Selamat Datang di Kota Pahlawan
|
|
- Bambang Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 a 1 Selasa, Selamat Datang di Kota Pahlawan Selamat datang kepada seluruh peserta Eksibisi PON Remaja dan Kejuaraan Nasional Mahasiswa dan Pelajar tahun 2014 di kota pahlawan Surabaya. Kalian semua mendapat kesempatan yang langka untuk menghadiri dan ikut berpartisipasi pada PON Remaja yang baru pertama kali diselenggarakan. Untuk itu, secara khusus kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Ketua Umum KONI Bapak Tono Suratman yang telah memberikan kesempatan kepada cabang olahraga bridge untuk dipertandingkan di PON Remaja sebagai eksibisi. Hal yang sama juga kami sampaikan kepada Panpel PON Remaja. Kesempatan langka ini menjadi lebih bermakna karena pada hari penutupan PON Remaja bertepatan dengan hari lahir Gabungan Bridge Seluruh Indonesia. Untuk diketahui, Gabungan Bridge Seluruh Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 1953 atau 61 tahun yang lalu di kota Surabaya. Adalah Willy Th. Roring, perwira TNI-AL, beserta rekan-rekannya mendirikan suatu organisasi olahraga Bridge yang dinamakan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, yang disingkat GABSI. Susunan pengurus GABSI waktu itu terdiri dari:
2 W.Th. Roring (alm) selaku Ketua; G.A. Muntu (alm) Wakil Ketua; H.V. Muntu (alm), Sekretaris; Rasyid Doenggio (alm), Bendahara; R. Satrijo (alm) Komisaris; R.Ch. Hardjono (alm) Bagian Teknik/Pemimpin Pertandingan, yang kelak juga menjabat Komda (sekarang Pengda) GABSI Jatim hingga tahun Selain itu juga terdapat beberapa anggota pengurus lainnya seperti Liem Kiem Lie (alm) bagian Teknik, dan Bintangsah (alm). Salah satu saksi mata peristiwa ini masih hidup saat ini adalah Bapak Pur Byantara yang selama puluhan tahun menjadi Ketua Pengprov Gabsi Jatim. Memanfaatkan momentum di atas, PB GABSI menggelar berbagai kegiatan sekaligus, yakni : Kejurnas Mahasiswa, Kejurnas Pelajar, Turnamen Hari Bridge Nasional, dan Piala Pahlawan yang semuanya dipusatkan di Surabaya serta resepsi peringatan HUT GABSI yang akan diadakan pada tanggal 14 Desember Untuk memudahkan peserta, setiap hari akan disajikan Buletin Harian. Buletin ini dibuat dengan tema Dari Kita dan Untuk Kita, berusaha menyajikan hasil pertandingan dan berbagai hal yang menyangkut pelaksanaan pertandingan serta tentu saja cerita dan permainan menarik di lapangan pertandingan. Karena tenaga editor sangat terbatas, kami sangat gembira jika ada rekanrekan yang bersedia membantu dengan menyampaikan berbagai hal menarik selama mengikuti berbagai event di atas. Tidak perlu bersusah payah menyajikan dalam bentuk artikel, cukup ringkasan saja. Kalau menyangkut permainan di meja, cukup distribusi kartu dan sedikit penjelasan mengenai jalannya permainan. Kemudian editor akan menuliskannya untuk anda. Selamat Bertanding, Junjung Tinggi Sportivitas. Editor Layout Desain Cover : Bert Toar Polii : Kukuh Indrayana : Daniel Wibowo 2
3 DAFTAR PESERTA Mahasiswa 1 UNIVERSITAS GADJAH MADA - BULAKSUMUR 2 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - VICI 3 UNIVERSITAS GADJAH MADA - GRAFIKA 4 UNIVERSITAS BUNG HATTA 5 UNIVERSITAS AIRLANGGA - KUNING 6 UNIVERSITAS TANJUNGPURA - FTBC I 7 UNIVERSITAS GADJAH MADA - SEKIP 8 UNIVERSITAS TANJUNG PURA - FTBC III 9 UNIVERSITAS NEGERI MALANG 10 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 11 STIE DEWANTARA JOMBANG 12 UNIVERSITAS KEDIRI 13 UNIVERSITAS AIRLANGGA - BIRU 14 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - TOK 15 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SPEC 16 UNIVERSITAS BRAWIJAYA - YOUNG 17 UNIVERSITAS BRAWIJAYA - UNO 18 UNIVERSITAS GUNADARMA 19 UNIVERSITAS AIRLANGGA - MUDA 20 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - GOULASH 21 UNIVERSITAS TANJUNGPURA - FTBC II 22 UNIVERSITAS RIAU 23 STKIP PGRI JOMBANG 24 UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 25 UNIVERSITAS MUHAMADIYAH GRESIK 26 UNIVERSITAS PADJADJARAN 2 27 UNIVERSITAS SURABAYA 2 28 UNIVERSITAS KOMBINASI SEMARANG 29 UNIVERSITAS SURABAYA 1 30 STIKES PEMKAB JOMBANG PON Remaja A1 KALIMANTAN TIMUR A2 JAWA TIMUR A3 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A4 JAWA TENGAH A5 SULAWESI UTARA A6 BENGKULU B1 NUSA TENGGARA BARAT B2 KEPULAUAN RIAU B3 NUSA TENGGARA TIMUR B4 BANTEN B5 DKI JAKARTA B6 SUMATERA UTARA Mahasiswi 1 UGM - Humaniora 2 UGM - Agro 3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 4 STT PLN JAKARTA 5 UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 6 UNIVERSITAS NEGERI PADANG 7 UNIVERSITAS TANJUNGPURA 8 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 9 TELKOM UNIVERSITY 10 UNIVERSITAS AIRLANGGA 11 ITS 12 UNIVERSITAS GABRISUMA Dilarang merokok di area pertandingan Telepon genggam wajib dimatikan 3
