Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai"

Transkripsi

1 Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57 (1) Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai tugas membantu Asisten Daerah Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan perumusan kebijakan di bidang perekonomian dan pengendalian administrasi pelaksanaan pembangunan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

2 a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kegiatan di bidang bina kelembagaan perekonomian, bina sarana perekonomian, administrasi pelaksanaan pembangunan, serta pengendalian pelaksanaan pembangunan; b. pelaksanaan perumusan kebijakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, koordinasi, dan pengendalian kelembagaan perekonomian, sarana perekonomian, dan administrasi pelaksanaan pembangunan. c. pelaksanaan perumusan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan, pelaporan, dan analisis data pembangunan; d. pelaksanaan perumusan kebijakan evaluasi dan pengendalian pengadaan barang/jasa dan penyusunan standar harga barang dan jasa; e. pelaksanaan perumusan kebijakan evaluasi dan pengendalian penyerapan pelaksanaan anggaran dan pendapatan daerah; f. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan bina kelembagaan perekonomian, sarana perekonomian dan administrasi pelaksanaan pembangunan, serta pengendalian pelaksanaan pembangunan; g. pelaksanaan monitoring, pengembangan dan evaluasi penyelenggaraan di bidang bina kelembagaan perekonomian, sarana perekonomian dan administrasi pelaksanaan pembangunan, serta pengendalian pelaksanaan pembangunan; h. pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan pembangunan, serta sumber daya aparatur di bidang bina kelembagaan perekonomian, sarana perekonomian dan administrasi pelaksanaan pembangunan, serta pengendalian pelaksanaan pembangunan. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional di Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam

3 d. merumuskan kebijakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pembinaan, dan pengembangan kelembagaan dan sarana perekonomian; e. merumuskan kebijakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan evaluasi pembangunan daerah, berdasarkan ketentuan f. merumuskan kebijakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan dan pelaporan administrasi pembangunan daerah, berdasarkan ketentuan g. merumuskan kebijakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa, berdasarkan ketentuan h. merumuskan kebijakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan pengembangan sistem analisis data pelaksanaan pembangunan, berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; i. mengoordinasikan penyusunan standarisasi barang/jasa pemerintah dan pedoman pelaksanaan pembangunan tahunan; j. membina pelaksanaan administrasi pemerintahan dan pembangunan, serta bawahan di lingkungan Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan; k. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, membawahkan: a. Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian; b. Kepala Bagian Bina Sarana Perekonomian; c. Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan; d. Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan

4 Paragraf 1 Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian Pasal 58 (1) Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan dalam menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, evaluasi dan perumusan kebijakan, fasilitasi perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian. (1), Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan koordinasi pembinaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian; b. penyiapan bahan rumusan kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian; c. penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian; d. penyiapan bahan koordinasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian; e. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian; f. pelaksanaan penyelenggaraan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan fasilitasi peningkatan, dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional di Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

5 c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. merencanakan bahan rumusan kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian berdasarkan ketentuan peraturan e. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, serta evaluasi perumusan kebijakan peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian berdasarkan ketentuan f. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, serta evaluasi bahan pelaksanaan koordinasi di bidang perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian berdasarkan ketentuan peraturan g. merencanakan bahan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian, berdasarkan rencana dan program kegiatan Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan; h. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian fasilitasi perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian, berdasarkan ketentuan i. merencanakan kegiatan evaluasi fasilitasi peningkatan dan pengembangan perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan, dan infrastruktur perekonomian, berdasarkan ketentuan peraturan j. merencanakan bahan penyusunan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan fasilitasi perindakop dan UMKM, kelembagaan keuangan dan infrastruktur perekonomian, berdasarkan ketentuan k. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian, membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Fasilitasi Perindakop dan UMKM;

6 b. Kepala Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Infrastruktur Perekonomian. Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Fasilitasi Perindakop dan UMKM Pasal 59 (1) Kepala Sub Bagian Fasilitasi Perindakop dan UMKM mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian melaksanakan penyiapan bahan perumusan fasilitas perindakop, dan UMKM. (1), Kepala Sub Bagian Fasilitasi Perindakop dan UMKM mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Fasilitas Perindakop, dan UMKM; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan peningkatan, dan pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan ketentuan e. menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan peningkatan, dan pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); f. menyusun bahan pelaksanaan koordinasi di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); g. menyusun bahan pengendalian, dan evaluasi Kerjasama Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); h. melaksanakan koordinasi di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); i. menyusun bahan pengolahan, dan analisis data, dan informasi Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM);

