MODUL DIKLAT RUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL DIKLAT RUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS"

Transkripsi

1 Hasil Validasi PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS Ilmu Tajwid dalam Bacaan al-quran UNTUK MATERI DIKLAT GURU MADRASAH IBTIDAIYAH Oleh: BADRUDDIN DEPARTEMEN AGAMA RI BADAN LITBANG DAN DIKLAT PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN JAKARTA, 2009

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Deskripsi Singkat... 3 C. Standar Kompetensi... 4 D. Peta Konsep... 5 E. Relevansi/Manfaat... 6 F. Tujuan Pembelajaran... 6 G. Petunjuk Penggunaan Modul... 7 BAB II KEGIATAN BELAJAR 1 TANDA BACA WAQOF... 8 A. Kompetensi Dasar... 8 B. Materi Pokok... 8 C. Uraian Materi Pengertian Waqof Dasar Hukum Waqof Pembagian Waqof Skema Macam-macam Waqof D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB III KEGIATAN BELAJAR 2 GHUNNAH A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Ghunnah Cara Membaca Ghunnah D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri i

3 BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3 AL-QOMARIYAH DAN AL-SYAMSIYAH A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Alif Lam Qomariyyah Alif Lam Syamsiyyah Skema Hukum Lam Ta rif D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB V KEGIATAN BELAJAR 4 HUKUM BACAAN MADD A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Madd Dasar Hukum Madd Pembagian Madd Skema Madd D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB VI KEGIATAN BELAJAR 5 IDZHAR A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Idzhar Halqi Tingkatan Idzhar Cara Mengucapkan Idzhar Sifat Ghunnah Huruf Nun Idzhar Syafawi Skema Idzhar D. Rangkuman ii

4 E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB VII KEGIATAN BELAJAR 6 IKHFA A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Ikhfa Huruf-Huruf Ikhfa Pembagian Ikhfa Ikhfa dengan Makna Baru Ikhfa Syafawi Skema Ikhfa D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB VIII KEGIATAN BELAJAR 7 IDGHOM A. Kompetensi Dasar B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Idgham Pembagian Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah Idgham Mimi pada hukum Mim mati Idgham Mutamassilain, Idgham Mutajannisain, dan Idgham Mutaqorribain Idgham Shagir dan Idgham Kabir Idgham Kamil dan Idgham Naqish Skema Idghom D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB IX KEGIATAN BELAJAR 8 IQLAB A. Kompetensi Dasar iii

5 B. Materi Pokok C. Uraian Materi Pengertian Iqlab Cara Membaca Iqlab Skema Iqlab D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB X KEGIATAN BELAJAR 9 QOLQOLAH A. Kompetensi Dasar C. Uraian Materi Pengertian Qolqolah Pembagian Qolqolah Cara Mengucapkan Qolqolah Perbedaan Qolqolah Sughro dan Qolqolah Kubro Pembagian Lain Huruf Qolqolah Skema Qolqolah D. Rangkuman E. Latihan/Tugas F. Tes Mandiri BAB XI EVALUASI A. Maksud dan Tujuan Evaluasi B. Materi Evaluasi C. Soal-Soal Evaluasi BAB XII PENUTUP A. Tindak Lanjut B. Harapan KUNCI TES MANDIRI GLOSARIUM DAFTAR PUSTAKA iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran Hadis merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang pengembangannya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Agama No.2 Tahun Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI), mata pelajaran tersebut diajarkan di di kelas I, II, III, IV, V, dan VI. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI No 2 Tahun 2008 yang ditetapkan tanggal 6 Mei Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan bahwa Mata pelajaran Al-Quran Hadis bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Quran- Hadis, memberikan pengertian, pemahaman, dan penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Quran dan Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan, dan membina serta membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Quran dan Hadis. Standar Kompetensi Lulusan pada aspek Al-Quran ditekankan pada pemahaman dan pengamalan membaca, menghafal, menulis, dan memahami surah-surah pendek dalam Al-Quran seperti surah al-fâtihah, an-nâs sampai dengan surah ad-dhuhâ. Standar Kompetensi Lulusan pada aspek Hadis, mulai diperkenalkan menghafal, memahami arti, dan mengamalkan Hadis- Hadis pilihan tentang akhlak dan amal shalih. Secara substansial Mata Pelajaran Al-Quran Hadis di Madrasah Ibtidaiyah memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan memedomani sumber ajaran Islam, yaitu Quran dan Hadis. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menempatkan Mata Pelajaran Al-Quran Hadis termasuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 1

7 Sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, maka setiap Satuan Pendidikan dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dengan tetap mengacu kepada Standar minimal yang ditetapkan secara nasional. (Permendiknas No. 24 Tahun 2006). Pengembangan yang dimaksud, untuk Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di lingkungan Departemen Agama dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun Mata pelajaran Al-Quran-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu komponen mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Quran dan Hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surah-surah pendek dalam Al-Quran, pengenalan arti atau makna secara sederhana surah-surah pendek tersebut, dan Hadis-Hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Secara substansial Mata Pelajaran Al-Quran-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran-Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup Mata Pelajaran Al-Quran Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Quran yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, hafalan surah-surah pendek dalam Al- Quran dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungan serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan seharihari, pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai Hadis-Hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih. 2

8 Modul pendalaman materi Al-Quran Hadis ini terdiri atas berbagai topik yang disesuaikan dengan ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang terdapat dalam Standar Isi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Modul ini mengkaji kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran. Secara spesifik modul ini membahas materi memahami kaidah ilmu tajwid dan menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Materi tersebut dijabarkan ke dalam kompetensi dasar menerapkan tanda baca waqof, memahami dan menerapkan bacaan ghunnah, memahami dan menerapkan bacaan al- Qomariyah dan al-syamsiyah, memahami dan menerapkan bacaan mad, memahami dan menerapkan hukum bacaan idhar, ikhfa, idghom bighunnah, idghom bila ghunnah, dan iqlab. B. Deskripsi Singkat Ilmu tajwid merupakan salah satu komponen materi dalam pembelajaran Al-Quran Hadis, yaitu sebagai komponen pokok materi pembelajaran Al-Quran Hadis. Dengan mempelajari ilmu tajwid, Saudara akan memiliki kemampuan membaguskan atau membuat jadi bagus bacaaan Al-Quran yang Saudara lakukan. Ilmu tajwid, yaitu ilmu yang memberikan pengertian tentang hak-hak mustahaqqul huruf sifat huruf. Menurut Imam Jalaluddin as-suyuthi, tajwid, yaitu memberikan huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan huruf kepada makhroj dan asal (sifatnya) serta menghaluskan pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa berlebihlebihan, serampangan, tergesa-gesa, dan dipaksakan. Menurut Syekh Muhammad Al-Makhmud tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Quran secara betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah saw, juga agar dapat memelihara lisan dari kesalahankesalahan ketika membaca Al-Quran. Pokok bahasan ilmu tajwid dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu haqqul huruf dan mustahaqqul huruf. Haqqul Huruf, yaitu segala sesuatu yang lazimat (wajib ada) pada setiap huruf. Hak huruf ini meliputi sifat-sifat huruf ( sifatul huruf) dan tempat-tempat keluarnya huruf ( makhorijul huruf). Apabila hak huruf ditiadakan, maka semua suara yang diucapkan tidak 3

9 mungkin mengandung makna karena bunyinya menjadi tidak jelas. Mustahaqqul Huruf, yaitu hukum-hukum baru ( aridlah) yang timbul oleh sebab-sebab tertentu setelah hak-hak huruf melekat pada setiap huruf. Mustahaqqul huruf meliputi hukum-hukum seperti izhar, ikhfa, iqlab, idghom, qolqolah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqof, dan lain-lain. C. Standar Kompetensi Standar Kompetensi 1. Memahami kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran 2. Menerapkan kaidahkaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran Kompetensi Dasar 1. Memahami tanda baca waqof. 2. Menerapkan tanda baca waqof. 3. Memahami bacaan ghunnah, alqomariyah dan al-syamsiyah. 4. Menerapkan bacaan ghunnah, alqomariyah dan al-syamsiyah. 5. Mengenal bacaan mad. 6. Menerapkan bacaan mad. 7. Memahami hukum bacaan idhar dan ikhfa. 8. Menerapkan hukum bacaan idhar dan ikhfa. 9. Memahami hukum bacaan idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, dan iqlab. 10. Menerapkan hukum bacaan idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, dan iqlab. 11. Menyebutkan arti iqlab dan huruf iqlab. 12. Membaca dan menerapkan tanda baca syiddah. 4