4 JADWAL HARI INI 09 DESEMBER 2014 PON Remaja (Patkawan) Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penyisihan Sesi 5 Mahasiswa & Mahasiswi (Patkawan) Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi Penysihan Sesi 6 Skema PON Remaja Skema Mahasiswi SKEMA Rd Match 1 Match 2 Match x 6 2 x 3 4 x x 1 4 x 2 6 x x 4 2 x 6 3 x x 1 5 x 2 6 x x 2 3 x 4 5 x 6 SKEMA Rd Match 1 Match 2 Match x 6 2 x 3 4 x x 1 4 x 2 6 x x 4 2 x 6 3 x x 1 5 x 2 6 x x 2 3 x 4 5 x 6 SKEMA PERTANDINGAN 12 REGU Rd. Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4 Meja 5 Meja x 2 3 x 4 5 x 6 7 x 8 9 x x x 3 5 x 2 7 x 4 9 x 6 11 x 8 12 x x 4 2 x 6 3 x 8 5 x 10 7 x 12 9 x x 5 7 x 3 9 x 2 11 x 4 12 x 6 10 x x 6 4 x 8 2 x 10 3 x 12 5 x 11 7 x x 7 9 x 5 11 x 3 12 x 2 10 x 4 8 x x 8 6 x 10 4 x 12 2 x 11 3 x 9 5 x x 9 11 x 7 12 x 5 10 x 3 8 x 2 6 x x 10 8 x 12 6 x 11 4 x 9 2 x 7 3 x x x 9 10 x 7 8 x 5 6 x 3 4 x x x 11 8 x 9 6 x 7 4 x 5 2 x 3 SKEMA Rd Match 1 Match 2 Match x 6 2 x 3 4 x x 1 4 x 2 6 x x 4 2 x 6 3 x x 1 5 x 2 6 x x 2 3 x 4 5 x 6 4
5 ETIKA DALAM PERMAINAN BRIDGE A. Dasar-dasar Umum 1. Kewajiban umum para peserta hendaklah mentaati peraturan dan etika seketat-ketatnya. Tidak sepantasnya menghindarkan hukuman bagi pelanggaran yang dilakukan oleh lawan, meskipun hal itu menurut perasaannya tidak akan mengganggu suasana dan jalannya pertandingan. 2. Seseorang pemain hendaknya jangan berusaha menyembunyikan pelanggaran (walaupun tak sengaja dilakukan). Beritahulah segera Pemimpin Pertandingan. 3. Hanya Pemimpin Pertandingan yang berhak memberikan hukuman terhadap suatu pelanggaran. 4. Para pemain tidak dibenarkan memberikan hukuman kepada lawannya atau memberikan maaf terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh lawan. B. Sikap Sopan Santun 1. Ramah terhadap partner dan lawan. Seorang pemain hendaklah selalu bersikap ramah tamah terhadap partnernya, maupun lawannya. 2. Etika dalam pembicaraan dan tindakan. Seorang pemain hendaklah dengan hati-hati menghindarkan diri dari memberikan komentar atau tindakan yang akan dapat mengakibatkan kejengkelan atau kemarahan atau memberi malu kepada pemain lainnya atau mengganggu kenikmatan bermain. 3. Mengikuti prosedur. Setiap pemain haruslah mengikuti prosedur yang benar secara seragam dalam menawar dan main, karena setiap penyimpangan dari ketentuan, dapat mengganggu lancarnya pertandingan. C. Etika Para pemain hendaknya menghindarkan diri terhadap tingkah laku sebagai berikut. 1. Kurang perhatian. Tidak begitu menaruh perhatian akan permainan (jika seorang pemain memegang kartu yang tak menarik di tangannya atau minta mengulang-ulang jalannya penawaran).. 2. Memberikan keterangan yang tak perlu, sewaktu bermain mengenai penawaran dan kontrak. 3. Menarik-narik kartu sebelum waktunya. Menarik-narik / melepaskan selembar kartu dari tangannya sebelum gilirannya untuk lead atau bermain. 5
6 4. Tidak mengatur kartu yang telah dimainkan. Pengaturan kartu yang telah dimainkan dalam keadaan tak tersusun baik atau mencampur-adukkan kartu sebelum hasil permainan papan tersebut disetujui. 5. Curiga terhadap tuntutan dan konsesi. Melakukan tuntutan dan konsesi atas suatu trik yang diragukan. 6. Memperlambat permainan (yang sebenarnya tak perlu) dengan maksud mengacaukan pemain lainnya. 7. Tidak hormat dalam pemanggilan Pemimpin Pertandingan. Pemanggilan Pemimpin Pertandingan sebagai kebiasaan untuk menunjukkan ketidakramahan terhadapnya atau peserta lainnya. D. Pelanggaran Etika Tindakan melanggar Etika: 1. Mengadakan variasi dalam penawaran. Mempergunakan cara yang berbeda untuk tawaran yang sama. 2. Menunjukkan reaksi terhadap penawaran dan permainan. Menunjukkan rasa setuju atau tidak setuju terhadap tawaran atau permainan. 3. Menyatakan harapan akan hasil suatu trik. Menunjukkan harapan untuk memenangkan atau kalah dalam suatu trik sebelum trik tersebut dilengkapi. 4. Mengadakan komentar atau tindakan. Memberi komentar atau melakukan tindakan selama penawaran dan permainan yang sedang berlangsung., untuk menunjukkan perhatian atas kejadian tertentu atau kedudukan skor atau jumlah trik masih diperlukan. 5. Memberikan keterangan secara sukarela. Memberikan keterangan sukarela hendaknya hanya diberikan dalam menjawab pertanyaan. 6. Menatap pemain lain selama penawaran atau permainan berlangsung atau tangan pemain lainnya dengan maksud mengamati kartunya atau dari tempat mana ditarik suatu kartunya (akan tetapi tidak termasuk melanggar etika, jika memperoleh informasi karena secara tak sengaja melihat kartu lawannya). 7. Membuat variasi tempo dengan sengaja. Mengadakan variasi dalam tempo penawaran dan permainan dengan maksud mengacaukan pemain lainnya. 8. Meninggalkan meja pertandingan tanpa alasan yang kuat sebelum suatu ronde selesai. 6
