PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI, MOJOKERTO
|
|
- Liana Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI, MOJOKERTO Rosalna Indah Pramesty, Prabowo Jurusan Fska, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Neger Surabaya E-mal: rosalnandahpramesty@yahoo.co.d ABSTRAK Berdasarkan hasl wawancara dan observas langsung yang dlakukan oleh penelt d SMA Neger 1 Mojosar, dketahu bahwa sekolah tersebut belum memlk alat peraga kt fluda stats yang mampu membantu sswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung melalu percobaan sehngga sswa mampu berpkr, bekerja, berskap lmah dan mendapatkan hasl belajar yang sesua dengan KKM. Peneltan n bertujuan untuk mengembangkan alat peraga kt fluda stats pada umumnya dan mendeskrpskan kelayakan alat peraga, ketuntasan belajar sswa serta respons sswa setelah mengkut pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kt fluda stats. Peneltan dlakukan d SMA Neger 1 Mojosar dengan menggunakan metode peneltan pengembangan. Populas peneltan adalah seluruh sswa kelas XI IPA d SMA Neger 1 Mojosar. Sampel peneltan terdr dar 3 kelas replkas (XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6). Sebelum proses pengamblan data, alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan dtelaah dan dvaldas oleh dosen ahl meda dan guru bdang stud. Berdasarkan penlaan alat peraga kt fluda stats ddapatkan persentase sebesar 77% dengan kategor bak. Hasl belajar sswa setelah mengkut pembelajaran dengan menggunakan meda alat peraga kt fluda mengalam kenakan sehngga dperoleh persentase ketuntasan hasl belajar secara klaskal mencapa 85,80%. Skor perkembangan (gan skor) mencapa 0,8 dengan krtera tngg. Pembelajaran dengan menggunakan meda alat peraga kt fluda stats juga mendapatkan respons yang bak dar sswa. Hal n dbuktkan dengan persentase hasl analss angket respons sswa yang mencapa 92,5% dengan krtera sangat kuat. Hasl peneltan menunjukkan bahwa alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan layak untuk dterapkan pada pembelajaran d SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto Kata kunc : alat peraga kt fluda stats, fluda stats. ABSTRACT Accordng to result of ntervew and observaton at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto detected that the school don t have vsual equpment lke statc fluds kt who able to help the student get real experence n studyng to get a good result of study. The purpose of ths research n general, for developed statc fluds kt vsual equpment, descrbe the expedence of vsual equpment, result of study and response of student after learnng wth statc fluds kt vsual equpment. The research does at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto wth research and development method. The populaton s the entre student n class XI IPA at SMA Neger 1 Mojosar. The sample of ths research a consst of 3 replcaton class (XI IPA 1, XI IPA 2 and XI IPA 6). Before removal data begn, the vsual equpment of statc fluds kt must be valdaton for professonal lecture and lesson teacher. Accordng to assessment from vsual equpment of statc fluds kt, t get 77 % wth good category. The result of study after learnng use vsual equpment of statc fluds kt ncrease, so the percentage of completeness result studes n classcal gettng to 85,80 % and gan score gettng to 0,8 wth good crtera. Learnng process usng vsual equpment of statc fluds kt get good response from the student. It proof wth percentage result of analyze student questonnare response who gettng 92,5 % and very strong category. Result of research ndcate that vsual equpment of statc fluds kt reasonable to applyng n process learnng at SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto. Keyword : vsual equpment of statc fluds kt, statc fluds. 70