10 D. Peta Konsep 1. Pengertian Mad 2. Dasar Hukum Mad 3. Pembagian Mad 1. Qalqalah Sughra 2. Qalqalah Kubra 1. Pengertian Ikhfa 2. Huruf-huruf ikhfa 3. Pembagian Ikhfa 4. Ikhfa syafawi Bacaan Mad Qalqalah Ikhfa Ghunnah ILMU TAJWID DALAM BACAAN AL-QURAN Iqlab Hukum Lam Ta rif Izhar Idghom 13. Alif-Lam Qamariyyah Pengertian Izhar 2. Tingkatan Izhar 3. Cara membaca Izhar 7. Pengertian Idghom 8. Pembagian Idghom a. Ighom Bighunnah b. Idghom Bila Ghunnah c. Idghom Mimy 9. Perbedaan masing-masing Idghom 10. Idghom Shagir dan Idghom Kabir 5

11 E. Relevansi/Manfaat 1. Kajian tentang ilmu tajwid akan memberikan manfaat yang sangat besar. Secara kognitif, wawasan dan pemahaman Saudara mengenai tata cara membaca Al-Quran semakin luas dan mendalam. 2. Secara afektif, akan menumbuhkan kesadaran dan keyakinan Saudara yang mendalam bahwa Allah telah menurunkan wahyu-nya berupa Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 3. Secara psikomotorik, dapat memotivasi dan mendorong secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan benar sehingga menghadirkan makna yang benar agar mampu mengenali maksud Al-Quran. 4. Semakin menumbuhkembangkan keyakinan bahwa Al-Quran merupakan mukjizat yang sangat besar dan mulia, yang dikenali dari keindahan bacaannya dan keluasan maknanya. F. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan tercapai peningkatan pemahaman, wawasan, sikap, dan keyakinan Saudara secara mendalam, tentang ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah pembelajaran modul ini selesai diharapkan Saudara dapat a. Menerapkan tanda baca waqof. b. Memahami dan menerapkan bacaan ghunnah. c. Memahami dan menerapkan bacaan al-qomariyah dan al-syamsiyah. d. Memahami dan menerapkan bacaan mad. e. Memahami dan menerapkan hukum bacaan idhar. f. Memahamai dan menerapkan hukum bacaan ikhfa. g. Memahami dan menerapkan hukum bacaan idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah. h. Memahami dan menerapkan hukum bacaan iqlab. i. Membaca dan menerapkan tanda baca syiddah. 6

12 j. Praktek membaca Al-Quran dengan tartil fokus pada bacaan idhar, idghom, iqlab, ikhfa, qolqolah, huruf hijaiyah, mad, dan idhar syafawi. G. Petunjuk Penggunaan Modul Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan hendaknya Saudara membaca keseluruhan isi modul dan petunjuk penggunaannya. 1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan selama diklat adalah yang dianggap cocok dengan orang dewasa, misalnya pendekatan andragogi. 2. Bab pendahuluan merupakan informasi yang menguraikan bagian penting dalam memahami modul ini, sehingga perlu dipahami terlebih dahulu. 3. Ketika diskusi dan latihan, hendaknya diangkat keragaman contoh yang berhubungan dengan materi terutama berkenaan dengan ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran. 4. Ceramah hendaknya tidak menghabiskan waktu terlalu lama, mengingat modul ini ditujukan bagi orang dewasa. 5. Setiap selesai pembelajaran, Saudara harus memperhatikan rangkuman materi dan camkan sehingga menambah informasi khususnya materi ilmu tajwid dalam bacaan Al-Quran. 6. Setiap selesai kegiatan pembelajaran, laksanakanlah latihan soal sehingga menambah penguatan materi tentang ilmu tajwid dalam bacaan Al- Quran. 7. Saudara harus menjawab setiap item tes sehingga dapat mengukur tingkat pencapaian materi yang telah dipelajari. 7

13 BAB II KEGIATAN BELAJAR 1 TANDA BACA WAQOF A. Kompetensi Dasar Menerapkan tanda baca waqof. B. Materi Pokok 1. Pengertian waqof. 2. Dasar Hukum waqof. 3. Pembagian waqof. 4. Skema macam-macam waqof. C. Uraian Materi 1. Pengertian Waqof Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a. pernah mengatakan bahwa membaca Al-Quran dengan tartil maksudnya adalah membaguskan pengucapan huruf dan mengerti tempat-tempat waqof. Ahli tajwid juga sepakat menghentikan suatu bacaan waqof merupakan satu hal yang mutlak diketahui oleh Qori (orang yang membaca Al-Quran), bahkan ada yang berpendapat bahwa seorang guru belum diperkenankan memberi ijasah bacaan kepada muridnya, sebelum murid mengerti betul masalah waqof. Syekh Abu Hatim mengatakan bahwa orang yang belum mengenal Waqof, berarti ia belum mengenal (memahami) Al-Quran. Syeikh al-islam Zakariya memberikan ilustrasi yang cukup bagus, beliau mengatakan bahwa pembaca Al-Quran itu seperti seorang musafir. Qori yang baik akan berhenti di tempat yang baik sesuai dengan kekuatan nafasnya. Bila nafasnya tidak memungkinkan untuk meneruskan suatu bacaan, tentu dia akan memilih berhenti pada tempat yang baik. Syeikh al-ghazali pernah mengatakan: Waqof adalah pemanis bacaan, perhiasan Qori, penyempurna Qori, pemaham (kepada) pendengar, kebanggaan orang berilmu. Dengan waqof dapat diketahui 8

14 makna yang berbeda, ketepatan yang berlainan, dan antara dua hukum yang berbeda. Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa waqof sangat penting, karena seorang pembaca Al-Quran tidak mungkin menyelesaikan satu surah atau satu kisah dalam satu nafas, sedangkan mengambil nafas dalam bacaan itu dilarang. Maka cara yang terbaik adalah dengan berhenti pada tempat yang baik dan disukai. Menurut bahasa, waqof adalah al-habsu,(الح ب س ) artinya menahan. Sedang menurut istilah, waqof adalah: ق ط ع الص و ت ع ل ى الك ل م ة ا س ت ي ن اف الق ر اء ة Memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu, tidak begitu lama, kemudian mengambil nafas satu kali dengan niat untuk memulai kembali bacaan Al-Quran. Waqof menurut etimologi berarti berhenti/menahan. Menurut istilah tajwid berarti memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan bacaan selanjutnya. ( Tanggal akses, 21 April 2009). Dari definisi tersebut, jelaslah bahwa setiap kali bacaan dihentikan dan menarik nafas, baik di akhir ayat maupun ditengah kalimat, dinamakan waqof, selama terkandung maksud yang meneruskan bacaan. 2. Dasar Hukum Waqof Sebagai dasar hukum dari waqof adalah Al-Quran dan Hadis, antara lain: (المزمل : (٤ Dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil. ع ن ا م س ل م ة ق ال ت : ) ١) ( ال ح م د ٢) ( الر ح م ن (٣).( رواه ابوداود 9

15 Dari ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah saw memutuskan bacaannya satu ayat demi satu ayat, seperti Bismillahirrahmanirrahim- Alhamdulillahirabbil alamiin Arrahmanirrahim dan seterusnya.. و س ل م ق م ب ي Diriwayatkan bahwa dua orang laki-laki pernah menghadap Rasulullah saw salah seorang diantaranya mengucapkan kesaksian dan berkata: Siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh ia telah mendapat petunjuk, dan siapa yang ingkar kepada keduanya, kemudian ia berhenti. Rasulullah saw kemudian berkata: berdirilah, engkau pembicara yang jelek, ucapkan: siapa yang ingkar kepada keduanya, sungguh ia sia-sia dan celaka. Hadis pertama menunjukan bahwa Rasulullah saw berhenti pada setiap akhir ayat. Sedangkan dalam Hadis kedua, Rasulullah saw marah kepada orang yang berhenti bicara pada kata yang tidak sempurna. Berhenti pada kata yang tidak tepat, bukan hanya megakibatkan orang tidak mengerti dengan maksud ayat yang dibaca, tetapi juga dapat mengakibatkan rusaknya makna (arti) yang dikehendaki oleh ayat tersebut. Pengertian yang berubah akan merusak kalamullah dan menghilangkan keagungan dan kesuciannya. Meningat pentingnya pembahasan waqof ini, para ahli tajwid menjadikan bab ini sebagai bahasan tersendiri. Syeikh al-asmuni menulis secara khusus masalah waqof ini dalam kitabnya yang berjudul: Al- Munarul Huda Fi Bayani Waqfi Wal Ibtida. 3. Pembagian Waqof Dilihat dari sebabnya, secara umum waqof terbagi menjadi empat الو ق ف ( intizhory waqof,(الو ق ف الاض ت ر ار ى) bagian, yaitu waqof idhthirory 10