7 THE LAW OF TOTAL TRICK OLEH : BERT TOAR POLII Dalam permainan bridge modern terutama dalam pertandingan tingkat atas, sudah sangat jarang kita mendapatkan lawan yang dengan mudahnya memberi kita ruang gerak yang leluasa. Lebih banyak jalannya penawaran akan diwarnai dengan tawaran yang mengggangu termasuk tawaran preemptive. Dalam mengambil keputusan untuk menentukan kontrak akhir pada situasi ini tentu saja akan menjadi jauh lebih sulit. Jelas akan jauh lebih enak menentukan kontrak terbaik apabila lawan tidak ikut bidding, karena sebelum menentukan kontrak akhir telah terjadi pertukaran informasi. Prinsip yang dianut sekarang, ganggulah lawan sebanyak dan setinggi mungkin pada kesempatan pertama. Untuk mengatasi ini tentu saja kita harus memiliki senjata. Salah satu senjata yang sekarang menjadi sangat populer diperkenalkan oleh Larry Cohen, seorang pakar asal Amerika Serikat dalam bukunya To Bid or Not To Bid : The Law of Total Tricks. Apa itu The Law of Total Tricks? Ide awal muncul dari tulisan Jean Rene Vernes di Bridge World Magazine dengan judul The Law of Total Tricks yang merupakan suatu ide brilian dalam lingkup competitive bidding yang intinya Trump adalah segalanya. Selanjutnya Larry Cohen menguraikan secara lebih terperinci berdasarkan pengalaman ia dan pasangannya Marty Bergen. Pasangan Marty Bergen-Larry Cohen memanfatkan secara khusus the law of total tricks dalam mengatasi competitive bidding. Secara sederhana Law of Total trick dapat didefinisikan sebagai berikut: Jumlah Trik yang akan didapat sama dengan jumlah trump di kedua tangan. Jadi kalau ada fit 4-4 ada 8 trik, fit 5-4 ada 9 trik. Demikian juga akan terjadi di pihak yang lain. Jika di arah US ada 9 kartu fit dan di TB ada 9 kartu fit maka jumlah trik akan menjadi 18 trik. 18 trik ini tidak harus terbagi 9-9 tapi bisa juga 10-8, 11-7 yang penting tetap 18. Mari kita coba dalam permainan : Sebagai selatan anda pegang ] KQJ1062 [ KQ5 } 43 { 82 7
8 Penawaran berlangsung (tidak ada bahaya): Barat Utara Timur Selatan 1] 2} 2] 3}? Umumnya pemain bid 3] sebagai competitive bukan invitational tapi persoalan disini apakah kita harus competitive 3] atau biarkan lawan bermain 3}. Mari kita coba aplikasikan The Law, ada berapa trik yang mungkin didapat kedua belah pihak? Partner kemungkinan pegang 3 lembar spade (kalau pegang 4 lembar ia akan bid 3]). Lawan minimal ada 8 kartu di diamond bisa juga 9, jadi ada 17 atau 18 trik. Mari kita lihat hasil yang akan didapat kalau 17 trik dan 18 trik. 17 Trik 18 Trik Kontrak 3] Lawan main 3} Kontrak 3] Lawan main 3} Trik Skor Trik Skor Trik Skor Trik Skor Jelas dari bagan diatas bid 3] akan lebih menguntungkan dibanding membiarkan lawan main 3}. 8
9 Selanjutnya mari kita lihat contoh dari kejuaraan dunia. 3/TB/T ] AK632 [ 62 } KQ10 { Q97 ] 84 U ] J7 [ AKQJ953 [ 1087 B T } 52 } J64 { J5 S { AK1043 ] Q1095 [ 4 } A9873 { 862 Barat Utara Timur Selatan Pittala Huang Belladona Kuo Pass Pass 3[ 3] 4{ 4] 5[ Pass Pass 5] Dbl // Papan ini muncul dalam pertarungan antara Italia melawan Taiwan pada Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl tahun 1979 di Rio De Janeiro, Brazil. Italia meraih 6 Imp karena dimeja lain Italia bermain 4] mati 1 sedangkan kontrak 5] double mati 2 Siapa yang salah pada papan ini, utara atau selatan menurut anda? Setelah mengetahui The Law maka jelas yang salah adalah utara, seharusnya ia double 5[ bukan pass karena selatan telah pernah pass. Terhadap bid 5[ dari barat, pass dari utara pada situasi ini jelas forcing. 9
10 SEKILAS PERJALANAN GABSI (BAGIAN 1) GABSI Berdiri Belum tersedia data kepustakaan yang akurat sejak kapan permainan Bridge secara tepatnya masuk ke Indonesia. Namun bisa dipastikan bahwa sekitar pasca tahun1880-an, permainan Bridge mulai terbawa oleh bangsa Eropa, atau tepatnya Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Dengan demikian, usia permainan ini di Indonesia sudah dikenal cukup lama. Walaupun pada awalnya hanya di kalangan yang sangat terbatas, kehadiran Bridge yang merupakan alur budaya internasional, memiliki daya tarik dan pesona tersendiri, terutama bagi mereka yang senang menghadapi tantangan rasio dan olah pikir. Bagaimana seorang pemain harus berangkat dari potensi real kartu yang dipegangnya, plus point kartu partner untuk memperkirakan suatu kontrak dan mengelola trik demi trik, secara sabar, tekun, cermat, disertai konsentrasi dan ketabahan yang berkesinambungan agar kontrak terpenuhi. Prinsip kerja keras, cerdas, cepat dan purna dengan sikap do it now and do it right, akan menjadi perilaku keseharian bagi pemain Bridge yang berhasil mengadaptasi olahraga ini dalam praktek keseharian di tengah masyarakat. Pada tanggal 12 Desember 1953, Willy Th. Roring, perwira TNI-AL, beserta rekan-rekannya mendirikan suatu organisasi olahraga Bridge yang dinamakan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, disingkat GABSI. Susunan pengurus GABSI waktu itu terdiri dari: W.Th. Roring (alm) selaku Ketua; G.A. Muntu (alm) Wakil Ketua; H.V. Muntu (alm), Sekretaris; Rasyid Doenggio (alm), Bendahara; R. Satrijo (alm) Komisaris; R.Ch. Hardjono (alm) Bagian Teknik/Pemimpin Pertandingan, yang kelak juga menjabat Komda (sekarang Pengda) GABSI Jatim hingga tahun Selain itu juga terdapat beberapa anggota pengurus lainnya seperti Liem Kiem Lie (alm) bagian Teknik, dan Bintangsah (alm). Pada waktu berdirinya, GABSI hanya memiliki satu anggota, Gabungan Bridge Surabaya. Kemudian menyusul Ikatan Bridge Malang (sekarang Gabungan Bridge Malang), dan disusul lagi dengan bergabungnya Gabungan-Gabungan Bridge di Jawa Timur, yaitu Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, dan Jombang. Saat itu GABSI baru dapat menyatukan Gabungan-Gabungan Bridge yang berada di Jawa Timur, karena pada masa itu, sarana komunikasi masih sukar. Antara tahun , ketika bapak Willy Roring bertugas di Makasar (sekarang Ujungpandang), beliau menyaksikan bahwa permainan Bridge ternyata cukup populer di sana, sehingga berhasil dihimbau untuk bergabung menjadi anggota GABSI, dengan nama Gabungan Bridge Makasar. Ini merupakan anggota dari luar Jawa yang pertama. 10
