Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14 opini hari Rabu, tanggal 3 Februari 2010, halaman 6, menyatakan : Bagi Indonesia, pendekatan realistis lebih baik ditempuh daripada mencegah atau menghindari persaingan dengan produk China. Indonesia punya kekuatan dalam sumber daya (SDA) dan produk-produk berbasis SDA. Bahkan produk-produk yang bersaing langsung dengan China, seperti tekstil, garmen, dan alas kaki, tak semua jenis kalah dalam persaingan. Produkproduk tertentu tetap dapat bersaing, apalagi jika produk tersebut mempunyai keunikan Indonesia. Jadi negara Indonesia harus sudah melangkahkedepan agar tidak kalah bersaing di era perdagangan bebas atau pasar bebas. Sebagai contoh perdagangan di Pasar Tanah Abang, produkproduk tekstil China sudah dapat memasuki Pasar Tanah Abang bersaing dengan produk-produk tekstil buatan dalam negeri. Demikian juga untuk produk-produk mainan seperti yang djual di Pasar Gembrong, Prumpung, Jakarta Timur dan ditempat penjualan lainnya di Indonesia terlihat produk-produk mainan asal China sudah diterima oleh masayarakat Indonesia, yang kemungkinan karena harganya lebih murah dibandingkan dengan produk-produk sejenis yang serupa. Untuk itu, guna melindungi kepentingan dalam negeri Indonesia di era perdagangan atau pasar bebas, negara Indonesia dapat saja mengambil inisiatif atau ikut berperan (seperti melalui pembuatan regulasi/peraturan perundang-undangan atau fasilitas). Hal seperti itu pernah dilakukan seperti melalui kebijakan dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 lewat peningkatan akses pembiayaan dan pembinaan manajemen Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). Terkait dengan peran negara maka berikut ini penulis kutip tulisan Dodi Mantra didalam koran Kompas berjudul Jurus Tendang Tangga China terbitan hari Kamis, 4 Februari 2010, halaman 6, yang berbunyi sebagai berikut : Realitas pasar pada kenyataannya tidaklah bebas seperti yang digambarkan oleh teori-teori neoliberal. Sebagaimana kritik Polanyi, terciptanya kebebasan pasar bukanlah merupakan proses alamiah. Akan tetapi tidak dapat dilepaskan dari adanya campur tangan negara (Polanyi, 2001). Karenanya, cepat atau lambat, dan suka atau tidak suka, serta siap atau tidak siap, negara dan bangsa Indonesia serta ASEAN menghadapi langsung atau tidak langsung persaingan pasar/pasar bebas/perdagangan bebas, termasuk tantangan dari lima negara berkembang yang tergabung dengan istilah BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa). Negara Indonesia sebagai negara anggota ASEAN, ternyata potensi ekonominya mendapat perhatian dunia. Mirza Adityaswara melalui ulasannya di koran Kompas berjudul BRICS, E-7, dan Indonesia terbitan hari Rabu tanggal 27 April 2011, halaman 7, telah menulis sebagai berikut : 14 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 Meskipun tidak masuk dalam BRICS, potensi ekonomi Indonesia diakui dunia internasional. Perusahaan konsultan Pricewaterhouse Coopers (PwC) tahun 2006 (the World in 2050) memprediksi ekonomi tujuh negara berkembang (E-7) pada tahun 2050 akan 50 % lebih besar daripada tujuh negara maju (G7). E-7 meliputi BRIC ditambah Meksiko, Indonesia, dan Turki. Goldman Sachs awal 2011 membuat istilah Growth Market untuk menggambarkan delapan negara dengan pertumbuhan paling dinamis, meliputi BRIC plus Meksiko, Korea Selatan, Indonesia, dan Turki Ada pula istilah yang dipakai Economist Intelligence Unit tahun 2009 dimana Indonesia masuk didalamnya, yaitu CIVETS (Colombia, Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey, South Africa). Berkaitan dengan potensi ekonomi Indonesia sebagaimana telah dikuti di atas maka Nur Hasan Murtiaji telah membuat sebuah tulisan berjudul Indonesia Kutub Baru Global didalam koran Republika tebitan hari Selasa tanggal 16 Agustus 2011 telah menulis sebagai berikut : Dalam laporan PwC berjudul The World in 2050 Beyond the BRIC's : a broader look at emerging market growth prospects yang ditulis ekonom John Hawksworth dan Gordon Cookson disebutkan bahwa ekonomi Jerman, Inggeris, dan Perancis pada 2050 diproyeksikan lebih kecil ketimbang Rusia, meksiko, dan Indonesia. PwC menggolongkan Cina, India, Brasil, Rusia, Indonesia, Meksiko, dan Turki sebagai Kelompok E7. Sedangkan G7 terdiri atas AS, Jepang, Jerman, Inggeris, Perancis, Italia, dan Kanada. Sebagai penutup dari tulisan ini, maka belajar dari pengalaman keberhasilan negara-negara yang tergabung dalam BRICS, ASEAN perlu bersatu, bersinergi, memetakan potensi dan mendayagunakan kekuatan yang dimilikinya sehingga tidak hanya menjadi objek di era perdagangan bebas/pasar bebas, tetapi juga sekaligus dapat menjadi subjek penentu di era tersebut, termasuk antisipasi dinamika yang terjadi di internal negara-negara anggota ASEAN agar tidak menggoyahkan pelaksanaan tujuan ASEAN dan pelaksanaan Piagam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Harapannya, ASEAN akan semakin kredibel dan disegani didunia. Masyarakat negara-negara anggota ASEAN akan merasa memiliki ASEAN, termasuh apakahdimungkinkan pembentukan Komunitas Tax Court se-asean. Terakhir, berharap ASEAN bermanfaat untuk masyarakatnya.