16 الوقف ( ikhtiyary dan waqof,(الوقف الاختبارى) waqof ikhtibary,(الا ن ت ظ ر ). (الو ق ف الاض ت ر ار ى) a. Waqof Idhthirory Menurut bahasa, idhthirory berasal dari kata ض ر ر yang artinya darurat (terpaksa). Sedangkan menurut istilah, waqof idhthirory ialah: الن ف س و ن ح و ه كعجر Berhenti mendadak karena terpaksa, seperti kehabisan nafas, batuk dan lupa. Seorang Qori yang dalam keadaan darurat, seperti kehabisan nafas, batuk, atau lupa boleh menghentikan bacaannya. Namun, ketika ia hendak mulai lagi bacaannya, ia boleh memilih salah satu dari dua cara berikut: 7. Memulai kembali bacaannya dari kalimat sebelumnya yang cocok dan baik, jika penghentian bacaan yang dilakukannya belum sempurna. Misalnya qori berhenti pada kalimat yang belum sempurna lafazh dan maknanya, contohnya berhenti pada kata ayat: dalam ع ن د (٨ : )... Maka ia harus memulai kembali bacaannya dari lafazh: Melanjutkan bacaan pada kalimat berikutnya tanpa harus mengulang kembali bacaannya, jika ia berhenti pada tempat yang baik, misalnya berhenti pada akhir ayat berilkut. (١ : ) (الو ق ف الا ن ت ظ ر ) b. Waqof Intizhory Intizhory menurut bahasa berarti menunggu. Sedangkan menurut istilah, waqof intizhory adalah: 11

17 Berhenti (menunggu) pada suatu kalimat guna dihubungkan dengan kalimat lain pada bacaan yang tengah dibaca, ketika ia menghimpun beberapa qiraat dan ada beberapa perbedaan riwayat. Dari definisi tersebut, jelaslah bahwa waqof intizhory terjadi apabila qori berhenti pada lafazh yang diperselisihkan para ulama qiraat tentang boleh tidaknya berhenti pada lafazh tersebut. Sebagian ahli qiraat menyatakan boleh berhenti, tetapi sebagian yang lain melarangnya. Untuk mempertemukan dua pendapat ini dipakailah waqof intizhory, yaitu dengan cara berhenti dahulu pada lafazh tersebut, kemudian mengulangi bacaan dari lafazhh sebelumnya dan berhenti pada lafazh lain yang disepakati bersama. Contoh pada surah al-baqarah ayat 24 yang berbunyi:... Pada ayat di atas, tepatnya pada kata ال ح ج ار ة ada yang berpendapat lebih baik washal, tetapi ada pula yang membolehkan waqof. Untuk mempertemukan dua pendapat tersebut, bacaan dihentikan pada lafazh, ال ح ج ار ة kemudian mengulangi dari lafazh ال ت ي atau dari lafazh sebelumnya yang cocok dan baik. (الوقف الاختبارى) c. Waqof Ikhtibary Secara bahasa, ikhtibary berarti memberi keterangan, yang berasal dari kata. خبر Sedangkan menurut istilah, waqof ikhtibary adalah: ا و ب س لا ل و الم و ص و ل م م ت ح ن Berhenti pada suatu kalimat untuk menjelaskan al-maqthu (kalimat yang terpotong) dan al-maushul (kalimat yang bersambung), atau 12

18 karena pertanyaan seorang penguji kepada seorang qori yang sedang belajar bagaimana cara mewaqofkannya. Waqof ini berhubungan erat dengan bentuk tulisan dan tata bahasa Arab. Dalam satu kata, kemungkinan ada huruf yang hilang (makhzhuf) dari tulisan karena diidzafahkan dengan kata berikutnya. Pada dasarnya ber-waqof pada kata yang demikian itu terlarang, tetapi hal ini dibolehkan karena suatu ikhtibary. Misalnya, seorang guru sengaja berhenti pada kata tesebut atau ia memerintahkan muridnya berhenti pada kata tersebut dengan tujuan memberitahukan atau menguji sang murid sekitar al-maushul, dan al-makhzhuf. Contoh dalam surah al-maidah ayat 27 yang berbunyi: al-maqthu,... Kata ابنى asalnya adalah, karena terjadi idlhofah dengan kata, ادم maka huruf nun-nya hilang. Apabila terpaksa berhenti pada kata tersebut atau untuk mengetahui adanya huruf yang dibuang, maka dibacalah kata dengan. ن Tindakan guru yang menguji muridnya inilah yang disebut dengan waqof ikhtibary. (الوقف d. Waqof Ikhtiyary ( Ikhtiyary berasal dari kata yang berarti memilih. Sedang menurut istilah, waqof Ikhtiyari adalah: س ب ب م ن الا س ب اب Waqof yang disengaja (dipilih) bukan karena suatu sebab, sepeti sebab-sebab di atas. Jadi, waqof ikhtiyari adalah waqof yang dipilih dengan sengaja oleh qori untuk menghentikan bacaan Al-Quran pada suatu lafazh. Pilihannya untuk berhenti itu bukan karena alasan idltirory (terpaksa), intizhory (menunggu), atau ikhtibar (diuji), tetapi karena pilihannya sendiri. 13

19 Dari keempat macam bentuk waqof, hanya waqof ikhtiyari yang ada perinciannya, ini mengingat waqof inilah yang paling banyak digunakan disamping karena dasar pilihan pembaca, sedangkan untuk waqof yang lain, jarang digunakan. Oleh karena itu, ada ahli tajwid yang membagi bentuk waqof kepada dua macam saja, yaitu idltidory dan ikhtiyary, pembagian seperti inilah yang dipilih oleh Ibn Jazari. Ahli tajwid juga berbeda pendapat mengenai perincian hukum waqof ikhtiyary ini, ada yang mengatakan terbagi menjadi tiga, terdiri dari waqof tâm, waqof hasan, dan waqof qobih. Qobich, seperti yang dikemukakan oleh Ibnul Abrari. Ada juga yang membagi menjadi empat macam dengan menambah satu bentuk lagi, yaitu waqof kâfi. Bahkan Imam Sajawandi membaginya menjadi lima, terdiri dari waqof lazim, mutlak, jaiz, mujawwaz, dan murokh-khosh. Dari beberapa pendapat di atas, yang populer dipakai adalah pendapat yang membagi,(الوقف التام) waqof ikhtiyary menjadi empat bagian, yaitu waqof tam waqof kâfi الكاف),(الوقف waqof hasan الحسن),(الوقف dan waqof qobich ( ). Pembagian waqof ikhtiyari dapat dijabarkan lagi sebagai berikut: 1) Waqof Tâm التام) (الوقف atau Waqof Lazim Waqof lazim (harus) yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Waqof lazim disebut juga waqof tâm (sempurna) karena wakof terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tandanya.(ظ) ( Secara bahasa, tâm artinya sempurna. Menurut istilah, waqof tâm adalah: الو ق ف ع ل ى ك ل م ة ا و لا لا ل ف ظ و لا م ع نى. 14

20 Berhenti pada kalimat (yang sempura) yang tidak ada lagi kaitannya dengan kalimat (ayat) sesudahnya maupun sebelumnya, baik secara lafazh maupun makna. Waqof tâm adalah berhenti pada kata yang telah sempurna pengertiannya. Kata berikutnya adalah kalimat baru yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kata yang di-waqof-kan. Seorang qori baik sekali berhenti pada kata yang demikian, ia tidak perlu lagi mengulang dari kata sebelumnya, tetapi ia bisa langsung memulai dari kata berikutnya. Seperti berhenti pada:. ا ولي ك ع ل ى Kemudian memulai bacaan pada:. Letak waqof Tâm, yaitu: ب س م الر ح م ن Pada akhir 2. Pada penghabisan qishoh dan permulaan qishoh yang lain, seperti: وقف (٥٨ : ) Pada ro su ayat ( fashilah). Pada ro su ayat ini banyak terjadi waqof tâm. اا ن ا وقف (النمل : (٣٤ Berhenti pada " " adalah tâm, karena ia adalah perkataan Ratu Bilqis. Sedang berhenti (waqof) pada " " adalah lebih tâm, karena ia adalah ro su ayat. 5. Tidak disyaratkan waqof tâm itu pada akhir qishoh, seperti: 15