7 j. membuat laporan, dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas, dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan Keuangan Pasal 60 (1) Kepala Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian melaksanakan penyiapan bahan perumusan fasilitas kelembagaan keuangan. (1), Kepala Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan Keuangan; bawahan, sesuai dengan peraturan, dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan pengembangan kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan berdasarkan ketentuan e. menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan berdasarkan ketentuan f. menyusun bahan pelaksanaan koordinasi di bidang kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan berdasarkan ketentuan g. menyusun bahan pengendalian, dan evaluasi kerjasama kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan, berdasarkan ketentuan h. menyusun bahan pengendalian dan evaluasi pengembangan kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan, berdasarkan ketentuan i. menyusun bahan administrasi pengolahan dan analisis data serta pelaksanaan kebijakan Kerjasama kelembagaan keuangan

8 perbankan dan non perbankan berdasarkan ketentuan peraturan j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 4 Kepala Sub Bagian Infrastruktur Perekonomian Pasal 61 (1) Kepala Sub Bagian Infrastruktur Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan perumusan kebijakan infrastruktur perekonomian, yang meliputi: Bina Marga Dan Tata Ruang, Sumber Daya Air dan Pemukiman, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi, Kehutanan dan Perkebunan, Pertanian dan Peternakan, Transportasi, dan Telekomunikasi, Pariwisata, serta Kelautan dan Perikanan. (1), Kepala Sub Bagian Infrastruktur Perekonomian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Infrastruktur Perekonomian; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan infrastruktur perekonomian, yang meliputi: 1. bina marga dan tata ruang; 2. sumber daya air dan pemukiman; 3. sumber daya alam, lingkungan hidup, pertambangan dan energi; 4. kehutanan dan perkebunan; 5. pertanian dan peternakan; 6. transportasi dan telekomunikasi; 7. pariwisata; 8. kelautan dan perikanan

9 e. menyusun bahan pelaksanaan koordinasi infrastruktur perekonomian; f. menyusun bahan pelaksanaan fasilitasi kebijakan infrastruktur perekonomian; g. menyusun bahan pelaksanaan pengolahan data dan informasi infrastruktur perekonomian; h. menyusun bahan pengendalian dan evaluasi infrastruktur perekonomian; i. menyusun bahan administrasi pelaksanaan kebijakan infrastruktur perekonomian; j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas pokok dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 5 Bagian Bina Sarana Perekonomian Pasal 62 (1) Kepala Bagian Bina Sarana Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan dalam menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan evaluasi kebijakan perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, fasilitasi ketenagakerjaan dan teknologi dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri. (1), Kepala Bagian Bina Sarana Perekonomian mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan koordinasi pembinaan, pemantauan dan evaluasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri; b. penyiapan bahan rumusan kebijakan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri; c. penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri;

10 d. penyiapan bahan koordinasi kebijakan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri; e. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri; f. pelaksanaan penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bagian Bina Sarana Perekonomian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional di Bagian Bina Sarana Perekonomian; bawahan, sesuai dengan peraturan, dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. merencanakan bahan rumusan kebijakan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri berdasarkan ketentuan e. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi perumusan kebijakan perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri; f. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi bahan pelaksanaan koordinasiperlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagaakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri; g. merencanakan bahan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan bagian bina sarana perekonomian berdasarkan rencana dan program kegiatan Biro Ekonomi, dan Administrasi Pembangunan;