11 Jateng dan Yogyakarta Bila sewaktu GABSI berdiri anggotanya hanya terdiri dari Gabungan- Gabungan Bridge di Jawa Timur, bukan berarti kegiatan atau perkumpulan Bridge di daerah lainnya tidak ada. Di Semarang, Yogya, Solo dan Salatiga terdapat cukup banyak perkumpulan Bridge. Tokoh-tokoh pembina di Semarang antara lain Dr. A.G.F. Andoe (alm), Johny Anwar (alm), Fred Ameln (alm), Tan Tiek Hien (alm), dan Teguh Santoso. Di Salatiga, pembina utamanya Lie Pok Gie. Atas inisiatif Fred Ameln, mereka bersama-sama mendirikan Gabungan Bridge Semarang yang terdiri dari dua perkumpulan. Pada tahun 1956, di Semarang, atas prakarsa Johny Anwar dan Fred Ameln, dua-duanya merupakan periwra Polisi yang sangat keranjingan bermain Bridge, telah diselenggarakan Kejuaraan Bridge se-jawa. Kegiatan ini sama sekali di luar kegiatan GABSI karena pada waktu G.B. Semarang belum tergabung induk organisasi GABSI. Kejuaraan Bridge s-jawa tersebut diluar dugaan diikuti oleh Perkumpulan-Perkumpulan Bridge dari Jatim, Yogya, Jateng dan Jabar, termasuk Jakarta. Ini merupakan suatu blessing in disguise, karena sejak itu berita tentang berdirinya GABSI tersebar luas di kalangan peserta, dan melahirkan motivasi untuk bersatu dan mendukung adanya GABSI. Di Yogyakarta yang pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia, peminat Bridge cukup banyak. Salah seorang tokoh pendiri Gabungan Bridge Yogyakarta adalah Bapak Jenderal TNI Sarbini, yang waktu itu masih berpangkat Kolonel. Di kota gudeg inilah pada tanggal 17 Agustus 1957, untuk pertama kalinya diselenggarakan Kejuaraan Nasional Bridge Pasangan, dengan mengambil tempat di Sasana Hinggil Kesultanan Yogyakarta sebelah selatan. Untuk selanjutnya, diputuskan bahwa Kerjurnas Pasangan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, pada tahun ganjil, dan Kejurnas Pasangan II diselenggarakan tahun1959 di Surabaya. 11
12 PROFIL Bagi tim PON remaja yang ingin profilnya kami tampilkan, harap menuliskan profil singkat tentang para pemain, seperti nama, tanggal lahir, sekolah, kapan mulai main bridge, hobi lain, kenapa tertarik olahraga bridge dan prestasi yg sdh pernah dicapai atau hal-hal lain yang dianggap perlu. Kirim melalui ke : bert_toar@hotmail.com atau hubungi kami di ruangan sekretariat/buletin di gedung A2, kamar 118. TIM PON REMAJA BANTEN 1 2 M. Sulthan Fasya Sulthan lahir 2 Juni 1997, belajar bridge sejak 2012 di SMAN 29 Jakarta. Bridge itu olahraga otak, selain menarik bridge juga dapat melatih cara kerja otak agar lebih baik, kata Sulthan yang berambut kribo ini. Beberapa turnamen tingkat pelajar pernah dia ikuti; terakhir ketika LBS digelar di Jakarta, Sulthan berpasangan dengan Manuel Wilman berhasil menjadi juara di DKI. Manuel, kelahiran 20 Oktober 1997 ini, langsung memilih bridge sebagai kegiatan ekskul di SMAN 29 Jakarta. Alasan Manuel memilih bridge, Menarik dan menantang, banyak manfaat yang saya dapat dari olahraga otak ini. Di LBS I, berpasangan dengan Sulthan berhasil menjadi juara di DKI. 3 Manuel Wilman Belajar bridge sejak 2012, Ridho yang bersekolah di SMKN 59 ini juga dengan tegas memilih bridge ketimbang sepakbola, olahraga yang digemari ayahnya. Seru, nggak bisa ditemui di lain tempat ujar anak kelahiran 23 Oktober 1998 ini. Ridho Adiyudha Pratama 12
13 4 Ruth, satu-satunya putri di tim Banten ini, seperti halnya Ridho, sangat didukung oleh orang tuanya. Ruth lahir 18 Februari 1999, bersekolah di SMAN 86 Jakarta dan belajar bridge sejak Menarik dan menantang, alasan Ruth memilih bridge sebagai olahraga favoritnya. Ruth Kezi Febrianti 5 Fikar, siswa SMAN I Tangerang ini adalah generasi ke sekian dari ekskul bridge di SMAN I Tangerang. Lahir 4 Juni 1998, Fikar mulai belajar bridge sejak 2012 melalui seniorseniornya. Sama dengan catur, bridge dapat meningkatkan daya ingat dan membangun logika, juga minim biaya, kilah Fikar. Muhammad Zulfikar 6 Ikbal juga bersekolah di SMAN I Tangerang yang berpasangan dengan Fikar ini tidak jauh berbeda dengan pasangannya. Bridge itu seru, butuh perhitungan matang dan sedikit keberuntungan, kata anak kelahiran 31 Juli 1997 ini. Ikbal Arif T 13
Teknik Finesse dan Drop serta Tingkat Keberhasilannya dalam Permainan Bridge
Teknik Finesse dan Drop serta Tingkat Keberhasilannya dalam Permainan Bridge Daniel Widya Suryanata / 13509083 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014
BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. Nomor Pertandingan Pertandingan merupakan pertandingan pasangan. Pasangan yang dipertandingkan terdiri dari : a. Pasangan Putra b. Pasangan Putri c. Pasangan Campuran
Lebih terperinciTURNAMEN BRIDGE NASIONAL TELKOM INDONESIA OPEN 2016
TURNAMEN BRIDGE NASIONAL TELKOM INDONESIA OPEN 2016 PERATURAN PERTANDINGAN A. UMUM Pertandingan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pertandingan Internasional Laws of Duplicate Contract Bridge 2007 ditambah