21 berhenti pada " " surah al-fath:29 adalah tâm, karena sudah memenuhi kriteria i rob, yaitu sudah tersusun dari mubtada dan khobar, walaupun sampai akhir ayat tersebut satu qishoh. ل ق د أ ض ل ن ي ع ن الذ ك ر ب ع د إ ذ ج اء ن ي وقف لا ن س ان خ ذ ولا (الفرقان : ٢٩) Berhenti ( waqof) pada ب ع د إ ذ ج اء ن ي adalah tâm, karena ia adalah akhir perkataan orang zholim. Sedang waqof pada خ ذ ولا ن س ان ل لا adalah ro su ayat. adalah lebih tâm karena ia 6. Terkadang waqof tâm ini berada sesudah ro su ayat, seperti: ت ع ق ل ون أ ف لا وقف (الصافت : ١٣٧ - (١٣٨ Berhenti (waqof) pada adalah tâm. Sedang waqof pada ت ع ق ل ون أ ف لا dan ro su ayat. و ز خ ر ف ا... وقف adalah lebih tâm, karena ia adalah akhir qishoh Berhenti (waqof) pada و ز خ ر ف ا adalah tâm. Adapun tanda-tanda waqof tâm yaitu: (الزحرف : (٣٤ a) Ibtida sesudahnya dengan istifham, baik dilafazhkan م ل ف وظ ا atau dikira-kirakan م ق د ر ا seperti: وقف أ ل م ت ع ل م أ... (الحج : ٦٩) Tetapi kadang-kadang istifham sesudahnya menunjukkan bahwa waqof tersebut adalah waqof kâfi. b) Ibtida sesudahnya dengan ya nida ( ) seperti: 16

22 c) Ibtida sesudahnya dengan fi il amar seperti: وقف... (البقرة : (٢٠ وقف ) التكاثر : (٥ d) Ibtida sesudahnya dengan syarat, seperti: وقف... (النساء : (١٢٣... وقف e) Pisahan antara ayat azab dan ayat rahmat, seperti: (الزلزلة : (٦ وقف الص ال ح ات (البقرة : ٢٤) f) Perpindahan dari kalimat khobar kepada kalimat cerita, seperti: وقف اث ن ت ى ع ش ر ة ا س ب ا ط اا (الاعراف : ١٥٩) g) Penghabisan istisna (pengecualian) seperti: إ لا وقف (البقرة: (١٥٩-١٦٠ و ل و لا ف ض ل الل وقف (النساء : (٨٣ إ لا وقف (٦ : ) ف م h) Ibtida sesudahnya dengan nafi atau nahi, seperti: وقف (البقرة : (١٧٦ 17

23 وقف لا ف ر وا ف ي ال ب لا د (العمران : ١٩٥) Sebagaimana juga kadang-kadang ada waqof kâfi atau hasan sebelum nafi. i) Penghabisan Qoul, seperti: وقف ق ال وا ن ع ب د... (الشعراء : (٧٠ j) Pisahan antara dua sifat yang berlawanan, seperti: Contoh waqof tâm (١١ : )... وقف وقف (الفاتحة : (٤ Sama halnya dengan waqof tâm yaitu waqof Jibril, Qori (yang membaca Al-Quran) sunnah berhenti padanya, karena Jibril berhenti pada tempat-tempat itu serta Rasulullah pun mengikutinya. Waqof Jibril ini dalam Al-Quran ada pada 10 tempat, yaitu: a) Pada Surah Al-Baqarah:148 b) Pada Surah Ali Imran:95 و ل ك ل... وقف c) Pada Surah Al-Maidah:48... وقف وقف d) Pada Surah Al-Maidah:116 وقف ا ن ك ن ت ل ى ا ن ا ق و ل e) Pada Surah Yusuf:108 ق ل وقف... f) Pada Surah Ar-Rod:17 (١٧) وقف 18

24 g) Pada Surah An-Nahl:4 خ ل ق الا ن س ان م ن (٤) و الا وقف h) Pada Surah As-Sajdah:18 i) Pada Surah An-Nazi at:22-23 أ ف م ن ك ان م و م ن ا ك م ن ك ان ف اس ق ا وقف لا (١٨) (٢٢) ف ح ش ر وقف ف ن اد ى (٢٣) ف ق ال أ ن ا ر ب ك م ال ا ع ل ى j) Pada Surah Al-Qodar:2... (٣) وقف (الوقف الكافى) 2) Waqof Kâfi adalah: Menurut bahasa, kâfi artinya cukup. Menurut istilah waqof kâfi اا ل ف ظ ا ب ل م ع ن ى ف ق ط Berhenti pada kalimat dimana kalimat sesudah dan sebelumnya tidak berkaitan dari segi lafazh tetapi hanya berkaitan dari segi makna. Makna Qori baiknya berhenti pada perkataan tersebut dan memulai pada perkataan sesudahnya, seperti berhenti pada: وقف (٦) Dan memulai membaca (ibtida ) dari:... (البقرة : (٧ Terkadang waqof kâfi ini yang satu lebih utama dari yang lain seperti: وقف وقف وقف (البقرة : (١٠ Berhenti pada " " adalah kâfi, berhenti pada " ب م ا ك ان وا " " adalah lebih kâfi, sedang berhenti pada " adalah lebih kâfi dari keduanya. 19

25 Tanda-Tanda Waqof Kâfi yaitu: Di antara tanda-tanda waqof kâfi adalah lafazh sesudahnya berupa: a) Mubtada, seperti: وقف Maf ul untuk fi il yang dibuang, seperti: ب الا خ ر ة..(البقرة : ٨٥) و ل ك ن أ ك ث ر الن اس لا وقف... (الروم : ٣٠) b) Fi il Musta nif seperti: وقف ا س ل ف وقف و م ن (الماي دة : (٩٥ c) Nafi atau Istifham, seperti: d) Ini yang dikasroh, seperti: وقف (التوبة : (٧٧ ال ك اف ر ون إ لا ف ي غ ر ور (الملك : ٢٠) إ ن وقف e) ب ل Seperti و ق ال وا ق ل وب ن ا غ ل ف وقف... (البقرة : ٨٨) f) لا al-mukhoffafah, seperti: (٣٩ : )... وقف 7. Sin (س) dan Saufa (سوف) seperti:... ا ش د و ا وقف (الزحرف : ١٩ ( Contoh Waqof Kâfi misalnya: 9. Waqof pada fashilah (penghabisan) surah: 20

26 الش م س الان ش ق اق الا ن ف ط ار الم د ث ر الج ن 10. Ibtida dengan sesudahnya, serta tidak waqof pada fashilah yang sebelum jawab, seperti: و ح م ل ت ال ا ر ض و ال ج ب ال ف د ك ت ا (الو ق ف الح س ن ) 3) Waqof Hasan adalah: ) الحاقة : (١٤-١٣ Hasan menurut bahasa artinya baik. Menurut istilah, waqof hasan ا الك لا م ع ن د ت ل ك الك ل م ة. Berhenti pada kalimat yang secara lafazh (atau I rob) dan makna masih berkaitan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya, tetapi dengan syarat susunan kalimatnya telah sempurna. Makna Lafazh Ahli tajwid sepakat bahwa waqof pada kata yang berstatus hasan ini boleh. Syekh Al-Ma rasyi berpendapat bahwa ibtida dari kata berikutnya tidak baik, karena masih berkaitan dengan lafazh sebelumnya, ibtida harus mengulang dari tempat waqof atau dari kata sebelumnya, sehingga menjadi susunan kalimat yang baik. Syekh Ibnu Qosim berpendapat bahwa ibtida dari kata berikutnya boleh, karena kalimat yang telah dibaca ada pengertiannya sehingga tidak perlu diulang. Apabila diperhatikan, susunan satu kalimat adakalanya memang telah dapat dimengerti dan ibtida dari kata berikutnya tidak merusak pengertian atau makna bahkan dengan menghubungkan keduanya adakalanya justru merusak makna. Dalam hal seperti ini, ibtida dari kata berikutnya tentu lebih utama. Sementara itu ada pula susunan 21

27 kalimat yang sangat erat hubungannya, dalam hal ini, ibtida dengan cara mengulang tentu lebih baik. Imam Suyuthi berpendapat bahwa ibtida dari kata berikutnya tidak baik, kecuali bila bertepatan dengan ro su ayat. Ibtida dari ro su ayat selamanya baik, walaupun waqof sebelumnya berstatus hasan, karena adanya Hadis tentang waqof pada ro su ayat. Pendapat Imam Suyuthi ini tampaknya lebih menekankan segi ta abbudi bahkan dikatakan sunnah hukumnya. Waqof hasan ini dapat terjadi pada pertengahan ayat atau pada akhir ayat: a) Contoh waqof hasan pada pertengahan ayat: Dilihat dari susunan kalimatnya, waqof tersebut sudah sempurna, tetapi dari segi lafazh dan makna masih berhubungan erat dengan lafazh selanjutnya, yaitu: ر ب. (الفاتحة : (٢ Tuhan semesta alam. Yang berkedudukan sebagai sifat dari lafazh sebelumnya. b) Contoh waqof hasan di akhir ayat: ا ن الا ن س ان ل فى ح س ر. (ا حل سر : ٢) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Dari segi susunan kalimat, waqof di atas sudah baik, tetapi dari segi lafazh atau makna masih berhubungan dengan ayat selanjutnya, yaitu:. (الحسر : (٣ Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. 22