2 Pengembangan Alat Peraga KIT Fluda Stats sebaga Meda Pembelajaran PENDAHULUAN Penddkan memberkan kontrbus yang besar terhadap kemajuan dan pembangunan watak bangsa sehngga penddkan tdak dapat dlepaskan dar kehdupan masyarakat. Penddkan merupakan salah satu upaya untuk melahrkan sumber daya manusa (SDM) yang berkualtas dan bermutu tngg. Perkembangan zaman yang pesat menyebabkan duna penddkan berubah sgnfkan sehngga merubah pola pkr penddk, dar pola pkr yang awam dan kaku menjad lebh modern. Penddkan dapat dartkan sebaga proses yang terjad dalam dr manusa yang berlangsung secara terus menerus (abad) untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku sebaga hasl dar pengalaman ndvdu dalam nteraks dengan lngkungan.tujuan penddkan adalah mencptakan seseorang yang berkualtas dan berkarakter sehngga memlk pandangan luas ke depan dan mampu beradaptas secara cepat dan tepat dalam berbaga lngkungan. Upaya penngkatan kualtas sumber daya manusa (SDM) harus serng dengan penngkatan kualtas penddkan. Penngkatan kualtas penddkan menjad tanggung jawab semua phak yang terlbat dalam proses pembelajaran terutama bag guru. Dalam proses pembelajaran akan terjad nteraks antara guru dan peserta ddk. Proses pembelajaran dkatakan berjalan dengan bak salah satunya dlhat dar ndkator berupa hasl belajar sswa. Untuk mencapa proses pembelajaran yang bak, guru harus mempunya pedoman agar sesua dengan tujuan yang dharapkan yatu pemahaman konsep yang menyeluruh dan hasl belajar yang bak. Kesultan yang serng dhadap guru dalam proses pembelajaran d dalam kelas adalah bagamana mater pelajaran yang dsampakan dapat dkuasa secara tuntas oleh peserta ddk. Kesultan tersebut dkarenakan peserta ddk memlk kecerdasan yang beragam dan latar belakang yang berbeda satu sama lan. Menurut Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan (KTSP), pembelajaran IPA sebaknya dlaksanakan secara nkur lmah (scentfc nqury) untuk menumbuhkan kemampuan berpkr, bekerja dan berskap lmah serta mengkomunkaskannya sebaga aspek pentng kecakapan hdup. Oleh karena tu, pembelajaran IPA menekankan pada pemberan pengalaman belajar sswa secara langsung melalu penggunaan dan pengembangan keteramplan proses serta skap lmah. Salah satu cara yang dapat menngkatkan skap nkur sswa adalah dengan melakukan percobaan. Dengan adanya percobaan, sswa dtuntut untuk berpkr, bekerja dan berskap lmah hngga menemukan konsep sendr. Fska adalah salah satu lmu dalam bdang sans yang dpelajar melalu pendekatan matemats, sehngga serngkal dtakut dan cenderung tdak dsuka oleh sebagan besar peserta ddk. Belajar fska bukan hanya sekedar tahu matematka tetap peserta ddk dharapkan untuk mampu memaham konsep yang terkandung ddalamnya, memaham permasalahan serta mampu menyelesakannya secara matemats. Tdak jarang hal nlah yang menyebabkan ketdaksenangan peserta ddk terhadap mata pelajaran n semakn besar. Kebanyakan konsep-konsep yang dpelajar dalam fska merupakan gejala-gejala alam yang bersfat abstrak jka hanya djelaskan d depan kelas. Untuk memaham konsep mater yang bersfat abstrak, dperlukan kreatftas guru dalam memlh meda pembelajaran yang tepat. Salah satu komponen meda pembelajaran yatu alat peraga. Alat peraga penddkan dsusun berdasarkan prnsp bahwa pengetahuan yang ada pada setap manusa tu dterma atau dtangkap melalu panca ndera. Semakn banyak ndera yang dgunakan untuk menerma sesuatu maka semakn banyak dan semakn jelas pula pengertan atau pengetahuan yang dperoleh. Dengan perkataan lan, alat peraga n dmaksudkan untuk mengerahkan ndera sebanyak mungkn kepada suatu objek sehngga mempermudah perseps. Dalam kehdupan sehar-har serng terjad perstwa yang menunjukkan konsep fluda, khususnya fluda stats. Banyak alat dan bahan sederhana yang dapat menunjukkan perstwa tersebut. Berdasarkan observas yang telah dlakukan d SMA Neger 1 Mojosar dan wawancara dengan guru bdang stud fska, peserta ddk d sekolah tersebut memlk rasa ngn tahu yang tngg. Hal n dbuktkan dengan antusas peserta ddk untuk mengkut pembelajaran dengan melakukan percobaan d laboratorum. Namun dengan keterbatasan jumlah alat dan dbutuhkan waktu yang lebh untuk mempersapkan serta merangka alat percobaan membuat sswa tdak dapat melakukan seluruh percobaan pada mater yang dajarkan. Konsep fluda serng dterapkan dalam kehdupan sehar-har dan menjad dasar dar pembuatan alat-alat sepert rem hdrolk, pompa 71