15 Perpisahan Bapak Winarto Suhendro dengan pejabat eselon II dan III Set PP TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER

16 Capacity Buildin in pic 16 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

17 ng Tax Court 2011 ctures TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER

18

19

20 Permohonan Banding & Gugatan Per 31 Oktober TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

21 Rekapitulasi Hasil Putusan per 31 Oktober 2011 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER

22 Permohonan Banding & Gugatan Per 30 November TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

23 Rekapitulasi Hasil Putusan per 30 November 2011 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER

24

Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 2010

Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 2010 Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 20 SMALL BUSINESS CONFIDENCE MONITOR Survey terbesar yang memotret pandangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) secara global Memberikan

Lebih terperinci

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta. Corruption Perception Index 2016 Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta. Apa itu Corruption Perception Index (CPI)? Indeks Gabungan Hingga 13 sumber data Menggambarkan

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Indonesia Tahun 2011 Melampaui Target USD 200 Miliar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil merupakan salah satu industri unggulan yang banyak diminati baik oleh pasar nasional maupun internasional. Industri tekstil, dimana pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008 38 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 198-28 Berdasarkan Gambar 4.1, periode 198 hingga 28 perkembangan GDP pertanian negara-negara

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan 1 BAB I PENDAHULUAN Akhir perang dingin menjadi bukti abad pergeseran ekonomi dunia. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan ekonomi dunia. Tidak hanya ekonomi, politik

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT jmn PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JANUARI 2016 No. 14/02/52/Th. VI, 15 Februari 2016 Data ekspor impor yang disajikan adalah data yang diolah dari dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa

Lebih terperinci

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia Liliana Muliastuti, Ketua Umum Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA Pengantar Optimisme terhadap peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era modernisasi saat ini persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun pasar internasional sangat ketat. Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka tiga faktor Ukuran ekonomi, Cina sebagai pusat perdagangan dunia, dan pengaruh permintaan domestik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social welfare) tidak bisa sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,07 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,21

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,37 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,76

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan. Krisis Eropa yang terjadi pada akhir tahun 2008 ini berakibat pada penurunan

Lebih terperinci

ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI APBN Tabel 1. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2011 dan 2012

ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI APBN Tabel 1. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2011 dan 2012 ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI APBN 2012 I. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tabel 1. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2011 dan 2012 Lembaga 2011 2012 World Bank 6,4 6,7 IMF 6,2 6,5 Asian Development

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara. Harmonisasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk 114 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk perekonomian bagi masyarakat Indonesia. Salah satu sektor agroindustri yang cendrung berkembang

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL ZAKAT. Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS

SEMINAR NASIONAL ZAKAT. Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS SEMINAR NASIONAL ZAKAT Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS TUJUAN PENGELOLAAN ZAKAT UU No. 23/2011 : Pengelolaan zakat ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016 No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/08/62/Th. VI,1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Juni sebesar US$92,40 juta, turun

Lebih terperinci

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 14,70 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,31

Lebih terperinci

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Meningkatnya Impor Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar.

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. BAB II PERKEMBANGAN BRIC BRIC merupakan organisasi yang mengalami perkembangan yang signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. Sejak saat itu BRIC mulai dikenal sebagai

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1995 TENTANG PENGESAHAN PROTOKOL RELATING TO AN AMENDMENT TO ARTICLE 56 OF THE CONVENTION ON INTERNATIONAL CIVIL AVIATION (PROTOKOL TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr.

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr. Hari, Tanggal: Minggu, 21 Oktober 2012 Hal/Kol : http://zonapencarian.blogspot.com/2012/10/10- negara-yang-punya-reaktor-nuklir.html Sumber: WWW.ZONAPENCARIAN.BLOGSPOT.COM 10 Negara yang Punya Reaktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika perekonomian global masih diliputi oleh nuansa ketidakpastian yang tinggi yang tercermin dari perubahan yang berlangsung sangat cepat dan sulit diprediksi

Lebih terperinci

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI Pengembangan ekspor tidak hanya dilihat sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga untuk mengembangkan ekonomi nasional. Perkembangan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak

Lebih terperinci

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016 Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan 2016 Aviliani 10 Maret 2016 SISTEM PEREKONOMIAN Aliran Barang dan Jasa Gross Domestic Bruto Ekonomi Global Kondisi Global Perekonomian Global masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi tidak hanya berelasi dengan bidang ekonomi, tetapi juga di lingkungan politik, sosial, dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri, turut menghambat pembangunan di negaranegara

Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri, turut menghambat pembangunan di negaranegara TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA EMBARGOED FOR TRANSMISSION AND RELEASE UNTIL 4 OCTOBER 2006 at 09.00 GMT; 11.00 CET; 05.00 EST (16.00 WIB) Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Salah satu sarana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan peningkatan persaingan antarperusahaan. Perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya

Lebih terperinci

Global Small Business Confidence Monitor

Global Small Business Confidence Monitor Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking INDONESIA SMALL BUSINESS CONFIDENCE MONITOR Survey terbesar yang memotret pandangan UKM secara global. Memberikan gambaran mengenai pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 No. 51/09/17/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,67 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,68

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,15 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,17

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan sebesar US$ 15,98 miliar (non migas US$ 12,62 miliar dan migas US$ 3,36

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi global merujuk kepada ekonomi yang berdasarkan ekonomi nasional masing-masing negara yang ada di belahan dunia. Saat ini, fenomena krisis global menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ekonomi di dunia saat ini menjadi semakin berkait dan bergantung satu sama lain. Hampir tidak ada negara yang tidak mempunyai interaksi dengan dunia luar.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita pembangunan global yang menitikberatkan pembangunan pada pembangunan manusia (human development).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,35 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,88

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA

TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA Oleh : FRANS SATYAKI SUNITO Managing Director PT Pembangunan Jaya Infrastruktur Seminar : Research & Industrial Lingkage For Suistanable

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,4% dan terus meningkat menjadi 6,6% pada tahun 2014, hal ini berdasarkan publikasi Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai dengan adanya mesin-mesin pembuat kain, baik yang menggunakan sistem rajut maupun dengan