11 h. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri berdasarkan ketentuan i. merencanakan kegiatan evaluasi fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri, berdasarkan ketentuan j. merencanakan bahan penyusunan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan fasilitasi perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar, ketenagakerjaan dan teknologi, dan kerjasama perekonomian, investasi dan industri, berdasarkan ketentuan k. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian, membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Perlindungan Konsumen Pengawasan Harga dan Barang Beredar; b. Kepala Sub Bagian Fasilitasi Ketenagakerjaan dan Teknologi; c. Kepala Sub Bagian Kerjasama Perekonomian, Investasi dan Industri. Paragraf 6 Kepala Sub Bagian Perlindungan Konsumen, Pengawasan Harga dan Barang Beredar Pasal 63 (1) Kepala Sub Bagian Perlindungan Konsumen Pengawasan Harga dan Barang Beredar mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang beredar. (1), Kepala Sub Bagian Perlindungan Konsumen Pengawasan Harga, dan Barang Beredar mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

12 a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Perlindungan Konsumen, Pengawasan Harga, dan Barang Beredar; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan perlindungan konsumen, pengawasan harga, dan barang, berdasarkan ketentuan e. menyusun bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan perlindungan konsumen, pengawasan harga, dan barang beredar, berdasarkan ketentuan f. menyusun bahan pelaksanaan koordinasi perlindungan konsumen, pengawasan harga, dan barang beredar, berdasarkan ketentuan g. menyusun bahan pengendalian, dan evaluasi perlindungan konsumen, pengawasan harga, dan barang beredar, berdasarkan ketentuan h. menyusun bahan pengendalian dan evaluasi peningkatan perlindungan konsumen, pengawasan harga dan barang, beredar berdasarkan ketentuan i. menyusun bahan administrasi pelaksanaan kebijakan perlindungan konsumen, pengawasan harga, dan barang; j. membuat laporan, dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik Paragraf 7 Kepala Sub Bagian Fasilitasi Ketenagakerjaan dan Teknologi Pasal 64 (1) Kepala Sub Bagian Fasilitasi Ketenagakerjaan dan Teknologi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan fasilitas ketenagakerjaan dan teknologi. (1), Kepala Sub Bagian Fasilitasi Ketenagakerjaan dan Teknologi mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

13 a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Fasilitasi Ketenagakerjaan, dan Teknologi; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan fasilitasi ketenagakerjaan dan teknologi, berdasarkan ketentuan e. menyusun bahan rumusan petunjuk teknis pelaksanaan fasilitasi kegiatan pengembangan ketenagakerjaan dan teknologi; f. melaksanakan koordinasi fasilitasi ketenagakerjaan dan teknologi; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi kerjasama ketenagakerjaan dan teknologi; h. melaksanakan pengendalian dan evaluasi fasilitasi pengembangan ketenagakerjaan dan teknologi; i. menyusun bahan pengolahan data dan informasi ketenagakerjaan dan teknologi; j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik Paragraf 8 Kepala Sub Bagian Kerjasama Perekonomian, Investasi dan Industri Pasal 65 (1) Kepala Sub Bagian Kerjasama Perekonomian, Investasi dan Industri mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Bina Kelembagaan Perekonomian melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri. (1), Kepala Sub Bagian Kerjasama Perekonomian, Investasi dan Industri mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Kerjasama Perekonomian, Investasi dan Industri; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

14 c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan kerjasama perekonomian, investasi, dan industri, berdasarkan ketentuan peraturan e. menyusun bahan rumusan petunjuk teknis pelaksanaan kerjasama perekonomian, investasi dan industri berdasarkan ketentuan f. melaksanakan koordinasi kerjasama perekonomian, investasi dan industri, berdasarkan ketentuan g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi kerjasama perekonomian, investasi, dan industri, berdasarkan ketentuan peraturan h. menyusun bahan administrasi pelaksanaan kebijakan kerjasama perekonomian, investasi dan industri berdasarkan ketentuan i. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 9 Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Pasal 66 (1) Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan dalam menyiapkan bahan pengendalian, koordinasi, evaluasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan serta tata usaha biro. (1), Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi administrasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan; b. penyiapan bahan koordinasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan;