3 Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, dan dongkrak hdrolk, pengukuran tekanan ban dan pembuktan keaslan suatu bahan (menggunakan hukum Archmedes) sehngga danggap perlu untuk memberkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga untuk membantu sswa menguasa mater secara tuntas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelt akan melakukan peneltan dengan judul PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT FLUIDA STATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SUB MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOSARI METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlakukan adalah peneltan dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Pada peneltan n hanya dbatas pada tahap stud pengembangan yang sampa pada tahap pengujan terbatas dengan menggunakan desan one group pretest-posttest desgn. Peneltan dlakukan d kelas XI SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto pada tanggal Me 2013 semester genap tahun ajaran Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI IPA SMA Neger 1 Mojosar, Mojokerto sedangkan sampel pada peneltan n adalah kelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6 yang dplh secara acak (random). Data yang dperoleh selama peneltan danalss berdasarkan analss nstrumen, analss hasl valdas kelayakan alat peraga, analss hasl penlaan aktvtas sswa, analss ketuntasan hasl belajar sswa dan analss hasl angket respons sswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analss nstrumen dengan menggunakan empat krtera yatu valdtas, relabltas, tngkat kesukaran dan daya beda soal dperoleh 20 soal dar 50 soal yang dujkan layak dgunakan sebaga soal pre-test dan post-test. Hasl analss valdas kelayakan alat peraga kt fluda stats yang dlakukan oleh dosen ahl meda dan guru bdang stud dengan sepuluh aspek yang dsajkan dperoleh persentase nla sebesar 77 % dengan kategor bak. Setelah alat peraga kt fluda stats dvaldas dan layak dgunakan sebaga meda dalam pembelajaran maka dlakukan ujcoba terbatas pada tga kelas replkas yang telah dtentukan dengan proses belajar mengajar sesua dengan rancangan peneltan. Selama proses peneltan berlangsung, observas tdak hanya terpusat pada ketuntasan hasl belajar kogntf sswa melankan juga aktvtas sswa. Analss hasl penlaan aktvtas sswa terbag menjad dua, yatu penlaan afektf dan penlaan pskomotor. Penlaan afektf sswa dlakukan untuk mengetahu sejauh mana sswa mampu menunjukkan sfat berkarakter dalam pembelajaran. Penlaan afektf sswa terdr dar lma aspek, yatu partspas sswa, perhatan sswa ketka guru menjelaskan, kedsplnan sswa, ketepatan waktu dalam menyelesakan percobaan dan kemampuan memperoleh data. Nla rata-rata afektf secara klaskal untuk kelas XI IPA1 adalah 82, untuk kelas XI IPA 2 adalah 85 dan nla ratarata klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 yatu sebesar 89. Hal n dkarenakan suasana pembelajaran d kelas XI IPA 6 cukup kondusf dan terkendal dengan mnat belajar sswa yang tngg sehngga sebagan besar sswa aktf dalam kegatan pembelajaran. Selan tu, jadwal pembelajaran fska untuk kelas XI IPA 6 berada pada jam pertama sehngga konds fsk maupun pkran sswa sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data nla afektf ratarata maka ddapatkan grafk dagram batang sebaga berkut : N l a Rata - Rata Nla Afektf Aspek yang dnla Gambar 1 : grafk rata-rata nla afektf XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 6 Penlaan pskomotor sswa dlakukan untuk mengetahu kemampuan dan kesapan sswa selama percobaan berlangsung. Penlaan pskomotor sswa terdr dar lma aspek, yatu merangka alat dengan benar, rap dan memperhatkan keselamatan kerja; pengamatan dlakukan dengan cermat tanpa adanya manpulas 72
4 Pengembangan Alat Peraga KIT Fluda Stats sebaga Meda Pembelajaran data; data yang dperoleh lengkap, terorgansr dan dtuls dengan benar; kerja sama antar kelompok selama percobaan berlangsung dan kesmpulan. Nla rata-rata pskomotor secara klaskal untuk kelas XI IPA1 adalah 87, untuk kelas XI IPA 2 adalah 86 dan nla rata-rata klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 yatu sebesar 89. Hal n dkarenakan jadwal pembelajaran fska untuk kelas XI IPA 6 berada pada jam pertama sehngga konds fsk maupun pkran sswa sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Selan tu, pada kelas XI IPA 2 jadwal pelajaran berada d akhr dan terpotong oleh waktu strahat (shoma) sehngga tenaga dan pkran sswa tdak lag fokus pada pembelajaran. Berdasarkan data nla pskomotor rata-rata maka ddapatkan grafk dagram batang sebaga berkut : N l a