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Kerja Indonesia

Tinjauan Pasar Kerja Indonesia Agustus 2016 International Labour Organization Tabel 1: Indikator Perekonomian dan Tenaga Kerja 2013 2014 2015 PDB sesungguhnya (% perubahan tahun per tahun) 5.6 5.0 4.8 Investasi (% PDB) 32.0 32.6 33.2

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang

Lebih terperinci

Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko

Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober 1990 KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko Mencermati dengan seksama terhadap gambaran besar tentang kependudukan dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus

Lebih terperinci

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia 1. ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation) ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerjasama regional negara-negara di Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan bebas semakin meningkat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN- China (ACFTA, ASEAN-China

Lebih terperinci

ASEAN ADB memperkirakan Jepang akan tumbuh 2,2% pada 2012 dan 1,5% pada 2013 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

ASEAN ADB memperkirakan Jepang akan tumbuh 2,2% pada 2012 dan 1,5% pada 2013 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Ekonomi Global Perkiraan Pertumbuhan Berbagai Kawasan (%, yoy) Negara/Kawasan 2011 2012 2013 April '12 July '12 April '12 July '12 AS 1.7 1.1 1.0 1.7 1.6 Eropa 1.4-0.5-0.7 1.0 0.8 Jepang -0.7 1.9 2.2 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang begitu cepat membuat banyak kemajuan dan perkembangan di berbagai bidang industri dan kehidupan, salah satunya dibidang teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka 71 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. G20 bukan merupakan lembaga atau organisasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016 No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER (PROMES)

PROGRAM SEMESTER (PROMES) Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : IV (Empat) Tahun Pelajaran : 2011/2012 Juli Agustus September Oktober Nopember Desember SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN A. Pemerintahan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sudah sejak lama terkenal dengan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sudah sejak lama terkenal dengan 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sudah sejak lama terkenal dengan kerajinan batiknya. Kerajinan batik telah secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi,

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN PENUGASAN PENUGASAN WAKIL PRESIDEN KEPPRES NO. 1 TAHUN KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN ABSTRAK : - bahwa untuk menjaga lancarnya pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dua lembaga konsultan keuangan dunia, Price Water House Coopers (2006) dan Goldman Sachs (2007), memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen

Lebih terperinci

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo * MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo * Dalam KTT Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) ke-9 yang diselenggarakan di Provinsi Bali tahun 2003, antar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,

Lebih terperinci

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia Tahun 2001, pada pertemuan antara China dan ASEAN di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, Cina menawarkan sebuah proposal ASEAN-China

Lebih terperinci

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013 KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017 No. 36/07/Th. VIII, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan tercatat US$23,90 juta atau mengalami kenaikan sebesar 30,25 persen dibanding ekspor

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini sedang dalam fase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini sedang dalam fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini sedang dalam fase revolusi. Dalam buku karangan Yuswohady yang berjudul Consumer 3000, dijelaskan bahwa Consumer 3000

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016 No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 0,08 persen

Lebih terperinci

Karakter Bangsa Sebagai Modal Sosial Untuk Menghadapi Tantangan Pembangunan Global Kamis, 15 Januari 2009

Karakter Bangsa Sebagai Modal Sosial Untuk Menghadapi Tantangan Pembangunan Global Kamis, 15 Januari 2009 Karakter Bangsa Sebagai Modal Sosial Untuk Menghadapi Tantangan Pembangunan Global Kamis, 15 Januari 2009 M. Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Pendahuluan Bangsa Indonesia seperti

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT jmn No. 46/07/52/Th. VII, 17 Juli 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JUNI 2017 Data ekspor impor yang disajikan adalah data yang diolah dari dokumen

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT jmn PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JULI 2017 No. 55/08/52/Th. VII, 15 Agustus 2017 Data ekspor impor yang disajikan adalah data yang diolah dari dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa asing kini memiliki nilai yang sangat penting seiring perkembangan dunia. Kemampuan berbahasa asing menjadi sebuah tuntutan bagi masyarakat Indonesia untuk dapat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci