UJI SIFAT FISIK FORMULASI TABLET ANTI DIABETES EKSTRAK PARE
|
|
- Vera Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJI SIFAT FISIK FORMULASI TABLET ANTI DIABETES EKSTRAK PARE (Momordica charantia L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PEMANIS ASPARTAM SECARA GRANULASI BASAH Fitri Arum, Sunyoto, Nurul Hidayati INTISARI Buah dari tanaman obat pare (Momordica charantia L.) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak digunakan oleh masyarakat. Charantin merupakan salah satu senyawa berkhasiat yang terkandung pada buah pare. Senyawa charantin dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga banyak digunakan sebagai obat kencing manis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tablet ekstrak buah pare (Momordica carantia L.) dengan bahan pemanis aspartam dengan berbagai konsentrasi yang dapat menutupi rasa pahit dan memenuhi persyaratan mutu fisik tablet. Formula tablet ekstrak buah pare ( Momordica charantia L.) dengan bahan pemanis aspartam pada konsentrasi 0,5% dan 0,625% mampu menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan. Sedangkan pada konsentrasi 0,75% belum mampu menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan. Konsentrasi pemanis aspartam memberi pengaruh terhadap sifat fisik granul dan sifat fisik tablet yaitu pada kekerasan dan waktu hancur tablet. Konsentrasi pemanis aspartam yang paling baik sebagai bahan pemanis tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) adalah formula I yaitu dengan konsentrasi bahan pengikat 0,5%. Kata Kunci : Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.), Bahan Pemanis Aspartam, Granulasi Basah, Uji Sifat Fisik Tablet. Fitri Arum, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
2 CERATA Journal Of Pharmacy Science 57 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia. Tidak hanya negara-negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi negara-negara berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki potensi terserang penyakit ini. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan kadar glukosa darah tinggi akibat tubuh kekurangan hormon insulin. Obat tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Salah satu obat tradisional yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah adalah buah pare (Momordica charantia L). Kandungan zat aktif dalam buah pare yang berguna dalam penurunan glukosa darah adalah charantin dan polypeptide-p insulin (polipeptida yang mirip insulin) yang memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea. Manfaat dari charantin dan polypeptide-p insulin ini adalah dengan cara mencegah penyerapan glukosa pada usus dan meningkatkan deposit cadangan gula glikogen di hati Buah pare (Momordica charantia L.) apabila dikonsumsi secara langsung dalam bentuk segar kemungkinan kurang disukai oleh masyarakat karena rasa pahit dari buah pare tidak bisa dihindari. Sehingga untuk meningkatkan kepraktisan dalam penggunaannya serta meningkatkan nilai ekonomisnya perlu dikembangkan dalam bentuk sediaan lain yaitu tablet ekstrak buah pare. Bentuk sediaan tablet sangat menguntungkan karena mudah untuk dikonsumsi, praktis, takarannya tepat, dikemas secara baik, praktis transportasi dan penyimpanannya (stabilitasnya terjaga dalam sediaannya) serta mudah ditelan, sehingga diharapkan masyarakat dapat tertarik untuk mengkonsumsi sediaan tablet ekstrak buah pare. Untuk mendapatkan zat aktif yang terdapat dalam pare (Momordica charantia L.) tersebut dilakukan penyarian zat aktif dengan metode maserasi. Metode ini sangat sesuai dengan zat berkhasiat yang tidak tahan terhadap pemanasan tinggi, mudah dilakukan dan sederhana. Pelarut yang digunakan adalah pelarut etanol 70%, hal ini dikarenakan kandungan senyawa yang akan diambil dari buah pare (Momordica charantia L.) adalah senyawa triterpenoid dan polisakarida yang pada umumnya larut dalam etanol. Aspartam atau gula jagung merupakan suatu pemanis sintetis yang rendah kalori dengan keunggulan mempunyai energi yang sangat rendah, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi dan diantara semua pemanis yang tidak berkalori hanya aspartam yang mengalami metabolisme (dapat dipecah menjadi komponen dasar dan dibuang) sehingga tidak terakumulasi dalam tubuh dan baik digunakan untuk penderita diabetes. Aspartam dapat digunakan sebagai pemanis dengan kadar 0,5% - 0,75%.