Rata-Rata Nla Pskomotor Aspek yang dnla Gambar 2 : grafk rata-rata nla pskomotor XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 6 Analss ketuntasan hasl belajar sswa secara kogntf dperoleh berdasarkan hasl pre-test dan post-test. Berdasarkan hasl pre-test, dar ketga kelas replkas tdak satupun sswa yang mampu mencapa nla standart yatu > 75. Pada saat pembelajaran berlangsung dgunakan sebuah meda pembelajaran yatu alat peraga kt fluda stats. Hasl belajar kogntf sswa setelah pembelajaran menggunakan meda alat peraga kt fluda stats (post-test) mengalam penngkatan. Pada kelas XI IPA 1, dar 33 sswa hanya 7 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal untuk kelas XI IPA 1 mencapa 78,79 %. Pada kelas XI IPA 2, dar 33 sswa hanya 5 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal untuk kelas XI IPA 2 mencapa 84,85 %. Pada kelas XI IPA 6, dar 32 sswa hanya 2 sswa yang belum mencapa ketuntasan sehngga ketuntasan klaskal tertngg dcapa oleh kelas XI IPA 6 dengan persentase sebesar 93,75 %. Dalam ranah kogntf penggunaan meda pembelajaran berupa alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan menunjukkan hasl yang postf. Penggunaan meda alat peraga sebandng dengan penngkatan hasl belajar sswa, sehngga alat peraga kt fluda stats memberkan respons postf terhadap ketuntasan hasl belajar sswa secara ndvdu maupun secara klaskal. Berdasarkan hasl pre-test dan post-test yang dlakukan maka dapat dtentukan skor perkembangan (gan score) sswa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Secara klaskal, gan score untuk kelas XI IPA 1 mencapa 0,7 dengan krtera sedang. Sedangkan gan score untuk kelas XI IPA 2 dan XI IPA 6 mencapa 0,8 dengan krtera tngg. Analss hasl angket respons sswa dlakukan dengan membagkan angket pada 98 sswa dkelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 6 d akhr pembelajaran. Nla persentase tertngg terdapat pada aspek ketga, yatu alat peraga kt fluda stats bak dgunakan dalam pembelajaran dengan persentase mencapa 98%. Namun secara keseluruhan data angket respons sswa yang ddapatkan sangat kuat dengan nla persentase rata-rata sebesar 92,5%. PENUTUP Temuan Sesua dengan analss data yang telah dlakukan, maka dapat dtemukan bahwa : 1. Alat peraga kt fluda stats yang dkembangkan memlk persentase kelayakan sebesar 77% dengan kategor bak. 2. Hasl belajar sswa setelah mengkut pembembelajaran dengan menggunakan meda pembelajaran berupa alat peraga kt fluda stats mengalam penngkatan sehngga ketuntasan hasl belajar sswa secara klaskal mencapa 85,80% dan skor perkembangan (gan score) mencapa 0,8 dengan krtera tngg. 3. Respons sswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kt fluda stats mencapa persentase 92,5% dengan krtera sangat kuat. 73
5 Jurnal Inovas Penddkan Fska Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, Smpulan Berdasarkan hasl temuan datas, dapat dsmpulkan bahwa alat peraga kt flda stats yang dkembangkan layak untuk dterapkan pada pembelajaran d SMA Neger 1 Mojosar. Saran Adapun beberapa saran yang dapat dberkan oleh penelt adalah : 1. Alat peraga kt fluda stats dapat dgunakan sebaga salah satu meda pembelajaran, namun ketka mengajarkan cara menggunakan alat peraga harus mengkondskan sswa dengan bak agar sswa dapat menggunakan alat peraga dengan benar. 2. Pada saat percobaan berlangsung, guru perlu bertndak secara tegas atau dspln dalam mengolah waktu serta mempersapkan alat dan bahan dengan bak supaya pelaksanaan ekspermen dapat secara tepat sesua dengan waktunya. 3. Dalam membmbng percobaan guru harus telt pada sswa saat mereka merancang desan percobaan, sehngga percobaan tdak menympang dar prosedur yang ada d LKS. 4. Penelt juga harus dapat mengelola kelas dengan bak sepert mengatur waktu yang dgunakan untuk dskus dan sebaganya, mengngatkan kembal apa yang harus dlakukan sswa selama pembelajaran dan berskap tegas sehngga mengurang sswa yang tdak dspln, berman-man dan melakukan hal-hal yang tdak ada hubungannya dengan kegatan pembelajaran. 5. Peneltan n hanya sampa pada tahap uj coba terbatas, sehngga perlu adanya peneltan yang lebh lanjut untuk mengetahu hasl belajar dan respons sswa secara luas. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaful dan Aswan Zan Strateg Belajar Mengajar. Cetakan ketga. Jakarta: Rneka Cpta. Gancol, Douglas C Fska Eds Kelma Jld 1. Jakarta: Erlangga. Hasanah, Retno Fska Dasar 1 (Ser Thermofska). Surabaya : Unpress Unesa. Mujad dan Sukarno Desan dan Pembuatan Alat Peraga IPA. Jakarta: Unverstas Terbuka, Departemen Penddkan dan Kebudayaan. Nurachmandan, Setya Fska 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Penddkan Nasonal. Prabowo Metodolog Peneltan (Sans dan Penddkan Sans). Surabaya: Unpress Unesa. Serway dan Jewett Physcs for Scentsts and Engneers 6 th edton. Thompson Books. Sudrman Ilmu Penddkan. Bandung: CV Remaja Rosdakarya. Sukmadnata, N.S Metode Peneltan Penddkan. Bandung: PT. Remaja Posdakarya. Tpler Fska untuk Teknk Jld 1. Jakarta: Erlangga Whte, Frank M Flud Mechancs 6 th Ed. New York : McGraw-Hll. 74
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI
PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciKOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT
Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD
Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA Oleh: Ferna Agustn, Shat Harles Saputr UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstract
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman
Lebih terperinciKadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3
Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Model Pembelajaran Cooperatve Integrated Readng and Composton (CIRC)Terhadap Hasl Belajar TIK Sswa Kelas VII (Stud Kasus : SMP Neger 4 Sngaraja)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciAri Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELASVIII SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P. 2013/2014 Ar Semayang dan Rahmatsyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai
3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN Putr Dana Amrta, M. Arfuddn Jamal, Msbah Program Stud
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS
AKADEMIKA: VOLUME 13. No.2 Desember 2017 171 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 9 BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS SITI KHOTIMAH, S.Pd. SD SD
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH
PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SDN 35 PONTIANAK SELATAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH ERLY HERLIANA F37008033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PERMAIAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GORONTALO
JURNAL PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PERMAIAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GORONTALO Ruslan S. Aljuana 1), Harad Sad ), Ruslan 3) 1 FIKK,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciNingrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak
PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh
44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 SIMO TIM PENGUSUL:
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak
PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI Oleh Saepudn 82351112034 Abstrak Masalah utama peneltan n adalah Pengaruh Lngkungan dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Guru Penddkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 4, Juni 2013
Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Model Pembelajaran Explct Instructon Terhadap Hasl Belajar TIK Sswa Kelas VIII (Stud Kasus: SMP Neger 3 Sngaraja Tahun Ajaran 2012/2013) Putu
Lebih terperincilingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara
BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Putu Suarnt Novantar Program Stud Penddkan Matematka, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA
PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciUNIMED ISBN:
UNIMED EMNATIKA PERBEDAAN HAIL BELAJAR IWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR HARE (TP) DAN TIPE TUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVIION (TAD) PADA MATERI RELAI DAN FUNGI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Peneltan n adalah peneltan pengembangan yang berorentas pada pembuatan meda dan pengembangan meda pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Meda Ajar
Lebih terperinciBAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS
Lebih terperinci