28 Yang berkedudukan sebagai mustatsna (pengecualian) dari ayat sebelumnya. Sebagai kesimpulan ibtida dari waqof hasan ini, qori tidak harus mengulang dari tempat waqof atau dari kata sebelumnya dan juga tidak mutlak ibtida dari kata berikutnya. Perlu atau tidaknya mengulang dari kata yang tadi dipakai waqof tersebut bergantung kepada susunan kalimat itu sendiri. Dalam masalah ini, erat hubungannya dengan pengetahuan Qori tentang makna atau pengertian ayat yang dibaca. 4) Waqof Qobich ( ) Menurut bahasa, qobich artinya buruk. Sedangkan menurut istilah, waqof qobich adalah: و ق د ت ع ل ق م اب ع د ه ب م ا Berhenti pada kalimat yang memberikan makna tidak baik, karena susunan kalimatnya tidak sempurna serta masih bertalian dengan kalimat sesudah dan sebelumnya, baik dalam lafazh maupun makna. segi, yaitu: Buruknya waqof qobich ini setidaknya dapat ditinjau dari dua a) Segi Lafazh Waqof qobich dinilai buruk dari segi lafazh karena menyebabkan munculnya kerancuan dari segi tata bahasa atau ilmu nahwu, terutama yang berhubungan dengan masalah i rob dan kedudukan kalimat. Bacaan yang dihentikan secara buruk, maknanya tidak dapat difahami. Kalaupun dapat dipahami, maknanya menjadi bertentangan, karena sulit diketahui kepada apa atau siapa lafazh tersebut disandarkan. Contohnya, waqof pada lafazh " ب س م " dari lafazh " " Kedua lafazh ini tidak bisa dipisahkan, karena lafazh yang pertama berkedudukan sebagai mudlof, sementara lafazh berikutnya 23

29 berkedudukan sebagai mudhof ilaih. Dua kata ini seperti kata majemuk yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. " الح م د " dari kata الح م د " lafazh Contoh yang lain, waqof pada ". Lafazh pertama berkedudukan sebagai mubtada dan lafazh kedua berkedudukan sebagai khobar. Qori juga tidak boleh berhenti pada: (1) Al-Mausuf (الم و ص و ف ) tanpa ash-shifat (الص ف ة ) nya, seperti: وقف الم س ت. (الفاتحة : ٥) (2) Ar-Rofi (الر اف ع ) tanpa al-marfu (الم ر ف و ع ) nya seperti: ق ال وقف. (الم اي دة : ١١) و ا ذ ب ت ل ى وقف. (البقرة : ١٢٤) ا ع ج ب وقف : ). (٢٠ (3) Al-Marfu (الم ر ف و ع ) tanpa ar-rofi (الر اف ع ) nya seperti: الح م د وقف (الفاتحة : ٢) وقف خ ال ق ك ل ش ىء (الرعد : ١٦) والس م و ت وقف. (الزمر : ٦٧) وقف ال ذ ىر ف ع الس م و ت (الرعد :٢) وقف (البقرة : (٤ (4) An-Nashib (الن اص ب ) tanpa al-manshub (الم ن ص و ب ) seperti: (١٠٤ : ) وقف الس م اء وقف م (الفاتحة : ٥) isim- " dan saudara-saudaranya tanpa isim-nya, atau dengan ا ن " (5) nya tanpa khobar-nya, seperti: ا ن وقف ا وقف (٧٥: ). ا ن وقف وقف. (النازعات : ١١) ا ن وقف وقف. (المنافقون : ٦) 24

30 ا ص ب ح ك ان (6) dan saudara-saudaranya tanpa isim-nya, atau dengan isim-nya tanpa khobarnya, seperti: و ك ان وقف (الفرقان : ٧٠) و ك ان وقف وقف ق د ر ام ق د و ر ا (الاحزاب : ٣٧) وقف ال ب ر وقف (البقرة : (١٧٧ ف اص ب ح و ا وقف (الاخقاف : ٢٥) ١٧١) م خ ت ل ) : وقف " dan saudara-saudaranya tanpa isim-nya, atau dengan ظ ن " (7) isim-nya tanpa khobar-nya, seperti: وقف ا وقف م (البقرة : ٢٤٩) و لا ت ح س ب ن وقف وقف و ن : ) ٤٢) (8) Shohibul hal الح ال ) (ص اح ب tanpa hal (ح ال ) nya, seperti: و م اخ ل ق ن االس م و ت وقف : ) ٦٦) (الا س ت ث ن ى) (9) Al-Mustatsna minhu ( ) tanpa al-istitsna nya seperti: وقف (النساء : (٨٢ (10) Al-Mumayyiz ( ) tanpa tamyiz ( ) nya, seperti: وقف ا (العمران : ٩١) ف ك ل ى و ش ر ب ى و ق ر ى وقف : ) ٢٦) و ا ذ و ا وقف (البقرة : ٢٣) و ت س ع و ن وقف ن ع ج ة (ص : ٢٣) ما" م ن " dan saudara-saudaranya " tanpa " (11) ال ذ ى ال ت ى shilah (الص ل ة) nya, seperti: م ن ش ر ال و س و اس ال خ ن اس ال ذ ي وقف (الناس : ٤) ١٢) : ) اب ن ت ع م ر ان ال ت ى وقف م 25

31 وقف (البقرة : (٢ وقف ف ى الس م و ات و م ا ف ى الا ر ض (الحشر : ١) ق ال واج ز اء ه م ن وقف : ) ٧٥) (12) Al-Istifham ( ) tanpa ma istifham anhu ( ) nya seperti: (٢٩ : ) وقف وقف ل ن ام ن الا م ر م ن ش ي (العمران : ١٥٣) و م ا وقف : ) ٨٣) (٢٦ : ) وقف أ وقف ف ا ن ت ت ك ر ه الن اس : ) ٩٩) (13) Huruf Jaza (ج ز اء ) tanpa fi il yang menemaninya atau dengan fi il tanpa jawab jaza nya seperti: (14) Al-Amr (الا م ر ) tanpa jawabnya, seperti: و ا ن وقف وقف الاخ ز اب (الاخزاب : ٢٠) (٩٠ : ) وقف وقف ة (الاعراف : ١٣٢) ١٦) : ) م ن ر ح م ة وقف (15) Khaitsu ( ) tanpa lafazh sesudahnya seperti: وقف خ ر ج ت... (البقرة : ١٤٩) (16) Al-Jahdu (الج ح د ) tanpa al-majhud (الم ج ح و د ) nya seperti: وقف (الماي دة : ١١٧) ا ل م وقف (الملك : ٨) (17) La Nahyi, tanpa lafazh yang di-jazemkan-nya, seperti: لا وقف ت ف س د و ا ف ى الا ر ض (البقرة : ١١) لا وقف (النساء : ١٧١) (b) Segi Makna 26

32 Menghentikan bacaan secara buruk ( qobich) yaitu pada kalimat yang belum sempurna, dapat menimbulkan pertanyaan tentang maksud suatu ayat. Bahkan bisa terjadi pengaburan makna atau munculnya makna-makna lain yang bertentangan dengan maksud ayat. Sebagi contoh, berhenti pada: م ن و الا ت ق ر ب و االص لوة... (النساء : (٤٣ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat (Q.S. An-Nisa:43). (الماعون : (٤ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat (Q.S. Al - Ma un:4). Dengan demikian jelaslah bahwa seorang Qori tidak boleh menghentikan bacaan Al-Qurannya dengan sengaja pada waqof qobich, kecuali karena keadaan darurat, seperti kehabisan nafas, bersin, batuk, dan lain-lain, yang semuanya masuk kategori waqof idltirory. Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan waqof idltirory bahwa bacaan yang dihentikan secara darurat harus diulangi dari lafazh sebelumnya yang cocok dan baik. Pembagian waqof qobich, yaitu: 11. Waqof pada perkataan yang tidak dapat dipahami maknanya, seperti: ب س م - الح م د Waqof pada kalimat yang tidak jelas maknanya, karena tidak sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT. Seperti: و الا ت ق ر ب و االص لوة وقف و ا ن ت م س كر ى (النساء : ٤٣) ل ك ل ا م ر ئ وقف ع ذ اب (النور : ١١) ف ا وقف (القصص : ٣٣) 27