3 58 CERATA Journal Of Pharmacy Science Kandungan zat aktif ekstrak pare tidak tahan panas, tidak tahan terhadap tekanan tinggi, sifat alir jelek apabila menggunakan granulasi kering. Berdasarkan sifat-sifat tersebut maka metode pembuatan tablet ini dapat menggunakan metode granulasi basah. Metode granulasi basah dapat memperbaiki sifat alir dan kompaktibilitas bahan sehingga menjadi lebih mudah di tablet. Bahan tambahan pemanis yang digunakan pada penelitian ini adalah aspartam dengan konsentrasi 0,5% - 0,75% yang diharapkan dapat menutupi rasa pahit dari buah pare (Momordica charantia L.) dan kita dapat mengetahui tablet dengan konsentrasi pemanis aspartam yang sesuai dengan standar sifat fisik. II. METODE A. Lokasi Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, pada bulan April Mei tahun B. Alat dan Bahan Alat Timbangan analitik, blender, oven, ayakan no.16, stopwatch, cawan penguap, batang pengaduk, gelas ukur, waterbath, sudip, wadah pencampur granul, jangka sorong, beaker glass, mesin pencetak tablet (single punch), Tabel 1. Formulasi Tablet Ekstrak Pare Komposisi Formula 1 (mg) Formula 2 (mg) Formula 3 (mg) Aspartam 0,5% Aspartam 0,625% Aspartam 0,75% Zat aktif Avicel PH ,25 109,5 Eksplotab Gelatin Aspartam 3 3,75 4,5 Mg stearat Aerosil Bobot Tablet alat-alat yang digunakan dalam pembuatan tablet ekstrak pare antara lain : alat uji kekerasan (hardness tester), alat uji kerapuhan (friabilator), uji waktu hancur (disintegrasi tester) Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya buah pare, etanol 96%, Aspartam, Gelatin, Avicel PH 101, Eksplotab, Mg stearat, Talk, Aerosil.
4 CERATA Journal Of Pharmacy Science 59 C. Formula Formulasi dibuat dengan bobot 600 mg tiap tablet, dibuat 3 formula dengan konsentrasi aspartam0,5%, 0,625% dan 0,75% dibuat 100 tablet untuk setiap formula. Formula lengkap dapat dilihat pada tabel 1. D. Cara Kerja 1. Pengambilan Sampel Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah buah pare (Momordica charantia L.) jenis pare pare gajih. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda, bentuknya besar, panjang dan rasanya tidak begitu pahit yang diambil dari perkebunan di daerah Jatinom, Klaten Utara dengan umur 2 bulan sejak berbuah. 2. Determinasi Sampel Dilakukan untuk menetapkan kebenaran sampel tanaman pare (Momordica charantia L.) dan dibuktikan di Laboratorium Biologi Universitas Ahmad Dahlan. 3. Pembuatan Simplisia dan Serbuk Buah pare segar dicuci bersih, Dipotong-potong tipis dengan diameter 2-3 mm, Simplisia diletakkan dalam loyang yang terbuat dari alumunium dan dikeringkan dalam oven pada suhu 40 o C sampai kering selama 48 jam (2 hari) hingga memenuhi kadar air kurang dari 10%. Diserbukkan, kemudian diayak dengan ayakan ukuran 40 mesh. 4. Pembuatan Ekstrak Pare Serbuk buah pare kering sebanyak 300 gram dimaserasi dengan cairan penyari 2000 ml etanol 70%. Maserasi dilakukan selama 5 hari sambil digojok sekali-kali, kemudian disaring menggunakan kain flannel dengan tujuan untuk memisahkan sari dengan ampas buah pare. Selanjutnya disaring menggunakan kain flanel. Sari yang didapat dicampur dengan sari yang pertama agar homogen. Sari dipekatkan menggunakan rotary evaporator dengan tekanan rendah dan suhu 50 C sehingga didapatkan ekstrak kental buah pare (Momordica charantia L.). 5. Pembuatan Tablet Ekstrak kental pare ditambah Aerosil 5% diaduk hingga kering kemudian ditambah Avicel PH 101 dan Eksplotab diaduk sampai homogen. Tambahkan gelatin sebagai bahan pengikat. Adonan diayak dengan ayakan no.16 membentuk granul basah. Dikeringkan dalam oven pada suhu 60 C. Granul kering diayak dengan ayakan no.18 kemudian dilakukan pengujian granul kering. Granul + Aspartam + Mg stearat dicampur hingga homogen. Tablet dikempa dengan berat 600 mg. Pengujian sifat fisik tablet