Lebih terperinciJadwal Pertandingan Hari ini : 15 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior :
Jadwal Pertandingan Hari ini : 15 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior : 09:00-11:00 RR1 11:15-13:15 RR2 14:15-16:15 RR3 16:30-18:30 RR4 Jadwal Pertandingan Besok : 16 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior
Lebih terperincic. Pasangan Pasangan Putra, Pasangan Putri, Pasangan Mixed, Pasangan Senior, Pasangan U-26, Pasangan U- 21.
1. Nomor Pertandingan PANITIA PELAKSANA Lampiran Surat No : 018/PANPELKEJURNAS/IV/2017 a. Antar Provinsi Beregu Kelas A (Dua Patkawan), Beregu Kelas B, Beregu Putri, Beregu Mixed, Beregu Senior, Beregu
Lebih terperinciStrategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy
Strategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy Rien Nisa (13510098) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciKEJUARAAN NASIONAL BRIDGE ANTAR PROVINSI KE-54 TAHUN 2016 RESMI DIBUKA
Editor : Bert T. Polii, Julian Tosra & M. Ikhsan KEJUARAAN NASIONAL BRIDGE ANTAR PROVINSI KE-54 TAHUN 2016 RESMI DIBUKA Ditandai pemukulan gendang, Kejurnas Bridge ke-46 dan Kongres Gabsi ke-8 dibuka secara
Lebih terperinciPeserta SNMPTN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. TUJUAN : Penyelenggaraan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi bertujuan untuk memperoleh mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Pedidikan Tinggi
Lebih terperinciKOLABORSI KESENIAN MINAHASA & MODERN MEMPESONA
212 KOLABORSI KESENIAN MINAHASA & MODERN MEMPESONA pacara pembukaan Kejurnas Bridge ke52 yang berlangsung tanggal 13 September 2014 di Lion Plaza Mall telah berjalan dengan mulus dan meriah. Keberhasilan
Lebih terperinciMatematika dalam Turnamen Bridge
Matematika dalam Turnamen Bridge Nicky Irawan 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: if17078@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas mengenai aplikasi matematika atau struktur
Lebih terperincimini BRIDGE PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015
mini BRIDGE mini-bridge Tim Penyusun: Bidang BMS - PBGABSI Hak cipta dilindungi undang -undang Copyright 2015 oleh PB GABSI Diterbitkan Oleh PB GABSI Pintu I Gelora Bung Karno Senayan Jakarta Telp: +6221
Lebih terperinciLampiran Surat No : 009/PANPELKEJURNAS/III/2017. Hari Jam Beregu Pasangan
E-mail : kejurnasbridge2017@gmail.com. FB : Kejurnas Bridge 2017. Website : www.kejurnasbridge2017.com 1. Jadwal Tentative a. Kejurnas Antar Provinsi Lampiran Surat No : 009/PANPELKEJURNAS/III/2017 Hari
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) XVIII DI PROVINSI RIAU TAHUN 2012
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) XVIII DI PROVINSI RIAU TAHUN 2012 Oleh Abdul Alim, S.Pd.Kor., M.Or. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tahun
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA PEMBUKAAN KEJUARAAN DAERAH INKAI JATENG DANPOMDAM IV DIPONEGORO CUP V TAHUN 2014
SAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA PEMBUKAAN KEJUARAAN DAERAH INKAI JATENG DANPOMDAM IV DIPONEGORO CUP V TAHUN 2014 Hari / tanggal : Sabtu, 22 Februari 2014 Waktu : Pukul 11.00 WIB Tempat : GOR Raden
Lebih terperinciBerikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tabel Wilayah Tempat Uji Kompetensi Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Wila yah Unit Kerja TUK Provinsi Kabupaten/Kota
Lebih terperinciPerilaku Konsumen Pengguna GOR Desa Pondokrejo Kecamatan Tempel dalam Bermain Bulutangkis
Perilaku Konsumen Kecamatan Tempel dalam Bermain Bulutangkis PENDAHULUAN Olahraga merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya seseorang pasti selalu melakukan aktivitas olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga tenis lapangan akhir akhir ini ini menunjukkan kemajuan yang pesat, hal ini dapat dilihat komunitas tenis lapangan atau klub tenis dan pertandingan serta banyak
Lebih terperinciYth. Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (lampiran 1) di tempat
mor : 2591/B3.1/KM/2016 21 Desember 2016 Lampiran : 1 (satu) set Perihal : Insentif Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) : Penulisan Artikel Ilmiah (AI) dan Gagasan Tertulis (GT)
Lebih terperinciTOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016
TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) 2016 I. LATAR BELAKANG Gelora Aksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang menjadi program kerja tahunan dari Bidang 2 HMKM FK UNUD, kegiatan
Lebih terperinciDKI Ambil Alih Pimpinan di Putri dan Pool Maut B, Sulut Aman di Pool A
DKI Ambil Alih Pimpinan di Putri dan Pool Maut B, Sulut Aman di Pool A DKI Jaya yang sempat tertatihtatih di hari pertama kini mulai menapak puncak klasemen. Baik di Putri maupun di Pool maut B, DKI Jaya
Lebih terperinciKEJURNAS BRIDGE SIDOARDJO TERAKBAR
Editor : Bert Toar Polii Ass Editor : Miftah Dian Mulyaningsih Lay Out : Julian Tosra KEJURNAS BRIDGE SIDOARDJO TERAKBAR Awalnya sulit mempercayai jika hanya dalam setahun ide untuk menggabungkan dua Kejurnas
Lebih terperinciKETENTUAN KETENTUAN KEJURNAS BULUTANGKIS BEREGU DEWASA SISTIM SUDIRMAN ANTAR KLUB & PERORANGAN TARUNA TAHUN 2012