33 13. Waqof pada kalimat yang tidak patut untuk Allah (menyalahi aqidah), dan apabila dalam keadaan terpaksa, maka wajib mengulang dari lafazh yang sempurna artinya, seperti: ى وقف (الاخقاف : ١٠) وقف م ن ك ان م خ ت الا ف خ و ر ا (النساء : ٣٦) 14. Waqof pada nafi yang sesudahnya berupa ijab, seperti: Waqof وقف (محمد : ١٩) وقف ا لا م ب ش ر او ن (الاسراء : ١٠٥) و م ا خ ل ق ت الج ن و الا ن س وقف : ) ٥٦) (berhenti) pada tempat-tempat seperti di atas yang dilakukan dengan penuh kesengajaan, maka ia berdosa. 4. Skema Macam-macam Waqof الو ق ف الاض ط ر ار ي الان ت ظ ار ي الاخ ت ب ار ي الو ق ف الح س ن الو ق ف الك اف ي الو ق ف الت ام Di antara tanda waqof yang dapat dijadikan pedoman Di antara tanda waqof yang dapat dijadikan pedoman Di antara tanda waqof yang dapat dijadikan pedoman Di antara tanda waqof yang dapat dijadikan pedoman لا صلى D. Rangkuman Menurut bahasa, waqof adalah al-habsu,(الح ب س ) artinya menahan. Sedang menurut istilah, waqof adalah: 28

34 ا س ت ي ن اف الق ر اء ة Memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu, tidak begitu lama, kemudian mengambil nafas satu kali dengan niat untuk memulai kembali bacaan Al-Quran. Sebagai dasar hukum dari waqof adalah Al-Quran dan Hadis, dasardasar tersebut antara lain: Dan bacaan Al-Quran itu dengan tartil. (المزمل : (٤ Dilihat dari sebabnya, secara umum waqof terbagi menjadi empat الو ق ف ( intizhory waqof,(الو ق ف الاض ت ر ار ى) bagian, yaitu: waqof idhthirory الوقف ( ikhtiyary dan waqof,(الوقف الاختبارى) waqof ikhtibary,(الا ن ت ظ ر ). Menurut bahasa, idhthirory berasal dari kata ض ر ر yang artinya darurat (terpaksa). Sedangkan menurut istilah, waqof idhthirory ialah: ع ر Berhenti mendadak karena terpaksa, seperti kehabisan nafas, batuk dan lupa. Intizhory menurut bahasa berarti menunggu, dan menurut istilah, adalah: Berhenti (menunggu) pada suatu kalimat guna dihubungkan dengan kalimat lain pada bacaan yang tengah dibaca, ketika ia menghimpun beberapa qiraat dan ada beberapa perbedaan riwayat.. خبر Ikhtibary berarti memberi keterangan, yang berasal dari kata Sedangkan menurut istilah, waqof ikhtibary adalah: 29

35 Berhenti pada suatu kalimat untuk menjelaskan al-maqthu (kalimat yang terpotong) dan al-maushul (kalimat yang bersambung), atau karena pertanyaan seorang penguji kepada seorang qori yang sedang belajar bagaimana cara mewaqofkannya. Ikhtiyary berasal dari kata ر yang berarti memilih. Sedang menurut istilah, waqof ikhtiyari adalah: Waqof yang disengaja (dipilih) bukan karena suatu sebab, sepeti sebab - sebab di atas. Dari beberapa pendapat, yang populer dipakai adalah pendapat yang الوقف ( tâm membagi waqof ikhtiyary menjadi empat bagian, yaitu: waqof dan waqof,(الوقف الحسن) waqof hasan,(الوقف الكاف) waqof kâfi,(التام qobich ( ). adalah: Secara bahasa, tâm artinya sempurna. Menurut istilah, waqof tâm. Berhenti pada kalimat (yang sempura) yang tidak ada lagi kaitannya dengan kalimat (ayat) sesudahn ya maupun sebelumnya, baik secara lafazh maupun makna. Menurut bahasa, kâfi artinya cukup. Menurut istilah waqof kâfi adalah: Berhenti pada kalimat dimana kalimat sesudah dan sebelumnya tidak berkaitan dari segi lafazh tetapi hanya berkaitan dari segi makna. adalah: Hasan menurut bahasa artinya baik. Menurut istilah, waqof hasan 30

36 ع ن د ت ل ك الك ل م ة. Berhenti pada kalimat yang secara lafazh (atau i rob) dan makna masih berkaitan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya, tetapi dengan syarat susunan kalimatnya telah sempurna. Menurut bahasa, qobich artinya buruk. Sedangkan menurut istilah, waqof qobich adalah: و م ع ن ى Berhenti pada kalimat yang memberikan makna tidak baik, karena susunan kalimatnya tidak sempurna serta masih bertalian dengan kalimat sesudah dan sebelumnya, baik dalam lafazh maupun makna. E. Latihan/Tugas 1. Mengingat seorang qori tidak boleh menghentikan bacaan Al-Quran dengan sengaja pada waqof qobich kecuali karena keadaan darurat, seperti kehabisan nafas, bersin, batuk, dan lain-lain, yang semuanya masuk kategori waqof idltirory. Bagaimanakah cara melanjutkan bacaan yang dihentikan secara darurat? 2. Bagaimana cara membaca ayat dengan menggunakan waqof hasan terhadap ayat berikut ini: 3. Apa yang dimaksud dengan a. waqof idhtirory b. waqof inthidory c. waqof ikhtiyari d. waqof ikhtibary 4. Coba berikan contoh waqof di bawah ini: a. waqof qobich b. waqof hasan الا ن س ان ا ن ل فى ح س ر. (الحسر : ٢) 31

37 c. waqof kâfi d. waqof tâm 5. Sebutkan dasar hukum waqof menurut Al-Quran dan Hadis! F. Tes Mandiri 1. Memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu, tidak begitu lama, kemudian mengambil nafas satu kali dengan niat untuk memulai kembali bacaan Al-Quran dinamakan 15. waqof 16. waqof 17. waqif 18. wuquf 2. Dasar hukum waqof terdapat dalam Q.S al-muzammil ayat 4 yang berbunyi... a. b. c. d. 3. Di bawah ini merupakan bagian dari waqof, kecuali a. waqof idhthirory b. waqof intizhory c. waqof Ikhtibary d. waqof Ikhtisory 4. Menurut bahasa, idhthirory artinya... a. darurat (terpaksa) b. menunggu c. keterangan d. memilih.5 وقف ف ات ق وا الن merupakan contoh waqof.. a. idhthirory 32

38 b. intizhory c. ikhtibary d. ikhtiyary 6. merupakan contoh dari waqof 19. idhthirory 20. intizhory 21. ikhtibary 22. ikhtiyary الوقف ( hasan waqof,(الوقف الكاف) waqof kâfi,(الوقف التام) 7. Waqof tâm dan waqof qobich ( ) merupakan bagian dari waqof,(الحسن... a. idhthirory b. intizhory c. ikhtibary d. ikhtiyary 8. Di bawah ini merupakan tanda-tanda dari waqof tâm, kecuali. a. ibtida sesudahnya dengan istifham b. ibtida sesudahnya dengan ya nida c. ibtida sesudahnya dengan fi il amar d. ibtida sesudahnya dengan mubtada وقف ا لا م ب ش ر ا (الاسراء : 105).9 merupakan salah satu contoh dari pembagian waqof qobich, yaitu. a. waqof pada perkataan yang tidak dapat difahami maknanya. b. waqof pada kalimat yang tidak jelas maknanya, karena tidak sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT. c. waqof pada kalimat yang tidak patut untuk Allah (menyalahi aqidah). d. waqof pada nafi yang sesudahnya berupa ijab. 10. merupakan pengertian. secara istilah و م ع ن ى 33

39 (الوقف التام) a. waqof tâm (الوقف الكاف) b. waqof kâfi (الوقف الحسن) c. waqof hasan d. waqof qobich ( ) BAB III KEGIATAN BELAJAR 2 GHUNNAH 23. Kompetensi Dasar Memahami dan menerapkan bacaan ghunnah. 24. Materi Pokok 1. Pengertian ghunnah. 2. Cara membaca ghunnah. 25. Uraian Materi 1. Pengertian Ghunnah Ghunnah menurut bahasa artinya dengung (sengau), musyaddadah artinya ber-tasydid atau memakai tasydid. Sedang ghunnah menurut pengertian istilah adalah: Suara yang jelas (yang nyaring) yang keluar dari al-khaisyum (pangkal hidung) dan tidak menggunakan lidah pada waktu mengucapkannya. Sedangkan pengertian ghunnah musyaddadah yang dimaksud dalam bab ini adalah: Huruf mim dan nun yang dalam keadaan bertasydid. Dalam nazham dijelaskan: ح ر ف # غ ن ة ب د ا 34