5 60 CERATA Journal Of Pharmacy Science 6. Uji Sifat Fisik Granul Pemeriksaan granul yang dilakukan terdiri dari susut pengeringan, sifat alir dan pengetapan granul. 7. Uji Sifat Fisik Tablet Evaluasi tablet yang dilakukan meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji waktu hancur. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Ekstrak Pare Hasil pembuatan ekstrak kental menunjukkan bahwa 8000 gram pare basah yang sudah diambil bijinya dan dikeringkan didapatkan 442,43 gram serbuk pare kering. Serbuk pare kemudian ditambah 2000 ml etanol 70% dapat menghasilkan ekstrak kental sebanyak 134,39 gram. Ekstrak pare yang didapat berupa ekstrak kental berwarna coklat, kehitaman, dan bau khas pare. Hasil rendemen simplisia pare yaitu 5,53%. 2. Hasil Uji Sifat Fisik Granul Pemeriksaan granul yang dilakukan terdiri dari susut pengeringan, sifat alir dan pengetapan granul. Uji Susut Pengeringan Pengeringan granul dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu 50 o C selama 3 hari. Pemanasan menggunakan suhu rendah dikarenakan apabila menggunakan suhu tinggi akan mempengaruhi zat berkhasiat dari pare yaitu charantin yang sifatnya rusak pada pemanasan suhu di atas 60 o C. Adapun konsentrasi yang dikatakan paling baik adalah konsentrasi aspartam terkecil yaitu pada konsentrasi aspartam 0,5% dengan nilai susut pengeringan 1,5%. Uji Sifat Alir Uji sifat alir granul meliputi uji waktu alir dan sudut diam dari granul. Hasil yang diperoleh menunjukkan konsentrasi aspartam 0,5% dengan waktu alir 7,04 detik adalah konsentrasi yang memiliki sifat alir paling baik dari konsentrasi lain. Hasil pengujian sudut diam ketiga konsentrasi aspartam dapat diketahui bahwa semua konsentrasi telah memenuhi persyaratan kurang dari 30. Formula I dengan konsentrasi aspartam 0,5% dikatakan paling baik karena pada formula ini nilai sudut diamnya paling rendah sehingga kecepatan alir tablet akan menjadi lebih baik. Tabel 2. Hasil Uji Sifat Fisik Granul Evaluasi Susut Pengeringan (%) Waktu Alir (detik) Sudut diam ( o ) Pengetapan (%) Konsentrasi Aspartam (%) 0,5 0,625 0,75 1,5 7,04 26,56 4 1,61 7,31 29,24 5 1,85 7,70 29,24 5
6 CERATA Journal Of Pharmacy Science 61 Uji Pengetapan Formula I dengan konsentrasi aspartam 0,5% dan indeks pengetapan sebesar 4% mempunyai nilai indeks pengetapan paling rendah. Formula ini mempunyai homogenitas tinggi dan karakteristik granulnya berbentuk konstan sehingga nilai pengetapan granulnya akan menjadi lebih baik. 3. Uji Sifat Fisik Tablet a. Uji keseragaman bobot Tiap konsentrasi aspartam dilakukan pengujian dengan menggunakan 20 tablet yang kemudian ditimbang satu-persatu dan dihitung rata-rata bobot tablet tiap konsentrasinya. Hasil pengujian keseragaman bobot yang paling baik adalah formulasi I dengan penyimpangan 5% pada kolom A yaitu 568,14-627,95 mg dan 10% pada kolom B yaitu 538,24-657,85 mg. b. Uji keseragaman ukuran Hasil yang diperoleh didapat perbedaan keseragaman ukuran antara ketiga konsentrasi aspartam yang dibuat. Konsentrasi yang paling baik diantara ketiga konsentrasi tersebut adalah konsentrasi aspartam 0,5% dengan diameter 11,05 mm dan tebal 3,90 mm. c. Uji kekerasan Formula I dengan konsentrasi aspartam 0,5% memiliki nilai kekerasan yang paling rendah apabila dibandingkan dengan formula lain, sehingga dapat dikatakan konsentrasi ini adalah yang paling baik. Perbedaan ini dikarenakan adanya