KETENTUAN KETENTUAN KEJURNAS BULUTANGKIS BEREGU DEWASA SISTIM SUDIRMAN ANTAR KLUB & PERORANGAN TARUNA TAHUN 2012 1. NAMA KEJUARAAN Kejuaraan Nasional Bulutangkis BEREGU DEWASA SISTIM SUDIRMAN ANTAR KLUB
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciPENATARAN WASIT ABSTRACT BEBERAPA PENJELASAN TENTANG LAWS OF DUPLICATE CONTRACT BRIDGE asus
PENATARAN WASIT ABSTRACT BEBERAPA PENJELASAN TENTANG LAWS OF DUPLICATE CONTRACT BRIDGE 2007 asus Beberapa Penjelasan Singkat tentang Laws of Duplicate Contract Bridge Upaya untuk menyusun peraturan pertandingan
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulutangkis yang dilakukan. Olahraga bulu tangkis dapat dimainkan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan Olimpiade IPS Tingkat SMP/MTs se - Jawa Timur A. PENDAHULUAN Kegiatan Olimpiade IPS tingkat SMP/MTs se - Jawa Timur ini dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS (HMP IPS)
Lebih terperinciWILUJENG SUMPING. Selamat bertanding di Geo Cup 11. Jumat, 16 Desember 2011
WILUJENG SUMPING Wilujeng sumping di kota Bandung, Paris van Java. Semoga kesegaran udara Kota Bandung dapat memberi kenyamanan kepada anda mengikuti Turnamen Bridge Geo Cup 11. Untuk menemani anda dalam
Lebih terperinciBAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga bola basket ialah olahraga yang memiliki cukup banyak peminat di dunia termasuk di Indonesia. Berdasarkan perhitungan PT DBL Indonesia selaku penyelenggara National
Lebih terperinciPERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR
5 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR A. UMUM 1. Pelaksanaan Pertandingan Tanggal : 15 20 November 2015 Tempat : Lobi Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A. 2. Technical Meeting Umum Tanggal
Lebih terperinciNARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) ASISTEN PELATIH TIM BOLAVOLI JUNIOR DIY DALAM KEJURNAS BOLAVOLI JUNIOR NASIONAL TAHUN 2010
NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) ASISTEN PELATIH TIM BOLAVOLI JUNIOR DIY DALAM KEJURNAS BOLAVOLI JUNIOR NASIONAL TAHUN 2010 Oleh: YUYUN ARI WIBOWO NIP. 19830509 200812 1 002 Fakultas Ilmu
Lebih terperinci, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal adalah salah satu kegiatan olahraga yang cukup popular dan banyak diminati oleh warga Indonesia bahkan di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari antusiasme bermain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan
Lebih terperinci2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari
Lebih terperinciPenangung Jawab : Rustam Effendy Editor : Joto Then Bert Toar Polii Robert Suseno Layout : Darmanto
Putri: DKI, Jabar, Jateng dan Jatim Hampir Pasti Lolos di Putri Walaupun pertandingan masih tersisa 2 sessi lagi, namun DKI, Jabar, Jateng dan Jatim hampir pasti lolos ke PON 2012 yang akan berlangsung
Lebih terperinci13 th MENPORA KEPRI GOVERNOR CUP Golden View Hotel Batam, Agustus, Editor : Bert Toar Polii WELCOME TO BATAM
Daily Bulletin 13 th MENPORA KEPRI GOVERNOR CP Golden View Hotel Batam, 19 21 Agustus, 2016 Editor : Bert Toar Polii WELCOME TO BATAM Selamat datang di Batam, kota yang sedang menuju jadi kota bandar dunia
Lebih terperinciSiaran Pers Kemristekdikti Nomor 49/SP/HM/BKKP/IV/ Peserta Lulus SBMPTN 2017
Siaran Pers Kemristekdikti Nomor 49/SP/HM/BKKP/IV/2017 148.066 Peserta Lulus SBMPTN 2017 Penetapan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 akan diumumkan pada hari Selasa, 13
Lebih terperinciP R O P O S A L PENYELENGGARAAN BRIEFING COACH PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX/2016
P R O P O S A L PENYELENGGARAAN BRIEFING COACH PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX/2016 The Bellezza Suite, Permata Hijau - Jakarta 13-14 Agustus 2016 PROPOSAL PENYELENGGARAAN BRIEFING COACH PEKAN OLAHRAGA NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kemajuan media komunikasi dan informasi dan sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan, suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan olahraga sepak bola dan bulutangkis. Peminat olahraga hoki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga hoki merupakan salah satu cabang permainan bola kecil yang dapat dimainkan baik oleh pria maupun wanita. Cabang olahraga hoki mulai berkembang di sejumlah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138/P/2014 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI UNTUK DOSEN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138/P/2014 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI UNTUK DOSEN PENDIDIK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai digemari dikalangan masyarakat, khususnya untuk olahraga prestasi dikalangan remaja.
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011
Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN OSO SPORTS CENTER KAWASAN GRAND WISATA TAMBUN,
Lebih terperinciKOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA
KOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA TUJUAN 1. Menumbuhkan motivasi peserta kompetisi The 12 th Statistika Ria untuk berprestasi khususnya dalam bidang statistika. 2. Melatih mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan
Lebih terperinciINFORMASI PERTANDINGAN
7 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 7 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI
Lebih terperinciDisponsori oleh: PERUSAHAAN BERSERTIFIKAT HALAL
Disponsori oleh: PERUSAHAAN BERSERTIFIKAT HALAL LATAR BELAKANG Mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia dan tangguh dalam menghadapi berbagai dampak negatif yang timbul akibat modernisasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Olahraga bola basket tahun 2015 ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta banyaknya jumlah penonton
Lebih terperinciBASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014
BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Tim, yaitu Tim putra dan Tim Putri. 2. Tiap tim
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI PERKEMBANGAN LAPORAN BEASISWA 2015
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI PERKEMBANGAN LAPORAN BEASISWA 2015 2 Juni 2016 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi REKAP LAPORAN BEASISWA DALAM NEGERI 2015 NO KONTRAK BEASISWA
Lebih terperinciMEKANISME PENUGASAN DAN SASARAN AUDIT PENGAWASAN BERSAMA ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP BOPTN BPPTN-BH BEASISWA MAHASISWA
MEKANISME PENUGASAN DAN SASARAN AUDIT PENGAWASAN BERSAMA ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP BOPTN BPPTN-BH BEASISWA MAHASISWA INSPEKTUR III DR. YOHANES INDRAYONO, AK.,MM, CA PENGAWASAN BERSAMA ITJEN KEMENRISTEKDIKTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya.
Lebih terperinciDASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER
DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun
Lebih terperinciNomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT
Telepon (021) 57946073 Faksimil (021) 57946072 http//dikti.kemdiknas.go.id/ Nomor 0457/E3.4/2012 21 Maret 2012 Lampiran 2 (dua) lampiran Perihal ON MIPA-PT Kepada Yth 1. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
Lebih terperinciPERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014
PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 Demi keteraturan dan keseragaman permainan futsal, maka pelaksanaan Futsal Psycho Cup 2014 berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Sebab olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012
LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012 KONDISI SETELAH KLB SOLO 9 JULI 2011 PSSI sebelumnya dibekukan dan Komite Normalisasi yang mengendalikan organisasi Tidak ada penyerahan memori organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang ilmu dan teknologi serta di bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah
Lebih terperinciSURAT EDARAN Nomor : 170/D/T/2010 Tanggal : 17 Februari Hal : Perubahan perguruan tinggi menjadi Badan Hukum Pendidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan Jakarta 10270 Telepon No. (021) 57946063 Faks. 57946062 SURAT EDARAN Nomor : 170/D/T/2010 Tanggal
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepak bola adalah cabang olahraga yang saat ini telah memasyarakat bahkan mendunia, hal ini di sebabkan karena cabang olah raga sepak bola sangat mudah diterima
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember
Lebih terperinci2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN
2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP 1. Pelaksana Pertandingan 2 nd Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan
Lebih terperinciKeluarga 117. Bab 11. Keluarga
Keluarga 117 Bab 11 Keluarga Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan dialog drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami; 3) membaca
Lebih terperinciPERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017
PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan
Lebih terperinciNegara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga
Lebih terperinciPERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION
PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11-19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga
Lebih terperinciNomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013
Telepon (021) 57946073 Faksimil (021) 57946072 http//dikti.kemdikbud.go.id/ Nomor 0304/E3.4/2013 4 Februari 2013 Lampiran 2 (dua) lampiran Perihal Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013 Kepada Yth 1. Pimpinan
Lebih terperinciNARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)
NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) ASISTEN PELATIH TIM BOLAVOLI JUNIOR DIY DALAM KEJURNAS BOLAVOLI JUNIOR NASIONAL TAHUN 2012 Surat Penugasan Dekan FIK No: 2267/UN34.16/KP/2012 Oleh: Yuyun
Lebih terperinciMenpora Cup (Team) & Governor Cup (Pairs) November, 23-25, 2012. Menpora & Pemprov Janji Dukung
Daily Bulletin Menpora Cup (Team) & Governor Cup (Pairs) November, 23-25, 2012 Menpora & Pemprov Janji Dukung MENPORA dalam sambutannya yang dibacakan oleh Eddy Nurinda, Kabid Prestasi Internasional menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Semua pemain dalam satu regu tersebut memiliki tugas dan fungsi yang
Lebih terperinciVALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014
VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014 AIS BANDUNG GOES TO SCHOOL III 2014 adalah kompetisi Futsal SMA/SMK Se-Bandung Raya dimana kompetisi ini AIS BANDUNG berusaha untuk
Lebih terperinciBAB IV PROFIL MEDIA CETAK
BAB IV PROFIL MEDIA CETAK 4.1. Profil Harian Jawa Pos 4.1.1. Sejarah Jawa Pos Jawa Pos didirikan pada 1 Juli 1949 oleh The Chung Shen, staf marketing film teater di Surabaya. Pada awal berdiri Jawa Pos
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/P/2009 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN
SALINAN KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/P/2009 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperincimember.gabsi.web.id situs pendataan anggota GABSI
member.gabsi.web.id situs pendataan anggota GABSI Dalam upaya pendataan atlit/anggota GABSI, Pengurus Besar GABSI 2014-2018 membangun situs pendataan anggota GABSI dengan alamat website: member.gabsi.web.id
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRASETYA PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sepatu roda adalah sepatu beroda kecil (mainan anak-anak untuk meluncur). Sehingga dapat kita artikan bahwa Olahraga sepatu roda
Lebih terperinciWILUJENG UMPING. Buletin Hari ke-1 Minggu, 18 September Assamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Olahraga!!!
Minggu, 18 eptember 2016 WILUJENG UMPING Assamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh alam Olahraga!!! Kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah berkenan mempertemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan politik masih menjadi masalah yang sangat kompleks. Fenomena ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diskriminasi gender memang sudah ramai di bicarakan sejak dulu. aneka diskriminasi terhadap kaum perempuan di Indonesia seperti dalam bidang sosial, ekonomi,
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN NASIONAL BOLAVOLI JUNIOR DI SENTUL BOGOR TAHUN Oleh: Sujarwo
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN NASIONAL BOLAVOLI JUNIOR DI SENTUL BOGOR TAHUN 2012 Oleh: Sujarwo FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 1 A. Analisis Situasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )
Artikel Skripsi HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Lebih terperinci2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket atau dalam bahasa indonesia berarti bola keranjang merupakan olahraga yang populer. Permainan bola basket merupakan cabang olahraga yang makin
Lebih terperinciBUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN PERSIKALIS CUP 2017 BENGKALIS, 10 FEBRUARI 2017
BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN PERSIKALIS CUP 2017 BENGKALIS, 10 FEBRUARI 2017 SALAM OLAHRAGA.!! SALAM OLAHRAGA!! ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II
semester 2 pelajaran 3 musyawarah tujuan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan manfaat pembelajaran manfaat
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016
No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan
Lebih terperinciPanduan Peserta SBMPTN 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Lebih terperinciSPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!
SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! Olimpiade Bola Voli Pekan Mahasiswa UNS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 12 Desember - 15 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas
Lebih terperinciPERTAMINA LADIES MEMIMPIN
Editor : Bert T. Polii, Julian Tosra & M. Ikhsan PERTAMINA LADIES MEMIMPIN Setelah menyelesaikan pertandingan antar Provinsi, Kejuaraan Nasional Bridge ke-54 di Lubuk Linggau kemaren mulai mempertandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih
Lebih terperinciPedoman Penyelenggaraan
Pedoman Penyelenggaraan Olimpiade Pasar Modal Nasional 2011 Tingkat SLTA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN OLIMPIADE PASAR MODAL 2011 1. Latar belakang Dalam rangka memperingati 34 tahun diaktifkannya kembali
Lebih terperinciP A N D U A N KANWIL CUP IV TAHUN 2014 PANITIA PELAKSANA TURNAMEN BULU TANGKIS PENYELENGGARAAN TURNAMEN BULU TANGKIS KANWIL CUP IV TAHUN 2014
PANITIA PELAKSANA TURNAMEN BULU TANGKIS KANWIL CUP IV TAHUN 2014 PURUK CAHU P A N D U A N PENYELENGGARAAN TURNAMEN BULU TANGKIS KANWIL CUP IV TAHUN 2014 DI PURUK CAHU KAB. MURUNG RAYA I. PENDAHULUAN a.
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-07/PJ/2016 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-07/PJ/2016 TENTANG PENETAPAN TARGET DAN STRATEGI PENCAPAIAN RASIO KEPATUHAN WAJIB
Lebih terperinciDjarum Black Tampil Perkasa
Djarum Black Tampil Perkasa Djarum Black Semarang Tampil Perkasa menempati posisi pertama babak penyisihan dengan 129 VP. Sepanjang 6 Sesi Babak Penyisihan Turnamen Bridge Geologi Cup 11 yang berlangsung
Lebih terperinciProposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA
Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKANTINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu,Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-57946073 Faks 021-57946072 Laman
Lebih terperinci