40 Dan hendaklah mim dan nun dibaca dengung (sengau) saat keduanya bertasydid, yang demikian itu dinamakan ghunnah selamanya. Apabila ditemukan huruf mim atau nun bertasydid ( م / ن ), maka di sana terdapat hukum ghunnah musyaddadah. Inilah yang kemudian menjadi istilah bagi mim atau nun yang bertasydid dalam dalam ilmu tajwid. Selain istilah gunnah musyaddadah, ada istilah-istilah lain untuk hukum Mim dan Nun bertasydid ini, antara lain izhar bighunnah, diberi istilah ini karena dalam hukum mim dan nun yang bertasydid terdapat bunyi dengung (sengau) yang jelas sekali, ghunnah ashliyyah, dinamakan demikian karena mim mati dan nun bertasydid merupakan bentuk ghunnah yang asli dan nyata serta bagian dari makhrojalkhaisyum, yaitu tempat keluarnya ghunnah itu sendiri. Ghunnah lazimah, dinamakan demikian karena meng-ghunnah-kan mim dan nun yang ber-tasydid adalah wajib dan tetap berlaku selamanya, baik ketika washal maupun waqof. 2. Cara Membaca Ghunnah Cara membacanya ialah dengan menghentakkan suara mim atau nun yang ber-tasydid, lalu didengungkan secara nyata ke pangkal hidung, selama dua sampai tiga harakat (ketukan). Pada waktu meng-ghunnah-kan huruf mim yang ber-tasydid, kedua bibir harus dalam keadaan tertutup, karena makhroj mim hanya terjadi bila kedua bibir dalam keadaan tertutup. Sebaliknya, ketika mengghunnah-kan huruf nun yang ber-tasydid, kedua bibir tidak boleh tertutup, karena makhroj nun terjadi bila kedua bibir dalam keadaan terbuka dan pada saat yang sama ujung lidah menekan lahmatul asnan (daging tempat tumbuhnya gigi seri atas). Berikut contoh-contoh dari huruf mim atau nun yang bertsaydid (ghunnah Musyaddadah) ا م ت ك م - ث م - ف ل م ا = م 35

41 ل ت ر ك ب ن - ا ن - ج ن ة = ن 26. Rangkuman Ghunnah menurut bahasa artinya dengung (sengau), musyaddadah artinya bertasydid atau memakai tasydid. Menurut pengertian istilah adalah: Suara yang jelas (yang nyaring) yang keluar dari al -khaisyum (pangkal hidung) dan tidak menggunakan lidah pada waktu mengucapkannya. Cara membacanya ialah dengan menghentakkan suara mim atau nun yang ber-tasydid, lalu didengungkan secara nyata ke pangkal hidung, selama dua sampai tiga harakat (ketukan). 27. Latihan/Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan ghunnah secara bahasa dan istilah? 2. Kita sering mendengar kata ghunnah musyaddah, coba jelaskan! 3. Sebutkan nadzam beserta artinya yang menjelaskan tentang ghunnah! 4. Bagaimana cara membaca ghunnah? 5. Sebutkan yang termasuk huruf ghunnah dan berikan contohnya! 28. Tes Mandiri 1. Ghunnah menurut bahasa artinya... a. panjang b. dengung c. memasukkan d. bergerak 2. Pengertian ghunnah musyaddadah dalam hukum mim dan nun bertasydid

42 ا ط ال ة الص و ت ب ح ر ف م ن ح ر ف الم د Berikut ini huruf yang termasuk kedalalam ghunnah, kecuali... a. mim dan nun b. nun dan wawu c. mim dan la d. wawu dan la 2. Berikut ini yang termasuk contoh ghunnah musyaddadah adalah... ب ر ب الن اس.a م ن ش ر.b c. d. 3. Ketika meng-ghunnahkan huruf nun yang ber-tasydid, kedua bibir tidak boleh tertutup dan pada saat yang sama ujung lidah menekan daging tempat tumbuhnya gigi seri atas yang dimaksud... a. lahmatul wahid b. lahmatul ghunnah c. lahmatul jahri d. lahmatul asnan و لا ت ك ن.4, dari ayat di atas manakah kalimat yang mengandung ghunnah musyaddadah... و لا ت ك ن ف ى.a b. c. d. 5. Berapa harakat cara membaca ghunnah a. 1-2 harakat b. 2-3 harakat c. 3-4 harakat d. 4-5 harakat 37

43 6. Mim mati dan nun ber-tasydid merupakan bentuk ghunnah yang asli dan nyata serta bagian dari makhrojal-khaisyum, yaitu tempat keluarnya ghunnah itu sendiri dinamakan ghunnah. a. ghunnah musyaddadah b. ghunnah lazimah c. izhar ghunnah d. ghunnah ashliyah 7. Di bawah ini merupakan contoh ghunnah kecuali. ح م ا ل ة.a b. ك ان c. d. 8. Ghunnah lazimah adalah a. Nun yang bertasydid terdapat bunyi dengung (sengau) yang jelas sekali. b. Ghunnah yang asli dan nyata serta bagian dari makhrojal-khaisyum, yaitu tempat keluarnya ghunnah itu sendiri. c. Suara yang jelas ( nyaring) yang keluar dari al-khaisyum (pangkal hidung) dan tidak menggunakan lidah pada waktu mengucapkannya. d. Meng-ghunnah-kan mim dan nun yang bertasydid adalah wajib dan tetap berlaku selamanya, baik ketika washal maupun waqof. 38

44 BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3 AL-QOMARIYAH DAN AL-SYAMSIYAH A. Kompetensi Dasar Menerapkan bacaan al-qomariyah dan al-syamsiyah. B. Materi Pokok 1. Alif lam qomariyyah ( ). 2. Alif lam syamsiyyah ( ). 3. Skema lam ta rif. C. Uraian Materi 1. Alif Lam Qomariyah ( ) Alif Lam Qomariyah disebut juga izhar qomariyyah ( ). Hukum alif lam qomariyyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyyah. Adapun lam ta rif (ال) adalah lam yang masuk pada kata benda ( isim) dan didahului oleh hamzah washal. Hukum lam ta rif membahas tentang alif lam (ال) ketika menghadapi huruf hijaiyyah, baik yang tergolong huruf-huruf qomariyyah maupun huruf-huruf syamsiyyah. Hukum lam ta rif ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu alif lam qomariyyah ( ) dan alif lam syamsiyyah ( ). Qomariyyah diambil dari kata qomar (ق م ر ) yang berarti bulan, karenanya, alif lam qomariyyah harus dibaca dengan jelas dan terang laksana memandang bulan. Disebut juga dengan izhar qomariyyah, karena alif lam menghadapi huruf-huruf qomariyyah yang harus dibaca izhar atau jelas. Dalam hal penulisan, hukum alif lam qomariyyah memakai sukun pada huruf lamnya sebagai tanda bahwa huruf tersebut harus dibaca dengan terang dan jelas. Huruf-huruf qomariyyah seluruhnya berjumlah 14 huruf yang terkumpul dalam kalimat: Sempurnakan ibadah hajimu karena takut tidak diterima. 39

45 Dalam nazham dijelaskan: ل لا م ا ل ح الا ن ق ب ل الا خ ر و ف # ق ب ل ا ر ب ع م ع ع ش ر ة خ ذ ع ل م ة # Untuk hukum alif lam yang berada sebelum huruf hijaiyyah ada 2 macam. Yang pertama: Izhar (alif lam Qomariyyah), maka ketahuilah! Alif lam tersebut berada sebelum 14 huruf hijaiyyah yang terkumpul dalam kalimat: Ibghi Hajjaka Wa Khof Aqimah. Contoh-contoh alif lam qomariyyah: = الا و ل = ء الف ر ق ان = ف = ب = ع = الق ار ع ة = ق = = ي الج ب ال = الم و م ن = م الك ف ر = د ى = ه الو د و د = و 2. Alif Lam Syamsiyah ( ) Alif-lam syamsiyyah disebut juga idghom syamsiyyah ( ). Hukum alif-lam syamsiyah terjadi apabila alif-lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyyah. Syamsiyyah terambil dari kata syamsun (ش م س ) yang artinya matahari, karenanya, alif-lam syamsiyyah harus dibaca dengan samar laksana memandanang matahari. Alif lam syamsiyyah disebut juga idghom syamsiyyah, karena suara aliflam di-idghom-kan kedalam huruf syamsiyyah yang ada dihadapannya. Akibatnya suara alif-lam pun menjadi hilang karena ditukar dengan huruf syamsiyyah tersebut. Dalam nazham dijelaskan: 40

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN MODUL KELAS : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI EVALUASI Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang Demokrasi Kompetensi Dasar Membaca Q.S.

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015 HUKUM BACAAN MATERI KELAS VII Analisis Tabel Rumus Tajwid Pendidikan Agama Islam Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2014

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1 Kajian Bahasa Arab KMMI 06-01-2012/12 Shafar 1433 H 1 ا ل م ب ت د ا و ال خ ب ر (Mubtada dan Khobar) Penjelasan: Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu

Lebih terperinci

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 SET 5 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS

Lebih terperinci

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN BAB 7 HOME ASPEK AL-QUR AN SK/KD SURAH AR-RUM, 41-42 SURAH AL-A RAF 56-58 SURAH SAD: 27 video الر ح م ن الر ح يم ASPEK AL-QUR AN STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM SULIT 1223/2 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 Mei 2013 1 ²/3 jam JABATAN PELAJARAN TERENGGANU ---------------------------------------------------------- SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI 9: Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.