pengaruh dari aspartam pada saat pembuatan tablet. Semakin besar konsentrasi aspartam yang di tambahkan menyebabkan semakin higroskopis massa tablet buah pare yang dihasilkan. Hal ini dapat diamati dari penampilan fisik tablet buah pare yang menjadi cepat lengket dan lembab dalam penyimpanan. Tablet yang lengket atau lembab menyebabkan nilai kekerasannya semakin besar dan tablet akan sulit dicerna. d. Uji kerapuhan Formula I pada konsentrasi aspartam 0,5% dengan persen kerapuhan tablet 0,44% adalah formula yang memiliki persen kerapuhan lebih baik daripada formula lain. Hasil pengujian kerapuhan tablet yang dilakukan dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi pemanis aspartam, semakin tinggi pula angka kerapuhan yang ada. Hal ini dikarenakan sifat dasar aspartam yang terbuat dari gula jagung mempunyai titik lebur 227 o dan aspartam mudah meleleh pada pemanasan pemanasan. e. Uji waktu hancur Hasil pengujian waktu hancur tablet ekstrak buah pare dengan bahan pemanis aspartam konsentrasi 0,5%; 0,625% dan 75% masing masing yaitu 10,01 menit; 13,02 menit; dan 17,38 menit. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji waktu hancur terhadap tablet ekstrak buah pare pada konsentrasi 0,5% dan konsentrasi 0,625% telah memenuhi syarat yang ada dalam Farmakope Indonesia edisi III yaitu tidak melebihi 15 menit dan konsentrasi 0,75% tidak memenuhi syarat waktu hancur.
7 62 CERATA Journal Of Pharmacy Science Semakin tinggi konsentrasi aspartam menyebabkan tablet semakin higroskopis dan mudah lengket sehingga semakin lama pula waktu hancurnya. Keterbatasan penelitian ini terletak pada proses pembuatan granul dan pencetakan tablet dimana pada saat proses pembuatan granul pengeringannya tidak konstan atau tidak berturut-turut. Hasil tablet formula I dengan konsentrasi aspartam 0,5% yang diperoleh tidak homogen, hal ini kemungkinan disebabkan pada saat penambahan aspartam tidak dilakukan pengayakan terlebih dahulu. Formula III dengan konsentrasi aspartam 0,75% massa tabletnya melekat pada dinding pencetak tablet dikarenakan pengaruh dari konsentrasi aspartam yang terlalu tinggi sehingga membuat massa tablet cepat lembab. Seharusnya pada saat pencampuran adonan menggunakan mortir untuk menghindari melekatnya bahan pada sarung tangan sehingga tablet yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. KESIMPULAN 1. Perbedaan konsentrasi bahan pemanis aspartam ternyata memberikan hasil uji mutu fisik yang berbeda. Perbedaan ini ditunjukkan dengan semakin besar konsentrasi aspartam, semakin tinggi higroskopisitasnya sehingga memperbesar angka kekerasan dan angka waktu hancurnya. 2. Ekstrak buah pare dengan aspartam dalam konsentrasi 0,5% dan 0,625% dapat dibuat menjadi tablet yang baik, sedangkan konsentrasi 0,75% tidak dapat dibuat menjadi tablet yang baik karena pada uji waktu hancur tablet tidak memenuhi persyaratan yang ada. 3. Konsentrasi aspartam yang paling baik sebagai bahan pemanis pada tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) adalah pada formula I yaitu dengan konsentrasi aspartam 0,5%. SARAN 1. Pemberian aspartam kedalam massa tablet harus diayak dan diperhatikan konsentrasinya karena semakin tinggi konsentrasi aspartam dapat membuat tablet cepat lembab. 2. Penelitian ini perlu dikaji ulang mengenai formulasi resep dan konsentrasi bahan pemanis aspartam dalam resep sehingga dapat menghasilkan tablet yang sesuai dengan persyaratan yang ada. 3. Penelitian ini perlu dilakukan uji disolusi untuk mengetahui kadar zat aktif dari pare sebelum formulasi dan sesudah formulasi mengalami perubahan atau tidak.
