstract PENDAHULUAN
Analisis Perbandingan Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Kacang Panjang (Vigna sinensis) dan Buncis (Phaseolus vulgaris) Terhadap Pendapatan Petani di Desa Batumarta VII Kec. Madang Suku III Kabupaten Ogan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA
BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi Cobb- Douglas. Faktor-faktor produksi yang diduga
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciAnalisis Usahatani dan Pemasaran Lada (Piper Nisrum L.) Di Desa Tanjung Durian Kec. Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan
Analisis Usahatani dan Pemasaran Lada (Piper Nisrum L.) Di Desa Tanjung Durian Kec. Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Oleh: Yetty Oktarina Abstract Analysing factors influencing production of usahatani
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA
VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA 6.1 Analisis Fungsi produksi Padi Sawah Varietas Ciherang Analisis dalam kegiatan produksi padi sawah varietas ciherang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM TRIONO HERMANSYAH NPM. 0710 4830 0671 ABSTRAK Berbedanya kemampuan petani
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Komoditas pertanian erat kaitannya dengan tingkat produktivitas dan efisiensi yang rendah. Kedua ukuran tersebut dipengaruhi oleh
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperinciStaf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani tomat dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Septianita Abstract The research aims to know the factor that influence rubber farmer
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH
ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH 56 Intan Alkamalia 1, Mawardati 2, dan Setia Budi 2 email: kamallia91@gmail.com ABSTRAK Perkebunan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori yang digunakan untuk mengurai perumusan masalah pendapatan petani jagung di kecamatan Tigabinanga, penulis menggunakan teori yang sederhana sebagai berikut
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Ada banyak definisi mengenai ilmu usahatani yang telah banyak di kemukakan oleh mereka yang melakukan analisis usahatani,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan Usahatani Suratiyah (2006), mengatakan bahwa usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (5) : 533-538, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Jurnal Ilmiah AgrIBA No2 Edisi September Tahun 2014 ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Oleh : Siska Alfiati Dosen PNSD dpk STIPER Sriwigama Palembang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan
Lebih terperinciEFISIENSI EKONOMI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BROKOLI DI KELURAHAN KAKASKASEN. Juliana R. Mandei Christy P. Tuwongkesong
Efisiensi Ekonomi Faktor Produksi pada Usahatani Brokoli...(JulianaMandei dan Christy Tuwongkesong) EFISIENSI EKONOMI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BROKOLI DI KELURAHAN KAKASKASEN Juliana R. Mandei Christy
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Analisis untuk kegiatan budidaya ganyong di Desa Sindanglaya ini dilakukan dengan memperhitungkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA DEWI SAHARA, DAHYA DAN AMIRUDDIN SYAM 1) Balai Pengkajian Teknologi Sulawesi Tenggara ABSTRACT Cocoa is Southeast
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciVII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL 7.1 Analisis Perbandingan Penerimaan Usaha Tani Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP RIBUT SANTOSO, HARI SUDARMADJI, AWIYANTO Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Penelitian ini menganalisis faktor-faktor
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.
ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi ABSTRAK Tanaman pangan yang berkembang di Kabupaten Bekasi adalah padi, jagung, ubi kayu,
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,
Lebih terperinciBetharia W.M. Pangaribuan 1), Kelin Tarigan 2), dan Yusak Maryunianta 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU 2)
ANALISIS EFISIENSI DAN PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA INPUT TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) (Kasus: PT Socfindo Kebun Aek Loba Kec. Aek Kuasan, Kab. Asahan) Betharia W.M. Pangaribuan
Lebih terperinciDAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT
EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN
Lebih terperinciNila Suryati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas ABSTRAK
SOCIETA III - : 69 74, Desember 04 ISSN 30-480 ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI LAHAN IRIGASI TEKNIS DENGAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TEGEL DI KABUPATEN MUSI RAWAS Nila
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH
ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH (Capsiccum Annum L.) DENGAN CABAI RAWIT (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun) Agri Mandasari
Lebih terperinciANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN
Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014, 1-7 p-issn : 2088-1673., e-issn 2354-7731 ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) Surel: untari_83@yahoo.com
Lebih terperinciBESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG
44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income
Lebih terperinciAnalisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo
1 Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo (Analysis Of Onion Farming in Village Sumberkledung Tegalsiwalan Sub-District District Probolinggo )
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 185-191, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Input Efficiency Analysis
Lebih terperinciPENGARUH INPUT TERHADAP PRODUKSI USAHATANI LADA PUTIH (Muntok White Pepper) DI DESA KUNDI KECAMATAN SIMPANG TERITIP KABUPATEN BANGKA BARAT
PENGARUH INPUT TERHADAP PRODUKSI USAHATANI LADA PUTIH (Muntok White Pepper) DI DESA KUNDI KECAMATAN SIMPANG TERITIP KABUPATEN BANGKA BARAT Yudi Sapta Pranoto Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang efisiensi dan pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi sehingga akan
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI
J. Agroland 21 (1) : 49-54, April 2014 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407-7607 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI Farming Production
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK
139 Buana Sains Vol 10 No 2: 139-146, 2010 ANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK Ahmad Zubaidi 1) dan Astutik 2) PS. 1) Agribisnis dan 2) Agroteknologi,
Lebih terperinciAnalisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract
Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Abstract This research aimed to determine the risk of production and income in a group of farmers who use local seeds and farmers
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 7.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier 7.1.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berpusat pada pemecahan masalah masalah
Lebih terperinciBAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR
BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR Penelitian dilakukan di Propinsi Jawa Timur selama bulan Juni 2011 dengan melihat hasil produksi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Kata kunci: Tanaman kakao, Produktifitas dan fungsi produksi
Volume 17, Nomor 2, Hal. 01-08 Januari Juni 2015 ISSN:0852-8349 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DI KABUPATEN MUARO JAMBI Ardhiyan Saputra Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG
ISSN: 141-8837 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG (FARMING INCOME ANALYSIS ON TRADITIONAL AND GRAFTING COFFEE
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciAnalisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Desy Issana Sari 1, Yudi Ferrianta 2, dan Rifiana 2 1 Alumni Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 5 (1) : 111-118, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA The Analysis of Production
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KUBIS (Brassica oleracea) DI DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Rini Utami Sari, Istiko Agus Wicaksono dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
226 ANALISIS USAHA TANI JAGUNG (Zea mays) DI DESA KUWOLU KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG (Farm Analysis Of Corn (Zea mays) At Kuwolu Village Of Bululawang Regency Malang District) Sulistiani Fakultas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara tertuju
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN TAPANULI UTARA (Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting) ABSTRAK
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN TAPANULI UTARA (Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting) 1) Liska Simamora, 2) Thomson Sebayang, 3) Asmi Tiurland Hutajulu
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU Gibson F. Ginting, Hiras M.L. Tobing dan Thomson Sebayang 085372067505, franseda19@rocketmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI
ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANDRI JUSTIANUS SIMATUPANG NPM ABSTRAK Mentimun merupakan sayuran yang banyak digemari
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciKeyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada (Analysis of Factors Affecting the Production of Farm Shallots In the village of Lam Manyang
Lebih terperinciANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)
Zakwan ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA) Zakwan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan, Medan ABSTRAK
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Keterangan : KV = risiko produksi padi σ y. = standar deviasi = rata rata produksi
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Risiko Produktivitas Setiap aktivitas manusia selalu mengandung risiko karena ada keterbatasan dalam memprediksi hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian yang memiliki
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU By : Reni Ismawati, Cepriadi, Roza Yulida Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Budidaya Padi Konvensional Menurut Muhajir dan Nazaruddin (2003) Sistem budidaya padi secara konvensional di dahului dengan pengolahan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Saung Mirwan. Pemilihan PT Saung Mirwan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Saung Mirwan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT
ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 3 (2) : 240 246, April 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI Feasibility study on Pineapple Farming at Doda Village, Sigi
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU
30 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno 1), Pujiharto 2), dan Sulistyani
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai
. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang analisis produksi sehingga akan sangat membantu dalam mencermati masalah
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH
1 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH Oleh: TOTA TOTOR NAIBAHO 080309016 / AGRIBISNIS PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO Kuncoro Wahyu Tri Utomo, Agustono, Suprapto Program Studi Agribisnis Fakultas tanian Universitas
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING POTATO FARMING INCOME IN BENER MERIAH DISTRICT PROVINCE OF ACEH
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,
Lebih terperinciANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA KELUARGA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PENINJAUAN KABUPATEN OKU
ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA KELUARGA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PENINJAUAN KABUPATEN OKU (The Analysis of Family s labour time and The Influence
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.
ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM. 09104830090 ABSTRAK Dari luas perairan umum 8.719 hektar memiliki potensi
Lebih terperinci33 ZIRAA AH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman ISSN
33 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KETIMUN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH (Factors Affecting Production of Cucumber in Hulu Sungai Tengah Regency) Arief Hidayatullah Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciKata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat
ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENDAPATAN USAHA TANI KARET RAKYAT DENGAN USAHA TANI KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA BUNTU BAYU KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN Selly Natalia 1), Salmiah 2) dan Sinar Indra
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si
ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si rahmaniah_nia44@yahoo.co.id Abstrak Pengembangan kopi di Kabupaten Polewali Mandar dari tahun ke
Lebih terperinciPENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT
VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata
Lebih terperinciKelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)
Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep) Isdiantoni Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja
Lebih terperinciSOCIETA VI - 1 : 46 56, Juni 2017 ISSN
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DENGAN MENGGUNKAN BENIH BERSERTIFIKAT DAN NON SERTIFIKAT DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS May Shiska Puspitasari
Lebih terperinci