STANDAR KOMPETENSI 9: Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati. Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 6 AL-QURAN STANDAR KOMPETENSI 9: Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati. KOMPETENSI DASAR: 9. Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan

Lebih terperinci

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1 UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1 لحن الجلي Tertukar huruf/ baris لحن الخفي Tertinggal dengung/ mad/ sifat UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ

Lebih terperinci

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri KOMPETENSI DASAR: 1. Menganalisis agama Islam sebagai agama yang fitri 2. Mengidentifikasi ciri-ciri yang menjadi karakterstik agama Islam sebagai agama yang fitri INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI 1: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah

STANDAR KOMPETENSI 1: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 1 AL-QURAN STANDAR KOMPETENSI 1: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al

Lebih terperinci

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT SULIT Pendidikan Islam Kertas 2 SET 2 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS

Lebih terperinci

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-ikhsan? 4. Mengapa

Lebih terperinci

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) ب س م اهلل الر ح م ن الر ح ي م ا لس ال م ع ل ي ك م و ر ح م ة اهلل و ب ر ك ات ه MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) HOW TO MANAGE OUR SELF TO BE A GOOD MOSLEM Motto : Menterjemahkan Bahasa Al-Qur an ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti BAB 10 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF Standar Kompetensi 10. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf Kompetensi Dasar 10.1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf 10.2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN

HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN Hukum bacaan Nun sukun dan Tanwin ada empat, antara lain : (א 1. Idzhar Halqi ( א אر Idzhar Halqi adalah Nun mati atau Tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf; Contoh : ح

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat Al- Quran dengan benar.

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat Al- Quran dengan benar. Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 1 AL-QURAN/HADITS STANDAR KOMPETENSI 1: Menerapkan hukum bacaaan Qalqalah dan Ra. KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra. Menerapkan

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) HURUF HIJAIYAH ا ب ت ث ر ذ د ج ح خ ز س ش ص ض ط ظ و ه ي ن م ل غ ف ق ك ع. HURUF SYAMSIAH HURUF QAMARIYAH ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) ALIF LAM SYAMSIAH

Lebih terperinci

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas Nabi dan Rasul

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1 MODUL Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1 I. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang Kompetisi dalam kebaikan. II.

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu desain penelitian

Lebih terperinci

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin ( BAB 9 HUKUM BACAAN NUN MATI, TANWIN DAN MIM MATI STANDAR KOMPETENSI 9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 9.1. 9.2. 9.3. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar Bab 1 Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar (Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin, Dan Mad Farqi) Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I QS. AL-A RAF: 56-58 1. Membaca و ل ت ف س د و ف ألر ض ب ع د إ ص لح ه و د ع وه خ و ف و ط م ع إ ن ر ح ة لل و ق ر يب م ن ل م ح

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

Iman Kepada KITAB-KITAB

Iman Kepada KITAB-KITAB Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA 27 Do a Bersama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H. / 26-29

Lebih terperinci

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Oleh : Ahmad Abdillah NPM: PETUNJUK-PETUNJUK RASULULLAH SAW TERHADAP PENDIDIKAN PEMUDA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MASA KINI (Kajian terhadap Kitab al-hady an-nabawiy fi Tarbiyah al-aula d fi Ḍaui al-kita b wa as-sunnah)

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

الممدمة. Pendahuluan. Bait syair ini adalah untuk orang yang menginginkan (pembahasan) pada masalah nun, tanwin, dan madmad..

الممدمة. Pendahuluan. Bait syair ini adalah untuk orang yang menginginkan (pembahasan) pada masalah nun, tanwin, dan madmad.. الممدمة Pendahuluan م ول ر اج ر حمة ال ؽ ف ور * د و م ا س ل م ان ه و ال ج م ز ور ى Berkata Sulaiman Al Jamzury, orang yang senantiasa mengharapkan rahmat sang Maha Pengampun.. ال ح م د ل ل ه م ص ل ا ع

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali Anak Usia Dini. Oleh karena itu menjadi kewajiban orangtua

Lebih terperinci

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah.

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah. SENARAI JADUAL JADUAL 1.8.2.2.1.1: Interpretasi Skor Min Skor Min (%) Interpretasi 81 100 Amat baik 61 80 Baik 41 60 Memuaskan 21 40 Lemah 20 Amat lemah (Halaman 18) JADUAL 4.1: Maklumat Latar Belakang

Lebih terperinci

Bacaan Tahlil Lengkap

Bacaan Tahlil Lengkap Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA NO Aktifitas siswa BUTIR OBSERVASI ASSESMENT BAIK KURANG KET. a. Bertanya b. Menemukan gagasan c. Mempertanyakan gagasan orang lain Kreatifitas siswa a. Belajar Membaca b.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH Bagi orang yang ingin melakukan safar hendaknya belajar mengumpulkan bekal yang bermanfaat, salah satunya yaitu belajar tentang adab dan doa ketika hendak dan ketika safar

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 3 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 3 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 SET 3 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 3 KERTAS

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. Amalan Setelah Ramadhan Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. ا ن ال ح م د ل له ن ح م د ه و ن س ت ع ي ن ه و ن س ت غ ف ر ه و ن ع و ذ ب الله م ن ش ر و ر ا ن ف س ن ا و م ن س ي ي ات ا ع م ال ن ا م ن ي ه

Lebih terperinci

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang Dibina Oleh Bpk. Muhammad Mas ud, S.Pd.I

Lebih terperinci

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam سلسلة توجيهات ا رشادية Disusun Oleh: Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1429 2008 سلسلة توجيهات إرشادية باللغة الا ندونيسية

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah Syaikh Dr. Said bin 'Ali bin Wahf al-qahthani Publication : 1437 H_2016 M Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah Oleh : Syaikh Said bin 'Ali Wahf al-qahthani Disalin

Lebih terperinci

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : VII / 2 Standar Kompetensi : 9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati Kompetensi

Lebih terperinci

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hadits-hadits Shohih Tentang Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Lebih terperinci

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. QS. AL-IKHLAS 1-4 Tahsin Tilawah Tarjamah lafzhiyah T a f s i r ق ل ى و الل و أ ح د )1( الل و الص م د )2( ل م

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah :... Kelas : VIII Mata Pelajaran : PAI Semester : 2 Standar (Al-Quran): 10. Menerapkan hukum bacaaan Mad dan Waqaf. 10.1 Menjelaskan Mad dan Waqaf. Hukum bacaaan Mad dan

Lebih terperinci

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an: Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA ب س م الل ه الر ح م ن الر ح يم إ ن ال ح م د ل ل ه ن ح م د ه و ن س ت ع ي ن ه و ن س ت غ ف ر ه و ن ع وذ ب اهلل م ن ش ر و ر أ ن ف س ن ا و م ن س ي ئ ات أ ع م ال ن ا م ن ي

Lebih terperinci

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir. SYRIA: Tidak Untuk Invasi Asing di dunia Arab, Takutlah pada Allah wahai para pemimpin Arab! 12-09-2013-05:45 AM Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu

Lebih terperinci

MODUL AL QUR AN KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT

MODUL AL QUR AN KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT م ھ MODUL AL QUR AN KELAS / SEMESTER : XI / GASAL TAHUN PELAJARAN : 2017 /2018 GURU MAPEL : SITI KHANIFAH,S.Pd.I KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT 1. Pengertian Ghorib & Musykilat a. Ghorib ialah :Bacaan Al-Qur

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Mad dan Waqaf Menunjukkan contoh hukum bacaan Mad dan Waqaf dalam bacaan suratsurat

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Mad dan Waqaf Menunjukkan contoh hukum bacaan Mad dan Waqaf dalam bacaan suratsurat Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 6 AL-QURAN STANDAR KOMPETENSI 10: Menerapkan hukum bacaaan Mad dan Waqaf. KOMPETENSI DASAR: 10.1. Menjelaskan hukum bacaan Mad dan Waqaf. 10.2. Menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI A. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor: 143-K/PM. III-19/AD/IX/2013.

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 1

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 1 KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 1 NAMA: KELAS: KBM 1 CAWANGAN: MUKA DEPAN ARAHAN KEPADA CALON 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam menentukan perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan di suatu bangsa

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM Banyak orang menganggap bahwa memahami kandungan isi al-qur'an itu sangat sulit.. BENARKAH??? Pertama : kata "sulit" itu bisa

Lebih terperinci

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono إ ن ا ل م د ل ل ه ن م د ه و ن س ت ع ي ن و و ن س ت غ ف ر ه و ن ع و ذ ب هلل م ن ش ر و ر أ ن ف س ن ا و س ي ئ ات أ ع م ال ن ا م ن ي ه د

Lebih terperinci