8 CERATA Journal Of Pharmacy Science 63 DAFTAR PUSTAKA Agoes, Azwar Tanaman Obat Indonesia Buku 1. Salemba Medika. Jakarta Angga et al, Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) dan Pengaruhnya Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) yang Diinduksi Aloksan. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Udayana Anonim Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Anonim Bitter Melon [Online]. Available from : ( September Jam WIB Ansel, Howard C Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Universitas Indonesia Press. Jakarta Anwar, Effionora Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Dian Rakyat. Jakarta Dalimartha, Setiawan Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda. Jakarta Departemen Teknologi Pertanian DKI Jakarta Tanaman Pare. ( 22 Oktober Jam WIB Gaw, Allan et al Biokimia Klinis edisi 4. EGC. Jakarta Jayasooriya AP, Sakono M, Yukizaki C, Kawano M, Yamamoto K, and Fukuda N, Effects of Momordica charantia powder on serum glucose level and various lipid parameters in rats fed with cholesterol-free a cholesterolenriched diets. Available from : http: // Lanywati, E Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis. Kanisius. Yogyakarta Nadesul, H Melawan Wabah Diabetes Dunia Dengan Buah Pare. ( 22 Oktober Jam WIB
9 64 CERATA Journal Of Pharmacy Science Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Pratiwi, Kori Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) Dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pengikat Gelatin Secara Granulasi Basah. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sebelas Maret Rukmana, Rahmat Budi Daya Pare. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Soegondo, S Diabetes, The silent Killer. ( Tanggal Akses 9 Oktober 2014 Syamsuni Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Siregar, Charles J. P Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Buku Kedokteran EGC. Jakarta Tanaman Obat Indonesia [Online] Aug 1 [cited 2008 Dec 20]; Available from: URL: Tjay, T.H. dan K. Rahardja Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi-6. Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Voigt, Rudolf Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
10
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :
Jurnal Para Pemikir Volume 6 mor 2 Juni 2017 p-issn : 2089-5313 UJI SIFAT FISIKTABLETHISAP KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) DAN BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff)
Lebih terperinciUji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara Granulasi Basah
Jurnal Farmasi Indonesia, November 2010, hal 62-66 ISSN: 1693-8615 Vol. 7 No. 2 Uji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu (Anacardium occidentale L.) dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara
Lebih terperinciFORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM Akhmad Jazuli, Yulias Ninik Windriyati, Sugiyono Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperincikurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.
PEMBAHASAN TABLET Setelah dilakukan uji granul dan granul dinyatakan layak untuk dikempa, proses yang selanjutnya dilakukan adalah pencetakan tablet sublingual famotidin. Sebelum pencetakan, yang dilakukan
Lebih terperinciFORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101
FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101 Supomo *, Dayang Bella R.W, Hayatus Sa`adah # Akademi Farmasi Samarinda e-mail: *fahmipomo@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif yang termasuk didalam sepuluh besar penyakit di Indonesia. Diabetes mellitus merupakan suatu jenis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembuatan Amilum Biji Nangka Pada penelitian ini didahulu dengan membuat pati dari biji nangka. Nangka dikupas dan dicuci dengan air yang mengalir kemudian direndam larutan
Lebih terperinciPot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel
Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Uji dilakukan selama enam hari dalam tempat dengan kelembaban 70% dan suhu 27ºC, setiap hari
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT
FORMULAS TABLET EKSTRAK KUNYT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARAS BAHAN PENGKAT Edi Suyono, Rahmi Nurhaini NTSAR Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) sangat bermanfaat dalam pengobatan penyakit. Penyakit
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH
KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH Dian Kartikasari 1, Nurkhasanah 2, Suwijiyo Pramono 3 1 Pasca sarjana prodi Farmasi Universitas Ahmad
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 101 TERHADAP SIFAT FISIS TABLET EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum. L) SECARA GRANULASI BASAH
PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 101 TERHADAP SIFAT FISIS TABLET EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum. L) SECARA GRANULASI BASAH Lindawati Damidjan, Iskandar Soedirman, Dwi Hartanti Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,
35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1, menggunakan metode kering pada kondisi khusus
Lebih terperinciKhasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai
BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi. Hingga saat ini tercatat 7000 spesies tanaman
Lebih terperinci2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur
PEMBUATAN GRANUL 1. Cara Basah Zat berkasiat,zat pengisi dan pengkancur dicampur baik bai,laludibasahi dengan larutan bahan pengikat,bila perlu ditambah bahan pewarna.setelah itu diayak menjadi granul,dan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. BAHAN Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia), pragelatinisasi pati singkong suksinat (Laboratorium Farmasetika, Departemen Farmasi FMIPA UI),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco chemical),
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Puspita Septie Dianita 1, Tiara Mega Kusuma 2.
FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Puspita Septie Dianita 1, Tiara Mega Kusuma 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang Kentang Putih Kentang Kuning Kentang Merah 53 Lampiran 2. Gambar Mikroskopik Pati Kentang Pati Kentang Kuning dengan perbesaran 10x10 Keterangan; Lamela tampak
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya (L.)) Jumasni Adnan *) ABSTRAK
FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya (L.)) Jumasni Adnan *) *) Program Studi DIII Farmasi STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK Daun Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman obat yang sering
Lebih terperinciFORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM M.Fatchur Rochman 1, Yulias Ninik Windriyati 1, Sugiyono 1 1 Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih hijau (Piper betle, L) diperoleh dari PT. Borobudur Natural Herbal Industry,
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata N.) SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN KOMBINASI MANITOL SORBITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI
GALENIKA Journal of Pharmacy Kusumawati/Galenika Vol. 1 (2) : 73 - Journal 78 of Pharmacy ISSN : 2442-8744 October 2015 FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata N.) SECARA KEMPA
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAKDAUNMAJA (aeglemarmelos l. Correa) DENGANMETODEGRANULASIBASAH
FORMULASI TABLET EKSTRAKDAUNMAJA (aeglemarmelos l. Correa) DENGANMETODEGRANULASIBASAH Nurul Hidayah Dosen tetap Program Studi DIII Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Daun Maja (AeglemarmelosL.Correa)
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008
OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN NATRIUM ALGINAT SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DENGAN MODEL SIMPLEX LATTICE DESIGN SKRIPSI Oleh : YENNYFARIDHA K100040034
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tablet Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
Lebih terperinci10); Pengayak granul ukuran 12 dan 14 mesh; Almari pengenng; Stopwatch;
BAB HI CARA PENELITIAN A. Bahan Dan Alat Yang Digunakan 1. Bahan-bahan yang digunakan Metampiron (kualitas farmasi); Amilum manihot (kualitas fannasi); Amilum ganyong (dibuat dari umbi Canna edulis, Ker);
Lebih terperincikurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini
BAB I PENDAHULUAN Dalam dua dasawarsa terakhir penggunaan obat bahan alam mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik di negara berkembang maupun di negara-negara maju. Hal ini dapat dilihat dari semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan bahan baku dilakukan untuk menjamin kualitas bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan hasil pemeriksaan bahan baku. Pemeriksaan
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI
FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI Dwi Elfira Kurniati*, Mirhansyah Ardana, Rolan Rusli Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Bahan Uji dan Bakteri Uji Bakteri uji
Lebih terperinciFORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Sugiyono 1), Siti Komariyatun 1), Devi Nisa Hidayati 1) 1) Program S1 Fakultas Farmasi
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sampel
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 56 Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.) Tanaman Singkong Umbi Singkong Pati singkong 57 Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong Umbi singkong
Lebih terperinciFORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)
FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) Ria Wijayanty M. Husen 1), Paulina V. Y. Yamlean 1), Gayatri Citraningtyas 1) 1) Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Adanya kemajuan teknologi dalam industri farmasi sekarang ini, terutama di bidang sediaan solida termasuk sediaan tablet yang telah mengalami banyak perkembangan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental laboratorium. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian
Lebih terperincibahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan
BAB 1 PENDAHULUAN Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang relatif lebih stabil secara fisika kimia dan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang sering dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya adalah daerah hutan yang memiliki banyak kekayaan alam berupa tanaman. Tanaman asli Indonesia
Lebih terperinciDesain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)
Defenisi tablet Berdasarkan FI III : Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
Lebih terperincistruktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,
BAB 1 PENDAHULUAN Sediaan farmasi terdapat berbagai macam bentuk berbeda yang didalamnya terkandung suatu bahan obat untuk pengobatan penyakit tertentu. Salah satu bentuk sediaan yang paling populer adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI III.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan mouthwash memiliki beberapa tahapan proses, adapun alat dan bahan yang digunakan pada setiap proses adalah : III.1.1 Pembuatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tablet CTM digunakan sebagai antihistaminikum. Antihistaminikum adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga berguna dalam menekan
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI Tim Pengajar : Septiana Indratmoko, S. Farm., M. Sc., Apt. Elisa Issusilaningtyas, S. Farm., M. Sc., Apt. PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
Lebih terperinciPENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.
PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.] DC) SKRIPSI Oleh: DESTI WINARNI K 100 020 090 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah
25 BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah buaya (PT. Kavera Biotech, Indonesia), asam sitrat (Cina), asam tartrat (Perancis) dan natrium
Lebih terperinciFORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE DENGAN VARIASI KONSENTRASI AVICEL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Puspita Septie Dianita 1, Tiara Mega Kusuma 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciefek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.
BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini industri farmasi telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi farmasi, khususnya dalam pembuatan sediaan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras varietas Cisadane dan daun mindi, serta bahan-bahan kimia seperti air suling/aquades, n-heksana
Lebih terperinciZubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet
Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 17 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet Lampiran. Perhitungan Karakteristik Pati Kentang Merah Berat kentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%). Dibuat formula untuk 100 tablet, berat pertablet 00 mg dan penampang tablet 9 mm. Berat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapsul Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi atas kapsul
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan 51 Lampiran 2. Gambar pohon, daun, serbuk simplisia, ekstrak kental dan ekstrak kering daun jati belanda (a) Pohon jati belanda (b) Daun 52 Lampiran 2. (Lanjutan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan produk herbal saat ini semakin banyak diminati oleh masyarakat. Tidak hanya kalangan menengah ke bawah, tetapi kalangan atas pun kini mulai menggunakannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Dari jenis-jenis sediaan obat yang ada di pasaran, tablet merupakan bentuk sediaan yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sediaan obat alam merupakan warisan budaya Indonesia yang dipercaya oleh masyarakat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, sehingga masyarakat semakin terbiasa
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.
33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinea atau dermatofitosis adalah nama sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang tumbuh di lapisan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.
Lebih terperinciFORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR
As-Syifaa Vol 08 (02) : Hal. 64-74, Desember 2016 ISSN : 2085-4714 FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Dari jenis sediaan obat yang ada, tablet dan jenis-jenis modifikasinya merupakan sediaan yang
Lebih terperinciFORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) Yetti O.K, Sri Handayani, Surban
FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) Yetti O.K, Sri Handayani, Surban INTISARI Jahe merah (Zingiberaceae officinale Rosc) sangat bermanfaat dalam pengobatan penyakit. Beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya yang tinggi, mudah didapat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan Ibuprofen, HPMC 6 cps (Shin-Etsu), PVP K-30, laktosa, acdisol, amprotab, talk, magnesium stearat, kalium dihidrogen fosfat, natrium hidroksida, natrium dihidrogen fosfat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara internasional obat dibagi menjadi 2 yaitu obat paten dan obat generik. Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008
OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN EXPLOTAB SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DENGAN MODEL SIMPLEX LATTICE DESIGN SKRIPSI Oleh: HENI SUSILOWATI K100 040 020
Lebih terperinciFORMULASI DAN UJI SIFAT FISIS TABLET VITAMIN C DENGAN METODE GRANULASI KERING
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIS TABLET VITAMIN C DENGAN METODE GRANULASI KERING Ganang Adi Nurcahyo, Rahmi Nurhaini, Yetti O. K. INTISARI Salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan adalah tablet,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV Vis V-530 (Jasco, Jepang), fourrier transformation infra red 8400S (Shimadzu, Jepang), moisture analyzer
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program Studi
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Pragel Pati Singkong Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar berwarna putih. Rendemen pati yang dihasilkan adalah sebesar 90,0%.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciKentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati
Lampiran 1. Flow Sheet Pembuatan Pati Kentang Kentang Residu Filtrat Ditimbang ± 10 kg Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong Diblender hingga halus Disaring dan diperas menggunakan kain putih yang bersih
Lebih terperinciBeberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini industri farmasi telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi farmasi, khususnya dalam pembuatan sediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam hutan tropis Indonesia menyimpan beribu-ribu tumbuhan yang berkhasiat obat. Penggunaan obat-obat tradisional memiliki banyak keuntungan yaitu
Lebih terperinciPenetapan Kadar Sari
I. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut air dari simplisia. 2. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut etanol dari simplisia. II. Prinsip Percobaan Penentuan kadar sari berdasarkan
Lebih terperinciFORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot) DENGAN METODE GRANULASI BASAH
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot) DENGAN METODE GRANULASI BASAH Winda M. Rori 1), Paulina V. Y.Yamlean 1), Sri Sudewi 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA
Lebih terperinciJurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :
PENGARUH KONSENTRASI PEG 400 DAN PEG 4000 TERHADAP FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SUPPOSITORIA EKSTRAK SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata [L.] pers). Nur Afikoh 1, Heru Nurcahyo 2, Susiyarti 3 Email : parapemikir_poltek@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa (Meggle), HPMC (hidroksi propil metil selulosa)
Lebih terperinciTHE EFFECT OF ASPARTAME AND SUCROSE AS SWEETENER AND DURIAN SEED S STARCH AS A BINDING AGENT IN ETHANOL EXTRACT 95% BETLE LEAF LOZENGES
PENGARUH PENAMBAHAN ASPARTAM DAN SUKROSA SEBAGAI BAHAN PEMANIS DAN PATI BIJI DURIAN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DALAM TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL 95% DAUN SIRIH (Piper Betle L.) THE EFFECT OF ASPARTAME AND
Lebih terperinciA. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%
A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Asetosal 150 mg Starch 10% PVP 5% Laktosa q.s Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5% Monografi a. Asetosal Warna Bau
Lebih terperinciFORMULASI TABLET DISPERSIBEL EKSTRAK KERING DAUN SUKUN DENGAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI PENGHANCUR SECARA METODE GRANULASI KERING
FORMULASI TABLET DISPERSIBEL EKSTRAK KERING DAUN SUKUN DENGAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI PENGHANCUR SECARA METODE GRANULASI KERING Ari Widayanti, M Ramdhan Fakultas Farmasi dan Sain UHAMKA JAKARTA Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan mengamati kemungkinan diantara variabel dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok
Lebih terperinciUJI PERBANDINGAN SIFAT FISIK OBAT CETIRIZINE GENERIK ANTARA PRODUKSI PABRIK A, B, DAN C
UJI PERBANDINGAN SIFAT FISIK OBAT CETIRIZINE GENERIK ANTARA PRODUKSI PABRIK A, B, DAN C Reski Yalatri Wirastuty Program Studi D3 Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar (reskiyalatri89@gmail.com) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu contoh jenis tanaman obat yang bisa dimanfaatkan yaitu daun pepaya (Carica papaya). Menurut penelitian Maniyar dan Bhixavatimath (2012), menunjukkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain rimpang temulawak, sorbitol cair dengan kadar air 25%, maltodekstrin dan karagenan. Selain itu digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciDITOLAK BAGIAN PENGAWASAN MUTU PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN
Lampiran 15. Etiket PT. UNIVERSAL PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN Nama Produk/Bahan No. Batch/Lot Pabrik Pemasok No. Penerimaan Barang Jumlah No. Sertifikat Analisis Tanda Tangan DITOLAK BAGIAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional
xx BAB I PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional cenderung meningkat, terlebih disebabkan menurunnya daya beli masyarakat karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi dalam industri farmasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam meningkatkan mutu suatu obat. Tablet adalah sediaan
Lebih terperinci