15 c. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan; d. penyiapan bahan rumusan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan dan standarisasi harga barang/jasa Pemerintah; e. penyiapan bahan rumusan dan fasilitasi rekonsiliasi pelaksanaan pembangunan; f. penyiapan bahan rumusan dan fasilitasi kompilasi data pelaporan pelaksanaan pembangunan; g. penyiapan bahan kegiatan penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan dan standarisasi harga satuan barang/jasa pemerintah; h. penyiapan bahan evaluasi kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan pelaporan pembangunan serta standarisasi harga satuan barang/jasa Pemerintah; i. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan; j. pelaksanaan penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi administrasi pelaksanaan pembangunan; k. pelaksanaan pengkajian, penyempurnaan, dan pengembangan administrasi pelaksanaan pembangunan; l. pelaksanaan administrasi tata usaha biro. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. merencanakan bahan rumusan kebijakan penyusunan pedoman dan standarisasi harga barang/jasa Pemerintah, pelaporan pelaksanaan pembangunan serta tata usaha biro, berdasarkan ketentuan e. menyusun bahan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi penyusunan pedoman, dan pelaporan

16 pelaksanaan pembangunan, berdasarkan ketentuan peraturan f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan g. melaksanakan penyiapkan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian fasilitasi penyusunan pedoman, dan pelaporan pelaksanaan pembangunan, berdasarkan ketentuan h. melaksanakan kegiatan evaluasi fasilitasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan, berdasarkan ketentuan i. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan fasilitasi penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan, berdasarkan ketentuan j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan, membawahkan: a. Kepala Sub Bagian Penyusunan Pedoman dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro. Paragraf 10 Kepala Sub Bagian Penyusunan Pedoman dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Pasal 67 (1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Pedoman dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan penyusunan pedoman dan pelaporan pelaksanaan pembangunan

17 (1), Kepala Sub Bagian Penyusunan Pedoman dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Penyusunan Pedoman dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan; bawahan, sesuai dengan peraturan, dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan, dalam d. melaksanakan bahan penyusunan rumusan kebijakan pedoman pelaksanaan pembangunan, standarisasi harga barang/jasa pemerintah dan pelaporan berdasarkan ketentuan peraturan e. menyusun bahan pedoman pelaksanaan pembangunan, standarisasi harga barang/jasa pemerintah dan pelaporan, berdasarkan ketentuan f. melaksanakan koordinasi penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan, standarisasi harga barang/jasa pemerintah dan pelaporan berdasarkan ketentuan g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan, standarisasi harga barang/jasa pemerintah, dan pelaporan, berdasarkan ketentuan peraturan h. melaksanakan fasilitasi Pelaksanaan Unit Layanan Pengadaan berdasarkan ketentuan i. menyusun bahan administrasi pelaksanaan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan, standarisasi harga barang/jasa pemerintah, dan pelaporan, berdasarkan ketentuan j. melaksanakan pengolahan dan penyiapan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan berdasarkan peraturan k. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik

18 Paragraf 11 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Pasal 68 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi. (1), Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Tata Usaha Biro; bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset, rumah tangga dan kearsipan lingkup biro berdasarkan ketentuan peraturan e. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan inventarisasi aset dilingkup biro; f. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset biro berdasarkan ketentuan g. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana strategis setda, bahan rencana pembangunan jangka menengah daerah lingkup Biro; h. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik dan keuangan; i. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi serta kehumasan biro; j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik

19 Paragraf 12 Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Pasal 69 (1) Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan dalam mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pengendalian pengadaan barang dan jasa dan pengendalian pembangunan. (1), Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana dan program kegiatan sesuai bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perumusan, fasilitasi dan mensosialisasikan kebijakan pelaksanaan pembangunan tentang pengendalian, evaluasi, monitoring pelaksanaan pembangunan di Provinsi Banten; c. penyiapan bahan pelaksanaan dan instrumen kegiatan pengendalian pengadaan barang/jasa; d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengendalian/monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah, sosial budaya dan prasarana fisik pemerintahan; e. penyiapan bahan perumusan kebijakan pengendalian administrasi pelaksanaan pembangunan; f. penyiapan bahan perumusan, fasilitasi dan mensosialisasikan kebijakan pengadaan barang dan jasa tentang pengendalian, evaluasi, monitoring pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Provinsi Banten; (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan operasional Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam

20 d. merencanakan bahan rumusan kebijakanfasilitasi pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan e. merencanakan bahan rumusan kebijakanpengendalian administrasi pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan f. merencanakan bahan penyusunan penyelenggaraan sosialisasi kebijakan pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan g. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan monitoring dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan h. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan koordinasi kegiatan pengendalian/monitoring, pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah, sosial budaya dan prasarana fisik serta pemerintahan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; i. merencanakan bahan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan bagian bina pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan rencana dan program kegiatan Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan; j. merencanakan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian fasilitasi pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan k. merencanakan bahan penyusunan pengendalian, evaluasi, monitoring pelaksanaan pengadaan barang dan jasa berdasarkan ketentuan l. merencanakan kegiatan evaluasi fasilitasi pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; m. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik (4) Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan, membawahkan:

21 a. Kepala Sub Bagian Pengendalian Pengadaan Barang dan Jasa; b. Kepala Sub Bagian Pengendalian Pembangunan. Paragraf 13 Kepala Sub Bagian Pengendalian Pengadaan Barang dan Jasa Pasal 70 (1) Kepala Sub Bagian Pengendalian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Pengedalian Pelaksanaan Pembangunan melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pengendalian pengadaan barang dan jasa. (1), Kepala Sub Bagian Pengendalian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Pengendalian Pengadaaan Barang dan Jasa; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan pengendalian pengadaan barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; e. menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian pengadaaan barang dan jasa berdasarkan ketentuan peraturan f. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik berdasarkan ketentuan peraturan g. melaksanakan koordinasi pengendalian pengadaan Barang/jasa agar pengadaaan barang dan jasa yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan h. menyusun bahan rapat koordinasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik berdasarkan ketentuan peraturan i. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pengadaaan barang/jasa berdasarkan

22 j. menyusun bahan administrasi pelaksanaan pengendalian pengadaaan barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan k. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik Paragraf 14 Kepala Sub BagianPengendalian Pembangunan Pasal 71 (1) Kepala Sub Bagian Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pengendalian pembangunan. (1), Kepala Sub Bagian Pengendalian Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Pengendalian Pembangunan; bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam d. menyusun bahan rumusan kebijakan pengendalian pembangunan berdasarkan ketentuan e. menyusun bahanpedoman pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan ekonomi daerah, pemerintahan, sosial budaya dan fisik prasarana berdasarkan ketentuan f. menyusun bahan Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran berdasarkan ketentuan g. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dana hibah dan bantuan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. melaksanakan monitoring dan Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran berdasarkan ketentuan

23 i. menyusun bahan fasilitasi pengendalian dana hibah dan bantuan berdasarkan ketentuan j. menyusun bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan k. menyusun bahan pelaksanaan koordinasi pengendalian pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; l. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian dan evaluasi pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan m. menyusun bahan administrasi pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; n. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai tugas dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum Bagian Ketiga Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Pasal 106 (1) Kepala Biro Perlengkapan dan Aset mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi,

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73

Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73 Bagian Kedua Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pasal 72 (1) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Asisten Daerah Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat melaksanakan pembinaan, koordinasi,

Lebih terperinci

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi, Bagian Kedua Kepala Biro Hukum Pasal 24 (1) Kepala Biro Hukum mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Tata Praja dalam rangka pembinaan, koordinasi, evaluasi, dan perumusan kebijakan di bidang hukum

Lebih terperinci

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XLIX BALAI PELATIHAN KOPERASI DAN UMKM PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN Pasal 228 Susunan Organisasi Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten terdiri

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional BAB XXV INSPEKTORAT Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 506 Susunan Organisasi Inspektorat Provinsi, terdiri dari: a. Inspektur; b. Sekretaris membawahkan: 1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Lebih terperinci

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s BAB XVIII BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH TANGERANG PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 123 Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah

Lebih terperinci

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XXXI BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH LEBAK PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 138 Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor 59

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO PEREKONOMIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI BIRO PEREKONOMIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN II e : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN FUNGSI BIRO

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K BAB XXVI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 516 Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris membawahkan

Lebih terperinci

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat BAB XLII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 776 Susunan Organisasi KORPRI Provinsi Banten, terdiri dari : a. Sekretaris KORPRI Provinsi Banten; b. Bagian Umum dan Keuangan;

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 78 Susunan Organisasi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA No Jabatan 1. Kepala Badan memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu BAB L BALAI CADANGAN PANGAN PADA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI BANTEN Pasal 233 Susunan Organisasi Balai Cadangan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten terdiri

Lebih terperinci

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me BAB LII BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BANTEN Pasal 243 Susunan Organisasi Balai Pembinaan dan Pelatihan Olahraga terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala

Lebih terperinci

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; BAB XV BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Pasal 63 Susunan Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan DaerahPada Dinas Kesehatan Provinsi Banten terdiri dari : a. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM LAMPIRAN Ia: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI BAGAN STRUKTUR

Lebih terperinci

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas BAB XXI BALAI PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN Pasal 93 Susunan Organisasi Balai Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Kesehatan Hewan terdiri dari : a. Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa keberadaan organisasi

Lebih terperinci

c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam

c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam BAB XXVII BALAI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (BPPP) LABUAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Pasal 118 Susunan Balai Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan 35 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah, lembaga teknis daerah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana teknis operasional Balai;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana teknis operasional Balai; BAB XVII BALAI PELAYANAN PENDIDIKAN NON FORMAL PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 73 Susunan Organisasi Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal terdiri dari ; a. Kepala Balai; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r BAB XXVI BALAI BUDIDAYA IKAN PANTAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Pasal 113 Susunan Balai Budidaya Ikan Pantai terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

g. pelaksanaan jasa konsultasi pengembangan teknologi dan standarisasi industri; h. pelaksanaan layanan informasi pengembangan teknologi dan standaris

g. pelaksanaan jasa konsultasi pengembangan teknologi dan standarisasi industri; h. pelaksanaan layanan informasi pengembangan teknologi dan standaris BAB XLIV BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN STANDARDISASI INDUSTRI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BANTEN Pasal 203 Susunan Organisasi Balai Pengembangan Teknologi dan Standardisasi Industri

Lebih terperinci

BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi

BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi - 842 - Pasal 708 Susunan Organisasi Kantor Penghubung, terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Hubungan Antar Lembaga;

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI MALUKU DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 9 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG DAN STAF AHLI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 T E N T A N G

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 T E N T A N G GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH NOMOR 18 TAHUN 2013 T E N T A N G PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN

Lebih terperinci

b. pengkajian dan analisis teknis operasional pendidikan khusus; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendidikan khusus; d. penyusunan bahan dan mem

b. pengkajian dan analisis teknis operasional pendidikan khusus; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendidikan khusus; d. penyusunan bahan dan mem BAB XVI BALAI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KHUSUS PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 68 Susunan Organisasi Balai Penyelenggaraan Pendidikan Khusus terdiri dari : a. Kepala Balai; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU, SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e.

a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e. BAB XXXVI BALAI PELAYANAN PEREDARAN HASIL HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI BANTEN Pasal 163 Susunan Organisasi Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, TIPE, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA BARAT

GUBERNUR PAPUA BARAT GUBERNUR PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-11/M.EKON/08/ 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal Tahun 2015 28 Desember 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SETARA DENGAN ESELON II

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SETARA DENGAN ESELON II Lampiran 1 Pengumuman Nomor : PENG-01/JPT.Pratama/MBU/10/2015 Tanggal : 30 Oktober 2015 RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN NO. A. KELOMPOK JABATAN I 1. Nama

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

- 8 - Paragraf 2 Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan Pasal 13 Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas: a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi Kualitas Hidup Perempuan;

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik BAB XXXVIII BALAI PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI BANTEN Pasal 173 Susunan Organisasi Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten terdiri dari : a. Kepala

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62 BAB XIV BALAI KESEHATAN KERJA MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Pasal 58 Susunan Organisasi Balai Kesehatan Kerja Masyarakat terdiri dari : a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan salah satu organisasi Pemerintah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

menyampaikan kepada Kepala Balai;

menyampaikan kepada Kepala Balai; BAB XLVIII BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN Pasal 223 Susunan Organisasi Balai Latihan Kerja Industri pada Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB II RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI 2 SETDA

BAB II RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI 2 SETDA SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XXXII BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 633 Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

g. pelaksanaan urusan ketatausahaan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan f

g. pelaksanaan urusan ketatausahaan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan f BAB XXXII BALAI PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 143 Susunan Organisasi Balai Pembinaan Jasa Konstruksi terdiri dari: a. Kepala Balai; b. Kepala Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci